Transcript

LAPORAN KERJA PRAKTEK 1 S1 Teknik Mesin Universitas Jember

BAB 1 PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

Perguruan tinggi merupakan ujung tombak terdepan untuk memajukan bangsa sehingga di harapakan dimasa yang akan datang data menghasilkan lulusan yang bermutu dan mampu bersaing ditengah kemajuan teknologi yang kian pesat. mahasiswa adalah agen perusahaan dimana ditangan mereka kelak arah jalan kereta bangsa ini menuju sehinggga mahasiswa dituntut untuk memahami apa yang terjadi dan apa yang harus mereka kerjakan kelak apabila lulus dari perguruan tinggi dan terjun kedalam masyarakat. Pada kenyataannya masih banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan dalam menghadapi kenyataan dilapangan karena kurangnya pengalaman dalam implementasi ilmu yang mereka dapat selama kuliah dan kenyataan industry.Dari masalah tersebut menyebabkan mahasiswa mau tidak mau harus mampu menyesuaikan diri dengan industry dan perkembangan teknologi yang kian pesat.

Untuk dapat mendapatkan lulusan yang mampu bersaing dan mempunyai daya adaptasi yang pesat dan bagus sehingga mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Kerja Praktek sesuai dengan kesepakatan dan aturan perguruan tinggi agar dapat lulus.Karena hal tersebut jurusan teknikElektro / prodi teknik listrik Politeknik Negeri Malang mewajibkan mahasiswanya menumpuh Kerja Praktek dua periode dengan masa 1 bulan per periode sebagai syarat kelulusan.Selain itu kerja praktek juga deharapkan dapat menjadi wahana latihan bagi mahasiswa untuk beradaptasi dan mensinergikan ilmu yang mereka dapat dengan kenyataan di dunia industri.

Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut penulis mengajukan PT.INKA (persero) madiun sebagai tempat pelaksaan kerja praktek.Adapun latar belakangnya adalah PT.INKA adalah salah satu BUMN di Indonesia yang cukup maju dan menggunakan teknologi pemesinan modern untuk

Memproduksi kereta api maupun beberapa bidang non kereta api seperti BTS, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Sehingga perusahaan tersebut dapat menjadi barometer kemajuaan teknologi di Indonesia dan menjadi tempat belajar yang baik bagi calon calon sarjana teknik di Indonesia. Sehingga nantinya mahasiswa dapat mengetahui proses manufaktur melalui dari perancangan, pemotongan plat, perakitan finishing hingga quality control.

1.2 TUJUANAdapun tujuan Kerja Praktek adalah :1. Bagi mahasiswa pelaksanaa. Dapat membandingkan antarayang didapat selama kuliah dan di lapangan.b. Mendapatkan ilmu baru baik sosial maupun teknologi yang tidak didapat selama perkuliahan.c. Mengetahui secara singkat proses produksi perkeretaapian.2. Bagi perusahana. Sebagai media tanggung jawab sosial untuk masyarakat.b. Sebagai sarana untuk memberi gambaran kondisi perusahaan untuk minat mahasiswa kelak sebagai pegawai.

1.3 RUMUSAN MASALAHDalam Kerja Praktek ini masalah yang akan dihadapi adalah:1. Mengetahui ruang lingkup bidang usaha perusahaan. Bagaimana proses pembuatan kereta mulai dari desain sampai kereta layak operasi.2. Mengetahui organisasi perusahaan. 3. Mengetahui gambaran umum perusahaan.

1.4 MANFAAT KERJA PRAKTEK

Sebagai bahan perbandingan dengan ilmu yang telah diperoleh pada waktu perkuliahan dan praktek dilapangan sehingga dapat menambah wawasan yang penting bagi mahasiswa serta meningkatkan kualitas skill atau keahlian yang tidak diperoleh di bangku kuliah.Mahasiswa diharapkan mampu berfikir positif dan kreatif dalam menghadapi suatu permasalahan yang terjadi pada suatu industry perusahaan khususnya dibidang permesinan.Membuka pola pikir mahasiswa terhadap era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Mahasiswa diharapkan dapat menguasai teknik-teknik dalam bekerja untuk mencapai profesionalisme.

1.5 BATASAN MASALAH

Pada pengerjaan laporan Kerja Praktek ini masalah dibatasi hanya pada ruang lingkup bidang usaha perusahaan, organisasi perusahaan, dan gambaran umum perusahaan.

1.6 WAKTU dan TEMPAT KERJA PRAKTEK Tempat : PT. INKA (persero)Jl. Yos Sudarso No. 71 Madiun telp.(0351) 452271-74 fax. (0351) 452275Waktu : 17 Juli 2013 23 Agustus 2013

1.7 METODE KERJA PRAKTEK Metode yang digunakan dalam Kerja Praktek adalah :1. Studi PustakaUntuk membantu dalam mempelajari kerja suatu alat maupun kemapuan suatu alat, profil perusahaan dan proses pengerjaan kereta api di PT. INKA (persero).2. Orientasi LapanganUntuk mengamati dan mempelajari sistem kerja suatu alat, proses pengerjaan kereta dan keadaan sebenarnya dilapangan.

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN2.1 Tempat Kedudukan dan Lokasi PT. INKA (persero) MadiunPT. Industri Kereta Api (INKA) berkedudukan dan berlokasi di jalan Yos Sudarso 71 Madiun.2.2 Riwayat Pendiriana. Letak Lokasi Letak lokasi PT. INKA di Madiun dipilih berdasarkan hasil studi pada tahun 1997 yang dilakukan oleh Nippon Sharyo Seizo Kaisha, Ltd. Jepang.b. Proses PendirianGagasan untuk mendirikan Industri Kereta Api di Indonesia merupakan salah satu Policy pemerintah dalam rangka menanggulangi dan memenuhi kebutuhan jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus meningkat. Untuk ini maka PJKA sejak tahun 1977 telah merintis dan mengadakan penjajagan secara intensif akan kemungkinan kemungkinan untuk memproduksi sendiri gerbong dan kereta penumpang si Balai Yasa PJKA Madiun, yang kemudian direalisasikan dengan pembuatan prototype prototype beberapa jenis gerbong dan kereta penumpang dan pembuatan 20 buah gerbong GW.Secara kronologis proses pendirian PT (persero) INKA dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Pada tanggal 28 Nopember 1979, Bapak Mentri Perhubungan dan Bapak Mentri Ristek mengadakan peninjauan ke Balai Yasa PJKA Madiun. Hasil dari peninjauan ini diputuskan untuk meng-akselerasi proses pendirian Industri Kereta Api.

2) Pada tanggal 11 Desember 1979, diadakan rapat antara wakil wakil dari Departemen perhubungan, BPPT (Badan Penkajian dan Penerapan Teknologi) dan departemen Perindustrian. Hasil rapat menetapkan dasar kebijakan pendirian suatu PT (persero) manufacturing perkeretaapian.

3) Dengan SK Mentri Perhubungan No. 32/OT.001/Phb/80 tanggal 27 Pebruari 1980 dibentuk Panitia Persiapan Pembentukan Persero Pabrik Kereta Api Madiun.Anggota Panitia terdiri dari wakil wakil : Departemen Perhubungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Departemen Perindustrian Departemen Keuangan Sekkab Menpan

4) Aspek Hukum(1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1981, tanggal 3 Pebruari 1981:Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (persero) di Bidang Industry Kereta Api.(2) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 195/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :Tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (persero) PT Industry Kereta Api.(3) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer : 196/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :Tentang Pengangkata Anggota Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (persero) PT Industry Kereta Api.

(4) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer : 197/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :Tentang Pengangkata Anggota Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (persero) PT Industry Kereta Api.(5) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer : 250/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :Tentang Tambahan Anggota Dewan Komisaris Perusahan Perseroan (persero) PT industry Kereta Api.(6) Akte Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor 51 tanggal 18 Mei 1981 : Tentang telah didirikiannya suatu PT dengan memakai nama PT. INDUSTRI KERETA API.(7) Tanggal 4 Juli 1981 : Pelantikan Direksi dan Dewan Komisaris oleh Menteri Perhubungan.(8) Tanggal 29 Agustus 1981 : Penyerahan operasional balai Yasa dan Gudang Persedian dari PJKA kepada PT. INKA disaksikan oleh Bapak Menteri Perhubungan.c. Kondisi AwalKondisi awal pada pendirian PT. INKA adalah penggunaan / pengalihan segala fasilitas dan asset yang ada dibalai Yasa PJKA Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan lokomotif-uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas dasar untuk kegiatan PT. INKA.Fasilitas dasar ini meliputi : Luas Area: 22,5 Ha Luas Bangunan: 9,36 Ha Fasilitas Produksi: 660 Mesin termasuk jig dan fasilitas;290 Mesin Las Daya Listrik: 1000 KVA Tenaga Kerja: 880 orang (berasal dari PJKA sebagian besar, dan Perindustrian)

2.3 Visi dan MisiA. VisiMenjadi perusahaan manufaktur sarana kereta api dan transportasi kelas dunia yang unggul di Indonesia.B. MisiMenciptakan keunggulan kompetitif dalam bisnis dan teknologi sarana perkeretaan dan transportasi untuk menguasai dan memenangkan persaingan pasar domestik, memenangkan persaingan bisnis di pasar regional, ASEAN serta sedang berkembang.STARTEGI PERUSAHAANa. Menutup semua ketertinggalan yang selama ini belum tertangani dalam pengelolaan perusahaan.b. Mengusahakan peningkatan pelayanan kepada pelanggan utama (PT. KAI), terutama dalam hal waktu penyerahan.c. Menyiapkan diri untuk mempunyai daya saing tinggi.d. Mengusahakan selalu berada di depan dalam hal bidang usaha transportasi darat terhadap pesaing dalam negeri dan regional.

OBYEKTIFa. Menguasai sepenuhnya pasar domestik (PT.KAI) dalam hal kereta baru dan kereta retrofit serta gerbong baru. b. Menembus pasar regional dan pasar negara sedang berkembang (kalau perlu bersama mitra luar negeri) dalam hal kereta, gerbong, KRL, KRD, LRV untuk manufacturing dan rancang bangun.c. Menjadi badan terdepan terhadap calon pesaing di dalam negeri dan regional. Untuk itu mengalokasikan dana R dan D sebesar 1% sampai dengan 5% terhadap penjualan setiap tahun.d. Menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembang (Viable Company).

KAPASITAS TERPASANG PER TAHUNGerbong Barang: 300 unitKereta Penumpang Baru: 60 unitKereta Penumpang Retrofit: 60 unitKereta Rel Listrik (KLR):20 unitKereta Rel Diesel (KRD): 20 unitBogie: 200 unitDiversifikasi: 3.200 tonKEGIATAN UTAMAa. Pembuatan kereta apib. Jasa perawatan besar (overhaul) kereta apic. Perdagangan local, impor dan ekspor barang dan jasa yang berhubungan dengan perkeretaapian.d. Produk pengembang selain kereta api (diversifikasi).KEGIATAN BISNISa. Pembuatan kereta apib. Perniagaan kereta apic. Jasa engineeringd. Produk diversifikasi

2.4 Sistem Manajemen PT. INDUSTRI KERETA API (persero)A. Perencanaan Realisasi ProdukPerusahaan membuat perancangan dan pengembangan proses yang diperlukan untuk relisasi produk. Perencanaan relisasi produk harus konsisten dengan persyaratan proses dari IQS. Perusahaan menunjuk divisi untuk merealisasikan produk sesuai dengan bidangnya.Perusahaan memastikan proses realisasi produk yang melibatkan antara divisi diatur dalam manajemen mutu. Dalam merencanakan realisasi produk, perusahaan membuat qualityplan yang berisikan:a. Sasaran mutu dan persyaratan produk.b. Kebutuhan untuk menyusun proses, dokumen dan penyediaan sumber daya khusus untuk produk.c. Persyaratan verifikasi, validasi pemantauan, pemeriksaan dan aktifitas pengujian khusus produk dan kriteria diterimanya produk.d. Catatan yang diperlukan untuk memberikan bukti bahwa realisasi proses dan hasil produk sesuai dengan persyaratan.e. Realisasi quality plan ini sesuai dengan metode operasional divisi.

B. Proses yang Terkait dengan Pelanggan. Penentuan persyaratan yang terkait dengan produk perusahaan menentukan:a. Persyaratan-persyaratan khusus dari pelanggan termasuk persyaratan pengiriman dan aktifitas sesudah pengiriman.b. Persyaratan-persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tapi diperlukan untuk maksud dan kegunaan khusus yang diketahui.c. Persyaratan peraturan dan perundangan yang terkait dengan produk. d. Persyaratan-persyaratan tambahan yang diperlukan.

Tinjauan persyaratan yang berkaitan produkPerusahaan meninjau persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan produk. Tinjauan ini dilakukan sebelum perusahaan memberikan komitmen untuk memasok produk ke pelanggan dan harus memastikan bahwa:a. Persyaratan produk ditetapkan.b. Persyaratan produk atau order yang berbeda dengan yang dinyatakan sebelumnya diselesaikan, dan c. Perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.Bila pelanggan tidak memberikan persyaratan-persyaratan secara tertulis, maka persyaratan-persyaratan pelanggan terlebih dahulu dikonfirmasikan sebelum di terima oleh perusahaan. Bila persyaratan produk berubah, perusahaan memastikan dokumen yang relevan dan personil yang terkait bahan akan mengalami perubahan. Komunikasi dengan pelangganPerusahaan menetapkan dan menerapkan mekanisme yang efektif untuk komunikasi dengan pelanggan melalui :a. Informasi produk b. Permintaan penawaran, penanganan kontrak atau order termasuk perubahannya, danc. Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan.C. Desain dan Pengembangan Perencanaan desain dan pengembanganPerusahaan merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan produk melalui:a. Tahap-tahap desain dan pengembanganb. Tinjauan, verifikasi dan validasi yang memadai untuk setiap tahapan desain dan pengembangan.c. Penetapan tanggung jawab dan wewenang untuk desain dan pengembangan.

Perusahaan mengelola keterkaitan antar fungsi yang berbeda yang terlibat dalam desain dan pengembangan untuk memastikan komunikasi yang efektif, kejelasan tugas dan tanggung jawab.Hasil perencanaan diperbarui sesuai dengan kemajuan desain dan pengembangan. Masukan-masukan desain dan pengembanganMasukan-masukan yang berhubungan dengan persyaratan produk dan record ditetapkan dan dipelihara, masukan tersebut meliputi :a. Persyaratan fungsi dan kinerjab. Persyaratan desain dan peraturan yang berlakuc. Informasi yang dilakukan oleh desain terdahulu yang serupa bila memungkinkand. Persyaratan lainnya yang diperlukan untuk desain dan pengembangan. Keluaran desain dan pengembanganKeluaran desain dan pengembangan harus dapat diverivisi sesuai masukam desain dan pengembangan serta disahkan sebelum diterbitkan.Keluaran desain dan pengembangan harus :a. Sesuai dengan persyaratan desain dan pengembanganb. Memberikan informasi yang tepat untuk pembelian, produksi dan penyediaan pelayananc. Berisi atau mengacu pada kriteria penerimaan produk d. Menentukan karakteristik dari produk yang utama untuk penggunaan yang aman dan benar atau untuk petunjuk pemakaian yang benar.

Tinjauan desain dan pengembanganPada tahap yang sesuai, tinjauan yang sistematis dari desain dan pengembangan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan desain dan pengembangan.a. Mengevaluasi hasil desain dan pengembangan dalam memenuhi persyaratanb. Mengidentifikasi masalah dan mengusulakn tindakan yang di perlukanPada tinjauan tersebut harus meliputi dari fungsi yang terkait dengan tahapan-tahapan desain dan pengembangan yang ditinjau. Verifikasi Desain dan PengembanganVerifikasi dilakukan sesuai dengan perencanaan untuk memastikan bahwa keluaran desain dan pengembangan telah memenuhi persyaratan masukan desain dan pengembangan. Validasi desain dan pengembanganValidasi desain dan pengembangan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan untuk mengesahkan bahwa hasil produk mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan atau penggunaan yang diinginkan, jika diketahui.Jika mungkin, validasi dilakukan secara lengkap sebelum penyerahan atau penggunaan produk. Pengendalian Perubahan Desain dan PengembanganPerubahan desain dan pengembangan diidentifikasi,dan record dipelihara. Perubahan ditinjau, diverifikasi dan divalidasi sesuai keperluan dan disahkan sebelum digunakan.Tinjauan perubahan desain Dan pengembangan mencangkup evaluasi dan dampak perubahan terhadap bagian-bagian produk yang diserahkan.

D. PembelianA. Proses pembelian dengan kriteria.Perusahaan memastikan produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditetapkan. Perusahaan menetapkan tata cara dan tingkat pengendalian terhadap pemasok dan produk yang dibeli berdasarkan pada dampak yang ditimbulkan oleh produk tersebut pada proses realisasi produk atau produk akhir. Perusahaan mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan untuk memasok produk sesuai persyaratan.

B. Proses order antar divisi.Divisi memastikan produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditetapkan. Divisi menetapkan tatacara dan tingkat pengendalian terhadap divisi lain dan produk yang dibeli, berdasarkan dampak yang ditimbulkan oleh produk atau jasa tersebut pada proses realisasi produk atau produk akhirnya. Penetapan divisi lain sebagai pemasok berdasarkan kepentingan perusahaan dengan mempertimbangkan efektifitas utilitas, sumber daya dan distribusi keuntungan. Informasi pembelianPerusahaan menjamin kecukupan persyaratan pembelian yang ditetapkan sebelum diberikan ke pemasok, informasi pembelian menggambarkan produk yang akan dibeli termasuk didalamnya :a. Persyaratan pengesahan produk, prosedur proses dan peralatan.b. Persyaratan kualifikasi personal, danc. Persyaratan-persyaratan IQS. Verifikasi produk yang dibeliPerusahaan menetapkan dan melaksanakan inspeksi atau aktivitas-aktivitas lain yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dibeli memenuhi persyaratan yang ditetapkan.Jika perusahaan atau pelanggan bermaksud melakukan verifikasi di tempat pemasok, maka rencana verifikasi dan metode pelepasan produk dinyatakan dalam informasi pembelian.

E. Produksi dan Penyedia Jasa Pengendalian produksi dan penyedian jasaPerusahaan melaksanakan dan merencanakan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan yang terkendali termasuk:a. Ketersediaan informasi yang menjelaskan karakteristik produk.b. Penyediaan instruksi kerja yang diperlukan.c. Penggunaan peralatan yang memadai.

d. Penyediaan dan penggunaan peralatan pemantauan dan pengukuran.e. Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran, danf. Pelaksanaan pelepasan, penyerahan dan aktifitas setelah diserahkan.

Validasi proses produksi dan penyediaan jasaPerusahaan memvalidasi beberapa proses produksi dan penyediaan jasa apabila hasil keluaran tidak dapat diverifikasi sesuai dengan urutan pemantaun dan pengukuran.Validasi ini mencangkup beberapa proses yang penyimpangannya akan terlihat setelah produk digunakan atau setelah diserahkan. Perusahaan menetapkan rencana-rencana untuk proses tersebut termasuk didalamnya:a. Menentukan kriteria untuk meninjau dan mengesahkan proses.b. Pengesahan peralatan dan kualifikasi personilc. Penggunaan metode dan prosedur khusus.d. Record hasil validasi dipelihara, dane. Validasi ulang.

Identifikasi dan mampu telusurPerusahaan mengidentifikasi produk pada seluruh tahapan proses produksi bila memungkinkan dengan cara yang sesuai. Perusahaan mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan menjaga barang milik pelanggan yang disediakan untuk digunakan atau digabungkan dalam produk.Jika ada barang milik pelanggan hilang, rusak atau tidak sesuai dalam penggunaannya dilaporkan ke pelanggan dan recordnya dipelihara

Barang milik pelangganPerusahaan merawat barang milik pelanggan selama berada dibawah kendali atau digunakan oleh perusahaan.Perusahaan mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan menjaga barang milik pelanggan yang disediakan untuk digunakan atau digabungkan dalam produk.Jika ada barang milik pelanggan hilang, rusak atau tidak sesuai dalam penggunaanya dilaporkan ke pelanggan dan recordnya dipelihara. Perlindungan produkPerusahaan menjaga kesesuaian produk selama proses internal dan pengirimannya ke tujuan yang dimaksud. Perlindungan meliputi identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan penjagaan.Perlindungan juga termasuk untuk bagian-bagian yang penting dari produk.

Pengendalian alat pemantauan dan pengukuranPerusahaan menetapkan metode pemantauan dan pengukuran yang dipakai untuk membuktikan kesesuaian produk terhadap persyaratan yang ditentukan. Perusahaan menetapkan proses untuk memastikan pemantauan dapat dilaksakan secara konsisten dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran.Bila diperlukan untuk menyakinkan hasil yang valid, alat ukur harus :a. Dikalibrasi atau diverifikasi dan digunakan terhadap alat ukur yang sesuai dengan standar nasional atau internasional, jika tidak ada standar dasar yang digunakan untuk kalibrasi dan verifikasi harus direcord.

b. Disetel ulang bila perlukan.c. Diidentifikasi untuk memungkinkan status kalibrasinya.

d. Dilindungi dari penyetelan yang akan dapat menyebabkan hasil pengukuran tidak valid.e. Dilindungi dari kerusakan dan penurunan kemampuan selama penanganan, pemeliharaan dan penyimpanan.

2.5 Struktur Organisasi PT. INDUSTRI KERETA API (persero)

a. Bagan Struktur Organisasi PT. INDUSTRI KERETA API (persero). (terlampir)b. Uraian TugasNO.Struktur Dalam OrganisasiUraian Tugas

1.Direktorat UtamaMenetapka visi, misi, dan strategi perusahaan. Merumuskan kebijakan mutu, pengendalian kualitas dan produktivitas perusahaan.Menetapkan kebijakan pengawasan intern perusahaan, sekretariat perusahaan, manajemen resiko dan koordinator program.Menetapkan kebijakan pengembangan bisniscperusahaan.Membangun dan memelihara citra positif dilingkungan stake holder.

2.Direktorat Admistrasi dan keuanganMenetapkan kebijakan keuangan dan pendanaan, sumber daya manusia, serta kemitraan dan bina lingkungan perusahaan.Membangun dan memelihara citra positif dilingkungan stake holder.

3.Direktorat KomersialMenetapkan kebijakan pemasaran dan penjualan produk dan jasa kereta api yang meliputi area pemasaran pemerintah, swasta dan ekspor, pengendalian kualitas dan purna jual.Membangun dan memelihara citra positif dilingkungan stake holder.

4.Direktorat Produksi dan TeknologiMenetapkan kebijakan produksi yang meliputi fabrikasi, finishing, pemeliharaan dan k3lh.Menetapkan kebijakan produksi litbang dan rekayasa, desain, teknologi industri.Menetapkan kebijakanlogistik yang meliputi perancanaan dan pengendalian produksi, logistik.Membangun dan memelihara citra positif dilingkungan stake holder.

5.Divisi KeuanganMengelola kegiatan bidang keuangan dan akutansi keuangan.

6.Divisi Sumbeer Daya Manusia Mengeloala sumber daya manusia yang meliputi personalia dan umum dan pengembangan sumber daya manusia.

7.Divisi Pemasaran Produk dan Jasa Kereta ApiMengelola kegiatan pemasaran produk kereta api yang meliputi proyek pemerintah, swasta atau domestik, dan luar negeri.

8.Divisi Dal Kualitas dan Purna JualMengelola kegiatan pengendalian kualitas dan purna jual untuk produk kereta api

9.Divisi TeknologiMengelola kegiatan litbang dan rekayasa, desain, serta teknologi produksi untuk produk kereta api.

10.Divisi Logistik dan Rendal ProduksiMengelola kegiatan pengadaan umum, material dan komponen kereta api maupun penyimpananya, serta perencanaan dan pengendalian produksi untuk produksi kereta api.

11. Divisi ProduksiMengelola kegiatan produksi untuk produk kereta api yang meliputi fabrikasi, finishing, serta pemeliharaan dan K3LH Di lingkungan milik PT. INKA.

12.Divisi Pengembangan BisnisMengelola kegiatan pengembangan bisnis untuk produk kereta api dan transportasi termasuk produksinya, serta bisnis unusual, yaitu proyek EPC (Engineering-Procurement-Contruction), jasa (service) dan retail.

13.Sarana Pengawas InternUnit kerja pengelola kegiatan pengawasan manajemen oprasional dan keuangan perusahaan.

14.Sekretariat PerusahaanUnit kerja mengelola kegiatan hukum dan humas, hubungan kelembagaan, sekretariat dan sistem informasi, serta mengelola mess dan kantor perwakilan.

15. Sistem Manajemen Kualitas dan ProduktifitasUnit kerja mengelola kegiatan penjaminan sistem mutu dan proses, serta peningkatan produktifitas perusahaan.

16.Program Kemitraan dan Bina LingkunganUnit kerja pengelola kegiatan kemitraan dan bina lingkungan perusahaan

17.KeuanganUnit kerja pengelola kegiatan bidang keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan, asuransi, dan pajak, serta verifikasi.

18. AkuntansiUnit kerja pengelola kegiatan bidang akutansi yang meliputi akutansi manajemen, akuntansi keuangan, seta akuntansi biaya.

19.Personalia dan umumUnit kerja mengelola kegiatan sumber daya manusia yang meliputi administrasi personalia, hubungan industrial, fasilitas pegawai, umum dan rumah tangga, serta pengamanan perusahaan.

20.Pengembangan Sumber Daya ManusiaUnit kerja mengelola kegiatan sumber daya manusia yang meliputi perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia , organisasi, analisis dan evaluasi jabatan, serta diklat.

21. Pemasaran Proyek PemerintahUnit kerja mengelola kegiatan pemasaran produk kereta api yang meliputi area pemasaran pemerintah.

22.Pemasaran Proyek Swasta dan EksporUnit kerja mengelola kegiatan pemasaran produk kereta api yang meliputi area pemasaran swasta atau domestik dan ekspor atau luar negeri.

23.Pengendalian KualitasUnit kerja mengelola kegiatan bidang pengendalian kualitas untuk produksi kereta api.

24.Purna JualUnit kerja mengelola kegiatan purna jual kereta api.

QC

25.Litbang dan RekayasaUnit kerja mengelola kegiatan bidang penelitian, pengembang, dan rekayasa.

26.DesainUnit kerja mengelola kegiatan bidang desain carbody, bogie, interior atau eksterior, dan komponen mekanik atau elektrik untuk produksi kereta api.

27.Teknologi ProduksiUnit kerja mengelola kegiatan bidang perancangan detail, proses produksi yang meliputi jig, tooling, program, instruksi proses atau kerja untuk produk kereta api.

28.LogisticUnit kerja mengelola kegiatan pengadaan barang atau barang, serta pengiriman produk kereta api dan pengadaan barang atau jasa umum.

29.Perencanaan dan Pengendalian ProduksiUnit kerja mengelola kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi untuk produksi kereta api.

30.FabrikasiUnit kerja mengelola kegiatan fabrikasi produk kereta api.

31.FinishingUnit kerja mengelola kegiatan finishing produk kereta api.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. INDUSTRI KERETA API (INKA)

2.6 GAMBARAN UMUMUnit Quality Control bertugas sebagai pihak yang melakukan pemeriksaan terhadap kualitas suatu produk apakah telah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan atau tidak. Dalam unit QC dibagi menjadi 4 yaitu bagian perencanaan pemeriksaan dan pengujian, pemeriksaan proses serta pemeriksaan barang masuk dan pemeriksaan akhir.

STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Quality Control1. Perencanaan Pemeriksaan & PengujianBagian ini bertugas untuk merancang dan menentukan jenis pengujian suatu dokumen yang digunakan sebagai acuan oleh Bagian Pemeriksaan Proses dan Bagian Pemeriksaan barang masuk dan akhir dalam melakukan inspeksi. Selain itu bagian ini juga bertugas untuk melakukankalibrasi terhadap alat ukur dan alat uji yang digunakan untuk proses inspeksi.

2. Pemeriksaan ProsesBagian ini bertugas untuk melakukan inspeksi terhadap kualitas produk dalam proses produksi. Inspeksi dalam bagian ini dilakukan terhadap single part (berupa pemotongan dan pembentukan), minor assembling, sub assembly, dan main assembly.3. Pemeriksaan Barang Masuk dan Pemeriksaan AkhirPemeriksaan barang masuk terdiri dari inspeksi trehadap dimensi, mechanical properties, komposisi kimia dsb. Untuk beberapa raw material dilakukan tes non destruction test dengan menggunakan radiografi, ultrasonografi. Sedangkan final inspection dilakukan pada saat grift blasting, primer painting coating/painting, final test yang meliputi timbang kereta/berat kereta kosong, kurva test/derajat kemiringan, loading gauge, dinamik test (uji performance product ride indek, kebisingan, pengereman, suhu ruang dan suhu bearing), dan statik tes (fuction lampu, AC, TV, bell connection).

BAB IIIPELAKSANAAN PKL3.1. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. INKA, Industri Kereta Api, Madiun JL. Yos Sudarso 71, Madiun pada tanggal 17 Juli hingga 23 Agustus 2013 dengan rentang waktu lebih kurang 5 minggu atau sesuai dengan kebijakan dari instansi.

3.2. Jurnal Kegiatan PKLNOTanggalKegiatan

117, juli 2013Pembekalan PKL oleh personalia dilanjutkan uji genset Lokomotif KA. Krakatau

218, juli 2013Uji fasilitas AC dan Lampu Gerbong KA. Krakatau

319, juli 2013Test Run KA. Krakatau

422, juli 2013Pembekalan pembuatan lembar inspection sheet oleh Quality Engine

523, juli 2013Pembuatan lembar inspection sheet KRDI

624, juli 2013Pembuatan lembar inspection sheet KRDI

725, juli 2013Pembuatan lembar inspection sheet KRDI

826, juli 2013Uji connectivitas electrical system pada Gerbong KRL

929, juli 2013Uji connectivitas electrical system pada Gerbong KRL

1030, juli 2013Uji kelayakan dan fungsi panel incoming yang masuk ke PT INKA

1131, juli 2013Uji kelayakan dan fungsi panel incoming yang masuk ke PT INKA

121, Agustus 2013Uji kelayakan dan fungsi panel incoming yang masuk ke PT INKA

132, Agustus 2013Uji kelayakan dan fungsi panel incoming yang masuk ke PT INKA

1414, Agustus 2013Pembekalan tentang gambaran umum KRDI

1515, Agustus 2013Pengamatan Breaking system pada KRL

1616, Agustus 2013Pengamatan Breaking system pada KRL

1719, Agustus 2013Pengujian tahanan isolasi electrical system pada Mec KRDI

1820, Agustus 2013Pengujian tahanan isolasi electrical system pada Mec KRDI

1921, Agustus 2013Pengujian tahanan isolasi electrical system pada Mec KRDI

2022, Agustus 2013Pengujian tahanan isolasi electrical system pada Mec KRDI

2123, Agustus 2013Pekerjaan Laporan PKL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan PKL

3.3. Metode PenelitianDalam sub bab selanjutnya akan dijelaskan metode pelaksanaan yang digunakan.

3.4. Pelaksanaan PKLMetode pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat dijelaskan sebagai berikut:1) Program PKL Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang ini dapat dilaksanakan setiap tahun setelah Mahasiswa menyelesaikan studi sampai dengan semester 4.2) Dalam pelaksanaan PKL ini dibagi dalam beberapa kegiatan, antara lain:a. Pengarahan pelaksanaan PKL oleh dosen pembimbing.b. Pelaksanaan kegiatan PKL di lapangan (perusahaan).c. Pembuatan Laporan PKL di lapangan.d. Penyerahan Laporan PKL di lapangan.

3.5. `Pengambilan Data Studi Kasus

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini digunakan dua metode dalam pengumpulan data. Adapun metode praktek yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)Adalah suatu metode yang digunakan dalam mendapatkan data dengan jalan studi literatur di perpustakaan serta dengan membaca sumber-sumber data informasi lainnya yang berhubungan dengan pembahasan.Sehingga dengan penelitian kepustakaan ini diperoleh secara teori mengenai permasalahan yang dibahas.

2) Metode Penelitian Lapangan (Field ResearchMetode yang digunakan dalam pengumpulan data, dimana penyelidik secara langsung terjun pada proyek penelitian, sedangkan cara lain yang dipakai dalam Field Research ini adalah:a) Interview, yaitu suatu metode dalam memperoleh data dengan mengadakan jalan pengajuan pertanyaan secara langsung pada saat perusahaan mengadakan suatu kegiatan.b) Observasi, yaitu suatu metode dalam memperoleh data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap keadaan yang sebenarnya dalam perusahaan.c) Brainstroming, adalah diskusi maupun tukar pendapat dengan para pakar yang capable dalam bidang tertentu.

BAB IV PEMBAHASAN UMUM DAN ELECTRICAL SYSTEM KERETA REL DIESEL INDONESIA (KRDI)

4.1 Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI)Kereta Rel Diesel adalah unit kereta api yang terdiri dari beberapa gerbong didukung oleh satu atau lebih mesin dieselon-board (terpasang). Mereka juga disebut sebagai railcar atau railmotor.Pada KRD yang menggunakan konstruksi hidraulik, mesin diesel (yang terletak di bagian bawah chasis) berhubungan langsung dengan penggerak roda secara mekanik.Sistem ini memiliki beberapa keuntungan, di antaranya tidak membutuhkan perawatan secara electric namun kereta ini memiliki kekurangan, yaitu tidak tahan banjir dikarenakan mesin yang berada di bawah gerbong.

Gambar 4.1 KRDIKRDI sendiri dibuat sebagai alat transportasi jarak dekat seperti Jogja - Madiun dan sebagainya, alat transportasi ini memiliki 2 komponen penting yaitu MeC (Kereta motor dengan engine dan kabin masinis) dan T (Kereta trailer).

Gambar 4.2Komposisi Kereta KRDIDengan total penumpang lebih dari sejumlah 908 penumpang dengan MeC 216 penumpang dan di T 236 penumpang, dan berat MeC Maksimum 41 ton berat kosong dan 56 ton berat max dan berat di T maksimum 32 ton kosong dan 49 ton max.

Gambar 4.3Pengaturan Umum KRDI Arjuna MadiunBadan Kereta KRDI sendiri memiliki bahan kualitas tinggi Material dari baja lunak SPAH untuk rangka dan SPAC untuk panel dinding, lantai dan atap.End underframe yang dilengkapi dengan perangkat anti climbing dan daerah bolster terbuat dari baja lunak berkekuatan tarik tinggi LAHT (SMA 490). Konstruksi monocoque dengan kuat tekan 100 ton pada sumbu alat perangkai.Ujung kabin masinis dari susunan rangka baja lunak SPAH dan maskara GFRP.

Gambar 4.4Badan Kereta KRDIKRDI juga memilik beberapa komponen penggerak dan system penggerak utama yang membantu mendukung kerja dari KRDI tersebut.Sistem penggerak utama &auxiliary :a. Mesin diesel 2 X 386 kWb. Hydrodynamic transmision 2 X 350 kW.c. Main cardan shaft , secondary cardan shaft.d. 2 gear box pada satu motor bogi.e. Main alternator 380 VAC, digerakkan oleh hidrostatik pump untuk keperluan 1) Kompressor kapasitas 700 l/mnt 2) Lighting dan ventilasi f. Cooling system, menggunakan radiator fan yang digerakkan oleh hydrostatic pump.Bogie adalah sebuah komponen gerak yang sangat penting pada rangkaian kereta api, baik pada gerbong maupun lokomotif. kenyamanan sebuah kereta juga didukung oleh teknologi bogie yang digunakan. jadi jelas berbeda antara bogie yang digunakan untuk gerbong barang dengan kereta penumpang, atau antara kereta penumpang kelas ekonomi dengan kelas eksekutif.

Bogie yang digunakan dalam KRDI adalah Tipe bolsterless dengan suspensi primer menggunakan pegas coildansuspensi sekunder menggunakan pegas udara dan dilengkapi dengan lateral damper.Rangka bogie kontruksi lasan tipe H dengan transom sekaligus berfungsi sebagai tangki udara untuk pegas udara.Perangkat roda solid forging diameter 860 mm (baru) dengan profile konis 1/40 dengan tapered roller bearing tanpa pelumasan lapangan (NFL), class C (5 x 9). Peralatan rem menggunakan tread brake unit dengan rigging dengan dua sepatu rem setiap roda (double-side pushed) terbuat dari material komposit. Bogie motor dilengkapi dengan gearbox dan cardan shaft

Gambar 4.5Badan Bogie KRDI Exterior sendiri tidak kalah saing dengan produk baru yang dapat mendukung kenyamanan penumpang, KRDI memiliki:1. Pintu dan Jendelaa. Kontruksi pintu terbuat dari rangka baja lunak dengan panel SPAC. b. Tiga (3) buah pintu masuk/keluar penumpang di tiap sisi kereta dengan 1 daun pintu jenis pintu geser otomatis dengan sistem udara tekan. c. Dibawah tiap pintu masuk samping dilengkapi sistem tangga lipat otomatis d. Pintu penghubung antar kereta tipe manual sliding.

e. Jendela dari alumunium anodized mengacu standar jendela K3 dengan bagian atas bisa dibuka. f. Tiap kereta terdapat 4 buah jendela darurat

Gambar 4.6gambaran exterior jendela dan pintu KRDI2. Ujung Keretaa. Ujung kereta dengan kabin masinis dilengkapi maskara yang terbuat dari GFRP dan cow catcher dari pelat baja.b. Maskara dilengkapi wiper, destination indicator, spion serta lampu-lampu.c. Ujung kereta tanpa kabin dilengkapi cover yang terbuat dari GFRP dan rubber bellow

Gambar 4.7gambaran interior kursi penumpang KRDI3. Interiora. Panel interior yang terdiri dari dinding samping dan dinding ujung yang terbuat dari GFRP serta langit-langit yang terbuat dari Aluminium. b. Penutup lantai menggunakan Lonleom.

c. Kursi terbuat dari GFRP dengan dudukan pelat baja stainless. Pada kereta Mec dilengkapi dengan fasilitas untuk penyandang cacat.d. Lampu penerangan 36 W 220 VAC dan lampu emergency (inverter 24 VDC)e. Dilengkapi speaker untuk informasi.f. Dilengkapi dengan rak bagasi dan stanchion (pegangan tangan) dari pipa baja yang di chrome.g. Sistem ventilasi paksa dengan kipas angin dan kisi-kisi di atas jendela.

4. Kabin Masinisa. Terdapat 2 tempat duduk; untuk masinis dan pembantu masinis.b. Tuas pengendali utama (master controller) untuk traksi dan rem hidrodinamik dilengkapi dengan tombol deadman.c. Tuas pengendali rem pneumatic.d. Driver desk dilengkapi indikator kecepatan, tekanan udara pengereman, dan indikator lain yang diperlukan untuk pengoperasian kereta, alat komunikasi, serta tombol-tombol untuk pengoperasian pintu, lampu, dll.e. Pintu masuk dan pintu partisi ruang masinis jenis swing.f. Indikator tujuan dari jenis LED dipasang pada bagian depan meja masinis.g. Tabung pemadam kebakaran 5 kg.

Gambar 4.8gambaran interior ruang masinis KRDI

4.2 Electrical System KRDIA. Train Formation of KRDI

TMS= Train Monitoring SystemPA= Public Address

Penjelasan singkat diatas adalah komponen-komponen penting electrical yang berada di setiap gerbong yang mendukung aktifnya KRDI itu sendiri.

B. KRDI System Power Flow

Dari diagram diatas adalah gambaran kasar system kerja KRDI yang menggunakan sumber berupa engine 386 kW dan menyuplai beberapa komponen utama KRDI.C. KRDI Power SystemDilengkapi 2 power system, yaitu:1. 24VDC System (battery), untuk train control2. 380/220VAC System (hydrostatic alternator), untuk auxillary

D. KRDI Driver Cabin Selection Fungsi peralatan di driver desk (master control, lighting dsb) dikendalikan oleh pemilihan driver cabin (active cabin) E. KRDI Battery ControlTerdiri dari relay yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan battery (battery ON atau OFF)

F. KRDI Lighting Control SystemSystem Penerangan dikendalikan oleh cabin aktif. Terdiri dari 24VDC (lampu indikator dan emergency) dan 220VAC (lampu ruang penumpang)

G. KRDI Fan Control SystemSystem Pertukaran udara (ruang cabin dan ruang penumpang) juga dikendalikan oleh cabin aktif

Gambar 4.9gambaran interior Fan dan Lighting KRDI H. Door Control System

Sytem Pintu juga dikendalikan oleh cabin aktif. Dikombinasi valve NO dan NC, hal ini untuk menjaga solenoid valve agar tahan lama pada saat pintu keadaan tertutup (saat kereta berjalan).

I. KRDI Power Amplifier SystemSound system yang tersedia di setiap gerbong Mec maupun T yang merupakan fasilitas yang tersedia bagi penumpang Public Address terdiri : 1 buah Power Amplifier 6 buah speaker disetiap car

J. KRDI 380 VAC Control SystemTegangan AC dihasilkan dari hydrostatic, memutar alternator 380VAC yang dikontrol oleh alternator kontrol agar menghasilkan output yang stabil

Gambar 4.10Altenator Control 380VAC KRDI K. KRDI VDC Control System

Tegangan DC dihasilkan dari putaran alternator 24VDC, yang dikopel oleh puly belt dari putaran engine.

Gambar 4.11Altenator 24VDC KRDI

L. KRDI Comppresor Control SystemAir Compressor kapasitas 8,2 kW + Air Dryer Unit, dan dilengkapi softstart untuk mengontrol lonjakan arus start yang tinggi

Gambar 4.12Air Compressor dan Modul Air Compressor

BAB V PENUTUP5.1. KesimpulanBerdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :1. PT. INKA (persero) Madiun merupakan BUMN yang dimiliki Indonesia yang bergerak dibidang manufaktur dan berdiri sejak tahun 1984 hingga sekarang. BUMN ini bergerak dalam bidang pembuatan kereta api dan berbagai bentukalat transportasi lain seperti bus (Trans Jakarta) dan mobil berpenumpang dengan konsep city car.2. Proses produksi gerbong melalui banyak tahap, salah satu tahap yang penting adalah pengerjaan wiring dan pengecekan di Quality Control. Tahap ini merupakan tahap dimana semua pemasangan komponen electrical dan property lainnya dipasang dan di uji kelayakannya. Sepertihalnya pemasangan kabel, tempat duduk, lampu, AC dan lain-lain beserta uji kelayakan standart keamanan.3. Salah satu Divisi yang paling penting dalam proses pembuatan ketera api adalah Quality Control, karena divisi ini bertanggung jawab memantau semua tahap proses serta bertanggung jawab penuh terhadap hasil produksi yang telah jadi dan siap keluar.4. Analisa system electrical di KRDI memiliki beberapa bagian penting yang ada di power system, yaitu:

LAPORAN KERJA PRAKTEK D3 TEKNIK ELEKTRO / PRODI TEKNIK LISTRIK

PT. INDUSTRI KERETA API32

1. Battery control2. Lighting control3. FAN control4. Door control5. Speaker control6. 380 VAC system7. 24 VDC system8. Compressor system

5.2. SaranAdapun saran yang diberikan dari hasil kerja praktek ini adalah sebagai berikut ini.1. Menigkatkan komunikasi yang terarah antara Divisi Quality Control unit Final dengan pihak Divisi Teknologi unit Design Electrical bila terjadi transmision trouble shooting yang dikarenakan kesalahan gambar.

DAFTAR PUSTAKAINKA,2010,Profil Perusahaan,INKA, Madiun.INKA,2009, KRDI,INKA,MadiunMAJALAH KA, Edisi 23 Juni.


Top Related