Transcript
Page 1: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

JURNAL TESIS

PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN

E-LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Oleh:

AKHMAD FATHUROHMAN

NIM: P31.2007.00400

Diajulan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar

Magister Komputer

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2011

Page 2: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

1

PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL

PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

ABSTRACT

e-Learning model development is an alternative that allows to improve the quality of

learning outcomes in FK Unimus.

The purpose of this study: 1) Applying e-learning as a supporter of the conventional

learning process at the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Semarang (FK

Unimus), (2) improve the quality of learning to be optimized by implementing e-learning in the

FK Unimus, and (3) students FK Unimus able to increase your own potential in the learning

process through e-learning.

This research study is an action research approach to research and development

(Research and Development), that is by designing a system of information technology-based

learning via the web portal e-Leaning, which applied on FK Unimus, with a sample of 50 student.

Research results: (1) By applying e-learning at the FK Unimus as an alternative to

conventional learning support for media in the learning process, (2) factors supporting the

development of elearning learning in FK Unimus namely (a) the ability to take advantage of the

lecturer in information technology was rated by respondents still relatively poorly, that not all

faculty use information technology in the management of learning, (b) the design of e-learning

learning model, assessed the respondent is still not so good, especially with regard to the number

of learning content and model evaluation, (c) students in general have been quite actively utilize

information technology in learning, and (3) there is significant influence the availability of

information technology facilities, the ability of faculty using information technology, the design

of e-learing teaching models, and the activeness of students using information technology to

achievement FK Unimus student learning, previously in conventional learning student learning

outcomes is still relatively low, whereas after implementing e-learning becomes more student

achievement increases.

From the above results the authors propose the following recommendations (1) To the

leaders FK Unimus expected to improve the facilities of information technology, both hardware,

software, and Internet bandwidth capacity sufficient to smooth the learning process, (2) there

needs to be increased capacity faculty to use information technology so that it can manage well

through the portals of learning with e-learningyangtelah provided, (3) teachers need to direct the

students are clear about the course materials that can be accessed via computer networks (internet

/ intranet). (4) required a synergy between FK Unimus leadership, learning management,

information technology manager FK Unimus, in order to obtain the design model of learning that

can enhance students' learning achievement, (5) required further evaluation of the use of

information technology in learning.

Keyword: development, e-learnin

A. PENDAHULUAN

Upaya-upaya peningkatan prestasi belajar mahasiswa senantiasa terus dilakukan oleh

lembaga pendidikan tinggi, pada setiap faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar

mahasiswa. Terlebih-lebih dengan adanya pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan

komunikasi, yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas belajar dan mengajar lebih efektif.

Page 3: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

2

Pengembangan pendidikan menuju e-learning merupakan suatu alternatif dalam

meningkatkan standar mutu pendidikan, karena e-learning merupakan satu penggunaan teknologi

internet dalam penyampaian pembelajaran dengan jangkauan luas dan berlandaskan tiga kriteria

yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan,

mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna

terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3)

memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma

pembelajaran tradisional (Rosenberg 2001; 28).

Dalam pemanfaatan teknologi e-learning diperlukan pertimbangan yang matang,

sehingga dapat memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas hasil belajar. Analisis diperlukan

menyangkut tersedianya hardware khususnya komputer (dengan network-nya), listrik, jaringan

internet, dan software-nya khususnya tersedianya tenaga, bahan ajar yang siap di-online-kan dan

management course tools yang akan dipakai, dan lain sebagainya.

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang (FK Unimus), adalah salah

satu lembaga pendidikan tinggi yang sedang berupaya menfaatkan tekonologi informasi ini dalam

kegiatan belajar mengajarnya, model pembelajaran e-learning mulai diaplikasikan sejak awal

perkuliahan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar yang pada akhirnya

dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Menerapkan pembelajaran e-learning sebagai

pendukung proses pembelajaran konvensional pada Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Semarang, (2) meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih optimal dengan

menerapkan e-learning di Fakultas Kedokteran Unimus, dan (3) mahasiswa FK Unimus mampu

meningkatkan potensi diri dalam proses pembelajaran melalui e-learning.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: (1) memberikan

deskripsi model pembelajaran e-learning yang efektif untuk dikembangkan pada FK Unimus,

yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk upaya-upaya peningkatan kualitas pembelajaran, (2)

emberikan masukan terhadap FK Unimus tentang pemanfaatan e-learning oleh dosen dan

mahasiswa dalam aktivitas belajar mengajar, (3) Memberikan masukan terhadap universitas

sehingga dapat mendukung aktivitas pembelajaran dengan model e-learning, (4) meningkatkan

kultur akademik yang tinggi pada FK Unimus dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

Page 4: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

3

Manfaat bagi ipteks: (1) Pengembangan teknologi pembelajaran yang didukung pemanfaatan

teknologi informasi; (2) rekomendasi pengembangan perangkat lunak e-learning yang lebih

efektif dan efisien pada fakultas kedokteran.

D. KAJIAN PUSTAKA

E-learning merupakan pembelajaran yang memerlukan alat bantu elektronika. Bisa

berupa technology base learning seperti audio dan video atau web-base learning (dengan bantuan

perangkat komputer dan internet).

1. Pengetian e-learning

Soekartawi (2008) menyebutkan bahwa e-learning atau electronic learning kini semakin

dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju

maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-

beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang

menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya.

e-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’

dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan

menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning

menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.

2. Arsitektur Teknologi Pembelajaran e-learning

Arsiteknur teknologi sistem pembelajaran sampai saat ini yang banyak digunakan pada

adalah Learning Technology Systems Architecture (LTSA). LTSA dipandang sebagai sistem yang

relatif lengkap untuk pengembangan teknologi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan yang

dipaparkan oleh Kridanto Surendro (2005) bahwa LTSA merupakan hasil penelitian yang

dilakukan oleh divisi edutool dari Farance Incorporation yang dikembangkan berdasarkan IEEE

1484. LTSA adalah arsitektur yang menggambarkan rancangan sistem level tinggi beserta

komponen-komponennya. LTSA mencakup sistem yang banyak dikembangkan dan dikenal

sebagailearning technology, education and training technology, computer-based training,

computer assisted instruction, intelligent tutoring, metadata, dan sebagainya. Arsitektur ini

bersifat netral terhadap aspek pedagogi, isi, budaya, dan platform dari suatu sistem pengajaran.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa LTSA terdiri dari lima lapis arsitektur yang dapat dilihat

pada gambar 1. Setiap layer menggambarkan sebuah sistem padalevel yang berbeda. Layer yang

lebih tinggi memiliki prioritas yang lebih besar dan berpengaruh dalam analisis dan perancangan

sistem. Dengan kata lain, layer yang lebih tinggi merupakan abstraksi darilayeryang di bawahnya,

sedangkan layeryang lebih rendah merupakan implementasi dari layer yang di atasnya.

Page 5: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

4

Gambar 1. Lapis Arsitektur LTSA

Adapun layer-layer di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Layer 1: Learner and Environment Interactions, lapisan ini berfokus pada akuisisi, transfer,

pertukaran, formulasi, dan penemuan dari siswa terhadap pengetahuan dan/atau informasi melalui

interaksi dengan lingkungannya.

Layer 2: Learner-Related Design Features, lapisan ini berfokus pada pengaruh atau efek yang

dimiliki siswa pada perancangan dari sistem pembelajaran.

Layer 3: System Components, lapisan ini mendeskripsikan komponen dasar arsitektur yang

diidentifikasi pada lapis ke-2.

Layer 4: Implementation Perspectives and Priorities, lapisan ini mendeskripsikan sistem

pembelajaran dari berbagai perspektif dengan mengacu padalapis ke-3. LTSA telah

memformulasikan lebih dari 120stakeholder perspective. Setiap stakeholder memiliki perspektif

yang berbeda terhadap sistem pembelajaran.

Layer 5: Operational Components and Interoperability, lapisan ini mendeskripsikan komponen

dan antarmuka yang bersifat generik dari arsitektur pembelajaran berbasis teknologi informasi

seperti yang diidentifikasi pada lapis ke-4. Dengan mengetahui standar interoperabilitas(codings,

APIs, protocols) yang digunakan maka dapat ditingkatkan pemahaman terhadap sistem dan dapat

diketahui interoperabilitas potensialnya.

Adapun komponen-komponen sistem LTSA pada leyer 3 sebagai layer inti sistem

pembelajaran dapat digambarkan seperti pada gambar berikut.

Page 6: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

5

Delivery Evaluation

SystemCoach

KnowledgeLibrary

Content Index(metadata)

Query Index

LearningContent

Performance (new)

Multimedia Behavior

LearningPrefs

RecordsDatabase

Learning Content

Performance (current)Performance

(history)

LearnerEntity

Gambar 2. komponen-komponen sistem LTSA

Gambar di atas menunjukkan, hal-hal sebagai berikut.

a. Proses, yang meliputi entitas siswa (learner entity), evaluasi (evaluation), pelatih (System

coach), dan pengiriman (delivery). Proses dideskripsikan dengan batasan, input, proses

(fungsionalitas), dan output.

b. Penyimpanan data, yang meliputi rapor siswa (raport record) dan sumber daya pembelajaran

(knowledge library). Penyimpanan data dideskripsikan dengan tipe dari informasi yang

disimpan dan dengan metode search, retrieval, dan update.

Aliran data, yang meliputi perilaku, penilaian, informasi siswa, query, info katalog,

lokator, materi pembelajaran, multimedia, konteks interaksi, dan preferensi pembelajaran. Aliran

data dideskripsikan dengan konektivitas (one-way, two-way, static connections, dynamic

connections,dan sebagainya) dan tipe informasi yang dialirkan.

Komponen–komponen tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian:

a. Proses, yang meliputi entitas siswa, evaluasi, pelatih, dan pengiriman.

Proses dideskripsikan dengan batasan, input, proses (fungsionalitas), dan output.

b. Penyimpanan data, yang meliputi rapor siswa dan sumber pembelajaran. Penyimpanan data

dideskripsikan berdasarkan tipe dari informasi yang disimpan serta metode search, retrieval,

dan update.

c. Aliran data, yang meliputi preferensi pembelajaran, perilaku, informasi penilaian, informasi

pembelajar, query, info katalog, lokator, konten pembelajaran, multimedia, konteks interaksi.

Aliran data dideskripsikan berdasarkan konektivitas (one-way,two-way,static connections,

dynamic connections, dan sebagainya) dan tipe informasi yang dialirkan.

2. Kerangka Berpikir

Bahwa dalam pengembangan model pembelajaran e-learning, merupakan hal yang

penting untuk dikembangkan khususnya pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Page 7: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

6

Semarang. E-learning dapat dikembangkan jika perangkat pendukung e-learning diantaranya

adalah ketersediaan infrastruktur e-learning berupa perangkat keras dan lunak teknologi

informasi, kemampuan dosen dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan e-

learning, disain model pembelajaran melalui e-learning, keaktifan mahasiswa memanfaatkan e-

learning,yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang positif yang berpengaruh

terhadap peningkatan kualitas pembelajaran Mahasiswa FK Unimus.

Selanjutnya kerangka berpikir ini digambarkan ebagai berikut.

Gambar 2.9. Kerangka Berpikir Penelitian

E. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and

Development). Hal ini berkaitan dengan tujuan utama penelitian yakni untuk mengetahui: (1)

seperti apa model pengembangan pembelajaran e-learning yang dapat dikembangkan pada

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang; (2) potensi pendukung yang dapat

diupayakan untuk mengembangkan model pembelajaran e-learning di fakultas Kedokteran

Unimus; (3) mendapatkan model pembelajaran e-learning yang efektif untuk dapat meningkatkan

hasil belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Seperti

dijelaskan oleh Borg & Gall (1983:772) “Educational research and development (R & D) is a

process used to develop and validate educational products”. Maksud penggunaan istilah produk

pendidikan (educational products) dijelaskan lebih jauh, tidak hanya mencakup wujud material

seperti buku-buku teks, film-film pembelajaran dsb; tetapi juga berhubungan dengan

Peningkatan Kualitas

Pembelajaran FK Unimus

Faktor Pendukung E-

learing

Ketersediaan

Perangkat TI

Kemampuan Dosen

Memanfaatkan TI

Keaktifan Mahasiswa

Menaftaatkan e-learing

Model Pembelajaran e-learing yang

Berpengaruh terhadap Hasil Belajar

Mahasiswa FK Unimus

Disain model

pembelajaran e-

learning

Page 8: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

7

pengembangan proses dan prosedur, seperti pengembangan metoda atau model. Dengan dasar

tersebut, maka pendekatan penelitian dan pengembangan dipandang memiliki relevansi yang

tinggi untuk mengembangkan model pemerataan dan perluasan akses pendidikan bermutu

berbasis potensi daerah dan standar nasional pendidikan.

Gambar 4. Desain Model Penelitian

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa:

a. Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur

yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka

kerja penelitian;

b. Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan

dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika

diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;

c. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk

yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung,

menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap keyakan alat-alat

pendukung;

d. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas,

dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6 – 12 subjek. Pada langkah

ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau

angket;

e. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan

berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali,

sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk

(model) utama yang siap diujicoba lebih luas;

Research and

information

collecting

Planning Develop primary

form of product

Preliminary

field testing

Main Product

Revision

Main field

testing Operational

product revision

Operational

field testing

Final product

revision

Dissemination and

implementation

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10

Tahap I

Tahap II Ket:

1- 5 :Tahap I

6 – 10 : Tahap II

Page 9: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

8

f. Main field testing, biasanya disebut ujicoba utama yang melibatkan seluruh dosen dan

mahasiswa FK Unimus.

g. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempur-naan terhadap hasil

ujicoba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model

operasional yang siap divalidasi;

h. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah

dihasilkan;

i. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan

guna menghasilkan produk akhir (final);

j. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model yang

dikembangkan pada Fakultas Kedokteran Unimus.

2. Populasi dan sampel penelitian

Populasi penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Semarang yang terdaftar pada tahun akademik 2008/2009. Sedangkan sampel

penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa FKUnimus angkatan I Tahun Akademik 2008/2009.

2. Teknik Pengmpulan Data

Sesuai dengan langkah penelitian di atas selanjutnya data yang berupa data kuantitatif

dan data kualitatif, data kuantitatif berupa penilaian /pendapat responden tentang variabel

penelitian (1) ketersediaan perangkat teknologi informasi, (2) kemampuan dosen memanfaatkan

teknologi informasi, (3) disain pembelajaran e-learning, dan (4) keaktifan mahasiswa

memanfaatkan e-learning, diambil menggunakan instrumen berupa angket, sedangkan nilai

prestasi belajar mahasiswa diambil dari data dokumentasi hasil tes akhir ujian mata kuliah / blok

pada mata kuliah yang memanfaatkan teknologi pembelajaran e-learing. Sedangkan data

kualitatif pengembangan model pembelajaran e-learning dan data pendukung lainnya didapatkan

dari hasil Focus Group Discussion dengan dosen, tim teknologi informasi dan mahasiswa FK

Unimus, workshop pengembangan pembelajaran dengan dosen, dan wawancara mendalam

(indepth interview) terhadap dosen dan mahasiswa FK Unimus.

3. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan karakteristik penelitian yang dilakukan, data yang dihasilkan dari

kuesioner dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif untuk melihat kecenderungan-

kecenderungan yang terjadi. Sedangkan data yang bersifat kualitatif yang diperoleh dari hasil

wawancara, FGD, worshop, dan studi dokumen dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif

Page 10: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

9

model interaktif yang secara simultan terdiri dari tahapan: (1) pengumpulan data, (2) Reduksi

data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan kesimpulan/verifikasi.

Untuk uji model pengembangan pembelajaran e-learning dan pengaruh terhadap prestasi

belajar mahasiswa universitas Muhammadiyah Semarang, menggunakan model regresi.

F. HASIL PENELITIAN

1. Ketersediaan Perangkat Teknologi Informasi FK Unimus

a. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana teknologi informasi pada FK Unimus merupakan bagian

tergintegrasi dari sarana dan prasarana secara umum pada Unimus.

Salah satunya adalah jaringan komputer Unimus adalah sebagai salah satu penopang utama untuk

menghubungkan beberapa kampus yang tersebar pada berbagai lokasi kampus, kampus Pusat

Kedungmundu, Kampus Wonodri, Kampus Kasipah, Kampus PPNI, dan Kampus Ngaliyan,

Kampus FK terpusat di Kampus Wonodri. Arsitektur jaringan komputer Unimus seperti

digambarkan di bawah ini

Jaringan komputer menggunakan jaringan kabel dan jaringan nirkabel (wireless), jaringan

kabel digunakan untuk menghubungkan komputer di dalam satu ruang/gedung, sedangkan

jaringan nir kabel digunakan untuk jaringan antar kampus, antar gedung, dan hotspot untuk akses

PC mobile.

Pemanfaatan Jaringan terutama untuk Sistem perpustakaan On-line yang berada di setiap

kampus (Kampus Pusat, Kampus Wonodri FK, Wonodri Fikkes, dan Kampus Kasipah), Sistem e-

learning (Learning managemen System Unimus, sistem administrasi, akses INHERENT dan

internet.

FK Unimus menyediakan terminal akses untuk mahasiswa yaitu berupa PC-PC Desktop

(meja baca) di setiap kampus dan lokasi-lokasi strategis dan nyaman untuk ruang belajar

mahasiswa, di loby setiap gedung dan perpustakaan. Perangkat keras yang digunakan minimal

processor Pentium DualCore. Di samping itu juga semua komputer yang berada di ruang prodi,

ruang dosen, semuanya telah terhubung jaringan dan juga sebagai terminal akses internet,

inherent, maupun intranet.

Untuk akses komputer mobile (Laptop, notebook, ebook, PCPhone) di setiap kampus

disediakan Acces Point, sehingga di setiap lokasi/ruang/tempat di kampus dapat memungkinkan

mahasiswa / dosen dapat mengakses jaringan komputer FK Unimus.

Selain itu juga pada setiap ruang kelas/ruang pembelajaran/ruang tutorial, disediakan,

Perangkat Videconference, PC Desktop multi media, dan LCD Proyektor untuk pendukung

pembelajaran.

Page 11: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

10

Menurut data TIK Unimus, perangkat lunak yang digunakan di Unimus di antaranya:

Linux server UBUNTU 9.04, Window Server 2003/2008, Mikrotic Router by Linux, ddrwt

Router by Linux, di samping itu juga masih digunakan sistem operasi Windows XP / Vista untuk

PC Terminal Akses.

Sofware Aplikasi yang digunakan di antaranya adalah Laser Digital Library (Library

Automation Servis = Laser), Sistem Informasi Akademik berbasis PBL, dan perangkat untuk e-

learning yaitu Moodle, PHP 5.2, MySQL, Standard MS Office/ Open Office, perangkat lunak

multimedia, dan lain sebagainya.

b. Pandangan Responden Mengenai Ketersediaan Perangkat Teknologi Informasi

Pandangan responden mengenai ketersediaan perangkat teknologi informasi di FK

Unimus bahwa menurut responden seperti gambar berikut

Gambar 5. Keadaan Ketersediaan Fasilitas TI Unimus

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa menurut penilaian responden ketersediaan

fasilitas TI di FK Unimus adalah cukup memadai, karena penilianan responden secara umum

adalah baik dan sangat baik, responden yang menilai kurang dan tidak baik relatif lebih kecil.

2. Kemampuan Dosen FK Unimus Memanfaatkan Teknologi Informasi

Kemampuan dosen FK Unimus menurut pendapat responden adalah seperti disajikan

pada gambar berikut.

Gambar 6. Kemampuan dosen memanfaatkan TI

Page 12: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

11

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kemampuan dosen memanfatkan TI mendapat

penilaian responden cukup baik dan bahkan kurang baik, yang menilai baik dan sangat baik relatif

kecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlu ada upaya peningkatan kemampuan dosen dalam

memanfatkan teknologi informasi.

3. Disain Model Pembelajaran E-Learning

Model pembelajaran e-learning yang dikembangkan pada FK Unimus adalah dengan

beberapa bentuk yang di antaranya adalah.

• Penelurusan Referensi, Penelusuran rerensi yang disarankan bagi mahasiswa adalah dengan

menggunakan mesin pencari (search enggine) misalnya www.google.co.id, di samping

penelusuran menggunakan mesin pencari umum, juga disarankan kepada mahasiswa untuk

memanfaatkan portal ensiklopedi misalnya ensiklopedia bebas.

• E-Book, e-book adalah buku elektronik yang tersedia di internet, baik yang bebas maupun

yang berbayar, direkomendasikan kepad mahasiswa untuk dapat mendownload buku-buku

elektronik sesuai dengan materi-materi perkuliahan.

• e-Jurnal, Jurnal elektronik sangat banyak yang telah dipublikasikan baik itu jurnal lokal,

jurnal regional, jurnal nasional, maupun jurnal internasional. Jurnal-jurnal tersebut ada yang

bebas dan ada pula yang berbayar, Jurnal bebas dapat didownload langsung oleh mahasiswa,

sedangkanyang berbayar Unimus bekerjasama dengan Ditjen Dikti Depdiknas telah

berlangganan Jurnal Internasional yang diantaranya adalah ProQuest, Cengage (Gale),

EBSCO, dan jurnaljurnal lain yang memuat referensi kedokteran.

4. Penyajian Materi Pembelajaran dalam Portal E-learning Unimus

Portal e-learning Universitas Muhammadiyah Semarang telah disiapkan sebagai acuan

dasar belajar pada setiap matakuliah yang ada, dan telah disiapkan oleh dosen. Portal ini

menyediakan fasilitas pengelolaan perkuliahan. Dosen dapat mengembangkan konten-

konten/materi pembelajaran berbasis web, membuat tugas, kuis, soal ujian dan sebagainya yang

dapat dikomunikasikan langsung dengan mahasiswa. Adapun portal e-learning yang dapat

digunakan adalah.

Page 13: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

12

Gambar 7. Penyajian Materi Kuliah parasitologi dalam portal e-learning Unimus

Dalam penyajian materi perkuliahaan, dosen menyajikan materi dengan berbagai bentuk

file sajian baik yang berbentuk text dokumen, gambar-gambar, maupun audio video, yang dibuat

sesuai dengan materi pembelejaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5. Interaksi Dosen dan Mahasiswa (Tatap Muka Online)

Untuk tatap muka online digunakan fasilitas Chatting, forum diskusi, dan video

conference.

6. Model Evaluasi Hasil Belajar

Dalam model pembelajaran dilakukan evaluasi melalui berbagai cara di antaranya adalah

tugas-tugas mahasiswa yang dapat diupload ke portal e-learning Unimus dan kuis, di samping itu

untuk pengujian secara formal tetap dilakukan ujian tertulis dan ujian praktik.

Gambar 8. Contoh Kuis

Penilaian terhadap tugas dan kuis, dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pemberian nilai

langsung oleh dosen untuk penilaian tugas dan penilaian kuis berbentuk essay, dan ada yang

otomasis sesuai dengan skor yang telah ditentukan untuk kuis-kuis berbentuk benar salah, pilihan

ganda, dan mencocokkan.

Page 14: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

13

7. Pandangan Reseponden Mengenai Desain Model e-learning

Desain model pembelajaran e-learning FK Unimus menurut responden bahwa pada

pernyataan model pembelajaran di FK Unimus berbasis teknologi informasi seperti digambarkan

pada grafik berikut.

Gambar 4.5. Persentase Kriteria Disain Model Pembelajaran E-learing

8. Keaktifan Mahasiswa FK Unimus Memanfaatkan Teknologi Informasi

Keaktifan mahasiswa FK Unimus dalam memanfaatkan teknologi informasi bahwa

keaktifan mahasiswa FK Unimus memanfaatkan teknologi informasi secara umum mahasiswa FK

Unimus selalu memanfaatkan komputer untuk mengakses bahan-bahan yang sedang dipelajarinya

(e-book, e-jurnal ilmiah, content e-learning, dll. Secara umum keaktifan mahasiswa

memanfaatkan internet yang didukung oleh kemudahan akses internet di unimus adalah seperti

digambarkan pada grafik berikut.

Gambar 4.5. Persentase Kriteraia Keaktifan Mahasiswa

9. Prestasi Belajar Mahasiswa FK Unimus

Prestasi belajar mahasiswa fakultas kedokteran pada mata kuliah Parasitologi adalah

memiliki rata-rata nilai 71,1 (Baik), standar deviasnya 10,5. Nilai tertinggi yang diperoleh

mahasiswa sebesar 95 (Amat Baik), dan nilai terendahnya adalah 60 (Cukup).

Page 15: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

14

Hasil tersebut menunjukkan bahwa prestasibelajar mahasiswa FK Unimus pada mata

kuliah parasitologi relatif baik.

10. Pengaruh Pengembangan Model Pembelajaran E-learing terhadap Prestasi Belajar

Mahasiswa FK Unimus

Untuk mengetahui pengaruh Model pembelajaran e-learning terhadap prestasi belajar

mahasiswa FK Unimus dilakukan analisis regresi dengan hasil persamaan regresinya adalah

sebagai berikut.

Y’ = 27,994 + 6,437 X1 + 4,433 X2 + 2,182 X3+ 3,619 X3

Untuk uji signifikansi persamaan model regresi tersebut dapat dilihat dengan Uji F

regresi sebesar 242.283 dengan signifikansi 0,000, angka tersebut menunjukkan bahwa model

persamaan regresi di atas adalah signifikan karena signifikansi 0,000 jauh lebih kecil

dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan ketersediaan

fasilitas TI, kemampuan dosen memanfaatkan TI, model pembelajaran e-learning, dan keaktifan

mahasiswa memanfatkan TI terhadap prestasi belajar mahasiswa FK Unimus. Adapun koefisien

korelasi gandanya adalah seperti padatabel berikut.

Koefisien korelasi ganda dari model regresi ini adalah 0,978, dan koefisien determinasinya

sebesar 0,957 (95,7%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh ketersediaan fasilitas TI,

kermampuan dosen memanfaatkan TI, modelpembelajran e-learning, dan keaktifan mahasiswa

memanfaatkan TI memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap prestasi belajar mahasiswa

FK Unimus pada mata kuliah Parasitologi.

Secara parsial, setiap variabel memberikan pengaruh yang relatif berbeda antara variabel

satu dan lainnya terhadap prestasi belajar mahasiswa hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel ketersediaan fasilitas TI memiliki koefisien

korelasi parsial sebesar 0,811, kemampuan dosen sebesar 0,602, Disain modelpembelajaran e-

learning 0,326, dan keaktifan mahasiswa sebesar 0,647, hasil ini menunjukkan bahwa yang

memberikan kontribusi terbesar terhadap prestasi belajar adalah ketersediaan fasilitas teknologi

informasi kemudian keaktifan mahasiswa dalam memanfaatkannya, selanjutnya kemampuan

dosen memanfaatkan teknologi informasi, dan terakhir adanya desain model pembelajaran e-

learning yang memadai.

11. Pembahasan

Dari data di atas dapat di lihat bahwa secara umum faktor pendukung pengembangan

model pembelajaran e-learning adalah ketersediaan fasilitas teknologi informasi, kemampuan

dosen memanfaatkan teknologi informasi, disain model pembelajaran e-leaning dan keaktifan

Page 16: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

15

mahasiswa memanfaatkan teknologi informasi pada FK Unimus telah cukup memadai, namun

yang perlu diperhatikan adalah keterbatasan bandwidh yang masih disoroti oleh responden belum

mendukung kecepatan akses data pembelajaran yang dibutuhkan, kemampuan dosen belum

sepenuhnya mendapat dukungan positif dari responden, dan disain model pembelajaran e-learning

masih relatif perlu pengembangan, hal ini dapat dipahami karena masih banyak dosen yang

memberikan kuliah secara konvensional, yang belum memanfaatkan teknologi informasi sebagai

sarana mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya, terlebih lebih dosen yang relatif

“sepuh”, yang masih belum dapat maksimal memanfaatkan teknologi informasi.

Diakui pula oleh responden bahwa komputer terminal akses bagi mahasiswa yang tidak

membawa notebook computer masih relatif terbatas, sehingga mahasiswa hanya mengandalkan

komputer notebook yang dimilikinya.

Dari hasil pengujian pengaruh faktor-faktor pembelajaran e-learning terhadap prestasi

belajar mahasiswa diperoleh pengaruh yang signifikan ketersediaan perangkat teknologi

informasi, kemampuan dosen, disain model pembelajaran e-learing, dan keaktifan mahasiswa

dalam memanfaatkan teknologi informasi terhadap prestasi belajar mahasiswa FK Unimus. Hasil

tersebut membuktikan hawa jika fasilitas teknologi informasi semakin memadai, dan kemampuan

dosen semakin meningkat, baiknya sistem/disain model pembejalaran e-learing serta mahasiswa

semakin aktif memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran, maka prestasi belajar

mahasiswa akan semakin baik, dan sebaliknya jika fasilitas teknologi informasi semakin kurang

memadai, kemampuan dosen lemah dalam memanfaatkan teknologi informasi, disain model

pembelajarannya elearningnya kurang baik dan mahasiswa kurang memanfaatkan teknologi

informasi, maka prestasi belajar mahasiswa FK juga akan rendah.

Pengaruh yang paling besar dari ketiga faktor di atas adalah ketersediaan fasilitas

teknologi informasi dan keaktifan mahasiswa, hasil tersebut menunjukkan bahwa jika teknologi

informasi memadai dan mahasiswa aktif memanfaatkannya, maka segala sumber belajar yang ada

dalam dunia internet akan dengan mudah didapatkan oleh mahasiswa yang akan mendukung

proses belajarnya, di samping itu peran dosen mengarahkan mahasiswa mempelajari pokok-

pokok bahasan menjadi hal yang sangat urgen untuk perhatikan. Jika mahasiwa tidak terarah

dalam penelurusan data dan bahan kuliah di internet, keberhasilan belajar mahasiswa juga akan

tidak terarah dan kurang berhasil. Selain itu disain model pembelajaran e-learing juga

mementukan prestasi belajar mahasiswa. Dengan demikian keempat faktor pengembangan model

pembelajaran elearning adalah merupakan faktor utama yang senantiasa perlu diperhatikan, yaitu

ketersediaan fasilitas teknologi nformasi, kemampuan dosen memanfaatkan teknologi informasi,

disain model pembelajaran e-learning, dan keaktifan mahasiswa memanfaatkan teknologi

informasi merupakan hal yang harus seiring dan sejalan dalam mendukung proses belajar

mengajar di FK Unimus.

Page 17: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

16

G. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Dengan menerapkan e-learning pada Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Semarang, sebagai alternatif pendukung pembelajaran konvensional

untuk media dalam proses pembelajaran.

2. Faktor pendukung pengembangan pembelajaran elearning di FK Unimus yaitu (a)

kemampuan dosen dalam memanfatkan teknologi informasi dinilai oleh responden

masih relatif kurang baik, bahwa belum semua dosen memanfaatkan teknologi

informasi dalam pengelolaan pembelajarannya, (b) disain model pembelajaran e-

learning, dinilai responden masih belum begitu baik, terutama berkenaan dengan

banyaknya konten pembelajaran dan model evaluasinya. Dan (c) mahasiswa pada

umumnya telah cukup aktif memanfaatkan teknologi informasi dalam

pembelajarannya.

3. Ada pengaruh yang signifikan ketersediaan fasilitas teknologi informasi, kemampuan

dosen memanfaatkan teknologi informasi, disain model pembelajaran e-learing, dan

keaktifan mahasiswa memanfaatkan teknologi informasi terhadap prestasi belajar

mahasiswa FK Unimus, yang sebelumnya dalam pembelajaran konvensional hasil

belajar mahasiswa masih relatif rendah, sedangkan setelah menerapkan e-learning

prestasi belajar mahasiswa menjadi lebih meningkat.

H. Rekomendasi

Dari hasil penelitian di atas penulis mengajukan rekomendasi sebagai berikut.

1. Kepada pimpinan FK Unimus diharapkan dapat meningkatkan fasilitas teknologi informasi,

baik perangkat keras, perangkat lunak, maupun kapasitas bandwidth internet yang cukup

untuk kelancaran proses belajar mengajar.

2. Perlu ada peningkatan kemampuan dosen untuk pemanfaatan teknologi informasi sehingga

dapat mengelola pembelajaran dengan baik melalui portal e-learningyangtelah disediakan.

Page 18: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

17

3. Dosen perlu mengarahkan mahasiswa secara jelas tentang bahan-bahan perkuliahan yang

dapat diakses melalui jaringan komputer (internet/intranet).

4. Diperlukan adanya sinergi antara pimpinan FK Unimus, pengelola pembelajaran, pengelola

teknologi informasi FK Unimus, sehingga diperoleh disain model pembelajaran yang dapat

meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

5. Diperlukan evaluasi lebih lanjut tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam

pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya, Z.A. (2009). Paradigma Baru Perguruan Tinggi. (http://aa-

kbk.blogspot.com/2009/04/paradigma-baru-perguruan-tinggi.html).

Aldhafeeri, Fayiz and Almulla, M. (2006). Teachers' Expectations Of The Impact Of E-Learning

On Kuwait's Public Education System, Bandar Alraqas. Social Behavior and Personality.

Palmerston North: 2006. Vol. 34, No. 6, pp. 711-728.

Barba, B. E, And McNeill, C. (2008). Creating Elearning Assignments That "Ignite The Fire"

For Geriatric Education. The Gerontologist.: 61st Annual Scientific Meeting

"Resilience in an Aging... SPECIAL ISSUE III Washington:Oct 2008. Vol. 48, pp. 284.

Cook, D. A, Furman, S M. (2008). E-LEARNING: is there anything special about the "e"?

Perspectives in Biology and Medicine. Chicago:Winter 2008. Vol. 51, No. 1, pp. 5-21.

Dikti. (2010). Standar Kualitas Akademik. http://dikti.go.id

Effendi, Rusdi dan Megasari. 2005. E-Learning: Kesiapan Sistem Dalam Mendukung Program

“Bengkulu Kota Pelajar“. Yogyakarta:UII (http://journal.uii.ac.id/).

Frank Farance. (1998). Learning Technology Systems Architecture (LTSA) 5.00. edutool.com, a

division of Farance Inc. Slides and Document: http://edutool.com/ltsa +1 212 486 4700.

Hadiana, A. dan Djaelani, E. (2008). Sistem Pendukung e-Learning di Web. Jakarta: Peneliti

Puslit Informatika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Hartoyo, A. (2008). Rancang Bangun Aplikasi Learning Content Management System Yang

Mendukung Peningkatan Efektifitas Proses Belajar Jarak Jauh Design And

Implementation Of Learning Content Management System Application To Increase The

Effectivity Of Long Distance Learning. Surabaya: STIKOM.

Hidayati, H. ( 2004). Elearning Management System Design Based On Learning Technology

System Architecture In Universities. Bandung: ITB.

Mayer, Richard E. (2009). Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar; Surabaya: ITS Press.

Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Terjemahan

Tjetjep R Rohidi. Jakarta: UI Press.

Moodle. (2010). Developer Documentation. (http://www.moodle.org.)

Page 19: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

18

Nation Master. (2010). Internet Statistics > Broadband access (most recent) by country.

(http://www.nationmaster.com).

Permana, W. (2007). Pemanfaatan e-learning Sebagai Pendukung Kegiatan Belajar-Mengajar

Universitas Terbuka di Indonesia: Studi Perangkat Lunak. Yogyakarta: FMIPA UGM.

Purbo, Onno W. dan Antonius AH. (2002). Teknologi e-Learning Berbasis PHP dan MySQL:

Merencanakan dan Mengimplementasikan Sistem e-Learning. Jakarta: Gramedia.

Riyanto, Bambang. (2006). Perancangan Aplikasi M-Learning Berbasis Java. Bandung: STEI-

ITB.

Rusman & Ruhimat, Toto. (2009). Layanan Pembelajaran Berbasis E-Learning Untuk

Pemerataan Akses dan Peningkatan Mutu Pendidikan.

Rusman, dan Ruhimat, T. (2010). Layanan Pembelajaran Berbasis E-Learning Untuk

Pemerataan Akses Dan Peningkatan Mutu Pendidikan (http://www.ilmupendidikan.net).

Setiono, Lilik. (2009). Thursday, April 07, 2011 Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Komputer. (http://ilmukomputer.org).

Slagter, F. (2007). Knowledge Management among the older workforce. Journal of Knowledge

Management. Vol. 1, No. 4, Emerald Group Publishing Limited, ISSN 1367-32.70.

Soekartawi. (2002). e-Learning: Konsep dan Aplikasinya. Bahan-Ceramah/Makalah

disampaikan pada Seminar yang diselenggarakan oleh Balitbang Depdiknas, Jakarta, 18

Desember 2002.

Stefanus, St. (2008). Learning Technology Systems Architecture (LTSA). Semarang: UDINUS.

Surendro, Kridanto. (2005). Pengembangan Learning Content Management System yang

Mendukung Peningkatan Efektifitas Proses Belajar Jarak Jauh. Jurusan Teknik Elektro,

Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra.

http://puslit.petra.ac.id/journals/electrical/).

Sutrisno, Joko. (2008). Prinsip-prinsip dalam E-learning Menyangkut Elemen Media yang

Dipilih. http://joko.tblog.com /post/1970035346

The Internet Coaching Library. (2010). Asia Marketing Research, Internet Usage, Population

Statistics and Facebook Information. (http://www.internetworldstats.com/asia.htm#id).

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan – FIP UP I. (2007). lmu Pendidikan dan Aplikasi Pendidikan

(Bagian 4 Pendidikan Lintas Bidang). Edisi Pertama Cetakan Kedua. Bandung: PT.

Imperial Bhakti Utama.

Triyono, Lovi. 2009. Urgensi Penggunaan dan Pengembangan Teknologi Informasi Dalam

Pendidikan (e-Learning). Bandung: UPI

Utarini, A. (1997). Process Evaluation of an Internet-Based Education on Hospital and Health

Service Management at Gadjah Mada University. Paper presented at the International

Symposium on Distance Education and Open Learning organized by MONE Indonesia,

IDLN, SEAMOLEC, ICDE, UNDP and UNESCO, Tuban, Bali, Indonesia, 17-20

November 1997.

Page 20: JURNAL TESIS PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL …digilib.unimus.ac.id/./files/disk1/128/jtptunimus-gdl-akhmadfath... · jurnal tesis pengaruh pengembangan model pembelajaran e-learning

19

Uwes, A. C. (2008). e-Learning dan Teori Belajar. (http://fakultasluarkampus.net).

Wahono, R.S. (2008). Archive for the ‘eLearning’ Category. (http://romisatriawahono.net).

Wiki, (2009), Parasitologi. (http://id.wikipedia.org/wiki/).

Yanping, L and Wang, H. (2009). A Comparative Study on E-learning Technologies and

Products: from the East to the West. School of Economics and Management, Beijing

Jiaotong University, Beijing 100044, China 2 Department of Business Administration,

School of Business and Economics, North Carolina A&T State University, Greensboro,

NC 27411, USA.

Zakaria Marzuki. (2009). E-Learning Sebagai Model Pembelajaran Mandiri dengan Pendekatan

Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Lulusan Perguruan

Tinggi, Penelitian Hibah Bersaing, Yogyakarta: UNY.

Zulharman. (2007). Perancangan Makro Kurikulum Berbasis Kompetensi Di Fakultas

Kedokteran. http://zulharman79.wordpress.com).


Top Related