-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
1/15
BAB II
BAHAN TAMBAHAN SEDIAAN TABLET
Sediaan tablet dalam formulanya terdiri atas bahan aktif dan bahan tambahan. Bahan
tambahan dalam formula tablet terdiri atas bahan pengisi (filler); bahan pengikat (binder);
bahan penghancur (disintegrant); bahan pelicin (lubricant); pelincir (glidant), anti-adheren;
pewarna (colouring), perasa (flavouring).
Dalam formula tablet, bahan aktif yang digunakan sebaiknya memiliki kemurnian
yang tinggi, stabil selama proses pembuatan tablet, kompatibel dengan semua bahan aktif dan
bahan tambahan lainnya, bentuk partikelnya sferis, ukuran partikel dan distribusi ukuran
partikelnya baik, memiliki sifat alir yang baik, kandungan air yang optimum, sifat
kompresibilitasnya baik, permukaan partikelnya tidak bermuatan, dan memiliki organoleptis
yang dapat diterima.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk bahan aktif dalam formula tablet.
1. absorpsi bahan aktif
a. jika obat sangat baik diabsorpsi di lambung dan usus, maka obat dirancang untuk tablet
yang penggunaannya ditelan, dan tablet harus dapat hancur di lambung.
b. jika disolusi obat merupakan faktor penentu absorpsi, maka ukuran partikel adalah
faktor yang harus diperhatikan.
c. jika obat tidak stabil dalam saluran cerna, maka dapat didesain dalam bentuk tablet isap.
2. stabilitas bahan aktif
a. obat yang tidak tahan panas atau lembap, maka dalam formulasinya harus terhindar dari
panas dan lembap.
b. obat yang tidak tahan terhadap asam lambung dapat diformulasikan dalam bentuk tablet
salut enterik.
3. sifat fisika kimia bahan aktif yang berkaitan dengan metode pembuatannya, antara lain
sifat alir, kompaktibilitas, dan stabilitas terhadap panas, kelembapan, dan tekanan.
4. dosis bahan aktif
a. bahan aktif dengan dosis kecil akan bermasalah dengan homogenitasnya.
b. bahan aktif dengan dosis besar, sifat campuran massa tabletnya sangat ditentukan oleh
sifat bahan aktifnya.
Penambahan bahan tambahan dalam formulasi sediaan tablet memiliki tujuan sebagai berikut.
1. untuk membantu selama proses pembuatan.
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
2/15
2. melindungi, mendukung, dan meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas bahan aktif.
3. membantu dalam identifikasi produk.
4. meningkatkan keamanan dan efektivitas produk selama distribusi dan penggunaan.
Kriteria umum untuk bahan tambahan dalam formulasi sediaan tablet, antara lain.
1. netral secara fisiologis.
2. stabil secara fisika dan kimia.
3. tidak mempengaruhi bioavailabilitas bahan aktif.
4. tidak mengandung mikroba patogen
5. tersedia cukup luas di pasaran dan harganya relatif murah.
2.1 Bahan pengisi
Bahan pengisi berfungsi untuk membuat kesesuaian bobot tablet, umumnya bobot tablet yang
berterima lebih besar dari 70 mg. Bahan pengisi diperlukan terutama untuk zat aktif berdosis
kecil. Bahan pengisi, umumnya ditambahkan dalam rentang 5-80% (bergantung pada jumlah
zat aktif dan bobot tablet yang diinginkan). Fungsi lain bahan pengisi adalah untuk
memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan aktif. Pada pembuatan tablet dengan metode
cetak langsung, terkadang bahan pengisi dapat bersifat sebagai bahan pengikat dan bahan
pelicin.
Kriteria yang baik untuk bahan pengisi.
1. tidak bereaksi dengan zat aktif dan bahan tambahan yang lain.
2. tidak memiliki aktivitas fisiologis dan farmakologis.
3. memiliki kestabilan fisika-kimia yang baik.
4. tidak mempengaruhi disolusi dan bioavailabilitas sediaan tablet.
Bahan pengisi dapat digolongkan berdasarkan kelarutan dan material penyusunnya, yaitu
1. berdasarkan kelarutannya, dibedakan menjadi.
a. bahan pengisi larut air, misalnya laktosa, sukrosa, dekstrosa, manitol, dan sorbitol
b. bahan pengisi tidak larut air, misalnya kalsium sulfat, kalsium karbonat, amilum, dan
mikrokristalin selulosa.
2. berdasarkan material penyusunnya, dibedakan menjadi.
a. material organik, misalnya. Karbohidrat dan modifikasinya
b. material anorganik, misalnya. Kalsium fosfat dan kalsium karbonat
contoh bahan pengisi yang umum digunakan dalam formula tablet, antara lain laktosa,
mikrokristalin selulosa, dan kalsium fosfat dibasik.
a. laktosa
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
3/15
laktosa berupa produk alami disakarida yang diperoleh dari susu sapi dengan konsentrasi
sekitar 4,5%. Dalam perdagangan dikenal bermacam-macam jenis laktosa, seperti.
a. laktosa monohidrat, berbentuk serbuk kristal dan granul, banyak digunakan dalam
metode granulasi basah metode cetak langsung.
b. laktosa semprot kering, contohnya DC Lactose 11 DMV, diperoleh dengan cara semprot
kering. Jenis ini sangat baik digunakan pada metode cetak langsung karena sifat alir dan
kompresibilitasnya yang baik.
c. laktosa anhidrat, contohnya DC Lactose 21 DMV, berupa serbuk sangat halus, d iperoleh
dengan cara roller drying, kemudian digerus dan diayak. Partikelnya berbentuk amorf, luas
permukaan besar dan sangat mudah dikempa, mengandung kadar laktosa yang tinggi.
Laktosa memiliki sifat antara lain. Mudah larut dalam air, memberikan rasa yang
dapat diterima di mulut, tidak higroskopis, mudah dikeringkan pada saat pembuatan dengan
metode granulasi basah, memiliki kompresibilitas yang baik, tidak reaktif, memiliki nilai titik
leleh yang cukup tinggi (202C) sehingga tidak akan menjadi lunak pada saat terkena tekanan
kompresi, sifat alir yang cukup baik, harga relatif murah, dan terdapat dalam berbagai macam
ukuran partikel.
Pelarut Kelarutan laktosa pada 20C
Kloroform Praktis tidak larut
Etanol Praktis tidak larut
Eter Praktis tidak larut
Air 1 : 5,24
1 : 3,05 pada 40C
1 : 2,30 pada 50C
1 : 1,71 pada 60C
1 : 0,96 pada 80C
Laktosa semprot kering atau spray dried lactose (SDL) pertama kali diperkenalkan di
perdagangan pada tahun 1960 sebagai bahan tambahan pada pembuatan tablet dengan metode
cetak langsung. Sampai sekarang pun, laktosa merupakan bahan tambahan yang paling
populer dalam pembuatan tablet.
SDL memiliki beberapa keuntungan, antara lain.
1. sifat aliran paling baik dibandingkan dengan semua pengisi untuk formula cetak langsung.
2. densitas ruahan cukup besar, sehingga pengisian die cukup baik.
3. lubrikan hanya mempunyai sedikit efek pelunakan terhadap kompresibilitas.
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
4/15
4. mempunyai stabilitas fisik (kekerasan dan kerapuhan) yang baik
5. harga relatif tidak terlalu mahal.
Keterbatasan SDL, antara lain.
1. aliran dan kompresibilitas berkurang jika dihaluskan
2. kompresibilitas hilang jika kadar air normal (3%) hilang atau berubah selama
penyimpanan.
3. umumnya digunakan secara kombinasi dengan avicel.
4. jika digunakan tunggal, konsentrasi minimum penggunaan 40-50%
5. kapasitas mengencerkan zat aktif 20-25%
c. kalsium fosfat dibasic
memiliki sifat :
1. Kompresibilitas dan sifat alir baikkhus untuk partikel yang lebih besar. Mekanisme
deformasiterjadinya fragmentasi.
2.
Abrasive,diperlukan lubrikan dalam proses pencetakan tablet
3. Tidak higroskopis
4. Stabil dalam suhu kamar.
5. Permukaannya bersifat basatidak cocok dengan bahan aktif yang sensitive terhadap
pH basa.
Nama dagang : calstar (FMC Biopolymer), Di-Cafos (Chemische Fabrik Budenheim), DI-
TAB (Innophos), dan Emcompress (JRS Pharma LP).
2.2 Bahan pengikat
Tujuan : membentuk ikatan antar partikel supaya terbentuk tablet yang baik, memenuhi
persyaratan bobot tablet, kekerasan dan kerapuhan tablet.
Mekanisme perlekatan antar partikel :
1. Terbentuknya jembatan cairsaat penambahan bahan pengikat
2. Terbentuknya jembatan padat, terjadi saat pengeringan granul basah atau bahan
tambahan yang memiliki titik lebur rendah.
3.
Pada saat terjadinya deformasi plastic, yang dapat menyebabkan interlocking.
4. Adanya gaya elektrostatika antar partikel, yang terjadi pada kondisi kelembapan yang
rendah.
Bahan pengikat sebagai perekat, mengikat serbuk menjadi granul mengikat granul-granul
menjadi tablet dalam proses pengempaan.
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
5/15
Jumlah bahan pengingat sedikitgranul rapuh
Jumlah bahan pengikat banyakmenghasilkan granul yang keras
Bahan pengikat sebagai penentu keseragaman ukuran, kekerasan, dan mudah tidaknya granul
yang dihasilkan tersebut untuk dikempa menjadi tablet.
Klasifikasi bahan pengikat :
1. Dari alam : akasia, tragakan, gelatin,amilum, gumguar, gum xanthan, gum tara, pectin
2.
Polimer sintetik/semisintetik : HPMC, PVP, PEG, CMC Na
3. Gula : sukrosa, larutan glukosa
Sifat cairan pengikat terhadap granulasi :
1.
Viskositas : mempengaruhi interaksi antargranul
2. Tegangan permukaan : mempengaruhi gaya kapilaritas
3.
Sudut kontak : mempengaruhi proses pembasahan
Dua metode dalam penambahan pengikat :
1. Metode cetak langsung : menggunakan bahan pengikat dalam bentuk serbuk atau
kering bertujuan agar pada proses pengempaan tidak memerlukan tekanan yang
tinggi. Mekanisme yang terjadi : interlocking antar partikel yang mengalami
deformasi plastic.
2. Metode granulasi
Granulasi kering bahan pengikat berbentuk serbuk. Granulasi basah bahan
pengikat berbentuk larutan/mucilage.
Tahapan yang terjadi saat penambahan bahan pengikat :
1. pendularruang partikel membentuk jembatan cair antarpartikel.
2. funicularterjadi kenaikan tegangan permukaan
3. kapilerterjadi pembentukan granul
4. dropletterjadi penutupan partikel oleh tetesan cairan. Kekuatan ikatan dipengaruhi
oleh gaya permukaan cairan yang digunakan.
Bahan pengisi yang umum digunakan dalam pembuatan tablet
Bahan pengikatMetode penambahan bahan
pengikatPresentase dalam formulasi
Polimer alam
Amilum Dicampur basah 2-5
Pregelatin amilum Basah
Kering
2-5
5-10
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
6/15
Gelatin Basah 1-3
Asam alginate Kering 3-5
Natrium alginate Basah 1-3
Polimer sintetik dan semi sintetikPolivinil pirolidon (PVP) Basah 0,5-5
Pilovinil pirolidon (PVP) Kering 5-10
Metil selulosa Basah 1-5
Metil selulosa Kering 5-10
HPMC Basah 2-5
HPMC Kering 5-10
Polimetakrilat Basah 15-35(sebagai larutan )(4,510,5 b/b solid)
Polimetakrilat Kering 10-35
CMC Na Basah 1-5
CMC Na Kering 5-10
Golongan gula
Glukosa Basah 2-25
Sukrosa Basah 2-25Sorbitol Basah 2-10
Jumlah larutan pengikat yang diperlukan untuk membuat massa granul dari 3000 g bahan
pengisi
Larutan bahan pengikat (ml)Bahan pengisi
Sukrosa Laktosa Dekstrosa manitol
Gelatin 10% 200 290 500 560
Glukosa 50% 300 325 500 585
Metilselulosa 2% (400cps) 290 400 835 570
Air 300 400 660 750
Akasia 10 % 220 400 685 675
Mucilage amilum 10% 285 460 660 810
Alcohol 50% 460 700 1000 1000
PVP dalam air 10% 260 340 470 525
PVP dalam alcohol 10% 780 650 825 900
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
7/15
Sorbitol dalam air 10% 280 440 750 655
2.3bahan penghancur
desintegrasi adalh hilangnya kohesi suatu bentuk sediaan padat (tablet) karena pengaruh
medium menjadi bentuk granul atau partikel penyusun tablet.
Degregasi adalah hancurnya granul menjadi partikel halus.
Tentang hancurnya tablet :
1. mekanisme pengembangan
tahapan pembasahan tablet oleh cairan cairan berpenetrasi masuk kedalam
tablet bahan penghancur mengembang dan volume / massa tablet meningkat
tablet hancur
2. porositas dan gaya kapilaritas
- dianggap sebagai jalan masuk atau penetrasi cairan masuk kedalma tablet.
-
Partikel dengan sifat kohesivitas dan kompresibilitas rendah dapat meningkatkan
porositas, dan menyediakan jalan penetrasi cairan kedalam tablet.
- Cairan akan ditarik masuk ke jalan penetrasi sehingga menghilangkan ikatan
antar partikel yang menyebabkan tablet hancur.
3. Deformasi ( perubahan bentuk )
4. Melalui Partikel terdisintegrasi/gaya tolak antar partikel
Teori ini di gunakan untuk bahan penghancur yang tidak mengembang. Guyot Herman
menjelaskan teori tentang gaya tolak antarpartikelberdasarkan observasi bahwa partikel
bahan penghancur yang tidak mengembang juga dapat menyebabkan hancurnya tablet.
Faktor-faktor yang mempengaruhi disintegrasi, antara lain
1.
Pengaruh Bahan Pengisi
Kelarutan & kompresbilitas bahan pengisi akan mempengaruhi kecepatan dan
mekanisme disintegrasi. Bahan pengisi yang larut air akan menurunkan daya
mengembang dan kecepatan disentegrasi tablet.
2. Pengaruh Bahan Pengikat
Semakin banyak bahan pengikat semakin memperlambat waktu hancur,
sedangkan semakin sedikit bahan pengikat semakin cepat waktu hancur.
3.
Pengaruh Pelicin (Lubricant)
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
8/15
Umumnya bahan pelicir bersifat hidrofobik, yang menyebabkan air sulit
berpenetrasi, yang akan memberikan efek negatif pada waktu hancur tablet.
4. Pengaruh Surfatan
Surfaktan digunakan pada formulasi tablet untuk meningkatakan pembasahan
atau kelarutan bahan aktif yang sukar larut(dalam rentang konsentrasi tertentu )
akan meningktakan waktu hancur lebih cepat.
Penambahan bahan penghancur dapat dilakukan dengan 2 cara maupun kombinasi
denagn 2 cara tersebut
1. Penambahan dengan ekstragranuler, bahan penh hancur teletak diantara granul
atau tidak ikut dalam proses granulasi. Berfungsi dalam menghancurkan tablet
menjadi granul
2.
Penambahan secara intra inragranular, bahan penghancur berada didalam
granul atau mengalami proses granulasi, berfungsi untuk menghancurkan
granul menjadi partikel partikel halus
Contoh Bahan Penghancur
a. Amilum (pati)
Amilum merupakan bahn penghancur yang pertama kali digunakan ,
mekanisme amilum yaitu melalui masuknya air kedalm tablet dibandingkan
dengan aksi pengembangannya karena amilum hanya sedikit mengembang
dalam air pada suhu tubuh. Amilum sebagai bahan penghancur umumnya
digunakan pada konsentrasi lazim 5-10%.
b. Mikrokristalin Selulosa (MCC)
MCC menujukkan porositas yang tinggi , dengan kemambuan menari air yang
tinggi pula,sehingga sesuai diguanakn sebagai bahan penghancur. MCC juga
dapat digunakan sebagai bahan pengikat karena dapat meningkatkan kekuatan
mekanik tablet secara signifikan.
Saat ini di perdagangan tersedia banyak bahan penghancur dengan kerja yang
sangat cepat yang disebut surperdisentegram pada tabel di bawah ini
menjelaskan berbagi macam bahan supendisitegrator dan mekanisme kerjanya
Superdisetegram dan sifat-sifatnya
superdisetegran Nama Dagang Mekanisme Sifat/
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
9/15
karakteristik
Kelompok
selulosa
crosscarmellose
Ac-Di-Sol
Nymce ZSX
Primellose
Solutab
Vivasol,L-HPC
Mengembang
menjadi 4-8 kali
dalam waktu
kurang dari 10
detik,mengembang
dan menarik air
Mengembang
dalam dua
dimensi sesuai
untuk cetak
langsung atau
granulasi, tanpa
menggunakan
amilum
Kelompok PVP
terlaut silang
Crosspovidon M
Kollidon
Polyplasdone
Hanya sedikit
mengembang dan
kembali kebentuk
semula setelah
kompresi,
mekanisme kerja
dengan aksi
kapilar
Tidak larut air,
berpori
sehingga akan
menghasilkan
tablet yang
porous
Amilum terlaut
silang
Explotab
Primogel
Mengembang
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
10/15
nutrisi
Kalium silikat Menarik air Porositas
tinggi, ringan
Penggunaan superdisintegran, meskipun dapat menyebabkan hancurnya tabletdengan lebih cepat, tetapi prilaku hancurnya tablet berbeda antar
superdisetegran dan dipengaruhi juga oleh bahan pengisi yang digunaakn ,
sebagai contoh penggunaan superdisetegran dengan pengaruh macam bahan
pengisi pada table dibawah ini
Perbandingan waktu disetegrasi tablet (detik) cetak langsung yang
mengandung lima bahan penghancur dengan konsentrasi 5%
Penghisi CLC-C25 Explotab Ac-Di-Sol Avicel PH
101
Avicel
PH
102
Emcompress 15 15 7,5 266 >1200
Laktosa 100-
mesh spray-
dried
16,1 15,6 24,8 16 39,7
Laktosa 460 142 75 >1080 >1200
atablet mengandung 0,5% magnesium stearat
bdikalsium fosfat dihidrat
2.4Bahan Pelincin, Pelincir, dan Antilengket
Bahan pelincir berfungsi sebagai antigesekan , yang terjadi pada proses
pentabletan. Gesekan yang terjadi ketika pentabletan antara punch dan die,
maupin antara partikel ada 3 macam yaitu :
1.
Gesekan antara tablet dan dinding punchdan atara tablet dengan dinding
die
2. Gesekan atara dinding die danpunch
3.
Gesekan antara partikel yang dikempa
Untuk mengatasi gesekan seperti yang seperti disebutkan no 1 dan no 2
diatas, dibutuhkan bahan pelicin yang dikenal dengan libricant,
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
11/15
sedangkan untuk mengatasi gesekan seperti yang no 3 di atas, diperlukan
bahan pelicin yang dikenal dengan glidant (pelincir)
Antilengket (antiaderent) berfungsi untuk mencegah melekatnya tablet
pada dinding die dan punch, yang disebabkan bukan karean efek gesekan.
Contoh antilengket adalah talk, magnesium stearat, dan amilum jagung.
Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bahan pelicin
(lubricant) antara lain (1) ukuran partikel , sebagai aturan umum, semua
bahan pelicir berukuran 80-100 mesh (2) lama pencampuran bahan
pelicindengan komponen tablet lainnya (massa tablet), (3) konsetrasi bahan
pelicin yang digunakan. Beberapa contoh bahan pelicin, pelincir, dan
antilengket dapat dilihat pada tablel dibawah ini
Bahan pelicin larut air Bahan pelicin tidak larut air
Asam adipat Garam kalsium (0,5-4%)
magnesium (0,2-2%) dan zink dari
asam stearat
d,l-Laucine Gliseril monostarat
Gliserin triasetat Gliserin palmitosteart
Magnesium lauril sulfat (1-3%) Minyak sayur terhidrogenasi (1-
5%)
Polioksiatilen monostarat Minyak jarak terhidrogenasi
Na benzoat (2-5%) Parafin ringan (1-3%)
Na lauril sulfat (1-3%) Parafin
Sukrosa monolaurat Sodium straril fumarat (0,5-2%)
Asam starat
Talk
Lilin
Bahan pelincir Antilengket
Kalium silikat Sebagian besar bahan pelicin
Koloidal silikon dioksid Amilum
Mangnesium karbonat talk
Magnesium trisilikat
Amilum
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
12/15
talk
2.5Bahan Pewarna
Bahan pewarna tidak boleh memiliki aksi terapeutik, tidak memperbaiki
ketersediaan hayati dan stabilitas sediaan tablet. Fungsi bahan perwarna ialah
untuk memudahkan identifikasi dan memperbaiki penampilan sediaan tablet.
Bahan pewarna dapat diklarifikasikan menjadi bahan bahan pewarna yang
larut air (dyes) dan pewarna yang larut air (pigment/lake). Contoh beberapa
pewarna sintetik yang sering digunakan dalam bidang farmasi dapat dilhat pada
tablet dibawah ini
Ciri bahan pewarna yang larut air (dyes) dan yang tidak larut air (lakes)
Karakteristik Lakes Dyes
Kelarutan Tidak larut hampir
disemua pelarut
Larut dalam air
,propilenglikol, dan
gliserin
Metode pewarna Dengan dispersi Dengan larutan
Kandungan zat warna
murni
10-40% 90-93%
Rata-rata penggunaan 0-0,3 % 0,01-0,03%
Ukuran partikel < 0,5m 12-200 mesh
Stabilitas terhadap
cahaya
Sangat baik baik
Stabilitas terhadap panas Sangat baik baik
Kekuatan sebagai
pewarna
Tidak proposianal
dengan kandungan zat
pewarna
Proposional dengan
kandungan zat kimia
Bayangan Bervariasi tergantung
kandungan zat warna
murni
Konstan
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
13/15
Beberapa bahan pewarna sintestik yang umum digunakan dibidang farmasi
FD&C Nama
umun
Kelarutan (g/100ml at 25 C) stabilitas
air gliser
in
propil
engli
ol
25%
etanol
Sinar Oksida
si
pH3 pH5 pH7 pH8
Red Erytro
misin
9,0 20,0 20,0 8,2 Buruk Cukup Tidak
larut
Tidak
larut
Tidak
berub
ah
Tid
ak
ber
uba
h
Red 40 Allura
Red
AC
22.0 3,0 1,5 9,5 Baik cukup Tidak
berub
ah
Tidak
berub
ah
Tidak
berub
ah
Tid
ak
ber
uba
h
Yellow 5 Tatrazi
ne
20,0 18,0 1,5 12,0 Sangat
baik
cukup Tidak
berub
ah
Tidak
berub
ah
Tidak
berub
ah
Tid
ak
ber
uba
h
Yellow 6 Sunset
yellow
19,0 20,0 7,0 10,0 Sedang cukup Tidak
berub
ah
Tidak
berub
ah
Tidak
berub
ah
Tid
ak
ber
uba
h
Blue 1 Briliant
blue
20,0 20,0 2,2 20,0 Cukup buruk Sedik
it
mem
udar
Sanga
t
sediki
t
mem
udar
Sanga
t
sediki
t
mem
udar
San
gat
sedi
kit
me
mu
dar
Blue 2 Indigoli
ne
1,6 1,0 20,0 1,0 Sangat
buruk
Buruk Cuku
p
mem
udar
Cuku
p
mem
udar
Cuku
p
mem
udar
Me
mu
dar
selu
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
14/15
ruh
nya
Green 3 Fast
green
20,0 14,0 20,0 20,0 cukup Buruk Sedik
it
mem
udar
Sanga
t
sediki
t
mem
udar
Sanga
t
sediki
t
mem
udar
Sed
ikit
me
mu
dar
2.6Bahan pembasah (wetting agent)
Bahan pembasah sering digunakan dalam tablet yang mengandung bahan aktif
sukar larut dalam air, dengan tujan untuk meningkatkan laju disolasi.
2.7
Bahan tambahan ko-proses
Bahan tambahan ko-proses adalah campuran dari dua tau lebih bahan
tambahan yang berhubungan satu sama lain. Keuntunagn mengunaakna ko-
proses adalah dapat mengurangi bahan tambahan yang digunakan ketika proses
formulasi, serta dapat meningkatkan konsentrasi dari batch ke batch.
Beberapa bahan ko-proses
Nama bahan
tambahan ko-proses
Kandungan Industri pembuat
Advantose Fs Fruktosa, pregelatin
amilum
DMV
Avicel CE-15 MCC,Guar gum FMC
Cellactose MCC, laktosa
monohidrat
Meggle GmbH
Ludipress laktosa monohidrat,
povidon, crosspovidon
BASF
LustreClear MCC,Keragen FMC
Microcelac MCC, laktosa
monohidrat
Meggle GmbH
Pharmatose DLC Anhidrase
lactosa,lacticol
DMV
-
7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)
15/15
Prosolv SMCC MCC, koloidal silikon
dioxide
Penwest
Cel-O-Cel MCC dan laktosa FMC
Starlac Laktosan dan amilumjagung