disusun oleh: megawati nim 204172680

114
i PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS AUTIS DI MASA COVID-19 DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI TANJUNG JABUNG TIMUR SKRIPSI Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

i

PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

AUTIS DI MASA COVID-19 DI SEKOLAH LUAR BIASA

NEGERI TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

Disusun oleh:

MEGAWATI

NIM 204172680

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

ii

PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

AUTIS DI MASA COVID-19 DI SEKOLAH LUAR BIASA

NEGERI TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

Di ajukan sebagai salah satu tugas untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

Di susun oleh:

MEGAWATI

NIM 204172680

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

iii

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36365

NOTA DINAS

Kode

Dokumen

Kode Formulir Berlaku

Tgl

No

Revisi

Tgl

Revisi

Halaman

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-

01

R-0 - 1 dari1

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan

perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama : Megawati

NIM : 204172680

Judul Skripsi : Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa

Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam

dunia pendidikan Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat segera

dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, Maret 2021

Mengetahui

Pembimbing I

Dr. H.M. Syahran Jailani, M.Pd

NIP. 196908181996031002

Page 4: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

iv

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36365

NOTA DINAS

Kode

Dokumen

Kode Formulir Berlaku

Tgl

No

Revisi

Tgl

Revisi

Halaman

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-

01

R-0 - 1 dari1

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan

perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama : Megawati

NIM : 204172680

Judul Skripsi : Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa

Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam

dunia pendidikan Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat segera

dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, Maret 2021

Mengetahui

Pembimbing II

Dr. Sri Yulia Sari, M.Pd.I

NIP. 197807272014122004

Page 5: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat sebagai

syarat memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan

hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari

hasil karya orang lain telah di tuliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari di temukan seluruh atau sebagian bukan hasil karya

saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Jambi, April 2021

Megawati

204172680

Page 6: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

vi

Page 7: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

vii

PERSEMBAHAN

Segala usaha dan perjuangan yang tak pernah luput dari ridho Allah SWT dan

kedua orang tua, kini diriku tiba di titik yang selama ini ku impikan. Sebuah awal

dari perjuangan baru untukku menepaki dunia yang lebih luas dan mencari lebih

banyak ilmu dunia serta akhirat untuk suatu saat dapat aku persembahkan untuk

orang lain.

Kupersembahkan karya kecil nan berharga ini.

Untukmu wahai malaikat yang selalu menjagaku, yang selalu berada didepan di

segala kondisiku, yang selalu memberiku segala hal yang aku inginkan hingga

diriku dapat menggapai cita-citaku. Terimakasih untuk semua usaha dan kerja

kerasmu untukku selama ini.

Ayahku tercinta

( Saipul A.N.R )

Untukmu wahai malaikat tanpa sayapku, wanita hebat yang selalu menjadi

inspirasiku, yang selalu memahamiku dalam keadaan apapun, pantang menyerah

dan membangkitkan semangat saat keterpurukan menerpa, yang selalu

memberikanku dukungan di setiap langkahku untuk menggapai cita-citaku.

Terimakasih telah mendoakanku disetiap sujudmu.

Ibuku tercinta

( Rosnawati )

Tak lepas dari semangat saudara perempuan ibuku makcik tercinta (Rohani) dan

Alm nenekku tercinta (Siti Rogaya) serta kakekku tercinta (Raje kuta) dan

teruntuk adikku tercinta (Muhammad Adha) terimakasih kalian selalu ada

untukku dan mengajariku banyak hal sehingga aku bisa sampai dititik sekarang

ini. Terimakasih kuucapkan untuk semangat dan do’a untukku.

Page 8: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

viii

MOTTO

ؤمنين ول تهنىا ول تحزنىا وانتم العلىن ان كنتم م

Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu

paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman. (Qs Ali Imran Ayat 139).

Page 9: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Rabb semesta

alam yang tidak pernah berhenti memberikan berjuta nikmatNya. Maha suci Allah

yang telah memudahkan segala urusan. Karena berkat kasih sayang-Nya lah

akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini. Shalawat dan

salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat, dan

pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak yang telah

memberikan motivasi baik moral maupun materil. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., MA., El selaku wakil rektor I UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Hj. Fadillah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

4. Ibu Dr. Risnita, M.pd.I selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan.

5. Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I selaku Wakil Dekan II Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan.

6. Ibu Dr. Yusria, S.Ag. M.Ag selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan.

7. Ibu Ikhtiati, M.Pd dan Ibu Nasyariah Siregar, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan

dan Sekretaris Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

8. Bapak Dr. H.M. Syahran Jailani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan

Ibu Dr. Sri Yulia Sari, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan segala pemikiran demi mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

Page 10: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

x

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah

memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis.

10. Ibu Retno Devi Apriani, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan Ibu Siti Hasi’ah,

S.Pd.I selaku Wali Kelas Autis Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung

Jabung Timur.

11. Kedua orang tua dan keluarga besar yang selalu memberi dukungan dan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat seangkatan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

terkhusus PGMI VIII B dan sahabat seperjuangan Ilian Sevrina Anggraini,

Wulan Permatasari, Februana Safitri, Wiwin Naila Rejekei, Fitriani Dwi

Cahyani, Masnidar Indang Setiawati, dan Lika Putri yang telah memberi

masukan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini

13. Sahabat kecilku Dwi Ashara, Rosnia, Rosyanti Syahfirti, Apifa, Rosidha

Marvianti, Resma, dan Bastia yang selalu membantu dan mensuportku

dalam penyelesaian skripsi ini.

14. Keluarga besar KKN-KS Desa Teluk Majelis yang selalu memberi

masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 11: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

xi

ABSTRAK

Nama : Megawati

Program : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di

Massa Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung

Jabung Timur

Skripsi ini membahasa tentang pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus

autis di masa covid-19 di sekolah luar biasa negeri tajung jabung timur. Peneliti

akan memfokuskan penelitiannya pada pembelajaran daring/pembelajaran jarak

jauh dan pembelajaran tatap muka pada masa covid-19 pada anak berkebutuhan

khusus autis. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19. 2) Untuk

mengetahui kendala dalam pelaksanaan pembelajaran pada anak berkubutuhan

khusus autis pada masa covid-19. 3) Unutk mengetahui cara guru mengatasi

kendala dalam pelaksanaan pembelajaran anak berkebutuhan khusus autis pada

masa covid-19.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,

dengan pendekatan studi kasus. Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis

data dilakukan dengan tahapan: 1) mereduksi data dengan cara mencatat dan

merekam data yang di dapat selama di lapangan, 2) menyajikan data dengan

uraian dalam bentuk teks naratif, 3) menyimpulkan data atau verifikasi dengan

menarik kesimpulan secara garis besar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala yang terjadi dalam proses

pembelajaran di masa covid-19 adalah guru cukup kesulitan dalam menyampaikan

materi pembelajaran karena kurannya kemampuan anak autis berkomunikasi serta

kurangnya komunikasi antara orang tua dengan guru, kurangnya guru berlatar

belakang pendidikan luar biasa, media pembelajaran yang terbatas, metode

pembelajaran yang tidak dapat diterapkan sepenuhnya, kesulitan dalam kegiatan

belajar mengajar. Upaya dalam mengatasi kendala dalam proses pembelajaran

pada masa covid-19 ini adalah guru melakukan breaving sebelum memulai

pembelajaran, memperbaiki komunikasi dengan orang tua siswa, guru

mempersiapkan alat dan bahan ajar serta menggunakan metode pembelajaran

berdasarkan karakteristik anak.

Kata Kunci: Pembelajaran Autis

Page 12: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

xii

ABSTRACT

Nama : Megawati

Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus

Autis di Masa Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri

Tanjung Jabung Timur.

This thesis discusses learning about children with special needs with autism

during the covid-19 periode at the tanjung jabung timur special school.

Researchers will focus their research on online learning/distance learning and

face-to-face learning during the covid-19 periode in children with special needs

with autism. The purpose of this research is: 1) to find out the implementation of

learning in children with special needs with autism during the covid-19 period, 2)

to find out the obstacles in the implementation of learning in children with special

needs with autism during the covid-19 periode, 3) to find out how teachers

overcome obstacles in the implementation of learning for children with special

needs with autism during the covid-19 periode.

The method used in this research is a qualitative method, with a case study

approach. Then data collection was carried out using the method of observation,

interviews, and documentation. The data analysis technique is carried out in the

following steps: 1) reducing data by recording and recording data obtained during

the field, 2) presenting data with descriptions in the form of narrative text, 3)

concluding data or verification by drawing broad conclusions.

The results showed that the obstacles that occurred in the learning process

during the Covid-19 period were that teachers had difficulty in delivering learning

materials due to the low ability of autistic children to communicate and lack of

communication between parents and teachers, lack of teachers with special

educational backgrounds, limited learning media. , learning methods that cannot

be fully applied, difficulties in teaching and learning activities. Efforts to

overcome obstacles in the learning process during the Covid-19 period include the

teacher doing breaving before starting learning, improving communication with

parents of students, the teacher preparing teaching tools and materials and using

learning methods based on children's characteristics.

Keywords: Autism Learning

Page 13: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................................. ii

PESEMBAHAN ............................................................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................................ vi

ABSTRACT ...................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Focus Penelitian ..................................................................................................... 3

C. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 4

E. Kegunaan Penelitian ............................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ....................................................................................................... 6

1. Pembelajaran Bagi Anak Autis ......................................................................... 6

a. Pengertian Pembelajaran Bagi Anak Autis ................................................... 6

b. Model Pembelajaran ..................................................................................... 6

c. Peran Guru Dalam Pembelajaran Siswa Autis ............................................. 6

d. Perencanaan Pembelajaran ........................................................................... 7

e. Metode Pembelajaran ................................................................................... 8

f. Evaluasi Pembelajaran .................................................................................. 9

2. Anak Berkebutuhan Khusus .............................................................................. 10

a. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ...................................................... 10

Page 14: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

xiv

b. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus ....................................................... 11

c. Factor Penyebab Anak Berkbutuhan Khusus ............................................... 14

d. Dampak Kelainan Anak Berkebutuhan Khusus ........................................... 15

3. Autis .................................................................................................................. 16

a. Pengertian Autis ............................................................................................ 16

b. Penyebab Autis ............................................................................................. 17

c. Klasifikasi Autis ........................................................................................... 18

d. Karakteristik Autis ........................................................................................ 19

4. Covid-19 ............................................................................................................ 21

a. Pengertian Covid-19 ..................................................................................... 21

5. Sekolah Luar Biasa (SLB) ................................................................................. 22

a. Pengertian Sekolah Luar Biasa (SLB) ......................................................... 22

b. Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Pendidikan SLB ......................... 22

B. Studi Relevan ......................................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian .......................................................................... 26

B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................................................. 27

C. Jenis dan Sumber Penelitian ................................................................................... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 28

E. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 29

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................................... 30

G. Jadwal Penelitian .................................................................................................... 32

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ....................................................................................................... 35

1. Gambaran Umum Sekolah ............................................................................... 35

2. Identitas Sekolah .............................................................................................. 35

3. Visi dan Misi Sekolah ...................................................................................... 36

4. Peserta Didik Baru ........................................................................................... 37

5. Struktur Organisasi Sekolah ............................................................................. 38

Page 15: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

xv

6. Data Siswa ........................................................................................................ 39

7. Data Guru ......................................................................................................... 41

8. Sarana dan Prasarana ........................................................................................ 57

9. Kegiatan Ekstrakurikuler .................................................................................. 57

B. Temuan Khusus dan Pembahasan .......................................................................... 58

1. Temuan Khusus ................................................................................................ 58

2. Pembahasan ...................................................................................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 70

B. Saran ....................................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Pendidikan merupakan kebutuhan manusia

yang sangat fundamental sebagai bekal dalam mejalani kehidupan. Dengan

pendidikan manusia memperoleh pengetahuan kognitif, memiliki kepribadian

(afektif) dan memiliki keterampilan (psikomotorik). Bila di beratkan, pendidikan

bagaimana cahaya yang menyinari kegelapan, sehingga dengan cahaya tersebut

manusia mampu melihat situasi yang ada di sekitarnya. Pendidikan pada dasarnya

adalah segala bentuk aktivitas dari suatu proses mengenai pengetahuan,

keterampilan, serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok orang

yang nantinya akan di teruskan kepada generasi selanjutnya. (Ikhsan, Syahran.

2020:1-2)

Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan jalur

pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Sekolah Dasar

bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut (Pemendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Santar Kompetensi Lulusan).

Pembelajaran adalah suatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat oleh

siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidikan untuk

membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar. Tujuan belajar adalah

terwujudnya efisien dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik

(Isjoni, 2012:11).

Pelaksanaan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan dengan berbagai cara,

tidak hanya dengan mengandalkan proses pembelajaran yang dilakukan disekolah

Page 17: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

2

tetapi juga dapat dilakukan dirumah. Sama halnya dengan kegiatan pelaksanaan

pembelajaran yang sedang dilaksanakan pada tahun ajaran kali ini yakni dengan

menggunakan metode pembejaran daring/online diseluruh Indonesia saat ini. Ini

terjadi karena penyebaran wabah covid-19 yang sedang meraja lela di Negeri ini.

Pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan pada saat kegiatan bertatap

muka di Sekolah kini hanya bisa dilaksanakan di rumah masing-masing. Hal ini

mengakibatkan proses pembelajaran yang seharusnya terlaksana dengan baik, kini

hanya dapat terlaksana separuh dari kegiatannya. Pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan semacam ini banyak sekali menguntungkan dan merugikan banyak

pihak. Keefektifan pada saat pembelajaran mempengaruhi banyak aspek salah

satunya yakni terhadap pelaksanaan pada anak berkebutuhan khusus autis yang

sedang berlangsung selama masa pandemic covid-19 ini.

Anak berkebutuhan khusus yaitu anak yang jika dilihat signifikan merupakan

seorang anak yang memiliki kelainan, baik dalam fisik, emosional, mental,

ataupun sosial, dalam proses pertumbuhannya jika dibandingkan dengan sejumlah

anak yang lainnya yang memang seusia dengannya. Seorang anak berkebutuhan

khusus memiliki kesempatan yang sama dengan siswa lainnya hanya saja perlu

perlakuan khusus untuk ditempatkan di sekolah yang sesuai dengan kondisinya.

Salah satu sekolah yang menaungi anak-anak yang memiliki keunikan/special

adalah Sekolah Luar Biasa (SLB). Salah satu bentuk anak tersebut adalah anak

yang memiliki kebutuhan khusus yang dinamakan anak autis.

Autisme pada hakikatnya adalah gangguan perkembangan nerobiologi yang

luas pada anak. Gangguan ini menimbulkan masalah bagi anak, dalam hal

berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan lingkungan. Anak autis tak dapat

berinteraksi dengan siapapun secara berarti, karena ketidakmampuan memahami

apa yang di maksud orang lain (Mulyadi dan Sutadi, 2014).

Berdasarkan Observasi awal di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung jabung

Timur dengan salah satu guru Sekolah Luar Biasa (SLB) kelas autis pembelajaran

pada masa pandemic covid-19 ini tidak berjalan dengan optimal. Karena siswa

tidak di perbolehkan datang ke sekolah dikarenakan virus covid-19. Pembelajaran

pada anak berkebutuhan khusus autis selama masa pandemic covid-19 ini hanya

Page 18: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

3

menggunakan buku paket atau lembar kerja yang telah diberikan oleh guru kepada

wali murid. Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran orang tua sangat

mengalami kesulitan. Karena anak-anak mereka tidak ingin mengerjakan tugas

dan ketika guru mengirimkan tugas mereka tidak ingin di ganggu dan ingin

mengerjakannya sendiri. Ketika kondisi mereka lagi baik maka orang tua baru

bisa membantu mereka untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Permasalahan diatas menggambarkan betapa sulitnya pembelajaran yang

berlangsung secara daring pada masa pandemic covid-19 dan berdampak pada

pelaksanaan pembelajaran siswa sehingga proses pembelajaran tidak

menghasilkan hasil yang maksimal dikarenakan virus covid-19. Berdasarkan

uraian permasalahan diatas yang diteliti ingin mengangkat judul “Pembelajaran

Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa Covid-19 Di Sekolah Luar

Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, untuk mempermudah peneliti

dalam menganalisis hasil penelitian dan menghindari penyimpangan dalam

pembahasan penelitian ini, peneliti difokuskan kepada Pembelajaran Pada Anak

Berkebutuhan Khusus Autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Tanjung

Jabung Timur.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus

autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung

Timur?

2. Apa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran pada anak berkebutuhan

khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung

Jabung Timur?

3. Bagaimana cara guru mengatasi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran

pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar

Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur?

Page 19: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Kegunaan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran pada anak berkebutuhan

khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung

Jabung Timur

2. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan pembelajaran pada anak

berkubutuhan khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri

Tanjung Jabung Timur

3. Unutk mengetahui cara guru mengatasi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di Sekolah

Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan guru dan peneliti memiliki pengetahuan

dan wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran secara daring pada

masa pandemi covid-19

b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran kepada guru

bagaimana menerapkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama

masa pandemi covid-19

c. Hasil penelitian mampu menjadi acuan teoritis bagi peneliti yang

sejenis.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

1) Memberi wawasan baru kepada siswa bagaimana ketika

melaksanakan pembelajaran jarak juah

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar lebih aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

b. Bagi guru

Page 20: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

5

1) Memberikan informasi sebagai wawasan untuk para guru sehingga

dapat mengetahui hasil pembelajaran dan dapat meningkatkan

pelaksanaan pembelajaran

2) Dengan pembelajaran jarak jauh ini diharapkan siswa mampu

beradaptasi ketika proses pembelajaran berlangsung

c. Bagi sekolah

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada sekolah

dalam upaya pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

2) Dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah sehingga

pembelajaran lebih berkualitas lagi

3) Peningkatan nilai siswa berpengarauh terhadap prestasi sekolah itu

sendiri.

d. Bagi peneliti

1) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan peneliti dalam

pembelajaran daring. Mampu menjadi acuan teoritis bagi peneliti

peneliti yang sejenis.

2) Sebagai salah satu persyaratan bagi peneliti untuk memenuhi tugas

skripsi

Page 21: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

6

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pembelajaran Bagi Anak Autis

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “belajar” berasal dari

kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang

supaya diketahui (diturut) di tambah awalan “pe” dan akhiran “an”

menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar

atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar

(Nurhalim,K.2014;25).

Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara,

perbuatan mempelajari. Pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai

upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Guru

mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan

fasilitas bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Jadi subjek

pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada peserta

didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan

proses organic dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya

pengajaran. (Supriyanto, 2009:13)

Pembelajaran untuk anak autis pada umumnya di dasarkan pada

prinsip-prinsip 1) terstruktur; 2) terpola; 3) terprogram; dan 4)

konsisten. Pembelajaran terstruktur dalam implementasinya mencakup

keempat prinsip yang dimaksud. Strategi pembelajaran terstruktur bagi

anak autis pada tataran praktis mengandung makna pemberian materi

pengajaran dimulai dari bahan/akar materi yang paling mudah dan

dapat di lakukan oleh anak. Setelah kemampuan tahap satu dikuasai,

baru di lanjutkan ke tahap berikutnya namun merupakan rangkaian

yang tidak terpisahkan dari tahap sebelumnya. (Hermansyah,2019:2)

Page 22: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

7

Implementasi pembelajaran terstruktur sangat berguna bagi anak

autis untuk dapat belajar secara mandiri atau dengan arahan dan

bantuan yang minim. Melalui pembelajaran terstruktur yang

menggunakan media komunikasi visual sangat membantu anak autis

untuk memahami arahan secara visual. Implementasi pembelajaran

terstruktur dalam bentuk struktur fisik dapat menciptakan lingkungan

belajar yang teratur dan mengkondisikan pembelajaran secara

konsisten. Ini dapat memudahkan anak autis untuk memasuki masa

transisi aktivitas pembelajaran satu ke aktivitas pembelajaran yang

baru.

Salah satu prinsip dari pembelajaran terstruktur yaitu proses

pembelajaran di mulai dari yang mudah ke yang sulit, dan dari yang

kongkrit ke yang abstrak. Memperkenalkan sebuah konsep atau

pengertian suatu objek kepada anak autis juga harus di mulai dari yang

konkrit menuju yang abstrak secara bertahap terstruktur.

Secara psikologis anak autis mudah cemas apabila dihadapkan

pada situasi baru dan berubah-rubah. Karena anak autis lemah pada

imajinasi, maka dalam melaksanakan suatu aktivitas atau

menyelesaikan suatu tugas cenderung menggunakan satu cara (one

way). Dalam kondisi keterbatasan semacam ini, pembelajaran

terstruktur memberikan solusi untuk mengarahkan dan membimbing

anak autis agar dapat tumbuh dan berkembang dalam menjalani

kehidupan seperti halnya anak-anak yang normal lainnya. Pembelajaran

terstruktur akan memudahkan anak autis untuk memahami

lingkungannya, belajar melakukan aktivitas sesuai dengan tahapan yang

konsisten dijalaninya.

b. Peran Guru Dalam Pembelajaran Siswa autis

Peran guru yang penting dalam mendorong pembelajaran siswa

adalah meningkatkan keinginan siswa atau motivasi untuk belajar.

Melakukan tugas ini, guru perlu memahami siswa-siswa dengan baik

Page 23: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

8

agar nantinya mampu menyediakan pengalaman-pengalaman

pembelajaran yang siswa akan menemukan sesuatu yang menarik,

bernilai. Dan secara intrinsic memotivasi, menantang, dan berguna bagi

mereka. (Trianto, 2011:54)

Guru yang efektif adalah mereka yang selalu memperdalam

keahliannya bermanfaat untuk murid luar biasa yang dididiknya.

Keefektifan guru dapat dilihat dalam dua aspek, yaitu banyaknya tujuan

pembelajaran yang dicapai oleh murid dan pola pengajaran yang

berhubungan dengan belajar seperti waktu, tenaga, dan usaha yang di

curahkan oleh guru. (Jamila, 2008:169)

Guru sebagai pengajar dan pendidik di sekolah memiliki peranan

yang ganda, yaitu membantu orang tua anak autistic di sekolah dan

membantu terapis atau pembimbing dan pelatih dalam program

pelaksanaan gangguan autis. Widiyawati mengemukakan bahwa tujuan

terapi pada gangguan autistic adalah untuk mengurangi masalah

perilaku, meningkatkan kemampuan dan perkembangan belajar anak

autistic, terutama dalam hal penguasaan bahasa, dan membantu anak

autistic agar mampu bersosialisasi dalam beradaptasi di lingkungan

sosialnya. (Abdul:118)

Guru perlu belajar untuk menangkap perilaku positif yang di

tunjukkan peserta didik, lalu segera memberi hadiah atas perilaku

tersebut dengan perhatian dan pujian. Kedengarannya seperti hal yang

sederhana, tetapi memerlukan upaya sungguh-sungguh untuk tetap

mecari dan memberi hadiah atas perilaku-perilaku positif peserta didik,

baik secara kelompok maupun individual. (Mulyasa, 2011: 23)

c. Perencanaan Pembelajaran

Peranan guru yang lain ialah memasukkan anak autistic di sekolah

formal umum bagi anak yang memiliki intelegensi normal yang

berintelegensi dibawah rata-rata normal di masukkan di Sekolah Luar

Biasa bagian C dengan catatan perilkau dan emosi telah terkendali.

Page 24: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

9

Rencana pendidikan anak autistic dibuat secara individual sesuai

dengan kebutuhan masing-masing anak. Guru perlu memperhatikan

kelemahan dan kekuatan anak sebagai basis dalam menyusun dan

menerapkan pendidikan untuk anak autistic. Guru perlu memberikan

latihan yang terstruktur yang memperkecil kesempatan anak untuk

melepaskan diri dari teman-temannya dan guru segera betindak bila

melihat anak melakukan aktivitas sendiri. Anak perlu diikut sertakan

dalam proses penyusunan program pelatihan struktur ini dengan tujuan

agar anak dapat bekerja atas kemapuan sendiri. Dalam menganai anak

autistic yang agresif, peranan yang dilakukan oleh guru ialah mengajari

keterampilan sosial anak melalui peragaan. Guru perlu juga

konsultasikan anak ke ahli endokrionologi untuk mengatasi agresivitas

seksual anak dan konsultasi neurologi untuk mengatasi adanya serangan

kejang lobus temporalis dan sindrom hipotalamik. Guru harus

menciptakan lingkungan sekolah yang aman, teratur, dan responsive

terhadap anak autistic. (Mulyasa, 2011:119)

d. Metode Pembelajaran

Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa program intervensi dini

untuk anak autistic mencakup: (a) Discrete Trial Training (DTT) dari

Lovaas, (b) Intervensi LEAP (Learning Experience and alternative

Program for preschooler and Patens), (c) Floor Time, dan (d)

TEACCH (Treatment and Education of Autistik and Related

Comumunication Handicapped Children). (Hadis:104)

Untuk terapi perilaku selama ini memakai metode Lovaas dengan

kurikulum karangan Chaterine Maurice. Adapun untuk terapi-terapi

tambahan lainnya menyesuaikan dengan kebutuhan/kasus anak,

pelaksanaan terapinya terpadu antara yang satu dengan yang lainnya.

Sedangkan untuk pelakasanaan terapi mutlak diharapkan agar hasil

terapi dapat maksimal di perlukan kerja sama yang baik dari orang tua

untuk secara berkesinambungan. Melanjutkan program-program terapi

Page 25: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

10

dirumah. Materi program kurikulum untuk anak autism dikelompokkan

ke dalam kategori materi dan aktivitas yang terdiri dari 3 tingkatan

yaitu: tngkat dasar, tingkat menegah dan tingkat lanjutan.

Untuk tingkat dasar dan menengah terdiri dari 6 kategori yaitu:

1) Kategori A : kemampuan mengikuti pelajaran

2) Kategori B : kemampuan imitasi/menirukan

3) Kataegori C : kemampuan bahasa reseptif/kognitif

4) Kategori D : kemampuan bahasa ekspresif

5) Kategori E : kemampuan pre akademik

6) Kategori F : kemampuan bantu diri

Untuk tingkat lanjutan ada 3 tambahan kategori yaitu kemampuan

sosialisasi, kemampuan bahasa abstrak, dan kesiapan masuk sekolah.

Kepatuhan dan kontak mata yang termasuk kategori A merupakan

kunci masuk metode Lovaas, tanpa penguasaan kedua kemampuan ini

anak autis akan sulit sekali di ajarkan aktivitas perilaku yang lain

setelah kedua hal tersebut dikuasai anak, kemudian dapat dilanjutkan

dengan mengajarkan kemapuan imitasi atau menirukan. Selanjutnya

baru diajarkan kemampuan bahasa reseptif, bahasa ekspresif,

kemampuan pre-akademik, kemampuan bantu diri, kemampuan bahsa

abstrak dan kemampuan sosialisasi diajarkan bersama-sama secara

bertahap dan teratur.

Beberapa muatan kegiatan dapat di aplikasikan ke dalam kurikulum

autism maupun kegiatan terapi lainnya di antaranya sebagai berikut:

1) Art

2) Matematika

3) Show and tell

4) Fine dan gross motor

5) Agama cerita

6) Bermain dan bernyanyi. (Adchiah, 2014)

Page 26: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

11

e. Evaluasi Pembelaran

Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menetukan nilai

dari sesuatu. Evaluasi pembelajaran bagi peserta didik berarti kegiatan

menilai proses dan hasil belajar, penilaian hasil bertujuan untuk melihat

kemajuan dan prestasi belajar peserta didik dalam hal penguasaan

materi pengajaran yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan

Evaluasi pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan inklusif bagi

bagi anak berkebutuhan khusus menggunakan kurikulum tingkat satuan

pendidikan yang mengakomondasi kebutuhan dan kemampuan peserta

didik sesuai dengan bakat, minatnya. Bahwa pembelajaran pada

pendidikan inklusif mempertimbangkan prinsip-prinsip pembelajaran

yang disesuaikan dengan karakteristik belajar peserta didik dengan cara

melakukan evaluasi secara simultan dan berkelanjutan.

Intinya, kegiatan evaluasi atau penilaian pada sekolah umumnya

dilakukan dalam ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.

Namun bagi anak yang berkebutuhan khusus, jenis evaluasi yang

diberikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan kecerdasan

mereka dalam menerima materi pelajaran.

2. Anak Berkebutuhan Khusus

a. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki

kebutuhan khusus sementara atau permanen sehingga membutuhkan

pelayanan pendidikan secara lebih intens. Kebutuhan tersebut di

sebabkan karena kelainan atau bawaan dari lahir atau karena masalh

tekanan ekonomi, politik, sosial, emosi, dan perilaku menyimpang.

berkebutuhan khusus karena anak tersebut memiliki kelainan dan

berbeda dengan anak normal pada umumnya. (Wijaya, 2019:2)

Menurut Marlina (2019:6) anak berkebutuhan khusus diartikan

sebagai seorang anak yang memiliki hambatan perkembangan dan

Page 27: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

12

hambatan belajar termasuk di dalamnya anak-anak penyandang cacat

dan mereka memerlukan pendidikan khusus yang di sesusaikan dengan

kebutuhan hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing anak

secara individual.

Sedangkan menurut Grichara (2013:148) anak berkebutuhan

khusus adalah anak yang mengalami kelainan atau penyimpangan

(fisisk, mental, intelektual, sosial, dan emosional) dalam proses

pertumbuhan atau perkembangannya di bandingkan dengan anak-anak

lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan

khusus.

Beragam definisi yang dikemukan oleh para ahli, dapat di ambil

sebuah kesimpulan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang

mengalami kelainan dengan karakteristik khusus yang membedakan

dengan anak normal pada umumnya serta memerlukan pendidikan

khusus sesuai dengan jenis kelainannya.

b. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus di klasifikasikan atas

beberapa kelompok, anatara lain (Marlina, 2019:11).

1) Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra)

Anak bergangguan penglihatan adalah anak yang memiliki

gangguan daya penglihatan, berupa kebutaan menyeluruh atau

sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat

bantu khusus. Anak tunanetra terdiri dari buta total (blind) dan

kurang penglihatan (low vision).

2) Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu)

Anak yang mengalami gangguan pendengaran adalah mereka

yang mengalami kehilangan pendengaran meliputi pengaruh gardiasi

atau tingkatan baik ringan, sedang, berat, dan sangat berat yang

mengakibatkan pada gangguan komunikasi dan bahasa. Keadaan ini

Page 28: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

13

walaupun telah di berikan alat bantu mendengar tetap memerlukan

pelayanan pendidikan khusus.

3) Anak dengan Gangguan Intelektual Rendah (Tunagrahita)

Tunagrahita adalah kondisi yang ditandai dengan kemampuan

mental jauh dibawah rata-rata, memiliki hambatan dalam

penyesuaian diri secara sosial, berkaitan dengan adanya kerusakan

organic pada susunan saraf pusat dan tidak dapat di sembuhkan serta

membutuhkan layanan pendidikan khusus,layanan multididiplin,dan

dirancang secara individual.

4) Anak dengan Gangguan Fisik dan Motorik (Tunadaksa)

Anak yang mengalami fisik atau motoric adalah anak yang

mengalami gangguan fisik berkaitan dengan tulang, otot, sendi, dan

sistem persarafan, sehingga memerlukan layanan pendidikan khusus

agar kemampuannya berkembang secara optimal. Anak tunadaksa

rata-rata mengalami gangguan psikologis yang cenderung merasa

malu, rendah hati, dan sensitive serta memisahkan diri dari

lingkungannya.

5) Anak Berbakat ( Anak Gifted dan Talend )

Anak berbakat adalah anak yang ditunjukkan dengan

kemampuan tingkat kecerdasan atau kemampuan umum di atas rata-

rata. Anak berbakat di antaranya: anak unggul, anak berkemampuan

istimewa, anak superior, anak genius, kemampuan individual dapat

dikategorikan menjadi dua yaitu, kemapuan khusus dan kemampuan

umum.

6) Anak Berkesulitan Belajar (Children With Learning Disabilitas)

Anak Children With Learning Disabilitas yaitu anak yang

memiliki intelegensi normal atau superior, tetapi sulit belajar dalam

satu atau beberapa bidang tertentu, dan mungkin unggul dalam

bidang lain. Salah satu ciri dari kesulitan belajar adalah adanya

dugaan adanya gangguan fungsi otak, yang di sebabkan oleh adanya

sel otak yang rusak.

Page 29: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

14

7) Anak Lambat belajar (Slow Leaner)

Anak Slow Leaner adalah anak yang memiliki intelegensi berada

pada tahap perbatasan dengan IQ 75-85 (berdasarkan tes baku).

Lambat belajar bukan termasuk golongan kecerdasan di bawah rata-

rata. Anak ini umumnya berada di sekolah regular. Penyebab lambat

belajar karena keterbatsan kemampuan dalam memecahkan masalah

secara cepat dan tepat.

8) Anak Autisme ( Autistic Spectrum Disorder )

Autisme merupakan gangguan perkembangan yang berat, akibat

adanya kerusakan atau masalah perkembangan pada otak yang

mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan

berhubungan dengan orang lain. Penyebab autism memiliki

gangguan dalam interaksi soisal, komunikasi, tidak memahami

gerak-gerik tubuh, ekspresi muka dan suara datar (monoton). Dan

juga mengalami gangguan imajinasi dan pola perilaku berulang-

ulang.

9) Anak Dengan Gangguan Emosi dan Perilaku

Anak tunalaras sering disebut dengan gangguan emosional yang

sering mengalami konflik baik dengan orang lain maupun dengan

diri sendiri. Mereka mengalami kesulita bermain maupun belajar

bersama anak lain. Anak tunalaras mengalami kesulitan beradaptasi

dengan kehisupan masyarakat, sering berkelahi, dan tidak disukai

oleh anak-anak lain pada umumnya, karena ketidakmampuannya

menjalin hubungan persahabatan, maka anak tunalaras oleh orang

awan sering disebut juga anak nakal.

10) Anak Dengan Gangguan Pemutusan Perhatian dan Hiperaktivitas

(GPPH)

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)

merupakan perilaku yang berkembang secara tidak sempurna dan

timbul pada anak-anak dan orang dewasa. Perilaku yang dimaksud

berupa kekurangmampuan dalam hal menaruh perhatian,

Page 30: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

15

pengontrolan gerak hati, serta pengendalian motoric. Keadaan yang

demikian menjadi masalah bagi anak-anak (penderita) terutama

dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaran sehingga akan

menimbulkan kesukaran di dalam kelas.

Berdasarkan klasifikasi anak berkebutuhan khusus diatas, peneliti

memfokuskan pada anak berkebutuhan khusus autis. Autisme adalah

gangguan perkembangan anak yang disebabkan oleh adanya gangguan

pada sistem syaraf pusat yang mengakibatkan gangguan dalam interaksi

sosial, komunikasi dan perilaku. Gejalanya bisa muncul pada anak-anak

yang tampak tumbuh normal, sampai usia anatara satu hingga tiga

tahun.

Beberapa orang penyandang autis berkondisi nonverbal, tetapi

yang lain dapat berbicara dan berkomunikasi dengan lebih normal.

Setiap individual anak autis memiliki kemampuan yang berbeda dalam

komunikasi maupun bahasa, hal tersebut berpengaruh pada

perkembangan intelegensi seorang anak. Pembagian kelas anak autis di

sesuaikan dengan kemampuan setiap individual siswa bukan

berdasarkan pada umumnya.

c. Factor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus

Perkembangan anak adalah bertambahnya kemapuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih konfleks dalam pola yang teratur

dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Disini

menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan

tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa

perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil

interaksi dengan lingkungan. (Sari,2017:47)

Menurut Suparno dkk (2007) beberapa factor penyebab untuk anak

berkebutuhan khusus antara lain:

1) Faktor heriditer

Page 31: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

16

Factor heriditer terjadi karena kelebihan kromosom yang di

sebabkan oleh kesamaan gen pada pasangan suami istri. Selain itu,

usia ibu pada saat hamil juga sangat berpengaruh terhadap

kelahiran anak. Usia ibu saat hamil di atas 35 tahun memiliki resiko

yang cukup tinggi untuk melahirkan anak berkebutuhan khusus.

2) Faktor infeksi

Factor infeksi di sebabkan adanya berbagai serangan penyakit

infeksi yang dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak

langsung terjadinya kelainan seperti TORCH toksoplasma, rubella,

cytomegalo virus, herpes, polio, meningitis.

3) Faktor keracunan

Keracunana dapat secara langsung pada anak, maupun melalui ibu

hamil. Munculnya FAS (Fetal Achohol Syndrome) adalah

keracunan janin yang disebabakan ibu mengkonsumsi alcohol yang

berlebihan. Kebiasaan kaum ibu mengkonsumsi obat bebas tanpa

pengawasan dokter merupakan salah satu penyebab. Adanya polusi

pada berbagai sarana kehidupan terutama pencemaran udara dan

air.

4) Trauma

Kejadian yang tidak terduga yang berlangsung pada anak seperti

proses kelahiran yang sulit sehingga memerlukan pertolongan yang

mengandung resiko tinggi mengakibatkan kekurangan oksigen

pada otak. Bencana alam juga bisa menyebabkan anak memiliki

kebutuhan khusus. Seperti cacat fisik dan gangguan mental.

5) Kekurangan gizi

Masa tumbuh kembang sangat berpengaruh terhadap tingkat

kecerdasan anak terutama pada 2 tahun pertama kehidupan.

Kekurangan gizi dapat terjadi karena adanya kelainan metabolisme

maupun penyakit-penyakit pada anak seperti cacingan.

Page 32: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

17

d. Dampak Kelainan Anak Berkebutuhan Khusus

Suparno dkk (2007) mengemukakan bahwa dengan adanya

kelainan pada seorang anak dapat mengalami hambatan yang akibat

pada aspek fisiologis, psikologis, dan sosial.

1) Dampak fisiologis

Dampak fisiologis terutama terjadi pada anak-anak yang

mengalami kelainnan yang berkaitan dengan fisik termasuk

sensorimotor terlihat pada keadaan fisik penyandang kebutuhan

khusus kurang mampu mengkoordinasi sensori motor, melakukan

gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan.

2) Dampak psikologis

Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan jiwa

lainnya, karena keadaan mental yang labil akan menghambat

proses kejiwaan dalam tanggapan terhadap tuntutan sosiologis.

3) Dampak sosiologis

Dampak sosiologis terjadi karena adanya hubungan dengan

kelompok atau individu di sekitarnya terutama keluarga dan

saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhna khusus

merupakan musibah, kesedihan dan beban yang berat. Semua

masalah dikeluarga tersebut merupakan dampak sosiologis yang

harus di tanggung oleh keluarga.

3. Autis

a. Pengertian Autis

Menurut Jamaris (2015:227) autisme adalah keadaan yang

disebabkan oleh kelainan dalam interaksi sosial, komunikasi dan

perilaku yang sangat kaku dan pengulangan perilaku. Autisme sendiri

merupakan gangguan yang meliputi area kognitif, emosi, perilaku,

sosial, termasuk juga ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan

orang-orang di sekelilingnya. Anak autis akan tumbuh dan

berkembang dengan cara yang berbeda di bandingkan dengan anak-

anak normal lainnya.

Page 33: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

18

Anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan

yang khas mencakup persepsi, linguistik, kognitif, komunikasi dari

yang ringan sampai yang berat, dan seperti hidup di dunianya sendiri,

di tandai dengan ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal dan

non verbal dengan lingkungan eksternalnya (Koswara, 2013:11).

Sedangkan menurut Yuwono, (2012:26) berpendapat bahwa

pengertian autisme dimuat dalam IDEA (Individuals with Disabilitas

Education Act) yakni masalah perkembangan yang secara signifikan

berdampak pada kemampuan berkomunikasi verbal, non verbal,

interaksi sosial yang umunya terjadi sebelum umur tiga bulan.

Beragam definisi yang di kemukakan oelh para ahli, dapat diambil

sebuah kesimpulan bahwa autisme merupakan suatu gangguan

perkembangan pervasif yang menganggu fungsi kognitif dan

mempengaruhi kemampuan bahasa, komunikasi, perilaku, dan

interaksi sosial. Anak autis cenderung melakukan kegiatan yang ia

sukai secara berulang-ulang.

b. Penyebab Autis

Autisme adalah gangguan perkembangan yang mencakup bidang

komunikasi, interaksi, dan perilaku. Gejala autis mulai tampak pada

anak sebelum mencapai usia tiga tahun. Gangguan autistic ditandai

dengan tiga gejala utama yaitu gangguan interaksi sosial, gangguan

komunikasi, dan perilaku yang stereotipik. Apabila interaksi membaik,

seringkali gangguan komunikasi dan perilaku akan membaik secara

otomatis. Komunikasi tidak selalu identic dengan bicara, dapat di

lakukan secara nonverbal (Desinigram, 2016).

Menurut Wiyono dalam (Usop, 2014:11) secara spesifik, factor-

faktor yang menyebabkan anak menjadi autistik belum ditemukan

secara pasti, meskipun secara umum ada kesepakatan di dalam

lapangan yang membuktikan adanya keberagaman tingkat

penyebabnya. Hal ini termasuk bersifat genetic, metabolic,dan

Page 34: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

19

gangguan syaraf pusat, gangguan pencernaan hingga keracunan logam

berat. Struktur otak yang tidak normal seperti hydrocephalus juga

dapat menyebabakan autistic.

Penyebab autisme secara garis besar dapat dibagi menjadi dua

yaitu genetic dan lingkungan. Factor genetic telah ditemukan gen autis

yang telah diturunkan orang tua kepada beberapa anak autis.

Sedangkan factor lingkungan adalah terkontaminasinya lingkungan

oleh zat-zat beracun, pangan, gizi, dan akibat raksenasi (Winarno,

2013:17).

Selain hal tersebut, terdapat factor lain yang menyebabkan autisme

pada anak yaitu interaksi antara lingkungan dan gen. jika seorang anak

menderita autisme,terdapat resiko besar bahwa anak lain yang terlahir

dari orang tua yang sama akan memilikinya juga (berdasarkan rasio

dasar 0,7 persen, kemungkinan saudara-saudaranya sekandung adalah

4 sampai 10 persen). Mengidentifikasi penyebab genetic akan

memampukan mengenali anak bagaimana yang beresiko terserang

autisme. Tes genetic memungkinkan intervensi lebih awal diberikan

bagi anak yang beresiko terserang autis (Sastry dan Aguirre, 2014).

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa gejala

anak berkebutuhan khusus autis terlihat sebelum usia tiga tahun,

dengan gangguan utama pada interaksi, komunikasi dan perilaku yang

berulang dan tidak bervariasai. Hal ini disebabkan oleh factor genetic,

metabolic, gangguan syaraf pusat, gangguan pencernaan, dan

lingkungan yang telah terkontaminasi oleh zat-zat beracun.

c. Klasifikasi Autis

Menurut Surana dan Paderoit (2014:20) mengklasifikasikan

keadaan lima jenis gangguan perkembangan yang terjadi pada anak

autis antara lain:

1) Autistic Disorder Autism

Page 35: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

20

Autis yang muncul sebelum usia tiga tahun dan ditunjukkan

dengan imajinasi serta adanya perilku berulang pada minat dan

aktivitas tertentu.

2) Asperger’s Syndrome

Autis yang terhambat pada perkembangan interaksi sosial dan

adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum

menunjukkan keterlambatan bahasa dan berbicara, serta memiliki

tingkat intelegensi rata-rata hingga diatas rata-rata.

3) Pervasive Developmental Disorder-Not Otherwise Specified

Merujuk pada istilah atypical autis, autis jenis PDD-NOS adalah

seoranga anak autis yang tidak menunjukkan keseluruhan kriteria

pada diagnosis tertentu (autis aspergers dan rett’syndrome).

4) Rett’s Syndrome

Autis yang lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang

terjadi pada anak laki-laki. Anak mengalami gangguan

perkembangan yang normal kemudian terjadi

kemunduran/kehilangan kemampuan yang dimilikinya. Kehilangan

kemampuan fungsi tangan yang digantikna dengan gerakan-

gerakan tangan yang berulang-ulang pada rentang usia 1-4 tahun.

5) Childhood Disintegrative Disorder

Menunjukkan kemampuan perkembangan anak yang normal

selama 2 tahun pertama usia perkembangan, kemudian tiba-tiba

kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai

sebelumnya.

d. Karakteristik Autis

Menurut Jamaris (2015:228-230) anak autis timbul dengan gejala

yang beragam, tetapi keberagaman tersebut masih dapat

diklasifikasikan ke dalam empat bagian, yaitu: (1) kelainan dalam

interaksi sosial, (2) kelainan dalam komunikasi, (3) kelainan dalam

perhatian, dan (4) perilaku yang berulang.

Page 36: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

21

1) Kelainan dalam interaksi sosial

Kelainan interaksi sosial yang dikenal dengan istilah ASD, yang

biasanya telah terlihat sejak usia dini. Bayi yang terdeteksi autisme

memperlihatkan perhatian yang sangat kurang pada stimulus

diberikan kepadanya, seperti: tersenyum, canda orang tua

kepadanya. Jarang melihat pada orang lain, tidak merespons

apabila namanya dipanggil. Anak usia dini yang mengalami autis

dapat dibedakan dengan jelas dari anak normal. Anak autis

menunjukkan kelemahan dalam bahasa pemahaman dan

menafsirkan isis bahasa. Oleh sebab itu, dalam berkomunikasi

dengan anak atau individu autis perlu lebih sabar dan dengan

ucapan kalimat yang tidak tepat.

2) Kelainan dalam komunikasi

Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap anak autis

menunjukkan bahwa dua pertiga, bahkan sampai setengah dari

jumlah anak autis tidak mengalami perkembangan bahasa dan

komunikasi pada hakikatnya telah muncul sejak bayi, yang

mencakup terlambat dalam meraba, menunjukkan isyarat-isyarat

yang aneh, tidak merespons sapaan, dan ungkapan vocal yang tidak

sesusai dengan apa yang di contohkan oleh orang tua atau

pengasuhnya.

3) Perilaku berulanag

Individu autis menunjukkan berbagai bentuk pengulangan perilaku

atau perilaku yang tetap tidak berubah. Keberagaman pengulangan

perilaku tersebut di kelompokkan ke dalam beberapa bagian dan

pengelompokan. Kategori tersebut adalah sebagai beriku:

a) Stereotype, yaitu penguangan gerakan, seperti bertepuk tangan,

mengeluarkan bunyi suara tertentu, menggoyangkan kepala

atau badan.

b) Compulsive behavior, yaitu perilaku yang bertujuan untuk

mengikuti peraturan, seperti membariskan sejumlah mainan.

Page 37: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

22

Susunan terbaik tidak akan di ubah dan selalu di lakukannya

pada waktu menyusun benda atau mainan.

c) Sameness, yaitu perilaku yang tidak mau berubah, misalnya

mempertahankan agar suatu benda terletak pada tempatnya dan

tidak boleh di ubah dan di ganggu.

d) Ritualistic Behaviore, yang mencakup tidak memvariasikan

pola kegiatan sehari-hari, misalnya tidak mau menu makan atau

minuman yang berbeda.

e) Restricted Behavior, yaitu perilaku yang terbatas dan terfokus

pada minat dan aktivitas tertentu.

f) Self-injuret, yaitu perilaku melukai diri dan dilakukan berulang-

ulang, seperti menarik-narik kulit tangan, menggigit-gigit

tangan, dan membentur-benturkan kepala.

g) Tidak ada perilaku yang berulang yang spesifik bagi anak autis,

akan tetapi yang dapat mentap adalah meningkatkan pola

perilaku berulang dan keparahan ini berlanjut.

Sedangkan menurut Koswara (2013:12) anak autis memiliki

karakteristik yang khas bila dibandingkan dengan anak berkebutan khusus

lainnya. Secara umum anak autis memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Tidak memilki kontak mata dengan orang lain atau lingkungn

sekitarnya. Anak autis umumnya tidak dapat melakukan kontak mata

atau menatap guru, orang tua atau lawan bicaranya ketika melakukan

komunikasi

2) Anak autis sangat selekif terhadap rangsang, seperti tidak suka di

peluk, meresa seperti sakit kepala ketika dibelai guru atau orang

tuanya. Beberapa anak ada yang sangat terganggu dengan warna-

warna tentu.

3) Respon stimulus diri yang mengganggu interaksi sosial. Anak autis

sering kali melakukan atau menunjukkan sikap seperti mengepak-

epakkan tangan, memukul-mukul kepala, menggigit jari tangan ketka

Page 38: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

23

merasa kesal atau merasa panic dengan situasi lingkungan yang baru

di masukinya.

4) Anak autis umumnya senang bermain sendiri, hal ini karena anak autis

tidak melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya. Oleh karena

itu anak autis jangan di biasakan bermain sendiri.

5) Anak autis pada umumnya melakukan gerakan tubuh yang khas,

seperti menggoyang-goyangkan tubuh , jlan berjinjit, menggerakkan

jari ke meja dan memperlihatkan ekspresi wajah yang datar sehingga

sulit membedakan apakah anak sedang merasa senang, sedih ataupun

marah.

4. Covid-19

a. Pengertian Covid-19

Coronavirus merupakan virus yang menyebabkan penyakit mulai

dari flu baisa hingga penyakit yang lebih parah (Covid-19, 2020).

Gejala yang ditemukan seperti demam, batuk, sesak nafas dan kesulita

bernafas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan

pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan

kematian. Kasus positif covid-19 pertama kali di Indonesia terjadi pada

bulan Maret 2020 kemudian beberapa bulan kemudian menyebar

sampai 34 provinsi di Indonesia (Djalante ot al., 2020).

Kasus positif covid-19 pertama kali di Indonesia semakin hari

semakin bertambah sehingga pemerintah menetapkan kasus tersebut

sebagai bencana nasional. Dalam menekan penyebaran kasus positif

covid-19 pemerintah memberikan himbauan untuk menjaga jarak,

memakai masker dan mencuci tangan (Ardan, Rahman & Geroda,

2020).

Page 39: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

24

5. Sekolah Luar Biasa (SLB)

a. Pengertian Sekolah Luar Biasa

Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah sebuah institusi pendidikan yang

menyelenggarakan Pendidikan Luar Biasa (PLB) dans sekolah khusus

bagi penyandang kecacatan tertentu. Ketika seorang anak di

identifikasi mempunyai kelainan, pendidikan luar biasa sangat

diperlukan.

Pendidikan sekolah luar biasa adalah lembaga pendidikan yang

bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan

atau mental, perilaku dan sosial agar mampu mengembangkan sikap,

pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota

masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan

lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat

mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti

pendidikan lanjutan (Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1993).

b. Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Pendidikan SLB

Pendidikan khusus (special education) adalah setiap program yang

diberikan bagi siswa yang mempunyai ketidakmampuan dan bukan

atau selain program pendidikan umum di ruang kelas. Setiap distrk

sekolah menawarkan kepada anak yang mengalami kebutuhan khusus

berbagai jenis layanan yang di maksudkan agar cukup untuk

memenuhi kebutuhan semua anak (Slavin, 2019:264).

Pelayanan pendidikan anak yang berkebutuhan khusus digunakan

dalam upaya menjelaskan tentang program dan pelayanan yang berlaku

dalam penyelenggaraan sistem pendidikan bagi anak-anak yang

mengalami kesulitan/keterbatasan dalam mengikuti program

pendidikan dengan berbagai alasan dan membutuhkan bantuan khusus

termasuk keterbatasan fisik dan belajar serta kebutuhan sosial (Surna

dan Pandeirot, 2014:198).

Page 40: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

25

Kebijakan dan strategi direktorat pembinaan Sekolah Luar Biasa

dalam pelayanan pendidikan khusus dan pendidikan pelayanan khusus

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional. Visinya adalah terwujudnya

pelayanan pendidikan optimal untuk mencapai kemandirian bagi anak-

anak berkebutuhan khusus serta yang mempunyai potensi kecerdasan

dan bakat istimewa.

Sedangkan misinya adalah memperluas kesempatan dan

pemerataan pendidikan bagi anak-anak yang mempunyai kesulitan

dalam mengikuti proses pembelajaran dan anak-anak yang mempunyai

potensi kecerdasan dan bakat istimewa, meningkatkan mutu dan

relevansi pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus

meningkatkan kepedulian dan memperluas jejaring tentang pendidikan

khusus dan pendidikan layanan khusus, mewujudkan pendidikan

inkusif secara baik dan benar dilingkungan sekolah biasa, sekolah luar

biasa, maupun keluarga/masyarakat.

Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental,

intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

memiliki tingkat kesulitan dalam proses pembelajaran karena kelainan

fisik, mental, emosional, sosial dan/atau memilliki potensi kecerdasan

dan bakat istimewa (UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anak Pasal 48 ayat 1).

Anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan layanan

pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan konseling dan jenis

layanan lainnya yang bersifat khusus sehingga anak berkebutuhna

khusus berhak mendapatkan pendidikan di sekolah untuk menuntut

ilmu memperoleh pendiidkan serta pembelajaran seperti anak

berkebutuhan khusus tersebut memiliki Sekolah Luar Biasa (SLB), dan

sekolah SLB terdapat tahapan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),

Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan Sekolah

Page 41: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

26

Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) yang tahapannya disesuaikan

dengan kemampuan siswa, bukan berdasarkan umurnya.

Sedangkan peneliti memfokuskan pada anak berkebutuhan khusus

autis yang menempuh pendidikan di SLB tahap pertama yaitu Sekolah

Dasar Luar Biasa (SDLB) khususnya anak autis. Teknik layanan

pendidikan jenis pendidikan khususuntuk peserta didik yang

berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa

dapat diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan

khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

B. Studi Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Lady silalahi, pada tahun 2017,

Universitas Sumatera Utara dengan judul “Pembelajaran Anak Autis

(Studi Etnografi pada anak autis dalam proses Belajar di Sekolah Luar

Biasa Taman Pendidikan Islam di Kota Medan)”. Penelitian ini

memfokuskan tentang bagaimana komunikasi pembelajaran nonverbal

anak autis dalam proses belajar. Sedangakan penulis memfokuskan

pembelajaran anak berkebutuhan khusus autis pada masa covid-19.

Adapun persamaannya yaitu tertuju pada proses pembelajaran pada anak

autis.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Sari Usop, pada tahun 2014,

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dengan judul “Model yang di

berikan oleh Guru pada Anak Autis di SLB Negeri 1

Palangkaraya”.penelitian ini memfokuskan pada model belajar anak autis.

Sedangkan penulis memfokuskan pada pembelajaran anak berkebutuhan

autis di masa covid-19. Adapun persamaan nya yaitu tertuju pada proses

belajar anak autis.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Aisti Siwi dan Nisa Anganti, pada tahun

2017, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan Judul “Strategi

Pengajaran Interaksi Sosial pada Anak Autis”. Penelitian ini

memfokuskan pada interaksi sosial anak autis. Sedangkan penulis

Page 42: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

27

memfokuskan pada pembelajaran anak berkebutuhan khusus autis di masa

covid-19. Persamaannya yaitu tertuju pada pembelajaran anak autis.

Berdasarkan studi relevan diatas merupakan sebuah penelitian

dengan suatu pokok bahasan tertentu, misalnya dari sei strategi

pembelajaran anak autis, studi etnografi pada anak autis, model

pembelajaran pada anak autis, interaksi sosial pada anak autis maupun

pendidikan karakter bagi anak autis.

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan yang lainnya

adalah lebih menekankan pada proes pembelajaran anak berkebutuhan

khusus autis pada masa covid-19, kendala guru dalam menghadapi anak

autis, dan upaya guru dalam mengatasi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis. Adapun persamaan

penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah tertuju pada pendidikan

anak berkebutuhan khusus autis dengan tujuan pada efektifitas pendidikan

anak berkebutuhan khusus autis seperti pembelajaran anak autis maupun

penanganan interaksi sosial anak autis, yang di harapkan dapat berjalan

dengan lancar dan jadikan acuan serta masukkan kritik konstruktif

terutama dalam mendidik anak berkebutuhan khusus autis.

Page 43: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

26

BAB III

METODE PENELITIAN.

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan

gambaran atau deskripsi yang objektif, fakta yang akurat dan sistematis

mengenaiperan guru kelas dalam membina kedisiplinan siswa saat membuat

dan mengumpulkan tugas di Sekolah Luar Biasa Tanjung Jabung Timur.

Metode pendekatan kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic

karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).

Merode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mandalam, suatu

data yang mengandung makna. Metode kualitatif adalah metode metode

penelitian yang berlandasan pada filsafat postpotivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawanyan adalah

eksperimen) dimana penelitian ini adalah sebagai instrukmen kunci,

pengambilan data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik

pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif. Dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2012:15)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang mana

metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

tringulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

(Sugiyono, 2006:9)

Page 44: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian yang dilakukan berbentuk penelitian kualitatif, untuk itu peneliti

mempersisapkan setting penelitian berupa keterangan lokasi penelitian, waktu

penelitian, berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai setting penelitian

diantaranya.

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung

Timur. Jl.WR. Supratama Parit Culum I kec. Muara Kab. Tanjung jabung

Timur.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan memerlukan rancangan waktu yang sesuai

sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang

diharapkan sehingga memperoleh hasil yang maksimal

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa anak berkebutuhan khusus autis, kepala

sekolah, guru kelas autis dan siswa kelas autis di Sekolah luar Biasa

Negeri Tanjung Jabung Timur.

C. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam peneitian kualitatif diperoleh dari dua data, yaitu data

primer dan data sekunder, karena menurut teori penelitian kualitataif, agar

penelitisnnys dapat betul-betul berkualitas, maka data yang dikumpulkan harus

lengkap, data tersebut yaitu data primer dan data sekunder. (Sandu Siyoto,

2015:28)

1. Data Primer

Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subyek

yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subyek penelitian (informan) yang

berkenaan dengan variable yang diteliti. (Sandu Siyoto, 2015: 28)

Page 45: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis,

foto-foto, film, rekaman, video, dan benda-benda, dan lain-lain yang dapat

memperkaya data primer. (Sandu siyoto, 2015:28)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan

metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Metode Observai

Syaodih mengatakan bahwa observasi merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung, margono mengatakan bahwa observasi sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian. (Djaman satori,2009:105) atau definisi lain observasi

adalahalat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan

mencatat secara sistematika gejala-gejala yang diselidiki. (Narbuko dan

Achamadi,2012:70)

2. Metode Wawancara

Menurut Sudjana wawancara adalah proses pengumpulan data atau

informasi melalui tatap muka atau informasi melalui tatap muka antara pihak

penanya dengan pihak yang ditanya atau menjawab. (Djaman satori,

2009:130)

Penggunaan metode wawancara secara garis besar ada dua macam

pedoman wawancara yaitu pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu

pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan,

dan yang kedua adalah wawancara wawancara terstruktur, yaitu pedoman

wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai cheks-list.

Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (chek) pada nomor yang sesuai.

(Sandu Siyoto, 2015:76)

Selain itu menurut Esterberg (2002) wawancara adalah merupakan

pertemuan dua orang tua untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya

Page 46: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.

(Sugiyono,2015:317)

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan, transkip, buku, agenda, dan sebagainya. (Sandu

Siyoto,2015:77)

Metode dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang

bersumber dari arsip dokumen baik yang berada ditempat penelitian ataupun

yang berada diluar penelitian, yang hubungannya diluar penelitian tersebut.

(Iskandar,2009:134)

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016:224) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan akan di pelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri dan orang lain.

1. Reduksi Data

Reduksi data di artika sebagai mencatat secara teliti dan rinci yang

diperoleh dari lapangan yang jumlah cukup banyak, semakin lama peneliti

kelapangan, maka jumlah data semakin banyak, kompleks dan rumit,

untuk itu perlu segera di lakukan analisis data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting. Data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya (Sugiyono, 2016:247). Penelitian ini data

di peroleh melalui catatan lapangan dan wawancara kemudian data

tersebut dirangkum dan di seleksi sehingga akan memberikan gambaran

yang jelas kepada peneliti.

Page 47: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

2. Penyajian Data

Langkah selanjutnya setelah data di reduksi adalah menyajikan data.

Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kateori, flowchart dan sejenisnya. Menurut Miles dan

Huberman (1984) menyatakan yang paling sering di gunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat

naratif (Sugiyono, 2016:249)

Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan teks yang bersifat

naratif. Penyajian data dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai

dengan sub bab-nya masing-masing data yang telah di dapatkan dari hasil

wawancara dari sumber tulisan maupun dari sumber pustaka.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis dan kualitatif adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kreidbel.

Kesimpulan dalam penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu subjek objek yang sebelumnya kurang jelas setelah di

teliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

hipotesis atau teori (Sugiyono, 2016:252-253).

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi

uji credibility, transferability, dependability, confirmability. Tetapi penelitian

kualitatif pada proposal, mahasiswa hanya di sarankan menggunakan uji

credibility. (Sugiyono,2015:366)

1. Uji Kredibilitas

Page 48: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Uji kredibilitas pada penelitian kualitatif dilakukan dengan beberapa

langkah diantaranya, dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan

member check.

a. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali kelapangan,

melakukan pengamatan, wawancaa lagi dengan sumber data yang pernah di

temui maupun yang baru. Beberapa lama perpanjangan pengamatan ini

dilakukan, akan sangat tergantung pada kedalaman, keluesan dan kepastian

data. (Sugiyono,2015:369)

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data

penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang

telah diperoleh, apakah data yang telah diperoleh, apakah data yang

diperoleh itu setelah di cek kembalai ke lapangan data sudah benar berarti

kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

(Sugiyono),2015:370)

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunana berarti melakukan pengamatan lebih cermat

dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan

urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

(Sugiyono,2015:370)

c. Tringulasi

Tringulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu. Dengan demikian terdapat tringulasi sumber, tringulasi teknik

pengumpulan data, dan waktu. (Sugiyono,2006:273)

d. Memberchek

Memberchek adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data, tujuan memberchek adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data.

Page 49: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Pelaksanaan memberchek dapat dilakukan setelah satu periode

pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau

keismpulan. (Sugiyono,2006:276)

G. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Agustus Oktober November Januari Februari Maret April Mei

1 Pengajuan

Judul

X

2 Pembuatan

Proposal

X X

3 Pengajuan

Dosen

Pembimbing

X

4 Bimbingan

Proposal

X

5 Seminar

Proposal

X

6 Perbaikan

Proposal

X

7 Pengurusan

Izin Riset

X

8 Riset

Lapangan

X

9 Penulisan

BAB 4 dan

BAB 5

X X

10 Bimbingan

Skripsi

X

11 Ujian

Munaqasah

Page 50: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

12 Wisuda

Page 51: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

35

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM

1. Sejarah Singkat

Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur ini berlokasi di

Jl. WR. Supratman, Kelurahan Parit Culum I, Kecamatan Kuala Muara

Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dengan

luas tanah keseluruhan 3M2 Letak sekolah ini tepat di tepi sejalan

sehingga sangat strategis dan dekat dengan perumahan warga. Hal ini

memudahkan akses siswa ketika berangkat sekolah dan pulang sekolah.

Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur ini di pimpin oleh

seorang kepala sekolah tahun 2020.

Kondisi Sekolah cukup kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.

Di Sekolah ini terdapat halaman yang cukup luas M2 yang di fungsikan

sebagai sarana bermain bagi siswa dan siswa yang berfungsi juga

sebagai lapangan upacara bendera, olahraga dan kegiatan pramuka.

Dilihat dari segi fisik bangunan Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung

Jabung Timur ini sudah cukup bagus dan luas. Begitu juga dengan

fasilitasnya yang sangat memadai. Hal ini dapat di lihat dari penataan

dan pemeliharaan ruangan termasuk halaman sekolah.

Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur ini berdiri pada

tahun 2005 dengan jumlah murid pertama 4 orang dan jumlah guru

hanya 2 orang, yaitu guru kelas dan kepala sekolah dan di tahun ke dua

bertambah menjadi 3 orang, setelah itu bertambah di setiap tahunnya

2. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SLBN Tanjung Jabung Timur

b. Alamat Sekolah : Jl. WR. Supratman, Kel. Parit Culum I,

Kec. Muara Sabak Barat, Kab. Tanjung Jabung Timur.

- Kelurahan : Parit Culum I

- Kecamatan : Muara Sabak Barat

- Kota : Jambi

Page 52: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

- Provinsi : Jambi

- Website : http;//slbntanjabtimur.sch.id

- Email : [email protected]

c. Status Sekolah : Negeri

Tahun Pendirian : 2005

Nomor Pokok Sekolah :10505859

Nasional

d. Legalitas Kelembagaan

SK Pendirian SLB : 10-07-2005

3. Visi, Misi dan Tujuan SLBN Tanjung Jabung Timur

a. Visi

Terwujudnya manusia yang bertaqwa, terampil, mandiri dan cinta

lingkungan.

b. Misi

Menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan melalui

pendidikan moral dan agama

Mengoptimalkan potensi akademik siswa sesuai dengan potensi

yang dimiliki

Mengembangkan berbagai ketermpilan hidup sesuai dengan bakat

dan minat siswa

Menerapkan kecakapan hidup untuk kemandirian siswa di rumah

atau di masyarakat

Menerapkan rasa cinta terhadap lingkungan sehingga terwujud

lingkungan yang bersih, indah dan nyaman

c. Tujuan

Tujuan Umum Pendidikan Di SLBN Tanjung Jabung Timur

o Agar peserta didik beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha

esa dan berakhlak mulia.

o Agar peserta didik menikmati hidup secara optimal melalui

pengembnagan kemampuan pada pendidikan formal.

Page 53: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

o Agar peserta didik memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan,

dan keterampilan baik untuk dirinya maupun untuk kelanjutan pada

jenjang smplb.

o Agar peserta didik mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat

dan kebudayaannya

o Agar peserta didik dapat mengisi hari-harinya dengan berbagai

kreasi, keterampilan, dan berusaha mengembangkan dirinya secara

wajar, optimal dan bergairah.

Tujuan Khusus

Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berintegrasi

secara vetikal terhadap Tuhan yang maha esa dan horizontal

dengan lingkungannya.

Meningkatan pemahaman terhadap kemampuan diri sehingga

mampu mandiri dan berpartisipasi di masyarakat secara optimal.

Mempersiapkan peserta didik untuk mekanjutkan kejenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Membimbing, membina dan mengembangkan mentalitas,

emosional, estika dan etika dalam mensyukuri hidup terhadap

anugerah tuhan yang maha esa.

4. Peserta Didik Baru

a. Jumlah Peserta didik baru:

1). TKLB : -

2). SDLB : 54

3). SMPLB : 34

4). SMALB : 15

b. Jumlah Peserta didik menurut jenis kelamin:

1). Laki Laki : 68

2). Perempuan : 35

3). Jumlah : 103

Page 54: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

5. Struktur Organisasi Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung

Timur

Tabel 4.1 Struktur Organisasi

Page 55: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

6. Data Siswa

Tabel 4.2 Data Siswa

JURUSAN

SDLB SMPLB SMALB

TOTAL I II III IV V VI

JML VII VIII IX

JML X XI XII

JML

L/P L/P L/P

MURID BARU

Laki-Laki - - - - - - - - - - - - - - - -

Perempuan - - - - - - - - - - - - - - - - TUNANETRA (A)

Laki-Laki - - - - - - - - - - - 2 - - 2 2

Perempuan 1 - - - - - 1- - - - - - - - - 1

TUNARUNGU WICARA (B)

Laki-Laki 1 - 3 - - 2 6 2 - - 2 2 - - 2 10

Perempuan - - - 1 - 1 2 3 - - 3 2 - - 2 7

TUNAGRAHITA RINGAN (C)

Laki-Laki 1 - 4 - 4 6 15 6 9 2 17 2 1 - 3 35

Perempuan - - - 1 - 3 4 1 1 1 3 - 1 - 1 8

TUNAGRAHITA SEDANG (C1)

Laki-Laki 1 4 - 3 1 - 9 - 1 2 3 1 - 1 2 14

Perempuan 1 2 2 - 2 - 7 - 2 3 5 - - 2 2 14

TUNADAKSA RINGAN (D)

Laki-Laki - - - -

2 2 - - 1 1 - - - - 3

Page 56: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Perempuan 1 - - - - 1 2 - - - - 1 - - 1 3

TUNADAKSA SEDANG (D1)

Laki-Laki - - - - - - - - - - - - - - - -

Perempuan - - - - - - - - - - - - - - - -

TUNALARAS ( E )

Laki-Laki - - - - - - - - - - - - - - - -

Perempuan - - - - - - - - - - - - - - - -

AUTIS (F)

Laki-Laki 1 3 - - - - 4 - - - - - - - - 4

Perempuan - 2 - - - - 2 - - - - - - - - 2

JUMLAH 7 11 9 5 7 15 54 10 15 9 34 10 2 3 15 103

Page 57: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

7. Data Guru

Tabel 4.3 Data Guru

No Nama L/P Tempat Tanggal

Lahir Ijazah

Terakhir

Jurusan Tahun

Lulus

NUPTK

A. PENDIDIK

1 Retno Devi Apriani,

S.Pd P Yogyakarta, 14 Maret

1977 S1 PLB 2003 "3646755654300002"

2 Saniman, S.Pd L Jambi, 16 April 1969 S1 PGSD 2016 " 5748747650200032 "

3 Makmuri, S.Pd.SD L MuaraSabak, 02

Februari 1984 S1 PGSD 2010 " 1534762663200022 "

4 Nasrotun Murlina,

S.Pd P Temanggung, 11 Juli

1975 S1 PLB 2001 " 2043753654220003 "

5 Supanti, S.Pd P Klaten, 27 Oktober

1980 S1 PLB 2004 " 4359758660300093 "

6 Alfiana Hanifah, S.Pd P Klaten, 18 Januari

1985 S1 PLB 2008 " 0450763664300072 "

7 Elsri Rahmaliza, S.Pd P Padang sago, 20 Juni

1986 S1 PLB 2009

" 4934764665220002

"

8 Rofil Zalti, S.Pd.SD P Air Bangus, 23 Juni

1979 S1 PGSD 2013 " 0955757659300069 "

Page 58: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

9 Sisniwati, S.Pd P TanjabTimur, 19

Maret 1981 S1 PGSD 2012 " 9646759661300052 "

10 Ani Satrianai, S.Pd.

GR P TanjabTimur, 15

September 1984 S1 B.INGGRIS 2010 " 4944763664110052 "

11 Titin Suhartini, S.Pd P Jambi, 06 Januari

1978 S1 PGSD 2014 " 7438756657210092 "

12 Erfan Ghozali, S.Pd L Sabak Indah, 22 Mei

1995 S1 B.INDONESIA 2018 " 1854773674130062 "

13 Sunu Waluyo, S.Pd.I L SeiKayuAro, 15 Juli

1988 S1 PGMI 2011

14 Mariah, S.Pd.I P PulauMalako, 08

Agustus 1986 S1 PAI 2010 " 4140764667220003 "

15 Siti Hasi'ah, S.Pd.I P TelukRendah, 13 Juni

1990 S1 PGMI 2013

16 Widiyantari, S.Sos P PasirPutih, 30 Maret

1996 S1

ILMU

PEMERINTAH 2018

17 Sur Aini, S.Kom P TelukDawan, 05

Agustus 1995 S1 KOMPUTER 2018

18 Iwan Setiawan, S.Pd L RimboBujang, 23

Agustus 1983 S1 PAI 2009

19 S P BangunKarya, 19

Agustus 1997 S1 MATEMATIKA 2019

20 R.M. Ridho Ansori,

S.Or L

Jambi, 23 Februari

1998 S1 OLAHRAGA 2019

Page 59: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

B. TENAGA KEPENDIDIKAN

1 Liani P Rano, 19 februari

1990 SMA

2009

2 Sudirman L ParitCulum, 28

Februari 1993 SMALB 2017

3 Andi Saputra L Kuala Dendang, 19

Februari 1997 SMA 2016

4 Dwi Lestari P Sungai Bahar, 05 Mei

1998 SMK MULTIMEDIA 2016

5 Mahmud Hamid L ParitCulum, 21 Juni

1965 SMP 1986

6 Nur Solekha P Kuala Dendang, 08

Agustus 2002 SMK MULTIMEDIA 2020

7 Suprapti P Sungai Bahar, 04

Februari 2001 SMK

TATA

BUSANA 2020

8 Khomsaton P Jambi, 14 Juni 1984 SMK 2003

Page 60: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

57

8. Sarana dan Prasarana

Table 4.4 Sarana dan Prasarana

No Jenis Ruangan Jumlah

1 Ruang Kelas 19

2 Ruang Lab -

3 Ruang Perpus 1

4 Ruang Musik 1

5 Ruang Pramuka 1

6 Asrama Putri 1

7 Asrama Putra 1

9. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kualitas yang tamatan sekolah khusus di tuntut untuk memenuhi

standar kompetensi dunia kerja. Salah satunya adalah selain mampu

menguasai menguawasi materi keterampilan, mereka juga harus dapat

berinteraksi dan aktif dalam hubungan sosial. Kegiatan ekstrakurikuler

merupakan kegiatan non-pelajar formal yang dilakukan peserta didik

sekolah atau universitas.kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa

dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di

berbagai bidang diluar akademik. Kegiatan ekstrakurikuler juga

merupakan salah satu alat pengenalan siswa pada hubungan sosial,

didalamnya terdapat pendidikan pengenalan diri dan pengembangan

kemampuan selain pemahaman materi pelajaran. Berangkat dari

pemikiran tersebut SLBN Tanjung Jabung Timur menyelenggarakan

berbagai kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya:

a. Pramuka

b. Olahraga

c. Musik/Band

d. Tari

e. Melukis

Page 61: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

58

B. TEMUAN KHUSUS DAN PEMBASHASAN

1. Pelaksanaan Pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di

Masa Covid-19 di SLBN Tanjung Jabung Timur

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta didik

dengan pendidik serta sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang

meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Proses

pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis berbeda dengan anak-

anak umum lainnya. Anak umum lebih mudah melakukan interaksi dan

komunikasi dengan lingkungan di sekitarnya, serta lebih aktif dalam

pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran yang seharusnya berpusat kepada siswa, namun

kenyataannya guru yang lebih aktif dibandingkan dengan siswa. Karena

anak autis mempunyai gangguan perkembangan yang menyangkut

komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Dalam hal tersebut

berdampak pada kurannya minat mereka untuk melakukan kontak sosial

dan memiliki kesulitan dalam berkomunikasi.

Menurut hasil wawncara peneliti bersama wali kelas autis yang

menjadi nara sumber dari data penelitian mengenai proses pembelajaran

pada anak autis.

“Kita mengajar anak autis yang memiliki kekurangan dalam

berkomunikasi/berbicara dan berinteraksi/bersosialisasi yang tidak

seperti anak pada umumnya. Di kelas ini pada saat pelaksanaan

pembelajaran tatap muka guru selalu menyiapkan bahan ajar dan

selalu memperhatikan aktivitas anak selama proses pembelajaran

berlangsung. Pada saat pembelajaran daring (DR) guru membuat

bahan ajar, dan dalam 1 minggu 2x wali murid harus mengambil

bahan ajar tersebut di sekolah. Jika wali murid tidak mengambil bahan

maka guru akan mengirimkannya melalui media whatsshapp”.

(Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I. Kamis25

Maret 2021).

Proses pembelajaran tidak terlepas dari komponen-komponen

pendukung dalam suatu pembelajaran yaitu kurikulum, guru, siswa,

metode pembelajara, materi pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan

sarana prasarana pembelajaran.

Page 62: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

59

a) Guru Memberikan Pelayanan Individual Terhadap Siswa

Peran guru sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran.

Peranan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada anak autisme

sangat memegang peranan yang optimal. Anak dengan gangguan autisme

sangat membutuhkan pendekatan yang khusus dari seorang guru. Guru

tidak hanya mengajarkan namun guru juga turut membimbing siswa

melalui pendekatan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan

tujuan pembelajaran tercapai.

Sebagai pengelola pembelajaran, guru bertugas untuk menciptakan

kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara optimal. Sedangkan sebagai pengelola kelas, guru

bertugas untuk menciptakan situasi kelas yang memungkinkan terjadinya

pembelajaran yang efektif. Kedua tugas itu saling berkaitan suatu dengan

yang lain. (Syafarudin, Syahran,2020:9)

Guru di Sekolah Luar Biasa sangat berperan penting dalam

pelayanan individual siswa yang berkebutuhan khusus. Guru sangat di

tuntut untuk dan memotivasi siswa autis yang berguna untuk

membangkitkan keinginannya yang baru, motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa

autis dengan tujuan agar anak tersebut tidak mengalamai hambatan dalam

proses pembelajaran.

Seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah Ibu Retno Devi

Apriani, S.Pd sebagai berikut:

“Peran guru di SLB adalah layanan individual, karena di dalam

satu kelas kemampuan anak-anak relative berbeda. Oleh karena

itu guru haru aktif mendampingi anak autis ketika proses

pembelajaran dan ketika ada kesulitan dengan layanan atau

pendekatan individu yang menjadi ciri khas di SLB.” (Wawancara

dengan Kepala Sekolah Ibu Retno Devi Apriani, S.Pd. Rabu, 24

Maret 2021).

Sama halnya yang di sampaikan oleh Ibu Siti Hasi’ah wali kelas

autis.

Page 63: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

60

“Peran guru sangat penting dalam memberikan pembelajaran

kepada siswa, dimana agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai

dengan RPP yang telah di buat oleh guru tersebut. Selain itu guru

juga memberikan bimbingan dan motivasi agar anak-anak

tersebut tidak mengalami hambatan dalam proses pembelajaran.”

(Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I.

Kamis 25 Maret 2021).

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang

telah peneliti lakukan tentang peranan guru terhadap anak autis di

Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur, dapat diketahui

bahwa peran guru sangat penting dalam mengajarkan, mengarahkan,

membimbing dan memotivasi anak autis saat proses pembelajaran

berlangsung sehingga siswa tetap semangat mengikuti pembelajaran pada

masa covid-19 dan mendapatkan hasil yang baik serta tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

b) Menggunakan Media Pembelajaran yang Sederhana

Media pembelajaran merupakan alat bantu proses pembelajaran.

Segala sesutau yang dapat di pergunakan menyalurkan pesan,

merangsang pikiran siswa, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau

ketampilan peserta didik sehingga dapat memudahkan tercapainya tujuan

pembelajaran. Seorang guru harus dapat memilih dan mencocokkan

media yang akan digunakan dengan materi pembelajaran yang akan di

ajarkan kepada siswa.

Penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan minat

siswa mengikuti proses pembelajaran secara focus. Selain itu media

pembelajaran yang di tampilan dapat memotivasi siswa untuk lebih rajin

belajar. Media pembelajaran juga dapat memberikan rangsangan dalam

kegiatan belajar siswa. Tidak bisa di pungkiri media pembelajaran juga

telah memberikan pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

pengaruh media pembelajaran sangat membantu keaktifan siswa dalam

menyampaikan pesan da nisi materi pembelajaran. (Ikhsan,

Syahran,2020:30)

Page 64: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

61

Ibu Siti Hasi’ah selaku wali kelas autis mengatakan bahwa media

pembelajaran yang kerap digunakan adalah sebagai berikut:

“Biasanya ibu menggunakan media pembelajaran seperti gambar,

buku dan media-media yang mudah di pahami anak. Buku untuk

mengajar siswa, Ibu menggunakan buku khusus anak autis dengan

tema maupun materi yang lebih sederhana dibandingkan dengan

buku tematik anak pada umumnya. Kami menggunkan media-

media yang di mudah di pahami siswa.” (Wawancara dengan wali

kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I. Kamis 25 Maret 2021).

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang

telah peneliti lakukan guru menggunakan media yang mudah di pahami

oleh siswa dan di sesuaikan dengan materi pembelajaran tematik agar

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tujuan pembelajaran

tercapai.

c) Menggunakan Metode Dan Strategi yang Di Pahami Siswa

Metode Pembelajaran adalah seluruh rangkain penyajian materi

ajar yang meliputi segala aspek sebelum dan sesudah pembelajaran yang

dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang di gunakan secara

langsung maupun tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Metode

pembelajaran pada anak autis berbeda dengan anak pada umumnya.

Ibu Siti Hasi’ah selaku wali kelas autis mengatakan bahwa dalam

metode pembelajaran untuk siswa autis sebagai berikut:

“Metode Pembelajara pada anak autis berbeda dengan anak-anak

umum lainnya. Di karenakan kemampuan anak autis itu berbeda-

beda jadi 1 anak menggunkan 1 metode, ada yang metode menulis

dan metode membaca. Dan kita sebagai pendidik harus terlebih

dahulu mengetahui kemampuan siswa sebelum memberikan materi

pembelajaran.” (Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Hasi’ah,

S.Pd.I. Kamis 25 Maret 2021).

Berdasarkan hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi

yang dilakukan oleh peneliti, guru menggunakan media yang mudah di

pahami dan sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing agar tujuan

pembelajaran tercapai.

d) Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kemampuan Anak

Page 65: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

62

Evaluasi adalah proses yang sangat penting dalam pembelajaran

karena evaluasi pembelajaran adalah suatu proses penilaian yang

sistematis untuk menetukan atau membuat keputusan sampai sejauh

mana tujuan pembelajaran tercapai. Evaluasi sangat penting dilakukan

oleh guru kepada siswanya untuk mengetahui hasil belajar siswa dan

kemampuan masing-masing siswa. Evaluasi pembelajaran pada anak

autis berbeda dengan anak pada umumnya.

Ibu Siti Hasi’ah selaku wali kelas autis mengatakan bahwa dalam

mengevaluasi pembelajaran untuk siswa autis sebagai berikut:

“Evaluasi atau penilaian di dalam segi kompetensi untuk anak autis

berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya. Standar

penilaian kriterian ketuntasan minimal (KKM) anak autis lebih

rendah di bandingkan dengan anak-anak pada umumnya. KKM

pada anak autis maksimal 70 sedangkan anak pada umumnya

maksimal dapat mencapai nilai 80.” (Wawancara dengan wali

kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I. Kamis, 25 Maret 2021).

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti, dapat di simpulkan bahwa dalam melakukan

evaluasi pembelajaran untuk anak autis dengan nilai rata-rata KKM

lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak normal pada umumnya.

2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran pada Anak

Berkebutuhan Khusus Autis di Masa Covid-19 Di SLBN Tanjung

Jabung Timur

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pembelajaran ilmu dan pengetahuan. Dengan kata lain pembelajaran

adalah proses untuk membentuk peserta didik agar dapat berjalan dengan

baik.

Peneliti menemukan beberapa kendala yang terjadi dilapangan

saat proses pembelajaran di masa covid-19, berikut beberapa kendala

tersebut:

Page 66: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

63

a) Guru Kesulitan Menyampaikan Materi Pembelajaran Selama

Masa Covid-19

Peran guru sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran pada

anak autis, karena anak autis tersebut membutuhkan bimbingan yang

khusus. Anak autis sangat sulit berinteraksi dan sulit untuk berkonsentrasi

dengan lingkungan di sekelilingnya. Secara fisik anak autis pada umumnya

tidak jauh berbeda dengan anak-anak normal lainnya, namun secara psikis

mereka sangat berbeda. Guru harus pandai memilih media, metode dan

pendekatan yang cocok untuk anak autis tersebut agar mereka dapat

berhasil dalam proses pembelajaran. Kesulitan dalam berinteraksi,

berkonsentrasi dan berkomunikasi membuat guru cukup kesulitan saat

mengajar. Seperti yang telah di sampaikan oleh Ibu Siti Hasiah, S.Pd.

sebagai berikut:

“Pastinya ada kendala ya, karena kita mengajar di sekolah luar

biasa bukan seperti sekolah pada umumnya, karena di SLB ini

lebih unik dari yang lain. Sejauh ini ibu mengalami kesulitan pada

saat menyampaikan materi pembelajaran pada anak karena

kesulitan anak untuk berkomunikasi dan mengerti apa yang kita

sampaika. Secara umumnya kendala yang kami alami pada saat

pandemic covid-19 ini adalah kurangnya komunikasi dan

kerjasama antara guru dengan wali murid. Kebanyakan wali murid

sulit dihubungi dan tidak mengambil lembar kerja siswa selama

pembelajaran DR, misalnya jika sudah mengambil lembar kerja ada

sebagian wali murid yang mengembalikan dan ada juga yg tidak

mengembalikan. Setelah pemerintah menetapkan kembali

pembelajaran tatap muka anak anak cenderung datang terlambat ke

sekolah dan jadwal pembelajaran tidak sama seperti biasanya, yang

mana sebelum covid 1x pertmuan 60 menit, dan sekarang menjadi

30 menit.”(Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah,

S.Pd.I. Kmais, 24 Maret 2021).

Seperti halnya yang di sampaikan oleh orang tua siswa autis

sebagai berikut:

“Iya, saya selalu memantau perkembangan fadli ketika

menjemputnya pulang sekolah saya selalu bertanya tentang

perkembangannya selama proses pembelajaran di sekolah dan

dirumah. Sebenarnya kalau ditanya tepat waktu kadang tepat

waktu, kalau terlambat biasanya anak bangunnya susah di karena

kan dulu belajar DR jadi sudah terbiasa bangun siang dan

Page 67: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

64

terkadang juga tergantung mood anak, itu akan menjadi lama

berangkatnya.” (Wawancara dengan orang tua siswa autis Ibu Apri

Bariani, Senin 29 Maret 2021)

b) Siswa Sulit Memahami Materi Pembelajaran

Siswa adalah seorang pelajar ataupun murid yang sedang duduk di

bangku sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan juga sekolah

menegah atas yang berusaha meningkatkan potensi diri melalui proses

pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan maupun normal.

Siswa juga merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran.

Sama-sama dalam menuntut ilmu tidak membuat siswa memiliki

pengetahuan dan daya tangkap yang sama, sama hal nya dengan yang

terjadi pada siswa di kelas autis yang memiliki daya tangkap dan

kemampuan komunikasi yang berbeda.

Seperti yang di sampaikan oleh Ibu Siti Hasi’ah sebagai wali kelas

autis sebagai berikut:

“Anak autis sangat sulit untuk focus atau berkonsentrasi, karena

mereka cenderung memiliki dunianya sendiri. Di dalam proses

pembelajaran mereka juga sulit memahami materi yang dipelajari.

Ibu harus menggunakan cara tertentu agar anak paham materi

pembelajarannya. Rata-rata kendala yang dialami anak autis adalah

komunikasi. Ada satu murid ibu sulit untuk mengeluarkan suara,

ketika berbicara dia cenderung membeo atau mengikuti apa yang

guru katakan. Untuk berkomunikasi dengan dia maka ibu harus

menggunkan kalimat perintah seperti (Ayo kerjakan).”

(Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I Kamis

25 Maret 2021).

Peneliti juga melakukan wawancara kepada orang tua siswa kelas

autis tentang kesulitan yang di alami siswa, sebagai berikut:

“Perkembangan fadli pada awalnya tidak seperti anak biasa pada

umumnya karena dia speech delay (gangguan komunikasi yang

menyebabkan seorang anak mengalami kesulitan dalam berbicara.

Ketika dia menginginkan sesuatu dia hanya menunjuk barang

tersebut dan terkadang dia hanya mengunakan bahasa baku ketika

mengingingkan sesuatu, misalnya ketika dia ingin membeli es krim

maka dia hanya menyebut kata “es” berulang-ulang.” (Wawancara

dengan orang tua siswa Ibu Apri Bariani, Senin 29 Maret 2021).

Page 68: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

65

Pernyataan ini di pertegas oleh orang tua siswa kelas autis, sebagai

berikut:

“Di usia fadli 1 tahun dia hanya tertawa dan tidak seperti anak-anak

umum lainnya. Bahkan disaat fadli berumur 2 tahun dia belum bisa

memanggil orang tua nya sendiri dengan sebutan ibu/ayah seperti

anak umum lainnya.” (Wawancara dengan orang tua siswa Ibu Apri

Bariani, Senin 29 Maret 2021).

c) Media Pembelajaran Terbatas

Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting

dalam kegiatan belajar mengajar. Agar proses pembelajaran berjalan

dengan efektif dan efisien, maka guru harus memilih media yang tepat

dan mudah diterapkan. Media yang sering di gunakan anak autis

adalah media visual. Dan harus menggunakan media yang tepat agar

materi yang di sampaikan bisa di mengerti oleh siswa.

Seperti halnya yang di sampaikan oleh wali kelas autis Ibu Siti

Hasi’ah, S.Pd.I sebagai beriku:

“Media tidak sepenuhnya di sediakan oleh sekolah, jika sebagai

guru berusaha untuk menggunkan media di setiap pelaksanaan

pembelajaran. Tetapi terkendala pada waklu, alat dan bahan yang

dalam pembuatannya tidak hanya membutuhkan waktu yang

sebentar apalagi kalau kita membuat media yang rumit maka

membutuhkan waktu yang sangat lama atau membutuhkan tenaga

orang lain untuk membuatnya. Terkadang kita juga memanfaatkan

lingkungan sekitar atau gambar dari internet untuk dijadikan

media.” (Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah,

S.Pd.I. Kamis 25 Maret 2021).

d) Guru Kesulitan Menerapakan Metode Pembelajaran

Proses pembelajaran memerlukan metode dan jelas untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru harus mengetahui

terlebih dahalu kemampuan anak sebelum menggunakan metode

pembelajaran. Guru juga perlu mempelajari metode pengajaran agar

dapat menyampaikan materi dan dimengerti dengan baik oleh siswa.

Seperti yang di sampaikan oleh Ibu Siti Hasi’ah sebagai wali kelas

autis sebagai berikut:

Page 69: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

66

“Kesulitan saat menerapkan metode pembelajaran seperti

menggunakan metode kelompok, terkadang anak tidak mau bekerja

sama. Dan ibu harus memilih metode yang tepat dan sesuai dengan

kondisi serta karakteristik belajar siswa, dengan menjelaskan

materi secara berulang kali kepada anak agar anak paham, saat

itulah ibu merasa kesulitan dalam menerapkan metode

pembelajaran.” (Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti

Hasi’ah, S.Pd.I. Kamis 25 Maret 2021).

Berdasarkan hail observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat di

peroleh kesimpulan bahwa kendala dalam proses pembelajaran anak

autis di masa covid-19 ini adalah pertama guru kesulitan pada saat

menyampaikan materi pembelajaran ke anak, kedua anak sulit

memahami materi pembelajaran, ketiga kurangnya komunikasi dan

kerjasama antara guru dan wali murid, keempat keadaan media

pembelajaran yang terabatas, kelima guru kesulitan dalam menerapkan

metode pembelajaran.

3. Upaya dalam mengatasi kendala pada pelaksanaan pembelajaran

pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di SLBN

Tanjung Jabung Timur

Kendala dalam pembelajaran pada anak autis di masa covid-19,

terdapat beberapa upaya yang di lakukan oleh guru kelas maupun pihak

sekolah dalam mengatasi kendala tersebut. Pemecahan masalah bersasaran

pada perbaikan kualitas, upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas

pendidikan dan pengalaman belajar siswa khususnya anak autis. Ada

beberapa upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala dalam

proses pembeljaran anak autis di masa covid-19. Antara lain sebagai

berikut:

a) Guru Melakukan Breaving Sebelum Melaksanakan Pembelajaran

Peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah, tentang

bagaimana cara mengatasi kendala guru dalam proses pembelajaran

pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid 19.

Page 70: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

67

“Adanya breaving sebelum melaksanakan pembelajaran karena

kita sebagai pendidik harus menyiapkan bahan ajar yang benar-

benar efektif untuk pembelajaran pada masa covid ini supaya

pembelajaran tetap berjalan. Jadi bagi guru yang non PLB sebelum

memulai pembelajaran kita membuat bahan ajar bersama-sama

termasuk saya dan guru senior untuk membantu para guru yang

bukan lulusan PLB.” (Wawancara dengan Ibu Retno Devi

Aprianai, S.Pd. Rabu, 24 Maret 2021)

b) Menjalin Komunikasi Wali Murid

Peneliti turut melakukan wawancara bersama wali kelas autis Ibu

Siti Hasi’ah, S.Pd.I tentang bagaimana solusi yang dapat dilakukan

untuk mengatasi kendala yang di hadapi pada proses pembelajaran anak

autis di masa covid-19

“Ketika pembelajaran daring, ibu terlebih dahulu melakukan

pendekatan kepada orang tua siswa, ibu kirim pesan melalui

whatshap, jika tidak ada respon ibu telepon/mengirim pesan

melalui messenger facebook. Ketika ada orang tua siswa yang

masih sulit di hubungi dan sudah menggunkan berbagai cara respon

mereka tetap tidak ada, maka jalan terakhir yang kami ambli adalah

mendatangi rumah siswa satu persatu dan membawa bahan ajar

beserta evaluasi yang akan di pelajari. Setelah pembelajaran tatap

muka, ibu melakukan pendekatan kepada anak tersebut dengan

menggunkan trik-trik tertentu untuk mengatasi kesulitan anak

dalam berkomunikasi. Ibu lebih banyak menggunkan gambar dan

metode pengulangan supaya anak paham dengan materi yang di

sampaikan. Selain itu kita juga berupaya memberikan masukan

kepada orang tua siswa mengenai kesulitan dan kedisiplinan anak

karena hal tersebut berpengaruh pada proses pembelajaran

siswa.”(Wawancara dengan wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I

Kamis, 25 Maret 2021).

Seperti halnya yang disampaikan oleh Ibu Apri Bariani orang tua

siswa kelas autis sebagai berikut:

“Iya, ada kerjasama bagaimana kondisi fadli di sekolah untuk di

komunikasikan kepada kami. Anak ikut ekstrakurikuler untuk

melatih mental mereka dan diajak keluar rumah memanfaatkan

lingkungan sekitar untuk melatih motoriknya.”(Wawancara dengan

Ibu Apri Bariani orang tua siswa autis. Kamis 25 Maret 2021).

Page 71: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

68

Pernyataan ini di pertegas lagi oleh ibu Apri Bariani orang tua

siswa kelas autis sebagai berikut:

“Setiap hari saya pantau, setiap kali saya menjemput fadli pulang

sekolah saya selalu menanyakan perkembangannya bagaimana,

pelajarannya, dan apakah dia bisa mengerjakannya atau

tidak.”(Wawancara dengan Ibu Apri Bariani orang tua siswa autis.

Kamis 25 Maret 2021).

c) Guru Mempersiapkan Alat dan Bahan Pembelajaran

Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas autis tentang

solusi dari kendala yang di alami siswa, sebagai berikut:

“menyiapkan semua yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti

RPP, media, alat peraga, dan di usahakan anak harus focus terlebih

dahulu. Jika tidak focus atau mood mereka kurang baik maka akan

sulit untuk memahami pembelajaran. Selain menggunakan buku

lain sebagai penunjang pembelajaran terkadang ibu juga

mengambil dari internet dan pelajaran umum yang ternyata sesuai

untuk di ajarkan dikelas saya. Di kelas autis ibu ini berjumlah 6

siswa, jadi masing-masing siswa itu memiliki daya tangkap yang

berbeda. Ada dua orang siswa yang cepat menangkap materi

sedangkan yang lainnya lambat bahkan ada yang sangat lambat.

Jadi ibu menggunakan materi yang sesuai dengan kemampuan

mereka masing-masing.”(Wawancara dengan Ibu Siti Hasi’ah,

S.Pd.I wali kelas autis, Kamis 24 Maret 2021).

Peneliti juga melakukan wawancara dengan orang tua siswa kelas

autis tentang upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang di

alami siswa, sebagai berikut:

”Saya selalu mensupport dia dalam hal yang positif untuk

kemampuan dia, ada juga orang tua yang mendukung anak tapi

tidak sesuai dengaan karakternya. Kalau saya selalu berusaha untuk

mengarahkan fadli supaya dia bisa berkomunikasi dan berinteraksi

dengan baik.”(Wawancara dengan orang tua siswa autis Ibu Apri

Bariani, Kamis, 25 Maret 2021).

Pernyataan ini juga di pertegas lagi oleh ibu Apri Bariani orang tua

siswa kelas autis sebagai berikut:

“setiap hari saya memantau apa yang di capainya, pelajarannya

bagaimana, apakah dia bisa mengerjakan atau tidak.”(Wawancara

dengan orang tua siswa autis Ibu Apri Bariani, Kamis 25 Maret

2021).

Page 72: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

69

d) Menggunkan Metode Pembelajaran Berdasarkan Karakteristik

Siswa

Metode pembelajaran menjadi hal yang sangat penting dalam

proses pembelajaran, agar pembelajaran menyenangkan, tidak

membosankan dan anak-anak focus pada materi pelajaran yang di

sampaikan guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

maksimal. Metode yang digunakan untuk anak autis lebih ditekankan

pada karakteristik anak untuk menggunakan metode yang mudah

dipahami siswa, karena dalam satu kelas autis siswa memiliki

kemampuan yang berbeda-beda.

Peneliti melakukan wawancara bersama wali kelas autis.

Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalah tentang

metode pembelajran pada anak autis, sebagai berikut:

“Metode yang digunakan tergantung anak, dikelas ibu terdiri dari 6

orang siswa, jadi satu anak 1 metode karena setiap anak

mempunyai karakter yang berbeda-beda.metode yang sering ibu

gunakan adalah latihan menulis dan menunjukkan gambar dari

pada menjelaskan materi. Metodenye lebih ditekankan pada

karakteristilk dan kemapuan si anak.”(Wawancara dengan wali

kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I. Kamis, 25 Maret 2021).

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat di

peroleh kesimpulan bahwa upaya kepala sekolah dalam mengatasi

kendala dalam proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus di

masa covid-19 ini untuk guru sebelum memasuki pembelajaran

breaving pagi terlebih dahulu selain itu juga terdapat pelatihan di setiap

tahun nya bagi guru non PLB yang di selenggarakan oleh dinas

pendidikan. Upaya guru untuk melakukan pendekatan kepada siswa

autis dengan pendekatan individual. Upaya yang dilakukan guru dan

sekolah untuk menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan

orang tua siswa untuk lebih memperhatikan anak. Guru berupaya

menyiapkan kebutuhasn pembelajaran seperti bahan ajar, media,

metode dan evaluasi pembelajaran dengan baik. Pihak sekolah juga

Page 73: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

70

berupaya menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap guna untuk

membantu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Page 74: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan

Khusus Autis di Masa Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung

Timur dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus autis di masa covid-

19 di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur adalah guru

memberikan pelayanan individual kepada siswa agar anak-anak tersebut

tidak mengalamai hambatan dalam proses pembelajaran, guru juga

menggunakan media pembelajaran yang sederhana dan menggunakan

media yang mudah di pahami siswa, selian menggunakan media

pembelajaran yang sederhana guru juga menggunakan metode dan strategi

yang mudah di pahami oleh siswa serta evaluasi pembelajaran berdasarkan

kemampuan anak.

2. Kendala yang di hadapi guru dalam proses pembelajaran pada anak

berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri

Tanjung Jabung Timur adalah guru kesulitan dalam menyampaikan materi

pembelajaran kepada anak karena anak-anak sulit untuk berkomunikasi dan

mengerti apa yang kita sampaikan, siswa juga sulit memahami materi

pembelajaran serta media pembelajaran yang terbatas dan guru juga

kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran.

3. Upaya guru dalam mengatasi kendala pada proses pembelajaran pada anak

berkebutuhan khusus autis di masa covid-19 di Sekolah Luar Biasa Negeri

Tanjung Jabung Timur ini adalah sebelum memulai pembelajaran para guru

melakukan breaving, menjalin komunikasi dengan orang tua, serta guru

juga mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran dan guru juga

menggunakan metode pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa.

Page 75: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

71

B. Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mecoba memberikan saran-saran

kepada pihak sekolah antara lain:

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan untuk lebih memaksimalkan guru khusus

Pendidikan Luar Biasa (PLB) untuk lebih menunjang pembelajaran pada

anak.

2. Bagi Guru

Guru di harapkan untuk selalu mengikuti pelatihan-pelatihan pembelajaran

pada anak berkebutuhan khusus guna untuk menambah pengalaman serta

dapat mempermudah dalam proses pembelajaran

3. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya diharapkan melengkapi sarana dan prasarana yang

berkaitan dengan proses pembelajaran pada proses pembelajaran anak

berkebutuhan khusus autis sebagai penunjang keberhasilan siswa.

4. Bagi Siswa

Siswa di harapkan untuk terus menerus belajar dan mampu meningkatkan

hasil belajar serta mengembangkan bakat dan keberhasilan belajar siswa.

5. Bagi Orangtua/Wali Murid

Orangtua/Wali murid diharapkan mampu bekerjasama dengan pihak

sekolahh maupun guru yang mengajar dengan sangat baik dan mendukung

serta memotivasi anak sepenuhnya dalam mengikuti pembelajaran.

Page 76: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Terjemahan

Anonim. 2018. Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

STS JAMBI. Jambi: Salim Media Indonesia (Anggota IKAPI)

Anonim. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.

Depdiknas

Anonim. G.T. (2020). Protokol Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19

(Corona Virus Disease 2019).19,31.

Anonim. Pemendiknas No. 23 tahun (2006). Tentang Standar Kompetensi

Lulusan

Anonim. UU No. 20 tahun (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Anonim. UU No. 23 tahun (2002). Tentang Perlindungan Anak.

Al Ikhsan, Syahran Jailani, Fauzan Azim. (2020). Pemanfaatan Media

Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi. UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi

Djalante, R., Lassa, j., Setiamarga, D., Mahfud, C., Sudjatman, A., Indrawan, M.,

… Djalante, S. (2020). Review and analysis of current responses to

COVID-19 in Indonesia: Periode of January to March 2020. Progress in

Disaster Sience, 100091.

Desiningram, D.R. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta:

Psikosain.

Grichara. (2013). Mendidik Anak Sepenuh Jiwa. Jakarta: PT. Gramedia

Iskandar, 2012. Membangun Visi Bersama, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Isjoni, 2012. Membangun Visi Misi Bersama, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Page 77: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Jamaris, Martini. (2015). Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, dan

Penanggulangannya. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Joko Supriyono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009)

Kaswara, Deden. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan khusus Autis. Jakarta

Timur: PT luxima Metro Media.

Marlina, (2019). Asasmen Kesulitan Belajar. Jakarta Timur: Prenadamedia Group.

Mulyadi, Kresno dan Sutady, Rudi. (2014). Autism is Curable. Jakarta: PT Elex

Mulyasa, Menjadi Guru Yang Inspiratif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011).

Muhammd, K.A. Jamila. 2008. Special Education for Special Children Panduan

Pendidikan Khusus Anak-Anak Dengan Ketunaan dan Learning

Disabilites. Jakarta Selatan: Hikmah PT Mizan Publika.

Naim, Ngainun. 2011. Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan dan Mengubah

Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Narbuko, Achmadi, 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sri Yuliasari. (2017). Tinjauan Perkembangan psikologi manusia pada usia

kanak-kanak dan remaja. (Vol. 1 No.1)

Syafarudin, S., Jailani, S., & Azim, F. (2020). Apliaksi Pembelajaran Daring

Yang Di Gunakan Oleh Guru Kelas VI A SD Negeri 151/IV Alam Barajo

Kota Jambi. (Doctoral dissertation, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi)

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

________. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:

Alfabeta

Page 78: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

________. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Siyoto Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogykarta: PT Literasi Media

Publishing.

Suparno, dkk. (2007). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Dirjen

Dikti Depdiknas.

Sastri, Anjali dan Aguirre, Blaise. (2014). Parenting Anak dengan Autisme.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Surna, I Nyoman dan Pandeirot, Olga. (2014). Psikologi Pendidikan 1. Jakarta

Timur: Erlangga.

Slavin, Robert (2019). Psikologi pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta Barat: PT

Indeks.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Bumi

Aksara 2011.

Tim Penyusun Kamus dan Pengembangan Bahasa, 1995. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. IV.

Usop, D.I.S. (2014). Pendidikan yang Diberikan Oleh Guru Pada Anak Autis di

SLBN 1 Palangka Raya. 13(1), 198-204.

Wijaya, David. (2019). Manajemen Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar. Jakarta

Timur: Prenadamedia Group.

Winarno, F.G. (2013). Autisme dan Peran Pangan. Jakarta: Pt Gramedia

Building.

Yuwono, Joko. (2012). Memahami Anak Autistik: Kajian Teoritik dan Empirik.

Bandung: Alfabeta

Page 79: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 1

Form Surat Pernyataan Responden

Page 80: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITIAN

MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Retno Devi Apriani, S.Pd

Tempat, Tgl. Lahir : Yogyakarta, 14 Maret 1977

Jabatan : Kepala Sekolah

Alamat : Jl. Wr. Supratman, Kel. Parit Culum 1

Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA nama saya dan nama

lokasi penelitian di cabtumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa

berikut:

Nama : Megawati

Nim : 204172680

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa

Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Yang menyatakan

Kepala Sekolah

Retno Devi Apriani, S.Pd

NIP.14895694933.000

Page 81: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITIAN

MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Siti Hasi’ah, S.Pd.I

Tempat, Tgl. Lahir : Teluk Rendah Ulu, 13 Juni 1990

Jabatan : Wali Kelas Autis

Alamat : Rano

Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA nama saya dan nama

lokasi penelitian di cabtumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa

berikut:

Nama : Megawati

Nim : 204172680

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa

Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Yang menyatakan

Guru/Wali Kelas Autis

Siti Hasi’ah, S.Pd.I

Page 82: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITIAN

MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Apri Bariani

Tempat, Tgl. Lahir : Palembang, 15 Juli 1975

Jabatan : Wali Murid Siswa

Alamat : Talang Babat, Kab. Tanjung Jabung Timur

Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA nama saya dan nama

lokasi penelitian di cabtumkan dalam laporan penelitian skripsi mahasiswa

berikut:

Nama : Megawati

Nim : 204172680

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa

Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Yang menyatakan

Orang Tua Siswa

Apri Bariani

Page 83: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 2

Instrument Pengumpulan Data

Page 84: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul: Dampak Covid-19 Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pada Anak

Berkebutuhan Khusus Autis Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung

Timur

A. Daftar Observasi

1. Mengamati situasi dan kondisi di SLBN Tanjung Jabung Timur

2. Mengamati proses pembelajaran dilakukan anak berkebutuhan khusus

autis di masa covid-19 di SLBN Tanjung Jabung Timur

3. Mengamati guru dalam memberikan materi pembelajaran

4. Mengamati kendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran

5. Mengamati upaya guru dalam mengatasi kendala dalam proses

pembelajaran

B. Daftar Wawancara

1. Kepala Sekolah

1) Sudah berapa lama ibu menjadi kepala sekolah di SLBN Tanjung

Jabung Timur?

2) Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan di SLBN Tanjung

Jabung Timur selama masa covid-19?

3) Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ada di SLBN Tanjung

Jabung Timur?

4) Bagaimana keisapan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada

masa covid-19?

5) Bagaimana peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa

covid-19?

6) Apabila terdapat kendala-kendala dalam mengelola pembelajaran pada

masa covid-19? Jika iya, apa saja? Jika tidak, apa saja?

7) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi

pembelajaran pada masa covid-19?

8) Berlatar belakang pendidikan apa guru di SLBN Tanjung Jabung

Timur?

Page 85: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

2. Guru kelas

1) Sudah berapa lama ibu mengajar di SLBN Tanjung Jabung Timur?

2) Berlatar belakang apa pendidikan ibu sebelumnya?

3) Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan siswa berkebutuhan

khusus autis pada masa pandemic covid-19?

4) Meode dan strategi apa yang ibu gunakan dikelas pada masa pandemic

covid-19?

5) Bagaimana dalam mengembangkan bahan ajar agar sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan siswa berkebutuhan khusus autis?

6) Bagaimana cara ibu menyampaikan pelajaran kepada siswa

berkebutuhan khusus autis?

7) Apakah ibu/Bapak mengalami kesulitan/kesusahan selama proses

pembelajaran berlangsung?

8) Kendala apa saja yang ibu temui ketika proses pembelajaran

berlangsung?

9) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi pembelajaran

pada masa covid-19 agar anak-anak bisa mengerti tentang pembelajaran

yang telah dipelajari sehingga mencapai tujuan pembelajaran.

3. Wali murid

1) Sejak kapan anak Ibu/Bapak sekolah di SLBN Tanjung Jabnugn Timur?

2) Apa alasan ibu menyekolahkan anak di SLBN Tanjung Jabung Timur?

3) Apakah Ibu/Bapak selalu memantau perkembangan anak?

4) Apa yang bisa Ibu/Bapak lakukan untuk mendukung perkembangan

perilaku anak?

5) Apabila ada PR apakah Ibu/Bapak ikut serta dalam mengajarinya?

6) Bagaimana cara Ibu/Bapak mengajari anak?

7) Apakah ada kesulitan yang Ibu/Bapak alami?

8) Apabila anak Ibu/Bapak tidak mau diajari, bagaimana cara Ibu/Bapak

mengatasinya?

9) Apakah anak Ibu/Bapak mengikuti ekstrakurikuler di sekolah?

4. Siswa

Page 86: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

1) Bagaimana perasaanmu saat mengikuti pembelajaran di kelas?

2) Apakah kamu bisa mengerjakan tugas dari ibu guru?

3) Apakah kamu menggunkan media pembelajaran saat belajar?

4) Kegitatan apa saja yang kamu sukai dalam proses pembelajaran?

C. Daftar dokumentasi

1. Sejarah Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

2. Visi dan misi Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjug Jabung Timur

3. Struktur organisasi Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

4. Data guru Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

5. Data anak didik Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

6. Proses pembelajaran anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung

Jabung Timur?

Page 87: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 3

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Page 88: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Pedoman Wawancara

Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah : Retno Devi Apriani, S.Pd

Nama Sekolah : Sekolah Luar Biasa Negeri

Tanjung Jabung Timur

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama ibu menjadi

kepala sekolah di SLBN Tanjung

Jabung Timur?

Saya mulai menjadi kepala sekolah di

SLB ini tanggal 7 januari 2020.

Sebelumnya saya menjadi kepala

sekolah di kabupaten lain.

2 Bagaimana proses pembelajaran

yang di lakukan di SLBN Tanjung

Jabung Timur Selama masa covid-

19?

Pembelajaran pada masa covid-19 ada

2, yaitu;

1. Belajar Dari Rumah (BDR)

Guru membuat bahan ajar beserta

evaluasi, setelah itu di edarkan

kepada wali murid melalui aplikasi

whatshap, tetapi ada beberapa

wilayah yang tidak terjangkau

internet. Jadi, setiap hari senin wali

murid mengambil bahan ajar, dan

3 hari berikutnya wali murid

kembali ke sekolah untuk

mengantarkan hasil evaluasi dan

bahan ajar.

2. Tatap Muka

Jadwal masuk sekolah siswa

menggunakan sif, misalnya: 1

kelas terdiri dari 6 orang siswa.

jadi, si A dan si B 1 sif hari senin,

Siswa berikutnya masuk di sif 2

hari selasa, maka pada hari selasa

si 1 libur. Kami menggunakan

sistem roling.

Sebelum ada covid sistemnya sama

dengan sekolah lain, perbedaannya

Page 89: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

hanya di jam pelajaran lebih sedikit

dibandingkan dengan sekolah umum.

3 Bagaimana keadaan sarana dan

prasarana yang ada di SLBN

Tanjung Jabung Timur ini?

Kalau untuk SLB disini kurang luas,

karena di samping ruang pembelajaran

harusnya terdapat ruang khusus untuk

kek khususan mereka. Seperti:

Tunanetra harus ada ruang OM nya

(Orientasi Mobilitas, Tunarungu harus

ada ruang pengembangan bicara

persepsi bunyi dan irama, Tunagrahita

harus ada ruang PMDS, Tunadaksa

harus ada ruang fisioterapi, Autis

harus ada ruang terapi. Karena

keterbatasan ruang jadi SLB ini tidak

bisa seperti itu. Karena keterbatasan

ruang jadi guru membuat kelas

senyaman mungkin untuk siswa.

4 Bagaiaman kesiapan guru dalam

melaksanakan pembelajaran pada

masa covid-19?

Persiapan guru dalam pembelajaran

pada masa covid-19 ini yaitu menjaga

jarak, memakai masker, menggunakan

handsanitizer. Karena berdasarkan sif

jadi permeja di atur guru jaraknya.

5 Bagaimana peran guru dalam

pelaksanaan pembelajaran pada

masa covid-19?

Pembelaran di SLB berbeda dengan

sekolah umum. Di SLB guru kelas

harus berperan sebagai orang tua dan

harus bisa menyatu dengan anak,

menetahui kelebihan dan kekurangan

anak, dan si guru harus bisa

menganalisa kondisi awal anak.

6 Apakah terdapat kendala dalam

mengelola pembelajaran pada masa

covid? Jika iya, apa? Jika tidak,

apa?

Tentu saja iya. Kendalanya adalah

kurangnya komunikasi yang aktif

dengan orang tua siswa seperti orang

tua sibuk bekerja dan jaringan internet

teputus. jika orang tuanya aktif secara

periodic dia akan mengambil bahan

ajar dan mengembalikan evaluasi.

7 Bagaimana upaya-upaya yang

dilakukan dalam mengatasi

pembelajaran pada masa covid-19?

Tentunya kita sebagai pendidik harus

menyiapkan bahan ajar yang benar-

benar efektif untuk pembelajaran pada

masa covid ini supaya pembelajaran

Page 90: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

tetap berjalan. Jika para wali murid

tidak bisa di hubungi dan tidak

mengambil bahan ajar, maka para guru

akan mendatangi rumah siswa dan

membawa bahan ajar supaya proses

pembelajaran tetap berlangsung.

8 Berlatar belakang pendidikan apa

guru di SLBN Tanjung Jabung

Timur ini?

Guru di SLB ini terdoro dari 20 orang

dan tenaga PLB minim hanya 5 orang

orang. Tetapi guru yang non PLB

mendapatkan pelatihan setahun sekali

dari dinas pendidikan.

Page 91: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 4

Pendoaman Wawancara Dengan Guru

Page 92: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Pedoman Wawancara

Guru Kelas Autis

Nama Guru : Siti Hasi’ah, S.Pd.I

Nama Sekolah : Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama ibu mengajar di

SLBN Tanjung Jabung Timur ini?

Ibu mengajar dari tahun 2019

2 Berlatar apa pendidikan ibu

sebelumnya?

Ibu lulusan dari PGMI UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

3 Bagaimana proses pembelajaran

yang dilakukan siswa

berkebutuhan khusus autis pada

masa pandemic covid-19?

Pembelajaran pada masa covid ada

dua, yang pertama BDR/PJJ dan kedua

Pebelajaran tatap muka dikarenakan

pemerintah sudah membuka

pembelajaran tatap muka kembali.

Pada waktu pembelajaran dari rumah

kami membuat bahan ajar dan persatu

minggu sekali dikirim melalui aplikasi

whatshap. Setelah tatap muka proses

pembelajaran harus menggunakan

media dan buku. Dan guru harus

menunggu serta berperan aktif selama

proses pembelajarang berlangsung,

jika tidak maka pembelajaran tidak

akan berjalan dengan semestinya.

4 Metode dan strategi apakah yang

ibu gunakan dikelas pada pada

masa covid-19?

Untuk strategi dan metode itu

tergantung anak, jadi satu anak satu

strategi dan satu metode. Jadi kita

harus mengetahui kesukaan,

kelemahannya dimana baru kita bisa

Page 93: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

menetukan strategi dan metode apa

yang pas digunakan untuk anak

tersebut.

5 Bagaimana ibu mengembangkan

bahan ajar agar sesuai dengan

kebututhan dan kemampuan siswa

berkebutuhan khusus autis?

Untuk mengembangkan bahan ajar kita

harus melihat kondisi anak lalu

menyesuaikannya dengan kemapuan si

anak, jika tidak maka pembelajaran

tidak akan berjalan sebagai mana

mestinya.

6 Bagaimana cara ibu

menyampaikan pelajaran kepada

siswa berkebutuhan khusus autis?

Ibu menggunakan bahasa yang

semudah mungkin untuk di pahami

siswa.

7 Problemtika apa saja yang ibu

hadapi dalam proses pembelajaran?

Sewaktu pembelajaran tatap muka

Problem ibu hanya kadang sulit tuntuk

berkomunikasi dengan mereka, ketika

ketika ibu berbicara mereka cenderung

membeo/mengikuti apa yang ibu

katakan.

8 Apakah ibu merasa

kesusahan/kesuliatan selama

proses pembelajaran BDR?

Kesulitnnya adalah ketika ingin

memberi bahan ajar kepada siswa,

karena orang tuanya sulit di hubungi.

9 Kendala apa saja yang ibu temui

ketika proses pembelajaran

berlangsung?

Tertentu bermacam-macam ya, ketika

pembelajaran BDR kesulitannya

seperti ketika ingin mengirim bahan

ajar, ada yang orang tua tidak

mempunyai hp, jaringan internet, yang

mempunyai hp terkadang orang tua

nya sibuk.

Sebaliknya jika pembelajaran tatap

muka kendala ibu hanya

Page 94: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

berkomunikasi dengan anak.

10 Bagaimana cara ibu mengatasi

kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran ABK autis pada

masa covid-19?

Caranya ketika orang tua siswa sulit di

hubungi dan sudah menggunkan

berbagai cara respon mereka tetap

tidak ada, maka jalan terakhir yang

kami ambli adalah mendatangi rumah

siswa satu persatu dan membawa

bahan ajar beserta evaluasi yang akan

di pelajari.

Page 95: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 5

Pedowan Wawancara dengan Siswa

Page 96: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Pedoman Wawancara

Respon Siswa

Nama siswa : Fadli Syadzili

Nama sekolah : Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana perasaanmu saat

mengikuti pembelajaran di kelas?

Fadli suka mewarnai dan menulis.

2 Apakah kamu bisa mengerjakan

tugas dari ibu guru?

Bisa, ada juga yang tidak bisa.

3 Apakah kamu menggunakan

media pembelajaran saat belajar?

Iya. Ibu pakai gambar hewan kereta-

kereta, kemarin aku mewarnai kupu-

kupu.

4 Kegiatan apa yang kamu sukai

saat belajar/

Fadli suka mewarnai dan menulis.

Page 97: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 6

Pedoman Wawancara dengan Orang tua Siswa

Page 98: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Pedoman Wawancara

Respon Orang tua Siswa

Nama Wali Murid : Apri Bariani

Nama Sekolah : Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

No Pertanyaan Jawaban

1 Sejak kapan anak ibu sekolah di

SLBN ini?

Fadli masuk SLB ini di awal tahun

2020 karena waktu itu saya sempat

menyekolahkan dia di MIN dan SD

umum.

2 Apa alasan ibu menyekolahkan anak

ibu di SLB?

Waktu itu ibu sempat memasukkan

fadli ke sekolah umum ternyata tidak

sesuai dengan ekspektasi saya.

Setelah ibu bertemu dengan salah

satu guru di SLB ini dan mengahadap

kepala sekolah untuk meminta saran.

Kepsek meminta fadli untuk les

terlebih dahulu setelah fadli merasa

nyaman baru ibu memasukkannya ke

SLB ini. Dan akhirnya fadli betah

disini maka saya memasukkannya ke

SLB ini.

3 Apakah ibu atau bapak selalu

memantau perkembangan anak?

Iya, setiap pulang kerja saya selalu

memantau perkembangaannya.

4 Apakah yang ibu bisa lakukan untuk

mendukung perkembangan perilaku

anak?

Untuk membantu perkembangannya

ibu memberikan dia nutrisi persatu

minggu dua kali, setelah sarapan dan

ketika ingin tidur untuk.

5 Apabila ada PR, apakah ibu ikut Iya, ibu selalu membantunya.

Page 99: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

serta dalam mengajarinya?

6 Bagaimana cara ibu mengajari anak? Dengan cara menggunkan bahasa

yang mudah dipahami oleh dia.

7 Apa ada kesulitan yang ibu alami? Kesulitannya terkadang dengan mood

nya anak, jika kondisinya lagi baik,

kita jadi enak mengajarinya, dan

terkadang pemikiran anak itu

berbeda, susah untuk di ungkapkan.

8 Apabila anak ibu tidak mau diajari,

bagaimana cara ibu mengatasinya?

Biasanaya dia marah, jadi kita harus

mengikuti apa yang dia inginkan.

9 Apakah anak ibu mengikuti

ekstrakurikuler di sekolah?

Iya, fadli mengikuti ekstrakulikuler

tari, sebelum masuk SLB ini dia

pernah menari di acara pelepasan

kakak kelasnya.

Page 100: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 7

Lembar Observasi

Page 101: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lembar Observasi

Hari/Tanggal : Senin, 22 Maret 2021

Lokasi : Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

No Aspek yang di amati Ceklis

1 Mengamati situasi dan kondisi di

Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung

Jabung Timur

2 Mengamati pembelajaran tatap

muka yang dilakukan anak

berkebutuhan khusus autis di masa

covid-19

3 Mengamati guru dalam memberikan

materi pembelajaran

4 Mengamati kendala yang dihadapi

guru dalam proses pembelajaran

5 Mengamati upaya guru dalam

mengatasi kendala selama proses

pembelajaran.

Page 102: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 8

Lembar Dokumentasi

Page 103: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lembar Dokumentasi

Hari/Tanggal : Senin, 22 Maret 2021

Lokasi : Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

No Aspek yang diamati Ceklis

Keadaan Sekolah Luar Biasa

Negeri Tanjung Jabung Timur

Keadaan sarana dan prasarana

Keadaan perpustakaan

Keadaan ruang belajar

Keadaan siswa saat belajar

Foto wawancara dengan kepala

sekolah

Foto wawancara dengan wali kelas

autis

Foro wawancara dengan siswa

autis

Foto wawancara dengan orang tua

siswa autis

Page 104: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Lampiran 9

Dokumentasi Kegiatan

Page 105: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

DOKUMENTASI PENELITIAN

Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung jabung Timur

Lapangan upacara Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur.

Page 106: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Bagian depan kelas autis Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

Perpustakaan Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

Page 107: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Peneliti melakukan wawancara bersama ibu Retno Devi apriani, S.Pd Sekolah

Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur.

Peneliti bersama Ibu kepala sekolah Ibu Retno Devi Apriani, S.Pd

Page 108: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Peneliti melakukan wawancara bersama wali kelas autis Ibu Siti Hasi’ah, S.Pd.I

Peneliti melakukan wawancara bersama siswa kelas autis Fadli syadzili

Page 109: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Peneliti melakukan wawancara bersama orang tua siswa autis Ibu Apri Bariani

Proses pembelajaran tatap muka anak berkebutuhan khusus autis dalam

masa covid-19

Page 110: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Siswa sedang menulis materi pembelajaran

hasil mewarnai gambar hewan dan tumbuhan siswa

Page 111: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

Ruang musik Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

Ruang Pramuka Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung jabung Timur

Page 112: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

KEMENTRIAN AGAMA

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Nama

NIM

Pembimbing I

Judul Skripsi

Jurusan/Program Studi

:

:

:

:

:

Megawati

204172680

Dr. H.M. Syahran Jailani, M.Pd.

Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa Covid-19 Di

Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

No Tangggal Konsultasi

Ke- Materi Bimbingan Tanda Tangan

Pembimbing

1

28-11-2020

I

Penyerahan Surat Penunjukkan

Dosen Pembimbing

2

08-02-2021

II

Bimbingan Proposal

3

09-02-2021

III

ACC Seminar Proposal

4

01-03-2021

IV

ACC Riset dan Pengesahan Judul

5

28-04-2021

V

Bimbingan Skripsi

6

28-04-2021

VII

ACC Skripsi

Jambi, Mei 2021

Dosen Pembimbing I

Dr. H.M. Syahran Jailani, M.Pd

NIP. 196908181996031002

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Resi Tgl.Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-02 R-0 -

Page 113: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

KEMENTRIAN AGAMA

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Nama

NIM

Pembimbing II

Judul Skripsi

Jurusan/Program Studi

:

:

:

:

:

Megawati

204172680

Dr. Sri Yulia Sari, M.Pd.I

Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus Autis di Masa

Covid-19 Di Sekolah Luar Biasa Negeri Tanjung Jabung Timur

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

No Tangggal Konsultasi

Ke- Materi Bimbingan

Tanda Tangan

Pembimbing

1

28-12-2020

I

Penyerahan Surat

Penunjukkan Dosen

Pembimbing

2

30-12-2020

II

Bimbingan Proposal

3

03-02-2021

III

ACC Seminar Proposal

4

28-02-2021

IV ACC Riset dan Pengesahan

Judul

5

10-04-2021

V

Bimbingan Skripsi

6

27-04-2021

VII

ACC Skripsi

Jambi, Maret 2021

Dosen Pembimbing II

Dr. Sri Yulia Sari, M.Pd.I

NIP. 197807272014122004

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Resi Tgl.Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-02 R-0 -

Page 114: Disusun oleh: MEGAWATI NIM 204172680

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Megawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Teluk Majelis, 02 November 1999

Alamat : Jl.Pandu Rt 01. Dsn 01

Desa Teluk Majelis, Kec. Kuala Jambi, Kab.

Tanjung Jabung Timur.

Email : [email protected]

No. Kontak : 082228013691

Pendidikan Formal

1. SDN 58 Teluk Majelis

2. MTs.S. Nurul Huda Teluk Majelis

3. MA.S. Nurul Huda Teluk Majelis

Pengalaman Organisasi

1. Pramuka

2. HIMAKUJA (Himpunan Mahasiswa Kuala Jambi)

Motto : Besok harus lebih baik dari hari ini