Transcript
Page 1: Kerajaan ternate tidore

حيم الر الرحمن الله بسمعليكم م اسال

تة كا وبر الله ورحمة

karya Dari: #- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) KLATEN

#- Kelas X IPS 3

MEMPERSEMBAHKAN.:

Page 2: Kerajaan ternate tidore

“Kerajaan ternate tidore”

(MAN KLATEN)tahun pelajaran

20015

Karya kelompok 4X iPs 3

1.as’ad luthfi fikri2.Muhammad agus muklison3.Soleh anwar shodiq

Page 3: Kerajaan ternate tidore

kerajaan ternate:

A.awal mula berdirinya kerajaan ternate.:awalnya di ternate terdapat 4 kampung yang masing masing di kepalai oleh

seorang Momole (kepala marga) , merekalah yang pertama tama mengadakan hubungan dengan para Pedagang dari segala penjuru mencari rempah rempah. . Penduduk Ternate semakin heterogen dengan bermukimnya pedagang Arab, Jawa, Melayu dan Tionghoa. Oleh karenaaktivitas perdagangan yang semakin ramai ditambah ancaman yang sering datang dari para perompak maka atas prakarsa momole Guna pemimpin Tobona diadakan musyawarah untuk membentuk suatu organisasi yang lebih kuat dan mengangkat seorang pemimpin tunggal sebagairaja.

Tahun 1257 momole Ciko pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai Kolano(raja) pertama dengan gelar Baab Mashur Malamo (1257-1272). dalam perkembangan selanjutnya semakin besar dan ramai sehingga oleh penduduk disebut juga sebagai “Gam Lamo”atau kampung besar.

Gambar kerajaan ternate

Page 4: Kerajaan ternate tidore

B.Puncak kejayaan kerajaan Ternate Seperti telah dibahas secara singkat pada artikel Kerajaan Ternate dan Tidore, untuk kali ini penulis akan menjabarkan lebih secara rinci tentang Kerajaan Ternate. .  Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 dengan beribukota di Sampalu. Letaknya di Kepulauan Maluku bagian utara. Ketika Bandar Malaka menjadi ramai, permintaan rempah-rempah dari Maluku semakin besar. Bersamaan dengan itu pengaruh Islam masuk ke Ternate. Islam mulai disebarkan ke kerajaan ini pada abad ke-14. . Masa kejayaan Kerajaan Demak, beberapa pemuda Ternate telah belajar agama Islam kepada Sunan Giri. Salah satu pemuda tersebut adalah Sultan Zainal Abidin, Raja Ternate.

Maluku merupakan daerah yang kaya rempah-rempah. Dengan kekayaan ini menjadikan posisinyamenjadi penting pada masa itu. Banyak pedagang dari Jawa, Aceh, Arab dan Cina datang ke Ternate. Para pedagang pada umumnya membeli rempah-rempah dan menual beras, madu dan pakaian.

Page 5: Kerajaan ternate tidore

Melalui jalan dagang ini Islam berkembang ke Maluku, seperti Ambon, Ternate dan Tidore. rempah yang dihasilkan Maluku terutama pala dan cengkih. Pala dan cengkih ini sangat dibutuhkan bangsa Eropa sebagai bahan ramuan obat-obatan dan penghangat badan.

Semula pala dan cengkih dihasilkan dihutan secara alam, tetapi dengan banyaknya permintaan pada abad ke-12 mulai diusahakan dalam bentuk perkebunan. Pengusahaan perkebunan rempah-rempah ini terutama di Pulu Buru, Seram, Ambon dan Halmahera.

Ramainya perdagangan rempah-rempah di Maluku mendorong timbulnya persekutuan-persekutuan dagang, seperti berikut ini:

1.Uli-Lima yang berarti persekutuan lima. Anggotanya lima pulau kecil di Kepulauan Maluku. Kelima pulau tersebut adalah Ternate sebagai ketuanya. Obi, Bacan, Seram dan Ambon sebagai anggotanya.2. Uli-Siwa yang berarti persekutuan sembilan. Anggotanya sembilan pulau di Kepulauan Maluku. Kesembilan pulau tersebut adalah Pulau Makian, Halmahera, Mare, Moti dan pulau-pulau kecil lain, sedangkan Tidore sebagai ketuanya.

Kedua persekutuan ini akhirnya bersaing setelah kedatangan bangsa Barat di Maluku. Portugis datang ke Maluku tahun 1512 dan bersekutu dengan Ternate, sedangkan Spanyol datang ke Maluku tahun 1521 dan bersekutu dengan Tidore. Kedua kerajaan yang diperalat bangsa asing ini akhirnya bersaing dan bermusuhan. 

Page 6: Kerajaan ternate tidore

Portugis yang lebih awal datang ke Maluku dan telah membangun Benteng San Paulo merasa lebih kuat. Portugis berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat Ternate dan memonopoli perdagangan di Maluku. Tindakan yang demikian ini mendapat perlawanan dari Spanyol di Tidore. Rakyat Ternate sendiri juga mengadakan perlawanan dengan pimpinan Sultan Hairun pada tahun 1550 - 1570.

Spanyol kalah dan menyingkir dari Maluku, sedangkan Sultan Hairun ditangkap Portugis. Setelah Sultan Hairun dipenjarakanperdagangan Portugis dikuasai rakyat Maluku. Kemudian Sultan Hairun dikeluarkan dan diajak berunding, tetapi keesokan harinya Sultan Hairun dibunuh ketika berkunjung ke bentengnya.

 Peristiwa ini menimbulkan kemarahan besar bagi rakyat Maluku dan

Sultan Baabullah, anak Sultan Hairun pada tahun 1570 - 1583, bersama rakyat Ternate mengadakan perlawanan besar-besaraan terhadap Portugis. Dalam perlawanan ini ternyata mendapat dukungan Tidore, , sehingga Baabullah berhasil mengepung Benteng Portugis selama lima tahun. Hal ini menyebabkan pasukan Portugis kekurangan bahan makanan dan menyerah kepada Sultan Baabullah.

Page 7: Kerajaan ternate tidore

C.Kehidupan, Masa Runtuh, dan Peninggalan Kerajaan Ternate  A. KEHIDUPAN EKONOMI Tanah di Kepulauan maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak memberikan hasil diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala. Pada abad XIV, kerajaan Ternate mulai maju karena berkembangnya perdagangan rempah-rempah.1 Pesatnya perkembangan perdagangan keluar dari maluku mengakibatkan terbentuknya persekutuan.2

B. KEHIDUPAN SOSIALKedatangan bangsa Portugis di kepulauan Maluku bertujuan untuk menjalin

perdagangan dan mendapatkan rempah-rempah. Bangsa Portugis juga ingin mengembangkan agama katholik. Sultan Sairun adalah tokoh yang paling keras melawan orang Portugis dan usaha Kristenisasi di Maluku. Tokoh missi Katholik yang pertama di Maluku ialah Fransiscus Zaverius tahun 1546 M, ia berhasil mengkhatolikkan sebagian dari penduduk Maluku.3

Setelah masuknya kompeni Belanda di Maluku, semua orang yang sudah memeluk agama Katholik harus berganti agama menjadi Protestan. Hal ini menimbulkan masalah-masalah sosial yang sangat besar dalam kehidupan rakyat dan semakin tertekannya kehidupan rakyat

Page 8: Kerajaan ternate tidore

Sultan baabullah

C. KEHIDUPAN POLITIKDi kepulauan maluku terdapat kerajaan kecil, diantaranya kerajaan ternate

sebagai pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara. Uli Siwa yang berarti persekutuan sembilan bersaudara. Ketika bangsa portugis masuk, portugis langsung memihak dan membantu ternate, hal ini dikarenakan portugis mengira ternate lebih kuat.

Bagaimanapun kehadiran para pedaganag Portugis di Ternate dirasakan kerajaan Ternate merugikan karena monopoli perdagangan sehingga kerap menimbulkan pemberontakan terhadap kedudukan Portugis di Ternate, terlebbih pada masa Antonio Galvao menjadi Gubernur Portugis di Maluku (1536-1540).* Sultan Baabullah

Sultan baabullah (Putra Sultan Hairun) bangkit menentang portugis. Tahun 1577 M Portugis dapat dikalahkan dan meninggalkan benteng, menyingkir ke pulau dekat Tahulu tidak jauh dari Tidore, tetapi tetap diganggu oleh Ternate agar menyingkir dari tempat itu. Sultan Baabullah menyatakan dirinya sebagai penguasa seluruh Maluku bahkan mendapat pengakuan kekuasaannya samapai ke berbagai daerah Mindanao, Manado, Sangihe, dan daerah-daerah Nusa Tenggara. Sultan Baabullah wafat pada tahun1583, orang-orang Spanyol menyerang Ternate dan berhasil merebut benteng Gamulamu di Ternate tahun 1606.

Page 9: Kerajaan ternate tidore

*Sahid BarkatSultan Ternate pada waktu itu Sahid Barkat ditangkap dan diminta agar

menyerahkan semua benteng-benteng yang ada kepada sekutu, agar tawanan orang-orang Kristen dibebaskan, kemudian raja Ternate diasingkan dengan putra-putranya serta kaicil-kaicil dibawah Manila.

D. KEHIDUPAN BUDAYA Ternate memiliki andil yang sangat besar dalam kebudayaan nusantara bagian timur khususnya Sulawesi (utara dan pesisir timur) dan Maluku.5 Pengaruh itu mencakup agama, adat istiadat dan bahasa.

Kedudukan Ternate sebagai kerajaan yang berpengaruh turut pula mengangkat derajat Bahasa Ternate sebagai bahasa pergaulan di berbagai wilayah yang berada dibawah pengaruhnya. Prof E.K.W. Masinambow dalam tulisannya; “Bahasa Ternate dalam konteks bahasa-bahasa Austronesia dan Non Austronesia” mengemukakan bahwa bahasa Ternate memiliki dampak terbesar terhadap bahasa Melayu yang digunakan masyarakat timur Indonesia.6 Sebanyak 46% kosakata bahasa Melayu di Manado diambil dari bahasa Ternate. Bahasa Melayu – Ternate ini kini digunakan luas di Indonesia Timur terutama Sulawesi Utara, pesisir timur Sulawesi Tengah dan Selatan, Maluku dan Papua dengan dialek yang berbeda – beda. Dua naskah Melayu tertua di dunia adalah naskah surat sultan Ternate Abu Hayat II kepada Raja Portugal tanggal 27 April dan 8 November 1521 yang saat ini masih tersimpan di museum Lisabon – Portugal.

Page 10: Kerajaan ternate tidore

E. PERLAWANAN RAKYAT MALUKU DAN JATUHNYA TERNATE Semakin lama cengkeraman dan pengaruh Belanda pada sultan-sultan Ternate semakin kuat, Belanda dengan leluasa mengeluarkan peraturan yang merugikan rakyat lewat perintah sultan, sikap Belanda yang kurang ajar dan sikap sultan yang cenderung manut menimbulkan kekecewaan semua kalangan. Sepanjang abad ke-17, setidaknya ada 3 pemberontakan yang dikobarkan bangsawan Ternate dan rakyat Maluku.7

#      Tahun 1635, demi memudahkan pengawasan dan mengatrol harga rempah yang merosot Belanda memutuskan melakukan penebangan besar-besaran pohon cengkeh dan pala di seluruh Maluku atau yang lebih dikenal sebagai Hongi Tochten, akibatnya rakyat mengobarkan perlawanan. Tahun 1641, dipimpin oleh raja muda Ambon Salahakan Luhu,

#     Tahun 1650, para bangsawan Ternate mengobarkan perlawanan di Ternate dan Ambon, pemberontakan ini dipicu sikap Sultan Mandarsyah(1648-1650, 1655-1675) yang terlampau akrab dan dianggap cenderung menuruti kemauan Belanda. Para bangsawan berkomplot untuk menurunkan Mandarsyah. Tiga di antara pemberontak yang utama adalah trio pangeran Saidi, Majira dan Kalumata. Pangeran Saidi adalah seorang Kapita Laut atau panglima tertinggi pasukan Ternate, pangeran Majira adalah raja muda Ambon sementara pangeran Kalumata adalah adik sultan Mandarsyah. Saidi dan Majira memimpin pemberontakan di Maluku tengah sementara pangeran Kalumata bergabung dengan raja Gowa sultan Hasanuddin di Makassar. Mereka bahkan sempat berhasil menurunkan sultan Mandarsyah dari tahta dan mengangkat Sultan Manilha (1650–1655) namun berkat bantuan Belanda kedudukan Mandarsyah kembali dipulihkan.

Page 11: Kerajaan ternate tidore

#      Sultan Muhammad Nurul Islam atau yang lebih dikenal dengan nama Sultan Sibori (1675-1691) merasa gerah dengan tindak-tanduk Belanda yang semena-mena. Ia kemudian menjalin persekutuan dengan Datuk Abdulrahman penguasa Mindanao, namun upayanya untuk menggalang kekuatan kurang maksimal karena daerah – daerah strategis yang bisa diandalkan untuk basis perlawanan terlanjur jatuh ke tangan Belanda oleh berbagai perjanjian yang dibuat para pendahulunya. Ia kalah dan terpaksa menyingkir ke Jailolo. Tanggal 7 Juli 1683 Sultan Sibori terpaksa menandatangani perjanjian yang intinya menjadikan Ternate sebagai kerajaan dependen Belanda. Perjanjian ini mengakhiri masa Ternate sebagai negara berdaulat.

F. TINGGALAN ARKEOLOGI Peninggalan arkeologi yang kerajaan Islam Ternate pada dasarnya ada 3 kelompok, yaitu:8

1). Kompleks Istana, Masjid dan Makam Kesultanan TernateIstana Kesultanan Ternate bergaya bangunan abad XIX, berlantai dua,

menghadap ke arah laut, dikelilingi perbentengan terletak satu kompleks dengan masjid Jami’ Ternate, secara administratif terletak di Soa-Siu, Kelurahan Letter C, Kodya Ternate, Kabupaten Maluku Utara. Istana ini telah dipugar pada tahun anggaran 1978/1979-1981/1982 oleh Mendikbud Dr. Daoed Joesoef. Istana tersebut kini dialih fungsikan sebagai museum Kesultanan Ternate.9 Istana ini dikelilingi oleh perbentengan yang kini masih nampak sisa-sisa pondasinya.

Page 12: Kerajaan ternate tidore

 

Secara umum makam di kompleks ini dibedakan dalam makam tak berhias dan makam 

Gambar I: Majid Sultan TernateSumber: Wikipedia, 2009

Gambar II: Istana Sultan TernateSumber: Haluchard Vie, 2012 

Page 13: Kerajaan ternate tidore

KlasifikasiKoleksiMuseumKesultananTernae 

Page 14: Kerajaan ternate tidore

Kerajaan tidore:a.Sejarah awal mula berdirinya Kesultanan Tidore Tidore merupakan salah satu pulau kecil yang terdapat di gugusan kepulauan Maluku Utara, tepatnya di sebelah barat pantai pulau Halmahera. Sebelum Islam datang ke bumi Nusantara, pulau Tidore dikenal dengan nama; “Limau Duko” atau “Kie Duko”, yang berarti pulau yang bergunung api. Penamaan ini sesuai dengan kondisi topografi Tidore yang memiliki gunung api –bahkan tertinggi di gugusan kepulauan Maluku– yang mereka namakan gunung “Kie Marijang”. Saat ini, gunung Marijang sudah tidak aktif lagi. Nama Tidore berasal dari gabungan tiga rangkaian kata bahasa Tidore, yaitu : To ado re, artinya, ‘aku telah sampai’. 

Kesultanan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore, Maluku Utara, Indonesia sekarang. Pada masa kejayaan Kesultanan Tidore (sekitar abad ke-16 sampai abad ke-18), kerajaan ini menguasai sebagian besar Halmahera selatan, Pulau Buru, Ambon, dan banyak pulau-pulau di pesisir Papua barat.

SAKSIKAN VIDEO INI

Page 15: Kerajaan ternate tidore

Kerajaan tidore

Sejak awal berdirinya hingga raja yang ke-4, pusat kerajaan Tidore belum bisa dipastikan. Barulah pada era Jou Kolano Balibunga, informasi mengenai pusat kerajaan Tidore sedikit terkuak, itupun masih dalam perdebatan.

Pada tahun 1495 M, Sultan Ciriliyati naik tahta dan menjadi penguasa Tidore pertama yang memakai gelar Sultan. Saat itu, pusat kerajaan berada di Gam Tina. Ketika Sultan Mansyur naik tahta tahun 1512 M, ia memindahkan pusat kerajaan dengan mendirikan perkampungan baru di Rum Tidore Utara. Posisi ibukota baru ini berdekatan dengan Ternate, dan diapit oleh Tanjung Mafugogo dan pulau Maitara. Dengan keadaan laut yang indah dan tenang, lokasi ibukota baru ini cepat berkembang dan menjadi pelabuhan yang ramai. Sultan Mansur dari Tidore menerima Spanyol sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate saingannya yang bersekutu dengan Portugis. Setelah mundurnya Spanyol dari wilayah tersebut pada tahun 1663 karena protes dari pihak Portugis sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas 1494, Tidore menjadi salah kerajaan paling independen di wilayah Maluku. Terutama di bawah kepemimpinan Sultan Saifuddin (memerintah 1657-1689), Tidore berhasil menolak pengusaan VOC terhadap wilayahnya dan tetap menjadi daerah merdeka hingga akhir abad ke-18.

Page 16: Kerajaan ternate tidore

• Sultan nuku

b.Masa Kejayaan tidore

Masa kejayaan Kesultanan Tidore ketika pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 M). Sultan Nuku dapat menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Belanda kalah serta terusir dari Tidore dan Ternate. Sementara itu, Inggris tidak mendapat apa-apa kecuali hubungan dagang biasa. Sultan Nuku memang cerdik, berani, ulet, dan waspada. Sejak saat itu, Tidore dan Ternate tidak diganggu, baik oleh Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris sehingga kemakmuran rakyatnya terus meningkat. Wilayah kekuasaan Tidore cukup luas, meliputi Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raja Ampat, Kai, dan Papua. Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya, Zainal Abidin. Ia juga giat menentang Belanda yang berniat menjajah kembali.

Kerajaan Tidore terkenal dengan rempah-rempahnya, seperti di daerah Maluku. Sebagai penghasil rempah-rempah, kerajaan Tidore banyak didatangi oleh Bangsa-bangsa Eropa. Bangsa Eropa yang datang ke Maluku, antara lain Portugis, Spanyol, dan Belanda.

Page 17: Kerajaan ternate tidore

Kemunduran Atau keruntuhan Kerajaan Tidore

Mundurnya atau runtuhnya Kerajaan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh bangsa asing ( Spanyol dan Portugis ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah Diadu Domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat. 

Page 18: Kerajaan ternate tidore

Top Related