Download - Artikel tentang Silika,Oksida Dan Sulfida
Laboraturium kristalografi dan Mineralogi 2013
SILIKA
a. Contoh Mineral
Amethyst (SiO2) Garnet (Ca, Fe, Mg, Mn) Al2(SiO4)3
Quartz (SiO2) Opal (SiO2.nH2O)
Agate (SiO2) Chert/Rijang (SiO2)
b. Kegunaannya
Umumnya kegunaan dari mineral-mineral silikat berguna mulai dari keperluan
industri kimia, untuk obat-obatan, keperluan industri bangunan, dan untuk
perhiasan.
Hornblende: Untuk penelitian dan koleksi
Kwarsa: Untuk bahan pembuatan kaca.
Nama : Nim : Plug : 1
Laboraturium kristalografi dan Mineralogi 2013
Amethyst, Garnet, Opal, Agate : Untuk perhiasan (berupa batu hiasan di cincin )
c. Deskripsi Mineral
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan salah satu dari Si –
O tetrahedra (SiO4)-4 tunggal atau berantai.
Mineral-mineral yang termasuk pada golongan silicates ini adalah mineral dengan
jenis dan jumlah yang terbanyak yaitu sekitar 73%. Mineral-mineral pada
golongan silicates sangat banyak dijumpai baik didalam kerak bumi ataupun
diatas permukaan bumi.
Silicates adalah golongan mineral yang paling besar dan sangat berlimpah-limpah
keberadaannya, dalam hal ini silicat adalah unsur pokok penyusun batuan beku
dan batuan metamorf.
Mineral-mineral silicates cenderung bersifat : keras, berwarna transparant (jernih
dan tembus cahaya) hingga translucent (tembus cahaya) dan mempunyai Berat
Jenis rata-rata sama.
Pada umumnya dalam semua struktur silicat, silicon berada diantara 4 atom
oksigen (kecuali yang terbentuk pada tekanan yang ekstrim).
d. Genesa Mineral
Mineral-mineral pada golongan ini adalah mineral yang terbanyak yang menjadi
mineral pembentuk batuan (rock forming). Silikat merupakan komponen dari
batuan utama yang terbentuk akibat pembekuan atau pendininan magma, dan juga
mineral-mineral pada golongan ini yang terbentuk akibat metamorfosa thermal.
Kadang-kadang pembentukannya juga sebagai akibat lelehan magma akibat
aktifitas gunung api.
e. Persebaran di Indonesia
Persebaran mineral silika ditemukan hampir merata Indonesia khususnya di
Bandaaceh (provinsi Nanggroe Aceh Darussalam), sungai Asahan dan Kisaran
(Provinsi Sumatera Utara), Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu,
Provinsi Lampung, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Surakarta (Provinsi
Nama : Nim : Plug : 2
Laboraturium kristalografi dan Mineralogi 2013
Jawa Tengah), Tuban dan sepanjang pantai utara Jawa Timur, Bangkalan
(Provinsi Jawa Timur), Martapura (Provinsi Kalimantan Selatan), dan Provinsi
Kalimantan Timur.
OKSIDA
a. Contoh Mineral
Ilmenite (FeTiO3) Titanomagnetite (TiO2)
Limonite (Fe2O2) Magnetite (Fe3O4)
Manganite (MnO(OH)) Hematite (Fe2O3)
Oker merah (Fe2O3)
b. Kegunaannya
Nama : Nim : Plug : 3
Laboraturium kristalografi dan Mineralogi 2013
Pada umumnya kegunaan mineral –mineral yang ada pada golongan oksida adalah
sebagai bijih-bijih logam.
Ilmenite (FeTiO3) dan Titanomagnetite (TiO2) merupakan sumber dari
Titanium dengan diolah dengan metode Kroll.
Limonite (Fe2O2) dipakai sebagai bijih besi yang penting dan sebagai
contoh mineral. Sekarang ini digunakan untuk mengidentifikasi hidroksida
dan oksida besi masif yang belum teridentifikasi yaitu dengan kristalnya
yang tidak terlihat dan warna ceratnya yang kuning-coklat.
Magnetite (Fe3O4) dan Hematite (Fe2O3) dipakai sebagai bijih besi
Manganite (MnO(OH)) diolah untuk membentuk mangan.
c. Deskripsi Mineral
Oxida tersusun oleh unsur-unsur yang bersenyawa dengan oksigen. Contoh utama
yang umum adalah Iron Oxide Hematite, dimana Iron bersenyawa dengan
Oksigen.
Sifat dari golongan Oxida tidak tetap/dapat beruba-ubah; Terbentuk/ditemui pada
banyak Lingkungan Geologi dan pada tipe batuan yang bermacam-macam.
d. Genesa Mineral
Golongan mineral oxides terbentuk dari magma yang mengalami pembekuan atau
magma yang mengintruksi batuan lainnya. Mineral golongan oxides merupakan
mineral pembentuk batuan (rock forming).
e. Persebaran di Indonesia
Daerah persebaran mineral oksida umumnya di daerah Nanggroe Aceh
Darussalam, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Jawa, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan.
SULFIDA
a. Contoh Mineral
Nama : Nim : Plug : 4
Laboraturium kristalografi dan Mineralogi 2013
Argentite (Ag2S) Kalkosit (Cu2S) Bornite (Cu3FeS4)
Galena (PbS) Alabandite (MnS) Sphalerite (ZnS)
Kalkopirit (CuFeS2) Cinnabar (HgS) Pyrite (FeS2)
Marcasite (FeS2) Arsenopyrite (FeAsS) Molybdenite (MoS)
Niccolite (NiAs) Realgar (AsS) Stibnite (Sb2S3)
b. Kegunaannya
Galena (PbS) : digunakan dalam industri cat, penyimpanan baterai
perkakas. Merupakan sumber utama logam timbal.
Nama : Nim : Plug : 5
Laboraturium kristalografi dan Mineralogi 2013
Argentite (Ag2S), merupakan bijh perak yang penting
Kalkosit (Cu2S), merupakan bijih tembaga yang penting
Alabandite (MnS), sebagai produk pembakaran
Sphalerite (ZnS): sumber seng yang penting, digunakan dalam galvanisasi
besi dan dalam pembuatan kuningan, kawat seng, dan dry cell, digunakan
dalam industry kima dan medis
Cinnabar (HgS), sumber utama mercury
Stibnite (Sb2S3), digunakan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, alloy,
cat, dan dalam peralatan medis
Pyrite (FeS2), sebagai mineral yang berasosiasi dengan emas, pembuatan
asam sulfat dan copperas
Molybdenite (MoS), digunakan dalam pembuatan baja, iron castings dan
dalam peralatan perkakas kecepatan tinggi.
c. Deskripsi Mineral
Sulfida adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur Sulfur (S)
bergabung/bersenyawa dengan unsur-unsur logam dan semi logam. Kebanyakan
mineral golongan sulfides mempunyai kilap logam (Metalic) sedangkan berat
jenisnya umumnya tinggi dan kekerasannya umumnya rendah.
d. Genesa Mineral
Sulfida umumnya terbentuk dalam lapisan-lapisan hydrothermal di bawah
permukaan air/di dalam tanah sehingga dengan mudah mineral-mineral dapat
dioksidasi oleh sulfat. Asal mula terbentuknya sulfida sangat bekaitan erat dengan
pengendapan dari larutan air panas , aktivitas gunung api dan instrusi magma.
Tetapi kadang-kadang ditemukan juga mineral golongan sulfida ini merupakan
hasil dari pengerasan atau pembekuan magma walaupun jumlahnya sedikit.
e. Persebaran di Indonesia
Potensi sulfida terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua. Potensi lainnya
menyebar di Jawa, dan Sulawesi.
Nama : Nim : Plug : 6