Transcript

Siti Munawaroh

SOSIOLOGI 2UNTUK SMA/MA KELAS XI

i

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang

Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XI Siti Munawaroh

Editor Tata letak Tata grafis Ilustrator Sampul

: Sudarsana : Tim Setting/Layout : Cahyo Muryono : Haryana Humardani : Tim Desain

301.07 Sit s

Siti Munawaroh Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Siti Munawaroh ; Editor Sudarsana ; Ilustrator Haryana Humardani. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. viii, 114 hlm. : ilus. ; 25 cm. Bibliografi : hlm. 107-109 Indeks ISBN 978-979-068-207-8 (no jld lengkap) ISBN 978-979-068-211-5 1. Sosiologi-Studi dan Pengajaran 3. Humardani, Haryana 4. Judul 2. Sudarsana

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit Grahadi Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 Diperbanyak oleh .... ii

http://belajaronlinegratis.com [email protected]

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website ) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25 Juli 2007. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh ( down load ) , digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Februari 2009 Kepala Pusat Perbukuan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kami, sehingga tersusunlah buku sosiologi untuk SMA Kelas X, XI, dan XII ini dengan selamat. Buku ini menyajikan materi berbagai konsep sosiologi dan memberikan contoh konkret dalam kehidupan masyarakat, agar peserta didik lebih tertarik dan mudah mempelajari, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat. Buku ini ditulis dengan pemaparan yang sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan diingat kembali oleh peserta didik. Isi dan urutan setiap bab terdiri atas tujuan pembelajaran, prolog, peta konsep, kata kunci, dan motivasi untuk membangkitkan minat belajar bagi peserta didik. Setiap pergantian subbab diberikan tugas-tugas baik individu maupun kelompok yang berupa analisis dan pengamatan. Di samping itu juga disajikan rangkuman dan uji kompetensi di setiap akhir bab. Juga disertakan soal latihan akhir semester dan latihan akhir tahun untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik dalam memahami materi. Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku sosiologi ini. Kami berharap kritik dan saran dari beberapa pihak yang membangun demi kesempurnaan buku ini di masa mendatang. Semoga buku ini dapat berguna bagi kalangan pendidikan baik guru maupun peserta didik, kaitannya dengan pengembangan pengetahuan sosiologi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Agustus 2007

Penulis

iv

DAFTAR ISIKata Sambutan ....................................................................... Kata Pengantar ................................................................................. Daftar Isi ................................................................................... Bab I Struktur Sosial ...................................................................... A. Pengertian Struktur Sosial .................................................... 1. Proses Pembentukan Struktur Sosial................................ 2. Karakteristik Struktur Sosial Masyarakat ........................... B. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial .............................................. 1. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Pola Komunikasi ........ 2. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Sifatnya .................... 3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen...................... C. Dimensi Struktur Sosial Masyarakat ...................................... 1. Dimensi Vertikal............................................................ 2. Dimensi Horizontal ....................................................... Rangkuman.............................................................................. ...... Uji Kompetensi......................................................................... ...... Bab II Konflik Sosial Dalam Masyarakat ....................................... A. Pengertian Konflik Sosial ..................................................... 1. Konflik Sosial ......................................................... .......... 2. Kaitan antara Struktur Sosial dan Konflik Sosial ................ B. Sebab-Sebab Terjadinya Konflik Sosial .................................. 1. Perbedaan Ideologi ........................................................ 2. Perbedaan Kepentingan ................................................. 3. Perbedaan Struktur Budaya ............................................ 4. Perbedaan Ras .............................................................. C. Macam-Macam Konflik ........................................................ 1. Berdasarkan Banyak Sedikitnya Orang yang Terlibat dalam Konflik ......................................................................... 2. Berdasarkan Posisi Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Konflik ......................................................................... 3. Berdasakan Akibat yang Ditimbulkan .............................. 4. Berdasarkan Bidang-Bidang Kehidupan yang Menjadi Sumber Konflik ............................................................. D. Perbedaan antara Konflik dan Kekerasan ................................ E. Upaya-Upaya Mengatasi Konflik Sosial ................................. iii iv v 1 3 3 7 9 9 10 10 11 11 13 14 16 19 21 21 21 24 24 24 25 25 26 26 26 27 27 29 30 v

1. Gencatan Senjata .......................................................... 2. Mediation (Mediasi) ....................................................... 3. Reconciliation (Rekonsiliasi) ........................................... 4. Toleransi ...................................................................... 5. Stalemate ..................................................................... 6. Coersion ...................................................................... 7. Compromise (Kompromi) ............................................. 8. Arbitration (Arbitrasi) .................................................... 9. Adjudication (Adjudikasi) ............................................... Rangkuman.............................................................................. ...... Uji Kompetensi......................................................................... ...... Bab III Struktur Sosial Dan Mobilitas Sosial ................................... A. Pendahuluan ....................................................................... 1. Pengertian Mobilitas Sosial ............................................. 2. Hubungan antara Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial ....... B. Macam-Macam Mobilitas Sosial ........................................... 1. Mobilitas Sosial Vertikal ................................................. 2. Mobilitas Sosial Horizontal ............................................. C. Proses Terbentuknya Mobilitas Sosial .................................... 1. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial .................................. 2. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial ................................ 3. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial ..................................... D. Dinamika Struktur Sosial sebagai Akibat Globalisasi dan Modernisasi ........................................................................ 1. Pengertian Era Globalisasi dan Proses Modernisasi ........... 2. Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi terhadap Perubahan Struktur Sosial .............................................................. E. Akibat-Akibat Mobilitas Sosial .............................................. 1. Terjadinya Peningkatan Integritas dan Tata Kerja .............. 2. Timbulnya Disorganisasi Sosial ...................................... Rangkuman.............................................................................. ...... Uji Kompetensi......................................................................... ...... Latihan Akhir Semester.............................................................. .... Bab IV Masyarakat Multikultural ..................................................... A. Pendahuluan ....................................................................... 1. Pengertian Masyarakat Multikultural ................................ 2. Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural .................................... 3. Beberapa Penyebab Terbentuknya Masyarakat Multikultural B. Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural .................... 1. Pengertian Kelompok Sosial ........................................... 2. Faktor-Faktor yang Mendorong Terbentuknya Kelompok Sosial ...........................................................................

30 30 31 31 31 31 32 32 32 33 34 37 39 39 39 40 41 44 47 47 48 50 51 52 52 60 60 60 62 64 67 73 75 75 75 76 78 78 78

vi

3. Tipe-Tipe Kelompok Sosial ........................................... C. Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat ................ 1. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan Teritorial ...................................................................... 2. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan Genealogis ................................................................... 3. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan Kepentingan ................................................................. 4. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan Religius ........................................................................ D. Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Mulitikultural....................................................................... ..... 1. Keanekaragaman dalam Bentuk Agama dan Kepercayaan.. . 2. Keanekaragaman dalam Bentuk Ras.................................. ... 3. Keanekaragaman dalam Bentuk Suku Bangsa.................... .. E. Langkah Preventif untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah pada Masyarakat Multikultural....................................................... .... 1. Mengintegrasikan Unsur-Unsur Sosial (Ras, Suku, dan Agama) ........................................................................ 2. Membangun Forum Komunikasi Lintas Ras, Suku, dan Agama ......................................................................... 3. Mengembangkan Budaya Nasional yang Bersumber dari Budaya Daerah.......................................................... ........ 4. Mengembangkan Wawasan Kebangsaan ......................... 5. Meletakkan Landasan tentang HAM ................................ 6. Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa Antarunsur Sosial Rangkuman .............................................................................. Uji Kompetensi ......................................................................... Latihan Akhir Tahun ............................................................... Daftar Pustaka ....................................................................... Daftar Gambar dan Daftar Tabel...... ........................................ Glosarium ............................................................................... Indeks Subjek dan Pengarang ..................................................

81 83 83 83 84 84 86 86 88 90 92 92 93 93 94 94 95 96 98 101 107 110 112 114

vii

viii

BAB ISTRUKTUR SOSIALTujuan PembelajaranMelalui pembahasan tentang struktur sosial, diharapkan Anda akan memiliki pengetahuan dan lebih memahami tentang pengertian struktur sosial, bentuk-bentuk struktur sosial, serta keterkaitan antara struktur sosial dan proses sosial dalam masyarakat.

Sumber: Foto Haryana

Sejak perkembangan sosiologi diterapkan sebagai suatu ilmu pengetahuan, para sosiolog telah berusaha membuat klasifikasi terhadap masyarakat. Hasil klasifikasi tersebut dibedakan antara masyarakat sederhana dengan masyarakat modern yang kompleks. Dalam perkembangannya penglasifikasian masyarakat dibedakan menjadi masyarakat tertutup dan masyarakat terbuka. Penggunaan istilah masyarakat erat hubungannya dengan nilai-nilai, norma-norma, dan kepentingan-kepentingannya. Oleh sebab itu, pengertian masyarakat tidak dapat di pisahkan dari kepribadian dan kebudayaan, karena masyarakat merupakan totalitas dari kehidupan struktur sosial.

Struktur Sosial

1

Peta KonsepPendahuluan Meliputi Definisi struktur sosial Kaitan antara struktur sosial dan proses sosial Tahap awal Tahap perkembangan Tahap akhir

Mempelajari tentang Struktur sosial dalam masyarakat

Proses terbentuknya struktur sosial

Perkembangan

Terdiri atas Bentuk struktur sosial

Terbuka dan tertutup Formal & nonformal Kaku dan luwes

Dimensi struktur sosial Meliputi Fungsi struktur sosial

Homogen dan heterogen Dimensi vertikal Stratifikasi sosial (Struktur ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam)

Dimensi horizontal

Deferensiasi sosial Ras, suku, agama, dan gender)

Kata Kunci Struktur sosial Dimensi vertikal Proses sosial Struktur terbuka Struktur tertutup Dimensi horizontal Pola interaksi

Sosio Motivasi Untuk menjadi warga masyarakat yang baik, Anda perlu belajar serta mengamati praktik-praktik kehidupan dalam masyarakat terutama pengetahuan tentang struktur sosial dan pola interaksi antarwarga masyarakat di lingkungan Anda. Dalam bab ini akan dibahas pengertian dan macam struktur sosial serta penerapannya dalam kehidupan masyarakat. Struktur sosial merupakan jalinan unsur-unsur sosial pokok yang menjadi dasar pola aktivitas individu dalam pola kehidupan bermasyarakat. Mungkin secara tidak sadar pengetahuan dan penerapan tentang struktur sosial ini sebagian telah Anda alami dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, marilah kita pelajari pembahasan berikut dengan saksama!

2

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

A. Pengertian Struktur SosialSecara etimologis konsep struktur sosial berasal dari kata struktur yang artinya susunan, serta kata sosial yang dalam konteks ini diartikan masyarakat. Jadi struktur sosial berarti susunan dan jalinan unsur-unsur pokok yang ada dalam masyarakat. Menurut Kamus Sosiologi Soerjono Soekanto 1998: 428, struktur sosial diartikan jalinan unsur-unsur sosial yang pokok. Lebih jauh Soerjono Soekanto menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi 1987, bahwa struktur sosial adalah bangunan abstrak selaku masyarakat yang berisi susunan yang hierarki yang berisi kedudukan dan peran dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan yang terendah. Dalam arti yang dinamis struktur sosial ini menyangkut jalinan di antara unsur-unsur sosial dalam status-status tersebut. Untuk membahas lebih lanjut tentang struktur sosial suatu masyarakat pola pikir Anda harus dimulai dari pengertian tentang kepercayaan, peraturan dan tata nilai yang ada di dalam suatu masyarakat. Jadi struktur sosial pada suatu masyarakat selalu bersandar pada kepercayaan dan tata nilai yang ada pada masyarakat tersebut, sehingga struktur sosial relatif bersifat stabil karena didukung oleh tata nilai yang berlaku dalam masyarakat. Selanjutnya struktur sosial akan menjadi pola aktivitas bagi warga masyarakat untuk terlaksananya aktivitas bersama bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Menurut sumber lain yaitu C.W. Drajad. BSW 1983 : 28, struktur sosial diartikan susunan intern suatu masyarakat yang bersifat stabil yang berisi hierarki dari status-status sosial beserta dengan peranannya yang dapat mendorong terlaksananya aktivitas sosial suatu masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa struktur sosial adalah susunan status-status sosial yang hierarki beserta jalinan di antara status-status itu sehingga mendorong dan mewujudkan aktivitas sosial dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan sosial budaya yang digunakan untuk melihat struktur sosial secara utuh dapat dilihat melalui dimensi vertikal maupun dimensi horizontal yang menyangkut sistem aktivitas bagi warganya. Masing-masing dimensi harus dilihat secara rinci dari segi-segi kehidupannya antara lain dari segi ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Secara horizontal struktur sosial menyangkut keberadaan susunan masyarakat, antara lain dalam bentuk susunan dan pola aktivitas dari kelompok-kelompok sosial dalam bentuk suku-suku bangsa, kelompok-kelompok ras, kelompok agama dan kepercayaan, golongan, maupun kelompok-kelompok gender. Struktur secara horizontal ini mewujudkan perbedaan-perbedaan sistem tata nilai dan norma yang menentukan jenis-jenis pola interaksi di antara unsur-unsur sosial dalam masyarakat.

1. Proses Pembentukan Struktur SosialTerbentuknya struktur sosial suatu masyarakat melalui proses yang sangat panjang, yang di awali dari proses terbentuknya masyarakat hingga perubahanperubahan dalam bentuk penyempurnaan, sampai dengan suatu titik di manaStruktur Sosial

3

struktur itu dianggap sesuai oleh warga masyarakat. Sungguh sangat sulit untuk dibayangkan, bagaimana proses itu berlangsung dari awal hingga tahap akhir. Namun demikian secara ringkas proses itu dapat diuraikan sebagai berikut. a. Tahap Awal Tahap awal dari proses terbentuknya struktur sosial masyarakat, secara Gambar 1.1 ditambah gambar mendasar bersamaan dengan proses kehidupan sebuah suku/kelompok etnis tertentu terbentuknya masyarakat tersebut. Pada awalnya ketika manusia masih hidup berpindah-pindah dan bergerombol membentuk kelompok-kelompok etnis, struktur sosial seolah-olah hanya berfungsi sebagai sarana pembagian tugas untuk menyelenggarakan kehidupan bersama Sumber: Encarta encyclopedia, 2006 dalam kelompok itu. Gambar 1.1 Kehidupan di kelompok suku atau etnis tertentu adalah contoh proses Proses awal ini terus-menerus meng- pembentukan struktur sosial tahap awal. alami perkembangan, sehingga masyarakat tersebut menjadi suku bangsa dalam jumlah besar dan bahkan menjadi bangsa yang besar. Dalam tahap awal, struktur sosial telah terbentuk sebagai sarana pengaturan tata hubungan antarindividu dalam masyarakat. Masyarakat terus-menerus mengalami perubahan yang disebabkan oleh pengaruh intern maupun pengaruh ekstern. Perubahan ini dapat menimbulkan inkulturasi (pembudayaan) untuk mengakomodasi keadaan yang muncul atau dapat menimbulkan destrukturasi akibat adanya pergolakan ataupun revolusi sosial. Di sinilah struktur sosial akan bergerak dan berubah menuju perkembangan yang lebih baik. Struktur sosial ini berisi susunan kedudukan dan peran orang-orang dalam masyarakat baik dalam dimensi vertikal maupun dalam dimensi horizontal. b. Tahap Perkembangan Pada dasarnya struktur sosial suatu masyarakat akan terus mengalami perkembangan, karena mendapatkan masukan atau pengaruh dari strukturstruktur masyarakat yang lain. Masukan dan pengaruh tersebut memungkinkan terjadinya adopsi dari struktur masyarakat yang satu terhadap struktur masyarakat yang lain. Proses perubahan ini memungkinkan terjadinya kesesuaian yang lebih baik dan yang sesuai dengan tingkat peradaban masyarakat. Struktur sosial suatu masyarakat senantiasa mengalami Sumber: Indonesian Heritage dan dokumentasi Haryo Gambar 1.2 Perkembangan masyarakat ke perkembangan sejalan dengan perkemarah yang lebih maju adalah contoh dari proses bangan tingkat peradaban masyarakat itu berkembangnya struktur sosial masyarakat.4Sosiologi SMA/MA Kelas XI

sendiri. Dengan demikian ada kecenderungan untuk berubah dalam rangka memperoleh efisiensi dan efektivitas sebagai sarana pengaturan sistem tata hubungan dalam masyarakat. Contoh perubahan dari tahap awal ke tahap perkembangan adalah pada masyarakat yang berbudaya primitif, kehidupan berkelompok merupakan kebutuhan bersama yang berproses secara alamiah untuk bertahan hidup. Di sinilah awal tumbuhnya struktur sosial yang berdasar hukum alam. Makin berkembangnya peradaban masyarakat yang didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan masyarakat juga mengalami perkembangan ke arah struktur sosial yang lebih efektif. Dalam proses perkembangan struktur sosial inilah terjadi pula proses perubahan dan penyempurnaan secara hierarki, baik dalam pembagian status dan peran maupun dalam struktur kekuasaan dan wewenang. Contoh, negara Indonesia telah mengalami perubahan struktur sosial dalam pengaturan kekuasaan dan wewenang, yaitu dari sistem feodalisme, sistem kolonialisme, dan sistem demokrasi yang berkembang hingga sekarang. Perubahan-perubahan struktur sosial ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut. 1) Faktor Internal Kondisi-kondisi dari dalam masyarakat baik kondisi fisik maupun kondisikondisi sosial budaya dapat diartikan sebagai faktor-faktor internal yang dapat memengaruhi perkembangan struktur sosial suatu masyarakat. Kondisikondisi itu antara lain: a) adanya dorongan untuk lebih memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman yang ada, b) adanya penemuan baru yang dirasa lebih cocok dan lebih efektif, dan c) adanya gerakan sosial yang dimotori oleh tokoh-tokoh masyarakat dan didukung oleh masyarakat luas. 2) Faktor Eksternal Kondisi eksternal adalah semua kondisi yang berasal dari luar masyarakat. Kondisi ini dapat diperoleh melalui proses hubungan timbal balik antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya yang berlangsung secara intensif. Kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya asimilasi dan akulturasi budaya. Adapun faktor-faktor eksternal tersebut antara lain sebagai berikut: a) adanya keinginan untuk meniru kebudayaan masyarakat lain yang dirasa lebih cocok dan b) adanya penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan alam. c. Tahap Akhir Sesungguhnya proses perubahan struktur sosial suatu masyarakat boleh dikatakan tidak mengalami awal dan akhir. Struktur sosial secara fungsional dikatakan memasuki tahap akhir apabila struktur sosial tersebut implementasinyaStruktur Sosial

5

telah membentuk keharmonisan tata hubungan antarkomponen masyarakat di dalamnya. Contoh bentuk struktur tahap perkembangan dan tahap akhir adalah dalam struktur sosial pemerintahan Indonesia di awal kemerdekaan mengalami perkembangan dari sistem pemerintahan orde lama, pemerintahan orde baru, dan berkembang menjadi pemerintahan era reformasi yang dianggap memiliki nilai-nilai struktur sosial yang sesuai dengan undang-undang dan harapan masyarakat. Tanda-tanda bahwa suatu struktur sosial telah memasuki tahap akhir, antara lain sebagai berikut. 1) Struktur sosial itu telah disepakati oleh kalangan masyarakat luas. 2) Struktur sosial itu telah dipakai dalam suatu kurun waktu dan berdasarkan pengalaman telah terbukti memiliki fungsi yang efektif dan memberikan kontribusi dalam tata hubungan antarindividu dalam masyarakat. 3) Struktur sosial tersebut telah menjadi satu dengan budaya masyarakat, bahkan telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. 4) Struktur sosial tersebut dipandang telah sesuai, sehingga masyarakat berusaha untuk mempertahankan struktur sosial tersebut. 5) Struktur sosial akan terus dipertahankan karena telah menjadi ciri khas masyarakat tersebut, sehingga memberikan warna yang berbeda dari Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka masyarakat yang lain. Apabila kita perhatikan struktur sosial pada masyarakat modern seperti sekarang ini, maka bangunan abstrak masyarakat kita sekarang ini sangat kompleks dilihat dari hierarki kekuasaan, hierarki ekonomi, maupun hierarki sosial budaya. Pada dasarnya proses terbentuknya struktur sosial suatu masyarakat tidak pernah berakhir, sebab aktivitas dan perubahan-perubahan di dalam masyarakat terus-menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Pada hakikatnya struktur sosial dikatakan telah berakhir prosesnya pada saat anggota masyarakat telah memandang baik dan cocok terhadap struktur sosial yang dimilikinya, sehingga tidak lagi ada proses perubahan dalam struktur sosial tersebut.

Gambar 1.3 gbr kehidupan masa penjajahan, masa kemerdekaan, dan sekarangSumber: Tempo, 4 Juni 2006

Sumber: Gatra, 29Januari 2005

Gambar 1.3 Perkembangan masyarakat dari masa orde lama ke orde baru dan akhirnya sampai era reformasi, merupakan proses berlangsungnya struktur sosial pada tahap akhir.

6

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

2. Karakteristik Struktur Sosial Masyarakata. Struktur Sosial Berisi Hierarki Kedudukan dan Peran Struktur sosial berisi susunan kedudukan dan peran yang bersifat hierarki dari tingkatan yang tinggi hingga tingkatan yang rendah dan berfungsi sebagai saluran kekuasaan. Untuk memudahkan kita dalam mempelajari struktur sosial, kita dapat menggabungkan bentuk struktur organisasi pemerintahan yang di dalamnya terdapat struktur politik, struktur ekonomi, dan struktur sosial budaya. Apabila disatukan hal tersebut akan membentuk satu kesatuan yang menggambarkan suatu bangunan abstrak yang meliputi struktur sosial yang bersifat vertikal maupun horizontal. b. Struktur Sosial Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan dan Hubungan Warga Masyarakat Struktur sosial suatu masyarakat menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan hubungan. Ini berarti bahwa struktur sosial merupakan jalinan di antara perangkat-perangkat dalam masyarakat sebagai pengatur bentuk hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. c. Struktur Sosial mengalami Perubahan dan Perkembangan Sebagaimana unsur-unsur masyarakat yang lain, struktur sosial merupakan bagian dari sistem organisasi sosial masyarakat yang dapat mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan penyempurnaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan suatu struktur yang lebih efektif. d. Struktur Sosial memiliki Dimensi Vertikal dan Horizontal Struktur sosial suatu masyarakat secara rinci terdiri atas struktur dalam dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Pada struktur sosial dimensi vertikal berupa hierarki status-status sosial serta jalinannya antara satu dengan yang lain. Sebagai contoh dalam aktivitas warga desa terdapat susunan kepala desa, sekretaris desa, kepala dusun, dan pamong yang lain, hingga sampai ketua RW dan RT. Dengan susunan itu terbentuk jalinan aktivitas untuk menyelenggarakan kehidupan seluruh warga masyarakat. Pada struktur sosial dimensi horizontal, seluruh masyarakat berdasarkan Sumber: Garuda, Juni 1994 dan Negara dan Bangsa 3 karakteristiknya terbagi dalam kelompok- Gambar 1.4 Status sosial di masyarakat kelompok sosial yang memiliki derajat contoh struktur sosial dimensi vertikal dan kedudukan yang sama (horizontal). kelompok-kelompok umat beragama contoh struktur sosial dimensi horizontal.Struktur Sosial

7

Misalnya, dalam bentuk suku bangsa yang di dalamnya terdapat keluargakeluarga dan kerabat-kerabat yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Di samping itu, juga terdapat kelompok warga masyarakat dalam bentuk kelompok ras, misalnya di Indonesia ada ras mongoloid, ras melanesoid, ras asiatik mongoloid dan lain sebagainya. Pada dimensi horizontal juga terdiri atas kelompok umat beragama dan kelompok penganut kepercayaan. Keseluruhan aktivitas masyarakat dalam dimensi horizontal dalam bentuk ras, suku, agama termasuk gender merupakan struktur masyarakat dalam dimensi horizontal. e. Struktur Sosial Menjadi Landasan dalam Proses Sosial di Masyarakat Sebagaimana telah diuraikan di depan bahwa struktur sosial itu merupakan bangunan abstrak suatu masyarakat yang berisi susunan status dan peran dalam masyarakat dalam dimensi vertikal maupun berdimensi horizontal. Struktur abstrak ini akan menjadi landasan dalam proses sosial masyarakat tersebut. Artinya, bahwa bagaimana proses sosial yang terjadi, termasuk cepat lambatnya proses tersebut sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya. Sebagai contoh apabila struktur sosial diumpamakan sebagai sebuah benda yang berbentuk bulat, maka proses sosial merupakan gerak benda yang ditentukan oleh bentuk benda tersebut. Apabila berbentuk memanjang maka proses yang terjadi dalam gerak meluncur, tetapi apabila bentuk benda itu bulat, maka bentuk gerakannya adalah menggelinding. Berdasarkan contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur sosial suatu masyarakat akan menjadi landasan terhadap bagaimana jalannya proses sosial pada masyarakat.

Sosio Activity Buatlah kelompok diskusi yang terdiri atas 5 sampai 6 orang. Diskusikan tentang hal-hal berikut ini! 1. Amati kembali peristiwa Mei 1998 yang berlanjut dengan masa reformasi! 2. Jelaskan perubahan dan perkembangan struktur sosial pada masyarakat Indonesia sebelum dan sesudah masa reformasi! Tulislah hasil diskusi tersebut pada selembar kertas dan serahkan kepada bapak/ibu guru untuk dinilai.

8

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

B. Bentuk-Bentuk Struktur SosialDalam realita kehidupan di tengah-tengah masyarakat, terdapat beberapa bentuk struktur sosial. Untuk membahas secara lebih rinci tentang bentuk-bentuk struktur sosial itu, kita melihat dasar penglasifikasian dari struktur sosial tersebut. Adapun dasar-dasar penglasifikasian itu antara lain, berdasarkan pola komunikasi, berdasarkan sifat struktur sosial, serta berdasarkan dimensi dalam struktur sosial itu sendiri. Untuk itu perhatikan pembahasan berikut ini.

1. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Pola KomunikasiBerdasarkan lancar tidaknya komunikasi antarkomponen di dalam masyarakat maka struktur sosial dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur sosial yang terbuka dan struktur sosial yang tertutup. a. Struktur Sosial Terbuka Struktur sosial dikatakan terbuka apabila struktur sosial mengalami proses perubahan yang terjadi setiap saat dan dapat digantikan oleh setiap orang. Dalam struktur sosial terbuka tiap-tiap orang memiliki status, peran, dan hak yang sama terhadap semua status yang ada dalam masyarakat tersebut. Di sisi lain struktur sosial terbuka ditandai dengan lancarnya komunikasi disemua tingkatan, karena masing-masing menyadari bahwa semuanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam meraih kedudukan tersebut. Kondisi masyarakat seperti ini mencerminkan bahwa telah tercapai struktur demokrasi yang cenderung memiliki peradaban maju pada masyarakat tersebut. b. Struktur Masyarakat Tertutup Struktur masyarakat tertutup adalah struktur masyarakat yang ditandai dengan adanya status dan peran yang cenderung tetap dan tidak adanya perombakan atau perubahan yang bersifat bebas dan terbuka. Di sisi lain struktur masyarakat yang tertutup ditandai dengan tidak lancarnya komunikasi vertikal maupun horizontal dari segmen-segmen masyarakat yang ada. Hal ini menggambarkan kondisi masayarakat yang masih sederhana dengan menganut sistem pemerintahan monarki, tirani, kerajaan, atau kekaisaran.

2. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan SifatnyaSebagaimana telah disinggung di atas bahwa untuk menganalisis struktur sosial suatu masyarakat dapat dilihat menurut sifatnya. Berdasarkan sifatnya struktur sosial di masyarakat dibedakan menjadi struktur sosial formal dan informal dan struktur sosial kaku dan luwes. a. Struktur Formal dan Informal Struktur formal yaitu struktur resmi yang diakui oleh pihak berwenang yang berlandaskan hukum yang berlaku. Misalnya, lembaga pemerintahan negara dan lembaga legislatif.Struktur Sosial

9

Struktur informal atau struktur tidak resmi adalah struktur yang nyata atau benar-benar ada serta berfungsi bagi masyarakat tetapi tidak diakui oleh pihak berwenang, tidak berketetapan hukum, dan tidak diakui undang-undang. Misalnya, kelompok paguyuban yang dipimpin oleh tokoh masyarakat atau pemuka agama, di mana mereka tidak berada dalam suatu struktur pemerintahan. b. Struktur Kaku dan Luwes Struktur kaku adalah struktur yang bersifat paten yang tidak mungkin dapat diubah atau setidaknya anggotanya sulit mengadakan mobilitas sosial vertikal. Biasanya terdapat pada masyarakat yang bersifat tertutup yang menganut sistem kasta rasial dan feodal. Struktur luwes adalah struktur sosial yang memiliki pola dan susunan lebih dinamis yang memungkinkan untuk melakukan perombakan. Struktur ini biasanya terdapat pada masyarakat yang bersifat terbuka, misalnya pada masyarakat industri.

3. Struktur Homogen dan HeterogenStruktur homogen adalah struktur sosial yang unsur-unsurnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar misalnya, struktur pemerintahan pusat berpengaruh terhadap struktur sosial pemerintahan daerah yang ada di bawahnya. Struktur heterogen adalah suatu struktur yang unsur-unsurnya mempunyai kedudukan dan peranan berbeda-beda, baik terhadap kelompok sendiri maupun terhadap kelompok lain, misalnya struktur pemerintahan yang bersifat otonom yang memiliki kemandirian dalam menentukan kebijakan. Sosio Tanggap Fenomena Prosedur: Amatilah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat Indonesia akhir-akhir ini! Tugas: 1. Sebutkan 2 contoh perubahan struktur sosial yag paling menonjol! 2. Kemukakan alasan mengapa perubahan itu terjadi! 3. Apa pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat? Tulislah hasil pengamatan Anda pada buku tugas dan serahkan hasilnya kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai.

10

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

C. Dimensi Struktur Sosial MasyarakatUntuk melihat struktur sosial suatu masyarakat secara utuh, maka harus dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal.

1. Dimensi VertikalStruktur sosial dalam dimensi vertikal menyangkut susunan kedudukan dan peran secara vertikal (stratifikasi sosial). Untuk membahas dimensi vertikal ini bisa dibedakan berdasarkan bidang-bidang kehidupannya, antara lain bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. a. Dalam Bidang Ideologi Dilihat dari aspek ideologi, masyarakat memiliki kedudukan yang berbeda-beda, dengan demikian berbeda-beda pula peranannya dalam Gambar 1.7 orang struktur ideologi, di mana terdapat berpakaian adat Aceh tokoh-tokoh agama di dalamnya. atau Batak pilih salah Para donatur maupun kelompok satu orang-orang yang menjadi pengikut dari suatu agama termasuk juga dalam struktur ideologi ini. Struktur ini setidaknya menjadi struktur baku Sumber: Solopos, 18 Maret 2007 yang berlaku pada semua agama Gambar 1.5 Contoh struktur sosial dalam dimensi walaupun secara rinci tiap-tiap vertikal adalah hubungan antara para pemuka agama agama mempunyai istilah yang dengan pengikutnya. berbeda-beda. Apabila kita perhatikan dalam bidang ideologi, misalnya pada komunitas agama tertentu maka struktur sosial pada komunitas agama ini dapat terlihat dari peranan pemuka agama sampai orang-orang yang menjadi pengikut dalam agama tersebut. Susunan yang seperti ini merupakan struktur sosial dalam dimensi vertikal pada bidang ideologi. b. Dalam Bidang Politik Berbicara masalah politik sesungguhnya kita berbicara pada masalah kekuasaan yang ada di dalam masyarakat. Dalam struktur politik terdapat penguasa tertinggi yang dibantu oleh koordinator bidang-bidang kehidupan mulai dari tingkatan tertinggi, menengah, hingga tingkatan bawah yang terdiri atas kelompok pengikut politik. Dalam kehidupan politik dikenal pimpinanpimpinan partai politik mulai dari tingkat pusat/nasional, tingkat I (provinsi), di tingkat II (kabupaten), hingga pimpinan parpol di tingkat cabang (kecamatan) sampai pimpinan parpol di tingkat ranting (desa/kelurahan).

Struktur Sosial

11

c. Dalam Bidang Ekonomi Struktur ekonomi suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi sumber daya alam dari masing-masing wilayah. Struktur orang-orang yang berkecimpung dalam dunia ekonomi pada dasarnya merupakan kedudukan-kedudukan yang sangat berpengaruh dalam aktivitas ekonomi. Dilihat dari aktivitas ekonomi terdapat komponen-komponen masyarakat yang menentukan jalannya kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Misalnya, menteri koordinator di bidang ekuin, menteri keuangan, pimpinan-pimpinan BUMN, pimpinan bank sentral maupun bank-bank persepsi, dan lain-lain. Pihak-pihak inilah yang menduduki bagian puncak dari hierarki ekonomi. Bagian tengah dari hierarki ekonomi adalah para pengusaha besar, menengah, maupun pengusaha kecil hingga para konsumen dalam status yang paling bawah. d. Dalam Bidang Sosial Budaya Pada dasarnya kehidupan sosial budaya adalah kehidupan yang menyangkut kebersamaan hidup orang-orang dalam suatu masyarakat dengan berpegang teguh pada adat istiadat yang ada. Sebagaimana dalam bidang kehidupan yang lain, dilihat dari struktur sosial dan budayanya individu-individu dalam masyarakat juga tersusun secara hierarki dalam bidang sosial budaya yang menyangkut tingkat pendidikan, kehormatan, dan besar kecilnya peran sosial kepada masyarakat. Tiga kategori itu akan menjadi kriteria hierarki struktur sosial suatu masyarakat dilihat dari bidang sosial budaya. Dalam kehidupan sosial budaya kita mengenal para tokoh masyarakat yang menjadi kelompok panutan (reference group) dan kelompok yang menjadi pengikut dalam masyarakat (membership group).

2. Dimensi HorizontalSebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa struktur sosial dalam dimensi horizontal adalah komposisi orang-orang dalam masyarakat secara horizontal (deferensiasi sosial). Perwujudan dalam deferensiasi sosial ini dapat ditinjau berdasarkan kelompok-kelompok sebagai berikut. a. kelompok-kelompok suku bangsa, b. kelompok-kelompok umat beragama, c. kelompok-kelompok etnis dan kelompok-kelompok ras, serta d. kelompok-kelompok gender.

Gambar 1.6 umat Kristen di gereja dan umat Islam di masjid

Sumber: Tempo, 28 Mei 2006

Gambar 1.6 Keanekaragaman agama dan kepercayaan sebagai perwujudan struktur sosial dalam dimensi horizontal.

12

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Pada masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok ras, seperti ras Asiatik Mongoloid, Malayan Mongoloid, dan Ras Melanesoid. Ketiga ras utama ini menyebar di seluruh Indonesia dengan pola penyebaran sebagai berikut. a. Asiatik Mongoloid di Indonesia bagian tengah sekitar pulau Sulawesi dan Kalimantan bagian Timur. b. Ras Malayan Mongoloid menyebar di bagian Barat seperti di pulau Sumatra, Jawa dan Madura, Bali, serta Kalimantan bagian barat. c. Ras Melanesoid tersebar di kawasan Indonesia Timur seperti di pulau Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Menyadari komposisi berdasarkan ras ini, masyarakat Indonesia memiliki struktur sosial yang majemuk ditinjau dari keanekaragaman rasnya. Dilihat dari kebinekaan suku masyarakat Indonesia juga terdiri atas banyak suku, mulai dari suku Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Lampung, Jawa, Sunda, Betawi, Toraja, Dayak, Minahasa, Ambon, Sasak, sampai ke masyarakat Dani, dan Asmat di Papua. Hal ini menggambarkan struktur sosial dalam dimensi horizontal dilihat dari kebinekaan suku-suku bangsa yang ada di Indonesia.

Sosio Activity Prosedur : Buatlah kelompok diskusi yang beranggotakan 15 orang. Pilihlah ketua dan presenter. Diskusikan permasalahan di bawah ini. Tugas 1. Proses terbentuknya struktur sosial suatu masyarakat! 2. Kaitan antara struktur sosial dengan pola interaksi dalam masyarakat! 3. Mengapa struktur sosial sangat berkaitan erat dengan proses sosial? Jelaskan! 4. Jelaskan perbedaan struktur sosial terbuka dan tertutup! Tuliskan hasil diskusi Anda dan serahkan hasilnya kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai!

Struktur Sosial

13

Sosio Refleksi Setelah Anda mempelajari bab ini secara saksama maka Anda diharapkan mampu menghayati dan memahami tentang: a. Pengertian struktur sosial. b. Proses pembentukan struktur sosial. c. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan struktur sosial. d. Karakteristik struktur sosial. e. Bentuk-bentuk struktur sosial. f. Dimensi struktur sosial kemasyarakatan. g. Keterkaitan antara struktur sosial dan proses sosial. Apabila Anda belum paham cobalah pelajari kembali atau tanyakan langsung kepada guru sebelum Anda melangkah ke bab berikutnya.

Rangkuman 1. Struktur sosial merupakan susunan kedudukan dan peran dari orangorang yang ada dalam masyarakat yang tersusun secara hierarki dari tingkatan yang paling atas sampai tingkatan yang paling bawah. 2. Struktur secara vertikal tergambar dari hierarki susunan status dan peran orang-orang dalam masyarakat dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan yang terendah. 3. Struktur dimensi horizontal berupa komposisi kelompok-kelompok sosial dalam bentuk kelompok ras, kelompok suku, kelompok umat beragama, dan lain-lain. 4. Struktur sosial dalam masyarakat berkaitan erat dengan pola interaksi dalam proses sosial secara menyeluruh. 5. Struktur sosial masyarakat dapat bersifat terbuka atau tertutup. 6. Struktur sosial terbuka ditandai dengan adanya komunikasi antarelemen masyarakat yang sangat lancar dan efektif, serta adanya perubahanperubahan status secara vertikal maupun horizontal.

7. Struktur sosial tertutup ditandai dengan komunikasi yang tersekat-sekat dari elemen-elemen masyarakat yang ada. Di samping itu, tidak memungkinkan adanya perubahan status secara vertikal melainkan hanya perubahan pada struktur yang bersifat horizontal saja.

14

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

8. Struktur sosial suatu masyarakat yang majemuk memungkinkan sistem komunikasi yang lebih rumit dan berpeluang besar terjadinya proses sosial yang bersifat disosiatif dalam bentuk kontroversi, kompetisi, dan konflik sosial. 9. Bangsa Indonesia yang mempunyai struktur majemuk harus berhatihati untuk menjaga keutuhan bangsa di masa-masa yang akan datang. 10. Proses sosial terus-menerus mengalami perubahan dari tahap awal, tahap perkembangan, hingga tahap akhir yang pada intinya menuju titik keserasian dalam rangka efektivitas tata hubungan antarkelompok sosial masyarakat yang ada.

Struktur Sosial

15

Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!1. Masyarakat Indonesia yang majemuk lebih berpeluang akan terjadinya konflik horizontal karena . a. adanya sistem nilai yang berbeda-beda b. adanya sistem sosial yang berbeda-beda c. adanya macam-macam budaya agama d. adanya proses percampuran ras dan budaya e. adanya bermacam-macam suku 2. Suatu masyarakat dapat mencapai suatu integrasi sosial secara maksimal dengan ciri-ciri . a. mengalami perubahan-perubahan yang progresif b. penduduknya bersifat homogen c. pendapatan per kapitanya meningkat d. ada keserasian fungsi dalam kehidupan e. ada peningkatan kemakmuran 3. Klasifikasi orang-orang dalam masyarakat secara vertikal berdasarkan kriteria tertentu disebut . a. klasifikasi sosial b. stratifikasi sosial c. deferensiasi sosial d. ketidaksamaan sosial e. kebinekaan sosial 4. Pelapisan sosial selalu terdapat di setiap kehidupan masyarakat, hal itu disebabkan oleh . a. adanya struktur sosial yang unik di masyarakat b. struktur masyarakat yang kompleks c. adanya perlakuan yang diskriminatif d. kemajemukan masyarakat e. adanya sesuatu yang berharga dan bernilai, seperti uang atau emas 5. Untuk menjaga keutuhan masyarakat majemuk, dapat dilakukan sikap kooperatif, salah satunya adalah . a. menyelenggarakan satu sistem tata hukum b. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional c. adanya otonomi daerah d. sikap toleransi dan bahu-membahu antarkomponen masyarakat e. adanya transmigrasi dan pembauran bangsa

16

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

6. Struktur sosial suatu masyarakat dalam dimensi horizontal dinamakan. a. ketidaksamaan sosial b. stratifikasi sosial c. klasifikasi sosial d. kelompok sosial e. deferensiasi sosial 7. Berikut ini merupakan salah satu ciri dari struktur sosial adalah . a. bersifat tetap b. bersifat konkret dan berkesinambungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain c. berfungsi sebagai alat kontrol terhadap perilaku warga masyarakat d. menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan hubungan antarwarga masyarakat e. menjadi pedoman perilaku 8. Struktur sosial bersifat abstrak artinya . a. selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan b. tidak dapat diaktualisasikan c. tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba d. selalu berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem sosial e. menjadi pedoman ide-ide dari kelompok-kelompok dalam masyarakat 9. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri dari struktur sosial adalah . a. struktur sosial bersifat abstrak b. struktur sosial senantiasa berubah dan berkembang menuju struktur yang efisien dan efektif c. struktur sosial menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan hubungan antarwarga masyarakat d. struktur sosial menjadi landasan dalam proses sosial e. struktur sosial berisi perintah dan larangan bagi warga masyarakat 10. Bangunan abstrak suatu masyarakat yang berisi susunan secara hierarki dari kedudukan-kedudukan dalam masyarakat baik dalam dimensi vertikal maupun dalam dimensi horizontal dinamakan . a. struktur masyarakat b. struktur ekonomi c. tata nilai d. struktur sosial e. hierarki pemerintahan

Struktur Sosial

17

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!1. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara struktur sosial dengan pola interaksi antarkomponen masyarakat! 2. Apakah yang dimaksud dengan struktur sosial yang tertutup? 3. Apa tanda-tandanya struktur sosial yang tertutup? 4. Apakah yang dimaksud struktur sosial yang terbuka? Apa tandatandanya? 5. Jelaskan struktur sosial dalam dimensi vertikal dan horizontal! 6. Apakah kaitan antara struktur sosial dengan pola interaksi bagi warga masyarakat? 7. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya struktur sosial! 8. Berikan penjelasan secara singkat tentang struktur sosial masyarakat Indonesia! 9. Apa manfaatnya bagi kita dengan mengetahui struktur sosial suatu masyarakat? 10. Sebutkan ciri-ciri struktur sosial!

18

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

BAB IIKONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKATTujuan PembelajaranMelalui pembahasan tentang konflik sosial, diharapkan Anda akan memiliki pengetahuan dan lebih memahami tentang pengertian konflik sosial, penyebab terjadinya konflik sosial, upaya-upaya mengatasi konflik sosial, serta perbedaan antara konflik dan kekerasan.

Sumber: Tempo, 8 Mei 2005

Hakikat hidup dalam suatu masyarakat adalah organisasi kepentingan-kepentingan perseorangan, pengetahuan sikap orang yang satu terhadap yang lain, dan pemusatan orangorang ke dalam kelompok-kelompok tertentu untuk tindakan-tindakan bersama. Berbagai hubungan yang timbul dari hidup bermasyarakat dapat kita lihat sebagai suatu rencana atau sistem yang dapat kita namakan struktur sosial. Cara mengatur hubungan sosial (orang banyak) dan sifat masyarakat dinamakan fungsi sosial. Apabila fungsi sosial mengalami gangguan maka akan mengakibatkan terjadinya konflik sosial.

Konflik Sosial dalam Masyarakat

19

Peta KonsepPendahuluan Meliputi Pengertian konflik Proses terjadinya konflik Perbedaan ideologi Perbedaan politik Perbedaan kepentingan Perbedaan sosial budaya Perbedaan kekuasaan Konflik individual dan kolektif Konflik vertikal dan horizontal Konflik konstruktif dan destruktif Konflik bernuansa ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankamMelalui

Sebab-sebab terjadinya konflik

Antara lain

Konflik sosial

Mempelajari tentang

Macam-macam Yang terjadi konflik

Konflik dan kekerasan

Cara menyelesaikan konflik

Akomodasi (gencatan senjata, mediasi, arbitrasi, konsiliasi, toleransi, stalemate, koersi, kompromi, dan adjudikasi).

Kata Kunci_ Konflik sosial _ Ras _ Etnis _ Stratifikasi sosial _ Struktur sosial _ Diferensiasi sosial _ Gender

Sosio Motivasi Dalam bab II ini kita akan mempelajari konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat. Ada kaitan yang erat antara pelajaran pada bab I yang lalu yaitu tentang struktur sosial suatu masyarakat dengan konflik sosial. Salah satu korelasi tersebut antara lain bahwa struktur sosial heterogen yang di dalamnya terdapat banyak sistem tata nilai dapat memicu terjadinya konflik secara horizontal karena sumber dari perbedaan struktur budaya. Mari kita pelajari kaitan-kaitan antara struktur sosial dan konflik sosial serta aplikasinya pada masyarakat Indonesia.

20

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

A. Pengertian Konflik SosialMungkin Anda pernah melihat di media massa terjadinya konflik antarindividu atau antarkelompok yang dapat menimbulkan kerusakan dan korban jiwa serta ada pula konflik yang berakhir dengan munculnya tatanan hidup baru yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk mengetahui hakikat konflik, perhatikan uraian berikut ini.

1. Konflik SosialMenurut tinjauan etimologis, istilah konflik berasal dari bahasa latin configere yang berarti saling menghantam. Menurut pakar sosiologi Indonesia Soerjono Soekanto dalam Kamus Sosiologi edisi baru dijelaskan bahwa konflik sosial adalah pertentangan sosial yang bertujuan untuk menguasai atau menghancurkan pihak lain atau proses pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lawan tanpa memerhatikan norma dan nilai yang berlaku. Menurut Berstein 1965, dijelaskan bahwa konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Lebih lanjut dijelaskan bahwa konflik terjadi pada setiap masyarakat dengan skala besar maupun skala kecil. Selanjutnya konflik dapat berpotensi memberikan pengaruh-pengaruh yang positif maupun pengaruh-pengaruh yang negatif. Berdasarkan pengertian dari para pakar tersebut dapat disimpulkan secara sederhana, bahwa konflik sosial adalah salah satu bentuk hubungan antarindividu ataupun antarkelompok dalam masyarakat yang diikuti dengan tindakan yang saling ancam dan menghancurkan.

2. Kaitan antara Struktur Sosial dan Konflik SosialStruktur sosial yang merupakan jalinan unsur-unsur pokok dalam masyarakat dapat memengaruhi sistem komunikasi dan tata hubungan suatu masyarakat termasuk besar kecilnya peluang akan terjadinya konflik sosial. Dalam hal ini, struktur sosial yang kaku berpeluang lebih besar menimbulkan konflik dibandingkan dengan struktur sosial yang bersifat luwes. Di samping itu, struktur sosial yang heterogen juga mempunyai peluang yang lebih besar menimbulkan konflik dari pada struktur sosial yang bersifat homogen. Apabila kita amati kondisi kehidupan masyarakat di Indonesia yang memiliki kebinekaan serta stratifikasi dan kesenjangan sosial yang besar maka dapat memberikan peluang terjadinya konflik. Pada dasarnya deferensiasi dan stratifikasi sosial merupakan perwujudan dari ketidaksamaan sosial yang ada di dalam masyarakat. Deferensiasi dan stratifikasi sosial terjadi secara alamiah, karena adanya hukum-hukum sosial seperti faktor asal-usul/kelahiran, faktor kualitas pribadi yang berbeda-beda, serta faktor peran sosial dan status sosial yang berbeda pula, kemudian mewujudkan suatu stratifikasi dalam masyarakat. Keberadaan stratifikasi sosial ada juga yang sengaja diciptakan oleh manusia

Konflik Sosial dalam Masyarakat

21

sebagai perwujudan dari struktur sosial dalam lingkup tertentu. Misalnya stratifikasi yang ada di tubuh militer, di mana di dalamnya terdapat strata-strata yang menunjukkan tingkatan sekaligus perbedaan dalam status dan peran dalam tugas sebagai prajurit TNI. Secara konkret adanya stratifikasi sosial dan deferensiasi sosial dalam masyarakat sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat Indonesia dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh sebagai berikut. a. Pengaruh Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Dalam birokrasi pemerintah, stratifikasi sosial akan membawa akibat secara positif dan terbuka. Hal ini berkaitan langsung dengan kedudukan, hak, dan kewenangan seorang pegawai pemerintah, termasuk berkaitan dengan pendapatan baik gaji maupun tunjangan jabatan. Namun demikian, stratifikasi sosial juga membawa konsekuensi tertentu terhadap kehidupan nyata dalam lingkungan kerja misal, kaitannya dengan kepemimpinan dan pola pikir untuk menyelesaikan pekerjaan dan lain-lain. Dalam birokrasi swasta stratifikasi sosial disusun berdasarkan kecakapan kerja yang dipertimbangkan berdasarkan pengalaman kerja, masa kerja, maupun ijazah, dan karakter yang dimiliki. Dengan adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat, maka muncullah suatu kelompok-kelompok sosial dalam bentuk organisasi, paguyuban, atau lembaga-lembaga sosial tertentu dengan karakteristik yang menunjukkan pelapisan tertentu. Misalnya gabungan pengusaha batik tulis Indonesia, munculnya organisasi buruh yang merupakan manifestasi dari lapisan pekerja dalam suatu perusahaan. Di samping itu, adanya stratifikasi sosial dapat memengaruhi besarnya upah, gaji, ataupun jaminan hidup bagi tiap-tiap orang dalam suatu strata. Misalnya dalam tubuh PNS, militer, Polri, dan karyawan swasta terdapat pelapisan-pelapisan dari lingkungan para pekerja, di mana dengan adanya pelapisan ini akan membedakan jaminan hidup ataupun gaji dari masing-masing tingkatan sesuai dengan kedudukan dan peranannya dalam organisasi tersebut. b. Pengaruh Deferensiasi Sosial dalam Masyarakat 1) Pengaruh yang Bersifat Positif Masyarakat Indonesia yang beranekaragam di satu sisi memang ada ruginya, tapi di pihak lain ada banyak keuntungannya, antara lain sebagai berikut. a) Dengan adanya keanekaragaman agama dan kepercayaan akan memungkinkan adanya percampuran nilai-nilai agama tertentu yang terkadang ada pada agama yang satu maupun ada pada agama yang lain, sehingga akan memunculkan suatu persamaan dalam beberapa kebenaran ditinjau dari segi keagamaan. Secara kultural kejadian ini akan memperkuat nilai-nilai sosial yang terkandung dalam nilai-nilai agama tersebut, sebagai suatu pedoman perilaku yang lebih meyakinkan bagi para penganutnya.22Sosiologi SMA/MA Kelas XI

b) Adanya aspek keanekaragaman gender, yaitu dalam hal perbedaan jenis kelamin secara biologis akan membuat umat manusia terus mengalami proses evolusi melalui proses reproduksi. Secara sosiologis dengan adanya manusia yang mempunyai jenis kelamin yang berbeda inilah akan memungkinkan lahirnya keluarga-keluarga yang membentuk suatu kesatuan hidup yang lebih harmonis. c) Dorongan untuk saling bekerja sama antara komponen masyarakat yang satu dengan komponen masyarakat yang lain. d) Dengan deferensiasi sosial dalam bentuk suku akan mengakibatkan munculnya perpaduan dua kebudayaan atau lebih, Gambar 2.1 Perkawinan sehingga terbentuklah sub-subkebudaantarras yaan baru yang terkadang menjadi lebih baik dari semula. e) Dengan adanya ras yang berbeda-beda akan memungkinkan munculnya percampuran dua ras atau lebih, sehingga Sumber: CD Clipart melahirkan ras-ras baru yang lebih Gambar 2.1 Perkawinan antarras akan bervariasi. Demikian juga dengan ras-ras melahirkan ras-ras baru yang lebih bervariasi di masyarakat. yang baru ini akan melahirkan suatu kelompok-kelompok sosial tertentu. 2) Pengaruh yang Bersifat Negatif Pengaruh negatif dari adanya deferensiasi sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut. a) Dapat menjadi sumber pertentangan atau konflik sosial dalam masyarakat. Hal ini terjadi karena terdapat suatu tata nilai yang berbedabeda antara kelompok masyarakat yang satu dan kelompok masyarakat yang lain yang bersumber dari perbedaan struktur budaya, perbedaan ras, maupun perbedaan agama. b) Memunculkan suatu bentuk persaingan antara golongan masyarakat tertentu dengan latar belakang ras, suku, dan agama yang berbeda-beda Gambar 2.2 perang antarsuku terhadap golongan masyarakat yang lain yang mempunyai latar belakang ras, suku, dan agama yang berbedabeda pula. c) Dapat membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak, sehingga mengakibatkan adanya kesenjangan huSumber: Gatra, 2 Agustus 2006 bungan antara golongan masyarakat Gambar 2.2 Pertikaian antara kelompok yang satu dengan golongan masya- masyarakat bentuk dari deferensiasi sosial rakat yang lain, yang memiliki latar negatif. belakang ras, suku, dan agama yang berbeda-beda.Konflik Sosial dalam Masyarakat

23

Sosio Kecakapan Sosial Prosedur Buatlah kelompok yang beranggotakan 8 atau 9 orang, kemudian buatlah kliping tentang 10 konflik sosial yang terjadi di Indonesia selama 2 tahun terakhir. Tugas 1. Buatlah analisis penyelesaian 2 konflik dalam kliping tersebut! 2. Kumpulkan tugas ini pada pertemuan seminggu yang akan datang kepada guru.

B. Sebab-Sebab Terjadinya Konflik SosialSebagaimana disinggung di depan bahwa secara fundamental konflik sosial dalam masyarakat terjadi karena memperebutkan sesuatu yang sifatnya terbatas. Menurut ahli sejarah, ahli ekonomi, dan ahli politik Karl Marx 1818 - 1883 menjelaskan bahwa konflik yang terjadi di dalam masyarakat disebabkan adanya persaingan antarkelas sosial. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik yang terjadi di dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.

1. Perbedaan IdeologiPada dasarnya ideologi merupakan himpunan nilai-nilai sentral yang berada dalam kejiwaan manusia. Nilai-nilai sentral ini diyakini dan digunakan sebagai dasar oleh setiap manusia dalam melakukan semua aktivitas. Nilai-nilai ideologi yang diyakini seseorang bersumber dari nilai-nilai keagamaan. Contoh, perbedaan antara generasi tua dengan generasi muda dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan. Misalnya tentang sekularisme atau perbedaan ideologis dalam organisasi politik yang dapat menimbulkan konflik antarelit politik.

2. Perbedaan KepentinganKonflik-konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat seringkali memperebutkan kedudukan atau harta benda yang mempunyai nilai-nilai ekonomis. Konflik yang seperti ini termasuk konflik yang disebabkan adanya perbedaan kepentingan sehingga menimbulkan benturanbenturan fisik baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Contoh, konflik antara pengusaha yang mendirikan pabrikGambar 2.3 penertiban PKL oleh aparat

Sumber: Tempo, 6 Agustus 2006

Gambar 2.3 Perbedaan kepentingan antara aparat pemerintah dan rakyat sering menimbulkan terjadinya konflik.

24

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

dengan warga masyarakat yang mempertahankan tanah miliknya yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan. Contoh lain adalah penertiban pedagang kaki lima oleh pemerintah yang berharap untuk mewujudkan tata kota yang indah dengan pedagang yang berharap memperoleh tempat berjualan yang strategis sering menimbulkan bentrokan fisik atau kekerasan.

3. Perbedaan Struktur BudayaStruktur budaya suatu masyarakat akan berkembang seiring dengan perkembangan suku bangsa. Pada dasarnya suku bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai sejarah asal usul yang sama, serta memiliki struktur budaya yang sama. Terbentuknya suku-suku bangsa terutama disebabkan adanya sekat-sekat alamiah yang memisahkan hubungan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Sekat-sekat alamiah itu misalnya bentuk kepulauan, pegunungan, sungai, ataupun bentuk-bentuk relief yang membuat komunikasi terhambat, sehingga memungkinkan masing-masing kelompok masyarakat memiliki perkembangan budaya sendiri-sendiri. Contoh, konflik antarsuku bangsa yang mempunyai budaya yang berbeda, misalnya konflik di Ambon antara suku asli dengan suku pendatang yang menguasai jaringan ekonomi sehingga menimbulkan kesenjangan sosial yang berdampak terjadinya konflik.

4. Perbedaan RasPada dasarnya ras adalah golongan manusia yang mempunyai ciri-ciri fisik yang sama. Ciri-ciri fisik itu meliputi warna kulit, postur tubuh, warna rambut, bentuk mata, Gambar 2.4 orang kulit bentuk hidung, bibir, dan tinggi badan. hitam dan kulit putih Melalui perbedaan ciri-ciri fisik secara psikologis dapat memisahkan hubungan antarindividu apabila masing-masing pihak belum memiliki wawasan yang luas tentang macam-macam ras yang ada di dunia. Pada Sumber: CD Clipart dasarnya dengan adanya perbedaan ras dapat Gambar 2.4 Perbedaan ras atau warna dilakukan upaya pembauran dan kerja sama kulit adalah salah satu penyebab munculnya yang saling menguntungkan sepanjang konflik sosial. masing-masing pihak mau menerima keberadaan pihak lain. Konflik antarras telah berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Misalnya, konflik antara orang-orang kulit hitam dan kulit putih yang terjadi di Benua Afrika maupun di Benua Amerika. Konflik ini pada dasarnya bersumber dari perbedaan fisik yang mencolok antara kelompok ras kulit hitam dan ras kulit putih. Pada awalnya ada kecenderungan bahwa orang-orang kulit putih merasa derajatnya lebih tinggi daripada orang-orang kulit hitam maka terjadilah sistem perbudakan yang dilakukan orang kulit putih terhadap orang kulit hitam.

Konflik Sosial dalam Masyarakat

25

Sosio Vokasional 1. Buatlah karangan dengan tema Konflik sosial menghambat kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. 2. Tulislah karangan dalam selembar kertas dan serahkan hasilnya kepada guru untuk dinilai!

C. Macam-Macam KonflikApabila Anda amati konflik yang terjadi dalam masyarakat maka Anda akan mendapati banyak sekali jenis konflik yang terjadi dalam masyarakat. Untuk menguraikan secara rinci tentang macam-macam konflik yang terjadi dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda dan untuk memahami hal tersebut perhatikan uraian berikut.

1. Berdasarkan Banyak Sedikitnya Orang yang Terlibat dalam Konflika. Konflik Individual Pada dasarnya konflik individual adalah konflik dalam masyarakat antara seorang individu dengan individu yang lain. konflik ini merupakan konflik yang relatif kecil karena pesertanya hanya dua orang saja, tetapi apabila dua orang tersebut mempunyai pengikut dan pengaruh yang besar maka konflik individual ini dapat berubah menjadi konflik kolektif yang relatif berskala besar. Contoh, konflik invidual dalam lingkungan sekolah yaitu konflik antarpelajar yang memperebutkan sesuatu. b. Konflik Kolektif Konflik kolektif adalah konflik yang melibatkan kelompok individu dengan kelompok individu. Konflik ini merupakan konflik yang berskala besar karena dapat terjadi dalam bentuk antargolongan, antarnegara, atau antarkelompok negara. Contoh, konflik antara tentara multinasional (PBB) dengan Irak beberapa tahun yang lalu.

2. Berdasarkan Posisi Pihak-Pihak yang Terlibat dalam KonflikBerdasarkan kedudukan atau posisi pihak-pihak yang terlibat dalam konflik sosial, kita mengenal konflik vertikal dan konflik horizontal. a. Konflik Vertikal Konflik vertikal pada dasarnya adalah konflik yang melibatkan dua pihak atau lebih yang mempunyai kedudukan tidak sejajar melainkan antara atasanSosiologi SMA/MA Kelas XI

26

dan bawahan dalam suatu instansi. Untuk mengatasi konflik ini diperlukan suatu pihak penengah netral yang berasal dari atasan kedua belah pihak. Contoh, konflik antara seorang kepala kantor dengan anak buahnya. b. Konflik Horizontal Konflik horizontal adalah konflik antara dua pihak atau lebih yang keduanya mempunyai strata yang sejajar bisa dalam satu lingkungan kerja (intern) bisa juga antarlembaga (ekstern). Contoh, konflik antarpartai politik atau konflik antarpelajar.

3. Berdasarkan Akibat yang DitimbulkanSebagaimana dikemukakan oleh Berstein 1965, bahwa konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat berpotensi memberikan pengaruh-pengaruh yang baik (konstruktif) maupun pengaruh-pengaruh yang negatif (destruktif). a. Konflik Sosial Konstruktif Konflik sosial konstruktif pada dasarnya merupakan konflik sosial yang bersumber dari koreksi atau kontrol sosial dari satu pihak terhadap pihak yang lain. Tetapi kontrol sosial ini bermaksud untuk meluruskan bentuk-bentuk penyimpangan yang terjadi yang dilakukan oleh pihak yang lain. Sebagai contoh, konflik antara penguasa dengan para mahasiswa tentang pemberantasan korupsi. Dalam hal ini mahasiswa menuntut dengan keras yang diikuti dengan tindakantindakan atraktif bahkan menimbulkan konflik dengan aparat dan penguasa untuk terlaksananya pemberantasan korupsi secara efektif. b. Konflik Sosial Destruktif Konflik sosial destruktif adalah konflik sosial antara dua pihak atau lebih yang berakhir dengan kerusakan-kerusakan dan kondisi-kondisi sosial yang justru makin buruk. Sekadar tambahan pengetahuan saja bahwa konflik akan menimbulkan akibat yang semakin parah jika kedua belah pihak mempunyai posisi dan kekuatan yang hampir sama, sehingga konflik berlangsung dalam waktu yang lama. Ini berarti akan menimbulkan gangguan sistem sosial yang cukup panjang serta menimbulkan korban dalam jumlah besar. Contoh, konflik antara Irak dan Iran pada dekade 1960-an.

4. Berdasarkan Bidang-Bidang Kehidupan yang Menjadi Sumber KonflikBerdasarkan bidang-bidang kehidupan sosial dalam masyarakat, konflik sosial dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu konflik yang bernuansa ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan konflik yang bernuansa hankam. Pembahasan lebih lanjut tetang konflik jenis ini perhatikan uraian berikut.

Konflik Sosial dalam Masyarakat

27

a. Konflik Ideologi Konflik ideologi merupakan konflik vertikal atau horizontal yang melibatkan dua pihak atau lebih dengan inti permasalahan adanya perbedaan ideologi. Sebagaimana telah disinggung di depan (pada sebab-sebab terjadinya konflik), bahwa perbedaan ideologi merupakan salah satu penyebab konflik yang sangat peka. Konflik ideologi ini penyelesaiannya memerlukan kearifan dengan melibatkan tokoh-tokoh agama serta pihak pemerintah yang bersifat netral. Sebagai contoh konflik Poso di Sulawesi tengah merupakan salah satu konflik yang cenderung bernuansa ideologi. b. Konflik Politik Politik pada dasarnya adalah aktivitas individu atau kelompok individu untuk memperoleh kekuasaan, menjalankan kekuasaan, dan mempertahankan kekuasaan. Konflik yang bernuansa politik pada dasarnya merupakan konflik untuk memperebutkan kekuasaan yang ada dalam masyarakat. Contoh konflik antarparpol seperti yang terjadi hampir di setiap tubuh partai politik di Indonesia misalnya PDI dan PDI Perjuangan, begitu juga konflik pada tubuh PKB. c. Konflik Ekonomi Konflik ekonomi merupakan konflik antardua pihak atau lebih untuk memperebutkan sesuatu yang bersifat materi atau finansial. Namun demikian, visualisasinya dapat berbentuk konflik-konflik politik atau konflik antarnegara yang termasuk konflik pertahanan dan keamanan misalnya, konflik lintas batas antara Australia dan Indonesia di kawasan Nusa Tenggrara Timur yang memperebutkan celah Timor dan Sumba yang disinyalir banyak mengandung tambang minyak dalam jumlah besar. d. Konflik Sosial Budaya Konflik sosial budaya adalah konflik yang inti permasalahannya menyangkut bidang-bidang sosial dan budaya misalnya menyangkut perbedaan ras, struktur budaya, dan lain-lain. Contoh konflik sosial budaya adalah konflik antara masyarakat Madura dan masyarakat Dayak di kawasan Kalimatan Barat beberapa tahun yang lalu. e. Konflik Hankam Konflik hankam pada dasarnya merupakan konflik antarpemerintah atau negara yang memperebutkan wilayah kedaulatan dengan mengerahkan prajurit atau tentara negara masing-masing. Konflik ini termasuk konflik yang berskala besar dengan menggunakan persenjataan mekanis yang mutakhir misalnya, konflik antara Cina dan Taiwan dan konflik antara Inggris dan Argentina pada dekade 1980-an.

28

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Sosio Kecakapan Sosial 1. Buatlah kliping tentang lima konflik sosial di tanah air yang terbaru, kemudian lakukanlah analisis tentang duduk permasalahan, pihak yang terkait dalam konflik, serta prosedur penyelesaian konfliknya! 2. Kumpulkan kliping ini dalam waktu 1 bulan mendatang dan bersampul rapi dan tercantum nama identitas pembuat secara individual!

D. Perbedaan antara Konflik dan KekerasanAntara konflik dan kekerasan seringkali terjadi dalam satu rangkaian, tetapi juga bisa terjadi dalam kondisi yang terpisah. Ditinjau dari maknanya secara fundamental konflik sosial tidak sama dengan kekerasan, tetapi di beberapa hal memiliki kesamaan. Dalam konflik sosial kedua belah pihak saling tahu dan siap menghadapi ancaman baik fisik maupun mental dari pihak lain. Dalam kekerasan terdapat pihak yang kuat dan pihak yang lemah dan terjadi tindak kekerasan dari yang kuat kepada yang lemah. Untuk membedakan lebih lanjut tentang konflik dan kekerasan perhatikan tabel berikut. Tabel 2.1 Beberapa Perbedaan antara Konflik Sosial dengan Kekerasan Konflik Sosial 1. Proses terjadinya konflik diketahui oleh kedua belah pihak yang bertikai. 2. Cara penyelesaiannya dapat dilakukan dengan akomodasi dan peradilan. 3. Bukan merupakan pelanggaran hukum semata-mata. 4. Terjadi dalam waktu yang relatif panjang. Kekerasan 1. Proses terjadinya terkadang tidak diketahui oleh pihak yang lemah. 2. Cara penyelesaiannya harus dilakukan melalui peradilan. 3. Merupakan bentuk pelanggaran hukum. 4. Terjadi dalam waktu yang relatif singkat.

Di samping perbedaan-perbedaan di atas konflik sosial dan kekerasan memiliki beberapa sisi persamaan, antara lain sebagai berikut. 1. Keduanya terdapat unsur benturan fisik yang dapat mengakibatkan korban jiwa, luka-luka, ataupun kerusakan harta benda. 2. Konflik dan kekerasan merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang bersifat dissosiatif yang mengarah terjadinya disintegrasi di dalam masyarakat.

Konflik Sosial dalam Masyarakat

29

Sosio Kritis Diskusikan permasalahan berikut ini dengan kelompok belajar Anda! 1. Bagaimana langkah-langkah menyelesaikan konflik antarsuku di daerah Timika Papua pada pertengahan bulan September 2006 yang lalu? 2. Bagaimana menertibkan pedagang kaki lima di beberapa kota besar di Indonesia agar tidak terjadi konflik dan kekerasan? 3. Tulislah hasil diskusi Anda, dan serahkan kepada guru untuk dinilai!

E. Upaya-Upaya Mengatasi Konflik SosialMemang tidak semua konflik selalu berdampak negatif. Konflik sosial akan memberikan dampak positif apabila konflik sosial tersebut bersifat fungsional, artinya konflik itu terjadi karena adanya keinginan sebagian besar masyarakat untuk membenahi tatanan kehidupan yang dipandang telah menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya konflik akan memberikan dampak negatif apabila konflik bersumber dari perbedaan-perbedaan kepentingan dari latar belakang ras, suku, maupun agama yang bertujuan ingin mengalahkan atau menekan kelompok yang lain. Akibat negatif ini akan menjadi sangat besar apabila konflik berlangsung dalam proses yang panjang karena pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang. Dalam konteks seperti ini konflik sosial sebaiknya dihindari sedini mungkin. Untuk menyelesaikan suatu konflik dalam skala besar kita dapat melakukan langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut.

1. Gencatan SenjataGenjatan senjata dilakukan apabila konflik terjadi dalam skala besar yang melibatkan banyak orang serta menggunakan senjata. Pada dasarnya yang dimaksud dengan gencatan senjata adalah upaya penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya untuk merawat yang luka-luka, mengubur yang meninggal, perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagamaan, dan sebagainya.

2. Mediation (Mediasi)Untuk menciptakan suasana adil dalam menyelesaikan konflik diperlukan pihak penengah yang bersifat netral yang disebut mediator. Pada dasarnya yang dimaksud dengan mediasi adalah upaya penyelesaian pertikaian oleh pihak

30

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

ketiga, tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat. Pihak ketiga adalah pihak netral dan kedudukannya hanya sebagai penasihat saja dan tidak berwenang memberi keputusan untuk menyelesaikan perselisihan. Contoh penyelesaian sengketa antara pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka oleh negara Finlandia sebagai mediator dengan melalui perjanjian Helsinki.

3. Reconciliation (Rekonsiliasi)Rekonsiliasi adalah usaha-usaha untuk menemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih guna mendapatkan suatu persetujuan bersama. Rekonsiliasi sifatnya lebih lunak dibandingkan dengan coersion dan membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang bersengketa untuk mengadakan asimilasi. Contoh, penyelesaian tentang masalah penentuan UMR, kesejahteraan buruh dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh perserikatan buruh dengan pihak perusahaan melalui Departeman Tenaga Kerja.

4. ToleransiApabila konflik bersifat sederhana dengan inti permasalahan yang bersifat lunak, maka penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara toleransi. Toleransi adalah suatu sikap di mana kedua belah mempertahankan pendiriannya masingmasing, tetapi bersedia menghormati pendirian lain, sehingga tidak perlu menimbulkan permusuhan. Misalnya toleransi antarumat beragama.

5. StalemateStalemate pada dasarnya merupakan proses penyelesaian konflik yang paling efektif dan murah, karena terjadinya secara alamiah tanpa ada pihak yang menghendaki. Stalemate adalah suatu keadaan di mana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, namun berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur. Contoh, perlombaan senjata antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet (Rusia) pada masa lalu.

6. CoersionCoersion adalah salah satu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh suatu paksaan. Coersion terjadi apabila salah satu pihak berada dalam keadaan yang sangat lemah, sementara di pihak lain sangat kuat. Contoh, penggusuran permukiman kumuh (slum) yang ada di bantaran sungai oleh pemerintah yang dilakukan polisi pamong praja.

Konflik Sosial dalam Masyarakat

31

7. Compromise (Kompromi)Kompromi merupakan salah satu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap pertentangan yang ada. Contoh, kesepakatan antara peserta demonstran dengan polisi sebagai petugas keamanan untuk saling menjaga ketertiban dan kedisiplinan.Gambar 2.5 aksi demo yg damai dijaga aparat

Sumber: Gatra, April 2006

8. Arbitration (Arbitrasi)

Gambar 2.5 Bentuk kompromi yang terjadi antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian dalam unjuk rasa yang damai.

Arbitrasi adalah upaya menyelesaikan konflik dengan menggunakan orang ketiga yang memberi keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan berulang-ulang di dalam masyarakat. Arbritasi sifatnya spontan dan jika pihak ketiga tidak dipilih maka ditunjuk oleh pemerintah, yaitu pengadilan. Contoh, penyelesaian masalah perselisihan antarwarga masyarakat oleh ketua rukun tangga atau rukun warga, jika tidak dapat terselesaikan dilaporkan kepada lembaga pengendali (kepolisian atau pengadilan).

9. Adjudication (Adjudikasi)Proses yang paling akhir apabila konflik terlalu sulit untuk diselesaikan Gambar 2.5 proses peradilan melalui cara-cara damai maka salah satu langkah akhir dalam penyelesaian konflik adalah Adjudikasi. Adjudikasi adalah penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan tetapi prosesnya diperlukan pihak-pihak terkait yang mempunyai Sumber: Tempo, 4 September 2006 kepentingan pada tingkat nasional maupun Gambar 2.6 Proses peradilan sebagai jalan tingkat internasional. Contoh sengketa terakhir dalam menyelesaikan konflik. tanah warisan yang tidak dapat di selesaikan secara kekeluargaan kemudian diputuskan melalui pengadilan. Sosio Tanggap Fenomena Amatilah di lingkungan tempat tinggal Anda, konflik sosial apa yang pernah terjadi? Bagaimana cara menanggulanginya? Tulislah hasil pengamatan Anda pada selembar kertas dan serahkan hasilnya kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai!

32

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Sosio Refleksi Setelah Anda mempelajari bab ini secara saksama maka Anda diharapkan mampu menghayati dan memahami tentang: 1. Pengertian konflik sosial. 2. Penyebab terjadinya sosial. 3. Upaya-upaya mengatasi konflik sosial. 4. Perbedaan antara konflik dan kekerasan. Apabila Anda belum paham cobalah pelajari kembali atau tanyakan langsung kepada guru sebelum Anda melangkah ke bab berikutnya.

Rangkuman 1. Setiap masyarakat mempunyai peluang terhadap terjadinya konflik sosial mengingat kebutuhan manusia cenderung tak terbatas. 2. Pada dasarnya konflik sosial merupakan bentuk interaksi antara dua pihak atau lebih dalam masyarakat yang ditandai dengan sikap saling membenci, saling memusuhi, dan saling menyerang. 3. Struktur masyarakat yang homogen mempunyai peluang konflik lebih kecil karena memiliki sistem tata nilai yang hampir sama. 4. Struktur masyarakat yang heterogen memiliki peluang yang lebih besar terhadap terjadinya konflik sosial lebih banyak. 5. Secara rinci konflik sosial dalam masyarakat dapat terjadi karena perbedaan kepentingan, perbedaan kebudayaan, perbedaan ideologi, perbedaan ras, perbedaan pola pikir, dan latar belakang pendidikan serta adanya perubahan sosial yang relatif cepat. 6. Penyelesaian konflik dilakukan melalui kompromi, toleransi, rekonsiliasi, arbitrasi, mediasi, stalemate, dan adjudikasi. 7. Konflik pada umumnya menimbulkan dampak yang bersifat negatif seperti munculnya kekacauan sistem dalam masyarakat, kerusakan harta benda dan fasilitas umum, terganggunya komunikasi hingga korban luka-luka dan korban jiwa. 8. Konflik sosial juga dapat memberikan pengaruh yang positif dalam bentuk munculnya kesetiaan ingroup dan lahirnya tatanan kehidupan yang baru yang lebih baik dari tatanan kehidupan yang lama. 9. Macam-macam konflik antara lain konflik terbuka dan tertutup, konflik vertikal dan horizontal, konflik ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya, serta konflik yang bersifat individual maupun konflik yang bersifat kolektif.

Konflik Sosial dalam Masyarakat

33

Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!1. Cara dan upaya untuk mencegah konflik agar tidak berkembang tanpa arah disebut . a. rekonsiliasi d. mekanisme katup pengaman b. normalisasi e. akomodasi c. mekanisme katup penutup 2. Orang yang terlibat dalam benturan-benturan yang saling menjatuhkan disebut . a. konflik d. kawan b. persaingan e. saingan c. lawan 3. Konflik antarsuku bangsa, misalnya apartheid di Afrika merupakan bentuk konflik . a. pribadi d. sosial b. kelas e. status sosial c. politik 4. Terjadinya kerja sama dalam interaksi sosial dipengaruhi oleh faktorfaktor . a. adanya persamaan tujuan b. kesamaan kemampuan individu-individu c. adanya kesamaan pandangan dan cita-cita d. adanya kesamaan budaya e. semuanya benar 5. Pertentangan partai-partai dalam pemilu sebagai akibat dari . a. kesenjangan intelektual pendukung partai b. perbedaan perorangan dari wakil kontestan pemilu c. kesenjangan sosial partai satu dengan partai lain d. ambisi untuk berkuasa e. perbedaan pendirian dan perbedaan kepentingan 6. Pertentangan dapat berakibat positif bila . a. memacu semangat untuk berprestasi b. menyebabkan satu pihak menjadi semakin giat berusaha c. menyadari kekalahan dan menggunakan sebagai cambuk untuk memperbaiki diri d. tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial e. dibuat untuk melahirkan kebenaran

34

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

7. Dalam suatu masyarakat dapat terjadi konflik, ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1. bentrokan antarkepentingan-kepentingan 2. adanya perubahan sosial 3. adanya perbedaan pendirian 4. tumbuhnya solidaritas ingroup 5. hancurnya manusia dan harta Pertanyaan di atas yang benar adalah .... a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5 b. 1, 3, dan 4 e. 1, 4, dan 5 c. 2, 3, dan 4 8. Dalam masyarakat terdapat berbagai cara dan upaya menghindari, mengurangi, serta mencegah konflik, atau yang disebut dengan mekanisme katup pengaman, salah satu contohnya adalah . a. memusyawarahkan persoalan yang dihadapi untuk mencari kesepakatan b. menyeimbangkan antara pihak-pihak yang bertikai c. menentukan pihak-pihak yang bertikai antara yang benar dan yang salah d. menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman antaranggota e. menjauhkan diri dari lingkungan-lingkungan yang terjadi konflik 9. Akomodasi merupakan usaha meredakan konflik, adapun cara meredakan konflik yang dilakukan oleh pihak ketiga tanpa adanya keputusan yang mengikat disebut . a. konsiliasi d. mediasi b. kompromi e. stalemate c. adjudikasi 10. Contoh konflik antarkelas sosial adalah . a. pertentangan antara Serbia dan muslim Bosnia b. pertentangan antara golongan dalam masyarakat c. pertentangan antara Amerika dengan Irak d. pertentangan antara buruh pabrik dengan pengusaha e. pertentangan antara Korea Utara dengan Korea Selatan

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!1. Jelaskan kaitan antara konflik sosial dengan struktur sosial! 2. Jelaskan hakikat terjadinya konflik sosial! 3. Sebutkan hal-hal esensial yang dapat menjadi penyebab terjadinya konflik sosial!

Konflik Sosial dalam Masyarakat

35

4. Jelaskan perbedaan antara konflik vertikal dan konflik horizontal? 5. Jelaskan bagaimana cara-cara menyelesaikan suatu konflik sosial? 6. Jelaskan kaitan antara perbedaan tata nilai dengan konflik sosial! 7. Konflik sosial dapat mendatangkan kerugian dan keuntungan. Berikan contoh masing-masing 2! 8. Berikan 2 contoh konflik vertikal dan konflik horizontal! 9. Apakah yang dimaksud dengan adjudikasi? 10. Berikan contoh konflik yang bersifat vertikal dan horizontal!

36

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

BAB IIISTRUKTUR SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL

Tujuan PembelajaranMelalui pembahasan tentang struktur sosial dan mobilitas sosial, diharapkan Anda akan memiliki pengetahuan dan lebih memahami tentang hubungan antara struktur sosial dan mobilitas sosial, mobilitas sosial dalam struktur sosial, serta adanya perubahan struktur sosial akibat globalisasi dan modernisasi.

Sumber: Tempo, 28-5 Maret 2005

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain, atau dari satu dimensi ke dimensi lainnya. Pemahaman ini lebih mudah jika dihubungkan dengan mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal. Faktor-faktor sosial turut mendorong terjadinya mobilitas kelompok-kelompok sosial atau individu. Faktor-faktor sosial yang turut menentukan mobilitas sosial dalam sebuah masyarakat antara lain pendidikan, jenis kelamin, ras, dan lain sebagainya.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

37

Peta KonsepPendahuluan Meliputi Pengertian mobilitas sosial Kaitan antara proses sosial dan mobilitas sosial Macammacam mobilitas sosial Struktur sosial dan mobilitas sosialTerdiri atas

Mobilitas sosial vertikal Mobilitas sosial horizontal Faktor pendorong (ekonomi, politik, perubahan kondisi sosial, dan penduduk) Faktor penghambat (perbedaan ideologi, suku, tujuan politik, kepentingan, dan ras) Saluran mobilitas sosial

Mempelajari tentang

Disebabkan oleh Proses terjadinya mobilitas sosial

Dinamika struktur sosial Dipengaruhi oleh dalam globalisasi dan modernisasi Akibat-akibat mobilitas sosial

Pengertian globalisasi dan modernisasi Pengaruh globalisasi dan modernisasi terhadap perubahan struktur sosial

Kata Kunci Mobilitas sosial Stratifikasi sosial Struktur sosial Interaksi Mobilitas sosial horizontal Modernisasi Mobilitas sosial vertikal Globalisasi

Sosio Motivasi Dalam bab ini akan dibahas tentang struktur sosial dan mobilitas sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk dipelajari karena Anda nantinya akan mengalami perubahan hidup dalam struktur sosial dan mobilitas sosial. Mari kita belajar!

38

Sosiologi SMA/MA Kelas XI

A. PendahuluanMobilitas sosial pada dasarnya adalah perubahan susunan status orang-orang dalam masyarakat baik secara vertikal maupun secara horizontal. Proses seperti ini berlangsung melalui interaksi multidimensional dengan melibatkan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Keseluruhan proses interaksi multidimensional yang melibatkan sistem nilai dan norma dalam masyarakat inilah yang dinamakan proses sosial. Proses ini tidak akan pernah terhenti melainkan akan berlangsung sepanjang masa. Dengan demikian proses perubahan struktur sosial melalui bermacam-macam bentuk mobilitas sosial juga akan terjadi terusmenerus dalam masyarakat. Mobilitas sosial menggambarkan gerakan perubahan kedudukan dan peran dari orang-orang yang ada dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Proses ini berlangsung bersamaan dengan proses sosial suatu masyarakat yang terbentuk sebagai akibat adanya proses interaksi sosial antarkomponen dalam masyarakat. Untuk menganalisis lebih lanjut tentang terjadinya mobilitas sosial dalam struktur sosial suatu masyarakat akan diuraikan berikut ini.

1. Pengertian Mobilitas SosialMenurut tinjauan etimologis konsep mobilitas sosial berasal dari kata mobilis (latin) yang berarti bergerak, dan kata social (Inggris), yang artinya masyarakat. Jadi secara etimologis mobilitas sosial adalah gerakan masyarakat. Menurut pakar sosiologi Indonesia Soerjono Sukanto 1987, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan dengan pengertian sederhana bahwa mobilitas sosial merupakan perubahan kedudukan atau status individu ataupun kelompok individu dalam masyarakat baik secara vertikal maupun secara horizontal. Proses berubahnya kedudukan secara vertikal disebabkan oleh adanya proses alamiah, yaitu adanya proses pergantian generasi maupun proses-proses kultural yang berlangsung melalui saluran pendidikan, politik, maupun yang bersifat sosiokultural. Setiap kedudukan yang ada di dalam masyarakat mempunyai sejumlah peranan yang berisi tentang hak-hak maupun kewajiban yang harus dilakukan seseorang berkaitan dengan kedudukannya.

2. Hubungan antara Struktur Sosial dan Mobilitas SosialDalam masyarakat, proses sosial menunjukkan terjadinya bermacam-macam interaksi sosial antarkomponen masyarakat. Proses interaksi sosial mengakibatkan terjadinya pengesahan pola pikir dan tata nilai dari satu pihak ke pihak yang lain. Interaksi sosial memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan pola pikir dan terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat. Terjadinya mobilitas

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

39

sosial berarti telah terjadi perubahanperubahan status orang-orang baik secara vertikal maupun secara horizontal. Setiap saat status sosial dapat mengalami perubahan karena proses evolusi alam, misal dalam lingkungan kerja di pemerintahan, yaitu dengan bertambahnya usia pejabat sehingga memasuki usia pensiun. Kondisi ini Sumber: Foto Haryana memungkinkan generasi di bawahnya mengisi kekosongan jabatan-jabatan Gambar 3.1 Stratifikasi sosial berdasarkan tingkat pendidikan sebagai perwujudan struktur sosial tersebut. Perubahan personil terhadap vertikal. para pejabat merupakan bentuk mobilitas sosial vertikal yang sekaligus merupakan perubahan struktur sosial dalam masyarakat. Di sisi lain setiap orang cenderung menginginkan perkembangan status yang dimiliki untuk menjadi lebih baik dan lebih tinggi. Kondisi ini memungkinkan adanya gerakan mobilitas bagi tiap-tiap individu untuk mendukung jabatan-jabatan yang lebih tinggi atau lebih baik. Hal ini berlangsung baik di instansi pemerintah maupun instansi-instansi swasta. Perubahan struktur sosial yang ideal tidak hanya disebabkan oleh tiga faktor tersebut di atas, tetapi harus direncanakan baik-baik pergantiannya, hal ini bertujuan untuk memperoleh personil-personil yang pantas dan mempunyai kecakapan dan kemampuan, sehingga diperoleh tata kerja yang efektif dan efisien untuk mengemban status sosial yang ada dalam masyarakat. Sosio Activity 1. Amatilah lingkungan di sekitar Anda, siapa saja orang-orang yang dihormati oleh warga masyarakat lain. Deskripsikan peran dan statusnya, kemudian tulislah hasil pengamatan tersebut dalam bentuk narasi! 2. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelas untuk ditanggapi teman dan guru Anda!

B. Macam-Macam Mobilitas SosialMobilitas sosial di dalam masyarakat terjadi dalam berbagai bentuk, dan berlangsung secara kompleks yang melibatkan keterkaitan antara struktur yang satu dengan struktur yang lain. Untuk menelaah lebih lanjut tentang macam-macam mobilitas sosial dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sebagai berikut.40Sosiologi SMA/MA Kelas XI

1. Mobilitas Sosial VertikalMobilitas sosial vertikal adalah semua bentuk perubahan status ke arah vertikal, baik vertikal naik maupun mobilitas turun. a. Karakteristik Gerak Mobilitas Sosial Vertikal 1) Setiap masyarakat mempunyai sistem yang tersendiri dalam proses mobilitas sosial vertikal, baik yang bergerak naik maupun yang bergerak turun. 2) Betapapun terbukanya sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat, tetapi sedikit banyak dijumpai adanya hambatan untuk melakukan mobilitas sosial vertikal naik. 3) Mobilitas sosial vertikal disebabkan oleh fakt


Top Related