Download - Kmb DHF > 100.000

Transcript
Page 1: Kmb DHF > 100.000

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MATERNITAS

DOSEN PENGAJAR : HERTY HAERANI , S. Kep , Ns

DHF > 100.000

OLEH KELOMPOK II

ALFRIDA BATTI

AGUSTINA

AGUSTINA B

AHMAD HAERUL

AINUL MAFRISA

AISYAH NURLIANA R

AKBAR

ALWAN AMASAE

AMELIA FRANSISCA

ANAS

ANDI AHDANIAR

ANDI AMALIA

ANDI ANNA OKTAVIANA

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

KATA PENGANTAR

Page 1

Page 2: Kmb DHF > 100.000

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu..

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,berkah,dan

nikmat yang diberikannya kepada kita semua khususnya kepada kelompok kami

sehingga apa yang menjadi tugas kami sebagai mahasiswa dapat terlaksanakan

dengan baik walaupun tidak sesempurna seperti yang kita harapkan.Shalawat serta

salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan

risalah islam dan membawa ummatnya dari alam kegelapan menuju alam yang terang

benderang.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH II dengan tema “ DHF > 100.000 ”. Selanjutnya kami mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam

penyusunan makalah ini, khususnya kepada orang tua kami yang senantiasa

mendukung segala bentuk aktivitas kami, dengan doanya kami haturkan pula terima

kasih kepada dosen kami yang senantiasa memfasilitasi serta membimbing kami dalam

menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata, kritik dan saran dari para pembaca makalah ini sangat diharapkan.

Makassar, 28 April 2012

Penyusun

Kelompok II

DAFTAR ISI

Page 2

Page 3: Kmb DHF > 100.000

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. ANATOMI FISIOLOGI

B. DEFINISI

C. ETIOLOGI

D. PATOFISIOLOGI

E. MANISFESTASI KLINIS

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

G. PEMERIKSAAN MEDIS

H. PENCEGAHAN

BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

D. EVALUASI

BAB IV : PENUTU

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

Page 3

Page 4: Kmb DHF > 100.000

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sampai saat ini telah di ketahui beberapa nyamuk sebagai vector dengue,

walaupun Ae.aegypti di perkirakan sebagai vector utama penyakit dengue

hemorrahagic fever (DHF), pengamatan epidemiologis dan percobaan penularan

di laboratorium membuktikan bahwa Ae.Scuttelaris dan Ae.Polinesiensis yang

terdapat di kepulauan pasifik selatan dapat menjadi vector demam dengue. Di

kepulauan Rotuma di daerah Fiji padawa itu terjadi wabah demam dengue pada

tahun 1971 – 1972. Ae.retumae di laporkan satu-satunya vector yang ditemukan.

Di pulauponape, kepulauan caroline sebelah timur pada tahun 1974 terjadi

letupan wabah dengue; virus dengue tipe 1 telah berhasil diisolasi pada stadium

akut dari darah penderita dan ternyata Ae.hakansoni merupakan vektornya. Ae,

cooki di duga merupakan vector pada waktu terjadi pada wabah demam dengue

diniue.

Di Indonesia, walaupun vector DHF belum di selidiki secara luas.

Ae.Aegypti diperkirakan sebagai vector terpenting di daerah perkotaan,

sedangkan Ae.albopictus di daerah pedesaan

Di Indonesia Dengue Hemorrhagic Fever pertama kali di curigai di Surabaya

pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virology baru di peroleh pada tahun 1970.

Setelah itu berturut-turut di laporkan kasus dari kota di Jawa maupun dari luar

Jawa, dan pada tahun 1994 telah menyebar keseluruh propinsi yang ada. Pada

saat ini Dengue Hemorrhagic Fever sudah endemis di banyak kota besar,

bahkan sejak 1975 penyakit ini telah berjangkit di daerah pedesaan. Oleh karena

itu sudah seharusnya semua tenaga medis yang bekerja di Indonesia untuk

mampu mengenali dan mendiagnosisnya, kemudian dapat melakukan

penatalaksanaan, sehingga angka kematian akibat Demam Berdarah Dengue

dapat tekan .

Page 4

Page 5: Kmb DHF > 100.000

Infeksi virus dengue pada manusia terutama pada anak mengakibatkan

suatu spectrum manifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit ringan (mild

undifferentiated febrile illness), dengue fever, dengue hemorrhagic fever (DHF)

dan dengue shock syindrome (DSS); yang terakhir dengan mortalitas tinggi di

sebabkan renjatan dan perdarahan hebat . gambaran manifestasi klinis yang

bervariasi ini dapat di samakan dengan sebuah gunung es. DHF dan DSS

sebagai kasus - kasus yang dirawat di rumah sakit merupakan puncak gunung

es yang kelihatan di atas permukaan laut, sedangkan kasus - kasus dengue

ringan (demam dengue dan silent dengue infection) merupakan dasar gunung

es.

Di perkirakan untuk setiap kasus renjatan yang dijumpai di Rumah sakit,

telah terjadi 150 – 200 kasus silent dengue infection.

Demam dengue adalah demam virus akut yang di sertai sakit kepala, nyeri otot,

sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam.

Demam berdarah dengue/dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah demam

dengue yang di sertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan.

Pada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien

jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini di sebut

dengue shock syndrome (DSS).

B. Tujuan

1.Tujuan umum

Setelah membuat makalah ini , di harapkan mahasiswa dapat

memberikana asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit DHF (dengue

hemorrhagic fever)

2.Tujuan khusus

Page 5

Page 6: Kmb DHF > 100.000

Mahasiswa dapat memahami anatomi fisiologi system hematologi

Mahasiswa dapat men jelaskan Definisi penyakit DHF

Mahasiswa dapat menjelaskan etiologi DHF

Mahasiswa dapatmen jelaskan manifestasi klinis DHF

Mahasiswa dapat menjelaskan patofisiologi DHF

Mahasiswa dapat menyebutkan pemeriksaan penunjang penyakit DHF

Mahasiswa dapat menjelaskan pencegahan penyakit DHF

Mahasiswa dapat Menerapkan penatalaksanaan penyakit DHF

Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan

penyakit DHF

Page 6

Page 7: Kmb DHF > 100.000

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Fisiologi

Darah merupakan salah satu komponen penting Yang ada di dalam tubuh

manusia. Sebab darah berfungsi, mengalirkan zat – zat atau nutrisi yang di

butuhkan tubuh, kemudian mengalirkan karbondioksida hasil metabolisme untuk

di buang. ada empat fungsi utama darah, yaitu memberikan suplai oksigen

keseluruh jaringan tubuh, membawa nutrisi, membersihkan sisa-sisa

metabolisme dan membawa zat antibody.

Komposisi darah Darah kita mengandung beberapa jenis sel yang yang

tersangkut di dalam cairan kuning yang disebut plasma darah. Plasma darah

tersusun atas 90% air yang mengandung sari makanan, protein, hormone, dan

endapan kotoran selain sel-sel darah.

Ada 3 jenis sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih

(leukosit) dan keeping darah (trombosit).Sel darah merah dan sel darah putih di

sebut juga korpuskel

1. Sel darah merah

Sel darah merah berbentuk piringan pipih yang menyerupai donat. 45%

darah tersusun atas sel darah merah yang di hasilkan di sumsum tulang. Dalam

setiap 1 cm kubik darah terdapat 5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang

diproduksi setiap hari mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120

hari. Semakin tua semakin rapuh, kehilangan bentuk dan ukurannya menyusun

menjadi sepertiga ukuran mula-mula.

Page 7

Page 8: Kmb DHF > 100.000

Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi.

Warnanya yang merah cerah disebabkan oleh oksigen yang di serap dari paru-

paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan

oksigen ke sel dan mengikat karbondioksida. Sel darah merah yang tua akhirnya

akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian

besar sel yang tua dihancurkan oleh limpa dan yang lolos dihancurkan oleh hati.

Hati mentimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian di angkut

oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru.

Persediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat bulan sekali.

2. Sel darah putih

Sel darah putih jauh lebih besar dari pada sel darah merah jumlahnya

dalam setiap 13 darah adalah 4000-10.000 sel. Tidak seperti sel darah merah,

sel darah putih memiliki inti (nucleus). Sebagian sel darah putih bisa bergerak di

dalam aliran darah, membuatnya dapat melaksanakan tugas sebagai system

ketahanan tubuh.

Sel darah putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang penting.

Sel darah putih yang terbanyak adalah neutrofil (+60%). Tugasnya adalah

memerangi bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula mula bakteri

dikepung, lalu butir-butir didalam sel segera melepaskan zat kimia untuk

menghancurkan dan mencegah bakteri berkembang biak.

Sel darah putih mengandung +5% eosinofil. Fungsinya adalah memerangi

bakteri, mengatur pelepasan zat kimia saat pertempuran, dan membuang sisa-

sisa sel yang rusak.

Basofil yang menyusun 1% sel darah putih, melepaskan zat untuk

mencegah terjadinya penggumpalan darah di dalam pembuluhnya. 20 s\d 30%

kadungan sel darah putih adalah trombosit. Tugasnya adalah menghasilkan

antibody, suatu protein yang membantu tubuh memerangi penyakit.

Page 8

Page 9: Kmb DHF > 100.000

Monosit bertugas mengepung bakteri. Kira-kira ada 5 sampai 10% di dalam sel

darah putih. Tubuh mengatur banyak sel darah putih yang dihasilkan sesuai

dengan kebutuhan. Jika kita kehilangan darah, tubuh akan segera membentuk

sel-sel darah untuk menggantinya. Jika kita mengalami infeksi, maka tubuh akan

membentuk lebih banyak sel darah putih untuk memeranginya.

Pembekuan darah

Proses yang mencegah kehilangan darah dari badan melalui luka disebut

hemostasis dan proses ini terdiri dari tiga stadium yang bekerja bersama-sama,

yaitu : Spasme vaskuler : penyempitan lumen pembuluh darah yang putus untuk

mengurangi aliran darah yang hilang.

1.Pembentukan sumbat trombosit : untuk menghentikan kebocoran darah.

2.Pembekuan fibrin disekitar sumbat trombosit dan reaksi fibrin: untuk merekat

pembuluh yang putus dan menarik sisi pinggirnya supaya merapat (Watson,

2001)

Fungsi darah

Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat pengangkut

(pengedar), pengatur suhu tubuh dan pertahanan tubuh. Peredaran oksigen

pada tubuh :

1.Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah

2.Darah yang di pompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melepaskan

CO2 dan mengambil O2 dibawa menuju serambi kiri.

3.O2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri

4.Dari bilik kiri O2 dibawa keseluruh tubuh oleh sel darah merah untuk

pembakaran (oksidasi)

5.Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung

membawa oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung

membawa karbondioksida.

Page 9

Page 10: Kmb DHF > 100.000

6.Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa

karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen dibawa

ke jantung.

Jadi kesimpulannya, fungsi darah adalah:

Mengedarkan sari-sari makanan keseluruh tubuh

Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuhMengangkut

karbondioksida ke paru-paruengedarkan hormone.

B. DEFINISI

Demam berdarah atau demam berdarah dengue adalah penyakit febril

akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip

dengan malaria.

Demam berdarah dengue (dengue hamorragic fever, selanjutnya disingkat

DHF) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama

demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari

pertama. Uji tourniquet akan positif dengan/tanpa ruam disertai beberapa atau

semua gejala perdarahan seperti ptekie spontan yang timbul serentak, purpura,

ekimosis, epitaksis, hematemesis, melena, trombositopenia, masa perdarahan

dan masa protrombin memanjang, hematokrit meningkat dan gangguan maturasi

megakariosit. (Sjaifoellah, 1996)

Dengue ialah suatu infeksi arbovirus (arthropod-bone virus) akut,

ditularkan oleh nyamuk spesies aedes.(FKUI, 1985)

Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah

penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan

nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat

hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih

dari 1000 meter di atas permukaan air laut.

Page 10

Page 11: Kmb DHF > 100.000

(http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm)

Demam berdarah dengue adalah salah satu bentuk klinis dari penyakit

akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia. Sedangkan manifestasi klinis

dari infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan demam berdarah

dengue.(www.penyakitmenular.info)

Demam yang akut, selama 2 hingga 7 hari, dengan 2 atau lebih gejala-

gejala berikut : nyeri kepala, , nyeri otot, nyeri persendian, bintik-bintik pada kulit

sebagai manifestasi perdarahan dan leucopenia. Demam Berdarah Dengue

(DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang

disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae, dengan genusnya adalah

flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1,

DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai tingkatan

manifestasi yang berbeda, tergantung dari serotipe virus Dengue. Morbiditas

penyakit DBD menyebar di negara-negara Tropis dan Subtropis. Disetiap negara

penyakit DBD mempunyai manifestasi klinik yang berbeda.

(http://www.infeksi.com/hiv/articles.php?lng=in&pg=53)

Dengue Haemorrhagic fever (DHF) atau demam berdarah dengue adalah

penyakit menular yang disebabkan oleh viirus dengue dan ditularkan melalui

gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan

dapat mengakibatkan kematian, terutam pada anak.(Nursalam)

Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit Demam Berdarah

Dengue, antara lain faktor host, lingkugan (environment) dan faktor virusnya

sendiri. Faktor host yaitu kerentanan (susceptibility) dan respon imun. Faktor

lingkungan (environment) yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan laut,

curah hujan, angin, kelembaban, musim); Kondisi demografi (kepadatan,

mobilitas, perilaku, adat istiadat, sosial ekonomi penduduk). Jenis nyamuk

sebagai vektor penular penyakit juga ikut berpengaruh.

Page 11

Page 12: Kmb DHF > 100.000

C. ETIOLOGI

Virus Dengue merupakan virus RNA untai tunggal, genus flavivirus, terdiri

dari 4 serotipe yaitu Den-1, 2, 3 dan 4. Struktur antigen ke-4 serotipe ini sangat

mirip satu dengan yang lain, namun antibodi terhadap masing-masing serotipe

tidak dapat saling memberikan perlindungan silang.

Virus Dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk

Aedes (Ae.) dari sub genus Stegomyia. Ae. aegypti merupakan vektor epidemi

yang paling utama, namun spesies lain seperti Ae. albopictus, Ae. polynesiensis,

anggota dari Ae. Scutellaris complex, dan Ae. (Finlaya) niveus juga dianggap

sebagai vektor sekunder. Kecuali Ae. aegyti semuanya mempunyai daerah

distribusi geografis sendiri-sendiri yang terbatas. Meskipun mereka merupakan

host yang sangat baik untuk virus Dengue, biasanya mereka merupakan vektor

epidemi yang kurang efisien dibanding Ae. aegypti (WHO, 2000)

D. PATOFISIOLOGI

Mekanisme sebenarnya mengenai patofisiologi, hemodinamika dan

biokimia DHF hingga kini belum diketahui secara pasti. DHF dapat terjadi bila

seseorang setelah terinfeksi dengue untuk pertama kalinya mendapat infeksi

berulang dengan tipe virus dengue yang berbeda. Fenomena patofisiologi utama

yang menentukan berat penyakit yang membedakan DHF dari dengue clasik

adalah meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya

volume plasma, serta terjadinya hipotensi, trombositopeni dan diastesis

hemorragik. Pada kasus berat, renjatan terjadi secara akut dan nilai hematokrit

meningkat bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui endotel dinding

pembuluh darah.

Ada dugaan bahwa renjatan terjadi sebagai akibat dari kebocoran plasma

ke daerah vaskular melalui kapiler yang rusak, sehingga mengakibatkan

Page 12

Page 13: Kmb DHF > 100.000

menurunnya volume plasma dan meningkatnya nilai hematokrit. Bukti dugaan ini

adalah ditemukannya cairan yang tertimbun dalam rongga peritonium, pelura

dan perikard yang ternyata melebihi pemberian cairan infus, serta terjadinya

bendungan pembuluh darah paru.

Plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari awal demam

sampai puncaknya pada masa renjatan. Trombositopeni yang hebat, gangguan

fungsi trombosit dan kelainan fungsi koagulasi merupakan penyebab utama

terjadinya perdarahan. Perdarahan kulit umumnya disebabkan oleh faktor kapiler

dan trombositopeni, sedangkan perdarahan masif diakibatkan oleh kelainan yang

lebih kompleks, yaitu trombositopeni, gangguan faktor pembekuan.

Secara kronologis prosesnya dimulai dari nyamuk aedes yang tidak

bervirus menggigit dan mengisap darah seseorang yang telah terkena demam

berdarah dengue. Nyamuk yang sudah terinfeksi virus kemudian menggigit

orang sehat dan memindahkan virusnya bersama air ludah ke dalam tubuh.

Pada saat tersebut, virus memperbanyak diri dan menginfeksi sel-sel

darah putih serta kelenjar getah bening untuk kemudian masuk ke sistem

sirkulasi darah. Virus ini sebenarnya hanya ada di dalam darah selama 3 hari

sejak ditularkan oleh nyamuk. Pada hari-hari itulah terjadi pertempuran antara

antibodi dan virus dengue yang dianggap sebagai benda asing oleh tubuh.

Badan biasanya mengalami gejala demam dengan suhu tinggi antara 39 sampai

40 derajat celcius. Akibat pertempuran tersebut terjadi penurunan kadar

trombosit dan bocornya pembuluh darah sehingga membuat plasma darah

mengalir ke luar. Penurunan trombosit ini mulai bisa dideteksi pada hari ketiga.

Masa kritis penderita demam berdarah berlangsung sesudahnya, yakni

pada hari keempat dan kelima. Pada fase ini, suhu badan turun dan biasanya

diikuti oleh sindrom shock dengue karena perubahan yang tiba-tiba. Muka

penderita pun menjadi memerah atau facial flush. Biasanya, penderita juga

Page 13

Page 14: Kmb DHF > 100.000

mengalami sakit pada kepala, tubuh bagian belakang, otot, tulang dan perut

(antara pusar dan ulu hati). Tidak jarang diikuti dengan muntah yang berlanjut

dan suhu dingin dan lembab pada ujung jari serta kaki.

Penanganan yang benar pada fase tersebut sangat ditekankan agar

penderita bisa melewati masa kritisnya dengan baik. Caranya dengan banyak

memberikan asupan cairan kepada penderita sebagai pengganti plasma darah.

Hal ini dikarenakan banyaknya cairan tubuh yang hilang dengan cepat akibat

merembesnya plasma darah yang keluar dari pembuluh darah. Saat ini, larutan

gula garam atau oralit masih merupakan cairan terbaik karena komposisinya

setara dengan plasma darah. Pemberian infus diberikan apabila penderita dalam

kondisi muntah terus, tidak bisa makan dan minum, menderita kejang, kesadaran

menurun atau derajat kebocoran plasma darahnya tinggi, yang biasa terjadi pada

fase kritis.

Begitu pula dengan transfusi trambosit yang akan diberikan jika trambosit

penderita di bawah 100.000 dengan pendarahan yang cukup banyak. Bila masa

kritis itu bisa dilewati dengan baik maka pada hari keenam dan ketujuh kondisi

penderita akan berangsur membaik dan kembali normal pada hari ketujuh atau

kedelapan.(www.medicastore.co.id.2006)

E. Manifestasi Klinis

Infeksi oleh virus Dengue menimbulkan variasi gejala mulai sindroma

virus nonspesifik sampai perdarahan yang fatal.Gejala Demam Dengue

tergantung Pada umur penderita. Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya

berupa demam Disertai dengan ruam-ruam pada kulit. Pada anak-anak yang

lebih besar dan dewasa, biasa dimulai dengan demam ringan atau tinggi (>39

derajat C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2 - 7 hari, disertai dengan sakit

kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah dan

Page 14

Page 15: Kmb DHF > 100.000

ruam-ruam. Bintik-bintik perdarahan di kulit sering terjadi, kadang-kadang

disertai bintik-bintik perdarahan di tenggorokan dan selaput bening mata.

Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, perasaan tidak enak di ulu

hati, nyeri di tulang rusuk kanan atau nyeri di seluruh perut. Kadang-kadang

demam mencapai 40 - 41 derajat C dan terjadi kejang demam pada bayi.

(http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html)

Masa tunas 3-15 hari tetapi rat-rata 5-8 hari. Gejala kinik timbul secara

mendadak berupa suhu tinggi, nyeri pada otot seluruh tubuh, nyeri dibelakang

kepala hebat, suara serak, batuk, epitaksis serta disuria. Penyakit biasanya akan

sembuh sendiri dalam 5 hari dengan penurunan suhu secara lisis. Maka penyakit

ini juga disebut vyfdaagse koorts (demam 5 hari).(Ngaasiyah,1997)

Gejala yang timbul biasanya ditandai dengan 4 gejala klinis utama;

demam tinggi 2-7 hari, fenomena perdarahan, pembesaran hati dan kegagalan

sirkulasi / syok. Gejala penyerta ; nyeri kepala, nyeri otot, timbul ruam /

kemerahan di kulit, nyeri tulang, mual, nyeri ulu hati. Fenomena perdarahan

yang sering terjadi adalah timbul bercak-bercak merah di muka dan lengan-

tungkai dan langit-langit mulut. Mimisan dan perdarahan gusi juga dapat terjadi.

Keadaan yang lebih berat dapat menyebabkan perdarahan organ dalam tubuh.

Laboratorium yang mendukung: trombositopenia ( trombosit kurang dari

100.000/ mm3) , hemokonsentrasi ( kadar Ht lebih 20% dari normal).

Fase kritis adalah saat suhu turun ,yaitu antara hari ketiga dan kelima. Resiko

terjadinya syok meningkat ( keringat banyak, gelisah. Ujung kaki tangan dingin)

dan dapat menjadi fatal.

Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, perasaan tidak enak di ulu hati,

nyeri di tulang rusuk kanan atau nyeri di seluruh perut. Kadang-kadang demam

mencapai 40 - 41 derajat C dan terjadi kejang demam pada bayi.

DHF adalah komplikasi serius demam dengue yang dapat mengancam jiwa

penderitanya, ditandai oleh:

Page 15

Page 16: Kmb DHF > 100.000

a.. Demam tinggi yang terjadi tiba-tiba

b.. Tanda-tanda perdarahan

c.. Pembesaran hati

d.. Kadang-kadang disertai syok

Tanda-tanda perdarahan pada DHF dimulai dari tes Torniquet positif dan

bintik-bintik perdarahan di kulit (ptechiae). Ptechiae ini bisa terlihat di seluruh

anggota gerak, ketiak, wajah, dan gusi. Juga bisa terjadi perdarahan hidung, gusi

dan perdarahan dari saluran cerna dan perdarahan dalam urin. Berdasarkan

gejalanya DHF diklompokkan menjadi 4 tingkatan :

a) Derajat 1: demam diikuti gejala tidak khas. Satu-satunya tanda

perdarahan adalah tes torniquet positif atau mudah memar.

b) Derajat 2: gejala derajat 1 ditambah dengan perdarahan spontan.

Perdarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.

c) Derajat 3: terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut

nadi yang cepat dan lemah , hipotensi, suhu tubuh yang rendah,

kulit lembab dan penderita gelisah.

d) Derajat 4: terjadi syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan

tekanan darah yang tidak dapat diperiksa.

Fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam.

Setelah demam selama 2 - 7 hari, penurunan suhu biasanya

disertai dengan tanda-tanda gangguan sirkulasi darah. Penderita

berkeringat, gelisah, kaki dan tangan dingin dan mengalami

perubahan tekanan darah dan denyut nadi. Pada kasus yang tidak

terlalu berat gejala-gejala ini hampir tak terlihat, menandakan

kebocoran plasma yang ringan. Bila kehilangan plasma hebat,

akan terjadi syok, syok berat dan kematian bila tidak segera

ditangani.

Pada penderita dengan DSS, kondisi penderita akan cepat memburuk.

Ditandai dengan nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun hingga kurang

dari 20 mmHg atau terjadi hipotensi. Kulit dingin, lembab dan penderita mula-

mula terlihat mengantuk kemudian gelisah. Bila keadaan ini tidak segera

Page 16

Page 17: Kmb DHF > 100.000

ditangani penderita akan meninggal dalam Waktu 12-24 jam. Dengan pemberian

cairan pengganti, kondisi penderita akan dengan cepat membaik. Pada syok

yang berat sekalipun, penderita akan membaik dalam 2-3 hari. Tanda-tanda

adanya perbaikan adalah jumlah urine yang cukup dan kembali nya nafsu

makan.(http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html)

Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :

aDemam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 °C- 40 °C

b)Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif puspura

pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb

c)Hepatomegali (pembesaran hati).

d)Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik

sampai 80 mmHg atau lebih rendah.

e)Trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit sampai

100.000 /mm³.

f)Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.

g)Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual,

muntahsakit perut, diare kejang dan sakit kepala.

h)Pendarahan pada hidung dan gusi.

i)Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat

pecahnya pembuluh darah.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.)Serologi dan reaksi berantai polymerase tersedia untuk memastikan diagnosa

demam berdarah jika terindikasi secara klinis. Isolasi virus dengan dari serum,

plasma, leukosit ataupun otopsi.

2.)Ditemukannya anti bodi IgG ataupun AgM yang meningkatkan tinggi titernya

mencapai empat kali lipat terhadap satu atau lebih antigen dengue dalam

spesimen serta berpandangan.

3.)Dibuktikan adanya virus dengue dari jaringan otopsi dengan cara

Page 17

Page 18: Kmb DHF > 100.000

immunokimiawi atau dengan cara immuno-flouresens, ataupun di dalam

spesimen serum dengan uji ELISA.

4.)Dibuktikan dengan keberadaan gambaran genomic sekuen virus dari jaringan

otopsi, sediaan serum atau cairan serebro spinal (CSS); dengan uji Polymerase

Chain Reaction (PRC).

5.)Tes Tourniquet yang positif.

6.)Adanya perdarahan dalam bentuk petekiae, ekimosis atau purpura.

7.)Perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan

atau di tempat lainnya.

8.)Terjadi trombositopenia (100.000/ml atau kurang) dan hemokonsentrasi yang

dapat dilihat dari meningginya nilai hematokrit pada masa kovalen.

Pada pasien dengan 2 atau 3 patokan klinik disertai adanya trombositopenia dan

hemokonsentrasi tersebut jika dilakukan pemerikasaan serologis ternyata

diagnosis tepat. Berdasarkan patokan dari WHO (1975) DBD dibagi menjadi 4

derajat sebagai berikut :

a.Derajat I . Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat menifstasi

perdarahan (uji turniket positif)

b.Derajat II. Seperti derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan perdarahan

lain.

c.Derajat III. Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi ceapat

dan lemah, tekanan nadi menurun (kurang dari 20mmHg) atau hipotensi disertai

kulit yang dingin dan lembab, gelisah

d.Derajat IV. Renjatan berat dengan nadi tak teraba dan tekanan darah yang tidak

dapat diukur.

G.Penatalaksanaan Medis

Untuk mengetahui terserang atau tidaknya anak-anak terhadap demam

berdarah dapat dilakukan langkah-langkah:

a.Periksa apakah ada bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk pada kulit muka,

lengan, kaki, dada, atau perut.

Page 18

Page 19: Kmb DHF > 100.000

b.Jika terdapat bintik merah, regangkan kulit di sekitar bintik itu, bila bintik merah

hilang, kemungkinan anak terkena penyakit demam berdarah.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk penderita demam berdarah

yaitu:

a.Berikan minum pada penderita sebanyak-banyaknya baik air putih, air teh, air

buah-buahan, atau air oralit.

b.Lakukan kompres pada penderita

c.Berikan obat penurun panas

d.Segera periksakan ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit

(http://www.deepee.com/openlist/indowli/0367.html)

Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi

perdarahan, mencegah/mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan

mengusahakan agar penderita banyak minum, bila perlu dilakukan pemberian

cairan melalui infuse dan transfusi darah.

Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin, atau pemberian

antipiretika, penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter –2 liter dalam 24 jam (air

teh dan gula sirup atau susu). Gastroenteritis oral solution/kristal diare yaitu

garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.

Penderita harus segera dirawat bila ditemukan gejala-gejala berikut :

a.Takikardi, denyut jantung meningkat

b.Kulit pucat dan dingin

c.Denyut nadi melemah

d.erjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau tertidur

terus meneru

e.Urine sangat sedikit

f.Peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba

g.Tekanan darah menyempit sampai kurang dari 20 mmHg

h.Hipotensi

Page 19

Page 20: Kmb DHF > 100.000

Pada tanda-tanda tersebut berarti penderita mengalami dehidrasi yang

signifikan (>10% berat badan normal), sehingga diperlukan penggantian cairan

segera secara intravena. Cairan pengganti yang diberikan biasanya garam

fisiologis, ringer laktat atau ringer asetat, larutan garam fisiologis dan glukosa

5%, plasma dan plasma substitute.

Pemberian cairan pengganti harus diawasi selama 24 - 48 jam, dan

dihentikan setelah penderita terehidrasi, biasanya ditandai dengan jumlah urine

yang cukup, denyut nadi yang kuat dan perbaikan tekanan darah.. Infus juga

harus diberikan kalau kadar hematokrit turun sampai 40%

Bila pemberian cairan intravena diteruskan setelah tanda-tanda ini dicapai, akan

terjadi overhidrasi, mengakibatkan jumlah cairan berlebih dalam pembuluh

darah, edema paru-paru dan gagal jantung. Oksigen diberikan pada penderita

dalam keadaan syok.

Transfusi darah hanya diberikan pada penderita dengan tanda-tanda

perdarahan yang signifikan.

Ada tiga hal yang dapat dilakukan terhadap serangan demam berdarah,

yaitu:

1.Mencegah terhadap kemungkinan terjangkitnya virus demam berdarah.

2.Memberikan pertolongan secepat mungkin kepada penderita

3.Segera kembalikan stamina penderita agar daya tahan tubuhnya kembali pulih.

J. Pencegahan

Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian

vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :

1.Lingkungan

Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain

dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat,

Page 20

Page 21: Kmb DHF > 100.000

modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia,

dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:

a)Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu.

b)Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.

c)Menutup dengan rapat tempat penampungan air.

d)Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan

lain sebagainya.

2. Biologis Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan

jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).

3.Kimiawi

Cara pengendalian ini antara lain dengan:

a)Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna

untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.

b)Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air

seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan

mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan “3M Plus”, yaitu

menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti

memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu

pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida,

menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll

sesuai dengan kondisi setempat.

Ingatlah penyakit demam dengue/demam berdarah dengue apabila

putra/putri ibu menderita hal-hal seperti berikut :

a.Panas yang timbulnya mendadak, langsung tinggi dan disertai dengan tidakmau

bermain.

b.Panas yang disertai flushing.

c.Panas yang disertai tanda-tanda perdarahan (kulit, hidung,gusi).

Page 21

Page 22: Kmb DHF > 100.000

d.Panas yang berangsur dingin, tapi anak tampak loyo dan pada perabaan

dirasakan ujung-ujung tangan/kaki dingin.

Strategi Penanggulangan Demam BerdarahSampai saat ini belum

ditemukan vaksin yang dapat menangkal virus dengue dengan berbagai serotipe.

Satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian dengue adalah dengan

memerangi nyamuk yang berperan pada penularan virus dengue. Aedes aegypti

berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia seperti wadah

plastik, ban mobil bekas dan tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini

menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya

pada tempat-tempat air bersih tergenang.

Pencegahan yang efektif seharusnya dilaksanakan secara integral

bersama-sama antara masyarakat, pemerintah dan petugas kesehatan. Upaya

pemberantasan meliputi : Pencegahan , yang dikenal dengan gerakan 3 M , yaitu;

1.menguras tempat penampungan air secara teratur sekurang-kurangnya

seminggu sekali atau menaburkan bubuk abate kedalamnya.

2.menutup rapat-rapat tempat penampungan air

3.mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air

hujan; seperti kaleng bekas , plastik, dll

Pemberantasan vektor /nyamuk ;penyemprotan /Kunjungan ke ruamh-

rumah untuk pemantauan jentik dan abatisasi. fogging fokus pada lokasi ditemui

kasus. Penyuluhan dan kerja bakti melakukan kegiatan 3M.Ditempat

penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh larva

nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk

selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa

waktu tertentu. Ditempat yang sudah terjangkit DHF dilakukan penyemprotan

insektisida secara fogging. Untuk perlindungan yang lebih intensif, orang-orang

yang tidur siang sebaiknya menggunakan kelambu, memasang kasa nyamuk di

pintu dan jendela, menggunakan semprotan nyamuk di dalam rumah dan obat-

Page 22

Page 23: Kmb DHF > 100.000

obat nyamuk yang dioleskan. Terapi dengan TOGA

Kapsul Buah Makasar 3 x1 kaps/hariKapsul Mimba 3 x 1 Kaps/hari

Kapsul Sambiloto 3 x 1 Kaps/hari Fungsi ketiga kapsul diatas adalah untuk

menekan perkembangan virus Tapak Liman 3 x 1 Kaps/hari Juice Jambu Biji

Merah

Fungsi kedua bahan diatas adalah untuk meningkatkan kesehatan dan

juga tromboisit darah.http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html

Pesan untuk orang tua Jika anak anda mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari

segera periksakan ke dokter, dengan tetap memberikan cairan yang cukup dan

obat penurun panas. Jika anak anda dinyatakan tersangka demam berdarah

yang dipulangkan maka ;

1.control setiap hari ke rumah sakit selam masih demam.

2.berikan obat penurun panas bila diperlukan

3.berikan minum sedikitnya 4-6 gelas perhari, disamping air putih dapat diberikan

the manis, sirup, jus buah, oralit,dll.

4.apabila sewaktu-waktu dijumpai tanda kegawatan ,yaitu ; anak tampak lemas,

badan dingin terutama tangan dan kaki, muntah terus menerus, kejang, mimisan,

perdarahan lain. Segera anak dibawa kembali ke rumah sakit. Dr.SuriViana -

www.infoibu.com

Page 23

Page 24: Kmb DHF > 100.000

BAB III

Asuhan Keperawatan

A.PENGKAJIAN

1. IdentitasDHF merupakan penyakit daerah tropis yang sering menyebabkan

kematian anak,remaja dan dewasa (Effendy, 1995).

2. Keluhan UtamaPasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati,

mual dan nafsu makanmenurun.

3. Riwayat penyakit sekarangRiwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit

kepala, nyeri otot, pegal seluruhtubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas,

mual, dan nafsu makan menurun.

4. Riwayat penyakit terdahuluTidak ada penyakit yang diderita secara specific.

5. Riwayat penyakit keluargaRiwayat adanya penyakit DHF pada anggota

keluarga yang lain sangat menentukan,karena penyakit DHF adalah penyakit

yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamukaedes aegypti.

6. Riwayat Kesehatan LingkunganBiasanya lingkungan kurang bersih, banyak

genangan air bersih seperti kaleng bekas,ban bekas, tempat air minum burung

yang jarang diganti airnya, bak mandi jarangdibersihkan.

7. Riwayat Tumbuh Kembang8. Pengkajian Per Sistema. Sistem Pernapasan

yaitu Sesak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal,epistaksis,

pergerakan dada simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengarronchi,

Page 24

Page 25: Kmb DHF > 100.000

krakles.b. Sistem Persyarafan yaitu Pada grade III pasien gelisah dan terjadi

penurunankesadaran serta pada grade IV dapat terjadi DSSc. Sistem

Cardiovaskuler yaitu Pada grade I dapat terjadi hemokonsentrasi, ujitourniquet

positif, trombositipeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi

cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada gradeI

V nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.d. Sistem Pencernaan

yaitu Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekanpada epigastrik,

pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen teregang, penurunannafsu makan,

mual, muntah, nyeri saat menelan, dapat hematemesis, melena.5. Sistem

perkemihan yaitu Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam,akan

mengungkapkan nyeri saat BAK, kencing berwarna merah.6. Sistem Integumen.

Yaitu Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada gradeI terdapat positif

pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadiperdarahan

spontan pada kulit.

B .Diagnosa Keperawatan

1.Hipertermie berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.

2.Kurang volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairanintravaskuler ke

ekstravaskuler akibat peningkatan permeabilitas kapiler.

3.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuhberhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat

mual,muntah dan nafsu makan yang menurun

4.Resiko syok hypovolemik berhubungan dengan perdarahan yangberlebihan,

pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.

5.Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi anak

C. Rencana Asuhan Keperawatan.

DP 1 : Hipertermie berhubungan dengan proses infeksi virus dengue

Tujuan : Suhu tubuh normalKriteria : Suhu tubuh antara 36 37I

Intervensi :

Page 25

Page 26: Kmb DHF > 100.000

1. Kaji suhu tubuh pasienRasional : mengetahui peningkatan suhu

tubuh, memudahkan intervensi.

2. Beri kompres air hangatRasional : mengurangi panas dengan

pemindahan panas secara konduksi. Air hangatmengontrol

pemindahan panas secara perlahan tanpa menyebabkan hipotermi

atau menggigil.

3. Berikan/anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000 cc/hari

(sesuai toleransi)Rasional : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang

akibat evaporasi.

4. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah

menyerap keringatRasional : Memberikan rasa nyaman dan pakaian

yang tipis mudah menyerap keringat dan tidakmerangsang

peningkatan suhu tubuh

.5. Observasi intake dan output, tanda vital (suhu, nadi, tekanan darah)

tiap 3 jam sekali atausesuai indikasiRasional : Mendeteksi dini

kekurangan cairan serta mengetahui keseimbangan cairan

danelektrolit dalam tubuh. Tanda vital merupakan acuan untuk

mengetahui keadaan umum pasien.

6. Kolaborasi : pemberian cairan intravena dan pemberian obat sesuai

program.Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien

dengan suhu tubuh yang tinggi. Obatkhususnya untuk menurunkan

panas tubuh pasien.

DP 2 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan

intravaskuler keekstravaskuler akibat peningkatan permeabilitas kapiler.

Tujuan : Tidak terjadi defisit voume cairanKriteria : Input dan output

seimbang,vital sign dalam batas normal, Tidak ada tanda presyok,Akral

hangat, Capilarry refill <>

Intervensi :

1. Awasi vital sign tiap 3 jam/sesuai indikasi

Rasional :

1. Vital sign membantu mengidentifikasi fluktuasi cairan intravaskuler

Page 26

Page 27: Kmb DHF > 100.000

2. Observasi capillary Refill

Rasional : Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer

3. Observasi intake dan output. Catat warna urine / konsentrasiRasional :

Penurunan haluaran urine pekat dan sedikit diduga dehidrasi.

4. Anjurkan untuk minum 1500-2000 ml /hari ( sesuai toleransi )

Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh peroral

5. Kolaborasi : Pemberian cairan intravena

Rasional : Dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh, untuk mencegah

terjadinya hipovolemic syok.

DP 3 : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungandengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual, muntah

dan nafsu makan yang menurun.

Tujuan : Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisiKriteria : Tidak ada tanda-

tanda malnutrisi, Menunjukkan berat badan yang seimbang.

intervensi :

1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukaiRasional :

Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan intervensi

2. Observasi dan catat masukan makanan pasien

Rasional : Mengawasi masukan kalori/kualitas kekurangan konsumsi

makanan

3. Timbang BB tiap hari (bila memungkinkan)

Rasional : Mengawasi penurunan BB / mengawasi efektifitas

intervensi.

4. Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu

makan

Rasional : Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan

masukan jugamencegah distensi gaster.

5. Berikan dan Bantu oral hygiene.

Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan masukan peroral

6. Hindari makanan yang merangsang dan mengandung gas.Rasional :

Menurunkan distensi dan iritasi gaster.

Page 27

Page 28: Kmb DHF > 100.000

DP 4 : Resiko Syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan yang

berlebihan, pindahnyacairan intravaskuler ke ekstravaskuler.

Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik Kriteria

: TandaVital dalam batas normalIntervens

1.) Monitor keadaan umum pasien

Rasional : Untuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama saat

terdi perdarahan.Perawat segera mengetahui tanda-tanda presyok /syok.

2) Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih

Rasional : Perawat perlu terus mengobaservasi vital sign untuk memastikan

tidak terjadipresyok / syok.

3) Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera

laporkan jika terjadiperdarahan

Rasional : Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tanda-tanda

perdarahan dapat segeradiketahui dan tindakan yang cepat dan tepat dapat

segera diberikan.

4) Kolaborasi : Pemberian cairan intravena

Rasional : Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan cairan

tubuh secara hebat.

5) Kolaborasi : pemeriksaan : HB, PCV, trombosit

Rasional : Untuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah yang dialami pasien dan

untukacuan melakukan tindakan lebih lanjut.

DP 5 : Kecemasan orangtua berhubungan dengan kondisi anak.

Tujuan : ansietas berkurang/terkontrol.Kriteria : klien melaporkan tidak ada

manifestasi kecemasan secara fisik, tidak ada manifestasiperilaku akibat

kecemasan.

Intervensi :

1. Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien.

Rasional : memudahkan intervensi.

2. Kaji mekanisme koping yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas

di masa lalu.

Page 28

Page 29: Kmb DHF > 100.000

Rasional : mempertahankan mekanisme koping adaftif, meningkatkan

kemampuan mengontrolansietas.

3. Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan

pikiran danperasaan.

Rasional : pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk

mengeksternalisasikan kecemasanyang dirasakan.

4. Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini,

harapan-harapanyang positif terhadap terapy yang di jalani.

Rasional : alat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan

untuk mengurangikecemasan.

5. Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari

meskipun dalamkeadaan cemas.

Rasional : menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu

mengatasimasalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang

dibuktikan dengan pengakuan oranglain atas kemampuannya.

6. Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi.

Rasional : menciptakan perasaan yang tenang dan nyaman.

7. Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga

menyangkutdiagnosis, perawatan dan prognosis.

Rasional : meningkatkan pengetahuan, mengurangi kecemasan.

8. Kolaborasi pemberian obat anti ansietas.

Rasional : mengurangi ansietas sesuai kebutuhan.

E. Evaluasi

1. Suhu tubuh normal

2. Tidak terjadi devisit voume cairan

3. Tidak terjadi syok hipovolemik

4. Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi

5. Tidak terjadi perdarahan

6. Ansietas berkurang/terkontrol

Page 29

Page 30: Kmb DHF > 100.000

7. Orang tua memahami tentang kondisi, efek prosedur dan proses

pengobatan

8. DISCHARGE PLANNING

Memberikan penjelasan kepada orangtua dan keluarga mengenai :

A.Pentingnya 3M bahkan sekarang menjadi 4M plus

a)Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air minimal 1

xseminggu (perkembangan telur nyamuk lamanya 7 10 hari).

b)Menutup tempat penampungan air rapat-rapat.

c)memungkinkan nyamuk bersarang dan menguburnya

d)Menghindari kebiasaan mengantung pakaian yang biasanya dijadikan

sebagaitempat peristirahatan nyamuk dan memantau wadah / tempat yg

dapatdijadikan sebagai tempat bertelur nyamukB.

Tanda-tanda Demam Berdarah :

1)Panas tinggi lamanya 2-7 hari

2)Nyeri perut (ulu hati)

3)Perdarahan berupa :

a)Bintik-bintik merah dikulit

b)Mimisan

c)Gusi berdarah

d)Muntah darah

e)Berak darah

4)Tanda-tanda syok, seperti :

a)Lemah

b) Kulit dingin

c)Basah

d)Tidak sadar

5)Berikan anak minum sebanyak mungkin

6)Segera bawa anak ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat

Page 30

Page 31: Kmb DHF > 100.000

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Demam berdarah atau demam berdarah dengue adalah penyakit febril

akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip

dengan malaria.

Demam berdarah dengue (dengue hamorragic fever, selanjutnya disingkat

DHF) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama

demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari

pertama. Uji tourniquet akan positif dengan/tanpa ruam disertai beberapa atau

semua gejala perdarahan seperti ptekie spontan yang timbul serentak, purpura,

ekimosis, epitaksis, hematemesis, melena, trombositopenia, masa perdarahan

dan masa protrombin memanjang, hematokrit meningkat dan gangguan maturasi

megakariosit. (Sjaifoellah, 1996)

B. SARAN

Pada tugas yang akan darang kebih diperhatikan lagi, agar apa yang

menjadi tujuan dari proses belajae ini dapat tercapai dengan maksimal mungkin.

Page 31

Page 32: Kmb DHF > 100.000

DAFTAR PUSTAKA

  ASKEP DHF ANAK Pengantar Ilmu Keperawatan Anak jilid 2, A. Aziz Alimul Hidayat,

Salemba Medika, 2008

 www. Indonesiannursing.com

http://keperawatanurscimmya.blogspot.com/2011/11/askep-dbd-dhf.html#!/2011/11/

askep-dbd-dhf.html. Diakses pada tanggal 28 April 2012

http://www.4shared.com/office/g34B9kRO/Askep_DHF.html. Diakses pada tanggal 28

April 2012

Page 32


Top Related