FINDI RIFAI (12140115) 5P-AK
INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau
barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
bangun dan perekayasaan industri. Dengandemikian, industri merupakan bagian dari proses produksi.
Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga
menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.
Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur
(manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua
kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial.
PENGERTIAN INDUSTRI
Dalam konsep sejarah pembangunan ekonomi, konsep industrialisasi berawal dari revolusi industri pertama pada pertengahan abad ke-18
di Inggris, yang ditandai dengan penemuan metode baru untuk permintalan, dan penemuan kapas yang mencipatakan spesialisasi
dalam produksi, seta peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang digunakan.
Sejarah ekonomi dunia menunjukan bahwa industrialisasi merupakan suatu proses interasksi antara pengemebangan teknologi, inovasi, spesialisasi, produksi, dan perdagangan anatarnegara, yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat
mendorong perubahan struktur ekonomi dibanyak negara, dari yang tadinya berbasis pertanian menjadi berbasis industri.
KONSEP DAN TUJUAN INDUSTRIALISASI
1. Kemampuan teknologi dan inovasi
2. Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
3. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat
produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
4. Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INDUSTRIALISASI
5. Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan dan
insentif yang diberikan.
6. Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
7. Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.
Sektor industri manufaktur di banyak Negara berkembang mengalami perkembangan sangat pesat dalam tiga decade
terakhir. Asia Timur dan Asia Tenggara dapat dikatakan sebagai kasus istimewa.
Lebih dari 25 tahun terakhir, dijuluki a miraculous economic karena kinerja ekonominya sangat hebat. Dari 1970 hinga 1995,
industri manufaktur merupakan contributor utama.Dalam kelompok ASEAN, misalnya kontribusi output dari sector industry manufaktur terhadap pembentukan PDB di Indonesia masih relative kecil, walaupun laju pertumbuhan output rata-
ratanya termasuk tinggi di Negara-negara ASEAN lainnya. Struktur ini menandakan Indonesia belum merupakan Negara
dengan tingkat industrialisasi yang tinggi dibandingkan Malaysia dan Thailand.
PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR NASIONAL
Secara umum, industry manufaktur di Negara-negara berkembang masih terbelakang jika dibandingkan dengan
sector yang sama di Negara maju, walaupun di Negara-negara berkembanga ada Negara-negara yang industrinya
sudah sangat maju.Dalam kasus Indonesia, UNIDO (2000) dalam studinya
mengelompokkan masalah yang dihadapi industry manufaktur nasional ke dalam 2 kategori, yaitu kelemahan
yang bersifat structural dan yang bersifat organisasi
PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR
1. Basis ekspor dan pasarnya yang sempit2. Ketergantungan impor yang sangat tinggi
3. Tidak adanya industry berteknologi menengah4. Konsentrasi regional
KELEMAHAN-KELEMAHAN STRUCTURAL DI ANTARANYA:
1. Industry skala kecil dan menengah (IKM) masih underdeveloped
2. Konsentrasi pasar3. Lemahnya kapasitas untuk menyerap dan
mengembangkan teknologi4. Lemahnya SDM
KELEMAHAN-KELEMAHAN ORGANISASI, DI ANTARANYA:
Globalisasi pada dasarnya adalah penomena yang mendorong perusahaan di tingkat mikro ekonomi untuk meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing di tingkat
lokal, nasional, maupun internasional. Dengan globalisasi yang menyatukan pasar dan kompetisi investasi internasional meningkatkan tantangan sekaligus
peluang bagi semua perusahaan baik kecil, menengah maupun besar.
PENGUKURAN DAYA SAING INDUSTRI
Daya saing adalah kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah untuk menghasilkan
faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan
internasional. Oleh karena itu daya saing industri merupakan penomena
di tingkat mikro perusahaan, maka kebijakan pembangunan industri nasional didahului dengan mengkaji sector industri
secara utuh sebagai dasar pengukurannya.
TERIMAKASIH