dokumen rencana kerja pemerintah desa (rkpdesa) tahun 2016

35
PEMERINTAH DESA WLAHAR WETAN PERATURAN DESA WLAHAR WETAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPDesa) DESA WLAHAR WETAN TAHUN 2016 LEMBARAN DESA PEMERINTAH DESA WLAHAR WETAN TAHUN 2015 NOMOR 8

Upload: pemdes-wlahar-wetan

Post on 21-Apr-2017

56.394 views

Category:

Government & Nonprofit


5 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH DESA WLAHAR WETAN

PERATURAN DESA WLAHAR WETAN

NOMOR 8 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA(RKPDesa)

DESA WLAHAR WETAN TAHUN 2016

LEMBARAN DESAPEMERINTAH DESA WLAHAR WETAN

TAHUN 2015 NOMOR 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114

tahun   2014,   tentang   Pedoman   Pembangunan   Desa,   disebutkan   bahwa

Perencanaan   Pembangunan   Desa   adalah   proses   tahapan   kegiatan   yang

diselenggarakan   oleh   Pemerintah   Desa   dengan   melibatkan   Badan

Permusyawaratan   Desa   dan   unsur   masyarakat   secara   partisipatif   guna

pemanfaatan   dan   pengalokasian   sumber   daya   desa   dalam   rangka   mencapai

tujuan pembangunan desa.

Lebih lanjut dijelaskan, Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem

pengelolaan pembangunan di desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasikan

oleh   Kepala   Desa   dengan   mengedepankan   kebersamaan,   kekeluargaan,   dan

kegotongroyongan   guna   mewujudkan   pengarusutamaan   perdamaian   dan

keadilan sosial.

Pemberdayaan   Masyarakat   Desa   adalah   upaya   mengembangkan

kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,

sikap,   keterampilan,   perilaku,   kemampuan,   kesadaran,   serta   memanfaatkan

sumber   daya   melalui   penetapan   kebijakan,   program,   kegiatan,   dan

pendampingan   yang   sesuai   dengan   esensi   masalah   dan   prioritas   kebutuhan

masyarakat Desa.

Pemerintah   Desa   menyusun   perencanaan   Pembangunan   Desa   sesuai

dengan   kewenangannya   dengan   mengacu   pada   perencanaan   pembangunan

Kabupaten/Kota.   Perencanaan   dan   Pembangunan   Desa   dilaksanakan   oleh

Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa dengan semangat

gotong   royong.   Masyarakat   Desa   berhak   melakukan   pemantauan   terhadap

pelaksanaan Pembangunan Desa.

Dalam   rangka   perencanaan   dan   pelaksanaan   pembangunan   Desa,

pemerintah   Desa   didampingi   oleh   pemerintah   daerah   kabupaten/kota   yang

secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota.

Untuk mengoordinasikan  pembangunan Desa,  Kepala  Desa  dapat  didampingi

oleh   tenaga   pendamping   profesional,   kader   pemberdayaan   masyarakat   Desa,

dan/atau pihak ketiga.  Camat  atau sebutan  lain akan melakukan koordinasi

pendampingan di wilayahnya.

Pembangunan  desa  mencakup  bidang  penyelenggaraan  pemerintahan

Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan

pemberdayaan   masyarakat   Desa.   Perencanaan   pembangunan   Desa   disusun

secara berjangka meliputi:

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RP­JMDes) untuk jangka

waktu 6 (enam) tahun; dan

b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja

Pemerintah  Desa   (RKP  DESA),  merupakan  penjabaran  dari  RPJM Desa

untuk   jangka   waktu   1   (satu)   tahun.   Rencana   Pembangunan   Jangka

Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa, ditetapkan dengan

Peraturan Desa.

Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang­Undang Nomor 25 Tahun

2004   tentang   Sistem   Perencanaan   Pembangunan   Nasional,   Undang­Undang

Nomor   17   Tahun   2003   tentang   Keuangan   Negara   dan   sesuai   dengan   pola

pemikiran   dimaksud   di   atas,   maka   sebuah   desa   diharuskan   mempunyai

perencanaan   yang   matang   berlandaskan   partisipasi   dan   transparansi   serta

demokratisasi   yang   berkembang   di   desa   yang   terangkum   dalam   Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa   (RPJM­Desa).  Hal   tersebut  merupakan

rencana pembangunan strategis desa dalam waktu 5 (lima) tahun dan Rencana

Kerja Pembangunan Desa (RKP­Desa) yang merupakan Rencana Pembangunan

Desa   yang   disusun   untuk   jangka   waktu   1   (satu)   tahunan   berdasarkan

penjabaran   RPJMDesa,   hasil   evaluasi   pelaksanaan   pembangunan   tahun

sebelumnya,   prioritas   kebijakan   supra   desa   dan   atau   hal­hal   yang   karena

keadaan darurat atau bencana alam. 

Sebagai   rencana   strategis   pembangunan   tahunan   desa,   RKP­Desa

merupakan  dokumen  perencanaan  pembangunan  yang  bersifat   regulasi   yang

pada pelaksanaannya dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

(LPMD)   sebagai   lembaga   kemasyarakatan   yang   mempunyai   tugas   dan

tanggungjawab   pembangunan   di   desa.   RKP­Desa   merupakan   satu­satunya

pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah Desa dalam

jangka  waktu  1   (satu)   tahun   yang   selanjutnya  dimasukkan  dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun anggaran bersangkutan.

Perencanaan   pembangunan   desa   adalah   suatu   proses   pengambilan

keputusan   yang   dilakukan   secara   terpadu   bagi   peningkatan   kesejahteraan

masyarakat   desa   dengan   memanfaatkan   dan   memperhitungkan   kemampuan

sumber daya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan

perkembangan   global.   Untuk   maksud   tersebut   diperlukan   upaya   yang   tepat

dalam mencapai  hasil  melalui  pemahaman persoalan yang benar­benar nyata

dan pada akhirnya mampu untuk di atasi dengan baik dan tepat sasaran.

Berdasarkan Undang­Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal

79   ayat   2   huruf   b,   Pemerintah   Desa  Wlahar   Wetan  Kecamatan  Kalibagor

Kabupaten Banyumas wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP

Desa) Tahun 2016. RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka

waktu 1 tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disingkat (RKP Desa)

sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri No. 114 Tahun 2015 Tentang

Pedoman   Perencanaan   Pembangunan   Desa   menyatakan   bahwa   Pemerintah

Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan desa kepada pemerintah

daerah kabupaten/kota. Usulan kebutuhan pembangunan desa tersebut harus

mendapatkan persetujuan bupati/walikota. Usulan tersebut harus dihasilkan

dalam   musyawarah   perencanaan   pembangunan   desa.   Jika   pemerintah,

pemerintah   daerah   provinsi,   dan   pemerintah   daerah   kabupaten/kota

menyetujui   usulan   tersebut,   maka   akan   dimuat   dalam   RKP   Desa   tahun

berikutnya. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa,

adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 

Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi

bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan

Pemerintah   Desa   kepada   Pemerintah   Daerah   Kabupaten/Kota   melalui

mekanisme perencanaan pembangunan daerah.

1.2. Landasan Hukum

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)  Wlahar Wetan  Kecamatan

Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016 disusun dengan mengacu kepada :

a. Undang­Undang   Nomor   25   Tahun   2004   tentang   Sistem   Perencanaan

Pembangunan Nasional.

b. Undang­Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

c. Peraturan   Pemerintah   Nomor   43   Tahun   2014  sebagai  Peraturan

Pelaksanaan dari Undang­Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

d. Peraturan  Pemerintah  Nomor  60  Tahun 2014  tentang  Dana  Desa  yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

e. Peraturan Pemerintah Nomor  22  Tahun 2015  tentang  Perubahan   Atas

Peraturan  Pemerintah  Nomor  60  Tahun 2014  tentang  Dana  Desa  yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

f. Peraturan  Menteri  Dalam Negeri  Republik   Indonesia  Nomor  114  Tahun

2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.

g. Peraturan   Menteri   Desa,   Pembangunan   Daerah   Tertinggal   Dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan

Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016.

h. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10  Tahun 2013  tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyumas

Tahun 2013 – 2018. 

i. Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  1  Tahun   2014  tentang  Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Tahun 2013­2018.

1.3. Maksud dan Tujuan serta Manfaat

Maksud   penyusunan   Rencana   Kerja   Pembangunan   Desa   (RKP   Desa)

Wlahar   Wetan  Kecamatan  Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun   Anggaran

2016   mengenai   tata   cara   perhitungan   besaran   rincian   Dana   Desa   yang

diterimakan kepada desa sehingga upaya Pemerintah Desa untuk mewujudkan

pencapaian   visi   dan   misi   lebih   maksimal   dalam   penjabaran   dari   RPJMDesa

Tahun   2013­2018,   serta   sebagai   tolak   ukur   keberhasilan   perencanaan   dan

pelaksanaan pembangunan desa. RKP Desa ini juga diharapkan lebih menjamin

kesinambungan pembangunan di tingkat desa serta dapat mendorong partisipasi

dan swadaya dari masyarakat.

Adapun   tujuan   penyusunan   RKP   Desa  Wlahar   Wetan  Kecamatan

Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun   Anggaran   2016   adalah   untuk

menetapkan   strategi   dan   kebijakan   umum   pembangunan   desa,   serta

merumuskan program rencana kerja pembangunan desa selama periode 1 (satu)

tahun, agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang

berkekuatan   hukum   tetap   sehingga   dapat   digunakan   sebagai   landasan

operasional  dalam penyusunan APBDesa  Wlahar  Wetan  Kecamatan  Kalibagor

Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2016. 

Disamping itu RKP Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten

Banyumas  Tahun  Anggaran  2016  bertujuan untuk  menjabarkan  RPJM Desa

Wlahar  Wetan  Kecamatan  Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun 2013­2018

dalam   suatu   rencana   kerja   tahunan,   sehingga   memaksimalkan   pencapaian

pelaksanaan program/kegiatan pembangunan desa dengan mudah diidentifikasi

dan dievaluasi.

Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa  (RKP­Desa)

ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :

1. Tujuan

a. Agar   desa   memiliki   dokumen   perencanaan   pembangunan   tahunan

yang berkekuatan hukum tetap.

b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di

desa. 

c. Acuan   dalam   menyusun   rencana   operasional   dan   pelaksanaan

pembangunan desa dalam 1 tahun.

d. Sebagai bahan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan

tahunan.

e. Sebagai   dasar   penyusunan   Peraturan   Desa   tentang   Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).

2. Manfaat

a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di desa.

b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.

c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.

d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan

program pembangunan supra desa.

e. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat. 

f. Sebagai ruang pembelajaran bersama warga dan Pemerintahan Desa.

g. Memastikan  bahwa   dana   desa   yang   direncanakan   dan   digunakan

bermanfaat untuk pembagunan desa.

1.4. Visi dan Misi

Sebagai   dokumen   perencanaan   yang   menjabarkan   dari   Dokumen

RPJMDes,   maka   seluruh   rencana   program  dan  kegiatan  pembangunan   yang

akan dilakukan oleh Desa secara  bertahap dan berkesinambungan harus dapat

menghantarkan   tercapainya   Visi­Misi   Desa.   Visi­Misi   Desa   Wlahar   Wetan

disamping merupakan Visi­Misi Calon Kepala Desa Terpilih, juga diintegrasikan

dengan   keinginan   bersama   masyarakat   desa   dimana   proses   penyusunannya

dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/RW sampai tingkat Desa.

  Adapun Visi Desa Wlahar Wetan, sebagai berikut : 

  “Menuju   Pemerintah   Desa   Wlahar   Wetan   Yang   Mampu   Menyelenggarakan

Pelayanan   Cepat   Dan   Prima   Dalam   Mendukung   Terwujudnya   Wlahar   Wetan

Yang Sejahtera dan berbudaya”

Sedangkan Misi Desa Wlahar Wetan adalah : 

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta responsif;2. Menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang cepat dan prima;3. Melaksanakan   dan   memfasilitasi   pembangunan   yang   aspiratif,

bermanfaat, terpelihara dan berkelanjutan serta Peningkatan perwujudan

pembangunan fisik dan infrastruktur;4. Mengembangkan   sistem   informasi   desa   dan   tata   kelola   yang   dinamis

sebagai upaya mempromosikan desa dan kegiatan pembangunan desa;5. Melaksanakan   pembinaan   kehidupan   kemasyarakatan   dengan

pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya

seperti bidang kesehatan, pendidikan, pemuda dan adat istiadat;6. Penguatan   dan   manajemen   lembaga   kemasyarakatan,   pembentukan

Badan Usaha Milik Desa, serta kerjasama antar desa;7. Pembangunan   ekonomi   kerakyatan   berbasis   agrobisnis,   pertanian,

perkebunan dan kehutanan rakyat dengan kondisi  sosial  budaya yang

berbasis kearifan lokal;8. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya desa, guna mendukung

peningkatan pendapatan desa;

9. Menentukan   kebijakan   yang   akan   mendorong   perkembangan   usaha

pedesaan;10. Menjaga kondisi wilayah yang kondusif;11. Mewujudkan pemerataan pembangunan desa dan berkeadilan.

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA

Pelaksanaan RKP­Desa Tahun 2015

Pada   prinsipnya   program   dan   kegiatan   pembangunan   Desa  Wlahar

Wetan  Tahun  Anggaran  2016  mengacu  pada  RPJM Desa  Tahun  2013–2018.

Dalam rangka penyusunan kegiatan pembangunan yang akan diusulkan untuk

didanai   dari   APBN,  APBD Provinsi,   APBD   Kabupaten,   APBDesa   (ADD),   serta

swadaya, mengacu kepada beberapa kriteria, yaitu:

a. Menjadi prioritas dalam RPJMDes;b. Tingkat kemendesakan;c. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;d. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat;e. Kebutuhan biaya;f. Luas cakupan kegiatan.

2.1 Bidang InfrastrukturUntuk tahun anggaran 2015 di bidang infrastruktur melalui beberapa kegiatan

yang sudah dilaksanakan yaitu:

No. Jenis KegiatanBesaranAnggaran

Rp.

SumberDana

1. Peningkatan Jalan lingkungan Rabat Beton diRT.004/RW.02

50.000.000 APBDKab.

2. Pembangunan Irigasi Pertanian 200.000.000 APBDKab.

3. Pembangunan Sumur Bor Air Bersih di RT.007/RW.01

200.000.000 APBDKab.

4. Pembangunan Drainase Jalan Desa RT. 008/RW. 02

50.000.000 APBDKab.

5. Pembangunan Drainase Jalan Desa RT. 010/RW. 02

40.000.000 APBDProv.

6. Pembangunan Drainase Jalan Desa di Jalan Makam

24.000.000 DD

7. Pembangunan Jembatan Jalan Desa di RT.005/RW.01

14.000.000 DD

8. Pembangunan Gorong­gorong Jalan Desa di RT.006/RW.02

6.000.000 DD

9. Pembangunan Jembatan Jalan Desa di RT.008/RW.02

12.000.000 DD

10. Rehabilitasi Jembatan Jalan Desa di RT.009/RW.02

6.000.000 DD

11. Pembangunan Pavingisasi Halaman Mushola Baiturrohim RT.003/RW.02

15.000.000 DD

12. Pembangunan Pintu Air dan Talud Irigasi 24.000.000 DD

13. Pembangunan Gubug Tani 40.000.000 DD

14. Pemeliharaan/Rehabilitasi Kantor Desa 31.500.000 PAD

2.2 Bidang EkonomiUntuk   tahun   anggaran   2015  di   bidang   ekonomi   melalui   beberapa

kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu:

No. Jenis KegiatanBesaranAnggaran

Rp.

SumberDana

1. Pinjaman Bergulir Desa Berkembang 106.000.000 APBDProv.

2. Simpan Pinjam Kelompok Tani (PUAP) APBDProv.

2.3 Bidang Sosial BudayaUntuk tahun anggaran 2015 di bidang sosial budaya melalui beberapa

kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu:

No. Jenis KegiatanBesaranAnggaran

Rp.

SumberDana

1. Pelaksanaan Pembinaan PLKB 2.659.000 DD

2. Peningkatan Kegiatan Agama di luar Sekolah oleh TPQ

5.500.000 DD

3. Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional 6.641.000 PAD4. Kegiatan Pembinaan Budaya Lokal 6.141.000 DD5.  Kegiatan Pembinaan PAUD dan TK 9.116.000 DD6.  Kegiatan Pembinaan Karang Taruna 8.100.000 DD

2.4 Bidang Pemerintahan Untuk tahun anggaran 2015 di bidang pemerintahan melalui beberapa

kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu:

No. Jenis KegiatanBesaranAnggaran

Rp.

SumberDana

1. Belanja Modal dan Pemeliharaan 59.270.918 DD danPAD

2. Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa (BPD, RT, RW, PKK, LINMAS) 53.959.500 DD

Selain   itu   kegiatan­kegiatan   lain   yang   dilakukan   di   bidang

pemerintahan, yaitu :

1. Musyawarah   Desa   untuk   menyusun   Rencana   Kerja   Pemerintah   Desa

dalam Pembentukan Pokmas dan BUMDES Tahun 2015.2. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  1

Tahun   2015  tentang  Pertanggungjawaban   Pelaksanaan   Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2014.3. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  2

Tahun 2015 tentang Badan Kerjasama Desa.4. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  3

Tahun   2015  tentang  Pertanggungjawaban   Pelaksanaan   Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Desa Semester I Tahun Anggaran 2015.5. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  4

Tahun 2015  tentang  Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa  (RKP)

Desa Wlahar Wetan Tahun 2015.6. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  5

Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa

Wlahar Wetan Tahun Anggaran 2015.7. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  6

Tahun   2015  tentang   Penataan   Dan   Status   Kepemilikan   Aset   Sarana

Prasarana Hasil Kegiatan Pnpm­Mpd TA 2009 S/D 2014.8. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  7

Tahun 2015 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup.9. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 1 Tahun 2015  tentang  Penunjukan Bendaharawan Desa  Tahun

2015.10. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembentukan Rekening Kas Desa, Rekening

Dana Cadangan Pilkades Dan Rekening Dana Purna Tugas Kepala Desa

Dan Perangat Sebagai Rekening Pemerintah Desa.11. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa

(Ptpkd) Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun 2015.12. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelaksana Distribusi Raskin Tahun 2015.

13. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 5 Tahun 2015 tentang KIS, KIM.14. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 6 Tahun 2015 tentang Tim Tpk Bantuan Keuangan Gubernur TA

2015.15. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 7 Tahun 2015 tentang Tim Intensifikasi PBB 2015.16. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan Kelembagaan RT dan RW.17. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 9 Tahun 2015  tentang  Pengukuhan Karang Taruna Pagar  Muda

XI.18. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 10 Tahun 2015 tentang Penunjukan Tim Penyusunan Perubahan

RKPDes TA 2015.19. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 11 Tahun 2015 tentang PLT Sekdes Diganti PLH Sekdes.20. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor   12   Tahun   2015  tentang  Pembentukan   TPK  Pelaksana

Pembangunan Tingkat Desa APBDes TA 2015.21. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pembentukan Tim Pengelola Webdesa.22. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan

Nomor  14  Tahun 2015  tentang  Penunjukan Tim Penyusunan RKPDes

2016.23. Meningkatkan   tertib   administrasi   Pemerintah   Desa   serta   mendorong

pemanfaatan   Teknologi   Informasi   dan   Komunikasi   untuk   pelayanan

kepada masyarakat.24. Melaksanakan intensifikasi penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

tahun 2015.  Untuk tahun anggaran 2015  ini jumlah baku PBB Desa  Wlahar Wetan

sebesar Rp.  47.211.736,­  dengan jumlah SPPT sebanyak  1.641  lembar,

luas tanah 2.194.122 m2, luas bangunan 9.120 m2 dan telah lunas 100%

pada tanggal 1 Oktober 2015.25. Melakukan   pendistribusian   Raskin/Rastra.   Untuk   tahun   2015  Desa

Wlahar   Wetan  menerima   Rastra   sebanyak   13   kali   pengiriman   (247

zak/15kg) sebesar 48.165 Kg.

2.5 Prioritas RKP­Desa Tahun 2016

Program   dan   kegiatan   pembangunan   Desa  Wlahar  Tahun   Anggaran

2016 mengacu pada RPJM Desa Tahun 2013­2018. Dalam rangka penyusunan

kegiatan pembangunan yang akan diusulkan untuk didanai dari APBN, APBD

Provinsi, APBD Kabupaten, APBDesa, serta swadaya mengacu kepada beberapa

kriteria, yaitu:

a. Menjadi prioritas dalam RPJMDes;b. Tingkat kemendesakan;c. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;d. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat;e. Kebutuhan biaya;f. Luas cakupan kegiatan.

Pada   tahun   anggaran   2016  program   dan   kegiatan   pembangunan

diprioritaskan   untuk   peningkatan   infrastruktur   desa,   peningkatan   kualitas

sumber   daya   manusia,   peningkatan   kapasitas   lembaga,   baik   lembaga

pemerintahan   maupun   lembaga   kemasyarakatan   desa,   peningkatan

kesejahteraan   masyarakat,   serta   pengembangan   generasi   muda.   Adapun

program prioritas tahun 2016 selengkapnya adalah sebagai berikut :

2.5.1 Bidang InfrastrukturPrioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang infrastruktur untuk

tahun anggaran 2016, yaitu:

No Jenis Kegiatan Lokasi VolumeRencanaAnggaran

Rp.

RencanaSumberDana

1.Peningkatan Jalan Desa Dusun I

P = 1800 mL =       3 m 1. 890.000.000

APBDKab.

Dan DD

2. Peningkatan Jalan Desa Dusun II P=  2500 m

L =       3 m 1.975.700.000APBDKab.

Dan DD

3.

Peningkatan Jalan Alternatif  Desa Wlahar Wetan–Pekaja

RT.003RW.02

P = 1,1 kmL =      3 m 1.800.325.000 APBD

Kab.

4.Pembangunan Kantor Desa Desa Lanjutan 350.000.000

APBDesAPBDKab.

5. Pembangunan Gedung Sekolah TK 

RT.007RW.01

80 m2 260.000.000 APBDKab.

Pertiwi

6.

Pembangunan Taluddan Drainase Jalan Wlahar Wetan­Pekaja

RT.003RW.02

P = 600 m 620.000.000APBDKab.DD

7.Pembangunan Prasarana Air BersihDusun I

Dusun I 2 Unit 475.000.000APBDKab.APBN

8.Pembangunan Prasarana Air BersihDusun II

Dusun II 3 Unit 670.000.000APBDKab.APBN

9.Pembangunan Drainase Jalan Antar Desa

RT.010RW.02

P = 850 m 550.000.000APBDKab.DD

10.Pembangunan Drainase Jalan Antar Desa

RT.05RW.02

P = 550 m360.600.000 DD

11.Pembangunan Drainase Jalan Antar Desa

RT.02RW.02

P = 250 m 175.500.000 DD

12. Pembangunan Drainase Jalan Desa

RT.09RW.02

P = 150 m 95.200.000 DD

13. Pembangunan Drainase Jalan Desa

RT.04RW.02

P = 180 m 108.800.000 DD

14.Pembangunan Gedung Pertanian untuk (GAPOKTAN)

Desa 60 m2 210.000.000 DD

15. Gedung Serbaguna Desa 200 m2 750.000.000 APBDProv

16. Pembangunan Jembatan Jalan Tani RW.01 2 Paket 350.800.000

APBDProvDD

17.Pembangunan Jembatan Jalan Tani RW.02 1 Paket 180.000.000

APBDProvDD

18. Pembangunan dan Pemeliharaan Saluran Irigasi Sekunder

Desa 5 Paket 650.200.000 APBDKab.APBDProvDD

19.Pembangunan Pengaspalan Jalan Desa

RT.008RW.02 1 Paket 150.000.000

APBDKab.

20. Pembangunan Jalan Usaha Tani

RT.003RW.01 1 Paket 845.000.000

APBDKab. dan

ADD

21.Pembangunan Tembok Keliling PAUD

RT.007RW.01 1 Paket 42.000.000

APBDesDD

22. Pembangunan TaludIrigasi Sekunder RW.01 1 Paket 330.000.000

APBDProv.DD

23.Pembangunan TaludJalan Desa (PenahanErosi ke S. Serayu)

RT.008RW.01 1 Paket 77.000.000

ADDDD

24.

Pengadaan Lampu Penerangan Jalan (LPJ) Jalur Lintas Provinsi

Desa 15 Unit ­ APBDProv.

25.Energi Terbarukan Kegiatan LPJ Jalur Jalan Desa

Desa 18 Paket 378.000.000APBDes

danDD

2.5.2 Bidang EkonomiPrioritas   kegiatan   yang   akan   dilaksanakan   di   bidang   ekonomi   untuk

tahun anggaran 2016, yaitu:

No Jenis Kegiatan Lokasi VolumeRencanaAnggaran

Rp.

RencanaSumberDana

1. Penguatan Modal bagi BUMDes Karya Kusuma Mandiri

Desa 1 Paket 100.000.000APBDes,

APBDProv

2.Program Peningkatan Ketahanan Pangan Desa

Desa 1 Paket 100.000.000

APBDes,APBDKab.APBDProvDD

3. Pengembangan Sarana Produksi dan Alat­alat Pertanian

Poktan 4 Paket 80.000.000

APBDKab.APBDProv

4. Pelatihan dan Pengembangan Budidaya Ternak Domba bagi Kelompok Tani/

Poktan 30 ekor 180.000.000

APBDKab.APBDProv

5. Pelatihan dan Pengembangan Budidaya Ternak Sapi bagi Kelompok Tani/Ternak

Poktan 75 ekor 850.000.000

APBDKab.APBDProv

6. Pelatihan Kewirausahaan bagi Kelompok Usaha Masyarakat

Pokmas 5 Kelompok 125.000.000APBDes,

APBDKab.

7. Penguatan Modal Usaha bagi Kelompok Usaha Masyarakat

Pokmas 5 Kelompok 100.000.000

APBDes,APBDKab.DD

8. Program Penghijauan dan Penanganan Lahan Kritis

Desa 1 Paket 75.000.000

APBDKab.APBDProv

9. Pengembangan Modal Alat Usaha bagi Gapoktan atau Kelompok Tani

Gapoktan 1 Paket 100.000.000

APBDKab.APBDProv

10.Pengembangan Modal Usaha bagi Unit Usaha Kecil dan Menengah

UnitUsaha

Bumdes4 Kelompok 100.000.000

APBDesAPBDKab.APBDProvDD

11. Pengembangan Perikanan Rakyat Pokmas 3 Kelompok 60.000.000

APBDKab.APBDProv

2.5.3 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan SosialPrioritas   kegiatan   yang   akan   dilaksanakan   di   bidang   infrastruktur

Pemerintahan dan kesejahteraan sosial untuk tahun anggaran 2016, yaitu:

No Jenis Kegiatan Lokasi VolumeRencanaAnggaran

Rp.

RencanaSumberDana

1. Pengembangan Sarpras Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)

RW.02 1 Unit 98.000.000APBDKab.DD

2. Pembangunan Ruang Lembaga Desa (Ruang PKK, BPD, LKMD)

KantorDesa 3 Unit 96.000.000 APBDes

3. Pembangunan GedungBumdes dan Gedung Seni/Budaya

RW.02 2 Paket 285.000.000 APBDes,DD

4. Pengembangan Balai Belajar Bersama (PKBM) 

Desa 1 Paket 85.000.000 DD

5. Pengembangan Saranadan Prasarana Pos Paud

PosPaud 7 Paket 105.000.000

APBDKab.DD

6. Pengembangan Saranadan Prasarana TK TK 5 Paket 50.000.000

APBDKab.DD

7. Pengembangan Sistem  Desa 1 Paket 35.000.000 APBDes

Informasi Desa Berbasis TIK

APBDKab.DD

BAB III

GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Berdasarkan   Peraturan   Pemerintah   Nomor   43   Tahun   2014   tentang

Peraturan  Pelaksanaan  Undang­Undang  Nomor  6  Tahun  2014   tentang  Desa,

Pasal 93 ayat 1, pengelolaan keuangan desa meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Mengacu kepada Peraturan

Daerah   Kabupaten   Banyumas   Nomor   8   Tahun   2009   tentang   Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa, keuangan desa dikelola dengan prinsip tertib, taat

pada peraturan perundang­undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.  

1.1. Pendapatan Desa

Kebijakan pengelolaan pendapatan desa diarahkan kepada peningkatan

optimalisasi   pengelolaan   pendapatan   dari   berbagai   sumber   dan   mendorong

peningkatan sumber­sumber pendapatan, terutama Pendapatan Asli Desa (PAD).

Sumber Pendapatan Desa berdasarkan Pasal 72 ayat 1 Undang­Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa, terdiri dari :

a. Pendapatan Asli Desa, yang terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya

dan partisipasi, gotong royong, dan lain­lain pendapatan asli Desa;b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;c. Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota;d. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang

diterima Kabupaten/Kota;e. Bantuan   Keuangan   dari   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah

Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;f. Hibah dan Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga;g. Lain­lain Pendapatan Desa yang sah.

Pendapatan desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui

rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang

tidak   perlu   dibayar   kembali   oleh   desa.   Perkiraan   pendapatan   desa   disusun

berdasarkan asumsi  realisasi  pendapatan desa tahun 2016 dengan perkiraan

peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber Pendapatan Asli Desa,

Bagi   Hasil,   Bagian   Dana   Perimbangan,   Bantuan   keuangan   dari   Pemerintah,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak

Ketiga.

Berdasarkan  Undang­Undang Nomor  6  Tahun 2014 tentang Desa  pasal

72,   bahwa   Desa   mempunyai   sumber   pendapatan   Desa   yang   terdiri   atas

pendapatan   asli   Desa,   bagi   hasil   pajak   daerah   dan   retribusi   daerah

Kabupaten/Kota,  bagian dari  dana perimbangan keuangan pusat  dan daerah

yang diterima oleh Kabupaten/Kota, alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara, bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota,

serta hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga. 

Bantuan   keuangan   dari   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah

Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota kepada

Desa diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah yang

bersangkutan.   Bantuan   tersebut   diarahkan   untuk   percepatan   Pembangunan

Desa. Sumber pendapatan lain yang dapat diusahakan oleh Desa berasal dari

Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar Desa, pengelolaan kawasan wisata

skala Desa, serta sumber lainnya dan tidak untuk dijualbelikan. 

Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota dapat

bersifat umum dan khusus. Bila bersifat khusus dikelola dalam APBDesa tetapi

tidak diterapkan dalam ketentuan penggunaan paling sedikit  70% dan paling

banyak 30% {diolah dari : Permendagri No 113/2014, Bab IV, Pasal 10 Ayat (1), (2), dan

(3)}.

Sumber­sumber  pendapatan desa secara keseluruhan digunakan untuk

mendanai   seluruh   kewenangan   yang   menjadi   tanggungjawab   desa.   Dana

tersebut  digunakan untuk mendanai  penyelenggaraan kewenangan desa yang

mencakup   penyelenggaraan   pemerintahan,   pembangunan,   pemberdayaan

masyarakat   dan   kemasyarakatan   agar   tugas­tugas   pemerintahan   desa   dapat

berjalan secara efektif. Tanpa dukungan pendapatan tersebut, Pemerintah Desa

tidak   mampu   membiayai   dan   melaksanakan  program­program   pembangunan

desa sesuai kebutuhan dan prioritas desa secara maksimal. 

Asumsi   pendapatan   Desa   Tahun   Anggaran   2016   adalah   sebesar   Rp.

1.458.590.400,­   (satu milyar empat ratus  lima puluh delapan juta  lima  ratus

sembilan puluh ribu empat ratus rupiah) yang bersumber dari :

Proyeksi Anggaran Pendapatan DesaTahun Anggaran 2016

KodeU r a i a n

JumlahKet.Rekening (Rp)

1 PENDAPATAN DESA  

   

1.1 Pendapatan Asli Desa 167.800.000

1.1.1 Hasil Usaha Desa 50.000.000 PAD1.1.2 Hasil Aset Desa 22.000.000 PAD

1.1.3 Hasil Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong  Masyarakat

70.000.000

1.1.4 Lain­lain Pendapatan Asli Desa yang sah 25.900.000

1.2 Pendapatan Transfer 1.287.690.4051.2.1 Dana Desa 635.556.575 APBN

1.2.2 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten untuk Desa

34.856.107 APBDKAB.

1.2.3 Alokasi Dana Desa 417.277.723 APBN

1.2.4 Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi

200.000.000 APBDPROV

1.2.5 Bantuan Keuangan dari Pemerintah Kabupaten

0

   

1.3 Pendapatan Lain – Lain 3.000.000

1.3.1 Hibah 

1.3.2

Dana Darurat Dari Pemerintah dan/atauPemerintah Daerah Dalam rangka Penanggulangan Korban/Kerusakan Akibat Bencana Alam

0

1.3.3 Sumbangan Lain Yang Tidak Mengikat 3.000.000

     

Jumlah Pendapatan  1.458.590.405

  Dibulatkan 1.458.590.400

1.2. Belanja Desa 

Kebijakan belanja desa diarahkan kepada optimalisasi Belanja Desa untuk

membiayai  kegiatan­kegiatan  prioritas  yang  dikelola  secara  efisien,   ekonomis,

efektif, transparan, dan bertanggung jawab untuk mencapai visi dan misi Desa. 

Belanja   desa   sebagaimana   dimaksud   meliputi   semua   pengeluaran   dari

rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran

yang   tidak   akan   diperoleh   pembayarannya   kembali   oleh   desa.   Belanja   desa

dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan desa.Struktur   Belanja   Desa   berdasarkan  Peraturan   Pemerintah   Nomor   43

Tahun 2014 , Pasal 100 huruf a dan b, terdiri dari :

a. Jumlah   Anggaran   Belanja   Desa   digunakan   untuk   pendanaan   yang

meliputi:- Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;- Operasional Pemerintah Desa;- Tunjangan dan Operasional Badan Permusyawaratan Desa;- Insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga. 

b. Dan Jumlah Anggaran Belanja Desa yang meliputi:- Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;- Pelaksanaan Pembangunan Desa;- Pembinaan Kemasyarakatan Desa;- Pemberdayaan Masyarakat desa.- Belanja Tak Terduga

Kelompok belanja di atas dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan

desa yang telah dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa).

Kegiatan sebagaimana disebut diatas, terdiri atas Jenis : Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal

Belanja   pegawai   adalah   pengeluaran   penghasilan   tetap   dan   tunjangan

Kepala   Desa,   Perangkat   Desa   dan   Badan   Permusyawaratan   Desa   (BPD).

Penganggaran   belanja   pegawai   melalui   kelompok   belanja   Penyelenggaraan

Pemerintahan   Desa   mengunakan   kode   rekening   kegiatan   pembayaran

penghasilan tetap dan tunjangan dengan frekuensi pembayaran dilakukan setiap

bulan.Belanja barang dan jasa adalah pengeluaran pembelian atau pengadaan

barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, yang meliputi

kategori :  Alat tulis kantor Benda pos Bahan/material Pemeliharaan Cetak/penggandaan Biaya sewa tempat Sewa perlengkapan dan perlatan kantor

Makan dan minum rapat Pakaian dinas dan atributnya Perjalanan Dinas Upah Kerja Honorarium narasumber/ahli Operasional Pemerintah Desa Operasional BPD Insentif RT/RW Pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat

Belanja   Modal   adalah   pengeluaran   dalam   rangka   pembelian   atau

pengadaan barang  atau  bangunan  yang  nilai  manfaatnya   lebih  dari  12   (dua

belas)  bulan meliputi  kategori  barang  atau bangunan yang  digunakan untuk

kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa.Belanja tak terduga adalah belanja yang belum tersedia anggarannya dan

dilakukan dalam keadaan darurat dan/atau keadaan luar biasa (KLB), dengan

pengertian keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang

dan/ atau mendesak,  contoh  :  bencana alam, bencana sosial  dan kerusakan

sarana dan prasarana serta wabah. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa

(KLB) ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota. Adapun asumsi Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp.

1.427.994.185,­ (satu milyar empat ratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus

sembilan puluh empat ribu seratus delapan puluh lima rupiah) yang terdiri dari :

Proyeksi Anggaran Belanja DesaTahun Anggaran 2016

KodeU r a i a n

JumlahKet.Rekening (Rp)

2 BELANJA DESA 

2.1. Penyelenggaraan Pemerintah Desa 631.690.844PAD,ADD,HBP

2.2. Pelaksanaan Pembangunan Desa 617.341.591 DD2.3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa  133.354.000 DD2.4. Pemberdayaan Masyarakat Desa 45.607.750 DD2.5. Belanja Tak Terduga 0

  Jumlah Belanja 1.427.994.185  Surplus/(Defisit) 30.596.220  

1.3. Pembiayaan Desa

Pembiayaan Desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran

yang bersangkutan maupun pada  tahun­tahun anggaran yang  bersangkutan.

Pembiayaan desa terdiri atas kelompok :

1. Penerimaan Pembiayaan, yang terdiri atas jenis :

Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya

Pencairan dana cadangan

Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan

2. Pengeluaran Pembiayaan, yang terdiri atas jenis :

Pembentukan dana cadangan

Penyertaan modal desa

Penerimaan   pembiayaan   pada   jenis/bentuk   sisa   lebih   perhitungan

anggaran (SiLPA) adalah pelampuan penerimaan pendapatan terhadap belanja,

penghematan belanja,  dan sisa dana kegiatan  lanjutan.  Kegunaan  (SiLPA)  ini

dapat menutupi defisit  anggaran apabila realisasi  pendapatan  lebih kecil  dari

realisasi  belanja,   juga  dapat  untuk  mendanai  pelaksanaan  kegiatan   lanjutan

serta mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun   anggaran

belum terselesaikan.

Penerimaan   pembiayaan   pada   jenis/bentuk   pencairan   dana   cadangan

adalah dana yang bersumber dari penyisihan atas penerimaan desa, kecuali dari

penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan

peraturan perundang­undangan. Dana cadangan tersebut masuk pada rekening

tersendiri nantinya yang ditetapkan dengan peraturan desa melalui rekening kas

desa.

Penerimaan pembiayaan pada jenis/bentuk hasil penjualan kekayaan desa

yang terpisahkan adalah kekayaan desa yang dipisahkan yakni kekayaan milik

desa baik bergerak maupun tidak bergerak yang dikelola oleh BUMDesa. Hasil

penjualannya digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa

yang dipisahkan.

Pengeluaran pembiayaan pada jenis/bentuk pembentukan dana cadangan

kegunaannya adalah untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak

dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran. Sumber

pembentukan dana  cadangan berasal  dari  penyisihan  atas  penerimaan  desa,

kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus

berdasarkan peraturan perundang­undangan.

Pembentukan   dana   cadangan   ditetapkan   dengan   pertauran   desa,   yang

paling sedikit memuat :

1. Penetapan tujuan pembentukan dana cadangan

2. Program dan kegiatan yang akan dibiayai

3. Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan

4. Sumber dana cadangan

5. Tahun anggaran pelaksanaan

Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri dan penganggaran

dana cadangan tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa.

  Adapun asumsi Pembiyaan Desa Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar

Rp. 30.596.220,­ (tiga puluh juta lima ratus sembilan puluh enam ribu dua ratus

dua puluh rupiah) yang terdiri dari : 

Proyeksi Anggaran Pembiayaan DesaTahun Anggaran 2016

KodeU r a i a n

JumlahKet.Rekening (Rp)

3 PEMBIAYAAN 

3.1. Penerimaan Pembiayaan 03.2. Pengeluaran Pembiayaan 30.596.220

  Jumlah Pembiayaan 30.596.220

BAB IV

RUMUSAN PRIORITAS MASALAH 

DAN KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

4.1. Rumusan Prioritas Masalah

Penentuan prioritas masalah untuk mengetahui sejauh mana masalah itu

penting   dan   apakah   masalah   tersebut   dapat   teratasi.  Dalam   menentukan

prioritas  masalah diperlukan sebuah metode pemecahan masalah.  Penentuan

prioitas   masalah   dapat   di   lakukan   dengan   cara   kuantitatif   atau   kualitatif

berdasarkan data serta perhitungan kemudahan dan kemampuan untuk dapat

diselesaikan,   keinginan   masyarakat   untuk   mengatasi   masalah,   berdasarkan

situasi lingkungan sosial politik dan budaya yang ada di masyarakat serta waktu

dan dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah.

Untuk   itu,   dalam   menentukan   prioritas   masalah,   digunakan   metode

Delbecq.  Dalam menentukan kriteria  prosesnya  diawali  dengan pembentukan

kelompok yang akan mendiskusikan, merumuskan, dan menetapkan kriteria.

Sumber   data   dan   informasi   kebijakan   program   pembangunan   desa   tahun

sebelumnya yang diperlukan dalam penetapan prioritas program tahun depan

berdasarkan :

Pengetahuan dan pengalaman masing­masing anggota kelompok.

Saran dan pendapat para narasumber.

Peraturan perundang­undangan yang berkaitan.

Analisa situasi.

Sumber informasi atau referensi lainnya.

4.1.1. Identifikasi Masalah Pembangunan Tahun 2015Beberapa   rumusan   identifikasi   masalah­masalah   pembangunan   yang

masih menjadi kendala adalah sebagai berikut :A. Bidang Pembangunan Wilayah Fisik (Infrastruktur)

1. Masih   terbatasnya   anggaran   kegiatan   bidang   pembangunan   desa,

sehingga   ada   beberapa   sarana   prasarana   desa   yang   seharusnya

memerlukan rehabilitasi  atau pemeliharaan di   tahun 2015 belum bisa

terlaksana.

2. Masih   banyak   infrastruktur   yang   belum   memadai,   terutama

infrastruktur/Sarana  Prasarana  Desa,  ekonomi,  pendidikan,  kesehatan

dan pemukiman.3. Masih adanya masyarakat yang belum terpenuhi secara layak kebutuhan

dasarnya, terutama tempat tinggal/hunian/papan dan kesehatan.4. Masih   terbatas   kesadaran  dan   peran   serta   warga/amasyarakat   dalam

menjaga   pngelolaan   aset­aset   desa   yang   telah   berada   di   wilayah

lingkungan.5. Belum  terbentuk   kesadaran   masyarakat   tentang   pembenahan   sarana­

prasarana  nantinya   adalah  bagian  dari   kebutuhan  utama  dan  bagian

kepemilikan   bersama   masyarakat   desa,   misal   ada   beberapa   lokasi

pembangunan drainase jalan desa tidak boleh bersinggungan atau masuk

wilayah tanah hak milik.6. Aset­aset desa yang ada belum seluruhnya tersertifikasi.7. Aset­aset   desa   yang   di  hibahkan   dan  dilaksanakan   oleh   Dinas/SKPD

terkait   secara  kualitas  kurang  maksimal  dikarenakan pelaksana  pihak

ketiga   tidak maksimal  melaksanakan mutu pekerjaan sehingga banyak

aset   yang   sebelum   di   pakai   sudah   mengalami   kerusakan   ringan   dan

sedang serta berat.8. Pembangunan berwawasan kawasan perdesaan belum optimal.

B. Bidang Ekonomi

1. Adanya  keterbatasan  dalam upaya  mendorong  pemberdayaan ekonomi

masyarakat. 2. Kesempatan kerja dan berusaha yang cukup sempit/belum memadai.3. Terbatasnya   kesempatan   pendidikan   dan   pelatihan   bagi   masyarakat,

khususnya   bagi   usia   produktif   dalam   rangka   meningkatkan

pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan hidup.4. Belum adanya  persiapan yang  konkrit   tentang  arah konsep BUMDesa

yang telah terbentuk, sehingga butuh bimbingan khusus dari supra desa

dalam pelaksaannya.5. Terbatasnya   informasi   dan   pengetahuan   masyarakat   dalam   usaha

kegiatan serta menguatkan daya jual produknya di pasaran.6. Keterbatasan   modal   dan   manajemen   bagi   pelaku   usaha   kecil   di

masyarakat   dikarenakan   pemerintah   desa   bisa   bisa   melakukan

penganggaran modal pada lembaga BUMDes. 

C. Bidang Sosial Budaya

1. Terbatasnya upaya­upaya masyarakat pada kebiatan pembinaan generasi

muda dan pengembangan keolahragaan, seni budaya, dan sosial. 2. Belum terwujudnya pola hidup bersih sehat masyarakat.3. Belum tertatanya sanitasi lingkungan yang baik di masyarakat desa.4. Semakin   berkurangnya   sumber­sumber   mata   air   untuk   memenuhi

kebutuhan hidup masyarakat.5. Di Beberapa wilayah pemukiman penduduk rentan terjadi tanah longsor.6. Masih terbatasnya upaya pengembangan seni dan budaya masyarakat.7. Keterlibatan   perempuan   dalam   pengambilan   keputusan   masih   relatif

rendah.

D. Bidang Pemerintahan

1. Masih  relatif   rendahnya kapasitas   lembaga  kemasyarakatan desa yang

ada.2. Pelayanan publik dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi

yang dilakukan Pemerintah Desa belum optimal. Teknologi informasi dan

komunikasi juga belum dimanfaatkan secara baik untuk melakukan tata

kelola desa secara umum.3. Belum maksimalnya kegiatan pemerintahan desa, dikarenakan aparatur

desa masih belum tertata dalam tugas, wewenang dan tanggungjawabnya,

sehingga pelaku pelaksana kegiatan masih belum berjalan baik dan aktif.4. Struktur dan tata organisasi Pemerintah Desa saat ini belum maksimal

dikarenakan masing­masing perangkat desa masih mengerjakan tugas­

tugas perbantuan dari seksi/urusan kegiatan yang bukan tupoksinya.

4.2. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan DesaProgram dan kegiatan pembangunan Desa Wlahar Wetan pada prinsipnya

terbagi   ke   dalam   tiga   bidang   kegiatan   utama,   yaitu   bidang   prasarana

pengembangan   wilayah,   bidang  ekonomi,   serta   bidang   pemerintahan   dan

kesejahteraan sosial. Kegiatan yang dilakukan di masing­masing bidang adalah

kegiatan prioritas yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Desa Wlahar Wetan (RPJMDes Wlahar Wretan) Tahun 2013–2018. Adapun Program Pembangunan Desa Wlahar Wetan Tahun 2016 sebagai

penjabaran visi dan misi, yaitu:1. Menciptakan pemerintahan yang profesional  untuk mencapai  pelayanan

yang prima.Program Perencanaan Pembangunan Desa; Program Pengembangan data Profil Desa berbasis Teknologi Informasi;

Program   Peningkatan   Pelayanan   Administrasi   Kependudukan   dan

Catatan Sipil; Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa; Pelayanan Administrasi Pertanahan dan PBB; Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja.

2. Mengembangkan potensi  masyarakat  untuk mengembangkan kreativitas

dan   bakatnya  dalam   meningkatkan   kualitas   hidup   dan   Pemenuhan

Kebutuhan Dasar. Pengelolaan  dan Pembinaan PAUD dan TK serta  Sarana Pendidikan

Lainnya; Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu; Pengembangan Pos Kesehatan dan Polindes; Program Pengembangan Budaya Baca dan Perpustakaan; Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Program Perbaikan gizi; Program Pengembangan Lingkungan yang Sehat; Program Perbaikan Sarana Prasarana PKD; Program Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Posyandu; Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia; Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak.

3. Mengembangkan potensi masyarakat melalui potensi produk unggulan. Program peningkatan Ketahanan pangan; Program Pedirian dan Pengembangan BUM Desa Program pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagan; Program Pengembangan Industri Rumah Tangga; Program Peningkatan, Pemasaran hasil   Industri Rumah Tangga yang

berbasis pertanian; Program   Peningkatan   Hasil   Pertanian/Perkebunan/Peternakan

berbasis teknologi tepat guna. Program pembangunan dan pengelolaan energi Mandiri;

4. Meningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam  pembangunan

Infrastruktur/ sarana dan Prasarana Desa. Program Pembangunan  Jalan Desa, Jalan Usaha Tani, dan Jembatan; Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong­gorong; Program Pembangunan Talud/Bronjong; Program Penyediaan Sarana Air Bersih berskala Desa; Program Penyediaan sanitasi lingkungan; Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi di Desa; Program Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah; Program pengelolaan aset­aset/infrastruktur pertanian; Program pembangunan irigasi tersier dan saluran budidaya perikanan; Program Infrastruktur Perdesaan;

Program Pembangunan energi barudan terbarukan

5. Menjaga   kelestarian   adat   istiadat   dan   menumbuh   kembangkan

keseimbangan   pembangunan  budaya  pedesaan   yang   berlandaskan

keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat; Program   Penataan,   Penguasaan,   Kepemilikan,   Penggunaan   dan

pemanfaatan Tanah Desa; Program Keluarga Berencana; Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan; Program Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga; Program Pengelolaan Keragaman Seni budaya; Program   Pemberdayaan   Masyarakat   untuk   menjaga   Keamanan   dan

Ketertiban;6. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan secara berkelanjutan:

Program Pengelolaa Sampah terpadu; Program Pengelolaan hutan milik desa

4.3. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan DesaProgram adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan

yang   dilaksanakan   oleh   suatu   organisasi   sebagai   upaya   untuk

mengimplementasikan   strategi   dan   kebijakan   serta   dalam   rangka   mencapai

tujuan dan sasaran suatu organisasi.

Pemerintah Desa Wlahar Wetan, sebagaimana dalam dokumen RPJMDes

2013­2018, menetapkan beberapa kebijakan umum yang dijabarkan pada dalam

program pembangunan desa yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Kebijakan   umum   peningkatan   ketersediaan,   akses,   kualitas   hidup

Masyarakat   Desa,   melalui   Program   Peningkatan   Sarana   Prasarana

Infrastruktur   Desa,   dengan   indikator   kinerja   program   adalah   (1)

Meningkatkan   Dana   Pembangunan   dan   Kegiatan   Pemberdayaan   serta

pembinaan Kelelmbagaan pada   tahun 2016;   (2)  Terbentuknya   lembaga­

lembaga/unit­unit   usaha   yang   mengelola   dan   menguatkan   organisasi

BUMDesa   (1   lembaga   tahun   2016);   (3)   Meningkatnya   peran   aktif

masyarakat   desa   dalam   pelaksanaan   pembangunan   desa;   dan   (4)

Tertanganinya   daerah   rawan   pangan   dan   rawan   bencana;   serta   (4)

Cakupan   layanan/bimbingan   dan   sarana   penunjang   kegiatan   dari

Pemerintah   Kabupaten   kepada   Desa   Wlahar   Wetan   sebagai   sentra

produksi (70% tahun 2016).

2. Kebijakan umum meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit

kerja dalam pelayanan publik untuk mewujudkan clean government and

good government, melalui 3 (tiga) program, yaitu : (1) Program Peningkatan

Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Desa, dengan indikator kinerja program

adalah   :   a)   rasio   ketersediaan   dokumen   perencanaan,   evaluasi   dan

pelaporan   (100%),   dan   b)   rasio   ketersediaan   dokumen   penatausahaan,

pengendalian  dan   evaluasi   laporan  keuangan.   (2)   Program  Peningkatan

Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur, dengan indikator

kinerja program adalah a) rasio penyediaan barang dan jasa administrasi

perkantoran   serta   pelayanan   tatausaha   kerumahtanggaan,   b)   rasio

penyelenggaraan rapat  koordinasi  dan konsultasi  di  dalam dan ke   luar

desa,   c)   rasio  pembangunan,  pengadaan,  pemeliharaan  dan  rehabilitasi

prasarana dan sarana aparatur, dan 4) rasio pembinaan dan peningkatan

pelayanan, tata usaha dan administrasi kepegawaian.

3. Kebijakan umum meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung

perencanaan  desa  dan penyelenggaraan  pemerintahan,  melalui   1   (satu)

program   yaitu   Program   Penyediaan   Data   Pembangunan   Desa,   dengan

indikator   kinerja   program   adalah   ketersediaan   data   dan   informasi

pembangunan.

Kegiatan   adalah   bagian   dari   program,   dan   terdiri   dari   sekumpulan

tindakan   pengerahan   sumberdaya,   baik   yang  berupa  personil   (SDM),   barang

modal termasuk peralatan dan teknologi,  dana, atau kombinasi dari beberapa

atau   kesemua   jenis   sumberdaya   tersebut   sebagai   masukan   (input)   untuk

menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengimplementasikan

program pembangunan desa adalah :

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Desa, pencapaian indikator

program   akan   dilaksanakan   melalui   kegiatan   :   (1)   Kegiatan

Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur Jalan Desa dan Jalan Usaha Tani;

(2)   Kegiatan   pembenahan   sarana   prasarana   pendidikan,   pembangunan

gedung  TK,   (3)  Pembinaan dan pengembangan bidang  pendidikan  anak

usia dini (4) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas

Kelembagaan   Kelompok   Tani/Gapoktan   dari   Penyuluhan   Pertanian,

Perikanan,   dan   Kehutanan;   (5)   Kegiatan   Fasilitasi   Pembinaan   dan

Pengembangan   Kapasitas   Sumberdaya   dan   Program   Penyuluhan

peningkatan usaha/ekonomi produktif pada masyarakat.

2. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Desa, pencapaian

indikator program di arahkan melalui kegiatan : (1) Kegiatan Penyusunan

Laporan Kinerja Keuangan dan Aset  Pemerintah Desa; dan  (2)  Kegiatan

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Program   Peningkatan   Sarana,   Prasarana   Perkantoran   dan   Kapasitas

Aparatur,   pencapaian   indikator   program   di   arahkan   melalui   kegiatan

antara  lain  :   (1)  Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran;  (2)

Kegiatan   Rapat­rapat   Koordinasi   dan   Konsultasi   ke   Dalam   dan   Luar

Daerah; (3) Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Perkantoran;   dan   (4)   Kegiatan   Peningkatan   Capacity   Building   Aparatur

Pemerintah Desa dan Pencitraan Kelembagaan Masyarakat Desa.

4. Program   Penyediaan   Data   Pembangunan   Desa,   pencapaian   indikator

program di  arahkan melalui  Kegiatan Pengelolaan dan Penyediaan Data

dan Informasi Pembangunan Desa.

4.3.1. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Dalam

Skala APBDesa di Tahun 2016 

A. Bidang Infrastruktur 1. Pembangunan,  Pengembangan   dan  Pemeliharaan   Jalan  Poros   dan

Jembatan Desa2. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Jalan Usaha Tani 3. Pembangunan,  Pengembangan,   Pemeliharaan  dan  Peningkatan   Jalan

Antar Desa Wlahar Wetan – Desa Pekaja4. Pembangunan,  Pengembangan dan  Pemeliharaan Prasarana Air Bersih

Dusun I dan II5. Pembangunan,  Pengembangan   dan  Pemeliharaan  Jaringan/Saluran

Irigasi Sekunder 6. Pembangunan,  Pengembangan dan  Pemeliharaan  Drainase  dan  Talud

Jalan Desa7. Pembangunan Gedung TK dan PKD8. Pengembangan dan Pemeliharaan Gedung PAUD9. Pengembangan dan Pemeliharaan Embung Desa10. Pembangunan Balai Latihan Ketrampilan Bersama

11. Pembangunan Gedung Serbaguna dan Kesenian12. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan/Rehabilitasi Lapangan

Bola 

B. Bidang Ekonomi1. Penguatan Modal bagi BUMDes Karya Kusuma Mandiri2. Pelatihan Budidaya Ternak Domba/Kambing3. Pelatihan Kewirausahaan bagi Kelompok Usia Produktif4. Pengembangan Budidaya Ternak Domba/Kambing5. Pengembangan Budidaya Ternak Sapi6. Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar7. Pengembangan   Manajemen   Produk   bagi   Kelompok   Usaha   Bersama

(KUB)/Pelaku Usaha Menengah dan Kecil8. Pengembangan   Usaha   Ekonomi   Masyarakat   Dalam   Pengembangan

wirausaha,   Peningkatan   Pendapatan,   serta   Perluasan   Skala   Ekonomi

Individu Warga atau Kelompok Masyarakat dan Desa9. Pelatihan  Pengelola  BUMDes  dan Pengembangan  bisnis  dan  pemetaan

kelayakan BUM Desa dan BUM Antar Desa10. Pembangunan dan pengelolaan Lumbung pangan11. Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Tradisional12. Pengembangan benih lokal13. Pengembangan dan pengelolaan keramba jaring apung14. Pembuatan Pupuk dan pakan organik15. Pelatihan Pengolahan Makanan dari Sumber­sumber Potensi Lokal16. Pemberian   Bantuan   Peralatan   Usaha   bagi   Kelompok   Usaha

Kecil/Kelompok PNPM/PKH/UKM17. Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga bagi Perempuan18. Pelatihan Kewirausahaan Desa untuk Pemuda.19. Pelatihan Budidaya Jamur Tiram20. Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar21. Pelatihan   Pengolahan   Limbah   Industri   Usaha   Pengelolaan   Tepung

Tapioka22. Pengembangan  Teknologi   Tepat  Guna  pengolahan  hasil   pertanian  dan

perikanan.23. Penguatan Modal UP2K24. Pelatihan   Pengelolaan   Administrasi   Keuangan   bagi   Kelompok   Simpan

Pinjam Perempuan/Masyarakat25. Pelatihan   Pemanfaatan   Multimedia   untuk   Pemasaran   Produk­produk

Desa26. Pelatihan Manajemen Usaha Tani27. Pelatihan membuat barang­barang kerajinan berbahan baku lokal (sabut

kelapa, tempurung kelapa, topeng/ukiran kayu, anyaman bambu/daun

dll) 

28. Pengembangan  keterampilan  penduduk di  bidang  kerajinan   tangannya

guna Meningkatkan nilai tambah komiditas ekonomi lokal.29. Woskhop Business Plan30. Investasi usaha ekonomi melalui kerjasama BUM Desa31. Bazar produk kerajinan/produk tangan/produk industri rumah tangga32. Pelatihan   manajemen   usaha   untuk   BUMDesa   dan   usaha   ekonomi

rumahan (home industry)

C. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa2. Pembangunan Kantor Desa3. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana Kantor Desa4. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan Desa5. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana LKMD/LPMD6. Pensertifikatan Tanah Kas Desa7. Rehabilitasi Alat­Alat Kesenian Gamelan8. Pelatihan Pengelolaan Informasi Desa Berbasis TIK9. Penguatan Kelembagaan Masyarakat Desa10. Pelatihan Administrasi bagi Pengurus Lembaga Kemasyarakatan11. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat12. Pelatihan Kader Pembangunan Desa13. Pelatihan Penyusunan Peraturan Desa14. Pembangunan/Pemeliharaan   dan   Rehabilitasi   Gedung/Balai

Poskesdes/Polindes15. Pembangunan Gedung TK Pertiwi Wlahar Wetan16. Pengadaan Penunjang Alat Kesehatan untuk Poskesdes/Polindes17. Pembangunan Gedung Posyandu Wlahar Wetan18. Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni19. Program Revitalisasi Sumber­sumber Mata Air20. Pembangunan Tempat Sanggar Seni Budaya (Kelompok Seni)

4.3.2. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Melalui

Kerjasama Antar Desa dan Pihak Ketiga 

1. Penyelenggaraan  kegiatan   Pemeliharaan   Saluran   Irigasi   Primer   yang

dikelola 4 (empat) desa. 2. Pengembangan   dan   Peningkatan  kegiatan   pengguna   air/P3A   sebagai

pengelola aset pertanian dan pembentukan dana cadangan kebutuhan air

irigasi pertanian.3. Pembangunan,  Pengembangan,   Pemeliharaan  dan  Peningkatan   Jalan

Antar Desa bekerjasama dengan Pemerintah Desa Wlahar Wetan –  Desa

Pekaja.

4. Pembangunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Peningkatan Kerjasama

penguatan   BUMDes   dengan   bekerjasama   dalam   penguatan   dan

manajemen   produk   desa   dalam   1   wilayah   kecamatan   dalam   lingkup

Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD).

4.3.3. Rencana Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Oleh

Desa Sebagai  Kewenangan Penugasan Dari  Pemerintah,  Pemerintah

Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten  

1. Pengelolaaan Saluran Irigasi Primer milik Pemprov Jawa Tengah dalam

kegiatan pendanaan bersama untuk pembelian bahan bakar kebutuhan

pompanisasi banjaran.

4.3.4.  Pelaksana  Kegiatan  Desa  Yang  Terdiri  Atas  Unsur  Perangkat  Desadan/atau Unsur Masyarakat Desa

Kepala   Desa   mengokordinasikan   kegiatan   pembangunan   Desa   yangdilaksanakan   oleh   perangkat   Desa   dan/atau   unsur   masyarakat   Desa.Pelaksanaan   kegiatan   pembangunan   Desa   meliputi   :   pembangunan   Desaberskala   lokal  Desa;  dan pembangunan sektoral  dan daerah  yang  masuk keDesa.

Pelaksanaan   pembangunan   Desa   yang   berskala   lokal   dikelola   melaluiswakelola Desa, kerjasama antar Desa dan/atau kerjasama Desa dengan pihakketiga.   Kepala   Desa   mengkoordinasikan   persiapan   dan   pelaksanaanpembangunan Desa terhitung sejak ditetapkan APB Desa.

Pembangunan   Desa   yang   bersumber   dari   program   sektoral   dan/atauprogram   daerah,   dilaksanakan   sesuai   dengan   ketentuan   dari   Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalamhal   ketentuan   menyatakan   pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   programdaerah diintegrasikan ke dalam pembangunan Desa, program sektor dan/atauprogram daerah di Desa dicatat dalam APB Desa.

Dalam hal ketentuan menyatakan pelaksanaan program sektor dan/atauprogram daerah didelegasikan kepada Desa, maka Desa mempunyai kewenanganuntuk   mengurus.   Pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   program   daerahdibahas   dan   disepakati   dalam   musyawarah   Desa   yang   diselenggarakan   olehBPD.

Dalam   hal   pembahasan   dalam   musyawarah   Desa   tidak   menyepakatiteknis   pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   program   daerah,   Kepala   Desadapat  mengajukan keberatan atas bagian dari   teknis  pelaksanaan yang tidakdisepakati,   disertai   dasar   pertimbangan   keberatan   dimaksud   kepadaBupati/Walikota.

Kepala Desa mengokordinasikan pelaksanaan program sektor dan/atauprogram daerah yang didelegasikan pelaksanaannya kepada Desa. Pelaksanaanprogram sektor dan/ atau program daerah dilakukan oleh perangkat desa dan/atau unsur masyarakat Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1. Tahapan Persiapan

Tahapan persiapan meliputi:

a. Penetapan pelaksana kegiatan;

b. Penyusunan rencana kerja;

c. Sosialisasi kegiatan;

d. Pembekalan pelaksana kegiatan;

e. Penyiapan dokumen administrasi;

f. Pengadaan tenaga kerja; dan

g. Pengadaan bahan/material.

2. Penetapan Pelaksana Kegiatan

Kepala   Desa   memeriksa   daftar   calon   pelaksana   kegiatan   yang   tercantumdalam   dokumen   RKP   Desa   yang   ditetapkan   dalam   APB   Desa,   danmenetapkan pelaksana kegiatan dengan keputusan Kepala Desa. Dalam halpelaksana kegiatan mengundurkan diri,  pindah domisili  keluar Desa, dan/atau dikenai sanksi pidana Kepala Desa dapat mengubah pelaksana kegiatan.Pelaksana   kegiatan   bertugas   membantu   Kepala   Desa   dalam   tahapanpersiapan dan tahapan pelaksanaan kegiatan.

3. Penyusunan Rencana Kerja

Pelaksana kegiatan menyusun rencana kerja bersama Kepala Desa, yang memuat antara lain :a. Uraian kegiatan;b. Biaya;c. Waktu pelaksanaan;d. Lokasi;e. Kelompok sasaran;f. Tenaga kerja; dang. Daftar pelaksana kegiatan.

Rencana  kerja   dituangkan   dalam   format   rencana   kerja   untuk   ditetapkandengan keputusan kepala Desa.

 

BAB VII

PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya

ditentukan   oleh   sejauh   mana   komitmen   dan   konsistensi   pemerintahan   dan

masyarakat   desa   saling   bekerjasama   membangun   desa.   Keberhasilan

pembangunan   yang   dilakukan   secara   partisipatif   mulai   dari   perencanaan,

pelaksanaan   sampai   pada   monitoring   evaluasi   akan   lebih   menjamin

keberlangsungan   pembangunan   di   desa.   Sebaliknya   permasalahan   dan

ketidakpercayaan   satu   sama   lain   akan   mudah   muncul   manakala   seluruh

komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadahi. 

 

Proses   penyusunan   RKP   Desa   yang   benar­benar   partisipatif   dan

berorientasi   pada   kebutuhan   riil   masyarakat   akan   mendorong   percepatan

pembangunan sekala desa menuju kemandirian desa.

Ditetapkan diPada tanggal

                                                        Kepala Desa Wlahar Wetan

DODIET PRASETYO A, ST