Transcript
  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    1/15

    BAB II

    BAHAN TAMBAHAN SEDIAAN TABLET

    Sediaan tablet dalam formulanya terdiri atas bahan aktif dan bahan tambahan. Bahan

    tambahan dalam formula tablet terdiri atas bahan pengisi (filler); bahan pengikat (binder);

    bahan penghancur (disintegrant); bahan pelicin (lubricant); pelincir (glidant), anti-adheren;

    pewarna (colouring), perasa (flavouring).

    Dalam formula tablet, bahan aktif yang digunakan sebaiknya memiliki kemurnian

    yang tinggi, stabil selama proses pembuatan tablet, kompatibel dengan semua bahan aktif dan

    bahan tambahan lainnya, bentuk partikelnya sferis, ukuran partikel dan distribusi ukuran

    partikelnya baik, memiliki sifat alir yang baik, kandungan air yang optimum, sifat

    kompresibilitasnya baik, permukaan partikelnya tidak bermuatan, dan memiliki organoleptis

    yang dapat diterima.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk bahan aktif dalam formula tablet.

    1. absorpsi bahan aktif

    a. jika obat sangat baik diabsorpsi di lambung dan usus, maka obat dirancang untuk tablet

    yang penggunaannya ditelan, dan tablet harus dapat hancur di lambung.

    b. jika disolusi obat merupakan faktor penentu absorpsi, maka ukuran partikel adalah

    faktor yang harus diperhatikan.

    c. jika obat tidak stabil dalam saluran cerna, maka dapat didesain dalam bentuk tablet isap.

    2. stabilitas bahan aktif

    a. obat yang tidak tahan panas atau lembap, maka dalam formulasinya harus terhindar dari

    panas dan lembap.

    b. obat yang tidak tahan terhadap asam lambung dapat diformulasikan dalam bentuk tablet

    salut enterik.

    3. sifat fisika kimia bahan aktif yang berkaitan dengan metode pembuatannya, antara lain

    sifat alir, kompaktibilitas, dan stabilitas terhadap panas, kelembapan, dan tekanan.

    4. dosis bahan aktif

    a. bahan aktif dengan dosis kecil akan bermasalah dengan homogenitasnya.

    b. bahan aktif dengan dosis besar, sifat campuran massa tabletnya sangat ditentukan oleh

    sifat bahan aktifnya.

    Penambahan bahan tambahan dalam formulasi sediaan tablet memiliki tujuan sebagai berikut.

    1. untuk membantu selama proses pembuatan.

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    2/15

    2. melindungi, mendukung, dan meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas bahan aktif.

    3. membantu dalam identifikasi produk.

    4. meningkatkan keamanan dan efektivitas produk selama distribusi dan penggunaan.

    Kriteria umum untuk bahan tambahan dalam formulasi sediaan tablet, antara lain.

    1. netral secara fisiologis.

    2. stabil secara fisika dan kimia.

    3. tidak mempengaruhi bioavailabilitas bahan aktif.

    4. tidak mengandung mikroba patogen

    5. tersedia cukup luas di pasaran dan harganya relatif murah.

    2.1 Bahan pengisi

    Bahan pengisi berfungsi untuk membuat kesesuaian bobot tablet, umumnya bobot tablet yang

    berterima lebih besar dari 70 mg. Bahan pengisi diperlukan terutama untuk zat aktif berdosis

    kecil. Bahan pengisi, umumnya ditambahkan dalam rentang 5-80% (bergantung pada jumlah

    zat aktif dan bobot tablet yang diinginkan). Fungsi lain bahan pengisi adalah untuk

    memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan aktif. Pada pembuatan tablet dengan metode

    cetak langsung, terkadang bahan pengisi dapat bersifat sebagai bahan pengikat dan bahan

    pelicin.

    Kriteria yang baik untuk bahan pengisi.

    1. tidak bereaksi dengan zat aktif dan bahan tambahan yang lain.

    2. tidak memiliki aktivitas fisiologis dan farmakologis.

    3. memiliki kestabilan fisika-kimia yang baik.

    4. tidak mempengaruhi disolusi dan bioavailabilitas sediaan tablet.

    Bahan pengisi dapat digolongkan berdasarkan kelarutan dan material penyusunnya, yaitu

    1. berdasarkan kelarutannya, dibedakan menjadi.

    a. bahan pengisi larut air, misalnya laktosa, sukrosa, dekstrosa, manitol, dan sorbitol

    b. bahan pengisi tidak larut air, misalnya kalsium sulfat, kalsium karbonat, amilum, dan

    mikrokristalin selulosa.

    2. berdasarkan material penyusunnya, dibedakan menjadi.

    a. material organik, misalnya. Karbohidrat dan modifikasinya

    b. material anorganik, misalnya. Kalsium fosfat dan kalsium karbonat

    contoh bahan pengisi yang umum digunakan dalam formula tablet, antara lain laktosa,

    mikrokristalin selulosa, dan kalsium fosfat dibasik.

    a. laktosa

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    3/15

    laktosa berupa produk alami disakarida yang diperoleh dari susu sapi dengan konsentrasi

    sekitar 4,5%. Dalam perdagangan dikenal bermacam-macam jenis laktosa, seperti.

    a. laktosa monohidrat, berbentuk serbuk kristal dan granul, banyak digunakan dalam

    metode granulasi basah metode cetak langsung.

    b. laktosa semprot kering, contohnya DC Lactose 11 DMV, diperoleh dengan cara semprot

    kering. Jenis ini sangat baik digunakan pada metode cetak langsung karena sifat alir dan

    kompresibilitasnya yang baik.

    c. laktosa anhidrat, contohnya DC Lactose 21 DMV, berupa serbuk sangat halus, d iperoleh

    dengan cara roller drying, kemudian digerus dan diayak. Partikelnya berbentuk amorf, luas

    permukaan besar dan sangat mudah dikempa, mengandung kadar laktosa yang tinggi.

    Laktosa memiliki sifat antara lain. Mudah larut dalam air, memberikan rasa yang

    dapat diterima di mulut, tidak higroskopis, mudah dikeringkan pada saat pembuatan dengan

    metode granulasi basah, memiliki kompresibilitas yang baik, tidak reaktif, memiliki nilai titik

    leleh yang cukup tinggi (202C) sehingga tidak akan menjadi lunak pada saat terkena tekanan

    kompresi, sifat alir yang cukup baik, harga relatif murah, dan terdapat dalam berbagai macam

    ukuran partikel.

    Pelarut Kelarutan laktosa pada 20C

    Kloroform Praktis tidak larut

    Etanol Praktis tidak larut

    Eter Praktis tidak larut

    Air 1 : 5,24

    1 : 3,05 pada 40C

    1 : 2,30 pada 50C

    1 : 1,71 pada 60C

    1 : 0,96 pada 80C

    Laktosa semprot kering atau spray dried lactose (SDL) pertama kali diperkenalkan di

    perdagangan pada tahun 1960 sebagai bahan tambahan pada pembuatan tablet dengan metode

    cetak langsung. Sampai sekarang pun, laktosa merupakan bahan tambahan yang paling

    populer dalam pembuatan tablet.

    SDL memiliki beberapa keuntungan, antara lain.

    1. sifat aliran paling baik dibandingkan dengan semua pengisi untuk formula cetak langsung.

    2. densitas ruahan cukup besar, sehingga pengisian die cukup baik.

    3. lubrikan hanya mempunyai sedikit efek pelunakan terhadap kompresibilitas.

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    4/15

    4. mempunyai stabilitas fisik (kekerasan dan kerapuhan) yang baik

    5. harga relatif tidak terlalu mahal.

    Keterbatasan SDL, antara lain.

    1. aliran dan kompresibilitas berkurang jika dihaluskan

    2. kompresibilitas hilang jika kadar air normal (3%) hilang atau berubah selama

    penyimpanan.

    3. umumnya digunakan secara kombinasi dengan avicel.

    4. jika digunakan tunggal, konsentrasi minimum penggunaan 40-50%

    5. kapasitas mengencerkan zat aktif 20-25%

    c. kalsium fosfat dibasic

    memiliki sifat :

    1. Kompresibilitas dan sifat alir baikkhus untuk partikel yang lebih besar. Mekanisme

    deformasiterjadinya fragmentasi.

    2.

    Abrasive,diperlukan lubrikan dalam proses pencetakan tablet

    3. Tidak higroskopis

    4. Stabil dalam suhu kamar.

    5. Permukaannya bersifat basatidak cocok dengan bahan aktif yang sensitive terhadap

    pH basa.

    Nama dagang : calstar (FMC Biopolymer), Di-Cafos (Chemische Fabrik Budenheim), DI-

    TAB (Innophos), dan Emcompress (JRS Pharma LP).

    2.2 Bahan pengikat

    Tujuan : membentuk ikatan antar partikel supaya terbentuk tablet yang baik, memenuhi

    persyaratan bobot tablet, kekerasan dan kerapuhan tablet.

    Mekanisme perlekatan antar partikel :

    1. Terbentuknya jembatan cairsaat penambahan bahan pengikat

    2. Terbentuknya jembatan padat, terjadi saat pengeringan granul basah atau bahan

    tambahan yang memiliki titik lebur rendah.

    3.

    Pada saat terjadinya deformasi plastic, yang dapat menyebabkan interlocking.

    4. Adanya gaya elektrostatika antar partikel, yang terjadi pada kondisi kelembapan yang

    rendah.

    Bahan pengikat sebagai perekat, mengikat serbuk menjadi granul mengikat granul-granul

    menjadi tablet dalam proses pengempaan.

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    5/15

    Jumlah bahan pengingat sedikitgranul rapuh

    Jumlah bahan pengikat banyakmenghasilkan granul yang keras

    Bahan pengikat sebagai penentu keseragaman ukuran, kekerasan, dan mudah tidaknya granul

    yang dihasilkan tersebut untuk dikempa menjadi tablet.

    Klasifikasi bahan pengikat :

    1. Dari alam : akasia, tragakan, gelatin,amilum, gumguar, gum xanthan, gum tara, pectin

    2.

    Polimer sintetik/semisintetik : HPMC, PVP, PEG, CMC Na

    3. Gula : sukrosa, larutan glukosa

    Sifat cairan pengikat terhadap granulasi :

    1.

    Viskositas : mempengaruhi interaksi antargranul

    2. Tegangan permukaan : mempengaruhi gaya kapilaritas

    3.

    Sudut kontak : mempengaruhi proses pembasahan

    Dua metode dalam penambahan pengikat :

    1. Metode cetak langsung : menggunakan bahan pengikat dalam bentuk serbuk atau

    kering bertujuan agar pada proses pengempaan tidak memerlukan tekanan yang

    tinggi. Mekanisme yang terjadi : interlocking antar partikel yang mengalami

    deformasi plastic.

    2. Metode granulasi

    Granulasi kering bahan pengikat berbentuk serbuk. Granulasi basah bahan

    pengikat berbentuk larutan/mucilage.

    Tahapan yang terjadi saat penambahan bahan pengikat :

    1. pendularruang partikel membentuk jembatan cair antarpartikel.

    2. funicularterjadi kenaikan tegangan permukaan

    3. kapilerterjadi pembentukan granul

    4. dropletterjadi penutupan partikel oleh tetesan cairan. Kekuatan ikatan dipengaruhi

    oleh gaya permukaan cairan yang digunakan.

    Bahan pengisi yang umum digunakan dalam pembuatan tablet

    Bahan pengikatMetode penambahan bahan

    pengikatPresentase dalam formulasi

    Polimer alam

    Amilum Dicampur basah 2-5

    Pregelatin amilum Basah

    Kering

    2-5

    5-10

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    6/15

    Gelatin Basah 1-3

    Asam alginate Kering 3-5

    Natrium alginate Basah 1-3

    Polimer sintetik dan semi sintetikPolivinil pirolidon (PVP) Basah 0,5-5

    Pilovinil pirolidon (PVP) Kering 5-10

    Metil selulosa Basah 1-5

    Metil selulosa Kering 5-10

    HPMC Basah 2-5

    HPMC Kering 5-10

    Polimetakrilat Basah 15-35(sebagai larutan )(4,510,5 b/b solid)

    Polimetakrilat Kering 10-35

    CMC Na Basah 1-5

    CMC Na Kering 5-10

    Golongan gula

    Glukosa Basah 2-25

    Sukrosa Basah 2-25Sorbitol Basah 2-10

    Jumlah larutan pengikat yang diperlukan untuk membuat massa granul dari 3000 g bahan

    pengisi

    Larutan bahan pengikat (ml)Bahan pengisi

    Sukrosa Laktosa Dekstrosa manitol

    Gelatin 10% 200 290 500 560

    Glukosa 50% 300 325 500 585

    Metilselulosa 2% (400cps) 290 400 835 570

    Air 300 400 660 750

    Akasia 10 % 220 400 685 675

    Mucilage amilum 10% 285 460 660 810

    Alcohol 50% 460 700 1000 1000

    PVP dalam air 10% 260 340 470 525

    PVP dalam alcohol 10% 780 650 825 900

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    7/15

    Sorbitol dalam air 10% 280 440 750 655

    2.3bahan penghancur

    desintegrasi adalh hilangnya kohesi suatu bentuk sediaan padat (tablet) karena pengaruh

    medium menjadi bentuk granul atau partikel penyusun tablet.

    Degregasi adalah hancurnya granul menjadi partikel halus.

    Tentang hancurnya tablet :

    1. mekanisme pengembangan

    tahapan pembasahan tablet oleh cairan cairan berpenetrasi masuk kedalam

    tablet bahan penghancur mengembang dan volume / massa tablet meningkat

    tablet hancur

    2. porositas dan gaya kapilaritas

    - dianggap sebagai jalan masuk atau penetrasi cairan masuk kedalma tablet.

    -

    Partikel dengan sifat kohesivitas dan kompresibilitas rendah dapat meningkatkan

    porositas, dan menyediakan jalan penetrasi cairan kedalam tablet.

    - Cairan akan ditarik masuk ke jalan penetrasi sehingga menghilangkan ikatan

    antar partikel yang menyebabkan tablet hancur.

    3. Deformasi ( perubahan bentuk )

    4. Melalui Partikel terdisintegrasi/gaya tolak antar partikel

    Teori ini di gunakan untuk bahan penghancur yang tidak mengembang. Guyot Herman

    menjelaskan teori tentang gaya tolak antarpartikelberdasarkan observasi bahwa partikel

    bahan penghancur yang tidak mengembang juga dapat menyebabkan hancurnya tablet.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi disintegrasi, antara lain

    1.

    Pengaruh Bahan Pengisi

    Kelarutan & kompresbilitas bahan pengisi akan mempengaruhi kecepatan dan

    mekanisme disintegrasi. Bahan pengisi yang larut air akan menurunkan daya

    mengembang dan kecepatan disentegrasi tablet.

    2. Pengaruh Bahan Pengikat

    Semakin banyak bahan pengikat semakin memperlambat waktu hancur,

    sedangkan semakin sedikit bahan pengikat semakin cepat waktu hancur.

    3.

    Pengaruh Pelicin (Lubricant)

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    8/15

    Umumnya bahan pelicir bersifat hidrofobik, yang menyebabkan air sulit

    berpenetrasi, yang akan memberikan efek negatif pada waktu hancur tablet.

    4. Pengaruh Surfatan

    Surfaktan digunakan pada formulasi tablet untuk meningkatakan pembasahan

    atau kelarutan bahan aktif yang sukar larut(dalam rentang konsentrasi tertentu )

    akan meningktakan waktu hancur lebih cepat.

    Penambahan bahan penghancur dapat dilakukan dengan 2 cara maupun kombinasi

    denagn 2 cara tersebut

    1. Penambahan dengan ekstragranuler, bahan penh hancur teletak diantara granul

    atau tidak ikut dalam proses granulasi. Berfungsi dalam menghancurkan tablet

    menjadi granul

    2.

    Penambahan secara intra inragranular, bahan penghancur berada didalam

    granul atau mengalami proses granulasi, berfungsi untuk menghancurkan

    granul menjadi partikel partikel halus

    Contoh Bahan Penghancur

    a. Amilum (pati)

    Amilum merupakan bahn penghancur yang pertama kali digunakan ,

    mekanisme amilum yaitu melalui masuknya air kedalm tablet dibandingkan

    dengan aksi pengembangannya karena amilum hanya sedikit mengembang

    dalam air pada suhu tubuh. Amilum sebagai bahan penghancur umumnya

    digunakan pada konsentrasi lazim 5-10%.

    b. Mikrokristalin Selulosa (MCC)

    MCC menujukkan porositas yang tinggi , dengan kemambuan menari air yang

    tinggi pula,sehingga sesuai diguanakn sebagai bahan penghancur. MCC juga

    dapat digunakan sebagai bahan pengikat karena dapat meningkatkan kekuatan

    mekanik tablet secara signifikan.

    Saat ini di perdagangan tersedia banyak bahan penghancur dengan kerja yang

    sangat cepat yang disebut surperdisentegram pada tabel di bawah ini

    menjelaskan berbagi macam bahan supendisitegrator dan mekanisme kerjanya

    Superdisetegram dan sifat-sifatnya

    superdisetegran Nama Dagang Mekanisme Sifat/

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    9/15

    karakteristik

    Kelompok

    selulosa

    crosscarmellose

    Ac-Di-Sol

    Nymce ZSX

    Primellose

    Solutab

    Vivasol,L-HPC

    Mengembang

    menjadi 4-8 kali

    dalam waktu

    kurang dari 10

    detik,mengembang

    dan menarik air

    Mengembang

    dalam dua

    dimensi sesuai

    untuk cetak

    langsung atau

    granulasi, tanpa

    menggunakan

    amilum

    Kelompok PVP

    terlaut silang

    Crosspovidon M

    Kollidon

    Polyplasdone

    Hanya sedikit

    mengembang dan

    kembali kebentuk

    semula setelah

    kompresi,

    mekanisme kerja

    dengan aksi

    kapilar

    Tidak larut air,

    berpori

    sehingga akan

    menghasilkan

    tablet yang

    porous

    Amilum terlaut

    silang

    Explotab

    Primogel

    Mengembang

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    10/15

    nutrisi

    Kalium silikat Menarik air Porositas

    tinggi, ringan

    Penggunaan superdisintegran, meskipun dapat menyebabkan hancurnya tabletdengan lebih cepat, tetapi prilaku hancurnya tablet berbeda antar

    superdisetegran dan dipengaruhi juga oleh bahan pengisi yang digunaakn ,

    sebagai contoh penggunaan superdisetegran dengan pengaruh macam bahan

    pengisi pada table dibawah ini

    Perbandingan waktu disetegrasi tablet (detik) cetak langsung yang

    mengandung lima bahan penghancur dengan konsentrasi 5%

    Penghisi CLC-C25 Explotab Ac-Di-Sol Avicel PH

    101

    Avicel

    PH

    102

    Emcompress 15 15 7,5 266 >1200

    Laktosa 100-

    mesh spray-

    dried

    16,1 15,6 24,8 16 39,7

    Laktosa 460 142 75 >1080 >1200

    atablet mengandung 0,5% magnesium stearat

    bdikalsium fosfat dihidrat

    2.4Bahan Pelincin, Pelincir, dan Antilengket

    Bahan pelincir berfungsi sebagai antigesekan , yang terjadi pada proses

    pentabletan. Gesekan yang terjadi ketika pentabletan antara punch dan die,

    maupin antara partikel ada 3 macam yaitu :

    1.

    Gesekan antara tablet dan dinding punchdan atara tablet dengan dinding

    die

    2. Gesekan atara dinding die danpunch

    3.

    Gesekan antara partikel yang dikempa

    Untuk mengatasi gesekan seperti yang seperti disebutkan no 1 dan no 2

    diatas, dibutuhkan bahan pelicin yang dikenal dengan libricant,

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    11/15

    sedangkan untuk mengatasi gesekan seperti yang no 3 di atas, diperlukan

    bahan pelicin yang dikenal dengan glidant (pelincir)

    Antilengket (antiaderent) berfungsi untuk mencegah melekatnya tablet

    pada dinding die dan punch, yang disebabkan bukan karean efek gesekan.

    Contoh antilengket adalah talk, magnesium stearat, dan amilum jagung.

    Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bahan pelicin

    (lubricant) antara lain (1) ukuran partikel , sebagai aturan umum, semua

    bahan pelicir berukuran 80-100 mesh (2) lama pencampuran bahan

    pelicindengan komponen tablet lainnya (massa tablet), (3) konsetrasi bahan

    pelicin yang digunakan. Beberapa contoh bahan pelicin, pelincir, dan

    antilengket dapat dilihat pada tablel dibawah ini

    Bahan pelicin larut air Bahan pelicin tidak larut air

    Asam adipat Garam kalsium (0,5-4%)

    magnesium (0,2-2%) dan zink dari

    asam stearat

    d,l-Laucine Gliseril monostarat

    Gliserin triasetat Gliserin palmitosteart

    Magnesium lauril sulfat (1-3%) Minyak sayur terhidrogenasi (1-

    5%)

    Polioksiatilen monostarat Minyak jarak terhidrogenasi

    Na benzoat (2-5%) Parafin ringan (1-3%)

    Na lauril sulfat (1-3%) Parafin

    Sukrosa monolaurat Sodium straril fumarat (0,5-2%)

    Asam starat

    Talk

    Lilin

    Bahan pelincir Antilengket

    Kalium silikat Sebagian besar bahan pelicin

    Koloidal silikon dioksid Amilum

    Mangnesium karbonat talk

    Magnesium trisilikat

    Amilum

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    12/15

    talk

    2.5Bahan Pewarna

    Bahan pewarna tidak boleh memiliki aksi terapeutik, tidak memperbaiki

    ketersediaan hayati dan stabilitas sediaan tablet. Fungsi bahan perwarna ialah

    untuk memudahkan identifikasi dan memperbaiki penampilan sediaan tablet.

    Bahan pewarna dapat diklarifikasikan menjadi bahan bahan pewarna yang

    larut air (dyes) dan pewarna yang larut air (pigment/lake). Contoh beberapa

    pewarna sintetik yang sering digunakan dalam bidang farmasi dapat dilhat pada

    tablet dibawah ini

    Ciri bahan pewarna yang larut air (dyes) dan yang tidak larut air (lakes)

    Karakteristik Lakes Dyes

    Kelarutan Tidak larut hampir

    disemua pelarut

    Larut dalam air

    ,propilenglikol, dan

    gliserin

    Metode pewarna Dengan dispersi Dengan larutan

    Kandungan zat warna

    murni

    10-40% 90-93%

    Rata-rata penggunaan 0-0,3 % 0,01-0,03%

    Ukuran partikel < 0,5m 12-200 mesh

    Stabilitas terhadap

    cahaya

    Sangat baik baik

    Stabilitas terhadap panas Sangat baik baik

    Kekuatan sebagai

    pewarna

    Tidak proposianal

    dengan kandungan zat

    pewarna

    Proposional dengan

    kandungan zat kimia

    Bayangan Bervariasi tergantung

    kandungan zat warna

    murni

    Konstan

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    13/15

    Beberapa bahan pewarna sintestik yang umum digunakan dibidang farmasi

    FD&C Nama

    umun

    Kelarutan (g/100ml at 25 C) stabilitas

    air gliser

    in

    propil

    engli

    ol

    25%

    etanol

    Sinar Oksida

    si

    pH3 pH5 pH7 pH8

    Red Erytro

    misin

    9,0 20,0 20,0 8,2 Buruk Cukup Tidak

    larut

    Tidak

    larut

    Tidak

    berub

    ah

    Tid

    ak

    ber

    uba

    h

    Red 40 Allura

    Red

    AC

    22.0 3,0 1,5 9,5 Baik cukup Tidak

    berub

    ah

    Tidak

    berub

    ah

    Tidak

    berub

    ah

    Tid

    ak

    ber

    uba

    h

    Yellow 5 Tatrazi

    ne

    20,0 18,0 1,5 12,0 Sangat

    baik

    cukup Tidak

    berub

    ah

    Tidak

    berub

    ah

    Tidak

    berub

    ah

    Tid

    ak

    ber

    uba

    h

    Yellow 6 Sunset

    yellow

    19,0 20,0 7,0 10,0 Sedang cukup Tidak

    berub

    ah

    Tidak

    berub

    ah

    Tidak

    berub

    ah

    Tid

    ak

    ber

    uba

    h

    Blue 1 Briliant

    blue

    20,0 20,0 2,2 20,0 Cukup buruk Sedik

    it

    mem

    udar

    Sanga

    t

    sediki

    t

    mem

    udar

    Sanga

    t

    sediki

    t

    mem

    udar

    San

    gat

    sedi

    kit

    me

    mu

    dar

    Blue 2 Indigoli

    ne

    1,6 1,0 20,0 1,0 Sangat

    buruk

    Buruk Cuku

    p

    mem

    udar

    Cuku

    p

    mem

    udar

    Cuku

    p

    mem

    udar

    Me

    mu

    dar

    selu

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    14/15

    ruh

    nya

    Green 3 Fast

    green

    20,0 14,0 20,0 20,0 cukup Buruk Sedik

    it

    mem

    udar

    Sanga

    t

    sediki

    t

    mem

    udar

    Sanga

    t

    sediki

    t

    mem

    udar

    Sed

    ikit

    me

    mu

    dar

    2.6Bahan pembasah (wetting agent)

    Bahan pembasah sering digunakan dalam tablet yang mengandung bahan aktif

    sukar larut dalam air, dengan tujan untuk meningkatkan laju disolasi.

    2.7

    Bahan tambahan ko-proses

    Bahan tambahan ko-proses adalah campuran dari dua tau lebih bahan

    tambahan yang berhubungan satu sama lain. Keuntunagn mengunaakna ko-

    proses adalah dapat mengurangi bahan tambahan yang digunakan ketika proses

    formulasi, serta dapat meningkatkan konsentrasi dari batch ke batch.

    Beberapa bahan ko-proses

    Nama bahan

    tambahan ko-proses

    Kandungan Industri pembuat

    Advantose Fs Fruktosa, pregelatin

    amilum

    DMV

    Avicel CE-15 MCC,Guar gum FMC

    Cellactose MCC, laktosa

    monohidrat

    Meggle GmbH

    Ludipress laktosa monohidrat,

    povidon, crosspovidon

    BASF

    LustreClear MCC,Keragen FMC

    Microcelac MCC, laktosa

    monohidrat

    Meggle GmbH

    Pharmatose DLC Anhidrase

    lactosa,lacticol

    DMV

  • 7/23/2019 FTS Solid ( BAB 2 - Bahan Tambahan Sediaan Tablet)

    15/15

    Prosolv SMCC MCC, koloidal silikon

    dioxide

    Penwest

    Cel-O-Cel MCC dan laktosa FMC

    Starlac Laktosan dan amilumjagung


Top Related