Transcript
  • Trauma dan Kedaruratan pada PedodonsiGawatDaruratGawat darurat

  • Hasil survey PEDO ( Pediatric Emergencies in Dental Office ) :Fainting ( sincope ) 75Hysteria 22Allergy, mild 23Sezures 13Hypoglycemia 9Hyperventilation 7Aspiration 5Respiratory distress 5Bronchospasm 4Airway obstruction 3

  • Kedaruratan yang sering ditemui se hari2 :Rasa sakitHisteria/AnsietasPendarahanSyncopeTrauma pada gigi dan jaringan sekitar

  • Syncope/FaintingSyncope merupakan suatu keadaan dimana suply oksigen ke otak tidak adekuat secara mendadak yang menimbulkan kesadaran hampir hilangTanda dan gejala : Kulit pucat, dingin, berkeringat nadi cepat dan lemah, pernafasan cepat dan dangkal, penglihatan kabur.Klasifikasi :Psikogenik : Cemas, Takut, stress, emosiNon psikogenik : Udara panas, sesak, lapar, kondisi fisik yang jelek, Udara lembab,

  • Penyebab Organik :Cardio vascularPengaruh posisi tubuh ( hipotensi ortostatik )Hipoglikemi pada DMAnemiaDehidrasi

  • Penatalaksanaan :Posisi telentang kaki lebih tinggi dari kepalaPakaian dilonggarkanDiberi rangsangan, mis alkohol/ amoniakDiberi minum teh manis hangat

  • Anafilaktik Syok

  • B.Sakit pada wajah unilateral (satu arah) :Pulpitis reversibel/ reversibelTrigeminal neuralgiaGigi retak / frakturDisfungsi TMJ Herpes zoster

  • C. Pembengkaan Ekstra Oral Akut 1. Subperiosteal abses odontogen 2. Subcutan abses odontogen 3. Angina Ludwig

  • D. Pembengkaan akut yang berhubungan dengan jaringan gigi : 1. Abses periapikal akut 2. Abses periodontal akut 3. Abses gingival 4. Perikoronitis 5.Kista terinfeksi 6. Abses peritonsil

  • E. Pendarahan 1. Faktor lokal atau sistemik 2. Primer akibat ekstraksi, reaksioner akibat efek adrenalin yang menghilang dan sekundair akibat infeksi setelah ekstraksi 24 jam 3. Akibat trauma pada jaringan lunak

  • D. Trauma pada gigi 1. Avulsi sebagian 2. Avulsi penuh 3. Fraktor mahkota gigi anterior 4. Fraktur akar gigi anterior 5. Fraktur mahkota gigi posterior 6. Fraktur akar gigi posterior

  • Kegawat Daruratan :Anafilaktik SyokAngina Ludwig ( Angina Lodovici )SepsisTrauma

    Penatalaksanaan : A, B, C dan D

  • Klasifikasi Fraktur dentoalveolar menurut Ellis dan DaveyKlas I : Fraktur hanya mengenai emailKlas II : Fraktur mengenai dentin tapi pulpa belum terbuka

  • Klas III : pulpa terbukaKlas IV : Gigi menjadi non vital tanpa kerusakan mahkota gigiKlas V : Gigi terlepas dari socketKlas VI : Fraktur akar tanpa atau dengan kerusakan struktur mahkotaKlas VII : Pindahnya gigi tanpa atau disertai kerusakan mahkotaKlas VIII : Fraktur mahkota disertai dengan perubahan tempat Klas IX : Fraktur pada gigi decidui

  • Klasifikasi fraktur menurut WHO :Fraktur menyebabkan kerusakan jaringan keras gigi dan pulpa : a. Retak email ( enamel infraction ) b. Fraktur email (uncomplicated crown fracture ) c. Fraktur email dan dentin ( UCF ) d. Fraktur mahkota kompleks ( Complicated crown fracture ) yang mengenai email dentin dan pulpa

  • II. Kerusakan jaringan keras gigi, pulpa dan prosesus alveolaris : a. Fraktur mahkota akar yang meliputi email, dentin dan cementum : - Complicated crown-root fracture : pulpa - Uncomplicated crown-root fracture b. Fraktur akar melibatkan dentin, cementum pulpa tnpa melibatkan email c. fraktur dinding soket gigi d. Fraktur tulang alveolar dengan/tanpa melibatkan soket gigi

  • III. Kerusakan pada jaringan periodontal a. Concusion, sensitif terhadap perkusi b. Subluxation, goyah tanpa perubahan posisi c. Luksasi ekstrusi ( Partial displacement ) d. Luksasi ( keluar dari soket ) e. Luksasi intrusi f. Laserasi ( hilang/ extra articulatio )

  • IV. Kerusakan pada jaringan lunak a. Laserasi b. Kontusio ( Memar ) c. Abrasi ( lecet )

  • Penatalaksanaan Fraktur :I.Penanganan Umum a. Pemeriksaan klinis dan penunjang b. Perawatan kedaruratan c. Imunisasi tetanus

    II. Penanganan gigi dan jaringan periodontal

  • Perawatan Trauma pada Pedodonsi :Penanganan Umum 1. Pemeriksaan klinis dan penunjang - Posisi dokter, orang tua dan bayi - Anamnesis; kapan terjadinya, ada luka/tidak di bagian tubuh lain - Apakah kejadian ini yang pertama - Imunisasi apa yang sudah didapat

  • Pemeriksaan ekstra/intra oral :A.Dengan cara palpasi intra oral dan ekstra oralPalpasi prosesus alveolaris dan gigiTes mobilitas, vitalitas dan perkusiGigi yang bergeser/ malposisiTerjadi mal oklusi / tidakPulpa terbuka/ tidakAda perubahan warna/tidakPembuatan foto periapikal/ panoramik

  • B. Perawatan Darurat 1. Pembersihan jaringan yang luka 2. Irigasi 3. Suturing

    C. Imunisasi tetanusD. Pemberian antibiotik

  • Penanganan gigi dan jar. PeriodontiumPenanganan segera pada trauma gigi decidui harus dipertimbangkan benih gigi permanenFraktur email dan dentin dilakukan penambalan bagi anak yang kooperatif, yang tidak kooperatif bagian yang tajam dihaluskanFraktur mahkota lengkap diekstraksi, jika kooperatif bisa dilakukan PSAFraktur mahkota akar: ekstraksiFraktur akar : EkstraksiSubluksasi : makanan lunak 2 minggu akan kuat lagi

  • 7. Concussion, tidak terlihat pada waktu terjadi trauma ttp lala2 gigi berubah warna8.Extrusive luxation, diextraksi.9. Lateral luxation, tidak mengganggu benih gigi permanen. Dievaluasi krn bisa kembali ke posisi semula. Jika luksasi kearah bukal harus diekstraksi.10. Intrussive luxation, diekstraksi.11. Avulsi pada gigi decidui replantasi merupakan kontraindikasi karena dapat mengganggu benih gigi permanen

  • Fraktur pada gigi permanen anak : maturasi post erupsi 3 tahun setelah gigi tumbuh berupa pemadatan kristal2 email dan penutupan foramen apikalis :Pembuatan mahkota sementaraMelekatkan kembali fragmen mahkotaComposite crown build upPulp capingPulpotomiReposisi dan splinting untuk gigi avulsi


Top Related