diabetes leafbook ver-04a final edisi1b cetakan ke2 filekadar gula yang tinggi akibat diabetes...

55
KENCING MANIS: Apa?, Mengapa? & Bagaimana? Bacaan ringkas & terpercaya LEAF Book

Upload: duongthuan

Post on 06-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

KENCING MANIS:Apa?, Mengapa? & Bagaimana?

Bacaan ringkas &

terpercaya

LEAFBook

Referensi baca

Kasper-Braunwald, Harrison's Manual of Medicine 16th Edition, McGrawHill, 2005.* Chapter 24, Diabetic Ketoacidosis and

Hyperosmolar Coma.* Chapter 176, Diabetes Mellitus.

Katherine Wright, A Guide to Diabetes, Geddes & Grosset, 2003.

Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia). Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus di Indonesia. 2006.

Sarwono Waspadji, Sindrom Resistensi Insulin dan Prediabetes: Apa yang Harus Dikerjakan. Dalam Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam, 2006. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006.

Rebecca Fox Spencer, A simple Guide to type 2 Diabetes, Best Medicine - CSF Medical Communications Ltd, 2005.

Sarwono Waspadji, Pertanyaan pasien dan jawabannya tentang diabetes. Balai Penerbit FKUI. 2005.

Sarwono Waspadji (editor), Pedoman Diet Diabetes Mellitus, Balai Penerbit FKUI., Cetakan ke-3, 2007:* Slamet Suyono, Pengaturan makan dan

pengendalian glukosa darah.* Pradana Soewondo, Perencanaan makan

untuk penyandang diabetes yang berpuasa di bulan ramadhan.

Sidartawan Soegondo (Editor), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Balai Penerbit FKUI, Cetakan ke-6, Tahun 2007:* Slamet Suyono, Patofisiologi Diabetes Mellitus,

hal. 7.* Sidartawan Soegondo, Diagnosis dan

Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini, hal. 17.* Kartini Sukardji, Penatalaksanaan Gizi pada

Diabetes Mellitus, hal. 43.

Umesh Masharani, Diabetes Mellitus & Hypoglycemia, dalam Lange – Current Medical Diagnosis and Treatment, Forty Sixth Edition 2007, McGrawHill, 2007.

Page 2: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Salam sehat & sejahtera

Yudi Garnadi

Gagas Medika untuk Keluarga

Kencing manis / diabetes mellitus (DM) merupakan suatu abnormalitas sistem 'hormon insulin' yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah melebihi nilai normal.

Kadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun kronik. Penyulit akibat DM dapat bersifat fatal terhadap kesakitan maupun kematian.

Penyulit akibat DM antara lain pada pembuluh darah, pembuluh darah jantung (koroner), mata, ginjal, sistem saraf, alat gerak dan lain-lain.

DM dapat memberikan dampak sosio-ekonomi pada semua lapisan ekonomi di masyarakat. Diabetisi harus melakukan upaya terapi dalam jangka waktu yang panjang bahkan sepanjang hidupnya.

'LeafBook' ini membahas 'diabetes mellitus', khususnya DM tipe II, disertai dengan berbagai ilustrasi agar lebih mudah anda fahami.

Selamat membaca.

pengantar

Oleh:

[FamiliaMedika]

Reviewer:

Staf Ahli Endokrinologi Metabolik

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Yudi Garnadi

dr. Hikmat Permana, SpPD-KEMD

Hak cipta milik Yudi Garnadi

Hak cipta dilindungi undang-undang.Dilarang memperbanyak, memindahkan, mengutip

sebagian atau seluruh isi 'LeafBook' ini dalam bentuk apa pun secara elektronik maupun mekanik, termasuk menyalin

menggunakan mesin foto copy dan berbagaiteknik perekaman / penyalinan lainnya.

Diterbitkan pertama kali oleh:Familia Medika

Perhatian! Bacaan ini bukan pedoman diagnosa / pengobatan.

Konsultasikan kepada dokter perihal keluhan / penyakit anda.

(Lamanya) baca LeafBook ini mungkinsetara 2 jam, tidak dapat menggantikanperan tatap muka dokter dengan anda.

Istilah 'LeafBook' tidak ada di dalam kamus,'LeafBook' adalah istilah nama produk yang diterbitkan

oleh Familia Medika.

KENCING MANIS:Apa?, Mengapa? & Bagaimana?

Page 3: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Salam sehat & sejahtera

Yudi Garnadi

Gagas Medika untuk Keluarga

Kencing manis / diabetes mellitus (DM) merupakan suatu abnormalitas sistem 'hormon insulin' yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah melebihi nilai normal.

Kadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun kronik. Penyulit akibat DM dapat bersifat fatal terhadap kesakitan maupun kematian.

Penyulit akibat DM antara lain pada pembuluh darah, pembuluh darah jantung (koroner), mata, ginjal, sistem saraf, alat gerak dan lain-lain.

DM dapat memberikan dampak sosio-ekonomi pada semua lapisan ekonomi di masyarakat. Diabetisi harus melakukan upaya terapi dalam jangka waktu yang panjang bahkan sepanjang hidupnya.

'LeafBook' ini membahas 'diabetes mellitus', khususnya DM tipe II, disertai dengan berbagai ilustrasi agar lebih mudah anda fahami.

Selamat membaca.

pengantar

Oleh:

[FamiliaMedika]

Reviewer:

Staf Ahli Endokrinologi Metabolik

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Yudi Garnadi

dr. Hikmat Permana, SpPD-KEMD

Hak cipta milik Yudi Garnadi

Hak cipta dilindungi undang-undang.Dilarang memperbanyak, memindahkan, mengutip

sebagian atau seluruh isi 'LeafBook' ini dalam bentuk apa pun secara elektronik maupun mekanik, termasuk menyalin

menggunakan mesin foto copy dan berbagaiteknik perekaman / penyalinan lainnya.

Diterbitkan pertama kali oleh:Familia Medika

Perhatian! Bacaan ini bukan pedoman diagnosa / pengobatan.

Konsultasikan kepada dokter perihal keluhan / penyakit anda.

(Lamanya) baca LeafBook ini mungkinsetara 2 jam, tidak dapat menggantikanperan tatap muka dokter dengan anda.

Istilah 'LeafBook' tidak ada di dalam kamus,'LeafBook' adalah istilah nama produk yang diterbitkan

oleh Familia Medika.

KENCING MANIS:Apa?, Mengapa? & Bagaimana?

Page 4: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

02 | Apakah

Diabetes

Mellitus?

12 | Diagnosa

Diabetes Mellitus

08 | Keluhan

Diabetes Mellitus

16 | Mengenal

Faktor Risiko DM

Untuk Diagnosa Dini DM

22 | Mengenal

Komplikasi Akut

Diabetes Mellitus

24 | Mengenal

Komplikasi Kronik

Diabetes Mellitus

26 | Upaya

Terapi

DM

28 | Perencanaan

Makan

34 | Olah Raga

36 | Obat

Diabetes Oral

& Insulin

40 | Kontrol

Diabetes

Mellitus

43 | Hidup

Bersama

Diabetes

49 | Mencegah

Diabetes

Mellitus

materi

halaman iklan0818-20-3831

Page 5: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

02 | Apakah

Diabetes

Mellitus?

12 | Diagnosa

Diabetes Mellitus

08 | Keluhan

Diabetes Mellitus

16 | Mengenal

Faktor Risiko DM

Untuk Diagnosa Dini DM

22 | Mengenal

Komplikasi Akut

Diabetes Mellitus

24 | Mengenal

Komplikasi Kronik

Diabetes Mellitus

26 | Upaya

Terapi

DM

28 | Perencanaan

Makan

34 | Olah Raga

36 | Obat

Diabetes Oral

& Insulin

40 | Kontrol

Diabetes

Mellitus

43 | Hidup

Bersama

Diabetes

49 | Mencegah

Diabetes

Mellitus

materi

halaman iklan0818-20-3831

Page 6: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

"Kadar gula darah yang tinggi akan'lolos' dari ginjalsehingga pada air kencing akanpositif gula, disebut 'glukosuria',orang bilang 'kencingmanis'."

Tubuh memerlukan energi. Energi didapat dari bahan makanan (karbohidrat, protein dan lemak). Karbohidrat melalui proses pencernaan akan dipecah menjadi glukosa kemudian diserap dan diedarkan ke berbagai sel. Pembentukan energi dari glukosa melibatkan 'hormon insulin'.

Setelah makan kadar gula darah menjadi meningkat akan merangsang

mengeluarkan.

Hormon insulin berperan dalam pembentukan energi dari glukosa dan mengatur kadar glukosa darah agar selalu dalam batas normal.

sel beta pankreas

hormon insulin

Akibat adanya abnormalitas dari fungsi hormon insulin, maka:* Tubuh tidak dapat 'membakar' glukosa untuk

menghasilkan energi.* Kadar glukosa menjadi meningkat.* Bila kadar gula darah sangat tinggi maka glukosa

akan lolos dari ambang ginjal, sehingga air kencing pengidap DM akan mengandung gula.

Sesi-1

ApakahDiabetes Mellitus?

Diabetes mellitus merupakan abnormalitas hormon insulin yang ditandai dengan tingginya nilai kadar gula darah (glukosa).

Orang awam menyebut DIABETES MELLITUS (DM) dengan istilah 'KENCING MANIS'.

* Diabetes = banyak kencing

* Mellitus = manis

Manis identik dengan gula. Dahulu orang mengenal kencing manis karena air kencing pengidapnya dikerumuni semut, namun baru sekarang diketahui bahwa air kencing pengidap DM tidak selalu mengandung 'gula'.

Menurut catatan sejarah kencing manis telah ada sejak zaman Mesir kuno (1500 SM) serta di India dan Cina kira-kira pada 3-5 abad masehi. Ilmu pengetahuan terus berkembang dan riset tentang DM terus berjalan hingga saat ini.

Secara garis besar, diabetes terbagi menjadi DM tipe I dan DM tipe II. Selain kedua tipe tersebut ada pula DM pada ibu hamil dan DM tipe lainnya. 'LeafBook' ini lebih fokus membahas DM tipe II.

03FamiliaMedika.com |

ada gula'

Page 7: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

"Kadar gula darah yang tinggi akan'lolos' dari ginjalsehingga pada air kencing akanpositif gula, disebut 'glukosuria',orang bilang 'kencingmanis'."

Tubuh memerlukan energi. Energi didapat dari bahan makanan (karbohidrat, protein dan lemak). Karbohidrat melalui proses pencernaan akan dipecah menjadi glukosa kemudian diserap dan diedarkan ke berbagai sel. Pembentukan energi dari glukosa melibatkan 'hormon insulin'.

Setelah makan kadar gula darah menjadi meningkat akan merangsang

mengeluarkan.

Hormon insulin berperan dalam pembentukan energi dari glukosa dan mengatur kadar glukosa darah agar selalu dalam batas normal.

sel beta pankreas

hormon insulin

Akibat adanya abnormalitas dari fungsi hormon insulin, maka:* Tubuh tidak dapat 'membakar' glukosa untuk

menghasilkan energi.* Kadar glukosa menjadi meningkat.* Bila kadar gula darah sangat tinggi maka glukosa

akan lolos dari ambang ginjal, sehingga air kencing pengidap DM akan mengandung gula.

Sesi-1

ApakahDiabetes Mellitus?

Diabetes mellitus merupakan abnormalitas hormon insulin yang ditandai dengan tingginya nilai kadar gula darah (glukosa).

Orang awam menyebut DIABETES MELLITUS (DM) dengan istilah 'KENCING MANIS'.

* Diabetes = banyak kencing

* Mellitus = manis

Manis identik dengan gula. Dahulu orang mengenal kencing manis karena air kencing pengidapnya dikerumuni semut, namun baru sekarang diketahui bahwa air kencing pengidap DM tidak selalu mengandung 'gula'.

Menurut catatan sejarah kencing manis telah ada sejak zaman Mesir kuno (1500 SM) serta di India dan Cina kira-kira pada 3-5 abad masehi. Ilmu pengetahuan terus berkembang dan riset tentang DM terus berjalan hingga saat ini.

Secara garis besar, diabetes terbagi menjadi DM tipe I dan DM tipe II. Selain kedua tipe tersebut ada pula DM pada ibu hamil dan DM tipe lainnya. 'LeafBook' ini lebih fokus membahas DM tipe II.

03FamiliaMedika.com |

ada gula'

Page 8: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

FamiliaMedika.com |05

Diabetes pada ibu hamilDM yang terjadi pada ibu hamil bisa terjadi karena dua kemungkinan, yaitu:1) Ibu yang sudah mengidap DM (tipe I atau tipe II) lalu hamil atau 2) DM yang baru terjadi hanya ketika hamil saja (DM pada kehamilan) sehingga kadar gula darahnya akan kembali normal bila ibu telah melahirkan, namun ibu tersebut nantinya mempunyai risiko tinggi untuk menjadi pengidap DM.

Pada ibu pengidap DM (tipe I atau tipe II) yang hamil maka sebelum dan setelah melahirkan tetap menderita DM.

Ibu dengan kedua jenis DM tersebut dapat meneruskan kehamilannya dengan pengawasan dari dokter. DM dapat mengganggu pertumbuhan janin sehingga menimbulkan risiko bayi lahir besar (biasanya lebih dari 4 kg). Dokter ahli kebidanan-kandungan dapat mendeteksi kemungkinan bayi lahir besar.

"Pengidap DM tipe Iselalu membutuhkansuntikan hormoninsulin, sedangkanDM tipe II tidak. "

DM tipe 1:

IDDM ('insulin-dependent diabetes mellitus')

DM tipe II:

NIDDM ('non-insulin-dependent diabetes mellitus')

* Pengidap DM tipe I akan selalu membutuhkan insulin,

disebut juga .

* Sering terjadi mendadak pada usia muda bahkan pada saat masih anak-anak.

* Penyebab DM tipe I adalah karena terjadi ‘proses imun diri’ yang merusak 'sel beta pankreas' sehingga tidak ada hormon insulin.

* Sering terjadi komplikasi mendadak (akut) akibat tidak ada hormon insulin.

* Badan tampak kurus.* Terapi meliputi: pemberian insulin, perencanaan

makan dan olah raga.

* Pengidap DM tipe II tidak mutlak membutuhkan insulin, disebut juga

.* Perjalanan penyakitnya terjadi berangsur-angsur

dalam waktu lama. Sering terjadi pada usia diatas 45 tahun.

* Penyebab DM tipe II adalah karena faktor umur, keturunan dan gaya hidup. Sel menjadi ‘resisten’ (tidak respon) terhadap insulin. Pada DM tipe II dapat juga disertai kekurangan hormon insulin.

* Sering tidak disertai keluhan selama bertahun-tahun, pengidap baru mengetahui setelah melakukan pemeriksaan laboratorium gula darah.

* Badan tampak gemuk atau normal.* Terapi meliputi: tablet / obat, mungkin pemberian

insulin, perencanaan makan dan olah raga.

DM terbagi menjadi DM tipe I, DM tipe II dan DM tipe lain. Pada semua tipe diabetes terjadi peningkatan kadar gula darah. Perbedaan DM tipe I dan DM tipe II adalah sebagai berikut:

Jenis-jenis diabetes:Tipe I dan Tipe II

Page 9: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

FamiliaMedika.com |05

Diabetes pada ibu hamilDM yang terjadi pada ibu hamil bisa terjadi karena dua kemungkinan, yaitu:1) Ibu yang sudah mengidap DM (tipe I atau tipe II) lalu hamil atau 2) DM yang baru terjadi hanya ketika hamil saja (DM pada kehamilan) sehingga kadar gula darahnya akan kembali normal bila ibu telah melahirkan, namun ibu tersebut nantinya mempunyai risiko tinggi untuk menjadi pengidap DM.

Pada ibu pengidap DM (tipe I atau tipe II) yang hamil maka sebelum dan setelah melahirkan tetap menderita DM.

Ibu dengan kedua jenis DM tersebut dapat meneruskan kehamilannya dengan pengawasan dari dokter. DM dapat mengganggu pertumbuhan janin sehingga menimbulkan risiko bayi lahir besar (biasanya lebih dari 4 kg). Dokter ahli kebidanan-kandungan dapat mendeteksi kemungkinan bayi lahir besar.

"Pengidap DM tipe Iselalu membutuhkansuntikan hormoninsulin, sedangkanDM tipe II tidak. "

DM tipe 1:

IDDM ('insulin-dependent diabetes mellitus')

DM tipe II:

NIDDM ('non-insulin-dependent diabetes mellitus')

* Pengidap DM tipe I akan selalu membutuhkan insulin,

disebut juga .

* Sering terjadi mendadak pada usia muda bahkan pada saat masih anak-anak.

* Penyebab DM tipe I adalah karena terjadi ‘proses imun diri’ yang merusak 'sel beta pankreas' sehingga tidak ada hormon insulin.

* Sering terjadi komplikasi mendadak (akut) akibat tidak ada hormon insulin.

* Badan tampak kurus.* Terapi meliputi: pemberian insulin, perencanaan

makan dan olah raga.

* Pengidap DM tipe II tidak mutlak membutuhkan insulin, disebut juga

.* Perjalanan penyakitnya terjadi berangsur-angsur

dalam waktu lama. Sering terjadi pada usia diatas 45 tahun.

* Penyebab DM tipe II adalah karena faktor umur, keturunan dan gaya hidup. Sel menjadi ‘resisten’ (tidak respon) terhadap insulin. Pada DM tipe II dapat juga disertai kekurangan hormon insulin.

* Sering tidak disertai keluhan selama bertahun-tahun, pengidap baru mengetahui setelah melakukan pemeriksaan laboratorium gula darah.

* Badan tampak gemuk atau normal.* Terapi meliputi: tablet / obat, mungkin pemberian

insulin, perencanaan makan dan olah raga.

DM terbagi menjadi DM tipe I, DM tipe II dan DM tipe lain. Pada semua tipe diabetes terjadi peningkatan kadar gula darah. Perbedaan DM tipe I dan DM tipe II adalah sebagai berikut:

Jenis-jenis diabetes:Tipe I dan Tipe II

Page 10: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

DM merupakan penyakit dengan berbagai gejala. Pengidap DM dapat berkonsultasi kepada:

* Dokter umum

* Dokter spesialis anak

* Dokter spesialis penyakit dalam

* Dokter sub-spesialis endokrinologi klinik

* Dokter spesialis geriatri (dokter ahli lansia)

atau dapat juga menemui dokter berikut ini sehubungan adanya keluhan / penyakit lain yang menyertai DM nya, yaitu berkonsultasi kepada:

* Dokter spesialis saraf

* Dokter spesialis jantung

* Dokter sub-spesialis ginjal & hipertensi

* Dokter spesialis mata

* Dokter spesilias jiwa

* Dokter spesialis gizi medik

* Dokter spesialis kedokteran olah raga

Kepada siapa pengidap DMdapat berkonsultasi terapi?

Dokter Umum

Dokter Spesialis Anak

Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam

Dokter Sub-Spesialis Endokrinologi Klinik

Dokter umum mampu mendiagnosis DM dan mampu mengelola pengidap DM yang tidak bermasalah. Dokter umum dapat berperan dalam deteksi dini terhadap mereka yang mempunyai faktor risiko DM. Bila pengelolaan DM sangat sulit dan bermasalah maka dokter umum akan merujuk pengidap kepada dokter spesialis. Pengidap DM yang bermasalah adalah bila kadar gula darah sulit dikontrol serta mempunyai berbagai komplikasi yang serius.

DM tipe I dapat mengenai anak-anak. DM pada anak-anak harus dikelola oleh dokter spesialis anak. Pengelolaan DM pada anak-anak berbeda dengan pengelolaan DM pada orang dewasa. Anak-anak bukan 'miniatur' dari orang dewasa.

atau disebut juga internis.Internis mempunyai kompetensi yang tinggi dalam mengelola pengidap DM. Internis dapat mengelola pengidap DM dengan komplikasi.

Dokter ahli endokrinologi adalah internis yang mempunyai kompetensi tertinggi dalam mengelola pengidap DM. Diabetes mellitus merupakan kajian endokrinologi.Dokter ahli endokrinologi jumlahnya masih sedikit di Indonesia, biasanya dapat ditemui di rumah sakit umum pusat di ibu kota propinsi.

Dokter Spesialis Saraf

Dokter Spesialis Jantung

Dokter Sub-spesialis Ginjal Hipertensi

Dokter Spesialis Mata

Dokter Spesialis Jiwa

Dokter Spesialis Gizi Medik

Lainnya

Pengidap DM lanjut biasanya sudah disertai dengan berbagai kelainan sistem saraf. Tidak sedikit pula pengidap stroke adalah pengidap DM. DM merupakan faktor risiko untuk mendapatkan serangan stroke.

DM merupakan faktor risiko untuk mendapatkan penyakit jantung koroner. Penyakit jantung pada pengidap DM ditangani oleh dokter spesialis jantung. Bila tidak ada maka dapat ditangani oleh internis.

Tidak sedikit pengidap DM pengidap ginjal yang menjalani cuci darah akibat 'nefropati diabetik'. Penyakit ini ditangani oleh dokter ahli ginjal-hipertensi, bila tidak ada akan ditangani oleh internis.

Penyakit DM dapat merusak retina mata. Pengidap DM dengan permasalahan mata dapat ditangani oleh dokter spesialis mata. Pengidap diabetes harus rutin memeriksakan matanya (mendeteksi dini) kepada dokter ahli mata.

Dokter spesialis jiwa dapat menangani depresi pada pengidap DM serta berbagai kelainan jiwa lainnya.

Pengidap DM perlu mengendalikan asupan energi yang disertai dengan kecukupan gizi / nutrisi. Dokter ahli gizi medik dapat membantu pengidap DM dalam perencanaan makan.

Diabetes merupakan penyakit dengan berbagai keluhan. Tidak sedikit pengidap yang berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin karena keluhan gatal atau luka yang sulit sembuh. Tidak sedikit pula pria yang mengalami impotensi (disfungsi ereksi) akibat DM, masalah ini dapat ditangani oleh dokter ahli urologi.

Pengidap DM dengan banyak masalah biasanya akan ditangani oleh beberapa orang dokter, misalnya oleh internis dan juga oleh dokter spesialis mata.

07FamiliaMedika.com |

Page 11: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

DM merupakan penyakit dengan berbagai gejala. Pengidap DM dapat berkonsultasi kepada:

* Dokter umum

* Dokter spesialis anak

* Dokter spesialis penyakit dalam

* Dokter sub-spesialis endokrinologi klinik

* Dokter spesialis geriatri (dokter ahli lansia)

atau dapat juga menemui dokter berikut ini sehubungan adanya keluhan / penyakit lain yang menyertai DM nya, yaitu berkonsultasi kepada:

* Dokter spesialis saraf

* Dokter spesialis jantung

* Dokter sub-spesialis ginjal & hipertensi

* Dokter spesialis mata

* Dokter spesilias jiwa

* Dokter spesialis gizi medik

* Dokter spesialis kedokteran olah raga

Kepada siapa pengidap DMdapat berkonsultasi terapi?

Dokter Umum

Dokter Spesialis Anak

Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam

Dokter Sub-Spesialis Endokrinologi Klinik

Dokter umum mampu mendiagnosis DM dan mampu mengelola pengidap DM yang tidak bermasalah. Dokter umum dapat berperan dalam deteksi dini terhadap mereka yang mempunyai faktor risiko DM. Bila pengelolaan DM sangat sulit dan bermasalah maka dokter umum akan merujuk pengidap kepada dokter spesialis. Pengidap DM yang bermasalah adalah bila kadar gula darah sulit dikontrol serta mempunyai berbagai komplikasi yang serius.

DM tipe I dapat mengenai anak-anak. DM pada anak-anak harus dikelola oleh dokter spesialis anak. Pengelolaan DM pada anak-anak berbeda dengan pengelolaan DM pada orang dewasa. Anak-anak bukan 'miniatur' dari orang dewasa.

atau disebut juga internis.Internis mempunyai kompetensi yang tinggi dalam mengelola pengidap DM. Internis dapat mengelola pengidap DM dengan komplikasi.

Dokter ahli endokrinologi adalah internis yang mempunyai kompetensi tertinggi dalam mengelola pengidap DM. Diabetes mellitus merupakan kajian endokrinologi.Dokter ahli endokrinologi jumlahnya masih sedikit di Indonesia, biasanya dapat ditemui di rumah sakit umum pusat di ibu kota propinsi.

Dokter Spesialis Saraf

Dokter Spesialis Jantung

Dokter Sub-spesialis Ginjal Hipertensi

Dokter Spesialis Mata

Dokter Spesialis Jiwa

Dokter Spesialis Gizi Medik

Lainnya

Pengidap DM lanjut biasanya sudah disertai dengan berbagai kelainan sistem saraf. Tidak sedikit pula pengidap stroke adalah pengidap DM. DM merupakan faktor risiko untuk mendapatkan serangan stroke.

DM merupakan faktor risiko untuk mendapatkan penyakit jantung koroner. Penyakit jantung pada pengidap DM ditangani oleh dokter spesialis jantung. Bila tidak ada maka dapat ditangani oleh internis.

Tidak sedikit pengidap DM pengidap ginjal yang menjalani cuci darah akibat 'nefropati diabetik'. Penyakit ini ditangani oleh dokter ahli ginjal-hipertensi, bila tidak ada akan ditangani oleh internis.

Penyakit DM dapat merusak retina mata. Pengidap DM dengan permasalahan mata dapat ditangani oleh dokter spesialis mata. Pengidap diabetes harus rutin memeriksakan matanya (mendeteksi dini) kepada dokter ahli mata.

Dokter spesialis jiwa dapat menangani depresi pada pengidap DM serta berbagai kelainan jiwa lainnya.

Pengidap DM perlu mengendalikan asupan energi yang disertai dengan kecukupan gizi / nutrisi. Dokter ahli gizi medik dapat membantu pengidap DM dalam perencanaan makan.

Diabetes merupakan penyakit dengan berbagai keluhan. Tidak sedikit pengidap yang berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin karena keluhan gatal atau luka yang sulit sembuh. Tidak sedikit pula pria yang mengalami impotensi (disfungsi ereksi) akibat DM, masalah ini dapat ditangani oleh dokter ahli urologi.

Pengidap DM dengan banyak masalah biasanya akan ditangani oleh beberapa orang dokter, misalnya oleh internis dan juga oleh dokter spesialis mata.

07FamiliaMedika.com |

Page 12: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Apa keluhan pengidap DM?

Gejala yang sering dirasakan pengidap DM, yang merupakan keluhan klasik (khas) bagi pengidap DM adalah:

* Sering kencing, disebut 'poliuri'.

* Sering haus, disebut 'polidipsi'.

* Banyak makan, disebut 'polifagi'.

Keluhan lain yang dapat dirasakan pengidap DM adalah:

* Berat badan menjadi turun.

* Sering mengantuk.

* Sering gatal-gatal.

Pada pengidap DM menahun tanpa kontrol dapat timbul berbagai keluhan:

* Luka / borok yang sulit sembuh, biasanya pada kaki.

* Kesemutan pada anggota gerak.

* Pandangan mata menjadi kabur.

* Disfungsi ereksi (impotensi) pada pria.

* Gatal di sekitar vulva (bibir kemaluan) pada wanita.

Pada keadaan 'toleransi glukosa terganggu', berbagai keluhan tersebut tidak selalu tampak nyata. Untuk itu dokter akan mencari faktor risiko, melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan gula darah

Sesi-2

KeluhanDiabetes Mellitus

Keluhan pada pengidap DM lanjutKeluhan klasik diatas tidak selalu dikeluhkan oleh pengidap DM. Tidak sedikit pengidap DM mempunyai keluhan lain yang tidak khas yang dianggapnya tidak ada sangkut pautnya dengan DM dan ternyata sebenarnya ia telah lama mengidap DM.

09FamiliaMedika.com |

Apa yang harus dilakukanbila anda mengalamikeluhan DM?

Bila anda atau anggota keluarga anda mengalami keluhan diatas, baik keluhan klasik / khas maupun keluhan lain yang tidak khas, maka sebaiknya mendatangi dokter terdekat.

Keluhan-keluhan ini tidak harus berakhir sebagai diagnosa DM. Dokter akan menyarankan pengidap untuk melakukan pemeriksaan gula darah.

Walapun diabetes mellitus ‘diterjemahkan’ sebagai kencing manis, namun diagnosa DM tidak didasarkan pada adanya gula pada air kencing (urin). Bisa saja terjadi hasil laboratorium memperlihatkan gula urin nya ‘negatif’ namun kadar gula darahnya tinggi.

Ada pula pengidap yang menolak berkonsultasi ke dokter karena takut mengetahui bahwa ia mendapatkan diagnosa DM dari dokter. Keputusan ini sebenarnya akan merugikan. Dari sudut pandang dokter deteksi dini adalah lebih baik. Dengan deteksi dini maka upaya terapi dini dapat segera dilakukan sehingga pengidap akan memiliki harapan hidup sehat yang lebih baik.

PERHATIANKonsultasikan berbagai keluhan anda kepada dokter,

dan pastikan apakah keluhan tersebut merupakan gejala diabetes atau bukan.

Page 13: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Apa keluhan pengidap DM?

Gejala yang sering dirasakan pengidap DM, yang merupakan keluhan klasik (khas) bagi pengidap DM adalah:

* Sering kencing, disebut 'poliuri'.

* Sering haus, disebut 'polidipsi'.

* Banyak makan, disebut 'polifagi'.

Keluhan lain yang dapat dirasakan pengidap DM adalah:

* Berat badan menjadi turun.

* Sering mengantuk.

* Sering gatal-gatal.

Pada pengidap DM menahun tanpa kontrol dapat timbul berbagai keluhan:

* Luka / borok yang sulit sembuh, biasanya pada kaki.

* Kesemutan pada anggota gerak.

* Pandangan mata menjadi kabur.

* Disfungsi ereksi (impotensi) pada pria.

* Gatal di sekitar vulva (bibir kemaluan) pada wanita.

Pada keadaan 'toleransi glukosa terganggu', berbagai keluhan tersebut tidak selalu tampak nyata. Untuk itu dokter akan mencari faktor risiko, melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan gula darah

Sesi-2

KeluhanDiabetes Mellitus

Keluhan pada pengidap DM lanjutKeluhan klasik diatas tidak selalu dikeluhkan oleh pengidap DM. Tidak sedikit pengidap DM mempunyai keluhan lain yang tidak khas yang dianggapnya tidak ada sangkut pautnya dengan DM dan ternyata sebenarnya ia telah lama mengidap DM.

09FamiliaMedika.com |

Apa yang harus dilakukanbila anda mengalamikeluhan DM?

Bila anda atau anggota keluarga anda mengalami keluhan diatas, baik keluhan klasik / khas maupun keluhan lain yang tidak khas, maka sebaiknya mendatangi dokter terdekat.

Keluhan-keluhan ini tidak harus berakhir sebagai diagnosa DM. Dokter akan menyarankan pengidap untuk melakukan pemeriksaan gula darah.

Walapun diabetes mellitus ‘diterjemahkan’ sebagai kencing manis, namun diagnosa DM tidak didasarkan pada adanya gula pada air kencing (urin). Bisa saja terjadi hasil laboratorium memperlihatkan gula urin nya ‘negatif’ namun kadar gula darahnya tinggi.

Ada pula pengidap yang menolak berkonsultasi ke dokter karena takut mengetahui bahwa ia mendapatkan diagnosa DM dari dokter. Keputusan ini sebenarnya akan merugikan. Dari sudut pandang dokter deteksi dini adalah lebih baik. Dengan deteksi dini maka upaya terapi dini dapat segera dilakukan sehingga pengidap akan memiliki harapan hidup sehat yang lebih baik.

PERHATIANKonsultasikan berbagai keluhan anda kepada dokter,

dan pastikan apakah keluhan tersebut merupakan gejala diabetes atau bukan.

Page 14: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Rasa kesemutan. Rasa baal pada anggota tubuh, kurang merasakan nyeri tusukan, geli, dan gatal akibat gangguan sistem saraf tepi. (Neuropati).

Gatal pada kulit karena jamur. Sulit sembuh walaupun sudah pakai obat anti jamur.Bisul pada kulit.Gatal pada bibir kemaluan wanita.

Luka pada kaki sulit sembuh hingga timbul borok. Borok sampai berbau busuk.

Menurunnya kemampuan seksual baik pada pria (disfungsi ereksi) maupun pada wanita (frigiditas).

Keluhan keputihan pada wanita. Kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan pada wanita.

Pandangan mata menjadi berkurang. Penglihatan kabur, akibat gangguan pada retina mata (retinopati). Tidak jarang pengidap DM mengganti-ganti sendiri kacamata karena keluhan pandangan kabur.

11FamiliaMedika.com |

Keluhan sering buang air kencing, disebabkan karena tubuh ingin membuang kadar gula darah yang tinggi melalui air kencing. Risiko infeksi saluran kencing dapat meningkat.

Haus ingin banyak minum karena banyak cairan terbuang melalui air kencing.

Lapar, nafsu makan meningkat.Berat badan berkurang karena lemak dan protein tubuh dibakar untuk menghasilkan energi.

Rasa lemah dan lelah, karena tubuh tidak dapat membakar glukosa walaupun kadar glukosa darah cukup tinggi.

KeluhanDiabetes Mellitus

Keluhan 'khas' Diabetes Mellitus

Keluhan lain pengidap DM

Page 15: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Rasa kesemutan. Rasa baal pada anggota tubuh, kurang merasakan nyeri tusukan, geli, dan gatal akibat gangguan sistem saraf tepi. (Neuropati).

Gatal pada kulit karena jamur. Sulit sembuh walaupun sudah pakai obat anti jamur.Bisul pada kulit.Gatal pada bibir kemaluan wanita.

Luka pada kaki sulit sembuh hingga timbul borok. Borok sampai berbau busuk.

Menurunnya kemampuan seksual baik pada pria (disfungsi ereksi) maupun pada wanita (frigiditas).

Keluhan keputihan pada wanita. Kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan pada wanita.

Pandangan mata menjadi berkurang. Penglihatan kabur, akibat gangguan pada retina mata (retinopati). Tidak jarang pengidap DM mengganti-ganti sendiri kacamata karena keluhan pandangan kabur.

11FamiliaMedika.com |

Keluhan sering buang air kencing, disebabkan karena tubuh ingin membuang kadar gula darah yang tinggi melalui air kencing. Risiko infeksi saluran kencing dapat meningkat.

Haus ingin banyak minum karena banyak cairan terbuang melalui air kencing.

Lapar, nafsu makan meningkat.Berat badan berkurang karena lemak dan protein tubuh dibakar untuk menghasilkan energi.

Rasa lemah dan lelah, karena tubuh tidak dapat membakar glukosa walaupun kadar glukosa darah cukup tinggi.

KeluhanDiabetes Mellitus

Keluhan 'khas' Diabetes Mellitus

Keluhan lain pengidap DM

Page 16: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-3

Pemeriksaan gula darahUntuk mendiagnosa DM diperlukan pemeriksaan gula darah yang terdiri dari:

* Gula sewaktu

* Gula darah puasa

* Gula 2 jam post pandrial (uji toleransi glukosa 2 jam)

Kriteria diagnostik Diabetes Mellitus berdasarkan Konsensus Diabetes Mellitus tahun 2006:

* Ada gejala klasik, * Kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL

atau

* Ada gejala klasik,* Kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL

atau

* Nilai tes toleransi glukosa oral pada 2 jam sesudah beban glukosa >200 mg/dL

Tes gula darah sewaktu

Tes gula darah puasa

Pemeriksaan gula darah sewaktu adalah pemeriksaan gula darah yang waktunya dilakukan kapan saja. Pemeriksaan ini tak memerlukan persiapan puasa sehingga dapat dilakukan kapan saja tanpa memperhatikan kapan waktu terakhir makan.

Pemeriksaan gula darah saat puasa. Pengidap harus mempersiapkan diri telah berhenti makan kira-kira 10 jam sebelum pemeriksaan. Bila pemeriksaan gula darah akan dilakukan besok pagi maka puasa dilakukan sejak malam ini.

Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dL)

Bukan DM Belum pasti DM DM

< 100 100 - 199 > 200

Kadar glukosa darah puasa (mg/dL)

Bukan DM Belum pasti DM DM

< 100 100 - 125 > 126

13FamiliaMedika.com |

Uji toleransi glukosa oral 2 jam

GDPT: Glukosa Darah Puasa TergangguTGT: Toleransi Glukosa Terganggu

Tes ini dilakukan 2 jam setelah tes gula darah puasa. Setelah tes gula darah puasa kemudian petugas laboratorium akan memberikan minuman manis yang sudah ditakar kadar gulanya, lalu tes gula darah akan dilakukan lagi 2 jam kemudian. Tes ini berguna untuk mengetahui adanya keadaan ‘pra-diabetes’ yaitu:

Pengidap pra-diabetes biasanya tidak mempunyai gejala yang khas. Dengan deteksi dini pra-diabetes diharapkan agar diabetes dapat dicegah sejak dini atau perjalanan penyakit DM dapat diperlambat sehingga pengidap mempunyai kualitas kesehatan yang lebih baik.

*

*

Tes toleransi glukosa (mg/dL)

Normal TGT DM

< 140 140 - 199 > 200

TGT = Toleransi Glukosa Terganggu

" Diagnosa DM adalah keputusan dokter

yang berdasarkan pada: anamnesa keluhan,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium."

Page 17: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-3

Pemeriksaan gula darahUntuk mendiagnosa DM diperlukan pemeriksaan gula darah yang terdiri dari:

* Gula sewaktu

* Gula darah puasa

* Gula 2 jam post pandrial (uji toleransi glukosa 2 jam)

Kriteria diagnostik Diabetes Mellitus berdasarkan Konsensus Diabetes Mellitus tahun 2006:

* Ada gejala klasik, * Kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL

atau

* Ada gejala klasik,* Kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL

atau

* Nilai tes toleransi glukosa oral pada 2 jam sesudah beban glukosa >200 mg/dL

Tes gula darah sewaktu

Tes gula darah puasa

Pemeriksaan gula darah sewaktu adalah pemeriksaan gula darah yang waktunya dilakukan kapan saja. Pemeriksaan ini tak memerlukan persiapan puasa sehingga dapat dilakukan kapan saja tanpa memperhatikan kapan waktu terakhir makan.

Pemeriksaan gula darah saat puasa. Pengidap harus mempersiapkan diri telah berhenti makan kira-kira 10 jam sebelum pemeriksaan. Bila pemeriksaan gula darah akan dilakukan besok pagi maka puasa dilakukan sejak malam ini.

Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dL)

Bukan DM Belum pasti DM DM

< 100 100 - 199 > 200

Kadar glukosa darah puasa (mg/dL)

Bukan DM Belum pasti DM DM

< 100 100 - 125 > 126

13FamiliaMedika.com |

Uji toleransi glukosa oral 2 jam

GDPT: Glukosa Darah Puasa TergangguTGT: Toleransi Glukosa Terganggu

Tes ini dilakukan 2 jam setelah tes gula darah puasa. Setelah tes gula darah puasa kemudian petugas laboratorium akan memberikan minuman manis yang sudah ditakar kadar gulanya, lalu tes gula darah akan dilakukan lagi 2 jam kemudian. Tes ini berguna untuk mengetahui adanya keadaan ‘pra-diabetes’ yaitu:

Pengidap pra-diabetes biasanya tidak mempunyai gejala yang khas. Dengan deteksi dini pra-diabetes diharapkan agar diabetes dapat dicegah sejak dini atau perjalanan penyakit DM dapat diperlambat sehingga pengidap mempunyai kualitas kesehatan yang lebih baik.

*

*

Tes toleransi glukosa (mg/dL)

Normal TGT DM

< 140 140 - 199 > 200

TGT = Toleransi Glukosa Terganggu

" Diagnosa DM adalah keputusan dokter

yang berdasarkan pada: anamnesa keluhan,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium."

Page 18: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

*) Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM tipe 2di Indonesia, PERKENI, 2006.

Bila seseorang mempunyai gejala klasik kemudian dilakukan tes gula darah sewaktu hasilnya diatas 200 mg/dL atau dilakukan tes gula darah puasa hasilnya diatas 126 mg/dL maka orang tersebut oleh dokter akan didiagnosa mengidap diabetes mellitus.

Bila tes gula darah puasa atau tes gula darah sewaktunya hasilnya meragukan maka akan dilakukan tes toleransi glukosa oral. Bila hasilnya diatas 200 mg/dL maka orang tersebut didiagnosa diabetes mellitus.

Langkah-langkah dignostik DM di Indonesia merujuk pada konsensus diabetes di bawah ini.

GDP = kadar gula darah puasaGDS = kadar glukosa darah sewaktuGDPT = glukosa darah puasa tergangguTGT = toleransi glukosa terganggu

<100100-125

140-199

140-199

<140

Bila seseorang didiagnosa diabetes mellitus, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lain, yaitu:

* Menilai status gizi apakah gemuk atau tidak, yang dihitung dari . Nilai IMT / berat badan ideal akan berdampak pada perhitungan asupan energi pada perencanaan makan.

* Menilai apakah ada penyulit atau komplikasi DM, baik melalui pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lainnya.

* Merencanakan terapi: perencanaan makan, olah raga dan obat diabetes oral.

Pemeriksaan penunjang pada DM yang mungkin dilakukan dokter adalah:

* Pemeriksaan / air kencing. Benda keton biasanya ditemukan positif, artinya telah terjadi pembakaran lemak karena tubuh gagal dalam membakar glukosa. Gula urin positif artinya terjadi 'glukosuria' karena kadar gula darah yang tinggi dapat melewati ambang ginjal.

* Pemeriksaan yaitu untuk menilai kendali gula darah dalam 3 bulan terakhir. Nilai yang tinggi menunjukan kendali kadar gula darah yang buruk.

* Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi ginjal, apakah telah terjadi komplikasi DM pada ginjal atau tidak. Penilaian ini juga berdampak pada keputusan dokter dalam memilih obat hipoglikemia oral (obat DM).

* Pemeriksaan , untuk mengetahui ada/tidak nya kebocoran protein pada ginjal.

* Pemeriksaan , untuk mengetahui fungsi hati, berdampak pada keputusan pemberian obat hipoglikemia oral.

* Pemeriksaan profil lemak darah yaitu:

. Untuk mengetahui apakah terjadi dislipidemi (gangguan profil lemak darah). Nilai ini juga akan berdampak pada keputusan perencanaan makan dan obat.

* untuk mendeteksi dini kelainan jantung.

Penilaian awal juga akan berdampak pada keputusan dokter dalam pengelolaan DM apakah perlu dikelola sendiri atau perlu dikelola bersama sejawatnya yang lain. Misalnya bila pada pemeriksaan fisik dokter menemukan adanya gangguan penglihatan pada pasien maka dokter akan merujuk pasiennya ke dokter ahli mata untuk penanganan lanjut masalah matanya.

Indeks Masa Tubuh (IMT)

urine rutin

HbA1c

kreatinin

albumin

GPT

kolesterol total, kolesterol-LDL, kolesterol-HDL dan trigliserida

EKG dan treadmill

15FamiliaMedika.com |

Page 19: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

*) Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM tipe 2di Indonesia, PERKENI, 2006.

Bila seseorang mempunyai gejala klasik kemudian dilakukan tes gula darah sewaktu hasilnya diatas 200 mg/dL atau dilakukan tes gula darah puasa hasilnya diatas 126 mg/dL maka orang tersebut oleh dokter akan didiagnosa mengidap diabetes mellitus.

Bila tes gula darah puasa atau tes gula darah sewaktunya hasilnya meragukan maka akan dilakukan tes toleransi glukosa oral. Bila hasilnya diatas 200 mg/dL maka orang tersebut didiagnosa diabetes mellitus.

Langkah-langkah dignostik DM di Indonesia merujuk pada konsensus diabetes di bawah ini.

GDP = kadar gula darah puasaGDS = kadar glukosa darah sewaktuGDPT = glukosa darah puasa tergangguTGT = toleransi glukosa terganggu

<100100-125

140-199

140-199

<140

Bila seseorang didiagnosa diabetes mellitus, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lain, yaitu:

* Menilai status gizi apakah gemuk atau tidak, yang dihitung dari . Nilai IMT / berat badan ideal akan berdampak pada perhitungan asupan energi pada perencanaan makan.

* Menilai apakah ada penyulit atau komplikasi DM, baik melalui pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lainnya.

* Merencanakan terapi: perencanaan makan, olah raga dan obat diabetes oral.

Pemeriksaan penunjang pada DM yang mungkin dilakukan dokter adalah:

* Pemeriksaan / air kencing. Benda keton biasanya ditemukan positif, artinya telah terjadi pembakaran lemak karena tubuh gagal dalam membakar glukosa. Gula urin positif artinya terjadi 'glukosuria' karena kadar gula darah yang tinggi dapat melewati ambang ginjal.

* Pemeriksaan yaitu untuk menilai kendali gula darah dalam 3 bulan terakhir. Nilai yang tinggi menunjukan kendali kadar gula darah yang buruk.

* Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi ginjal, apakah telah terjadi komplikasi DM pada ginjal atau tidak. Penilaian ini juga berdampak pada keputusan dokter dalam memilih obat hipoglikemia oral (obat DM).

* Pemeriksaan , untuk mengetahui ada/tidak nya kebocoran protein pada ginjal.

* Pemeriksaan , untuk mengetahui fungsi hati, berdampak pada keputusan pemberian obat hipoglikemia oral.

* Pemeriksaan profil lemak darah yaitu:

. Untuk mengetahui apakah terjadi dislipidemi (gangguan profil lemak darah). Nilai ini juga akan berdampak pada keputusan perencanaan makan dan obat.

* untuk mendeteksi dini kelainan jantung.

Penilaian awal juga akan berdampak pada keputusan dokter dalam pengelolaan DM apakah perlu dikelola sendiri atau perlu dikelola bersama sejawatnya yang lain. Misalnya bila pada pemeriksaan fisik dokter menemukan adanya gangguan penglihatan pada pasien maka dokter akan merujuk pasiennya ke dokter ahli mata untuk penanganan lanjut masalah matanya.

Indeks Masa Tubuh (IMT)

urine rutin

HbA1c

kreatinin

albumin

GPT

kolesterol total, kolesterol-LDL, kolesterol-HDL dan trigliserida

EKG dan treadmill

15FamiliaMedika.com |

Page 20: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Mengenal faktor risiko DM

Riwayat keluarga

Usia dan diet tinggi energi

Kelebihan berat badan

Beberapa hal berikut ini merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengidap diabetes mellitus:

* Ada riyawat diabetes mellitus pada anggota keluarga

* Usia

* Berat badan berlebih

* Asupan energi yang tinggi dari makanan

* Kurang aktifitas olah raga

Risiko mendapatkan diabetes mellitus akan tinggi bila ada anggota keluarga (ayah, ibu) dengan riwayat diabetes mellitus. Faktor keturunan saja tidak cukup untuk menjadikan seseorang mengidap diabetes bila tidak didukung oleh berbagai faktor risiko lainnya. Jadi walaupun orang tua mengidap DM belum tentu anaknya mengidap DM.

Perlu waktu bertahun-tahun sehingga seseorang mengidap DM tipe 2. Kebiasaan diet tinggi energi tapi rendah aktifitas/olah raga berangsur-angsur menjadikan kegemukan sebagai faktor risiko.

Orang gemuk mempunyai risiko terkena DM lebih tinggi. Kejadian DM tipe-2 pada orang gemuk lebih tinggi dibandingkan pada orang yang kurus. Gemuk berkaitan dengan 'resistensi reseptor insulin'. Gemuk akan menyebabkan pankreas mengalami 'kelelahan' karena harus memproduksi ekstra hormon

Sesi-4

MengenalFaktor Risiko DMUntuk Diagnosa Dini DM

Pemeriksaan PenyaringPemeriksaan penyaring / penapisan bermanfaat untuk mendeteksi dini DM pada seseorang.

Dokter akan melakukan pemeriksaan penapisan pada mereka yang memiliki faktor risiko DM sebagai berikut:* Umur lansia (lanjut usia), diatas 45 tahun.* Kegemukan (nilai Indeks Masa Tubuh / IMT lebih dari

223kg/m ).* Kebiasaan tidak aktif.* Turunan pertama dari orang tua pengidap DM.* Ada riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lebih

dari 4000 gram atau ada riwayat DM pada kehamilan.

Dokter juga akan melakukan penapisan DM pada:* Pengidap hipertensi / tekanan darah tinggi yang

diketahui dari pemeriksaan tekanan darah.* Pengidap 'dislipidemia' (gangguan profil lemak darah)

yang diketahui dari hasil laboratorium sebelumnya yaitu kolesterol-HDL kurang dari 35 mg/dL dan atau trigliserida lebih dari 250 mg/dL.

* Pengidap toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) yang diketahui dari hasil pemeriksaan gula darah sebelumnya.

* Mempunyai penyakit / kelainan jantung dan pembuluh darah ('kardiovaskular').

Penyulit DM akan meningkat bila DM disertai dengan berbagai penyakit tersebut diatas.

umur

kegemukan

pola diet buruk

kurang aktifitas

17FamiliaMedika.com |

Page 21: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Mengenal faktor risiko DM

Riwayat keluarga

Usia dan diet tinggi energi

Kelebihan berat badan

Beberapa hal berikut ini merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengidap diabetes mellitus:

* Ada riyawat diabetes mellitus pada anggota keluarga

* Usia

* Berat badan berlebih

* Asupan energi yang tinggi dari makanan

* Kurang aktifitas olah raga

Risiko mendapatkan diabetes mellitus akan tinggi bila ada anggota keluarga (ayah, ibu) dengan riwayat diabetes mellitus. Faktor keturunan saja tidak cukup untuk menjadikan seseorang mengidap diabetes bila tidak didukung oleh berbagai faktor risiko lainnya. Jadi walaupun orang tua mengidap DM belum tentu anaknya mengidap DM.

Perlu waktu bertahun-tahun sehingga seseorang mengidap DM tipe 2. Kebiasaan diet tinggi energi tapi rendah aktifitas/olah raga berangsur-angsur menjadikan kegemukan sebagai faktor risiko.

Orang gemuk mempunyai risiko terkena DM lebih tinggi. Kejadian DM tipe-2 pada orang gemuk lebih tinggi dibandingkan pada orang yang kurus. Gemuk berkaitan dengan 'resistensi reseptor insulin'. Gemuk akan menyebabkan pankreas mengalami 'kelelahan' karena harus memproduksi ekstra hormon

Sesi-4

MengenalFaktor Risiko DMUntuk Diagnosa Dini DM

Pemeriksaan PenyaringPemeriksaan penyaring / penapisan bermanfaat untuk mendeteksi dini DM pada seseorang.

Dokter akan melakukan pemeriksaan penapisan pada mereka yang memiliki faktor risiko DM sebagai berikut:* Umur lansia (lanjut usia), diatas 45 tahun.* Kegemukan (nilai Indeks Masa Tubuh / IMT lebih dari

223kg/m ).* Kebiasaan tidak aktif.* Turunan pertama dari orang tua pengidap DM.* Ada riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lebih

dari 4000 gram atau ada riwayat DM pada kehamilan.

Dokter juga akan melakukan penapisan DM pada:* Pengidap hipertensi / tekanan darah tinggi yang

diketahui dari pemeriksaan tekanan darah.* Pengidap 'dislipidemia' (gangguan profil lemak darah)

yang diketahui dari hasil laboratorium sebelumnya yaitu kolesterol-HDL kurang dari 35 mg/dL dan atau trigliserida lebih dari 250 mg/dL.

* Pengidap toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) yang diketahui dari hasil pemeriksaan gula darah sebelumnya.

* Mempunyai penyakit / kelainan jantung dan pembuluh darah ('kardiovaskular').

Penyulit DM akan meningkat bila DM disertai dengan berbagai penyakit tersebut diatas.

umur

kegemukan

pola diet buruk

kurang aktifitas

17FamiliaMedika.com |

Page 22: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

19FamiliaMedika.com |

Bila usia diatas 45 tahun,

disertai dengan keluhan:

banyak makan, banyak BAK,

banyak minum dan keluhan

lainnya lakukan cek kadar

gula darah.

Bila berat badan berlebih

(overweight) degan nilai 2IMT > 27 kg/m

Lakukan cek kadar

gula darah.

Hubungi dokteruntukpenapisan DM.

Bila tidak adakeluhan,lakukan skreeningtiap 1 tahun.

Hubungi dokteruntukskreening DM.

bila tidak adakeluhan,lakukan skreeningtiap 1 tahun.

Hubungi dokteruntukpenapisan DM.

Bila ada keluhan tidak

khas seperti: kesemutan, gatal,

mata kabur, disfungsi ereksi,

pruritus vulva (gatal pada bibir

kemaluan wanita)

lakukan cek kadar gula darah.

Klasifikasi derajat hipertensiBerdasarkan JNC-7 tahun 2003

Sistole Diastole

Normal < 120 < 80

Pre Hipertensi 120 -139 80 -90

Hipertensi

Stadium I 140 -159 90 -99

Stadium II > 160 > 100

Bila usia diatas 45 tahun

sehat, tanpa faktor risiko.

Hubungi dokteruntukpenapisan DMtiap 3 tahun sekali.

Bila usia diatas 45 tahun,

disertai dengan tekanan darah

tinggi (sistole > 140 dan atau

diastole > 90 mmHg), lakukan

cek kadar gula darah.

Hubungi dokteruntukpenapisan DM.

Wanita usia diatas 45 tahun

dengan riwayat

DM pada kehamilan.

atau pernah melahirkan

bayi dengan berat badan

lebih dari 4000 gram

Hubungi dokteruntukpenapisan DM.

" Siapa yangberisiko DM?

Umur > 45 tahun,berbadan gemuk,kurang aktifitas,

riwayat orang tuapengidap DM."

Hubungan kegemukan dengan risikomendapatkan DM:

risiko rendah

risiko tinggigemuk

Bacalah leafbook kegemukan sebagai faktor risiko bagi terjadinya berbagai penyakit,hanya dari'FamiliaMedika'.

Page 23: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

19FamiliaMedika.com |

Bila usia diatas 45 tahun,

disertai dengan keluhan:

banyak makan, banyak BAK,

banyak minum dan keluhan

lainnya lakukan cek kadar

gula darah.

Bila berat badan berlebih

(overweight) degan nilai 2IMT > 27 kg/m

Lakukan cek kadar

gula darah.

Hubungi dokteruntukpenapisan DM.

Bila tidak adakeluhan,lakukan skreeningtiap 1 tahun.

Hubungi dokteruntukskreening DM.

bila tidak adakeluhan,lakukan skreeningtiap 1 tahun.

Hubungi dokteruntukpenapisan DM.

Bila ada keluhan tidak

khas seperti: kesemutan, gatal,

mata kabur, disfungsi ereksi,

pruritus vulva (gatal pada bibir

kemaluan wanita)

lakukan cek kadar gula darah.

Klasifikasi derajat hipertensiBerdasarkan JNC-7 tahun 2003

Sistole Diastole

Normal < 120 < 80

Pre Hipertensi 120 -139 80 -90

Hipertensi

Stadium I 140 -159 90 -99

Stadium II > 160 > 100

Bila usia diatas 45 tahun

sehat, tanpa faktor risiko.

Hubungi dokteruntukpenapisan DMtiap 3 tahun sekali.

Bila usia diatas 45 tahun,

disertai dengan tekanan darah

tinggi (sistole > 140 dan atau

diastole > 90 mmHg), lakukan

cek kadar gula darah.

Hubungi dokteruntukpenapisan DM.

Wanita usia diatas 45 tahun

dengan riwayat

DM pada kehamilan.

atau pernah melahirkan

bayi dengan berat badan

lebih dari 4000 gram

Hubungi dokteruntukpenapisan DM.

" Siapa yangberisiko DM?

Umur > 45 tahun,berbadan gemuk,kurang aktifitas,

riwayat orang tuapengidap DM."

Hubungan kegemukan dengan risikomendapatkan DM:

risiko rendah

risiko tinggigemuk

Bacalah leafbook kegemukan sebagai faktor risiko bagi terjadinya berbagai penyakit,hanya dari'FamiliaMedika'.

Page 24: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Perjalanan ringkas diabetes mellitus tipe II

DM tipe II terjadi karena adanya faktor risiko keturunan yang disertai faktor risiko lain, yaitu: usia (proses penuaan), kegemukan, pola makan buruk dan kurang aktifitas olah raga.

se

ha

td

iab

ete

s't

ole

ran

si g

lu t

erg

an

gg

u'

dia

be

tes

ta

ha

p la

nju

t

Gaya hidup tidak sehat pada saat sehat:diet tinggi energi tidak seimbang dengan aktifitas/olah raga. Gemuk.

Belum positif mengidap diabetes, tapi hasil pemeriksaan gula darah telah menunjukan kenaikan yang tidak normal.Gaya hidup tidak sehat. Umur bertambah. Terjadi toleransi glukosa terganggu.Keluhan TGT belum tampak sehingga sering tidak disadari oleh pengidap TGT.TGT terdeteksi pada saat pemeriksaan klinik.1/3 TGT akan menetap, 1/3 nya akan sembuh dengan upaya terapi, 1/3 nya akan berlanjut menjadi diabetes.

Positif mengidap diabetes. Keluhan khas DM positif : haus, lapar, pipis.Keluhan tidak selalu tampak nyata. DM dapat diketahui dari pemeriksaan klinik.

Diagnosa dini serta penanganan lebih dini akan memberikan harapan yang lebih baik.

Perjalanan komplikasi lanjut sudah dimulai sejak awal DM. Bila DM tidak dikendalikan maka komplikasi akibat DM akan semakin nyata dalam hitungan tahun.

Diabetes dengan komplikasi.Terjadi komplikasi lanjut akibat DM. Telah menderita DM lebih dari 10 tahun, atau lebih cepat pada yang mereka yang buruk dalam kendali diabetes.

Sudah terlambat bila diagnosis DM baru diketahui setelah berada pada tahapan ini. Oleh karena itu penapisan dini sangat penting bagi mereka yang belum diabetes.

:: Jangan sampai terkena diabetes,terutama bagi anda yang berumur diatas 45 tahundengan riwayat orangtua DM.Lakukan gaya hidup sehat sejak saat ini.

:: Terdeteksi dini 'toleransi glukosa terganggu' lebih baik daripadaterdeteksi DM ketika sudah berkomplikasi.Gaya hidup yang sehat dapat memperlambatperjalanan DM.

:: Lakukan gaya hidup sehat sejak saat ini.Lakukan terapi diabetes.Bergabunglah dengan komunitas diabetes.

21FamiliaMedika.com |

:: Teruskan upaya terapi dan rehabilitasi.Fokus terapi adalah mencegah kecacatan dan mempertahankan kondisi terbaik yang ada pada saat ini.

Page 25: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Perjalanan ringkas diabetes mellitus tipe II

DM tipe II terjadi karena adanya faktor risiko keturunan yang disertai faktor risiko lain, yaitu: usia (proses penuaan), kegemukan, pola makan buruk dan kurang aktifitas olah raga.

se

ha

td

iab

ete

s't

ole

ran

si g

lu t

erg

an

gg

u'

dia

be

tes

ta

ha

p la

nju

t

Gaya hidup tidak sehat pada saat sehat:diet tinggi energi tidak seimbang dengan aktifitas/olah raga. Gemuk.

Belum positif mengidap diabetes, tapi hasil pemeriksaan gula darah telah menunjukan kenaikan yang tidak normal.Gaya hidup tidak sehat. Umur bertambah. Terjadi toleransi glukosa terganggu.Keluhan TGT belum tampak sehingga sering tidak disadari oleh pengidap TGT.TGT terdeteksi pada saat pemeriksaan klinik.1/3 TGT akan menetap, 1/3 nya akan sembuh dengan upaya terapi, 1/3 nya akan berlanjut menjadi diabetes.

Positif mengidap diabetes. Keluhan khas DM positif : haus, lapar, pipis.Keluhan tidak selalu tampak nyata. DM dapat diketahui dari pemeriksaan klinik.

Diagnosa dini serta penanganan lebih dini akan memberikan harapan yang lebih baik.

Perjalanan komplikasi lanjut sudah dimulai sejak awal DM. Bila DM tidak dikendalikan maka komplikasi akibat DM akan semakin nyata dalam hitungan tahun.

Diabetes dengan komplikasi.Terjadi komplikasi lanjut akibat DM. Telah menderita DM lebih dari 10 tahun, atau lebih cepat pada yang mereka yang buruk dalam kendali diabetes.

Sudah terlambat bila diagnosis DM baru diketahui setelah berada pada tahapan ini. Oleh karena itu penapisan dini sangat penting bagi mereka yang belum diabetes.

:: Jangan sampai terkena diabetes,terutama bagi anda yang berumur diatas 45 tahundengan riwayat orangtua DM.Lakukan gaya hidup sehat sejak saat ini.

:: Terdeteksi dini 'toleransi glukosa terganggu' lebih baik daripadaterdeteksi DM ketika sudah berkomplikasi.Gaya hidup yang sehat dapat memperlambatperjalanan DM.

:: Lakukan gaya hidup sehat sejak saat ini.Lakukan terapi diabetes.Bergabunglah dengan komunitas diabetes.

21FamiliaMedika.com |

:: Teruskan upaya terapi dan rehabilitasi.Fokus terapi adalah mencegah kecacatan dan mempertahankan kondisi terbaik yang ada pada saat ini.

Page 26: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-5

23FamiliaMedika.com |

HipoglikemiaKadar gula darah pengidap DM dapat turun dibawah normal. Otak merupakan organ tubuh yang sangat vital sehingga asupan glukosa ke otak harus selalu terpenuhi. Bila kadar glukosa terlalu rendah dapat membahayakan bahkan mengancam nyawa pengidapnya.

Hipoglikemia biasanya disebabkan karena:* Asupan kalori (makanan) kurang, terlalu ketat dalam

membatasi asupan makanan, asupan makanan berkurang karena sakit, kesibukan yang menyebabkan pengidap lupa makan.

* Minum obat diabetes golongan 'sulfonilurea', (akan dibahas di sesi terapi diabetes) dalam dosis cukup tapi asupan makanan kurang atau,

* Kelebihan dosis obat diabetes oral dari golongan 'sulfonilurea'.

* Kelebihan dosis suntikan insulin.* Aktifitas yang berlebih namun asupan kalori kurang,

misalnya setelah aktifitas berat atau olah raga.* Pengidap DM mengalami sakit lain selain DM yang

menyebabkan tubuh butuh ekstra energi atau sakit menyebabkan asupan makanan menjadi berkurang.

Pertolongan pertama di rumah adalah:* Bila mempunyai alat untuk mengukur kadar gula

darah, pastikan periksa dulu berapa kadar gula darahnya. Pemeriksaan kadar gula darah baiknya dilakukan baik untuk keadaan hipoglikemia atau hiperglikemia.

* Kadar gula darah dibawah 50 mg/dL merupakan keadaan hipoglikemia.

* Berikan segera sumber karbohidrat yang cepat diserap oleh tubuh, misalnya gula pasir kira-kira 2 sendok dilarutkan dalam segelas air. Jangan terkecoh dengan yang manis. Sebab tidak semua yang manis mengandung gula, mungkin saja pemanis.

* Bila sadar berilah sumber karbohidrat lainnya misalnya: roti manis dan biskuit.

* Bila tidak sadar atau tidak tampak membaik bawa

Gejala-gejala hipoglikemia adalah:* Lapar, mual, lemas,* Pusing, tekanan darah menurun,* Mata berkunang-kurang, * Gelisah, sulit berfikir, sulit bicara, * Tampak pucat, keringat dingin, tubuh gemetar dan

berdebar-debar,* Pada keadaan berat tidak sadar (koma) dan kejang-

Hiperglikemi

Keadaan hiperglikemia akut terjadi bila kadar gula darah sangat tinggi diatas normal. Hiperglikemi disebabkan karena:* Asupan makanan (energi) yang terlalu banyak, misalnya

sepulang dari pesta, pengidap tidak mengontrol makanannya.

* Berhenti atau lupa minum obat diabetes oral.* Berhenti atau lupa menyuntikan insulin pada pengidap

yang mendapatkan terapi insulin.* Adanya stress fisik yang cukup berat karena pengidap

mendapatkan penyakit lain, misalnya serangan jantung, terkena penyakit infeksi, dll.

Gejala hiperglikemia akut adalah:* Gejala awal: haus dan ingin banyak minum.* Kesadaran menurun hingga koma.* Terdapat tanda-tanda dehidrasi, misalnya:

* Bibir tampak kering pecah-pecah.

* Mata tampak cekung.

* Tidak buang air kencing.

MengenalKomplikasi Akut Diabetes Mellitus

Pengidap DM tidak dapat mengatur kadar gula darahnya seperti pada orang nomal. Kadar gula dapat menjadi tinggi disebut HIPERGLIKEMIA dan dapat pula menjadi rendah disebut HIPOGLIKEMIA. Baik hiperglikemia maupun hipoglikemia merupakan keadaan akut (mendadak) yang harus segera ditangani karena dapat membahayakan pengidapnya.

Page 27: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-5

23FamiliaMedika.com |

HipoglikemiaKadar gula darah pengidap DM dapat turun dibawah normal. Otak merupakan organ tubuh yang sangat vital sehingga asupan glukosa ke otak harus selalu terpenuhi. Bila kadar glukosa terlalu rendah dapat membahayakan bahkan mengancam nyawa pengidapnya.

Hipoglikemia biasanya disebabkan karena:* Asupan kalori (makanan) kurang, terlalu ketat dalam

membatasi asupan makanan, asupan makanan berkurang karena sakit, kesibukan yang menyebabkan pengidap lupa makan.

* Minum obat diabetes golongan 'sulfonilurea', (akan dibahas di sesi terapi diabetes) dalam dosis cukup tapi asupan makanan kurang atau,

* Kelebihan dosis obat diabetes oral dari golongan 'sulfonilurea'.

* Kelebihan dosis suntikan insulin.* Aktifitas yang berlebih namun asupan kalori kurang,

misalnya setelah aktifitas berat atau olah raga.* Pengidap DM mengalami sakit lain selain DM yang

menyebabkan tubuh butuh ekstra energi atau sakit menyebabkan asupan makanan menjadi berkurang.

Pertolongan pertama di rumah adalah:* Bila mempunyai alat untuk mengukur kadar gula

darah, pastikan periksa dulu berapa kadar gula darahnya. Pemeriksaan kadar gula darah baiknya dilakukan baik untuk keadaan hipoglikemia atau hiperglikemia.

* Kadar gula darah dibawah 50 mg/dL merupakan keadaan hipoglikemia.

* Berikan segera sumber karbohidrat yang cepat diserap oleh tubuh, misalnya gula pasir kira-kira 2 sendok dilarutkan dalam segelas air. Jangan terkecoh dengan yang manis. Sebab tidak semua yang manis mengandung gula, mungkin saja pemanis.

* Bila sadar berilah sumber karbohidrat lainnya misalnya: roti manis dan biskuit.

* Bila tidak sadar atau tidak tampak membaik bawa

Gejala-gejala hipoglikemia adalah:* Lapar, mual, lemas,* Pusing, tekanan darah menurun,* Mata berkunang-kurang, * Gelisah, sulit berfikir, sulit bicara, * Tampak pucat, keringat dingin, tubuh gemetar dan

berdebar-debar,* Pada keadaan berat tidak sadar (koma) dan kejang-

Hiperglikemi

Keadaan hiperglikemia akut terjadi bila kadar gula darah sangat tinggi diatas normal. Hiperglikemi disebabkan karena:* Asupan makanan (energi) yang terlalu banyak, misalnya

sepulang dari pesta, pengidap tidak mengontrol makanannya.

* Berhenti atau lupa minum obat diabetes oral.* Berhenti atau lupa menyuntikan insulin pada pengidap

yang mendapatkan terapi insulin.* Adanya stress fisik yang cukup berat karena pengidap

mendapatkan penyakit lain, misalnya serangan jantung, terkena penyakit infeksi, dll.

Gejala hiperglikemia akut adalah:* Gejala awal: haus dan ingin banyak minum.* Kesadaran menurun hingga koma.* Terdapat tanda-tanda dehidrasi, misalnya:

* Bibir tampak kering pecah-pecah.

* Mata tampak cekung.

* Tidak buang air kencing.

MengenalKomplikasi Akut Diabetes Mellitus

Pengidap DM tidak dapat mengatur kadar gula darahnya seperti pada orang nomal. Kadar gula dapat menjadi tinggi disebut HIPERGLIKEMIA dan dapat pula menjadi rendah disebut HIPOGLIKEMIA. Baik hiperglikemia maupun hipoglikemia merupakan keadaan akut (mendadak) yang harus segera ditangani karena dapat membahayakan pengidapnya.

Page 28: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-6

MengenalKomplikasi KronikDiabetes Mellitus

Gula darah yang tinggi tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, baik pembuluh darah kecil ('mikro-vaskular') maupun pembuluh darah besar ('makro-vaskular').

Pembuluh darah merupakan 'pipa' yang menyuplai sel/ jaringan untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi. Gangguan aliran darah akan mengganggu berbagai sistem / organ.

DM merupakan faktor risiko untuk menimbulkan kerusakan ginjal (nefropati diabetik). Bila terjadi 'gagal ginjal' pengidap harus mengalami cuci darah. Cuci darah merupakan keputusan yang sangat berat karena biayanya sangat tinggi.

DM merupakan faktor risiko untuk menimbulkan kerusakan pada mata. Retinopati diabetik bila tidak segera ditangani oleh dokter dapat mengancam kebutaaan bagi pengidapnya.

SEREBRO-KARDIO-VASKULAR:

DM merupakan faktor risiko untuk menimbulkan penyakit jantung koroner (PJK). PJK dapat menyebabkan 'gagal jantung'.

DM merupakan faktor risiko untuk menimbulkan STOKE. Pengidap STROKE dapat mengalami kelumpuhan anggota gerak serta berbagai gangguan saraf pusat lainnya.

GINJAL

MATA

JANTUNG

STROKE

25FamiliaMedika.com |

PEMBULUH DARAH

SISTEM SARAF

Kerusakan pembuluh darah menyebabkan aliran darah berkurang. Apabila mengenai pembuluh darah kaki dapat terjadi kaki diabetik. Gejala awalnya luka sukar sembuh pada kaki yang berlanjut menjadi borok. Bila borok menyebar dapat mengancam untuk dilakukan tindakan amputasi kaki.

Gangguan ereksi pada pria (disfungsi ereksi) merupakan kerusakan pembuluh darah pada organ vital pria.

Neuropati DM dapat menyebabkan gangguan pada berbagai sistem saraf tepi.

retinopati-diabetik

nefropati-diabetik

atherosklerosis

penyakit jantung koroner

stroke

neuropati-diabetik

Kontrol ke dokter / klinik / rumah sakit sangat penting bagi pengidap diabetes, karena kontrol dapat segera mendeteksi berbagai komplikasi lanjut dari diabetes.

Page 29: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-6

MengenalKomplikasi KronikDiabetes Mellitus

Gula darah yang tinggi tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, baik pembuluh darah kecil ('mikro-vaskular') maupun pembuluh darah besar ('makro-vaskular').

Pembuluh darah merupakan 'pipa' yang menyuplai sel/ jaringan untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi. Gangguan aliran darah akan mengganggu berbagai sistem / organ.

DM merupakan faktor risiko untuk menimbulkan kerusakan ginjal (nefropati diabetik). Bila terjadi 'gagal ginjal' pengidap harus mengalami cuci darah. Cuci darah merupakan keputusan yang sangat berat karena biayanya sangat tinggi.

DM merupakan faktor risiko untuk menimbulkan kerusakan pada mata. Retinopati diabetik bila tidak segera ditangani oleh dokter dapat mengancam kebutaaan bagi pengidapnya.

SEREBRO-KARDIO-VASKULAR:

DM merupakan faktor risiko untuk menimbulkan penyakit jantung koroner (PJK). PJK dapat menyebabkan 'gagal jantung'.

DM merupakan faktor risiko untuk menimbulkan STOKE. Pengidap STROKE dapat mengalami kelumpuhan anggota gerak serta berbagai gangguan saraf pusat lainnya.

GINJAL

MATA

JANTUNG

STROKE

25FamiliaMedika.com |

PEMBULUH DARAH

SISTEM SARAF

Kerusakan pembuluh darah menyebabkan aliran darah berkurang. Apabila mengenai pembuluh darah kaki dapat terjadi kaki diabetik. Gejala awalnya luka sukar sembuh pada kaki yang berlanjut menjadi borok. Bila borok menyebar dapat mengancam untuk dilakukan tindakan amputasi kaki.

Gangguan ereksi pada pria (disfungsi ereksi) merupakan kerusakan pembuluh darah pada organ vital pria.

Neuropati DM dapat menyebabkan gangguan pada berbagai sistem saraf tepi.

retinopati-diabetik

nefropati-diabetik

atherosklerosis

penyakit jantung koroner

stroke

neuropati-diabetik

Kontrol ke dokter / klinik / rumah sakit sangat penting bagi pengidap diabetes, karena kontrol dapat segera mendeteksi berbagai komplikasi lanjut dari diabetes.

Page 30: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-7

Mengapa pengidap DM harusmelakukan upaya terapi?Bila kadar gula darah terkendali, diabetesi dapat pula hidup sehat dan nyaman tanpa keluhan DM. Kadar gula darah dapat terkendali bila diabetisi disiplin pola hidup sehat serta melakukan upaya terapi diabetes dengan konsisten.

Apakah DM dapat disembuhkan?Diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan. Namun, pada TGT (toleransi glukosa terganggu) masih dapat diupayakan untuk sembuh.Pengidap DM dapat hidup 'sehat' dengan kendali diabetes.

Bagaimana terapi DM?Upaya terapi DM tipe II meliputi:

* Upaya non farmakologik, yaitu upaya modifikasi gaya hidup bagi pengidap DM.

* Upaya farmakologik, yaitu upaya pengendalian kadar gula darah dengan meminum obat diabetes atau ada pula yang menggunakan suntikan insulin atas instruksi dokter.

Upaya perbaikan gaya hidup merupakan bagian dari upaya terapi yang sangat penting. Keberhasilan obat diabetes akan kecil bila diabetisi tidak memperhatikan masalah kendali gaya hidupnya.

Pengidap 'toleransi glukosa terganggu' belum tentu memerlukan obat-obatan namun harus melakukan upaya perencanaan makan serta aktifitas olah-raga. Olah raga terbukti lebih efektif mencegah diabetes daripada obat-obatan.

Selain mengendalikan kadar gula darahnya, penting juga untuk mengendalikan tekanan darah dan kadar lemak darah. Risiko komplikasi akan meningkat bila DM maupun pra-DM disertai dengan hipertensi dan kolesterol tinggi.

Langkah-langkah yang dilakukan dokter dalam terapi DM tipe II adalah:* Melakukan perencanaan makan. Bila pengaturan diet

makan dan aktifitas olah raga dapat mengendalikan kadar gula darah maka upaya ini dapat diteruskan. Bila tidak maka akan diberikan 'obat hipoglikemia oral'.

* Terdapat berbagai golongan obat diabetes. Obat diabetes akan dipilih dokter atas berbagai pertimbangan.

* Obat diabetes akan dimulai dengan dosis rendah. Dosis akan dinaikkan bila pada dosis yang rendah tidak memberikan respon yang baik.

* Dokter akan mempertimbangkan dua atau tiga golongan obat diabetes bila satu jenis obat tidak memberikan kendali diabetes yang baik.

* Dokter juga akan mempertimbangkan pemberian hormon insulin bila obat saja tidak efektif atau bila ada kontraindikasi pemakaian obat atau bila terjadi komplikasi akut dan sebab-sebab lainnya.

* Dokter mungkin memberikan obat lain untuk komplikasi atau penyakit penyerta lainnya.

Kelompok kendali terapi diabetes tipe II dapat dibagi menjadi:* Kelompok I: diabetisi yang kadar gula darahnya dapat

terkendali dengan perencanaan makan dan olah raga saja tanpa memerlukan obat diabetes oral.

* Kelompok II: diabetesi yang selain perencanaan makan dan olahraga juga memerlukan obat diabetes oral baik dosis kecil, dosis yang lebih tinggi maupun kombinasi beberapa golongan obat.

* Kelompok III: diabetisi yang sudah memerlukan hormon insulin.

27FamiliaMedika.com |

Upaya TerapiDiabetes Mellitus

" Upaya terapi adalah kendali kadar gula darahyang meliputi rencana makan sehat,aktifitas olah ragadan minum obat diabetes "

Page 31: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-7

Mengapa pengidap DM harusmelakukan upaya terapi?Bila kadar gula darah terkendali, diabetesi dapat pula hidup sehat dan nyaman tanpa keluhan DM. Kadar gula darah dapat terkendali bila diabetisi disiplin pola hidup sehat serta melakukan upaya terapi diabetes dengan konsisten.

Apakah DM dapat disembuhkan?Diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan. Namun, pada TGT (toleransi glukosa terganggu) masih dapat diupayakan untuk sembuh.Pengidap DM dapat hidup 'sehat' dengan kendali diabetes.

Bagaimana terapi DM?Upaya terapi DM tipe II meliputi:

* Upaya non farmakologik, yaitu upaya modifikasi gaya hidup bagi pengidap DM.

* Upaya farmakologik, yaitu upaya pengendalian kadar gula darah dengan meminum obat diabetes atau ada pula yang menggunakan suntikan insulin atas instruksi dokter.

Upaya perbaikan gaya hidup merupakan bagian dari upaya terapi yang sangat penting. Keberhasilan obat diabetes akan kecil bila diabetisi tidak memperhatikan masalah kendali gaya hidupnya.

Pengidap 'toleransi glukosa terganggu' belum tentu memerlukan obat-obatan namun harus melakukan upaya perencanaan makan serta aktifitas olah-raga. Olah raga terbukti lebih efektif mencegah diabetes daripada obat-obatan.

Selain mengendalikan kadar gula darahnya, penting juga untuk mengendalikan tekanan darah dan kadar lemak darah. Risiko komplikasi akan meningkat bila DM maupun pra-DM disertai dengan hipertensi dan kolesterol tinggi.

Langkah-langkah yang dilakukan dokter dalam terapi DM tipe II adalah:* Melakukan perencanaan makan. Bila pengaturan diet

makan dan aktifitas olah raga dapat mengendalikan kadar gula darah maka upaya ini dapat diteruskan. Bila tidak maka akan diberikan 'obat hipoglikemia oral'.

* Terdapat berbagai golongan obat diabetes. Obat diabetes akan dipilih dokter atas berbagai pertimbangan.

* Obat diabetes akan dimulai dengan dosis rendah. Dosis akan dinaikkan bila pada dosis yang rendah tidak memberikan respon yang baik.

* Dokter akan mempertimbangkan dua atau tiga golongan obat diabetes bila satu jenis obat tidak memberikan kendali diabetes yang baik.

* Dokter juga akan mempertimbangkan pemberian hormon insulin bila obat saja tidak efektif atau bila ada kontraindikasi pemakaian obat atau bila terjadi komplikasi akut dan sebab-sebab lainnya.

* Dokter mungkin memberikan obat lain untuk komplikasi atau penyakit penyerta lainnya.

Kelompok kendali terapi diabetes tipe II dapat dibagi menjadi:* Kelompok I: diabetisi yang kadar gula darahnya dapat

terkendali dengan perencanaan makan dan olah raga saja tanpa memerlukan obat diabetes oral.

* Kelompok II: diabetesi yang selain perencanaan makan dan olahraga juga memerlukan obat diabetes oral baik dosis kecil, dosis yang lebih tinggi maupun kombinasi beberapa golongan obat.

* Kelompok III: diabetisi yang sudah memerlukan hormon insulin.

27FamiliaMedika.com |

Upaya TerapiDiabetes Mellitus

" Upaya terapi adalah kendali kadar gula darahyang meliputi rencana makan sehat,aktifitas olah ragadan minum obat diabetes "

Page 32: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-8

Pengidap DM harus melakukan membuat perencanaan makanan. Perencanaan makanan merupakan bagian upaya terapi DM yang dapat berdampak pada keberhasilan pengendalian gula darah.

Pengetahuan perencanaan makanan meliputi:

* Mengetahui kebutuhan energi.

* Mengetahui sumber energi (karbohidrat, protein dan lemak).

* Mengetahui jadwal makan.

Tujuan perencanaan makanan adalah:

* Mengendalikan kadar gula darah.

* Mengendalikan kadar lemak darah.

* Mempunyai kecukupan asupan gizi sehingga tidak terjadi malnutrisi.

* Mengupayakan berat badan ideal.

Mengetahui Kebutuhan EnergiKebutuhan energi dapat dihitung setelah diketahui berat badan ideal dan indeks masa tubuh. Berat badan akan mempengaruhi besarnya kebutuhan energi.

Penurunan berat badan bagi pengidap gemuk akan mengurangi kebutuhan insulin dan mengurangi resistensi insulin sehingga berdampak baik bagi kesehatan pengidap DM.

Rumus berat badan ideal bagi pria dengan tinggi badan lebih dari 160 cm atau wanita dengan tinggi badan lebih dari 150 cm adalah:

Rumus berat badan ideal bagi pria dengan tinggi badan kurang dari 160 cm atau wanita dengan tinggi badan kurang dari 150 cm adalah:

Contoh berat badan ideal bagi pria dengan tinggi badan 175 cm adalah:Berat badan ideal = (175-100) x 90 % x 1 kg= 67,5 kg

Berat Badan Ideal

Berat badan ideal = (TB-100) x 90% x 1 kg

Berat badan ideal = TB-100 x 1 kg

29FamiliaMedika.com |

RencanaMakan

Bagi pengidapDiabetes Mellitus

Page 33: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-8

Pengidap DM harus melakukan membuat perencanaan makanan. Perencanaan makanan merupakan bagian upaya terapi DM yang dapat berdampak pada keberhasilan pengendalian gula darah.

Pengetahuan perencanaan makanan meliputi:

* Mengetahui kebutuhan energi.

* Mengetahui sumber energi (karbohidrat, protein dan lemak).

* Mengetahui jadwal makan.

Tujuan perencanaan makanan adalah:

* Mengendalikan kadar gula darah.

* Mengendalikan kadar lemak darah.

* Mempunyai kecukupan asupan gizi sehingga tidak terjadi malnutrisi.

* Mengupayakan berat badan ideal.

Mengetahui Kebutuhan EnergiKebutuhan energi dapat dihitung setelah diketahui berat badan ideal dan indeks masa tubuh. Berat badan akan mempengaruhi besarnya kebutuhan energi.

Penurunan berat badan bagi pengidap gemuk akan mengurangi kebutuhan insulin dan mengurangi resistensi insulin sehingga berdampak baik bagi kesehatan pengidap DM.

Rumus berat badan ideal bagi pria dengan tinggi badan lebih dari 160 cm atau wanita dengan tinggi badan lebih dari 150 cm adalah:

Rumus berat badan ideal bagi pria dengan tinggi badan kurang dari 160 cm atau wanita dengan tinggi badan kurang dari 150 cm adalah:

Contoh berat badan ideal bagi pria dengan tinggi badan 175 cm adalah:Berat badan ideal = (175-100) x 90 % x 1 kg= 67,5 kg

Berat Badan Ideal

Berat badan ideal = (TB-100) x 90% x 1 kg

Berat badan ideal = TB-100 x 1 kg

29FamiliaMedika.com |

RencanaMakan

Bagi pengidapDiabetes Mellitus

Page 34: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

31FamiliaMedika.com |

Kebutuhan Energi

Sumber Energi

Kebutuhan energi pengidap DM dihitung berdasarkan pada status gizi (gemuk atau kurus), umur serta aktifitas sehari-hari (berat atau ringan). Dengan adanya pengaturan asupan energi diharapkan pengidap DM dapat mencapai berat badan ideal. Bila kurus maka asupan energi akan ditambah, bila gemuk maka asupan energi akan dikurangi.

Secara sederhana perhitungan kebutuhan energi dapat menggunakan tabel dibawah ini. Namun anda sebaiknya mempelajari lebih lanjut mengenai perhitungan kalori atau berkonsultasi kepada dokter ahli gizi medik untuk menghitung kebutuhan energi yang diwujudkan dalam rencana menu makan diabetes.

Contoh:Berat badan ideal = 60 kg.Aktifitas kerja sedang.Maka kebutuhan kalori = 30 x 60 = 1800 kalori

Sumber kalori harus seimbang mencukupi kebutuhan gizi, yaitu:

Karbohidrat 60-70 %Protein 10-15 %Lemak 20-25 %

Sumber kalori terbesar adalah dari makanan pokok (nasi), kemudian protein dan lemak.

Indeks Masa Tubuh (IMT)Rumus IMT adalah berat badan (dalam kilogram) dibagi kwadrat tinggi badan (dalam meter).

2IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)

2IMT ideal untuk wanita: 18,5 – 22,9 kg/m2IMT ideal untuk pria: 20-24,9 kg/m

Contoh:Pria, tinggi badan = 175 cm, berat badan 68 kg Maka nilai IMT nya:

2IMT = 80 / 1,75IMT = 80 / 3,06

2IMT = 22,20 kg/m

Sumber energi dan jenis makanan

" Prinsip perencanaan

makananadalah 3J:

jumlah kalori,jadwal dan

jenis makanan "

Kalori/kgBB Ideal

Kerja Santai

Kerja Sedang

Kerja Berat

Gemuk

25

30

35

Normal 30 35 40Kurus 35 40 40-50

Karbohidrat, Merupakan sumber energi 60-70% kalori

Pilihlah sumber karbohidrat yang lebih kompleks. Misalnya : nasi, roti gandum, jagung, mie, kentang, singkong, sagu, talas dan havermout. Jangan memilih : gula pasir, dodol, selai, sirup, susu kental manis.

Protein hewani

Memilih sumber protein hewani baiknya tanpa lemak. Daging ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, ikan.

Protein 10-15 % kalori

Protein nabati

Tempe, tahu, dan kacang-kacangan. (Kacang hijau, kacang merah, kacai kedelai dll), telor, keju, susu.

Lemak 20-25 % kalori

Minyak sebaiknya minyak tak jenuh dan tak jenuh ganda : Batasi konsumsi lemak jenuh.

Sayuran Diperbanyak

Sayuran berserat tinggi

Buah Diperbanyak

Buah-buahan berserat tinggi

Page 35: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

31FamiliaMedika.com |

Kebutuhan Energi

Sumber Energi

Kebutuhan energi pengidap DM dihitung berdasarkan pada status gizi (gemuk atau kurus), umur serta aktifitas sehari-hari (berat atau ringan). Dengan adanya pengaturan asupan energi diharapkan pengidap DM dapat mencapai berat badan ideal. Bila kurus maka asupan energi akan ditambah, bila gemuk maka asupan energi akan dikurangi.

Secara sederhana perhitungan kebutuhan energi dapat menggunakan tabel dibawah ini. Namun anda sebaiknya mempelajari lebih lanjut mengenai perhitungan kalori atau berkonsultasi kepada dokter ahli gizi medik untuk menghitung kebutuhan energi yang diwujudkan dalam rencana menu makan diabetes.

Contoh:Berat badan ideal = 60 kg.Aktifitas kerja sedang.Maka kebutuhan kalori = 30 x 60 = 1800 kalori

Sumber kalori harus seimbang mencukupi kebutuhan gizi, yaitu:

Karbohidrat 60-70 %Protein 10-15 %Lemak 20-25 %

Sumber kalori terbesar adalah dari makanan pokok (nasi), kemudian protein dan lemak.

Indeks Masa Tubuh (IMT)Rumus IMT adalah berat badan (dalam kilogram) dibagi kwadrat tinggi badan (dalam meter).

2IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)

2IMT ideal untuk wanita: 18,5 – 22,9 kg/m2IMT ideal untuk pria: 20-24,9 kg/m

Contoh:Pria, tinggi badan = 175 cm, berat badan 68 kg Maka nilai IMT nya:

2IMT = 80 / 1,75IMT = 80 / 3,06

2IMT = 22,20 kg/m

Sumber energi dan jenis makanan

" Prinsip perencanaan

makananadalah 3J:

jumlah kalori,jadwal dan

jenis makanan "

Kalori/kgBB Ideal

Kerja Santai

Kerja Sedang

Kerja Berat

Gemuk

25

30

35

Normal 30 35 40Kurus 35 40 40-50

Karbohidrat, Merupakan sumber energi 60-70% kalori

Pilihlah sumber karbohidrat yang lebih kompleks. Misalnya : nasi, roti gandum, jagung, mie, kentang, singkong, sagu, talas dan havermout. Jangan memilih : gula pasir, dodol, selai, sirup, susu kental manis.

Protein hewani

Memilih sumber protein hewani baiknya tanpa lemak. Daging ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, ikan.

Protein 10-15 % kalori

Protein nabati

Tempe, tahu, dan kacang-kacangan. (Kacang hijau, kacang merah, kacai kedelai dll), telor, keju, susu.

Lemak 20-25 % kalori

Minyak sebaiknya minyak tak jenuh dan tak jenuh ganda : Batasi konsumsi lemak jenuh.

Sayuran Diperbanyak

Sayuran berserat tinggi

Buah Diperbanyak

Buah-buahan berserat tinggi

Page 36: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Beberapa kesalahan pemahaman dalam perencanaan makan adalah:* Pengidap boleh makan, bukan tidak boleh makan.

Dengan makan cukup energi disertai dengan gizi seimbang maka kualitas hidup pengidap DM akan baik. Pengidap DM sebaiknya sarapan pagi agar tetap dapat produktif sepanjang hari.

* Makanan pengidap diabetes bukan harus dipisah dengan makanan orang bukan diabetes. Makanan pengidap DM tidak berbeda dengan orang normal kecuali harus menghitung jumlah asupan energi dan mengatur jadwal waktu makan (ingat prinsip 3J).

* Pengidap DM bukan tidak boleh mengkonsumsi gula pasir, tapi boleh mengkonsumsi gula pasir. Gula pasir boleh dikonsumsi sebagai bagian dari bumbu masakan, misalnya gula pasir dicampurkan sebagai bumbu pada sayur bening. Gula dengan kosentrasi tinggi pada makanan olahannya seperti dodol dan kue-kue harus dihindari.

* Pengidap DM bukan harus membatasi jenis makanan, tapi harus makan bervariasi. Makan berbagai variasi makanan akan lebih menuhi kecupan gizi yang lebih lengkap dan berimbang.

* Pengidap DM bukan tidak boleh makan nasi. Nasi baik untuk pengidap DM karena merupakan karbohidrat kompleks. Nasi juga mengandung serat sehingga dapat memberikan rasa 'kenyang' bagi pengidap diabetes. Dibandingkan dengan berbagai makanan yang berbahan dasar tepung (seperti roti, kue-kue, mie), nasi dapat memberikan kendali kadar gula darah yang lebih baik.

Jadwal makanJadwal makan diatur agar kadar gula darah terkendali, yaitu dengan makan seperti biasa sebanyak 3 kali (makan pagi, makan siang dan makan malam) yang dapat disisipi dengan makan selingan / camilan. Makan selingan sebaiknya buah-buahan karena selain berenergi juga mengandung zat gizi dan serat.

Contoh:Pukul 06.30 - makan pagi. Pukul 09.30 - makanan kecil atau buah. Pukul 12.30 - makan siang. Pukul 15.30 - makanan kecil atau buah. Pukul 18.30 - makan malam. Pukul 21.30 - makanan kecil atau buah.

Prinsip lainnya dalam perencanaan makan DM adalah:* Pengidap DM baikknya membatasi asupan garam.

Maksud membatasi asupan garam adalah agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah terutama pada pengidap DM yang disertai dengan hipertensi. DM bila disertai hipertensi akan meningkatkan risiko komplikasi. Diet rendah garam tidak berarti pantang garam. Diet rendah garam bagi pengidap hipertensi telah dibahas pada 'LeafBook' hipertensi.

* Pengidap DM perlu membatasi asupan kolesterol dan lemak jenuh. Sumber kolesterol: otak, jerohan, keju, kerang, kuning telur dan berbagai lemak hewani. Sumber lemak sebaiknya dipilih lemak berantai tidak jenuh atau tidak jenuh ganda yang berasal dari lemak nabati. Lemak jenuh yang banyak berasal dari lemak hewani sebaiknya dibatasi. Kurangi makan makanan yang digoreng.

* Pengidap DM perlu diet cukup serat. Sumber serat dapat berasal dari sayur-sayuran maupun buah-buahan segar. Beras merah dan oat merupakan sumber karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat.

* Pengidap DM sebaiknya minum susu karena susu mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Sekarang banyak tersedia susu bagi pengidap DM.

Pemanis tak berkalori (atau rendah kalori) dapat dipakai secukupnya untuk memberikan rasa manis pada makanan atau minuman. Pemanis tak berkalori saat ini banyak tersedia di berbagai toserba. Gula merupakan pemanis berkalori. Bila kadar gula darah terkendali, gula boleh dikonsumsi sampai 5 % dari jumlah kebutuhan kalori.

Pemanis buatan

33FamiliaMedika.com |

Page 37: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Beberapa kesalahan pemahaman dalam perencanaan makan adalah:* Pengidap boleh makan, bukan tidak boleh makan.

Dengan makan cukup energi disertai dengan gizi seimbang maka kualitas hidup pengidap DM akan baik. Pengidap DM sebaiknya sarapan pagi agar tetap dapat produktif sepanjang hari.

* Makanan pengidap diabetes bukan harus dipisah dengan makanan orang bukan diabetes. Makanan pengidap DM tidak berbeda dengan orang normal kecuali harus menghitung jumlah asupan energi dan mengatur jadwal waktu makan (ingat prinsip 3J).

* Pengidap DM bukan tidak boleh mengkonsumsi gula pasir, tapi boleh mengkonsumsi gula pasir. Gula pasir boleh dikonsumsi sebagai bagian dari bumbu masakan, misalnya gula pasir dicampurkan sebagai bumbu pada sayur bening. Gula dengan kosentrasi tinggi pada makanan olahannya seperti dodol dan kue-kue harus dihindari.

* Pengidap DM bukan harus membatasi jenis makanan, tapi harus makan bervariasi. Makan berbagai variasi makanan akan lebih menuhi kecupan gizi yang lebih lengkap dan berimbang.

* Pengidap DM bukan tidak boleh makan nasi. Nasi baik untuk pengidap DM karena merupakan karbohidrat kompleks. Nasi juga mengandung serat sehingga dapat memberikan rasa 'kenyang' bagi pengidap diabetes. Dibandingkan dengan berbagai makanan yang berbahan dasar tepung (seperti roti, kue-kue, mie), nasi dapat memberikan kendali kadar gula darah yang lebih baik.

Jadwal makanJadwal makan diatur agar kadar gula darah terkendali, yaitu dengan makan seperti biasa sebanyak 3 kali (makan pagi, makan siang dan makan malam) yang dapat disisipi dengan makan selingan / camilan. Makan selingan sebaiknya buah-buahan karena selain berenergi juga mengandung zat gizi dan serat.

Contoh:Pukul 06.30 - makan pagi. Pukul 09.30 - makanan kecil atau buah. Pukul 12.30 - makan siang. Pukul 15.30 - makanan kecil atau buah. Pukul 18.30 - makan malam. Pukul 21.30 - makanan kecil atau buah.

Prinsip lainnya dalam perencanaan makan DM adalah:* Pengidap DM baikknya membatasi asupan garam.

Maksud membatasi asupan garam adalah agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah terutama pada pengidap DM yang disertai dengan hipertensi. DM bila disertai hipertensi akan meningkatkan risiko komplikasi. Diet rendah garam tidak berarti pantang garam. Diet rendah garam bagi pengidap hipertensi telah dibahas pada 'LeafBook' hipertensi.

* Pengidap DM perlu membatasi asupan kolesterol dan lemak jenuh. Sumber kolesterol: otak, jerohan, keju, kerang, kuning telur dan berbagai lemak hewani. Sumber lemak sebaiknya dipilih lemak berantai tidak jenuh atau tidak jenuh ganda yang berasal dari lemak nabati. Lemak jenuh yang banyak berasal dari lemak hewani sebaiknya dibatasi. Kurangi makan makanan yang digoreng.

* Pengidap DM perlu diet cukup serat. Sumber serat dapat berasal dari sayur-sayuran maupun buah-buahan segar. Beras merah dan oat merupakan sumber karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat.

* Pengidap DM sebaiknya minum susu karena susu mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Sekarang banyak tersedia susu bagi pengidap DM.

Pemanis tak berkalori (atau rendah kalori) dapat dipakai secukupnya untuk memberikan rasa manis pada makanan atau minuman. Pemanis tak berkalori saat ini banyak tersedia di berbagai toserba. Gula merupakan pemanis berkalori. Bila kadar gula darah terkendali, gula boleh dikonsumsi sampai 5 % dari jumlah kebutuhan kalori.

Pemanis buatan

33FamiliaMedika.com |

Page 38: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-9

Olah raga merupakan bagian upaya terapi diabetes. Keuntungan olah raga bagi diabetisi adalah:

* Meningkatkan penurunan kadar gula darah karena olah raga akan membakar energi.

* Meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin sehingga penggunakan glukosa oleh sel meningkat.

* Mencapai berat badan ideal.

* Memperbaiki profil lemak darah.

* Memperbaiki tekanan darah.

* Mencegah hiperkoagulasi darah (*darah yang pekat).

Sehingga akan:

* Mengurangi risiko komplikasi DM.

* Mengurangi risiko kerusakan pembuluh darah.

* Mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke.

* Meningkatkan kesehatan psikis dan

Prinsip olah raga bagi diabetisi

Jumlah olah raga dapat dilakukan teratur antara 3-5 kali per minggu, misalnya tiap hari selasa, kamis dan minggu.

adalah ringan sampai sedang. Hindari olah raga berat. Denyut nadi pada saat 'zone latihan' hendaknya mencapai 60%-70% denyut nadi maksimal.

Denyut nadi maksimal = 220-umurDenyut nadi zona latihan =

(220-umur) x 60% s.d(220-umur) x 70%

Bila umur 70 tahun, maka kecepatan denyut nadi yang hendak dicapai pada zona latihan adalahNadi = (220-70) x 60 % hingga (220-70) x 70%Nadi = 90 hingga 105 denyut nadi per menit.

Sebelum mencapai 'zone latihan' olah raga harus diawali dengan pemanasan, lalu sesudahnya diikuti dengan pendinginan dan peregangan.

20-30 menit.

jalan cepat, aerobik, berenang, bersepeda.

Frekwensi, intensitas, lama dan jenis olah raga relatif pada berbagai kondisi diabetisi. Diabetisi dengan komplikasi atau harus mendapatkan insulin perlu berkonsultasi kepada dokter nya sebelum melakukan olah raga.

Waktu, frekwensi:

Intensitas olah raga:

Lamanya olah raga:

Jenis olah raga:

Tips olah raga bagi diabetisi:* Konsultasikan rencana kegiatan olah-raga kepada

dokter anda, juga bagi diabetesi yang mempunyai penyakit lain atau ada komplikasi DM.

* Kegiatan olah raga sebaiknya dilakukan berkelompok dan menimbulkan perasaan menyenangkan.

* Anggota kelompok mengetahui bahwa anda adalah diabetisi sehingga telah tahu bagaimana membantu anda bila terjadi hipoglikemia.

* Gunakan alas kaki yang nyaman, hindari lecet atau luka pada kaki. Hindari pula jenis olah raga yang memungkinkan lecet pada kaki.

* Bila olahraga berlangsung lama dianjurkan menyantap camilan setiap 30 menit.

* Bawalah minuman untuk mencegah dehidrasi.* Bawalah tas kecil untuk membawa camilan dan air

minum.

* Satu sampai tiga jam sebelum berolahraga makan secukupnya.

* Bila diabetesi mendapatkan suntikan hormon insulin, kadar gula darah baiknya dipantau sendiri sebelum, selama, dan sehabis olahraga. Jika kadar gula lebih dari 250 mg/dL maka olahraga ditunda dulu. Bila kadar benda keton dengan uji carik telah negatif dapat berolah raga.

* Bila kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL tingkatkan dulu kadar gula darahnya makan karbohidrat.

* Bila kadar gula darah antara 100-160 mg/dL boleh memulai olah raga.

* Olah raga dilakukan bertahap dari intensitas yang paling ringan dulu.

* Bila tidak sempat berolahraga baiknya diabetesi selalu mempunyai aktifitas, misalnya berkebun atau

35FamiliaMedika.com |

Page 39: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-9

Olah raga merupakan bagian upaya terapi diabetes. Keuntungan olah raga bagi diabetisi adalah:

* Meningkatkan penurunan kadar gula darah karena olah raga akan membakar energi.

* Meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin sehingga penggunakan glukosa oleh sel meningkat.

* Mencapai berat badan ideal.

* Memperbaiki profil lemak darah.

* Memperbaiki tekanan darah.

* Mencegah hiperkoagulasi darah (*darah yang pekat).

Sehingga akan:

* Mengurangi risiko komplikasi DM.

* Mengurangi risiko kerusakan pembuluh darah.

* Mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke.

* Meningkatkan kesehatan psikis dan

Prinsip olah raga bagi diabetisi

Jumlah olah raga dapat dilakukan teratur antara 3-5 kali per minggu, misalnya tiap hari selasa, kamis dan minggu.

adalah ringan sampai sedang. Hindari olah raga berat. Denyut nadi pada saat 'zone latihan' hendaknya mencapai 60%-70% denyut nadi maksimal.

Denyut nadi maksimal = 220-umurDenyut nadi zona latihan =

(220-umur) x 60% s.d(220-umur) x 70%

Bila umur 70 tahun, maka kecepatan denyut nadi yang hendak dicapai pada zona latihan adalahNadi = (220-70) x 60 % hingga (220-70) x 70%Nadi = 90 hingga 105 denyut nadi per menit.

Sebelum mencapai 'zone latihan' olah raga harus diawali dengan pemanasan, lalu sesudahnya diikuti dengan pendinginan dan peregangan.

20-30 menit.

jalan cepat, aerobik, berenang, bersepeda.

Frekwensi, intensitas, lama dan jenis olah raga relatif pada berbagai kondisi diabetisi. Diabetisi dengan komplikasi atau harus mendapatkan insulin perlu berkonsultasi kepada dokter nya sebelum melakukan olah raga.

Waktu, frekwensi:

Intensitas olah raga:

Lamanya olah raga:

Jenis olah raga:

Tips olah raga bagi diabetisi:* Konsultasikan rencana kegiatan olah-raga kepada

dokter anda, juga bagi diabetesi yang mempunyai penyakit lain atau ada komplikasi DM.

* Kegiatan olah raga sebaiknya dilakukan berkelompok dan menimbulkan perasaan menyenangkan.

* Anggota kelompok mengetahui bahwa anda adalah diabetisi sehingga telah tahu bagaimana membantu anda bila terjadi hipoglikemia.

* Gunakan alas kaki yang nyaman, hindari lecet atau luka pada kaki. Hindari pula jenis olah raga yang memungkinkan lecet pada kaki.

* Bila olahraga berlangsung lama dianjurkan menyantap camilan setiap 30 menit.

* Bawalah minuman untuk mencegah dehidrasi.* Bawalah tas kecil untuk membawa camilan dan air

minum.

* Satu sampai tiga jam sebelum berolahraga makan secukupnya.

* Bila diabetesi mendapatkan suntikan hormon insulin, kadar gula darah baiknya dipantau sendiri sebelum, selama, dan sehabis olahraga. Jika kadar gula lebih dari 250 mg/dL maka olahraga ditunda dulu. Bila kadar benda keton dengan uji carik telah negatif dapat berolah raga.

* Bila kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL tingkatkan dulu kadar gula darahnya makan karbohidrat.

* Bila kadar gula darah antara 100-160 mg/dL boleh memulai olah raga.

* Olah raga dilakukan bertahap dari intensitas yang paling ringan dulu.

* Bila tidak sempat berolahraga baiknya diabetesi selalu mempunyai aktifitas, misalnya berkebun atau

35FamiliaMedika.com |

Page 40: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-10

Obat diabetes oral adalah obat yang diminum diabetisi untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Terdapat beberapa golongan obat diabetes. Pertimbangan dokter dalam memilih obat adalah:

* Kadar gula darah.

* Apakah ada kontra indikasi atau penyakit penyerta.

* Usia dan berat badan.

* Masalah bukan klinis lainnya seperti motivasi berobat, pengetahuan tentang obat,

SulfoniluriaNama generik (nama dagang): Klorpropamid (Diabenese), Glibenklamid (Daonil), Glipizid (Minidiab, Glucotrol-XL), Gliklazid (Diamicron, Diamicron-MR), Glikuidon (Glurenorm), Glimepirid (Amaryl, Gluvas, Amadiab, Metrix).

Cara kerja obat:

* Sel beta pangkreas distimulasi untuk menghasilkan insulin. Insulin akan meningkatkan penggunakan gula oleh sel sehingga kadar gula darah menurun.

* Untuk pengidap DM tidak gemuk.

* Tiap-tiap nama generik mempunyai masa kerja obat yang berbeda (masa kerja singkat, menengah dan masa kerja panjang).

Cara minum obat:

* Obat diminum 15-30 menit sebelum makan (Sulfonilurea generasi ke 1 dan 2).

Efek samping:

* Sulfonilurea dapat menimbulkan efek samping hipoglikemia. Pengidap harus makan karbohidrat setelah minum obat agar tidak terjadi hipoglikemia.

* Efek samping lain: berat badan bertambah.

Glinid

Biguanid

Nama generik (Nama dagang): Repaglinide (NovoNorm).

Cara kerja obat:

* Merangsang sel beta pangkreas untuk menghasilkan insulin.

Cara minum obat:

* Sesaat atau sebelum makan.

Efek samping:

* Risiko mendapatkan hipoglikemia lebih kecil dibanding golongan sulfonilurea. Durasi waktu aksi obat lebih pendek dibandingkan dengan golongan sulfonilurea.

* Efek samping lain: berat badan bertambah.

Nama generik (Nama dagang): Metformin (Glucophage, Glumin).

Cara kerja obat:

* Menekan produksi glukosa hati.

* Menghambat penyerapan glukosa.

* Meningkatkan sensitifitas insulin.

* Dapat diberikan pada pengidap DM berbadan gemuk.

Cara minum obat:

* Sebelum, pada saat, atau sesudah makan karbohidrat.

Efek samping:

* Biguanid tidak menimbulkan efek samping hipoglikemia. Metformin tidak merangsang sel beta untuk memproduksi insulin sehingga tidak menimbulkan bahaya hipoglikemia.

* Efek samping lainnya: mual, tidak nyaman di perut, rasa metalik di lidah. Minum obat setelah

37FamiliaMedika.com |

ObatDiabetes Oral& Insulin

Page 41: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-10

Obat diabetes oral adalah obat yang diminum diabetisi untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Terdapat beberapa golongan obat diabetes. Pertimbangan dokter dalam memilih obat adalah:

* Kadar gula darah.

* Apakah ada kontra indikasi atau penyakit penyerta.

* Usia dan berat badan.

* Masalah bukan klinis lainnya seperti motivasi berobat, pengetahuan tentang obat,

SulfoniluriaNama generik (nama dagang): Klorpropamid (Diabenese), Glibenklamid (Daonil), Glipizid (Minidiab, Glucotrol-XL), Gliklazid (Diamicron, Diamicron-MR), Glikuidon (Glurenorm), Glimepirid (Amaryl, Gluvas, Amadiab, Metrix).

Cara kerja obat:

* Sel beta pangkreas distimulasi untuk menghasilkan insulin. Insulin akan meningkatkan penggunakan gula oleh sel sehingga kadar gula darah menurun.

* Untuk pengidap DM tidak gemuk.

* Tiap-tiap nama generik mempunyai masa kerja obat yang berbeda (masa kerja singkat, menengah dan masa kerja panjang).

Cara minum obat:

* Obat diminum 15-30 menit sebelum makan (Sulfonilurea generasi ke 1 dan 2).

Efek samping:

* Sulfonilurea dapat menimbulkan efek samping hipoglikemia. Pengidap harus makan karbohidrat setelah minum obat agar tidak terjadi hipoglikemia.

* Efek samping lain: berat badan bertambah.

Glinid

Biguanid

Nama generik (Nama dagang): Repaglinide (NovoNorm).

Cara kerja obat:

* Merangsang sel beta pangkreas untuk menghasilkan insulin.

Cara minum obat:

* Sesaat atau sebelum makan.

Efek samping:

* Risiko mendapatkan hipoglikemia lebih kecil dibanding golongan sulfonilurea. Durasi waktu aksi obat lebih pendek dibandingkan dengan golongan sulfonilurea.

* Efek samping lain: berat badan bertambah.

Nama generik (Nama dagang): Metformin (Glucophage, Glumin).

Cara kerja obat:

* Menekan produksi glukosa hati.

* Menghambat penyerapan glukosa.

* Meningkatkan sensitifitas insulin.

* Dapat diberikan pada pengidap DM berbadan gemuk.

Cara minum obat:

* Sebelum, pada saat, atau sesudah makan karbohidrat.

Efek samping:

* Biguanid tidak menimbulkan efek samping hipoglikemia. Metformin tidak merangsang sel beta untuk memproduksi insulin sehingga tidak menimbulkan bahaya hipoglikemia.

* Efek samping lainnya: mual, tidak nyaman di perut, rasa metalik di lidah. Minum obat setelah

37FamiliaMedika.com |

ObatDiabetes Oral& Insulin

Page 42: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Penghambat glukosidase alpha / akarbose

Tiazolidin

Nama generik (Nama dagang): Acarbose (Glucobay).

Cara kerja obat:

* Menghambat penyerapan gula di usus sehingga puncak kadar gula darah setelah makan akan menurun.

Cara minum obat:

* Acarbose (Glucobay) diminum bersama suapan pertama.

Efek samping:

* Tinja lembek, perut kembung, buang angin.

Nama generik (Nama dagang): Rosiglitazon (Avandia), Pioglitazon (Actos).

Cara kerja obat:

* Meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin.

Cara minum obat:

* Tidak bergantung pada jadwal makan.

Efek samping:

* Bengkak.

Insulin BagiDiabetesMellitus

Pengidap diabetes mellitus tipe 2 tidak mutlak membutuhkan injeksi insulin seperti pada pengidap diabetes mellitus tipe 1. Ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan dokter mengindikasikan pemberian insulin.

Bila obat diabetes oral saja tidak dapat mengendalikan kadar gula darah maka pemberian hormon insulin dipertimbangkan oleh dokter.

Cara menggunakan insulin hanya melalui suntikan sehingga diabetisi perlu menanyakan jenis insulin, dosis insulin, cara menyuntik, area suntikan dan waktu menyuntik kepada dokternya.

Menurut masa kerjanya insulin dibagi menjadi insulin jangka pendek, insulin jangka menengah dan insulin jangka panjang.

Hormon insulin yang ada di pasaran saat ini merupakan insulin sintetik dengan tingkat kemurnian yang baik hasil rekayasa genetik. Jadi hormon insulin sintetik bukan berasal dari hewan.

39FamiliaMedika.com |

Page 43: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Penghambat glukosidase alpha / akarbose

Tiazolidin

Nama generik (Nama dagang): Acarbose (Glucobay).

Cara kerja obat:

* Menghambat penyerapan gula di usus sehingga puncak kadar gula darah setelah makan akan menurun.

Cara minum obat:

* Acarbose (Glucobay) diminum bersama suapan pertama.

Efek samping:

* Tinja lembek, perut kembung, buang angin.

Nama generik (Nama dagang): Rosiglitazon (Avandia), Pioglitazon (Actos).

Cara kerja obat:

* Meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin.

Cara minum obat:

* Tidak bergantung pada jadwal makan.

Efek samping:

* Bengkak.

Insulin BagiDiabetesMellitus

Pengidap diabetes mellitus tipe 2 tidak mutlak membutuhkan injeksi insulin seperti pada pengidap diabetes mellitus tipe 1. Ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan dokter mengindikasikan pemberian insulin.

Bila obat diabetes oral saja tidak dapat mengendalikan kadar gula darah maka pemberian hormon insulin dipertimbangkan oleh dokter.

Cara menggunakan insulin hanya melalui suntikan sehingga diabetisi perlu menanyakan jenis insulin, dosis insulin, cara menyuntik, area suntikan dan waktu menyuntik kepada dokternya.

Menurut masa kerjanya insulin dibagi menjadi insulin jangka pendek, insulin jangka menengah dan insulin jangka panjang.

Hormon insulin yang ada di pasaran saat ini merupakan insulin sintetik dengan tingkat kemurnian yang baik hasil rekayasa genetik. Jadi hormon insulin sintetik bukan berasal dari hewan.

39FamiliaMedika.com |

Page 44: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-11

Kontrol DiabetesMellitus

Tujuan kontrol bagi diabetisi adalah:

* Dokter dapat memantau keberhasilan kendali gula darah.

* Dokter dapat mengetahui keberhasilan upaya perencanaan makanan dan kegiatan olah raga.

* Dokter dapat mengetahui dosis optimal dari obat diabetes oral juga mengetahui adanya efek samping.

* Dokter dapat mengawasi secara berkala terhadap tanda-tanda dini dari komplikasi.

Pemeriksaan fisik rutin pada saat kontrol dapat meliputi:

* Mengukur berat badan, tinggi badan untuk mendapatkan angka indeks masa tubuh, sehingga dapat menilai apakah pada saat ini berat badannya telah ideal atau tidak.

* Mengukur tekanan darah sehingga bila diketahui hipertensi dapat segera diterapi.

* Mencari tanda-tanda 'neuropati' pada kaki.

* Mencari tanda-tanda kelainan 'kardiovaskular'

* Pemeriksaan 'visus' mata. Pemeriksaan mata secara lebih detil dilakukan oleh dokter spesialis mata.

HbA1c

mikroalbumin

profil lipid

EKG dan treadmill

foto rontgen

Funduskopi

Kadar gula darah puasa dan uji tolansi 2 jam, dapat memperlihatkan kendali kadar gula darah pada saat itu. Untuk dapat menilai kendali gula darah rata-rata dalam 3 bulan terakhir dapat dilihat dari pemeriksaan HbA1c. Pemeriksaan kadar gula darah maupun HbA1c keduanya akan memberikan informasi kepada dokter tentang kualitas pengendalian DM seseorang.

Pemeriksan dilakukan untuk mengetahui adanya nefropati diabetik. Pemeriksaan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.

Pemeriksaan : kolesterol dan trigliserida untuk mengetahui adanya dislipidemi.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi dini kelainan jantung. Kelainan jantung pada diabetes sering terjadi tanpa keluhan / gejala, sehingga perlu kontrol rutin pemeriksaan jantung.

Pemeriksaan dada: dapat juga memperlihatkan kelainan paru, jantung dan aorta.

adalah pemeriksaan fundus mata.

Pemeriksaan Nilai yang baik

Gula darah puasa 80-109 mg/dL

Gula darah 2 jam PP 80-144 mg/dL

HbA1c < 6,5 %

Kolesterol todal < 200 mg/dL

Kolesterol LDL < 100 mg/dL

Kolesterol HDL > 40 mg/dL

Triliserid < 150 mg/dL

Indeks masa tubuh 18,5- 23 kg/m2

Te kanan darah < 130/80 mmHg

Kendali diabetes yang dinilai 'baik' menurut konsensus DM adalah:

Pemeriksaan penunjang pada saat kontrol atas indikasi dokter, diantaranya:

* Glukosa darah puasa dan toleransi 2 jam

* HbA1c (Glyco-Haemoglobin)

* Urin rutin

* Mikroalbumin

* SGPT

* Kreatinin

* Kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida

* EKG, treadmill

* Foto rontgen dada

* Funduskopi

41FamiliaMedika.com |

Page 45: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Sesi-11

Kontrol DiabetesMellitus

Tujuan kontrol bagi diabetisi adalah:

* Dokter dapat memantau keberhasilan kendali gula darah.

* Dokter dapat mengetahui keberhasilan upaya perencanaan makanan dan kegiatan olah raga.

* Dokter dapat mengetahui dosis optimal dari obat diabetes oral juga mengetahui adanya efek samping.

* Dokter dapat mengawasi secara berkala terhadap tanda-tanda dini dari komplikasi.

Pemeriksaan fisik rutin pada saat kontrol dapat meliputi:

* Mengukur berat badan, tinggi badan untuk mendapatkan angka indeks masa tubuh, sehingga dapat menilai apakah pada saat ini berat badannya telah ideal atau tidak.

* Mengukur tekanan darah sehingga bila diketahui hipertensi dapat segera diterapi.

* Mencari tanda-tanda 'neuropati' pada kaki.

* Mencari tanda-tanda kelainan 'kardiovaskular'

* Pemeriksaan 'visus' mata. Pemeriksaan mata secara lebih detil dilakukan oleh dokter spesialis mata.

HbA1c

mikroalbumin

profil lipid

EKG dan treadmill

foto rontgen

Funduskopi

Kadar gula darah puasa dan uji tolansi 2 jam, dapat memperlihatkan kendali kadar gula darah pada saat itu. Untuk dapat menilai kendali gula darah rata-rata dalam 3 bulan terakhir dapat dilihat dari pemeriksaan HbA1c. Pemeriksaan kadar gula darah maupun HbA1c keduanya akan memberikan informasi kepada dokter tentang kualitas pengendalian DM seseorang.

Pemeriksan dilakukan untuk mengetahui adanya nefropati diabetik. Pemeriksaan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.

Pemeriksaan : kolesterol dan trigliserida untuk mengetahui adanya dislipidemi.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi dini kelainan jantung. Kelainan jantung pada diabetes sering terjadi tanpa keluhan / gejala, sehingga perlu kontrol rutin pemeriksaan jantung.

Pemeriksaan dada: dapat juga memperlihatkan kelainan paru, jantung dan aorta.

adalah pemeriksaan fundus mata.

Pemeriksaan Nilai yang baik

Gula darah puasa 80-109 mg/dL

Gula darah 2 jam PP 80-144 mg/dL

HbA1c < 6,5 %

Kolesterol todal < 200 mg/dL

Kolesterol LDL < 100 mg/dL

Kolesterol HDL > 40 mg/dL

Triliserid < 150 mg/dL

Indeks masa tubuh 18,5- 23 kg/m2

Te kanan darah < 130/80 mmHg

Kendali diabetes yang dinilai 'baik' menurut konsensus DM adalah:

Pemeriksaan penunjang pada saat kontrol atas indikasi dokter, diantaranya:

* Glukosa darah puasa dan toleransi 2 jam

* HbA1c (Glyco-Haemoglobin)

* Urin rutin

* Mikroalbumin

* SGPT

* Kreatinin

* Kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida

* EKG, treadmill

* Foto rontgen dada

* Funduskopi

41FamiliaMedika.com |

Page 46: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Diabetisi dapat memantau kadar gula darah sendiri dengan menggunakan uji strip. Pemeriksaan gula darah sendiri dianjurkan bagi:

* Pengidap DM tipe I

* Pengidap DM tipe 2 yang sulit mengendalikan kadar gula darah.

* Pengidap DM tipe 2 dengan terapi insulin.

* Pengidap DM tipe 2 yang sering mengalami hipoglikemia, misalnya pada lansia (lanjut usia).

Dengan memeriksa kadar gula darah sebelum makan, sebelum tidur, 2 jam setelah makan, tengah malam dan pada saat terjadi gejala hipoglikemia maka diabetisi dapat menyesuaikan dosis insulinnya.

Alat uji strip banyak tersedia di pasaran dengan berbagai harga dan fitur.

Caranya sangat mudah hanya dengan sedikit tetesan darah (biasanya dari ujung jari dekat kuku), pada strip glukosa-meter. Hasilnya dapat anda lihat dalam waktu 10-20 detik saja.

Uji urin.Uji urin harganya lebih murah namun tak dapat mendeteksi keadaan hipoglikemia, selain itu nilainya tidak seakurat uji strip.

Pemeriksaan gula darah secara mandiri

M C

Sesi-12

Puasa Bagi PengidapDiabetes Mellitus

* Kelompok I: diabetisi yang gula darahnya dapat terkendali dengan perencanaan makan dan olah raga saja tanpa memerlukan obat diabetes oral.

* Kelompok IIa: diabetesi yang selain perencanaan makan dan olahraga juga memerlukan obat diabetes oral.

* Kelompok IIb: diabetesi yang memerlukan dosis yang lebih tinggi atau kombinasi beberapa golongan obat.

* Kelompok III: diabetisi yang sudah memerlukan hormon insulin dan sulit untuk kendalikan gula darah

Diabetisi boleh melaksanakan kegiatan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan mempertimbangkan kelompok keberhasilan kendali diabetesnya. Konsultasikan dulu kepada dokter anda sebelum berpuasa.

bolehberpuasa

bolehberpuasa

batalkanpuasabila terjadigejalahipoglikemia

bolehberpuasa

denganpengawasandokter

tidakbolehberpuasa

43FamiliaMedika.com |

HidupBersamaDiabetes

Page 47: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Diabetisi dapat memantau kadar gula darah sendiri dengan menggunakan uji strip. Pemeriksaan gula darah sendiri dianjurkan bagi:

* Pengidap DM tipe I

* Pengidap DM tipe 2 yang sulit mengendalikan kadar gula darah.

* Pengidap DM tipe 2 dengan terapi insulin.

* Pengidap DM tipe 2 yang sering mengalami hipoglikemia, misalnya pada lansia (lanjut usia).

Dengan memeriksa kadar gula darah sebelum makan, sebelum tidur, 2 jam setelah makan, tengah malam dan pada saat terjadi gejala hipoglikemia maka diabetisi dapat menyesuaikan dosis insulinnya.

Alat uji strip banyak tersedia di pasaran dengan berbagai harga dan fitur.

Caranya sangat mudah hanya dengan sedikit tetesan darah (biasanya dari ujung jari dekat kuku), pada strip glukosa-meter. Hasilnya dapat anda lihat dalam waktu 10-20 detik saja.

Uji urin.Uji urin harganya lebih murah namun tak dapat mendeteksi keadaan hipoglikemia, selain itu nilainya tidak seakurat uji strip.

Pemeriksaan gula darah secara mandiri

M C

Sesi-12

Puasa Bagi PengidapDiabetes Mellitus

* Kelompok I: diabetisi yang gula darahnya dapat terkendali dengan perencanaan makan dan olah raga saja tanpa memerlukan obat diabetes oral.

* Kelompok IIa: diabetesi yang selain perencanaan makan dan olahraga juga memerlukan obat diabetes oral.

* Kelompok IIb: diabetesi yang memerlukan dosis yang lebih tinggi atau kombinasi beberapa golongan obat.

* Kelompok III: diabetisi yang sudah memerlukan hormon insulin dan sulit untuk kendalikan gula darah

Diabetisi boleh melaksanakan kegiatan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan mempertimbangkan kelompok keberhasilan kendali diabetesnya. Konsultasikan dulu kepada dokter anda sebelum berpuasa.

bolehberpuasa

bolehberpuasa

batalkanpuasabila terjadigejalahipoglikemia

bolehberpuasa

denganpengawasandokter

tidakbolehberpuasa

43FamiliaMedika.com |

HidupBersamaDiabetes

Page 48: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Perubahan pola makan dan jadwal minum obat pada saat puasa bila menggunakan satu dosis obat:* Sahur sebaiknya mendekati waktu imsak. * Buka puasa dengan segera, obat diabetes oral dimakan

pada saat berbuka. Awali dengan makanan pembuka baiknya buah-buahan, setelah shalat magrib dapat makan makanan padat lalu setelah sholat tarawih dapat makan camilan.

Perubahan pola makan dan jadwal minum obat pada saat puasa bila menggunakan dua dosis obat.* Sahur. Obat yang biasa dimakan sore dipindah jadi

dimakan pada saat sahur.* Buka puasa. Obat yang biasa dimakan pagi dipindah jadi

dimakan pada saat berbuka. Bila efek obat terlalu kuat menimbulkan gejala hipoglikemia, obat diabetes dimakan setengah dosis.

Pada saat berpuasa di siang dan sore hari hindari melakukan aktifitas yang membakar banyak energi, misalnya aktifitas olah raga dan bekerja berat agar diabetisi tidak mengalami hipoglikemia.

Bila terjadi tanda-tanda hipoglikemia batalkan puasanya:* Rasa lapar berlebihan* Pusing* Gemetar, berdebar-debar* Berkeringat dingin

Diabetisi juga perlu memperhatikan cukup asupan cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada saat puasa.

Bila pengidap DM tipe II menggunakan insulin maka dapat menggunakan insulin kerja menengah pada saat berbuka, atau konsultasikan dulu kepada dokter. Bila kendali gula darah sulit maka berpuasa akan berbahaya mendapatkan risiko hipoglikemia.

6

9

12

3

6

9

12

3

Diabetes dan penyakit lain

Diabetisi yang disertai hipertensi akan memerlukan kontrol yang lebih ketat terhadap tekanan darah tingginya. Tekanan darah diabetisi dengan hipertensi baiknya kurang dari 130/85 mmHg. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan hipertensi tanpa diabetes karena diabetes disertai dengan hipertensi akan meningkatkan risiko kardiovaskular.Upaya terapi hipertensi adalah diet rendah garam dan minum obat hipertensi yang diresepkan dokter.

Dislipidemi adalah kelainan profil lemak darah yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kadar kolesteral HDL rendah, kadar kolesterol LDL tinggi dan kadar trigliserida tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi disertai dengan kadar gula darah yang tinggi akan semakin meningkatkan risiko kerusakan kardiovaskular.Upaya terapi dislipidemia adalah dengan diet rendah kolesterol dan diet rendah lemak jenuh yang disertai dengan minum obat penurun kolesterol yang diresepkan oleh dokter.

Penyakit lain dapat menyertai diabetes dapat dikonsultasikan kepada dokter, misalnya: sakit gigi, asma, bronkhitis kronis, tbc, hepatitis dan lain-lain. Bila penyakit tersebut cukup berat perlu dirawat di rumah sakit agar upaya terapi dan kendali kadar gula darah dapat dipantau dengan baik.

Bila pengidap diabetes mengalami sakit

Sakit dapat mengubah pola makan karena diabetisi dapat mengalami kesulitan makan. Sakit menimbulkan tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk upaya kesembuhan.

Asupan karbohidrat bila sulit dimakan dalam bentuk padat dapat diganti dalam bentuk yang lembek atau cair.

Walaupun ada kesulitan makan namun pengidap perlu asupan cairan yang cukup agar tidak terjadi dehidrasi.

Segera berobat ke dokter dan atasi penyakitnya. Tanyakan kembali pengenai dosis obat diabetesnya, dan hati-hati terjadi bila terjadi gejala hipoglikemia maupun hiperglikemia.

Hipertensi

Dislipidemi

Penyakit lain

45FamiliaMedika.com |

Page 49: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Perubahan pola makan dan jadwal minum obat pada saat puasa bila menggunakan satu dosis obat:* Sahur sebaiknya mendekati waktu imsak. * Buka puasa dengan segera, obat diabetes oral dimakan

pada saat berbuka. Awali dengan makanan pembuka baiknya buah-buahan, setelah shalat magrib dapat makan makanan padat lalu setelah sholat tarawih dapat makan camilan.

Perubahan pola makan dan jadwal minum obat pada saat puasa bila menggunakan dua dosis obat.* Sahur. Obat yang biasa dimakan sore dipindah jadi

dimakan pada saat sahur.* Buka puasa. Obat yang biasa dimakan pagi dipindah jadi

dimakan pada saat berbuka. Bila efek obat terlalu kuat menimbulkan gejala hipoglikemia, obat diabetes dimakan setengah dosis.

Pada saat berpuasa di siang dan sore hari hindari melakukan aktifitas yang membakar banyak energi, misalnya aktifitas olah raga dan bekerja berat agar diabetisi tidak mengalami hipoglikemia.

Bila terjadi tanda-tanda hipoglikemia batalkan puasanya:* Rasa lapar berlebihan* Pusing* Gemetar, berdebar-debar* Berkeringat dingin

Diabetisi juga perlu memperhatikan cukup asupan cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada saat puasa.

Bila pengidap DM tipe II menggunakan insulin maka dapat menggunakan insulin kerja menengah pada saat berbuka, atau konsultasikan dulu kepada dokter. Bila kendali gula darah sulit maka berpuasa akan berbahaya mendapatkan risiko hipoglikemia.

6

9

12

3

6

9

12

3

Diabetes dan penyakit lain

Diabetisi yang disertai hipertensi akan memerlukan kontrol yang lebih ketat terhadap tekanan darah tingginya. Tekanan darah diabetisi dengan hipertensi baiknya kurang dari 130/85 mmHg. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan hipertensi tanpa diabetes karena diabetes disertai dengan hipertensi akan meningkatkan risiko kardiovaskular.Upaya terapi hipertensi adalah diet rendah garam dan minum obat hipertensi yang diresepkan dokter.

Dislipidemi adalah kelainan profil lemak darah yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kadar kolesteral HDL rendah, kadar kolesterol LDL tinggi dan kadar trigliserida tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi disertai dengan kadar gula darah yang tinggi akan semakin meningkatkan risiko kerusakan kardiovaskular.Upaya terapi dislipidemia adalah dengan diet rendah kolesterol dan diet rendah lemak jenuh yang disertai dengan minum obat penurun kolesterol yang diresepkan oleh dokter.

Penyakit lain dapat menyertai diabetes dapat dikonsultasikan kepada dokter, misalnya: sakit gigi, asma, bronkhitis kronis, tbc, hepatitis dan lain-lain. Bila penyakit tersebut cukup berat perlu dirawat di rumah sakit agar upaya terapi dan kendali kadar gula darah dapat dipantau dengan baik.

Bila pengidap diabetes mengalami sakit

Sakit dapat mengubah pola makan karena diabetisi dapat mengalami kesulitan makan. Sakit menimbulkan tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk upaya kesembuhan.

Asupan karbohidrat bila sulit dimakan dalam bentuk padat dapat diganti dalam bentuk yang lembek atau cair.

Walaupun ada kesulitan makan namun pengidap perlu asupan cairan yang cukup agar tidak terjadi dehidrasi.

Segera berobat ke dokter dan atasi penyakitnya. Tanyakan kembali pengenai dosis obat diabetesnya, dan hati-hati terjadi bila terjadi gejala hipoglikemia maupun hiperglikemia.

Hipertensi

Dislipidemi

Penyakit lain

45FamiliaMedika.com |

Page 50: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Perawatan kaki

Permasalahan luka bahkan borok pada kaki akibat diabetes merupakan masalah yang sering terjadi yang sebenarnya dapat dicegah. Borok pada kaki merupakan ancapan bagi tindakan amputasi kaki. Amputasi kaki dapat menyebabkan kecacatan.

Prinsip perawatan kaki pada diabetes adalah:* Melakukan pemeriksaan rutin pada kaki oleh diri

sendiri, orang lain atau dokter.* Hindari luka pada kaki akibat aktifitas, penggunaan

alas kaki yang salah dan tindakan traumatik pada kaki.

* Segera obati bila ada luka.

Borok pada kaki disebabkan karena mekanisme:* Pada diabetes luka lebih sulit sembuh namun lebih

mudah terjadi infeksi.* Bila telah terjadi neuropati diabetisi tidak dapat

merasakan keluhan luka pada kaki. * Telah terjadi kerusakan pembuluh darah sehingga

aliran darah ke daerah kaki tidak lancar.

Masalah kaki pada diabetisi adalah:* Tidak memeriksakan kaki secara rutin, tidak dapat

melihat kaki secara detail karena adanya gangguan penglihatan, tidak meminta pertolongan kepada orang lain untuk melihat keadaan kakinya.

* Tidak merasakan luka pada kaki.* Melakukan berbagai tindakan yang merupakan

risiko bagi terjadinya luka, misalnya: menggunting kuku terlalu dalam, memanaskan kaki dengan merendam, dengan botol panas atau peralatan listrik, menggunakan batu untuk kapalan, menangani sendiri mata ikan, menganggap remeh luka kecil pada kaki.

* Borok yang meluas pada mulanya mungkin hanyalah luka kecil jadi jangan anda anggap remeh luka kecil.

Tindakan pencegahan agar tidak terjadi luka pada kaki adalah: * Gunakan alas kaki, sepatu jangan terlalu sempit,

jangan berujung lancip, jangan licin, tumit jangan terlalu tinggi. Kaos kaki harus menyerap keringat dan sering diganti. Kaos kaki tidak boleh terlalu ketat.

* Gunakan pelembab pada kaki yang kering.* Hindari olah raga traumatik pada kaki.* Periksa kaki oleh diri sendiri maupun orang lain:

luka, borok, kaki pecah-pecah dan kering, terpotong, tergores, melepuh dan perubahan warna atau penampilan kulit.

47FamiliaMedika.com |

Masalahpsikis diabetisi

Pengidap diabetes dapat mengalami masalah psikis baik pada saat menerima diagnosa diabetes atau pada saat menjalani terapi diabetes atau juga pada saat telah mengalami komplikasi dan kecacatan.

Pada tahap awal tidak semua pengidap diabetes akan mudah untuk menerima diagnosa ini, namun dukungan keluarga diperlukan agar diabetisi dapat segera melakukan upaya terapi. Sikap penyangkalan terhadap diabetes yang diikuti dengan pola hidup yang buruk akan berdampak tidak baik bagi kesehatannya.

Pada tahap terapi yang memakan waktu yang sangat panjang sehingga upaya terapi merupakan bagian dari 'hidup bersama diabetes'.

Stress dan depresi dapat terjadi pada diabetisi. Sikap yang terlalu obsesi sempurna dalam upaya pengendalian juga perlu diwaspadai jangan sampai menimbulkan kejenuhan dan frustasi. Bila seorang diabetisi telah merasa sangat sempurna dengan upayanya namun terjadi juga komplikasi baiknya keadaan ini dapat diterima dan tidak menyesali atas upayanya.

Suami atau istri adalah orang yang terdekat dengan diabetisi, kemudian putra-putri nya hendaknya dapat memberikan dukungan psikis dengan memberikan penyegaran dan semangat psikis bagi diabetisi. Peran pesan-pesan agama juga yang mengajari kesabaran, ketabahan, keuletan dalam hidup, serta sikap bertawakal kepada Tuhan akan memberikan dampak positif pada kekuatan psikis diabetisi.

Adanya ketidakberhasilan dalam upaya terapi jangan sampai diabetisi terjebak dalam upaya-upaya terapi lain yang tidak 'realistis'. Terjebak dalam pernyataan 'orang lain' bahwa anda telah sembuh dapat berbahaya karena anda dapat putus dalam upaya terapi sedangkan penyakitnya terus berjalan tanpa kendali lagi. Jadi kunci untuk hidup 'normal' bagi diabetisi adalah kendali kadar gula darahnya.

Untuk itu diabetisi dapat menerima sikap terhadap diabetes dengan hati dan pikiran secara realistis.

Bila masalah psikis sulit diatasi maka diabetisi dapat berkonsultasi kepada dokter atau dokter ahli jiwa.

Page 51: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Perawatan kaki

Permasalahan luka bahkan borok pada kaki akibat diabetes merupakan masalah yang sering terjadi yang sebenarnya dapat dicegah. Borok pada kaki merupakan ancapan bagi tindakan amputasi kaki. Amputasi kaki dapat menyebabkan kecacatan.

Prinsip perawatan kaki pada diabetes adalah:* Melakukan pemeriksaan rutin pada kaki oleh diri

sendiri, orang lain atau dokter.* Hindari luka pada kaki akibat aktifitas, penggunaan

alas kaki yang salah dan tindakan traumatik pada kaki.

* Segera obati bila ada luka.

Borok pada kaki disebabkan karena mekanisme:* Pada diabetes luka lebih sulit sembuh namun lebih

mudah terjadi infeksi.* Bila telah terjadi neuropati diabetisi tidak dapat

merasakan keluhan luka pada kaki. * Telah terjadi kerusakan pembuluh darah sehingga

aliran darah ke daerah kaki tidak lancar.

Masalah kaki pada diabetisi adalah:* Tidak memeriksakan kaki secara rutin, tidak dapat

melihat kaki secara detail karena adanya gangguan penglihatan, tidak meminta pertolongan kepada orang lain untuk melihat keadaan kakinya.

* Tidak merasakan luka pada kaki.* Melakukan berbagai tindakan yang merupakan

risiko bagi terjadinya luka, misalnya: menggunting kuku terlalu dalam, memanaskan kaki dengan merendam, dengan botol panas atau peralatan listrik, menggunakan batu untuk kapalan, menangani sendiri mata ikan, menganggap remeh luka kecil pada kaki.

* Borok yang meluas pada mulanya mungkin hanyalah luka kecil jadi jangan anda anggap remeh luka kecil.

Tindakan pencegahan agar tidak terjadi luka pada kaki adalah: * Gunakan alas kaki, sepatu jangan terlalu sempit,

jangan berujung lancip, jangan licin, tumit jangan terlalu tinggi. Kaos kaki harus menyerap keringat dan sering diganti. Kaos kaki tidak boleh terlalu ketat.

* Gunakan pelembab pada kaki yang kering.* Hindari olah raga traumatik pada kaki.* Periksa kaki oleh diri sendiri maupun orang lain:

luka, borok, kaki pecah-pecah dan kering, terpotong, tergores, melepuh dan perubahan warna atau penampilan kulit.

47FamiliaMedika.com |

Masalahpsikis diabetisi

Pengidap diabetes dapat mengalami masalah psikis baik pada saat menerima diagnosa diabetes atau pada saat menjalani terapi diabetes atau juga pada saat telah mengalami komplikasi dan kecacatan.

Pada tahap awal tidak semua pengidap diabetes akan mudah untuk menerima diagnosa ini, namun dukungan keluarga diperlukan agar diabetisi dapat segera melakukan upaya terapi. Sikap penyangkalan terhadap diabetes yang diikuti dengan pola hidup yang buruk akan berdampak tidak baik bagi kesehatannya.

Pada tahap terapi yang memakan waktu yang sangat panjang sehingga upaya terapi merupakan bagian dari 'hidup bersama diabetes'.

Stress dan depresi dapat terjadi pada diabetisi. Sikap yang terlalu obsesi sempurna dalam upaya pengendalian juga perlu diwaspadai jangan sampai menimbulkan kejenuhan dan frustasi. Bila seorang diabetisi telah merasa sangat sempurna dengan upayanya namun terjadi juga komplikasi baiknya keadaan ini dapat diterima dan tidak menyesali atas upayanya.

Suami atau istri adalah orang yang terdekat dengan diabetisi, kemudian putra-putri nya hendaknya dapat memberikan dukungan psikis dengan memberikan penyegaran dan semangat psikis bagi diabetisi. Peran pesan-pesan agama juga yang mengajari kesabaran, ketabahan, keuletan dalam hidup, serta sikap bertawakal kepada Tuhan akan memberikan dampak positif pada kekuatan psikis diabetisi.

Adanya ketidakberhasilan dalam upaya terapi jangan sampai diabetisi terjebak dalam upaya-upaya terapi lain yang tidak 'realistis'. Terjebak dalam pernyataan 'orang lain' bahwa anda telah sembuh dapat berbahaya karena anda dapat putus dalam upaya terapi sedangkan penyakitnya terus berjalan tanpa kendali lagi. Jadi kunci untuk hidup 'normal' bagi diabetisi adalah kendali kadar gula darahnya.

Untuk itu diabetisi dapat menerima sikap terhadap diabetes dengan hati dan pikiran secara realistis.

Bila masalah psikis sulit diatasi maka diabetisi dapat berkonsultasi kepada dokter atau dokter ahli jiwa.

Page 52: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Diabetes dan RokokMerokok tidak baik untuk kesehatan orang sehat apalagi untuk orang sakit. Diabetisi yang mempunyai kebiasaan merokok harus segera menghentikan kebiasaan merokok.

Merokok dapat memperparah kerusakan sistem pembuluh darah. Risiko mendapatkan serangan stroke, serangan jantung dan gagal ginjal bagi perokok luar biasa lebih tinggi dibandingkan dengan bukan perokok apalagi ditambah diabetes.

Menyadari bahaya rokok setelah terkena diabetes, apalagi baru sadar bahaya rokok setelah terkena serangan jantung dan stroke sebenarnya sudah sangat terlambat namun tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Oleh karena itu diabetisi baiknya juga menasehati anggota keluarganya untuk tidak merokok.

Di negara-negara barat orang telah disiplin dengan tidak merokok di fasilitas publik. Mereka telah sadar bahaya rokok. Kita memang terbelakang dengan mengadopsi kebiasan buruk yang telah ditinggalkan orang lain. Mudah-mudahan disiplin merokok dapat di realisasikan di negeri kita.

Diabetes dan bepergianSiapkan beberapa hal berikut bila diabetisi hendak bepergian:* Obat diabetes oral tidak boleh tertinggal. * Bila menggunakan suntikan insulin bawalah pula surat

keterangan dari dokter agar anda tidak bermasalah di bandara. Bawa pula kartu identitas dan kartu asuransi (bila memiliki asuransi).

* Bawalah selalu makanan /minuman camilan terutama bagi diabetisi yang sering mengalami hipoglikemia.

* Bila mempunyai glukometer bawalah glukometer beserta strip nya.

* Sebaiknya tidak bepergian sendiri.* Tetap patuhi jadwal makan dan minum obat.* Bila mengemudikan mobil sendiri segera berhenti bila

merasakan adanya tanda-tanda hipoglikemia.* Obat, insulin, glukometer dan camilan ada di dalam tas

kecil anda dan jangan masuk ke dalam bagasi.

49FamiliaMedika.com |

Sesi-13

Pencegahan diabetes mellitus terdiri dari 3 pilar, yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Pencegahan primer yaitu mencegah orang sehat agar tidak mendapatkan diabetes. Antara sehat dan diabetes terdapat keadaan yang disebut 'Toleransi Glukosa Terganggu' (TGT). Orang sehat harus berusaha mencegah agar tidak mendapatkan TGT. Bila sudah mendapatkan TGT harus mencegah agar tidak menjadi DM.

Faktor risiko diabetes telah diketahui yaitu faktor keturunan, usia, berat badan berlebih, kurang aktivitas dan asupan energi yang tinggi.

Pencegahan diabetes dini dapat dilakukan dengan pola hidup yang sehat, yaitu:* Mengupayakan mencapai berat badan ideal.* Olahraga teratur.* Diet sehat.

Tips bagi orang 'kantoran' yang jarang olah raga:* Gunakan tangga, hindari lift. Pilih jalan kaki daripada

menggunakan kendaraan.* Bila ada kesempatan 'coffee break', batasi asupan

energi yang dikonsumsi, pilihlah buah-buahan.* Informasikan menu sehat rendah kalori dan rendah

kolesterol pada katering yang menyediakan makan siang.* Kurangi diet 'fast food': tinggi lemak jenuh dan

kolesterol, tinggi energi, banyak mengandung gula, rendah serat, mengandung perasa (msg) dan tidak segar karena lama di freezer.

* Batasi minuman 'stimulan', terimalah badan anda untuk bekerja sampai batasnya. Istirahat yang cukup.

* Adakan klub olah raga se kantor, misalnya bulu tangkis, footsal, dll.

* Budayakan tidak ada rokok di area kerja. Perokok pasif mendapatkan juga dampak negatif dari perokok aktif.

* Disiplinkan waktu agar hari minggu atau hari libur untuk olah raga. Jangan tergiur banyak makan sesudah olah raga.

* Olah raga terbukti lebih efektif mencegah TGT menjadi DM dibandingkan dengan terapi obat-obatan.

* Adakan pencerahan ceramah atau seminar kesehatan di kantor.

Pencegahan primer

MencegahDiabetesMellitus

Page 53: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Diabetes dan RokokMerokok tidak baik untuk kesehatan orang sehat apalagi untuk orang sakit. Diabetisi yang mempunyai kebiasaan merokok harus segera menghentikan kebiasaan merokok.

Merokok dapat memperparah kerusakan sistem pembuluh darah. Risiko mendapatkan serangan stroke, serangan jantung dan gagal ginjal bagi perokok luar biasa lebih tinggi dibandingkan dengan bukan perokok apalagi ditambah diabetes.

Menyadari bahaya rokok setelah terkena diabetes, apalagi baru sadar bahaya rokok setelah terkena serangan jantung dan stroke sebenarnya sudah sangat terlambat namun tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Oleh karena itu diabetisi baiknya juga menasehati anggota keluarganya untuk tidak merokok.

Di negara-negara barat orang telah disiplin dengan tidak merokok di fasilitas publik. Mereka telah sadar bahaya rokok. Kita memang terbelakang dengan mengadopsi kebiasan buruk yang telah ditinggalkan orang lain. Mudah-mudahan disiplin merokok dapat di realisasikan di negeri kita.

Diabetes dan bepergianSiapkan beberapa hal berikut bila diabetisi hendak bepergian:* Obat diabetes oral tidak boleh tertinggal. * Bila menggunakan suntikan insulin bawalah pula surat

keterangan dari dokter agar anda tidak bermasalah di bandara. Bawa pula kartu identitas dan kartu asuransi (bila memiliki asuransi).

* Bawalah selalu makanan /minuman camilan terutama bagi diabetisi yang sering mengalami hipoglikemia.

* Bila mempunyai glukometer bawalah glukometer beserta strip nya.

* Sebaiknya tidak bepergian sendiri.* Tetap patuhi jadwal makan dan minum obat.* Bila mengemudikan mobil sendiri segera berhenti bila

merasakan adanya tanda-tanda hipoglikemia.* Obat, insulin, glukometer dan camilan ada di dalam tas

kecil anda dan jangan masuk ke dalam bagasi.

49FamiliaMedika.com |

Sesi-13

Pencegahan diabetes mellitus terdiri dari 3 pilar, yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Pencegahan primer yaitu mencegah orang sehat agar tidak mendapatkan diabetes. Antara sehat dan diabetes terdapat keadaan yang disebut 'Toleransi Glukosa Terganggu' (TGT). Orang sehat harus berusaha mencegah agar tidak mendapatkan TGT. Bila sudah mendapatkan TGT harus mencegah agar tidak menjadi DM.

Faktor risiko diabetes telah diketahui yaitu faktor keturunan, usia, berat badan berlebih, kurang aktivitas dan asupan energi yang tinggi.

Pencegahan diabetes dini dapat dilakukan dengan pola hidup yang sehat, yaitu:* Mengupayakan mencapai berat badan ideal.* Olahraga teratur.* Diet sehat.

Tips bagi orang 'kantoran' yang jarang olah raga:* Gunakan tangga, hindari lift. Pilih jalan kaki daripada

menggunakan kendaraan.* Bila ada kesempatan 'coffee break', batasi asupan

energi yang dikonsumsi, pilihlah buah-buahan.* Informasikan menu sehat rendah kalori dan rendah

kolesterol pada katering yang menyediakan makan siang.* Kurangi diet 'fast food': tinggi lemak jenuh dan

kolesterol, tinggi energi, banyak mengandung gula, rendah serat, mengandung perasa (msg) dan tidak segar karena lama di freezer.

* Batasi minuman 'stimulan', terimalah badan anda untuk bekerja sampai batasnya. Istirahat yang cukup.

* Adakan klub olah raga se kantor, misalnya bulu tangkis, footsal, dll.

* Budayakan tidak ada rokok di area kerja. Perokok pasif mendapatkan juga dampak negatif dari perokok aktif.

* Disiplinkan waktu agar hari minggu atau hari libur untuk olah raga. Jangan tergiur banyak makan sesudah olah raga.

* Olah raga terbukti lebih efektif mencegah TGT menjadi DM dibandingkan dengan terapi obat-obatan.

* Adakan pencerahan ceramah atau seminar kesehatan di kantor.

Pencegahan primer

MencegahDiabetesMellitus

Page 54: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Deteksi dini bagi pemilik faktor risiko adalah pemeriksaan gula darah sewaktu, puasa dan tes toleransi gula 2 jam yang dapat dilakukan tiap tahun. Seseorang tidak akan tiba-tiba menjadi diabetes kecuali pernah mengalami 'Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)'.

TGT merupakan tanda awal untuk segera memperbaiki pola hidup. Dalam 5-10 tahun, 1/3 nya TGT akan menjadi diabetes, 1/3 nya tetap 'toleransi glukosa terganggu' dan 1/3 nya akan kembali normal.

Pencegahan sekunder adalah mencegah pengidap diabetes mellitus mendapatkan komplikasi akibat diabetes. Tindakan pencegahan sekunder adalah dengan upaya terapi diabetes dan upaya kontrol kepada dokter.Tidak semua diabetesi mendapatkan komplikasi, ada pula diabetesi yang 'sehat' sepanjang hayatnya.

Pencegahan tersier adalah mencegah pengidap DM dengan komplikasi dari kecacatan. Upaya terapi harus terus dilanjutkan. Selain mencegah kecatatan fisik juga harus mencegah terjadinya kecacatan psikis.

Pencegahan sekunder

Pencegahan tersier

PENCEGAHAN PRIMER:jangan sampai kena DM

PENCEGAHAN SEKUNDER:jangan sampai terjadi komplikasi

PENCEGAHAN TERSIER:Jangan sampai terjadi kecatatan

seh

at

dia

bete

s'to

lera

nsi

glu

ko

sa t

erg

an

gg

u'

dia

bete

s ta

hap

lan

jut

Motivasi hidup sehat sejak dini.Mengenal faktor risiko DM.

Mempertahankan gaya hidup sehat hingga lansia (lanjut usia).

Bila usia diatas 45 tahun dengan faktor risiko cek gula darah tiap 1 tahun atau tiap 3 tahun bila faktor risiko tidak ada.

Ubahlah gaya hidup. Tingkatkan aktifitas olah raga. Diet dengan menu yang sehat.

Lakukan terapi sesuai dengan petunjuk dokter (obat dan atau non-obat).

Kontrol rutin ke dokter.

Siapkan mental untuk hidup bersama DM.

Lakukan terapi obat dan non-obat.

Kontrol rutin ke dokter.

Lebih berusaha mengendalikan DM (obat dan non-obat). Terapi pula berbagai komplikasi akibat DM.

Kontrol dan terapi lebih intensif kepada dokter ahli, mungkin ke beberapa orang dokter ahli.

Pertahankan kondisi terbaik yang agar tidak terjadi kecatatan.

sehat

tetappra-DM

DM

sehatberhasil:

berhasil:

gagal:

DMterkendali

berhasil:

DMtidakterkendali

DMdengankomplikasi

gagal:

DM lanjutterkendali

berhasil:

DM lanjuttidakterkendali

DMdenganberbagaikomplikasilain

gagal:

51FamiliaMedika.com |

Page 55: DIABETES leafbook ver-04a FINAL edisi1b cetakan ke2 fileKadar gula yang tinggi akibat diabetes mellitus bila tidak dikendalikan dapat menimbulkan berbagai penyulit baik akut maupun

Deteksi dini bagi pemilik faktor risiko adalah pemeriksaan gula darah sewaktu, puasa dan tes toleransi gula 2 jam yang dapat dilakukan tiap tahun. Seseorang tidak akan tiba-tiba menjadi diabetes kecuali pernah mengalami 'Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)'.

TGT merupakan tanda awal untuk segera memperbaiki pola hidup. Dalam 5-10 tahun, 1/3 nya TGT akan menjadi diabetes, 1/3 nya tetap 'toleransi glukosa terganggu' dan 1/3 nya akan kembali normal.

Pencegahan sekunder adalah mencegah pengidap diabetes mellitus mendapatkan komplikasi akibat diabetes. Tindakan pencegahan sekunder adalah dengan upaya terapi diabetes dan upaya kontrol kepada dokter.Tidak semua diabetesi mendapatkan komplikasi, ada pula diabetesi yang 'sehat' sepanjang hayatnya.

Pencegahan tersier adalah mencegah pengidap DM dengan komplikasi dari kecacatan. Upaya terapi harus terus dilanjutkan. Selain mencegah kecatatan fisik juga harus mencegah terjadinya kecacatan psikis.

Pencegahan sekunder

Pencegahan tersier

PENCEGAHAN PRIMER:jangan sampai kena DM

PENCEGAHAN SEKUNDER:jangan sampai terjadi komplikasi

PENCEGAHAN TERSIER:Jangan sampai terjadi kecatatan

seh

at

dia

bete

s'to

lera

nsi

glu

ko

sa t

erg

an

gg

u'

dia

bete

s ta

hap

lan

jut

Motivasi hidup sehat sejak dini.Mengenal faktor risiko DM.

Mempertahankan gaya hidup sehat hingga lansia (lanjut usia).

Bila usia diatas 45 tahun dengan faktor risiko cek gula darah tiap 1 tahun atau tiap 3 tahun bila faktor risiko tidak ada.

Ubahlah gaya hidup. Tingkatkan aktifitas olah raga. Diet dengan menu yang sehat.

Lakukan terapi sesuai dengan petunjuk dokter (obat dan atau non-obat).

Kontrol rutin ke dokter.

Siapkan mental untuk hidup bersama DM.

Lakukan terapi obat dan non-obat.

Kontrol rutin ke dokter.

Lebih berusaha mengendalikan DM (obat dan non-obat). Terapi pula berbagai komplikasi akibat DM.

Kontrol dan terapi lebih intensif kepada dokter ahli, mungkin ke beberapa orang dokter ahli.

Pertahankan kondisi terbaik yang agar tidak terjadi kecatatan.

sehat

tetappra-DM

DM

sehatberhasil:

berhasil:

gagal:

DMterkendali

berhasil:

DMtidakterkendali

DMdengankomplikasi

gagal:

DM lanjutterkendali

berhasil:

DM lanjuttidakterkendali

DMdenganberbagaikomplikasilain

gagal:

51FamiliaMedika.com |