Download - Kestan 9 10 Tanah Masam Dan Masalahnya
Tanah masam dan masalahnya
10.1. Potensi tanah masam
10.2. Penyebab dan masalah kemasaman tanah
10.3. Hubungan tanaman /reaksi tanah
10.4. Cara-cara pengendalian tanah masam
Tanah masam
• Tanah masam adalah : Tanah yang reaksi tanahnya masam, ber pH rendah (<6)
• Tanah masam merupakan tanah yang telah mengalami pelapukan dan hancuran iklim serta mengalami pencucian yang intensif.
• Umumnya terdapat pada daerah tropis basah
Jenis tanah masam
• FAO-LPT SOIL TAXONOMY• PODZOLIK ~ ULTISOLS• LATOSOL ~ OXISOL• ALLUVIAL• PODZOL• ORGANOSOL ~ HISTOSOL
10.1. Potensi tanah masam
• Kemasaman tanah merupakan masalah utama yang sering ditemui pada tanah-tanah di wilayah beriklim tropika basah
• Tanah masam tersebut mempunyai potensi besar untuk pengembangan pertanian mengingat luasnya daerah yang ditempati oleh tanah tersebut
Osi:• Perlu usaha pengendalian kemasaman tanah
sebelum tanah tersebut digunakan untuk usaha pertanian
Pulau Jenis Tanah 1)Alluvial* Latosol Pozol Podzolik Organosol 2) Inceptisol Oxisol Ultisol Histosol x Juta ha Jawa/ Madura
2,550 2,775 -- 0,325 0,025
Sumatera 5,682 6,018 1,031 14,695 8,175 Kalimantan 5,744 4,468 4,581 10,947 6,523 Sulawesi 1,562 2,649 -- 1,308 0,240 Nusa Tenggara
0,312 0,563 -- -- --
Maluku 0,488 0,331 -- 2,406 0,525 Irian Jaya 2,575 0,356 -- 8,706 10,875
Jumlah 18,913 17,163 5,612 38,437 27,063 1) Menurut sistim klasifikasi LPT 2) Menurut sistim klasifikasi Soil Taxonomy * termasuk yang tidak bereaksi masam
TAbel 10.1 Sebaran tanah bereaksi masam di berbagai pulau di Indonesia (PPT,1981)
PROPINSI Luas (juta ha) PROPINSI Luas (juta ha)
Aceh 1,550 Jambi 1,369 Sumatera Utara
2,664 Sumatera Selatan 2,975
Sumatera Barat
0,900 Bengkulu 0,233
Riau 3,744 Lampung 1,244
Tabel 10.2 Sebaran Tanah Podzolik di tiap propinsi di Sumatera (Nurhajati Hakim,1982)
Benua Latosol Podzolik
x juta ha Afrika 417,15 8,10 Asia 101,25 36,45 Australia 12,15 4,05 Amerika Utara 16,20 76,95 Amerika Selatan 514,35 4,05
Tabel 10.3 Sebaran tanah masam pada berbagai benua (The world food problem In Setijono,1982)
• Secara umum bisa dikatakan tanah Latosol dan Alluvial sudah habis dimanfaatkan untuk usaha pertanian. Yang tersisa adalah tanah Podzolik (~Ultisols) serta tanah Organosol (~Histosols)
• Penggunaan tanah Organosol jauh lebih rumit dibandingkan tanah Podzolik
• 10.2. Penyebab dan masalah - masalah kemasaman tanah
Penyebab kemasaman tanah
1. Curah hujan yang tinggi
Curah hujan yang tinggi ditambah lagi dengan temperatur yang tinggi menyebabkan terjadinya pelapukan yang intensif, proses mineralisasi berjalan sangat intensif. Air yang berlebih menyebabkan pencucian hasil-hasil mineralisasi terutama kation-kation basa (Ca, Mg, K, Na) yang mengakibatkan pada kompleks jerapan tanah dipenuhi oleh ion H+ dan Al+++
http://www.brookie.org/site/pp.asp?c=liKVL3POLvF&b=1656595
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas Chttp://www.maine.gov/dep/air/acidrain/images/ARAIN1.jpg
HUJAN ASAM
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Acid mine drainage
PEMBENTUKAN TANAH MASAM
Mineral liat dengan kationMineral liat dengan kationCaCa2+2+, Mg, Mg2+2+, K, K++
““Tanah baru Tanah baru terbentukterbentuk(muda) ”(muda) ”
WaktuWaktu
AlAl3+3+ larut dari mineral larut dari mineral
CaCa2+2+, Mg, Mg2+2+, K, K+ + tercuci dari tanahtercuci dari tanah
Mineral liat dengan Mineral liat dengan kationkation
CaCa2+2+, Mg, Mg2+2+, K, K++ dandanAl Al 3+, 3+, HH+ + dapat dapat dipertukarkandipertukarkan
““Tanah matang”Tanah matang”(Tua)(Tua)
• * Kation Hidrogen and Aluminum merupakan sumber kemasan dalam tanah
• * Hidrogen dapat dipertukarkan (H-dd) merupakan sumber utama ion H+ pada pH >6 Dibawah pH 6 Aluminum (Al) merupakan sumber utama H+ sebagai akibat lepasnya Al dari mineral liat. Al menjadi lebih larut pada pH rendah
• Al3+ + H2O ----> Al(OH)++ + H+
• Al(OH)++ + H2O ---> Al(OH) 2+ + H+
• Al(OH)2+ + H2O ---> Al(OH)3 + H+
Kelarutan Al(OH)3 amorphous
• Al(OH)3 + H+ Al(OH)2+ + H2O
• Al(OH)2+ + H+ Al(OH)++ + H2O
• Al(OH)++ + H+ Al+++ + H2O
• Keseimbangan reaksi ini menciptakan daya sanggah pada tanah terhadap perubahan pH (buffering capacity)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran
Penyebab kemasaman tanah ljt..
2. Bahan Induk tanah yang masam Bahan induk yang berasal dari batuan induk
masam (SiO2 >65%) akan membebaskan Al yang banyak karena mineral silikat selalu mengandung Al
3. Asam organik sebagai hasil pelapukan bahan organik
4. Penggunaan pupuk N terutama : (NH4)SO4, NH4NO3, Anhydrous ammonia, Urea
5. Erosi tanah: kehilangan kation basa karena run off (aliran permukaan)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran
Pemasaman tanah oleh pupuk N
Penggunaan pupuk N
(NH4)SO4 + 4O2 2HNO3 + H2SO4 + 2H2O
Terbentuk
Asam nitat (HNO3)
+ dan asam sulfat (H2SO4 )
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran
1. Nitrifikasi: Ammonium menjadi Nitrat (oksidasi NH4
+)
NH4+ + 2 O2 ---> NO3- + H2O + 2 H+
2. Dekomposisi bahan organik : R-COOH---> R-COO- + H+
respirasi:
CO2 + H2O ----> H2CO3 = H+ + HCO3-
Pemasaman tanah oleh pupuk N ljt…
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran
• Reaksi Tanah (masam atau basa) ditunjukkan dari hasil pengukuran
pH tanah
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Apa yang dimaksud dengan pH?
•pH dapat dilihat sebagai suatu singkatan (power) konsentrasi ion hidrogen dalam larutan
•pH = - [log (H+)] dalam larutan
•kw = pH + pOH•kw = 14•14 = pH + pOH•pH = 14 - pOH
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
• Pada pH netral (pH =7) jumlah ion H+ = OH-
Perlu diingat:
pada pH 6 terdapat 10x lebih banyak ion H+ dibandingkan dengan pada pH 7
dan terdapat 100x ion H+ pada pH 5
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
pH tanah
• pH dalam larutan– Rx Masam jika pH < 7– Rx Basa jika pH > 7– Rx Netral jika pH = 7
– Dalam tanah pH netral tidak pada pH 7, tetapi berada pada range pH 6.5 and 7.2
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Rentang pH tanah
Tanah Mineral 3.5 10
Acidity Alkalinity
3 4 5 6 7 8 9 10 11Extreme pH Alkalifor acid peat Arid region Mineralsphagnum Common soils for humid region mineral soils
Extreme range in pH for most mineral soils
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
KEMASAMAN TANAH
• Dicerminkan oleh kurangnya kation basa tetapi berlebih ion H+
• Pentingnya diketahui pH tanah:– Ketersediaan hara – Keracunan ion logam tertentu– Aktivitas mikobia– Mempengaruhi % kejenuhan basa (KB)– Efisiensi pemupukan– Mempengaruhi pertumbuhan tanaman– Mempengaruhi lingkungan
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
• KTK – merupakan
kemampuan tanah untuk
memegang (menjerap)
unsur hara dan berfungsi
mencegah tercucinya
hara tersebut sebelum
dapat dimanfaatkan oleh
tanaman
• Kation bermuatan “+ =
Ca++, Mg++, K+,
NH4+,
• Makin tinggi KTK suatu
tanah dapat dikatakan
mekin tinggi tingkat
kesuburan tanahnya
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
PERTUKARAN KATIONPERTUKARAN KATION
• Pertukaran kation terjadi antara kation yang terjerap pada permukaan koloid yang bermuatan negatif (-) seperti koloid liat dan koloid organik (humus) dengan kation yang ada dalam larutan
soil
Koloid
Ca++ + 2H+
H+
H++ Ca++
Larutan tanah Koloid Larutan tanah
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Increase in surface area by mechanical weathering
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
PROSEDUR ANALISIS KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
KTK DIPENGARUHI oleh:
1) Kekuatan adsorpsi kation :Al+3 > Ca2+ > Mg2+ > K+ =NH4+ > Na+ >H+
Terikat kuat ------------------> mudah lepas
2) Konsentrasi relatif kation dalam larutan tanah: jika ion tertentu banyak ditemukan dalam larutan maka dia juga akan lebih banyak ditemukan pada permukaan koloid (soil exchange sites )
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
1) Jumlah kation yang dapat diadsorpsi pada permukaan koloid tanah per 100 gram tanah atau
2) Jumlah total kation yang dapat dijerap dan dipertukarkan oleh suatu tanah
* KTK diekspresikan dengan satuan milliequivalents (meq) per 100 g berat kering tanah
Berat Equivalent = berat molekul atau atom (g) valensi atau muatan
KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Milliequivalent (meq)
1 meq dari KTK memiliki 6.02 x 10 20 tempat jerapan
meq kation-kation Element Na+ K+ Ca++ Mg++
Valensi 1 1 2 2 Berat Eq. 23/1=23 39/1=39 40/2=20 24/2 =
12
Berat meq. 023 .039 .02 .012
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
KTK EFFEKTIF
• Merupakan jumlah kation basa (Ca, Mg, K, daan Na-dd) ditambah denga H dan Al-dd
• = ∑ meq( Ca + Mg + K + Na + H + Al-dd)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Kejenuhan Basa (%)
• Merupakan persentase (%) kation-kation basa yang dapat dipertukarkan terhadap KTK total tanah
• Kej (%) basa :
∑ meq (Ca + Mg + K + Na-dd) X 100%
KTK TOTAL
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Kejenuhan Aluminum (%)
• Merupakan persentase (%) kation Aluminium (Al-dd) yang dapat dipertukarkan terhadap KTK effektif tanah
• Kej (%) Al :
∑ meq (Al-dd) X 100%
KTK efektif
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Kembali ke masalah pH
Kemasaman aktif – disebabkan oleh aktivitas ion H+ dalam larutan tanah
Kemasaman potensial – dicerminkan oleh ion H+ and Al3+ yang dapat dipertukarkan oleh kation lain yang bermuatan positif
H H H H H+ H+ H Ca++ H+ Mg Mg++ H+ Ca Ca++ H+
H+ H H H Na
soil
Kemasaman potensial Kemasaman aktif – Larutan tanah
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Daya sanggah tanah(Buffering capacity)
– “Kemampuan terhadap perubahan pH tanah ”– Berhubungan langsung dengan KTK tanah (makin
besar KTK biasanya daya sanggah tanah juga lebih besar)
– Contoh: Tanah dengan daya sanggah tinggi tanah organik (Organosol/ Histosol), tanah mineral dengan tipe liat 2:1clay.
– Tanah dengan daya sanggah rendah tanah mineral dengan berbahan organik rendah dan memiliki liat dengan tipe 1:1.
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
pH vs. KTK dan kejenuhan basa
• Naiknya pH cendrung menaikan KTK, hal ini hanya terjadi pada tanah dengan muatan tergantung pH (pH dependant charges) (Kaolinit, bahan organik, oksida Al/Fe)
• Proses pencucian yang terjadi secara alami dan pegambilan hara oleh tanaman akan menurunkan pH tanah. Mengapa bisa?– Bila kation-kation basa tercuci dan diambil oleh
tanaman dan tidak diganti maka berkuranglah jumlah kation basa yang terdapat pada permukaan jerapan (koloid) dan kedudukannya digantikan oleh ion H+
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
pH vs. ion solubility
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
• 10.3. Hubungan tanaman / reak si tanah
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
HUBUNGAN TANAMAN DENGAN pH
Tanah masam – pH< 5.0
1. Ca dan Mg-dd rendah
2. Tinggi kelarutan Fe, Al, dan Mn
3. Ketersediaan N dan P rendah
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
pH dan ketersediaan hara
• Jika pH tanah menaik dari masam menjadi pH 6.5– Unsur hara makro (N,P,K) meningkat
kelarutannya– Unsur hara (Ca, Mg, S) juga meningkat
kelarutannya– Unsur mikro (kecuali Molybdenum) menurun
kelarutannya– Al menurun ketersediaannya (sangat penting)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
pH mempengaruhi kehidupan mikroorganisme
• Bakteria dan aktinomicete berkurang pada pH rendah
• Nitrifikasi terjadi pada pH 6.0 s.d 9.0, optimum pH 7
• Denitrifikasi (kehilangan N) mulai terjadi pada pH 5.5, pada pH < 5.5 denitrifikasi berjalan dengan cepat
• Fiksasi Nitrogen oleh Rhyzobium (symbiosis legume-bakteria) optimum pada pH of 6.0 s.d 6.5
• Dekomposisi bahan organik: optimum pada pH 7.0
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
pH effisiensi pemupukan
• Pada pH rendah: oksida Al/Fe bereaksi dengan phosphorus (P) and molybdenum membentuk P dan Mo tidak tersedia
• Pada pH tinggi: Ca dan Mg berada dalam jumlah banyak cendrung bereaksi dengan P dan hara mikro lainnya dan tidak tersedia
• Catatan: Setiap tanaman/tumbuhan memiliki pH optimum bagi pertumbuhannya
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
• Beberapa tanaman butuh reaksi tanah yang masam :
– Azaleas
– Blueberries
– Coffee
– Cranberry
– Kudzu
– Pineapple
– Rhododendron, Teh
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
• Tanaman yang tidak toleran
kemasaman:– Alfalfa– Barley– Beans– Cotton– Soybean– Sugar beet– Sunflower
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
• KERACUNAN ALUMINIUM (Al)
Al3+ + H20 Al(OH)2+ + H+
K = 10-5 untuk persamaan ini
maka,
log[Al(OH)2+]/[Al3+] = -5 + pH
• Aluminum dalam bentuk Al3+ meracun bagi tanaman
• Mn dan Fe juga dapat menjadi toksik (meracun)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
HASIL PENELITIAN VLAMIS (1953)Pengaruh kelarutan Alterhadap pertumbuhan Hordeum vulgare
PERLAKUAN pH Al Mn BOBOT KERING (mg/pot)
(ppm) AKAR BATANG TOTAL
Eks. Tanah (ET) 4.2 1.8 16 32 107 139
ET + Kapur (Ca) 5.8 0.8 7 152 201 353
ET+Ca+H2SO4 (As)
4.2 0.3 7 125 190 315
ET+Ca+Al+Al2SO4 4.2 1.8 8 39 137 176
ET+Ca+Al+MnSO4 4.2 0.3 10 125 216 341
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
10.4. Cara-cara pengendalian tanah masam
• Menurunkan kemasaman berarti menaikkan pH
• Menggunakan: Bahan kapur• Liat-H + CaCO3 Liat-Ca + H2CO3
• Bahan kapur yang dapat dipakai:– Kapur kalsit (CaCO3)– Kapur hidroksida Ca(OH)2
– Kapur bakar (CaO)– Dolomit (CaCO3MgCO3)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Estimated lime requirement, starting at pH 4.5
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
REAKSI KAPUR• Pengapuran dengan kalsit (CaCO3)CaCO3 + H2O + 2CO2 Ca +2HCO3
Liat/HUMUS]-H+ + 2HCO3
Liat/HUMUS]-Ca + H2O + 2CO2 (gas)Liat/HUMUS]-Al3+ + 2HCO3
Liat/HUMUS]-Ca + Al(OH)3 solid + 2CO2 (gas)• Produk:
– Netralisasi H+ dan membentuk H2O– Netralisasi Al dengan membentuk Al(OH)3 – Menghasilkan gas CO2
– Catatan penting: AIR DIBUTUHKAN DALAM REAKSI!
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
BAHAN KAPUR
• BATUAN KAPUR:– Kalsit (CaCO3)– Dolomit (CaMgCO3)– Abu (oksida Ca, K dan Mg)Jenis bahan kapur yang digunakan sangat tergantung
pada ketersediaan bahan, harga dan jenis tanah. Dolomit dapat digunakan jika tanah juga kekurangan Mg.
Ukuran (kehalusan) bahan kapur (kasar vs. halus) menentukan kecepatan reaksi. Kapur halus akan bereaksi cepat dibandingkan yang berukuran kasar
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
BAHAN KAPUR
• CaCO3 (Kalsit)
• CaMg(CO3)2 Dolomit
• CaO: kapur oksida
• Bahan lain: Kulit kerang, sisa bahan semen,
• Gypsum tidak bisa dijadikan bahan pengapuran karena dapat menurunkan pH tanah
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
• Karakter bahan kapur– harga – Kemurnian – Kecepatan reaksi (halus vs kasar) – Kemudahan dibawa dan digunakan
• Kebutuhan kapur – Tergantung pada pH, KTK dan daya sangga
tanah
Pengapuran akan menaikkan pH
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
– pH awal tanah– Bahan kapur dan tingkat kehalusannya– Bahan kapur yang tersedia – Jenis tanah (sandy, clayey, loamy, organic)
dan KTK– Tanaman yang akan ditanam – Kedalaman olah– Kelembaban tanah
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
SYARAT BAHAN KAPUR YANG DIGUNAKAN
• Kandungan CaO ≥ 47%• Kadar air < 5%• Al2O3 + Fe2O3 < 3%• SiO2 < 3%• Kehalusan: 10 mesh• DEPTAN : 100 % lolos 40 mesh dan max
50% lolos 60 mesh• Mesh = lobang per inch
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
PENENTUAN KEBUTUHAN KAPUR
• Perlu memperhatikan :
1. Jenis Tanaman dan pola Tanam
2. Reaksi Tanah (pH dan Al-dd tanah)
• Biasanya digunakan kriteria :
a. pH harus < 5.0
b. Kej. Al > 50%
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
PEDOMAN PENENTUAN JUMLAH KAPUR
1. Kedele (untuk mencapai pH 6,0)
Diberikan 2,0 x Al-dd
2. Untuk Jagung ( untuk mencapai pH 5.5)
Kapur diberikan 1,5 x Al-dd
3. Untuk padi gogo (mencapai pH 5.2)
Kapur diberikan 1,0 x Al-dd
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
JUMLAH KAPUR YANG DIBUTUHKAN
• Dasar perhitungan :
• 1 me Al ˜ 1 me Ca ˜ 1 me H
• 1 me Ca = BA Ca = 40 = 20 mg/ 100 g tanah
• Jika Al-dd dalam tanah 1 me maka Ca dibutuhkan juga setara 1 me, artinya ada sebanyak 1 x 20 mg Ca = 20 mg Ca untuk 100 g tanah
Valensi (2) 2
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
JUMLAH KAPUR YANG DIBUTUHKAN Ljt….
• Jika Al-dd dalam tanah 1 me maka Ca dibutuhkan juga setara 1 me, artinya ada sebanyak 1 x 20 mg Ca = 20 mg Ca untuk 100 g tanah atau jika diberikan dalam bentuk CaCO3 (kapur Kalsit) adalah sebanyak:
• BM CaCO3/ BM Ca x 20 mg = 100/40 x 20 mg = 50 mg
CaCO3• BA Ca = 40, C=12, O =16
• = 50 mg CaCO3 untuk setiap 100 g tanah• = 500 mg CaCO3 untuk setiap 1 kg
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
JUMLAH KAPUR YANG DIBUTUHKAN Ljt….
• Jika tanah yang mau dikapur adalah seluas 1 ha maka kita harus mencari berat tanah 1 ha
• Volume tanah per ha ditentukan oleh kedalaman olah tanah apakah 20 cm atau 30 cm
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
JUMLAH KAPUR YANG DIBUTUHKAN Ljt….
• Jika kedalam olah tanah 20 cm maka volume tanah dan berat tanah per Ha dapat ditentukan:
• Vol tanah = 0,2 x 100 x 100 m3
• = 2 x 1000 m3
• = 2 x 106 dm3
• Jika BJ (berat jenis) atau BV (berat per vol tanah) adalah 1 maka :
• Berat tanah = 2 x 106 kg
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
JUMLAH KAPUR YANG DIBUTUHKAN Ljt….
• Berdasarkan perhitungan :– 1 me Al ˜ 1 me Ca ˜ 1 me H
– Berat tanah per ha jika kedalaman olah 20 cm adalah seberat 2x106 kg maka kita dapat menghitung jumlah kapur CaCO3 yang dibutuhkan yaitu sebanyak
• = 2x 106 kg x 500 mg CaCO3/ kg tanah• = 2.000.000 x 500 mg CaCO3
• = 2.000.000 x 0,5 g CaCO3
• = 1.000.000 g CaCO3
• = 1000 kg CaCO3 = 1 ton CaCO3
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Tugas !!!!!!!
• Coba hitung jumlah kapur (CaCO3) yang dibutuhkan per ha jika Al-dd tanah adalah sebanyak 3 me/100 g tanah, kedalaman olah 20 cm. sedangkan tanaman yang akan ditanam adalah kedele (butuh dikapur 2 x Al-dd)
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
• JUMLAH KAPUR YANG DIGUNAKAN UNTUK PERCOBAAN POT
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
KAPUR YANG DIGUNAKAN KAPUR DOLOMITIK DENGAN KADAR CaO 30% dan MgO 18%.Tanah yang digunakan 5 kg setara berat kering mutlak dengan KKA 1,161. Kebutuhan Kapur : Untuk kedele adalah 2 x Al-dd = 2 x 2,4 me Al Untuk jagung adalah 1,5 x Al-dd = 1,5 x 2,4 me Al
Perhitungan Pemberian kapur untuk 5 kg tanah adalah sb berikut :2. Kandungan Dolomit : CaO = 30% (BA Ca = 40 ; O = 16) Ca = 40/56 x 30% = 21,4 % MgO = 18% (BA Mg = 24; O =16) Mg = 24/40 x 18%
= 10,8%3. Dalam 1 kg dolomit maka terdapat Ca da Mg : Ca = 21,4 / 100 x 1000 g
= 214 g Ca= 214.000 mg Ca
me Ca = 214.000mg/20 mg (Be Ca)= 10.700 me
Mg = 10,8 / 100 x 1000 g= 108 g Mg= 108.000 mg Mg
me Mg = 108.000mg/12 mg (Be Mg)= 9.000 me
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Maka dalam 1 kg Dolomit terdapat :10.700 me Ca + 9.000 me Mg yang equivalen dengan 19.700 me CaKebutuhan Kapur Untuk Kedele2 x Al-dd = 2 x 2,4 me Ca/ 100 g tanah
= 4,8 me Ca/ 100 g tanah= 48 me Ca/ 1 kg tanah= 240 me Ca/ 5 kg tanah= 240 me/ 19.700 me x 1000 g dolomit x kka= 12,2 g dolomit / 5 kg tanah
Untuk Jagung1,5 x Al-dd = 1 x 2,4 me Ca/ 100 g tanah
= 2,4 me Ca/ 100 g tanah= 24 me Ca/ 1 kg tanah= 2 me Ca/ 3 kg tanah= 72 me/ 19.700 me x 1000 g dolomit x kka= 9,25 g dolomit / 5 kg tanah
Yang diberikan pada percobaan :12,2 g untuk Kedele dan 9,25 g dolomit untuk Jagung
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Cara pemberian kapur
• Tanah diolah sebelum dikapur
• Kapur ditabur merata dan kemudian diaduk rata dengan menggunakan cangkul
• Diberikan sebelum musim hujan tiba
• Baru bisa ditanam setelah diinkubasi minimal selama 2 minggu
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
Cara pemberian kapur ljt.
10 m
10 m
10 m
10 m
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
REAKSI PENETRALAN KAPUR
• Menurut Kussow (1971) bahan penting dalam reaksi penetraln kemasaman oleh kapur adalh ion CO3 dan OH-
• Jika sumber kemasaman ion H+
HMiselH
HMisel+ CO3
2- + H2CO3
Misel CaMiselCa
Ca
+ Ca2+
CaCO3 ------------------> Ca 2+ + CO32-
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
• Jika sumber kemasaman Al:
3 CaCO3 ------------------> 3 Ca 2+ + 3 CO32-
3CO32- + 3 H2O ----- 3 HCO3- + 3 OH-
AlMiselAl
AlMisel+ OH- + Al(OH)3
Misel CaMiselCa
Ca
+ 3 Ca2+
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C
POLA TANAM• Perlu memperhatikan pola tanam tergantung
pola curah hujan daerah yang bersangkutan (monokultur, tumpang sari dll)
• Okt Nov Des Jan Feb Mar Ap Mai Jun Jul Ag Sept
MT IMT II
MT II
JAGUNG KEDELE KACANG HIJAU
UBI KAYU
A
C JAGUNG Padi Gogo
B JAGUNG KEDELE
JAGUNG KEDELE COW PEA
Terima kasih
kuliah kestan :kemasaman dan pengapuran Kelas C