dinas kesehatan kabupaten banggai, 2013 · 2015-01-27 · dinas kesehatan kabupaten banggai, 2013...

214
Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 i

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

i

Page 2: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

ii

TIM PENYUSUN

PENGARAH :

dr. Winarny Abdullah, SP.A

Ketua :

Anwar, S.Si, Apt

Editor :

dr. Winarny Abdullah, SpA

Abdul Haris Sibadu, SKM,M.Kes

Anwar, S.Si, Apt

Nimrod Hambuako,SKM,MPH

Irnayati Tabalandi, SKM

Kontributor :

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banggai,

Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Luwuk,

Unit Transfusi Darah (UTD) Banggai, Rumah Sakit Bersalin Irene,

Pengelola Program Dinas Kesehatan Kab. Banggai,

Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes/Poskesdes

Se-Kabupaten Banggai

Alamat Kantor :

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

Jalan Ahmad Yani No.2D Luwuk, Sulawesi Tengah

No. Telp : 0461-23096,23677, Fax : (0461)-23677

Email : [email protected]

Weblog : dinkesbanggai.wordpress.com

Sampul

Page 3: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

iii

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN BANGGAI 2 0 1 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI L U W U K

2 0 1 3

Page 4: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

iv

K A T A P E N G A N T A R

KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN

DINAS KESEHATAN KAB. BANGGAI

Profil Kesehatan Kabupaten Banggai 2013 yang terbit untuk merespon

tingginya kebutuhan akan data dan informasi. Di tengah banyaknya

tantangan yang dihadapi terkait pemenuhan data dan informasi sebagai

landasan pengambilan keputusan yang evidence-based, Seksi Informasi,

Litbang dan Diklat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai pada

akhirnya berhasil menyusun produk publikasi “Profil Kesehatan Kabupaten

Banggai Tahun 2013”. Buku Profil Kesehatan ini disajikan dalam bentuk hard copy (publikasi

cetakan buku), dan dapat diakses dalam Weblog Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai lewat internet

: http://www.dinkesbanggai.wordpress.com. .

Bukan hal mudah untuk dapat menyajikan data yang berkualitas, sesuai kebutuhan dan tepat

waktu. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan data dan informasi baik di tingkat layanan

kesehatan masyarakat, lintas sektor terkait dan lintas program berperan terhadap penyusunan Profil

Kesehatan Kabupaten Banggai. Pemenuhan kelengkapan data baik dari segi cakupan wilayah

maupun indikator merupakan masalah utama yang ditemui dalam rangka penyusunan profil yang

tepat waktu. Selain itu, dalam menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Banggai diperlukan komitmen

bersama di tingkat layanan kesehatan masyarakat, lintas sektor terkait dan lintas program dalam

mewujudkan penyediaan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Pengelola data dan informasi

kesehatan juga harus menjadikan pengelolaan data dan informasi sebagai komponen prioritas dalam

pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Seksi Informasi, Litbang dan Diklat Kesehatan telah melakukan banyak upaya agar data dan

informasi yang disajikan pada Profil Kesehatan Kabupaten Banggai dapat hadir lebih cepat

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kami sangat berharap dengan hadirnya “Profil Kesehatan

Kabupaten Banggai 2013” ini, kebutuhan terhadap data dan informasi kesehatan di semua lini, baik

institusi pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat

lainnya dapat terpenuhi dengan baik. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai

bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan kesehatan di Kabupaten Banggai yang

Page 5: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

v

berguna bagi perencanaan program pembangunan kesehatan berikutnya.

Melalui kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-

tingginya kepada semua pihak, dalam hal ini pengelola data dan informasi di tingkat layanan

kesehatan masyarakat, lintas sektor terkait dan lintas program yang telah berkontribusi dalam

penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Banggai 2013. Semoga, Profil Kesehatan Kabupaten

Banggai di masa mendatang dapat menyajikan data yang lebih berkualitas dan dapat terbit lebih

cepat.

Luwuk, Juli 2014

Kasie Informasi, Litbang & Diklat Kesehatan

Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Anwar, S.Si, Apt Nip. 19651231 200212 1 033

Page 6: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

vi

S A M B U T A N SAMBUTAN

KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. BANGGAI

Data dan informasi yang berkualitas adalah landasan pengambilan

keputusan dalam Pembangunan Kesehatan. Di samping itu, sesuai

amanat Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009, setiap

orang berhak mendapatkan informasi dan edukasi tentang

kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab. Oleh karena

itu, ketersediaan data dan informasi sangat diper lukan dalam

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -tingginya.

Penyediaan data dan informasi dilaksanakan melalui serangkaian proses panjang

mulai dari hulu sampai hilir. Proses ini dimulai dari pengumpulan data dan informasi dari

tingkat layanan kesehatan masyarakat, lintas sektor terkait, lintas program dilanjutkan

dengan pengelolaan data dan informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai. Langkah

perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan proses ini perlu dilakukan dari waktu ke

waktu. Sebab, tuntutan terhadap pemenuhan data dan informasi yang lengkap dan tepat

waktu dari hari ke hari semakin meningkat.

Saya menyambut baik terbitnya Profil Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

ini dan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang te lah berkontribusi dalam

penyusunan dan penerbitan buku ini. Semoga buku ini dapat memenuhi tuntutan

ketersediaan data dan informasi untuk dijadikan landasan pengambilan keputusan yang

evidence-based dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Banggai.

Luwuk, Juli 2013

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

dr. Winarny Abdullah, SpA Nip. 19630305 199010 2 001

Page 7: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

vii

DAFTAR ISI

K A T A P E N G A N T A R ............................................................................................ iv

SAMBUTAN ....................................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................... xix

BAB I .................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

BAB II GAMBARAN UMUM.......................................................................................... 5

A. KEADAAN GEOGRAFIS ...................................................................................... 5

B. I K L I M ............................................................................................................ 5

C. KEADAAN PENDUDUK ...................................................................................... 6

D. KEADAAN PENDIDIKAN .................................................................................. 10

E. KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI .............................................................. 11

F. KEADAAN LINGKUNGAN ............................................................................... 13

G. PERILAKU MASYARAKAT .............................................................................. 19

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN................................................................. 24

A. MORTALITAS ......................................................................................................... 24

1. Angka Kematian Neonatal (AKN) ........................................................................ 24

2. Angka Kematian Bayi (AKB) ............................................................................... 25

3. Angka Kematian Balita (AKABA) ........................................................................ 29

4. Angka Kematian Ibu (AKI) ................................................................................... 30

B. MORBIDITAS ........................................................................................................... 33

1. PENYAKIT BERSUMBER PADA BINATANG ................................................ 34

2. PENYAKIT MENULAR....................................................................................... 43

3. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI

(PD3I) .................................................................................................................... 50

C. STATUS GIZI ........................................................................................................... 53

BAB IV SITUASI UPAYAKESEHATAN ............................................................................ 56

A. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK .............................................................. 56

Page 8: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

viii

1. Kesehatan Anak ..................................................................................................... 57

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ............................................................................ 58

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin ......................................................................... 61

4. Deteksi Resiko dan Penanganan Komplikasi ........................................................ 63

5. Kunjungan Neonatal .............................................................................................. 63

6. Pelayanan kesehatan pada bayi .............................................................................. 66

7. Pemberian ASI Eksklusif ....................................................................................... 67

8. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) .................................................................... 69

B. PELAYANAN IMUNISASI ..................................................................................... 72

C. PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT (USILA) ....................................... 73

D. PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT ................................. 74

E. PELAYANAN KESEHATAN DAERAH TERPENCIL DAN KEPULAUAN ...... 75

F. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG ............................ 76

1. Pemanfaatan Rumah Sakit ...................................................................................... 76

2. Pemanfaatan Puskesmas ......................................................................................... 79

G. UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT ................................................................ 80

1. Pengendalian penyakit malaria ............................................................................... 80

2. Pengendalian Penyakit TB Paru ............................................................................ 82

3. Pengendalian penyakit HIV/AIDS ........................................................................ 83

4. Pengendalian penyakit ISPA ................................................................................. 84

5. Pengendalian penyakit KUSTA ............................................................................. 86

6. Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) .................................................... 86

7. Pengendalian Penyakit Polio .................................................................................. 87

H. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR .......... 88

I. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN ............................... 89

J. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT ....................................................................... 90

1. Pemantauan pertumbuhan balita ............................................................................. 90

2. Pemberian Kapsul Vitamin A ................................................................................. 91

3. Pemberian Tablet Besi ............................................................................................ 94

BAB V ................................................................................................................................. 98

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN .......................................................................... 98

A. SARANA KESEHATAN .......................................................................................... 98

1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ............................................................. 98

2. Rumah sakit .......................................................................................................... 101

3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat .................................................. 102

Page 9: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

ix

B. PEMBIAYAAN KESEHATAN .............................................................................. 104

C. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ........................................................ 105

1. Tenaga Kesehatan di Pelayanan Kesehatan Masyarakat ...................................... 106

2. Jumlah Rasio dan Tenaga Kesehatan .................................................................. 107

BAB VI .............................................................................................................................. 109

P E N U T U P ................................................................................................................... 109

Page 10: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kompisisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kab. Banggai.......................... 9

Tabel 2. Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah

Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Banggai

Tahun 2013 .............................................................................................................................. 9

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kab. Banggai ..................... 34

Tabel 4. Hasil Survey Darah Jari P2. Filariasis Di Beberapa Desa Tahun 2013 ........... 42

Tabel 5. Data Nakes Dilatih MTBS Dan SDIDTK Tahun 2013 ............................................. 58

Tabel 6. Data Nakes Dilatih Manajemen Afiksia & Manajemen BBLR Tahun 2013 .... 58

Tabel 7. Persentase Penolong Persalinan Tahun 2013 ........................................................ 62

Tabel 8. Data NAKES dilatih APN Tahun 2013. ........................................................................ 65

Tabel 9. Jumlah Dukun dan Dukun yang Bermitra Di Kab.Banggai Tahun 2013 ....... 66

Tabel 10. Wilayah Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil Kabupaten Banggai ........ 75

Tabel 11. Indikator Program P2DBD dan Pencapaian Target 2010 - 2013 .................. 87

Tabel 12. Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kab. Banggai 2013 ........... 90

Tabel 13. Jumlah, Persentase & Rasio Per 100.000 Penduduk Tenaga Kesehatan .. 108

Page 11: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Banggai ......................................... 7

Gambar 2. Piramida Penduduk Kab.Banggai Tahun 2013 ........................................................ 8

Gambar 3. Persentase Pencapaian Rumah Sehat di Kab.Banggai Tahun 2013 ............. 16

Gambar 4. Jumlah Rumah Tangga Ber-PHBS Di Kab. Banggai .................................... 20

Gambar 5. Proporsi Posyandu Menurut Strata Kab.Banggai Tahun 2013 .................... 22

Gambar 6. Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai

Tahun 2013 ...................................................................................................................... 25

Gambar 7. Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup) Kabupaten Banggai

Tahun 2008 S/D 2013 .............................................................................................. 26

Gambar 8. Jumlah Kematian Bayi Menurut Puskesmas ........................................................ 27

Gambar 9. Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Kabupaten Banggai

Tahun 2008 S/D 2013 ............................................................................................. 29

Gambar 10. Angka Kematian Ibu (Per 100.000 Kelahiran Hidup) Kabupaten Banggai

Tahun 2008 - 2013 ................................................................................................... 30

Gambar 11. Penyebab Kematian Terbesar Pada Ibu Di Kab. Banggai Tahun 2013 .... 31

Gambar 12. Angka Harapan Hidup Waktu Lahir Di Kab.Banggai Tahun ....................... 33

Gambar 13. Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan SST Kabupaten Banggai ................ 34

Gambar 14. Peta Stratifikasi Malaria Berdasarkan Annual Parasit Incidence (API)

Tahun 2013 ................................................................................................................... 35

Gambar 15. Angka Kesakitan Malaria (Per 1.000 Penduduk / Permil ) Kabupaten

Banggai Tahun 2008 s/d 2013 .......................................................................... 36

Gambar 16. Distribusi Penderita DBD Di Kecamatan Luwuk Di Kabupaten Banggai

Tahun 2013 ................................................................................................................... 39

Gambar 17. Jumlah Kasus DBD Per Bulan Di Kab.Banggai Tahun 2010 - 2013 ......... 40

Gambar 18. Angka Kesakitan DBD ( Per 100.000 Penduduk ) Kabupaten Banggai

Tahun 2008 - 2013 ..................................................................................................... 40

Gambar 19. Jumlah Penderita Suspect Dan Bta(+) Tb Paru Kabupaten Banggai Tahun

2008 S/D 2013 ............................................................................................................... 44

Page 12: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xii

Gambar 20. Penderita Tb Paru BTA (+) Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai

Tahun 2013 ..................................................................................................................... 45

Gambar 21. Distribusi Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas Di

Kabupaten Banggai Tahun 2013 ............................................................................ 48

Gambar 22. Prevalensi Penyakit Kusta Kab. Banggai Tahun 2008 S/D 2013 ........... 49

Gambar 23. Distribusi Kasus Campak Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai

Tahun 2013 ..................................................................................................................... 51

Gambar 24. Jumlah Kasus Bblr Kabupaten Banggai Tahun 2009 - 2013..................... 54

Gambar 25. Jumlah Kasus Bblr Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

............................................................................................................................................. 54

Gambar 26. Keadaan Status Gizi Kabupaten Banggai Tahun 2013 ................................ 55

Gambar 27. Persentase Cakupan Pelayanan K1 & K4 Ibu Hamil Kabupaten Banggai

Tahun 2005 s/d 2010 .............................................................................................. 60

Gambar 28. Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Puskesmas Di Kab.

Banggai Tahun 2014 ................................................................................................... 60

Gambar 29. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kab. Banggai Tahun 2008

- 2013 ............................................................................................................................... 62

Gambar 30. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Puskesmas Di

Kabupaten Banggai Tahun 2013 ............................................................................ 63

Gambar 31. Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN Lengkap) Kabupaten

Banggai Tahun 2008 - 2013 ..................................................................................... 64

Gambar 32. Persentase Cakupan Neonatus (KN Lengkap) Menurut Puskesmas Di

Kabupaten Banggai Tahun 2013 ............................................................................ 65

Gambar 33. Persentase Jumlah Kunjungan Bayi Menurut Puskesmas ....................... 67

Gambar 34. Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif ................................................ 68

Gambar 35. Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Menurut Puskesmas....... 69

Gambar 36. Persentase Cakupan Peserta KB Baru Terhadap Pasangan ......................... 70

Gambar 37. Persentase Penggunaan Kontrasepsi Akseptor Kb Baru ............................ 71

Gambar 38. Persentase Cakupan Peserta KB Aktif Terhadap Pasangan Usia ............... 71

Gambar 39. Persentase Penggunaan Kontrasepsi Akseptor KB Aktif ............................ 72

Gambar 40. Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Kabupaten Banggai Tahun 2009 - 2013 .............................................................. 73

Page 13: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xiii

Gambar 41. Persentase Kelompok Usila Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Tahun

Kabupaten Banggai Tahun 2008 - 2013 ........................................................... 74

Gambar 42. Jumlah Tempat Tidur Di BRSUD Luwuk Di Kabupaten Banggai Tahun

2008 - 2013 ..................................................................................................................... 77

Gambar 43. Persentase Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Dan Rawat Nginap Di Sarana

Pelayanan Kesehatan (Rs,Puskesmas,Klinik Kesehatan) Di Kab.Banggai

Tahun 2009 S/D 2013 ................................................................................................ 79

Gambar 44. Target Dan Persentase Pengobatan Malaria ..................................................... 81

Gambar 45. Pencapaian Konfirmasi Laboratorium/Mikroskop Malaria (Cakupan PCD)

Di Kab.Banggai Tahun 2008 - 2013 ....................................................................... 81

Gambar 46. Cakupan Penemuan Kasus TB BTA Positif (CDR) Dan Sucsess Rate (SR)

Kabupaten Banggai Tahun 2008 - 2013 .......................................................... 83

Gambar 47. Distribusi Jumlah Baduta/Balita Ditimbang Dan BGM ................................. 91

Gambar 48. Distribusi Jumlah Balita Mendapat Kapsul Vitamin A .................................. 93

Gambar 49. Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe-1 & Fe-3) Pada Ibu Hamil

Kabupaten Banggai Tahun 2009-2013 ............................................................. 95

Gambar 50. Jumlah Puskesmas Dan Rasio Terhadap 100.000 Penduduk ...................... 99

Gambar 51. Jumlah Tempat Tidur di BRSUD Luwuk Tahun 2008 - 2013 .................... 101

Gambar 52. Perkembangan Jumlah Posyandu Kabupaten Banggai ................................ 103

Gambar 53. Alokasi Anggaran Kesehatan Terhadap APBD Kab.Banggai ...................... 104

Gambar 54. Proporsi Anggaran Kesehatan Kab. Banggai Tahun 2013 .......................... 105

Gambar 55. Jumlah Tenaga Kesehatan Kab.Banggai Tahun 2008 - 2013 ................... 106

Gambar 56. Persebaran Nakes Berdasarkan Unit Kerja Kab. Banggai Tahun 2013 . 107

Gambar 57. Persebaran Nakes Berdasarkan Profesi Kab. Banggai Tahun 2013 ....... 108

Page 14: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 3 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 5 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 7 Kasus Baru Tb Bta+, Seluruh Kasus Tb, Kasus Pada TB Pada Anak, Dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 8 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 9 Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 10 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 11 Jumlah Kasus HIV, AIDS, Dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 12 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 13 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 14 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 15 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 16 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas

Page 15: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xv

Kabupaten Banggai Tahun 2013 LAMPIRAN 19 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

(PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 20 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 21 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 22 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 24 Cakupan Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 25 Cakupan Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupeten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 26 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva Dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 27 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 28 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 30 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 31 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 32 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 33 Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 34 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 35 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 36 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai tahun 2013

LAMPIRAN 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

Page 16: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xvi

LAMPIRAN 39 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai 2013

LAMPIRAN 40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 41 Cakupan Desa/Kelurahan UCIi Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 42 Cakupan Imunisasi DPT, HB, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 43 Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 44 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 45 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 48 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 50 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan Puskesmas kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 51 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 53 Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 54 Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Kelamin Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 55 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 56 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 57 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 58 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

Page 17: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xvii

LAMPIRAN 59 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 60 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 61 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 62 Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan, Dan Puskesmas kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 63 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 64 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 65 Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 66 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 67 Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 68 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 69 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (GADAR ) Level I Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 70 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 71 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 72 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 73 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 74 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 75 Jumlah Tenaga Kefarmasian Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 76 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 77 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 78 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 79 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LAMPIRAN 80 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten

Page 18: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xviii

Banggai Tahun 2013 LAMPIRAN 81 Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten

Banggai Tahun 2013 LAMPIRAN 82 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten Banggai Tahun

2013

Page 19: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xix

DAFTAR SINGKATAN

AKN : Angka Kematian Neonatal AKI : Angka Kematian Ibu AKB : Angka Kematian Bayi AKABA : Angka Kematian Balita API : Annual Parasite Incidence AMI : Annual Malaria Incidence ARI : Acute Respiratory Infection AMP : Audit Maternal Perinatal ASI : Air Susu Ibu ALOS : Average Length Of Stay AFP : Acute Flaccid Paralysis APK : Angka Partisipasi Kasar BBLR : Berat Badan Lahir Rendah BOR : Bed Occupancy Rate AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome ABJ : Angka Bebas Jentik CDR : Case Detection Rate CFR : Case Fatality Rate DBD : Demam Berdarah Dengue DOTS : Directory Observe Treatment Shortcourse DO : Drop Out DAK : Dana Alokasi Khusus GHPR : Gigitan Hewan Penular Rabies GDR : Gross Death Rate HIV : IMR : Infant mortality rate IPM : Indeks Pembangunan Manusia ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut IMD : Inisiasi Menyusui Dini JKN : Jaminan Kesehatan Nasional KLB : Kejadian Luar Biasa KK : Kepala Keluarga KIA : Kesehatan Ibu dan Anak KP-ASI : Kelompok Pendukung ASI KB : Keluarga Berencana KVA : Kekurangan Vitamin A KIE : Komunikasi Informasi Edukasi KtA : Kekerasan terhadap Anak KTR : Kawasan Tanpa Rokok KN : Kunjungan Neonatal LAPAS : Lembaga Pemasyarakatan LOS : Length of stay

Page 20: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

xx

MDGs : Millenium Development Goals MB : Multi Basiler/Kusta Basah MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBM : Manajemen Terpadu Balita Muda NAPZA : Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya NDR : Neth Death Rate POSKESDES : Pos Kesehatan Desa PD3I : Penyakit menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi PB : Pausi Basiler/Kusta Kering PP-ASI : Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PTT : Pegawai Tidak Tetap PUS : Pasangan Usia Subur PCD : Passive Case Detection PONED : Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar PONEK : Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif PMO : Pengawas Menelan Obat PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk PMS : Penyakit Menular Seksual PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat PUSTU : Puskesmas Pembantu PKPR : Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja POSYANDU : Pos Pelayanan Terpadu RS : Rumah Sakit SDKI : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia STBP : Survei Terpadu Biologis dan Perilaku SLLO : Strategy Leadership Learning Organization SDIDTK : Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang SPM : Standar Pelayanan Minimal SR : Sucsess Rate TT : Tetanus Toksoid TPA : Tempat Penampungan Air TOI : Turn Over Interval TTU : Tempat-Tempat Umum UCI : Universal Child Immunization UPT : Unit Pelaksana Teknis UKBM : Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat VAR : Vaksin Anti Rabies VCT : Voluntary, Counseling, and Testing WPS : Wanita Penjaja Seks WHA : Word Health Assembly

Page 21: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

1

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk mencapai

komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development Goals

(MDGs) dengan tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitun

menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, menurunkan kasus

HIV-AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya serta tujuan yang tidak terkait

langsung dengan kesehatan yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta

mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Sejak terbitnya instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang

pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional , perjalanan sosialisasi dan

advokasi yang mendorong pelaksanan pengarusutamaan gender dalam pembangunan

yang diterjemahkan dalam kebijakan , program dan kegiatan pembangunan sangat

dinamis. Mulai dari upaya pengintegrasian pengarusutamaan gender dalam dokumen

perencanaan sampai gender budget statement (pernyataan anggaran responsive

gender). Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka mewujudkan keadilan dan

kesetaraan gender melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan dan

permasalahan perempuan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan

kegiatan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.

Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih jauh dari

kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen kesehatan yang

efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem

informasi kesehatan, diantaranya kegiatan pengelolaan data dan informasi belum

terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya

“overlapping” kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di setiap unit kerja

Page 22: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

2

mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya baik di tingkat

pusat maupun daerah. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu sendiri masih

belum dilakukan secara efisien, masih terjadi redundant data, duplikasi kegiatan, dan

tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini sebagai akibat dari sistem informasi

kesehatan yang masih terfragmentasi.

Situasi demikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian informasi

terutama dari sumber data di unit pelayanan kesehatan atau kabupaten/kota ke

provinsi dan pusat yang mengakibatkan terjadinya krisis informasi di berbagai unit

teknis di pusat.Selain itu terhambatnya aliran komunikasi data baik dari sumber data

di daerah ke pengguna di pusat atau sebaliknya, serta terhambatnya aliran komunikasi

data antar pengguna atau bahkan tertutupnya sumber informasi untuk diakses oleh

pengguna lain, sehingga menyebabkan sulitnya memperoleh informasi yang memadai

(lack of informations). Situasi yang demikian pada akhirnya menyulitkan dalam

pengambilan keputusan berdasarkan evidence based. Satu-satunya alat yang dimiliki

Dinas Kesehatan adalah adanya Profil Pembangunan Kesehatan, yang berisi data

tahunan dari hasil pembangunan kesehatan.Pembangunan kesehatan merupakan

upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Derajat

kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator

angka harapan hidup, AKI-AKB, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat.

Penyajian Profil Kesehatan Indonesia 2013, sebagai alat ukur pencapaian

indikator pembangunan kesehatan dibanding target nasional bahkan target MDG’s

(Millenium Development Goals), disajikan dalam bentuk peringkat dari tiap indikator,

sehingga dapat mengetahui pencapaian setiap indikator pembangunan kesehatan.

Dalam penyajiannya, diusahakan untuk ditampilkan berbagai data dan informasi yang

menjawab Visi dan Misi pembangunan kesehatan di Kabupaten Banggai dengan

menggunakan indikator yang sesuai.

Untuk kelancaran proses Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten yang

merupakan salah satu produk dari berhasilnya sistem informasi kesehatan yang

terintegrasi, maka strategi pertama yang perlu dilakukan adalah penguatan kebijakan

dan perencanaan di bidang sistem informasi kesehatan.

Page 23: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

3

Profil Kesehatan Kabupaten Banggai 2013 ini terdiri atas 6 (enam) bab, yaitu:

Bab I - Pendahuluan.

Bab ini menyajikan tentang latar belakang diterbitkannya Profil Kesehatan

Kabupaten Banggai 2013 ini serta sistimatika penyajiannya.

Bab II - Situasi Umum dan Perilaku Penduduk.

Dengan telah selesai dan dipublikasikannya profil Kabupaten Banggai dalam

Angka 2013 yang diterbitkan oleh BPS, maka juga kami masukkan data jumlah

penduduk tahun 2013 yang merupakan hasil estimasi. Bab ini juga menyajikan tentang

gambaran umum, yang meliputi: kependudukan, perekonomian, pendidikan, dan

lingkungan fisik; serta perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan.

Bab III - Situasi Derajat Kesehatan.

Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai

dengan tahun 2013 yang mencakup tentang umur harapan hidup, angka kesakitan,

dan status gizi masyarakat. Angka kematian pada bayi, balita dan Maternal (ibu)

selama beberapa tahun ini menggunakan angka/nilai absolut.

Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan.

Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan

oleh bidang kesehatan sampai tahun 2013, untuk tercapainya dan berhasilnya

program-program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya

kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi pencapaian pelayanan kesehatan dasar,

pencapaian pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat. Upaya pelayanan

kesehatan yang di uraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja standar

pelayanan bidang kesehatan dan upaya pelayanan kesehatan lainnya.

Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan.

Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan

sampai tahun 2013. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang

keadaan tenaga, sarana kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Salah satu yang

dibahas dalam bab ini adalah ketersediaan Puskesmas dan Rumah Sakit beserta

rasionya.

Bab VI – Kesimpulan.

Menguraikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih

Page 24: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

4

lanjut dari Profil kesehatan Kabupaten Banggai serta mengemukakan hal-hal yang

dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan di

Kabupaten Banggai.

Lampiran.

Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian dan 81 tabel data

kesehatan dan yang terkait kesehatan responsif gender.

Page 25: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

5

A. KEADAAN GEOGRAFIS

Kabupaten Banggai dengan ibukota kabupaten yaitu Kota Luwuk,

merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ± 84 meter di atas

permukaan laut, terletak pada posisi astronomi 0030’- 2020’ Lintang Selatan, dan

122023’-124020’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 9.672,70 km2 yang terdiri dari

23 kecamatan dengan 46 Kelurahan, dan 291 desa dan 2 unit Pemukiman

Transmigrasi (UPT). Luas Wilayah Kabupaten Banggai sebesar 14,22 persen dari

total luas daratan Propinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Banggai sebagai salah

satu kabupaten di bagian timur dari propinsi Sulawesi Tengah memiliki

batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara : Teluk Tomini

b. Sebelah Timur : Laut Maluku

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Banggai Kepulauan/Teluk Tolo

d. Sebelah Barat : Kabupaten Tojo Una-una dan Kab. Morowali

Jarak antara Ibukota Kabupaten ke Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah dan

Kabupaten lain di Sulawesi Tengah :

a. Luwuk – Palu : 610 Km

b. Luwuk – Parigi : 535 Km

b. Luwuk – Poso : 388 Km

c. Luwuk – Ampana : 248 Km

d. Luwuk – Banggai : 100 Km/66 Mil Laut

c. Luwuk – Salakan : 61 Km/38 Mil Laut

d. Luwuk – Bungku : 42 Mil Laut

B. I K L I M

a. M u s i m

Di Kabupaten Banggai hanya dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan

penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin bertiup dari

Page 26: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

6

Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan

musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai Maret arus angin

yang banyak mengandung uap air berhembus dari asia dan samudera pasifik

sehingga terjadi musim hujan. Musim hujan ini dapat digolongkan menjadi tiga

jenis berdasarkan frekuensi curah hujan yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan

pada bulan April – Mei dan Oktober – November.

b. S u h u d a n K e l e m b a b a n U d a r a

Suhu udara rata - rata di Kab.Banggai ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat

tersebut dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai. Sepanjang tahun

2013, suhu udara terendah yaitu 23,30C terjadi pada bulan Agustus dan

tertinggi sebesar 32,10C pada bulan November. Kabupaten Banggai

mempunyai kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 82%

dan terendah 73% pada bulan Oktober.

c . Curah Hujan dan Keadaan Angin

Curah hujan di Kabupaten Banggai antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim

dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan

beragam menurut bulan. Rata-rata curah hujan berkisar antara 82 sampai 466

mm. Hari hujan perbulan antara 10 - 23 hari. Curah hujan tertinggi antara Juli

sampai Agustus. Arah angin terbanyak selama tahun 2013 yaitu dari posisi

Barat dengan kecepatan rata-rata 7 knot. Kecepatan angin tertinggi pada bulan

Maret dan terendah bulan Desember.

C. KEADAAN PENDUDUK

1 . P e r t u m b u h a n P e n d u d u k

Jumlah penduduk Kabupaten Banggai meningkat setiap tahunnya,

pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Banggai tahun 2001 penduduk

sebesar 272.078 jiwa, tahun 2002 sebesar 275.223 jiwa, tahun 2003 sebesar

284,275 jiwa, tahun 2004 sebesar 291.592 jiwa, tahun 2005 meningkat menjadi

294.624 jiwa , tahun 2006 sebesar 300.105 jiwa , dan tahun 2007 sebesar 305.798

jiwa, tahun 2008 sebesar 311.669 jiwa, tahun 2009 sebesar 317.653 jiwa, tahun

Page 27: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

7

2010 sebesar 323.872 jiwa, tahun 2011 sebesar 329.769 jiwa, tahun 2012 sebesar

335.999 jiwa, dan tahun 2013 sebesar 342.669 jiwa.

Gambar 1 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Banggai

Tahun 2004 - 2013

Selama sepuluh tahun terakhir, jumlah penduduk Kabupaten Banggai

mengalami laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,76 persen per tahun.

Laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan, yaitu dari 2,62 persen per

tahun periode 1980-1990 menjadi 1,76 persen per tahun selama periode 2000-

2010.

2. K o m p o s i s i P e n d u d u k

Struktur atau komposisi umur penduduk menurut jenis kelamin dapat

digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Berdasarkan estimasi jumlah

penduduk yang dikeluarkan oleh BPS Kabupaten Banggai tahun 2013, maka

disusun sebuah piramida penduduk tahun 2013. Dasar piramida menunjukkan

jumlah penduduk, badan piramida bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk

laki-laki dan badan piramida bagian kanan menunjukkan jumlah penduduk

perempuan. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang

terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa, dan tua. Struktur penduduk ini

menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya, dan ekonomi. Pada

Page 28: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

8

Gambar 2 struktur penduduk tahun 2013 berdasarkan kelompok umur termasuk

struktur penduduk muda. Hal ini disebabkan jumlah penduduk usia muda (0-14

tahun) yang masih tinggi. Hal ini menunjukan bahwa angka kelahiran merupakan

faktor yang mempengaruhi struktur penduduk. Badan piramida membesar, ini

menunjukkan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur

25-29 tahun dan 30-34 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah golongan

penduduk usia tua juga cukup besar.

Gambar 2. Piramida Penduduk Kab.Banggai Tahun 2013

Struktur penduduk tersebut (gambar 2) bahwa dapat dimaknai dengan

semakin tingginya usia harapan hidup, kondisi ini mengharuskan adanya

kebijakan terhadap penduduk usia tua, karena golongan penduduk ini relatif tidak

produktif. Hasil estimasi jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar 342.669

jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 174.604 jiwa dan jumlah

penduduk perempuan 168.094 jiwa dengan rasio jenis kelamin 103. Angka ini

berarti bahwa terdapat 103 laki-laki di antara 100 perempuan. Komposisi

penduduk berdasarkan jenis kelamin seperti tercantum dalam tabel 1.

Page 29: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

9

Tabel 1. Kompisisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kab. Banggai Tahun 2007 s/d 2013

3. Persebaran Penduduk

Dengan luas wilayah 9.672,70 Km2 , Kabupaten Banggai di tahun 2013 mempunyai

penduduk sebesar 342.669 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada diwilayah

Kecamatan Luwuk yaitu 35.823 jiwa, terkecil Kecamatan Lobu yaitu 3.541 jiwa.

Kepadatan Penduduk di Kabupaten Banggai Tahun 2013 sebesar 35 jiwa/km2.

Penduduk terpadat berada diwilayah Kecamatan Luwuk sebesar 491,94

jiwa/km2 dengan luas wilayah 72,82 km2 dan Kecamatan paling jarang

penduduknya berada diwilayah Kecamatan Batui sebesar 14,67 jiwa/km2

dengan luas wilayah 1.062,36 km2.

Tabel 2. Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga,

Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Banggai Tahun 2013

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Nuhon 1,107.00 20 20 18,933 2,682 7.06 17.10

2 Simpang Raya 243.69 12 12 14,391 2,680 5.37 59.05

3 Bunta 579.00 18 4 22 19,345 2,674 7.23 33.41

4 Lobu 138.44 10 10 3,541 2,672 1.33 25.58

5 Pagimana 957.34 30 3 33 23,515 2,695 8.73 24.56

6 Bualemo 862.00 20 20 17,963 2,682 6.70 20.84

7 Balantak Utara 143.60 10 10 4,238 3713 1.14 29.51

8 Balantak 196.46 10 3 13 5,649 3,735 1.51 28.75

9 Balantak Selatan 146.50 11 11 4,737 2,673 1.77 32.33

10 Mantoh 226.00 10 10 6,891 4325 1.59 30.49

11 Lamala 220.66 12 12 6,389 4210 1.52 28.95

12 Masama 231.64 14 14 11,144 2,676 4.16 48.11

13 Luwuk Timur 216.30 13 13 11,185 2,675 4.18 51.71

14 Luwuk Utara 246.08 9 2 11 16,301 6619 2.46 66.24

15 Luwuk 72.82 2 8 10 35,823 11362 3.15 491.94

16 Luwuk selatan 119.80 1 9 10 21,792 7879 2.77 181.90

17 Nambo 169.70 5 6 11 8,081 4736 1.71 47.62

18 Kintom 428.72 11 3 14 10,024 5,030 1.99 23.38

19 Batui 1,062.36 7 7 14 15,590 2,669 5.84 14.67

20 Batui Selatan 327.97 10 10 13,608 2,672 5.09 41.49

21 Moilong 221.64 17 17 19,155 2,679 7.15 86.42

22 Toili 761.31 24 1 25 32,490 2,686 12.10 42.68

23 Toili Barat 993.67 17 17 21,914 2,679 8.18 22.05

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,672.7 293 46 339 342,699 89,103 3.85 35

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai

NO KECAMATAN

JUMLAH JUMLAH

PENDUDU

KDESA KELURAHAN

DESA +

KELURAHAN

NO TAHUNJUMLAH

PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN SEX RATIO

1 2007 305,798 154,645 151,153 102.3

2 2008 311,669 157,614 154,055 102.3

3 2009 317,653 160,640 157,013 102.3

4 2010 323,872 165,266 158,606 104.2

5 2011 329,769 168,445 161,324 104.4

6 2012 335,999 171,566 164,433 104.3

7 2013 342,669 174,605 168,094 103.9

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai

Page 30: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

10

D. KEADAAN PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang

terus berkembang. Hal ini sejalan dengan karakter manusia yang memiliki potensi

kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupan. Kondisi pendidikan

merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat

pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan, pendidikan

berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan

dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.

Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Laju

perubahan sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan kemudian menjadi pelopor utama dalam rangka penyiapan sumber

daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang

merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

Dalam upaya peningkatan peran pendidikan dalam pembangunan, maka kualitas

pendidikan harus ditingkatkan. Beberapa program pemerintah telah diupayakan

sebagai sebuah alternatif dalam rangka menyiapkan dan meningkatkan mutu

pendidikan, sebagai contoh adalah dari program wajib belajar 9 tahun.

Tingkat partisipasi penduduk Kabupaten Banggai di bidang pendidikan

relatif sudah cukup baik.

Hal ini terlihat dari Angka

Partisipasi Kasar (APK)

penduduk usia 7-12 tahun

(usia ideal di bangku SD)

sudah mencapai 108,87

dan APK penduduk usia 13-

15 tahun (usia ideal di

bangku SLTP) sebesar

72,03 persen. Sedangkan

APK penduduk usia 16-18

tahun (usia ideal di bangku SLTA) sebesar 69,85 persen. Kualitas di bidang

Page 31: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

11

pendidikan dapat dilihat dari angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah.

Selama periode 2010-2012 terjadi penurunan angka melek huruf yaitu dari

sebesar 95,94 persen menjadi 95,01 persen. Namun rata-rata lama sekolah

menurun dari 8,87 tahun (tahun 2010) menjadi 7,90 tahun pada tahun 2012.

Angka ini menunjukkan bahwa program wajib belajar 9 tahun belum sepenuhnya

tercapai. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Banggai terlihat masih rendah yaitu

hampir 8 tahun. Artinya secara rata-rata penduduk Kabupaten Banggai hampir

menyelesaikan pendidikan kelas 8 pada jenjang pendidikan SMP. Belum

tercapainya target program wajib belajar 9 tahun di Kabupaten Banggai dapat

dikarenakan masih terdapat 0,65 persen penduduk usia 7-12 tahun dan 13,01

persen penduduk usia 13-15 tahun yang putus sekolah. Sebanyak 32,17 persen

penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Banggai tamat SD/MI; 19,76 persen

tamat SLTP/MTs; 19,98 persen tamat SMU/SMK/MA; dan hanya 6,90 yang tamat

sarjana.

E. KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI

Perkembangan ekonomi Kabupaten Banggai secara umum cukup membaik

dimana pertumbuhannya meningkat dengan cukup meyakinkan pada lima tahun

terakhir ini. PDRB tahun 2012 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp 6.482.465

juta sedangkan berdasarkan harga konstan (2000) mencapai Rp 2.737.508 juta.

Berdasarkan perkembangan distribusi PDRB atas dasar harga berlaku

menunjukan terdapat tiga sektor ekonomi yang mempunyai peran terbesar dalam

pembentukan PDRB

Kabupaten Banggai.

Berdasarkan peranan

masing-masing menunjukan

sektor pertanian

merupakan sektor dominan

dalam pembentukan PDRB

Kabupaten Banggai dengan

peranan sebesar 44,61

persen, sedangkan sektor bangunan berada diurutan kedua dengan peranan

Page 32: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

12

sebesar 12,66 persen, untuk sektor jasa-jasa berada diurutan ketiga dengan

peranan sebesar 11,43 persen. Sektor lainnya yang cukup dominan seperti sektor

perdagangan, hotel dan restoran; angkutan dan komunikasi; industri; dan

keuangan masing-masing mempunyai peranan 8,78 persen;,7,15 persen; 6,53

persen dan 6,07 persen terhadap total PDRB Kabupaten Banggai. Sektor lainnya

memberikan peranan dibawah lima persen.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banggai tahun 2012 mencapai

16,59 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Sektor

yang mengalami pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan tahun sebelumnya

adalah sektor bangunan yang mencapai pertumbuhan 49,36 persen dan sektor

pertambangan dan penggalian yang mencapai pertumbuhan 35,54 persen,

kenaikannya lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tingginya

pertumbuhan pada sektor pertambangan dan penggalian disebabkan tingginya

NTB pertambangan khususnya pertambangan non-migas sehingga nilai tambah

bruto pada sektor pertambangan dan penggalian meningkat.

Adapun sektor lainnya seperti sektor pertanian mencapai pertumbuhan

9,43 persen. Sektor industri pengolahan mencapai pertumbuhan 8,06 persen,

sedangkan sektor listrik dan air bersih 15,82 persen. Sektor perdagangan, hotel

dan restoran mencapai pertumbuhan 11,04 persen. Sektor angkutan dan

komunikasi mencapai pertumbuhan 30,65 persen. Sektor keuangan 25,46 persen

dan sektor jasa-jasa pertumbuhannya meningkat sebesar 15,59 persen.

Perkembangan PDRB Perkapita tahun 2012 atas dasar harga berlaku

mencapai 19.376.032 rupiah, sedangkan berdasarkan harga konstan (2000)

mencapai 8.182.389 rupiah. Dilihat dari sisi penggunaan PDRB atas dasar harga

berlaku, sebagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah

tangga. Pada tahun 2012 pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai

4.012.677 juta rupiah atau menyerap sekitar 61,90 persen dari total PDRB

Kabupaten Banggai. Selain itu, kegiatan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

juga mempunyai kontribusi cukup besar yaitu senilai juta rupiah atau sekitar

17,41.

Page 33: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

13

F. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian

khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor

perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik

buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli

Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) bahwa kesehatan lingkungan adalah

suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang

dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya

kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang harus

diatasi bersama. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan

indikator-indikator seperti: akses air minum berkualitas, akses terhadap sanitasi

layak, rumah tangga kumuh dan rumah sehat.

1. Sarana dan Akses Air Minum Berkualitas

Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk

memastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals (MDGs)

yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup dengan menurunkan target hingga

setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum

layak dan sanitasi dasar hingga 2015.

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/badan usaha

milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat,

dan/atau individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum. Syarat-

syarat kualitas air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

492/Menkes/Per/IV/2010, diantaranya adalah sebagai berikut :

Parameter mikrobiologi E Coli dan total Bakteri Kolifrom, kadar maksimum

yang di perbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel,

Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna,

Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l,

Kesadahan (maks 500 mg/l), pH 6,5-8,5.

Page 34: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

14

Dalam rangka pencapaian target Renstra tentang persentase kualitas air

minum berkualitas dengan salah satu target prioritas adalah persentase kualitas air

minum yang memenuhi syarat kesehatan, dalam hal ini adalah air minum yang

didistribusikan oleh PDAM dengan target tahun 2013 sebesar 95%. Hal tersebut

merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya kemungkinan munculnya

penyakit berbasis air (waterborne disease) karena air merupakan salah satu media

lingkungan yang berperan dalam penyebaran penyakit melalui media pertumbuhan

mikrobiologi serta adanya kemungkinan terlarutnya unsur kimia yang dapat

mengganggu kesehatan manusia.

Sebagai salah satu pengawasan kualitas air minum PDAM, dilakukan uji petik

terhadap kualitas air minum PDAM secara eksternal. Penghitungan dilakukan dengan

membandingkan jumlah sampel air minum yang memenuhi syarat dibanding dengan

jumlah seluruh sampel air minum yang diambil pada jaringan distribusi PDAM.

Persentase hasil pemeriksaan kualitas air minum PDAM yang memenuhi

syarat mikrobiologi di Kabupaten banggai sebesar 95,15%, lebih tinggi dibandingkan

target Renstra tahun 2012. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa di Kabupaten

banggai mempunyai kualitas air minum PDAM yang baik, karena dari jumlah sampel

yang diuji nilainya 100% memenuhi syarat mikrobiologi.

Amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang

selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pada Pasal 6 disebutkan bahwa :

1. Air minum yang dihasilkan dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang

digunakan oleh masyarakat pengguna/pelanggan harus memenuhi syarat kualitas

berdasarkan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang kesehatan,

2. Air minum yang tidak memenuhi syarat kualitas sebagaimana dimaksud pada

Ayat 1 dilarang didistribusikan kepada masyarakat.

Upaya pengawasan kualitas air sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana

Pengawasan Kualitas Air Minum, dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota

sebagai pengawasan eksternal dan penyelenggara air minum sebagai pengawasan

internal. Selain itu diatur pula mengenai adanya upaya penyampaian informasi

Page 35: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

15

tentang data kualitas air minum oleh penyelenggara air minum ke dinas kesehatan

kabupaten/kota serta upaya penyampaian kondisi kualitas air oleh pemerintah

daerah di wilayahnya.

Seiring dengan kemajuan teknologi serta semakin tinggi tingkat kesadaran

masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih

untuk minum, sementara itu persediaan air tanah yang selama ini menjadi sumber

utama air minum telah mengalami pencemaran, rumah tangga kini mulai beralih

kepada produk air minum dalam kemasan/isi ulang. Produk ini merupakan salah satu

solusi untuk konsumsi air minum karena produk dapat langsung diminum dan telah

melalui proses produksi. Sementara menurut definisi MDGs air minum kemasan dan

isi ulang tidak termasuk dalam sumber air minum layak. Hal ini dikarenakan air

kemasan tidak dapat dipastikan keberlanjutannya dan sumbernya berasal dari

wilayah lain.

2. Rumah Sehat

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 162 dan 163

mengamanatkan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untu mewujudkan

kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pada pasal 163 ayat 2 mengamanatkan bahwa lingkungan sehat antara lain mencakup

lingkungan permukiman.

Untuk menjalankan amanat dari pasal tersebut, maka untuk penyelenggaraan

penyehatan permukiman difokuskan pada peningkatan rumah sehat. Rumah sehat

adalah rumah yang memenuhi kriteria minimal : akses air minum, akses jamban sehat,

lantai, ventilasi, dan pencahayaan (Kepmenkes Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999

tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes Nomor :

1077/PER/V/MENKES/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang

Rumah).

Pencapaian rumah sehat di Kabupaten Banggai sebesar 65,26%, lebih tinggi

jika dibandingkan dengan target nasional yang ditetapkan sebesar 60%. Pada Gambar

2.29, pencapaian tertinggi rumah sehat terdapat di Puskesmas Bonebakal sebesar

97,7%, Puskesmas Teku sebesar 94,9% dan Puskesmas Kampung Baru sebesar 89,3%.

Capaian terendah rumah sehat terdapat di Puskesmas Balantak sebesar 39,6%,

Page 36: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

16

Puskesmas Saiti sebesar 46,5% dan Puskesmas Nuhon sebesar 50,2%.

Gambar 3. Persentase Pencapaian Rumah Sehat di Kabupaten Banggai Tahun 2013

Salah satu strategi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan rumah sehat

adalah memperkuat jejaring penyehatan permukiman hingga tingkat daerah (provinsi

dan kabupaten/kota) bekerja sama dengan tim penggerak Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kader PKK tersebut dapat diberdayakan sebagai kader

kesehatan lingkungan yang menilai rumah dengan instrument kartu rumah.

3. Tempat – Tempat Umum Sehat

Tempat-tempat umum (TTU) merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh

orang banyak ,dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU

meliputi hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal dan lain-lain. TTU sehat adalah

tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih,

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas

lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki

pencahayaan ruang yang sesuai.

Selama tahun 2013 dari 42 fasilitas TTU yang dilaporkan sebanyak 100 %

telah dilakukan pemeriksaan dan 100 % yang memenuhi syarat (sehat). Jenis TTU

yang dimaksud adalah Hotel, dan sarana kesehatan. Serta untuk tempat pengelolaan

makanan (TPM) yang diperiksa berupa usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa

Page 37: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

17

boga atau katering, rumah makan/restoran , depot air minum, kantin dan makanan

jajanan sebanyak 316 TPM yang telah diperiksa yang memenuhi syarat adalah 261

TPM (82,59 %) sedangkan yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi 55 TPM (17,41

%). (Persentase TTU dan TPM yang memenuhi syarat kesehatan dan higiene

sanitasi dapat dilihat pada lampiran tabel 64 dan 65).

4. Akses Terhadap Air Bersih

Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air

ledeng, sumur pompa tangan (SPT), sumur gali, penampungan air hujan, air kemasan,

dan lainnya. Hasil pemeriksaan di beberapa Puskesmas pada tahun 2013 terhadap

91.772 keluarga, persentase keluarga yang memiliki air bersih jenis kemasan sebesar

0.1 %, ledeng sebesar 37,6 %, SPT sebesar 0,2 %, SGL sebesar 5,2 %, (PAH, Kemasan

dan Lainnya masing-masing 104,2 %). tahun 2012 terhadap 91.772 keluarga,

persentase keluarga yang memiliki air bersih jenis kemasan sebesar 0.1 %, ledeng

sebesar 37,6 %, SPT sebesar 0,2 %, SGL sebesar 5,2 %, (PAH, Kemasan dan Lainnya

masing-masing 104,2 %). Tahun 2011 sebanyak 90.104 Keluarga, persentase keluarga

yang memiliki air bersih jenis kemasan sebesar 2.7 %, ledeng sebesar 25,7 %, SPT

sebesar 0,5 %, SGL sebesar 7,4%, (PAH, Kemasan dan Lainnya masing-masing 4,8 %).

Data tahun 2010 dengan jumlah keluarga sebesar 90.474 Keluarga, yang diperiksa

Sarana Air Bersih (SAB) sebanyak 56.108 Keluarga (62 %), persentase keluarga yang

memiliki air bersih jenis ledeng sebesar 39 %, SPT sebesar 12,8 %, SGL sebesar 48,2%,

(PAH, Kemasan dan Lainnya masing-masing 0,2 %). Pada tahun 2009 dengan jumlah

keluarga sebesar 56.505 Keluarga, yang diperiksa Sarana Air Bersih (SAB) sebanyak

56.505 Keluarga (100 %), persentase keluarga yang memiliki sarana air bersih jenis

ledeng sebesar 41,6 %, SPT sebesar 14,8 %, SGL sebesar 43,5%, (PAH, Kemasan dan

Lainnya masing-masing 0,2 %).(Persentase keluarga yang memiliki akses air bersih

dapat dilihat pada lampiran tabel 64).

Berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007 (community based), Penggunaan

air kemasan di rumah tangga mengalami peningkatan hampir 3 kali lipat

dibanding tahun 2004, yaitu dari 2,6% menjadi 7,0%, terutama di perkotaan dan

kelompok masyarakat kaya. Penggunaan air perpipaan mengalami penurunan,

dari 17,8% pada tahun 2004 menjadi hanya 16,8%. Dengan demikian pencapaian

Page 38: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

18

target MDG’s tahun 2015 sebesar 57,4%, akan mengalami kesulitan.

4. Rumah Tangga Menurut Sarana Jamban Keluarga

Sistem pembuangan kotoran manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi

lingkungan dan resiko penularan penyakit, khususnya penyakit saluran

pencernaan.Klasifikasi sarana pembuangan kotoran dilakukan berdasarkan atas

tingkat resiko pencemaran yang ditimbulkan.Dalam hal ini system pembuangan

kotoran manusia dibedakan dalam 4 (empat) jenis sarana yaitu leher angsa,

plengsengan, cemplung/cubluk, dan lain-lain.

Di Kabupaten Banggai tahun 2013 dengan jumlah Keluarga sebesar 88.484

KK, yang diperiksa Sarana Jamban Keluarga sebanyak 82.601 Kepala Keluarga, dan

yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 39.908 KK (88,3%). Tahun 2012 dengan

jumlah Keluarga sebesar 88.484 KK, yang diperiksa Sarana Jamban Keluarga sebanyak

82.601 Kepala Keluarga, dan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 39.908 KK

(88,3%). Tahun 2011 dari 90.104 Kepala Keluarga (KK) sebanyak 55.190 Kepala

Keluarga yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 39.908 KK (72,3%). Tahun 2010

dengan jumlah Keluarga sebesar 90.474 KK, yang diperiksa Sarana Jamban Keluarga

sebanyak 55.880 Kepala Keluarga.69 % Kepala Keluarga memiliki Jamban, dan yang

memenuhi syarat kesehatan sebesar 26.691 KK (69,3%). Tahun 2009 dengan jumlah

Keluarga sebesar 80.877 KK, yang diperiksa Sarana Jamban Keluarga sebanyak 50.046

Kepala Keluarga. 100 % Kepala Keluarga memiliki Jamban, dan yang memenuhi syarat

kesehatan sebesar 28.241 KK (56,43%). Tahun 2008 dari 49.146 Kepala Keluarga (KK)

diperiksa 100 % memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 26.691

KK (54,31%). (Persentase keluarga yang memiliki Sarana Sanitasi Dasar

(Jamban,Tempat Sampah,SPAL) dapat dilihat pada lampiran tabel 66)

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 (community based), Data Sarana

Jamban Keluarga meliputi pemanfaatan dan jenis Sarana Jamban Keluarga. Secara

nasional penggunaan jamban sendiri tidak mengalami peningkatan, yaitu tahun 2004

sebesar 60,4% dan 60,6% tahun 2007, tetapi di Propinsi Sulawesi Tengah

persentase penggunaan jamban sendiri masih relatif rendah, hanya 45,4%. Jumlah

rumah tangga di Kabupaten Banggai yang tidak menggunakan jamban untuk BAB 41.6

% masih di atas angka nasional (21,9%).

Page 39: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

19

G. PERILAKU MASYARAKAT

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh

terhadap derajat kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu persentase

Rumah tangga ber perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kawasan Tanpa Rokok,

persentase Posyandu Purnama dan Mandiri serta Poskesdes.

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota

keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku.

Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat

menciptakan keluarga yang sehat dan aktif dalam setiap upaya kesehatan di

masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kesehatan anggota keluarga, Pusat Promosi

Kesehatan Kemenkes berupaya meningkatkan persentase rumah tangga ber-PHBS.

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat

serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Untuk mencapai rumah

tangga ber-PHBS, terdapat 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau, yaitu:

(1) persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi ASI ekslusif, (3)

menimbang balita setiap bulan, (4) menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan

dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7) memberantas jentik

di rumah sekali seminggu, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan

aktivitas fisik setiap hari, dan (10) tidak merokok di dalam rumah.

Klasifikasi PHBS ditentukan berdasarkan nilai prilaku dan lingkungan sehat

tiap keluarga dengan ketentuan sebagai berikut : (1). Sehat 1 yaitu bila keluarga

berperilaku positif kurang dari 25 % dari jumlah seluruh indikator PHBS, (2). Sehat 2

yaitu bila keluarga berperilaku positif 25 % - 49 % dari jumlah seluruh indikator PHBS,

(3). Sehat 3 yaitu bila keluarga berperilaku positif 50 % - 74 % dari jumlah seluruh

indikator PHBS, (4). Sehat 4 yaitu bila keluarga berperilaku positif lebih dari 75% dari

jumlah seluruh indikator PHBS.

Page 40: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

20

Gambar 4. Jumlah Rumah Tangga Ber-PHBS Di Kab. Banggai Tahun 2009-2013

Tahun 2013 di Kabupaten Banggai, rumah tangga ber-PHBS sebesar 421

Rumah tangga (45,5%) dari 1.245 Rumah tangga yang dipantau. Tahun 2012 di

Kabupaten Banggai, rumah tangga ber-PHBS sebesar 421 Rumah tangga (40,33%) dari

1.044 Rumah tangga yang dipantau . Tahun 2011,rumah tangga ber-PHBS (Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat) sebesar 11.339 Rumah tangga (44,2%) dari 25.679 Rumah

tangga yang dipantau. Tahun 2010 di Kabupaten Banggai, rumah tangga ber-PHBS

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebesar 17.689 Rumah tangga (57%) dari 31.015

rumah tangga dipantau. Sedangkan pada tahun 2009 di Kabupaten Banggai, rumah

tangga ber-PHBS (Perilaku H idup Bersih dan Sehat) sebesar 15.680 Rumah tangga

(52,9%) dari 29.650 rumah tangga dipantau , tahun 2008 rumah tangga berPHBS

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebesar 52,7 % dari 27.149 rumah tangga dipantau.

(Gambaran secara rinci selama tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran tabel

58)

2. Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan

dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan atau

penggunaan rokok. Penetapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat

terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap

rokok. KTR merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa baik individu,

masyarakat, parlemen, maupun pemerintah, untuk melindungi generasi sekarang

Page 41: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

21

maupun yang akan datang. Komitmen bersama dari lintas sektor dan berbagai elemen

akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan KTR. Ruang lingkup KTR meliputi,

tempat-tempat umum, tempat kerja tertutup, sarana kesehatan, tempat proses belajar

mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah, dan angkutan umum.

Pemerintah telah menetapkan/mengupayakan kebijakan Kawasan Tanpa

Rokok untuk melindungi seluruh masyarakat dari bahaya asap rokok melalui Undang-

Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 115 ayat 1 dan Pemerintah

Daerah wajib menetapkan dan menerapkan KTR di wilayahnya sesuai Pasal 115 ayat

2, serta Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor

188/Menkes/PB/I/2011 dan Nomor 7 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan

Kawasan Tanpa Rokok, dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun

2012 tentang Pengamanan Bahan yang mengandung Zat Adiktif berupa Produk

Tembakau Bagi Kesehatan. Pada tahun 2011 sudah ada 21 provinsi di wilayah

kerjanya yang memiliki peraturan perundang-undangan tentang pencegahan dan

penanggulangan dampak merokok terhadap kesehatan (Surat

Edaran/Instruksi/SK/Peraturan Gubernur/ Perda/ Perwali/Perbub). Sedangkan

pada tahun 2012 bertambah menjadi 27 provinsi di wilayah kerjanya yang memiliki

peraturan perundang-undangan tentang pencegahan dan penanggulangan dampak

merokok terhadap kesehatan. Selain itu jumlah kabupaten/kota yang memiliki

peraturan perundang-undangan tentang pencegahan dan penanggulangan dampak

merokok terhadap kesehatan (surat Edaran/Instruksi/ SK/ Peraturan

Gubernur/Perda/Perwali/Perbub) pada tahun 2011, sebanyak 50 kab/kota, dan

bertambah pada tahun 2012 menjadi 85 kab/kota. Termasuk Kabupaten banggai

sesuai dengan keputusan nomor : 440 / 875 / Dinkes / 2012 tentang Kawasan Tanpa

Rokok (KTR) di Kabupaten Banggai.

3. Posyandu Purnama dan Mandiri

Peran serta masyarakat akan sangat menentukan keberhasilan,kemandirian

dan kesinambungan pembangunan kesehatan. Dalam bidang kesehatan, bentuk peran

serta masyarakat adalah dikembangkannya UKBM (Usaha Kesehatan Berbasis

Masyarakat). Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal.

Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri merupakan indikator prilaku hidup

Page 42: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

22

masyarakat dalam pencapaian Indonesia Sehat , dimana targetnya adalah 40 %.

Kabupaten Banggai persentase posyandu menurut stratanya tahun 2013

jumlah posyandu yang ada sebanyak 297 posyandu dengan stratifikasi yaitu Posyandu

Pratama (44,1%), Posyandu Madya (43,1 %), Posyandu Purnama (11,45 %), dan

1,35% Posyandu Mandiri. Empat (4) posyandu dengan tingkat strata mandiri yaitu di

Puskesmas Batui dan Sinorang. Jumlah Posyandu terbanyak terdapat di wilayah kerja

Puskesmas Pagimana yaitu 36 posyandu. Serta posyandu aktif tahun 2013 sebesar

12,79 % dan untuk menentukan posyandu dikatakan aktif apabila Posyandu sudah

dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata kader

sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya lebih dari 50%, mampu

menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan

dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang kepesertaannya kurang atau lebih

dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu (Posyandu Purnama dan Mandiri) .

Tahun 2012 jumlah posyandu yang ada sebanyak 381 posyandu dengan

stratifikasi yaitu 36,22 % Posyandu Pratama, 42,26 % Madya, 20,21 % Purnama, dan

1,31 Posyandu Mandiri. Tahun 2011 Jumlah posyandu yang ada adalah 392 posyandu

dengan stratifikasi yaitu 34,69 % Posyandu Pratama, 55.87 % Madya, 9.44 % Purnama.

Tahun 2010 Jumlah posyandu yang ada sebanyak 355 posyandu dengan stratifikasi

yaitu 51,4 % Posyandu Pratama, 26,7 % Madya, 20,5 % Purnama, dan 1,1 % Mandiri

(Persentase Posyandu menurut Strata di Kabupaten Banggai tahun 2013 dapat

dilihat pada lampiran tabel 70).

Gambar 5. Proporsi Posyandu Menurut Strata Kab.Banggai Tahun 2013

Page 43: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

23

4. Pos Kesehatan Desa (POSKESDES)

Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) adalah upaya kesehatan bersumber

masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan terutama untuk (1).Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap

penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan

KLB, dan faktor-faktor resikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang

beresiko, (2). Penanggulangan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi

menimbulkan KLB, serta faktor-faktor resiko (termasuk kurang gizi),

(3).Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan,

(4). Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya.

Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM yang dimiliki oleh desa siaga yaitu

desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta

kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan

kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri. Data yang dilaporkan oleh Seksi

promosi Kesehatan, Jumlah desa siaga di Kabupaten Banggai adalah sebanyak 305

desa, dari 339 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai. Selama kurun waktu

2007 – 2013 Desa siaga yang sudah terlatih sebanyak 305 ini berarti bahwa pada

tahun 2013 sebagian besar desa di Kabupaten Banggai sudah menjadi desa siaga,

dengan jumlah kader yang terlatih 610 orang, 2 (dua) orang kader disetiap desa siaga.

Jumlah tokoh masyarakat yang dilatih 305 orang (disetiap desa 1 orang TOMA), Untuk

pengurus forum desa siaga yang telah dilatih sebanyak 305 orang disetiap desa.

(Rincian jumlah desa siaga menurut kecamatan disajikan secara rinci pada

lampiran tabel 72)

Page 44: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

24

Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa

indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan

morbiditas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia

digambarkan melalui Angka Mortalitas; terdiri atas angka kematian neonatal, Angka

Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA), Indeks Pembangunan

Manusia termasuk angka harapan hidup, Angka Morbiditas; angka kesakitan beberapa

penyakit balita dan dewasa.

Selain dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan

ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi

oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, serta faktor lain

yang kondisinya telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

A. MORTALITAS

Mortalitas adalah kejadian kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat

tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun

sebab lainnya. Mortalitas yang disajikan pada bab ini yaitu angka kematian neonatal,

angka kematian bayi, dan angka kematian balita serta kematian yang disebabkan oleh

penyakit dan bencana.

1. Angka Kematian Neonatal (AKN)

Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah penduduk yang meninggal satu

bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran

hidup pada tahun yang sama. Kematian neonatal menyumbang lebih dari setengahnya

kematian bayi (59,4%), jika dibandingkan dengan angka kematian balita, kematian

neonatal menyumbangkan 47,5%. Hal ini dapat terlihat dari jumlah kematian neonatal

di Kabupaten Banggai sebesar 39 Kematian neonatal dan menyumbang lebih dari

setengah kematian bayi (79,6%).

Puskesmas dengan Jumlah AKN tertinggi yaitu Puskesmas Pagimana sebesar 9

Page 45: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

25

kematian Neonatal, Puskesmas Sinorang sebesar 6 kematian neonatal, Puskesmas

Toili II sebesar 5 kematian neonatal, Puskesmas Kampung Baru sebesar 4 Kematian

neonatal, Puskesmas Bunta dan Bualemo masing-masing sebesar 3 kematian neonatal,

Puskesmas Nuhon sebesar 2 kematian neonatal , Puskesmas Saiti, Simpang Raya,

Toima, Balantak, Batui, dan Toili I masing-masing sebesar 1 kematian neonatal. Grafik

6 berikut ini menggambarkan Jumlah Kematian Neonatal Tahun 2013 di Kabupaten

Banggai menurut Puskesmas.

Gambar 6. Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai

Tahun 2013

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Infant mortality rate (IMR) atau angka kematian bayi (AKB) adalah banyaknya bayi

yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran

hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap

kesakitan maupun kematian. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi

tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang

dominan. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui

survei, karena sebagaian besar kematian terjadi dirumah, namun data kematian pada

fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan.

Page 46: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

26

Gambar 7. Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup) Kabupaten Banggai Tahun 2008 S/D 2013

Angka kematian bayi Kabupaten Banggai berdasarkan laporan Seksi Kesehatan

Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Kab.Banggai, selang waktu enam

tahun terakhir: tahun 2008 ; 15, tahun 2009 ; 13, tahun 2010 ; 7, tahun 2011 ;8, tahun

2012 ; 7, dan tahun 2013 ; 8, per 1000 kelahiran hidup. AKB cenderung

memperlihatkan trend yg menurun, sebagai dampak dari hasil pelaksanaan

pembangunan di segala bidang termasuk pemerataaan pelayanan kesehatan sampai

ke daerah-daerah terpencil, pemukiman baru dan daerah perbatasan serta ditunjang

dengan program penempatan bidan di desa yang dimulai sejak tahun 1990, penurunan

AKI Kabupaten Banggai tahun 2013 dimungkinkan juga masih ada data yang belum

terlaporkan (under reported) baik itu dari bidan desa atau petugas kesehatan yang ada

di Puskesmas Pustu dan Polindes, serta belum adanya pelaporan kematian bayi dari

Rumah Sakit, dan Klinik bersalin.

Angka Kematian bayi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 berdasarkan data

dari program KIA (Bidang Pelayanan Kesehatan) dilaporkan sebesar 8,5 per 1000 KH

(Facility Based) dengan jumlah kematian 403 bayi, angka ini jauh lebih rendah dari

survey SDKI (community based) tahun 2007 untuk Sulawesi Tengah dengan angka

estimasi sebesar 60 per 1000 kelahiran hidup dan diperkirakan bahwa tahun 2010

AKB di Sulawesi Tengah akan turun menjadi 41 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah

kematian bayi dapat dilihat penyebarannya per Puskesmas pada gambar 8 berikut

:

Page 47: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

27

Gambar 8. Jumlah Kematian Bayi Menurut Puskesmas

Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

Gambar 8 diatas menunjukkan bahwa dari 5.939 kelahiran hidup, jumlah

kematian bayi sebanyak 49 bayi. Jumlah tertinggi berada diwilayah kerja Puskesmas

Pagimana (11 bayi) dan diwilayah kerja Puskesmas Bunta dan Puskesmas Kampung

Baru (4 Bayi), Puskesmas Saiti dan Puskesmas Bualemo (3 Bayi) , Puskesmas Nuhon,

Puskesmas Simpang Raya dan Puskesmas Balantak (2 Bayi), sedangkan Puskesmas

Lobu, Tikupon, Teku, Tongke, Mantok, Tangeban, Hunduhon dan Luwuk tidak ada

kasus kematian bayi yang dilaporkan. Jumlah kematian bayi tahun 2013 sebesar 49

bayi (5.939 kelahiran hidup), tahun 2012 sebesar 46 bayi (6.080 kelahiran hidup),

tahun 2011 sebesar 47 bayi (5.796 kelahiran hidup), tahun 2010 sebesar 41 bayi

(6.223 kelahiran hidup), tahun 2009 sebesar 82 bayi (6.540 kelahiran hidup), dan

tahun 2008 sebesar 86 bayi (5.682 kelahiran hidup).

AKB mengalami penurunan namun dari tahun sebelumnya ,karena banyak

faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi, tidak mudah untuk menemukan faktor

yang paling dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan

pelayanan kesehatan dan tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat

untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang

kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB.

Menurunnya AKB dalam beberapa kurun waktu terakhir memberi gambaran adanya

peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Page 48: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

28

Beberapa faktor berpengaruh terhadap peningkatan angka kematian bayi

termasuk seperti di dalamnya status sosial, ekonomi, lingkungan dan faktor biologis.

Faktor sosial ekonomi misalnya tempat tinggal, pendidikan ibu dan indeks

kesejahteraan ibu. Faktor biologis yaitu jenis kelamin anak, usia ibu, paritas dan

interval kelahiran. Beberapa variabel lain seperti berat waktu lahir, pemeriksaan

antenatal dan penolong persalinan juga dipertimbangkan pengaruhnya, yang untuk

tahap lanjutan perlu dilakukan studi lebih dalam. Sebagai contoh, anak-anak yang

dilahirkan ibu yang tinggal di kota mempunyai angka kematian yang lebih rendah

dibandingkan dengan anak yang dilahirkan ibu yang tinggal di daerah rural, hal ini

mungkin berhubungan dengan ketersediaan fasilitas dan praktek “ health seeking ”

masyarakat yang tinggal di perkotaan.

Komitmen untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan AKB secara

nasional tetap diperlukan. Bayi sangat rentan terhadap keadaan kesehatan dan

kesejahteraan yang buruk; karena itu AKB merefleksikan derajat kesehatan

masyarakat yang sekaligus juga mencerminkan umur harapan hidup pada saat lahir.

Upaya percepatan penurunan AKB memperhatikan kondisi yang mempengaruhi AKB,

antara lain lokasi geografis, taraf sosio ekonomi masyarakat serta perilaku hidup

sehat. Berdasarkan Riskesdas 2007, secara nasional proporsi kematian bayi pada

kelompok umur di bawah 1 tahun di daerah pedesaan lebih besar dari perkotaan, yaitu

11% di pedesaan dan 6,3% di perkotaan.

Strategi percepatan penurunan AKB mencakup:

1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pe-layanan kesehatan yang

berkualitas baik diting-kat dasar maupun rujukan, terutama bagi bayi dan

balita dengan menggunakan intervensi yang telah terbukti menurunkan AKB:

a. Tatalaksana penanganan asfiksia (bayi lahir tidak bisa menangis spontan)

dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

b. Kunjungan neonatal secara berkala.

c. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

d. Pelayanan Emergensi.

2. Menggerakkan dan mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan

masyarakat luas untuk hidup sehat.

3. Menggerakkan penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Page 49: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

29

4. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan anak.

3. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka kematian balita adalah (AKABA) jumlah anak yang meninggal sebelum

mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Gambar

9 memperlihatkan kecenderungan penurunan AKABA cukup tajam antara tahun 2008

sampai 2013 yaitu dari 98 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 49 per 1.000 kelahiran

hidup. Berbagai faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKABA diantaranya

dukungan peningkatan akses pelayanan kesehatan meliputi peningkatan akses balita

terhadap pelayanan kesehatan dan peningkatan cakupan imunisasi dasar

(sehubungan proporsi kematian balita sebagian besar merupakan kematian neonatal

dan kematian bayi).

Gambar 9. Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Kabupaten

Banggai Tahun 2008 S/D 2013

Untuk akses percepatan penurunan diperlukan peningkatan akses balita

terhadap sanitasi, air bersih, dan penanganan segera terhadap gejala penyakit.

Sementara berdasarkan Riskesdas 2010 menujukan cakupan balita diare mendapat

oralit hanya 35%, cakupan balita demam ke fasilitas kesehatan sebesar 56%, dan

cakupan balita mendapat pengobatan malaria hanya 22%. Millenium Development

Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, sangat tinggi dengan nilai > 140 per

1.000 kelahiran hidup, tinggi dengan nilai 71-140 per 1.000 kelahiran hidup, sedang

dengan nilai 20-70 per 1.000 kelahiran hidup, dan rendah dengan nilai < 20 per 1.000

Page 50: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

30

kelahiran hidup. Berdasarkan kategori tersebut, maka secara nasional Kabupaten

Banggai masuk dalam kategori AKABA sedang.

4. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal

dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,

melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa

memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan

kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan

pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan

pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor

kesehatan.

Angka kematian ibu (AKI) dengan angka kematian bayi (AKB) senantiasa

menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Untuk

mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan

mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar Bidan di

Desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI

(MMR).

Gambar 10. Angka Kematian Ibu (Per 100.000 Kelahiran Hidup) Kabupaten Banggai Tahun 2008 - 2013

Page 51: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

31

Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana melaporkan di Kabupaten

Banggai tahun 2013, jumlah kematian Maternal (jumlah kematian ibu hamil, jumlah

kematian ibu bersalin, dan jumlah kematian ibu nifas) adalah 13 kematian dari 5.939

kelahiran hidup. Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

2007 Angka Kematian Ibu Maternal atau Maternal Mortality Ratio (MMR) di Indonesia

sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun penyebab terbesar kematian ibu di

Kabupaten Banggai tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 11 berikut ini :

Gambar 11. Penyebab Kematian Terbesar Pada Ibu Di Kab. Banggai Tahun 2013

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai memprioritaskan upaya kesehatan ibu

dan penurunan AKI searah dengan kebijakan Kementrian Kesehatan menurunkan AKI

dan mendekatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas kepada

masyarakat untuk mewujudkan 3 pesan kunci untuk persalinan yang sehat (Making

Pregnancy Safer):

1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara memadai

3. Setiap perempuan usia subur memiliki akses terhadap pencegahan kehamilan

yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi abortus yang tidak aman.

5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks yang mengukur

pencapaian keseluruhan suatu negara yang direpresentasikan tiga dimensi

pembangunan manusia yaitu indeks kesehatan; panjang umur dan menjalani hidup

Page 52: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

32

sehat yang diukur dari angka harapan hidup waktu lahir, indeks pendidikan; diukur

dari tingkat kemampuan baca tulis seseorang dan rata-rata lama sekolah, serta indeks

daya beli; memiliki standar hidup yang layak diukur dengan pengeluaran riil per

kapita.

Dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, tampaknya kemajuan

yang dicapai Kabupaten

Banggai dalam

pembangunan manusia tidak

terlalu signifikan. Angka IPM

Kabupaten Banggai hanya

mengalami sedikit

peningkatan dari 71,84 pada

tahun 2011 menjadi 72,37

pada tahun 2012. Lambatnya

kenaikan IPM ini dapat

dipahami, mengingat

dampak dari investasi di

sektor kesehatan dan

pendidikan khususnya terhadap peningkatan indikator penyusun IPM tidak terlihat

secara nyata dalam jangka pendek. IPM dikategorikan menjadi 3, yaitu IPM tinggi (IPM

≥ 80), IPM sedang (IPM 50-79,99), dan IPM rendah (IPM <50). Berdasarkan kategori

tersebut keadaan IPM di Kabupaten Banggai tahun 2012 yaitu berada pada kategori

IPM sedang.

6. Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan

meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Selain itu, AHH juga menjadi salah

satu indikator yang digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia

(IPM). AHH yaitu rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani seseorang sejak orang

tersebut lahir.

Umur harapan hidup di Kabupaten Banggai cenderung meningkat dari tahun

ke tahun, hal ini seiring dengan asumsi kecenderungan angka kematian bayi yang

Page 53: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

33

menurun serta perubahan komposisi penduduk ( penurunan kelompok umur usia

muda dan peningkatan kelompok umur usia tua ) pada tahun 1999 umur harapan

hidup rata-rata 61,6 tahun tdan meningkat pada tahun 2000 menjadi 63,2 tahun dan

meningkat lagi pada tahun 2007 berdasarkan data BPS menjadi 66,7 dan tahun 2010

menjadi 68,3 tahun . Gambar 12 menunjukkan perubahan AHH tahun 2006 sampai

tahun 2010.

Gambar 12. Angka Harapan Hidup Waktu Lahir Di Kab.Banggai Tahun

1999-2010

B. MORBIDITAS

Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun angka

prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam

suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian

terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Angka Kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat

(community based data) yang dapat diperoleh dengan melalui studi morbiditas dan

hasil pengumpulan data baik di Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas, Rumah Sakit

maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya (Facility based data) yang diperoleh

melalui sistem pencatatan dan pelaporan.

Sepuluh Jenis Penyakit terbesar di Kabupaten Banggai tahun 2013 berdasarkan

laporan SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) dapat dilihat

pada tabel 3 berikut :

Page 54: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

34

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kab. Banggai Tahun 2002 S/D 2013

Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa penyakit terbesar di Kabupaten Banggai

Tahun 2013 adalah ISPA sebesar 34.595 kasus (38,9 %) . Sama seperti tahun-tahun

sebelumnya Penyakit ISPA menempati urutan pertama yaitu pada tahun 2008: 39 %,

tahun 2009: 43 %, tahun 2010: 46 %, tahun 2011: 35,3 %, dan tahun 2012 : 35,6 %.

Sepuluh besar penyakit di Kabupaten Banggai tahun 2013 berdasarkan Sistem

Surveilans Terpadu (SST) beberapa penyakit terpilih (10 jenis penyakit) dapat dilihat

pada gambar 13 berikut :

Gambar 13. Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan SST Kabupaten Banggai

Tahun 2013

1. PENYAKIT BERSUMBER PADA BINATANG

Beberapa penyakit dapat menular melalui binatang yang biasa disebut penyakit

bersumber binatang. Penyakit bersumber binatang di antaranya adalah Malaria,

NO JENIS PENYAKIT KASUS BARU %

1 ISPA 34,595 38.9

2 GASTRITIS (Maag) 16,345 18.4

3 HIPERTENSI 9,549 10.8

4 PENYAIT TULANG SENDI 6,786 7.6

5 DIARE 5,535 6.2

6 PENYAKIT KULIT ALERGI 4,890 5.5

7 PENYAKIT KULIT INFEKSI 3,613 4.1

8 MALARIA KLINIS 3,298 3.7

9 KECELAKAAN (RUDAPAKSA) 2,434 2.7

10 ASMA 1,780 2.0

88,825 100.0SUM BER : SEKSI INFORM ASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN

Page 55: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

35

Demam Berdarah Dengue (DBD), Filariasis, Chikungunya, dan Rabies. Penyakit

tersebut dapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi bahkan beberapa

menyebabkan kematian.

a. Penyakit Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya

pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals

(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan

berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk

malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki-laki

ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang

dewasa.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas

malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu :

a. Endemis Tinggi bila API >5 per 1.000 penduduk.

b. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - 5 per 1.000 penduduk.

c. Endemis Rendah bila API 0 - 1 per 1.000 penduduki.

d. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah

pembebasan malaria) atau API = 0.

Dari data yang dilaporkan diperoleh gambaran peta endemisitas malaria

sebagai berikut ini :

Gambar 14. Peta Stratifikasi Malaria Berdasarkan Annual Parasit Incidence (API) Tahun 2013

Page 56: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

36

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2013,

menunjukkan kasus malaria positif sejumlah 2.277 kasus (API = 6,8o/oo) dengan

angka kesakitan (AMI) sampai desember 2013, adalah 40,1 kasus per 1000

penduduk, terjadi peningkatan bila dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 40,1

per 1000 penduduk. Angka Kesakitan Malaria tahun 2006 – 2013 dapat dilihat

pada gambar 15.

Gambar 15. Angka Kesakitan Malaria (Per 1.000 Penduduk / Permil )

Kabupaten Banggai Tahun 2008 s/d 2013

Tahun 2013 penderita Malaria Klinis di Kabupaten Banggai sebesar

13.802 penderita dan positif malaria sebesar 16,5 % dan diobati sebesar 100 %.

Jumlah penderita Malaria Klinis tertinggi berada diwilayah kerja Puskesmas Toili

II sebesar 3.226 penderita dan positif malaria sebesar 146 penderita.

(Persentase Penderita Malaria Yang Diobati menurut Puskesmas disajikan

secara rinci pada lampiran tabel 11).

b. Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus

dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari

genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah

vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat

membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi

virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari,

Page 57: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

37

nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke

manusia sehat yang digigitnya. Penyakit Demam berdarah dengue mulai

menjangkiti Indonesia sejak tahun 1968, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk

aedes aegypti dan aedes albopictus ini kerap menimbulkan kepanikan

dimasyarakat karena penyebarannya yang cepat dan potensinya yang

menyebabkan kematian.

Penyakit Demam Berdarah pada umumnya menyerang anak di bawah

umur 15 tahun, akan tetapi juga dapat menyerang orang dewasa. Selain faktor

nyamuk penular serta keganasan virus yang terus berevolusi seiring dengan

perubahan iklim (pemanasan global), serta keterlambatan mencari pengobatan

dan kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan, menyebabkan kasus

(Incidence Rate) penyakit DBD ini masih muncul dari tahun ke tahun.

Target atau sasaran pengendalian DBD adalah menjaga Case Fatality Rate

di bawah 1% dengan menurunkan Incidence Rate dan Case Fatality Rate.

Upaya pemberantasan penyakit DBD mencakup langkah-langkah pencegahan

dan penemuan kasus yang dapat secara efektif mengendalikan penyakit ini, yang

meliputi:

a) Upaya pencegahan yang memiliki peran penting dalam pemberantasan DBD :

1. Gerakan 3M Plus : Menguras, dan Menutup tempat penampungan air serta

Mengubur barang-barang bekas, ditambah dengan menghindari gigitan

nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk dan kelambu dan

menaburkan bubuk abate.

2. Memberantas sarang nyamuk.

3. Melakukan pemeriksaan jentik secara ber-kala, baik secara mandiri

maupun oleh Ju-mantik.

4. Memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan (fogging) secara

periodik.

5. Menghilangkan genangan air

6. Menggalakkan perilaku hidup sehat dan bersih.

b) Upaya penemuan kasus DBD dan pemberian pengobatan bagi penderita DBD

yang dirawat di RS rujukan, dan disarana pelayanan kesehatan lain untuk

menerima kartu Jamkesmas.

Page 58: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

38

c) Meningkatkan ketatalaksana kasus dan pelayanan kesehatan melaui

pembentukan tim penanggulangan saat wabah KLB, penerapan sistem

monitoring dan pengembangan Rapid Diagonostic Test untuk deteksi dini

kasus DBD

d) Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dan pemerintah

daerah untuk melakukan upaya pencegahan dan pember-antasan DBD

e) Penerapan COMBI (communication for behavioral impact) atau komunikasi

perubahan perilaku)sebuah metode baru, dalam pro-gram PSN DBD baik di

pusat maupun daerah, suatu metode pendekatan PSN yang bersifat spesifik

di suatu wilayah dan dengan cara PSN yang tepat (local area spesific), lebih

mengoptimalkan kerjasama lintas sektor dan didukung data (evidence base)

terutama data sosial budaya. Pelaksanaan COMBI telah di-laksanakan di

Jakarta Timur(2005), Mojokerto (2006), Padang (2007), dan Yogyakarta

(2007). Sedang dalam pelaksanaan diSurabaya, Semarang, Bandung,

KabupatenTangerang dan Jakarta Selatan (2008).

Keberhasilan pengendalian penyakit DBD ditujukan keberhasilan oleh

persentase jumlah kasus yang ditangani. Berdasarkan laporan program tahun

2013, kasus DBD di Kab. Banggai 51 orang/kasus dengan persebaran sebagai

berikut :

a. Karakteristik Orang

Distribusi menurut golongan umur penderita :

1) < 1 tahun : 6 penderita

2) 1 – 4 tahun : 13 penderita

3) 5 – 9 tahun : 18 penderita

4) 10 – 14 tahun : 9 penderita

5) > 15 tahun : 6 penderita

Berdasarkan golongan umur menunjukkan kelompok umur tertinggi adalah

golongan umur 5 - 9 tahun.

b. Karakteristik tempat

Penyebaran penderita berdasarkan wilayah kerja puskesmas adalah sebagai

berikut: Puskesmas Kampung baru : 27 kasus , Puskesmas Luwuk : 13 kasus,

Puskesmas Balantak 2 kasus, Puskesmas Bonebobakal 3 kasus, Puskesmas

Page 59: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

39

Tangeban 1 kasus, Puskesmas Kintom 5 kasus. Kecamatan Luwuk (Puskesmas

Simpong dan Puskesmas Kampung Baru) tetap menempati urutan jumlah

kasus terbanyak sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu, tahun 2012

sebesar 61 kasus, tahun 2011 sebesar 12 kasus, tahun 2010 sebesar 60 kasus,

tahun 2009 sebesar 41 kasus ,tahun 2008 sebesar 80 kasus, distribusi

penderita DBD di Kecamatan Luwuk dapat dilihat pada gambar 16 berikut :

Gambar 16. Distribusi Penderita DBD Di Kecamatan Luwuk Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

Dari 51 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi selama tahun 2013,

1 kasus ditemukan meninggal dunia.

c. Karakteristik Waktu

Distribusi kasus DBD berdasarkan waktu terjadinya, ditemukan terbanyak

kasus DBD pada selang waktu Bulan Februari sampai dengan Juli tahun 2013.

Persebarannya per bulan selama tahun 2013 dapat dilihat pada gambar

berikut :

Page 60: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

40

Gambar 17. Jumlah Kasus DBD Per Bulan Di Kab.Banggai Tahun 2010 - 2013

Angka kesakitan DBD pada tahun 2013 sebesar 14,9 per 100.000

penduduk. Angka kesakitan DBD pada tahun 2012 sebesar 30 per 100.000

penduduk. Angka tersebut mengalami penurunan yang signifikan jika

dibandingkan tahun 2012 sebesar 30 per 100.000 penduduk. Di Kabupaten

Banggai berbagai upaya untuk memberantas penyakit ini telah dilakukan,

namun koordinasi dan upaya terpadu dari semua pihak terkait dan masyarakat

juga sangat menentukan keberhasilan pemberantasan penyakit DBD , Angka

Kesakitan DBD selang 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 18. (Jumlah

Penderita dan Angka Kesakitan DBD menurut Puskesmas disajikan secara

rinci pada lampiran tabel 21).

Gambar 18. Angka Kesakitan DBD ( Per 100.000 Penduduk ) Kab. Banggai Tahun 2008 - 2013

Page 61: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

41

c. Penyakit Filariasis

Limpatic Filariasis adalah penyakit parasit dimana cacing filaria

(Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi dan B. Timori) menginfeksi jaringan limfe

(getah bening). Parasit ini ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk yang

telah terinfeksi, dan kemudian menjadi cacing dewasa dan hidup di jaringan

limfa. Penyakit ini juga sering menyebabkan pembengkakan di lengan dan organ

genital, sebagai tanda tingkat lanjut dari penyakit.

Penyakit ini juga sering disebut elephentiasis, karena penderitanya sering

mengalami bengkak di kaki yang sangat besar menyerupai kaki gajah.Orang yang

terkena penyakit ini sering tidak dapat melakukan pekerjaan karena kecacatan

mereka atau karena sebagian orang enggan berdekatan dengan mereka.

Kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination

of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020 “ yang

merupakan realisasi dari resolusi WHO pada tahun 1997 menjadi dasar program

eliminasi penyakit ini di Indonesia. Program eliminasi filariasis di Indonesia

didasari pada 2 pilar kegiatan yaitu :

1. Pengobatan massal pengobatan kepada semua penduduk di Kabupaten

endemis penyakit filariasis dengan menggunakan DEC 6 mg/kg BB

dikombinasikan dengan Albendazol 400 mg sekali setahun selama 5 tahun

guna memutuskan rantai penularan.

2. Tatalaksana kasusklinis penyakit filariasis guna mencegah dan mengurangi

kecacatan.

Implementation unit (UI) yang digunakan dalam program eliminasi

filariasis sejak tahun 2005 adalah Kabupaten/kota, artinya satuan wilayah

terkecil dalam program ini adalah Kabupaten/kota, baik untuk penentuan

endemisitas maupun pengobatan massal. Bila sebuah Kabupaten/kota sudah

endemis filariasis, maka kegiatan pengobatan massal filariasis harus segera

dilaksanakan untuk memutuskan rantai penularan dengan sasaran pengobatan

massal adalah semua penduduk di Kabupaten/kotatersebut kecuali anak

berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita kronis

filariasis yang dalam serangan akut dan balita dengan marasmus/kwasiorkor

dapat ditunda pengobatannya.

Page 62: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

42

Pada tahun 2013 telah dilakukan Survei Darah Jari untuk pengambilan

darah penduduk yang dicurigai menderita filariasis (penyakit kaki gajah).

Kegiatan survey ini dilakukan di 2 (dua) Puskesmas yaitu : Puskesmas Teku

(Desa Toweer dan Desa Teku), dan Puskesmas Bunta ( Desa Tombongan Ulos ),

jumlah slide diperiksa 843 slide (semuanya negatif) dengan MF Rate 0 %, jumlah

penemuan kasus penderita filariasis pada tahun 2013 di Kabupaten Banggai

terdapat sebanyak 5 orang dan ditangani 100 %. Penderita Filariasis tersebut

ditemukan diwilayah kerja Puskesmas Bunta 2 kasus, Puskesmas Teku 1 kasus,

Puskesmas Balantak I kasus dan Puskesmas Kintom 1 kasus dengan jumlah

penderita perempuan 3 penderita dan jumlah laki laki 2 penderita. Hasil Survei

darah jari yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 4. Hasil Survey Darah Jari P2. Filariasis Di Beberapa Desa Tahun 2013

d. Rabies

Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies

yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera,

musang dan serigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies.

Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya

pengendalian rabies, yaitu: GHPR (kasus Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus

yang divaksinasi dengan Vaksin Anti Rabies (VAR), dan kasus yang positif rabies

dan mati berdasarkan uji Lyssa.

Penentuan suatu daerah dikatakan tertular rabies berdasarkan

ditemukannya positif hasil pemeriksaan laboratorium terhadap hewannya,

kewenangan ini ditentukan oleh Kementerian Pertanian. Tahun 2013 terjadi

JUMLAH PENDERITA MF.RATE

PDDK KRONIS (%)

Toweer 443 1 263 0 0.00 LPengobatan

Selektif

Teku 440 0 302 0 0.00 -

2 Bunta Tombongan Ulos 357 0 278 0 0.00

1240 1 843 0 0.00

1 Teku

Kabupaten

NO PUSKESMAS DESA SD.DIP POS. JENKEL KET

Page 63: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

43

Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa Pondan Kecamatan Mantok di wilayah kerja

Puskesmas Mantok pada tanggal 9 Januari 2013 Dengan jumlah penderita 5 orang

dan meninggal 1 orang , attack rate 3,1 0/00 dan CFR 20 %. Status KLB rabies sudah

dinyatakan sejak tahun 2012 karena jumlah kasus GHPR mencapai 82 kasus dengan

kematian 1 kasus (CFR 1,2 %).

2. PENYAKIT MENULAR

a. Penyakit Tuberkulosis (TB Paru)

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang

yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS,

tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen

global dalam MDGs.

Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur dengan

insiden (didefinisikan sebagai jumlah kasus baru dan kasus kambuh tuberkulosis

yang muncul dalam periode waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satu

tahun), prevalensi (didefinisikan sebagai jumlah kasus tuberkulosis pada suatu titik

waktu tertentu) dan mortalitas/kematian (didefinisikan sebagai jumlah kematian

akibat tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu).

- Kasus Baru dan Prevalensi BTA Positif

Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 305

kasus. Jumlah tersebut sedikit lebih rendah bila dibandingkan kasus baru BTA+

yang ditemukan tahun 2012 yang sebesar 497 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang

dilaporkan terdapat di Puskesmas Kampung Baru 52 penderita.

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular kronis yang menjadi

isu global.Di Indonesia penyakit ini termasuk salah satu prioritas nasional untuk

program pengendalian penyakit karena berdampak luas terhadap kualitas hidup

dan ekonomi, serta sering mengakibatkan kematian. Milenium Development Goals

(MDGs) menjadikan penyakit TB Paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi

target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV/AIDS. Keberhasilan program

pengendalian TB Paru dapat dengan melihat indikator program pengendalian TB

yang antara lain angka penemuan kasus ( Case Detection Rate ). Data jumlah

Page 64: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

44

penderita suspect dan BTA (+) TB PAru tahun 2008 – 2013 dapat dilihat pada

gambar 19.

Gambar 19. Jumlah Penderita Suspect Dan Bta(+) Tb Paru Kabupaten Banggai Tahun 2008 S/D 2013

TB Paru dapat sembuh bila pengobatan dilakukan dengan tekun dan

teratur, oleh karena semua fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Banggai

telah menggunakan DOTS (Directory Observe Treatment Shortcourse). DOTS atau

pengawasan langsung menelan obat jangka pendek adalah suatu cara pengawasan

TB Paru dimana setiap pasien TB Paru yang ditemukan harus diawasi menelan

obatnya agar menelan obat secara teratur selama 6 bulan.Kegiatan ini meliputi

upaya penemuan penderita dengan pemeriksaaan dahak di sarana pelayanan

kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.Dalam penanganan

program, semua penderita TB yang ditemukan ditindak lanjuti dengan paket-paket

pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur dan

lengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang

dideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup

kemungkinan terjadi kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang

tidak terselesaikan atau drop out (DO), terjadi resistensi obat atau kegagalan dalam

penegakan diagnosis di akhir pengobatan.

Tahun 2013 di Kabupaten Banggai, penderita TB Paru Klinis sebanyak

2.992 orang, Jumlah kasus BTA positif yang ditemukan sebesar 305 orang,

Page 65: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

45

sedangkan yang di obati sebanyak 305 orang. Jumlah penderita tertinggi dilaporkan

di Puskesmas Kampung Baru : 481 orang Suspect TB Paru dan BTA (+) 52 orang.

Gambaran penderita TB Paru BTA positif yang terdeteksi disarana pelayanan

kesehatan menurut Puskesmas pada tahun 2013 disajikan pada gambar berikut ini

:

Gambar 20. Penderita Tb Paru BTA (+) Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

b. Penyakit HIV/AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan

tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan

sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui

melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VCT),

sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).

HIV dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak

dengan cairan tubuh orang yang teinfeksi HIV, misalnya melalui hubungan

seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi , dan

penularan dari ibu ke anak yang dilahirkan atau di susui. AIDS ( Acquired

Page 66: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

46

Immune Deficiency Syndrome ) adalah kondisi kesehatan seseorang ketika HIV

telah merusak sistem kekebalan terhadap penyakit.

Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan

merupakan pandemi pada semua kawasan, telah menunjukkan peningkatan

yang sangat mengkhawatirkan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan

penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar

wilayah, semakin mudahnya komunikasi antar wilayah, semakin menyebarnya

sentra-sentra pembangunan ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku

seksual yang tidak aman, dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA

(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) melalui suntikan ternyata

secara simultan telah memperbesar tingkat risiko dalam penyebaran terhadap

HIV/AIDS.Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup

aktif menularkan didalam suatu sub populasi tententu. Selanjutnya perjalanan

epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok beresiko

tinggi dengan populasi umum. Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan

sebagai fenomena gunung es (iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang

dilaporkan jauh lebih kecil dan pada jumlah yang sebenarnya.

Berdasarkan laporan Unit Transfusi Darah Kabupaten Banggai tahun 2013,

dari 2.841 sampel darah/pendonor yang diperiksa terdapat pendonor yang positif

HIV/AIDS sebanyak 1 orang. Hasil Zerro survey yang dilakukan Dinas Kesehatan

Kab.banggai pada tahun 2013 ditemukan 8 sampel yang positif HIV dan 7 penderita

AIDS, tahun 2012 ditemukan 8 sampel yang positif HIV dan 7 penderita AIDS,

sedangkan tahun 2011 ditemukan 2 sampel yang positif HIV dan 1 penderita AIDS.

Kasus Penyakit Menular Seksual tahun 2012 telah ditemukan sebanyak 40 kasus

dan ditangani 100 %, paling banyak ditemukan di Puskesmas Toili III sebanyak 10

kasus (Lihat Lampiran Tabel 11).

c. Pneumonia

Pnemonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi

dapat disebabkan bakteri, virus, jamur. Pnemonia juga dapat terjadi akibat

kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan

terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih

Page 67: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

47

dari 65 tahun , atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan

Imunologi).

ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat di Indonesia terutama pada balita. Menurut hasil Riskesdas 2007,

pneumonia merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita (13,2%) setelah

diare (17,2%). Data cakupan penemuan pneumonia balita pada kurun waktu enam

tahun terakhir disajikan pada gambar berikut ini.

Penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) merupakan padanan

istilah bahasa inggris Acute Respiratory Infection (ARI) adalah penyakit infeksi akut

yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari

hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan

adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (selaput paru).

Penyakit ISPA yang menjadi fokus program kesehatan adalah pneumonia, karena

pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian anak.

Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang

ditemukan harus mendapat tata laksana sesuai standar, dengan demikian angka

penemuan kasus ISPA juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Jumlah

kasus ISPA dimasyarakat diperkirakan sebanyak 10% dari populasi. Gambar III.14

menunjukan Jumlah penderita Pneumonia balita yang ditemukan di Kabupaten

Banggai tahun 2013 sebanyak 1.313 balita dengan jumlah perkiraan penderita

3.423 penderita, ditangani 100 %. Persentase penemuan penderita sebanyak

pneumonia balita terhadap perkiraan penderita pneumonia di Kabupaten Banggai

tahun 2013 sebesar 38,4 %. Jumlah penderita tertinggi terdapat di Puskesmas

Kampung Baru (163 penderita) dan terendah pada Tikupon (2 penderita ).

Page 68: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

48

Gambar 21. Distribusi Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

d. Kusta

Penyakit Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh

bakteri Mycobacterium leprae. Bila tidak ditangani dengan baik, kusta dapat

menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota

gerak, dan mata.

Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai

status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita

terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk. Dengan demikian, sejak tahun

tersebut di tingkat dunia maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi masalah

kesehatan bagi masyarakat.

Sejak tercapainya status eliminasi kusta, situasi kusta di Indonesia

menunjukkan kondisi yang relatif statis. Hal ini dapat terlihat dari angka penemuan

kasus baru kusta yang berkisar antara 7 hingga 8 per 100.000 penduduk per

tahunnya. Begitu pula halnya dengan angka prevalensi kusta yang berkisar antara

8 hingga 10 per 100.000 penduduk dan telah mencapai target < 10. Situasi angka

prevalensi dan angka penemuan kasus baru di Kabupaten Banggai selang waktu

2008 – 2013 tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 69: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

49

Gambar 22. Prevalensi Penyakit Kusta Kab. Banggai Tahun 2008 S/D 2013

Indonesia telah mencapai eliminasi penyakit kusta sejak bulan juni tahun

2000. Namun demikian penyakit infeksi ini masih saja menjadi permasalahan

kesehatan masyarakat yang berarti, terbukti dengan adanya kecenderungan

peningkatan angka prevalensi kusta selama periode tahun 2000 – 2007. Bahkan

pada tataran global, Indonesia menjadi Negara penyumbang kusta terbesar ketiga

setelah India dan Brasil.

Di Kabupaten Banggai berdasarkan laporan Seksi Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai melaporkan jumlah

penderita kusta di Kabupaten Banggai tahun 2013 sebanyak 4 penderita Pausi

Basiler/Kusta Kering (PB) sebanyak 4 Penderita RFT PB, untuk penderita kusta

Multi Basiler/Kusta Basah (MB) sebanyak 16 penderita dan 7 Penderita RFT MB.

Gambaran Penderita Kusta Disarana Pelayanan Kesehatan Menurut

Puskesmas Tahun 2013 Disajikan Pada Lampiran Tabel 14,15,16, dan 17.

e. Diare

Diare dapat di definisikan sebagai perubahan konsistensi feses selain dari

frekuensi buang air besar, dikatakan diare bila feses lebih berair dari biasanya.

Diare dapat juga di definisikan bila buang air besar yang berair tapi tidak berdarah

dalam waktu 24 jam. Sementara diare yang berdarah didefinisikan sebagai disentri.

Penyakit Diare merupakan penyakit yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa

(KLB).

Page 70: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

50

Jumlah perkiraan penderita Diare Kabupaten Banggai tahun 2013

sebanyak 7.334 kasus, dari jumlah kasus tersebut telah mendapat penanganan 824

penderita (11,2%). Jumlah penderita tertinggi pada Puskesmas Pagimana (107

kasus), sedangkan kasus terendah ditemukan pada Puskesmas Balantak dan

Puskesmas Teku sebanyak 5 kasus.

Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga

merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Laporan

Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa penyakit Diare merupakan penyebab

kematian nomor satu pada bayi (31,4%),balita (25,2%), dan pada golongan semua

umur merupakan penyebab kematian yang ke empat (13,2%). Diare/Disentry

terjadi di Desa Bima Karya wilayah Puskesmas Bualemo terjadi mulai tanggal 11

Mei 2013 dan berakhir 5 Mei 2013, jumlah kasus 71 tanpa kematian, terdiri atas 35

laki-laki dan 36 perempuan, attack rate 7.9 %.

Diare merupakan penyakit yang harus diwaspadai, penanganan yang tepat

di Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya seperti Puskesmas sangat

penting peranannya dalam mencegah kematian akibat diare. Tahun 2013 tidak

terjadi kejadian luar biasa. (Jumlah Penderita dan Angka Kesakitan Diare

menurut Puskesmas di Kabupaten Banggai disajikan secara rinci pada

lampiran tabel 13).

3. PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

Difteri, Pertusis, Tetanus, campak, polio dan hepatitis B merupakan penyakit

menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit-panyakit ini timbul

karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Penyakit

menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang terjadi di Kabupaten

Banggai selama tahun 2013 yaitu penyakit Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, dan

AFP.

a. Tetanus Neonatorum

Tetanus Neonatorum disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk

ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya

disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus Tetanus

Page 71: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

51

Neonatorum banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah.

Pada Tahun 2013, dilaporkan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah

kerja Puskesmas Bonebobakal Desa Nipa dengan jumlah kasus 1 penderita dan

meninggal. Dengan demikian, case fatality rate (CFR) Tetanus Neonatorum pada tahun

2013 sebesar 100 %.

b. Campak

Penyakit campak disebabkan oleh virus campak, golongan Paramyxovirus.

Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah)

orang yang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak usia

pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akan

mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya.

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian

luar biasa (KLB), Berdasarkan laporan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, tahun 2013 jumlah kasus Campak sebanyak 100

kasus (laki-laki = 39 penderita, perempuan = 61 penderita) tersebar pada Wilayah

Kerja Puskesmas Nuhon, Simpang Raya, Bunta, Pagimana, Kampung Baru, Luwuk,

Kintom, Batui, Sinorang, dan Toili 1 . Distribusi kasus campak tahun 2013 dapat dilihat

pada gambar 23 berikut ini :

Gambar 23. Distribusi Kasus Campak Menurut Puskesmas Di Kab. Banggai Tahun 2013

Page 72: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

52

Berdasarkan laporan dari pengelola surveilans pada tahun 2013 terjadi 1

kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di Puskesmas Kintom dan Toili III.

(Gambaran jumlah kasus yang dapat dicegah dengan imunisasi disarana

pelayanan kesehatan menurut Puskesmas di Kabupaten Banggai tahun 2013

disajikan pada lampiran tabel 19 dan 20).

c. Difteri

Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang

menyerang sistem pernapasan bagian atas. Penyakit difteri pada umumnya

menyerang anak-anak usia 1-10 tahun Kasus Diftery terjadi di Desa Cendana Pura

wilayah Puskesmas Toili II, kasus diketahui setelah didiagnosa dokter spesialis anak

di RSUD Luwuk pada tanggal 24 Juni 2013, dari hasil laboratorium rujukan diperoleh

hasil positif diftery varian gravis yang banyak ditemukan di Madura, pada 2 kontak

erat. Sehingga diduga kasus ini kasus impor dari Jawa Timur dengan karier para

pedagang baju/kain. AR 5.8 0/0000, CFR 0 %. Penanggulangan dilakukan dengan

pemberian profilaksis erytromicyn 3 x 1 selama 7 hari pada kontak erat dan kontak

dari kontak erat dari kasus maupun pada kontak erat suspek dan juga paramedis di

RSUD Luwuk di UP Anak dan UP Khusus. Pencegahan dilakukan dengan imunisasi DPT,

DT dan dT sebanyak dua putaran di Puskesmas Kintom, Batui, Sinorang, Toili I, Toili II

dan Toili III. Tanggal 27 September 2013 status KLB dinyatakan berakhir setelah tidak

ditemukan kasus lainnya.

d. Polio dan AFP (acute flaccid Paralysis/Lumpuh layu akut)

Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk PD3I. Penyakit ini

disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita

mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berusia 0-3

tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher,

serta sakit di tungkai dan lengan.

AFP merupakan kelumpuhan yang sifatnya flaccid yang bersifat lunglai,

lemas atau layuh (bukan kaku), atau terjadi penurunan kekuatan otot, dan terjadi

secara akut (mendadak). Sedangkan Non Polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut

yang diduga kasus Polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan

Page 73: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

53

kasus Polio. Kementerian Kesehatan menetapkan Non Polio AFP Rate minimal

2/100.000 populasi anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2012, secara nasional Non Polio

AFP Rate sebesar 2.77/100.000 populasi anak < 15 tahun yang berarti telah mencapai

standar minimal penemuan. Jumlah kasus AFP non polio di Kabupaten Banggai tahun

2013 sebanyak 1 kasus di wilayah kerja puskesmas Luwuk Kelurahan Kompo.

C. STATUS GIZI

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan

individu, karena selain merupakan faktor predisposisi yang dapat memperberat

penyakit infeksi, juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, bahkan

status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang masih menyusui

sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui. Kelompok umur bayi

dan balita adalah kelompok umur yang rentan terhadap penyakit-penyakit

kekurangan gizi.Oleh karena itu, status gizi pada kelompok umur tersebut dijadikan

indikator untuk mengukur status gizi masyarakat.

a. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Tahun 2013 di Kabupaten Banggai, bayi dengan berat badan lahir rendah

(BBLR) sebanyak 78 bayi (1,3 %) dari 5.939 bayi lahir hidup. Tahun 2012 di

Kabupaten Banggai, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) sebanyak 71 bayi

(1,2%) dari 6.080 bayi yang lahir hidup, Tahun 2011 di Kabupaten Banggai, bayi

dengan berat lahir rendah (BBLR) sebanyak 61 bayi (1,1%) dari 5.796 bayi yang

lahir hidup, Tahun 2010 di Kabupaten Banggai, bayi dengan berat lahir rendah

(BBLR) sebanyak 40 bayi (0,49%) dari 6.223 bayi yang lahir hidup. Tahun 2009 bayi

dengan berat lahir rendah (BBLR) sebanyak 32 bayi (1,13%) dari 6.540 bayi yang

lahir hidup, dan BBLR ditangani sebanyak 44 bayi (69 %).

Page 74: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

54

Gambar 24. Jumlah Kasus Bblr Kabupaten Banggai Tahun 2009 - 2013

Berikut grafik BBLR yang terlaporkan dalam 5 tahun terakhir. Gambar 24

menunjukkan bahwa jumlah kasus BBLR dari tahun ke tahun berfluktuasi, namun

sejak tahun 2007 menunjukan penurunan yang signifikan. Gambaran kasus BBLR

di Sarana pelayanan kesehatan menurut Puskesmas tahun 2013 disajikan pada

gambar berikut ini:

Gambar 25. Jumlah Kasus Bblr Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

b. Gizi Balita

Dari hasil pemantauan pertumbuhan balita (growth trajectory) Kabupaten

Page 75: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

55

Banggai Selama tahun 2013 dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat

badan secara serentak pada anak balita pada bulan Maret dan September yang

dilaksanakan pada 297 posyandu, dari 8.855 balita ditimbang, 87,01% balita yang

mengalami gizi baik 9,81 % balita gizi kurang, 1,40% balita mengalami gizi buruk,

dan 1,78 % balita gizi lebih. Pada tahun 2013 prevalensi gizi buruk mengalami

penurunan yang cukup tajam dari 5,96% (tahun 2008) menjadi 2,3%, dan

dibandingkan dengan hasil riskesdas 2007 juga telah berada dibawah angka

nasional (5,4%). Prevalensi gizi kurang mengalami kenaikan 2,5 % dari tahun 2009

(14,4%) .

Gambar 26. Keadaan Status Gizi Kabupaten Banggai Tahun 2013

Terjadinya penurunan prevalensi gizi buruk merupakan suatu bukti telah

dilaksanakannya upaya-upaya dalam penanggulangan masalah gizi di Kabupaten

Banggai dan juga telah dilaksanakan komitmen bersama dari semua pihak terkait

melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan Strategy Leadership Learning Organization

(SLLO) dalam penanggulangan masalah gizi di kabupaten banggai yang

dilaksanakan pada awal tahun 2009. (Gambaran Status Gizi balita di sarana

Pelayanan kesehatan menurut Puskesmas tahun 2013 disajikan pada

lampiran tabel 27).

Page 76: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

56

Untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya perlu

diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi yang

ada.Jika upaya kesehatan tersebut tidak dapat terselenggara dengan baik dan

pelayanan kesehatan belum terjangkau secaramerata oleh masyarakat, maka sulit

diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Secara umum upaya

kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta , untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah

kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi

kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian

penyakit tidak menular,penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,

perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa,pengamanan sediaan farmasi dan alat

kesehatan serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perorangan.Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat nginap, pembatasan

dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini di uraikan

gambaran situasi upaya kesehatan lima tahun terakhir khususnya tahun 2013.

A. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat

adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan secara

tepat dan cepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan

masyarakat. Pada uraian berikut dijelaskan jenis pelayanan kesehatan dasar yang

diselenggarakan di Indonesia.

Page 77: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

57

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya

kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan

generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya

kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut meliputi upaya

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk

mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta

untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan kesehatan

anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan

sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.

Upaya kesehatan ibu dan anak diharapkan mampu menurunkan angka

kematian. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi

(AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA).

Komitmen global dalam MDGs menetapkan target terkait kematian ibu dan

kematian anak yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam

kurun waktu 1990-2015 dan menurunkan angka kematian anak hingga dua per tiga

dalam kurun waktu 1990-2015.

1. Kesehatan Anak

Berdasarkan laporan data dari Seksi Kesehatan keluarga dan KB tahun 2013

menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi 8/1000 kelahiran hidup (49 Bayi), jumlah

angka kematian Neonatal di Kabupaten Banggai 7/1000 kelahiran hidup (39 bayi),

Angka Kematian Anak Balita selang tahun 2013 tidak ada kasus kematian, sedangkan

angka kematian balita yang terjadi pada bayi/anak usia 0 – 59 bulan (bayi + anak

balita) yaitu sebesar 8/1000 kelahiran hidup (49 bayi). Cakupan kunjungan neonatal

(KN lengkap) sebesar 103,1%, cakupan kunjungan bayi minimal 4 kali sebesar 84,2%

(target nasional 83%), Cakupan penanganan komplikasi neonatal 55,7% (target

nasional 70%), dan cakupan imunisasi lengkap 97,8%.

Selain itu faktor-faktor seperti persalinan yang terjadi di rumah dan masih

ditolong oleh biang kampung/dukun bayi, status gizi ibu hamil masih kurang, sarana

dan prasarana masih terba-tas, adanya disparitas pendidikan, sosial ekonomi dan

Page 78: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

58

pelayanan kesehatan, kendala geografis, sumber daya manusia dan kompetensi yang

masih belum memadai menjadi pernyebab masih tingginya angka kematian bayi.

Dari gambaran tersebut di atas menunjukkan bahwa kesehatan anak masih

merupakan masalah yang harus dilakukan langkah-langkah strategis untuk

penanggulangannya. Jika ditinjau dari kesiapan petugas dalam hal kapasitasnya untuk

penangulangan masalah kesehatan anak, maka hingga tahun 2013 telah dilakukan

beberapa pelatihan dengan data sebagaimana terlihat dalam tabel 5 dan 6.

Tabel 5. Data Nakes Dilatih MTBS Dan SDIDTK Tahun 2013

Tabel 6. Data Nakes Dilatih Manajemen Afiksia Dan Manajemen BBLR Tahun 2013

Dari data tersebut di atas terlihat bahwa cukup banyak tenaga kesehatan dan

Puskesmas yang telah mengikuti pelatihan MTBS, SDIDTK, manajemen asfiksia dan

BBLR tapi hasil yang dicapai belum optimal. Masih banyak petugas pengelolah

program kesehatan anak yang merangkap tugas lain sehingga pencapaian program

mengalami kendala.

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

1. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4)

Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu

yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan

perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari

gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap

PKM DILATIH NAKES DILATIH

MTBS SDIDTK MTBS SDIDTK

20 20 180 62

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan KB, 2013

DOKTER BIDAN PERAWAT

JML PKM YG

TENAGANYA

TLH

DILATIH

DR BIDAN PERAWAT

JML PKM YG

TENAGANYA

TLH

DILATIH

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan KB, 2013

MANAJEMEN AFIKSIA MANAJEMEN BBLR

200 57 5 20 0 57 5

Page 79: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

59

kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan

perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan

antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif.Hasil

pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan

K4.

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran

besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan

kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Cakupan kunjungan ibu hamil K4

adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar

paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada

triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga (K4). Angka ini dapat dimanfaatkan

untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

Tahun 2013 di Kabupaten Banggai menunjukkan bahwa cakupan K1 sebesar

92,6 %, cakupan tertinggi berada diwilayah kerja Puskesmas Batui sebesar 114 % dan

terendah di wilayah kerja Puskesmas Simpang Raya 22,6%, sedangkan cakupan K4

sebesar 82,5 %, cakupan tertinggi berada diwilayah kerja Puskesmas Batui sebesar

110,7 % dan terendah diwilayah kerja Puskesmas Simpang Raya sebesar 21,9 %.

Gambaran Cakupan Ibu Hamil K4 dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar

IV.1. Dari gambar tersebut dapat dilihat selisih yang terjadi antara cakupan K1 dan K4.

Kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4 berfluktuasi. Jika pada tahun 2008

dan 2009 mengalami kenaikan selisih antara cakupan K1 dan K4 menjadi 10,2%

kemudian pada tahun 2010 selisih menjadi tinggi (9,6 %) dan tahun 2012 sampai

dengan 2013 mengalami kenaikan selisih antara cakupan K1 dan K4 menjadi 10,2 %.

Page 80: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

60

Gambar 27. Persentase Cakupan Pelayanan K1 & K4 Ibu Hamil Kabupaten

Banggai Tahun 2005 s/d 2010

Hal itu berarti sebenarnya sejak tahun 2006 dan 2007 angka drop-out K1-K4

menunjukan semakin rendah dengan kata lain semakin banyak ibu hamil yang

melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal diteruskan hingga kunjungan

keempat pada trimester 3 sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugas

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, dan pada tahun 2007 naik secara

signifikan akan tetapi pada tahun 2009 mulai menunjukan pergerakan menurun,

namun pada tahun 2011-2013 mengalami kenaikan yang tidak signifikan, sehingga

diharapkan angka drop-out K1 dan K4 ke depan mulai menunjukan selisih kunjungan

ke arah yang lebih baik. Persentase cakupan pelayanan antenatal menurut Puskesmas

di Kabupaten Banggai tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 28 berikut :

Gambar 28. Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Puskesmas Di Kab. Banggai Tahun 2014

Page 81: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

61

Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup

minimal : (1). Timbang badan dan ukur tinggi badan, (2). Pengukuran tekanan darah,

(3). Skrining status imunisasi tetanus (Pemberian tetanus toksoid), (4). Pengukuran

tinggi fundus uteri, (5). Pemberian tablet besi ( 90 tablet selama kehamilan), (6). Temu

wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling), (7). Tes laboratorium

sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV,

Malaria, TBC).

Selain mengupayakan peningkatan cakupan K4, harus di upayakan pula

peningkatan kualitas K4 yang sesuai standar. Salah satu pelayanan yang diberikan

saat pelayanan antenatal yang menjadi standar kualitas adalah pemberian zat besi (Fe)

90 tablet dan imunisasi TT (Tetanus Toksoid). Dengan demikian seharusnya ibu –ibu

hamil yang tercatat sebagai cakupan K4 juga tercatat dalam laporan pemberian Fe3

dan TT2. Pada Gambar IV.1 cakupan K4 pada tahun 2013 sebesar 90 %, namun

pemberian 90 tablet besi sebesar 48,51 %. Ada kemungkinan sistem pelaporan ketiga

variabel tersebut yang belum padu. Begitu pula dengan status imunisasi TT2 pada ibu

hamil juga merupakan syarat kualitas pelayanan K4, akan tetapi seperti halnya Fe3,

imunisasi cakupan TT2 masih lebih rendah dibandingkan dengan cakupan K4.

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan

adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang

kompeten. Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi/kemampuan klinis

kebidanan sesuai standar adalah dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan.

Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan beberapa hal,

yaitu ; 1). Pencegahan infeksi, 2). Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar,

3). Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi, dan 4).

Melaksanakan inisiasi menyusui dini (IMD).

Di Kabupaten Banggai tahun 2013 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

sebesar 88,9 %. Gambaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Kabupaten

Banggai tahun 2008 s/d 2013 dapat dilihat pada gambar 29 berikut :

Page 82: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

62

Gambar 29. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kab. Banggai Tahun 2008 - 2013

Dari gambar tersebut diatas menunjukan cakupan persalinan yang ditolong

tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan sejak tahun 2006 cenderung

mengalami peningkatan dan semakin mendekati target Standar Pelayanan Minimal

(SPM) 90%. Data persentase distribusi penolong persalinan di fasilitas kesehatan

adalah seperti pada tabel 7 dibawah ini :

Tabel 7. Persentase Penolong Persalinan Tahun 2013

Dari gambaran di atas terlihat bahwa persentase terbanyak penolong persalinan

adalah Bidan/ perawat/bidan desa, yang memperlihatkan bahwa peranan mereka

sangat besar dalam menekan angka kematian ibu maternal, sedangkan data penolong

persalinan oleh dokter dan spesialis obsgyn belum ada data akurat yang bisa

ditampilkan.

Komplikasi dan kematian Ibu Maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi

pada masa sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan persalinan

tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan

(Profesional). Persentase cakupan persalinan tertinggi oleh tenaga kesehatan yaitu

Puskesmas Sinorang (98 %) dan terendah adalah Puskesmas Teku sebesar 58 %.

SP.OBGYN DOKTER LAINNYATANPA

PENOLONG

PENOLONG PERSALINAN

3.80%6544 89% 288

BIDAN/PERAWAT/BIDESTRADISIONAL/BIANG

/DUKUN

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan KB, 2013

Page 83: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

63

Gambar 30. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

4. Deteksi Resiko dan Penanganan Komplikasi

Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan

perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

maupun di masyarakat. DeteksiRisiko tinggi/komplikasi oleh tenaga kesehatan untuk

tahun 2013 Kabupaten Banggai dari 7.347 ibu hamil, yang terdeteksi/perkiraan resiko

tinggi/komplikasi kebidanan 1.469 ibu hamil dan yang ditangani sebesar 74 % (1.088

ibu hamil). Risiko/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara

langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/ komplikasi

kebidanan meliputi Hb< 8 g%, Tekanan darah tinggi (sistolik >140 mmHg, diastolik >

90 mmHg). Edema nyata, eklamsia, perdarahan per-vaginam, ketuban pecah dini, letak

lintang pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi

berat/sepsis, persalinan prematur.

5. Kunjungan Neonatal

Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang

memiliki resiko gangguan kesehatan yang tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan

untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0 – 28

hari) minimal 3 kali, Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6

– 48 Jam setelah lahir, Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu

Page 84: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

64

hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir, Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3)

dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir. Dalam

melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan

pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar ( tindakan resusitasi,

pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan Eksklusif , pencegahan infeksi berupa

perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K,

manajemen terpadu balita muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di

rumah dengan menggunakan buku KIA.

Gambar 31. Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN Lengkap) Kabupaten Banggai Tahun 2008 - 2013

Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana menggambarkan

menyebutkan Persentase kunjungan neonatal di Kabupaten Banggai tahun 2013

sebesar 88,3 %. Cakupan kunjungan neonatal (KN lengkap) selama periode tahun

2008 – 2013 dapat dilihat pada gambar IV.5. Hasil pemutakhiran data Profil

Kesehatan/ pengumpulan data dari Puskesmas tahun 2013 menunjukkan bahwa

persentase cakupan kunjungan neonatus tertinggi sebesar 100 % di Puskesmas

Balantak dan Pagimana, dan terendah di Puskesmas Simpang Raya 36 %. (Cakupan

Kunjungan Neonatus Menurut Puskesmas Tahun 2013 Dapat Dilihat Pada

Gambar 32 Dan Lampiran Tabel 38).

Page 85: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

65

Gambar 32. Persentase Cakupan Neonatus (KN Lengkap) Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

Jika dilihat dari sumberdaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan

ibu, maka di sektor pemerintah telah ada bidan desa / bidan PTT yang ditempatkan di

Polindes/Poskesdes, namun penyebarannya belum merata. Melalui program desa

siaga telah dilatih bidan desa dan bidan koordinator serta dokter Puskesmas di

beberapa Puskesmas. Sampai dengan tahun 2013 telah ada 319 desa siaga. Data Seksi

Kesehatan Keluarga dan KB tahun 2013 menunjukkan ada 242 orang bidan desa di

Kabupaten Banggai, 223 (90,2 %) bidan tinggal di desa dan 285 orang bidan yang

memiliki bidan kit, data menunjukkan belum semua desa memiliki bidan desa.

Tabel 8. Data NAKES dilatih APN Tahun 2013.

Di tingkat Puskesmas yang mempunyai dokter umum dan bidan, khususnya

Puskesmas dengan tempat tidur, belum semua mampu memberikan Pelayanan

Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar. Di Kabupaten Banggai dari 12 Puskesmas

Rawat Inap hanya 3 Puskesmas yang sudah mampu PONED yaitu Puskesmas Bunta,

Pagimana, dan Tangeban. Untuk Rumah Sakit Kabupaten yang mampu memberikan

Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif( PONEK) adalah Rumah

TOTAL

DESA

TOTAL

BIDANBIDAN DESA

BIDAN TINGGAL

DI DESA

TELAH

APN

MAMPU

GDON

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan KB, 2013

PELATIHAN APN

PUNYA BIDAN

KIT

212304 220 195 176 62 74

Page 86: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

66

Sakit Umum Daerah Luwuk. Di Kabupaten Banggai terdapat 1 Rumah Sakit Pemerintah

dan 1 Rumah Sakit Khusus Bersalin.

Sistem Pencatatan dan Pelaporan pelayanan kesehatan ibu dan anak di

Kabupaten Banggai masih belum adekuat. Pelayanan Kesehatan Ibu di Rumah Sakit

belum dapat didata secara tepat, karena data dari Rumah Sakit dan Klinik bersalin

yang didapatkan dari pengelola program tidak bisa menyertakan data dari rumah sakit

dan klinik. Demikian juga tidak dilaksanakan lagi Audit Maternal Perinatal (AMP) di

Puskesmas.

Posyandu yang dikelola oleh Kader Kesehatan memberi pelayanan antenatal

dengan bantuan Bidan di desa. Dukun bayi diharapkan berperan membantu bidan

dalam memberikan pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas. Di Kabupaten Banggai

terdapat 295 orang dukun bayi namun data 2013 menunjukkan yang bermitra hanya

288 orang dukun bayi. Fasilitas bidan praktek swasta terdapat di desa dan kota yang

juga memberikan pertolongan persalinan. Namun sistem pencatatan data dan

penyampaian laporan ke Puskesmas tidak ada.

Tabel 9. Jumlah Dukun dan Dukun yang Bermitra Di Kab.Banggai Tahun 2013

Sesuai data Riskesdas 2007 pemanfaatan pelayanan polindes / bidan di desa

masih sangat rendah yaitu 37,1 %. Lebih dari 22 % responden memberikan alasan

yang tidak jelas mengapa tidak memanfaatkan polindes / bidan di desa. Jenis

pelayanan polindes / bidan yang paling banyak dimanfaatkan dalam 3 bulan terakhir

adalah pengobatan (89,7%). Selain dalam pengobatan polindes/bidan desa

dimanfaatkan dalam pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan bayi/balita.

6. Pelayanan kesehatan pada bayi

Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29

hari - 2 bulan, 1 kali pada umur 3 - 5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali

pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi

dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, Campak), pemantauan pertumbuhan, Stimulasi

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan KB, 2013

DUKUN TRADISIONAL/BIANG/DUKUN

6544 288

PENOLONG PERSALINAN

Page 87: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

67

Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A pada bayi

umur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI

(MP ASI). Hasil pemutakhiran data Profil Kesehatan/ pengumpulan data dari

Puskesmas tahun 2013 menunjukkan bahwa cakupan jumlah Pelayanan kesehatan

pada bayi di Kabupaten Banggai sebesar 4.739 pelayanan kesehatan pada bayi

(84,2%) dari 5.627 jumlah bayi, hal ini tentunya belum memenuhi target SPM (90%).

Puskesmas dengan jumlah kesehatan pada bayi tertinggi adalah Puskesmas Sinorang

sebesar 138 cakupan pelayanan (97,9%) dan terendah adalah Puskesmas Hunduhon

122 cakupan pelayanan kesehatan pada bayi (64,6%). (Rincian cakupan kunjungan

bayi menurut Puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 40).

Gambar 33. Persentase Jumlah Kunjungan Bayi Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

7. Pemberian ASI Eksklusif

ASI ( Air Susu Ibu ) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung

zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, karena itu untuk

mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal ASI perlu diberikan

secara eksklusif sampai umur 6 ( enam ) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak

berumur 2 (dua) tahun. Tahun 2013 di kabupaten Banggai, bayi yang di beri ASI

Eksklusif sebesar 39,1 %.

Page 88: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

68

Gambar 34. Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif KabupatenBanggai Tahun 2008 - 2013

Bayi yang diberi ASI eksklusif mengalami kenaikan dibanding tahun tahun

2012 yaitu 39,3%, tahun 2011 yaitu 20 %, tahun 2010 yaitu 32,3 %, tahun 2009 46,8

%, dan tahun 2008 yaitu 69,9 %, , hal ini dikarenakan klasifikasi umur bayi yang

mendapat ASI Eksklusif semakin diperketat dan kemungkinan pencatatan yang under

reported. Tahun 2013 pemberian ASI Eksklusif yang tertinggi diwilayah kerja

Puskesmas Kampung Baru sebanyak 96,2 % dan terendah diwilayah kerja Puskesmas

Kintom sebanyak 2 %, namun ada beberapa Puskesmas yang belum melaporkan.

Tindakan nyata yang sudah dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam upaya

untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif berupa penyampaian

informasi kepada semua ibu yang baru melahirkan untuk memberikan ASI Eksklusif

termasuk didalamnya memberikan informasi tentang sepuluh Langkah Menuju

Keberhasilan Menyusui. Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui tersebut

adalah :

1. Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air

Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua

petugas.

2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan ketrampilan untuk

menerapkan kebijakan tersebut

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan

penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur

Page 89: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

69

2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.

4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang

dilakukan di ruang/tempat bersalin. Apabila ibu mendapat operasi, bayi disusui

setelah 30 menit ibu sadar.

5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan

menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis

6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru

lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam

sehari.

8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama

dan frekuensi menyusui

9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.

10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu

kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah sakit/Rumah

bersalin/sarana pelayanan Kesehatan.

Gambar 35. Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Menurut Puskesmas Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

8. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan

sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Oleh karena itu untuk

Page 90: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

70

mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih

diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB.Gerakan Keluarga Berencana (KB) di

lakukan melalui pelayanan diunit–unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun

swasta.Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dapat diketahui dari beberapa

indikator seperti pencapaian peserta KB baru dan cakupan KB aktif metode

kontrasepsi efektif terpilih (MKET).

a. Pencapaian Target Peserta KB Baru

Cakupan peserta KB Baru pada tahun 2013 sebesar 16,3 %. Cakupan peserta

Keluarga berencana (KB) Baru tertinggi berada di Kecamatan Luwuk Timur 31,6 %

dan terendah di Kecamatan Lobu 9,3 %. Cakupan peserta KB Baru pada tahun 2012

sebesar 18,3 %, tahun 2011 cakupan peserta KB Baru sebesar 26,1 %. Tahun 2010

cakupan peserta KB Baru sebesar 7,9 %. Tahun 2009 cakupan peserta KB Baru sebesar

12,3 % dan Tahun 2008 sebesar 12,46 %. Untuk mengetahui pola penggunaan alat

kontrasepsi peserta KB baru di Kabupaten Banggai tahun 2013 dapat dilihat pada

gambar 36 berikut ini :

Gambar 36. Persentase Cakupan Peserta KB Baru Terhadap Pasangan Usia Subur Tahun 2008 - 2013

Dari gambar 37 tampak persentase pola penggunaan alat kontrasepsi akseptor

KB Baru di Kabupaten Banggai lebih dominan Suntik (39,7%) dan Pil (32,9%).

Cakupan persentase penggunaan kontrasepsi akseptor/peserta KB Baru terhadap

Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2013 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 91: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

71

Gambar 37. Persentase Penggunaan Kontrasepsi Akseptor Kb Baru Di Kab. Banggai Tahun 2013

b. Pencapaian Peserta KB Aktif

Persentase Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS tahun 2008 -2013 dapat

dilihat pada gambar 38 berikut ini :

Gambar 38. Persentase Cakupan Peserta KB Aktif Terhadap Pasangan Usia Subur Tahun 2008 - 2013

Dari gambar 38 diatas tampak persentase cakupan peserta KB Aktif terhadap

PUS terlihat mengalami kenaikan dari 82,6 % tahun 2009 menjadi 85,3 % tahun 2010,

namun mengalami penurunan menjadi 48.5 % pada tahun 2011. Tahun 2012

Page 92: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

72

mengalami peningkatan menjadi 78.3 %. Namun tahun 2013 mengalami penurunan

menjadi 74.6 %. Untuk mengetahui pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Aktif

tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 39 berikut :

Gambar 39. Persentase Penggunaan Kontrasepsi Akseptor KB Aktif

Di Kabupaten Banggai Tahun 2013

B. PELAYANAN IMUNISASI

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1

tahun (BCG, DPT,Polio, Campak, HB), Imunisasi untuk wanita usia subur/ibu hamil

(TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1 : DT dan kelas 2 – 3 : TT) , sedangkan

kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti

Desa non-UCI , potensial Risti KLB , ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau

kegiatannya lainnya berdasarkan kebijakan teknis.

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan

proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi.Bila

cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah

tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd

immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

(PD3I).Dalam hal ini pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah

administrasi desa/kelurahan.

Page 93: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

73

Gambar 40. Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Kabupaten Banggai Tahun 2009 - 2013

Desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) adalah desa/kelurahan

dengan cakupan imunisasi dasar lengkap meliputi BCG, DPT , Polio dan Campak pada

bayi > 80 %. Di Kabupaten Banggai pada tahun 2013, persentase cakupan

desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI) adalah 80,5 % sama dengan

cakupan tahun 2012. Tahun 2011 persentase cakupan desa/kelurahan Universal Child

Imunization (UCI) adalah 60,5 %. Tahun 2010 persentase cakupan desa/kelurahan

Universal Child Imunization (UCI) sebesar 50%, tahun 2009 sebesar 83,2 % , dan

tahun 2008 sebesar 90 %.

C. PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT (USILA)

Kebijakan dan program yang dijalankan pemerintah dalam menunjang mutu

kehidupan para lansia tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004

Tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia, yang antara lain

meliputi : Pelayanan kesehatan, melalui peningkatan upaya penyembuhan (kuratif),

diperluas pada bidang pelayanan geriatrik/gerontologik. Kelompok Usila adalah

kelompok umur ≥ 60 tahun. Berdasarkan laporan Seksi Kesehatan Keluarga dan

Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai tahun 2013 menunjukkan

persentase kelompok Usila yang mendapat pelayanan kesehatan sebesar 66,3 % .

(Gambaran pencapaian pelayanan kesehatan kelompok Usila dalam lima tahun

terakhir dapat dilihat pada Gambar 41).

Page 94: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

74

Gambar 41. Persentase Kelompok Usila Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Tahun Kabupaten Banggai Tahun 2008 - 2013

D. PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas adalah untuk meningkatkan akses dan

mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh pelayanan masyarakat miskin dan tidak

mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan

efisien.Melalui jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat diharapkan dapat

menurunkan angka kematian ibu melahirkan, menurunkan angka kematian bayi dan

balita serta penurunan angka kelahiran disamping dapat terlayaninya kasus-kasus

kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan 4 tahun , dan

telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan

masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya yang disalurkan langsung ke

Puskesmas. Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin adalah pelayanan yang

diberikan pada keluarga miskin dalam bidang kesehatan, dengan menggunakan kartu

Jamkesmas / SKTM. Terdiri dari pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kebidanan,

dan pelayanan perbaikan gizi.

Berdasarkan Laporan Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai tahun 2013, jumlah masyarakat yang

terlayani JAMKESDA sebesar 46.000 jiwa, JAMKESMAS sebesar 130.175 jiwa, dan JKN

(ASKES PNS, JAMSOSTEK, TNI/POLRI/PNS/KEMHAN/PNS POLRI) sebesar 165.087

jiwa yang mendapat pelayanan kesehatan. Cakupan Pelayanan Kesehatan

Page 95: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

75

Masyarakat Miskin Beserta Rawat Jalan Dan Rawat Inap Dapat Dilihat Pada

Lampiran Tabel 54 dan 55b.

E. PELAYANAN KESEHATAN DAERAH TERPENCIL DAN KEPULAUAN

Upaya pelayanan kesehatan di daerah terpencil, dan kepulauan di Kabupaten

Banggai dilaksanakan dalam rangka upaya kesehatan komunitas di daerah terpencil,

dan kepulauan. Pada tahun 2013 pelayanan kesehatan terpencil, dan kepulauan

dilaksanakan di beberapa wilayah kerja Puskesmas diantaranya di Desa Uwemea,

Desa Balaigondi, Desa Bajopoat, Desa Lambuli, Desa Boloak, Desa Talima A, Desa

Talima B, dan Desa Tintingon.

Kegiatan yang dilakukan berupa pemeriksaan kesehatan gratis, kegiatan

pelayanan kesehatan seperti promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu

dan anak, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, kegiatan Kordinasi

pelaksanaan serta monitoring evaluasi.

Pengembangan sarana kesehatan di Daerah terpencil dan kepulauan di

Kabupaten Banggai dibiayai dari Dana APBD dan DAK KEMENKES RI. Gambaran

wilayah pelayanan daerah terpencil di kabupaten Banggai dapat di lihat di tabel 10

berikut :

Tabel 10. Wilayah Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil Kabupaten Banggai

1 2 3 4 5 7

1 Nuhon Saiti Kabua-bua Roda 2 + Jalan Kaki 18 Km Terpencil/Pegunungan

Nuhon Kohoas Roda 2 + Jalan Kaki 41 Km Terpencil/Pegunungan

Tompalia Roda 2 + Jalan Kaki 67 Km Terpencil/Pegunungan

2 Bunta Bunta Lokait Roda 2 + Jalan Kaki 25 Km Terpencil/Pegunungan

Mumpe Jalan Kaki 25 Km Terpencil/Pegunungan

Lanang Jalan Kaki 24 Km Terpencil/Pegunungan

3 Pagimana Pagimana Balai Gondi Motor Laut 6 Jam Kepulauan

Bajo Poat Motor Laut 5 Jam Kepulauan

Tampe Motor Laut 6 Jam Kepulauan

Gomuo Motor Laut 5 Jam Kepulauan

Tg. Jepara Motor Laut 4 Jam Kepulauan

Pulau Tembang Motor Laut 6 Jam Kepulauan

Baloak Doda Jalan Kaki 60 Km Terpencil/Pegunungan

Dongkalan Jalan Kaki 15 Km Terpencil/Pegunungan

Lobu Dolom Jalan Kaki 10 Km Terpencil/Pegunungan

Lambuli Jalan Kaki 7 Km Terpencil/Pegunungan

5 Balantak Balantak Boloak Roda 4 20 Km Terpencil/Pegunungan

Talima A Roda 4 9 Km Terpencil/Pegunungan

Talima A Roda 4 10 Km Terpencil/Pegunungan

Booy Roda 2 + Jalan Kaki 10 Km Terpencil/Pegunungan

Tintingon Roda 2 + Jalan Kaki 20 Km Terpencil/Pegunungan

6 Lamala Mantok Garuga Roda 2 + Jalan Kaki 20 Km Terpencil/Pegunungan

11 Batui Sinorang Tumpu Jaya Jalan Kaki 16 Km Terpencil/Pegunungan

Tombeombong Roda 2 + Jalan Kaki 20 Km Terpencil/Pegunungan

12 Toili Toili II Uwemea Jalan Kaki 20 Km Terpencil/Pegunungan

Sumber: : Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

DESAPUSKESMASKECAMATANNO KATEGORITRANSPORTASI

JARAK

TEMPUH

(DESA KE

KEC./PKM

Page 96: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

76

F. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat

jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan ringan dan pelayanan rawat inap baik

secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat

gangguan kesehatan sedang dan berat.Sebagian besar sarana pelayanan

Puskesmasdan rumah sakit dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan

dasar yang dilengkapi berbagai fasilitas, disamping memberikan pelayanan pada

kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani kunjungan rawat jalan.

1. Pemanfaatan Rumah Sakit

Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat

serta swasta untuk memelihara , meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menyembuhkan /memulihkan kesehatan perorangan Upaya pelayanan kesehatan

kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat

gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung

maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat gangguan

kesehatan sedang hingga berat.

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan rujukan. Di Kabupaten

Banggai terdapat satu rumah sakit tipe C yang dikelola pemerintah kabupaten yang

berada di wilayah Kecamatan Luwuk yaitu BRSUD Luwuk. Tahun 2013 jumlah

kunjungan BRSUD Luwuk sebesar 31.868 kunjungan terdiri dari 19.395 kunjungan

rawat jalan dan 12.473 kunjungan rawat inap. Jadi persentase penduduk kabupaten

Banggai yang memanfaatkan pelayanan kesehatan RSUD sebesar 60,8 % rawat

jalan dan 39,1 % rawat inap.

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan Rumah sakit biasanya dilihat dari

berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi

pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di

Rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy

Rate / BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length of stay/LOS), rata-rata selang

waktu pemakaian tempat tidur (Turn Over Interval / TOI), persentase pasien keluar

yang meninggal (Gross Death Rate / GDR), dan persentase pasien keluar yang

meninggal < 24 jam perawatan (Neth Death Rate / NDR).

Page 97: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

77

a. Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR / Bed Occupancy Rate )

Angka penggunaan tempat tidur atau BOR di RSUD Luwuk dapat digunakan

untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur. Angka Bed Occupancy Rate

yang ideal yang diharapkan adalah antara 60% sampai dengan 85%. Berdasarkan

data Rekam Medik RSUD Luwuk tahun 2013 penggunaan tempat tidur di RSUD

Luwuk 88,7 % dengan jumlah tempat tidur sebanyak 242 buah, tentunya ini

menggambarkan bahwa pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit mengalami

peningkatan dan telah mencapai angka yang ideal. BOR RSUD Luwuk selama enam

tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 42.

Gambar 42. Jumlah Tempat Tidur Di BRSUD Luwuk Di Kabupaten Banggai Tahun 2008 - 2013

b. Rata – Rata Lama Hari Perawatan( ALOS / Length of stay)

Rata – rata lama perawatan di Rumah Sakit seorang pasien (ALOS = Average

Length Of Stay) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur efisiensi

pelayanan rumah sakit. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6 – 9 hari. Rata-

rata lama perawatan pada BRSUD Luwuk pada tahun 2013 sebesar 3,7 hari, ini

berarti bahwa angka LOS BRSUD Luwuk lebih rendah dari angka standar LOS

nasional. Data tahun 2012 sebesar 3,9 hari. Data tahun 2011 sebesar 4,0 hari, tahun

2010 sebesar 4,4 hari, tahun 2009 sebesar 4,2 hari, dan tahun 2008 sebesar 4,4 hari.

c. Angka Kematian Umum / (GDR/Gross Death Rate)

GDR atau angka kematian Umum adalah angka kematian total pasien rawat

Page 98: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

78

inap yang keluar Rumah sakit per 1000 penderita yang keluar hidup dan mati.

Indikator ini menggambarkan kualitas pelayanan rumah sakit secara umum. Angka

ideal GDR adalah < 45 /1.000 pasien. Angka kematian umum (GDR) RSUD Luwuk

pada tahun 2013 sebesar 42,8 %0, Ini berarti angka GDR RSUD Luwuk masih dalam

batasan ideal. tahun 2012 sebesar 30,6 %0 , Tahun 2011 sebesar 40,0%0, Tahun 2010

sebesar 16,6%0, tahun 2009 sebesar 33,6 %0, Tahun 2008 sebesar 44,4 %0, Tahun

2007 sebesar 37,6 %0, tahun 2006 adalah 15 %0, dan tahun 2005 sebesar 10 %0.

d. Angka Kematian Netto (NDR/Neth Death Rate)

NDR atau angka kematian >48 jam setelah dirawat/masuk rumah sakit

untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar. Indikator ini berguna untuk menggambarkan

kualitas pelayanan rumah sakit, asumsinya jika pasien meninggal setelah

mendapatkan perawatan selama 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit

yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal

kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang

ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang

ideal adalah < 25 / 1.000 pasien. NDR (Neth Death Rate) RSUD Luwuk pada tahun

2013 sebesar 22,5%0 , ini berarti nilai NDR RSUD menunjukan nilai lebih baik jika

dibandingkan dengan standar ideal nasional. Data tahun 2012 sebesar 11 %0 , tahun

2011 sebesar 15,2 %0 , tahun 2010 sebesar 7,3 %0, tahun 2009 sebesar 33,62 %0,

tahun 2008 sebesar 31,3 %0, tahun 2007 sebesar 10,9 %0, menurun dari tahun 2006

sebesar 14 %0.

e. Rata-rata Selang Waktu Penggunaan Tempat Tidur (TOI/Turn Over Interval)

TOI adalah rata-rata jumlah hari dimana tempat tidur tidak terpakai dari

saat terisi sampai saat terisi berikutnya. Indikator ini dapat menggambarkan

tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak

terisi pada kisaran 1 – 3 hari. TOI (Turn Over Interval) RSUD Luwuk pada tahun

2012 adalah 0,8 hari, angka ini menunjukkan bhwa RSUD Luwuk telah mencapai

angka ideal, yaitu terdapat selang waktu 0,8 hari tempat tidur tidak terisi. Dengan

demikian, data dikatakan bahwa penggunaan tempat tidur di rumah sakit

memenuhi standard dan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun-

tahun sebelumnya. Data tahun 2012 sampai dengan tahun 2008 tingkat efisiensi

penggunaan tempat tidur adalah 2-3 hari.

Page 99: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

79

2. Pemanfaatan Puskesmas

Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang

juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara

menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok.

Kegiatan tersebut antara lain Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana, Perbaikan

Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular, dan Pengobatan. Puskesmas Perawatan

disamping menyelenggarakan pelayanan kesehatan juga menyediakan fasilitas

pelayanan rawat inap dan berfungsi sebagai “Pusat Rujukan Antara” yang melayani

penderita gawat darurat sebelum dirujuk ke rumah sakit.

Gambar 43. Persentase Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Dan Rawat Nginap Di Sarana Pelayanan Kesehatan (Rs,Puskesmas,Klinik Kesehatan) Di Kab.Banggai Tahun 2009 S/D 2013

Tahun 2013 di Kabupaten Banggai terdapat 24 Puskesmas yang tersebar di

23 Kecamatan terdiri dari 12 Puskesmas perawatan dan 12 Puskesmas non

perawatan. Hasil pemutakhiran data Profil kesehatan / pengumpulan data dari

Puskesmas tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan dan

rawat inap Puskesmas sebesar 104.171 kunjungan, dimana rawat jalan sebesar

100.701 kunjungan dan rawat inap sebesar 3.470 kunjungan (belum semua

melaporkan). Persentase cakupan penduduk di Kabupaten Banggai Tahun 2013

yang memanfaatkan pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun di pusat

pelayanan kesehatan lainnya (RS, Klinik, Balai pengobatan) sebesar 35 % dan rawat

inap sebesar 4,7 %. (Rincian jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap

Page 100: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

80

dipusat-pusat pelayanan kesehatan selama tahun 2013 dapat dilihat pada

pada gambar IV.17 dan lampiran tabel 55).

G. UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT

1. Pengendalian penyakit malaria

Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, meningkatnya

jumlah penderita malaria dan terjadinya kejadian luar biasa sangat berkaitan erat

dengan beberapa hal sebagai berikut : 1). Adanya perubahan lingkungan yang

berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria, 2). Mobilitas

penduduk yang cukup tinggi, 3). Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan

lebih panjang dari musim kemarau, 4). Krisis ekonomi yang berkepanjangan

memberikan dampak pada wilayah-wilayah tertentu dengan adanya masyarakat

yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria, 5). Tidak

efektifnya pengobatan karena terjadi plasmodium falciparum resisten kloroquin

dan meluasnya daerah resisten, 6). menurunnya perhatian dan kepedulian

masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu.

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan selama tahun 2013 di Kabupaten

Banggai untuk menekan angka kesakitan malaria antara lain penemuan dan

pengobatan penderita / Passive Case Detection ( PCD ) di Unit Pelayanan Kesehatan

yang secara rutin dilakukan setiap tahunnya dan kegiatan peningkatan SDM melalui

pelatihan petugas MikroskopisPuskesmas dan daerah terpencil serta kegiatan yang

dananya bersumber dari Proyek IMC KS IND Round 8 GF ATM Komponen Malaria

Kabupaten Banggai Tahun 2013 yaitu pelaksanaan Mass Blood Survey (MBS) di

daerah peningkatan kasus dan daerah terpencil yang tidak ada sarana dan petugas

kesehatan. Selain itu telah dilaksanakan pelatihan bagi petugas Puskesmas

pembantu dan petugas bidan dalam hal pengambilan dan pewarnaan sediaan darah

malaria, dimana kedepan mereka diharapkan dapat membantu agar semua

penderita malaria klinis harus diambil sediaan darahnya untuk diperiksa di

laboratorium sehingga pemberian pengobatan bagi penderita akan tepat sesuai

jenis plasmodium yang ada dalam tubuh penderita.

Penderita malaria yang diobati merupakan persentase penderita tersangka

malaria dan/atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan, diobati sesuai

Page 101: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

81

pengobatan standar dalam kurun waktu 1 tahun. Persentase penderita malaria

yang diobati sejak tahun 2009 hingga 2013 sebesar 100 %, berarti semua penderita

tersangka malaria dan/atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan

diobati sesuai pengobatan standar. Realisasi pengobatan penderita tersangka

malaria dan/atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan sudah mencapai

target seperti yang diperlihatkan gambar 44 berikut ini :

Gambar 44. Target Dan Persentase Pengobatan Malaria Di Kab.Banggai Tahun 2009-2013

Sesuai dengan tujuan khusus pengendalian malaria yaitu diharapkan tahun

2013 semua kabupaten/kota mampu melakukan pemeriksaan sediaan darah

malaria dan memberikan pengobatan tepat dan terjangkau. Berdasarkan cakupan

konfirmasi laboratorium belum semua penderita malaria klinis dilakukan

pemeriksaan sediaan darahnya.

Gambar 45. Pencapaian Konfirmasi Laboratorium/Mikroskop Malaria (Cakupan PCD) Di Kab.Banggai Tahun 2008 - 2013

Page 102: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

82

2. Pengendalian Penyakit TB Paru

Tujuan utama pengendalian TB Paru adalah : 1). Menurunkan insidens TB

Paru pada tahun 2015, 2). Menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian

akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015, 3). Sedikitnya 70% kasus TB

Paru BTA + terdeteksi dan di obati melalui program DOTS (Directly Observed

Treatment Shortcourse Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan

pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat (PMO) dan 4). Sedikitnya 85 %

tercapai succes rate.

Upaya Pencegahandan Pemberantasan penyakit TB paru dilakukan dengan

pendekatan DOTS yaitu strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek dengan

pengawasan secara langsung. Dengan menggunakan strategi DOTS maka proses

penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan

pentingnyapengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obatnya secara

teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS memberikan

angka kesembuhan yang tinggi, dapat mencapai 95 %. Strategi DOTS

direkomendasikanoleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru.

Strategi DOTS terdiri atas 5 komponen , yaitu :

1. Adanya komitmen politis dari pemerintah untuk bersungguh-sungguh

menanggulangi TBC.

2. Diagnosis penyakit TBC melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopis

3. Pengobatan TBC dengan panduan obat anti TBC jangka pendek, diawasi secara

langsung oleh PMO ( Pengawas menelan obat )

4. Tersedianya panduan obat anti TBC jangka pendek secara konsisten

5. Pencatatan dan pelaporan mengenai penderita TBC sesuai standar.

Gambar III.21 memperlihatkan kecenderungan angka penemuan kasus baru

( Case Detection Rate/CDR ). Salah satu indikator yang digunakan dalam

pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien

baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA

positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Selama tahun 2008 – 2013,

angka CDR berfluktuasi dari tahun 2006 CDR tertinggi (82.%) dan terus mengalami

penurunan, akan tetapi dalam 2 tahun terakhir menunjukan peningkatan

mendekati target nasional (70 %). Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan

Page 103: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

83

oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan

laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan semenjak 2008 – 2013 terlihat

fluktuatif dimana empat tahun belakangan mengalami penurunan dari tahun 2010

sampai dengan tahun 2013 , namun angka tersebut masih menunjukan bahwa

kabupaten banggai telah mencapai target keberhasilan pengobatan (SR=85%).

Gambar 46. Cakupan Penemuan Kasus TB BTA Positif (CDR) Dan Sucsess Rate (SR) Kabupaten Banggai Tahun 2008 - 2013

3. Pengendalian penyakit HIV/AIDS

Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit

HIV/AIDS, disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga

diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang

dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan

melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor, Zero Survey, pemantauan pada

kelompok berisiko penderita penyakit menular seksual (PMS), seperti Wanita

Penjaja Seks (WPS), penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDU), penghuni Lapas

(Lembaga Pemasyarakatan). Untuk di Kabupaten Banggai, kegiatan utama

pemberantasan penyakit kelamin dan HIV/AIDS adalah Zero survei terhadap

kelompok resiko tinggi dan rendah yang disertai dengan penyuluhan langsung

kepada kelompok sasaran tersebut.

Dalam perjalanan penyakit dari HIV positif menjadi AIDS dikenal istilah

Page 104: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

84

“window periods“ yang tidak diketahui dengan pasti periodisasinya sehingga

kelompok ini menjadi sangat potensial dalam menularkan potensial. Pada

kelompok ini disamping dilakukan pengobatan, yang lebih utama adalah dilakukan

konseling untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam ikut aktif mencegah

terjadinya penularan lebih lanjut.

Dalam rangka mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus

baru HIV dan AIDS, diperlukan upaya khusus yang difokuskan pada kelompok

remaja. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait

HIV dan AIDS adalah melalui kampanye "Aku Bangga Aku Tahu" (ABAT). Kampanye

ABAT merupakan sosialisasi mengenai perilaku seksual yang harus dihindari

sebelum ada komitmen melalui pernikahan dan penyadaran tentang cara penularan

penyakit HIV dan AIDS. Upaya lain yang dilakukan dalam rangka pengendalian HIV

dan AIDS yaitu peningkatan akses masyarakat terhadap pengobatan dan

penyediaan layanan terpadu/komprehensif HIV dan AIDS. Dengan upaya

penyediaan layanan terpadu tersebut, upaya pencegahan, perawatan, dan

pelayanan kasus HIV dan AIDS termasuk layanan konseling dan tes, layanan

perawatan, dukungan dan pengobatan, serta pengurangan dampak buruk dapat

dilakukan di satu titik layanan.

Dalam mendukung upaya pelayanan kesehatan untuk penanggulangan HIV

dan AIDS, perlu disediakan sumber daya yang mendukung upaya tersebut,

diantaranya adalah Layanan Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu Ke Anak (PPIA)

dan Pelayanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV dan AIDS.Upaya

lain yang dilakukan dalam rangka pengendalian HIV dan AIDS adalah pelayanan

Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) HIV/AIDS. Pelayanan PDP

merupakan layanan terpadu yang meliputi konseling dan tes, layanan perawatan,

dukungan dan pengobatan. Di Indonesia terdapat 248 rumah sakit yang

memberikan layanan PDP melakukan pengobatan ARV.

4. Pengendalian penyakit ISPA

ISPA masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena

menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4

kematian yang terjadi.Setiap anak diperkirakan mengalami 3 – 6 episode ISPA

Page 105: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

85

setiap tahunnya. Antara 40% - 60% dari kunjungan Puskesmas adalah karena

penyakit ISPA. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan

pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

Program pemberantasan ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan

yaitu pneumonia dan bukan pneumonia. Pnemonia dibagi atas derajat beratnya

penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek

seperti rhinitis, faringitis, tonsilitis, dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya di

golongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan

napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis

oleh kuman streptococcus jarang ditemukan pada bayi. Bila ditemukan harus di

obati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat

antibiotik.

Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang

ditemukan harus ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka

penemuan kasus ISPA juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.

Hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan pneumonia balita

Puskesmas :

1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS//tata laksana standar ISPA di

Puskesmas

2. Pembiayaan (logistik dan operasional) terbatas

3. Pembinaan (bimbingan teknis,monitoring dan evaluasi) secara berjenjang

masih sangat kurang

4. ISPA merupakan pandemik yang dilupakan /tidak prioritas sedangkan masalah

ISPA merupakan masalah multisektoral

5. Gejala pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga kesehatan

yang tidak terlatih.

Upaya untuk meningkatkan cakupan penemuan kasus dan kualitas tata

laksana penderita Pnemonia Balita dilakukan di Kabupaten Banggai dengan

menerapkan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Unit

Pelayanan Kesehatan Dasar, sampai tahun 2013 tenaga kesehatan yang telah dilatih

berjumlah 147 orang (BBLR) dan 106 orang (Afiksia) yang tersebar di 24

Puskesmas.

Page 106: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

86

5. Pengendalian penyakit KUSTA

Penyakit Kusta adalah penyakit yang harus mendapat perhatian lebih serius,

sebab keterlambatan mendiagnosis dan keteraturan dalam berobat akan berakibat

resiko penderita pada kecacatan. Selain pengobatan penderita, diperlukan survei

aktif ke lokasi penderita, dalam upaya penemuan kasus dan pengobatan lebih awal.

Survei aktif diharapkan akan mencegah meluasnya penyakit ini. Semua penderita

yang ditemukan langsung diberikan pengobatan paket MDT yang terdiri atas

Rifampicin, Lampren, dan DDS selama kurun waktu tertentu. Sedangkan untuk

penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi

melalui institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih

lengkap.

Dalam upaya penanggulangan penyakit kusta digunakan angka proporsi

cacat tingkat II (kecacatan yang dapat dilihat dengan mata) dan proporsi anak yang

diantara kasus baru. Angka proporsi cacat tingkat II yang tinggi mengindikasikan

adanya keterlambatan dalam penemuan penderita yang dapat diakibatkan

rendahnya kinerja petugas dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai

tanda-tanda dini penyakit kusta. Sedangkan indikator proporsi anak di antara kasus

baru mampu merepresentasikan penularan kusta yang masih terjadi pada

masyarakat. Berdasarkan laporan dari pengelola program P2 Kusta pada tahun

2013 angka kecacatan tingkat II tidak ditemukan, dan masih adanya penularan

kusta pada masyarakat di Kabupaten Banggai yang tercermin oleh proporsi

penderita berumur 0 – 14 tahun menunjukan angka 2,2 % ( 1 penderita ), indikator

program 5 %.

6. Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit DBD di kabupaten Banggai merupakan salah satu masalah

kesehatan masyarakat, ditandai dengan tingginya angka kesakitan selama 2 tahun

terakhir. Hal ini karena masih tersebarnya vector nyamuk aedes aegepty yang

merupakan penular penyakit.

Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu : 1).

Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vector, 2). Diagnosis dini

dan pengobatan dini, dan 3). Peningkatan upaya pemberantasan vector penular

Page 107: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

87

penyakit DBD. Upaya pemberantasan vector ini yaitu dengan pemberantasan

sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN

antara lain dapat diukur dengan angka bebas jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih atau

sama dengan 95% diharapkan penular DBD dapat dicegah atau dikurangi. Kegiatan

PSN dilakukan dengan cara3M yaitu: Menguras tempat penampungan air (TPA),

menutup TPA dan mengubur / menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air hujan.

Selama tahun 2013 telah dilaksanakan abatisasi dan survey jentik serta

fogging focus di daerah kasus terbanyak di Kecamatan Luwuk yaitu di daerah

Kelurahan Baru, Hanga-hanga, Desa Tontouan, Kelurahan Luwuk, Kelurahan

Maahas, Kelurahan Kilongan, Kelurahan Baru, Kelurahan Bungin, Kelurahan Soho,

Kelurahan Karaton, Kelurahan Simpong, Kelurahan Kilongan Permai, Kelurahan

Tanjung Tuis, Desa Lumpoknyo , Desa Awu, Desa Boyou, Desa Salodik Desa Biak dan

Kecamatan Kintom. Untuk survey jentik berkala jumlah rumah diperiksa sebanyak

7.600 rumah dengan Angka bebas jentik/ABJ 92,54 %.

Tabel 11. Indikator Program P2DBD dan Pencapaian Target 2010 - 2013 Di Kabupaten Banggai

7. Pengendalian Penyakit Polio

Pada tahun 1988, sidang ke-41 WHA (Word Health Assembly) yang dihadiri

para menteri kesehatan dari Negara-negara WHO, telah menetapkan program

eradikasi polio secara global (global polio eradication initiative) yang ditujukan

untuk mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini diperkuat

oleh sidang World summit for children pada tahun 1989, dimana Indonesia turut

menandatangani kesepakatan tersebut.Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar

TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI

Persentase rumah / bangunan

bebas jentik (%)> 95 % 89.5 > 95 % 89.5 > 95 % 89.5 > 95 % 89.5

Persentase Kejadian DBD ditangani sesuai

standar (%)80 100 80 100 80 100 80 100

Angka kesakitan

DBD (per 100.000 penduduk)< 20 18 < 20 3.7 < 20 29 < 20 15

Angka kematian DBD (%) < 1 0 < 1 8.3 < 1 4 < 1 2

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai,2013

2013201220112010INDIKATOR

Page 108: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

88

mencegah terjadinya polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu

menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar diseluruh dunia.

Pengertian eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar

indegenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan

surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran eradikasi polio

adalah :

1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada

manusia

2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup dilingkungan

3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas >90% dan mudah dalam

pemberian

4. Layak dilaksanakan secara operasional

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio di Kabupaten Banggai

telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan

kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid

Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk

mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan

pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai, Tahun 2013 berdasarkan

kegiatan surveilans AFP pada penduduk <15 tahun ditemukan 1 kasus AFP di Wilayah

kerja Puskesmas Kampung Baru Kelurahan Kompo.

Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilans,

akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus

polio liar yang menyerang masyarakat. WHO menetapkan target untuk non polio AFP

Rate sebesar ≥ 2,5 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Sedangkan untuk standar

spesimen adekuat adalah >80% artinya minimal 80% specimen tinja penderita harus

sesuai dengan persyaratan yaitu diambil ≤ 14 hari setelah kelumpuhan dan suhu

specimen 0 - 8 oC sampai di laboratorium.

H. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

Faktor lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam proses

timbulnya gangguan kesehatan baik secara individu maupun masyarakat umum.

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar dimaksudkan untuk

Page 109: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

89

memperkecil atau meniadakan faktor risiko terjadinya penyakit atau gangguan

kesehatan akibat dari lingkungan yang kurang sehat. Bentuk Upaya yang dilakukan

yaitu Pembinaan kesehatan lingkungan dan Pengawasan Tempat-Tempat Umum.

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada masyarakat dan

institusi yang memiliki potensi mengancam kesehatan masyarakat yang dilakukan

secara berkala. Kegiatan pembinaan dimaksud mencakup upaya pemantauan,

penyuluhan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi

dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan, dan

lain-lain. Tempat-tempat umum adalah Tempat atau sarana yang diselenggarakan

pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat

yang meliputi: sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas), sarana sekolah (SD/MI,

SLTP/MTs, SLTA/MA), dan hotel (bintang dan non bintang). Hasil pemutakhiran

data/pengumpulan data Profil kesehatan dari Puskesmas dalam kaitan pembinaan

kesehatan lingkungan pada Tempat-Tempat Umum (TTU) terdapat 638 TTU yang ada

di Kabupaten Banggai pada tahun 2013, dan 589 yang memenuhi syarat kesehatan

( 92,3 %).

I. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut

dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat

generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, mempromosikan

penggunaan obat yang rasional dan obat generik, meningkatkan kualitas pelayanan

kefarmasian serta pelayanan kesehatan dasar, serta melindungi masyarakat dari

penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan, mutu dan keamanan.

Pemenuhan kebutuhan obat generik baik obat sangat-sangat esenial, sangat esensial

dan esensial mencapai 100 %, termasuk kebutuhan alat-alat kesehatan dan bahan

habis pakai. Data Ketersediaan Obat Sesuai Dengan Kebutuhan Pelayanan

Kesehatan Dasar Kabupaten Banggai Dapat Dilihat Pada Lampiran Tabel 69.

Jumlah sarana pelayanan kesehatan, distribusi obat dan perbekalan

kesehatan di kabupaten banggai tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 12 berikut :

Page 110: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

90

Tabel 12. Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kab. Banggai Tahun 2013

J. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk

menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Permasalahan gizi yang

masih merupakan prioritas masalah di Indonesia antara lain Kurang Energi Protein,

Kurang vitamin A, Gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi , adapun

upaya yang dilakukan dalam menanggulangi dan mencegah masalah tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Pemantauan pertumbuhan balita

Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan melalui

pemantauan terhadap pertumbuhan balita yang dilakukan melalui kegiatan

penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Kegiatan penimbangan balita

di Posyandu (D/S) menjadi salah satu indikator yang ditetapkan. Indikator ini

berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan

kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang

pada balita. Dengan cakupan cakupan D/S yang tinggi, diharapkan semakin tinggi

pula cakupan vitamin A, cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1

2 RUMAH SAKIT KHUSUS -

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 12 12

- JUMLAH TEMPAT TIDUR -

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 12 12

3 PUSKESMAS KELILING 24 24

4 PUSKESMAS PEMBANTU 105 105

1 RUMAH BERSALIN 1 1

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 3

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 4

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 30 30

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1

1 INDUSTRI FARMASI -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI -

6 APOTEK 29 29

7 TOKO OBAT 37 37

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber: Seksi Informasi, Litbang dan Diklat Kesehatan

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 111: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

91

kurang. Berdasarkan hasil pengumpulan data profil kesehatan pemantauan balita

tahun 2013 dari seksi gizi masyarakat Dinas kesehatan Kabupaten Banggai, dapat

dilihat pada gambar 47 berikut :

Gambar 47. Distribusi Jumlah Baduta/Balita Ditimbang Dan BGM Kabupaten Banggai Tahun 2013

Cakupan penimbangan baduta dan balita di posyandu (D/S) di Kabupaten

Banggai pada tahun 2013 sebesar 67,6 dan 49,6 %. Cakupan penimbangan balita

tertinggi di Puskesmas Sinorang (70,2 %). Sedangkan cakupan penimbangan balita

terendah di Puskesmas Toili I (19,4%).

Kunjungan balita ke posyandu sangat berkaitan dengan indikator D/S. Namun

demikian terdapat beberapa kendala yang dihadapi terkait dengan kunjungan

balita ke posyandu. Permasalahan tersebut antara lain : dana operasional dan

sarana prasarana untuk menggerakkan kegiatan Posyandu, tingkat pengetahuan

kader dan kemampuan petugas dalam pemantauan pertumbuhan dan konseling,

tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat terhadap manfaat Posyandu, serta

pelaksanaan pembinaan kader. (Data dan informasi tentang penimbangan

baduta dan balita di posyandu menurut puskesmas pada tahun 2013 dapat

dilihat terdapat pada lampiran tabel 44 dan 47).

2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Selain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A juga menjadi perhatian

dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Oleh karena itu dilakukan pemberian

Page 112: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

92

kapsul Vitamin A dalam rangka mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan

vitamin A (KVA) pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin A

dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat.

Vitamin A berperan terhadap penurunan angka kematian, pencegahan kebutaan,

serta pertumbuhan dan kelangsungan hidup anak.

Masalah vitamin A pada balita secara klinis bukan lagi masalah kesehatan

masyarakat (prevalensi xeropthalmia < 0,5%). Hasil studi masalah gizi mikro di 10

kota pada 10 provinsi tahun 2006, diperoleh prevalensi xeropthalmia pada balita

0,13%, sedangkan hasil survey vitamin A pada tahun 1992 menunjukkan prevalensi

xeropthalmia sebesar 0,33%.

Namun demikian KVA subklinis, yaitu tingkat yang belum menampakkan

gejala nyata, masih ada pada kelompok balita. KVA tingkat subklinis ini hanya dapat

diketahui dengan memeriksa kadar vitamin A dalam darah di laboratorium. Selain

itu, sebaran cakupan pemberian vitamin A pada balita menurut provinsi masih ada

yang dibawah 75%. Dengan demikian kegiatan pemberian vitamin A pada balita

masih perlu dilanjutkan, karena bukan hanya untuk kesehatan mata dan mencegah

kebutaan, namun lebih penting lagi, vitamin A meningkatkan kelangsungan hidup,

kesehatan dan pertumbuhan anak.

Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan) dengan

dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis 200.000 SI, dan ibu nifas

diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin

A yang cukup melalui ASI. Pemberian Kapsul Vitamin A diberikan secara serentak

setiap bulan Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan.

Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita usia 6-59 bulan di

Kabupaten Banggai tahun 2013 mencapai 60,3 %. Capaian ini sedikit menurun

dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 88,3 %. Dengan mengalami penurunan,

maka masih diperlukan upaya untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul

vitamin A. Upaya tersebut antara lain melalui peningkatan integrasi pelayanan

kesehatan anak, sweeping pada daerah yang cakupannya masih rendah dan

kampanye pemberian kapsul vitamin A.

Page 113: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

93

Gambar 48. Distribusi Jumlah Balita Mendapat Kapsul Vitamin A

Kabupaten Banggai Tahun 2009- 2013

Gambaran pemberian kapsul vitamin A dua kali selama lima tahun terakhir

dapat dilihat pada gambar 48. Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa jumlah

balita pada tahun 2013 mengalami kenaikan yaitu 41.502 balita jika dibandingkan

dengan tahun 2012, namun dari persentase balita yang mendapatkan vitamin A

mengalami penurunan (60,3%). Vitamin A merupakan zat gizi yang penting

(esensial) bagi manusia, karena zat gizi ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga

harus dipenuhi dari luar. (Gambaran Secara Rinci Hasil Cakupan Balita Yang

Diberi Vitamin A Dua Kali Menurut Puskesmas Selama Tahun 2013 Dapat

Dilihat Pada Lampiran Tabel 44).

Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui

proses komunikasi-informasi-edukasi (KIE) meupakan upaya yang paling aman

dan berkelanjutan. Namun seringkali penyuluhan tidak akan segera memberikan

dampak nyata. Selain itu kegiatan fortifikasi vitamin A masih bersifat rintisan. Oleh

sebab itu penanggulangan kekurangan vitamin A masih bertumpu pada pemberian

kapsul vitamin A dosis tinggi.Kelompok sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis

tinggi yaitu bayi,anak balita , dan ibu nifas.

1. Bayi

Kapsul vitamin A 100.000 SI diberikan kepada semua anak bayi (umur 6 – 11

bulan) baik sehat maupun sakit.Di berikan setiap 6 bulan secara serempak pada

Page 114: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

94

bulan Februari dan Agustus.

2. Anak Balita

Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada semua anak balita (umur 1 – 4

tahun) baik sehat maupun sakit. Di berikan setiap 6 bulan secara serempak

pada bulan Februari dan Agustus.

3. Ibu Nifas

Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan (nifas)

sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Di

berikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan.

Selain 3 kelompok diatas, ada kejadian tertentu yang harus segera diberikan kapsul

vitamin A , yaitu :

a. Xeroftalmia, dengan tanda-tanda buta senja, bercak putih (bercak bitot) , mata

keruh tau kering. Pemberian vitamin A dilakukan dengan ketentuan sebaga

berikut :

- Saat ditemukan : segera diberi 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI

- Hari berikutnya : 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI

- 4 (empat) minggu berikutnya : 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI

b. Campak

Anak yang menderita campak, segera diberi kapsul vitamin A 200.000 SI. Untuk

bayi diberi satu kapsul vitamin A 100.000 SI

3. Pemberian Tablet Besi

Salah satu permasalahan gizi masyarakat adalah anemia gizi, yaitu suatu

kondisi ketika kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah tergolong rendah. Rendahnya

kadar Hb ini terjadi karena kekurangan asupan zat gizi yang diperlukan untuk

pembentukan komponen Hb terutama zat besi (Fe). Sebagian besar anemia yang

ditemukan di Indonesia adalah anemia gizi besi yaitu anemia yang disebabkan

karena kekurangan zat besi (Fe). Dalam rangka penanggulangan permasalahan

anemia gizi besi, telah dilakukan program pemberian tablet Fe. Pemberian tablet

besi ini diintegrasikan dengan pelayanan kunjungan ibu hamil (antenatal care).

Anemia gizi merupakan masalah kesehatan yang ikut berperan sebagai

penyebab tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, produktivitas kerja,

Page 115: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

95

prestasi olahraga dan kemampuan belajar. Oleh Karena itu, penanggulangan

anemia gizi menjadi salah satu program potensial untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan

masalah gizi terutama anemia akibat kekurangan zat besi (Fe). Pelayanan

pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia serta

meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu

hamil. Tablet Fe1 (30 tablet) dan Fe3 (90 tablet) diberikan selama periode

kehamilan yang diberikan didalam maupun diluar gedung Puskesmas atau oleh

kader. Tujuan pemberian Tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu

hamil, karena pada masa kehamilan kebutuhan Fe meningkat.

Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-

3) pada tahun 2009 – 2013 dapat dlihat pada gambar 49 berikut : Tahun 2013 di

Kabupaten Banggai jumlah ibu hamil adalah 7.347 ibu hamil, yang mendapatkankan

tablet Fe1 sebesar 61,81 % dan Fe3 sebesar 48,4%. Hal ini menunjukkan

penurunan jika dibandingkan cakupan tahun 2012 mendapat tablet Fe1 sebesar

64,40 % dan Fe3 sebesar 56,8 % dari 7.774 ibu hamil. Efektivitas upaya pemberian

tablet besi juga sangat bergantung pada seberapa besar kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet besi yang diberikan. Cakupan pemberian tablet besi yang

tinggi bisa tidak berdampak pada penurunan anemia besi jika kepatuhan ibu hamil

dalam menelan tablet besi masih rendah.

Gambar 49. Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe-1 & Fe-3) Pada Ibu Hamil Kabupaten Banggai Tahun 2009-2013

Page 116: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

96

Program pemberian tablet besi sangat terkait dengan pelayanan kesehatan

pada ibu hamil (K1-K4) karena diberikan pada saat ibu hamil melakukan kunjungan

ke pelayanan kesehatan. Pemberian tablet besi juga menjadi salah satu syarat

terpenuhinya kunjungan ibu hamil K4. Namun demikian, capaian kunjungan K4 ibu

hamil pada tahun 2013 sebesar 82,5%, yaitu lebih besar dibandingkan dengan

capaian pemberian tablet besi pada ibu hamil sebesar 48,5%. Secara ideal,

seharusnya capaian dua indikator tersebut sama atau tidak jauh berbeda. Oleh

karena itu diperlukan perbaikan pada sistem pencatatan dan pelaporan serta

koordinasi antar pengelola program terkait. (Data dan informasi lebih rinci

menurut puskesmas mengenai pemberian tablet besi pada ibu hamil di tahun

2013 terdapat pada Lampiran Tabel 32).

Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak,

umumnya digunakan nilai-nilai batas normal yang tercantum dalam keputusan

Menteri Kesehatan RI No. 736a/Menkes/XI/1989,yaitu :

- Hb laki-laki dewasa : > 13 g/dl

- Hb perempuan dewasa : > 12 g/dl

- Hb anak-anak : > 11 g/dl

- Hb ibu hamil : > 11 g/dpl

Seseorang dikatakan anemia bila kadar Hb-nya kurang dari nilai baku

tersebut diatas. Kurangnya asupan zat besi (Fe) yang adekuat mengakibatkan

timbulnya penyakit anemia gizi. Gejala tampak jika kadar Hb di bawah 11 g/dl

adalah pucat, lesu, letih, lemah, dan terjadinya pendarahan.

Masih tingginya prevalensi anemia ibu hamil dan sebagian besar

penyebabnya adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan

hemoglobin, sehingga anemia yang ditimbulkan disebut anemia kekurangan besi.

Keadaan kekurangan besi pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan atau

hambatan pertumbuhan baik pada sel tubuh maupun sel otak pada janin. Pada ibu

hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah

(BBLR), perdarahan sebelum serta pada waktu melahirkan, dan pada anemia berat

dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi. Pada anak dapat mengalami gangguan

pertumbuhan, tidak dapat mencapai tinggi yang optimal dan anak menjadi kurang

cerdas.

Page 117: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

97

Mengingat dampak anemia tersebut diatas yang dapat menurunkan

kualitas sumberdaya manusia,maka perlu penanggulangan kekurangan zat besi

pada ibu hamil dengan segera, melalui program pemberian tablet zat besi pada ibu

hamil. Program ini dilaksanakan dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur

memeriksakan diri ke Puskesmas atau posyandu selama masa kehamilannya.

Tablet besi dibagikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil secara gratis.

Page 118: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

98

Salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang

berkualitas yaitu sumber daya kesehatan, yang diharapkan dapat meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat. Pada bab sumber daya kesehatan menyajikan

gambaran keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi: Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit (RS), sarana produksi dan distribusi

kefarmasian dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM), serta institusi pendidikan tenaga kesehatan.

1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Puskesmas, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun

2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, merupakan unit pelaksana teknis (UPT)

dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki fungsi sebagai: 1)

pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3)

pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan

perorangan primer. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah kerja administratif,

yaitu satu wilayah kecamatan, atau beberapa desa/kelurahan di satu wilayah

kecamatan dan disetiap kecamatan harus ada minimal satu unit Puskesmas. Dasar

pertimbangan untuk membangun dan menentukan wilayah kerja Puskesmas antara

lain faktor luas wilayah, kondisi geografis, dan kepadatan penduduk.

Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah Puskesmas di Kabupaten Banggai

yang tercatat sebanyak 24 unit, dengan rincian Puskesmas perawatan sejumlah 12

unit dan Puskesmas non perawatan sejumlah 12 unit. Jumlah ini tidak mengalami

peningkatan dari tahun 2012. Puskesmas dibantu satu atau beberapa Puskesmas

pembantu, jumlah Puskesmas Pembantu (PUSTU) sebesar 105 Pustu (Gambar 50

memperlihatkan jumlah Puskesmas tahun 2008 sampai dengan 2013).

Page 119: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

99

Untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap Puskesmas, salah satu

indikator yang digunakan yaitu rasio Puskesmas per 100.000 penduduk. Dalam kurun

waktu 2008 hingga 2013, rasio Puskesmas menunjukkan ratio yang berfluktuasi dari

tahun ke tahun hal ini dimungkinkan karena dalam beberapa tahun jumlah penduduk

bertambah tapi jumlah puskesmas tetap. Akan tetapi pada umumnya sejak tahun2008

rasio Puskesmas per 100.000 penduduk mengalami peningkatan. Pada tahun 2008

sebesar 6,5 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 7,0 Puskesmas. Distribusi

Puskemas dan Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan

dasar telah lebih merata, peningkatan ini merupakan salah satu upaya pemerataan

Puskesmas dalam menjangkau penduduk sasaran di wilayah kerjanya, seperti terlihat

pada Gambar 50 berikut :

Gambar 50. Jumlah Puskesmas Dan Rasio Terhadap 100.000 Penduduk

Di Kabupaten Banggai Tahun 2008-2013

Dengan rata-rata ratio Puskesmas tehadap 100.000 penduduk 7,0 per 100.000

tahun 2013. Ini berarti pada periode tahun 2013 setiap 100.000 penduduk rata-rata

dilayani oleh 7 unit Puskesmas. Sedangkan rasio pustu terhadap Puskesmas adalah

5 : 1 artinya bahwa setiap Puskesmas rata-rata didukung oleh 5 pustu dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di

Puskesmas, beberapa Puskesmas non perawatan telah ditingkatkan statusnya menjadi

Page 120: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

100

Puskesmas perawatan. Puskesmas perawatan ini berlokasi jauh dari rumah sakit, di

jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta diwilayah yang terpencil. Tahun

2012 di Kabupaten Banggai jumlah Puskesmas perawatan sebanyak 12 unit yaitu

Puskesmas Kampung Baru, Puskesmas Kintom, Puskesmas Bunta, Puskesmas

Pagimana, Puskesmas Bualemo, Puskesmas Balantak, Puskesmas Tangeban,

Puskesmas Hunduhon, Puskesmas Batui, Puskesmas Toili I, Puskesmas Toili II dan

Puskesmas Toili III.

Kementerian Kesehatan RI memberikan dukungan melalui Dana Alokasi

Khusus (DAK) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk pembangunan

Puskesmas perawatan, termasuk penyediaan peralatan kesehatan dan rumah dinas

tenaga medis, bidan dan perawat. Peningkatan jumlah Puskesmas perawatan yang

menyelenggarakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif telah terbukti

mempunyai daya ungkit yang lebih besar terhadap peningkatan derajat kesehatan

masyarakat, bila diselenggarakan secara baik, melibatkan secara aktif masyarakat,

konsisten, dan berkesinambungan.

Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja Puskesmas, dimana sasaran

penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk, maka

jumlah Puskesmas per 30.000 penduduk pada tahun 2013 rata-rata adalah 2 unit. Ini

berarti bahwa Puskesmas diharapkan sudah dapat menjangkau penduduk sasaran di

wilayah kerjanya. Sementara itu, di tahun 2013 jika dilihat rasio Puskesmas Pembantu

per 100.000 penduduk maka Kabupaten Banggai berada diatas rata-rata nasional

yakni 34,7 per 100.000 penduduk (Nasional = 10,5 per 100.000 penduduk).

Sedangkan untuk Puskesmas Keliling berjumlah 24 dengan rasio Puskesmas Keliling

terhadap Puskesmas berada pada rata-rata rasio secara nasional yakni sebesar 1,04

(Nasional 0,8).

Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan pertama dan terdepan dalam

sistem pelayanan kesehatan melaksanakan upaya kesehatan wajib dan upaya

kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib harus diselenggarakan oleh setiap

Puskesmas dan upaya kesehatan pengembangan diselenggarakan sesuai dengan

masalah, kondisi, kebutuhan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah

daerah setempat. Upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas antara lain

Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Pelayanan Kesehatan

Page 121: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

101

Peduli Remaja (PKPR), upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan olahraga, dan

tatalaksana kasus Kekerasan terhadap Anak (KtA).

2. Rumah sakit

Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif,

di dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif.

Rumah Sakit (RS) merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang utamanya

menyelenggarakan upaya kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga berfungsi sebagai

sarana pelayanan kesehatan rujukan.

Sejak tahun 2011, berdasarkan kepemilikan, rumah sakit dikelompokkan

menjadi rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Pengelompokan ini berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/PER/I/2010 tentang Perizinan

Rumah Sakit. Rumah sakit publik adalah rumah sakit yang dikelola Pemerintah,

Pemerintah Daerah dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba. Sedangkan rumah sakit

privat adalah rumah sakit yang dikelola oleh bahan hukum dengan tujuan profit yang

berbentuk perseroan terbatas atau persero. Indikator yang digunakan untuk menilai

perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas

perawatan yang diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasio

terhadap jumlah penduduk.

Gambar 51. Jumlah Tempat Tidur di BRSUD Luwuk Tahun 2008 - 2013

Tahun 2013 jumlah Rumah sakit (Pemerintah dan Swasta) di kabupaten

Page 122: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

102

Banggai sebanyak 2 unit terdiri dari Rumah sakit umum ( tipe C ) dan Rumah sakit

bersalin. Selain rumah sakit, untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan

kesehatan disajikan pula jumlah tempat tidur rumah sakit. Jumlah dan rasio tempat

tidur rumah sakit terhadap penduduk dapat digunakan untuk menggambarkan

kemampuan rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, khususnya dalam hal daya tampung pasien rawat inap yang berkaitan

dengan pelayanan kesehatan rujukan. Jumlah tempat tidur pada rumah sakit umum

Luwuk dalam 5 tahun terakhir menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan.

Gambaran peningkatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 51.

3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Dalam mewujudkan masyarakat sehat, diperlukan kesadaran setiap anggota

masyarakat akan pentingnya perilaku sehat, berkeinginan, serta berdaya untuk hidup

sehat. Masyarakat bersinergi membangun kondisi lingkungan yang kondusif untuk

hidup sehat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana Upaya

Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di desa dan kelurahan, seperti adanya

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). UKBM yang

ada di desa dan kelurahan menjadi ciri khas bahwa desa dan kelurahan tersebut telah

menjadi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Dinyatakan demikian karena penduduk di

desa dan kelurahan tersebut dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan

dasar dan mengembangkan UKBM serta melaksanakan survailans berbasis

masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan

perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan

lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS).

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan

dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan

kesehatan dasar bagi masyarakat terutama ibu, bayi dan anak balita. Dalam

menjalankan fungsinya, Posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program

prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi serta

pencegahan dan penanggulangan diare.

Page 123: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

103

Untuk memantau perkembangannya Posyandu dikelompokkan kedalam 4

strata yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu

Mandiri. Pada tahun 2013 terdapat 297 Posyandu di Kabupaten Banggai yang terdiri

dari 44,1% Posyandu Pratama, 43,1% Posyandu Madya, 11,4% Posyandu Purnama

dan 1,35% Posyandu Mandiri. Perkembangan jumlah Posyandu selama tahun 2008 –

2013 dapat dilihat pada gambar 52 .

Gambar 52. Perkembangan Jumlah Posyandu Kabupaten Banggai

Tahun 2008-2013

Tahun 2013 rasio Posyandu terhadap desa/kelurahan adalah 1,2 atau rata –

rata pada tiap desa/kelurahan terdapat 1 Posyandu. Untuk melakukan pemberdayaan

masyarakat di bidang kesehatan, diperlukan peran serta kader dan tokoh masyarakat

sebagai penggerak masyarakat. Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta

masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan

tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk

Keluarga Berencana. Tahun 2013 jumlah Polindes/Poskesdes di Kabupaten Banggai

sebanyak 234buah yang tersebar di 24 Kecamatan. (Gambaran Secara Rinci Upaya

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Menurut Kecamatan Selama Tahun

2013 Dapat Dilihat Pada Lampiran Tabel 70).

Page 124: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

104

B. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan diperlukan pembiayaan,

baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta.

Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah terdiri atas : (1). APBD

Kesehatan , dan (2). APBN yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK),

JAMKESMAS, dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Pada tahun 2013 total

anggaran Kesehatan sebesar Rp. 133,573,949,031 dengan rincian APBD Kesehatan

Kabupaten, sebesar Rp. 99,441,549,031, APBN Kesehatan sebesar Rp. 34,132,400,000

(Dana Tugas Pembantuan/TP DINKES Rp. 3.074.000.000, Jamkesmas

Rp.3.207.043.000, BOK Rp. 2.574.000.000, TP BRSUD Luwuk Rp. 29,500,000,000, DAK

BRSUD Luwuk Rp. 1,558,400,000 , dan APBD BRSUD Luwuk Rp. 42,770,795,635),

Rincian Anggaran Kesehatan Kabupaten Banggai Tahun 2013 Dapat Dilihat Pada

Lampiran Tabel 81.

Gambar 53. Alokasi Anggaran Kesehatan Terhadap APBD Kab.Banggai Tahun 2008-2013

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dihitung anggaran kesehatan perkapita

pada tahun 2013 dengan membandingkan jumlah penduduk Kabupaten Banggai

dengan total anggaran. Maka total anggaran kesehatan perkapita tahun 2013 sebesar

Rp. 389,770.47 sedangkan persentase total anggaran terhadap APBD adalah 9,2 %.

Page 125: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

105

Proporsi anggaran kesehatan menurut sumbernya pada tahun 2013 dapat

digambarkan seperti pada gambar 54 berikut ini :

Gambar 54. Proporsi Anggaran Kesehatan Kab. Banggai Tahun 2013

C. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan

yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat,

yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit.Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan

pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun

masyarakat. Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah,

tetapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi

ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun yang

bekerja di sektor swasta perlu diketahui. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau

keterampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.

Amanat Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada

pasal 21 menyebutkan bahwa Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,

pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka

penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dalam Peraturan Presiden nomor 72 Tahun

Page 126: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

106

2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa untuk melaksanakan

upaya kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya

manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya serta

terdistribusi secara adil dan merata. Sumber daya manusia kesehatan termasuk

diantaranya kelompok tenaga kesehatan, yang terdiri dari tenaga medis, tenaga

kefarmasian, tenaga keperawatan dan kebidanan, tenaga kesehatan masyarakat,

tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian

medis, dan tenaga kesehatan lainnya.

1. Tenaga Kesehatan di Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pada tahun 2013 di Kabupaten Banggai, jumlah tenaga kesehatan (medis,

perawat dan bidan, farmasi, gizi, teknisi medis, sanitasi serta kesehatan masyarakat)

adalah 1.360 tenaga, tersebar di unit-unit pelayanan kesehatan yakni Puskesmas

(termasuk pustu dan polindes), rumah sakit, institusi Akper/Dinas Kesehatan dan

Sarana Kesehatan Lain. Jumlah tenaga kesehatan di kabupaten Banggai tahun 2008 –

2013 dapat dilihat pada gambar 55 Gambar tersebut menunjukkan bahwa terjadi

kecenderungan peningkatan jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Banggai dari

1.063 tenaga kesehatan tahun 2012 menjadi 1360 tenaga kesehatan pada tahun 2013.

Gambar 55. Jumlah Tenaga Kesehatan Kab.Banggai Tahun 2008 - 2013

Page 127: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

107

2. Jumlah Rasio dan Tenaga Kesehatan

Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan

adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan di masyarakat.

Menurut pendataan Seksi PSDMK, pada tahun 2013 jumlah SDM Kesehatan yang

tercatat sebanyak 1.360 orang yang terdiri atas 1.231 tenaga kesehatan dan 129

tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri atas 82 tenaga medis, 498 perawat,

364 bidan, 48 tenaga farmasi, dan 239 tenaga kesehatan lainnya.

Gambar 56. Persebaran Nakes Berdasarkan Unit Kerja Kab. Banggai Tahun 2013

Persebaran tenaga kesehatan menurut profesi dan unit kerja dapat dilihat

pada gambar 56 dan 57, sedangkan untuk Rasio tenaga kesehatan per 100.000 tahun

2013 penduduk untuk masing-masing profesi kesehatan dapat dilihat pada tabel 13.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Banggai, hingga

saat ini telah terdistribusi sejumlah tenaga pada berbagai institusi kesehatan. Tenaga

kesehatan yang terdistribusi tersebut terserap paling banyak pada Puskesmas

(termasuk Pustu dan Polindes) 70 %, kemudian Dinkes sebesar 22%, lalu RS, Klinik

sebesar 7 %, dan AKPER 1 %, (Rincian persebaran tenaga kesehatan berdasarkan

unit kerja dapat dilihat pada Lampiran Tabel 73,74,75,76,77, 78,79,80 dan 81).

Page 128: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

108

Gambar 57. Persebaran Nakes Berdasarkan Profesi Kab. Banggai Tahun 2013

Rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk tahun

2013 dapat dilihat pada tabel 13 berikut :

Tabel 13. Jumlah, Persentase dan Rasio Per 100.000 Penduduk Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Profesinya Tahun 2013

No. JENIS TENAGA JUMLAH PERSENTASERASIO NAKES

PER 100.OOO PENDUDUKSTANDART

1 Dokter Umum 59 4.1 18.6 40

2 Dokter Gigi 15 1.0 4.7 11

3 Dokter Spesialis 25 1.7 7.9 6

4 Perawat 652 45.3 205.3 117

5 Bidan 384 26.7 120.9 100

6 Apoteker 17 1.2 5.4 10

7 Tenaga Teknis Farmasi 34 2.4 10.7 30

8 Kesmas 131 9.1 41.2 40

9 Sanitarian 55 3.8 17.3 40

10 Nutrisionis/Ahli Gizi 34 2.4 10.7 22

11 Teknisi Medis 34 2.4 10.7

1440 100.0Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Banggai,2013

Jumlah

Page 129: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

109

Berbagai upaya kesehatan telah dilakukan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Pengembangan dan peningkatan upaya kesehatan tetap

dilakukan malalui berbagai program-program pembangunan di bidang kesehatan

sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi di bidang kesehatan.

Dari pemaparan menurut bab demi bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan

bahwa secara umum terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten

Banggai di tahun 2013 yang sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi

serta kondisi umum masyarakat Kabupaten Banggai. Hasil ini tentu saja perlu

disosialisasikan/dikomunikasikan baik ke pimpinan maupun secara horizontal ke

lintas sektor terkait dan masyarakat.

Seperti diketahui bersama bahwa Informasi yang disiapkan dengan baik di unit

-unit kesehatan akan membantu pembuatan keputusan dalam unit kesehatan tersebut

karena dapat berfungsi sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Hasil

-hasil yang disajikan dalam Profil kesehatan Kabupaten Banggai ini tentu saja akan

menjadi informasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan baik oleh jajaran

kesehatan maupun oleh lintas sektor dan masyarakat.

Disadari bahwa perkembangan sistem informasi kesehatan sangatlah cepat,

tidak hanya disebabkan karena perubahan teknologi informasi yang sedemikian

pesatnya, akan tetapi juga metode-metode pemanfaatan data untuk pengelolaan

pelayanan kesehatan dan sumber daya ke-sehatan selalu mengalami perkembangan.

Efisiensi dalam pengelolaan informasi kesehatan menjadi sangat penting karena

menyangkut pengendalian biaya pelayanan kesehatan dan efisiensi waktu. Dalam hal

ini, pemanfaatan data dalam pengelolaan kasus klinis untuk level individu maupun

dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mutlak diperlukan.

Seiring dengan perkembangan sistem informasi, kebutuhan data/informasi

yang akurat makin meningkat, namun ternyata sistem informasi yang ada saat ini

Page 130: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

110

masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu

Berbagai permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem

informasi kesehatan saat ini. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab bersama untuk

memperbaiki /melengkapi bahkan menyempurnakan sistem yang ada saat ini menjadi

sesuatu yang optimal yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak.

Data dan informasi yang terdapat dalam Profil Kesehatan Kabupaten Banggai

ini adalah berdasarkan pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Kesehatan (PERMENKES 741 tahun 2008) sebagai penilaian kinerja

pembangunan kesehatan Kabupaten Banggai.

Page 131: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

111

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Nuhon 1,107.00 20 20 18,933 2,682 7.06 17.10

2 Simpang Raya 243.69 12 12 14,391 2,680 5.37 59.05

3 Bunta 579.00 18 4 22 19,345 2,674 7.23 33.41

4 Lobu 138.44 10 10 3,541 2,672 1.33 25.58

5 Pagimana 957.34 30 3 33 23,515 2,695 8.73 24.56

6 Bualemo 862.00 20 20 17,963 2,682 6.70 20.84

7 Balantak Utara 143.60 10 10 4,238 3713 1.14 29.51

8 Balantak 196.46 10 3 13 5,649 3,735 1.51 28.75

9 Balantak Selatan 146.50 11 11 4,737 2,673 1.77 32.33

10 Mantoh 226.00 10 10 6,891 4325 1.59 30.49

11 Lamala 220.66 12 12 6,389 4210 1.52 28.95

12 Masama 231.64 14 14 11,144 2,676 4.16 48.11

13 Luwuk Timur 216.30 13 13 11,185 2,675 4.18 51.71

14 Luwuk Utara 246.08 9 2 11 16,301 6619 2.46 66.24

15 Luwuk 72.82 2 8 10 35,823 11362 3.15 491.94

16 Luwuk selatan 119.80 1 9 10 21,792 7879 2.77 181.90

17 Nambo 169.70 5 6 11 8,081 4736 1.71 47.62

18 Kintom 428.72 11 3 14 10,024 5,030 1.99 23.38

19 Batui 1,062.36 7 7 14 15,590 2,669 5.84 14.67

20 Batui Selatan 327.97 10 10 13,608 2,672 5.09 41.49

21 Moilong 221.64 17 17 19,155 2,679 7.15 86.42

22 Toili 761.31 24 1 25 32,490 2,686 12.10 42.68

23 Toili Barat 993.67 17 17 21,914 2,679 8.18 22.05

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,672.7 293 46 339 342,699 89,103 3.85 35

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN

DESA +

KELURAHAN

Page 132: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

112

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 18,371 17,094 35,465 107.47

2 5 - 9 20,018 18,996 39,014 105.38

3 10 - 14 17,536 16,538 34,074 106.03

4 15 - 19 14,508 13,945 28,453 104.04

5 20 - 24 13,972 13,800 27,772 101.25

6 25 - 29 15,591 15,859 31,450 98.31

7 30 - 34 14,886 14,670 29,556 101.47

8 35 - 39 14,082 13,512 27,594 104.22

9 40 - 44 11,516 11,145 22,661 103.33

10 45 - 49 9,539 8,902 18,441 107.16

11 50 - 54 7,853 7,325 15,178 107.21

12 55 - 59 5,493 5,279 10,772 104.05

13 60 - 64 4,216 4,178 8,394 100.91

14 65 - 69 2,997 2,866 5,863 104.57

15 70 - 74 2,041 2,020 4,061 101.04

16 75+ 1,986 1,965 3,951 101.07

JUMLAH 174,605 168,094 342,699 103.87

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 56

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 133: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

113

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 139,144 134,359 273,503

2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS

YANG MELEK HURUF0 0.00 0.00 0.00

3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0.00 0.00 0.00

b. SD/MI 0 0.00 0.00 0.00

c. SMP/ MTs 0 0.00 0.00 0.00

d. SMA/ MA 0 0.00 0.00 0.00

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0.00 0.00 0.00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0.00 0.00 0.00

g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0.00 0.00 0.00

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0.00 0.00 0.00

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0.00 0.00 0.00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banggai

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

Page 134: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

114

TABEL 4

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 74 1 75 77 3 80 151 4 155

Saiti 92 0 92 78 2 80 170 2 172

2 Simpang Raya Simpang Raya 40 0 40 38 0 38 78 0 78

3 Bunta Bunta 161 0 161 171 2 173 332 2 334

Toima 42 2 44 40 1 41 82 3 85

4 Lobu Lobu 21 2 23 33 0 33 54 2 56

5 Pagimana Pagimana 213 5 218 188 3 191 401 8 409

6 Bualemo Bualemo 124 2 126 127 2 129 251 4 255

Tikupon 31 0 31 43 0 43 74 0 74

7 Balantak Utara Teku 21 1 22 30 0 30 51 1 52

8 Balantak Balantak 40 5 45 44 0 44 84 5 89

9 Balantak Selatan Tongke 42 3 45 40 7 47 82 10 92

10 Mantok Mantok 44 1 45 53 0 53 97 1 98

11 Lamala Bonebobakal 52 2 54 63 1 64 115 3 118

12 Masama Tangeban 81 0 81 103 0 103 184 0 184

13 Luwuk Timur Hunduhon 126 0 126 135 0 135 261 0 261

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 315 2 317 311 2 313 626 4 630

16 Luwuk selatan Luwuk 363 8 371 358 5 363 721 13 734

17 Nambo 0 0 0 0 0

18 Kintom Kintom 118 3 121 111 0 111 229 3 232

19 Batui Batui 138 2 140 170 0 170 308 2 310

20 Batui Selatan Sinorang 128 0 128 184 3 187 312 3 315

21 Moilong Toili I 171 7 178 148 1 149 319 8 327

22 Toili Toili II 289 3 292 271 8 279 560 11 571

23 Toili Barat Toili III 198 1 199 199 4 203 397 5 402

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,924 50 2,974 3,015 44 3,059 5,939 94 6,033

16.8 14.4 15.6

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMASHIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

Page 135: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

115

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Nuhon Nuhon 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 2

Saiti 0 2 0 2 1 1 0 1 1 3 0 3

2 Simpang Raya Simpang Raya 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2 0 2

3 Bunta Bunta 1 1 0 1 2 3 0 3 3 4 0 4

Toima 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

4 Lobu Lobu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Pagimana Pagimana 4 5 0 5 5 6 0 6 9 11 0 11

6 Bualemo Bualemo 3 3 0 3 0 0 0 0 3 3 0 3

Tikupon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Balantak Balantak 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2 0 2

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Mantok Mantok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

12 Masama Tangeban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 1 1 0 1 3 3 0 3 4 4 0 4

16 Luwuk selatan Luwuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kintom Kintom 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Batui Batui 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

20 Batui Selatan Sinorang 3 3 0 3 3 3 0 3 6 6 0 6

21 Moilong Toili I 1 2 0 2 0 2 0 2 1 4 0 4

22 Toili Toili II 3 3 0 3 2 2 0 2 5 5 0 5

23 Toili Barat Toili III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 26 0 26 17 23 0 23 39 49 0 49

8 9 0 9 6 8 0 8 7 8 0 8

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

NEONATAL BAYI ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITABALITA

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BALITA NEONATA

LBAYI

ANAK

BALITABALITA

NEONATA

L

Page 136: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

116

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Nuhon Nuhon 151 1 1 2 0 0 0 1 1 2

Saiti 170 0 0 0 0 0 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 78 0 0 1 1 0 1 0 1

3 Bunta Bunta 332 0 0 0 0 0 0 0

Toima 82 0 2 2 0 0 2 0 2

4 Lobu Lobu 54 0 0 0 0 0 0 0

5 Pagimana Pagimana 401 0 0 0 0 0 0 0

6 Bualemo Bualemo 251 0 0 0 0 0 0 0

Tikupon 74 0 0 0 0 0 0 0

7 Balantak Utara Teku 51 0 0 0 0 0 0 0

8 Balantak Balantak 84 0 0 1 1 0 0 1 1

9 Balantak Selatan Tongke 82 0 0 0 0 0 0 0

10 Mantok Mantok 97 0 0 0 0 0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 115 0 0 0 0 0 0 0

12 Masama Tangeban 184 0 0 0 0 0 0 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 261 0 1 1 0 0 1 0 1

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 626 2 2 0 0 0 2 0 2

16 Luwuk selatan Luwuk 721 0 1 1 2 0 0 1 1 2

17 Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kintom Kintom 229 0 0 0 0 0 0 0

19 Batui Batui 308 0 0 1 1 0 0 1 1

20 Batui Selatan Sinorang 312 0 0 0 0 0 0 0

21 Moilong Toili I 319 0 0 0 0 0 0 0

22 Toili Toili II 560 0 0 1 1 0 1 0 1

23 Toili Barat Toili III 397 0 0 0 0 0 0 0

5,939 0 3 1 4 0 4 1 5 0 2 2 4 0 9 4 13

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 219

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

LAHIR HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

Page 137: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

117

TABEL 7

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Nuhon Nuhon 6,826 6,427 13,253 9 75.00 3 25.00 12 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

Saiti 2,926 2,754 5,680 5 83 1 16.67 6 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 7,432 6,959 14,391 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

3 Bunta Bunta 8,887 8,524 17,411 27 79 7 20.59 34 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

Toima 987 947 1,934 4 67 2 33.33 6 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 1,770 1,771 3,541 2 50 2 50.00 4 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana 11,939 11,576 23,515 16 73 6 27.27 22 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo 8,267 7,899 16,166 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

Tikupon 919 878 1,797 3 75 1 25.00 4 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku 2,105 2,133 4,238 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

8 Balantak Balantak 2,866 2,783 5,649 13 68 6 31.58 19 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke 2,463 2,274 4,737 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

10 Mantok Mantok 3,553 3,338 6,891 6 75 2 25.00 8 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 3,241 3,148 6,389 7 64 4 36.36 11 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

12 Masama Tangeban 5,681 5,463 11,144 3 60 2 40.00 5 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

13 Luwuk Timur Hunduhon 5,813 5,372 11,185 6 60 4 40.00 10 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 29,889 30,316 60,205 35 67 17 32.69 52 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk 11,008 10,784 21,792 12 52 11 47.83 23 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

17 Nambo

18 Kintom Kintom 4,954 5,070 10,024 4 36 7 63.64 11 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

19 Batui Batui 7,894 7,696 15,590 2 100 0 0.00 2 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

20 Batui Selatan Sinorang 7,018 6,590 13,608 11 73 4 26.67 15 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

21 Moilong Toili I 9,893 9,262 19,155 18 69 8 30.77 26 #DIV/0! #DIV/0! 0 1 #DIV/0!

22 Toili Toili II 16,828 15,662 32,490 19 66 10 34.48 29 #DIV/0! #DIV/0! 0 1 #DIV/0!

23 Toili Barat Toili III 11,446 10,468 21,914 4 67 2 33.33 6 #DIV/0! #DIV/0! 0 1 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 174,605 168,094 342,699 206 68 99 32 305 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 3 #DIV/0!

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 60.11 28.89 89.00

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 342699

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK

0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU BTA+

L PL+P

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

Page 138: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

118

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 90 9 3 12 #DIV/0! #DIV/0! 13.33

Saiti 10 5 1 6 #DIV/0! #DIV/0! 60.00

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Bunta Bunta 231 27 7 34 #DIV/0! #DIV/0! 14.72

Toima 70 4 2 6 #DIV/0! #DIV/0! 8.57

4 Lobu Lobu 80 2 2 4 #DIV/0! #DIV/0! 5.00

5 Pagimana Pagimana 251 16 6 22 #DIV/0! #DIV/0! 8.76

6 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Tikupon 40 3 1 4 #DIV/0! #DIV/0! 10.00

7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 Balantak Balantak 219 13 6 19 #DIV/0! #DIV/0! 8.68

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

10 Mantok Mantok 120 6 2 8 #DIV/0! #DIV/0! 6.67

11 Lamala Bonebobakal 80 7 4 11 #DIV/0! #DIV/0! 13.75

12 Masama Tangeban 101 3 2 5 #DIV/0! #DIV/0! 4.95

13 Luwuk Timur Hunduhon 81 6 4 10 #DIV/0! #DIV/0! 12.35

14 Luwuk Utara 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 481 35 17 52 #DIV/0! #DIV/0! 10.81

16 Luwuk selatan Luwuk 200 12 11 23 #DIV/0! #DIV/0! 11.50

17 Nambo 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

18 Kintom Kintom 138 4 7 11 #DIV/0! #DIV/0! 7.97

19 Batui Batui 39 2 0 2 #DIV/0! #DIV/0! 5.13

20 Batui Selatan Sinorang 170 11 4 15 #DIV/0! #DIV/0! 8.82

21 Moilong Toili I 250 18 8 26 #DIV/0! #DIV/0! 10.40

22 Toili Toili II 260 19 10 29 #DIV/0! #DIV/0! 11.15

23 Toili Barat Toili III 81 4 2 6 #DIV/0! #DIV/0! 7.41

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2,992 206 99 305 #DIV/0! #DIV/0! 10.19

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

Page 139: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

119

TABEL 9

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Nuhon Nuhon 9 3 12 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

Saiti 5 1 6 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

3 Bunta Bunta 27 7 34 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

Toima 4 2 6 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

4 Lobu Lobu 2 2 4 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

5 Pagimana Pagimana 16 6 22 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

6 Bualemo Bualemo 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

Tikupon 3 1 4 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

7 Balantak Utara Teku 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

8 Balantak Balantak 13 6 19 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

10 Mantok Mantok 6 2 8 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

11 Lamala Bonebobakal 7 4 11 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

12 Masama Tangeban 3 2 5 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 6 4 10 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

14 Luwuk Utara 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

15 Luwuk Kampung Baru 35 17 52 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

16 Luwuk selatan Luwuk 12 11 23 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

17 Nambo 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

18 Kintom Kintom 4 7 11 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

19 Batui Batui 2 0 2 0.00 #DIV/0! 0 0.00 0.00 #DIV/0! 0 0.00 0.00 #DIV/0! 0.00 0

20 Batui Selatan Sinorang 11 4 15 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

21 Moilong Toili I 18 8 26 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

22 Toili Toili II 19 10 29 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

23 Toili Barat Toili III 4 2 6 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 206 99 305 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 0 0

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA

PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

ANGKA

KEBERHASILAN

PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 140: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

120

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Nuhon Nuhon 998 - - 100 18 #DIV/0! 5 #DIV/0! 23 23.0

Saiti 887 - - 89 17 #DIV/0! 12 #DIV/0! 29 32.7

2 Simpang Raya Simpang Raya 1,435 - - 144 1 #DIV/0! 1 #DIV/0! 2 1.4

3 Bunta Bunta 1,493 - - 149 58 #DIV/0! 32 #DIV/0! 90 60.3

Toima 455 - - 46 20 #DIV/0! 23 #DIV/0! 43 94.5

4 Lobu Lobu 352 - - 35 8 #DIV/0! 9 #DIV/0! 17 48.3

5 Pagimana Pagimana 2,302 - - 230 54 #DIV/0! 37 #DIV/0! 91 39.5

6 Bualemo Bualemo 1,397 - - 140 29 #DIV/0! 29 #DIV/0! 58 41.5

Tikupon 465 - - 47 2 #DIV/0! 1 #DIV/0! 3 6.5

7 Balantak Utara Teku 422 - - 42 11 #DIV/0! 5 #DIV/0! 16 37.9

8 Balantak Balantak 562 - - 56 43 #DIV/0! 46 #DIV/0! 89 158.4

9 Balantak Selatan Tongke 465 - - 47 9 #DIV/0! 6 #DIV/0! 15 32.3

10 Mantok Mantok 690 - - 69 7 #DIV/0! 4 #DIV/0! 11 15.9

11 Lamala Bonebobakal 629 - - 63 8 #DIV/0! 6 #DIV/0! 14 22.3

12 Masama Tangeban 1,125 - - 113 28 #DIV/0! 22 #DIV/0! 50 44.4

13 Luwuk Timur Hunduhon 1,115 - - 112 23 #DIV/0! 17 #DIV/0! 40 35.9

14 Luwuk Utara - - - - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 3,644 - - 364 99 #DIV/0! 64 #DIV/0! 163 44.7

16 Luwuk selatan Luwuk 4,139 - - 414 84 #DIV/0! 58 #DIV/0! 142 34.3

17 Nambo - - - - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 1,376 - - 138 24 #DIV/0! 14 #DIV/0! 38 27.6

19 Batui Batui 1,559 - - 156 39 #DIV/0! 28 #DIV/0! 67 43.0

20 Batui Selatan Sinorang 1,354 - - 135 31 #DIV/0! 44 #DIV/0! 75 55.4

21 Moilong Toili I 1,915 - - 192 27 #DIV/0! 37 #DIV/0! 64 33.4

22 Toili Toili II 3,248 - - 325 63 #DIV/0! 47 #DIV/0! 110 33.9

23 Toili Barat Toili III 2,204 - - 220 36 #DIV/0! 27 #DIV/0! 63 28.6

JUMLAH (KAB/KOTA) - - 34,231 - - 3,423 739 #DIV/0! 574 #DIV/0! 1,313 38.4

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

Page 141: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

121

TABEL 11

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P

PROPORSI

KELOMPO

K UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPO

K UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPO

K UMUR

L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 < 1 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

2 1 - 4 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

3 5 - 14 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

4 15 - 19 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

5 20 - 29 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

6 30 - 39 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

7 40 - 49 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

8 50 - 59 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

H I V

NO KELOMPOK UMUR

Page 142: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

122

TABEL 12

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Januari 273 6 279 273 100.00 6 100.00 279 100.00 1 0.37 0 0.00 1 0.36

2 Februari 128 10 138 128 100.00 10 100.00 138 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 Maret 262 14 276 262 100.00 14 100.00 276 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

4 April 174 10 184 174 100.00 10 100.00 184 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 Mei 265 10 275 265 100.00 10 100.00 275 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

6 Juni 296 3 299 296 100.00 3 100.00 299 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

7 Juli 241 18 259 241 100.00 18 100.00 259 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

8 Agustus 226 9 235 226 100.00 9 100.00 235 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

9 September 223 23 246 223 100.00 23 100.00 246 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

10 Oktober 204 10 214 204 100.00 10 100.00 214 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

11 November 274 17 291 274 100.00 17 100.00 291 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

12 Desember 275 14 289 275 100.00 14 100.00 289 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

JUMLAH 2,841 144 2,985 2,841 100.00 144 100.00 2,985 100.00 1 0.04 0 - 1 0.03

Sumber: Unit Transfusi Darah Kabupaten Banggai

P L + P

JUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP

HIV

L P

POSITIF HIV

L + P L

Page 143: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

123

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Nuhon Nuhon 6,826 6,427 13,253 6 6 284 6 100 6 100 12 4

Saiti 2,926 2,754 5,680 13 19 122 13 100 19 100 32 26

2 Simpang Raya Simpang Raya 7,432 6,959 14,391 19 5 308 19 100 5 100 24 8

3 Bunta Bunta 8,887 8,524 17,411 18 20 373 18 100 20 100 38 10

Toima 987 947 1,934 4 10 41 4 100 10 100 14 34

4 Lobu Lobu 1,770 1,771 3,541 18 17 76 18 100 17 100 35 46

5 Pagimana Pagimana 11,939 11,576 23,515 65 42 503 65 100 42 100 107 21

6 Bualemo Bualemo 8,267 7,899 16,166 7 17 346 7 100 17 100 24 7

Tikupon 919 878 1,797 6 6 38 6 100 6 100 12 31

7 Balantak Utara Teku 2,105 2,133 4,238 3 46 91 3 100 2 4 5 5

8 Balantak Balantak 2,866 2,783 5,649 2 3 121 2 100 3 100 5 4

9 Balantak Selatan Tongke 2,463 2,274 4,737 5 1 101 5 100 1 100 6 6

10 Mantok Mantok 3,553 3,338 6,891 13 6 147 13 100 6 100 19 13

11 Lamala Bonebobakal 3,241 3,148 6,389 15 3 137 15 100 3 100 18 13

12 Masama Tangeban 5,681 5,463 11,144 34 9 238 34 100 9 100 43 18

13 Luwuk Timur Hunduhon 5,813 5,372 11,185 20 3 239 20 100 3 100 23 10

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 29,889 30,316 60,205 76 22 1,288 76 100 22 100 98 8

16 Luwuk selatan Luwuk 11,008 10,784 21,792 24 16 466 24 100 16 100 40 9

17 Nambo

18 Kintom Kintom 4,954 5,070 10,024 31 12 215 31 100 12 100 43 20

19 Batui Batui 7,894 7,696 15,590 34 17 334 34 100 17 100 51 15

20 Batui Selatan Sinorang 7,018 6,590 13,608 9 10 291 9 100 10 100 19 7

21 Moilong Toili I 9,893 9,262 19,155 9 8 410 9 100 8 100 17 4

22 Toili Toili II 16,828 15,662 32,490 51 14 695 51 100 14 100 65 9

23 Toili Barat Toili III 11,446 10,468 21,914 60 14 469 60 100 14 100 74 16

JUMLAH (KAB/KOTA) 174,605 168,094 342,699 542 326 7,334 542 100.0 282 86.6 824 11.2

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIARE

JUMLAH PERKIRAAAN

KASUS

DIARE DITANGANI

Page 144: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

124

TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 0 0 0 0 1 1 0 1 1

Saiti 0 0 0 1 0 1 1 0 1

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Bunta Bunta 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Toima 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Lobu Lobu 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Pagimana Pagimana 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Bualemo Bualemo 0 0 0 2 0 2 2 0 2

Tikupon 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Balantak Balantak 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Mantok Mantok 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 0 0 0 1 0 1 1 0 1

12 Masama Tangeban 0 0 0 1 0 1 1 0 1

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 0 0 0 2 0 2 2 0 2

16 Luwuk selatan Luwuk 0 2 2 2 0 2 2 2 4

17 Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kintom Kintom 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Batui Batui 0 0 0 1 0 1 1 0 1

20 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 Moilong Toili I 0 0 0 1 0 1 1 0 1

22 Toili Toili II 2 0 2 1 1 2 3 1 4

23 Toili Barat Toili III 0 0 0 2 0 2 2 0 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 4 14 2 16 16 4 20

PROPORSI JENIS KELAMIN 50.00 50.00 87.50 12.50 80.00 20.00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 4.67 1.17 5.84

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

Page 145: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

125

TABEL 15

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Nuhon Nuhon - 1 1 1 100.00 1 100

Saiti 1 - 1 - 0.00 - 0

2 Simpang Raya Simpang Raya - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

3 Bunta Bunta - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

Toima - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

4 Lobu Lobu - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo 2 - 2 - 0.00 - 0

Tikupon - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

8 Balantak Balantak - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

10 Mantok Mantok - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 1 - 1 - 0.00 - 0

12 Masama Tangeban 1 - 1 - 0.00 - 0

13 Luwuk Timur Hunduhon - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

14 Luwuk Utara - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 2 - 2 - 0.00 - 0

16 Luwuk selatan Luwuk 2 2 4 1 25.00 - 0

17 Nambo - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

18 Kintom Kintom - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

19 Batui Batui 1 - 1 - 0.00 - 0

20 Batui Selatan Sinorang - - - - #DIV/0! - #DIV/0!

21 Moilong Toili I 1 - 1 - 0.00 - 0

22 Toili Toili II 3 1 4 - 0.00 - 0

23 Toili Barat Toili III 2 - 2 - 0.00 - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 4 20 2 10.00 1 5

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 146: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

126

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 0 0 0 0 0

Saiti 0 0 0 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 0

3 Bunta Bunta 0 0 0 0 0

Toima 0 0 0 0 0

4 Lobu Lobu 0 0 0 0 0

5 Pagimana Pagimana 0 0 0 0 0

6 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 0

Tikupon 0 0 0 0 0

7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 0

8 Balantak Balantak 0 0 0 0 0

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0

10 Mantok Mantok 0 0 0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 0 0 0 0 0

12 Masama Tangeban 0 0 0 0 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 0

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 0 0 0 0 0

16 Luwuk selatan Luwuk 0 2 2 2 0 2

17 Nambo 0 0 0 0 0

18 Kintom Kintom 0 0 0 0 0

19 Batui Batui 0 0 0 0 0

20 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0 0

21 Moilong Toili I 0 0 0 0 0

22 Toili Toili II 0 0 0 0 0

23 Toili Barat Toili III 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 0 2 2 0 2

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.1 0.0 0.1

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

Page 147: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

127

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Nuhon Nuhon 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 #DIV/0! 0 0 0

Saiti 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 0 #DIV/0! 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Bunta Bunta 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Toima 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 1 50 #DIV/0! 1 50

Tikupon 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

8 Balantak Balantak 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Mantok Mantok 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 0 #DIV/0! 0 0

12 Masama Tangeban 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 #DIV/0! 1 100

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 0 #DIV/0! 0 0

16 Luwuk selatan Luwuk 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100 2 100 2 0 2 2 100 #DIV/0! 2 100

17 Nambo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

19 Batui Batui 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 #DIV/0! 1 100

20 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

21 Moilong Toili I 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 0 #DIV/0! 0 0

22 Toili Toili II 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100 1 1 2 1 100 1 100 2 100

23 Toili Barat Toili III 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 0 #DIV/0! 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 4 2 100.0 2 100.0 4 100.0 14 2 16 6 43 1 50 7 44

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

X = tahun data.

PENDERITA MBL + P

RFT MB

L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + PPENDERITA PB

Page 148: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

128

TABEL 18

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 Nuhon Nuhon

Saiti

2 Simpang Raya Simpang Raya

3 Bunta Bunta

Toima

4 Lobu Lobu

5 Pagimana Pagimana

6 Bualemo Bualemo

Tikupon

7 Balantak Utara Teku

8 Balantak Balantak

9 Balantak Selatan Tongke

10 Mantok Mantok

11 Lamala Bonebobakal

12 Masama Tangeban

13 Luwuk Timur Hunduhon

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru

16 Luwuk selatan Luwuk 1

17 Nambo

18 Kintom Kintom

19 Batui Batui

20 Batui Selatan Sinorang

21 Moilong Toili I

22 Toili Toili II

23 Toili Barat Toili III

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:108,553

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 149: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

129

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Nuhon Nuhon 0 0 0 0

Saiti 0 0 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0

3 Bunta Bunta 0 0 0 0

Toima 0 0 0 0

4 Lobu Lobu 0 0 0 0

5 Pagimana Pagimana 0 0 0 0

6 Bualemo Bualemo 0 0 0 0

Tikupon 0 0 0 0

7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0

8 Balantak Balantak 0 0 0 0

9 Balantak Selatan Tongke 0 1 1 0 0

10 Mantok Mantok 0 0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 0 0 0 1 1 1

12 Masama Tangeban 0 0 0 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0 0

14 Luwuk Utara 0 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 0 0 0 0

16 Luwuk selatan Luwuk 0 0 0 0

17 Nambo 0 0 0 0

18 Kintom Kintom 0 0 0 0

19 Batui Batui 0 0 0 0

20 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0

21 Moilong Toili I 0 0 0 0

22 Toili Toili II 1 1 0 0 0

23 Toili Barat Toili III 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1

CASE FATALITY RATE (%) 0.00 #DIV/0! 100.00

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

Page 150: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

130

TABEL 20

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Nuhon Nuhon 11 8 19 0 0

Saiti 0 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 1 0 1 0 0

3 Bunta Bunta 2 4 6 0 11 22 33

Toima 0 0 0

4 Lobu Lobu 0 0 2 1 3

5 Pagimana Pagimana 3 1 4 0 0

6 Bualemo Bualemo 0 0 0

Tikupon 0 0 0

7 Balantak Utara Teku 0 0 0

8 Balantak Balantak 0 0 1 1

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0

10 Mantok Mantok 0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 0 0 0

12 Masama Tangeban 0 0 2 2

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 0

14 Luwuk Utara 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 4 7 11 0 8 3 11

16 Luwuk selatan Luwuk 11 18 29 0 1 1

17 Nambo 0 0 0

18 Kintom Kintom 1 4 5 0 0

19 Batui Batui 5 17 22 0 0

20 Batui Selatan Sinorang 1 1 0 3 3

21 Moilong Toili I 2 2 0 0

22 Toili Toili II 0 0 3 1 4

23 Toili Barat Toili III 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 39 61 100 0 0 0 0 29 29 58

CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 151: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

131

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Saiti 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Bunta Bunta 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Toima 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Lobu Lobu 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Tikupon 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 Balantak Balantak 1 1 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

10 Mantok Mantok 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 1 2 3 0 1 1 0.0 50.0 33.3

12 Masama Tangeban 0 1 1 0 #DIV/0! 0.0 0.0

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

14 Luwuk Utara 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 16 11 27 0 0 0 0.0 0.0 0.0

16 Luwuk selatan Luwuk 7 6 13 0 0 0 0.0 0.0 0.0

17 Nambo 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

18 Kintom Kintom 1 4 5 0 0 0 0.0 0.0 0.0

19 Batui Batui 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

20 Batui Selatan Sinorang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

21 Moilong Toili I 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

22 Toili Toili II 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

23 Toili Barat Toili III 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 26 25 51 0 1 1 #DIV/0! 4.0 2.0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 7.6 7.3 14.9

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 152: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

132

TABEL 22

KABUPATEN/KOTA

TAHUN

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Nuhon Nuhon 0 - 86 #DIV/0! 61 #DIV/0! 147 #DIV/0! 0 0 0 0

Saiti 0 - 35 #DIV/0! 25 #DIV/0! 60 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 - 67 #DIV/0! 38 #DIV/0! 105 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

3 Bunta Bunta 0 - 92 #DIV/0! 71 #DIV/0! 163 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

Toima 0 - 13 #DIV/0! 9 #DIV/0! 22 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

4 Lobu Lobu 0 - 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! 0.00

5 Pagimana Pagimana 0 - 2 #DIV/0! 5 #DIV/0! 7 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

6 Bualemo Bualemo 0 - 11 #DIV/0! 1 #DIV/0! 12 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

Tikupon 0 - 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! 0.00

7 Balantak Utara Teku 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 Balantak Balantak 0 - - #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0.00 0.00

9 Balantak Selatan Tongke 0 - 12 #DIV/0! 7 #DIV/0! 19 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

10 Mantok Mantok 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 0 - 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! 0.00

12 Masama Tangeban 0 - 4 #DIV/0! - #DIV/0! 4 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! 0.00

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 - 30 #DIV/0! 31 #DIV/0! 61 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk 0 - 2 #DIV/0! - #DIV/0! 2 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! 0.00

17 Nambo

18 Kintom Kintom 0 - 11 #DIV/0! 4 #DIV/0! 15 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

19 Batui Batui 0 - 14 #DIV/0! 14 #DIV/0! 28 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

20 Batui Selatan 0 - 20 #DIV/0! 10 #DIV/0! 30 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

21 Moilong Toili I 0 - 26 #DIV/0! 9 #DIV/0! 35 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

22 Toili Toili II 0 - 30 #DIV/0! 14 #DIV/0! 44 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

23 Toili Barat Toili III 0 - 174 #DIV/0! 116 #DIV/0! 290 #DIV/0! 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - 632 #DIV/0! 416 #DIV/0! 1,048 #DIV/0! 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

Page 153: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

133

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Nuhon Nuhon 0 0

Saiti 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0

3 Bunta Bunta 1 1 2 1 1 2

Toima 0 0

4 Lobu Lobu 0 0

5 Pagimana Pagimana 0 0

6 Bualemo Bualemo 0 0

Tikupon 0 0

7 Balantak Utara Teku 0 1 1

8 Balantak Balantak 0 1 1

9 Balantak Selatan Tongke 0 0

10 Mantok Mantok 0 0

11 Lamala Bonebobakal 0 0

12 Masama Tangeban 0 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0

14 Luwuk Utara 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 0 0

16 Luwuk selatan Luwuk 0 0

17 Nambo 0 0

18 Kintom Kintom 0 1 1

19 Batui Batui 0 0

20 Batui Selatan 0 0

21 Moilong Toili I 0 0

22 Toili Toili II 0 0

23 Toili Barat Toili III 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 2 3 5

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 1 1 1

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 154: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

134

TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 0 140 #DIV/0! 189 #DIV/0! 329 #DIV/0!

Saiti 0 164 #DIV/0! 203 #DIV/0! 367 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Bunta Bunta 0 76 #DIV/0! 101 #DIV/0! 177 #DIV/0!

Toima 0 279 #DIV/0! 463 #DIV/0! 742 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 0 257 #DIV/0! 373 #DIV/0! 630 #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana 0 302 #DIV/0! 485 #DIV/0! 787 #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo 0 59 #DIV/0! 98 #DIV/0! 157 #DIV/0!

Tikupon 0 62 #DIV/0! 54 #DIV/0! 116 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

8 Balantak Balantak 0 192 #DIV/0! 160 #DIV/0! 352 #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Mantok Mantok 0 230 #DIV/0! 423 #DIV/0! 653 #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 0 136 #DIV/0! 333 #DIV/0! 469 #DIV/0!

12 Masama Tangeban 0 35 #DIV/0! 24 #DIV/0! 59 #DIV/0!

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 132 #DIV/0! 184 #DIV/0! 316 #DIV/0!

14 Luwuk Utara 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 0 716 #DIV/0! 834 #DIV/0! 1,550 #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk 0 655 #DIV/0! 733 #DIV/0! 1,388 #DIV/0!

17 Nambo 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 0 147 #DIV/0! 176 #DIV/0! 323 #DIV/0!

19 Batui Batui 0 153 #DIV/0! 122 #DIV/0! 275 #DIV/0!

20 Batui Selatan Sinorang 0 44 #DIV/0! 45 #DIV/0! 89 #DIV/0!

21 Moilong Toili I 0 300 #DIV/0! 6,037 #DIV/0! 6,337 #DIV/0!

22 Toili Toili II 0 1,014 #DIV/0! 566 #DIV/0! 1,580 #DIV/0!

23 Toili Barat Toili III 0 162 #DIV/0! 238 #DIV/0! 400 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 5,255 #DIV/0! 11,841 #DIV/0! 17,096 #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN

Page 155: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

135

TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 0 92 #DIV/0! 160 #DIV/0! 252 #DIV/0!

Saiti 0 124 #DIV/0! 163 #DIV/0! 287 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Bunta Bunta 0 76 #DIV/0! 58 #DIV/0! 134 #DIV/0!

Toima 0 218 #DIV/0! 250 #DIV/0! 468 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 0 185 #DIV/0! 250 #DIV/0! 435 #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana 0 205 #DIV/0! 352 #DIV/0! 557 #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo 0 59 #DIV/0! 68 #DIV/0! 127 #DIV/0!

Tikupon 0 62 #DIV/0! 54 #DIV/0! 116 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

8 Balantak Balantak 0 152 #DIV/0! 140 #DIV/0! 292 #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Mantok Mantok 0 182 #DIV/0! 320 #DIV/0! 502 #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 0 98 #DIV/0! 183 #DIV/0! 281 #DIV/0!

12 Masama Tangeban 0 35 #DIV/0! 24 #DIV/0! 59 #DIV/0!

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 102 #DIV/0! 132 #DIV/0! 234 #DIV/0!

14 Luwuk Utara 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 0 555 #DIV/0! 584 #DIV/0! 1,139 #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk 0 425 #DIV/0! 513 #DIV/0! 938 #DIV/0!

17 Nambo 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 0 127 #DIV/0! 117 #DIV/0! 244 #DIV/0!

19 Batui Batui 0 113 #DIV/0! 97 #DIV/0! 210 #DIV/0!

20 Batui Selatan Sinorang 0 44 #DIV/0! 45 #DIV/0! 89 #DIV/0!

21 Moilong Toili I 0 250 #DIV/0! 408 #DIV/0! 658 #DIV/0!

22 Toili Toili II 0 814 #DIV/0! 460 #DIV/0! 1,274 #DIV/0!

23 Toili Barat Toili III 0 152 #DIV/0! 208 #DIV/0! 360 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 4,070 #DIV/0! 4,586 #DIV/0! 8,656 #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN

JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

Page 156: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

136

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Nuhon Nuhon #DIV/0! #DIV/0!

Saiti #DIV/0! #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya #DIV/0! #DIV/0!

3 Bunta Bunta #DIV/0! #DIV/0!

Toima #DIV/0! #DIV/0!

4 Lobu Lobu #DIV/0! #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana #DIV/0! #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo #DIV/0! #DIV/0!

Tikupon #DIV/0! #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku #DIV/0! #DIV/0!

8 Balantak Balantak #DIV/0! #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke #DIV/0! #DIV/0!

10 Mantok Mantok #DIV/0! #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal #DIV/0! #DIV/0!

12 Masama Tangeban #DIV/0! #DIV/0!

13 Luwuk Timur Hunduhon #DIV/0! #DIV/0!

14 Luwuk Utara #DIV/0! #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 87 #DIV/0! 87 #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk 20 #DIV/0! 20 #DIV/0!

17 Nambo #DIV/0! #DIV/0!

18 Kintom Kintom 32 #DIV/0! 32 #DIV/0!

19 Batui Batui #DIV/0! #DIV/0!

20 Batui Selatan Sinorang 88 #DIV/0! 88 #DIV/0!

21 Moilong Toili I #DIV/0! #DIV/0!

22 Toili Toili II #DIV/0! #DIV/0!

23 Toili Barat Toili III #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 227 #DIV/0! 227 #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN IVAPEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA

(CBE)NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN

USIA 30-49 TAHUN

Page 157: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

137

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN

DIKETAHUIDITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 RABIES 1 1 4/1/2013 14/1/2013 3 2 5 1 2 1 1 1 1 824 767 1,591 0.36 0.26 0.31 33.33 - 20.00

2 SCABIES 1 1 25/1/2013 31/1/2013 19 11 30 1 4 3 5 2 6 3 3 3 0 303 353 656 6.27 3.12 4.57 - - -

3 TETANUS NEONATUM 1 1 6/3/2013 6/3/2013 6/3/2013 1 1 1 1 1 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00

4 DIARE 1 1 11/5/2013 16/5/2013 5/6/2013 35 36 71 1 16 8 3 6 26 2 1 4 4 0 443 445 888 7.90 8.09 8.00 - - -

5 DIFTERI 1 1 24//2013 28/6/2013 27/9/2013 1 1 1 0 843 830 1,673 - 0.12 0.06 #DIV/0! - -

6 SCABIES 1 4 20/8/2013 21/8/2013 60 28 88 7 15 23 9 18 8 2 4 2 0 2,164 2,191 4,355 2.77 1.28 2.02 - - -

7 AFP 1 1 30/9/2013 1/10/2013 5/10/2013 1 0 1 1 1 1 344 296 640 0.29 - 0.16 100.00 #DIV/0! 100.00

8 CAMPAK 1 1 25/11/2013 26/11/2013 15/12/2013 11 8 19 1 9 5 4 0 205 214 419 5.37 3.74 4.53 - - -

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

JUMLAH

KEC

YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KE

L

CFR (%)

2013

NOJENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAM

Page 158: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

138

TABEL 28

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 Nuhon Nuhon 1 1 100.00

Saiti #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya #DIV/0!

3 Bunta Bunta #DIV/0!

Toima #DIV/0!

4 Lobu Lobu #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo 1 1 100.00

Tikupon #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku #DIV/0!

8 Balantak Balantak #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke #DIV/0!

10 Mantok Mantok 1 1 100.00

11 Lamala Bonebobakal 1 1 100.00

12 Masama Tangeban #DIV/0!

13 Luwuk Timur Hunduhon #DIV/0!

14 Luwuk Utara #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk 1 1 100.00

17 Nambo #DIV/0!

18 Kintom Kintom 1 1 100.00

19 Batui Batui 4 4 100.00

20 Batui Selatan Sinorang #DIV/0!

21 Moilong Toili I #DIV/0!

22 Toili Toili II 1 1 100.00

23 Toili Barat Toili III #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 11 100.00

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kab.Banggai

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

Page 159: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

139

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Nuhon Nuhon 214 180 84.1 140 65.4 178 143 80.3 143 80.3 148 83.1

Saiti 190 205 107.9 192 101.1 173 155 89.6 159 91.9 166 96.0

2 Simpang Raya Simpang Raya 301 68 22.6 66 21.9 80 78 97.5 75 93.8 78 97.5

3 Bunta Bunta 328 286 87.2 345 105.2 350 333 95.1 313 89.4 327 93.4

Toima 98 103 105.1 89 90.8 97 83 85.6 76 78.4 82 84.5

4 Lobu Lobu 76 65 85.5 48 63.2 63 56 88.9 53 84.1 55 87.3

5 Pagimana Pagimana 494 427 86.4 323 65.4 423 400 94.6 376 88.9 405 95.7

6 Bualemo Bualemo 300 269 89.7 249 83.0 277 249 89.9 232 83.8 254 91.7

Tikupon 100 84 84.0 101 101.0 98 72 73.5 64 65.3 72 73.5

7 Balantak Utara Teku 91 63 69.2 44 48.4 89 52 58.4 47 52.8 45 50.6

8 Balantak Balantak 120 78 65.0 69 57.5 97 87 89.7 83 85.6 88 90.7

9 Balantak Selatan Tongke 100 117 117.0 87 87.0 110 89 80.9 84 76.4 90 81.8

10 Mantok Mantok 148 126 85.1 102 68.9 133 97 72.9 92 69.2 96 72.2

11 Lamala Bonebobakal 135 144 106.7 120 88.9 143 117 81.8 97 67.8 112 78.3

12 Masama Tangeban 241 201 83.4 192 79.7 201 184 91.5 184 91.5 184 91.5

13 Luwuk Timur Hunduhon 239 262 109.6 245 102.5 298 261 87.6 242 81.2 258 86.6

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 782 769 98.3 659 84.3 677 627 92.6 569 84.0 768 113.4

16 Luwuk selatan Luwuk 888 909 102.4 664 74.8 744 712 95.7 577 77.6 795 106.9

17 Nambo

18 Kintom Kintom 295 281 95.3 261 88.5 256 216 84.4 215 84.0 227 88.7

19 Batui Batui 335 382 114.0 371 110.7 345 305 88.4 285 82.6 304 88.1

20 Batui Selatan Sinorang 291 317 108.9 315 108.2 389 315 81.0 296 76.1 311 79.9

21 Moilong Toili I 411 366 89.1 359 87.3 389 324 83.3 308 79.2 323 83.0

22 Toili Toili II 697 631 90.5 611 87.7 598 554 92.6 528 88.3 558 93.3

23 Toili Barat Toili III 473 472 99.8 409 86.5 423 389 92.0 344 81.3 399 94.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 7,347 6,805 92.6 6,061 82.5 6,631 5,898 88.9 5,442 82.1 6,145 92.6708

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT

YANKES NIFAS

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

Page 160: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

140

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Nuhon Nuhon 214 - - - - - 0 -

Saiti 190 - - - - - 0 -

2 Simpang Raya Simpang Raya 301 - - - - - 0 -

3 Bunta Bunta 328 - - - - - 0 -

Toima 98 - - - - - 0 -

4 Lobu Lobu 76 - - - - - 0 -

5 Pagimana Pagimana 494 - - - - - 0 -

6 Bualemo Bualemo 300 - - - - - 0 -

Tikupon 100 - - - - - 0 -

7 Balantak Utara Teku 91 - - - - - 0 -

8 Balantak Balantak 120 - - - - - 0 -

9 Balantak Selatan Tongke 100 - - - - - 0 -

10 Mantok Mantok 148 - - - - - 0 -

11 Lamala Bonebobakal 135 - - - - - 0 -

12 Masama Tangeban 241 - - - - - 0 -

13 Luwuk Timur Hunduhon 239 - - - - - 0 -

14 Luwuk Utara 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 782 - - - - - 0 -

16 Luwuk selatan Luwuk 888 - - - - - 0 -

17 Nambo 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 295 - - - - - 0 -

19 Batui Batui 335 - - - - - 0 -

20 Batui Selatan Sinorang 291 - - - - - 0 -

21 Moilong Toili I 411 - - - - - 0 -

22 Toili Toili II 697 - - - - - 0 -

23 Toili Barat Toili III 473 - - - - - 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 7,347 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 161: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

141

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Nuhon Nuhon #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Saiti #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Bunta Bunta #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Toima #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Lobu Lobu #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

Tikupon #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

8 Balantak Balantak #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Mantok Mantok #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

12 Masama Tangeban #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

13 Luwuk Timur Hunduhon #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

14 Luwuk Utara #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

17 Nambo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

19 Batui Batui #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

20 Batui Selatan Sinorang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

21 Moilong Toili I #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

22 Toili Toili II #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

23 Toili Barat Toili III #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

Page 162: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

142

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Nuhon Nuhon 214 146 68.22 109 50.93

Saiti 190 182 95.79 158 83.16

2 Simpang Raya Simpang Raya 301 20 6.64 19 6.31

3 Bunta Bunta 328 244 74.39 199 60.67

Toima 98 58 59.18 45 45.92

4 Lobu Lobu 76 81 106.58 15 19.74

5 Pagimana Pagimana 494 668 135.22 501 101.42

6 Bualemo Bualemo 300 106 35.33 88 29.33

Tikupon 100 90 90.00 68 68.00

7 Balantak Utara Teku 91 20 21.98 11 12.09

8 Balantak Balantak 120 29 24.17 26 21.67

9 Balantak Selatan Tongke 100 75 75.00 43 43.00

10 Mantok Mantok 148 21 14.19 62 41.89

11 Lamala Bonebobakal 135 31 22.96 31 22.96

12 Masama Tangeban 241 129 53.53 182 75.52

13 Luwuk Timur Hunduhon 239 227 94.98 93 38.91

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 782 324 41.43 370 47.31

16 Luwuk selatan Luwuk 888 530 59.68 312 35.14

17 Nambo

18 Kintom Kintom 295 201 68.14 115 38.98

19 Batui Batui 335 334 99.70 314 93.73

20 Batui Selatan Sinorang 291 86 29.55 77 26.46

21 Moilong Toili I 411 237 57.66 226 54.99

22 Toili Toili II 697 604 86.66 379 54.38

23 Toili Barat Toili III 473 98 20.72 121 25.58

JUMLAH (KAB/KOTA) 7347 4,541 61.81 3,564 48.51

Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

Page 163: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

143

TABEL 33

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Nuhon Nuhon 214 43 32 74.8 74 77 151 11 12 23 8 72.1 9 77.9 17 75.1

Saiti 190 38 40 105.3 92 78 170 14 12 26 4 29.0 8 68.4 12 47.1

2 Simpang Raya Simpang Raya 301 60 10 16.6 40 38 78 6 6 12 2 33.3 4 70.2 6 51.3

3 Bunta Bunta 328 66 99 150.9 161 171 332 24 26 50 17 70.4 13 50.7 30 60.2

Toima 98 20 16 81.6 42 40 82 6 6 12 - 0.0 2 33.3 2 16.3

4 Lobu Lobu 76 15 14 92.1 21 33 54 3 5 8 2 63.5 3 60.6 5 61.7

5 Pagimana Pagimana 494 99 84 85.0 213 188 401 32 28 60 28 87.6 27 95.7 55 91.4

6 Bualemo Bualemo 300 60 102 170.0 124 127 251 19 19 38 16 86.0 15 78.7 31 82.3

Tikupon 100 20 4 20.0 31 43 74 5 6 11 - 0.0 0.0 - 0.0

7 Balantak Utara Teku 91 18 10 54.9 21 30 51 3 5 8 1 31.7 0.0 1 13.1

8 Balantak Balantak 120 24 28 116.7 40 44 84 6 7 13 7 116.7 4 60.6 11 87.3

9 Balantak Selatan Tongke 100 20 20 100.0 42 40 82 6 6 12 2 31.7 4 66.7 6 48.8

10 Mantok Mantok 148 30 20 67.6 44 53 97 7 8 15 5 75.8 7 88.1 12 82.5

11 Lamala Bonebobakal 135 27 29 107.4 52 63 115 8 9 17 2 25.6 2 21.2 4 23.2

12 Masama Tangeban 241 48 52 107.9 81 103 184 12 15 28 12 98.8 9 58.3 21 76.1

13 Luwuk Timur Hunduhon 239 48 46 96.2 126 135 261 19 20 39 11 58.2 7 34.6 18 46.0

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 782 156 51 32.6 315 311 626 47 47 94 30 63.5 29 62.2 59 62.8

16 Luwuk selatan Luwuk 888 178 26 14.6 363 358 721 54 54 108 21 38.6 24 44.7 45 41.6

17 Nambo

18 Kintom Kintom 295 59 75 127.1 118 111 229 18 17 34 2 11.3 4 24.0 6 17.5

19 Batui Batui 335 67 45 67.2 138 170 308 21 26 46 6 29.0 4 15.7 10 21.6

20 Batui Selatan Sinorang 291 58 31 53.3 128 184 312 19 28 47 2 10.4 2 7.2 4 8.5

21 Moilong Toili I 411 82 64 77.9 171 148 319 26 22 48 20 78.0 14 63.1 34 71.1

22 Toili Toili II 697 139 154 110.5 289 271 560 43 41 84 37 85.4 39 95.9 76 90.5

23 Toili Barat Toili III 473 95 36 38.1 198 199 397 30 30 60 19 64.0 12 40.2 31 52.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 7,347 1,469 1088 74.0 2,924 3,015 5,939 439 452 891 254 57.9 242 53.5 496 55.7

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUP

PERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

Page 164: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

144

TABEL 34

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH %

KON

DOM % SUNTIK % PIL %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Nuhon Nuhon 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Saiti 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 89 4.1 3 0.1 17 0.8 229 10.4 338 15.4 12 0.5 1,035 47.1 811 36.9 0.0 0.0 1,858 84.6 2,196 100.0

3 Bunta Bunta 193 10.8 5 0.3 13 0.7 200 11.2 411 23.1 52 2.9 696 39.1 623 35.0 0.0 0.0 1,371 76.9 1,782 100.0

Toima 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 7 2.8 0 0.0 0 0.0 10 4.0 17 6.9 2 0.8 131 53.0 97 39.3 0.0 0.0 230 93.1 247 100.0

5 Pagimana Pagimana 399 10.6 2 0.1 18 0.5 638 17.0 1,057 28.1 18 0.5 1,495 39.8 1,190 31.6 0.0 0.0 2,703 71.9 3,760 100.0

6 Bualemo Bualemo 452 14.0 0 0.0 44 1.4 609 18.9 1,105 34.3 56 1.7 1,046 32.4 1,017 31.5 0.0 0.0 2,119 65.7 3,224 100.0

Tikupon 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku 16 2.6 0 0.0 1 0.2 16 2.6 33 5.4 0 0.0 309 50.5 270 44.1 0.0 0.0 579 94.6 612 100.0

8 Balantak Balantak 18 2.4 0 0.0 3 0.4 56 7.4 77 10.2 37 4.9 393 52.1 247 32.8 0.0 0.0 677 89.8 754 100.0

9 Balantak Selatan Tongke 6 0.9 0 0.0 0 0.0 49 7.2 55 8.1 29 4.3 302 44.3 295 43.3 0.0 0.0 626 91.9 681 100.0

10 Mantok Mantok 16 1.7 0 0.0 2 0.2 64 6.7 82 8.6 1 0.1 380 39.8 491 51.5 0.0 0.0 872 91.4 954 100.0

11 Lamala Bonebobakal 24 3.5 0 0.0 3 0.4 59 8.6 86 12.5 25 3.6 202 29.4 374 54.4 0.0 0.0 601 87.5 687 100.0

12 Masama Tangeban 94 5.3 1 0.1 10 0.6 475 26.9 580 32.8 10 0.6 744 42.1 435 24.6 0.0 0.0 1,189 67.2 1,769 100.0

13 Luwuk Timur Hunduhon 172 9.4 1 0.1 25 1.4 300 16.5 498 27.3 14 0.8 796 43.7 515 28.3 0.0 0.0 1,325 72.7 1,823 100.0

14 Luwuk Utara 165 6.8 2 0.1 28 1.1 275 11.3 470 19.3 15 0.6 1,043 42.8 909 37.3 0.0 0.0 1,967 80.7 2,437 100.0

15 Luwuk Kampung Baru 554 9.2 1 0.0 211 3.5 680 11.3 1,446 23.9 230 3.8 2,118 35.0 2,250 37.2 0.0 0.0 4,598 76.1 6,044 100.0

16 Luwuk selatan Luwuk 98 4.3 0 0.0 16 0.7 118 5.2 232 10.2 7 0.3 1,185 52.3 843 37.2 0.0 0.0 2,035 89.8 2,267 100.0

17 Nambo 205 21.2 0 0.0 1 0.1 324 33.5 530 54.8 25 2.6 173 17.9 240 24.8 0.0 0.0 438 45.2 968 100.0

18 Kintom Kintom 123 9.8 0 0.0 5 0.4 164 13.0 292 23.2 4 0.3 510 40.5 453 36.0 0.0 0.0 967 76.8 1,259 100.0

19 Batui Batui 7 0.3 0 0.0 4 0.2 31 1.5 42 2.0 9 0.4 1,047 49.3 1,027 48.3 0.0 0.0 2,083 98.0 2,125 100.0

20 Batui Selatan Sinorang 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 0.3 4 0.3 10 0.7 691 47.0 766 52.1 0.0 0.0 1,467 99.7 1,471 100.0

21 Moilong Toili I 21 0.6 2 0.1 66 1.9 302 8.9 391 11.5 40 1.2 1,605 47.1 1,375 40.3 0.0 0.0 3,020 88.5 3,411 100.0

22 Toili Toili II 243 4.6 36 0.7 109 2.1 483 9.2 871 16.6 47 0.9 2,445 46.5 1,891 36.0 0.0 0.0 4,383 83.4 5,254 100.0

23 Toili Barat Toili III 859 20.9 6 0.1 142 3.5 478 11.6 1,485 36.2 41 1.0 1,346 32.8 1,235 30.1 0.0 0.0 2,622 63.8 4,107 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,761 7.9 59 0.1 718 1.5 5,564 11.6 10,102 21.1 684 1.4 19,692 41.2 17,354 36.3 0 0.0 0 0.0 37,730 78.9 47,832 100.0

Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Banggai

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

Page 165: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

145

TABEL 35

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Nuhon Nuhon 24 4.8 0.0 0.0 74 14.7 98 19.4 8 1.6 209 41.4 190 37.6 0.0 0.0 407 80.6 505 100.0

Saiti 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 27 5.4 0.0 0.0 89 17.7 116 23.1 9 1.8 200 39.8 178 35.4 0.0 0.0 387 76.9 503 100.0

3 Bunta Bunta 57 9.5 0.0 0.0 108 17.9 165 27.4 0 0.0 208 34.6 229 38.0 0.0 0.0 437 72.6 602 100.0

Toima 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 22 55.0 18 45.0 0.0 0.0 40 100.0 40 100.0

5 Pagimana Pagimana 152 18.6 0.0 2 0.2 271 33.1 425 51.9 18 2.2 223 27.2 153 18.7 0.0 0.0 394 48.1 819 100.0

6 Bualemo Bualemo 92 11.9 0.0 0.0 139 18.1 231 30.0 16 2.1 282 36.6 241 31.3 0.0 0.0 539 70.0 770 100.0

Tikupon 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku 0 0.0 0.0 1 0.7 1 0.7 2 1.5 0 0.0 70 51.1 65 47.4 0.0 0.0 135 98.5 137 100.0

8 Balantak Balantak 0 0.0 0.0 0.0 2 0.8 2 0.8 20 7.5 132 49.6 112 42.1 0.0 0.0 264 99.2 266 100.0

9 Balantak Selatan Tongke 3 1.5 0.0 0.0 0 0.0 3 1.5 5 2.5 123 60.9 71 35.1 0.0 0.0 199 98.5 202 100.0

10 Mantok Mantok 3 1.1 0.0 0.0 93 35.5 96 36.6 4 1.5 91 34.7 71 27.1 0.0 0.0 166 63.4 262 100.0

11 Lamala Bonebobakal 18 8.7 0.0 0.0 18 8.7 36 17.5 11 5.3 89 43.2 70 34.0 0.0 0.0 170 82.5 206 100.0

12 Masama Tangeban 18 5.3 0.0 1 0.3 86 25.4 105 31.0 29 8.6 102 30.1 103 30.4 0.0 0.0 234 69.0 339 100.0

13 Luwuk Timur Hunduhon 19 2.8 0.0 0.0 104 15.2 123 17.9 14 2.0 302 44.0 247 36.0 0.0 0.0 563 82.1 686 100.0

14 Luwuk Utara 24 4.4 0.0 0.0 62 11.4 86 15.8 9 1.7 254 46.7 195 35.8 0.0 0.0 458 84.2 544 100.0

15 Luwuk Kampung Baru 84 7.9 0.0 52 4.9 110 10.3 246 23.0 179 16.8 268 25.1 375 35.1 0.0 0.0 822 77.0 1,068 100.0

16 Luwuk selatan Luwuk 18 6.6 0.0 0.0 34 12.4 52 19.0 6 2.2 138 50.4 78 28.5 0.0 0.0 222 81.0 274 100.0

17 Nambo 31 18.9 0.0 0.0 20 12.2 51 31.1 5 3.0 34 20.7 74 45.1 0.0 0.0 113 68.9 164 100.0

18 Kintom Kintom 12 5.4 0.0 0.0 28 12.6 40 18.0 28 12.6 78 35.1 76 34.2 0.0 0.0 182 82.0 222 100.0

19 Batui Batui 8 2.0 0.0 0.0 18 4.4 26 6.4 34 8.4 201 49.6 144 35.6 0.0 0.0 379 93.6 405 100.0

20 Batui Selatan Sinorang 0 0.0 0.0 0.0 7 2.6 7 2.6 17 6.3 115 42.6 131 48.5 0.0 0.0 263 97.4 270 100.0

21 Moilong Toili I 14 1.9 0.0 0.0 72 9.7 86 11.5 36 4.8 433 58.1 190 25.5 0.0 0.0 659 88.5 745 100.0

22 Toili Toili II 22 2.7 0.0 0.0 116 14.3 138 17.0 25 3.1 358 44.0 292 35.9 0.0 0.0 675 83.0 813 100.0

23 Toili Barat Toili III 18 2.9 0.0 0.0 210 34.0 228 37.0 29 4.7 218 35.3 142 23.0 0.0 0.0 389 63.0 617 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 644 6.2 0 0.0 56 0.5 1,662 15.9 2,362 22.6 502 4.8 4,150 39.7 3,445 32.9 0 0.0 0 0.0 8,097 77.4 10,459 100.0

Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Banggai

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP +

NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 166: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

146

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Nuhon Nuhon 2,540 505 19.9 0 0.0

Saiti 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 2,759 503 18.2 2,196 79.6

3 Bunta Bunta 2,136 602 28.2 1,782 83.4

Toima 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 429 40 9.3 247 57.6

5 Pagimana Pagimana 4,485 819 18.3 3,760 83.8

6 Bualemo Bualemo 4,215 770 18.3 3,224 76.5

Tikupon 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku 870 137 15.7 612 70.3

8 Balantak Balantak 934 266 28.5 754 80.7

9 Balantak Selatan Tongke 903 202 22.4 681 75.4

10 Mantok Mantok 1,214 262 21.6 954 78.6

11 Lamala Bonebobakal 1,137 206 18.1 687 60.4

12 Masama Tangeban 2,170 339 15.6 1,769 81.5

13 Luwuk Timur Hunduhon 2,173 686 31.6 1,823 83.9

14 Luwuk Utara 2,884 544 18.9 2,437 84.5

15 Luwuk Kampung Baru 7,607 1,068 14.0 6,044 79.5

16 Luwuk selatan Luwuk 2,777 274 9.9 2,267 81.6

17 Nambo 1,505 164 10.9 968 64.3

18 Kintom Kintom 1,720 222 12.9 1,259 73.2

19 Batui Batui 3,021 405 13.4 2,125 70.3

20 Batui Selatan Sinorang 2,615 270 10.3 1,471 56.3

21 Moilong Toili I 3,843 745 19.4 3,411 88.8

22 Toili Toili II 6,748 813 12.0 5,254 77.9

23 Toili Barat Toili III 5,431 617 11.4 4,107 75.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 64,116 10,459 16.3 47,832 74.6

Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Banggai

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 167: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

147

TABEL 37

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Nuhon Nuhon 74 77 151 74 100.0 77 100.0 151 100.0 2 2.7 1 1.3 3 2.0

Saiti 92 78 170 92 100.0 78 100.0 170 100.0 1 1.1 1 1.3 2 1.2

2 Simpang Raya Simpang Raya 40 38 78 40 100.0 38 100.0 78 100.0 1 2.5 0 0.0 1 1.3

3 Bunta Bunta 161 171 332 161 100.0 171 100.0 332 100.0 4 2.5 3 1.8 7 2.1

Toima 42 40 82 42 100.0 40 100.0 82 100.0 0 0.0 1 2.5 1 1.2

4 Lobu Lobu 21 33 54 21 100.0 33 100.0 54 100.0 2 9.5 1 3.0 3 5.6

5 Pagimana Pagimana 213 188 401 213 100.0 188 100.0 401 100.0 5 2.3 4 2.1 9 2.2

6 Bualemo Bualemo 124 127 251 124 100.0 127 100.0 251 100.0 4 3.2 2 1.6 6 2.4

Tikupon 31 43 74 31 100.0 43 100.0 74 100.0 1 3.2 2 4.7 3 4.1

7 Balantak Utara Teku 21 30 51 21 100.0 30 100.0 51 100.0 1 4.8 1 3.3 2 3.9

8 Balantak Balantak 40 44 84 40 100.0 44 100.0 84 100.0 0 0.0 2 4.5 2 2.4

9 Balantak Selatan Tongke 42 40 82 42 100.0 40 100.0 82 100.0 1 2.4 0 0.0 1 1.2

10 Mantok Mantok 44 53 97 44 100.0 53 100.0 97 100.0 2 4.5 0 0.0 2 2.1

11 Lamala Bonebobakal 52 63 115 52 100.0 63 100.0 115 100.0 2 3.8 1 1.6 3 2.6

12 Masama Tangeban 81 103 184 81 100.0 103 100.0 184 100.0 1 1.2 3 2.9 4 2.2

13 Luwuk Timur Hunduhon 126 135 261 126 100.0 135 100.0 261 100.0 2 1.6 1 0.7 3 1.1

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 315 311 626 315 100.0 311 100.0 626 100.0 2 0.6 3 1.0 5 0.8

16 Luwuk selatan Luwuk 363 358 721 363 100.0 358 100.0 721 100.0 2 0.6 3 0.8 5 0.7

17 Nambo

18 Kintom Kintom 118 111 229 118 100.0 111 100.0 229 100.0 2 1.7 1 0.9 3 1.3

19 Batui Batui 138 170 308 138 100.0 170 100.0 308 100.0 1 0.7 2 1.2 3 1.0

20 Batui Selatan Sinorang 128 184 312 128 100.0 184 100.0 312 100.0 2 1.6 0 0.0 2 0.6

21 Moilong Toili I 171 148 319 171 100.0 148 100.0 319 100.0 1 0.6 0 0.0 1 0.3

22 Toili Toili II 289 271 560 289 100.0 271 100.0 560 100.0 1 0.3 2 0.7 3 0.5

23 Toili Barat Toili III 198 199 397 198 100.0 199 100.0 397 100.0 1 0.5 3 1.5 4 1.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,924 3,015 5,939 2,924 100.0 3,015 100.0 5,939 100.0 41 1.4 37 1.2 78 1.3

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

Page 168: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

148

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Nuhon Nuhon 92 83 175 74 80.4 77 92.8 151 86.3 74 80.4 77 92.8 151 86.3

Saiti 69 63 132 92 133.3 78 123.8 170 128.8 65 94.2 59 93.7 124 93.9

2 Simpang Raya Simpang Raya 108 107 215 40 37.0 38 35.5 78 36.3 40 37.0 38 35.5 78 36.3

3 Bunta Bunta 277 394 671 154 55.6 156 39.6 310 46.2 154 55.6 156 39.6 310 46.2

Toima 33 28 61 42 127.3 40 142.9 82 134.4 30 90.9 25 89.3 55 90.2

4 Lobu Lobu 30 37 67 21 70.0 33 89.2 54 80.6 21 70.0 33 89.2 54 80.6

5 Pagimana Pagimana 214 187 401 213 99.5 188 100.5 401 100.0 213 99.5 188 100.5 401 100.0

6 Bualemo Bualemo 132 150 282 124 93.9 127 84.7 251 89.0 124 93.9 127 84.7 251 89.0

Tikupon 34 53 87 31 91.2 43 81.1 74 85.1 31 91.2 43 81.1 74 85.1

7 Balantak Utara Teku 30 29 59 21 70.0 30 103.4 51 86.4 21 70.0 30 103.4 51 86.4

8 Balantak Balantak 44 39 83 40 90.9 44 112.8 84 101.2 44 100.0 39 100.0 83 100.0

9 Balantak Selatan Tongke 35 38 73 42 120.0 40 105.3 82 112.3 34 97.1 38 100.0 72 98.6

10 Mantok Mantok 52 58 110 44 84.6 53 91.4 97 88.2 44 84.6 53 91.4 97 88.2

11 Lamala Bonebobakal 50 53 103 52 104.0 63 118.9 115 111.7 50 100.0 53 100.0 103 100.0

12 Masama Tangeban 84 93 177 81 96.4 103 110.8 184 104.0 81 96.4 92 98.9 173 97.7

13 Luwuk Timur Hunduhon 88 101 189 98 111.4 108 106.9 206 109.0 88 100.0 100 99.0 188 99.5

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 209 209 418 315 150.7 311 148.8 626 149.8 204 97.6 208 99.5 412 98.6

16 Luwuk selatan Luwuk 246 258 504 363 147.6 358 138.8 721 143.1 243 98.8 258 100.0 501 99.4

17 Nambo

18 Kintom Kintom 99 101 200 118 119.2 111 109.9 229 114.5 98 99.0 101 100.0 199 99.5

19 Batui Batui 154 138 292 138 89.6 170 123.2 308 105.5 138 89.6 135 97.8 273 93.5

20 Batui Selatan Sinorang 67 74 141 118 176.1 143 193.2 261 185.1 65 97.0 73 98.6 138 97.9

21 Moilong Toili I 126 115 241 171 135.7 148 128.7 319 132.4 126 100.0 115 100.0 241 100.0

22 Toili Toili II 279 286 565 289 103.6 271 94.8 560 99.1 279 100.0 271 94.8 550 97.3

23 Toili Barat Toili III 197 184 381 198 100.5 199 108.2 397 104.2 196 99.5 184 100.0 380 99.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,749 2,878 5,627 2,879 104.7 2,932 101.9 5,811 103.3 2,463 89.6 2,496 86.7 4,959 88.1

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

LJUMLAH BAYI

NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

Page 169: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

149

TABEL 39

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 92 83 175 0.0 0.0 77 44.0

Saiti 69 63 132 0.0 0.0 55 41.7

2 Simpang Raya Simpang Raya 108 107 215 0.0 0.0 61 28.4

3 Bunta Bunta 277 394 671 0.0 0.0 84 12.5

Toima 33 28 61 0.0 0.0 - 0.0

4 Lobu Lobu 30 37 67 0.0 0.0 25 37.3

5 Pagimana Pagimana 214 187 401 0.0 0.0 38 9.5

6 Bualemo Bualemo 132 150 282 0.0 0.0 22 7.8

Tikupon 34 53 87 0.0 0.0 19 21.8

7 Balantak Utara Teku 30 29 59 0.0 0.0 54 91.5

8 Balantak Balantak 44 39 83 0.0 0.0 13 15.7

9 Balantak Selatan Tongke 35 38 73 0.0 0.0 - 0.0

10 Mantok Mantok 52 58 110 0.0 0.0 54 49.1

11 Lamala Bonebobakal 50 53 103 0.0 0.0 94 91.3

12 Masama Tangeban 84 93 177 0.0 0.0 98 55.4

13 Luwuk Timur Hunduhon 88 101 189 0.0 0.0 177 93.7

14 Luwuk Utara - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 209 209 418 0.0 0.0 402 96.2

16 Luwuk selatan Luwuk 246 258 504 0.0 0.0 334 66.3

17 Nambo - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

18 Kintom Kintom 99 101 200 0.0 0.0 4 2.0

19 Batui Batui 154 138 292 0.0 0.0 93 31.8

20 Batui Selatan Sinorang 67 74 141 0.0 0.0 136 96.5

21 Moilong Toili I 126 115 241 0.0 0.0 33 13.7

22 Toili Toili II 279 286 565 0.0 0.0 129 22.8

23 Toili Barat Toili III 197 184 381 0.0 0.0 200 52.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,749 2,878 5,627 - 0.0 - 0.0 2,202 39.1

Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATANJUMLAH BAYI

PUSKESMASL P

Page 170: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

150

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 92 83 175 60 65.2 57 68.7 117 66.9

Saiti 69 63 132 56 81.2 50 79.4 106 80.3

2 Simpang Raya Simpang Raya 108 107 215 101 93.5 100 93.5 201 93.5

3 Bunta Bunta 277 394 671 270 97.5 372 94.4 642 95.7

Toima 33 28 61 24 72.7 19 67.9 43 70.5

4 Lobu Lobu 30 37 67 24 80.0 28 75.7 52 77.6

5 Pagimana Pagimana 214 187 401 180 84.1 153 81.8 333 83.0

6 Bualemo Bualemo 132 150 282 89 67.4 100 66.7 189 67.0

Tikupon 34 53 87 30 88.2 37 69.8 67 77.0

7 Balantak Utara Teku 30 29 59 20 66.7 22 75.9 42 71.2

8 Balantak Balantak 44 39 83 26 59.1 23 59.0 49 59.0

9 Balantak Selatan Tongke 35 38 73 26 74.3 34 89.5 60 82.2

10 Mantok Mantok 52 58 110 48 92.3 55 94.8 103 93.6

11 Lamala Bonebobakal 50 53 103 45 90.0 45 84.9 90 87.4

12 Masama Tangeban 84 93 177 85 101.2 88 94.6 173 97.7

13 Luwuk Timur Hunduhon 88 101 189 60 68.2 62 61.4 122 64.6

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 209 209 418 207 99.0 208 99.5 415 99.3

16 Luwuk selatan Luwuk 246 258 504 147 59.8 153 59.3 300 59.5

17 Nambo

18 Kintom Kintom 99 101 200 91 91.9 97 96.0 188 94.0

19 Batui Batui 154 138 292 135 87.7 124 89.9 259 88.7

20 Batui Selatan Sinorang 67 74 141 68 101.5 70 94.6 138 97.9

21 Moilong Toili I 126 115 241 113 89.7 102 88.7 215 89.2

22 Toili Toili II 279 286 565 227 81.4 237 82.9 464 82.1

23 Toili Barat Toili III 197 184 381 158 80.2 158 85.9 316 82.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,749 2,878 5,627 2,290 83.3 2,394 83 4,684 83.2

Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

Page 171: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

151

TABEL 41

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

1 2 3 4 5 6

1 Nuhon Nuhon 11 10 90.9

Saiti 9 8 88.9

2 Simpang Raya Simpang Raya - #DIV/0!

3 Bunta Bunta 25 16 64.0

Toima 9 7 77.8

4 Lobu Lobu 10 8 80.0

5 Pagimana Pagimana 33 25 75.8

6 Bualemo Bualemo 15 10 66.7

Tikupon 5 5 100.0

7 Balantak Utara Teku 10 - -

8 Balantak Balantak 13 13 100.0

9 Balantak Selatan Tongke 11 3 27.3

10 Mantok Mantok 10 9 90.0

11 Lamala Bonebobakal 12 12 100.0

12 Masama Tangeban 14 11 78.6

13 Luwuk Timur Hunduhon 13 11 84.6

14 Luwuk Utara - - #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 18 17 94.4

16 Luwuk selatan Luwuk 19 18 94.7

17 Nambo - - #DIV/0!

18 Kintom Kintom 19 19 100.0

19 Batui Batui 14 11 78.6

20 Batui Selatan Sinorang 10 8 80.0

21 Moilong Toili I 17 16 94.1

22 Toili Toili II 25 19 76.0

23 Toili Barat Toili III 17 17 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 339 273 80.5

Sumber: Program Imunisasi Seksi Pemberantasan dan Penyakit Menular

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KELURAHA

N

DESA/KEL UCI

Page 172: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

152

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Nuhon Nuhon 92 83 175 124 134.8 75 90.4 199 113.7 119 129.3 73 88.0 192 109.7 105 114.1 83 100.0 188 107.4 15.32 -10.67 5.53

Saiti 69 63 132 89 129.0 79 125.4 168 127.3 96 139.1 79 125.4 175 132.6 100 144.9 76 120.6 176 133.3 -12.36 3.80 -4.76

2 Simpang Raya Simpang Raya 108 107 215 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Bunta Bunta 277 394 671 218 78.7 187 47.5 405 60.4 231 83.4 201 51.0 432 64.4 241 87.0 213 54.1 454 67.7 -10.55 -13.90 -12.10

Toima 33 28 61 52 157.6 51 182.1 103 168.9 40 121.2 43 153.6 83 136.1 45 136.4 35 125.0 80 131.1 13.46 31.37 22.33

4 Lobu Lobu 30 37 67 23 76.7 20 54.1 43 64.2 30 100.0 24 64.9 54 80.6 35 116.7 21 56.8 56 83.6 -52.17 -5.00 -30.23

5 Pagimana Pagimana 214 187 401 213 99.5 224 119.8 437 109.0 176 82.2 175 93.6 351 87.5 212 99.1 229 122.5 441 110.0 0.47 -2.23 -0.92

6 Bualemo Bualemo 132 150 282 87 65.9 105 70.0 192 68.1 90 68.2 101 67.3 191 67.7 96 72.7 121 80.7 217 77.0 -10.34 -15.24 -13.02

Tikupon 34 53 87 51 150.0 35 66.0 86 98.9 48 141.2 35 66.0 83 95.4 46 135.3 34 64.2 80 92.0 9.80 2.86 6.98

7 Balantak Utara Teku 30 29 59 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 Balantak Balantak 44 39 83 81 184.1 86 220.5 167 201.2 80 181.8 73 187.2 153 184.3 53 120.5 44 112.8 97 116.9 34.57 48.84 41.92

9 Balantak Selatan Tongke 35 38 73 48 137.1 37 97.4 85 116.4 43 122.9 33 86.8 76 104.1 33 94.3 33 86.8 66 90.4 31.25 10.81 22.35

10 Mantok Mantok 52 58 110 54 103.8 45 77.6 99 90.0 48 92.3 34 58.6 82 74.5 68 130.8 39 67.2 107 97.3 -25.93 13.33 -8.08

11 Lamala Bonebobakal 50 53 103 80 160.0 75 141.5 155 150.5 79 158.0 65 122.6 144 139.8 74 148.0 75 141.5 149 144.7 7.50 0.00 3.87

12 Masama Tangeban 84 93 177 95 113.1 113 121.5 208 117.5 95 113.1 119 128.0 214 120.9 62 73.8 91 97.8 153 86.4 34.74 19.47 26.44

13 Luwuk Timur Hunduhon 88 101 189 73 83.0 94 93.1 167 88.4 80 90.9 101 100.0 181 95.8 82 93.2 74 73.3 156 82.5 -12.33 21.28 6.59

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 209 209 418 338 161.7 286 136.8 624 149.3 287 137.3 299 143.1 586 140.2 265 126.8 260 124.4 525 125.6 21.60 9.09 15.87

16 Luwuk selatan Luwuk 246 258 504 255 103.7 241 93.4 496 98.4 237 96.3 241 93.4 478 94.8 235 95.5 220 85.3 455 90.3 7.84 8.71 8.27

17 Nambo

18 Kintom Kintom 99 101 200 153 154.5 129 127.7 282 141.0 156 157.6 133 131.7 289 144.5 156 157.6 153 151.5 309 154.5 -1.96 -18.60 -9.57

19 Batui Batui 154 138 292 181 117.5 122 88.4 303 103.8 169 109.7 110 79.7 279 95.5 166 107.8 100 72.5 266 91.1 8.29 18.03 12.21

20 Batui Selatan Sinorang 67 74 141 134 200.0 125 168.9 259 183.7 111 165.7 138 186.5 249 176.6 110 164.2 97 131.1 207 146.8 17.91 22.40 20.08

21 Moilong Toili I 126 115 241 170 134.9 198 172.2 368 152.7 189 150.0 189 164.3 378 156.8 202 160.3 193 167.8 395 163.9 -18.82 2.53 -7.34

22 Toili Toili II 279 286 565 278 99.6 274 95.8 552 97.7 261 93.5 163 57.0 424 75.0 255 91.4 255 89.2 510 90.3 8.27 6.93 7.61

23 Toili Barat Toili III 197 184 381 200 101.5 185 100.5 385 101.0 208 105.6 171 92.9 379 99.5 241 122.3 181 98.4 422 110.8 -20.50 2.16 -9.61

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,749 2,878 5,627 2,997 109.0 2,786 96.8 5,783 102.8 2,873 104.5 2,600 90.3 5,473 97.3 2,882 104.8 2,627 91.3 5,509 97.9 3.84 5.71 4.74

Sumber: Program Imunisasi Seksi Pemberantasan dan Penyakit Menular

L + P L P L + PNO KECAMATAN

L PPUSKESMAS

JUMLAH BAYI

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + P

Page 173: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

153

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Nuhon Nuhon 92 83 175 69 75 152 183 221 126 119 129.3 73 88.0 192 109.7 105 114.1 83 100.0 188 107.4

Saiti 69 63 132 83 120 146 232 229 173 96 139.1 87 138.1 183 138.6 100 144.9 76 120.6 176 133.3

2 Simpang Raya Simpang Raya 108 107 215 - 107 100 107 50 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0 0.0

3 Bunta Bunta 277 394 671 209 75 603 153 812 121 208 75.1 191 48.5 399 59.5 241 87.0 213 54.1 454 67.7

Toima 33 28 61 46 139 74 264 120 197 42 127.3 39 139.3 81 132.8 45 136.4 35 125.0 80 131.1

4 Lobu Lobu 30 37 67 26 87 63 170 89 133 31 103.3 16 43.2 47 70.1 35 116.7 21 56.8 56 83.6

5 Pagimana Pagimana 214 187 401 216 101 403 216 619 154 173 80.8 173 92.5 346 86.3 212 99.1 229 122.5 441 110.0

6 Bualemo Bualemo 132 150 282 117 89 267 178 384 136 68 51.5 103 68.7 171 60.6 96 72.7 121 80.7 217 77.0

Tikupon 34 53 87 35 103 88 166 123 141 52 152.9 34 64.2 86 98.9 46 135.3 34 64.2 80 92.0

7 Balantak Utara Teku 30 29 59 - 29 100 29 49 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0 0.0

8 Balantak Balantak 44 39 83 74 168 113 290 187 225 80 181.8 73 187.2 153 184.3 53 120.5 44 112.8 97 116.9

9 Balantak Selatan Tongke 35 38 73 38 109 76 200 114 156 43 122.9 33 86.8 76 104.1 33 94.3 33 86.8 66 90.4

10 Mantok Mantok 52 58 110 47 90 105 181 152 138 45 86.5 33 56.9 78 70.9 68 130.8 39 67.2 107 97.3

11 Lamala Bonebobakal 50 53 103 72 144 125 236 197 191 79 158.0 67 126.4 146 141.7 76 152.0 72 135.8 148 143.7

12 Masama Tangeban 84 93 177 110 131 203 218 313 177 60 71.4 93 100.0 153 86.4 62 73.8 91 97.8 153 86.4

13 Luwuk Timur Hunduhon 88 101 189 83 94 184 182 267 141 82 93.2 98 97.0 180 95.2 82 93.2 74 73.3 156 82.5

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 209 209 418 306 146 515 246 821 196 287 137.3 299 143.1 586 140.2 265 126.8 255 122.0 520 124.4

16 Luwuk selatan Luwuk 246 258 504 239 97 497 193 736 146 275 111.8 273 105.8 548 108.7 235 95.5 219 84.9 454 90.1

17 Nambo

18 Kintom Kintom 99 101 200 131 132 232 230 363 182 156 157.6 133 131.7 289 144.5 156 157.6 153 151.5 309 154.5

19 Batui Batui 154 138 292 130 84 268 194 398 136 171 111.0 115 83.3 286 97.9 166 107.8 100 72.5 266 91.1

20 Batui Selatan Sinorang 67 74 141 125 187 199 269 324 230 110 164.2 97 131.1 207 146.8 110 164.2 97 131.1 207 146.8

21 Moilong Toili I 126 115 241 192 152 307 267 499 207 187 148.4 176 153.0 363 150.6 202 160.3 193 167.8 395 163.9

22 Toili Toili II 279 286 565 275 99 561 196 836 148 259 92.8 260 90.9 519 91.9 255 91.4 255 89.2 510 90.3

23 Toili Barat Toili III 197 184 381 201 102 385 209 586 154 195 99.0 169 91.8 364 95.5 241 122.3 181 98.4 422 110.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,749 2,878 5,627 2,824 103 5,702 198 8,526 152 2,818 102.5 2,635 91.6 5,453 96.9 2,884 104.9 2,618 91.0 5,502 97.8

Sumber: Program Imunisasi Seksi Pemberantasan dan Penyakit Menular

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

P L + PL P L + P L L P L + P

Page 174: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

154

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Nuhon Nuhon 216 ##### ##### 216 100.00 1,023 ##### ##### 966 94.43 - - 1,210 ##### ##### 1,182 97.69

Saiti 197 ##### ##### 197 100.00 909 ##### ##### 542 59.63 - - 1,075 ##### ##### 739 68.74

2 Simpang Raya Simpang Raya 80 ##### ##### 80 100.00 - ##### ##### - ##### - - 262 ##### ##### 80 30.53

3 Bunta Bunta 264 ##### ##### 264 100.00 3,001 ##### ##### 1,251 41.69 - - 3,290 ##### ##### 1,515 46.05

Toima 92 ##### ##### 92 100.00 467 ##### ##### 258 55.25 - - 552 ##### ##### 350 63.41

4 Lobu Lobu 81 ##### ##### 81 100.00 361 ##### ##### 192 53.19 - - 427 ##### ##### 273 63.93

5 Pagimana Pagimana 467 ##### ##### 467 100.00 2,359 ##### ##### 1,167 49.47 - - 2,790 ##### ##### 1,634 58.57

6 Bualemo Bualemo 226 ##### ##### 226 100.00 1,432 ##### ##### 578 40.36 - - 1,694 ##### ##### 804 47.46

Tikupon 83 ##### ##### 83 100.00 477 ##### ##### 276 57.86 - - 564 ##### ##### 359 63.65

7 Balantak Utara Teku 28 ##### ##### 28 100.00 432 ##### ##### 173 40.05 - - 511 ##### ##### 201 39.33

8 Balantak Balantak 90 ##### ##### 90 100.00 575 ##### ##### 346 60.17 - - 680 ##### ##### 436 64.12

9 Balantak Selatan Tongke 47 ##### ##### 47 100.00 477 ##### ##### 278 58.28 - - 564 ##### ##### 325 57.62

10 Mantok Mantok 109 ##### ##### 109 100.00 707 ##### ##### 321 45.40 - - 836 ##### ##### 430 51.44

11 Lamala Bonebobakal 120 ##### ##### 120 100.00 645 ##### ##### 434 67.29 - - 763 ##### ##### 554 72.61

12 Masama Tangeban 282 ##### ##### 282 100.00 1,154 ##### ##### 319 27.64 - - 1,365 ##### ##### 601 44.03

13 Luwuk Timur Hunduhon 198 ##### ##### 198 100.00 1,143 ##### ##### 679 59.41 - - 1,352 ##### ##### 877 64.87

14 Luwuk Utara - ##### ##### - ##### - ##### ##### - ##### - - - ##### ##### - #####

15 Luwuk Kampung Baru 782 ##### ##### 782 100.00 3,735 ##### ##### 2,643 70.75 - - 4,418 ##### ##### 3,425 77.51

16 Luwuk selatan Luwuk 413 ##### ##### 413 100.00 4,242 ##### ##### 1,775 41.84 - - 5,017 ##### ##### 2,188 43.61

17 Nambo - ##### ##### - ##### - ##### ##### - ##### - - - ##### ##### - #####

18 Kintom Kintom 229 ##### ##### 229 100.00 1,411 ##### ##### 722 51.17 - - 1,669 ##### ##### 951 56.98

19 Batui Batui 212 ##### ##### 212 100.00 1,598 ##### ##### 716 44.81 - - 1,890 ##### ##### 928 49.10

20 Batui Selatan Sinorang 110 ##### ##### 110 100.00 1,388 ##### ##### 1,048 75.50 - - 1,642 ##### ##### 1,158 70.52

21 Moilong Toili I 376 ##### ##### 376 100.00 1,963 ##### ##### 1,321 67.29 - - 2,322 ##### ##### 1,697 73.08

22 Toili Toili II 475 ##### ##### 475 100.00 3,329 ##### ##### 2,120 63.67 - - 3,937 ##### ##### 2,595 65.90

23 Toili Barat Toili III 432 ##### ##### 432 100.00 2,259 ##### ##### 1,306 57.81 - - 2,672 ##### ##### 1,738 65.04

JUMLAH (KAB/KOTA) - - 5,609 - ##### - ##### 5,609 100.00 - - 35,087 - ##### - ##### 19,430 55.38 - - 41,502 - ##### - ##### ##### 60.33

Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

MENDAPAT VIT AJUMLAH

MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI JUMLAH

L + PP

MENDAPAT VIT A

LL PL + P PL

Page 175: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

155

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Nuhon Nuhon 205 188 393 123 114 237 60.0 60.6 60.3 18 14.6 17 14.9 35 14.8

Saiti 143 118 261 97 78 175 67.8 66 67.0 6 6.2 6 7.7 12 6.9

2 Simpang Raya Simpang Raya 209 210 419 184 185 369 88.0 88 88.1 48 26.1 52 28.1 100 27.1

3 Bunta Bunta 709 859 1,568 514 629 1,143 72.5 73 72.9 7 1.4 9 1.4 16 1.4

Toima 67 54 121 48 34 82 71.6 63 67.8 4 8.3 0 0.0 4 4.9

4 Lobu Lobu 84 71 155 64 46 110 76.2 65 71.0 5 7.8 9 19.6 14 12.7

5 Pagimana Pagimana 451 389 840 377 310 687 83.6 80 81.8 15 4.0 15 4.8 30 4.4

6 Bualemo Bualemo 291 336 627 224 207 431 77.0 62 68.7 10 4.5 17 8.2 27 6.3

Tikupon 88 136 224 65 73 138 73.9 54 61.6 1 1.5 5 6.8 6 4.3

7 Balantak Utara Teku 82 87 169 62 55 117 75.6 63 69.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0

8 Balantak Balantak 92 84 176 72 47 119 78.3 56 67.6 3 4.2 1 2.1 4 3.4

9 Balantak Selatan Tongke 86 80 166 69 65 134 80.2 81 80.7 2 2.9 5 7.7 7 5.2

10 Mantok Mantok 97 102 199 86 92 178 88.7 90 89.4 30 34.9 24 26.1 54 30.3

11 Lamala Bonebobakal 128 124 252 83 92 175 64.8 74 69.4 18 21.7 22 23.9 40 22.9

12 Masama Tangeban 208 232 440 152 160 312 73.1 69 70.9 7 4.6 6 3.8 13 4.2

13 Luwuk Timur Hunduhon 195 225 420 122 126 248 62.6 56 59.0 11 9.0 2 1.6 13 5.2

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 407 406 813 419 405 824 102.9 100 101.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0

16 Luwuk selatan Luwuk 594 580 1,174 199 212 411 33.5 37 35.0 1 0.5 11 5.2 12 2.9

17 Nambo

18 Kintom Kintom 266 261 527 204 203 407 76.7 78 77.2 10 4.9 16 7.9 26 6.4

19 Batui Batui 294 274 568 249 232 481 84.7 85 84.7 13 5.2 17 7.3 30 6.2

20 Batui Selatan Sinorang 155 157 312 135 137 272 87.1 87 87.2 2 1.5 5 3.6 7 2.6

21 Moilong Toili I 263 245 508 229 210 439 87.1 86 86.4 5 2.2 4 1.9 9 2.1

22 Toili Toili II 726 790 1,516 315 324 639 43.4 41 42.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0

23 Toili Barat Toili III 525 516 1,041 290 297 587 55.2 58 56.4 7 2.4 7 2.4 14 2.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,365 6,524 12,889 4,382 4,333 8,715 68.8 66 67.6 223 5.1 250 5.8 473 5.4

Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

NO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGM

JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P

Page 176: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

156

TABEL 46

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 141 148 289 79 56.0 84 56.8 163 56.4

Saiti 138 108 246 43 31.2 40 37.0 83 33.7

2 Simpang Raya Simpang Raya 176 176 352 94 53.4 95 54.0 189 53.7

3 Bunta Bunta 387 360 747 173 44.7 139 38.6 312 41.8

Toima 60 65 125 23 38.3 22 33.8 45 36.0

4 Lobu Lobu 102 121 223 60 58.8 63 52.1 123 55.2

5 Pagimana Pagimana 553 554 1,107 336 60.8 337 60.8 673 60.8

6 Bualemo Bualemo 207 259 466 73 35.3 92 35.5 165 35.4

Tikupon 120 114 234 49 40.8 51 44.7 100 42.7

7 Balantak Utara Teku 94 112 206 35 37.2 46 41.1 81 39.3

8 Balantak Balantak 146 135 281 49 33.6 39 28.9 88 31.3

9 Balantak Selatan Tongke 74 73 147 27 36.5 29 39.7 56 38.1

10 Mantok Mantok 158 145 303 109 69.0 110 75.9 219 72.3

11 Lamala Bonebobakal 85 100 185 32 37.6 39 39.0 71 38.4

12 Masama Tangeban 180 185 365 76 42.2 84 45.4 160 43.8

13 Luwuk Timur Hunduhon 255 251 506 63 24.7 74 29.5 137 27.1

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 264 265 529 163 61.7 161 60.8 324 61.2

16 Luwuk selatan Luwuk 613 580 1,193 334 54.5 304 52.4 638 53.5

17 Nambo

18 Kintom Kintom 319 296 615 118 37.0 108 36.5 226 36.7

19 Batui Batui 248 210 458 146 58.9 129 61.4 275 60.0

20 Batui Selatan Sinorang 82 92 174 63 76.8 69 75.0 132 75.9

21 Moilong Toili I 339 352 691 6 1.8 5 1.4 11 1.6

22 Toili Toili II 507 532 1,039 73 14.4 82 15.4 155 14.9

23 Toili Barat Toili III 552 515 1,067 125 22.6 125 24.3 250 23.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,800 5,748 11,548 2,349 40.5 2,327 40.5 4,676 40.5

Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

Page 177: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

157

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Nuhon Nuhon 284 266 550 176 161 337 62 61 61.3 65 36.9 72 44.7 137 40.7

Saiti 281 227 508 140 117 257 50 52 50.6 57 40.7 52 44.4 109 42.4

2 Simpang Raya Simpang Raya 319 294 613 191 172 363 60 59 59.2 53 27.7 54 31.4 107 29.5

3 Bunta Bunta 530 478 1,008 269 216 485 51 45 48.1 51 19.0 52 24.1 103 21.2

Toima 203 184 387 119 100 219 59 54 56.6 56 47.1 55 55.0 111 50.7

4 Lobu Lobu 245 239 484 156 141 297 64 59 61.4 59 37.8 65 46.1 124 41.8

5 Pagimana Pagimana 695 672 1,367 433 414 847 62 62 62.0 62 14.3 68 16.4 130 15.3

6 Bualemo Bualemo 350 378 728 169 169 338 48 45 46.4 54 32.0 58 34.3 112 33.1

Tikupon 263 232 495 146 128 274 56 55 55.4 52 35.6 54 42.2 106 38.7

7 Balantak Utara Teku 237 230 467 132 123 255 56 53 54.6 51 38.6 51 41.5 102 40.0

8 Balantak Balantak 289 253 542 146 117 263 51 46 48.5 52 35.6 51 43.6 103 39.2

9 Balantak Selatan Tongke 217 191 408 124 107 231 57 56 56.6 54 43.5 58 54.2 112 48.5

10 Mantok Mantok 301 263 564 206 188 394 68 71 69.9 106 51.5 120 63.8 226 57.4

11 Lamala Bonebobakal 228 218 446 129 117 246 57 54 55.2 86 66.7 82 70.1 168 68.3

12 Masama Tangeban 322 304 626 172 162 334 53 53 53.4 54 31.4 52 32.1 106 31.7

13 Luwuk Timur Hunduhon 398 369 767 159 152 311 40 41 40.5 54 34.0 52 34.2 106 34.1

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 407 384 791 259 238 497 64 62 62.8 51 19.7 51 21.4 102 20.5

16 Luwuk selatan Luwuk 756 699 1,455 430 382 812 57 55 55.8 51 11.9 56 14.7 107 13.2

17 Nambo

18 Kintom Kintom 462 414 876 215 185 400 47 45 45.7 53 24.7 59 31.9 112 28.0

19 Batui Batui 391 328 719 242 207 449 62 63 62.4 54 22.3 51 24.6 105 23.4

20 Batui Selatan Sinorang 225 211 436 160 146 306 71 69 70.2 51 31.9 51 34.9 102 33.3

21 Moilong Toili I 482 470 952 103 82 185 21 17 19.4 51 49.5 51 62.2 102 55.1

22 Toili Toili II 650 650 1,300 170 160 330 26 25 25.4 51 30.0 51 31.9 102 30.9

23 Toili Barat Toili III 694 685 1,379 222 203 425 32 30 30.8 59 26.6 56 27.6 115 27.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,229 8,639 17,868 4,668 4,187 8,855 50.6 48 49.6 1,387 29.7 1,422 34.0 2,809 31.7

Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+P

BGM

L P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)

Page 178: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

158

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

Saiti - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

3 Bunta Bunta - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

Toima - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

4 Lobu Lobu - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana 4 4 4 100.0 #DIV/0! 4 100.0

6 Bualemo Bualemo - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

Tikupon - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

8 Balantak Balantak - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

10 Mantok Mantok 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0

11 Lamala Bonebobakal - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

12 Masama Tangeban - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

13 Luwuk Timur Hunduhon - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

14 Luwuk Utara - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

17 Nambo - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

18 Kintom Kintom - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

19 Batui Batui 1 1 1 100.0 #DIV/0! 1 100.0

20 Batui Selatan Sinorang - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

21 Moilong Toili I - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

22 Toili Toili II - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

23 Toili Barat Toili III - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 8 6 100.0 2 100.0 8 100.0

Sumber: Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH DITEMUKAN

Page 179: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

159

TABEL 49

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Nuhon Nuhon 759 774 1,533 121 15.9 138 17.8 259 16.9 12 12 24

Saiti 763 771 1,534 94 12.3 79 10.2 173 11.3 12 12 24

2 Simpang Raya Simpang Raya 994 998 1,992 200 20.1 158 15.8 358 18.0 19 19 38

3 Bunta Bunta 1,029 1,032 2,061 0 0.0 0 0.0 0 0.0 14 7 21

Toima 305 302 607 52 17.0 56 18.5 108 17.8 8 8 16

4 Lobu Lobu 253 261 514 0 0.0 0 0.0 0 0.0 8 8 16

5 Pagimana Pagimana 1,659 1,695 3,354 17 1.0 21 1.2 38 1.1 34 4 38

6 Bualemo Bualemo 985 996 1,981 190 19.3 153 15.4 343 17.3 21 21 42

Tikupon 342 351 693 58 17.0 56 16.0 114 16.5 8 8 16

7 Balantak Utara Teku 295 301 596 0 0.0 0 0.0 0 0.0 5 5 10

8 Balantak Balantak 691 673 1,364 148 21.4 135 20.1 283 20.7 21 21 42

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0

10 Mantok Mantok 332 342 674 0 0.0 0 0.0 0 0.0 6 6 12

11 Lamala Bonebobakal 427 413 840 75 17.6 85 20.6 160 19.0 13 13 26

12 Masama Tangeban 785 689 1,474 109 13.9 159 23.1 268 18.2 15 15 30

13 Luwuk Timur Hunduhon 857 864 1,721 0 0.0 0 0.0 0 0.0 14 14 28

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 2,362 2,375 4,737 332 13.5 343 14.4 675 14.2 24 24 48

16 Luwuk selatan Luwuk 2,458 2,467 4,925 0 0.0 0.0 0 0.0 22 0 22

17 Nambo 0 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0

18 Kintom Kintom 974 994 1,968 0 0.0 0.0 0 0.0 18 18

19 Batui Batui 1,172 1,185 2,357 0 0.0 0.0 0 0.0 14 14

20 Batui Selatan Sinorang 1,047 1,054 2,101 0 0.0 0.0 0 0.0 16 16

21 Moilong Toili I 1,092 1,103 2,195 0 0.0 0.0 0 0.0 16 16

22 Toili Toili II 2,319 2,331 4,650 0 #REF! 0.0 0 0.0 29 29

23 Toili Barat Toili III 1,610 1,694 3,304 246 #REF! 229 13.5 475 14.4 22 22 44

JUMLAH (KAB/KOTA) 23,510 23,665 47,175 1,642 7.0 1,612 6.8 3,254 6.9 371 219 590

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 7.0 6.8 6.9

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

Page 180: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

160

TABEL 50

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI

TETAP

PENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6

1 Nuhon Nuhon 259 #DIV/0!

Saiti 173 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 358 #DIV/0!

3 Bunta Bunta - #DIV/0!

Toima 108 #DIV/0!

4 Lobu Lobu - #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana 38 #DIV/0!

6 Bualemo Bualemo 343 #DIV/0!

Tikupon 114 #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku - #DIV/0!

8 Balantak Balantak 283 #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke - #DIV/0!

10 Mantok Mantok - #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 160 #DIV/0!

12 Masama Tangeban 268 #DIV/0!

13 Luwuk Timur Hunduhon - #DIV/0!

14 Luwuk Utara - #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 675 #DIV/0!

16 Luwuk selatan Luwuk - #DIV/0!

17 Nambo - #DIV/0!

18 Kintom Kintom - #DIV/0!

19 Batui Batui - #DIV/0!

20 Batui Selatan Sinorang - #DIV/0!

21 Moilong Toili I - #DIV/0!

22 Toili Toili II - #DIV/0!

23 Toili Barat Toili III 475 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/ KOTA) 3,254 - #DIV/0!

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

Page 181: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

161

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Nuhon Nuhon 12 0.0 12 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

Saiti 12 0.0 12 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

2 Simpang Raya Simpang Raya 19 0.0 19 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

3 Bunta Bunta 14 0.0 14 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

Toima 8 0.0 8 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

4 Lobu Lobu 8 0.0 8 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

5 Pagimana Pagimana 34 0.0 34 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

6 Bualemo Bualemo 21 0.0 21 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

Tikupon 8 0.0 8 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

7 Balantak Utara Teku 5 0.0 5 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

8 Balantak Balantak 21 0.0 21 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

9 Balantak Selatan Tongke 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

10 Mantok Mantok 6 0.0 6 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

11 Lamala Bonebobakal 13 0.0 13 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

12 Masama Tangeban 15 0.0 15 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

13 Luwuk Timur Hunduhon 14 0.0 14 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

14 Luwuk Utara 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

15 Luwuk Kampung Baru 24 0.0 24 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

16 Luwuk selatan Luwuk 22 0.0 0 0.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

17 Nambo 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

18 Kintom Kintom 18 0.0 18 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

19 Batui Batui 14 0.0 14 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

20 Batui Selatan Sinorang 16 0.0 16 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

21 Moilong Toili I 16 0.0 16 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

22 Toili Toili II 29 0.0 29 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

23 Toili Barat Toili III 22 0.0 22 100.0 - ##### ##### - ##### - ##### ##### - #####

JUMLAH (KAB/ KOTA) 371 - 0.0 349 94.1 - - - - ##### - ##### - ##### - - - - ##### - ##### - #####

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

%

MURID SD/MI DIPERIKSAPERLU

PERAWATANMENDAPAT PERAWATAN

NO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH MURID

SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

%

Page 182: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

162

TABEL 52

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 525 130 #DIV/0! 230 #DIV/0! 360 68.57

Saiti 591 98 #DIV/0! 149 #DIV/0! 247 41.79

2 Simpang Raya Simpang Raya 734 125 #DIV/0! 152 #DIV/0! 277 37.74

3 Bunta Bunta 945 164 #DIV/0! 358 #DIV/0! 522 55.24

Toima 270 80 #DIV/0! 123 #DIV/0! 203 75.19

4 Lobu Lobu 296 120 #DIV/0! 86 #DIV/0! 206 69.59

5 Pagimana Pagimana 1,363 556 #DIV/0! 415 #DIV/0! 971 71.24

6 Bualemo Bualemo 833 105 #DIV/0! 366 #DIV/0! 471 56.54

Tikupon 270 65 #DIV/0! 156 #DIV/0! 221 81.85

7 Balantak Utara Teku 235 #DIV/0! 157 #DIV/0! 157 66.81

8 Balantak Balantak 657 206 #DIV/0! 354 #DIV/0! 560 85.24

9 Balantak Selatan Tongke 245 45 #DIV/0! 180 #DIV/0! 225 91.84

10 Mantok Mantok 664 270 #DIV/0! 263 #DIV/0! 533 80.27

11 Lamala Bonebobakal 373 90 #DIV/0! 150 #DIV/0! 240 64.34

12 Masama Tangeban 667 197 #DIV/0! 288 #DIV/0! 485 72.71

13 Luwuk Timur Hunduhon 660 98 #DIV/0! 163 #DIV/0! 261 39.55

14 Luwuk Utara #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 1,896 522 #DIV/0! 477 #DIV/0! 999 52.69

16 Luwuk selatan Luwuk 1,451 450 #DIV/0! 410 #DIV/0! 860 59.27

17 Nambo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 815 310 #DIV/0! 352 #DIV/0! 662 81.23

19 Batui Batui 924 240 #DIV/0! 415 #DIV/0! 655 70.89

20 Batui Selatan Sinorang 802 155 #DIV/0! 489 #DIV/0! 644 80.30

21 Moilong Toili I 1,134 320 #DIV/0! 659 #DIV/0! 979 86.33

22 Toili Toili II 1,924 731 #DIV/0! 520 #DIV/0! 1,251 65.02

23 Toili Barat Toili III 1,305 389 #DIV/0! 621 #DIV/0! 1,010 77.39

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 19,579 5,466 #DIV/0! 7,533 #DIV/0! 12,999 66.39

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Banggai

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 183: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

163

TABEL 53

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

2013

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN

KESEHATAN

JUMLAH

KUNJUNGAN

RUMAH

PENYEBARAN

INFORMASI

1 2 3 4 5 6

1 Nuhon Nuhon 11

Saiti 38

2 Simpang Raya Simpang Raya 1

3 Bunta Bunta 3

Toima 32

4 Lobu Lobu 252

5 Pagimana Pagimana 110

6 Bualemo Bualemo 98

Tikupon 9

7 Balantak Utara Teku 0

8 Balantak Balantak 27

9 Balantak Selatan Tongke 27

10 Mantok Mantok 80

11 Lamala Bonebobakal 37

12 Masama Tangeban 29

13 Luwuk Timur Hunduhon 54

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 30

16 Luwuk selatan Luwuk 246

17 Nambo

18 Kintom Kintom 243

19 Batui Batui 35

20 Batui Selatan Sinorang 48

21 Moilong Toili I 325

22 Toili Toili II 210

23 Toili Barat Toili III 228

SUB JUMLAH I 2173 0 0

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

2 Rumah Sakit

JUMLAH (KAB/KOTA) 2173 0 0

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TAHUN

JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

Page 184: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

164

TABEL 54

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

%

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS 130,175 0.00 0.00 37.99

2

JKN (ASKES

PNS,JAMSOSTEK,

TNI/POLRI/PNS/

KEMHAN/PNS POLRI)

165,087 0.00 0.00 48.17

3 JAMKESDA 46,000 0.00 0.00 13.42

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 341,262 0.00 0.00 99.58

Sumber: Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

JUMLAH

Page 185: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

165

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 1,052 1,368 2,420 0 0 0 0

Saiti 1,767 1,810 3,577 0 0 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 516 627 1,143 0 0 0 0

3 Bunta Bunta 1,063 1,561 2,624 339 355 694 0

Toima 2,280 3,561 5,841 0 0 0 0

4 Lobu Lobu 2,028 3,287 5,315 0 0 0 0

5 Pagimana Pagimana 4,210 6,269 10,479 119 83 202 0

6 Bualemo Bualemo 3,701 3,698 7,399 138 136 274 0

Tikupon 787 800 1,587 0 0 0 0

7 Balantak Utara Teku 1,048 1,253 2,301 0 0 0 0

8 Balantak Balantak 2,792 2,622 5,414 41 53 94 0

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0 0 0

10 Mantok Mantok 1,133 1,157 2,290 0 0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 1,680 2,581 4,261 2 4 6 0

12 Masama Tangeban 2,804 3,415 6,219 176 170 346 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 4,337 5,725 10,062 72 82 154 0

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 2,567 3,684 6,251 20 32 52 0

16 Luwuk selatan Luwuk 2,225 2,162 4,387 0 0 0 0

17 Nambo

18 Kintom Kintom 413 486 899 113 123 236 0

19 Batui Batui 1,165 1,642 2,807 141 112 253 0

20 Batui Selatan Sinorang 1,695 1,623 3,318 29 32 61 0

21 Moilong Toili I 2,478 3,704 6,182 187 331 518 0

22 Toili Toili II 1,331 1,721 3,052 256 166 422

23 Toili Barat Toili III 1,340 1,533 2,873 91 67 158

0 0 0

SUB JUMLAH I 44,412 56,289 100,701 1,724 1,746 3,470 0 0 0

1 8,817 10,578 19,395 5,417 7,056 12,473 0

0 0 0

SUB JUMLAH II 8,817 10,578 19,395 5,417 7,056 12,473 0 0 0

1 0 0 0

0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 53,229 66,867 120,096 7,141 8,802 15,943 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 174,605 168,094 342,699 174,605 168,094 342,699

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 30.5 39.8 35.0 4.1 5.2 4.7

Sumber: Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO PUSKESMAS

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAHKECAMATAN

RSUD Luwuk

Sarana Yankes lainnya (sebutkan)

Page 186: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

166

TABEL 55A

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 117 162 279 0 0

Saiti 118 86 204 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 149 165 314 0 0

3 Bunta Bunta 361 491 852 153 140 293 0

Toima 554 772 1,326 0 0

4 Lobu Lobu 0 0 0 0 0

5 Pagimana Pagimana 708 1,091 1,799 45 3 48 0

6 Bualemo Bualemo 313 261 574 45 23 68 0

Tikupon 355 375 730 0 0

7 Balantak Utara Teku 434 467 901 0 0

8 Balantak Balantak 0 0 0 0 0

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0 0 0

10 Mantok Mantok 0 0 0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 260 293 553 2 4 6 0

12 Masama Tangeban 1,682 1,702 3,384 69 66 135 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 1,690 2,184 3,874 19 16 35 0

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 616 867 1,483 20 32 52 0

16 Luwuk selatan Luwuk 1,245 492 1,737 0 0

17 Nambo 0 0 0 0 0

18 Kintom Kintom 0 0 0 0 0

19 Batui Batui 183 266 449 46 44 90 0

20 Batui Selatan Sinorang 100 146 246 29 32 61 0

21 Moilong Toili I 635 849 1,484 41 196 237 0

22 Toili Toili II 174 227 401 91 49 140 0

23 Toili Barat Toili III 215 178 393 27 20 47 0

0 0 0

SUB JUMLAH I 9,909 11,074 20,983 587 625 1,212 0 0 0

1 0 0 0

SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 Sarana Yankes lainnya 0 0 0

0 0 0

0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,909 11,074 20,983 587 625 1,212 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 174,605 168,094 342,699 174,605 168,094 342,699

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 5.7 6.6 6.1 0.3 0.4 0.4

Sumber: Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

RSUD Luwuk

RUJUKAN

KECAMATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN RUJUKAN PASIEN JAMKESDA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

NO PUSKESMAS RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

Page 187: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

167

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nuhon Nuhon 935 1,206 2,141 0 0

Saiti 1,649 1,724 3,373 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 367 462 829 0 0

3 Bunta Bunta 702 1,070 1,772 186 215 401 0

Toima 1,726 2,789 4,515 0 0

4 Lobu Lobu 2,028 3,287 5,315 0 0

5 Pagimana Pagimana 3,502 5,178 8,680 74 80 154 0

6 Bualemo Bualemo 3,388 3,437 6,825 93 113 206 0

Tikupon 432 425 857 0 0

7 Balantak Utara Teku 614 786 1,400 0 0

8 Balantak Balantak 2,792 2,622 5,414 41 53 94 0

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 0

10 Mantok Mantok 1,133 1,157 2,290 0 0

11 Lamala Bonebobakal 1,420 2,288 3,708 0 0

12 Masama Tangeban 1,122 1,713 2,835 107 104 211 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 2,647 3,541 6,188 53 66 119 0

14 Luwuk Utara 0 0 0

15 Luwuk Kampung Baru 1,951 2,817 4,768 0 0

16 Luwuk selatan Luwuk 980 1,670 2,650 0 0

17 Nambo 0 0 0

18 Kintom Kintom 413 486 899 113 123 236 0

19 Batui Batui 982 1,376 2,358 95 68 163 0

20 Batui Selatan Sinorang 1,595 1,477 3,072 0 0

21 Moilong Toili I 1,843 2,855 4,698 146 135 281 0

22 Toili Toili II 1,157 1,494 2,651 165 117 282 0

23 Toili Barat Toili III 1,125 1,355 2,480 64 47 111 0

0 0 0

SUB JUMLAH I 34,503 45,215 79,718 1,137 1,121 2,258 0 0 0

1 0 0 0

SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 Sarana Yankes lainnya 0 0 0

0 0 0

0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 34,503 45,215 79,718 1,137 1,121 2,258 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 174,605 168,094 342,699 174,605 168,094 342,699

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 19.8 26.9 23.3 0.7 0.7 0.7

Sumber: Seksi Pelayanan Medik dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

RSUD Luwuk

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN RUJUKAN PASIEN JAMKESMAS DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

RUJUKAN

Page 188: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

168

TABEL 56

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BRSUD Luwuk 242 5,405 7,053 12,458 298 235 533 154 126 280 55.1 33.3 42.8 28.5 17.9 22.5

( Tipe C )

242 5,405 7,053 12,458 298 235 533 154 126 280 5.5 3.3 4.3 2.8 1.8 2.2

Sumber: Badan Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNONAMA RUMAH

SAKITa

Page 189: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

169

TABEL 57

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

NONAMA RUMAH

SAKITa

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 BRSUD Luwuk 242 12,458 78,367 46,440 88.7 51.5 0.8 3.7

( Tipe C )

242 12458 78,367 46,440 88.7 51.5 0.8 3.7

Sumber: Badan Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

Page 190: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

170

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU

JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Nuhon Nuhon 10 10 100.0 - -

Saiti - - #DIV/0! - #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 30 30 100.0 - -

3 Bunta Bunta 7 7 100.0 1 14.3

Toima - - #DIV/0! - #DIV/0!

4 Lobu Lobu - - #DIV/0! - #DIV/0!

5 Pagimana Pagimana 30 30 100.0 6 20.0

6 Bualemo Bualemo 10 10 100.0 - -

Tikupon - - #DIV/0! - #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku - - #DIV/0! - #DIV/0!

8 Balantak Balantak - - #DIV/0! - #DIV/0!

9 Balantak Selatan Tongke 10 10 100.0 1 10.0

10 Mantok Mantok - - #DIV/0! - #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal - - #DIV/0! - #DIV/0!

12 Masama Tangeban 20 20 100.0 5 25.0

13 Luwuk Timur Hunduhon - - #DIV/0! - #DIV/0!

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 30 30 100.0 - -

16 Luwuk selatan Luwuk 50 50 100.0 8 16.0

17 Nambo

18 Kintom Kintom 10 10 100.0 2 20.0

19 Batui Batui 7 7 100.0 1 14.3

20 Batui Selatan Sinorang 10 10 100.0 2 20.0

21 Moilong Toili I 30 30 100.0 9 30.0

22 Toili Toili II 20 20 100.0 12 60.0

23 Toili Barat Toili III 20 20 100.0 2 10.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 294 294 100.0 49 16.7

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

RUMAH TANGGA

TABEL 58

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 191: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

171

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Nuhon Nuhon 2,251 1,131 50.24 1120 1335 119 0 1,131 50.2

Saiti 2,036 947 46.51 1089 1862 171 0 947 46.5

2 Simpang Raya Simpang Raya 3,211 - 0.00 3211 3021 94 0 - 0.0

3 Bunta Bunta 4,539 3,716 81.87 823 2482 302 0 3,716 81.9

Toima 1,012 538 53.16 474 128 27 0 538 53.2

4 Lobu Lobu 829 646 77.93 183 423 231 0 646 77.9

5 Pagimana Pagimana 4,884 3,771 77.21 1113 2410 217 0 3,771 77.2

6 Bualemo Bualemo 3,430 1,763 51.40 1667 2349 141 0 1,763 51.4

Tikupon 1,075 631 58.70 444 1051 237 0 631 58.7

7 Balantak Utara Teku 1,026 974 94.93 52 32 62 0 974 94.9

8 Balantak Balantak 1,534 608 39.63 926 784 85 0 608 39.6

9 Balantak Selatan Tongke 1,357 - 0.00 0 607 #DIV/0! 0 - 0.0

10 Mantok Mantok 1,621 974 60.09 647 769 119 0 974 60.1

11 Lamala Bonebobakal 1,575 1,539 97.71 36 733 2036 0 1,539 97.7

12 Masama Tangeban 2,798 1,961 70.09 837 944 113 0 1,961 70.1

13 Luwuk Timur Hunduhon 3,574 2,326 65.08 1248 1904 153 0 2,326 65.1

14 Luwuk Utara #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 8,201 7,326 89.33 875 2081 238 0 7,326 89.3

16 Luwuk selatan Luwuk 10,214 7,363 72.09 2851 2762 97 0 7,363 72.1

17 Nambo #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

18 Kintom Kintom 3,471 2,353 67.79 1118 1363 122 0 2,353 67.8

19 Batui Batui 3,522 2,191 62.21 1331 1170 88 0 2,191 62.2

20 Batui Selatan Sinorang 3,128 2,039 65.19 1089 698 64 0 2,039 65.2

21 Moilong Toili I 4,744 2,971 62.63 1773 1163 66 0 2,971 62.6

22 Toili Toili II 8,250 5,384 65.26 2866 2866 100 0 5,384 65.3

23 Toili Barat Toili III 5,546 3,558 64.15 1988 2147 108 0 3,558 64.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 83,828 54,710 65.26 27,761 35,084 126.38 0 0.00 54,710 65.26

TABEL 59

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

2012

JUMLAH

RUMAH

YANG BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI

SYARAT

2013

NO KECAMATAN

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatn Matra Dinas Kesehatan Kab. Banggai

PUSKESMAS

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

Page 192: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

172

TABEL 60

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Nuhon Nuhon 13,253 256 6,487 256 6,487 4,447 4,455 4,447 4,455 10942 83

Saiti 5,680 237 5,130 237 5,130 1,004 5,020 1,004 5,020 10150 178.70

2 Simpang Raya Simpang Raya 14,391 - - 0 - 804 4,020 804 4,020 4020 27.93

3 Bunta Bunta 17,411 311 11,372 311 11,372 1,264 6,322 1,264 6,322 17694 101.63

Toima 1,934 21 123 21 123 19 95 1 189 1 189 803 4,015 803 4,015 4422 228.65

4 Lobu Lobu 3,541 230 2,236 230 2,236 3 384 3 384 2620 73.99

5 Pagimana Pagimana 23,515 321 5,156 321 5,156 68 340 2 459 2 459 4,291 21,455 4,291 21,455 27410 116.56

6 Bualemo Bualemo 16,166 98 346 98 346 2 167 2 167 68 340 68 340 853 5.28

Tikupon 1,797 142 2,148 142 2,148 2148 119.53

7 Balantak Utara Teku 4,238 584 2,062 584 2,062 102 510 2572 60.69

8 Balantak Balantak 5,649 152 3,058 152 3,058 8 40 654 3,270 654 3,270 6368 112.73

9 Balantak Selatan Tongke 4,737 - - 0 - 20 100 100 2.11

10 Mantok Mantok 6,891 122 3,791 122 3,791 448 2,240 448 2,240 6031 87.52

11 Lamala Bonebobakal 6,389 147 3,572 147 3,572 1,058 5,290 1,058 5,290 8862 138.71

12 Masama Tangeban 11,144 211 5,676 211 5,676 1,311 1,307 1,311 1,307 6983 62.66

13 Luwuk Timur Hunduhon 11,185 214 6,364 214 6,364 7 35 987 9,870 987 9,870 16269 145.45

14 Luwuk Utara - 3 15 31255 #####

15 Luwuk Kampung Baru 60,205 106 2,135 106 2,135 5 25 6,248 31,240 6,248 31,240 37445 62.20

16 Luwuk selatan Luwuk 21,792 172 3,445 172 3,445 7,057 35,285 7,057 35,285 13140 60.30

17 Nambo - 189 945 4310 #####

18 Kintom Kintom 10,024 212 6,716 212 6,716 4 479 4 479 1,939 9,695 1,939 9,695 #REF! #REF!

19 Batui Batui 15,590 242 6,786 242 6,786 673 3,365 673 3,365 #REF! #REF!

20 Batui Selatan Sinorang 13,608 217 6,794 217 6,794 6794 49.93

21 Moilong Toili I 19,155 229 9,483 229 9,483 127 635 127 635 10118 52.82

22 Toili Toili II 32,490 312 10,738 312 10,738 194 970 1,106 5,530 1,106 5,530 17238 53.06

23 Toili Barat Toili III 21,914 341 341 238 1190 - - 1531 6.99

JUMLAH (KAB/KOTA) 342,699 4,536 103,959 4,536 103,959 0 0 853 4265 0 0 0 0 0 0 0 0 12 1678 12 1678 0 0 0 0 34,289 153,354 34,289 153,354 #REF! #REF!

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatn Matra Dinas Kesehatan Kab. Banggai

PENDUDUK

YANG MEMILIKI

AKSES AIR

MINUM

JU

MLA

H

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARATKECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

TERMINAL AIR

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA

NOMEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

Page 193: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

173

TABEL 61

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Nuhon Nuhon #DIV/0! #DIV/0!

Saiti #DIV/0! #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya #DIV/0! #DIV/0!

3 Bunta Bunta #DIV/0! #DIV/0!

Toima #DIV/0! #DIV/0!

4 Lobu Lobu 1 1 100.00 1 100

5 Pagimana Pagimana 4 4 100.00 4 100

6 Bualemo Bualemo 2 2 100.00 2 100

Tikupon #DIV/0! #DIV/0!

7 Balantak Utara Teku #DIV/0! #DIV/0!

8 Balantak Balantak 3 3 100.00 3 100

9 Balantak Selatan Tongke #DIV/0! #DIV/0!

10 Mantok Mantok #DIV/0! #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal #DIV/0! #DIV/0!

12 Masama Tangeban 3 3 100.00 3 100

13 Luwuk Timur Hunduhon #DIV/0! #DIV/0!

14 Luwuk Utara #DIV/0! #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 9 9 100.00 9 100

16 Luwuk selatan Luwuk 25 25 100.00 25 100

17 Nambo #DIV/0! #DIV/0!

18 Kintom Kintom 5 5 100.00 5 100

19 Batui Batui 8 8 100.00 8 100

20 Batui Selatan Sinorang 4 4 100.00 4 100

21 Moilong Toili I 9 9 100.00 9 100

22 Toili Toili II 11 11 100.00 11 100

23 Toili Barat Toili III #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 84 84 100.00 84 100

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatn Matra Dinas Kesehatan Kab. Banggai

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGAR

A AIR MINUM

PUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA

Page 194: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

174

TABEL 62

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Nuhon Nuhon 13,253 12 581 12 581 100 840 4,031 840 4,031 100 ##### 33 176 33 176 100 4788 36.1

Saiti 5,680 7 30 7 30 100 713 3,907 713 3,907 100 ##### 1,029 3,451 1,029 3,451 100 7388 130.1

2 Simpang Raya Simpang Raya 14,391 27 112 27 112 100 1,895 9,024 1,895 9,024 100 36 171 36 171 100 397 2,620 397 2,620 100 11927 82.9

3 Bunta Bunta 17,411 34 397 34 397 100 2,473 9,676 2,473 9,676 100 27 74 27 74 100 19 68 19 68 100 10215 58.7

Toima 1,934 8 87 8 87 100 775 3,258 775 3,258 100 122 185 122 185 100 1 2 1 2 100 3532 182.6

4 Lobu Lobu 3,541 5 95 5 95 100 395 703 395 703 100 38 193 38 193 100 #DIV/0! 991 28.0

5 Pagimana Pagimana 23,515 59 604 59 604 100 2,453 11,354 2,453 11,354 100 113 904 113 904 100 141 1,064 141 1,064 100 13926 59.2

6 Bualemo Bualemo 16,166 15 776 15 776 100 56 448 56 448 100 93 343 93 343 100 52 416 52 416 100 1983 12.3

Tikupon 1,797 17 272 17 272 100 1,033 3,416 1,033 3,416 100 ##### 814 2,169 814 2,169 100 5857 325.9

7 Balantak Utara Teku 4,238 11 94 11 94 100 807 2,026 807 2,026 100 ##### #DIV/0! 2120 50.0

8 Balantak Balantak 5,649 9 110 9 110 100 946 3,418 946 3,418 100 ##### #DIV/0! 3528 62.5

9 Balantak Selatan Tongke 4,737 7 37 7 37 100 591 2,967 591 2,967 100 ##### #DIV/0! 3004 63.4

10 Mantok Mantok 6,891 5 1,495 5 1,495 100 797 4,341 797 4,341 100 ##### #DIV/0! 5836 84.7

11 Lamala Bonebobakal 6,389 41 287 41 287 100 1,024 3,837 989 3,545 92.39 ##### #DIV/0! 3832 60.0

12 Masama Tangeban 11,144 18 104 18 104 100 1,760 7,468 1,760 7,468 100 ##### 21 56 21 56 100 7628 68.4

13 Luwuk Timur Hunduhon 11,185 55 724 55 724 100 1,670 11,218 1,670 11,218 100 22 94 22 94 100 4 18 4 18 100 12054 107.8

14 Luwuk Utara - #DIV/0! ##### 6 20 6 20 100 20 232 20 232 100 252 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 60,205 15 210 15 210 100 5,594 20,987 5,594 20,987 100 ##### 419 1,696 419 1,696 100 22893 38.0

16 Luwuk selatan Luwuk 21,792 19 350 19 350 100 5,893 29,420 5,893 29,420 100 ##### #DIV/0! 29770 136.6

17 Nambo - #DIV/0! ##### 74 388 74 388 100 #DIV/0! 388 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 10,024 115 1,140 115 1,140 100 2,181 10,518 2,181 10,518 100 533 2,404 533 2,404 100 #DIV/0! 14062 140.3

19 Batui Batui 15,590 44 1,435 44 1,435 100 1,994 9,213 1,994 9,213 100 ##### 45 244 45 244 100 10892 69.9

20 Batui Selatan Sinorang 13,608 74 814 74 814 100 1,476 3,805 1,476 3,805 100 2,365 8,832 2,365 8,832 100 553 3,174 553 3,174 100 16625 122.2

21 Moilong Toili I 19,155 24 108 24 108 100 2,270 8,976 2,270 8,976 100 ##### 1,927 7,448 1,927 7,448 100 16532 86.3

22 Toili Toili II 32,490 35 1,075 35 1,075 100 3,277 12,744 3,277 12,744 100 ##### 2,387 8,529 2,387 8,529 100 22348 68.8

23 Toili Barat Toili III 21,914 34 123 34 123 100 2,414 9,745 2,414 9,745 100 ##### 1,071 4,288 1,071 4,288 100 14156 64.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 342,699 690 11,060 690 11,060 100 43,327 186,500 43,292 186,208 99.84 3,429 13,608 3,429 13,608 100 8,933 35,651 8,933 35,651 100 246,527 71.9

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatn Matra Dinas Kesehatan Kab. Banggai

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK DENGAN

AKSES SANITASI

LAYAK

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SA

RA

NA

KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

Page 195: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

175

TABEL 63

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Nuhon Nuhon 11 0 0 0

Saiti 9 0.0 0 0

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Bunta Bunta 25 0.0 0 0

Toima 9 0.0 0 0

4 Lobu Lobu 10 0.0 0 0

5 Pagimana Pagimana 33 0.0 0 0

6 Bualemo Bualemo 15 0.0 0 0

Tikupon 5 0.0 0 0

7 Balantak Utara Teku 10 0.0 0 0

8 Balantak Balantak 13 0.0 0 0

9 Balantak Selatan Tongke 11 0.0 0 0

10 Mantok Mantok 10 0.0 0 0

11 Lamala Bonebobakal 12 0.0 0 0

12 Masama Tangeban 14 0.0 0 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 13 0.0 0 0

14 Luwuk Utara 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 18 0.0 0 0

16 Luwuk selatan Luwuk 19 0.0 0 0

17 Nambo 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

18 Kintom Kintom 19 0.0 0 0

19 Batui Batui 14 0.0 0 0

20 Batui Selatan Sinorang 10 0.0 0 0

21 Moilong Toili I 17 0.0 0 0

22 Toili Toili II 25 0.0 0 0

23 Toili Barat Toili III 17 0.0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 339 0 0.0 0 0 0

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatn Matra Dinas Kesehatan Kab. Banggai

PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN

STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS

(SBS)

Page 196: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

176

TABEL 64

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

SD

SLT

P

SLT

A

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H

SA

KIT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N

BIN

TA

NG

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Nuhon Nuhon 24 5 2 1 32 22 91.7 4 80.0 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 29 90.6

Saiti 35 6 3 1 45 33 94.3 5 83.3 3 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 42 93.3

2 Simpang Raya Simpang Raya 17 5 1 1 24 15 88.2 4 80.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 21 87.5

3 Bunta Bunta 25 6 2 1 2 36 24 96.0 5 83.3 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! 2 100.0 34 94.4

Toima 1 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0

4 Lobu Lobu 9 3 2 1 15 7 77.8 2 66.7 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 12 80.0

5 Pagimana Pagimana 35 6 3 1 45 32 91.4 6 100.0 3 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 42 93.3

6 Bualemo Bualemo 29 6 3 1 39 28 96.6 5 83.3 3 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 37 94.9

Tikupon 1 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0

7 Balantak Utara Teku 5 2 - 1 8 4 80.0 2 100.0 - #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 87.5

8 Balantak Balantak 11 4 2 1 18 10 90.9 3 75.0 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16 88.9

9 Balantak Selatan Tongke 10 2 - 1 13 8 80.0 1 50.0 - #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10 76.9

10 Mantok Mantok 9 2 1 1 13 7 77.8 2 100.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11 84.6

11 Lamala Bonebobakal 10 5 1 1 17 9 90.0 4 80.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 15 88.2

12 Masama Tangeban 14 5 2 1 22 13 92.9 4 80.0 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 20 90.9

13 Luwuk Timur Hunduhon 14 6 1 1 22 12 85.7 5 83.3 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 19 86.4

14 Luwuk Utara 16 4 2 0 22 15 93.8 4 100.0 2 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 21 95.5

15 Luwuk Kampung Baru 23 11 11 1 2 48 22 95.7 10 90.9 11 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! 2 100.0 46 95.8

16 Luwuk selatan Luwuk 6 1 4 1 1 12 25 5 83.3 1 100.0 4 100.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! 12 100.0 24 96.0

17 Nambo 9 2 1 0 12 8 88.9 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11 91.7

18 Kintom Kintom 13 4 4 1 1 23 12 92.3 4 100.0 4 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! 1 100.0 22 95.7

19 Batui Batui 14 6 4 1 25 13 92.9 5 83.3 4 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 23 92.0

20 Batui Selatan Sinorang 18 3 2 1 24 17 94.4 3 100.0 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 23 95.8

21 Moilong Toili I 16 4 1 1 22 15 93.8 3 75.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 20 90.9

22 Toili Toili II 29 16 9 1 55 28 96.6 15 93.8 9 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 53 96.4

23 Toili Barat Toili III 20 8 2 1 31 19 95.0 7 87.5 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 29 93.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 411 122 63 24 1 0 17 638 378 92.0 106 86.9 63 100.0 24 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 17 100.0 589 92.3

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatn Matra Dinas Kesehatan Kab. Banggai

RUMAH SAKIT

UMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKANTEMPAT-

TEMPAT UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

YANG ADA

JUM

LAH

TT

U

SARANA

KESEHATANHOTEL

SLTP SLTA

Page 197: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

177

TABEL 65

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Nuhon Nuhon 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Saiti 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Bunta Bunta 6 5 5 83.33 1 1 16.67

Toima 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 1 1 1 100.00 0 0.00

5 Pagimana Pagimana 33 1 20 4 25 75.76 8 8 24.24

6 Bualemo Bualemo 10 6 2 8 80.00 2 2 20.00

Tikupon 1 1 1 100.00 0 0.00

7 Balantak Utara Teku 1 1 1 100.00 0 0.00

8 Balantak Balantak 6 3 3 6 100.00 0 0.00

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Mantok Mantok 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

12 Masama Tangeban 3 3 3 100.00 0 0.00

13 Luwuk Timur Hunduhon 7 3 4 7 100.00 0 0.00

14 Luwuk Utara 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 53 4 30 9 43 81.13 10 10 18.87

16 Luwuk selatan Luwuk 125 73 25 98 78.40 27 27 21.60

17 Nambo 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 8 3 5 8 100.00 0 0.00

19 Batui Batui 18 5 8 13 72.22 5 5 27.78

20 Batui Selatan Sinorang 4 4 4 100.00 0 0.00

21 Moilong Toili I 21 10 9 19 90.48 2 2 9.52

22 Toili Toili II 11 11 11 100.00 0 0.00

23 Toili Barat Toili III 8 8 8 100.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 316 8 169 84 0 261 82.59 0 55 0 0 55 17.41

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatn Matra Dinas Kesehatan Kab. Banggai

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMAS JUMLAH TPM

Page 198: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

178

TABEL 66

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JAJA

NA

N

TO

TA

L

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JAJA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Nuhon Nuhon 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

Saiti 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

3 Bunta Bunta 1 0 0.00 5 0 0.00

Toima 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

4 Lobu Lobu 0 0 #DIV/0! 1 0 0.00

5 Pagimana Pagimana 8 0 0.00 25 0 0.00

6 Bualemo Bualemo 2 0 0.00 8 0 0.00

Tikupon 0 0 #DIV/0! 1 0 0.00

7 Balantak Utara Teku 0 0 #DIV/0! 1 0 0.00

8 Balantak Balantak 0 0 #DIV/0! 6 0 0.00

9 Balantak Selatan Tongke 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

10 Mantok Mantok 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

11 Lamala Bonebobakal 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

12 Masama Tangeban 0 0 #DIV/0! 3 0 0.00

13 Luwuk Timur Hunduhon 0 0 #DIV/0! 7 0 0.00

14 Luwuk Utara 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 10 0 0.00 43 0 0.00

16 Luwuk selatan Luwuk 27 0 0.00 98 0 0.00

17 Nambo 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

18 Kintom Kintom 0 0 #DIV/0! 8 0 0.00

19 Batui Batui 5 0 0.00 13 0 0.00

20 Batui Selatan Sinorang 0 0 #DIV/0! 4 0 0.00

21 Moilong Toili I 2 0 0.00 19 0 0.00

22 Toili Toili II 0 0 #DIV/0! 11 0 0.00

23 Toili Barat Toili III 0 0 #DIV/0! 8 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 55 0 0 0 0 0 0.00 261 0 0 0 0 0 0.00

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatn Matra Dinas Kesehatan Kab. BanggaiP

ER

SE

NT

AS

E T

PM

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

M

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

M T

IDA

K

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIU

JI P

ET

IK

Page 199: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

179

TABEL 68

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1

2 RUMAH SAKIT KHUSUS -

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 12 12

- JUMLAH TEMPAT TIDUR -

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 12 12

3 PUSKESMAS KELILING 24 24

4 PUSKESMAS PEMBANTU 105 105

1 RUMAH BERSALIN 1 1

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 3

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 4

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 30 30

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1

1 INDUSTRI FARMASI -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI -

6 APOTEK 29 29

7 TOKO OBAT 37 37

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber: Seksi Informasi, Litbang dan Diklat Kesehatan

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 200: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

180

TABEL 69

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100.00

Sumber: Seksi Informasi, Litbang dan Diklat Kesehatan

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

Page 201: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

181

TABEL 70

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Nuhon Nuhon 9 81.82 2 18.18 0 0.00 0 0.00 11 0 0.00

Saiti 3 27.27 5 45.45 3 27.27 0 0.00 11 3 27.27

2 Simpang Raya Simpang Raya 12 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 12 0 0.00

3 Bunta Bunta 15 93.75 1 6.25 0 0.00 0 0.00 16 0 0.00

Toima 9 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 9 0 0.00

4 Lobu Lobu 10 62.50 0 0.00 0 0.00 0 0.00 10 0 0.00

5 Pagimana Pagimana 11 91.67 21 175.00 4 33.33 0 0.00 36 4 11.11

6 Bualemo Bualemo 5 31.25 6 37.50 10 62.50 0 0.00 21 10 47.62

Tikupon 8 66.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 8 0 0.00

7 Balantak Utara Teku 10 62.50 0 0.00 0 0.00 0 0.00 10 0 0.00

8 Balantak Balantak 13 108.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 13 0 0.00

9 Balantak Selatan Tongke 11 68.75 0 0.00 0 0.00 0 0.00 11 0 0.00

10 Mantok Mantok 9 75.00 1 8.33 0 0.00 0 0.00 10 0 0.00

11 Lamala Bonebobakal 0 0.00 10 62.50 3 18.75 0 0.00 13 3 23.08

12 Masama Tangeban 2 16.67 12 100.00 0 0.00 0 0.00 14 0 0.00

13 Luwuk Timur Hunduhon 10 62.50 6 37.50 0 0.00 0 0.00 16 0 0.00

14 Luwuk Utara

15 Luwuk Kampung Baru 8 50.00 5 31.25 8 50.00 0 0.00 21 8 38.10

16 Luwuk selatan Luwuk 20 166.67 2 16.67 0 0.00 0 0.00 22 0 0.00

17 Nambo

18 Kintom Kintom 8 66.67 9 75.00 2 16.67 0 0.00 19 2 10.53

19 Batui Batui 8 50.00 8 50.00 2 12.50 2 12.50 20 4 20.00

20 Batui Selatan Sinorang 5 41.67 3 25.00 2 16.67 2 16.67 12 4 33.33

21 Moilong Toili I 3 18.75 9 56.25 8 50.00 0 0.00 20 8 40.00

22 Toili Toili II 0 0.00 24 200.00 2 16.67 0 0.00 26 2 7.69

23 Toili Barat Toili III 11 68.75 9 56.25 0 0.00 0 0.00 20 0 0.00

200 52.49 133 34.91 44 11.55 4 1.05 381 48 12.60

1

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF

Page 202: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

182

TABEL 71

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA

1 2 3 6 7 8 9 10 11

1 Nuhon Nuhon 11 10 0 3

Saiti 9 3 3 2

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 5 6 -

3 Bunta Bunta 25 6 3 4

Toima 9 4 4 3

4 Lobu Lobu 10 6 1 10

5 Pagimana Pagimana 33 22 5 6

6 Bualemo Bualemo 15 8 2 10

Tikupon 5 2 1 -

7 Balantak Utara Teku 10 1 2 -

8 Balantak Balantak 13 5 1 3

9 Balantak Selatan Tongke 11 4 5 -

10 Mantok Mantok 10 6 1 4

11 Lamala Bonebobakal 12 6 4 2

12 Masama Tangeban 14 9 2 5

13 Luwuk Timur Hunduhon 13 5 2 3

14 Luwuk Utara 0 3 4 -

15 Luwuk Kampung Baru 18 1 2 3

16 Luwuk selatan Luwuk 19 4 0 11

17 Nambo 0 1 2 -

18 Kintom Kintom 19 7 4 5

19 Batui Batui 14 5 3 10

20 Batui Selatan Sinorang 10 4 5 8

21 Moilong Toili I 17 9 1 14

22 Toili Toili II 25 9 3 21

23 Toili Barat Toili III 17 8 5 5

JUMLAH (KAB/KOTA) 339 153 71 132 0

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 203: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

183

TABEL 72

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Nuhon Nuhon 11 0 0 0 - 0

Saiti 9 9 0 0 9 100

2 Simpang Raya Simpang Raya 0 0 0 0 - #DIV/0!

3 Bunta Bunta 25 10 1 0 0 11 44

Toima 9 0 0 0 - 0

4 Lobu Lobu 10 10 0 0 10 100

5 Pagimana Pagimana 33 33 0 0 33 100

6 Bualemo Bualemo 15 0 0 0 - 0

Tikupon 5 0 0 0 - 0

7 Balantak Utara Teku 10 0 0 0 - 0

8 Balantak Balantak 13 13 0 0 13 100

9 Balantak Selatan Tongke 11 4 7 0 0 11 100

10 Mantok Mantok 10 0 0 0 - 0

11 Lamala Bonebobakal 12 12 0 0 12 100

12 Masama Tangeban 14 0 0 0 - 0

13 Luwuk Timur Hunduhon 13 13 0 0 13 100

14 Luwuk Utara 0 0 0 0 - #DIV/0!

15 Luwuk Kampung Baru 18 13 0 0 13 72

16 Luwuk selatan Luwuk 19 11 0 0 11 58

17 Nambo 0 0 0 0 - #DIV/0!

18 Kintom Kintom 19 17 2 0 0 19 100

19 Batui Batui 14 12 2 0 0 14 100

20 Batui Selatan Sinorang 10 4 3 3 0 10 100

21 Moilong Toili I 17 16 1 0 0 17 100

22 Toili Toili II 25 13 6 2 0 21 84

23 Toili Barat Toili III 17 13 4 0 0 17 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 339 203 26 5 0 234 69

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

Page 204: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

184

TABEL 73

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Nuhon - 1 1 1 - 1 - - - - -

2 Saiti - 1 1 1 - 1 - - - - -

3 Simpang Raya - 1 1 1 - 1 - - - - -

4 Bunta - 1 2 3 1 2 3 2 2 - - 2 2

5 Toima - 1 1 - 1 1 - - - - -

6 Lobu - 1 1 - 1 1 - - - - -

7 Pagimana - 1 1 1 - 1 1 1 - - 1 1

8 Bualemo - 1 1 - 1 1 - - - - -

9 Tikupon - - - - - - - - - -

10 Teku - 1 1 1 - 1 - - - - -

11 Balantak - 1 1 - 1 1 1 1 - - 1 1

12 Tongke - - - - - - - - - -

13 Mantok - 1 1 - 1 1 - - - - -

14 Bonebobakal - 1 1 - 1 1 - - - - -

15 Tangeban - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - 1 1

16 Hunduhon - 1 1 - 1 1 - - - - -

17 0 - 7 7 - 7 7 1 3 4 - 1 3 4

18 Kampung Baru - - - - - - - - - -

19 Luwuk - 2 2 - 2 2 - - - - -

20 0 - 2 2 - 2 2 1 1 - - 1 1

21 Kintom - 1 1 2 1 1 2 - - - - -

22 Batui - 2 1 3 2 1 3 - - - - -

23 Sinorang - 1 1 1 - 1 1 1 - - 1 1

24 Toili I - 1 1 - 1 1 - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 11 24 35 11 24 35 1 10 11 - - - 1 10 11

1 BRSD Luwuk 7 18 25 9 15 24 16 33 49 3 1 4 - 3 1 4

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 18 25 9 15 24 16 33 49 3 1 4 - - - 3 1 4

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI 1 1

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 19 25 21 39 59 27 57 84 4 11 15 - - - 4 11 15

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.3 17.2 24.5 4.4 0 4.4

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

Keterangan : a termasuk S3

DOKTER

SPESIALIS GIGI TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL DOKTER GIGI NO PUSKESMAS

Page 205: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

185

TABEL 74

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Nuhon 14 5 5 10 0

2 Saiti 8 4 6 10 0

3 Simpang Raya 13 9 4 13 0

4 Bunta 16 8 12 20 1 1

5 Toima 6 5 2 7 0

6 Lobu 7 3 3 6 0

7 Pagimana 32 15 10 25 1 1

8 Bualemo 15 7 3 10 0

9 Tikupon 6 1 3 4 0

10 Teku 5 2 4 6 0

11 Balantak 7 5 2 7 0

12 Tongke 7 1 1 2 0

13 Mantok 9 5 6 11 0

14 Bonebobakal 13 4 3 7 0

15 Tangeban 17 2 8 10 1 1

16 Hunduhon 16 1 9 10 0

17 0.00 32 3 31 34 1 2 3

18 Kampung Baru 0 0

19 Luwuk 17 4 13 17 0

20 0.00 16 6 11 17 0

21 Kintom 11 7 7 14 1 1

22 Batui 19 8 13 21 0

23 Sinorang 23 9 19 28 1 1

24 Toili I 17 15 12 27 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 326 129 187 316 2 7 9

1 BRSD Luwuk 58 74 262 336 3 3

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 58 74 262 336 0 3 3

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 384 203 449 652 2 10 12

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 228.44 190.25 3.50

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO PUSKESMASPERAWAT GIGI

Page 206: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

186

TABEL 75

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

1 Nuhon 0 0 0 0 0

2 Saiti 1 1 0 0 1 1

3 Simpang Raya 0 0 0 0 0

4 Bunta 0 0 0 0 0

5 Toima 1 1 0 0 1 1

6 Lobu 0 0 0 0 0

7 Pagimana 0 1 1 0 1 1

8 Bualemo 1 1 0 0 1 1

9 Tikupon 0 0 0 0 0

10 Teku 0 0 0 0 0

11 Balantak 1 1 0 0 1 1

12 Tongke 0 0 0 0 0

13 Mantok 1 1 0 0 1 1

14 Bonebobakal 0 1 1 0 1 1

15 Tangeban 1 1 0 1 0 1

16 Hunduhon 1 1 0 0 1 1

17 0 4 4 1 1 0 5 5

18 Kampung Baru 0 0 0 0 0

19 Luwuk 0 0 0 0 0

20 0 2 2 0 0 2 2

21 Kintom 0 0 0 0 0

22 Batui 3 3 0 0 3 3

23 Sinorang 2 2 1 1 0 3 3

24 Toili I 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 17 18 - 4 4 1 21 22

1 BRSD Luwuk 1 15 16 13 13 1 28 29

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 15 16 - 13 13 1 28 29

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 32 34 - 17 17 2 49 51

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 14.9

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

NO PUSKESMAS TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

Page 207: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

187

TABEL 76

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Nuhon 1 2 3 1 1

2 Saiti 1 1 1 1

3 Simpang Raya 2 2 1 1

4 Bunta - -

5 Toima 3 3 1 1

6 Lobu 1 1 2 1 1

7 Pagimana 1 1 1 2 3

8 Bualemo 4 4 2 2

9 Tikupon - 1 1

10 Teku 1 1 -

11 Balantak 1 1 1 1

12 Tongke 1 1 -

13 Mantok 1 1 1 1

14 Bonebobakal 3 3 1 1

15 Tangeban - 2 2

16 Hunduhon 1 1 2 2 2

17 0 9 9 2 5 7

18 Kampung Baru - -

19 Luwuk 1 1 1 1 2

20 0 2 3 5 1 1

21 Kintom 1 1 2 -

22 Batui 1 2 3 2 2

23 Sinorang 1 3 4 2 2 4

24 Toili I 3 1 4 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 15 38 53 17 18 35

1 BRSD Luwuk 4 26 30 1 1

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 26 30 1 - 1

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI 18 30 48 7 12 19

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 94 131 25 30 55

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 38.2 16.0

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO PUSKESMAS

Page 208: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

188

TABEL 77

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Nuhon - - - - -

2 Saiti - - - -

3 Simpang Raya - - - -

4 Bunta 1 1 - 1 1

5 Toima - - - -

6 Lobu - - - -

7 Pagimana 2 2 - 2 2

8 Bualemo 1 1 1 - 1

9 Tikupon - - - -

10 Teku - - - -

11 Balantak 1 1 - 1 1

12 Tongke - - - -

13 Mantok 1 1 - 1 1

14 Bonebobakal - - - -

15 Tangeban - - - -

16 Hunduhon 2 2 - 2 2

17 0 4 4 - 4 4

18 Kampung Baru - - - -

19 Luwuk - - - -

20 0 - - - - -

21 Kintom - - - - -

22 Batui 1 1 - 1 - 1

23 Sinorang 1 1 - 1 - 1

24 Toili I - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 11 14 - - - 3 11 14

1 BRSD Luwuk 13 13 - - 13 13

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 13 13 - - - - 13 13

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI 2 5 7 - 2 5 7

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 29 34 - - - 5 29 34

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9.92 0 9.92

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO PUSKESMAS

Page 209: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

189

TABEL 78

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Nuhon - - - - - - -

2 Saiti - - - - - - -

3 Simpang Raya - - - - - - -

4 Bunta - - - - - - -

5 Toima - - - - - - -

6 Lobu - - - - - - -

7 Pagimana - - - - - - -

8 Bualemo - - - - - - -

9 Tikupon - - - - - - -

10 Teku - - - - - - -

11 Balantak - - - - - - -

12 Tongke - - - - - - -

13 Mantok - - - - - - -

14 Bonebobakal - - - - - - -

15 Tangeban - - - - - - -

16 Hunduhon - - - - - - -

17 0 - - - - - - -

18 Kampung Baru - - - - - - -

19 Luwuk - - - - - - -

20 0 - - - - - - -

21 Kintom - - - - - - -

22 Batui - - - - - - -

23 Sinorang 1 1 - - - 1 - 1

24 Toili I - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1

1 BRSD Luwuk 2 5 7 - - - 2 5 7

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 5 7 - - - - - - - - - 2 5 7

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 5 8 - - - - - - - - - 3 5 8

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.3 0 0 0 2.3

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NOTENAGA TEKNISI MEDIS

TOTALPUSKESMAS

Page 210: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

190

TABEL 79

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Nuhon - - - - - - - - - - - - -

2 Saiti - - - - - - - - - - - - -

3 Simpang Raya - - - - - - - - - - - - -

4 Bunta - - - - - - - - - - - - -

5 Toima - - - - - - - - - - - - -

6 Lobu - - - - - - - - - - - - -

7 Pagimana - - - - 1 1 - - - - - 1 - 1

8 Bualemo - - - - - - - - - - - - -

9 Tikupon - - - - - - - - - - - - -

10 Teku - - - - - - - - - - - - -

11 Balantak - - - - - - - - - - - - -

12 Tongke - - - - - - - - - - - - -

13 Mantok - - - - - - - - - - - - -

14 Bonebobakal - - - - - - - - - - - - -

15 Tangeban - - - - - - - - - - - - -

16 Hunduhon - - - - 1 1 - - 1 1 2 - - 2 1 3

17 0 - - - - 1 1 2 - - - - - 1 1 2

18 Kampung Baru - - - - - - - - - - - - -

19 Luwuk - - - - - - - - - - - - -

20 0 - - - - - - - - - - - - -

21 Kintom - - - - - - - - - - - - -

22 Batui - - - - 1 1 - - - - - - 1 1

23 Sinorang - - - - - - - - - - - - -

24 Toili I - - - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 3 2 5 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 4 3 7

1 BRSD Luwuk 2 4 6 - - - 4 4 - - 2 2 4 - - 4 10 14

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 4 6 - - - - - - - - - - 4 4 - - - - - - 2 2 4 - - - - - - 4 10 14

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI - - - - 1 1 2 - - 1 1 - - 1 2 3

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 4 6 - - - - - - - - - 4 7 11 - - - - - - 3 4 7 - - - - - - 9 15 24

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.0

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

Keterangan:

*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO PUSKESMAS

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIEN

ORTETIK

PROSTETIK

Page 211: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

191

TABEL 80

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Nuhon - - - - -

2 Saiti - - - - -

3 Simpang Raya - - - - -

4 Bunta - - - - -

5 Toima - - - - -

6 Lobu - - - - -

7 Pagimana - - - - -

8 Bualemo - - - - -

9 Tikupon - - - - -

10 Teku - - - - -

11 Balantak - - - - -

12 Tongke - - - - -

13 Mantok - - - - -

14 Bonebobakal - - - - -

15 Tangeban - - - - -

16 Hunduhon - - - - -

17 0 - - - - -

18 Kampung Baru - - - - -

19 Luwuk - - - - -

20 0 - - - - -

21 Kintom - - - - -

22 Batui - - - - -

23 Sinorang - - - - -

24 Toili I - - - - -

- - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -

1 BRSD Luwuk - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah

dan swasta dan termasuk

pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO PUSKESMAS

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TOTALPENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

Page 212: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

192

TABEL 81

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Nuhon - 1 1 - - - - - - 1 1

2 Saiti - 1 1 - - - - - 1 - 1

3 Simpang Raya - - - - - - - - - -

4 Bunta - 2 2 - - - - - 2 - 2

5 Toima - - - - - - - - - -

6 Lobu - - - - - - - - - -

7 Pagimana - 2 2 - - - - - 2 - 2

8 Bualemo - 1 1 - - - - - 1 - 1

9 Tikupon - - - - - - - - - -

10 Teku - - - - - - - - - -

11 Balantak - - - - - - - - - -

12 Tongke - - - - - - - - - -

13 Mantok - 1 1 - - - - - 1 - 1

14 Bonebobakal - 1 1 - - - - - 1 - 1

15 Tangeban - 2 2 - - - - - 2 - 2

16 Hunduhon - - - - - - - - - -

17 0 - - - - - - - - - -

18 Kampung Baru - - - - - - - - - -

19 Luwuk - 2 2 - - - - - 2 - 2

20 0 - 1 1 - - - - - 1 - 1

21 Kintom - - - - - - - - - -

22 Batui - 2 2 - - - - - 2 - 2

23 Sinorang - 2 2 - - - - - 2 - 2

24 Toili I - 1 1 - - - - - 1 - 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 18 1 19 - - - - - - - - - - - - - - - 18 1 19

1 RS ………… - - - - - - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB.BANGGAI - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 18 1 19 - - - - - - - - - - - - - - - 18 1 19

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DINKES Kab. Banggai, RSUD Luwuk, Rumah Bersalin Irene dan Klinik Bersalin Kartini Luwuk

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO PUSKESMAS

TENAGA NON KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK

TENAGA

KEPENDIDIKANJURU

Page 213: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

193

TABEL 82

KABUPATEN/KOTA BANGGAI

TAHUN 2013

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 99,441,549,031 71.36

a. Belanja Langsung 37,460,254,831

b. Belanja Tidak Langsung 61,981,294,200

2 APBD PROVINSI 0.00

3 APBN : 39,913,443,000 28.64

- BOK 2,574,000,000 1.85

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 1,558,400,000 1.12

- JAMKESMAS 3,207,043,000 2.30

- Dana Tugas Pembantuan 32,574,000,000 23.37

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

139,354,992,031 100.0

1,079,659,430,785

9.21

406,639.62

Sumber: Perencanaan Dinas Kesehatan kab.Banggai

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

Page 214: Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 · 2015-01-27 · Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013 iv K A T A P E N G A N T A R KASIE INFORMASI,LITBANG DAN DIKLAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, 2013

194