dosa dalam perspektif al-qur`an

40
DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN (Kajian Lafaz Dzanbun,Khathî’ah, Itsmun, Junah, dan Jurmun Menurut Tafsir Al-Qurthubî) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Disusun oleh Lauli Utami 14210583 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 2018 M/1439 H

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

(Kajian Lafaz Dzanbun,Khathî’ah, Itsmun, Junah, dan

Jurmun Menurut Tafsir Al-Qurthubî)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Disusun oleh

Lauli Utami

14210583

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN

TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

(Kajian Lafaz Dzanbun,Khathî’ah, Itsmun, Junah, dan

Jurmun Menurut Tafsir Al-Qurthubî)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Disusun oleh

Lauli Utami

14210583

Dosen Pembimbing

Hj. Muthmainnah, MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN

TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 3: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “ Dosa Dalam Perspektif Al-Qur`an (Kajian Lafaz

Dzanbun, Khathî’ah, Itsmun, Junâh, dan Jurmun Menurut Tafsir Al-

Qurthubî)” yang disusun oleh Lauli Utami dengan Nomor Induk Mahasiswa

14210583 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan disetujui untuk

diujikan pada sidang munaqosyah.

Jakarta, 08 Agustus 2018

26 Dzul Qa‟da 1439 H

Pembimbing

Hj. Muthmainnah, MA

Page 4: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “ DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN ( Kajian

Sinonimitas Lafaz Dzanbun, Khathî’ah, Itsmun, Junâh, dan Jurmun Menurut

Tafsir Al-Qurthubî )” yang disusun oleh Lauli Utami dengan NIM 14210583

telah diujikan pada sidang Munaqosyah Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu

Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2018. Skripsi ini diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).

Jakarta, 15 Agsutus 2018

03 Dzul Hijjah 1439 H

Dekan Fakultas Ushuluddin

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dra. Hj. Maria Ulfah, MA Dra. Ruqayah Tamimi

Penguji I, Penguji II,

Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag Hj. Istiqomah, MA

Pembimbing,

Hj. Muthmainnah, MA

Page 5: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Lauli Utami

NIM : 14210583

Tempat/Tgl.Lahir : Bagan Laguh/06 Maret 1996

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Dosa Dalam Perspektif Al- Qur`an

(Kajian Sinonimitas Lafaz Dzanbun, Khathî’ah, Itsmun, Junâh, dan Jurmun

Menurut Tafsir Al-Qurthubî)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali

kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam

karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 08 Agustus 2018

26 Dzul Qa‟da 1439 H

Lauli Utami

Page 6: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

iv

MOTTO

“Ridho Allah ada pada Ridho Orangtua, dan

Murka Allah ada pada Murka Orangtua”

Page 7: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

v

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan karya ini untuk kedua orangtua yang tercinta, Bapak

Kaharuddin (alm.) dan Ibunda Kamariah, dan adik saya tercinta, yang selalu

memberikan saya semangat adinda Neno Kaharuddin. Teruntuk kedua

orangtua saya, terima kasih telah mendidik saya dengan sabar, selalu

memberikan contoh dan nasihat yang baik serta dukungannya kepada saya

dalam mencapai setiap impian saya. Dan untuk adik saya yang tercinta ,

terima kasih untuk segala pengorbanan dan kesabaran dalam membantu saya

selama proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah senantiasa memberikan

rahmat, kerberkahan, dan keridhoan-Nya di dalam perjalanan hidup kita.

Page 8: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang Maha Kuasa hanya denga izin-Nya

terlaksana kebijakan dan kesuksesan. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. dan para

sahabatnya serta pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini , segala puji syukur diucapkan karena

dapat terselesaikan skripsi ini berkat doa dan dorongan, nasehat, serta

bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Di

antaranya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA, Ibunda

kami, Rektor Institu Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta berkat restu dan

doanya untuk kami semua.

2. Ibu Dr. Hj. Maria Ulfa, MA, selaku dekan fakultas Ushuluddin

dan Dakwah IIQ Jakarta atas segala doan dan bimbingannya.

3. Segenap dosen pengajar dan staaf IIQ Jakarta terkhusus Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir yang

telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, bimbingan dan

semangat sehingga penulis mampu memahami ilmu yang

diberikan dan penyelesaian skripsi ini.

4. Segenap Instruktur tahfidz atas kesediaan meluangkan waktu

untuk berbagi ilmu dan bimbingan kepada penulis, Ibu

Muthmainnah, Ibu Mahmudah, Ibu Sami‟ah, Ibu Istiqomah, Ibu

Atiqoh, Kak A‟yuna dan Bapak Fathoni. Semoga Allah senantiasa

memberikan rahmat-Nya kepada guru-guru kami.

5. Untuk Ibu Tercinta Ibu Kamariah dan Ibu Kamarisah, dan adik

tercinta Neno Kaharuddin, yang selalu memberikan semangat dan

doa yang selalu mengalir demi kesuksesan penulis dalam

menyelesaikan pendidikan ini hingga akhir. Tak lupa untuk

ayahnda, penulis persambahkan ini sebagai hadiah untuk bapak

Kaharuddin (almarhum).

Page 9: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

vii

6. Untuk sahabat-sahabat saya di IIQ Jakarta angkatan 2014,

terutama sahabat-sahabat Ushuluddin IAT A, yang telah berjuang

bersama dan saling support untuk penyelesaian tugas akhir kita.

7. Sahabat-sahabat saya di Kahfi BBC Motivator School, teman-

teman angkatan 17-La Fourmi, dan para dosen, senior, terutama

Guru Sehat Om Bagus atas segala doa dan supportnya.

8. Untuk sahabat-sahabat tercinta saya Adlul Alghofiqi (alm), Indy

Zuhrotul Isthifaiyyah (almh) yang selalu mengingatkan penulis

untuk semangat dan sabar dalam proses belajar. Nasehat ini akan

selalu penulis ingat dan amalkan.

9. Untuk yang tercinta Adhi Musliadi, Ridha Aulia, Miko Putra dan

sahabat tercinta PBRC (Persatuan Badminton Rantau Ciputat)

yang selalu memberikan support dan doanya untuk penulis selama

proses penyelesaian skripsi ini.

Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

dan masyarakat. Semoga Allah melimpahkan rahmat, keberkahan,

dan keridhoan untuk kita semua di dunia dan akhirat. Aamiin

Jakarta, 08 Agustus 2018

26 Dzul Qa‟da 1439 H

Lauli Utami

Page 10: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS .................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN .................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................. xi

ABSTRAKSI ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah ..................................................... 8

2. Perumusan Masalah ...................................................... 9

D. Tujuan dan Manfaat Masalah .................................................. 10

E. Tinjauan Pustaka ................................................................. 11

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian…………………………………………12

2. Sumber data ................................................................. 12

3. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 13

4. Metode Analisi Data ..................................................... 13

G. Teknik dan Sistematika Penulisan ........................................... 13

Page 11: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

ix

BAB II DOSA DALAM ISLAM

A. Pengertian Dosa ............................................................................ 15

B. Macam-macam Dosa ................................................................... 21

C. Akibat Perbuatan Dosa dan Cara Menghapusnya ........................ 27

BAB III PROFIL AL-QURTHUBI DAN KITAB TAFSIRNYA

A. Biografi Al-Qurthubî

1. Riwayat Hidup Al-Qurthubî .................................................. 39

2. Riwayat Pendidikan Al-Qurthubî .......................................... 41

3. Karya Al-Qurthubî ............................................................... 42

4. Pengaruh Imam Al-Qurthubî di dalam Islam ........................ 43

B. Profil Kitab Tafsir Al-Qurthubî

1. Latar belakang Penulisan Tafsir ............................................. 45

2. Sumber Penafsiran ................................................................. 46

3. Metode dan Sistematika Penafsiran ........................................ 48

4. Penyajian Penafsiran .............................................................. 51

5. Corak Penafsiran .................................................................... 51

6. Karakteristik Tafsir ................................................................. 53

7. Pendekatan Tafsir ................................................................... 54

8. Tehnik Interpretasi .................................................................. 55

9. Keistiwewaan Kitab Tafsir Al-Qurthubî .............................. 59

BAB IV ANALISIS LAFAZ DZANBUN, KHATHÎ’AH, ITSMUN,

JUNÂH, DAN JURMUN DALAM TAFSIR AL-QURTHUBÎ

A. Pengertian Dzanbun, Khathî’ah, Itsmun, Junâh, dan Jurmun .... 61

B. Klasifikasi Ayat yang Mengandung Lafaz Dzanbun, Khathî’ah,

Itsmun, Junâh, dan Jurmun dan Penafsirannya dalam Tafsir Al-

Qurthubî ....................................................................................... 74

Page 12: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

x

C. Perbedaan antara Lafaz Dzanbun, Khathî’ah, Itsmun, Junâh, dan

Jurmun .......................................................................................... 96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 101

B. Saran ......................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 103

Page 13: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Skripsi ini ditulis dengan mneggunakan pedoman transliterasi sebagaimana

diuraikan di bawah ini. Trasliterasi ini ditulis dengan menggunakan pedoman

transliterasi huruf Arab ke huruf latin yang telah disusun oleh Institut Ilmu

Al-Qur`an (IIQ) Jakarta Tahun 2017.

1. Konsonan

: a

: th

: b : zh

: t : „

: ts : gh

: j : f

: h : q

: kh : k

: d : l

: dz : m

: r : n

Page 14: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

xii

: z : w

: s : h

: sy : `

: sh : y

: dh

2. Vocal

Vocal Tunggal Vocal Panjang : Vocal Rangkap:

Fathah : a â ...: ai

Kasrah : i : î

Dhammah : u : û …: au

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( ) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, Contoh:

-Al-Baqarah : Al : ا

Mâidah

Page 15: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

xiii

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( ) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan

sesuai dengan bunyinya. Contoh:

: ar-rajulu : as-Sayyidah

: asy-Syams : ad-Dârimî

c. Syaddah (Tasydîd) dalam system aksara Arab digunakan lambang (

_ّ), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan huruf, yaitu

dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini

berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di

akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:

: Âmannâbillâhi : Âmana as-Sufahâ’u

: Inna al-ladzîna : waar-rukka’i

d. Ta Marbûthah(ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata

sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh:

: al-Af`idah : al-Jâmiah al-Islâmiyah

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi

huruf “t”. Contoh:

Âmilatun Nâshibah

Page 16: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

xiv

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi

apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,

seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan

lainya.

Page 17: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

xv

ABSTRAKSI

Lauli Utami (14210583)

Dosa Dalam Perspektif Al-Qur`an ( Kajian Sinonimitas Lafaz Dzanbun,

Khathî’ah, Itsmun, Junâh, dan Jurmun Menurut Tafsir Al-Qurthubî )

Skripsi ini menelaah tentang sinomitas pada lafaz Dzanbun, Khathî’ah,

Itsmun, Junâh, dan Jurmun yang mengandung satu makna yaitu, Dosa. Ini

perlu di kaji lebih dalam, supaya bisa memahami apa perbedaan di antara

masing-masing lafaz yang berorientasi pada satu makna yaitu, Dosa, tetapi

masing- masing dari lafaz tersebut memiliki ruang lingkup dan konteks yang

berbeda dari segi penggunaan dan peletakkannya. Itulah yang mendorong

penulis untuk membahas lebih dalam tentang kelima lafaz ini. Dan penulis

mengambil penjelasan lebih detailnya dari tafsir Al-Qurthubî, yang mana

menurut penulis kitab tafsir ini membahas per kata dari setiap ayat, dan

menjurus pada bidang ibadah secara menyeluruh. Dan penulis ingin

mengetahui bagaimana pemikiran atau penafsiran al-Qurthubî dalam

menjelaskan ayat yang mengandung lafaz-lafaz tersebut.

Penelitian ini dalam penelitian kepustakaan (library research), maka

penulis merujuk pada Tafsir Jami‟ li Ahkâm Al-Qur`an karya Al-Qurthubî.

Kemudian didukung oleh buku, jurnal dan literatur yang berkatian dengan

judul yang diambil oleh penulis. Data-data selanjutnya akan menganalisa

perbedaan setiap lafaz berdasarkan penafsiran al-Qurthubî. Di dalam

penafsiran penulis menggunakan metode maudhû’i atau tematik, yaitu

mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tema.

Lafaz Dzanbun, Khathî’ah, Itsmun, Junâh, dan Jurmun mengandung

makna dosa. Namun ada titik perbedaan dari masing-masing lafaz, baik dari

segi penggunaannya, bentuk, konteks, serta resiko yang didapat. Dan dari

hasil penelitian, bahwa bahwa lafaz dzanb mayoritas dalam bentuk jamak dan

untuk dosa lampau, lafaz khathiah untuk kesalahan yang tidak disengaja,

lafaz itsm penggunaannya pada konteks melawan Allah dan Rasul-Nya, lafaz

junah selalu digunakan pada dua pilihan/kecendrungan, dan lafaz jurm lebih

kepada segi akumulasi dosa dan lebih umum bisa mencakup empat lafaz dosa

sebelumnya. Itulah perbedaan signifikan di antara masing-masing lafaz yang

satu makna yaitu dosa, yang mengacu berdasarkan penafsiran al-Qurthubî

dalam menanggapi ayat yang mengandung lafaz-lafaz tersebut. Penulis

meneliti dari segi asbab nuzul ayat, kedudukan dan bentuk lafaz tersebut.

Page 18: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur`an adalah mukjizat Islam yang abadi dimana semakin maju

ilmu pengetahuan, semakin tampak validitas kemukjizatannya. Allah

SWT. menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW. demi

membebaskan manusia dari berbagai kegelapan hidup menuju cahaya

ilahi, dan membimbing mereka ke jalan yang lurus.1 Allah

menamakan Al-Qur`an dengan beberapa nama, salah satunya al-

Furqân yang artinya adalah pembeda, Allah berfirman pada QS. Al-

Furqan [25]:1 2:

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran)

kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada

seluruh alam3” (Q.S Al-Furqan [25] : 1)

Menurut al-Qurthubî, penyebutan Al-Qur`an sebagai al-Furqân

karena dua aspek. Pertama, karena membedakan antara kebenaran

dan kebatilan, Mukmin dan Kafir. Kedua, karena di dalamnya

terdapat penjelasan tentang perkara yang disyariatkan baik yang halal

maupun yang haram.4 Maka dengan Al-Qur`an manusia bisa

membedakan mana perbuatannya yang mendatangkan keridhaan

Allah untuknya dan mana perbuatan yang mengakibatkan dosa bagi

1 Manna al-Qaththân, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an, Terj. H. Aunur Rafiq El-

Mazni, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), h. 3 2 Manna al-Qaththân, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an, Terj. H. Aunur Rafiq El-

Mazni, h. 19 3 Maksudnya jin dan manusia.

4 Al-Qurthubî, Al-Jami’ li Ahkâm Al-Qur`an, (Kairo: Dâr al-Kutub al-Mishriyyah,

1952), Juz 13 , h. 2

Page 19: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

2

dirinya 5. Sebagaimana dicantumkan dalam sebuah hadis riwayat

Muslim :

“Dari Muhammad bin Hâtim bin Maimûn, dari Ibnu Mahdi, dari

Mu’âwiyah bin Shâlih dari ‘Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, dari

ayahnya, dari an-Nawwâs bin Sim’ân al-Anshârî, ia berkata: “Aku

bertanya kepada Rasulullah saw tentang kebajikan dan dosa, maka

beliau menjawab,“Kebajikan adalah akhlak yang baik dan dosa

adalah apa yang membuatmu bimbang (ragu) hatimu dan engkau

tidal suka dilihat (diketahui) oleh manusia.” (HR. Muslim)

Sedangkan di dalam Al-Qur`an dijelaskan pula tentang dosa-dosa

yang harus dihindari oleh manusia, dan lafaz yang mengandung

makna dosa di dalam Al-Qur`an diantaranya yaitu:

1. Dzanbun/

Kata dzanbun di dalam Al-Qur`an muncul sebanyak 39 kali,

terdapat 21 kata di dalam surah Makkiyah dan 18 kata di dalam surah

Madaniyyah. Hampir sebagian besar 28 kata berbentuk jamak dan 11

kata berbentuk mufrad.7 Secara sederhana dzanbun mencakup makna

dosa, akhir sesuatu, dan keterbelakangan, digunakan untuk

5 Achmad Gholib, Studi Islam: Pengantar Memahami Agama, Al-Qur`an, Al-Hadis,

dan Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Faza Media, 2005), h. 13 6 Abû Husain bin al-Hajjâj al-Qusyairî an-Naisaburî, Shahih Muslim, Juz 4, Bab at-

Tafsîr al-Bir wa al-Itsm, No. 2553, h. 1980 7 Muhammad Fû‟ad „Abd al-Bâqi, Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfâz Al-Qur`an Al-

Karîm, (Kairo: Dar al-Hadis, 2001), h. 339

Page 20: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

3

menunjukkan dosa yang sudah lampau dan digunakan dalam konteks

melawan atau menentang Allah.

2. Khathî’ah /

Lafaz ini disebutkan di dalam Al-Qur`an sebanyak 22 kali 8

,makna yang terkandung pada lafaz ini yaitu digunakan untuk

menyatakan berlakunya suatu kesalahan baik yang disengaja atau

karena lupa.9

3. Itsmun/

Kata ini di dalam Al-Qur`an disebut sebanyak 48 kali dengan

ragam bentuk turunannya. Bentuk kata yang paling sering disebut

adalah itsmun, yakni sebanyak 35 kali, sisanya berbentuk

Terdapat 37 ayat yang memuat kata Itsmun

termasuk dalam surah Madaniyah dan sisanya 11 ayat pada surah

Makkiyyah.10

Di dalam Al-Qur`an kata Itsmun, digunakan dalam konteks yang

beragam, salah satunya adalah dalam konteks melawan Allah dan

Rasul-Nya, menolak kebenaran dan kitab-kitab-Nya.

4. Junâh/

Junâh merupakan salah satu lafaz di dalam Al-Qur`an yang

mengandung makna dosa. Lafaz junâh berakar dai kata janaha ( )

yang makna yaitu yang berarti cenderung, belok, atau miring.

8 Muhammad Fû‟ad „Abd al-Bâqi, Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfâz Al-Qur`an Al-

Karîm, h. 288 9 Ibnu Manzur, Lisân al-„Arab, (Kairo: Dar al-Hadis, 2001), juz 5, h. 134-135

10 Muhammad Fû‟ad „Abd al-Bâqi, Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfâz Al-Qur`an Al

Karîm, h. 40-42

Page 21: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

4

Kebanyakan kata ini digunakan dalam konteks berpasangan atau

terdapat dua pilihan di dalamnya. Seperti : dua pilihan yang mana

salah satu yang baik darinya, menjelaskan hukum atau dua hal. Junâh

berarti penyimpangan dari kebenaran, dosa, bahkan semua dosa bisa

dikategorikan dalam pengertian junâh. Diartikan demikian karena

dosa condong membuat manusia menyeleweng dari kebenaran.11

5. Jurmun/

Lafaz ini merupakan sinonim dari dzanbun. Dalam Al-Qur`an,

kata ini muncul paling sering dalam bentuk partisipal, mujrim ( ),

yang berarti “orang yang melakukan atau telah melakukan jurm.12

Kata al-jurm disebut sebanyak 65 kali. Banyak yang berbentuk jama’

mudzakkar salîm ( ) berjumlah 49 kata. Banyaknya bentuk

kata ini menggambarkan bahwa kata jurmun dipakai di dalam Al-

Qur`an untuk menggambarkan para pelaku dosa, bukan jenis-jenis

dosa sebagaimana diungkapkan kata itsmun. Kata jurmun juga

digunakan untuk menjelaskan ancaman siksa yang diterima.

Di dalam Al-Qur`an lafaz dosa disebut dengan beragam kata yang

masing-masing dari kata tersebut menurut pandangan umum memiliki

wilayah pengertian dan makna yang hampir sama. Dalam ilmu Al-

Qur`an ini disebut dengan istilah Mutarâdif atau al-Tarâduf atau

Sinonimitas.

11

M. Quraish Shihab, Ensiklopedi Al-Qur`an, (Jakarta: Yayasan Bimantara, 1997),

h. 184 12

Toshishiko Izutsu , Konsep-Konsep Etika Religius dalam Qur`an Terj. Agus

Fahri Husein, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993), h. 297

Page 22: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

5

Al- Tarâduf memiliki definis yang berbeda-beda dikalangan para

ulama diantaranya yaitu:

a. Menurut Ya‟qub, Al- Tarâduf adalah “Berbeda artinya tetapi

sama lafaznya. Atau beragam lafaznya tetapi satu maknanya”13

b. Menurut Umar, Al- Tarâduf adalah “banyak lafaz tapi satu

makna” 14

Ulama linguistik Arab pada abad IV ramai berselisih pendapat

tentang eksistensi Tarâduf dalam bahasa arab: Sebagian menolak

sama sekali adanya Tarâduf , ada juga yang menyatakan adanya

Tarâduf , dan ada orang yang berlebihan dalam memahami adanya

Tarâduf sehingga ada diantara mereka berpendapat bahwa satu

makna/subtansi bisa jadi memiliki ratusan sinonim untuk

mengungkapkannya. Dilihat dari sisi istilah tidak ditemukan

kesepakatan para ulama, akademisi klasik dan kontemporer. Sibawaih

(w.180 H) diduga sebagai orang pertama yang menampakkan

penjelasan mengenai al- tarâduf dalam ilmu bahasa. Menurut

Sibawaih, ia membagi konteks hubungan antara lafaz dengan makna

menjadi tiga macam :

a. Lafaz yang beraneka ragam dan mempunyai makna yang

beraneka ragam juga.

b. Satu lafaz mempunyai aneka makna yang berbeda.

c. Beragam lafaz namun hanya mengandung satu makna.

Pembagian tersebut disinyalir sebagai awal munculnya Musytarak

Lafzî dan al-Mutarâdif.15

13

Imil Badi‟ Ya‟qub, Fiqh al-Lughah wa Khashâishuhâ, (Bairut : Dâr Al-Tsaqâfah

al-Islâmiyah, T.th). h. 180-181 14

Ahmad Mukhar Umar, ‘Ilm al-Dilâlah, (Kuwait :Maktabah Dâr al-Arabiyah li al-

Nasr wa al-Tauzi, 1982), cet. I, h. 145

Page 23: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

6

Adapun di kalangan ulama ada yang sepakat dengan keberadaan

sinonimitas disebabkan adanya hal yang berhubungan dengannya

bukan dimaksdukan pada zatnya. Ada beberapa pembahasan dalam

‘ulûm Al-Qur`an yang dikaitkan dengan sinonimitas. Di antaranya

ta’kîd di dalam Al-Qur`an, Ilmu Mutasyâbih, dan ilmu tafsir

lainnya.16

Adapun ulama yang menyetujui adanya sinonimitas dalam Al-

Qur`an yaitu :

1. „Alî Abd al-Wâhid Wâfî, beliau berpendapat bahwa kebanyakan

dalam Al-Qur‟an juga terdapat kata-kata mutarâdif,

sebagaimana juga terdapat dalam ungkapan sastra Arab.

2. Ibn al-„Arabî, cenderung berpendapat bahwa mutarâdif terdapat

dalam Al-Qur‟an, sebagaimana beliau tidak membedakan

perkataan walaupun sebahagian ulama

membedakan kedua kata tersebut. 3. Abû Bakr al-Husaynî berpendapat bahwa mutarâdif terdapat

dalam Al-Qur‟an, di antara tujuan dari kata mutarâdif adalah

menjelaskan ungkapan yang berbeda dengan menggunakan

kata-kata mutarâdif. Sebagai contoh kata ا (Q.S. Al-

„Ankabût [29]: 14).17

Sedangkan ulama yang menolak adanya sinomitas dalam Al-

Qur`an yaitu :

15

Muhammad Nuruddîn al-Munajjât, al-Tarâduf fî Al-Qur`an Al-Karîm, (Baina al

Mazariyah wa al Tatbiq), h.29 16

Muhammad Nuruddîn al-Munajjât, al-Tarâduf fî Al-Qur`an Al-Karîm, h.109 17

“DokumenPemudaTqn”https://dokumenpemudatqn.blogspot.com/2012/11/mutara

dif-dalam-al-quran-oleh-drdrs-h.html, diakses tanggal 03 November 2012

Page 24: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

7

1. Bint Syâthi`. Ia mengutip dari Ibnu Fâris bahwa jika ada dua

lafaz untuk satu makna atau satu benda, niscaya lafaz yang sama

memiliki kekhususan yang tidak dimiliki lafaz yang lainnya. 18

Bint Syâthi` mengemukakan rumus setelah menelusuri

penggunaan kata ni’mah dan na’îm dalam Al-Qur`an, bahwa

na’îm digunakan Al-Qur`an untuk nikmat-nikmat akhirat, bukan

duniawi.19

2. M. Quraish Shihab salah satu pakar tafsir indonesia, termasuk

ulama yang menolak adanya sinonim murni dari Al-Qur`an. Ia

menungkapkan kaidah umum mengenai mutarâdif yakni tidak

ada dua kata yang berbeda kecuali ada perbedaan maknanya.

Jangankan yang berbeda akar katanya, yang sama akar katanya

pun tetapi berbeda bentuknya akibat penambahan huruf. 20

Al-Quran juga sebagai mukjizat dengan gaya bahasa yang sangat

khas, yang tidak dapat ditiru oleh siapapun. Jalinan huruf-hurufnya

serasi, ungkapannya indah, uslubnya manis, ayat-ayat teratur dan

sangat memperhatikan situasi dan kondisi dalam berbagai macam

gayanya. Sebagaimana dikutip oleh Bakri Khaeruman menyatakan

bahwa satu huruf dari Al-Qur`an merupakan mukjizat yang

diperlukan oleh lainnya dalam ikatan kata, satu kata yang berada

ditempatnya merupakan ikatan kalimat, serta kalimat yang ada

ditempatnya adalah mukjizat dalam jalinan surat.21

Sehingga

18

„Aisyah Abdurrahman, al-I’jâz al-Bayanî fî Al-Qur’an wa Manâil Nâfi’ bin al

Azraq, h.212 19

M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, h. 124 20

M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, h. 124 21

Badri Khaeruman, Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur`an, (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2004) h. 17

Page 25: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

8

keistimewaan Al-Qur`an tidak hanya terletak pada makna literalnya

saja, melainkan juga dari sisi bahasanya.22

Keistimewaaan ini mulai terlihat ketika Al-Qur`an menggunakan

istilah berbeda menyangkut satu persoalan. Misalnya dosa, ternyata

Al-Qur`an menggunakan lebih dari satu istilah. Istilah tersebut

berbeda-beda namun tetap artinya satu yaitu dosa. Diterangkan bahwa

konsep tentang dosa itu sendiri tidaklah sulit untuk dirumuskan dalam

Islam. Al-Qur`an menyatakan bahwa seseorang yang berdosa adalah

orang yang tidak mematuhi perintah Allah . Dengan kata lain, yang

disebut dosa ialah perbuatan “tidak patuh”.23

Dari uraian berikut, penulis berkeinginan untuk membahas lebih

detail lafaz Al-Qur`an yang mengandung makna dosa, yaitu “ DOSA

DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN (Kajian Lafaz Dzanbun,

Khathî’ah, Itsmun, Junâh, dan Jurmun menurut Tafsir Al-Qurthubî )”

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai

berikut :

1. Pengertian Dosa dalam Al-Qur`an.

2. Lafaz-lafaz dalam Al-Qur`an yang mengandung makna dosa.

3. Klasifikasi ayat-ayat yang mengandung makna dosa dengan

bentuk lafaz yang berbeda.

22

Yahyâ bin Abdurrahman Al-Ghoutsanî, Hafal Al-Qur`an Mutqin, Terj, Syaiful

Aziz, (Surakarta: Qur`ani Press, 2017), h. 45 23

Toshihiko Izutsu, Konsep Kepercayaan Dalam Teologi Islam, Penerjemah: Agus

Fahri Husain, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), h. 40

Page 26: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

9

4. Perbedaan antara setiap lafaz tetapi memiliki makna yang sama

yaitu dosa

5. Ruang lingkup dari setiap lafaz di dalam Al-Qur`an

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah dan tersusun secara

sistematis pada pembahasan yang diharapkan, penafsiran ini

hanya mengkhususkan pada ayat-ayat yang berkaitan dengan

Dosa dengan berbagai bentuk lafaz yang berbeda.

Ayat-ayat yang akan dibahas adalah ayat-ayat yang

menggunakan 5 lafaz yang bermakna dosa yaitu : Dzanbun,

Khâthi’ah, Itsmun, Junâh, dan Jurmun. Penulis menyimpulkan

bahwa kelima lafaz di atas memiliki ruang lingkup yang berbeda

terkait tentang perbuatan dosa itu sendiri. Sehingga penulis

beralasan bahwa ini perlu dikaji agar mengetahui perbedaan di

antara lafaz-lafaz tersebut, guna menambah wawasan bagi

pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Alasan

penulis memilih Tafsir Al-Qurthubî adalah penulis ingin

mengetahui bagaimana pemikiran al-Qurthubî dalam menafsirkan

ayat-ayat tentang dosa dengan lafaz yang berbeda-beda.

Dosa adalah suatu hal yang sangat penting di dalam Islam,

baik untuk ditinggalkan agar tidak mendatangkan murka Allah

dalam kehidupan manusia itu sendiri. Karena jika seseorang

berdosa berarti ia sudah melanggar atau melakukan larangan dari

Allah yang semestinya tidak ia lakukan. Sehingga dampak yang

di dapat adalah kesengsaraan di dunia dan balasan yang setimpal

di akhirat kelak.

Page 27: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

10

2. Perumusan Masalah

Bagaimana pandangan al-Qurthubî dalam menafsirkan ayat-

ayat yang mengandung lafaz dzanbun, khâthi’ah, itsmun, junâh,

dan jurmun ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pandangan al-Qurthubî dalam menafsirkan

ayat-ayat yang mengandung lafaz dzanbun, khâthi’ah, itsmun,

junâh, dan jurmun.

2. Manfaat Penelitian

a) Manfaat secara teoritis

Diharapkan dapat menambah informasi dan mengembangkan

khazanah ilmu-ilmu Islam, khususnya bidang tafsir. Dan dapat

dipertimbangkan dalam memperkaya karya ilmiah dalam disiplin

ilmu keislaman, khususnya tentang dosa di dalam Al-Qur`an yang

disebutkan dengan lafaz-lafaz yang berbeda.

b) Manfaat Praktis

Diharapkan penulisan ini dapat memberikan pengembangan

pemahaman lebih dalam tentang istilah-istilah di dalam Al-

Qur`an yang memiliki keistimewaan dan ranah yang berbeda

walaupun membahas satu persoalan yaitu dosa. Dan sebagai umat

islam, harus menyadari apa yang diucapkannya dan memahami

esensinya.

Page 28: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

11

E. Tinjuan Pustaka

Sebagaimana tujuan dari tinjauan pustaka yakni berisi kajian

literatur yang relevan dengan pokok pembahasan yang akan diteliti,

sehingga penulis mengambil beberapa buku, skripsi yang memiliki

relasi dengan kajian penulis, dan mampu mendukung penulis dalam

meneliti kajiannya, di antaranya sebagai berikut :

1. Skripsi yang disusun oleh Parhulutan Siregar UIN Suska Riau,

yang berjudul “Makna Junah dalam Al-Qur`an (Kajian Tafsir

Tematik)” pada tahun 2013, skripsi ini fokus pada kata Junah

yang terdapat di dalam Al-Qur`an. Sehingga skripsi ini sangat

berkontribusi bagi penulis untuk menyelesaikan dan melengkapi

penelitiannya.

2. Skripsi yang disusun Hasan Ali UIN Sunan Ampel Surabaya,

yang berjudul “Dosa Besar dalam Islam” pada tahun 2014, tesis

ini mengawali pembahasannya tentang makna dosa di dalam Al-

Qur`an,istilah, dan bentuk-bentuk dosa, yang berbasis pada

Kalâmullâh dan hadist nabi. Sehingga pembahasan dari tesis

tersebut bisa membantu penulis dalam mendukung setiap hasil

penelitian.

3. Skripsi yang disusun oleh Muhammad Nabihul Janam, yang

berjudul ”Sinonimitas dalam Al-Qur`an (Analisis Semantik Lafaz

Khauf dan Khasyyah)”, di dalam skripsi ini penulis mengambil

pembahasan tentang sinonimitas di kalangan ulama yang menjadi

referensi tambahan bagi penulis.

Page 29: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

12

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah library research (kajian pustaka),

yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah buku

dan literatur lainnya yang berhubungan dengan persoalan yang

dibahas. Jadi, penelitian ini tergolong penelitian kualitatif yakni

pendekatan penelitian yang memerlukan pemahaman mendalam

yang berhubungan dengan objek pembahasan.24

2. Sumber data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan sumber data

primer yaitu data-data yang diperoleh dari sumber aslinya yang

relevan dengan skripsi ini sebagai berikut :

a) Kitab Tafsir Al-Qurthubî karya Al-Qurthubî.

b) Kitab Tafsir Al-Misbâh karya M. Quraish Shihab

c) Adapun buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan ini :

1. Studi Ilmu Al-Qur`an

2. Kitab Tafsir Klasik-Modern

3. Buku-buku Akhlak

4. Ensiklopedi Al-Qur`an

5. Kitab At-Tadzkirah

6. Kitab Manna al-Qaththân

7. Kamus Lisânul ‘Arab

8. Kamus Al-Mufradât fî Gharîb Al-Qur`an

24

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta: Refeensi,2003),

h. 196

Page 30: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

13

3. Teknik Pengumpulan Data

Keseluruhan data yang diambil dan dikumpulkan dengan cara

pengutipan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kemudian ditetapkan dengan cara dokumentasi dan disusun secara

sistematis sehingga menjadi satu paparan yang jelas.

4. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

analitis – deskriptif yakni menggambarkan setepat mungkin

mengenai pokok masalah yang berdasarkan konsep-konsep yang

dikemukakan secara jelas.

Adapun langkah-langkah yang harus ditetapkan untuk

menggunakan metode muqarin adalah dengan menganalisa ayat-

ayat yang dikaji secara menyeluruh. Kemudian melacak pendapat

mufassir tentang ayat tersebut, serta mengetahui ruang lingkup

pembahasan dari ayat tersebut.25

G. Tehnik dan Sistematika Penulisan

1. Tehnik penulisan

Tehnik penulisan dalam penelitian ini merujuk pada pedoman

pembuatan skripsi yang berjudul : “Pedoman Penulisan Skripsi,

Tesis, Disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang

diterbitkan oleh LPPI IIQ Jakarta tahun 2017”

25

Nasharudin Baidan, Metode Penafsiran Al-Qur`an,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2002), hlm. 68

Page 31: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

14

2. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan serta mendapatkan

gambaran yang jelas dan sistematis, maka penulis membagi

dalam beberapa bab dengan rincian sebagai berikut :

Bab Pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang

menjadi pengantar kepada penulisan, di dalamnya mencakup

latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab pertama ini merupakan pembuka bagi para pembaca agar

mengetahui alasan dan latar belakang penulis meneliti dengan

tema penelitian tersebut.

Bab Kedua, di dahului dengan membahas pengertian dari

dosa itu sendiri baik secara bahasa maupun secara

terminologi, serta memaparkan lafaz-lafaz Al-Qur`an yang

mengandung makna dosa, macam-macam dosa dan cara

menghapusnya, serta akan dibahas pula tentang sinonimitas

dalam Al-Qur`an. Bab dua ini merupakan landasan teori agar

penyusunan skripsi dapat terarah dan sistematis, untuk

memberikan informasi kepada para pembaca mengenai dosa.

Bab Ketiga, membahas terkait kitab tafsir yang diambil

sebagai penelitian yaitu: profil al-Qurthubî serta kitab tafsir

beliau, pendidikan serta karya dari al-Qurthubî yang sangat

berpengaruh pada dunia pendidikan terutama islam. Bab tiga

merupakan bab tentang teori mengingat pentingnya sumber

primer untuk para pembaca sebelum masuk ke pembahasan

utama yaitu menjelaskan tentang biografi mufassir.

Page 32: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

15

Bab Keempat, merupakan analisa ayat-ayat yang

mengandung lafaz-lafaz dosa serta ruang lingkup dari masing-

masing lafaz yang berbeda namun bermuara pada satu makna

yakni dosa, dengan diperkuat oleh penafsiran dari al-Qurthubî

di dalam kitab tafsirnya. Bab ini merupakan pokok

pembahasan utama penelitian skripsi ini. Tujuannya untuk

mengetahui bagaimana analisa penafsiran tersebut.

Bab Kelima, merupakan penutup. Pada bab ini terdiri dari

kesimpulan, saran-saran, dan daftar pustaka. Bab ini

merupakan akhir dari semua pembahasan.

Demikian gambaran tentang perencanaan penelitian maka

selanjutnya penulis akan mulai mengkaji pengertian dosa baik

secara bahasa ataupun istilah , macam-macam dosa, serta

lafazh-lafazh dalam Al-Qur`an yang mengandung makna

dosa.

Page 33: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

101

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penafsiran al-Qurthubî dalam menanggapi ayat-ayat

yang mengandung makna dosa dengan lafaz-lafaz yang berbeda-beda.

Maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dzanbun ( )

Lafaz Dzanb kebanyakan digunakan untuk menunjukkan dosa

yang sudah lampau, ruang lingkup dalam konteks menentang Allah

dan rasul-Nya. Sedikit sekali lafaz ini digunakan dalam konteks dosa

bertentangan dengan manusia atau melakukan dosa atau kesalahan

terhadap manusia. Dan lafaz dzanb sering digunakan dalam bentuk

jamak/ banyak, bisa jadi maknanya adalah banyaknya dosa yang

dilakukan atau bahkan seringnya dosa itu dilakukan.

2. Khathî’ah ( )

Lafaz Khathî’ah memiliki makna dosa secara umum. Hal ini bisa

dilihat dari dua puluh satu kata, dari dua puluh kata satu Khathî’ah di

dalam Al-Qur`an disebutkan dalam bentuk nakirah. Bentuk nakirah

menunjukkan keumuman makna sehingga dengan sendirinya kata ini

memiliki cakupan yang luas. Dosa jenis Khathî’ah memuat jenis dosa

baik yang disengaja maupun tidak disengaja, melakukan perbuatan

yang tidak selayaknya yang berkaitan dengan etika, Lafaz ini sering

digunakan dalam konteks perbuatan dosa atau kesalahan kepada antar

sesama manusia, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja.

3. Itsmun ( )

Lafaz Itsmun digunakan dalam bentuk penekanan terhadap

perbuatan dosa dengan melanggar hal-hal yang sudah diharamkan.

Dan hal-hal yang sudah diharamkan ini, berarti sudah ada hukum

Page 34: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

102

yang berjalan di masyarakat pada saat ini. Makanya, lafaz ini lebih

banyak turun di Madinah. Sehingga kata ini cakupannya lebih kecil

ketimbang kata dzanb.

4. Junâh ( )

Lafaz Junâh lebih banyak digunakan untuk menyebut perbuatan

yang dulunya dianggap dosa atau bertentangan dengan agama Islam,

padahal perbuatan tersebut tidaklah merupakan dosa. Lafaz ini selalui

didahului kata laisa, falâ, dan lâ, untuk menyatakan bahwa perbuatan

tersebut tidak berdosa, meskipun dulu perbuatan tersebut dianggap

dosa. Dapat disimpulkan bentuk dosa seperti ini cakupannya lebih

kecil dan lebih khusus.

5. Jurmun ( )

Lafaz ini lebih banyak digunakan untuk menunjukkan akumulasi

berbagai dosa, memuat berbagai jenis dosa hingga pada tingkat yang

melampaui batas. Dalam lingkaran jurmun ini terdapat jenis-jenis

perbuatan dosa yang beragam, bisa berupa dzanb, itsmun, dan

khâthi`ah. Dari banyaknya perbuatan-perbuatan dosa tersebut, maka

terakumulasikanlah ke dalam lingkaran besar atau bisa dikatakan

bahwa jurmun adalah bentuk dosa yang sudah keterlaluan dan sudah

melampaui batas. Dan dalam penggunaannya di dalam Al-Qur`an

sering dijelaskan dalam bentuk ism fâ’il atau pelaku dari perbuatan

dosa tersebut.

B. SARAN

1. Penulis merasakan bahwa selama proses penyelesaian skripsi ini

membutuhkan ilmu pengetahuan yang benar danwawasan yang

luas , sehingga penulis merasa masih jauh dari kesempurnaan dan

keluasan akan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, menjadi

Page 35: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

103

pelajaran bagi penulis khususnya untuk menjadi lebih gigih dan

bersemangat dalam menuntut ilmu pengetahuan, terutama

mendalami ilmu agama.

2. Diharapkan bagi para pembaca, semoga dapat memahami dan

mengambil manfaat dari pembahasan karya ini. Karya sejatinya

manusia yang benar adalah yang banyak ilmunya dan

mengamalkan apapun yang telah ia ketahui, agar kita terhindar

dari golongan orang-orang fasiq, yang mengetahui tetapi tidak

mengamalkan apa yang telah diketahui.

Page 36: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

103

DAFTAR PUSTAKA

Abd al-Bâqi , Muhammad Fû’ad, Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfâz Al-

Qur`an Al-Karîm, Kairo: Dar al-Hadis, 2001.

Ahmadi , Abû, Dosa Dalam Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Ali , Hasan , Dosa Besar dalam Islam, Surabaya: UIN Sunan Ampel,

2014.

Al-‘Askarî , Abî Hilal, Mu’jam al-Furûq al-Lugawiyyah, Kairo: Dar al-

Hadîs, 1990.

Al-Bukhârî , Abû ‘Abdillâh Muhammad bin Ismâ’il, Matn Al-Bukhârî,

Juz 4 Kitab Shahîh Bukhârî, Bab Qaulullâh Ta’ala Innalladzîna

Ya`kulûna, Beirut: Dâr al-Fikr, t.th

Al-Dzahâbî , Syamsuddîn, al-Kabâir, Beirut: Dâr al-Fikr, 1994.

Al-Ghazâli, Rahasia Taubat, Terj. Muhammad Baqir, Bandung: Mizan

Media Utama, 2003.

Al-Ghoutsanî , Yahyâ bin Abdurrahman, Hafal Al-Qur`an Mutqin, Terj,

Syaiful Aziz, Surakarta: Qur`ani Press, 2017

Al-Hajjâj al-Qusyairî an-Naisaburî , Abû Husain bin, Shahih Muslim,

Juz 4, Bab at-Tafsîr al-Bir wa al-Itsm, Beirut: Dar al-Ihya at-Tarasi

al-‘Arabi.

Al-Mahallati , Sayyid Hasyim ar-Rasuli, Akibat Dosa, Terj. Bahruddin

Fannani, Bandung: Pustaka Hidayah, 1996.

Al-Munajjât , Muhammad Nuruddîn, al-Tarâduf fî Al-Qur`an Al-Karîm,

Kairo: Baina al Mazariyah wa al Tatbiq, 1995.

Page 37: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

104

Al-Ashfihâni , Ar-Raghîb, Mu’jam Mufradât Alfâzh Al-Qur`an, Beirut:

Dâr al-Fikr, t.th.

Al-Quzwainî , Abû Abdullâh Muhammad bin Yazîd bin Abdullâh bin

Majah, Juz 1, Sunan Ibn Majah.

Arnando , Nina M. (Ed), Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve,2005.

Ash-Shiddieqy , T.M. Hasbi, Al-Islam I, Semarang: PT Pustaka Rizki

Putra, 2001.

Asy-Syafi’î, Husein Muhammad Fahmî, Kamus Alfâz al-Qur`aniyyah ,

Kairo: Dar al-Ma’ârif, 1993.

At-Tirmidzî , Abû Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Mûsa bin al-

Dhahhak al-Sulamî al-Dharir al-Bughî, Sunan At-Tirmidzi, Beirut,

Dar Ihya’ al-Turats, t. th, Juz 5.

Baidan, Nasharudin , Metode Penafsiran Al-Qur`an, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2002.

Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Spiritualitas dan

Akhlak: Tafsir Al-Qur`an Tematik, Cet. I Jakarta: Lajnah

Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010.

Bakry , Hasbullâh, Pedoman Islam di Indonesia, Jakarta: UI Pres, 1998

Gholib, Achmad, Studi Islam: Pengantar Memahami Agama, Al-Qur`an,

Al-Hadis, dan Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Faza Media,

2005.

Page 38: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

105

Ibrahim, Lutfi, Konsep Dosa Dalam Pandangan Islam, Studia Islamika:

1980

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta:

Referensi,2003

Iyazî , Sayyid Muhammad Alî, al Mufassirûn: Hayâtuhum wa

Manhajuhum, Teheran: Mu’assasah al-Thiba’ah wa al-Nasyr,

Izutsu, Toshishiko , Konsep-Konsep Etika Religius dalam Qur`an Terj.

Agus Fahri Husein, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993.

Jaya, Yahya, Peranan Taubat dan Maaf Dalam Kesehatan Mental,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995.

Khaeruman ,Badri, Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur`an, Bandung:

CV Pustaka Setia, 2004.

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur`an, Tafsir Tematik, Jakarta: Lajnah

Pentashih Mushaf Al-Qur`an Kementerian Agama RI, 2010

Manzûr , Ibnu, Lisân al- ‘Arab, Kairo: Dar Beirut, 1388.

Noor , Ir. Akmaldin dkk, Al-Qur’an Tematis Allah SWT dan

Kepercayaan Manusia, Jakarta: Yayasan SIMAQ, 2010.

Nashîrul Haq, dan Fathurrohman Ahmad, Terjemah Tafsir Al-Qurthubî,

Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.

Phoenix , Team Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi

Baru, Jakarta: Pustaka Phoenix, 2007.

al-Qurthubî, Al-Jami’ li Ahkâm Al-Qur`an, Kairo: Dâr al-Kutub al-

Mishriyyah, 1952.

Page 39: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

106

al-Qurthubî, At-Tadzkirah: Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi Terj.

H. Anshori Umar Sitanggal,Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.

al-Qaththân , Manna, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an, Terj. H. Aunur

Rafiq El-Mazni, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.

Qiraati, Muhsin, Dosa Salah Siapa, Terj. Najib Husain al Idrus, Depok:

Qorina, 2003.

Salim, Abd. Muin, Metodologi Ilmu Tafsir Sebuah Rekontruksi

Epistimologis Memantapkan Keberadaan Ilmu Tafsir Sebagi

Disiplin Ilmu , Orasi pengukuhan Guru Besar IAIN Alauddin,

1999.

Siregar, Parluhutan, Makna Junâh dalam AL-Qur`an (Kajian Tafsir

Tematik), Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim, 2013.

Shihab, M. Quraish Ensiklopedi Al-Qur`an, Jakarta: Yayasan Bimantara,

1997.

Shihab , M. Quraish, Ensiklopedi Al-Qur`an: Kajian Kosakata dan

Tafsir, Jakarta: Yayasan Bimantara, 2002.

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al- Misbah: Pesan, Kesan, Keserasian Al-

Qur`an, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Suryadilaga , M. Alfatih, Metodologi Ilmu Tafsir , Cet I, Yogyakarta:

Teras, 2005.

Syarifuddin, Nur’aini, Tawakkal dalam Al-Qur`an: Studi Komparatif

Tafsir Al-Mizan dan Ruhul Ma’ani, Jakarta: Intitut Ilmu Al-Qur`an

(IIQ) Jakarta, 2017

Page 40: DOSA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

107

Syibromalisi ,Faizah Ali ,Membahas Kitab Tafsir Klasik-Modern,

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah , 2011.

Thabathaba’i, Muhammad Husain, al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qur`an, Beirut:

Muassasah Al-A’lami li al-Mathbu’at, 1991.

Tim Ahli Tauhid, Kitab Tauhid. Terj. Agus Hasan Bashori, Cet. I,

Jakarta: Darul Haq, 1998.

Tim Penulis, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Anggota IKAPI,

2001

Umar ,Ahmad Mukhar, ‘Ilm al-Dilâlah, Kuwait :Maktabah Dâr al-

Arabiyah li al-Nasr wa al-Tauzi, 1982,

Yanggo, Huzaemah T. dkk, Petunjuk Teknis Penulisan Proposan dan

Skripsi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, Jakarta: LPPI IIQ

Jakarta, 2017.

Ya’qub, , Imil Badi’, Fiqh al-Lughah wa Khashâishuhâ, Bairut : Dâr Al-

Tsaqâfah al-Islâmiyah, T.th

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Ciputat: PT. Mahmud Yunus

Wa Dzurriyyah, 2010.

Zakariyya , Abû al-Husain Ahmad Ibn Fâris, Mu’jam Maqâyis al-

Lughah, Kairo: Dar al Hadîs, 2001.