Download - Chapter II

Transcript
Page 1: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 1/26

 

 

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  Organisasi Nirlaba

1.  Defenisi Organisasi Nirlaba

Organisasi Nirlaba sering juga disebut dengan istilah organisasi nonprofit atau

organisasi nonbisnis. Jika dilihat dari istilah “nirlaba”, maka dapat kita lihat bahwa

organisasi nirlaba ini didirikan dengan alasan-alasan di luar daripada usaha

memperoleh laba untuk para pemilik atau investor.

Menurut J. Salusu yang menyatakan bahwa “organisasi nonprofit adalah

organisasi atau badan yang tidak menjadikan keuntungan sebagai motif utamanya

dalam melayani masyarakat. Atau disebut juga sebagai korporasi yang tidak 

membagikan keuntungan sedikitpun kepada para anggota, karyawan serta

eksekutifnya”.

2.  Karakteristik Organisasi Nirlaba

Dalam ruang lingkup PSAK No. 45 (2004 : Pr.01), dikatakan bahwa sebuah

organisasi nirlaba harus memenuhi karakeristik sebagai berikut :

a.  Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang

sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan

b.  Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan

kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernahdibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut

c.  Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam

arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual,

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 2/26

 

 

6

dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikantersebut tidak 

mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saatlikuidasi atau pembubaran entitas.

Menurut Anthony dan Young, karakteristik umum sebuah organisasi nirlaba

adalah sebagai berikut :

a.  Tidak bermotif mencari keuntungan

b.  Adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak 

c.  Ada kecenderungan berorientasi semata-mata pada pelayanand.  Banyak mengahadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi

e.  Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan

bantuan keuangan

f.  Dominasi pfofesionalg.  Pengaruh politik biasanya memainkan peranan yang sangat penting

Dari penjelasan diatas secara umum yang dikatakan organisasi nirlaba yaitu

organisasi yang tidak mempunyai motif untuk mencari keuntungan. Inilah yang

membedakan organisasi bisnis lainnya. Selain perbedaan, terdapat persamaan

karakteristik dengan organisasi bisnis lainnya yaitu salah satunya merupakan bagian

yang integral dari sistem perekonomian yang sama dan memanfaatkan sumber daya

serupa dalam rangka mencapai tujuan,

3.  Klasifikasi Organisasi Nirlaba

Menurut Rosenbaum (1996 : hal. 15), pengategorian organisasi adalah

berdasarkan sumber dana, yaitu :

a.  Komersial, yaitu organisasi yang dibiayai oleh laba atau keuntungan

dari kegiatannya

b.  Pemerintahan, yaitu organisasi yang dibiayai oleh masyarakat lewat

pajak dan retribusi

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 3/26

 

 

7

c.  Organisasi Nirlaba, yaitu organisasi yang dibiayai oleh masyarakat

lewat donasi atau sumbangan

Dari pengklasifikasian diatas, yayasan (termasuk LSM) yang mendapatkan

donasi dari lembaga donor luar negeri termasuk kategori lembaga nirlaba donasi.

Yayasan yang mendirikan sekolah atau rumah sakit termasuk golongan lembaga

nirlaba yang komersial karena pendapatannya diperolehdari pemakai jasanya.

Menurut Kotler (2003 : hal.23), organisasi nirlaba dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a.  Badan pemerintahan yang dibentuk dengan Undang-Undang dan diberiwewenang untuk memberi pelayanan dan memungut pajak 

b.  Organisasi nonprofit swasta atau sektor independen yang biasanya

beroperasi sebagai organisasi bebas pajak, tetapi diorganisir di luar

wewenang pemerintah dan perundang-undangan. Organisasi itu

mungkin bergerak di bidang pendidikan, pelayanan kemanusiaan,

perdagangan, atau perhimpunan profesic.  Organisasi swasta kuasi-pemerintah yang dibentuk dengan wewenang

legislatif dan biasanya diserahi monopoli yang terbatas untuk 

memberikan pelayanan atau menyediakan barang kebutuhan tertentukepada kelompok-kelompok masyarakat. Organisasi umumnya bergerak di bidang utilitas, seperti listrik, air, dan gas.

Pengategorian lain menurut Priyono (1996 : hal. 30-32) tentang organisasi

nirlaba di Indonesia membaginya menjadi empat golongan besar sebagai berikut :

a.  Lembaga keagamaan termasuk lembaga yang bergerak dibidang

keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah

b.  Organisasi kesejahteraan sosial seperti BKKBN (Badan KoordinasiKegiatan Kesejahteraan Nasional)

c.  Organisasi kemasyarakatan termasuk dalam golongan ini adalah

organisasi sosial yang berdasarkan profesi seperti Organisasi Keluarga

Berencana Indonesiad.  Lembaga swadaya masyarakat mencakup yayasan-yayasan amal dan

filantropis, asosiasi kepentingan khusus.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 4/26

 

 

8

Pengkategorian yang berbeda-beda menggambarkan organisasi nirlaba

bergerak dalam berbagai variasi bentuk kegiatan. Beberapa fokus kegiatan advokasi

dan pendampingan masyarakat, sedangkan yang lainnya terjun ke implementasi

program untuk secara langsung menyelesaikan suatu isu yang berkembang. Berawal

dari organisasi nirlaba yang mengurusi kebutuhan dasar seperti peningkatan

pendapatan masyarakat, kini sudah merambah ke arah persamaan hak, kesadaran

berdemokrasi, dan lainnya.

B.  Akuntansi Keuangan Organisasi Nirlaba

1.  Siklus Akuntansi Organisasi Nirlaba

Siklus akuntansi organisasi nirlaba sama dengan siklus akuntansi pada

organisasi bisnis. Siklus akuntansi diawali dengan menganalisis serta menjurnal

transaksi dan diakhiri dengan neraca saldo setelah penutupan. Hasil terpenting dari

siklus akuntansi adalah laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 5/26

 

 

9

Langkah-langkah dalam siklus akuntansi terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Siklus Akuntansi

TAHAP PENCATATAN

TAHAP PERINGKASAN

Dikutip dari: Cara Mudah Memahami Akuntansi, Pahala Nainggolan, PPM Jakarta 2003

Step 1

Dokumen transaksi

diterima atau

disiapkan

Step 2

Transaksi dicatat

dalam jurnal

Step 8

Membuat jurnal

pembalik 

Step 7

Pembuatan jurnal

penutup

Step 6

Pembuatan

laporan keuangan

Step 5

Memasukkan

penyesuaian yang

diperlukan

Step 4

Perkiraan disusun

dalam neraca

percobaan

Step 3

Transaksi jurnal

diposting ke perkiraan

masing-masing

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 6/26

 

 

10

2.  Metode Pencatatan Organisasi Nirlaba

Dalam akuntansi terdapat metode pencatatan yang membedakan cara

pencatatan pendapatan dan biaya dalam laporan pendapatan dan biaya organisasi

nirlaba secara signifikan. Adapun metode tersebut adalah :

a.  Cash Basis (basisi kas)

Pengertian biaya menurut basis kas adalah seluruh pengeluaran yang dibayar oleh

organisasi nirlaba. Dengan demikian, total biaya yang dilaporkan pada suatu

periode adalah total pengeluaran yang tercatat pada buku bank organisasi nirlaba.

Pengertian pendapatan adalah seluruh penerimaan uang kas oleh organisasi

nirlaba. Pada akhirnya, surplus atau defisit merupakan selisih antara pendapatan

dengan biaya. Bila digunakan basis kas, dapat diketahui secara cepat dengan

menghitung berapa saldo kas yang ada pada akhir periode

b.  Accrual Basis (basis akrual)

Basis akrual melakukan pencatatan berdasarkan apa yang seharusnya menjadi

pendapatan dan biaya organisasi nirlaba pada suatu periode. Apa yang seharusnya

menjadi pendapatan organisasi nirlaba adalah semua pendapatan yang telah

menjadi hak organisasi nirlaba terlepas apakah hak ini telah diwujudkan dalam

bentuk penerimaan kas atau tidak 

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 7/26

 

 

11

C.  Laporan Keuangan

1.  Tujuan Pelaporan Organisasi Nirlaba

Dalam PSAK No. 45 (2004 : Pr.06) dinyatakan bahwa tujuan utama dari

pembuatan laporan keuangan adalah “… menyediakan informasi yang relevan untuk 

memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak 

lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.” 

Secara lebih rinci dijelaskan pula bahwa tujuan laporan keuangan organisasi

nirlaba, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi

mengenai :

1.   jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi;

2.  pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan

sifat aktiva bersih3.    jenis dan jumlah arus masuk arus keluar sumber daya dalam satu periode

dan berhubungan antara keduanya4.  cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh

pinjaman dan melunasi pinjaman, dan factor lainnya yang berpengaruh padalikuiditasnya; dan

5.  usaha jasa suatu organisasi

Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan informasi dalam

suatu laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan keuangan yang

lain.

Dalam exposure draft  FASB tentang tujuan pelaporan keuangan oleh

organisasi non-bisnis, yang diterbitkan pada tanggal 15 September 1980, menyatakan

bahwa untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakai informasi organisasi non-bisnis,

laporan keuangan organisasi nirlaba disusun dengan tujuan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 8/26

 

 

12

a.  Informasi berguna dalam membuat keputusan alokasi sumber daya

b.  Informasi berguna untuk menilai jasa dan kemampuan untuk menyediakan jasac.  Informasi berguna untuk menilai pekerjaan manajemen dan kinerja

d.  Informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban, sumber daya bersih, dan

beban

e.  Kinerja organisasif.  Likuiditas

g.  Penjelasan manajer dan interpretasi

2.  Jenis Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Laporan keuangan organisasi nirlaba terdiri dari :

a.  Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan identik dengan neraca (balance sheet) pada perusahaan

komersial. Tujuan dari laporan posisi keuangan adalah menyediakan informasi

mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih organisasi nirlaba pada satu titik 

waktu tertentu dan menyajikan hubungan di antara unsure-unsur yang

membentuknya.

b.  Laporan aktivitas

Laporan aktivitas terdiri atas dua bagian besar yaitu pendapatan dan biaya

organisasi nirlaba. Pendapatan yang berasal dari sumbangan disajikan sebagai

penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen atau terikat temporer,

tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang

pembatasannya tidak berlaku lagi pada periode yang sama dapat disajikan

sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan

diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. Pendapatan yang didapat dan investasi

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 9/26

 

 

13

atau pendapatan lain disajikan sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih

tidak terikat kecuali jika penggunaannya dibatasi.

c.  Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menunjukkan bagaimana arus kas keluar dan masuk lembaga

selama suatu periode tertentu. Biasanya periode ini menunjukkan periode yang

sama dengan periode laporan aktivitas. Secara singkat laporan arus kas

menerangkan bagaimana saldo kas awal lembaga berubah dengan penambahan

dan pengurangan hingga mencapai saldo akhir per tanggal neraca. Hal yang

penting dari laporan ini adalah keterkaitannya dengan laporan aktivitas. Laporan

arus kas terkait erat dengan surplus atau defisit yang dibukukan dalam laporan

aktivitas. Dengan demikian diurai hubungan antara surplus atau defisit yang

terjadi dengan uang kas organisasi nirlaba.

d.  Catatan atas Laporan Keuangan

Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan-laporan di atas yang

bertujuan memberikan informasi tambahan tentang perkiraan-perkiraan yang

dinyatakan dalam laporan keuangan.

D.  Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45

Akuntansi menghasilkan informasi menyangkut peristiwa atau transaksi yang

sudah terjadi yang tentunya bermanfaat untuk membuat keputusan-keputusan

menyangkut masa mendatang. Hasil olahan akuntansi itu adalah laporan keuangan.

Menurut Sofyan Safri Harahap (1997 : 117), laporan keuangan adalah “... suatu alat

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 10/26

 

 

14

dengan mana informasi dikumpulkan dan diproses dalam akuntansi keuangan yang

akhirnya dimasukkan dalam laporan keuangan yang dikomunikasikan secara periodic

kepada para pemakainya”. 

APB Statement No. 4 (AICPA) dalam buku Sofyan Safri (1997 : 17)

menggambarkan tujuan laporan keuangan dengan membagi dua yaitu :

Tujuan umum :Menyediakan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi

keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima.

Tujuan khusus :

Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih,perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnya yang relevan.

Dari pengertian tentang laporan keuangan tersebut dapat ditarik beberapa

kesimpulan tentang laporan keuangan sebagai berikut :

1.  Laporan keuangan memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan

(neraca), hasil usaha dn terjadinya perubahan dalam posisi keuangan dalam

perusahaan

2.  Laporan keuangan merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi-transaksi

yang dilakukan oleh suatu perusahaan

3.  Agar memberikan gambaran yang lebih jelas, laporan keuangan tersebut perlu

diperbandingkan antara satu periode dengan periode sebelumnya

Dengan demikian penyusunan laporan keuangan bagi suatu perusahaan

merupakan suatu keharusan, agar pihak-pihak yang berkepentingan dengan keadaan

keuangan perusahaan tersebut memperoleh gambaran yang tepat dan benar.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 11/26

 

 

15

Dalam PSAK No. 45 disebutkan bahwa “Laporan keuangan organisasi nirlaba

meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta

laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.” 

1.  Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan disebutkan dalam PSAK No. 45 (2004 : Pr.10) adalah

laporan yang “… menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva

bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu

tertentu.” 

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (SAK,2004: 45.Pr10), informasi dalam

laporan posisi keuangan akan dipergunakan untuk menilai :” (1) kemampuan

organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, (2) likuiditas, fleksibilitas

keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan kebutuhan pendanaan

eksternal”.

Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan,

menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan

hubungan antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan

pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dan suatu

kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, organisasi biasanya melaporkan

masing-masing kemampuan aktiva dalam kelompok yang homogen, seperti yang

disebutkan dalam PSAK No. 45 (2004 : Pr.12) yaitu :

1.  kas dan setara kas

2.  piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa lainnya3.  persediaan

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 12/26

 

 

16

4.  sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar di muka

5.  surat berharga/efek dan investasi jangka panjang6.  tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk 

menghasilkan barang dan jasa

Kas dan aktiva lain yang dibatasi penggunaannya oleh penyumbang harus diasjikan

terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat penggunaannya.

Dalam PSAK No. 45 (2004 : Pr.13), informasi likuiditas laporan posisi

keuangan diberikan dengan cara sebagai berikut :

1.  menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban berdasarkantanggal jatuh tempo;

2.  mengelompokkan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke

dalam jangka pendek dan jangka panjang;

3.  mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuhtemponya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan

atas laporan keuangan.

Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva

bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat

secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat

dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara

menyajikan jumlah tersebut dalam laporan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

Pembatasan permanen terhadap aktiva, seperti tanah atau karya seni, yang

disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual atau aktiva

yang disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen

dapat disajikan sebagai unsur yang terpisah dalam kelompok altiva bersih yang

penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 13/26

 

 

17

keuangan. Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau

wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi.

Pembatasan temporer terhadap sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu,

investasi untuk jangka waktu tertentu, penggunaan selama periode tertentu dimasa

depan, atau pemerolehan aktiva tetap dapat disajikan sebagai unsur yang terpisah

dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau

disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh

penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau

keduanya. Aktiva bersih terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan

barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi dikurangi beban untuk 

memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aktiva bersih tidak 

terikat dapat berasal dari sifat organisasi, lingkungan operasi, dan tujuan organisasi

yang tercantum dalam akte pendirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan

pemasok, kreditur, dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi. Informasi

mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan

keuangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 14/26

 

 

18

Contoh laporan posisi keuangan dapat dilihat pada able 1 berikut ini :

Tabel I. Contoh Laporan Posisi Keuangan

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan

2.  Laporan Aktivitas

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan

perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam

19X1 19X0

Kas dan setara kas 188Rp 1,150Rp

Piutang bunga 5,325Rp 4,175Rp

Persediaan dan biaya dibayar di muka 1,525Rp 2,500Rp

Piutang lain-lain 7,562Rp 6,750Rp

Investasi lancar 3,500Rp 2,500Rp

Aktiva terikat untuk investasi dalam

tanah, bangunan, dan peralatan 13,025Rp 11,400Rp

Tanah, bangunan, dan peralatan 154,250Rp 158,975Rp

Investasi jangka panjang 545,175Rp 508,750Rp

730,550Rp 696,200R p

Hutang dagang 6,425Rp 2,625Rp

Pendapatan diterima di muka yang

dapat dikembalikan 1,625Rp

Hutang lain-lain 2,187Rp 3,250Rp

Hutang W esel 2 ,850Rp

Kewajiban tahunan 4,213Rp 4,250Rp

Hutang jangka panjang 13,750Rp 16,250Rp

26,575Rp 30,850Rp

Tidak Terikat 288,070Rp 259,175Rp

Terikat temporer (Catatan B) 60,855Rp 63,675Rp

Terikat temporer (Catatan C) 355,050Rp 342,500Rp

703,975Rp 665,350Rp

Jumlah Kewajiban dan

730,550Rp 696,200Rp

Aktiva Bersih

Jumlah Aktiva Bersih

Aktiva Bersih

Aktiva

Jumlah Aktiva

Kewajiban dan Aktiva Bersih

Jumlah Kew ajiban

Organisasi Nirlaba

Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 19X0 dan 19X1

(dalam jutaan)

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 15/26

 

 

19

laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi

keuangan.

Informasi yang disajikan dalam laporan aktivitas adalah :

a.  Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen,

terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode

b.  Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak 

terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan

beban sebagai pengurang aktiva bersih terikat

c.  Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat

permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidak pembatasan. Dalam

hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang

sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara

konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi

d.  Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi

dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih

tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi

e.  Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban bruto. Namun

demikian pendapatan investasi dapat disajikan secara netto dengan syarat beban-

beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 16/26

 

 

20

f.  Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi

mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok 

program jasa utama dan aktivitas pendukung

Dalam PSAK No. 45 (2004 : Pr.19) menyebutkan bahwa :

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai (a)

pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva

bersih, (b) hubungan antar transaksi, dan peristiwa, dan (c) bagaimanapenggunaan sumber daya alam pelaksanaan berbagai program atau jasa.

Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan

pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu

para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lainnya untuk (a)mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, (b) menilai upaya kemampuan dan

kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, dan (c) menilai pelaksanaan

tanggung jawab dan kinerja manajer.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (SAK, 2004 : 45.14), ada tiga bentuk laporan

aktivitas yang disajikan dimana setiap bentuk memiliki keunggulan.

(1)  Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal. Bentuk A

memudahkan penyusunan laporan aktivitas komparatif (2)  Bentuk B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aktiva bersih,

satu kolom untuk setiap klasifikasi dengan tambahan satu kolom untuk 

  jumlah. Bentuk B menyajikan pembuktian dampak berakhirnya

pembatasan penyumbang aktiva tertentu terhadap reklasifikasi aktiva

bersih. Bentuk B memungkinkan penyajian informasi agregat mengenaisumbangan dan pengahasilan dari investasi

(3)  Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan ringkasan dari laporan

pendapatan, beban, dan perubahan terhadap aktiva bersih tidak terikatdisajikan dalam laporan perubahan aktiva bersih. Pendekatan bentuk C inimenitikberatkan perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak 

terikat. Bentuk ini sesuai untuk organisasi nirlaba yang memandang

aktivitas yang terpish dari penerimaan pendapatan terikat dari sumbangan

dan investasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 17/26

 

 

21

Berikut adalah contoh laporan aktivitas :

Tabel 2. Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan

21,600R p

13,500R p

14,000R p

2,125R p

20,570R p

37 5R p

72,170R p

29,975R p

3,750R p

3,125R p

36,850R p

109,020R p

32,750R p

21,350R p

14,400R p

6,050R p

5,375R p

79,925R p

20 0R p

80,125R p

28,895R p

20,275R p

6,450R p

7,380R p

(7 5 )R p

(36,850)R p

(2,820)R p

70 0R p

30 0R p

11,550R p

12,550R p

38,625R p

665,350R p

703,975R p

Perubahan Aktiva Bersih Tidak Terikat

Pendapatan dan Penghasilan

Sumbangan

Jasa layanan

Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E)

Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E)

Penghasilan bersih investasi jangka panjang belum direalisasi

Lain-lain

Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Terikat

Aktivitas Bersih yang Berakhir Pemba tasannya (C atatan D):

Pemenuhan program pembatasan

Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan

Berakhirnya pembatasan waktu

Jumlah aktiva yang telah berakhir pembatasannya

Jumlah Pendapatan, Pe nghasilan, dan Sumbangan lain

Beban da n kerugian:

Program A

Program B

Program C

Manajemen dan Umum

Pencarian dana

Jumlah Beban (Catatan F)

Kerugian akibat kebakaran

Jumlah Beban dan Kerugian

Kenaikan Jumlah Aktiva Bersih Tidak Terikat

Perubahan Aktiva Bersih Terikat Temporer

Sumbangan

Penghasilan investasi jangka pendek (C atatan E)

Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dari

investasi jangka panjang (Catatan E)

Kerugian aktuarial untuk kewa jiban tahunan

Aktiva bersih terbebaskan dari pembatasan (Ca tatan D)

Penurunan Aktiva Bersih Terikat Temporer

Perubahan Dalam Aktiva Bersih Terikat Permanen

Sumbangan

Penghasilan investasi jangka pendek (C atatan E)

Aktiva Be rsih Pada Awal Tahun

Aktiva Be rsih Pada Akhir Tahun

Organisasi Nirlaba

Laporan Aktivitas

Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1

(dalam jutaan)

Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dari

investasi jangka panjang (Catatan E)

Kenaikan Aktiva Bersih Terikat Permanen

Kenaikan Aktiva Bersih

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 18/26

 

 

22

3.  Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai

penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan

modal untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan

dari berbagai perusahaan.

Laporan arus kas harus disajikan sesuai dengan PSAK No.2 tentang Laporan

Arus Kas dengan beberapa penambahan. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas

selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan

para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi

keuangan perusahaan serta jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga

digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama

pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari

transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

Dalam PSAK NO. 2 (2004 : hal 2.4), disebutkan beberapa contoh arus kas dari

aktivitas operasi adalah :

1.  Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;2.  Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain;

3.  Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

4.  Pembayaran kas kepada karyawan;

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 19/26

 

 

23

5.  Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan

dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya;6.  Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan

kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari

aktivitas pendanaan dan investasi;

7.  Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuantransaksi usaha dan perdagangan;

Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu

dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

sesuai dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus

kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi seperti

yang terdapat dalam PSAK No. 2 (2004 : hal 2.5) adalah :

1.  Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan

aktiva jangka panjang lainnya, termasuk biaya pengembangan yang

dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;

2.  Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain;

3.  Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain;

4.  Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain sertapelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan);

5.  Pembayaran kas sehubungan dengan   future contracts, forward contracts,

option contracts, dan swap contracts kecuali apabila konrak tersebut

dilakukan untuk tujuan perdagangan (deadline or trading), atau apabila

pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu

dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan

oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari

aktivitas pendanaan seperti yang terdapat dalam PSAK No. 2 (2004 : hal 2.5) adalah :

1.  Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 20/26

 

 

24

2.  Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus

saham perusahaan;3.  Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman

lainnya;

4.  Pelunasan pinjaman;

5.  Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldokewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance

lease) 

Dalam PSAK No. 45 (2004 : hal 45.8), laporan arus kas untuk organisasi

nirlaba ini disajikan dengan menambahkan hal berikut ini :

1.  Aktivitas pendanaan:

a.  Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk 

 jangka panjang;b.  Penerimaan kas sumbangan dan penghasilan investasi yang

penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan

pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment);

danc.  Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang

2.  Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan

nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 21/26

 

 

25

Contoh laporan arus kas dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Contoh Laporan Arus Kas

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan

Kas dari pendapatan jasa 13,050.0Rp

Kas dari penyumbang 20,075.0RpKas dari piutang lain-lain 6,537.5Rp

Bunga dan Dividen yang diterima 21,425.0Rp

Penerimaan lain-lain 375.0Rp

Bunga yang dibayarkan (955.0)Rp

Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier (59,520.0)Rp

Hutang lain-lain yang dilunasi (1,062.5)Rp

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (75.0)Rp

Ganti rugi dari asuransi kebakaran 625.0Rp

Pembelian peralatan (3,750.0)Rp

Penerimaan dari penjualan investasi 190,250.0Rp

Pembelian Investasi (187,250.0)Rp

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi (125.0)Rp

Penerimaan dan kontribusi berbatas dari:

Investasi dalam endowment 500.0Rp

Investasi dalam endowment berjangka 175.0Rp

Investasi bangunan 3,025.0Rp

Investasi perjanjian tahunan 500.0Rp

4,200.0Rp

Aktivitas pendanaan lain:

Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi 750.0Rp

Pembayaran kewajiban tahunan (362.5)Rp

Pembayaran hutang wesel (2,850.0)Rp

Pembayaran kewajiban jangka panjang (2,500.0)Rp(4,962.5)Rp

(762.5)Rp

(962.5)Rp

1,150.0Rp

187.5Rp

Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan:

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan

Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas dan setara kas

Kas dan setara kas pada awal tahun

Organisasi Nirlaba

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 19X1

(dalam jutaan)

Kas dan setara kas pada akhir tahun

Aliran Kas dari Aktivitas Operasi:

Aliran Ka s dari aktivitas Investasi

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 22/26

 

 

26

4.  Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah suatu catatan yang mengungkapkan

tentang :

a.  Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

yang dipilih dan disajikan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting

b.  Informasi yang disajikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi

tidak disajikan di laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas

c.  Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi

diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah

yang tertera dalam laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas

serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen. Catatan atas

laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk 

diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta pengungkapan-

pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan

secara wajar.

Catatan atas laporan keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai

berikut :

1.  Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang

diterapkan;

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 23/26

 

 

27

2.  Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai dengan urutan

sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan

penyajian komponen laporan keuangan

3.  Pengungkapan lain termasuk kontinjensi, komitmen dan pengungkapan keuangan

lainnya serta pengungkapan yang bersifat non keuangan

Tabel 4. Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan KeuanganIlustrasi Catatan A menguraikan kebijakan pengungkapan yang diwajibkan yang

menyebabkan Catatan B dan Catatan C wajib disajikan. Catatan D, E, dan F menyediakan

informasi yang dianjurkan untuk diungkapkan oleh organisasi nirlaba. Semua jumlah dalam

ribuan rupiah.

Catatan AOrganisasi menyajikan hadiah atau wakaf berupa kas atau aktiva lain sebagai sumbangan

terikat jika hibah atau wakaf tersebut diterima dengan persyaratan yang membatasi

penggunaan aktiva tersebut. Jika pembatasan dari penyumbang telah kadaluwarsa, yaitu pada

saat masa pembatasan telah berakhir atau pembatasan tujuan telah dipenuhi, aktiva bersih

terikat temporer digolongkan kembali menjadi aktiva bersih yang dibebaskan dari

pembatasan.

Organisasi menyajikan hibah atau wakaf berupa tanah, bangunan, dan peralatan sebagai

sumbangan tidak terikat kecuali jika ada pembatasan yang secara eksplisit menyatakan tujuan

pemanfaatan aktiva tersebut dari penyumbang. Hibah atau wakaf untuk aktiva tetap dengan

pembatasan eksplisit yang menyatakan tujuan pemanfaatan aktiva tersebut dan sumbangan

berupa kas atau aktiva yang harus digunakan untuk memperoleh aktiva tetap disajikan sebagai

sumbangan terikat. Jika tidak ada pembatasan eksplisit dari pemberi sumbangan mengenai

pembatasan jangka waktu penggunaan aktiva tetap tersebut, pembebasan pembatasan

dilaporkan pada saat aktiva tetap tersebut dimanfaatkan

Catatan BAktiva bersih terikat temporer untuk periode keuangan adalah sebagai berikut :

Aktivitas program A:

Pembelian peralatan Rp 7.650Penelitian 10.640

Seminar dan publikasi 3.800

Aktivitas program B:

Perbaikan kerusakan peralatan 5.600

Seminar dan publikasi 5.395

Aktivitas program C:

Umum 7.420

Bangunan dan peralatan 5.375

Perjanjian perwalian tahunan 7.125

Untuk periode setelah 31 Desember 19X1 7.850

Rp 60.855

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 24/26

 

 

28

  Catatan CAktiva bersih permanen dibatasi untuk:

Investasi tahunan, penghasilannya dibelanjakan untuk mendukung:

Aktivitas program A Rp 68.810

Aktivitas program B 34.155

Aktivitas program C 34.155

Kegiatan lain organisasi 204.930

Rp 342.050

Dana yang penghasilannya untuk ditambahkan pada jumlah

Sumbangan mula-mula hingga mencapai nilai Rp 2.500 5.300

Polis asuransi kematian yang penerimaan ganti rugi asuransi atas

Kematian pihak yang diasuransikan tersedia untuk 

Mendanai aktivitas umum 200

Tanah yang harus digunakan untuk area rekreasi 7.500

Rp 335.050

Catatan DAktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan penyumbang melalui

Terjadinya beban tertentu atau terjadinya kondisi yang disyaratkan

Oleh penyumbang.

Tujuan pembatasan yang dicapai:

Beban program A Rp 14.500

Beban program B 11.500

Beban program C 3.975

Rp 29.975

Peralatan untuk program A yang dibelidan dimanfaatkan Rp 3.750

Pembatasan waktu yang telah dipenuhi:Jangka waktu yang telah dipenuhi Rp 2.125

Kematian penyumbang tahunan 1.000

Rp 3.125

Rp 36.850

============

Catatan E

Investasi dicatat sebesar nilai pasar atau nilai aprasial, dan penghasilan (atau kerugian) yang telah

terealisasikan atau belum dapat dilihat dari laporan aktivitas. Organisasi menginvestasikan kelebihan

kas di atas kebutuhan harian dalam investasi lancar. Pada tanggal 31 Desember 19X1, Rp 3.500

diinvestasikan pada investasi lancar dan menghasilkan Rp 2.125 per tahun. Sebagian besar investasi

  jangka panjang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok A adalah dana permanen dan tidak 

diwajibkan untuk menaikkan nilai bersihnya. Kelompok B adalah jumlah yang oleh badan perwalian

ditujukan untuk investasi jangka panjang.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 25/26

 

 

29

 

Tabel berikut ini menunjukkan investasi jangka panjang organisasi

Klpk A Klpk B Lain-lain Jumlah

Investasi awal tahun 410.000 82.000 16.750 508.750

Hibah tersedia utk inv.:

Utk dana permanen 500 200 700

Utk dana temporer 175 175

Utk dana perwalian thnan 500 500

Jumlah yang ditarik untuk 

Penyumbang tahunan yang

Meningggal (1.000) (1.000)

Kembalian investasi (neto,

Setelah dikurangi

beban Rp937,5)

Dividen, bunga dan sewa 15.000 5.000 750 20.750Penghasilan terealisasi &

Belum terealisasikan 30.000 9.500 39.500

Jlh kenaikan inv. 45.000 14.500 750 60.250

Jlh tersedia untuk operasi

Tahun berjalan (18.750) (5.000) (23.750)

Penghasilan dana

Perwalian utk tahun berjalan

Dan masa depan (450) (450)

Investasi akhir tahun 436.750 91.000 16.925 545.175

Komponen dalam seiap kelompok investasi dan kepemilikan investasi lain-lain pada tanggal 31

Desember 19X1 disajikan dalam table berikut ini :

Klpk A Klpk B Lain=lain JumlahAktiva bersih terikat permanen Rp342.050 5.500 347.550

Aktiva bersih terikat temporer 28.880 11.425 38.305

Aktiva bersih tidak terikat 67.820 91.500 159.320

Rp436.750 91.500 16.925 545.175

Badan perwalian menerapkan peraturan yang mensyaratkan dana endowment permanen dinilai

sebesar nilai nyata atau daya beli kecuali penyumbang secara eksplisit menyatakan penggunaan

apresiasi neto yang disyaratkan. Untuk memenuhi tujuan dana manajemen menetapkan bahwa

apresiasi neto dipertahankan secara permanen sebesar jumlah yang diperlukan untuk menyesuaikan

nilai mata uang histories dana sumbangan dengan menggunakan indeks harga konsumen. Setiap

kelebihan di atas dana endowment permanen dapat digunakan untuk tujuan lain yang telah

ditentukan. Pada tahun 19X1, total kembalian investasi kelompok A adalah Rp 45.000 (10,6 %), dari

 jumlah tersebut Rp 11.550 ditahan secara permanen untuk mempertahankan nilai nyata sumbangan

tersebut. Sisanya sebesar Rp 33.450 tersedia untuk tujuan lain yang telah ditentukan oleh dewan

perwalian

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Chapter II

5/8/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559bf4f995532 26/26

 

 

30

 

Catatan FBeban yang terjadi adalah

Manajemen Pencarian

Total A B C Umum Dana

Gaji,upah Rp37.787,5 18.500 9 750 4.312,5 2.825 2.400

Biaya lain-lain 11.875 5.187,5 1 875 4.812,5

Supplies dan perjalanan 7.887,5 2.162,5 2.500 1.225 600 1.400

Biaya jasa dan professional 7.100 400 3.725 1.500 500 975

Kantor dan pekerjaan 6.320 2.900 1.500 1.125 545 250

Depresiasi 8.000 3.600 2.000 1.425 625 350

Bunga 955 955

Jumlah Beban Rp79.925 32.750 21.350 14.400 6.050 5.375

Universitas Sumatera Utara


Top Related