Download - Laporan Bobot Jenis New
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
1/27
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengamatan suatu gejala umumnya tidak lengkap bila tidak menghasilkan
informasi kuantitatif . Pengukuran suatu sifat fisis dibutuhkan untuk memperoleh
informasi semacam ini, karena itu pengukuran merupakan bagian besar dari kegiatan
rutin para ilmuan. Pernyataan suatu sifat fisis dalam bilangan membutuhkan tidak
hanya penggunaan matematika untuk menunjukkan hubungan antara berbagai
besaran, tetapi juga untuk mengolah hubungan ini.
Kerapatan adalah perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu dan pada
volume tertentu dengan bobot air pada suhu 4 C dengan volume yang sama
!aba, dkk., "#$4%. &obot jenis adalah perbandingan antara bobot zat pada volume
tertentu dengan bobot air pada suhu tertentu dengan volume yang sama. &obot jenis
dapat juga disebut dengan gravitasi spesifik &urns, $''(%. )alam praktikum,
kerapatan dan bobot jenis suatu fluida pada suhu tertentu dapat diukur menggunakan
beberapa alat antara lain neraca *ohr +estphal%, aeromoter, piknometer, densimeter
dan lain lain.*assa dan volume adalah sifat yang besarnya tergantung jumlah zat yang
diselidiki sifat ini disebut sifat ekstensif. Kerapatan merupakan salah satu sifat
intensif, yaitu sifat yang tidak tergantung pada jumlah zat. -al ini berarti berapapun
jumlah suatu zat, kerapatan zat tersebut akan tetap sama dalam kondisi yang sama.
&erdasarkan teori di atas maka percobaan penentuan kerapatan dan bobot jenis ini
dilakukan dengan menggunakan akuades, metanol dan gliserol $# sebagai sampel
serta piknometer dan neraca +estphal sebagai alat untuk mengukur bobot jenis.1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
*aksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari cara
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
2/27
penentuan kerapatan dan bobot jenis suatu zat dengan menggunakan beberapa
metode pengukuran.
1.2.2 Tujuan Percobaan!ujuan percobaan ini adalah untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis dari
akuades, aseton, dan gliserol $# dengan menggunakan neraca +estphal dan
piknometer.
1. Pr!ns!" Percobaan
1. .1 Neraca #est"$al
Prinsip percobaan ini adalah mengukur dan menghitung kerapatan dan bobot
jenis sejumlah volume akuades, metanol, dan gliserol $# dengan memasukkan
penyelam ke dalam gelas ukur yang berisi larutan, kemudian menambahkan anting
pada lengan neraca sampai seimbang dan membaca skala anting anting pada neraca
+estphal, sehingga dapat ditentukan bobot jenis dan kerapatan larutan.
1. .2 P!kno%eterPrinsip percobaan ini adalah mengukur kerapatan dan bobot jenis sejumlah
volume akuades, metanol dan gliserol $# dengan menghitung selisih antara bobot
penimbangan piknometer kosong dan piknometer yang berisi larutan.BAB II
TIN&AUAN PU'TA(A
2.1 Pengukuran /ilai kuantitatif dalam suatu penelitian ilmiah sangat diutamakan dibanding
pernyataan kualitatif. 0ejak jaman dahulu pengukuran yang dinyatakan secara
kuantitatif dengan satuan satuan yang sesuai telah digunakan. Ketetapan dari
pengukuran mengalami perubahan dari tahun ke tahun. 0uatu satuan pengukuran
yang tepat akan digunakan dalam pengukuran ilmiah Petrucci $'''%.
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
3/27
1lonso dan 2inn $''"% mendefinisikan pengukuran sebagai suatu teknik
untuk mengkaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis dengan membandingkannya
dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan. Pengukuran
sedikit banyak dipengaruhi oleh kesalahan eksperimental karena ketidaksempurnaan
yang tak terelakkan dalam alat ukur atau karena batasan yang ada pada indera yang
harus merekam informasi tadi. 3leh karena itu, seorang ilmuan merancang suatu
teknik pengukuran sehingga gangguan pada besaran yang diukur lebih kecil dari pada
kesalahan eksperimental.
Pengukuran yang dilakukan oleh seorang ilmuan haruslah presisi dan akurat.
Presisi menjelaskan mengenai kedekatan dari beberapa pengukuran kuantitas satu
sama lain. 1kurasi menjelaskan mengenai kedekatan pengukuran atau rata rata dari
beberapa pengukuran terhadap nilai sebenarnya. Presisi dari suatu pengukuran
berhubungan langsung dengan alat yang digunakan langsung dalam pengukuran,
berarti presisi adalah sifat dari suatu alat ukur. &erbeda dengan presisi, akurasi tidak hanya bergantung pada alat ukur yang digunakan, tetapi juga pada kepada
kemampuan dari pengukur. 0eberapa baik orang tersebut dapat membaca skala dari
alat ukur dan seberapa baik orang tersebut dapat mengkalibrasi alat sebelum
digunakan 0toker, $''#%.
2.2 (era"atanKerapatan adalah sifat karakteristik yang penting dari suatu materi. Kerapatan
didefinisikan sebagai massa per satuan volume. Kerapatan zat padat ditunjukkan
dalam gram per sentimeter kubik g cm 5% dan kerapatan zat cair ditunjukkan dalam
gram per mililiter g m6%. 0ementara kerapatan gas ditunjukkan dalam gram per liter
&urns, $''(%.
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
4/27
*enurut !ipler $''7%, kerapatan air dalam satuan cgs adalah $ g cm 5 karena
gram didefinisikan sebagai massa satu centimeter kubik air. &erdasarkan satuan 08,
kita dapat mengubah satuan g cm5
menjadi kg m5
, sehingga didapatkan kerapatan air,
555
55 kg m$#mcm$##
g$#
kg
cmg$
=
=
kerapatan air berubah dengan berubahnya temperatur. Persamaan di atas
menunjukkan nilai maksimum dari kerapatan air yang terjadi pada 4 oC. &ila
kerapatan suatu benda lebih besar dari air, maka benda akan tenggelam dalam air
2akta yang penting tentang kerapatan adalah suatu zat mengembang ketika
dipanaskan. 3leh karena itu, ketika suatu zat dalam massa tertentu panas, ia akan
menempati volume yang lebih besar dibanding ketika dingin. -al ini menjelaskan
bah9a kerapatan suatu zat berkurang ketika dipanaskan 0herman dkk., $''"%.
*enurut 0utiah dkk., "##7%, kerapatan adalah salah satu parameter mutu dari
minyak goreng. Kerapatan suatu minyak akan berkurang bersama dengan
penggunaan minyak untuk menggoreng. *inyak goreng yang sudah dipakai
memiliki nilai kerapatan lebih kecil dibanding kerapatan minyak yang belum pernah
dipakai, hal ini disebabkan karena minyak yang sudah digunakan telah mengalami
pemanasan sehingga ikatan antar molekulnya berkurang dan menyebabkan kerapatan
minyak berkurang.
2. Bobot &en!s
&obot jenis didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat dengan
massa yang setara dengan volume air pada kondisi yang sama. Perbandingan ini juga
sama dengan kerapatan suatu zat dibagi dengan kerapatan air. &obot jenis air itu
sendiri adalah $. &obot jenis adalah nilai tanpa satuan. -al ini disebabkan karena dua
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
5/27
nilai dengan satuan yang sama dibagi dan menghasilkan nilai tanpa satuan. 1dapun
bobot jenis suatu zat dapat dihitung dengan rumus &urns, $''(%:
air kerapatanzatkerapatanzatsuatu jenis&obot =
Menurut Harimurti dkk., (2012), bobot jenis merupakan
kriteria yang cukup penting dalam menentukan kemurnian senyawa
organik. Bobot jenis dikaitkan dengan raksi berat komponen!
komponen yang terkandung dalam minyak nilam.
Menurut "jala dan #gunsanwo (2011), bobot jenis dari kayu
Aningeria Robusta dapat ditentukan dengan meminda$kan kubus
berukuran 20 % 20 % 20 mm dari bagian atas setiap spesimen uji.
&etiap kubus dipinda$kan dari air, kemudian dikeringkan untuk
meng$ilangkan kelebi$an air, berat dan pengeringan o'en untuk
berat tetap pada 10o
. Bobot jenis ditentukan dengan rumus*
$,(5$
+o
+s+o$
0;+
=
+imana, & adala$ bobot jenis- s adala$ berat jenu$ kayu- o
adala$ berat kering o'en kayu dan 1,/ adala$ konstanta berat
kayu.
Bobot jenis dari suatu cairan sering diukur menggunakan
suatu alat yang disebut $idrometer. etika $idrometer dimasukkan
ke dalam suatu cairan, alat tersebut akan tenggelam sesuai dengan
kerapatan cairan tersebut. Hidrometer di kalibrasi se$ingga bobot
jenis dapat ditentukan langsung dengan membaca angka yang
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
6/27
tertera pada batang $idrometer pada permukaan cairan (Burns,
1 /).
2.) Neraca #est"$al
*enurut !aba dkk., "#$4%, neraca +estphal yang juga dikenal sebagai neraca
*ohr adalah alat yang digunakan untuk mengukur bobot jenis suatu zat. /eraca
mohr memiliki lengan tunggal dengan skala # $#. Penentuan bobot jenis zat dengan
neraca 9estphal dilakukan dengan menggunakan empat macam anting dengan urutan
bobot yang terbesar hingga yang terkecil. &obot anting dari yang terbesar hingga
yang terkecil adalah #,$ hingga #,###$.
2.* P!kno%eter
Penentuan kerapatan suatu zat cair dengan menggunakan piknometer adalah
metode yang paling sering digunakan. Pada metode ini, diukur massa dari
piknometer kosong m #%, massa piknometer berisi cairan m $%, dan massa piknometer
yang berisi sampel m s%.
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
7/27
metanol, dan tissue roll .
.2 Alat Percobaan1lat alat yang digunakan pada percobaan yaitu $ set neraca +estphal,
piknometer "( m6, neraca analitik, termometer $$# C, pinset, pipet tetes, gelas
kimia $## m6, dan gelas kimia "(# m6.
. Prosedur "ercobaan
. .1 Penentuan (era"atan dan Bobot &en!s dengan Menggunakan Neraca #est"$al
/eraca +estphal dirangkai, selanjutnya gelas ukur diisi dengan akuades
sampai batas skala atas. 0uhu akuades diukur dengan menggunakan termometer lalu
dicatat suhunya. Penyelam dimasukkan ke dalam gelas ukur yang berisi akuades
kemudian lengan neraca diatur sehingga penyelam kurang lebih " cm dari permukaan
cairan. )iusahakan penyelam tidak menempel atau bersetuhan dengan dinding gelas
piala. 1nting diletakkan pada skala lengan neraca sedemikian rupa sehingga neraca
+estphal setimbang, peletakan anting dimulai dari anting terbesar hingga anting
yang terkecil. &obot jenis dari akuades ditentukan dengan membaca angka skalayang ditunjukkan oleh anting, pembacaan dilakukan dari anting yang terbesar sampai
anting yang terkecil. Penyelam dan gelas ukur kemudian dibersihkan dan
dikeringkan dengan tissue . 8si dari gelas ukur diganti dengan sampel secara
berturut turut dengan metanol dan gliserol $# , kemudian dilakukan pengerjaan
dengan prosedur yang sama.
. .2 Penentuan (era"atan dan Bobot &en!s dengan Menggunakan P!kno%eter
Piknometer yang telah bersih dan kering ditimbang, kemudian piknometer
diisi dengan akuades sampai penuh lalu ditutup. &agian luar piknometer dibersihkan
dan dikeringkan dengan menggunakan tissue. 0etelah itu, piknometer yang berisi
akuades ditimbang dengan menggunakan neraca analitik dan dicatat bobotnya. 0uhu
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
8/27
akuades di dalam piknometer diukur dengan termometer kemudian dicatat.
Piknometer dibersihkan, prosedur yang sama dilakukan untuk metanol kemudian
gliserol $# .
BAB I
HA'IL DAN PEMBAHA'AN
).1 Penentuan (era"atan dan Bobot &en!s Menggunakan Neraca #est"$al
Tabel 1. Has!l "engukuran dengan neraca #est"$al
No
.Na%a -onto$
Pe%bacaan 'kalaAnt!ng
'u$u /0- Bobot &en!s
IA IIA IIIA I A
$. 1kuades = # 5 ' "' #,=#5'
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
9/27
". *etanol ( $ " 5 "7 #,($"5
5. ;liserol $# = " 7 ' "' #,="7'
a. Akuades
1nting 8 1 : = > #,$ ? #,=
1nting 888 1 : 5 > #,##$ ? #,##5
1nting 8@ 1 : ' > #,###$ ? #,###'+
tg0
? #,=#5'taAd
(2 o ) 0, / 33 g4cm
t4d
taA
tg d>0
"' oC% ? #,=#5' > #,''('44 g cm 5 ? #,=#$( g cm 5
b. Metanol
1nting 8 1 : ( > #,$ ? #,(
1nting 88 1 : $ > #,#$ ? #,#$
1nting 888 1 : " > #,##" ? #,##"
1nting 8@ 1 : 5 > #,###$ ? #,###5
+
tg0
? #,($"5
taAd
(25 o ) 0, 62 2 g4cm
t4d
taA
tg d>0
"7 oC% ? #,($"5 > #,''="5" g cm 5
? #,($#4 g cm 5
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
10/27
c. l!serol 13 4
1nting 8 1 : = > #,$ ? #,=
1nting 88 1 : " > #,#$ ? #,#"
1nting 888 1 : 7 > #,##$ ? #,##7
1nting 8@ 1 : ' > #,###$ ? #,###'+
tg0
? #,="7'taAd
(2 o
) 0, / 33 g4cm
t4d
taA
tg d>0
"' oC% ? #,="7' > #,''('44 g cm 5
? #,="=5 g cm 5
Kerapatan adalah sifat karakteristik yang penting dari suatu materi. Kerapatan
didefinisikan sebagai massa per satuan volume. Kerapatan zat cair ditunjukkan dalam
gram per mililiter g m6%. &obot jenis adalah suatu istilah yang hampir sama dengan
kerapatan. &obot jenis didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat
dengan massa yang setara dengan volume air pada kondisi yang sama. Perbandingan
ini juga sama dengan kerapatan suatu zat dibagi dengan kerapatan air &urns, $''(%.
/eraca +estphal atau yang dikenal juga dengan nama neraca *ohr adalah
alat ukur yang digunakan untuk menentukan bobot jenis suatu zat cair. -ukum yang
berlaku pada neraca +estphal adalah hukum 1rchimedes yang mengatakan bah9a
apabila penyelam dimasukkan ke dalam suatu cairan, maka penyelam tersebut akan
mengalami gaya angkat yang sesuai dengan bobot jenis zat cair tersebut. Pada
percobaan penentuan bobot jenis dengan neraca +estphal ini menggunakan 5 sampel
yaitu akuades, metanol dan gliserol $# . Pada percobaan penentuan bobot jenis
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
11/27
dengan neraca +estphal pertama tama alat dirangkai sedemikian rupa sehingga
penyelam berada kurang lebih " cm di atas permukaan cairan. 0elanjutnya penyelam
juga diatur agar tidak menyentuh dinding gelas ukur, agar tidak mempengaruhi
keseimbangan neraca pada saat pembacaan skala pada neraca +esthphal. Kemudian
anting diletakkan pada skala lengan tunggal sehingga neraca +estphal setimbang.
Penambahan anting dilakukan dari anting yang terbesar hingga terkecil. &obot anting
yang digunakan adalah #,$ untuk anting 8, #,#$ untuk anting 88, #,##$ untuk anting
888 dan #,###$ untuk anting 8@. 0etelah digunakan, penyelam harus dibersihkan dan
dikeringkan dengan tissue agar tidak mempengaruhi bobot jenis sampel yang akan
diukur selanjutnya.
-asil yang diperoleh dari pengukuran bobot jenis dan kerapatan dengan
neraca +estphal adalah akuades pada suhu "' oC memiliki
tg0
? #,=#5' dan
t4d ? #,=#$( g cm 5- metanol pada su$u 25 o memiliki
tg0
? #,($"5 dan
t4d ? #,($#4 g cm 5- dan gliserol 10 7 pada su$u 2 o memiliki
tg0
?
#,="7' dan
t4d ? #,="=5 g cm 5. Berdasarkan teori kerapatan air pada
su$u 2 o adala$ #.''(' g cm 5, kerapatan metanol pada suhu "7 oC adalah
#,B7"= g cm 5 dan kerapatan gliserol $# pada suhu "' oC adalah $,#$'# g cm 5
*ulyono, "#$$%. )engan membandingkan hasil pengukuran dengan teori terdapat
perbedaan bobot jenis pada masing masing sampel, hal ini mungkin disebabkan
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
12/27
karena kesalahan dalam pembacaan skala, bobot anting yang tidak sesuai ataupun
kesalahan dalam kalibrasi alat.
).2 Penentuan (era"atan dan Bobot &en!s dengan Menggunakan P!kno%eter
Tabel 2. Has!l "engukuran dengan "!kno%eterNo
.
Na%a-onto$
Bobot /gra%'u$u/0-
Bobot&en!s
P!kno%eter (osong
P!kno%eter 5 -onto$
-onto$
$. 1kuades $',$"57 44,#$"7 "4,77'# "',( $,####". *etanol $',$"57 57,'(57 $',75## "= #,B'=B5. ;liserol $',$"57 44,4"=( "5,5#"B "7 $,#$==
a. Akuades
&obot akuades piknometer ? 44,#$"7 gram
&obot piknometer kosong ? $',$"57 gram &obot akuades ? "4,77'# gram
$,####gram77'#,"4gram"4,77'#
akeades bobotakuades bobot
0tg ===
5otaA g cm#,''(B'=%C"',(d =
5otaA
tg
t4 g cm#,''(B'=>$,####%C"',(d>0 d ==
5g cm #,''(7=
b. Metanol
&obot metanol piknometer ? 57,'(57 gram
&obot piknometer kosong ? $',$"57 gram &obot metanol ? $',75## gram
&obot akuades ? "4,77'# gram
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
13/27
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
14/27
pertama tama menibang piknometer kosong dan kering. Kemudian piknometer diisi
dengan sampel hingga penuh lalu ditutup. Piknometer yang telah berisi penuh sampel
kemudian ditimbang kembali. Perlu diperhatikan pada saat menambahkan sampel ke
dalam piknometer diusahakan tidak ada gelembung, serta bagian luar piknometer
harus betul betul kering, hal ini bertujuan agar bobot piknometer dan sampel tidak
dipengaruhi oleh sisa sampel yang tertinggal di bagian luar piknometer. -al lain yang
perlu diperhatikan adalah sebelum piknometer digunakan untuk sampel berikutnya,
piknometer tersebut harus dibilas terlebih dahulu dengan sampel yang akan
dimasukkan untuk mencegah pengaruh dari sampel sebelumnya terhadap hasil yang
akan diperoleh.
-asil yang diperoleh dari pengukuran bobot jenis dan kerapatan dengan
piknometer adalah akuades pada "',( oC memiliki
tg0
? $ dan
t4d ? #,''(7 g cm 5-
metanol pada su$u 26 o memiliki
tg0
? #,B'=B5B($4 dan
t4d? #,B'4" g cm 5-
dan gliserol 10 7 pada su$u 25 o memiliki memilik
tg0
? $,#$=="$7#$
dan
t4d? $,#$"7 g cm 5. Berdasarkan teori kerapatan air pada
su$u 2 ,/ o adala$ #.''(7 g cm 5, kerapatan metanol pada suhu "= oC adalah
#,B74( g cm 5 dan kerapatan gliserol $# pada suhu "7 oC adalah $,#"#B g cm 5
*ulyono, "#$$%. )engan membandingkan hasil pengukuran dengan teori terdapat
perbedaan kerapatan pada metanol dan gliserol $# . -al ini mungkin disebabkan
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
15/27
karena piknometer yang masih berisi sisa sampel pada saat piknometer diisi dengan
metanol dan gliserol atau karena bagian luar piknometer belum betul betul kering
pada saat ditimbang sehingga mempengaruhi hasil penimbangan.
0etelah membandingkan hasil penntuan bobot jenis dan kerapatan akuades,
metanol dan gliserol $# dengan neraca +estphal dan piknometer dapat dilihat
bah9a hasil pengukuran kerapatan dan bobot jenis menggunakan piknometer lebih
teliti dibanding penentuan dengan neraca +estphal. -al ini dapat dilihat dari
perbandingan kerapatan secara teori dan pratikum. 0erta urutan kerapatan dan bobot
jenis sampel adalah gliserol $# , akuades dan metanol *ulyono, "#$$%.
BAB
(E'IMPULAN DAN 'A,AN*.1 (es!%"ulan
&erdasarkan dari hasil pengukuran bobot jenis dan kerapatan akuades,
metanol, dan gliserol $# dengan menggunakan neraca +estphal diperoleh bah9a
pada suhu "' oC akuades memiliki kerapatan #,=#$( g cm 5 dan bobot jenis #,=#5'D
pada suhu "7 oC metanol memiliki kerapatan #,($#4 g cm 5 dan bobot jenis #,($"5D
dan pada suhu "' oC gliserol memiliki kerapatan #,="=5 g cm 5 dan bobot jenis
#,="7'. 0edangkan dengan metode Piknometer diperoleh, pada suhu "',( oC akuades
memiliki kerapatan #,''(7 g cm 5 dan bobot jenis $ padaD pada suhu "= oC metanol
memiliki kerapatan #,B74( g cm 5 dan bobot jenis #,B'=BD dan pada suhu "7 oC
gliserol $# memiliki kerapatan $,#$"7 g cm 5 dan bobot jenis $,#$==.
*.2 'aran0aran untuk laboratorium yaitu diharapkan agar kondisi alat dan bahan lebih
diperhatikan, agar proses praktikum dapat berjalan lancar. 0erta diharapkan agar
setiap meja praktikum memiliki bak cuci sendirir agar praktikan tidak harus
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
16/27
menggunakan bak cuci pada meja praktikan lain.0aran untuk percobaan yaitu alat yang digunakan dalam percobaan lebih
diperhatikan. !erutama anting pada neraca 9estphal yang sudah tidak lengkap agar
kesalahan dalam praktikum dapat diperkecil.
DA6TA, PU'TA(A
1jala, 3.3., dan 3gunsan9o, 3.E., "#$$, 0pecific ;rafity and *echanical Propertiesof 1ningeria Fobusta +ood 2rom /igeria, Journal of Tropical Forest Science , 2 4%: 57' 5'(.
1lonso, *., dan 2inn, G.
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
17/27
!ipler, P.1., $''7, Fisika Untuk Sains dan Teknik , Gdisi Ketiga,
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
18/27
La%"!ran 1. Bagan (erja
A. Penentuan Bobot &en!s dengan Neraca #est"$al
)iisi gelas ukur sampai batas skala atas.)iukur suhunya dengan menggunakan termometer dan dicatat
suhunya.)imasukkan penyelam dari neraca +estphal yang telah
dirangkai dan diseimbangkan ke dalam gelas ukur.)iatur lengan neraca sampai penyelam kurang lebih " cm dari
permukaan cairan.)iletakkan anting anting pada skala lengan tunggal sehingga
neraca +estphal kembali seimbang.)ibaca angka skala dari anting terbesar sampai anting terkecil
kemudian ditentukan bobot jenis zat.Penyelam dan gelas ukur dibersihkan dan dikeringkan.)iisi gelas ukur dengan contoh lain yaitu aseton lalu
gliserol $# .
B.
1kuades
-asil
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
19/27
B. Penentuan (era"atan dan Bobot &en!s dengan P!kno%eter
)imasukkan ke dalam piknometer yang telah diketahui bobot
kosongnya.)iisi piknometer dengan akuades sampai penuh.Piknometer ditutup dan dibersihkan dinding bagian luarnya.)itimbang piknometer yang telah berisi akuades tersebut dengan
menggunakan neraca analitik dan catat bobotnya.)iukur suhu akuades dengan menggunakan termometer dan dicatat
suhunya.)ibersihkan piknometer dan dikeringkan lalu diisi dengan sampel
yang akan diukur yaitu aseton lalu gliserol $# .)icatat hasil pengamatan.
La%"!ran 2.
Tabel 1. Dens!tas A!r /g:c% "ada 'u$u 3 3- sa%"a! 2 3-#.# #.$ #." #.5 #.4 #.( #.= #.B #.7 #.'
# #.'''74$ #.'''74B #.'''7(4 #.'''7=# #.'''7== #.'''7B" #.'''7B7 #.'''774 #.'''77' #.'''7'(
1kuades
-asil
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
20/27
$ #.''''## #.''''#( #.''''#' #.''''$4 #.''''$7 #.''''"5 #.''''"B #.''''5# #.''''54 #.''''57
" #.''''4$ #.''''44 #.''''4B #.''''(# #.''''(5 #.''''(( #.''''(7 #.''''=# #.''''=" #.''''=4
5 #.''''=( #.''''=B #.''''=7 #.''''=' #.''''B# #.''''B$ #.''''B" #.''''B" #.''''B5 #.''''B5
4 #.''''B5 #.''''B5 #.''''B5 #.''''B" #.''''B" #.''''B" #.''''B# #.''''=' #.''''=7 #.''''==
( #.''''=( #.''''=5 #.''''=$ #.''''(' #.''''(B #.''''(( #.''''(" #.''''(# #.''''4B #.''''44
= #.''''4$ #.''''57 #.''''5( #.''''5$ #.''''"B #.''''"4 #.''''"# #.''''$= #.''''$$ #.''''#B
B #.''''#" #.'''7'7 #.'''7'5 #.'''777 #.'''775 #.'''7BB #.'''7B" #.'''7== #.'''7=$ #.'''7((
7 #.'''74' #.'''745 #.'''75B #.'''75# #.'''7"4 #.'''7$B #.'''7$# #.'''7#5 #.'''B'= #.'''B7'
' #.'''B7$ #.'''BB4 #.'''B== #.'''B(7 #.'''B($ #.'''B4" #.'''B54 #.'''B"= #.'''B$B #.'''B#'
$# #.'''B## #.'''='$ #.'''=7" #.'''=B5 #.'''==4 #.'''=(4 #.'''=4( #.'''=5( #.'''="( #.'''=$(
$$ #.'''=#( #.'''('( #.'''(7( #.'''(B4 #.'''(=4 #.'''((5 #.'''(4" #.'''(5$ #.'''("# #.'''(#'
$" #.'''4'7 #.'''47= #.'''4B( #.'''4=5 #.'''4($ #.'''45' #.'''4"B #.'''4$( #.'''4#" #.'''5'#
$5 #.'''5BB #.'''5=4 #.'''5(" #.'''55' #.'''5"= #.'''5$" #.'''"'' #.'''"7( #.'''"B" #.'''"(7
$4 #.'''"44 #.'''"5# #.'''"$= #.'''"#" #.'''$77 #.'''$B5 #.'''$(' #.'''$44 #.'''$"' #.'''$$4
$( #.'''#'' #.'''#74 #.'''#=' #.'''#(4 #.'''#57 #.'''#"5 #.'''##B #.''7''$ #.''7'B( #.''7'('
$= #.''7'45 #.''7'"= #.''7'$# #.''77'5 #.''77BB #.''77=# #.''7745 #.''77"= #.''77#' #.''7B'"
$B #.''7BB4 #.''7B(B #.''7B5' #.''7B"" #.''7B#4 #.''7=7= #.''7==7 #.''7=(# #.''7=5" #.''7=$5
$7 #.''7('( #.''7(B= #.''7((7 #.''7(5' #.''7("# #.''7(#$ #.''747" #.''74=5 #.''7444 #.''74"4
$' #.''74#( #.''757( #.''75=( #.''754( #.''75"( #.''75#( #.''7"7( #.''7"=( #.''7"44 #.''7""4
"# #.''7"#5 #.''7$75 #.''7$=" #.''7$4$ #.''7$"# #.''7#'' #.''7#B7 #.''7#(= #.''7#5( #.''7#$5
"$ #.''B''" #.''B'B# #.''B'47 #.''B'"= #.''B'#4 #.''B77" #.''B7=# #.''B75B #.''B7$( #.''BB'"
"" #.''BBB# #.''BB4B #.''BB"4 #.''BB#$ #.''B=B7 #.''B=(( #.''B=5" #.''B=#7 #.''B(7( #.''B(=$
"5 #.''B(57 #.''B($4 #.''B4'# #.''B4== #.''B44" #.''B4$7 #.''B5'4 #.''B5=' #.''B54( #.''B5"#
"4 #.''B"'= #.''B"B$ #.''B"4= #.''B""$ #.''B$'= #.''B$B$ #.''B$4= #.''B$"# #.''B#'( #.''B#='
"( #.''B#44 #.''B#$7 #.''=''" #.''='=B #.''='4$ #.''='$4 #.''=777 #.''=7=" #.''=75= #.''=7#'
"= #.''=B75 #.''=B(= #.''=B"' #.''=B#5 #.''==B= #.''==4' #.''=="$ #.''=('4 #.''=(=B #.''=(4#
"B #.''=($" #.''=47( #.''=4(B #.''=4"' #.''=4#$ #.''=5B5 #.''=54( #.''=5$B #.''="7' #.''="=$
"7 #.''="5" #.''="#4 #.''=$B( #.''=$4B #.''=$$7 #.''=#7' #.''=#=# #.''=#5$ #.''=##" #.''('B5
"' #.''('44 #.''('$4 #.''(77( #.''(7(( #.''(7"= #.''(B'= #.''(B== #.''(B5= #.''(B#= #.''(=B=
5# #.''(=4= #.''(=$= #.''((7= #.''(((( #.''(("( #.''(4'4 #.''(4=4 #.''(455 #.''(4#" #.''(5B$
5$ #.''(54# #.''(5#' #.''("B7 #.''("4B #.''("$= #.''($7( #.''($(4 #.''($"" #.''(#'# #.''(#(7
5" #.''(#"= #.''4''4 #.''4'=" #.''4'5# #.''47'7 #.''47== #.''4754 #.''47#$ #.''4B=7 #.''4B5(
Tabel 2. Densitas Metanol
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
21/27
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
22/27
Table 3. Densitas Glicerol
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
23/27
La%"!ran . a%bar Alat beserta 6ungs!n;a
B
7 $
4
= 5
"
(
;ambar $. Fangkaian alat /eraca +estphal
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
24/27
Keterangan:
$. 1nting berfungsi sebagai pemberat yang menyeimbangkan neraca setelah
penyelam dimasukkan serta menunjukkan bobot jenis zat dari pembacaan
skala letak anting.". ;elas ukur berfungsi sebagai 9adah cairan yang akan diukur.5. Penyelam berfungsi sebagai alat pengukur bobot jenis yang dibaca
berdasarkan kesetimbangan lengan neraca.4. 6engan tunggal sebagai tempat anting sehingga neraca seimbang, nilai skala
yang menunjukan nilai bobot jenis dari zat tersebut.(. )asar statif, berfungsi sebagai dasar neraca.=. !iang statif, berfungsi untuk menyesuaikan tinggi neraca terhadap. 9adah
yang diukur bobot jenisnyaB. Pemberat beban penyeimbang%, berfungsi sebagai penyeimbang neraca
sebelum penyelam dimasukkan.7. Penyeimbang, berfungsi untuk menyeimbangkan neraca.
5
$
"
;ambar ". 1lat Piknometer
Keterangan :
$. Penutup, berfungsi untuk menutup lubang pada piknometer dan mempertahankan
suhu pada piknometer.". !abung piknometer, berfungsi sebagai 9adah cairan sekaligus untuk mengukur
volume tetap sejumlah massa cairan yang ingin ditentukan densitasnya.
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
25/27
5. Fongga kapiler, berfungsi untuk mengeluarkan udara yang berada dalam
piknometer.
La%"!ran ). 6oto Percobaan
;ambar 5. Pengukuran kerapatan dengan neraca +estphal
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
26/27
;ambar 4. Pengukuran kerapatan dengan Piknometer LAP+,AN P,A(TI(UM(IMIA 6I'I(A
PE,-+BAAN IPENENTUAN (E,APATAN DAN B+B+T &ENI'
/1*1 : F1C-*1 0HFE1 *. /8* : -5$$ $" "=BKG63*P3K : 8@ G*P1!%-1F8 !1/;;16 PGFC3&11/ : 0G/8/ $# *1FG! "#$4
1080!G/ : 21HI8 1&)861-
LAB+,AT+,IUM (IMIA 6I'I(A&U,U'AN (IMIA
6A(ULTA' MATEMATI(A DAN ILMU PEN ETAHUAN ALAMUNI E,'ITA' HA'ANUDDIN
MA(A''A,
-
8/9/2019 Laporan Bobot Jenis New
27/27