Download - Dr. Bambang, SpPD
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
1/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN KLINIK RSUD KUDUS
SEORANG PEREMPUAN USIA 26 TAHUN DENGAN TB MILIER, DISFAGIA,ANEMIA, CHOLELITIASIS
Disusun guna memenuhi salah satu tugas kepaniteraan klinik
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Pembimbing: dr. Bambang Adi Setyoko , Sp.PD
Disusun oleh
Feny Estu Wiayanti
!"#$%$"#"
FA&'()AS &ED*&)E+A
'I-E+SI)AS )A+'AA/A+A 0A&A+)A 1"$#
LEMBAR PENGESAHAN
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
2/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
LAPORAN KASUS
SEORANG PEREMPUAN USIA 26 TAHUN DENGAN TB MILIER, DISFAGIA,
ANEMIA, CHOLELITIASIS
)elah didiskusikan hari2tanggal:
+abu, 11 0uni 1"$#
Pembimbing
dr. Bambang Adi Setyoko , Sp.PD
Pelapor, engetahui,
Feny Estu Wi!y!nti "#$A%#it!, S&$PD
'()6*+*)6)
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
+umah Sakit 'mum Daerah &udus
I"entit!s Pen"e#it!
ama : y. W0
'mur : 1# tahun
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
3/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
0enis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : 0a3a
Status : enikah
Pekeraan : Ibu +umah )angga Alamat : /etas Peaten "!2"4 0ati &udus
omor 5 : 64!"1%
Dira3at di ruang : I/Delati $
asuk bangsal : $% ei 1"$#
&eluar bangsal : 17 ei 1"$#
Dikasuskan : $6 ei 1"$#
D!t! "!s!#
A$ An!%nesis : Autoanamnesis dengan penderita danAlloanamnesa dengan keluarga pasien pada
tanggal $6 ei 1"$# pada pukul $4."" WIB di
bangsal elati $ +uang D7 +S'D &udus
&eluhan 'tama : Demam, sulit dan sakit saat menelan makanan
+i3ayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke I/D +S'D &udus pada tanggal $% ei 1"$# pukul $$."" WIB.
Pasien merupakan ruukan dari Puskesmas +eosari. Pasien datang dengan keluhan
kesulitan menelan makanan 8 hampir sebulan dan demam 8 seak 6 hari S+S.
Pasien mengaku kesulitan dan sakit saat menelan makanan seperti nasi sehingga
pasien hanya mampu makan makanan 9air atau lunak seperti minum susu, makan
bubur, atau makanan lunak lainnya. Pasien merasakan mual namun tidak sampai
muntah. Pasien mengaku air liur terasa seperti terus menerus keluar. asu makan
pasien menurun dan pasien uga mengalami penurunan berat badan sebesar 1 kilo
dalam satu bulan terakhir.
Demam dirasakan pasien hilang timbul, pasien uga merasakan keringatdingin terutama saat malam hari sehingga pasien kesulitan tidur. Pasien
menyangkal adanya gusi berdarah, mimisan, timbul bintik merah di kulit.
Pasien uga mengeluhkan batuk selama $ tahun. Batuk dirasakan kadang;
kadang namun tak kunung sembuh 3alaupun pasien sudah minum obat batuk
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
4/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
yang dibelinya dari 3arung. Batuknya berdahak ber3arna putih namun sulit untuk
dikeluarkan. Pasien menyangkal pernah batuk ber9ampur darah atau ber9ak darah.
Pasien mengaku pada tahun 1"$% pernah mengkonsumsi obat paru yang
harus diminum rutin selama # bulan yang ia dapat dari Puskesmas 0ati, namun
pasien mengakui ika minum obat tidak se9ara rutin dan tidak dihabiskan.
. Pasien uga enggan kontrol kembali
ke dokter. Pasien mengaku BA& dan BAB dalam batas normal.
Ri-!y!t Peny!.it D!/u0u 1
Ri-!y!t &eny!.it &!#u ' t!/un 2)*+
+i3ayat penyakit antung
+i3ayat penyakit hati
+i3ayat hipertensi
+i3ayat diabetes mellitus
+i3ayat penyakit asma
+i3ayat penyakit ginal
+i3ayat penyakit gondok
+i3ayat menggunakan arum suntik
+i3ayat transusi darah
+i3ayat alergi obat atau makanan
Ri-!y!t Peny!.it Ke0u!#3! 1
+i3ayat penyakit yang sama pada keluarga
+i3ayat penyakit paru
+i3ayat penyakit antung
+i3ayat hipertensi
+i3ayat diabetes mellitus
+i3ayat penyakit asma
+i3ayat penyakit ginal
+i3ayat penyakit hati
+i3ayat penyakit tiroid 2 gondok
Ri-!y!t Pen345!t!n1
+i3ayat mengkonsumsi obat batuk yang dibeli di 3arung namun pasien lupa
nama obatnya
+i3ayat mengkonsumsi *A) # bulan pada tahun 1"$%
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
5/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Ri-!y!t Ke5i!s!!n 1
+i3ayat kebiasaan mengonsumsi amu;amuan
+i3ayat kebiasaan merokok +i3ayat kebiasaan minum al9ohol
Ri-!y!t S4si!0 E.4n4%i 1
Biaya pera3atan selama di rumah sakit dengan aminan 0&D kelas 4
&esan ekonomi kurang
Pasien adalah seorang Ibu rumah tangga dengan satu anak
Ri-!y!t Lin3.un3!n 1
Pasien dan anak laki;lakinya sekarang tinggal bersama orangtuanyakarena ada permasalahan dengan suaminya.
(ingkungan tempat tinggal pasien merupakan ka3asan padat penduduk dan
mengaku mempunyai entilasi udara yang kurang baik.
B$ Pe%e#i.s!!n Fisi. *7 Mei 2)*6 B!n3s!0 Me0!ti * K!%!# D8 RSUD Ku"us
&eadaan umum : )ampak lemah
&esadaran : 5ompos entis
)anda -ital : )D $$"27" mmCg
7 2menit
++ 1" 2menit
Su/u 984 C 'Fe5#is
BB : 46 kg
)B : $!% 9m
BI
Sp*1
/DS
:
:
:
$6,# kg2m1
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
6/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
&epala : ormo9ephale, distribusi rambut merata, mudah di9abut
&ulit : Pu9at , Sianosis , Ikterik
ata : &onungtias pu9at , s9lera ikterik , +eleks
9ahaya
Cidung
)elinga
:
:
Deiasi septum hidung , rhinorrhea , epistaksis
*torrhea, edema , hiperemis
ulut : Bentuk rahang normal, sul9us nasolabialis simetris
sianosis , lidah normal, tremor , tonsil )$;)$
(eher : )rakhea di tengah, tidak ada pembesaran &/B, tidak
ada pembesaran kelenar tiroid, 0-P %@1 9m C1*,
hepatougular relu
Paru depan
&anan &iri
Inspeksi Simetris pada posisi statis dan dinamis
+etraksi interkostal
Simetris pada posisi statis dan dinamis
+etraksi interkostal
Palpasi yeri tekan
Stem remitus sama kuat kanan dan kiri
yeri tekan
Stem remitus sama kuat kanan dan kiri
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Suara dasar esikuler @2@
WheeGing , +onki
Suara dasar esikuler @2@
WheeGing , +onki
Paru belakang
&anan &iri
Inspeksi Simetris pada posisi statis dan dinamis
+etraksi interkostal
Simetris pada posisi statis dan dinamis
+etraksi interkostal
Palpasi yeri tekan
Stem remitus normal, sama kuat kanan
dengan kiri
yeri tekan
Stem remitus normal, sama kuat
kanan dengan kiri
Perkusi Sonor S4n4#
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
7/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Auskultasi Suara dasar esikuler
WheeGing ,R4n.i 5!s!/ /!0us "i
5!s!0 setin33i ICS : '
Suara dasar esikuler
WheeGing , R4n.i 5!s!/ /!0us "i
5!s!0 setin33i ICS : '
0antung : Inspeksi : Pulsasi I9tus 5ordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi i9tus 9ordis teraba di I5S -
5(S selebar 19m, tidak kuat angkat
Perkusi : Batas antung atas I5S II PS(S
Batas kanan antung di I5S - PS(D
Batas antung kiri I5S - 5(S
Auskultasi : B0 I@II +eguler,urmur ,/allop
Abdomen Inspeksi : Simetris, mendatar, massa , hernia
umbili9alis , striae , s9ar ,
dilatasi ena , bekas luka ,
peristalti9 abdomen , pulsasi
epigastrium
Auskultasi : B' $# 2menit, Bruit
Perkusi : )impani diseluruh kuadran, nyeri
ketok 5-A , 9astle sign timpani
pada I5S IH AA(S
Palpasi : Supel, deense mus9ular , nye#i
te.!n "i e&i3!st#iu%', nyeri lepas
, hepar tidak teraba, lien tidak
teraba ballotement ginal ,
&andung kemih tidak teraba, pulsasi
aorta
)es As9ites : Shiting Dullness , Fluid Wae
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
8/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
/enitalia, Anus, +ektum : )idak dilakukan pemeriksaan
E.st#e%it!s Su&e#i4# In;e#i4#
Akral hangat @2@ @2@
Edema ;2;
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
9/45
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
10/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Foto Thorax 17 Mei 2016 (Saat dikasuskan)
5or: Bentuk dan letak normal. )ak membesar
Pulmo:5orakan bronkoaskular normal
)ampak ber9ak iniltrat milier di kedua paru
dengan 9aitas di paru kanan atas
Diaragma sinus normal
KESAN1TB P!#u Mi0ie# "en3!n @!it!s &!#u .!n!n !t!s
OM 17 Mei 2016 (Saat ikasuskan)
Plain oto: ber9ak iniltrat milier di kedua paru dengan 9aitas di paru kanan atas
*D:
; &ontras masuk melalui oral mengisi esophagus, gaster, duodenum
; Aliran kontras lan9er
; Esoagus: dinding regular, illing dee9t , striktura
; /aster: gambaran 4 lapis , mukosa normal, dinding regular, ulkus
; Duodenum: mukosa normal, illing dee9t , kurang terisi penuh
KESAN1 T!. t!%&!. .e0!in!n &!"! es4&/!3us
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
11/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Labotarium 17 Mei 2016 (Saat Dikasuskan)
Pe%e#i.s!!n H!si0 S!tu!n Ni0!i Ruu.!n
He%!t4043i Rutin + Di;;
He%43045in 6,> 'L 3="L *2$) *+$)
E#it#4sit 9,(2 'L u=u0 ($) +$*
He%!t4.#it 2*,8 'L ? 96 (7
)rombosit $## $"42u( $%" ? !""
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
12/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Leu.4sit 2,+ 'L *)9=u0 ($) *2$)
Net#4;i0 88,) 'H ? +)
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
13/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
BI $6,# : under3eight
Suhu : 47K5
&ulit: pu9at
ata: 5onungtia pu9at @2@
Pemeriksaan Abdomen:yeri tekan epigastrium
Pemeriksaan paru :
Auskultasi Paru Belakang: rhonki basah halus di basal setinggi I5S -
Pemeriksaan +ontgen )hora :
o Penurunan: Cb, Eritrosit, Cematokrit, (eukosit, (imosit, 5C, 5C5,
5-
o Peningkatan: etroil, +DW
Pemeriksaan (ab : )B Paru ilier dengan 9aitas paru
kanan atas
Pemeriksaan *D
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
14/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
; enghitung asupan pasien sesuai dengan aktiitas dan penyakit pasien
; &olaborasi medis dengan dokter giGi
Initial plan onitoring:
&', ))-, I)
Initial plan Edukasi:
; enelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit pasien, komplikasi yang
mungkin teradi dan pemeriksaan yang akan dilakukan.
; enelaskan kepada pasien tentang status giGinya
; emotiasi pasien untuk memenuhi asupan giGi seimbang
P#450e% 21 Fe5#is
Initial Assessment:
; en9ari etiologi
; en9ari komplikasi
Initial plan diagnosti9:
))- , (ab darah rutin, +umple (eed, )ube , Sputum B)A 4
Initial plan theraphy:
; Inus +inger (aktat 1" tpm
; )irah baring
; Para9etamol 4%"" mg tab po
; Para9etamol syr $1%mg2%ml ! dd $ 9th
Initial plan onitoring:
&', ))-, &eluhan Subekti, (ab darah rutin
Initial plan Edukasi:
; enelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit pasien, komplikasi yangmungkin teradi dan pemeriksaan yang akan dilakukan.
; enyarankan pasien untuk banyak minum agar terhindar dari dehidrasi,
mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal yang hanya akan menyebabkan panas
terperangkap sehingga menyebabkan suhu badan naik.
; emberikan kompres hangat kepada pasien
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
15/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
; enyarankan pasien untuk istirahat, makan makanan teratur dan bergiGi uga
minum obat se9ara teratur
P#450e% 91 Dis;!3i!
Initial Assessment:
enentukan Etiologi
en9ari komplikasi
Initial Plan Diagnostik:
; *D, Endoskopi, PF neurologi
Initial Plan )herapy :
; emodiikasi makanan yaitu makan makanan 9air 2 lunak
; /)
Initial Plan onitor: &', ))-, &eluhan Subekti
Initial Plan Edukasi:
; 0ika makan harus dalam posisi duduk untuk menghindari aspirasi bahan makanan
P#450e% (1 TB Mi0ie#Initial Assessment :
enentukan klasiikasi
o Pasien ini terbukti )B berdasarkan diagnosis se9ara klinis yaitu
pemeriksaan oto thoraks mendukung )B
o Berdasarkan ri3ayat pengobatan tergolong pasien baru )B
o Pasien ini tergolong kategori $
en9ari komplikasi: )B resisten obat , malnutrisi, rentan terkena ineksi
karena imunitas menurunInitial Plan
Diagnosti9 : Sputum B)A4, (ab darah rutin, +ontgen thoraks, /en Hpert
)herapy :
akan makanan yang bergiGi
)ahap intensi selama %# hari:
FD5 +CLE
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
16/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
17/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
enelaskan pada pasien dan keluarga mengenai penyakit dan kemungkinan
penyebabnya, menelaskan tuuan pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan
enelaskan kepada pasien tentang transusi darah yang dipelukan
emberikan inormasi mengenai eek samping obat sulas errosus yaitu mual,
muntah, BAB kehitaman, heart burn, konstipasi atau diare
C!t!t!n Ke%!u!n
R!5u, *8 Mei 2)*6
S: Batuk dahak putih , sakit saat menelan hanya mampu minum susu, mual ,
muntah, lemas , pusing , demam , suara sedikit serak
O: ))-: $1"27", adi #2menit, suhu 47.1K5, ++ 112menit
&': tampak lemah
&esadaran: 5
CA =, SI ;2; 5or : dalam batas normal
Pulmo : R4n.i 5!s!/ /!0us "i 5!s!0 setin33i ICS : '
Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%',
A: Dis;!3i!, Fe5#is, Ane%i! %i.#4siti. /i&4.#4%, TB Mi0ie#
P: Diagnosti9: Anamnesis, ))-, PF, (ab darah rutin, tes sputum bta 4
)erapi: In. +anitidine 1$
In.*ndansentron 1$
ethylprednisolon 1$1%
In +( 4" tpm
FD5 +CLE $1tablet
)ransusi P+5 1 kol, $ hari $ kol
onitoring: Ealuasi ))-, keluhan subekti
K!%is, *> Mei 2)*6
S: Batuk dahak putih , sakit saat menelan , mual , lemas , pusing , demam
, suara sedikit serak
O: ))-: $$"27", adi "2menit, suhu 46.#K5, ++ $72menit
&': tampak lemah
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
18/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
&esadaran: 5
CA =, SI ;2;
5or : dalam batas normal
Pulmo : R4n.i 5!s!/ /!0us "i 5!s!0 setin33i ICS : '
Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%',
A: Dis;!3i!, Fe5#is, Ane%i! %i.#4siti. /i&4.#4%, TB Mi0ie#$
P: Diagnosti9: Anamnesis, ))-, PF
)erapi: In. +anitidine 1$
In.*ndansentron 1$
ethylprednisolon 1$1%
In +( 4" tpm
FD5 +CLE $1 tab
)ransusi P+5 1 kol, $ hari $ kol
onitoring: Ealuasi ))-, keluhan subekti
u%!t, 2) Mei 2)*6
S: Batuk dahak putih , sakit saat menelan , mual , suara sedikit serak O: ))-: $$"26", adi 12menit, suhu 4#,K5, ++ 1"2menit
&': tampak lemah
&esadaran: 5
CA =, SI ;2;
5or : dalam batas normal
Pulmo : R4n.i 5!s!/ /!0us "i 5!s!0 setin33i ICS : '
Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%',
A: Dis;!3i!, Ane%i! %i.#4siti. /i&4.#4%, TB Mi0ie#
P: Diagnosti9: Anamnesis, ))-, PF, (ab darah rutin, tes sputum bta 4
)erapi: In. +anitidine 1$
In.*ndansentron 1$
ethylprednisolon 1$1%
In +( 4" tpm
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
19/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
FD5 +CLE $1tablet
onitoring: Ealuasi ))-, keluhan subekti
S!5tu, 2* Mei 2)*6S: Batuk dahak putih , sakit saat menelan sudah mampu makan bubur sediki;sedikit,
suara sedikit serak
O: ))-: $""27", adi 12menit, suhu 46K5, ++ $2menit
&': tampak lemah
&esadaran: 5
CA =, SI ;2;
5or : dalam batas normal
Pulmo : R4n.i 5!s!/ /!0us "i 5!s!0 setin33i ICS : '
Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%',
A: Dis;!3i!, Ane%i! %i.#4siti. /i&4.#4%, TB Mi0ie#
P: Diagnosti9: Anamnesis, ))-, PF
)erapi: In. +anitidine 1$
In.*ndansentron 1$
ethylprednisolon 1$1%
In +( 4" tpm
FD5 +CLE $1tablet
onitoring: Ealuasi ))-, keluhan subekti
Senin, 29 Mei 2)*6
S: Batuk N dahak putih , sakit saat menelan namun sudah bisa makan sedikit nasi,
mual suara sedikit serak
O: ))-: $1"27", adi %2menit, suhu 4#,7K5, ++ $72menit
&': tampak lemah &esadaran: 5
CA =, SI ;2;
5or : dalam batas normal
Pulmo : R4n.i 5!s!/ /!0us "i 5!s!0 setin33i ICS : '
Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%',
A: Dis;!3i!, Ane%i! %i.#4siti. /i&4.#4%, TB Mi0ie#
P: Diagnosti9: Anamnesis, ))-, PF
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
20/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
)erapi: In. +anitidine 1$
In.*ndansentron 1$
ethylprednisolon 1$1%
In +( 4" tpm
FD5 +CLE $1tablet
onitoring: Ealuasi ))-, keluhan subekti
Se0!s!, 2( Mei 2)*6
S: Batuk N dahak putih , lemas , mual . suara sedikit serak
O: ))-: $1"27", adi #2menit, suhu 46K5, ++ 1"2menit &': tampak lemah
&esadaran: 5
CA =, SI ;2;
Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%'
Labotarium 24 Mei 2016
Pe%e#i.s!!n H!si0 S!tu!n Ni0!i Ruu.!n
He%!t4043i Rutin + Di;;
He%43045in 6,> 'L 3=D0 *2$) *+$)
E#it#4sit 9,(* 'L u=u0 ($) +$*
He%!t4.#it 29,) 'L ? 96 (7
)rombosit 1!7 $"42u( $%" ? !""
Leu.4sit 2,8 'L *)9=u0 ($) *2$)
G#!nu0! 86,9 'H ? (9 76
Li%;4sit 6,* 'L ? 2+ ()
onosit 6,# 1 ? 7
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
21/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
MC: 67,( 'L ;L 7>>
MCH 2),2 'L P3 27
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
22/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Initial Plan Diagnostik:
; (aboratorium: darah lengkap, elektrolit, ungsi hati, petanda irus hepatitis, ratio
B'2kreatinin
; Endoskopi saluran 9erna
Initial Plan )herapy :
; )irah baring
; )ransusi darah P+5
; Asam )raneamat 4%"" mg
Initial Plan onitor: onitor tanda ital, geala klinis dan pemeriksaan darah rutin
Initial Plan Edukasi:
enelaskan tentang penyakit yang diderita, komplikasi serta pemeriksaan yang
akan dilakukan
emberikan saran agar pasien tidak melakukan aktiitas yang berlebihan
R!5u, 2+ Mei 2)*6
S: (emas , mual , nyeri perut bagian epigastrium.
O: ))-: $$"2", adi 42menit, suhu 4#,7K5, ++ $72menit
&': tampak lemah
&esadaran: 5
CA =, SI ;2; Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%'
A: Ane%i! %i.#4siti. /i&4.#4%, TB Mi0ie#
P: Diagnosti9: Anamnesis, ))-, PF, 'S/ Abdomen, (ab darah rutin
)erapi: In. +anitidine 1$
In.*ndansentron 1$
ethylprednisolon 1$1%
In +( 4" tpm
FD5 +CLE $1tablet
)ransusi P+5 1 kol, $ hari $ kol
onitoring: Ealuasi ))-, keluhan subekti
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
23/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
K!%is, 26 Mei 2)*6
S: (emas , mual N, nyeri perut bagian epigastrium N
O: ))-: $$"2", adi 42menit, suhu 4#,7K5, ++ $72menit
&': tampak lemah
&esadaran: 5
CA =, SI ;2;
Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%'
Pe%e#i.s!!n USG A5"4%en 1 26 Mei 2)*6
Cepar : 'kuran normal, tepi rata, densitas gema homogen, nodul . -ena porta, ena
hepati9a tak melebar, ena 9aa inerior tak melebar
(ien: 'kuran normal, densitas gema homogen, nodul , ena line tak melebar&E: Dinding tak menebal, batu, sludge
Pankreas: 'kuran normal, massa
/inal kanan: 'kuran normal, batas korteks medulla normal. Pielo9aly9es system tak
melebar, batu
/inal &iri: 'kuran normal, batas korteks medulla normal. Pielo9aly9es system tak
melebar, batu
-': dinding tak menebal, batu , massa
'terus : 'kuran ormal, densitas gema homogen, massa2nodul
Aorta: )ak tampak pembesaran limonodi paraaorta
Kes!n1 C/40e0iti!sis .e@i0
A: Ane%i! %i.#4siti. /i&4.#4%, TB Mi0ie#
P: Diagnosti9: Anamnesis, ))-, PF, (ab darah rutin
)erapi: In. +anitidine 1$
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
24/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
In.*ndansentron 1$
ethylprednisolon 1$1%
In +( 4" tpm
FD5 +CLE $1tablet
onitoring: Ealuasi ))-, keluhan subekti
P#450e% 71 C/40e0iti!sis
Initial Assessment:
en9ari komplikasi
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
25/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
enelaskan kepada pasien untuk menerapkan pola makan yang sehat dan
seimbang
enghindari atau mengurangi makanan berlemak
enghindari diit ketat karena penurunan berat badan se9ara drastis dalam 3aktu
singkat dapat mempertinggi resiko terbentuknya batu empedu
u%!t, 27 Mei 2)*6
S: (emas
O: ))-: $$"2", adi 42menit, suhu 4#,7K5, ++ $72menit
&': tampak lemah
&esadaran: 5
CA =, SI ;2;
Abdomen: Nye#i te.!n "i e&i3!st#iu%'
Labotarium 27 Mei 2016
Pe%e#i.s!!n H!si0 S!tu!n Ni0!i Ruu.!n
He%!t4043i Rutin + Di;;
Cemoglobin $1,1 g2d( $1." ? $%."
Eritrosit %,$ u2ul !." ? %.$
Cematokrit 4#,6 4# ? !6
)rombosit 174 $"42u( $%" ? !""
(eukosit #,# $"42ul !." ? $1."
G#!nu0! 8(,( 'H ? (9 76
Li%;4sit 6,6 'L ? 2+ ()
onosit 7," 1 ? 7",1 ;
MC: 72,* 'L ;L 7>>
MCH 2(,) 'L P3 27
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
26/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
MCHC 99,2 'L 3=D0 99
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
27/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
I$ Tu5e#.u04sis
Penyakit menular langsung disebabkan oleh mikobakterium tuberkulosis yang
menyerang paru. Pasien )B paru berdasarkan konirmasi hasil pemeriksaan bakteriologis.
Pasien )B yang hasil pemeriksaan sediaan dahaknya positi dengan 9ara pemeriksaan
mikroskopis langsung, biakan atau tes diagnostik 9epat .
Pasien )B berdasarkan diagnosis klinis .Pasien )B paru B)A negati dengan hasil oto
toraks sangat mendukung gambaran )B. &eluhan pasien datang dengan geala dan tanda
penyakit )B paru seperti batuk berdahak 1 minggu dan dapat disertai sedikitnya salah
satu dari geala berikut:
$. (okal respiratorik: dapat ber9ampur darah atau batuk darah, sesak naas, dan nyeri
dada ataupleuritic chest pain.
1. Sistemik: nasu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam tanpa
kegiatan isik, demam meriang, badan lemah dan malaise
4. +i3ayat &ontak
!. +i3ayat pengobatan )B sebelumnya
%. Faktor +esiko CI- dan D
Pemeriksaan penunang dengan melalukan pemeriksaan mikroskopis kuman )B
atau kultur kuman dari spe9imen sputum2 dahak se3aktu;
pagi;se3aktu sebanyak 4 kali minimal satu bahan berasal dari dahak pagi hari.
+adiologi dengan oto toraks pada )B, umumnya di apeks paru terdapat gambaran
ber9ak;ber9ak a3an dengan batas yang tidak elas atau bila dengan batas elas
membentuk tuberkuloma. /ambaran lain yang dapat menyertai yaitu, kaitas
, pleuritis , eusi pleura
.
&lasiikasi berdasarkan ri3ayat pengobatan :
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
28/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
$. &asus Baru
Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan *A) atau sudah pernah menelan
*A) kurang dari !mgg
1. &asus &ambuh
Adalah pasien )B yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan )B dan telah
dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,didiagnosis kembali dengan B)A
4. &AS'S P')'S BE+*BA)
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
29/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
1+CLE2!+C atau
1+CLE2!+4C4
)B Paru baru pernah mendapatkan *A)
PAD'A &A)E/*+I 1
1+CLES2+CLE2%+CE atau
1+CLES2+CLE2%+4C4E4
Sebelum pengobatan pada pasien dengan ri3ayat pernah mendapatkan *A) harus
dilakukan 'i resistensi 9epat,bila + sensiti Paduan &ategori 1 boleh
diberikan,bila + resistan dikelola sebagai kasus )B D+
Dianurkan menggunakan kombinasi dosis tetap dosis. Dosis sesuai dengan berat
badan
Eek samping *A)
EFEK
SAMPING
RINGAN
PENEBAB PENATALAKSANAAN
)idak ada nasu
makan,
mual,sakit perut
+iampi9in Semua *A) diminum malam
sebelum tidur
yeri Sendi PiraGinamide Beri Aspirin
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
30/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
&esemutan s2d
rasa terbakar di
kaki
IC Beri itamin B# $""mg
per hari
Warna
kemerahan pada
air seni
+iampi9in )idak perlu diberi apa;apa, tapi
perlu penelasan kepada pasien.
EFEK SAMPING
BERAT
PENEBAB PENATALAKSANAAN
/atal dan
kemerahan kulit
Semua enis *A)
)uli Streptomisin Streptomisin dihentikan, ganti
Etambutol.
/angguan
keseimbangan
Streptomisin Streptomisin dihentikan, ganti
Etambutol.
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
31/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Ikterus tanpa
penyebab lain
+CL Centikan +CL
/angguan
penglihatan
Ethambutol Centikan Ethambutol
Purpura dan
renatan
+iampi9in Centikan +iampi9in
II$ MALNUTRISI
alnutrisi adalah keadaan giGi indiidu akibat kekurangan maupun kelebihan
asupan energi, protein, atau Gat giGi tertentu yang berdampak pada perubahan komposisi
tubuh dan ungsi organ.
alnutrisi dapat teradi oleh karena &ekurangan /iGi
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
32/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
ma9am dapat se9ara sendiri;sendiri maupun se9ara bersamaan seperti penurunan asupan
giGi akibat kurangnya nasu makan, menurunnya absorbsi, pengurangan makan pada saat
sakit, peningkatan kehilangan 9airan atau Gat giGi akibat muntah;muntah dan diare,
meningkatnya kebutuhan baik dari kebutuhan akibat sakit dan parasit yang ada didalam
tubuh.
M!@!%%!@!% Peny!.it M!0nut#isi
Penyakit malnutrisi dibedakan menadi dua ma9am yaitu
$. Penyakit giGi lebih 9ontohnya yaitu obesitas yaitu konsumsi kalori
yang berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi, diabetesmellitus yaitu obesitas dan tekanan darah yang tinggi, antung koroner yaitu
penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah antung, stroke, kanker paru;
paru, dan lain sebagainya.
1. Penyakit giGi kurang 9ontohnya yaitu k3ashiorkor yaitu penyakit
yang disebabkan karena kekurangan kalori dan protein, marasmus yaitu penyakit
yang disebabkan karena kekurangan kalori, dan busung lapar yaitu penyakit yang
disebabkan karena kekurangan protein.
Pen345!t!n "!n &en@e3!/!n &!"! M!0nut#isi
Pen345!t!n1
Pada stadium ringan dengan perbaikan giGi.
Pengobatan pada stadium berat 9enderung lebih kompleks karena masing;masing
penyakit harus diobati satu persatu. Penderitapun sebaiknya dira3at di +umah
Sakit untuk mendapat perhatian medis se9ara penuh.
Pen@e3!/!n1
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
33/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Berikan makanan yang berariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak,
itamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal $"
dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein $1 dan sisanya karbohidrat.
+ain menimbang dan mengukur tinggi badan ika teradi malnutrisi maka
konsultasikan dengan dokter.
0ika telah menderita karena kekurangan giGi, maka segera berikan kalori yang
tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya
bisa diberikan setelah sumber;sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu
meningkatkan energi. Berikan pula suplemen mineral dan itamin penting lainnya.
Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah
berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan se9ara umum.
amun, biasanya akan meninggalkan sisa geala kelainan isik yang permanen dan
akan mun9ul masalah intelegensia di kemudian hari.
Diit 5!3i &en"e#it! M!0nut#isi
$. Bagi penderita Penyakit giGi lebih 9ontohnya yaitu obesitas tekanan
darah yang tinggi, antung koroner, stroke, kanker paru;paru, dan lain sebagainya.
Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang rendah lemak atau kalori.
1. Bagi penderita Penyakit giGi kurang 9ontohnya yaitu
k3ashiorkor,marasmus dan busung lapar. 'ntuk penyakit k3ashiorkor disarankan
mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan protein, 'ntuk penyakit
marasmus disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori. 'ntuk
busung lapar disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein.
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
34/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
III$ DISFAGIA
Disagia dideinisikan sebagai kesulitan dalam mengalirkan makanan padat atau 9air
dari mulut melalui esoagus. Penderita disagia mengeluh sulit menelan atau makanan
terasa tidak turun ke lambung. Disagia harus dibedakan dengan odinoagia . Disagia dapat disebabkan oleh gangguan pada masing;masing ase menelan
yaitu pada ase oroaringeal dan ase esoageal.
&eluhan disagia pada ase oroaringeal berupa keluhan adanya regurgitasi ke
hidung, terbatuk 3aktu berusaha menelan atau sulit untuk mulai menelan. Sedangkan
disagia ase esoageal, pasien mampu menelan tetapi terasa bah3a yang ditelan terasa
tetap mengganal atau tidak mau turun serta sering disertai nyeri retrosternal. Disagia
yang pada a3alnya terutama teradi pada 3aktu menelan makanan padat dan se9ara
progresi kemudian teradi pula pada makanan 9air, diperkirakan bah3a penyebabnya
adalah kelainan mekanik atau struktural. Sedangkan bila gabungan makanan padat dan 9air
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
35/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
diperkirakan penyebabnya adalah gangguan neuro muskular. Bila keluhan bersiat
progresi bertambah berat, sangat di9urigai adanya proses keganasan.
Berdasarkan penyebabnya dibagi menadi :
$. Disagia mekanik, timbul bila teradi penyempitan lumen esoagus.
Penyebab : sumbatan lumen esoagus oleh massa tumor dan benda asing, peradangan
mukosa esoagus, striktur lumen esoagus, penekanana esoagus dari luar, a.subklaia
yang abnormal < disagia lusoria >.
1. Disagia motorik, timbul bila teradi kelainan neuromuskular yang berperan dalam
proses menelan < .-, .-II, .IH, .H, dan .HII >.
Penyebab : akalasia, spasme dius esoagus, kelumpuhan otot aring, dan skleroderma
esoagus.4. Disagia oleh gangguan emosi atau tekanan i3a yang berat dikenal sebagai globus
histerikus.
Berdasarkan ase letaknya :
$. Fase oroaringeal: penyakit serebroaskular, miastenia grais, kelainan muskular,
tumor, diertikulum Lenker, gangguan motilitas2singter esoagus atas.
1. Fase esoageal: inlamasi, striktur esoagus, tumor, rin"#!eb, penekanan dari luar
esoagus, akalasia, spasme esoagus dius, skleroderma.
PA)*FISI*(*/I
/angguan pada proses menelan dapat digolongkan tergantung dari ase menelan yang
dipengaruhinya.
&eberhasilan mekanisme menelan tergantung dari beberapa aktor, yaitu :
$. 'kuran bolus makanan
1. Diameter lumen esoagus yang dilalui < normalnya !9m bila kurang dari 1,%9m maka
akan teradi disagia >
4. &ontraksi peristaltik esoagus
!. Fungsi singter esoagus atas dan ba3ah
%. &era otot ? otot rongga mulut dan lidah
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
36/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Anamnesis dan pemeriksaan isik
)erduga ase oroaringeal )erduga ase esoageal
Barium meal Barium meal
Abnormal ormal Abnormal ormal
Endoskopi atas @ biopsi
Endoskopi atas @ biopsi
Fluoroskopi anometri
Anamnesis :
; 0enis makanan
; Progresi dalam beberapa bulan
; )erdorong dengan 9airan atau tidak
; Penyakit sebelumnya
; Waktu dan peralanan penyakit
; (okasi daerah sumbatan
Pemeriksaan isik :
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
37/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
; Pada Pemeriksaan isik, periksa mekanisme motoris oral dan laryngeal. Pemeriksaan
nerus - dan -II;HII penting dalam menentukan bukti isik dari disagia oroaringeal.
; Pengamatan langsung penutupan bibir, rahang, mengunyah, pergerakan dan kekuatan
lidah, eleasi palatal dan laryngeal, saliasi, dan sensitiitas oral.
; Perabaan daerah leher
; Periksa kesadaran dan status kogniti pasien karena dapat mempengaruhi keamanan
menelan dan kemampuan kompensasinya.
; Dysphonia dan dysarthria adalah tanda disungsi motoris struktur;struktur yang terlibat
pada menelan.
; Periksa mukosa dan gigi geligi mulut
; Periksa relek muntah.
; Periksa ungsi pernapasan
; )ahap terakhir adalah pengamatan langsung aktiitas menelan. Setelah menelan, amati
pasien selama $ menit atau lebih ika ada batuk tertunda; Periksa pembesaran antung, elongasi aorta
PEE+I&SAA PE'0A/
Esoagoskopi , untuk melihat langsung isi
lumen esogaus dan keadaan mukosanya
Barium meal
Fluoroskopi, untuk melihat kelenturan dinding esoagus, adanya gangguan peristaltik,
penekanan lumen esoagus dari luar, isi lumen esoagus, dan kelainan mukosa esoagus anometri esoagus untuk menilai ungsi motorik esoagus, dengan mengukur tekanan
dalam lumen esoagus dan tekanan singter esoagus sehingga dapat dinilai gerakan
peristaltik se9ara kualitati dan kuantitati
Akalasia Sriktur esoagus
&*P(I&ASI
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
38/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Disagia menyebabkan penurunan pemasukan kalori atau makanan yang
mengandung protein sehingga harus diperhatikan apakah pasien mengalami kekurangan
kalori protein . Penderita disagia akan mengalami kesulitan menelan makanan
sehingga suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, itamin,
mineral, dan 9airan berkurang. Dampak lanut akan mengalami deisiensi Gat giGi dan
tubuh mengalami gangguan metabolisme.
I:$ ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROM
Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh berkurangnya kadar hemoglobin
di dalam aliran darah.. Cemoglobin adalah pigmen darah ber3arna merah yang didapatkandi dalam eritrosit dan berungsi mengikat serta mengangkut oksigen dari paru ke aringan
dan 5*1 dari aringan keparu.'ntuk maksud praktis, pemeriksaan hemoglobin ,
hemato9krit , dan hitung eritrosit digunakan untuk menentukan adanya anemia.
Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
$> /angguan pembentukan eritrosit
/angguan pembentukan eritrosit teradi apabila terdapat deisiensi
substansi tertentu seperti mineral , itamin , asam amino, serta gangguan pada sumsum tulang.
1> Perdarahan
Perdarahan baik akut maupun kronis mengakibatkan penurunan total sel
darah merah dalam sirkulasi.
4> Cemolisis
Cemolisis adalah proses penghan9uran eritrosit.
- Ba3aan :kelainan membrane eritrosit, kelainan enGim dan
hemoglobin abnormal.
- Didapat :kelainan imunologi, mekanik, ineksi, Gatkimia,
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
39/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
isika, dll.
K0!si;i.!si
Berdasarkan gambaran morologik, anemia diklasiikasikan menadi tiga enis anemia:
$. Anemia normositik normokrom.
Anemia normositik normokrom disebabkan oleh karena perdarahan akut,
hemolisis, dan penyakit;penyakit iniltrati metastatik pada sumsum
tulang. )eradi penurunan umlah eritrosit tidak disertai dengan perubahan
konsentrasi hemoglobin
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
40/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Berkurangnya sintesis globin:
)halasemia dan
Cemoglobinopati.
Berkurangnya sintesis heme: Anemia Sideroblastik.
Gambar 1. Morfologi Sel Darah Merah pada Anemia
Ane%i! Mi.#4siti. Hi&4.#4% 1
erupakan anemia dengan nilai 5- =7" l. Beberapa penyakit dengan gambaran
anemia mikrositik hipokrom adalah anemia deisiensi besi, anemia karena penyakit
kronik2menahun, thalamsemia, anemia sideroblastik.
Anemia deisiensi besi :
erupakan keadaan anemia akibat kekurangan besi di dalamtubuh. Cal ini dapat
disebabkan karena
Peningkatan kebutuhan besi masa pertumbuhan, kehamilan, masa menyusui
&ehilangan besi berlebih perdarahan kronik, perdarahan akut, menstruasi, donor
darah
Penurunan intake2pemasukan besi makanan2diet, gangguan absorbsi
Patoisiologi :
a. &egagalan sintesis hemoglobin
- &egagalan pada sintesis besi : deisiensi besi
- &egagalan pada sintesis protoporirin : anemia
sideroblastik
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
41/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
- &egagalan pada sintesis globin : thalasemia
b. Berkurangnya masa hidup eritrosit, biasanya pada anemia berat
- &ekurangan besiCb turun adanya penurunan
ormabilitas dan leksibilitas membran mudah di
destruksi oleh limpasel pensil, oalosit, sel target
- Bentuk dan leksibilitas membran eritrosit dipertahankan
oleh o1 dan 5o1.
ADB adalah anemia yang teradi akibat kekurangan 9adangan Gat besi. Lat besi
yang tidak adekuat menyebabkan berkurangnya sintesis hemoglobin sehingga
menghambat proses pematangan eritrosit.Lat besi yang tidak adekuat disebabkan oleh
rendahnya asupan besi total dalam makanan atau bioaailabilitas besi yang
dikonsumsi menurun ,
kebutuhan akan Gat besi yang meningkat , perdarahan kronis, diare kronik, alabsorbsi, serta ineksi
9a9ing tambang. Dilihat dari beratnya deisiensi besi dalam tubuh, dapat dibagi
menadi 4 tahap, yaitu :
)ahap Pertama
)ahap ini disebut iron depletion atau stora"e iron deicienc$, ditandai dengan
berkurangnya 9adangan besi.
)ahap kedua )ahap ini disebut dengan iron limited er$thropoiesis dimana
penyediaan besi yang tidak 9ukup untuk menunang eritropoiesis.
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
42/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
)ahap ketiga &eadaan ini disebut uga%ron Deicienc$ &nemia teradi bila
besi yang menuu eritroid sumsum tulang tidak 9ukup sehingga menyebabkan
penurunan hb.
P!#!%ete# De;isiensi Besi
Sumber : Iron Metabolism and Iron Defciency, (Lukens, 1995)
Iron Defciency Anemia, (Hillman, 1995)
T!n"! "!n Ge!0!
/eala umum anemia disebut uga sebagai sindroma anemia yang diumpai pada
ADB apabila kadar hemoglobin turun di ba3ah 6;7 g2dl, badan lemah, lesu, 9epat lelah,
mata berkunang;kunang serta telinga mendenging.
Pada pemeriksaan isik diumpai
pasien yang pu9at, terutama pada konun9tia dan aringan di ba3ah kuku.Sedangkan
geala khas pada ADB adalah:&oilony9hia, Atropi papil , dan Stomatitis angularis
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
P!#!%ete# T!/!& *
N4#%!0
T!/!& 2
Se"i.it
%enu#un
T!/!& 9
Menu#un e0!s
5adangan besi = $"" " "
Fe serum normal = #" = !"
)IB5 4#";4" Q4" Q!$"
Saturasi transerin 1";4" =$% =$"
Feritin serum =1" =$1 =$1
Sideroblas !";#" =$" =$"
FEP Q4" Q$"" Q1""
5- normal normal enurun
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
43/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
Di!3n4sis
&riteria diagnosis ADB menurut WC* dan (anGko3sky:
&adar Cb kurang dari normal sesuai usia
&onsentrasi Cb eritrosit rata;rata = 4$
&adar Fe serum = %" 'g2dl < ormal 7" ? $7" ug2dl>
Saturasi transerin = $%
Pemeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositik yang dikonirmasi dengan
kadar 5-, 5C, dan 5C5 yang menurun.
Pada per3arnaan sumsum tulang tidak ditemukan besi atau besi berkurang.
Anemia Penyakit enahun :
erupakan anemia normokrom atau hipokrom ringan yang terdapat pada pasien
dengan penyakit sistemik seperti ineksi kronik, inlamasi kronik, keganasan, atau
penyakit lain . Bukan karena perdarahan, hemolysis atau pergantian
sum;sum tulang oleh sel tumor.
Ditandai dengan : Penurunan SI, penurunan )IB5, kadar erritin normal2meningkat.
Anemia ini biasanya bersiat sekunder, artinya ada penyakit yang mendasarinya.
Perbedaannya dengan anemia deisiensi besi tampak pada erritin yang tinggi dan )IB5
yang rendah. 'ntuk mengobati anemia ini, dilakukan dengan melakukan pengobatan
kepada penyakit yang mendasarinya.
Penyakit yang berhubungan dengan anemia karena penyakit menahun :
Ineksi kronik : osteomyelitis, ba9terial endo9arditis, tuber9ulosis,
ab9ess, bron9hie9tasis, dll.
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
"#UD Kudus periode $ %ei & ' (uni $016
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
44/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
&elainan inlamasi kronik yang lain : rheumatoid artritis, S(E,
s9leroderma, thrombophlebitis, dll.
&eganasan : 9ar9inoma, lymphoma, myeloma.
(ain;lain : 9ongestie heart ailure, is9hemi9 heart disease, dll.
Anemia Sideroblastik :
)eradi karena adanya gangguan pada rantai protoporirin. enyebabkan besi
yang ada di sumsum tulang meningkat sehingga besi masuk ke dalam eritrosit yang baru
terbentuk dan menumpuk pada mitokondria perinukleus.
)halasemia :
)eradi karena gangguan pada rantai globin. )halasemia dapat teradi karena
sintesis Cb yang abnormal danuga karena berkurangnnya ke9epatan sintesis rantai ala
atau beta yang normal.
D!;t!# Pust!.!
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UN!"
"#UD Kudus periode $ %ei & ' (uni $016
-
7/25/2019 Dr. Bambang, SpPD
45/45
Feny Estu Wijayanti 406151060
$. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. )uberkulosis: pedoman diagnosis dan
penatalaksaan di Indonesia
1. )uber9ulosis 5oalition or )e9hni9al Assistan9e.%nternational Standards or
'uberculosisare (%S'). 4ndEd 1"$!
4. &ementrian &esehatan +I.edoman *asional ela$anan +edokteran 'ata
Laksana 'uberkulosis, 1"$4.
!. Buku Aar Ilmu Penyakit Dalam Edisi &elima 0ilid I. 1"". Interna Publishing:
0akarta
%. Wira3an +. &lasiikasi dan strategi diagnosis anemia. Pendidikan
Berkesinambungan Patologi &linik 1""1 0akarta: Departemen Patologi &linik
F& 'I.
#. I ade Bakta. Cematologi &linik +ingkas. 1"$1. E/5 : 0akarta: E/5.