file · web viewmakalah. kerajaan islam. di nusantara “kerajaan samudra...

40
MAKALAH KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1 Dosen pengampu : Dr. Djono ,M.Pd Disusun oleh : 1. Arga Bagas Desika (K4412007) 2. Dina Nurfadila (K4412015) 3. Dwi Lestari (K4412016) 4. Laela Pujiwati N (K4412040) 5. Ninik Rahayu (K4412057) 6. Oktavia Linda Mundarwati (K4412059) 7. Sigit Bayu Kurniawan (K4412072) 8. Taufik Wahyu Permana (K4412076) 9. Wulan Nurjanah (K4412081) PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH i

Upload: truongduong

Post on 02-Feb-2018

271 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

MAKALAHKERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA

“KERAJAAN SAMUDRA PASAI”

Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1

Dosen pengampu : Dr. Djono ,M.Pd

Disusun oleh :

1. Arga Bagas Desika (K4412007)

2. Dina Nurfadila (K4412015)

3. Dwi Lestari (K4412016)

4. Laela Pujiwati N (K4412040)

5. Ninik Rahayu (K4412057)

6. Oktavia Linda Mundarwati (K4412059)

7. Sigit Bayu Kurniawan (K4412072)

8. Taufik Wahyu Permana (K4412076)

9. Wulan Nurjanah (K4412081)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

i

Page 2: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menunjukkan

kepada kita semua jalan yang benar. Shalawat dan salamnya penulis haturkan

kepada Nabi pembawa berkah dan penghancur kebatilan, Muhammad Shallallahu

Alaihi Wassalam.

Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Sejarah Indonesia Madya 1. Selain itu tujuan penulis menyusun Makalah ini

adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai Kerajaan Islam di Nusantara yaitu

Kerajaan Samudra Pasai.

Dalam penyelesaian Makalah ini, penulis banyak menemui kesulitan.

Namun berkat bimbingan dari beberapa pihak, akhirnya Makalah ini dapat

terselesaikan walaupun masih banyak kekurangannya. Karena itu, sepantasnya

jika penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun agar tugas ini menjadi lebih baik dan berguna di masa depan.

Mudah-mudahan Makalah ini dapat membuktikan bahwa penulis dapat

melaksanakan tugas ini dengan semaksimal mungkin dan dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan rekan-rekan pada umumnya.

Surakarta, 8 Oktober 2013

Penulis,

ii

Page 3: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...................................................................................1

2. Rumusan Masalah..............................................................................1

3. Tujuan Penulisan................................................................................2

B. PEMBAHASAN

1. Awal masuk islam di Kerajaan Samudra Pasai..................................3

2. Proses berkembangnya Kerajaan Samudra Pasai di segala bidang....4

3. Raja- raja yang berpengaruh di Kerajaan Samudra Pasai..................6

4. Puncak kejayaan Kerajaan Samudra Pasai.........................................8

5. Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai...............................................10

6. Peninggalan dari Kerajaan Samudra Pasai.........................................15

C. PENUTUP

1. Simpulan............................................................................................20

2. Saran..................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii

Page 4: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah kedatangan Islam, terjadi proses penyebaran yang begitu luas.

Akibatnya tumbuh dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam dikepulauan

Indonesia. Kerajaan Islam tersebut tumbuh dan berkembang di daerah Sumatra,

Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.

Kerajaan islam di Sumatra yang dimulai dari berita awal abad ke-16 dari

Tome Pires dalam Sume Oriental (1512-1515) mengatakan bahwa Sumatra,

terutama disepanjang pesisir selat Malaka dan pesisir barat Sumatra telah banyak

kerajaan islam baik yang besar maupun yang kecil. Kerajaan-kerajaan tersebut

adalah Aceh, Bican, Lambri, Pedir, Pirada, Pase, Aru, Arcat, Rupat, Siak,

Kampar, Tongakal, Indragiri, Jambi, Palembang, Andalas, Pariaman,

Minangkabau, Tiku, Panchur, dan Barus.1 Kerajaan-kerajaan tersebut ada yang

tengah mengalami perkembangan bahkan ada yang sedang mengalami keruntuhan

karena pergeseran politik satu dengan lainnya. Berdasarkan sumber sejarah

lainnya bahkan data arkeologis ada kerajaan Islam yang sudah tumbuh sejak dua

abad sebelum kehadiran Tome Pires, yaitu Kerajaan Islam Samudra Pasai.

Tumbuhnya kerajaan Islam Samudra Pasai tidak dapat dipisahkan dari letak

geografisnya yang senantiasa tersentuh pelayaran dan perdagangan internasional

melalui Selat Malaka yang sudah ada sejak abad-abad pertama Masehi. Sejak

abad ke-7 dan ke-8 Masehi para pedagang muslim dari Arabia, Persi (Iran), dan

dari negeri-negeri Tmur Tengah mulai memegang peranan penting. Dari latar

belakang inilah akan dibahas lebih jauh mengenai kerajaan islam kedua di

Indonesia yang sangat memiliki pengaruh terhadap kerajaan islam lainnya di

Nusantara.

B. Rumusan Masalah1 Cortesao, Armando, The Suma Oriental of Tome Pires An Account Of The East, From The Red Sea to Japan Written in Malacca and India (1512-1515), volume 1, Hakluyt Society, 1944 Kraus Reprint Limited Nendeln/Liechtenstein,1967, hlm. 135-136

1

Page 5: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

1. Bagaimana Awal masuk Islam di Kerajaan Samudra Pasai?

2. Seperti apa Proses berkembangnya Kerajaan Samudra Pasai di segala

bidang?

3. Siapa saja Raja- raja yang berpengaruh di Kerajaan Samudra Pasai?

4. Bagaiamana keadaan Puncak kejayaan Kerajaan Samudra Pasai?

Factor apa yang mempengaruhi Kemunduran Kerajaan Samudra

Pasai?

5. Apa saja Peninggalan dari Kerajaan Samudra Pasai?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum penulisan ini adalah untuk menyelesaikan tugas Sejarah

Indonesia Madya 1 Mengenai Kerajaan Islam di Nusantara yaitu

Kerajaan Samudra Pasai.

2. Tujuan Khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Awal

masuk Islam di Kerajaan Samudra Pasai, Proses berkembangnya

Kerajaan Samudra Pasai di segala bidang, Raja- raja yang

berpengaruh di Kerajaan Samudra Pasai, Puncak kejayaan Kerajaan

Samudra Pasai, Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai, Peninggalan

dari Kerajaan Samudra Pasai.

2

Page 6: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

BAB IIPEMBAHASAN

A. Awal masuk islam di Kerajaan Samudra Pasai

Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan.

Sekitar abad ke-7 dan 8, Selat Malaka sudah mulai dilalui oleh pedagang-

pedagang Muslim dalam pelayarannya ke negeri-negeri di Asia Tenggara dan

Asia Timur. Berdasarkan berita Cina zaman T’ang, pada abad-abad tersebut

diduga masyarakat Muslim telah ada, baik di Kanton maupun di daerah Sumatera.

Di Sumatera, daerah yang pertama kali disinggahi oleh orang-orang Islam

adalah pesisir Samudera. Penyebabnya terdiri dari para mubaligh dan saudagar

Islam yang datang dari Arab, Mesir, Persia dan Gujarat. Para saudagar ini banyak

dijumpai di beberapa pelabuhan di Sumatera yaitu di Barus yang terletak di pesisir

Barat Sumatera, Lamuri di pesisir Timur Sumatera dan di pesisir lainnya seperti di

Perlak,yaitu sekitar tahun 674 Masehi.

Kehadiran agama Islam di Pasai mendapat tanggapan yang cukup berarti

di kalangan masyarakat. Di Pasai agama Islam tidak hanya diterima oleh lapisan

masyarakat pedesaan atau pedalaman malainkan juga merambah lapisan

masyarakat perkotaan. Dalam perkembangan selanjutnya, berdirilah kerajaan

Samudera Pasai.

Samudera Pasai didirikan oleh Nizamudin Al-Kamil pada tahun 1267.

Nizamudin Al-Kamil adalah seorang laksmana angkatan laut dari Mesir sewaktu

dinasti Fatimiyah berkuasa. Ia ditugaskan untuk merebut pelabuhan Kambayat di

Gujarat pada tahun 1238 M. Setelah itu, ia mendirikan kerajaan Pasai untuk

menguasai perdagangan Lada. Dinasti Fatimiyah merupakan dinasti yang

beraliran paham Syiah, maka bisa dianggap bahwa pada waktu itu Kerajaan Pasai

juga berpaham Syiah. Akan tetapi, pada saat ada ekspansi ke daerah Sampar

Kanan dan Sampar Kiri sang laksamana Nizamudin Al-Kamil gugur.

Setelah keruntuhan dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah pada tahun

1284, dinasti Mamuluk yang bermadzhab Syafi’I berinisiatif mengambil alih

kekuasaan Kerajaan Pasai. Selain untuk menghilangkan pengaruh Syiah,

3

Page 7: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

penaklukan ini juga bertujuan untuk menguasai pasar rempah-rempah dan lada

dan pelabuhan Pasai. Maka, Syekh Ismail bersama Fakir Muhammad menunaikan

tugas tersebut. Mereka akhirnya dapat merebut Pasai. Selanjutnya dinobatkanlah

Marah Silu sebagai raja Samudera Pasai yang pertama oleh Syekh Ismail. Setelah

Marah Silu memeluk Islam dan dinobatkan menjadi raja, dia diberi gelar “Malikus

Saleh” pada tahun 1285. Nama ini adalah gelar yang dipakai oleh pembangunan

kerajaan Mamuluk yang pertama di Mesir yaitu “Al Malikus Shaleh Ayub”.

Ada kisah-kisah menarik yang diterangkan dalam Hikayat Raja Pasai

seputar Marah Silu. Kisah-kisah ini nyaris di luar nalar dan beraroma mistis.

Seperti adanya sabda Rasulullah yang menaubatkan berdirinya kerajaan Samudera

Pasai ataupun kisah Merah Silu yang tanpa diajari siapapun mampu membaca Al

Quran 30 juz dengan sempurna. Terlepas dari itu, Malik As Saleh kemudian

berpindah paham, dari Syiah menjadi paham Syafi’i. Maka aliran paham di

Kerajaan Samudera Pasai yang semula Syiah berubah menjadi paham Syafi’I

yang sunni.

B. Proses berkembangnya Kerajaan Samudra Pasai di segala bidang

Dengan timbulnya Kerajaan Samudra Pasai maka Kesultanan Perlak mengalami kemunduran. Samudra Pasai tampil sebagai bandar dagang utama di pantai timur Sumatra Utara. Samudra Pasai tidak hanya menjadi pusat perdagangan lada ketika itu, tetapi juga sebagai pusat pengembangan agama Islam bermazhab Syafi’i.

Pada masa pemerintahan Sultan Malik Al Saleh berkembanglah agama Islam mazhab Syafi’i. Awalnya Sultan Malik Al Saleh merupakan pemeluk Syi’ah yang di bawa dari pedagang-pedagang Gujarat yang datang ke Indonesia pada abad 12. Pedagang-pedagang Gujarat bersama-sama pedagang Arab dan Persia menetap di situ dan mendirikan kerajaan-kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Perlak di muara Sungai Perlak dan Kerajaan Samudra Pasai di muara

4

Page 8: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Sungai Pasai. Namun kemudian Sultan Malik Al Saleh berpindah menjadi memeluk Islam bermazhab Syafi’i atas bujukan Syekh Ismail yang merupakan utusan Dinasti Mameluk di Mesir yang beraliran mazhab Syafi’i. Pada masa pemerintahan Sultan Malik Al Saleh juga Samudra Pasai mendapat kunjungan dari Marco Polo.

a. Kehidupan Politik

Raja pertama samudra pasai sekaligus pendiri kerajaan adalah Marah silu

bergelar sultan Malik al Saleh, dan memerintah antara tahun 1285-1297. Pada

masa pemerintahan Sultan Malik Al Saleh, kerajaan tersebut telah memiliki

lembaga Negara yang teratur dengan angkatan perang laut dan darat yang kuat,

meskipun demikian, secara politik kerajaan Samudra Pasai masih berada dibawah

kekuasaan Majapahit. Pada tahun 1295, Sulthan malik al saleh menunjuk anaknya

sebagai raja, yang kemudian dikenal dengan Sultan Malik Al Zahir I (1297-1326),

Pada masa pemerintahannya samudra pasai berhasail menaklukkan kerajaan islam

Perlak.

Setelah sultan Malik Al Zahir I mangkat, Pimpinan kerajaan diserahkan

kepada Sultan ahmad laikudzahir yang bergelar Sulthan Malik Al Zahir II (1326-

1348)

b. Kehidupan Ekonomi

Karena letak geografisnya yang strategis, ini mendukung kreativitas

mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga

mempersiapkan bandar – bandar yang digunakan untuk :

Menambah perbekalan untuk pelayaran selanjutnya

Mengurus soal – soal atau masalah – masalah perkapalan

Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar

negeri

Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa

daerah di Indonesia

Tahun 1350 M merupakan masa puncak kebesaran kerajaan Majapahit,

masa itu juga merupakan masa kebesaran Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan

5

Page 9: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Samudera Pasai juga berhubungan langsung dengan Kerajaan Cina sebagai siasat

untuk mengamankan diri dari ancaman Kerajaan Siam yang daerahnya meliputi

Jazirah Malaka.

Perkembangan ekonomi masyarakat Kerajaan Samudera Pasai bertambah

pesat, sehingga selalu menjadi perhatian sekaligus incaran dari kerajaan –

kerajaan di sekitarnya. Setelah Samudera Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka

maka pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka.

c. Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut

aturan – aturan dan okum – okum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat

persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di Arab.

Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat julukan Daerah

Serambi Mekkah.

C. Raja- raja yang berpengaruh di Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai ini merupakan kerajaan islam kedua sesudah

Perlak. Sumber-sumber sejarah mengenai kerajaan ini jauh lebih lengkap

dibandingkan dengan kerajaan pertama. Disamping Hikayat, berita-berita luar

negeri, kerajaan ini juga meninggalkan peninggalan arkeologis berupa prasasti

yang dapat menjadi saksi utama mengenai telah berdirinya kerajaan ini.

Menurut buku Daliman, Pendiri kerajaan Samudra Pasai adalah Sultan

Malik Al Shaleh. Hal ini diketahui dengan pasti dari prasasti yang terdapat dari

batu nisan makamnya yang menyatakan bahwa sultan Malik Al Shaleh ini

meninggal pada bulan Ramadhan 676 tahun sesudah hijrah Nabi atau 1297, jadi 5

tahun sesudah kunjungan Marcopolo ke negeri ini dalam perjalanannya pulang

dari Cina.

Tradisi dari hikayat raja-raja Pasai menceritakan asal-usul Sultan Malik

Al-Saleh. Sebelum menjadi raja dan bergelar Sultan, raja ini semula adalah

seorang marah dan bernama Marahsilu. Ayah Marahsilu bernama Marah Gajah

dan ibunya adalah Putri Betung. Putri Betung mempunyai rambut pirang di

kepalanya. Ketika rambut pirang itu dibantun oleh Marah Gajah keluarlah darah

6

Page 10: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

putih. Setelah darah putih itu berhenti mengalir, maka menghilanglah Putri

Betung. Peristiwa itu didengar oleh ayah angkat Putri Betung ialah Raja

Muhammad. Raja Muhammad karena marah segera mengerahkan orang-orangnya

untuk mencari dan menangkap Marah Gajah. Marah Gajah yang takut karena

kehilangan Putri Betung menyingkir dan meminta perlindungan dari ayah

angkatnya pula yang bernama Raja Ahmad. Ternyata Raja Muhammad dan Raja

Ahmad adalah dua orang bersaudara. Tetapi karena peristiwa Putri Betung d atas,

maka kedua orang bersaudara itu akhirnya berperang. Keduanya tewas dan Marah

Gajah sendiri juga tewas terbunuh dalam peperangan. Putri Betung meninggalkan

dua orang putra yaitu Marah Sum dan Marah Silu, mereka berdua meninggalkan

tempat kediamannya dan mulai hidup mengembara. Marah Sum kemudian

menjadi raja Biruen. Sedang Marah Silu akhirnya dapat merebut rimba Jirun dan

menjadi raja di situ. Marah Slu mendirikan istana kerajaannya di atas bukit yang

banyak didiami oleh semut besar yang oleh rakyat di sekitarnya disebut Semut

Dara (Samudra). Itulah sebabnya maka negara itu kemudian dinamakan negara

Samudra.

Semula Marah Silu adalah penganut agama Islam aliran Syi’ah. Seperti

kita ketahui bahwa agama Islam yang berpengaruh di pantai timur Sumatra Utara

pada waktu itu adalah agama Islam aliran Syi’ah.

Untuk melenyapkan pengaruh Syi’ah dan untuk kemudian

mengembangkan Islam mahzab Syafi’i di pantai timur Sumatra Utara, maka

Dinasti Mameluk di Mesir yang beraliranmahzab Syafi’i pada 1254 mengirimkan

Syekh Ismail ke pantai timur Sumatra Utara bersama Fakir Muhammad, bekas

ulama di pantai barat India. Di Samudra Pasai, Syekh Ismail berhasil menemui

Marah Silu dan berhasil pula membujukknya untk memeluk agama Islam mahzab

Syafi’i kemudian Syekh Ismail menobatkan Marah Silu sebagai Sultan pertama di

kerajaan Samudra Pasai dan bergelar Sultan Malik Al-Saleh. Pengikut Marah Silu

yang bernama Sri Kaya dan Bawa Kaya ikut juga masuk mahzab Syafi’i dan

berganti nama pula menjadi Sidi Ali Khiauddin dan Sidi Ali Hassanuddin.

Penobatan Marah Silu sebagai Sultan pertama di Samudra Pasai oleh

Syekh Ismail ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Setelah Sultan

7

Page 11: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Malik Al Saleh meninggal pada 1297 ia digantikan oleh putranya, Sultan Muhammad, yang lebih terkenal dengan Sultan Malik Al Tahir yang memerintah sampai tahun 1326. Kemudian ia digantikan oleh Sultan Ahmad Bahian Syah Malik Al Tahir dan pada masa pemerintahan beliau Samudra Pasai juga mendapat kunjungan dari Ibnu Batutah. Ibnu Battutah adalah seorang dari Afrika Utara yang bekerja pada Sultan Delhi di India. Ia mengunjungi Samudra Pasai dalam rangka singgah ketika melakukan perjalanannya ke Cina sebagai utusan Sultan Delhi. Dalam catatan-catatan Ibnu Batutah kita dapat mengetahui bagaimana peranan Samudra Pasai ketika perkembangannya. Sebagai bandar utama perdagangan di pantai timur Sumatra Utara, Samudra Pasai banyak didatangi oleh kapal-kapal dari India, Cina, dan dari daerah-daerah lain di Indonesia. Di bandar tersebut kapal-kapal saling bertemu, transit, membongkar serta memuat barang-barang dagangannya.

Dalam sistem pemerintahanannya, Samudra Pasai mengadopsi dari India dan Persia. Keraton dan Istana Kerajaan Samudra Pasai dibangun bergaya arsitektur India. Pengaruh Persia dapat terlihat dari gelar-gelar yang digunakan oleh pemerintahan kerajaan. Raja sendiri menggunakan gelar syah, sedang patihnya yang mendampingi raja bergelar amir, bahkan di antara pembesar-pembesar kerajaan terdapat pula orang Persia.

D. Puncak kejayaan Kerajaan Samudra Pasai

Puncak Kejayaan Samudra Pasai Puncak kejayaan kerajaan samudra pasai

ini ditandai dengan adanya perkembangan dibidang-bidang kehidupan kerajaan

Samudra pasai, seperti ;

a. Di bidang perekonomian dan perdagangan

8

Page 12: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Dalam segi ekonomi perkembangan kerajaan Samudra Pasai ini ditandai

dengan sudah adanya mata uang yang diciptakan sendiri untuk alat pembayaran

yang terbuat dari emas, uang ini dinamakan Dirham. Selain itu, ditandai juga

dengan berkembangnya Kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan

internasional pada masa pemerintahan Sultan Malikul Dhahir, dengan lada

sebagai salah satu komoditas ekspor utama. Saat itu Pasai diperkirakan

mengekspor lada sekitar 8.000- 10.000 bahara setiap tahunnya, selain komoditas

lain seperti sutra, kapur barus, dan emas yang didatangkan dari daerah pedalaman.

Bukan hanya perdagangan ekspor-impor yang maju. Sebagai bandar dagang yang

maju. Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Pulau Jawa juga terjalin.

Produksi beras dari Jawa ditukar dengan lada. Pedagang -pedagang Jawa

mendapat kedudukan yang istimewa di pelabuhan Samudera Pasai. Mereka

dibebaskan dari pembayaran cukai.

b. Di bidang sosial dan budaya

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut

aturan–aturan dan hukum – hukum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat

persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di Arab.

Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat julukan Daerah

Serambi Mekkah. Kerajaan Samudera Pasai berkembang sebagai penghasil karya

tulis yang baik. Beberapa orang berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa

oleh agama Islam untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu, yang

kemudian disebut dengan bahasa Jawi dan hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara

karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja Pasai (HRP). Bagian awal teks ini

diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M. HRP menandai dimulainya

perkembangan sastra Melayu klasik di bumi nusantara. Bahasa Melayu tersebut

kemudian juga digunakan oleh Syaikh Abdurrauf al-Singkili untuk menuliskan

buku-bukunya. Selain itu juga berkembang ilmu tasawuf yang diterjemahkan ke

dalam bahasa Melayu.

c. Di bidang agama

Sesuai dengan berita dari Ibn Battutah tentang kehadiran ahli-ahli agama

dari Timur Tengah, telah berperan penting dalam proses perkembangan Islam di

9

Page 13: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Nusantara. Berdasarkan hal itu pula, diceritakan bahwa Sultan Samudra Pasai

begitu taat dalam menjalankan agama Islam sesuai dengan Mahzab Syafi'I dan ia

selalu di kelilingi oleh ahli-ahli teologi Islam. Dengan raja yang telah beragama

Islam, maka rakyat pun memeluk Islam untuk menunjukan kesetiaan dan

kepatuhannya kepada sang raja. Karena wilayah kekuasaan Samudra Pasai yang

cukup luas, sehingga penyebaran agama Islam di wilayah Asia Tenggara menjadi

luas.

d. Di bidang politik

Pada masa pemerintahan Sultan Malik as-Shalih telah terjalin hubungan

baik dengan Cina. Diberitakan bahwa Cina telah meminta agar Raja Pasai untuk

mengirimkan dua orang untuk dijadikan duta untuk Cina yang bernama Sulaeman

dan Snams-ad-Din. Selain dengan Cina, Kerajaan Samudra Pasai juga menjalin

hubungan baik dengan negeri-negeri Timur Tengah. Pada masa pemerintahan

Sultan Mahmud Malik az-Zahir, ahli agama mulai dari berbagai negeri di Timur

Tengah salah satunya dari Persi (Iran) yang bernama Qadi Sharif Amir Sayyid dan

Taj-al-Din dari Isfahan. Hubungan persahatan Kerajaan Samudra Pasai juga

terjalin dengan Malaka bahkan mengikat hubungan perkawinan.

E. Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

1. Faktor Interen Kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

a. Tidak Ada Pengganti yang Cakap dan Terkenal Setelah Sultan

Malik At Thahrir

Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaan pada masa

pemerintahan Sultan Malik At Tahrir, sistem pemerintahan Samudera Pasai sudah

teratur baik, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan internasional. Pedagang-

pedagang dari Asia, Afrika, China, dan Eropa berdatangan ke Samudera Pasai.

Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Pulau Jawa juga terjalin erat.

Produksi beras dari Jawa ditukar dengan lada.

Setelah Sultan Malik At Tahrir wafat tidak ada penggantinya yang cakap

dalam meminmpin kerajaan Samudra Pasai dan terkenal, sehingga peran

penyebaran agama Islam diambil alih oleh kerajaan Aceh.

10

Page 14: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Kerajaan Samudera Pasai semakin lemah ketika di Aceh berdiri satu lagi

kerajaan yang mulai merintis menjadi sebuah peradaban yang besar dan maju.

Pemerintahan baru tersebut yakni Kerajaan Aceh Darussalam yang didirikan oleh

Sultan Ali Mughayat Syah. Kesultanan Aceh Darussalam sendiri dibangun di atas

puing-puing kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Aceh pada masa pra Islam,

seperti Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan

Kerajaan Indrapura. Pada 1524, Kerajaan Aceh Darussalam di bawah pimpinan

Sultan Ali Mughayat Syah menyerang Kesultanan Samudera Pasai. Akibatnya,

pamor kebesaran Kerajaan Samudera Pasai semakin meredup sebelum benar-

benar runtuh. Sejak saat itu, Kesultanan Samudera Pasai berada di bawah kendali

kuasa Kesultanan Aceh Darussalam.

b. Terjadi Perebutan kekuasaan

Pada tahun 1349 Sultan Ahmad Bahian Syah malik al Tahir meninggal

dunia dan digantikan putranya yang bernama Sultan Zainal Abidin Bahian Syah

Malik al-Tahir. Bagaimana pemerintahan Sultan Zainal Abidin ini tidak banyak

diketahui. Rupanya menjelang akhir abad ke-14 Samudra Pasai banyak diliputi

suasana kekacauan karenaa terjadinya perebutan kekuasaan, sebagai dapat

diungkap dari berita-berita Cina. Beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya

kerajaan Samudra Pasai, yaitu pemberontakan yang dilakukan sekelompok orang

yang ingin memberontak kepada pemerintahan kerajaan Samudra Pasai. Karena

pemberontakan ini, menyebabkan beberapa pertikaian di Kerajaan Samudra Pasai.

Sehingga terjadilah perang saudara yang membuat pertumpahan darah yang sia-

sia. Untuk mengatasi hal ini, Sultan Kerajaan Samudra Pasai waktu itu melakukan

sesuatu hal yang bijak, yaitu meminta bantuan kepada Sultan Malaka untuk segera

menengahi dan meredam pemberontakan. Namun Kesultanan Pasai sendiri

akhirnya runtuh setelah ditaklukkan oleh Portugal tahun1521 yang sebelumnya

telah menaklukan Malaka tahun 1511, dan kemudian tahun 1524 wilayah Pasai

sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.

2. Faktor Eksteren kemunduran Kerajaan Samudra Pasai

a. Serangan dari Majapahit Tahun 1339

11

Page 15: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami ancaman dari

Kerajaan Majapahit dengan Gajah Mada sebagai mahapatih. Gajah Mada diangkat

sebagai patih di Kahuripan pada periode 1319-1321 Masehi oleh Raja Majapahit

yang kala itu dijabat oleh Jayanegara. Pada 1331, Gajah Mada naik pangkat

menjadi Mahapatih ketika Majapahit dipimpin oleh Ratu Tribuana Tunggadewi.

Ketika pelantikan Gajah Mada menjadi Mahapatih Majapahit inilah keluar

ucapannya yang disebut dengan Sumpah Palapa, yaitu bahwa Gajah Mada tidak

akan menikmati buah palapa sebelum seluruh Nusantara berada di bawah

kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Mahapatih Gajah Mada rupanya sedikit terusik mendengar kabar tentang

kebesaran Kerajaan Samudera Pasai di seberang lautan sana. Majapahit khawatir

akan pesatnya kemajuan Kerajaan Samudera Pasai. Oleh karena itu kemudian

Gajah Mada mempersiapkan rencana penyerangan Majapahit untuk menaklukkan

Samudera Pasai. Desas-desus tentang serangan tentara Majapahit, yang menganut

agama Hindu Syiwa, terhadap kerajaan Islam Samudera Pasai santer terdengar di

kalangan rakyat di Aceh. Ekspedisi Pamalayu armada perang Kerajaan Majapahit

di bawah komando Mahapatih Gajah Mada memulai aksinya pada 1350 dengan

beberapa tahapan.

Serangan awal yang dilakukan Majapahit di perbatasan Perlak mengalami

kegagalan karena lokasi itu dikawal ketat oleh tentara Kesultanan Samudera Pasai.

Namun, Gajah Mada tidak membatalkan serangannya. Ia mundur ke laut dan

mencari tempat lapang di pantai timur yang tidak terjaga. Di Sungai Gajah, Gajah

Mada mendaratkan pasukannya dan mendirikan benteng di atas bukit, yang

hingga sekarang dikenal dengan nama Bukit Meutan atau Bukit Gajah Mada.

Gajah Mada menjalankan siasat serangan dua jurusan, yaitu dari jurusan

laut dan jurusan darat. Serangan lewat laut dilancarkan terhadap pesisir di

Lhokseumawe dan Jambu Air. Sedangkan penyerbuan melalui jalan darat

dilakukan lewat Paya Gajah yang terletak di antara Perlak dan Pedawa. Serangan

dari darat tersebut ternyata mengalami kegagalan karena dihadang oleh tentara

Kesultanan Samudera Pasai. Sementara serangan yang dilakukan lewat jalur laut

justru dapat mencapai istana.

12

Page 16: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Selain alasan faktor politis, serangan Majapahit ke Samudera Pasai dipicu

juga karena faktor kepentingan ekonomi. Kemajuan perdagangan dan

kemakmuran rakyat Kerajaaan Samudera Pasai telah membuat Gajah Mada

berkeinginan untuk dapat menguasai kejayaan itu. Ekspansi Majapahit dalam

rangka menguasai wilayah Samudera Pasai telah dilakukan berulangkali dan

Kesultanan Samudera Pasai pun masih mampu bertahan sebelum akhirnya

perlahan-lahan mulai surut seiring semakin menguatnya pengaruh Majapahit di

Selat Malaka.

Hingga menjelang abad ke-16, Kerajaan Samudera Pasai masih dapat

mempertahankan peranannya sebagai bandar yang mempunyai kegiatan

perdagangan dengan luar negeri. Para ahli sejarah yang menumpahkan minatnya

pada perkembangan ekonomi mencatat bahwa Kerajaan Samudera Pasai pernah

menempati kedudukan sebagai sentrum kegiatan dagang internasional di

nusantara semenjak peranan Kedah berhasil dipatahkan.

Namun, kemudian peranan Kerajaan Samudera Pasai yang sebelumnya

sangat penting dalam arus perdagangan di kawasan Asia Tenggara dan dunia

mengalami kemerosotan dengan munculnya bandar perdagangan Malaka di

Semenanjung Melayu Bandar Malaka segera menjadi primadona dalam bidang

perdagangan dan mulai menggeser kedudukan Pasai. Tidak lama setelah Malaka

dibangun, kota itu dalam waktu yang singkat segera dibanjiri perantau-perantau

dari Jawa.

Akibat kemajuan pesat yang diperoleh Malaka tersebut, posisi dan peranan

Kerajaan Samudera Pasai kian lama semakin tersudut, nyaris seluruh kegiatan

perniagaannya menjadi kendor dan akhirnya benar-benar patah di tangan Malaka

sejak tahun 1450. Apalagi ditambah kedatangan Portugis yang berambisi

menguasai perdagangan di Semenanjung Melayu. Orang-orang Portugis yang

pada 1521 berhasil menduduki Kesultanan Samudera Pasai.

b. Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis

Tercatat, selama abad 13 sampai awal abad 16, Samudera Pasai dikenal

sebagai salah satu kota di wilayah Selat Malaka dengan bandar pelabuhan yang

13

Page 17: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

sangat sibuk. Pasai menjadi pusat perdagangan internasional dengan lada sebagai

salah satu komoditas ekspor utama.

Letak geografis kerajaan samudera pasai terletak di Pantai Timur Pulau

Sumatera bagian utara berdekatan dengan jalur pelayaran internasional (Selat

Malaka). Letak Kerajaan Samudera Pasai yang strategis, mendukung kreativitas

mayarakat untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga

mempersiapkan bandar - bandar yang digunakan untuk:

1) Menambah perbekalan pelayaran selanjutnya

2) Mengurus masalah – masalah perkapalan

3) Mengumpulkan barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar

negeri

4) Menyimpan barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa

daerah di Indonesia.

Namun Setelah kerajaan Samudra Pasai dikuasai oleh Kerajaan Malaka

pusat perdagangan dipindahkan ke Bandar Malaka. Dengan beralihnya pusat

perdagangan ke Bandar Malaka maka perekonomian di Bandar Malaka menjadi

ramai karena letaknya yang lebih strategis dibanding bandar-bandar di Samudra

Pasai.

c. Serangan Portugis

Orang-orang Portugis memanfaatkan keadaan kerajaan Samudra Pasai

yang sedang lemah ini karena adanya berbagai perpecahan (kemungkinan karena

politik / kekuasaan) dengan menyerang kerajaan Samudra Pasai hingga akhirnya

kerajaan Samudra Pasai runtuh. Sebelumnya memang orang-orang Portugis telah

menaklukan kerajaan Malaka, yang merupakan kerajaan yang sering membantu

kerajaan Samudra Pasai dan menjalin hubungan dengan kerajaan Samudra Pasai.

Orang-orang Portugis datang ke Malaka, karena telah mengetahui bahwa

pelabuhan Malaka merupakan pelabuhan transito yang banyak didatangi pedagang

dari segala penjuru angin. Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara.

Julukan itu diberikan mengingat peranannya sebagai jalan lalu lintas bagi

pedagang-pedagang asing yang hendak masuk dan keluar pelabuhan-pelabuhan

Indonesia. Malaka pada akhir abad ke-15 dikunjungi oleh para saudagar yang

14

Page 18: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

datang dari Arab, India, Asia Tenggara dan saudagar-saudagar Indonesia. Hal ini

sangat menarik perhatian orang-orang Portugis.

Maksud Portugis untuk menduduki Malaka adalah untuk menguasai

perdagangan melalui selat Malaka.Kedatangan orang-orang Portugis di bawah

pimpinan Diego Lopez de Squeira ke Malaka atas perintah raja Portugis,

bertujuan untuk membuat perjanjian-perjanjian dengan penguasa-penguasa di

Malaka. Perjanjian-perjanjian ini dimaksudkan untuk memperoleh suatu izin

perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Jadi semboyan orang-

orang Portugis untuk meluaskan daerah pengaruhnya tidak hanya bermotif

penyebaran agama akan tetapi terutama motif ekonomi.

F. Peninggalan dari Kerajaan Samudra Pasai

1. Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudera Pasai diyakini pernah berjaya dibuktikan dengan

beberapa peninggalan dari kerajaan tersebut. Sayangnya, kerajaan Samudra Pasai

tidak banyak meninggalkan batu prasasti sebagai peninggalan bersejarah. Hal

tersebut dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah setempat

terhadap bukti- bukti peninggalan sejarah. Peneliti independen dari pusat

informasi Samudra Pasai Heritage Lhouksemawe, Taqiyuddin mengungkapkan

benda peninggalan bersejarah Kerajaan Samudera Pasai tersebar di hampir seluruh

wilayah Aceh, khususnya Aceh Utara. Namun, sampai saat ini belum ada upaya

untuk menggali dan meneliti peninggalan bersejarah tersebut. Umumnya

peninggalan bersejarah Samudera Pasai berupa nisan bertuliskan kaligrafi arab

gundul yang khas. (Mohamad Burhanuddin,2011).

Sekelompok minoritas kreatif berhasil memanfaatkan huruf Arab yang

dibawa oleh agama Islam, untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu.

Inilah yang kemudian disebut sebagai bahasa Jawi, dan hurufnya disebut Arab

Jawi. Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja Pasai (HRP). Bagian awal

teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M. Hikayat Raja Pasai ini dapatlah

dibagi menjadi tiga bagian yaitu mengenai asal usul pembukaan negeri-negeri

Pasai dan Samudera, pengislaman Merah Silau dan kejatuhan kerajaan Pasai ke

15

Page 19: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Majapahit. Hikayat Raja Pasai ini juga berisi kisah-kisah mitos seperti kelahiran

Puteri Buluh Betung, mitos pembukaan negeri Samudera (semut besar), silsilah

raja-raja Majapahit dan legenda tokoh-tokoh Tun Beraim Bapa, Sultan Ahmad

dan Sultan Malikul Saleh yang seharusnya dipercayai dalam wujud realiti sejarah

Samudera-Pasai. HRP menandai dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik

di bumi nusantara.

Sejalan dengan itu, juga berkembang ilmu tasawuf. Di antara buku tasawuf

yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu adalah Durru al-Manzum, karya

Maulana Abu Ishak. Kitab ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu

oleh Makhdum Patakan, atas permintaan dari Sultan Malaka. Informasi di atas

mencerminkan sekelumit peran yang telah dimainkan oleh Samudra Pasai dalam

posisinya sebagai pusat pertumbuhan Islam di Asia Tenggarapada masa itu.

Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu,

dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam,

Arab dan Persia. Komoditas utama adalah lada. Sebagai bandar perdagangan yang

besar, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang

ini digunakan secara resmi di kerajaan tersebut. Uang dirham juga menjadi

peninggalan kerajaan Samudra Pasai yang menandakan kekuatan ekonomi pada

saat itu. Pada satu sisi dirham atau mata uang emas itu tertulis; Muhammad Malik

Al-Zahir. Sedangkan di sisi lainnya tercetak nama Al-Sultan Al-Adil. Diameter

Dirham itu sekitar 10 mm dengan berat 0,60 gram dengan kadar emas 18 karat.

Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan

pusat perkembangan agama Islam. Banyak makam – makam para pemimpin

kerajaan Samudra Pasai yang merupakan bukti nyata adanya kerajaan Samudra

Pasai. Beberapa makam terseut adalah :

a. Makam Sultan Malik AL-Saleh

Makam Malik Al-Saleh terletak di Desa Beuringin, Kecamatan Samudera,

sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Nisan makam sang sultan ditulisi

huruf Arab.

b. Makam Sultan Maulana Al Zhahir

16

Page 20: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Malik Al-Zahir adalah putera Malik Al- Saleh, Dia memimpin Samudera

Pasai sejak 1287 hingga 1326 M. Pada nisan makamnya yang terletak

bersebelahan dengan makam Malik Al-Saleh, tertulis kalimat; Ini adalah makam

yang dimuliakan Sultan Malik Al-Zahir, cahaya dunia dan agama. Al-Zahir

meninggal pada 12 Zulhijjah 726 H atau 9 November 1326.

c. Makam Nahriyah

Nahrisyah adalah seorang ratu dari Kerajaan Samudera Pasai yang

memegang pucuk pimpinan tahun 1416-1428 M. Ratu Nahrisyah dikenal arif dan

bijak. Ia bertahta dengan sifat keibuan dan penuh kasih sayang. Harkat dan

martabat perempuan begitu mulia pada masanya sehingga banyak yang menjadi

penyiar agama pada masa tersebut. Makamnya terletak di Gampông Kuta Krueng,

Kecamatan Samudera ± 18 km sebelah timur Kota Lhokseumawe, tidak jauh dari

Makam Malikussaleh . Surat Yasin dengan kaligrafi yang indah terpahat dengan

lengkap pada nisannya. Tercantum pula ayat Qursi, Surat Ali Imran ayat 18 19,

Surat Al-Baqarah ayat 285 286, dan sebuah penjelasan dalam aksara Arab yang

artinya, “Inilah makam yang suci, Ratu yang mulia almarhumah Nahrisyah yang

digelar dari bangsa chadiu bin Sultan Haidar Ibnu Said Ibnu Zainal Ibnu Sultan

Ahmad Ibnu Sultan Muhammad Ibnu Sultan Malikussaleh, mangkat pada Senin

17 Zulhijjah 831 H” (1428 M).

d. Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah

Teungku Sidi Abdullah Tajul Milah berasal dari Dinasti Abbasiyah dan

merupakan cicit dari khalifah Al-Muntasir yang meninggalkan negerinya ( Irak )

karena diserang oleh tentara Mongolia. Beliau berangkat dari Delhi menuju

Samudera Pasai dan mangkat di Pasai tahun 1407 M. Ia adalah pemangku jabatan

Menteri Keuangan. Makamnya terletak di sebelah timur Kota Lhokseumawe. Batu

nisannya terbuat dari marmer berhiaskan ukiran kaligrafi, ayat Qursi yang ditulis

melingkar pada pinggiran nisan. Sedangkan di bagian atasnya tertera kalimat

Bismillah serta surat At-Taubah ayat 21-22.

e. Makam Naina Hasanuddin

Naina Hasamuddin wafat pada bulan Syawal 823 H ( 1420 M ). Makam

beliau terletak di Gampong Mns. Pie Kecamatan Samudera kabupaten Aceh Utara

17

Page 21: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

, dalam komplek makam terdapat 12 batu pusara. Situs makam ini berhiaskan

ornamen dan kaligrafi ayat Kursi di atas batu pualam, ditambah dengan sepotong

sajak berbahasa Parsi berisikan petuah mati bagi yang hidup, Sajak tersebut ditulis

penyair Iran Syech Muslim Al-Din Sa’di (1193-1292) yang diterjemahkan oleh

sejarawan Ibrahim Alfian: Tiada terhitung bilangan tahun melintasi bumi,

Laksana mata air mengalir dan semilir angin lalu, Bila kehidupan hanyalah

separangkat kumpulan hari-hari manusia, Mengapa penyinggah bumi ini menjadi

angkuh? Oh, sahabat! Jika kau lewat makam seorang musuh, Janganlah bersuka

cita, sebab hal yang sama jua akan menimpamu, Wahai yang bercelik mata

dengan kesombongan, Debu-debu akan merasuki tulang belulang Laksana pupur

cetak memasuki kotak penyimpanannya. Barangsiapa menyombongkan diri

dengan hiasan bajunya, Esok hari jasadnya yang terkubur hanya tinggal menguap.

Dunia sarat persaingan dan sedikit kasih sayang, Ketika tersadar ia terkapar tanpa

daya.

Demikianlah sesungguhnya jasad yang kau lihat terbujur berkalang tanah

Barang siapa memenuhi peristiwa penting ini dari kehidupannya nanti,

Kemanakah ia harus menghindar? Tak ada yang mampu memberi pertolongan,

kecuali amal shaleh. Saidi bernaung dibawah bayang Allah yang maha pemurah

Yaa Rabbi, janganlah siksa hambamu-Mu yang malang dan tak berdaya ini Dosa

senantiasa berasal dari kami, sedang engkau penuh limpahan belas kasih.

f. Makam Perdana Menteri

Situs ini disebut juga Makam Teungku Yacob. Beliau adalah seorang

Perdana Menteri pada zaman Kerajaan Samudera Pasai sehingga makamnya

digelar Makam Perdana Menteri. Beliau mangkat pada bulan Muharram 630 H

(Augustus 1252 M). Di lokasi ini terdapat 8 buah batu pusara dengan luas

pertapakan 8 x 15 m. Nisannya bertuliskan kaligrafi indah surat Al-Ma’aarij ayat

18-23 dan surat Yasin ayat 78-81.

g. Makam Teungku Peuet Ploh Peuet

h. Makam Said Syarif

i.  Makam Teungku Diboih

18

Page 22: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

Makam Teungku Di Iboih adalah milik Maulana Abdurrahman Al-Fasi.

Sebagian arkeolog berpendapat bahwa makam ini lebih tua daripada makam

Malikussaleh. Makam ini terletak di Gampông Mancang, Kecamatan Samudera ±

16 km sebelah Timur Kota Lhokseumawe. Batu nisannya dihiasi dengan kaligrafi

yang indah terdiri dari ayat Qursi, surat Ali Imran ayat 18, dan surat At-Taubah

ayat 21-22.

j. Makam Batte

Makam ini merupakan situs peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai.

Tokoh utama yang dimakamkan pada Situs Batee Balee ini adalah Tuhan Perbu

yang mangkat tahun 1444 M.

Lokasi di desa Meucat Kecamatan Samudera ± sebelah Timur Kot

Lhokseumawe. Diantara nisan-nisan tersebut ada yang bertuliskan kaligrafi yang

indah yang terdiri dari surat Yasin, Surat Ali Imran, Surat Al’Araaf, Surat Al-

Jaatsiyah dan Surat Al-Hasyr.

19

Page 23: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

BAB IIIPENUTUP

A. Simpulan

Kerajaan Samudra Pasai muncul pada abad ke 13 Masehi ketika Kerajaan

Sriwijaya hancur. Kota Kerajaan di sebut Pasai, sekarang ini letaknya di Desa

Beuringen Kec. Samudera Geudong Kab. Aceh Utara Provinsi Aceh. Wilayah

Kekuasaan Kesultanan Pase (Pasai) pada masa kejayaannya sekitar abad ke 14

terletak di daerah yang diapit oleh dua sungai besar di pantai Utara Aceh,

yaitu sungai Peusangan dan sungai Jambo Aye, jelasnya Kerajaan Samudra Pasai

adalah daerah aliran sungai yang hulunya berasal jauh ke pedalaman daratan

tinggi Gayo Kab. Aceh Tengah daerah yang pertama kali disinggahi oleh orang-

orang Islam adalah pesisir Samudera. Penyebabnya terdiri dari para mubaligh dan

saudagar Islam yang datang dari Arab, Mesir, Persia dan Gujarat. Para saudagar

ini banyak dijumpai di beberapa pelabuhan di Sumatera yaitu di Barus yang

terletak di pesisir Barat Sumatera, Lamuri di pesisir Timur Sumatera dan di pesisir

lainnya seperti di Perlak,yaitu sekitar tahun 674 Masehi.

Kehadiran agama Islam di Pasai mendapat tanggapan yang cukup berarti

di kalangan masyarakat. Di Pasai agama Islam tidak hanya diterima oleh lapisan

masyarakat pedesaan atau pedalaman malainkan juga merambah lapisan

masyarakat perkotaan.

B. Saran

Kita sebagai mahasiswa khususnya pendidikan sejarah harus mengetahui

tentang awal berdirinya suatu kerajaan dengan mengusung corak agama islam

yang seperti kita tahu bahwa islam menjadi negara mayoritas didunia. Kita bisa

belajar tentang bagaimana suatu kerajaan dalam memulai suatu pemeritahan

hingga mencapai puncak kejayaan yang memerlukan waktu yang sangat lama.

Kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut untuk kehidupan yang akan

datang.

20

Page 24: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Badri Yatim. 2006. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II.

Jakarta: Rajawali Pres

Daliman. 2012. Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di

Indonesia.Yogyakarta : Ombak

Kartodirdjo, Sartono, dkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia III “Jaman

Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di

Indonesia”. Jakarta: Departemen Pandidikan dan Kebudayaan

Poesponegoro, Marwati Djoened. 1993. Sejarah Nasional Indonesia III.

Jakarta: Balai Pustaka

Poesponegoro, Marwati Djoened. 2008. Sejarah Nasional Indonesia III

Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sumber Internet:

mohammad Burhanuddin. 2001. Peninggalan Samudera Pasai yang

Merana. nasional.kompas.com (diakses pada 11 Oktober 2013)

http://studentmandapo.wordpress.com

http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/12/08/15/

m8segy-samudera-pasai-khilafah-islam-nusantara-2

http://tarekatqodiriyah.wordpress.com/2010/02/21/kerajaan-samudera-

pasai-aceh/

http://belajarsejarahonline.blogspot.com/2010/07/kerajaan-samudra-

pasai.html (diakses 8 oktober 2013)

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Samudera_Pasai (diakses 8

oktober 2013)

LAMPIRAN

21

Page 25: file · Web viewMAKALAH. KERAJAAN ISLAM. DI NUSANTARA “KERAJAAN SAMUDRA PASAI” Makalah ini disusun untuk tugas Mata kuliah Sejarah Indonesia Madya 1. Dosen pengampu : Dr. Djono

22