Download - Da'wah berbasis pendidikan
DA’WAH BERBASIS PENDIDIKAN
MELALUI
SEKOLAH ISLAM TERPADU
Hakikat da`wah
MasyarakatSaat ini
Masyarakat Islami
(madani)Transformasi
•Individu dan Sosial
•Kultural dan Struktural
DA’WAH DA’WAH
SYAMILAH
AKTIVITAS TERENCANA TRANSFORMASI
MENYIAPKAN SELURUH KEKUATAN
MMedan amaledan amal
Di dalam negara terdapat tiga jenis organisasi yg menjalankan fungsi dari seluruh kehidupan- Org Publik , Org Privat (bisnis), Org Nirlaba (NGO)-. Setiap individu sebagai bagian dari institusi tersebut, sebagai anggota salah satu, dua atau ketiganya.
Org Publik: Org yg menentukan kebijakan politik atas kehidupan publik – orang per orang atau kelembagaan (publik,privat, nirlaba)-.
JenisJenis BentukBentuk MisiMisi MotiMotiff
KarakteristKarakteristikik
PublikPublik LegislatifLegislatif
EksekutifEksekutif
YudikatifYudikatif
Kesejahteraan Kesejahteraan seluruh warga seluruh warga negaranegara
NonprofiNonprofitt
Mengelolala Mengelolala kebijakankebijakanRegulasiRegulasiMendorong Mendorong persamaanpersamaanMencegah Mencegah eksploitasieksploitasiMendorong kohesi Mendorong kohesi sosialsosial
BisnisBisnis BUMN/BUMDBUMN/BUMD
SwastaSwasta
KoperasiKoperasi
Kesejahteraan Kesejahteraan pemilik usaha, pemilik usaha, pengelola, dan pengelola, dan kustomerkustomer
ProfitProfit Fungsi ekonomiFungsi ekonomiFungsi InvestasiFungsi InvestasiOrientasi profitOrientasi profitPromosi kemandirianPromosi kemandirian
NirlabaNirlaba Politik Politik
SosialSosial
KeagamaanKeagamaan
Dll.Dll.
Kesejahteraan Kesejahteraan yg blm bisa yg blm bisa diisi oleh diisi oleh pelayanan yg pelayanan yg diberikan oleh diberikan oleh publik dan publik dan swasta.swasta.
KesinamKesinambunganbungan
Fungsi sosialFungsi sosialKerja VoluntirKerja VoluntirMendorong TJ Mendorong TJ individuindividuMendorong Mendorong masyarakatmasyarakatMdrg komitmen u/ Mdrg komitmen u/ mensejahterakat org mensejahterakat org lainlain
BENTUK, MISI, DAN KARAKTERISTIK TIGA SEKTOR KEHIDUPAN
GRAND STRATEGY DA’WAH
penyebaran SDM da’wah ke berbagai lembaga yang menjadi mashadirul qarar, agar mereka dapat mempengaruhi, merumus-kan, menterjemahkan konsep dan nilai-nilai Islam ke dalam kebijakan-kebijakan publik.
penyebaran aktifis da’wah ke berbagai kalangan dan lapisan masyarakat untuk menyiapkan masyarakat agar mereka menerima manhaj Islam serta produk kebijakan publik yang Islami
Grand Strategy Da’wah
(khuthuth ‘aridhah)Strategi
Mobilitas Horizontal (ta’biah al afaqiyah)
Strategi Mobilitas Vertikal
(ta’biah al amudiyah),
5
Sektor PrivatSektor Privat.Mobilitas vertikal dalam sektor privat pada prinsipnya .Mobilitas vertikal dalam sektor privat pada prinsipnya adalah perjuangan menuju kemandirian ekonomi yang akhirnya adalah perjuangan menuju kemandirian ekonomi yang akhirnya memunculkan kekuatan ekonomi umat. Kekuatan ini secara memunculkan kekuatan ekonomi umat. Kekuatan ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kekuatan politik dalam langsung sangat berpengaruh terhadap kekuatan politik dalam perumusan kebijakan publik. perumusan kebijakan publik.
Sektor PublikSektor Publik Mobilitas vertikal kader dalam sektor publik sesuai Mobilitas vertikal kader dalam sektor publik sesuai dengan tangga dengan tangga haromul kafa’ah,haromul kafa’ah, semakin ke atas keberadaan semakin ke atas keberadaan kader da’wah akan semakin strategis dalam mempengaruhi, kader da’wah akan semakin strategis dalam mempengaruhi, memutuskan atau menerjemahkan kebijakan publik. memutuskan atau menerjemahkan kebijakan publik.
Sektor Ketiga. Sektor Ketiga. LSM Da’wah (LSM Da’wah (wajihat amalwajihat amal)— harus mampu )— harus mampu mengoptimasikan potensi masyarakat, peningkatan ma`isyah, mengoptimasikan potensi masyarakat, peningkatan ma`isyah, mengoptimalkan kafa’ah dan penyebaran fikrah dan da’wah. mengoptimalkan kafa’ah dan penyebaran fikrah dan da’wah. Pengelolaan yang serius dan memberikan perhatian dan waktu Pengelolaan yang serius dan memberikan perhatian dan waktu yang cukup menjadi kunci bagi suksesnya LSM kita menapaki yang cukup menjadi kunci bagi suksesnya LSM kita menapaki mobilitas vertikal dalam memunculkan tokoh dan mempengaruhi mobilitas vertikal dalam memunculkan tokoh dan mempengaruhi kebijakan publik, agar lebih islami.kebijakan publik, agar lebih islami.
MOBILITAS KADERMOBILITAS KADER
Posisi wajihah dalam da’wah Posisi wajihah dalam da’wah WajihahWajihah memiliki peran dan posisi yang sangat memiliki peran dan posisi yang sangat
strategis dalam gerakan da’wah. Melalui wajihah strategis dalam gerakan da’wah. Melalui wajihah proses transformasi dan perubahan ke arah perbaikan proses transformasi dan perubahan ke arah perbaikan dapat berjalan secara efektif, karena dapat berjalan secara efektif, karena wajihahwajihah dapat dapat mengoptimalkan peran dan fungsinya untuk berbagai mengoptimalkan peran dan fungsinya untuk berbagai tindakan teknis, taktis maupun strategis tindakan teknis, taktis maupun strategis
Wajihah dapat berupa lembaga profit atau nirlaba Wajihah dapat berupa lembaga profit atau nirlaba ((private/third sectorprivate/third sector), yang mewujud dalam berbagai ), yang mewujud dalam berbagai bidang garap kerja. Wajihah dibentuk untuk bidang garap kerja. Wajihah dibentuk untuk kemaslahatan umat, sebagai washilah bagi gerakan kemaslahatan umat, sebagai washilah bagi gerakan da’wah yang memerlukan da’wah yang memerlukan minzholahminzholah (payung). (payung).
URGENSI WAJIHAH URGENSI WAJIHAH
Seringkali kiprah amal khoyriyah baru menemukan efektivitasnya bila di Seringkali kiprah amal khoyriyah baru menemukan efektivitasnya bila di selenggarakan dengan media wajihah ketimbang oleh orang per orang. selenggarakan dengan media wajihah ketimbang oleh orang per orang. Dengan menggunakan lembaga sosial yang kredibel, operasional Dengan menggunakan lembaga sosial yang kredibel, operasional pelayanan dan pemberdayaan masyarakat akan didukung dengan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat akan didukung dengan perencanaan dan strategi yang tepat. perencanaan dan strategi yang tepat.
Wajihah memainkan peranan yang sangat berarti dalam mempengaruhi Wajihah memainkan peranan yang sangat berarti dalam mempengaruhi dan menekan proses pengambilan kebijakan pihak-pihak yang berwenang dan menekan proses pengambilan kebijakan pihak-pihak yang berwenang agar sesuai dengan misi da’wah dan berpihak kepada kebenaran dan agar sesuai dengan misi da’wah dan berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan. kemaslahatan.
Kiprah wajihah dalam konteks strategi mobilitas horizontal sesungguhnya Kiprah wajihah dalam konteks strategi mobilitas horizontal sesungguhnya mengemban amanah untuk melakukan perluasan da’wah ke masyarakat mengemban amanah untuk melakukan perluasan da’wah ke masyarakat luas (ekspansi eksternal). Gerak langkah da’wah didisain sedemikian rupa luas (ekspansi eksternal). Gerak langkah da’wah didisain sedemikian rupa sehingga mampu menyentuh, menyapa, merangkul dan mengajak sehingga mampu menyentuh, menyapa, merangkul dan mengajak kerjasama segala lapisan masyarakat, tokoh-tokoh signifikan, maupun kerjasama segala lapisan masyarakat, tokoh-tokoh signifikan, maupun lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan (atau ormas) lain untuk lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan (atau ormas) lain untuk menjadikan Islam sebagai minhajul hayah. menjadikan Islam sebagai minhajul hayah.
Fungsi dan Urgensi wajihahFungsi dan Urgensi wajihah
Posisi wajihah dalam da’wahPosisi wajihah dalam da’wah
1. Berperan serta dalam proses transformasi dan perubahan ke arah perbaikan
2. washilah bagi gerakan da’wah, misi utamanya: memberikan layanan, perlindungan, pembelaan, pendidikan/pemberdayaan, penerangan kepada kelompok masyarakat tertentu, untuk merealisasikan misi Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
3. wahana bagi para aktivis untuk memberikan layanan dan bantuan yang sangat diperlukan ummat, sebagaimana yang dipuji oleh Allah SWT: “ wa man ahsanu qoulann min man da’a ilallah wa ‘amila solihan… “ (QS Al Fushhilat:33)
4. mempengaruhi dan menekan proses pengambilan kebijakan pihak-pihak yang berwenang agar sesuai dengan misi da’wah dan berfihak kepada kebenaran dan kemaslahatan
9
Menebar fikroh & da’wah(nasyrul fikroh wad da’wah) Mengembangkan kemampuan sdm para aktivis
da’wah(tanmiyatul kafaah) Pelembagaan yg profesional & kompeten pd
bidangnya(infra struktur) Menciptakan pekerjaan bagi para aktivis da’wah dan
masyarakat sekitar (kasbul ma’isyah) Menghimpun tokoh dan pakar yang siap memberikan
konstribusi pemikiran & pengaruh bagi kepentingan da’wah(tajmi’ khubaro)
Mencetak figur-figur yg kredibel(syakhsiyah barizah) Penekan yg efektif bagi para pengambil kebijakan(quwwah
dhogithoh) Pemerkuat basis sosial(qoidah sya’biyah) Melayani, melindungi dan memberdayakan rakyat
(tanmiyatul ijtimaiyah)
Optimalisasi Fungsi Wajihah
10
Syarat Wajihah DakwahSyarat Wajihah Dakwah
• Kompeten & Credible dalam bidangnya
• Akuntabel & Transparan
• Responsiveness
• Profesional/Ihsan
• Networking & Komunikatif
• Up to date
• Keterjangkauan
SELAMAT BEKERJA
berupaya mewujudkan diri sebagai kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses pembangunan kembali ummat dan bangsa di berbagai bidang
Allah bersama kita.
12
Sukro MuhabSukro MuhabKetua Umum JSIT Indonesia Ketua Umum JSIT Indonesia
MEMBANGUN GENERASI CERDAS, KOMPETITIF DAN RELIGIUS
MELALUI
SEKOLAH ISLAM TERPADU
PENDIDIKAN ISLAM TERPADU
BAGAIMANA MEWUJUDKAN SEKOLAH ISLAM
BERMUTU DAN BERKUALITAS ?
BAGAIMANA MEWUJUDKAN SEKOLAH ISLAM
BERMUTU DAN BERKUALITAS ?
MENGAPA HARUS BERMUTUMENGAPA HARUS BERMUTU
• Amanah Robbany
• Rendahnya Daya Saing Ummat
• Ummat Lain Bekerja Keras membangun Mutu Sekolah
• Sekolah- sekolah Islam sudahkah berprestasi ?
ISLAM DAN PENDIDIKANISLAM DAN PENDIDIKAN
Islam : Dinul ‘Ilmi wal FikrIslam : Dinul ‘Ilmi wal Fikr
• Pemberdayaan Intelektualita Adam AS (QS 2:30)• Deklarasi ISLAM ~ Deklarasi Intelektualitas: IQRO..!!• ALQUR’AN: Mendorong proses berfikir yang intens dan
kontinu: 43 ’aql’, 13 ulul albab, Ulul Abshor, Tafakkur, Tadabbur, Yanzhurun..
• ”Ad Dinul Aql”: Beragama itu dengan menggunakan aqal fikir
• Islam: Mendorong berfikir Ilmiah (QS, 17:36)
Ulama: Pewaris NabiUlama: Pewaris Nabi
“Kelebihan seorang yang berilmu (‘Alim) dari seorang yang beribadah (‘Abid) adalah seperti
kelebihan bulan atas bintang-bintang. Dan sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, mereka tidak mewarisi Dirham melainkan
mewarisi ilmu. Siapa yang mengambilnya maka ambillah dengan bagian yang banyak”
(HR Abu Daud)
ILMUWAN ISLAM TANPA PELANJUT ILMUWAN ISLAM TANPA PELANJUT
IBNU HAITSAM (bapak ilmu optik)
Al-Khawarizmi (Mtk & Astronom )
AR-RAZI (kedokteran & kimia)
Jabir Ibn Hayyan (pakar ilmu kimia )
IBNU SINA(bidang kedokteran)
Ibnu Rusyd (filosof, dokter, fikih )
Retrospeksi……..Retrospeksi……..
• Sekitar seribu tahun lalu, tahun 997, bangsa Cina dan Arab dengan peradaban Konfusius dan Islam menguasai sains dan teknologi, kedokteran, dan astronomi. Bangsa Arab mengembangkan sistem desimal dan bilangan 0-9 dengan mengadopsinya dari India. Mereka juga belajar membuat kertas dari Cina. Pada tahun 971 berdirilah di Kairo universitas pertama di dunia. Pada saat itu Eropa berada dalam masa kegelapan (dark ages) yang diawali dengan runtuhnya kekaisaran Romawi pada abad ke-5.
• Pada waktu itu, siapa pun tidak akan mengira bahwa 1.000 tahun kemudian (yakni sekarang ini) peradaban Cina, India, dan Islam akan tenggelam. Sementara itu Eropa hingga kini tampil sebagai raksasa peradaban yang mendominasi dunia. Ada loncatan-loncatan luar biasa dalam nalar bangsa Eropa, sejak masa renaisans, masa pencerahan, sampai masa revolusi industri. Kolonialisasi mulai abad ke-16 dan revolusi industri pada abad ke-19 telah mengokohkan dominasi Eropa di jagad ini.
Krisis Pendidikan IslamKrisis Pendidikan Islam
Pendidikan Islam telah kehilangan ”Spirit of inquiry” yaitu hilangya semangat membaca dan meneliti yang dulu menjadi supremasi utama dunia
pendidikan Islam pada zaman klasik pertengahan
(Syed Hussein Al Attas)
ILMU ALLAHILMU ALLAH
MUTU PENDIDIKAN KITAMUTU PENDIDIKAN KITA
RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI
(Human Development Index) Se - ASEAN
RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI
(Human Development Index) Se - ASEAN
Sumber: UNDP (1999, 2000,2001,2002, 2003, 2004 dan 2005)Sumber: UNDP (1999, 2000,2001,2002, 2003, 2004 dan 2005)
Negara 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Singapura 26 25 28 25 28 25 25
Brunai 32 32 31 33 31 33 33
Malaysia 61 59 58 58 58 59 61
Thailand 72 70 74 76 74 76 73
Philipina 76 77 85 83 85 83 84
Vietnam 109 109 109 112 109 112 108
Indonesia 110 110 112 111 112 111 110
Myanmar 127 127 131 132 131 132 129
Kamboja 132 130 130 130 130 130 130
Laos 143 143 135 135 135 135 133
Distribusi populasi buta aksara orang dewasa secara global, 2000-2004
Distribusi populasi buta aksara orang dewasa secara global, 2000-2004
PRESTASI SISWA DALAM SAINSPRESTASI SISWA DALAM SAINS
• Survey TIMSS (Third Matemathics and Science Study) kemampuan siswa SMP Indonesia dalam pengusaan matematika peringkat 34 dan IPA peringkat 32 dari 38 negara.
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN: SAAT BATAS NILAI LULUS 4.25
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN: SAAT BATAS NILAI LULUS 4.25
NASIONAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN
SEKOLAH TOP 200
NASIONAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SELEKSI
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN: SETELAH STANDAR 5.5
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN: SETELAH STANDAR 5.5
NASIONAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SEKOLAH TOP 200
TIDAK LULUS < 20%
Sekolah SMP SMA SMA
Tahun 2006 2006 2007
Negeri 141 151 147
Islam 7 4 3
Swasta lainnya 19 24 28
Kristen 33 21 22
Tabel: Peringkat 200 Sekolah UN tertinggi di Indonesia
SMP 2003: standar 4.25
Soal ujian SD Malaysia
Soal ujian SD Malaysia
Statistik Deskriptif
Skor Mentah Per Mata Uji
Statistik Deskriptif
Skor Mentah Per Mata Uji
No Mata Ujitota
l Soal
Rerata
Standar
Deviasi
Rendah
Tinggi
1. Tes Umum Guru TK/SD
90 34.26 6.56 5 67
2. Tes Umum Guru Lainnya
90 40.15 7.29 6 67
3. Tes Bakat Skolastik 60 30.20 7.40 3 58
4. Guru Kelas TK 80 41.95 8.62 8 66
5. Guru Kelas SD 100 37.82 8.01 5 77
6. Penjaskes SD 40 21.88 5.56 8 36
7. PPKn 40 23.38 4.82 3 39
8. Sejarah 40 16.69 4.39 3 30
9. Bahasa Indonesia 40 20.56 5.18 2 36
10 Bahasa Inggris 40 23.37 7.13 1 39
11 Penjaskes SMP/SMA/SMK
40 13.90 5.86 2 29
12 Matematika 40 14.34 4.66 2 36
13 Fisika 40 13.24 5.86 1 38
14 Biologi 40 19.00 4.58 5 39
15 Kimia 40 22.33 4.91 8 38
16 Ekonomi 40 12.63 4.14 1 33
17 Sosiologi 40 19.09 4.93 1 30
18 Geografi 40 19.43 4.88 3 34
19 Pendidikan Seni 40 18.44 4.50 2 31
20 PLB 40 18.38 4.43 2 29
(Sumber Data: Direktorat Tenaga Kependidikan, 2004)
PROPORSI GURU LAYAK (SD) : RATA-RATA 33,81%
PROPORSI GURU LAYAK & SESUAI (SLTP):Bahasa Indonesia: 46,99%, Bahasa
Inggris :45,45%Matematika : 50,93%, I P A : 54,62%,I P
S : 48,29%
KUALITAS GURU
Indonesia’s achievements on education lag behind other
countries both in terms of access and quality. Indonesia’s achievements on education lag behind other
countries both in terms of access and quality.
-40-40
-20-20
00
2020
4040
6060
8080
100100
120120
Ja
pa
nJ
ap
an
Ko
rea
Ko
rea
Au
stra
liaA
us
tralia
Ho
ng
Ko
ng
Ho
ng
Ko
ng
Th
aila
nd
Th
aila
nd
Ind
on
es
iaIn
do
ne
sia
Below Level 1Below Level 1 at Level 1at Level 1 at Level 2at Level 2 at Level 3at Level 3 at Level 4at Level 4 at Level 5at Level 5
Sumber: The World Bank 2005Sumber: The World Bank 2005
Fin
land
Ho
ng
Kon
g-C
hin
a
Kore
a
Ca
na
da
Ne
the
rla
nd
s
Lie
chte
nst
ein
Jap
an
Ma
cao-
Ch
ina
Sw
itzerl
an
d
Belg
ium
Aust
ralia
Ne
w Z
eala
nd
Ice
lan
d
De
nm
ark
Cze
ch R
ep
ub
lic
Fra
nce
Sw
ed
en
Aust
ria
Ge
rman
y
Ire
lan
d
OE
CD
ave
rag
e
Slo
vak
Re
pu
blic
No
rwa
y
Lu
xem
bou
rg
Hu
ng
ary
OE
CD
tota
l
Pola
nd
Spa
in
La
tvia
Un
ited
Sta
tes
Ita
ly
Ru
ssia
n F
ed
era
tion
Port
uga
l
Gre
ece
Serb
ia
Uru
gua
y
Tu
rke
y
Th
aila
nd
Me
xico
Bra
zil
Tu
nis
ia
Ind
on
es
ia
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6
Fin
land
Ho
ng
Kon
g-C
hin
a
Kore
a
Ca
na
da
Ne
the
rla
nd
s
Lie
chte
nst
ein
Jap
an
Ma
cao-
Ch
ina
Sw
itzerl
an
d
Belg
ium
Aust
ralia
Ne
w Z
eala
nd
Ice
lan
d
De
nm
ark
Cze
ch R
ep
ub
lic
Fra
nce
Sw
ed
en
Aust
ria
Ge
rman
y
Ire
lan
d
OE
CD
ave
rag
e
Slo
vak
Re
pu
blic
No
rwa
y
Lu
xem
bou
rg
Hu
ng
ary
OE
CD
tota
l
Pola
nd
Spa
in
La
tvia
Un
ited
Sta
tes
Ita
ly
Ru
ssia
n F
ed
era
tion
Port
uga
l
Gre
ece
Serb
ia
Uru
gua
y
Tu
rke
y
Th
aila
nd
Me
xico
Bra
zil
Tu
nis
ia
Ind
on
es
ia
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
Fin
land
Ho
ng
Kon
g-C
hin
a
Kore
a
Ca
na
da
Ne
the
rla
nd
s
Lie
chte
nst
ein
Jap
an
Ma
cao-
Ch
ina
Sw
itzerl
an
d
Belg
ium
Aust
ralia
Ne
w Z
eala
nd
Ice
lan
d
De
nm
ark
Cze
ch R
ep
ub
lic
Fra
nce
Sw
ed
en
Aust
ria
Ge
rman
y
Ire
lan
d
OE
CD
ave
rag
e
Slo
vak
Re
pu
blic
No
rwa
y
Lu
xem
bou
rg
Hu
ng
ary
OE
CD
tota
l
Pola
nd
Spa
in
La
tvia
Un
ited
Sta
tes
Ita
ly
Ru
ssia
n F
ed
era
tion
Port
uga
l
Gre
ece
Serb
ia
Uru
gua
y
Tu
rke
y
Th
aila
nd
Me
xico
Bra
zil
Tu
nis
ia
Ind
on
es
ia
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6
Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale
Source: Pisa database, 2003Source: Pisa database, 2003
KONSEP & TEORI SEKOLAH EFEKTIF - BERMUTU
Bagaimana Sekolah bermutuBagaimana Sekolah bermutu
1. Sekolah yang mampu mengelola dan mengoptimalkan semua sumber dayanya sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani semua siswa (Taylor, 1990 )
2. Kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan (Cheng, 1996)
3. Mampu mewujudkan apa yang disebut sebagai ”self renewing schools” atau ”adaptive schools” (Garmston and Wellman, 1995), atau disebut juga sebagai ”learning organizations” (O’Neil,1995) yaitu suatu kondisi dimana kelembagaan sekolah sebagai satu entitas mampu menangani permasalahanyang dihadapinya sementara menunjukkan kapabilitasnya dalam berinovasi.
7 Karakteristik Sekolah Efektif Bank Dunia (2000) Education Quality Improvement Program
7 Karakteristik Sekolah Efektif Bank Dunia (2000) Education Quality Improvement Program
• Supporting inputs: dukungan orang tua dan masyarakat, lingkungan belajar yang sehat, dukungan yang efektif dari sistem pendidikan, serta kelengkapan buku dan sumber belajar yang memadai.
• Enabling condition: kepemimpinan yang efektif ,tenaga guru yang kompeten, fleksibilitas, dan otonomi serta waktu di sekolah yang lama.
• School climate: harapan siswa yang tinggi, sikap guru yang positif, keteraturan dan disiplin, kurikulum yang baik, sistem reward dan insentif bagi siswa dan guru, serta tuntutan waktu belajar yang tinggi.
• Teaching learning process: strategi mengajar yang bervariasi, pemberiaan tugas proporsional, penilaian, dan umpan balik yang sering, dan partisipasi seperti kehadiran, penyelesaian studi dan kelanjutan studi siswa.
LanjutanLanjutan• Outcome – based policy: adanya penekanan pada
tujuan mencapai hasil lulusan yang terbaik.
• Focuses on accountability artinya, sekolah lebih mengedepankan akuntabilitas publik sehingga pada akhirnya muncul tingkat kepercayaan yang tinggi.
• Shared role & responsibility artinya semua pihak menjunjung tinggi visi dan misi pendidikan, adanya tujuan pembelajaran yang terarah sehingga guru mengajar dan pegawai bekerja sesuai dengan visi dan misi pendidikan, adanya kurikulum yang baik dan berdiversifikasi, dan lain sebagainya dalam rangka mencapai mutu pendidikan yang tinggi.
Produktivitas SekolahProduktivitas Sekolah
Administrator ProductionFunction
sekolah dari segi keluaran sekolah dari segi keluaran administrativeadministrative
Psychologist’sproductionFunction
dari segi keluaran dari segi keluaran perubahan perilaku siswaperubahan perilaku siswa
Economic production
seberapa besar harga atau biaya atas “layanan” seberapa besar harga atau biaya atas “layanan” yang telah diberikan dibandingkan dengan yang telah diberikan dibandingkan dengan
perolehan yang ditimbulkan.perolehan yang ditimbulkan.
45
TATA NILAI PENGELOLAAN SEKOLAHTATA NILAI PENGELOLAAN SEKOLAH
INPUT VALUES PROCESS VALUES OUTPUT VALUES
PENYELENGGARA DAN PENGELOLA PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN YANG
PRIMA
BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN PEMAKAI LAYANAN PENDIDIKAN
1.Amanah 1. Visioner dan Berwawasan
1. Produktif (Realisasi Visi & Misi)
2. Profesional 2. Menjadi Teladan2. Gandrung Mutu Tinggi
(Service Excellence)
3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi
3. Memotivasi (Motivating)
3. Dapat Dipercaya (Andal)
4. Bertanggung Jawab dan Mandiri
4. Mengilhami (Inspiring) 4. Responsif dan Aspiratif
5. Kreatif 5. Memberdayakan (Em powering)
5. Antisipatif dan Inovatif
6. Disiplin 6. Membudayakan (Culture-forming)
6. Demokratis & Berkeadilan
7. Peduli dan Menghargai orang lain
7. Taat Azas/Syariat 7. Kompetitif
8. Belajar Sepanjang Hayat
8. Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka KerjaTim
8. Orientasi pada kemajuan Islam
9. Amal Dakwah 9. Akuntabel
Kriteria Sekolah EfektifKriteria Sekolah Efektif
1. Lingkungan yang asri, nyaman dan aman. 2. Visi dan Misi sekolah yang jelas. 3. Kepemimpinan instruksional. 4. Iklim high expectation. 5. Tenaga kependidikan yang “high time on task”. 6. Supervisi yang efektif. 7. Pemantauan yang berkelanjutan terhadap
kemajuan prestasi murid. 8. Hubungan sekolah dan rumah yang positif.
Indikator Sekolah EfektifIndikator Sekolah Efektif1. Kurikulum yang terencana2. Memiliki Dewan penimbang kurikulum3. Persyaratan kelulusan yang ketat 4. Kesempatan untuk melampaui target kurikulum5. Tingkat kehadiran yang tinggi dan angka drop-out
yang rendah6. Biaya pengeluaran per murid yang tinggi 7. Rasio murid:guru yang rendah8. Perpustakaan dan program media yang fasilitatif9. Fasilitas dan lingkungan sekolah yang baik10. Kompetensi guru yang tinggi11. Kepala sekolah yang peduli 12. Rekaman prestasi murid
Prioritas Quality SchoolPrioritas Quality School
• Megoptimalkan fungsi Learning Centre• Mengefektifkan Proses Pembelajaran• Sistem Informasi Manajemen Sekolah• Menyediakan lingkungan belajar yang ASRI• Memperkuat pembelajaran Bahasa Inggris & Arab• Mengefektifkan Pendidikan Islam• Melengkapi fasilitas penunjang yang layak
– Dapur, Kantin dan Ruang Makan yang SEHAT & BERGIZI– Ruang Serbaguna (Indoor gym, pentas, celebration)
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SDITSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN SDIT
• Akademik ; nilai rata-rata minimal 7 untuk setiap bidang studi
• Ibadah ; tertib sholat 5 waktu dengan benar dan tanpa diperintah, setiap hari tilawah, Shaum Ramadhan penuh, hafal dan mempraktekan do’a sehari-hari
• Alqur’an; Tartil membaca Qur’an, hafal minimal 2 Juz.• Sikap; giat belajar,terbiasa hidup sehat dan teratur.• Akhlaq; tidak maksiyat, lemah lembut dalam bertutur
kata, senang berbuat kebajikan.• Life Skill; Trampil sebagai pandu, mengusai salah satu
beladiri, bisa berenang,mampu mengoperasionalkan komputer dan mengenal Internet mampu bercakap dengan bahasa Arab dan Inggris secara sederhana.
PROSES PEMBELAJARANPROSES PEMBELAJARAN
Prinsip Umum PembelajaranPrinsip Umum Pembelajaran• Rabbaniyah
– Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (Dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], Karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (3:79)
• Integratif– Memadukan secara utuh ranah afektif, kognitif dan Psykomotorik.
• Stimulatif– Memberikan stimulasi yang optimal sesuai dengan gaya kognitif
bekerja.• Fasilitatif
– Menyediakan seluas-luasnya sumber belajar dan media belajar.• Inovatif - Melatih untuk berkarya • Motivatif
– Membangkitkan motivasi berprestasi
Prinsip Operasional PembelajaranPrinsip Operasional Pembelajaran
Berpusat Pda SiswaKBM perlu mendorong siswa untuk mengembangkan bakat dan potensinya secara optimal.
Belajar dengan melakukanKegiatan belajar mengajar perlu memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prisip disiplin ilmu yang dipelajari.
Mengembangkan Kemampuan Sosialmembangun pemahaman melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya (teman dan guru). KBM perlu mendorong siswa untuk mengkomunikasikan gagasan hasil kreasi dan temuannya kepada siswa lain , guru atau pihak-pihak lain.
Mengembangkan keingintahuan , Imajinasi, dan Fitrah BertuhanSiswa dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan. Dua yang pertama merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif, yang ketiga untuk bertaqwa kepada Tuhan. KBM perlu memperhatikan rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan agar bermakna bagi siswa.
Mengembangkan Ketrerampilan Pemecahan Masalah KBM hendaknya dipilih dan dirancang agar mampu mendorong dan melatih siswa untuk mampu mengidentifikasi masalah dan memecahknannya dengan menggunakan kemampuan kognitif dan meta kognitif. Selain itu KBM hendaknya merangsang siswa untuk secara aktif mencari jawaban atas permasalahannya dengan menggunakan prosedur ilmiah.
Mengembangkan Kreatifitas siswaKBM perlu dipilih dan dirancang agar memberikan kesempatan dan kebebasan berkreasi secara berkesinambungan. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kreatifitas siswa.
Mengembangkan kemampuan Menggunakan Ilmu dan teknologiSiswa perlu mengenal penggunaan Ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini. Dengan demikian KBM perlu memberikan peluang agar siswa memperoleh informasi dari multi media setidaknya dalam penyajian materi dan penggunaan media pelajaran.
Menumbuhkan Kesadaran Sebagai Warga Negara Yang BaikKBM perlu memberikan wawasan nilai-niali moral dan sosial yang dapat membekali siswa agar menjadi masyarakat dan warga negar yang bertanggung jawab.
Belajar Sepanjang HayatKBM perlu membekali siswa dengan keterampilan belajar yang meliputi rasa percaya diri, keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama supaya mendorong dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun secara informal di luar kelas.
Perpaduan Kompetisi, Kerja sama, dan SolidaritasKBM perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh insentif, bekerja sama, dam solidaritas. KBM perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.
TAHAPAN PEMBELAJARAN TAHAPAN PEMBELAJARAN
• Tahap Invitasi/Apersepsi
• Tahap Eksplorasi
• Tahap Pengenalan konsep
• Tahap Aplikasi
• Tahap Evaluasi
Manajemen KelasManajemen Kelas
• Memunculkan suasana nyaman• Melahirkan “sense of belonging” • Menstimulasi pembelajaran• Menumbuhkan gairah• Menanamkan kedisiplinan• Membersitkan kebanggaan• Menggalang kebersamaan• Memicu kompetisi• Menata prestasi
Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran
• Ceramah/Kuliah• Kisah• Diskusi• Seminar• Project (Portofolio)• Experiment
• Active Learning• Thematik Learning• Kontruktivisme• Problem Based Learning• Games/Quiz• Simulasi• Inquari• Demonstrasi• Kooperative Learning
EVALUASI PEMBELAJARANEVALUASI PEMBELAJARAN
• Cakupan : Kognitif, Afektif dan Psykomotorik
• Jenis evaluasi : Test dan non Test
• Jenis Test : Essay atau Pilihan Ganda
• Jenis Non test : Penugasan, angket sikap, produk/karya siswa.
Lingkungan Belajar PenunjangLingkungan Belajar Penunjang
• Sentra layanan publik
• Industri & Perdagangan
• Sentra ilmu & pengetahuan
• Halaman & kebun sekolah
• Wisata Alam
Beberapa Contoh Display Kelas
Beberapa Contoh Display Kelas
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SIT
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SIT
• Memiliki Landasan dan Wawasan Pendidikan
• Memahami Hakikat Sekolah Islam Terpadu
• Memahami Sekolah sebagai Sistem
• Memahami Manajemen Berbasis Sekolah
• Merencanakan Pengembangan Sekolah
• Mengelola Kurikulum
• Mengelola Sarana dan Prasarana
• Mengelola Kesiswaan
• Mengelola Keuangan
• Mengelola Hubungan Sekolah-Masyarakat
• Mengelola Kelembagaan
• Mengelola Sistem Informasi Sekolah
TENAGA PENDIDIKTENAGA PENDIDIK
KOMPETENSI KEPERIBADIAAN KOMPETENSI KEPERIBADIAAN
• Beriman dan bertaqwa• Berakhlaq mulia• Arif dan bijaksana• Mantap • berwibawa • Stabil • Dewasa• Jujur• Teladan• Obyektif menilai kinerja diri sendiri • Mengembangkan diri secara mandiri & berkelanjutan
Kompetensi Pedagogik Kompetensi Pedagogik
• Pemahaman wawasan atau landasan Pendidikan
• Pemahaman terhadap peserta didik• Pengembangan Kurikulum/Silabus• Perencanaan Pembelajaran• Pelaksanaan Pembelajaran yang mendidik dan
dialogis• Pemanfaatan teknologi pembelajaran• Evaluasi hasil belajar• Pengembangan potensi peserta didik
Kompetensi ProfesionalKompetensi Profesional
• Menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuia dengan standar isi program satuan pendidikan,mata pelajaran,mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampuh.
• Mengusai konsep-konsep dan metode disiplin keilmuwan, teknologi atau seni yang relevan.
KOMPETENSI SOSIALKOMPETENSI SOSIAL• Berkomunikasi lisan,tulisan,dan/atau isyarat.• Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
secara fungsional• Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan dan orangtua/wali peserta didik
• Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma dan sistem nilai yang berlaku
• Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan
PEMBINAAN KESISWAANPEMBINAAN KESISWAAN
Pembinaan KesiswaanPembinaan KesiswaanArah Pembinaan• Pembinaan Akidah, Akhlaq
dan Ibadah• Pembinaan kedisiplinan dan
ketertiban• Pembinaan perilaku hidup
sehat• Pembinaan ketrampilan
Belajar dan riset ilmiah• Pembinaan kepekaan sosial• Pembinaan wirausaha• Pembinaan Kepribadian• Pembinaan kepemimpinan
Instrumen Pembinaa• Mentoring• Pandu SIT• K I R• Bulan Sabit Merah Remaja• Lembar muhasabah• MABIT• Outbound• Studi Wisata• Lomba-lomba
FASILITASFASILITAS
SARANA PRASARANASARANA PRASARANASARANA• Ruang Kelas• Ruang Serba Guna• Taman dan halaman sekolah• Kebun• Toko koperasi• Kantin• Klinik• Masjid• Perpustakaan• Laboratorium• Pusat Komputer• Ruang Syiar• Wilayah Penghargaan• Pos Piket
KRITERIAMemadaiAmanSehatResikIndahEdukatifEfektif
KEMITRAANKOMPONEN PENDIDIKAN
KEMITRAANKOMPONEN PENDIDIKAN
Integrasi KesertaanIntegrasi Kesertaan
SEKOLAH
Orangtua siswa
Masyarakat Mesjid
Pemerintah
Kekayaan sumber, media dan metode pembelajaran
Dukungan OrgTua
Lingkungan & Iklim Sekolah yg kondusif
Guru yg ikhlash, kreatif, qudwah