Download - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar.pdf
-
25/3/2014 Belajar Bersama: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
http://melihat-keindahan.blogspot.com/2013/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html 1/5
Wednesday, November 6, 2013
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dal diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Dibawah
ini dikemukakan faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar :
A. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)
1. Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila
seseorang selalu tidak sehat,s akit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya,dapat
mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar.
Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik, misalnya mengalami
gangguan pikiran, perasaan kecewa karena konflik debngan pacar, orang tua atau karena sebab
lainnya, ini dapat mengganggu atau mengurangi semangat belajar. Karena itu, pemeliharaan
kesehatan sangat penting bagi setiap orang fisik maupun mental, agar badan tetap kuat, pikiran
selalu segar dan bersemangat dalam bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar.
2. Intelegensi (kecerdasan)
Seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya
pun cendrung baik sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami
kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga prestasi belajarnya rendah.
Raden Cahaya Prabu, pernah mengatakan dalam mottonyan bahwa: didiklah anak sesuai
taraf umurnya. Pendidikan yang berhasil karena menyelami jiwa anak didiknya. Yang menarik
dari ungkapan ini adalah tentang umur dan menyelami jiwa anak didik.
Beliau berkeyakinan bahwa perkembangan taraf intelegensi sangat pesat pada masa umur
balita dan mulai menetap pada akhir masa remaja. Taraf intelegensi tidak mengalami penurunan,
yang menurun hanya penerapannya saja, terutama setelah berumur 65 tahun ke atas bagi mereka
yang alat inderanya mengalami kerusakan. Karena intelegensi diakui ikut menentukan
keberhasilan belajar seseorang.
Beliau juga mengatakan bahwa anak-anak yang taraf intelegensinya dibawah rata-rata, yaitu
dull normal, debil, embicil, dan idiot sukar untuk sukses dalam sekolah. Mereka tidak akan
mencapai pendidikan tinggi karena kemampuan potensinya terbatas. Sedangkan anak-anak yang
taraf intelegensinya normal, diatas rata-rata seperti superior, gifted dan genius, jika saja
lingkungan dan keluarga, masyarkat dan lingkungan pendidikannya juga turut menunjang, maka
mereka akan dapat mencapai prestasi dan keberhasilan dalam hidupnya.
3. Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar
seseorang. Bakat memang diakui sebagai kemamapuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan atau latihan. Misalnya belajar main piano, apabila dia memiliki bakat
musik akan lebih mudah dan cepat pandai dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki bakat
itu.
Banyak sebenarnya bakat bawaan atau terpendam yang dapat ditumbuhkan asalkan
Search
Go
iklan
PERUT KEMPES DALAM 3 HARI..!
Simpelet 3
HERBAL PELANGSING 100% AMAN dan
AMPUH! Pesan Seka
TURUN 6 KG Seminggu ? BISA!!!
Pelangsing Ampuh 100% Aman & Alami.
Dapatkan Disko
WOW!!! Perkasa dan Tahan Lama,
Rekomendasi Boyke
Pilihan TEPAT Pria HEBAT, bikin mama
Mau Lagi dan
Merapatkan VAGINA yang KENDOR
GARANSI UANG KEMBALI! Merapatkan
dan Membersihkan
KumpulBlogger.com:Menerima Bitcoin
About Me
SA RI HA NDA Y A NI
Ikuti 4
Belajar Bersama
-
25/3/2014 Belajar Bersama: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
http://melihat-keindahan.blogspot.com/2013/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html 2/5
diberikan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Disini tentu saja diperlukan pemahaman terhadap
bakat apa yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Soenarto dan Hartono bakat memungkinkan
seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan,
pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. Misalnya,
seseorang mempunyai bakat menggambar jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk
mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan tampak. Jika orang tuanya menyadari bahwa ia
mempunyai bakat menggambar dan mengusahahkan agar ia mendapatkan pengalaman yang
sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya dan anak itu juga menunjukkan minat yang
besar untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka ia akan dapat mencapai prestasi yang
timbul dan bahkan dapat menjadi pelukis terkenal. Sebaliknya, seorang anak yang mendapatkan
pendidikan menggambar dengan baik, namun tidak memiliki bakat menggambar, maka tidak akan
pernah mencapai prestasi untuk bidang tersebut. Dalam kehidupan di sekolah sering tampak
bahwa seseorang yang mempunyai bakat dalam bidang olahraga, umumnya prestasi mata
pelajaran lainnya juga baik.
Keunggulan dalam salah satu bidang, apakah bidang sastra, matematika atau seni,
merupakan hasil interaksi merupakan hasil dari bakat yang dibawa sejak lahir dan faktor
lingkungan yang menunjang termasuk minat dan dorongan pribadi.
4. Minat
Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri, semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut semakin beser minat. Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan datang dari hati
sanubari.
Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai
atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan
berbagai hal antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau memperoleh
pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cendrung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi
yang rendah.
Dalam konteks itulah diyakini bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak
didik. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dari
seseorang anak yang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu.
Persoalannya sekarang adalah bagaimana menimbulkan minat anak didik terhadap sesuatu?
Memahami kebutuhan anak didik dan melayani kebutuhan anak didik adalah satu upaya
membangkitkan minat anak didik.
Dalam penentuan jurusan harus disesuaikan dengan minat anak didik. Jangan dipaksakan
agar anak didik tunduk pada kemauan guru untuk memilih jurusan lain yang sebenarnya anak
didik tidak berminat. Dipaksakan juga pasti akan sangat merugikan anak didik. Anak didik
cenderung malas belajar untuk mempelajari mata pelajaran yang disukainya. Anak didik pasrah
pada nasib dengan nilai apa adanya.
Cara yang efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan
menggunakan minat-minat anak didk yang telah ada. Misalnya, beberapa orang anak didik
menaruh minat pada olahraga balap mobil. Sebelum mengerjakan kecepatan gerak guru dapat
menarik perhatian anak didik dengan menceritakan sedikit mengenai balap mobil yang baru saj
berlangsung, kemudian sedikit demi sedikit diarahkan ke materi pelajaran sesungguhnya.
5. Motivasi
Menurut Neoehi Nasution, Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendororng seseorang
untuk melakukan sesuuatu. Jadi, motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi berbeda dengan minat. Ia adalah daya penggerak
atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan. Yang bisa berasal dari dalam diri dan juga
dari luar. Motivasi yang berasal dari dalam diri (intrinsik), yaitu dorongan yang datang dari sanu
bari umumnya karena kesadaraan akan penting nya sesuatu. Motivasi yang berasal dari luar
(ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar diri (lingkungan), misalnya dari orang tua,
guru, teman-teman, dan anggota masyarakat. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan
melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah, atau
semangat.
Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah akan malas bahkan tidak mau mengerjakan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran.
Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya. Karena itu
motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri dengan cara senantiasa
memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
Senantiasa memasang tekad bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan
belajar.
6. Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa
V I EW MY CO MPLETE
PRO FI LE
pengunjung
View My Stats
Blog Archive
2014 (3)
2013 (21)
November (20)
Tips Cara Merawat agar Kulit
tidak Kering
Cara Daftar Adfly
Cara Daftar Hits4pay
Cara Membersihkan Kulit Muka
Penyebab Jerawat
Kode Etik Guru
silabus kelas 3 SD kurikulum
2013
silabus kelas I SD kurikulum
2013
BSE
silabus kelas 4 SD kurikulum
2013
silabus kelas 2 SD kurikulum
2013
silabus kelas 6 SD kurikulum
2013
silabus kelas 5 SD kurikulum
2013
Apresiasi Seni Rupa
Pengertian Media
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Belajar
cara menghilangkan jerawat
Cara Agar IDM Tidak Trial
RPP Integreted
makalah PMRI
April (1)
Labels
kesehatan (4)
materi (2)
Media & Teknologi (1)
RPP (1)
seni (1)
silabus (6)
Tips and Trik (2)
iklan
-
25/3/2014 Belajar Bersama: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
http://melihat-keindahan.blogspot.com/2013/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html 3/5
memperhatikan tekhnik dan faktor psiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan, akan mempengaruhi
hasil yang kurang memuaskan.
Ada orang yang sangat rajin belajar, siang dan malam tanpa istirahat yang cukup. Cara
belajar seperti ini tidak baik. Belajar harus ada istirahat untuk member kesempatan kepada mata,
otak, serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.
Selain itu, teknik-teknik belajar perlu diperhatikan, bagaimana caranya membaca, mencatat,
menggaris bawahi, membuat ringkasan /kesimpulan, apa yang harus dicatat dan sebagainya.
Selain dari teknik-teknik tersebut, perlu juga diperhatikan waktu belajar, tempat, fasilitas,
penggunaan media pengajar, dan penyesuaian bahan pelajaran.
7. Kemampuan Kognitif (Konsep Diri)
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa
yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana
perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Disini konsep diri yang dimaksud adalah
bayangan seseorang tentang keadaan dirinya sendiri pada saat ini dan bukanlah bayangan ideal
dari dirinya sendiri sebagaimana yang diharapkan atau yang disukai oleh individu bersangkutan.
Konsep diri berkembang dari pengalaman seseorang tentang berbagai hal mengenai dirinya
sejak ia kecil, terutama yang berkaitan dengan perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Dalam dunia pendidikan ada tiga tujuan pendidikan yang sangat dikenal dan diakui oleh para
ahli pendidikan, ranah kognitif, afektif, psikomotor. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang
selalu dituntut kepada anak didik untuk disukai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkat ini
menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.
Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan unutk sampai pada penguasaan
kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Persepsi adalah proses yang
menyangkut masuknya pesan dan informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi manusian
terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan. Hubungan ini dilakukan lewat
indranya, yaitu indra penglihatan, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Dalam pengajaran
guru harus menanamkan pengertian dengan cara menjelaskan materi pelajaran sejelas-jelasnya,
bukan bertele-tele pada anak didik, sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi anak didik.
Kemungkinan kecilnya kesalahan persepsi anak bila penjelasan ini diberikan itu mendekati objek
yang sebenarnya.
Semakin dekat penjelasan guru dengan realitas kehidupan semakin mudah anak didik
menerima dan menceran materi pelajaran yang disajikan. Seseorang anak yang telah memiliki
kemampuan persepsi ini berarti telah mampu menggunakan bentuk-bentuk representasi yang
mewakili objek-objek yang dihadapi, entah objek itu orang, benda, atau kejadian peristiwa.
Obejk-objek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,
gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.
B. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)
1. Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta family yang menjadi penghuni rumah. Faktor
orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi
rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan
bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang
tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.
Disamping itu, faktor keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Besar
kecilnya rumah tempat tinggal, ada atau tidak perlalatan / media belajar seperti, papan tulis,
gambar, peta, ada atau tidak ada kamar atau meja belajar, dan sebagainya, semuanya itu juga
turut menentukan keberhasilan belajar seseorang.
2. Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas
guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan
fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata-
tertib sekolah, dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Bila
suatu sekolah kurang memperhatikan tata-tertib (disiplin), maka murid-muridnya kurang
mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak mau belajar sungguh-sungguh di
sekolah maupun di rumah.
Hal ini mengakibatkan prestasi belajar anak menjadi rendah. Demikian pula jika jumlah murid
perkelas terlalu banyak (50-60 orang), dapat mengakibatkan kelas kurang tenang, hubungan guru
dengan murid kurang akrab, control guru menjadi lemah, murid menjadi kurang acuh terhadap
gurunya, sehingga motivasi belajar menjadi lemah.
3. Masyarakat
Ads Pow ered
by:KumpulBlogger.com
Menerima BitCoin
-
25/3/2014 Belajar Bersama: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
http://melihat-keindahan.blogspot.com/2013/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html 4/5
Newer Post Older Post
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat tinggal
keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan terutama anak-anaknya
rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
Tetapi sebaliknya, apabila tinggal dilingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah
dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangfat belajar atau dapat dikatakan tidak
menunjang sehingga motivasi belajar menjadi berkurang.
4. Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting mempengaruhi prestasi belajar.
Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu-lintas, iklim dan
sebagainya. Misalnya, bila bangunan penduduk sangat rapat, akan mengganggu belajar.
Keadaan lalu-lintas yang membisingkan, suara hiruk-pikuk orang disekitar, suara pabrik, polusi
udara, iklim yang terlalu panas, semuanya ini akan mempengaruhi kegairahan belajar. Sebaliknya,
tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar.
Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang didalamnya dihiasi dengan
tanaman atau pepohonan yang dipelihara dengan baik. Abotik hidup mengelompokkan dengan
baik dan rapi sebagai laboratium alam bagi anak didik. Sejumlah kurisi dan meja belajar tertau
rapid an ditempatkan dibawah pohon-pohon tertentu agar anak didik dapat belajar mandiri diluar
kelas dan berinteraksi dengan lingkungan. Kesejukan lingkunga membuat anak didik betah
berlama-lama di dalamnya. Begitulah lingkungan sekolah yang dikehendaki. Bukan lingkungan
sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan. Oleh karena itu,
pembangunan sekolah sebaiknya berwawasan lingkungan, bukan memusuhi lingkungan.
Po s te d b y S ari h andaY ani at 4:3 7 AM
2 comments:
Post a Comment
Enter your comment...
Comment as: Google Account
Publish
Preview
Home
(c ) 2009. Belajar Bersama. Pow ered by Blogger
Blogger Templates c reated by Deluxe Templates
Wordpress des igned by Roam 2 Rome.
Maria said...
ini sumbernya darimana ya?
November 24, 2013 at 9:14 AM
Sari handaYani said...
aku simpulkan dari berbagai sumber termasuk dari pengalaman aku belajar sampai
sekarang,,, knp ya??
maaf ya kalau postingan aku kurang jelas
November 25, 2013 at 2:50 AM
-
25/3/2014 Belajar Bersama: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
http://melihat-keindahan.blogspot.com/2013/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html 5/5