Transcript
Page 1: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin sesuatu. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan sehari- hari masyarakat, untuk mengukur suhu menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Andres celcius sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberi nama sesuai dengan namanya yaitu skala celcius.

Dalam dunia kesehatan, termometer yang digunakan adalah termometer suhu badan atau klinis, baik yang terbuat dari merkuri (kaca) maupun digital. Selain itu juga terdapat termometer telinga yang menggunakan sistem inframerah untuk mengukur suhu di dalam saluran telinga.

Salah satu tindakan yang termasuk dalam pemeriksaan tanda-tanda vital adalah pengukuran suhu tubuh pasien. Proses pengukuran suhu dapat dilakukan pada ketiak, mulut, anus, atau telinga. Suhu tubuh dapat diketahui sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan tindakan keperawatan.

Suhu tubuh adalah keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh manusia. Suhu tubuh inti dipertahankan pada sekitar 37°C selama 24 jam, tetapi terdapat keberagaman diurnal (setiap hari) antara 0,2 dan 0,3°C selama periode tersebut. Suhu tubuh inti adalah suhu yang terdapat di dalam organ pada rongga tubuh sentral (tengkorak, toraks, dan abdomen). Suhu sedikit meningkat pada menjelang malam dan atau awal malam, selama latihan / olahraga dan pada wanita segera setelah ovulasi. Suhu tubuh luar (shell body temperature) adalah suhu yang berada di luar batang tubuh (mis. Di dalam aksila atau lipatan paha yang kering). Suhu tubuh luar dapat beragam antara 36°C di bahu dan 20°C di kaki → Termoregulasi. (Brooker, Chris. 2005).

Mengukur suhu tubuh 1

Page 2: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

B. Rumusan masalahDengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka dapat

disusunlah rumusan masalah sebagai berikut :1. Apa pengertian dari mengukur suhu tubuh manusia ?2. Apa tujuan dari mengukur suhu tubuh manusia ?3. Apa saja jenis termometer yang digunakan dalam melakukan pengukuran

suhu tubuh manusia ?4. Apa saja nilai normal dalam pemeriksaan suhu ?5. Apa saja alat dan bahan untuk mengukur suhu ?6. Bagaimana cara mengukur suhu melalui oral (mulut) ?7. Bagaimana cara mengukur suhu melalui aksila (ketiak) ?8. Bagaimana cara mengukur suhu melalui rektal (anus) ?9. Bagaimana cara mengukur suhu melalui telinga ?10. Bagaimana cara mempersiapkan pasien anak saat mengukur suhu ?11. Apa saja suhu normal pada anak-anak ?12. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengukuran suhu ?

C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah :1. Untuk mengetahui pengertian dari mengukur suhu tubuh manusia 2. Untuk mengetahui tujuan dari mengukur suhu tubuh manusia 3. Untuk mengetahui jenis termometer yang digunakan dalam melakukan

pengukuran suhu tubuh manusia 4. Untuk mengetahui nilai normal dalam pemeriksaan suhu 5. Untuk mengetahui alat dan bahan untuk mengukur suhu 6. Untuk mengetahui cara mengukur suhu melalui oral (mulut) 7. Untuk mengetahui cara mengukur suhu melalui aksila (ketiak) 8. Untuk mengetahui cara mengukur suhu melalui rektal (anus) 9. Untuk mengetahui cara mengukur suhu melalui telinga 10. Untuk mengetahui cara mempersiapkan pasien anak saat mengukur suhu 11. Untuk mengetahui suhu normal pada anak-anak 12. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan

pengukuran suhu

Mengukur suhu tubuh 2

Page 3: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

A. PengertianSuhu tubuh adalah keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas dalam

tubuh manusia. Mengukur suhu tubuh merupakan salah satu tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada pasien saat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV). Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan di mulut, ketiak, anus dan telinga dengan menggunakan termometer yang sesuai.

B. Tujuan Melakukan pengukur suhu tubuh bertujuan untuk :1. Mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh2. Untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien3. Membantu menegakkan diagnosis4. Menentukan tindakan keperawatan5. Mengetahui rentang suhu tubuh

C. Termometer yang digunakan Ada beberapa termometer yang digunakan saat mengukur suhu, yaitu :1. Temometer Oral2. Termometer Rektal3. Termometer Aksila4. Termometer Timpani

D. Nilai normal pemeriksaan suhu1. Hipotermia berat : < 35,5 °C 2. Hipotermia sedang : 35,5 – 36,0 °C3. Suhu normal : 36,5 – 37,5 °C 4. Demam : > 37,5 – 38,3 °C 5. Hipertermia : > 38,4 – 39,9 °C6. Hiperpireksia : > 40,0 – 41,5 °C

Mengukur suhu tubuh 3

Page 4: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

E. Alat dan bahanSebuah nampan yang berisikan :1. Termometer2. Wadah berisi larutan desinfektan, sabun, air bersih3. Pelumas (khusus untuk metode rektal)4. Piala ginjal/bengkok/nierbekken5. Cotton bud6. Bola kapas7. Tisu 8. Buku catatan dan alat tulis 9. Sarung tangan sekali pakai

Termometer aksila (ketiak), oral (mulut), dan rektal (anus)

Termometer timpanik (telinga)

termometer raksa termometer digital

Larutan desinfektan Pelumas Piala ginjal

Cotton bud Bola kapas Sarung tangan

Mengukur suhu tubuh 4

Page 5: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

F. Pengukuran suhu melalui oral (mulut)

No. Tindakan keperawatan Rasionalisasi1. Pastikan metode pengukuran suhu yang akan

dilakukan dan jelaskan prosedur tindakan kepada pasien serta pastikan pasien apa yang harus dilakukannya agar prosedur tersebut dapat terlaksana

2. Untuk metode oral , pastikan bahwa pasien tidak mengonsumsi makanan dan minuman panas atau dingin atau merokok dalam waktu 15-30 menit sebelum prosedur tindakan

Menyebabkan perubahan pada pembacaan suhu

3. Cuci tangan Mengurangi resiko penularan mikro-organisme

4. Persiapkan alat

a. Bila termometer berada dalam larutan desinfektan,pindahka kedalam wadah yang berisi air dengan menggunakan tangan yang dominan (biasanya tangan kanan)

b. Lap termometer sampai kering dengan cotton bud bersih dari bagian kepala sampai ke bagian batang secara memutar

Memastikan larutan desinfektan tercuci bersih dari termometer dan mengurangi iritasi terhadap jaringan

Menggunakan tangan yang dominan mengurangi kemungkinan termometer pecah secara tidak sengaja.

Mengelap mulai dari area dengan kontaminasi paling sedikit ke area dengan kontaminasi paling banyak

Mengukur suhu tubuh 5

Page 6: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

c. Kibas-kibaskan termometer agar air raksa turun (bila diperluk an) dengan cara memegang termometer di antara ibu jari dan jari telunjuk pada bagian ujung batanng. Kibaskan smpai air raksa berada di bawah 35°C ( 95 derajat fahrenheit)

dapat mencegah penyebaran organisme

Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan pada pembacaan suhu

5. Letakkan bagian kepala termometer pada dasar lidah di samping frenulum pada bagian kantung sublingual posterior.

Gambar (a) menempatkan termometer

Untuk menempatkan suhu oral (termometer di letakan dibawah lidah)

Aliran darah lebih banyak pada area ini sehingga mewakili suhu darah pada pembuluh darah yang lebih besar

6. Intruksikan pasien untuk menutup bibirnya bukan gigi di sekitar termometer

Mengatupkan gigi dapat memecahkan termometer dan mengakibatkan cedera

7. Biarkan termometer berada di tempatnya selama 2-3 menit.

Memastikan pengukuran yang akurat

8. Mengambil kembali termometer dan lap dari bagian kepala sampai batang secara memutar dengan menggunakan bola kapas

Mengelap dari area dengan kontaminasi paling sedikit ke area dengan kontaminasi paling banyak dapat membantu mencegah penyebaran organisme

Mengukur suhu tubuh 6

Page 7: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

9. Baca suhu yang tertera dengan memegang termometer setinggi mata dan putar-putar termometer sampai bacaan suhu terlihat dan bacalah dengan akurat

Memegang setinggi mata mencegah kesalahan pembacaan suhu

10. Kibas-kibaskan termometer agar ketinggian air raksa turun

11. Bersihkan termometer dengan menggunakan sabun dan air

Membersihkan dari bahan-bahan organik

12. Keringkan dan simpan dalam larutan desinfektan

13. Catat suhunya Suhu tubuh normal adalah 36,5 – 37,5 °C

14. Cuci tangan Mengurangi resiko penularan mikro-organisme

15. Rapikan kembali alat

G. Pengukuran suhu melalui aksila (ketiak)

No. Tindakan keperawatan Rasionalisasi1. Pastikan metode pengukuran suhu yang akan

dilakukan dan jelaskan prosedur tindakan kepada pasien serta pastikan pasien apa yang harus dilakukannya agar prosedur tersebut dapat terlaksana

2. Untuk metode aksila,paparkan aksila dan keringkan dengan handuk. Jangan sampai menggosok secara berlebihan

Gesekan akibat gosokan dapat mengakibatkan peningkatan suhu.

3. Cuci tangan Mengurangi resiko penularan mikro-organisme

4. Persiapkan alat

a. Bila termometer berada dalam larutan desinfektan,pindahka kedalam wadah yang berisi air dengan menggunakan tangan yang dominan (biasanya tangan kanan)

Memastikan larutan desinfektan tercuci bersih dari termometer dan mengurangi iritasi terhadap jaringan

Menggunakan tangan yang

Mengukur suhu tubuh 7

Page 8: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

b. Lap termometer sampai kering dengan cotton bud bersih dari bagian kepala sampai ke bagian batang secara memutar

c. Kibas-kibaskan termometer agar air raksa turun (bila diperluk an) dengan cara memegang termometer di antara ibu jari dan jari telunjuk pada bagian ujung batanng. Kibaskan smpai air raksa berada di bawah 35°C ( 95 derajat fahrenheit)

dominan mengurangi kemungkinan termometer pecah secara tidak sengaja.

Mengelap mulai dari area dengan kontaminasi paling sedikit ke area dengan kontaminasi paling banyak dapat mencegah penyebaran organismMengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan pada pembacaan suhu

5. Letakkan bagian kepala termometer di tengah-tengah aksila

6. Kepit lengan dengan erat di atas dada untuk menahan termometer pada tempatnya

7. Tahan termometer pada tempatnya selama 3-5 menit

Memastikan pengukuran yang akurat

8. Mengambil kembali termometer dan lap dari Mengelap dari area dengan

Mengukur suhu tubuh 8

Page 9: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

bagian kepala sampai batang secara memutar dengan menggunakan bola kapas

kontaminasi paling sedikit ke area dengan kontaminasi paling banyak dapat membantu mencegah penyebaran organisme

9. Baca suhu yang tertera dengan memegang termometer setinggi mata dan putar-putar termometer sampai bacaan suhu terlihat dan bacalah dengan akurat

Memegang setinggi mata mencegah kesalahan pembacaan suhu

10. Kibas-kibaskan termometer agar ketinggian air raksa turun

11. Bersihkan termometer dengan menggunakan sabun dan air

Membersihkan dari bahan-bahan organik

12. Keringkan dan simpan dalam larutan desinfektan

13. Catat suhunya Suhu tubuh normal adalah 36,5 – 37,5 °C

14. Cuci tangan Mengurangi resiko penularan mikro-organisme

15. Rapikan kembali alat

H. Pengukuran suhu melalui rektal (Anus)

No. Tindakan keperawatan Rasionalisasi1. Pastikan metode pengukuran suhu yang akan

dilakukan dan jelaskan prosedur tindakan kepada pasien serta pastikan pasien apa yang harus dilakukannya agar prosedur tersebut dapat terlaksana

2. Untuk metode rektal, pastikan pasien mendapatkan privasi dan posisikan pasien dalam posisi sim. Pada anak-anak yang masih kecil posisikan secara lateral dengan lutut ditekuk di atas pangkuan

Posisi memudahkan pemasukan termometer

3. Cuci tangan Mengurangi resiko

Mengukur suhu tubuh 9

Page 10: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

penularan mikro-organisme

4. Persiapkan alat

a. Bila termometer berada dalam larutan desinfektan,pindahka kedalam wadah yang berisi air dengan menggunakan tangan yang dominan (biasanya tangan kanan)

b. Lap termometer sampai kering dengan cotton bud bersih dari bagian kepala sampai ke bagian batang secara memutar

c. Kibas-kibaskan termometer agar air raksa turun (bila diperluk an) dengan cara memegang termometer di antara ibu jari dan jari telunjuk pada bagian ujung batanng. Kibaskan smpai air raksa berada di bawah 35°C ( 95 derajat fahrenheit)

Memastikan larutan desinfektan tercuci bersih dari termometer dan mengurangi iritasi terhadap jaringan

Menggunakan tangan yang dominan mengurangi kemungkinan termometer pecah secara tidak sengaja.

Mengelap mulai dari area dengan kontaminasi paling sedikit ke area dengan kontaminasi paling banyak dapat mencegah penyebaran organisme

Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan pada pembacaan suhu

5. Pakai sarung tangan bersih

6. Oleskan pelumas pada bagian kepala termometer dengan menggunakan bola kapas

Pelumas memudahkan pemasukan termometer tanpa mengiritasi membran murkosa

7. Paparkan anus pada bokong bagian atas dengan menggunakan tangan yang tidak dominan

8. Intruksikan pasien untuk menarik napas dalam, kemudian masukkan termometer ke dalam anus

Menarik napas dalam dapat mengendurkan spingter eksternal sehingga memudahkan pemasukan

Mengukur suhu tubuh 10

Page 11: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

3,5 – 4 cm pada orang dewasa 1,5 cm pada bayi 2,5 cm pada anak-anakJangan masukan termometer secara paksa

termometer

9. Tahan termometer pada tempatnya selama 1-2 menit

Mencegah termometer jatuh

Memastikan pengukuran yang akurat

10. Mengambil kembali termometer dan lap dari bagian kepala sampai batang secara memutar dengan menggunakan bola kapas

Mengelap dari area dengan kontaminasi paling sedikit ke area dengan kontaminasi paling banyak dapat membantu mencegah penyebaran organisme

11. Baca suhu yang tertera dengan memegang termometer setinggi mata dan putar-putar termometer sampai bacaan suhu terlihat dan bacalah dengan akurat

Memegang setinggi mata mencegah kesalahan pembacaan suhu

12. Kibas-kibaskan termometer agar ketinggian air raksa turun

13. Bersihkan termometer dengan menggunakan sabun dan air

Membersihkan dari bahan-bahan organik

14. Keringkan dan simpan dalam larutan desinfektan

15. Catat suhunya Suhu tubuh normal adalah 36,5 – 37,5 °C

16. Cuci tangan Mengurangi resiko penularan mikro-organisme

Mengukur suhu tubuh 11

Page 12: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

17. Rapikan kembali alat

I. Pengukuran suhu melalui telinga1. Pastikan metode pengukuran suhu yang akan dilakukan dan jelaskan prosedur

tindakan kepada pasien serta pastikan pasien apa yang harus dilakukannya agar prosedur tersebut dapat terlaksana

2. Untuk mengukur suhu melalui telinga, dibutuhkan termometer khusus yaitu termometer timpanik

3. Pastikan bahwa lensa di bawah probe bersih dan mengilap. Pasang penutup atau pembungkus probe

4. Stabilkan kepala pasien. Lalu, tarik dengan lembut daun telinga pasien ke belakang (untuk pasien berusia kurang dari satu tahun) atau ke atas dan ke belakang (untuk pasien dewasa atau anak-anak yang berusia lebih dari satu tahun)

5. Masukkan termometer ke arah gendang telinga hingga seluruh lubang telinga tertutupi

6. Tekan tombol aktivitas dan tahan termometer selama beberapa saat, kemudian angkat. Suhu tubuh akan tampak di layar. Termometer timpanik akan menunjukkan bahwa pengukuran suhu telah selesai melali nyala lampu atau bunyi

7. Catat hasilnya dibuku8. Seka termometer dengan tisu

J. Mempersiapkan pasien anak1. Bicara pada anak tersebut dan terangkan hal yang akan dilakukan2. Lakukan pemeriksaan dengan cara yang pantas dan tidak menakutkan bagi pasien

anak.3. Singkirkan semua alat yang asing dan berpotensi menakuti dari hadapan pasien anak4. Berikan privasi terutama pada anak-anak usia sekolah dan remaja.

Mengukur suhu tubuh 12

Page 13: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

5. Sarankan pasien anak untuk ditemani oleh anggota keluarga atau staf6. Amati perilaku anak yang memperlihatkan kesiapannya untuk bekerja sama7. Libatkan anak dalam prosedur tersebut8. Terangkan setiap langkah dengan bahasa yang mudah dimengerti9. Menenteramkan anak selama prosedur tersebut berjalan10. Bicarakan hasilnya dengan keluarga setelah prosedur selesai dilakukan.11. Berikan pujian pada anak untuk kerja samanya dan berikan hadiah kecil seperti stiker.

K. Suhu normal pada anak-anak

No. Usia Celcius1. 3 - 11 bulan 37,42. 1 - 3 tahun 37,63. 4 - 7 tahun 374. 8 – 13 tahun 36,8 - 37

L. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Hal yang paling baik adalah setiap pasien menggunakan termometer yang berbeda.2. Bila pemakaian termometer yang berbeda dilaksanakan pada unit perawatan pasien

(bangsal), maka dianjurkan menggunakan metode aksila.3. Mengukur suhu tubuh penting untuk dilakukan saat terserang sakit atau demam. Bila

suhu tubuh terus meningkat, bukan tidak mungkin ada penyakit yang harus diatasi.4. Untuk pengukuran suhu di mulut pada anak-anak, sebaiknya termometer yang

digunakan bukan yang berisi air raksa. Hal ini untuk mencegah keracunan, bila termometer sampai tergigit dan pecah.

5. Untuk mengkonveksi suhu dari celcius ke Fahrenheit, digunakan rumus berikut :C =5/9 x F-32[C=Celcius][F=Fahrenheit]

6. Metode pengukuran suhu tubuh pada pasien pediatrik meliputi : Sensor suhu kulit Termometer timpani

Mengukur suhu tubuh 13

Page 14: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Mengukur suhu tubuh merupakan salah satu tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada pasien saat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV). Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan di mulut, ketiak, anus dan telinga dengan menggunakan termometer yang sesuai (termometer oral, termometer aksila, termometer rektal, atau termometer timpani).

Melakukan pengukur suhu tubuh bertujuan untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh, untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien, membantu menegakkan diagnosis, menentukan tindakan keperawatan, dan mengetahui rentang suhu tubuh. Suhu normal tubuh manusia adalah 36,5 – 37,5 °C.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan :1. Kepada mahasiswa keperawatan diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini dengan

sebaik-baiknya.2. Diharapkan agar para mahasiswa keperawatan dapat mengetahui dan mengerti serta

mencermati dengan baik dalam melakukan pengukuran suhu tubuh.

Mengukur suhu tubuh 14

Page 15: Bab 1,2,3 & Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Jacob, Annamma , Rekha R & Tarachnand, Jadhav S. 2014. Buku ajar clinical nursing procedurs jilid 1 . Pamulang: Binarupa aksara.

Brooker, Chris. 2005. Ensiklopedia keperawatan. Jakarta: EGC.

Saputra, Dr. Lyndon. 2013. Keterampilan dasar untuk perawat dan bidan. Pamulang: Binarupa aksara.

Sigalingging, Ganda. 2010. Buku panduan laboratorium kebutuhan dasar manusia. Jakarta: EGC

Tim medical mini notes. 2015. Basic clinical skills. Medical mini notes production

http://www.slideshare.net/ainur_rohmah/makalah-pengukuran-suhu-termometer

http://merry-creations.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://health.kompas.com/read/2013/09/15/2147482/Mengukur.Suhu.Tubuh.Anak.Saat.Demam

Mengukur suhu tubuh 15


Top Related