Transcript
Page 1: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Pengantar Ilmu Jurnalistik

Page 2: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Apa itu Jurnalistik ?

Page 3: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Sejarah Perkembangan Jurnalistik

Pada zaman Cayus Julius Caesar (100-44 SM) didirikan sebuah papan bernama Forum Romanum.Forum Romanum ini terdiri dari:1.Acta Senatus2.Acta Diurna Populi Romawi

Page 4: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Kelahiran Wartawan PertamaZaman Romawi, para budak-budak diperintahkan untuk mengumpulkan informasi, berita, bahkan masuk kepada sidang-sidang senat untuk melaporkan informasi tersebut baik secara lisan maupun tulisan.

Sementara surat kabar cetakan pertama kali muncul di Cina dengan nama King Pau pada tahun 911. Surat kabar milik pemerintah tersebut awalnya terbit tidak tetap, dan kemudian terbit mingguan pada tahun 1351. Dan pada tahun 1885 terbit setiap hari.

Page 5: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Jurnalistik di EropaTahun 1605 Abraham Verhoeven di Antwerpen, Belgia, mencetak selebaran Nieuwe Tijdinghen. Lalu kemudian berganti nama menjadi Wekelijksche Tijdinghen lengkap dengan berbagai peristiwa dan terbit teratur.

Kemudian muncul surat kabar pertama di Jerman bernama Avisa Relation Oder Zeitung pada tahun 1609. Dan di tahun yang sama pula terbit surat kabar Relations di Strassburg, Jerman.

Kehadiran surat kabar ini diikuti oleh beberapa negara yakni; di Belanda muncul Courante Uyt Italien en Duytschland yang terbit di tahun 1618. Di Inggris muncul Curant of General News pada tahun 1662, kemudian di Perancis ada Gasette de France pada tahun 1631.

Page 6: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Nieuwe Tijdinghen

Page 7: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Avisa Relation Oder Zeitung

Page 8: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Perkembangan Jurnalistik NasionalSejak abad 17, bermunculan surat kabar di Batavia. Salah satunya ialah Kort Bericht Eropa (berita singkat dari Eropa) yang terbit pada tahun 1676 yang dicetak oleh Abraham Van den Eede.

Setelah itu terbit pula Bataviase Nouvelles pada bulan Oktober 1744, Vendu Nieuws pada tanggal 23 Mei 1780, sedangkan Bataviasche Koloniale Courant tercatat sebagai surat kabar pertama yang terbit di Batavia tahun 1810.

Dalam majalah Indie, Nedelandch Indie Oud en Nieuw, Kromo Blanda, Djawa, berbagai Verslagen (Laporan) telah memuat aneka berita dari mulai politik, ekonomi, sosial, sejarah, kebudayaan, seni serta berbagai peristiwa penting lainnya yang terjadi di negeri kita.

Page 9: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Bataviase Nouvelles

Page 10: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Abad 20 merupakan “zaman menghangatnya koran” akibat adanya dicentralisatie wetgeving (aturan yang dipusatkan).

Terdapat kebebasan untuk mengkritisi pemerintah karena adanya hak onschenbaarheid (tidak bisa dituntut) bagi para pejabat pribumi.

Dunia pers semakin menghangat ketika terbitnya “Medan Prijaji” pada tahun 1903, sebuah surat kabar pertama yang dikelola kaum pribumi.

Page 11: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Menurut Jakob Oetama sejak 1965 itulah mulai terjadi perubahan besar dalam dunia jurnalistik di Indonesia. Tiga hal yang melandasinya ialah:1. Peristiwa-peristiwa setelah G30S/PKI2. Kebebasan yang lebih daripada periode sebelumnya3. Sikap profesionalisme pada redaksi dan pengelolaan bisnis seperti

sirkulasi, iklan serta keuangan (Oetama, 1987:6).

Jurnalistik Pasca 1965

Page 12: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Pada era ini (1965-1985) dikenal dengan era orde baru. Banyak media massa bermunculan dan makin kuat dalam produksi akibat kemajuan yang pesat dalam bidang ekonomi. Seluruh kegiatan jurnalistik pun bersinggungan dengan unsur ekonomi, namun tidak dengan politik.

Namun hal itu hanya sesaat, dimana banyak media-media yang diberedel oleh pemerintah akibat terlalu mencampuri urusan politik saat itu, sehingga pers kehilangan fungsinya sebagai kontrol sosial.

Pers lebih kental dengan pola gerilya atau gerakan bawah tanah untuk berprosesnya. Hingga pola seperti ini tidak ada lagi sejal rezim orde baru tumbang pada 21 Mei 1998. Maka dikenal dengan era selanjutnya yakni Reformasi.

Page 13: Dasar-dasar Jurnalistik 1

ERA REFORMASISecara yuridis, UU Pokok Pers No.21/1982 pun diganti dengan UU Pokok Pers No.40/1999. Dengan undang-undang baru, siapapun bisa menerbitkan dan mengelola pers. Tercatat selama 1998-2003 setidaknya ada 600 perusahaan penerbitan pers, 50 diantaranya di Jawabarat.

Akan tetapi 70 persen perusahaan itu gulung tikar pada tahun ketiga, 20 persen kemudian tutup layar pada tahun keempat, dan 10 persen mencoba bertahan hingga tahun kelima.

Kini, 12 tahun orde reformasi bergulir, dunia jurnalistik di tanah air makin berkembang pesat. Selain media cetak yang masih bertahan, dunia televisi pun turut bersua. Tak ketinggalan, majunya teknologi informasi turut meramaikan dunia jurnalistik hingga merambah kepada jurnalistik berbasis online.

Page 14: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Akan tetapi, kebebasan pers yang kita alami saat ini bukan tanpa masalah. Masih banyak gangguan yang dialami oleh pelaku jurnalistik, mulai dari ancaman hingga pembunuhan yang beberapa waktu lalu kita jumpai di media-media massa.

Page 15: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Secara harfiah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan

Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary) atau dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian

Page 16: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat.

Pengertian

Page 17: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, kegiatan jurnalistik tidak hanya sebatas media cetak saja, melainkan merambah ke media elektronik dan online

Page 18: Dasar-dasar Jurnalistik 1

F. Fraser Bond dalam An Introduction to Journalisme (1961:1) menulis: Jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai kepada kelompok pemerhati.

Sementara Erik Hodgins, Redaktur majalah Time, menyatakan jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, seksama, dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan berpikir yang selalu dibuktikan (Suhandang, 2004:23).

Adinegoro menegaskan, jurnalistik adalah semacam kepandaian mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya (Amar, 1984:30).

Onong Uchjana Effendy mengemukakan, secara sederhana jurnalistik dapat didefinisikan sebagai teknik mengelola berita ,uali dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada masyarakat (2003:95).

Page 19: Dasar-dasar Jurnalistik 1

Top Related