doa pembuka dan penutup majelis

4
Doa Pembuka Majelis Disunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, dan sunnah ini pun dilanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya [Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah] lafadznya : لا ف ل ل ض ي ن م له، وّ ل ض م لا ف لهده ال ه ي ن م ا، ن ل ما ع! ا" ات! نّ سي ن م ا و ن س ف ن! ور ا ر, ش ن م له ال/ ب وذ ع نره، و ف ع" ت س ن ه و ن ي ع" ت س ن له مد ل ح ل ا وله س ده ور/ ن ع مدا ح مّ ن! هد ا, ش! له، واC ك ري, ش وحده لا له ال لاI له اI ا لا ن! هد ا, ش! له، وا هاذي“Alhamdulillaahi nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa may yahdihillaahu falaa mudhillalahu wa may yudh-lil falaa haa diyalah, Wa asyhadu allaa ilaaha illaloohu wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu” artinya: “Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala” Do`a penutup majelis yaitu do`a kafaratul majelis lafadznya : َ C كْ نَ لN I اُ / تْ وُ " تَ ! اَ وR َ C كُ رN فْ عَ " تْ سَ ! اَ " تْ نَ ! اَ ّ لاN I اَ لهN I اَ لاْ نَ ! اُ دَ هْ , شَ ! اR َ C كN دْ مَ حN / بَ وَ ّ مُ هَ ّ ل ل اَ C كَ [ ايَ حْ / بُ س( ي رمد" ت ح رواه ي ح ص, ت نحد) “Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik” Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih).

Upload: imam-fadry

Post on 02-Dec-2014

7.862 views

Category:

Spiritual


7 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Doa pembuka dan penutup majelis

Doa Pembuka Majelis

Disunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, dan sunnah ini pun dilanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya [Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah]lafadznya :فال الله يهده من أعمالنا، �ئات سي ومن أنفسنا شرور من بالله ونعوذ ونستغفره، نستعينه لله الحمدعبده محمدا أن� وأشهد له، شريك ال وحده الله إال إله ال أن وأشهد له، هادي فال يضلل ومن له، مضل�ورسوله“Alhamdulillaahi nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati  a’maalinaa may yahdihillaahu falaa mudhillalahu wa may yudh-lil falaa haa diyalah, Wa asyhadu allaa ilaaha illaloohu wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu”artinya: “Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala”

Do`a penutup majelis yaitu do`a kafaratul majelislafadznya :

2ك1 1ي 3ل إ 4و2ب4 ت1 و1أ ك1 1غ2ف3ر4 ت س2

1 أ 2ت1 1ن أ 9 3ال إ 3له1 إ 1 ال 1ن2 أ ه1د4 1ش2 أ 3ح1م2د3ك1 و1ب 9ه4م9 الل 1ك1 ان 2ح1 ب س4( ترمذي رواه صحيح (حديث“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik”Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih).

Muqadimah Khutbah Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Muqadimah KhutbahRasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Innalhamdalilah Nahmaduhu Wanasta’iinuh Wanastaghfiruh wana’udzubillah ming syarri angfusinaa waming syayyiaati ‘amaalina,may yahdillah wamay yudhlil falaa Haadiyalah. Asyhadu (anlaa) al-laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa ash-haabihi wasallam.

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita

Page 2: Doa pembuka dan penutup majelis

dan kejelekan amalan-amalan kita, barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa  yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah.Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad s.a.w adalah hamba dan utusan Allah.

QS. Ali ‘Imran: 102:“Hai orang –orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Islam.”

QS. An-Nisaa’: 1“Wahai manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang  telah menciptakanmu dari diri yang satu dan daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kmau saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturahmi,. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”

QS. Al-Ahzaab: 70-71“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah dengan perkataan yang benar, nicscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni dosa bagimu dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”

Page 3: Doa pembuka dan penutup majelis

Amma ba’du:Fainna ash-daqol hadiits kitaabullah wa khairalhadyi Hadyu Muhammad saw wa syarral umuur mudatsatuhaa Wakulla muhdatsatin bid’ah Wakulla bid’atin dhalaalah Wakulla dhalaalatin finnaar

“Sesungguhnhya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw, seburu-buruk perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan itu tempatnya di Neraka.(2)”

________Footnote:(2) Khutbah ini  dinamakan khutbatul haajah, yaitu khutbah pembuka yang biasa dipergunakan Rasulullah saw untuk mengawali setiap majelisnya. Beliau saw juga mengajarkan khubah ini kepada para sahabatnya ra. Khutbah ini diriwayatkan dari enam Sahabat Nabi saw. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (I/392-393), Abu Dawud (no.1097, 2118), An Nasaa-I (III/104-105), at-Tirmidzi (no.1105), Ibnu Majah (no.1892), al-Hakim (III/182-183), ath-Thayalisi, Abu Ya’la, ad-Darimi dan al-Baihaqi, dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra. Hadits ini shahih