Download - Kisah Nabi Ismail

Transcript
Page 1: Kisah Nabi Ismail

i

KISAH NABI ISMAIL

kisah nabi ismail.indd ikisah nabi ismail.indd i 07/03/2011 13:35:2407/03/2011 13:35:24

Page 2: Kisah Nabi Ismail

iii

Kata Pengantar PenerbitKata Pengantar Penerbit

Generasi muda Islam harusnya banyak belajar dari sosok Nabi Ismail. Sosok Nabi yang sejak muda telah menunjukkan iman yang tinggi kepada Allah, dan rasa berbakti kepada orang tua yang patut dipuji.

Bagaimana tidak, di usianya yang begitu muda, ia harus menghadapi ujian dari Allah dalam peristiwa penyembelihan. Dan jauh sebelum itu, saat ia masih bayi, Ismail dan ibundanya, yaitu Hajar, harus melawan keganasan padang pasir yang panasnya senantiasa membara. Hanya berdua, dan hanya kepada Allah sajalah menaruh pengharapan. Tapi dari sanalah kemudian lahir legenda mata air zam-zam yang sekarang seluruh jamaah haji berbondong-bondong untuk ikut menikmatinya.

Fachmy Casofa

Editor:Desain sampul:Desain isi:Penata letak isi:Cetakan:

Penerbit Tiga SerangkaiJln. Dr. Supomo 23 SoloTelp. (0271) 714344Anggota IKAPIPerpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan(KDT)Hafalan Surat Pendek/Fachmy Casofa–Cet. I–Solo, Tiga Serangkaivi, 52 hlm.; 24 cm

ISBN

1.Umum I. Judul

©Hak cipta dilindungi oleh undang-undangAll Rights Reserved

kisah nabi ismail.indd ii-iiikisah nabi ismail.indd ii-iii 07/03/2011 13:35:5307/03/2011 13:35:53

Page 3: Kisah Nabi Ismail

iv v

PrakataPrakata

Alhamdulillahi rabbil ’alamin. Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Berkat hidayah dan inayah-Nya, penulis masih diberi ketetapan iman dan Islam. Tidak lupa pula penulis ucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad sebagai suri teladan bagi umat Islam. Berkat jasa beliau, kita mendapatkan nikmat iman dan Islam. Semoga selalu tercurah rahmat Allah kepada beliau, keluarga beliau, sahabat, tabi’in, dan para pengikut beliau demi tegaknya Islam di bumi ini.

Penulis bersyukur karena telah diberi karunia yang sangat besar dari Allah, berupa nikmat kemampuan menulis untuk menyelesaikan karya ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

Ayah dan bunda tercinta, serta segenap kakak dan adik 1. yang selalu menginspirasi.

Sebuah kisah nyata yang patut disimak. Harapan kami, dengan membaca buku ini, banyak hikmah yang akan tergali.

Selamat membaca!

kisah nabi ismail.indd iv-vkisah nabi ismail.indd iv-v 07/03/2011 13:35:5407/03/2011 13:35:54

Page 4: Kisah Nabi Ismail

vi vii

Daftar IsiDaftar Isi

Kata Pengantar Penerbit .............................................................. iii

Prakata ............................................................................................. v

Daftar Isi .......................................................................................... vii

Pendahuluan ................................................................................... 1

Kisah Nabi Ismail ........................................................................... 3

Menuju Daerah Tandus .......................................................... 4

Mata Air Zam-zam ................................................................. 16

Ismail Disembelih ................................................................... 22

Ismail dan Kabilah Jurhum .................................................... 32

Membangun Ka’bah................................................................ 36

Penutup ............................................................................................ 44

Daftar Pustaka ................................................................................ 45

Glosarium ........................................................................................ 46

Tentang Penulis .............................................................................. 47

Index ................................................................................................. 48

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri yang telah 2. memberikan kesempatan kepada saya untuk menuangkan ide ke dalam buku ini.

Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.3.

Semoga karya ini bisa diterima oleh semua pihak dan menjadi tambahan wawasan bagi kita semua.

Penulis menghadirkan sebuah kisah heroik tentang Nabi Ismail. Seorang Nabi yang merupakan anak dari seorang Nabi pula. Kisah berbaktinya seorang anak kepada ayahnya, dan kisah seorang anak yang taat kepada Tuhannya. Sungguh sebuah keteladanan yang harus dihadirkan kepada generasi muda Islam sekarang.

Semoga dengan hadirnya buku ini bisa lebih menambah wawasan dan pengertian tentang kisah Nabi Ismail.

Akhir kata, semoga naskah ini bisa meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah sehingga dapat menjalankan perintah-Nya dengan baik dan benar serta menjauhi larangan-Nya. Amin. Ya rabbal ‘alamin.

Sekian.

Surakarta, 15 Februri 2011

Penulis

kisah nabi ismail.indd vi-viikisah nabi ismail.indd vi-vii 07/03/2011 13:35:5507/03/2011 13:35:55

Page 5: Kisah Nabi Ismail

viii 1

PendahuluanPendahuluan

Kisah Nabi Ismail adalah kisah heroik dalam sejarah kisah kenabian. Bagaimana tidak, Nabi Ismail adalah sosok anak yang dirindu-rindukan kehadirannya oleh sang ayah, yaitu Nabi Ibrahim. Akan tetapi, saat Nabi Ismail tengah sedang muda-mudanya, dan di saat itulah seorang ayah sedang mengagumi pertumbuhan anaknya, tiba-tiba Allah menguji coba iman Ibrahim dengan menyuruhnya menyembelih Ismail.

Tentu perasaan Nabi Ibrahim sebagai seorang ayah, sangat-sangat bimbang, ragu, sedih, sekaligus bingung dengan perintah Allah kali ini. Akan tetapi, di saat Nabi Ibrahim bingung, Nabi Ismail justru memantapkan hati sang ayah, karena Allah takkan pernah menyia-nyiakan iman mereka berdua.

kisah nabi ismail.indd viii-1kisah nabi ismail.indd viii-1 07/03/2011 13:35:5607/03/2011 13:35:56

Page 6: Kisah Nabi Ismail

2 3

Tak hanya itu, hentakan kaki Nabi Ismail ketika masih kecil pula yang menghadirkan mata air zam-zam yang hingga kini masih dapat dinikmati oleh masyarakat Arab, dan juga jamaah haji untuk dibawa pulang ke negerinya masing-masing.

Bahkan, Ka’bah yang setiap tahunnya selalu menjadi tempat paling dirindui oleh jamaah haji itu, dibangun dengan penuh kekompakan iman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Sungguh luar biasa! Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Ismail. Buku ini hadir, untuk memaparkan seperti apakah kisah lengkap Nabi Ismail yang sangat penuh hikmah itu.

Selamat membaca!

kisah nabi ismail.indd 2-3kisah nabi ismail.indd 2-3 07/03/2011 13:35:5607/03/2011 13:35:56

Page 7: Kisah Nabi Ismail

5

Nabi Ibrahim pindah ke Palestina bersama istrinya, Sarah, dan pembantunya, Hajar. Mereka menggiring hewan ternak milik mereka dan membawa harta benda berlimpah yang mereka miliki.

Ibrahim bermukim di tengah-tengah keluarga, sanak saudara, dan di antara segolongan kecil orang yang beriman akan seruannya di tempat itu.

kisah nabi ismail.indd 4-5kisah nabi ismail.indd 4-5 07/03/2011 13:35:5707/03/2011 13:35:57

Page 8: Kisah Nabi Ismail

6 7

Sarah kemudian memberikan saran kepada Ibrahim untuk menikahi budaknya, yaitu Hajar.

“Mungkin dengan menikahi Hajar, engkau akan memperoleh anak darinya,” kata Sarah.

Ibrahim pun mengikuti saran dan pendapat Sarah. Yah, Ibrahim harus menikahi Hajar untuk mendapatkan keturunan.

Pernikahan Ibrahim dengan Sarah sudah cukup lama. Akan tetapi, mereka berdua tidak juga dikarunia seorang anak. Sejak pertama menikah dengan Nabi Ibrahim hingga sekarang, Sarah belum dikaruniai buah hati.

Sehingga, Sarah dia sangat Sedih ketika Nabi Ibrahim selalu mengharap-harapkan hadirnya buah hati sebagai penerus keluarganya.

Padahal, Sarah dalam kondisi yang tidak mungkin diharapkan untuk melahirkan anak. Ya, Sarah sudah berumur sangat tua.

kisah nabi ismail.indd 6-7kisah nabi ismail.indd 6-7 07/03/2011 13:35:5807/03/2011 13:35:58

Page 9: Kisah Nabi Ismail

8 9

Sarah pun ikut senang karena akhirnya suaminya mendapatkan keturunan. Akan tetapi, meskipun Sarah ikut serta bergabung dalam kegembiraan yang dialami Ibrahim dan Hajar, kecemburuan akan kebahagiaan yang dialami oleh mereka lambat laun terus hadir dalam dirinya. Bahkan, semakin lama kecemburuan yang ada dalam diri Sarah semakin dalam.

Agar dirinya tidak terus-terusan tersiksa dengan perasaan cemburunya, akhirnya Sarah pun meminta dengan penuh kelembutan kepada Ibrahim, agar Hajar dan bayinya menjauh sejenak dari hadapannya. Hal ini dimaksudkan supaya dapat memadamkan kecemburuan yang ada dalam dirinya.

Nabi Ibrahim kemudian menikahi Hajar. Ternyata benar, tak berapa lama setelah menikahi Hajar, ia hamil. Hajar melahirkan seorang putra yang diberi nama Ismail.

Alangkah gembiranya Ibrahim dengan kelahiran Ismail. Sekarang, hari-harinya terasa cerah dan gembira dengan lahirnya seorang putra yang dapat menjadi penerus keluarganya.

kisah nabi ismail.indd 8-9kisah nabi ismail.indd 8-9 07/03/2011 13:35:5907/03/2011 13:35:59

Page 10: Kisah Nabi Ismail

10 11

Saat hendak pergi meninggalkan, Hajar memegangi baju Nabi Ibrahim dan berkata, “Wahai Ibrahim, ke mana engkau akan pergi? Dan kepada siapa engkau menitipkan kami di lembah yang gersang dan tandus ini?”

Hajar berusaha untuk meminta belas kasih Nabi Ibrahim. Hajar menunjukkan anaknya yang masih kecil. Semoga dengan hal itu bisa membuatnya tidak jadi meninggalkan mereka di tanah tandus itu.

Ibrahim pun menuruti dan mengabulkan keinginan dan harapan sarah, seakan-akan Allah memberikan wahyu kepadanya untuk menaati permintaan istrinya dan mengabulkan harapannya.

Ibrahim, Sarah, dan bayi mereka yaitu Ismail, berjalan jauh sesuai dengan bimbingan dari Allah menuju ke tempat tandus nan gersang.

Ibrahim meninggalkan mereka berdua di sana dan berniat untuk kembali lagi suatu saat menjemput mereka berdua.

kisah nabi ismail.indd 10-11kisah nabi ismail.indd 10-11 07/03/2011 13:35:5907/03/2011 13:35:59

Page 11: Kisah Nabi Ismail

12 13

Hajar memohon, bersimpuh di bawah kedua kaki Nabi Ibrahim dengan kesedihan yang mendalam.

Dia mencucurkan derai air mata yang terasa sangat menyakitkan. Dia berharap dapat menggugah hati Nabi Ibrahim, suaminya, untuk mau mengasihinya dan mengabulkan permohonannya.

Nabi Ibrahim sungguh sangat sedih luar biasa. Akan tetapi, ia harus tegar dengan semua ini. Bahkan Ibrahim mengatakan bahwa semua ini adalah kehendak dan perintah dari Allah.

Ketika hajar mengetahui hal tersebut. Ia kemudian berkata dengan penuh keyakinan, “Allah tidak akan menyia-nyiakan kami.”

Ibrahim pun tersenyum

Hajar memohon kepada Nabi Ibrahim untuk tidak membiarkan mereka berdua mengalami kelaparan dan kehausan yang mematikan.

Hajar kemudian bertanya kepada Nabi Ibrahim.

“Siapa yang menjaga bayi ini dari terkaman serigala? Siapa yang melindunginya dari serangan binatang buas? Dan bagaimana kami berdua harus menahan sengatan sinar matahari yang membakar dan panasnya udara?”

kisah nabi ismail.indd 12-13kisah nabi ismail.indd 12-13 07/03/2011 13:36:0007/03/2011 13:36:00

Page 12: Kisah Nabi Ismail

14 15

“Ya Rabb, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai taman-tanaman di dekat rumah engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.” ( Ibrahim [14]: 37)

Sedangkan Ibrahim sendiri, dia pulang dengan perasaan was-was dan gelisah. Ia sangat sedih dengan keadaan ini. Namun dia didorong perasaan iman kepada Allah. Namun, posisinya sebagai Nabi, harus bersabar atas perintah Allah ini.

Karena itu, dia pun berjalan menuju ke daerah asalnya dan meninggalkan anak dan istrinya sendirian di lembah yang jauh dan gersang.

Dia berdoa kepada Allah supaya Allah menjaga mereka berdua selalu dalam lindungan-Nya.

Hati Nabi Ibrahim sungguh sangat sedih...

kisah nabi ismail.indd 14-15kisah nabi ismail.indd 14-15 07/03/2011 13:36:0107/03/2011 13:36:01

Page 13: Kisah Nabi Ismail

16 17

Hajar melaksanakan ketentuan yang telah diwajibkan kepadanya. Dia menghiasai dirinya dengan kesabaran yang indah. Dia tinggal di tempat tersebut, makan dari bekal yang dibawanya dan minum dari dari air yang ada, hingga ketika makanan dan air itu habis, perutnya pun terasa lapar dan mulutnya terasa kering.

Hajar dan Ismail mulai kehabisan bekal dan mulai kehausan.

Dia menanggung keadaan tersebut dengan sabar. Dan tak lama kemudian, air susunya kering hingga akhirnya dia tidak menemukan air susu yang dapat digunakan untuk menyusui Ismail, ataupun air yang dapat dipakai untuk meredam kondisi sang anak yang sangat kehausan.

kisah nabi ismail.indd 16-17kisah nabi ismail.indd 16-17 07/03/2011 13:36:0207/03/2011 13:36:02

Page 14: Kisah Nabi Ismail

18 19

Hajar pun bergegas mencari air dan makanan di bukit Shafa, tempatnya berada. Akan tetapi, Hajar tidak menemukan apa-apa. Lalu dia pergi ke bukit Marwah karena melihat fatamorgana yang ia kira air.

Akan tetapi, setelah mencapai ujung bukitnya, ia tak menemukan apa-apa. Lalu ia kembali lagi ke Shafa. Lalu ia pergi lagi ke Marwah. Begitu terus. Akan tetapi, ia tetap tidak menemukan apa-apa. Itu semua ia lakukan sebanyak tujuh kali putaran.

Sementara itu, Ismail terus-menerus menangis dengan suara yang sangat keras dan membuat gaduh suasana. Suara ratapan sang anak membuatnya sangat tidak tega.

19

Rasa lapar dan haus terasa sangat berat membebani dirinya. Maka bayi itu pun menangis dengan kerasnya. Dia menjerit dan meratap, sedangkan ibunya juga telah tercabik-cabik oleh berbagai kepedihan.

Dalam kekalutannya, Hajar berusaha untuk menemukan jalan keluar. Perasaan tidak tahan tampak dari kedua matanya ketika dia menatap anaknya dalam keadaan terlantar.

Maka dia pun meninggalkan bayi tersebut di tempatnya. Perasaan menerawang tidak karuan tergambar jelas di wajahnya. Dia pun berlari dan berjalan cepat-cepat sambil bolak-balik. Jeritan tangis anaknya telah membuat hatinya bergejolak. Ratapan tangis Ismail telah membuatnya sedih. Sangat sedih...

kisah nabi ismail.indd 18-19kisah nabi ismail.indd 18-19 07/03/2011 13:36:0307/03/2011 13:36:03

Page 15: Kisah Nabi Ismail

20 21

Hajar terus berada dalam kekalutan. Sementara itu, sang bayi terus menghentak-hentakkan tanah dengan kedua kakinya, dan memukulnya dengan kedua tumitnya. Dia terus saja menghentakkan kaki-kakinya, hingga tiba-tiba muncul sumber mata air dari kakinya!

Sang Ibu melihat kalau rahmat Allah telah menyelimutinya. Maka dia pun duduk lemas. Keringat menetes bercucuran dari keningnya. Dia mendekati anaknya dengan sedih. Dia melihat rasa hausnya yang amat sangat. Maka dia membasahi kedua bibir sang anak dengan air.

Sumber mata air ini adalah zam-zam. Sumber mata air yang hingga kini masih terus mengalir. Dan sumber mata air itu berasal dari hentakan kaki kecil Ismail.

Hajar pun mulai berdoa kepada Allah:

“Belas kasih-Mu ya Rabb. Kerongkongan bayi ini telah kering hingga dia tidak mampu lagi untuk menangis. Dia sudah tidak lagi memperoleh makanan hingga kekuatannya pun menjadi lemah dan nafasnya terengah-engah.”

kisah nabi ismail.indd 20-21kisah nabi ismail.indd 20-21 07/03/2011 13:36:0407/03/2011 13:36:04

Page 16: Kisah Nabi Ismail

22 23

Nabi Ibrahim tidak melupakan anak laki-lakinya. Dia mengunjunginya dari waktu ke waktu. Hal ini supaya dia merasa tenang dengan keadaannya, dan merasa senang ketika melihatnya. Nabi Ibrahim selalu rindu dengan Ismail. Dan cara mengobatinya adalah dengan mengunjunginya. Walaupun tempatnya jauh, panas, dan gersang. Akan tetapi, sebagai seorang ayah, Ibrahim melakukannya untuk mengobati rindunya.

Ketika Ismail menginjak usia muda dan sudah sanggup bekerja, dalam tidurnya Ibrahim bermimpi kalau dia diperintahkan untuk menyembelih anaknya. Dan mimpi para nabi adalah selalu benar.

Padahal, sepanjang hidupnya, Ibrahim berharap mendapat anak. Walaupun Ibrahim sudah tua, Allah mengabulkannya dengan dihadirkannya Ismail. Tetapi kini, ia harus menyembelihnya karena itu adalah perintah Allah.

kisah nabi ismail.indd 22-23kisah nabi ismail.indd 22-23 07/03/2011 13:36:0407/03/2011 13:36:04

Page 17: Kisah Nabi Ismail

24 25

Ibrahim kemudian menceritakan mimpinya secara lengkap kepada anaknya tersebut. Sungguh luar biasa, ternyata Ismail yang telah diangkat sebagai seorang Nabi oleh Allah, berkenan dengan perintah Allah tersebut. Dengan sigap, Nabi Ismail menjawab pertanyaan ayahnya dengan berkata:

“Wahai bapakku. Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Ash-Shaffat [37]: 102)

Nabi Ibrahim kemudian menuju tempat Ismail berada. Setelah melalui perjalanan jauh, akhirnya Ibrahim menemui Ismail dan berkata:

“Wahai anakku. Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.” (Ash-Shaffat [37]: 102)

24

kisah nabi ismail.indd 24-25kisah nabi ismail.indd 24-25 07/03/2011 13:36:0507/03/2011 13:36:05

Page 18: Kisah Nabi Ismail

26 27

Nabi Ibrahim berkata, “Sebaik-baik pertolongan adalah engkau menyerahkan segalanya kepada Allah, wahai anakku!”

Kemudian Nabi Ibrahim merangkul Nabi Ismail ke dalam dadanya. Dia menciumnya, dan keduanya menangis tersedu-sedu.

Sebuah sikap bakti yang luar biasa. Kemudian, Nabi Ismail ingin meringankan beban ayahnya. Nabi Ismail tahu, bahwa ayahnya pasti mengalami kesedihan yang luar biasa dengan mendapatkan perintah ini. Oleh itulah, Nabi Ismail menunjukkan cara tercepat agar dirinya tidak merasakan kesakitan yang panjang saat disembelih nantinya.

“Wahai ayahku. Ikatlah tali kuat-kuat ke tubuhku. Kencangkan ikatannya hingga aku tidak bisa meronta-ronta. Singkapkan pakaian dari diriku supaya darahku tidak mengenai dan mebahasai pakaianku. Sebab, jika darah itu membasahi pakaianku, maka itu akan mengurangi pahalaku dan ketika engkau memperlihatkan pakaian itu kepada ibuku, maka dia akan sangat sedih dan air matanya pasti akan bercucuran.”

kisah nabi ismail.indd 26-27kisah nabi ismail.indd 26-27 07/03/2011 13:36:0607/03/2011 13:36:06

Page 19: Kisah Nabi Ismail

28 29

Nabi Ibrahim meletakkan Nabi Ismail di tempat penyembelihan. Memiringkan tubuhnya. Dan bersiap menggosokkan parang di lehernya.

“Wahai ayahku, hadapkanlah wajahku ke bawah. Sebab, jika engkau melihatku, maka rasa kasih sayangmu terhadapku akan memalingkan dirimu dari Allah,” kata Nabi Ismail.

Maka Nabi Ibrahim pun melakukan apa yang dikatakan Nabi Ismail.

Kemudian dipeluknyalah Nabi Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata, “Bahagialah aku mempunyai seorang putra yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah.”

Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Nabi Ismail, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia.

Sambil memegang parang di tangannya, kedua mata Nabi Ibrahim yang tergenang air berpindah memandang dari wajah putranya ke parang yang mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hatinya menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang Nabi di satu pihak yang lain.

Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan pun sekejap lagi di lakukan.

Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul di leher Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.

Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah.

kisah nabi ismail.indd 28-29kisah nabi ismail.indd 28-29 07/03/2011 13:36:0607/03/2011 13:36:06

Page 20: Kisah Nabi Ismail

30 31

firman-Nya, “Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya yang telah dikirimkan oleh Allah. Dan segera dipotong leher kambing itu olehnya dengan parang yang kemudian menjadi tajam lagi.

Dan inilah asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari raya Idul Adha di seluruh pelosok dunia.

Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pergorbanan putranya untuk berbakti melaksanakan perintah Allah, sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan.

Karena tak jua disembelih oleh ayahnya, Nabi Ismail kemudian berkata, padahal parang telah menjadi tumpul, “Wahai ayahku, rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku. Cobalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku.”

Akan tetapi, parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail.

Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalam usahanya menyembelih putranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan

kisah nabi ismail.indd 30-31kisah nabi ismail.indd 30-31 07/03/2011 13:36:0707/03/2011 13:36:07

Page 21: Kisah Nabi Ismail

32 33

Nabi Ismail hanya hidup dengan ibunya di lembah yang terdapat zam-zam itu. Hingga suatu hari, ada suatu kafilah dari Bani Jurhum yang lewat di lembah tersebut. Mereka keheranan, karena dulu tempat itu sangat gersang, tapi mengapa tiba-tiba ada air.

Hal ini mereka ketahui dari kejauhan ketika melihat sekawanan burung-burung yang mengitari sesuatu. Dan ketika mereka dekati, ternyata itu adalah sumber mata air.

32

kisah nabi ismail.indd 32-33kisah nabi ismail.indd 32-33 07/03/2011 13:36:0807/03/2011 13:36:08

Page 22: Kisah Nabi Ismail

34 35

Maka seluruh kabilah Jurhum tinggal di lembah tersebut. Nabi Ismail pun berbaur dengan mereka. Belajar bahasa Arab dari mereka. Dan setelah menjadi pemuda yang disegani. Ia pun menikahi salah satu putri dari kabilah tersebut.

Hingga suatu waktu, Hajar meninggal dunia. Nabi Ismail sangat sedih dengan peristiwa ini.

Nabi Ibrahim pun masih sesekali mengunjungi Nabi Ismail yang sudah menjadi bagian dari kabilah Jurhum tersebut, untuk menghilangkan rasa rindu dalam hatinya.

Kemudian, mereka mendekati sumber mata air tersebut, dan mendapati Hajar sedang berada di samping mata air. Mereka kemudian meminta ijin kepada Hajar untuk sekadar beristirahat dan meminum air dari gersangnya padang pasir.

Mereka pun juga meminta ijin agar kabilah mereka diperkenankan tinggal di sekitar mata air itu. Hajar pun memperbolehkannya agar kehidupannya dengan Nabi Ismail menjadi lebih baik, karena akan ada banyak orang yang tinggal bersama mereka. Sehingga, tercipta suatu masyarakat.

kisah nabi ismail.indd 34-35kisah nabi ismail.indd 34-35 07/03/2011 13:36:0907/03/2011 13:36:09

Page 23: Kisah Nabi Ismail

36 37

Ibrahim tinggal jauh dari rumah Ismail. Dan sesekali ia mengunjungi Ismail. Akan tetapi, kali ini kunjungannya bukan untuk mengobati kerinduan sebagaimana yang biasa ia lakukan. Akan tetapi, saat itu dia datang ke lembah tersebut untuk suatu perkara yang agung dan tujuan yang besar, yaitu dia telah diperintahkan oleh Allah untuk membangun Ka’bah dan mendirikan rumah peribadatan pertama bagi manusia.

Ibrahim segera mencari Ismail. Dia menjelajahi tenda-tenda, hingga kemudian mendapati Ismail sedang duduk di bawah pohon bercabang yang tinggi, dekat sumur zam-zam sambil menajamkan anak-anak panah miliknya.

36

kisah nabi ismail.indd 36-37kisah nabi ismail.indd 36-37 07/03/2011 13:36:0907/03/2011 13:36:09

Page 24: Kisah Nabi Ismail

38 39

Mereka pun menuju tempat yang sudah direncanakan. Kemudian menggali lubang dengan cangkul dan meninggikan pondasi-pondasi rumah Allah. Keduanya memohon kepada Allah seraya berdoa:

“Wahai Rabb kami, terimalah daripada kami amalan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Wahai Rabb kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau. Dan jadikanlah di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji

kami. Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya engkaulah yang

Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-

Baqarah [2]: 128)

Nabi Ismail melihat kedatangan ayahnya. Wajahnya berbinar. Mereka kemudian berpelukan, dan saling bercerita dan bercengkerama untuk mengobati kerinduan. Ibrahim kemudian memberitahukan maksud kedatangannya kali itu.

“Wahai anakku, sesungguhnya Allah telah memerintahkanku untuk membangun Baitullah di sini.”

Ibrahim menunjuk tempat yang paling tinggi di antara tempat-tempat di sekelilingnya. Ismail pun menjawab dengan penuh semangat bahwa dia siap untuk membantu membangun rumah Allah itu.

kisah nabi ismail.indd 38-39kisah nabi ismail.indd 38-39 07/03/2011 13:36:1007/03/2011 13:36:10

Page 25: Kisah Nabi Ismail

40 41

Bangunan itu kini telah menjulang tinggi. Temboknya memanjang sehingga tangan Nabi Ibrahim tidak dapat mencapai bagian bangunan yang paling tinggi. Tangan tuanya tidak mampu untuk mengangkat batu dan meletakkan ke tempat yang tinggi tersebut. Maka dia pun berkata, “Wahai anakku, carikan batu buatku untuk diletakkan di bawah kedua telapak kakiku. Semoga saja aku dapat menyempurnakan apa yang telah aku mulai dan melihat dengan jelas apa yang telah aku bangun.”

Belum lama berselang mereka tinggal, akhirnya pondasi rumah Allah telah diletakkan dan tempat bangunan mulai tampak. Kemudian Nabi Ismail datang membawakan bebatuan dan mempersiapkan peralatan-peralatannya. Sementara itu, Nabi Ibrahim bertugas membangun rumah tersebut.

Pondasi tersebut akhirnya dapat diselesaikan hanya dengan dilakukan oleh dua orang saja, yaitu Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

kisah nabi ismail.indd 40-41kisah nabi ismail.indd 40-41 07/03/2011 13:36:1107/03/2011 13:36:11

Page 26: Kisah Nabi Ismail

42 43

Di setiap tahunnya, kaum muslimin selalu rindu untuk melakukan ibadah haji. Inilah yang perwujudan doa dari Ibrahim kepada kaum muslimin yang hati-hati mereka sangat ingin mengunjunginya.

“Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” ( Ibrahim 14]: 37)

Maka Ismail pun mencari batu untuk pijakan tersebut dengan segala kesungguhan. Dia dengan tekun mencari batu tersebut. Ketika dia menemukan sebuah batu, dia mempersembahkannya kepada ayahnya. Lalu Ibrahim pun berdiri di atas batu itu. Dia mulai membangun kembali dan Ismail menyerahkan berbagai bahan yang diperlukan.

Ketika satu sisi bangunan sudah sempurna, dia pindah ke sisi lain. Ketika dia selesai membangun satu tembok, dia pindah ke tembok lainnya. Begitulah, akhirnya sempurnalah pembangunan rumah yang dijadikan Allah sebagai tempat pertemuan bagi manusia di mana jiwa-jiwa mereka rindu untuk mendatanginya. Itulah Baitullah atau Ka’bah yang berada di Makkah. Dan batu pijakan Nabi Ibrahim tersebut disebut dengan Maqam Ibrahim.

kisah nabi ismail.indd 42-43kisah nabi ismail.indd 42-43 07/03/2011 13:36:1107/03/2011 13:36:11

Page 27: Kisah Nabi Ismail

44 45

Daftar PustakaDaftar Pustaka

Abdul Mun’im Al-Hasyimi. Minal Qashashil Qur’an. Dar Ibni Hazm, Beirut.

Ali Muhammad Al-Bajawi. Qashash Al-Qur’an. Al-Maktabah Al-Ashriyah, Beirut.

Al-Hafizh Ibnu Katsir. Kisah Para Nabi dan Rasul. Pustaka As-Sunnah, Jakarta.

Khalid Abu Syadi. Awwalu Marratin Ushalli. Darur Rayah lin Nasyr wat Tauzi’.

Muhammad bin Mukrim bin Manzhur Al-Ifriqi Al-Mishri. Lisanul Arab. Darus Shadir, Beirut.

Syaikh Muhammad Amin bin Muhammad bin Mukhtar Asy-Syanqithi. Adhwa’ul Bayan fi Adhahil Qur’an bil Qur’an. Alamul Fawaid, Jeddah.

Said Abdul Azhim. Waqafat Hasimah Baina Yadai Amaratis Saah Al-Atiyah. Darul Iman.

Said Yusuf Abu Aziz. Kisah Akhir Hayat Orang-orang Zhalim. Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.

PenutupPenutup

Demikianlah buku ini kami susun. Kisah Nabi Ismail yang penuh dengan hikmah telah kami paparkan. Dengan pertolongan dan kemudahan dari Allah sajalah buku ini dapat terhadirkan ke hadapan pembaca.

Besar harapan kami sebagai penulis agar buku ini bermanfaat. Saran dan kritik senantiasa kami tunggu demi perbaikan kualitas untuk ke depannya. Semoga karya ini terus bermanfaat bagi generasi Islam, agar menjadi lebih shaleh, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk umat manusia.

Terima kasih atas segala waktunya untuk membaca karya ini. Sampai jumpa di karya selanjutnya!

kisah nabi ismail.indd 44-45kisah nabi ismail.indd 44-45 07/03/2011 13:36:1207/03/2011 13:36:12

Page 28: Kisah Nabi Ismail

46 47

Tentang PenulisTentang Penulis

Fachmy Casofa, lahir di Jepara, 04 Juni 1985. Tengah menikmati kesehariannya sebagai editor, penulis, dan trainer kepenulisan. Berlatar belakang pendidikan agamis, dimulai dengan belajar di SDN Tigajuru I pada waktu pagi, dan ilmu diniyyah pada waktu sore. Kemudian melanjutkan di madrasah tsanawiyah dan aliyah, sekaligus berada dalam pesantrennya di Ma’ahid, Kudus. Setelah lulus dilanjutkan ke Ma’had Lughah Al-Arabiyah wal Dirasah Islamiyah di yayasan Asia Muslim Charity Foundation, Ma’had Abu Bakar Ash-Shiddiq, Solo, dan mengambil strata satu di Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Agama Islam jurusan Tarbiyah.

Saat ini ia tinggal di Jl. Gede RT: 06 RW: 06, Pondongan, Banaran, Sukoharjo. Penulis dapat dihubungi pada: [email protected].

GlosariumGlosarium

Ka’bah : bangunan peribadatan yang dibangun oleh Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. di kota Makkah.

Maqam Ibrahim : pijakan berupa batu yang digunakan oleh Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah bersama anaknya, Nabi Ismail.

Zam-zam : sumber mata air yang terdapat di sebelah tenggara Ka’bah yang berada di Makkah.

Idul Adha : biasa disebut dengan hari raya kurban. Memperingati peristiwa ketika Nabi Ibrahim hendak menyembelih Nabi Ismail, akan tetapi kemudian diganti oleh Allah dengan domba.

kisah nabi ismail.indd 46-47kisah nabi ismail.indd 46-47 07/03/2011 13:36:1307/03/2011 13:36:13

Page 29: Kisah Nabi Ismail

48

H

Hajar 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 21, 38, 39

I

Ibrahim 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 39, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 51

Ismail 1, 2, 8, 10, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 44, 46, 48, 51

J

Jurhum 36, 37, 39

K

Ka’bah 2, 40, 41, 46, 51

Kabilah 36

M

Makkah 46, 51Maqam 46, 51

N

Nabi 1, 2, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 37, 38, 39, 42, 44, 45, 46, 48, 49, 51

P

Palestina 5

S

Sarah 5, 6, 7, 9, 10Shafa 19

Z

Zam-zam 16, 51

IndexIndex

kisah nabi ismail.indd 48kisah nabi ismail.indd 48 07/03/2011 13:36:1307/03/2011 13:36:13


Top Related