ANALISIS UNJUK KERJA SUMBER DAYA HARDWARE
SMARTPHONE ANDROID PADA WIFI TETHERING
BERDASARKAN OPERATING SYSTEM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Disusun oleh
Albertus Alva Putu Suwata
105314059
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALYSIS OF HARDWARE RESOURCES PERFORMANCE
ON WIFI TETHERING ANDROID SMARTPHONE BASED
OPERATING SYSTEM
THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering
By:
Albertus Alva Putu Suwata
105314059
INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HALAMAN PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
ANALISIS UNJUK KERJA SUMBER DAYA HARDWARE
SMARTPHONE ANDROID PADA WIFI TETHERING
BERDASARKAN OPERATING SYSTEM
Oleh :
Albertus Alva Putu Suwata
105314059
Telah disetujui oleh :
Pembimbing,
H. Agung Hernawan, S.T., M.Kom. Tanggal : __________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
ANALISIS UNJUK KERJA SUMBER DAYA HARDWARE SMARTPHONE
ANDROID PADA WIFI TETHERING BERDASARKAN OPERATING
SYSTEM
(Studi Kasus : Univertitas Sanata Dharma)
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Albertus Alva Putu Suwata
NIM : 105314059
Telah dipertahankan di depan panitia penguji
pada tanggal 31 Maret 2016
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T. …………………
Sekretaris Iwan Binanto, S.Si., M.Cs. ..………………
Anggota H. Agung Hernawan, S.T., M.Kom. …………………
Yogyakarta,
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Sudi Mungkasi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus, terimakasih sudah dipercayakan untuk
menyelesaikan semuanya.
Keluarga tercinta, bapak, ibu, dan adik ku. Terimakasih atas
dukungan dan doanya.
Teman-teman Teknik Informatika 2010 yang tidak dapat
disebut satu per satu.Terimakasih untuk semua dukungan dan
semangatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya
tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2 Mei 2016
Penulis
Albertus Alva Putu Suwata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama: Albertus Alva Putu Suwata
NIM : 105314059
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
ANALISIS UNJUK KERJA SUMBER DAYA HARDWARE SMARTPHONE
ANDROID PADA WIFI TETHERING BERDASARKAN OPERATING
SYSTEM
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal: 2 Mei 2016
Yang menyatakan,
(Albertus Alva Putu Suwata)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Saat ini Tethering WiFi hanya digunakan untuk mengkoneksikan
komputer atau laptop ke jaringan internet, sehingga klien hanya bisa melakukan
penukaran data melalui email yang memakan waktu lebih lama. Selain itu, setiap
Sistem operasi memiliki kinerja yang berbeda saat melalukan Tethering WiFi
walaupun telah menggunakan perangkat Smartphone Android yang sama.
Dari latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian terhadap
Tethering WiFi yang tidak hanya untuk mengkoneksikan komputer atau laptop
melainkan sharing data ke beberapa komputer atau laptop. Penulis melakukan
beberapa pengujian terhadap perangkat Smartphone Android agar dapat
mengetahui sistem operasi pada Smartphone yang lebih unggul dalam melakukan
Tethering WiFi.
Kata Kunci : Tethering WiFi, Network Wireless, Smartphone Android.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
Now a days WiFi Tethering is only used to connect the computers or
laptops to the internet connection, so tho client can change the data by email that
need for long time. Beside, each operating system has different performance when
doing the WiFi Tethering even though it has been used the same hardware of
android smartphone.
According to the background, the writer is doing observation through the
WiFi Tethering which is not only to connect the computers and laptops, but also
to share the dates to several computers and laptops. The writer is also doing some
researches through the hardware of android smartphone, to know which one of the
operating system smartphone android that more better in doing WiFi Tethering.
Keyword : WiFi, Network Wireless, Smartphone Android.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu mata kuliah
wajib dan merupakan syarat akademik pada jurusan Teknik Informatikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis baik selama penelitian maupun saat
pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan di antaranya
kepada :
1. Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom., sebagai Dosen
Pembimbing Tugas Akhir.
2. Orang tua, Yulius Saparidi dan Lucia Harsanti atas dukungan moral,
spiritual dan finansial dalam penyusunan skripsi.
3. Seluruh teman-teman Teknik Informatika 2010 atas dukungannya.
4. Seluruh teman-teman Lab Utara Jarkom Perjuangan Skripsi, yang
senantiasa menemani pengambilan data dan bertarung PES untuk melepas
penat.
5. Mas Danang, Mas Otok dan Mas Darno, yang sudah bersedia melayani
peminjaman alat.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pembaca.
Penulis,
Albertus Alva Putu Suwata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................................ i
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS .................................................................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... xii
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................................................... xiii
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 4
1.4 Batasan Masalah ........................................................................................................... 5
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................................................... 5
BAB II ......................................................................................................................................... 7
LANDASAN TEORI ......................................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Tethering......................................................................................................... 7
2.2 Android ........................................................................................................................... 11
2.2.1 Definisi Android ....................................................................................................... 11
2.2.2 Sejarah Android dan Operating System Android .................................................... 12
2.2.3 Arsitektur Android ................................................................................................... 17
2.2.4 Macam-macam Versi Operating System Smartphone Android ............................... 21
2.3 Teknologi WiFi ................................................................................................................. 29
2.4 Standar WiFi .................................................................................................................... 31
2.5 RAM ( Random Access Memory ) Smartphone Android ............................................ 33
2.6 CPU (Central Processing Unit) Smartphone Android ................................................... 37
2.7 Prosesor Smartphone Android .................................................................................... 41
2.8 Aplikasi Diagnosis ....................................................................................................... 49
BAB III ...................................................................................................................................... 52
METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3.1 Perancangan Topologi ................................................................................................. 52
3.2 Penjelasan Topologi ........................................................................................................ 53
3.2 Instalasi Software ........................................................................................................ 55
3.3 Konfigurasi jaringan ..................................................................................................... 55
3.5 Langkah percobaan ..................................................................................................... 55
BAB IV ...................................................................................................................................... 59
Implementasi dan Pengujian ..................................................................................................... 59
4.1 Perangkat yang digunakan .......................................................................................... 59
4.1.1Konfigurasi aplikasi diagnosis ................................................................................... 59
4.1.2 Konfigurasi Tethering Wi-Fi Android ....................................................................... 60
4.2 Pengujian Proses Copy dan Sharing ............................................................................ 61
4.2.1 Pengujian Android Jelly Bean 4.1.1 ......................................................................... 61
4.2.1.1 Pengujian Waktu ............................................................................................. 61
4.2.1.2 Pengujian Kinerja Hardware ............................................................................ 61
4.2.1.3 Pengujian Paket Data....................................................................................... 62
4.2.1.4 Pengujian Jumlah maksimal user ............................................................. 62
4.3 Analisa Perbandingan Grafik ........................................................................................... 64
4.3.1 Grafik Waktu ........................................................................................................... 64
4.3.2 Grafik Transfer Rate ................................................................................................ 66
4.3.3 Grafik RAM .............................................................................................................. 68
4.3.4 Grafik CPU ............................................................................................................... 70
4.3.5 Grafik Daya Pemakaian Baterai ............................................................................... 72
BAB V ....................................................................................................................................... 74
Kesimpulan dan Saran ............................................................................................................... 74
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 74
5.2 Saran ............................................................................................................................... 75
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1……………………………………………………………………….8
Gambar 2.2……………………………………………………………………….9
Gambar 2.3……………………………………………………………………….9
Gambar 2.4……………………………………………………………………….9
Gambar 2.5……………………………………………………………………...10
Gambar 2.6……………………………………………………………………...10
Gambar 2.7……………………………………………………………………...11
Gambar 2.8……………………………………………………………………...49
Gambar 2.9……………………………………………………………………...50
Gambar 3.1……………………………………………………………………...52
Gambar 3.2……………………………………………………………………...53
Gambar 4.1……………………………………………………………………...63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.3.1……………………………………………………………………...64
Grafik 4.3.2……………………………………………………………………...66
Grafik 4.3.3……………………………………………………………………...68
Grafik 4.3.4……………………………………………………………………...70
Grafik 4.3.5……………………………………………………………………...72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi saat ini memaksa kita menggunakan peralatan-
peralatan digital, salah satunya adalah Smartphone Android. Smartphone Android
merupakan suatu kebutuhan penting bagi masyarakat di dunia ini. Handphone
sudah banyak ditinggalkan oleh masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan
teknologi yang lebih canggih dapat kita peroleh pada Smartphone Android dengan
harga yang hampir sama dengan handphone pada umumnya. Dalam perangkat
Smartphone ataupun PC Tablet terdapat fitur yang dapat digunakan untuk sharing
koneksi internet yaitu Wi-Fi Tethering.
Secara kata, tethering memiliki arti untuk membagi atau sharing koneksi
internet dari sebuah perangkat mobile dengan perangkat lain. Sharing koneksi
internet tersebut bisa dilakukan melalui Wi-Fi atau wireless LAN. Dalam arti
singkat, jika sebuah perangkat mobile memiliki fitur Wi-Fi Tethering, maka
perangkat mobile tersebut dapat dijadikan mobile hotspot. Dengan fungsi ini,
tentunya tidak perlu menggunakan lebih dari satu jenis paket internet untuk
beberapa perangkat mobile. Cukup membeli satu jenis paket internet dengan
kouta yang cukup besar dan membaginya dengan beberapa perangkat mobile
sekaligus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berbagai jenis platform sistem operasi mendukung fitur Wi-Fi Tethering
ini. Salah satunya Smartphone Android. Untuk dapat menggunakan fitur Wi-Fi
Tethering ini, para pengguna Smartphone Android minimal sudah menggunakan
sistem operasi Android Froyo (versi 2.2). Hal ini dikarenakan fitur tethering
pertama kali diaplikasikan di Smartphone Android dimulai pada sistem operasi
Android Froyo (versi 2.2). Jadi untuk sistem operasi yang telah dibuat sebelum
Android Froyo (versi 2.2) seperti Android versi 1.1, Android Cupcake ( versi 1.5),
Android Donut (versi 1.6), Android Eclair (versi 2.0 / 2.1) tidak dapat
menggunakan fitur Wi-Fi Tethering.
Namun pada kenyataannya, masih banyak para pengguna perangkat
mobile seperti Smartphone dan PC Tablet yang tidak mengetahui fitur untuk
sharing koneksi yang ada di dalamnya yang bernama Wi-Fi Tethering ini dan
para pengguna tersebut hanya menggunakan internet secara pribadi saja. Di antara
mereka banyak juga yang sudah memiliki Smartphone ataupun PC Tablet, tetapi
masih saja membeli modem untuk dapat mengakses internet. Padahal dengan
Smartphone Android yang telah dimiliki, para pengguna juga dapat mengakses
internet dari komputer PC ataupun Netbooknya dengan fitur Wi-Fi Tethering
tersebut.
Selain itu dalam forum-forum Smartphone Android, banyak juga
pertanyaan mengenai Wi-Fi Tethering antara lain tentang jumlah user yang dapat
mengakses, kecepatan akses internet saat user yang terhubung mencapai
maksimal user, kecepatan copy saat sharing, penggunaan Wi-Fi tethering untuk
bermain game online, operating system yang paling baik dalam melakukan Wi-Fi
tethering, operating system yang tercepat untuk masalah tethering, operating
system yang paling ringan dan paling baik untuk masalah tethering, kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
download dan upload untuk satu user maupun maksimal user yang bisa
melakukannya, lancar tidaknya browsing jika user yang memakai lebih dari satu
user ataupun maksimal user, dan bahkan muncul juga pertanyaan apakah
operating system mempengaruhi kecepatan internet ataupun kinerja Smartphone
Android dalam penggunaan tethering ini.
Maka dari itu pada penelitian kali ini, saya akan membahas mengenai Wi-
Fi Tethering. Pembahasan yang saya lakukan ini lebih berfokus untuk
menganalisa jumlah user maksimal yang dapat terhubung dengan fitur Wi-Fi
Tethering dan mengamati kinerja processor, RAM, dan baterai Smartphone
Android saat melakukan Wi-Fi Tethering. Untuk berbagai macam aspek lainnya
baik itu kecepatan download, kecepatan upload, penggunaan tethering saat
bermain game online, ataupun untuk akses internet berupa browsing dan lain-lain
saya tidak akan melakukan penelitian yang lebih mendalam. Hal ini dikarenakan
pertanyaan-pertanyaan mengenai kecepatan yang berhubungan dengan akses
internet seperti download, upload, game online dapat dijawab tanpa harus
melakukan penelitian. Hal-hal di atas tergantung dari kecepatan internet yang
didapat. Semakin cepat jaringan internet dan semakin besar kouta internet, maka
semakin cepat juga pengaksesan internet pada user saat melakukan tethering.
Tidak peduli menggunakan operating system ataupun Smartphone Android
apapun, jika jaringan internetnya lambat maka akses internet pun juga akan
lambat. Sedangkan untuk jumlah user yang dapat terhubung saat melakukan Wi-
Fi Tethering, ini sangat berhubungan dengan Smartphone Android yang
digunakan. Jika processor semakin baik, kapasitas RAM semakin besar, dan daya
baterai semakin besar maka dapat menunjang tethering dengan lebih baik dan
mengakibatkan user yang dapat terhubung juga akan semakin banyak. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
masalah operating system, saya belum tahu apakah berpengaruh atau tidak.Di
beberapa forum-forum mengenai Smartphone Android ada yang bilang
berpengaruh dan ada juga yang bilang tidak berpengaruh. Maka dari itu saya juga
ingin meneliti mengenai pengaruh operating system pada Wi-Fi Tethering untuk
membuktikan mana yang benar.Untuk operating system yang digunakan, saya
hanya akan menggunakan 3 operating system yaitu Android Jelly Bean (versi
4.1.1), Android Jelly Bean (versi 4.1.2), dan Android Jelly Bean (versi 4.2.1).
1.2 Rumusan Masalah
1. Analisis Wi-Fi Tethering untuk sharing dan copy pada Smartphone
Android yang menggunakan operating system berbeda-beda dan
Smartphone yang sama dengan menggunakan penghubung berupa
jaringan WLAN dan pengamatan dilakukan terhadap kinerja processor,
RAM, baterai, waktu, dan network access.
1.3 Tujuan
1. Menganalisa berapa banyak user yang dapat tersambung ke Smartphone
menggunakan tethering.
2. Menganalisa proses sharing dan copy yang dilakukan client.
3. Mengamati kinerja processor load, RAM, waktu, transfer rate, dan baterai
pada Smartphone Android saat melakukan tethering dengan 1 user hingga
maksimal user yang dapat terhubung.
4. Mengamati kinerja Smartphone Android berdasarkan ROM yang
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4 Batasan Masalah
1. Perangkat yang digunakan adalah Smartphone Android.
2. ROM yang digunakan yaitu varian dari Android Jelly Bean
3. User yang digunakan adalah komputer PC.
4. Alat penghubung yang digunakan adalah WLAN / Wi-Fi.
5. Aplikasi yang digunakan untuk memonitoring adalah Android Diagnosis.
6. Penelitian dilakukan dengan meminimalkan aplikasi lain yang sedang
berjalan.
7. Percobaan dilakukan sebanyak 10 kali untuk 1 hasil yang didapat dan
dirata-rata.
8. Channel wi-fi yang dipakai menggunakan setelan default.
9. Percobaan dilakukan dengan kondisi yang hampir sama untuk semua
percobaan dan semua operating system.
10. Jarak antara user dan smartphone android kira-kira antara 1- 2 meter.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun untuk sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab,
yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Dalam bab ini akan membahas tentang landasan teori dan
pengertian-pengertian dariTethering, Smartphone Android, Wireless
LAN.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang metode penelitian dan
perancangan topologi Wi-Fi Tethering
BAB IV : PENGUJIAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang cara pengujian dan hasil
pengujian yang telah direalisasikan.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini menyimpulkan apa yang ada pada bab-bab terdahulu
serta memberikan saran atas penulisan tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Tethering
Secara kata, tethering memiliki arti untuk membagi atau sharing koneksi
internet dari sebuah perangkat mobile dengan perangkat lain. Sharing koneksi
internet tersebut bisa dilakukan melalui WiFi atau wireless LAN, Bluetooth atau
menggunakan koneksi fisik dengan menggunakan kabel. Dalam arti singkat, jika
sebuah handphone memiliki fitur WiFi tethering, maka handphone tersebut bisa
dijadikan sebagai mobile hotspot. Dengan fungsi ini, tentunya tak perlu
menggunakan lebih dari satu jenis paket internet untuk beberapa perangkat
mobile. Cukup membeli satu paket internet dengan kuota yang cukup besar dan
membaginya dengan beberapa perangkat mobile sekaligus. Dengan adanya fitur
ini, maka handphone juga akan melakukan router.
Berbagai jenis platform sistem operasi mendukung fitur WiFi tethering
ini. Dari Android, iOS, hingga Windows Phone bisa menggunakan fungsi
tersebut. Untuk para pengguna handphone Android, diharuskan paling tidak
menggunakan OS Android Froyo 2.2. Sedangkan untuk pengguna perangkat
Apple, diharuskan melakukan jailbreak untuk menggunakan fitur WiFi tethering.
Selain itu, jika memiliki perangkat Apple dengan sistem operasi iOS versi 4.3
atau versi di atasnya, maka tak perlu melakukan jailbreak.
Fitur ini sebenarnya juga bisa digunakan untuk platform lain seperti
Symbian, Meego, ataupun WebOS. Namun untuk platform – platform tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dibutuhkan sebuah aplikasi WiFi hotspot untuk memfungsikan fitur WiFi
tethering. Sedangkan untuk pengguna Android, kemungkinan fitur ini akan diblok
oleh beberapa operator. Fungsi ini dapat dinyalakan dengan melakukan
rooting.Sedangkan untuk pengguna Symbian, dapat menggunakan aplikasi
bernama JoikuSpot.
Langkah-langkah untuk mengaktifkan fitur WiFi tethering pada
Smartphone Android adalah sebagai berikut :
1. Ini adalah halaman home Smartphone Android, kemudian masuk ke
―Setelan‖.
Gambar 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Setelah masuk ke menu ―Setelan‖, aktifkan fitur Wi-Fi dan masuk ke
menu ―Selengkapnya…‖
Gambar 2.2 Gambar 2.3
3. Maka akan masuk ke menu Jaringan & wireless seperti pada gambar di
bawah ini. Setelah itu, pilih menu ―Tethering & hotspot portable‖.
Gambar 2.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Setelah itu maka akan masuk ke menu Tethering & hotspot portabel
Gambar 2.5
5. Lalu setelah itu pilih dan aktifkan menu ―Hotspot WiFi portabel
Gambar 2.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
6. Jika sudah, maka akan muncul tulisan ―Tethering (Penambatan) atau
hotspot aktif‖, seperti pada gambar di bawah ini. Pengaktifan WiFi
tethering telah berhasil.
Gambar 2.7
2.2 Android
2.2.1 Definisi Android
Definisi android menurut Burnette (2009, h12), Android merupakan
toolkit perangkat lunak open source baru untuk perangkat mobile masa depan,
Android sendiri diciptakan oleh perusahaan Google yang bekerja sama dengan
Open Handset Alliance.
Berbeda dengan definisi Android menurut Safaat (2011, h.1), sebagai
berikut ―Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis
Linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi‖.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka. Menurut Safaat (2011, h.2), Android merupakan
platform mobile yang memiliki tiga hal sebagai berikut:
1. Lengkap (complete platform), karena Andoid menyediakan banyak tools
dalam membangun perangkat lunak dan memiliki peluang untuk
mengembangkan aplikasi.
2. Terbuka (open source platform), karena pengembang secara bebas dapat
mengembangkan aplikasi dan platform Android yang disediakan melalui
lisensi open source.
3. Free (free platform), karena Android merupakan platform yang bebas
untuk dikembangkan dan tidak ada royalty untuk pengembangan pada
platform tersebut.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh berbagai macam
piranti bergerak.Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang
memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka sehingga
pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya.
2.2.2 Sejarah Android dan Operating System Android
Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk
perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android
awalnya dikembangkan oleh Android, Inc. dengan dukungan finansial dari
Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Android, Inc. didirikan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri
Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears
(mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembangan
antarmuka WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih
sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya". Tujuan awal pengembangan
Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang
diperuntukkan bagi kamera digital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk
perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan
bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone
Apple belum dirilis pada saat itu). Meskipun para pengembang Android adalah
pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara
diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan
sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada
tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat
Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.
Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005,
menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google.
Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan
setelah diakuisisi oleh Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang
perkembangan Android Inc., namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa
Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini.
Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform
perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan
platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel,
dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diperbarui.Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan
perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama
ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi.
Spekulasi tentang niat Google untuk memasuki pasar komunikasi seluler
terus berkembang hingga bulan Desember 2006.BBC dan Wall Street Journal
melaporkan bahwa Google sedang bekerja keras untuk menyertakan aplikasi dan
mesin pencarinya di perangkat seluler.Berbagai media cetak dan media daring
mengabarkan bahwa Google sedang mengembangkan perangkat seluler dengan
merek Google.Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa Google telah
menentukan spesifikasi teknisnya, termasuk produsen telepon seluler dan operator
jaringan.Pada bulan Desember 2007, Information Week melaporkan bahwa
Google telah mengajukan beberapa aplikasi paten di bidang telepon seluler.
Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan.
OHA adalah konsorsium dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google,
produsen perangkat seluler seperti HTC, Sony dan Samsung, operator nirkabel
seperti Sprint Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset seperti Qualcomm dan
Texas Instruments. OHA sendiri bertujuan untuk mengembangkan standar
terbuka bagi perangkat seluler.Saat itu, Android diresmikan sebagai produk
pertamanya; sebuah platform perangkat seluler yang menggunakan kernel Linux
versi 2.6.Telepon seluler komersial pertama yang menggunakan sistem operasi
Android adalah HTC Dream, yang diluncurkan pada 22 Oktober 2008.
Pada tahun 2010, Google merilis seri Nexus; perangkat telepon pintar dan
tablet dengan sistem operasi Android yang diproduksi oleh mitra produsen
telepon seluler seperti HTC, LG, dan Samsung. HTC bekerjasama dengan Google
dalam merilis produk telepon pintar Nexus pertama, yakni Nexus One. Seri ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
telah diperbarui dengan perangkat yang lebih baru, misalnya telepon pintar Nexus
4 dan tablet Nexus 10 yang diproduksi oleh LG dan Samsung. Pada 13 Maret
2013, Larry Page mengumumkan dalam postingan blognya bahwa Andy Rubin
telah pindah dari divisi Android untuk mengerjakan proyek-proyek baru di
Google.Ia digantikan oleh Sundar Pichai, yang sebelumnya menjabat sebagai
kepala divisi Google Chrome, yang mengembangkan Chrome OS.
Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakukan sejumlah
pembaruan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru,
dan memperbaiki bug yang terdapat pada versi sebelumnya.Setiap versi utama
yang dirilis dinamakan secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci
mulut atau cemilan bergula; misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang
kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut.Versi terbaru adalah 4.4 KitKat, yang
dirilis pada 31 Oktober 2013.
Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan
didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan
perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk
memajukan standar terbuka perangkat seluler.Ponsel Android pertama mulai
dijual pada bulan Oktober 2008.
Antarmuka pengguna Android didasarkan pada manipulasi langsung,
menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata,
seperti menggesek, mengetuk, mencubit, dan membalikkan cubitan untuk
memanipulasi obyek di layar.Android adalah sistem operasi dengan sumber
terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache.Kode dengan
sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat
lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi.Selain itu, Android
memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang
memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi
bahasa pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2012, ada sekitar 700.000 aplikasi
yang tersedia untuk Android, dan sekitar 25 juta aplikasi telah diunduh dari
Google Play, toko aplikasi utama Android. Sebuah survey pada bulan April-Mei
2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para
pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi seluler.
Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan
Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak
digunakan di dunia, mengalahkan Symbian pada tahun 2010. Android juga
menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi
berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi
tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal. Akibatnya, meskipun pada
awalnya sistem operasi ini dirancang khusus untuk telepon pintar dan tablet,
Android juga dikembangkan menjadi aplikasi tambahan di televisi, konsol
permainan, kamera digital, dan perangkat elektronik lainnya. Sifat Android yang
terbuka telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang
aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek
pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat
lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis
dengan menggunakan sistem operasi lain.
Pada November 2013, Android menguasai pangsa pasar telepon pintar
global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada
bulan Maret 2013. Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dengan beragam versi. Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya
sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan
teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah
diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google
Play. Pada tanggal 3 September 2013, 1 miliar perangkat Android telah
diaktifkan.
2.2.3 Arsitektur Android
Sistem Operasi Android memiliki komponen sebagai berikut:
1. Aplikasi
Android berisi sekumpulan aplikasi utama seperti : email client,
program Short Message Service (SMS), kalender, peta, browser, daftar
kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java.
2. Kerangka kerja aplikasi
Kerangka kerja aplikasi yang ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman java merupakan peralatan yang digunakan oleh semua
aplikasi, baik alikasi dari ponsel seperti daftar kontak, dan kotak SMS,
maupun aplikasi yang ditulis oleh Google ataupun pengembang android.
Android menawarkan para pengembang kemampuan untuk membangun
aplikasi yang inovatif. Pengembang bebas untuk mengambil keuntungan dari
perangkat keras, akses lokal informasi, menjalankan background service,
mengatur alarm, menambahkan peringatan ke status bar, dan masih banyak lagi.
Pengembang memiliki akses yang penuh ke dalam kerangka kerja API yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang digunakan oleh aplikasi utama. Pada dasarnya kerangka kerja aplikasi
memiliki beberapa komponen sebagai berikut:
1. Activity Manager
Mengatur siklus dari aplikasi dan menyediakan navigasi backstack untuk
aplikasi yang berjalan pada proses yang berbeda.
Package Manager
Untuk melacak aplikasi yang di-instal pada perangkat :
a. Windows Manager
Merupakan abstraksi dari bahasa pemrograman Java pada bagian
atas dari level service (pada level yang lebih rendah) yang
disediakan oleh Surface Manager.
b. Telephony Manager
Berisi sekumpulan API yang diperlukan untuk memanggil aplikasi
c. Content Manager
Digunakan untuk memungkinkan aplikasi mengakses data dari
aplikasi lain(seperti contacts) atau untuk membagikan data mereka
sendiri.
d. Resource Manager
Digunakan untuk mengakses sumber daya yang bersifat bukan
code seperti string lokal, bitmap, deskripsi dari layout file dan
bagian eksternal lain dari aplikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. View System
Digunakan untuk mengambil sekumpulan button, list, grid, dan
text box yang digunakan di dalam antarmuka pengguna.
f. Notification Manager
Digunakan untuk tampilan peringatan dan fungsi-fungsi lain.
3. Libraries
Android memiliki sekumpulan library C/C++ yang digunakan oleh
berbagai komponen dalam sistem Android.Kemampuan-kemampuan ini
dilihat oleh para pengembang melalui kerangka kerja aplikasi. Beberapa
dari library utama dijelaskan sebagai berikut :
a. System C Library
Merupakan implementasi turunan dari standar system library
C(libc) yang diatur untuk peralatan berbasis embedded Linux.
b. Media Libraries
Disediakan oleh packet video yang memberikan library untuk
memutar ulang dan menyimpan format usara dan video, serta static
image file seperti MPEG4, MP3, AACX, AMR, JPG, dan PNG.
c. Surface Manager
Mengatur akses ke dalam subsustem tampilan dan susunan
grafis layer 2D dan 3D secara mulus dari beberapa aplikasi dan
menyusun permukaan gambar berada pada layar ponsel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. LibWebCore
Merupakan web browser modem yang menjadi kekuatan bagi
browser Android dan sebuah embeddedble web view.
e. Scalable Graphics Library(SGL)
Scalable Graphics Library mendasari mesin grafis 2D dan
bekerja bersama- sama dengan lapisan pada level yang tinggi dari
kerangka kerja (seperti Windows Manager dan Surface Manager
untuk mengimplementasikan keseluruhan graphics pipeline dari
Android.
f. 3D Libraries
Implementasi yang didasarkan oleh OpenGL ES 1.0 APIs
dimana library menggunakan baik akselerasi perangkat keras 3D
ataupun yang disertakan, dengan resterisasi perangkat lunak 3D
yang sangat optimal.
g. Free Type Library
Digunakan untuk menghaluskan semua tulisan bitmap dan
vector
h. SQLite
Merupakan relational database yang kuat dan ringan serta
tersedia untuk semua aplikasi.
4. Runtime
Merupakan lokasi dimana komponen utama dari DVM ditempatkan.DVM
dirancang secara khusus untuk Android pada saat dijalankan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lingkungan yang terbatas, CPU, memori, dan penyimpanan data menjadi
fokus utama. Android memiliki sebuah tool yang terintegritasi yaitu ―dx‖
yang mengkonversi generated byte code dari (JAR) ke dalam file (.DEX)
sehingga byte code menjadi lebih efisien untuk dijalankan pada prosesor
yang kecil. Hal ini memungkinkan untuk berberapa jenis dari DVM
berjalan pada suatu peralatan tunggal pada waktu yang sama. Core
libreries ditulis dalam Java berisi kumpulan class, I/O dan peralatan lain.
5. Linux Kernel
Arsitektur Android berdasarkan pada Linux 2.6 kernel yang dapat
digunakan untuk mengatur keamanan, manajemen memori, manajemen
proses, network stack, dan driver model. Kernel juga bertindak sebagai
lapisan abstrak antara perangkat keran dan seluruh software stack.
2.2.4 Macam-macam Versi Operating System Smartphone Android
Berikut merupakan versi-versi yang dimiliki android :
1. Android versi 1.1
Pada tanggal 9 Februari 2009, Google merilis Android versi 1.1 yang
dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam, alarm, pencarian
suara, pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
2. Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada tanggal 30 April Android versi 1.5 sudah dirilis. Android versi ini
didasarkan pada Linux Kernel 2.6.27 dan terdapat beberapa pembaharuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
antar muka pengguna serta penambahan beberapa fitur dalam Android
versi 1.5. Pembahasan yang dilakukan antara lain :
a. Kemampuan untuk merekam dan menonton video dengan modus
kamera.
b. Mengunggah video Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari
telepon.
c. Kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth
dalam jarak tertentu.
d. Widgets dan folder yang baru dapat ditambahkan ke dalam layar
utama.
e. Dukungan Bluetooth Advanced Audio Distribution Profile
(A2DP) dan Audio / Video Remote Control Profile (AVRCP).
f. Transmisi animasi layar dan keyboard pada layar yang dapat
disesuaikan dengan system.
3. Android versi 1.6 (Donut)
Pada tanggal 15 September 2009, Android versi 1.6 sudah dirilis. Android
versi ini dilakuakn pada Linuk Kernel 2.6.29. Pembahasan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Android market yang sudah diimprovisasi.
b. Kamera, camcorder, dan antarmuka galeri yang terintegrasi.
c. Galeri memungkinkan penggunna untuk memilih banyak gambar
yang akan dihapus.
d. Voice search yang sudah diperbaharui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Fasilitas pencarian yang sudah diperbaharui, yang memungkinkan
pencarian bookmark, history, dan web dari layar utama.
f. Teknologi yang mendukung Code Division Multiple Access /
Evolution Data Only (CDMA / EVADo), 802.1x, Virtual Private
Network (VPN), text-to-speech engine serta kemampuan dial
contact.
g. Dukungan resolusi layar Wide Video Graphics Array (WVGA).
h. Kecepatan pencarian yang meningkat.
i. Peralatan pengembangan untuk gesture framework dan gesture
builder.
4. Android versi 2.0 / 2.1 (Enclair)
Pada tanggal 26 Oktober 2009, Android versi 2.0 sudah dirilis. Android
versi ini didasarkan pada Linux Kernel 2.6.29. Pembaharuan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pengoptimalan kecepatan perangkat keras.
b. Dukungan untuk resolusi dan ukuran layar.
c. Perubahan antarmuka pengguna dengan browser baru dan
dukungan HTML5.
d. Tampilan daftar kontak yang telah diperbaharui.
e. Rasio latar belakang (hitam dan putih) yang lebih baik
f. Peningkatan Google Maps 3.1.2.
g. Microsoft exchange support.
h. Dukungan flash untuk kamera.
i. Digital zoom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
j. Bluetooth 2.1.
k. Live wallpaper
l. Kelas motionevent ditambahkan untuk mendekati event yang
digunakan di dalam multi touch.
5. Android versi 2.2 (Froyo)
Pada tanggal 20 Mei 2010, Android versi 2.2 sudah dirilis. Android versi
ini didasarkan pada Linux Kernel 2.6.32. Pembaharuan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Optimasi kecepatan sistem operasi Android, memori, dan
performa.
b. Perbaikan kecepatan aplikasi tambahan dalam implementasi Just
In Time (JIT).
c. Integrasi dan Java Script V8 Chrome ke dalam aplikasi browser.
d. Peningkatan penginstalan aplikasi yang memungkinkan adanya
shortcut pada ponsel.
e. Peningkatan dukungan Microsoft Exchange seperti kebijakan
keamanan, auto discovery, dan sinkronisasi kalender.
f. Fungsionalitas USB tethering dan portable hotspot.
g. Penambahan pilihan untuk menonaktifkan akses data sepanjang
jaringan ponsel
h. Pembaharuan aplikasi ―Market‖ dengan fitur pembaharuan secara
otomatis.
i. Waktu peralihan yang singkat antara autotext dan kamus yang
dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
j. Pengiriman kontak melalui Bluetooth.
k. Dukungan password numeric dan alpha numeric.
l. Dukungan untuk melakukan pengunggahan file pada aplikasi
browser.
m. Dukungan Adobe Flash 10.1.
6. Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada tanggal 6 Desember 2010 Google merilis Android versi 2.3. Android
versi ini didasarkan pada Linux Kernel 2.6.35. Pembaharuan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Perubahan user interface.
b. Mendukung native SIP dan VoIP.
c. Mendukung WebM / VP8 Playback video dan ACC audio
encoding.
d. Audio efek baru seperti reverb, equalization, headphone
virtualization, dan bass boost.
e. Peningkatan grafis, audio, dan input untuk pengembang game.
f. Mendukung Near Field Communication (NFC).
g. Peningkatan fungsi copy-paste.
7. Android versi 3.0 / 3.1 (Honeycomb)
Pada tanggal 22 Februari 2010, Android versi 3.0 sudah dirilis. Android
versi ini didasarkan pada Linux Kernel 2.6.36. Pembaharuan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mendukung ukuran layar yang lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Mendukung multi processor.
c. Akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.
8. Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Pada tanggal 19 Oktober 2011, Google merilis Android versi 2.0. Android
versi ini didasarkan pada Linux Kernel 3.0.1. Pembaharuan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan
pengenalan wajah.
b. Jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol.
c. Terpadu kontak jaringan social.
d. Perangkat tambahan fotografi.
e. Mencari email secara online.
f. Berbagi informasi dengan menggunakan NFC.
9. Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Pada tanggal 28 Juni 2012, Android versi 4.1 sudah dirilis. Android versi
ini didasarkan pada Linux Kernel 3.4. Pembaharuan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan input keyboard.
b. Desain baru fitur pencarian.
c. UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih
cepat.
d. Penambahan fitur yang menampilkan efek menggelinding dari
halaman situs yang dikunjungi layaknya sebuah roda yang biasa
disebut Barrel Roll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
e. Efek hujan Jelly Bean. Selain fungsi serius, terdapat juga efek
hujan Jelly Bean untuk hiburan atau bersenang-senang.
f. Penambahan fitur yang dapat mengkonversi ucapan ke dalam teks
tanpa harus terhubung dengan koneksi data atau operator atau Wi-
Fi yang biasa disebut Say It Offline.
g. Penambahan fitur yang dapat mengambil gambar pada tampilan
yang sedang dibuka untuk diedit kemudian membagikan lewat
email dan jejaring social yang biasa disebut Screen Capture.
10. Android Jelly Bean (versi 4.2)
Android versi 4.2 ini terdiri dari versi 4.2.1 dan 4.2.2, yang merupakan
versi terbaru dari versi-versi Android sebelumnya. Jelly Bean versi 4.2
ini diklaim lebih pintar dan inovatif dibandingkan dengan pendahulunya.
Beberapa fitur yang diperbaharui dalam sistem operasi ini yaitu :
a. Notifications.
b. Google Assistant.
c. Face unlock dengan Liveness Check, Barrel Roll, Smart Widget,
Google Now.
d. Teknologi Project Butter untuk meningkatkan responsifitas yang
sangat baik.
e. Sistem operasi yang cepat dan Ringan.
f. Full Chrome browser untuk menjejalah internet menggunakan
Google Chrome seperti pada PC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
11. Android Jelly Bean (versi 4.3)
Beberapa bulan kemarin google mengeluarkan versi terbaru android jelly
bean 4.3, terdapat beragam pembaruan fitur pada versi ini diantaranya
yaitu :
a. Teknologi smart bluetooth yang membuat bluetooth aktif tanpa
menguras baterai.
b. Mendukung Open GL ES 3.0.
c. performa grafis yang lebih bagus dan realistis.
d. Kecepatan kinerja yang luar biasa cepat.
e. Grafis lebih memukau dan lebih halus.
12. Android Kitkat (versi 4.4)
Google telah mengeluarkan versi terbarunya yaitu android kitkat, namun
belum banyak user yang sudah merasakannya.Masih jarang ponsel/tablet
yang mendukung versi android ini dikarenakan peluncurannya masih
baru.Fitur fitur barunya antara lain :
a. Fitur SMS yang terintegrasi langsung ke dalam Aplikasi Google
Hangouts.
b. Terdapat fasilitas Could Printing, dimana pengguna dapat Printing
secara nirkabel / mengirim perintah ke Laptop / PC yang
terhubung dengan printer.
c. Desain ikon dan tema yang lebih unik dan realistik.
d. Mendengarkan perintah suara dari Google Now tanpa menguras
daya baterai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
e. Navigasi dan statusbar yang mengalami pembaruan.
f. Interface yang sangat halus.
g. Bisa mengakses aplikasi kamera dari layar yang terkunci.
2.3 Teknologi WiFi
Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan di Amerika
Serikat yaitu oleh Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) yang
berdasarkan kelompok standar teknis perangkat bernomor IEEE 802.11.
Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan Wireless
Local Area Network (WLAN), tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area
Network (WMAN). Kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang
semakin meningkat di berbagai belahan dunia, telah mendorong internet service
providers (ISP) untuk membangun hotspot yang di berbagai kota-kota besar.
Hotspot merupakan suatu tempat dimana tersedianya koneksi jaringan di mana
para pemakai dapat melakukan akses Internet dengan cara nirkabel (wireless)
tanpa tergantung kepada jaringan fisik. Jangkauan hotspot dapat dimaksimalkan
dengan memanfaatkan antena dengan desain khusus sehingga cakupan (coverage)
pancaran sinyal lebih luas. Proses pembuatan desain antena dengan media seng
yang diaplikasikan untuk hotspot Wi-Fi pada outdoor diawali dengan perhitungan
link budget, antara lain gain dan beamwidth dari antena. Proses pengukuran sinyal
diukur dengan menggunakan bantuan software NetStumbler.
Teknologi 802.11 yang dikeluarkan oleh IEEE mengatur standar pada dua
buah lapisan terbawah dari jaringan komputer, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Physical Layer
Lapisan PHY (physic) berfungsi menangani pengiriman data antar
titik.
b. Data Link Layer
Lapisan Medium Access Controller (MAC) bekerja pada lapisan
data-link danberfungsi menjaga validitas lalu-lintas data.
Lapisan fisik (PHY) teknologi 802.11 menggunakan tiga teknik spectrum
gelombang radio berikut :
a. Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)
Sistem FHSS merupakan teknologi paling awal.FHSS
menggunakan teknik pengiriman dengan jalur frekuensi sempit. Pada
sistem FHSS, data akan dikirimkan dalam potongan-potongan kecil. Jalur
pembawa data akan meloncat dari satu jalur frekuensi ke jalur frekuensi
lain dalam pola acak.
b. Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)
Sistem DSSS merupakan teknik yang lebih baik dari FHSS.Sistem
DSSS menggunakan teknik pengiriman dengan jalur frekuensi lebar.
Dengan menggunakan jalur lebar, sinyal yang tersebar luas pada jalur
lebar akan membuat sinyal radio lebih kuat, sedangkan noise berkurang.
c. Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
Sistem OFDM merupakan teknik yang paling maju di antara
ketiganya.Sistem OFDM menggunakan jalur frekuensi lebar. Pada sistem
OFDM, jalur frekuensi lebar akan dibagi menjadi beberapa jalur frekuensi
sempit. Kemudian data akan dikirimkan secara paralel melalui beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
jalur frekuensi sempit sekaligus, sehingga kecepatan pengiriman data
meningkat.
Berdasarkan model jaringan yang terbentuk, Wireless LAN memiliki dua
buah topologi yaitu :
a. Ad-Hoc
- Dua/lebih Mobile Station (MS) berkomunikasi dan membentuk
jaringan secara bebas.
- Tidak ada struktur tertentu dalam jaringan tersebut
- Tidak ada titik yang tetap, dan biasanya setiap MS dapat
berkomunikasi langsung dengan setiap MS yang lain
- Salah satu menjadi master
b. Infrastruktur
- Menggunakan Access Point (AP) tetap sebagai pusat komunikasi bagi
MSs
- AP biasanya terhubung dengan jaringan kabel untuk menjembatani
jaringan nirkabel dengan jaringan kabel
- Struktur kerjanya sama dengan Base Station pada jaringan selular
2.4 Standar WiFi
Ada empat standar komunikasi wireless yang populer, yaitu 802.11a,
802.11b, 802.11g dan 802.11n. Masing-masing standar tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan.
1.802.11a
Standar 802.11a merupakan standar dengan frekuansi 5 GHz
dengan kecepatan 54Mbps. Keuntungan standar 802.11a adalah
kapasitas yang cukup tinggi yang mencapai 12 channel dan mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
aplikasi yang membutuhkan performa tinggi. Standar 802.11a tidak
kompitabel dengan standar 802.11b/g.
2. 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar dengan frekuensi 2.4 GHz
dengan kecepatan 11Mbps. Dimana aslinya bandwith maksiman yang
didukung oleh standar 802.11b hanya 2 Mbps. Kemudian kekurangan
dari perangkat 802.11b bisa mengalami gangguan dari pengguna
nirkabel lainnya, seperti telepon cordless, oven microwave, dan
perangkat lain yang menggunakan pita yang sama, yaitu 2.4 GHz.
Meskipun begitu, gangguan tersebut dapat dihindari dengan
menempatkan 802.11b pada jarak tertentu dari perangkat lain.
3. 802.11g
Standar 802.11g diciptakan karena kebutuhan bandwith yang
lebih tinggi dan ditambah standar 802.11a tidak kompatibel dengan
802.11b.Standar 802.11g diciptakan dengan kemampuan tranfer data
tingkat tinggi serta kompatibel dengan standar 802.11b. Standar
802.11g mendukung bandwith hingga 54Mbps di pita 2.4 GHz. Standar
802.11g menjadi kompatibel dengan standar 802.11b karena sama-sama
menggunakan frekuensi 2.4 GHz untuk mengirim data melalui
gelombang udara dan menyebabkan standar 802.11g bisa melakukan
komunikasi dengan 802.11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4. 802.11n
Standar 802.11n merupakan standar komunikasi wirless terbaru
yang telah disetujui oleh IEEE pada bulan Oktober 2009.Standar ini
memiliki kemampuan bandwith hingga 600 Mbps atau sekitar 10 kali
lebih cepat dibandingkan 802.11g.Standar 802.11n dapat beroperasi di
pita 2.4 GHz atau 5 GHz dan kompatibel dengan standar 802.11a (5
GHz), 802.11b (2.4 GHz), dan standar 802.11g (2.4 GHz).
2.5 RAM ( Random Access Memory ) Smartphone Android
RAM yang merupakan singkatan dari (Random Access Memory),
merupakan memory yang sifatnya sementara. RAM diukur dengan satuan
Megabyte atau Gigabyte. RAM berisikan data aplikasi yang sedang dioperasikan.
Karena hanya bersifat sementara, data pada RAM akan hilang apabila ponsel
dimatikan. Tanpa RAM mustahil sebuah smartphone dapat dioperasikan. Fungsi
RAM yaitu untuk menghandle multitasking aplikasi yang sedang berjalan.
Semakin besar kapasitas RAM yang dimiliki, maka semakin banyak data yang
dapat tersimpan, semakin banyak multitasking, semakin cepat dalam memuat
aplikasi serta fitur sistem tertentu. Lain dengan RAM pada komputer, RAM pada
smartphone android tidak dapat diperbesar, ditambah atau diganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sejarah RAM Smartphoe Android :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pengaruh RAM di perangkat Android.
Ketika menjalankan sebuah atau lebih dari satu aplikasi, sebagian data dari
aplikasi tersebut akan diproses dan ―disimpan sementara‖ di RAM. Contoh
diatas menggambarkan bagaimana ketika membuka beberapa aplikasi
sekaligus pada perangkat yang digunakan. Apps 1, 2 dan 3 adalah running
apps atau aplikasi yang sedang berjalan baik di foreground (aplikasi yang
sedang berjalan dan ditampilkan dilayar) ataupun di background (aplikasi
yang di minimize atau disembunyikan dari layar namun tetap berjalan),
sedangkan bar berwarna hitam adalah empty ram space atau ruang kosong
pada RAM.
Jika dalam keadaan seperti diatas, maka proses multitasking (berpindah
dari aplikasi satu ke aplikasi lain tanpa menutupnya) antara App 1, 2 dan 3
akan berjalan dengan lancar karena RAM masih mampu menampung data
pada aplikasi yang bersangkutan. Jadi RAM beguna untuk membantu
kinerja prosesor untuk mengeksekusi dan membaca ―data‖ pada sebuah
aplikasi agar dapat berjalan dengan lebih ringan dan lancar.
Jika ditambahkan atau membuka satu aplikasi lagi, dimana aplikasi ini
tergolong besar dan berat,maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Pada gambar diatas terlihat bahwa RAM tidak cukup besar untuk
menampung semua aplikasi yang kita jalankan. Maka biasanya perangkat
akan secara otomatis menutup aplikasi lain yang berjalan di background
atau ―mengosongkan‖ RAM untuk memberikan ruang pada aplikasi baru
yang sedang dijalankan pada foreground karena memang aplikasi yang
berjalan pada foreground biasanya lebih di prioritaskan. Pada saat proses
pengosongan tersebut biasanya perangkat akan mengalami ―lag‖ atau proses
yang tersendat (lambat).
Karena memang kinerja prosesor akan sangat terbebani ketika harus
membuka sebuah aplikasi baru dimana prosesor harus ―membaca‖ atau
mengambil data aplikasi dari awal. Lain halnya jika aplikasi tersebut sudah
diproses sebelumnya dan tersimpan di RAM, maka prosesor hanya perlu
mengambil atau membaca data yang sudah tersimpan pada RAM sehingga
prosesnya akan terasa lebih cepat dan ringan.
Jika keadaannya seperti diatas (RAM penuh karena terisi oleh aplikasi
yang besar dan berat) maka proses multitasking tidak akan bisa dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dengan lancar karena pemrosesan data sepenuhnya dibebankan pada
prosesor. Hal ini akan membuat baterai cepat terkuras karena prosesor harus
bekerja lebih keras dan tentu saja akan berefek pada meningkatnya suhu
pada perangkat.
Selain itu, kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah aplikasi akan
mengalami crash, force close (menutup paksa dengan sendirinya),
perangkat mulai hang, atau bisa juga menyebabkan perangkat merestart
sendiri.
Intinya, kapasitas RAM yang besar akan membatu kinerja prosesor dengan
lebih baik khususnya dalam hal multitasking. Jenis RAM yang digunakan
(misal DDR2, DDR3 dll) juga akan berpengaruh pada performa perangkat.
2.6 CPU (Central Processing Unit) Smartphone Android
STRUKTUR CPU
CPU atau Central Processing Unit merupakan bagian terpenting
dalam sebuah sistem komputer, dapat dikatakan bahwa CPU merupakan otak
dari komputer itu sendiri. Sebuah komputer paling canggih sekalipun tidak
akan berarti tanpa adanya CPU yang terpasang di dalamnya. Dalam
kesehariannya CPU memiliki tugas utama untuk mengolah data berdasarkan
instruksi yang ia peroleh. CPU sendiri sebenarnya masih terbagi atas
beberapa komponen yang saling bekerja sama untuk membentuk suatu unit
pengolahan. Terdapat empat komponen utama penyusun CPU, yaitu
1. Arithmetic and Logic Unit (ALU)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Control Unit
3. Registers
4. CPU Interconnections
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
Arithmetic and Logic Unit atau sering disingkat ALU saja dalam bahasa
Indonesia kira-kira berarti Unit Logika dan Aritmatika. Bagian ini
mempunyai tugas utama untuk membentuk berbagai fungsi pengolahan data
komputer. Sering juga disebut sebagai bahasa mesin, karena terdiri dari
berbagai instruksi yang menggunakan bahasa mesin. ALU sendiri juga masih
terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu
1. Arithmetic unit (unit aritmatika), bertugas untuk menangani pengolahan
data yang berhubungan dengan perhitungan, dan
2. Boolean logic unit (unit logika boolean), bertugas menangani berbagai
operasi logika.
Control Unit
Control Unit atau Unit Kendali, mempunyai tugas utama untuk
mengendalikan operasi dalam CPU dan juga mengontrol komputer secara
keseluruhan untuk menciptakan sebuah sinkronisasi kerja antar komponen
dalam melakukan fungsinya masing-masing. Di samping itu, control
unit juga bertugas untuk mengambil instruksi-instruksi dari memori utama
dan menentukan jenis instruksi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Registers
Registers (jamak, dalam bahasa Indonesia menjadi register-register atau
banyak register) merupakan media penyimpanan internal CPU yang
digunakan saat pengolahan data. Registers merupakan media penyimpanan
yang bersifat sementara, artinya data hanya akan berada dalam registers saat
data tersebut dibutuhkan selama komputer masih hidup, ketika suatu data
tidak diperlukan lagi maka ia tidak berhak lagi berada di dalam
registers, dan ketika komputer dimatikan maka semua data yang berada di
dalamnya akan hilang.
CPU Interconections
CPU Interconnections merupakan sistem koneksi dan bus yang
menghubungkan komponen internal CPU dengan bus-bus eksternal CPU.
Komponen internal CPU diantaranya :
1. Arithmetic and Logic Unit (ALU),
2. Control Unit,
3. Registers
4. CPU Interconnection.
Sedangkan komponen eksternal CPU diantaranya
1. Sistem memori utama,
2. Sistem masukan/keluaran (input/output),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
FUNGSI CPU
Fungsi utama CPU adalah menjalankan program-program yang disimpan
di memori utama. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil instruksi-
instruksi dari memori utama dan mengeksekusinya satu persatu sesuai dengan
alur perintah. Pekerjaan ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu membaca
instruksi (fetch) dan melaksanakan instruksi tersebut (execute). Proses
membaca dan melaksankan ini dilakukan berulang-ulang sampai semua
instruksi yang terdapat di memori utama dijalankan atau komputer dimatikan.
Proses ini dikenal juga sebagai siklus fetch-eksekusi.
Siklus fetch-eksekusi bisa dijelaskan sebagai berikut
1. Di awal setiap siklus, CPU akan membaca dari memori utama,
2. Sebuah register, yang disebut Program Counter (PC), akan mengawasi
dan menghitung instruksi selanjutnya,
3. Ketika CPU membaca sebuah instruksi, Program Counter akan
menambah satu hitungannya,
4. Lalu instruksi-instruksi yang dibaca tersebut akan dimuat dalam suatu
register yang disebut register instruksi (IR), dan akhirnya
5. CPU akan melakukan interpretasi terhadap instruksi yang disimpan dalam
bentuk kode binari, dan melakukan aksi yang sesuai dengan instruksi
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lebar, Kecepatan, dan Bandwidth Bus dalam CPU
Lebar bus, kecepatan bus, dan bandwidth bus dalam komputer adalah
jalur elektronik di mana data dapat berjalan di atasnya. Ada beberapa bus
di dalam CPU, selain tentunya berpusat pada motherboard. tiap
sambungan dalam bus akan bertindak sebagai lajur jalan yang akan
mentransmisikan satu buah satuan data tertentu dalam satu waktu. jumlah
data yang ditransmisikan dalam satu waktu tergantung pada seberapa lebar
busnya (bus width)—semakin lebar busnya, maka akan semakin banyak
pula data yang akan ditransmisikan. , kecepatan bus juga berpengaruh
pada kecepatan pemrosesan CPU, karena perkalian antara lebar bus dan
kecepatan bus berarti bandwidth bus tersebut, yang merujuk pada data
yang dapat ditransfer via jalur bus tersebut dalam waktu tertentu.
2.7 Prosesor Smartphone Android
Perbedaan Prosesor pada Smartphone dengan Prosesor pada Komputer
Prosesor pada smartphone berbeda dengan prosesor pada komputer.
Faktor-faktor yang membedakan yaitu:
a. Performa kecepatan
Prosesor pada smartphone biasanya jarang mencapai clock tertinggi dan
frekuensinya dibuat naik turun karena untuk menghindari overheat dan
memperpanjang usia baterai. Kondisi prosesor yang panas melebihi angka
toleransi, berpotensi mempercepat berkurangnya baterai dan bahkan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menyebabkan kerusakan permanen karena ada beberapa komponen yang
meleleh karena panas.
b. TDP (Thermal Design Power)
TDP akan selalu berbanding lurus dengan performa. Smartphone
mempunyai resource (sumber daya energi) yang kecil dan tidak sebesar
komputer. Di samping itu, smartphone juga umumnya memiliki
komponen yang relatif kecil dan sensitif terhadap panas. Untuk menekan
konsumsi energi dan efek panas, maka prosesor akan didesain dengan
TDP rendah. Efek sampingnya, performa akan menurun seiring dengan
menurunnya nilai TDP.
c. Skala program
Prosesor pada smartphone didesain dengan ukuran fisik (Fab Size) yang
kecil dengan TDP yang kecil sehingga hanya mampu menjalankan
program-program pada smartphone yang memang mempunyai skala
program yang kecil.
Pengertian Clock Speed Prosesor pada Smartphone Android
Pengertian Clock speed adalah ukuran dari seberapa besar kecepatan
komputer menyelesaikan perhitungan dasar dan operasi. Ini diukur dalam
frekuensi `hertz’, dan paling sering mengacu pada kecepatan prosesor atau
Central Processing Unit. Clock speed merupakan frekuensi kecepatan
tindakan yang sangat tinggi, satuannya adalah megahertz dan gigahertz. Satu
megahertz artinya satu-juta siklus per detik, sementara gigahertz adalah satu
milyar siklus per detik. Jadi smartphone dengan kecepatan clock 800MHz
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
berjalan 800.000.000 siklus per detik, sedangkan komputer 2.4GHz berjalan
2.400.000.000 siklus per detik.
Agar computer dapat melakukan sinkronisasi terhadap semua operasinya,
maka computer menggunakan sebuah system clock atau system timer, yakni
sebuah komponen kecil yang ditaruh pada motherboard. Secara berkala,
system clock akan mengirimkan sebuah sinyal kepada seluruh komponen
computer sinyal-sinyal ini umumnya disebut dengan sebuah siklus, atau
dalam bahasa Inggrisnya disebut clock cycle yang dinyatakan dalam satuan
Hertz. Karena satuan Hertz menggunakan prefiks satuan yang biasa (bukan
pangkat 2), maka 1 kilohertz setara dengan 1000 detakan pada system clock,
dan 1 megahertz setara dengan 1000000 detakan, dan seterusnya.
Banyak komputer sekarang yang berjalan dengan system clock 200 MHz,
dan semua perangkat yang terkoneksi ke system unit akan melakukan
sinkronisasi dengaan system clock tersebut, dengan cara menyelaraskan
dengan kecepatan yang sama dengan system clock atau beberapa kali lebih
banyak bila memang lebih cepat dari 200 MHz, atau beberapa kali lebih
banyak bila lebih lambat dari 200 MHz, dengan menggunakan sebuah angka
sebagai faktor pengali (multiplier). Sebagai contoh, untuk sebuah CPU yang
memiliki kecepatan 2000 MHz (2 GHz), memiliki faktor pengali 10, yang
berarti kecepatan CPU tersebut berdetak 10 kali untuk setiap siklusnya. untuk
setiap detak CPU, prosesor akan dapat mengeksekusi satu microcode atau
lebih
Salah satu ukuran untuk mengukur kinerja pemrosesan CPU adalah
kecepatan clock CPU, yang diukur dengan menggunakan satuan Megahertz
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(MHz) atau Gigahertz (GHz). Semakin tinggi angkanya, maka semakin
banyak instruksi yang dapat diproses per detiknya. Sebagai contoh, prosesor
Intel Pentium 4 berjalan pada 3 GHz (3000 MHz) akan lebih cepat dalam
mengeksekusi instruksi daripada prosesor Intel Pentium 4 yang berjalan pada
kecepatan 2 GHz (2000 MHz).
Rumus untuk menghitung kecepatan clock prosesor yaitu :
CPU Clockspeed / CPU Clock, ini adalah frekuensi kerja prosesor kita.
CPU Core Frequency berasal dari perkalian antara BCLK (a) dengan CPU
Multiplier (b), dengan kata lain: CPU Clock = BCLK * CPU Multiplier.
Contoh : Core E4300, maka akan memiliki variabel:
BCLK : 200Mhz( Default)
CPU Multiplier : 9,
CPU Clock adalah 9 x 200Mhz = 1800Mhz.
Jika mengubah nilai CPU multiplier menjadi 10, maka CPU Clock
menjadi 2000Mhz, begitu seterusnya.
Berikut adalah tabel hasil beberapa perkalian multipler beberapa prosesor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Perbandingan Prosesor Mikrokomputer cukup populer, akan tetapi
semakin cepat CPU, maka semakin besar pula daya yang dibutuhkan dan
makin tinggi pula panas yang dihasilkan. Oleh karena itu, daripada
meningkatkan clock speed, yang membutuhkan transistor lebih kecil dan
GHz (tiap core), produsen chip seperti AMD dan Intel saat ini lebih
berkonsentrasi untuk membuat inti kedua dan menjalankannya secara paralel.
Macam – Macam Prosesor Smartphone Android :
1. Exynos
Prosesor Exynos ini dikembangkan dibawah naungan perusahaan
Samsung Electronics. Prosesor ini dibangun dengan basis System on a
Chip (SoC) yang memang dikhususkan untuk perangkat mobile, seperti
Smartphone dan Tablet. Prosesor Exynos ini banyak dipasarkan dengan
berbagai jenis yang memiliki beda spesifikasi. Misalnya pada keluaran
pertamanya, pihak Samsung Electronics mengeluarkan Exynos 3110 atau
hummingbird. Prosesor jenis ini memang jarang dijumpai pada perangkat–
perangkat cerdas jaman sekarang karena sudah digantikan dengan
prosesor–prosesor keluaran terbaru. Kelebihan prosesor ini adalah
dibidang game dan kinerja multitaskingnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Tegra
Prosesor ini dikeluarkan oleh pihak NVIDIA. Prosesor product
nvidia ini sangat berkembang dikarenakan teknologinya yang lebih dulu
menggunakan teknologi quad-core dimana pada saat yang hampir
bersamaan, produsen lain masih gencar dengan teknologi dual-core.
Prosesor tegra ini adalah NVIDIA Tegra 3 dimana memiliki keunggulan
didalam visualisasi yang apik dengan konsumsi daya yang tidak besar.
3. OMAP
Prosesor OMAP ini adalah hasil kerja Texas Instrument. Prosesor
jenis ini sering digunakan karena kelebihannya yang dapat memberikan
serta memproses tampilan situs internet layaknya anda browsing website
pada komputer, prosesor ini juga memberikan antarmuka yang lebih
cepat, dengan OMAP ini Smartphone dapat menunjang kamera primer
dan sekunder secara lebih kuat juga mampu menampilkan video Full HD
dengan kualitas yang bagus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4. Snapdragon
Prosesor jenis ini sering kali tampil pada dapur pacu Smartphone
pada saat ini, mungkin anda juga sering menjumpainya tetapi belum
mengetahui lebih detail tentangnya. Prosesor Qualcomm ini memliki
kinerja yang bagus dibanding dengan yang lain, karena dapat terlihat
pada saat ini banyak sekali Smartphone yang menggunakan CPU jenis
ini. Prosesor ini dapat memberikan kinerja yang baik untuk device serta
memiliki beberapa teknologi yang dapat memberikan banyak efek positif
pada Smartphone atau Tablet.
5. MediaTek
Prosesor jenis ini adalah hasil produksi dari perusahaan MediaTek
atau yang lebih dikenal dengan MTK yakni perusahaan yang menjual
komponen untuk perangkat komunikasi nirkabel. Alasan mengapa CPU
jenis ini banyak digunakan, karena disamping harga yang relative murah,
prosesor MediaTek ini memiliki kemampuan kerja yang tidak diragukan
lagi dibanding yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
6. PXA
Prosesor PXA ini merupakan produk prosesor dari perusahaan
marvell. Prosesor jenis ini memang jarang ditemui pada perangkat cerdas
seperti Smartphone serta Tablet. Disebut–sebut PXA ini memiliki
teknologi SoC (System On a Chip). Banyak sekali keuntungan dari
teknologi tersebut, disamping dapat meminimalisir daya teknologinya
prosesor ini sangat multifungsi untuk perangkat cerdas baik Smartphone
atau Tablet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2.8 Aplikasi Diagnosis
Gambar 2.8
Aplikasi Diagnosis merupakan salah satu aplikasi untuk mendeteksi dan
pencatat kinerja komponen-komponen pada suatu perangkat yang dijalankan oleh
pengguna, aplikasi Diagnosis ini terutama digunakan pada perangkat Smartphone.
Komponen-komponen yang dideteksi dan dicatat kinerjanya oleh aplikasi
Diagnosis, diantaranya baterai, temperature, CPU, memori. Aplikasi Diagnosis ini
memiliki keunggulan dibadingkan dengan aplikasi sejenisnya, namun aplikasi
Diagnosis juga mempunyai kekurangan. Keunggulan aplikasi diagnosis
diantaranya dapat mencatat dan memberikan hasil rata-rata dari kinerja
komponen-komponen perangkat Smartphone, sedangkan kekurangan dari aplikasi
Diagnosis diantaranya tidak dapat menampilakan secara grafik dan tidak dapat
menyinpan hasil ke memori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
CPU Frekuensi pada aplikasi diagnosis.
Gambar 2.9
Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa CPU frequencies pada smartphone
android dibagi menjadi 2, yaitu minimal frekuensi dan maksimal frekuensi.
Kebanyakan smartphone android minimal frekuensinya kurang lebih adalah
setengah dari clock kecepatan prosesor yang dimiliki smartphone tersebut
sedangkan maksimal frekuensinya merupakan clock kecepatan prosesor
smartphone tersebut. Smartphone yang digunakan untuk melakukan penelitian
adalah IMO S80 dengan kecepatan prosesor 1.7 GHz. Dapat dilihat pada aplikasi
diagnosis, minimal frekuensinya adalah 905 MHz dan maksimal frekuensinya
adalah 1750 MHz.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Cara untuk menghitung average frekuensi CPU pada aplikasi diagnosis ini
adalah :
Average freq CPU = max freq * total CPU usage
Keterangan :
Max freq disini merupakan kecepatan clock prosesor yang dipakai saat proses
copy sharing berlangsung. Saat melakukan proses copy dan sharing, prosesor
smartphone akan menggunakan kecepatan prosesor maksimal. Prosesor akan
kembali ke min freq jika smartphone sudah dalam kondisi sleep atau aplikasi-
aplikasi tidak berjalan (idle).
Pada gambar 2.9 dapat kita hitung average observed frequencies
Max freq = 1750 MHz
Total cpu usage = 30 %
Average freq = Max freq * Total cpu usage
= 1750 MHz * 30 %
= ( 1750 MHz * 30 ) : 100
= 52500 MHz : 100
= 525 MHz
Average observered CPU frequencies yang ditunjukan pada gambar 2.9
adalah 524 MHz. Dikarenakan angka ini mendekati 525 MHz, maka dapat
dipastikan bahwa cara menghitung average observered CPU frequencies
adalah dengan cara di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Perancangan Topologi
Topologi yang digunakan pada penelitian kali ini menggunakan konsep
Tethering/Portable Wi-Fi yang dapat menjadikan Smartphone Android sebagai
Wi-Fi atau Gateway untuk memanfaatkan koneksi internet dan digunakan oleh
komputer PC.
Gambar 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 3.2
3.2 Penjelasan Topologi
- User yang digunakan disini adalah komputer PC yang menggunakan
wireless adapter sehingga dapat terhubung dengan jaringan WLAN. User
tersebut terhubung dengan Smartphone Android dengan menggunakan
Wi-Fi atau wireless LAN.
- Smartphone Android yang digunakan disini memiliki fitur Wi-Fi
Tethering dan dijadikan sebagai hotspot Wi-Fi portabel untuk melakukan
sharing dan copy dari user-user tersebut.
- Proses copy dan sharing dilakukan dengan cara berikut :
Client dimulai dari 2 client hingga client maksimal yang dapat
melakukan proses copy dan sharing pada tethering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pada 2 client, client 1 melakukan copy dan mengambil data
pada client 2, sedangkan client 2 melakukan copy dengan
mengambil data pada client 1
Pada 3 client, client 1 melakukan copy dan mengambil data
pada client 2, client 2 melakukan copy dan mengambil data
pada client 3, sedangkan client 3 melakukan copy dan
mengambil data pada client 1.
Begitu seterusnya hingga jumlah client yang dapat melakukan
copy maksimal.
- Spesifikasi Smartphone Android yang digunakan yaitu:
o IMO S80*
Tahun 2015
Dimensi 147x73.8x8.5mm
SIM Dual SIM GSM
Layar 5", qHD 960x540 pixels
Chipset Cortex–A7 MediaTek MTK6582
OS
- Android Jelly Bean 4.1.1
- Android Jelly Bean 4.1.2
- Android Jelly Bean 4.2.2
Prosessor Quad-core 1.7GHz
RAM 1GB
Memory Internal 4GB
microSD Up 32GB
Kamera 8MP dan VGA
Internet HSPA 42/5.76Mbps, EDGE dan GPRS
WLAN WIFi 802.11 a/b/g/n
Konektivitas Bluetooth v4.0 A2DP, microUSB v2.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Baterai Li-Ion 2100 mAh
3.2 Instalasi Software
- Instalasi Operating System :
a. Android Jelly Bean (versi 4.1.1)
b. Android Jelly Bean (versi 4.1.2)
c. Android Jelly Bean (versi 4.2.1)
- Instalasi aplikasi untuk monitoring processor, RAM, dan baterai
a. Android Diagnosis
3.3 Konfigurasi jaringan
- Konfigurasi Wi-Fi tethering
3.5 Langkah percobaan
Pengujian dilakukan dengan cara melakukan tes berupa monitoring
processor, RAM, baterai, dan waktu berdasarkan jumlah user dan dibagi menjadi
3 pengujian berdasarkan Operating System yang digunakan
1. Operating System Android Jelly Bean (versi 4.1.1)
Pengujian
Processor RAM Baterai
Network
Access
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Jumlah User
1
2
3
4
5
2. Operating System Android Ice Jelly Bean (versi 4.1.2)
Pengujian
Jumlah User
Processor RAM Baterai
Network
Access
1
2
3
4
5
3. Operating System Android Jelly Bean (versi 4.2.1)
Pengujian
Processor RAM Baterai
Network
Access
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Jumlah User
1
2
3
4
5
Langkah-langkah percobaan yang dilakukan :
1. Pengujian dilakukan untuk ROM yang pertama yaitu Android Jelly Bean
(versi 4.1.1). Langkah di bawah ini juga berlaku sama untuk ROM yang
akan diuji selanjutnya.
2. Mengaktifkan fitur WiFi tethering pada smartphone android untuk
menjadikannya sebagai server (untuk cara pengaktifan wifi tethering dapat
dilihat di BAB II pada Pengertian Tethering), lalu Computer PC atau user
dikoneksikan pada smartphone tersebut menggunakan wireless LAN.
3. Baterai Smartphone Android dipastikan dalam kondisi full charge (100%).
4. Lakukan proses copy sharing dengan data yang sama untuk tiap
percobaan, yaitu sebesar 100 Mb.
5. Pertama yang connect adalah 2 user, kemudian dilakukan monitoring
menggunakan android diagnosis terhadap : processor, RAM, dan baterai.
Untuk hasil waktu, digunakan stopwatch dalam menghitungnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
6. Lalu dicatat hasil yang didapat.
7. Smartphone android kembali di charge baterainya hingga dalam kondisi
full charge (100%).
8. Langkah yang sama dilakukan hingga user yang dapat mengakses sudah
maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
Implementasi dan Pengujian
4.1 Perangkat yang digunakan
Pada konfigurasi alat pengujian, penulis melakukan proses instalasi
aplikasi Diagnosis pada perangkat Smartphone Android. Setelah proses instalasi
berhasil dilakukan, kemudian dilakukan beberapa konfigurasi pada aplikasi
Diagnosis pada setiap perangkat Smartphone Android dan melakukan installasi
USB Adapter TL-WN722N pada setiap komputer.
4.1.1Konfigurasi aplikasi diagnosis
Beberapa konfigurasi harus dilakukan pada setiap aplikasi Diagnosis agar
dapat mencatat hasil kinerja perangkat Smartphone Android seperti yang
diharapkan. Dalam konfigurasi aplikasi Diagnosis yang digunakan dibuat sama
untuk mempermudah proses konfigurasi. Langkah-langkah konfiurasinya adalah
sebagai berikut :
1. Mengunduh aplikasi Diagnosis
2. Memasang aplikasi
3. Pilih nama file
eu.thedarken.diagnosis0.8.2-www.APK4Fun.com.apk
4. Lalu akan muncul permintaan ijin pada Smartphone, kemudian
pilih pasang untuk melanjutkan pemasangan aplikasi Diagnosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5. Tunggu beberapa saat hingga tahap pemasangan selesai dan
aplikasi Diagnosis dapat digunakan
4.1.2 Konfigurasi Tethering Wi-Fi Android
Berikut ini merupakan langkah-langkah mengaktifkan terthering WiFi dan
pengaturan kode keamanan tethering WiFi pada perangkat smartphone android,
akan dijelaskan dengan gambar di bawah ini:
1. Mengaktifkan Tethering WiFi
a. Masuk ke setting atau pengaturan dan pilih pengaturan lainnya,
b. Pilih menu Tethering atau Menambatkan & hotspot portable,
c. Pilih Hotspot Wi-Fi.
2. Pengaturan kode keamanan Tethering WiFi
a. Pilih Siapkan hotspot Wi-Fi,
b. Atur nama, keamanan dan sandi
c. Setelah Hotspot Wi-Fi aktif dan keamanan telah diatur maka
Tethering Wi-Fi telah dapat digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4.2 Pengujian Proses Copy dan Sharing
4.2.1 Pengujian Smartphone Android
4.2.1.1 Pengujian Waktu
Pengambilan data waktu dilakukan saat melakukan pengujian dengan
menggunakan stopwatch dan dilakukan secara manual. Pertama client
melakukan copy dan paste, lalu saat proses sudah dimulai waktu dihitung
menggunakan stopwatch. Setelah data selesai dicopy, waktu pada
stopwatch displit karena penyalinan data pada masing-masing client waktu
selesainya berbeda-beda meskipun ada juga yang sama. Setelah itu waktu
dicatat untuk masing-masing client. Tabel data waktu yang didapat saat
melakukan pengujian dari 2 client sampai maksimal 5 client dengan data
copy sebesar 100.000 kb dapat dilihat di lampiran.
4.2.1.2 Pengujian Kinerja Hardware
Pengujian kinerja hardware didapat dengan menggunakan aplikasi
diagnosis pada smartphone android. Sebelum proses copy dimulai aplikasi
diagnosis pada smatphone android dijalankan untuk mengambil data
kinerja hardware saat melakukan proses copy. Setelah proses copy data
selesai, aplikasi diagnosis dimatikan lalu data disave dan dicapture, setelah
itu data dipindahkan ke dalam bentuk tabel. Tabel kinerja hardware yang
sudah didapat saat melakukan pengujian dari 2 client sampai maksimal 5
client dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4.2.1.3 Pengujian Paket Data
Pengujian paket data terdiri dari transfer rate dan throughput. Data
throughput dan transfer rate didapat dengan cara manual. Data transfer rate
diambil dengan cara membagi jumlah data pada setiap client yaitu 100.000
kb dengan rata-rata waktu copy setiap client yang didapat dari hasil
pengujian waktu. Sedangkan untuk data throughput didapat dari hasil
pembagian antara jumlah keseluruhan data yang di copy, misalkan saat
pengujian copy 2 komputer client berarti jumlah data keseluruhan adalah
200.000 kb dengan rata-rata waktu client pada pengujian copy tersebut.
Tabel pengujian paket data yang sudah didapat dapat dilihat pada
lampiran.
4.2.1.4 Pengujian Jumlah maksimal user
Jumlah maksimal user yang bias melakukan proses copy sharing saat
melakukan tethering yaitu 5 client. Saat client 6 akan melakukan proses
copy dengan mengambil data pada client 1, proses copy tidak dapat
berjalan. Hal ini berlaku untuk semua ROM. Dapat dilihat pada gambar di
bawah ini proses copy yang tidak berjalan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.1
Pada saat client ke 6 akan melakukan copy, waktu proses copy yang
dibutuhkan client ke 6 menjadi tidak terbatas. Hal ini karena sumber daya
smartphone android yang sudah maksimal, sehingga smartphone android
membatasi jumlah copy dan sharing pada client ke 6. Resource yang
terbatas pada smartphone android tidak dapat melakukan proses copy
sharing melebihi 5 komputer client. Hal ini berlaku sama untuk semua
operating system yang digunakan untuk percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4.3 Analisa Perbandingan Grafik
4.3.1 Grafik Waktu
.
Grafik 4.3.1
Grafik di atas diambil berdasarkan rata-rata waktu setiap komputer
pada 10 percobaan yang sudah dilakukan. Dapat dilihat bahwa kenaikan
grafik dari setiap client juga tidak berbeda jauh, hanya sekitar 45 – 60
second. Semakin banyak client yang mengakses, maka waktu untuk
melakukan transfer data juga semakin lama. Hal ini dikarenakan, jika
jumlah client bertambah maka paket data yang lewat juga semakin besar
dan trafik data akan semakin berat. Dapat dilihat bahwa waktu copy rata-
rata antara ROM yang satu dengan yang lain tidak terlalu berbeda
jauh.Untuk operating system Android 4.1.1 hasilnya hampir sama dengan
operating system android 4.1.2, sedangkan untuk operating system
Android 4.2.1 memiliki waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
operating system yang lain. Hal ini dikarenakan program aplikasi-aplikasi
pada operating system Android 4.2.1 lebih banyak dibandingkan dengan
program aplikasi-aplikasi pada operating system yang lainnya. Hal lain
yang menyebabkan waktunya lebih lama, karena ROM Android 4.2.1
tidak cocok dengan spesifikasi smartphone android yang digunakan. RAM
minimal untuk menggunakan ROM ini adalah 2 GB, sedangkan
smartphone android yang digunakan hanya mempunyai RAM sebesar 1
GB. Sehingga walaupun ROM dapat diinstal, kinerja smartphone yang
menggunakan operating system android 4.2.1 lebih berat dibandingkan
yang lainnya. Sehingga saat penguji melakukan percobaan copy dan
sharing data, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan tersebut
menjadi lebih lama karena di saat yang sama aplikasi bawaan dari ROM
Android 4.2.1 masih berjalan.
Dapat dilihat pada grafik di atas, pada setiap ROM yang digunakan
grafik terus naik atau meningkat. Setiap client bertambah, waktu yang
diperlukan untuk proses copy sharing data juga semakin meningkat. Hal
ini dikarenakan setiap jumlah client bertambah, maka jalur traffic untuk
paket data pun akan semakin sibuk. Jalur yang dipakai untuk satu client
atau lebih besarnya sama, tetapi data yang lewat saat hanya satu client
yang mengakses dengan dua client yang mengakses berbeda. Semakin
banyak client yang mengakses, maka data yang lewat juga akan semakin
besar sehingga waktu yang diperlukan untuk mengakses data juga akan
meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.3.2 Grafik Transfer Rate
Grafik 4.3.2
Grafik di atas merupakan grafik perbandingan transfer rate setiap
operating system android. Garis biru menunjukan grafik transfer rate dari
Android Jelly Bean 4.1.1, garis merah menunjukan grafik transfer ratedari
Android Jelly Bean 4.1.2, sedangkan garis hijau menunjukan grafik
transfer rate dari Android Jelly Bean 4.2.1. Data grafik transfer rate
diambil dengan cara membagi jumlah data pada setiap client yaitu 100.000
kb dengan rata-rata waktu copy setiap client yang didapat dari hasil
pengujian waktu. Transfer rate berbanding terbalik dengan waktu dan
berbanding lurus dengan throughput. Semakin kecil jumlah transfer rate,
2 KomputerClient
3 KomputerClient
4 KomputerClient
5 KomputerClient
Android 4.1.1 2,294 2,249 2,191 2,101
Android 4.1.2 2,260 2,166 2,075 1,987
Android 4.2.1 2,116 2,059 1,971 1,879
1,500
1,600
1,700
1,800
1,900
2,000
2,100
2,200
2,300
2,400
Tran
sfe
r R
ate
(m
b/s
) Grafik Transfer Rate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
maka semakin lama waktu yang diperlukan. Semakin kecil jumlah transfer
rate, semakin kecil juga jumlah throughput yang didapat. Transfer rate
sangat berkaitan dengan waktu, karena datanya didapat berdasarkan waktu
yang diperoleh saat pengambilan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2 KomputerClient
3 KomputerClient
4 KomputerClient
5 KomputerClient
Android 4.1.1 73,25 83,65 87,26 99,57
Android 4.1.2 95,50 98,09 102,60 109,20
Android 4.2.1 106 117 126 135
60,0065,0070,0075,0080,0085,0090,0095,00
100,00105,00110,00115,00120,00125,00130,00135,00140,00
RA
M (
MB
) Grafik RAM
4.3.3 Grafik RAM
Grafik 4.3.3
Grafik di atas diambil berdasarkan rata-rata RAM setiap komputer
pada 10 percobaan yang sudah dilakukan. Dapat dilihat pada grafik RAM
yang didapat bahwa ROM Android 4.2.1 memakan RAM yang paling
banyak dibandingkan ROM yang lainnya.Hal ini disebabkan karena ROM
Android 4.2.1 tidak cocok dengan spesifikasi smartphone android yang
digunakan. RAM minimal untuk menggunakan ROM ini adalah 2 GB,
sedangkan smartphone android yang digunakan hanya mempunyai RAM
sebesar 1 GB. Sehingga walaupun ROM dapat diinstal, kinerja
penggunaan RAM akan sangat besar dan meningkat. Untuk ROM Android
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4.1.2 menggunakan RAM lebih besar daripada ROM Android 4.1.1 karena
aplikasi bawaan untuk ROM Android 4.1.2 lebih banyak dibandingkan
dengan ROM Android 4.1,1. Aplikasi-aplikasi tersebut bersifat idle.
Aplikasi-aplikasi tersebut tidak berjalan tapi tetap saja memakan RAM.
Dapat dilihat pada grafik di atas, pada setiap ROM yang digunakan
grafik terus naik atau meningkat. Setiap client bertambah, jumlah RAM
yang dipakai juga semakin meningkat. Hal ini dikarenakan setiap jumlah
client bertambah, maka jalur traffic untuk paket data pun akan semakin
sibuk. Jalur yang dipakai untuk satu client atau lebih besarnya sama, tetapi
data yang lewat saat hanya satu client yang mengakses dengan dua client
yang mengakses berbeda. Semakin banyak client yang mengakses, maka
data yang lewat juga akan semakin besar sehingga RAM yang digunakan
juga akan semakin besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2 Komputer Client 3 Komputer Client 4 Komputer Client 5 Komputer Client
Android 4.1.1 507,70 514,70 525,20 536,60
Android 4.1.2 506,30 511,20 515,70 521,40
Android 4.2.1 615 622 629 635
500,00
510,00
520,00
530,00
540,00
550,00
560,00
570,00
580,00
590,00
600,00
610,00
620,00
630,00
640,00
650,00C
PU
(M
Hz)
Grafik CPU
4.3.4 Grafik CPU
Grafik 4.3.4
Grafik di atas diambil berdasarkan rata-rata CPU setiap komputer
pada 10 percobaan yang sudah dilakukan. Dapat dilihat pada grafik CPU
yang didapat bahwa ROM Android 4.2.1 memakan CPU yang paling
banyak dibandingkan ROM yang lainnya.Hal ini disebabkan karena ROM
Android 4.2.1 tidak cocok dengan spesifikasi smartphone android yang
digunakan. RAM minimal untuk menggunakan ROM ini adalah 2 GB,
sedangkan smartphone android yang digunakan hanya mempunyai RAM
sebesar 1 GB. Sehingga walaupun ROM dapat diinstal, kinerja
penggunaan CPU akan sangat besar dan meningkat. Untuk ROM Android
4.1.2 menggunakan CPU yang paling sedikit. Hal ini dikarenakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penggunaan RAM pada ROM Android 4.1.2 lebih tinggi dibandingkan
dengan penggunaan RAM pada ROM Android 4.1.1. Saat penggunaan
RAM semakin tinggi, maka CPU dapat bekerja lebih ringan. Hal ini
dikarenakan ROM Android 4.2.1 lebih hemat CPU dibandingkan dengan
ROM 4.1.1. Operating system untuk ROM 4.1.1 lebih hemat di
penggunaan RAM.
Frekuensi kecepatan CPU pada smartphone android dibagi
menjadi 2, yaitu minimal frekuensi dan maksimal frekuensi. Kebanyakan
smartphone android minimal frekuensinya kurang lebih adalah setengah
dari clock kecepatan prosesor yang dimiliki smartphone tersebut
sedangkan maksimal frekuensinya merupakan clock kecepatan prosesor
smartphone tersebut. Smartphone yang digunakan untuk melakukan
penelitian adalah IMO S80 dengan kecepatan prosesor 1.7 GHz. Untuk
perhitungan kecepatan frekuensi rata-rata CPU dapat dilihat pada BAB II
di bagian Aplikasi diagnosis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4.3.5 Grafik Daya Pemakaian Baterai
Grafik 4.3.5
Grafik di atas diambil berdasarkan penurunan presentase baterai
saat melakukan copy dan sharing. Sebelum penulis melakukan percobaan,
smartphone android dicharge hingga daya baterai penuh (100%). Lalu
dilakukan percobaan tethering copy dan sharing untuk masing-masing
ROM dengan jumlah komputer client yang melakukan copy dan sharing
berbeda-beda. Dari 2 komputer hingga maksimal 5 komputer. Penulis
melakukan 10 kali percobaan untuk setiap masing-masing jumlah
komputer. Setelah setiap percobaan itu selesai, daya baterai yang tertera
dicatat, lalu dirata-rata dari 10 percobaan tersebut. Pengelompokan
didasarkan pada jumlah komputer client yang melakukan copy dan
sharing pada setiap ROM samrtphone android. Hasil dari percobaan yang
dilakukan oleh penulis dapat dilihat pada grafik di atas. Daya konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
baterai paling besar yang digunakan untuk melakukan percobaan adalah
daya baterai pada ROM jelly bean 4.2.1. Untuk ROM Android 4.1.1
menggunakan daya baterai paling sedikit dan untuk ROM Android 4.1.2
hampir sama dengan ROM Android 4.1.1. ROM Android 4.1.1
menggunakan daya baterai sedikit lebih besar dibandingkan dengan ROM
Android 4.1.1, hanya berbeda sekitar 1 persen untuk setiap percobaannya.
Hal ini disebabkan karena ROM Android 4.2.1 tidak cocok dengan
spesifikasi smartphone android yang digunakan. RAM minimal untuk
menggunakan ROM ini adalah 2 GB, sedangkan smartphone android yang
digunakan hanya mempunyai RAM sebesar 1 GB. Sehingga walaupun
ROM dapat diinstal, kinerja penggunaan RAM akan sangat besar dan
meningkat. Karena memakan RAM yang cukup banyak, maka
penggunaan daya baterai akan semakin besar. Untuk ROM Android 4.1.2
menggunakan daya baterailebih besar daripada ROM Android 4.1.1 karena
aplikasi bawaan untuk ROM Android 4.1.2 lebih banyak dibandingkan
dengan ROM Android 4.1,1. Aplikasi-aplikasi tersebut bersifat idle.
Aplikasi-aplikasi tersebut tidak berjalan tapi tetap saja memakan RAM.
Karena memakan RAM yang lebih besar, maka daya penggunaan baterai
pun semakin besar.
Dapat dilihat juga pada grafik di atas bahwa setiap client
bertambah, maka daya baterai pun menurun. Hal ini dikarenakan, semakin
banyak client yang terhubung maka kinerja Smartphone Android akan
semakin berat. Penggunaan RAM, CPU, dan temperature pada
Smartphone Android pun meningkat sehingga memakan daya baterai yang
lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian dan analisa pengujian dari Smartphone
Android menggunakan ROM Android 4.1.1, ROM Android 4.1.2, ROM Android
4.2.1 dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah perangkat komputer maksimal yang dapat terakses dengan
Smartphone Wi-Fi Tethering dan melakukan percobaan sharing dan
copy, sebanyak 5 perangkat. Dimana semakin banyak perangkat
komputer yang terakses dengan Wi-Fi Tethering, maka kinerja
Smartphone Android sebagai server semakin berat.
2. Waktu untuk mentransfer data pada komputer melalui Smartphone
Android berbanding lurus dengan jumlah komputer client yang
melakukan transfer data, yaitu semakin banyak perangkat komputer
yang melakukan transfer data maka waktu yang diperlukan semakin
besar. Transfer rate berbanding terbalik dengan waktu untuk
mentransfer data, yaitu semakin besar waktu yang diperlukan untuk
melakukan transfer data maka transfer rate yang didapat akan semakin
kecil.
3. Dari hasil percobaan yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa
untuk Wi-fi tethering, operating system yang baik untuk dipakai
adalah operating system yang sesuai dengan spesifikasi Smartphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Android yang digunakan. Jika operating system yang digunakan
membutuhkan spesifikasi smartphone yang lebih, maka Smartphone
android tidak dapat berjalan dengan optimal. Aplikasi juga
mempengaruhi kinerja Wi-fi tethering. Semakin banyak aplikasi yang
ada ( baik itu yang sedang berjalan maupun yang bersifat idle ), maka
semakin berat juga kinerja RAM pada Smartphone Android, sehingga
mempengaruhi waktu saat melakukan proses sharing dan copy. Dalam
penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa ROM yang terbaik dalam
melakukan Wi-fi tethering pada Smartphone Android yang digunakan
adalah ROM Android Jelly Bean 4.1.1.
5.2 Saran
1. Menggunakan tethering pada smartphone android untuk mengamati
dan menganalisa pemakaian internet pada client, misalnya untuk
proses download atau kecepatan akses internet.
2. Menggunakan tethering pada smartphone android terhadap client yang
mempunyai sistem operasi selain windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Daftar Pustaka
[1]. Safitri, Ilyas. 2013. “Aplikasi Permainan Alat Musik Tradisional Jawa
Berbasis Android Dengan Menggunakan Database”, Yogyakarta:
Informatika
[2]. Safaat, Nazaruddin. 2011. “Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone
dan Tablet PC Berbasis Android”. Bandung: Informatika
[3]. L, Murphy. 2010. “Begining Android 2”, United States: O’Reilly Media
[4]. “Perbedaan Antara Prosesor Smartphone Android dan Komputer”,
https://justonyx.com/perbedaan-antara-prosesor-smartphone-dan-
komputer. 14 Maret 2015
[5]. “Pengertian Governers pada Android”, http://robothijau.net/pengertian-
governers-pada-android/. 3 Oktober 2015
[6]. “Pengertian I/O Scheduler pada Android”, http://robothijau.net/io-
sheduler-pda-android/ . 3 Oktober 2015
[7]. R,Meier. 2010. “Android 2 Application Development”, Indianapolis:
Wiley Publishing
[8]. “Pengaruh Random Access Memory di Perangkat Smartphone Android”,
http://jabindo.com/2016/01/15/pengaruh-ram-di-perangkat-android/.
15 Januari 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
[9]. “Mengenal dan Memahami RAM Smartphone”, http://ilmu-
android.com/2013/06/mengenal-memahami-ram-smartphonr.html?m=1.
27 Juni 2016
[10]. Felker and Dobbs J. 2011. “Android Application Development for
Dummies”. USA: Peachipt Press
[11]. Ramadhani, Indra. 2014. “Analisis dan Optimalisasi Cakupan Wireless
Access Point 802.11 Studi Kasus STMIK Amikom”. Yogyakarta: Teknik
Informatika
[12]. Wahyudi, Eka. Purwanto, Adnan. Iklas, Teguh. “Desain Antena Wi-Fi
dengan Media Seng”. Purwokerto: Teknik Telekomunikasi
[13]. Witono, Timotius.2006. “Linux-Based Access Point dalam Wireless
LAN”. Bandung: Teknologi Informasi
[14]. Paul, Ijjina Earnest. Kumar, Konda Raveendra.2012. “Android OS
Customization”. Visakhapatnam: IJEIT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Konfigurasi Aplikasi Diagnosis
Mengunduh Aplikasi Diagnosis
Proses pengunduhan Aplikasi Diagnosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pemasangan Aplikasi Diagnosis
Berikut ini adalah beberapa langkah untuk pemasangan Aplikasi Diagnosis
pada semua perangkat Smartphone yang akan diujikan.
Proses pemasangan Aplikasi Diagnosis, pilih nama file
eu.thedarken.diagnosis-0.8.2-www.APK4Fun.com.apk.
Permintaan izin pemasangan pada Smartphone, pilih Pasang untuk
melanjutkan pemasangan Aplikasi Diagnosis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahap terakhir proses pemasangan Aplikasi Diagnosis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konfigurasi Tethering Wi-Fi
Mengaktifkan Tethering Wi-Fi
Pertama masuk ke setting atau pengaturan dan pilih pengaturan lainnya.
Pilih menu Tethering/Penambatan dan HotspotPortable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian Klik Hotspot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengaturan kode keamanan Tethering WiFI
Pengaturan ini bertujuan agar perangkat lain yang tidak bersangkutan dengan
penelitian ini tidak dapat terhubung.
Pilih Siapkan hotspot Wi-Fi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian atur nama jaringan, keamanan dan sandi.
Setelah Hotspot Wi-Fi aktif maka akan ada tanda sepeti sinyal di pojok kiri
atas sebagai tanda kalau wifi sudah bisa di pakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Installasi USB Adapter TL-WN722N
Setup Wizard
InstallShield Wizard Windows
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Install TP-Link Wireless Configuration Utility and Driver
Penempatan Insatallasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses Penginstalan
Installasi Selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instalasi ROM Android
Masuk menu recovery dengan cara menekan tombol power dan volume up
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pilih ―wipe data factory reset‖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah proses selesai, pilih ―Install zip from sdcard‖, maka akan masuk ke
menu seperti di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lalu pilih ―choose zip from sdcard‖, maka akan masuk ke sdcard.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lalu cari ROM yang sudah disimpan pada sdcard yang akan diinstall
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pilih ROM tersebut dan tunggu penginstallan sampai selesai, setelah itu pilih
reboot system dengan cara memilih menu ―power off‖, dan nyalakan kembali
smartphone android.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Hasil Percobaan
Android Jelly Bean 4.1.1
Tabel Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Uji Kinerja Hardware
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Transfer Rate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Android Jelly Bean 4.1.2
Tabel Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Uji Kinerja Hardware
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Transfer Rate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Android Jelly Bean 4.2.1
Tabel Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Uji Kinerja Hardware
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Transfer Rate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI