definisi tarbiyah

Upload: galih-n-cahyodiningrat

Post on 10-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ilmu tarbiyah

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    1/16

    DEFINISI TARBIYAH

    Etimologis : Tarbiyah berasal dari kata

    yang berarti :

    - Penambahan atau peningkatan

    )

    - Pertumbuhan dan perkembangan

    )

    - Perbaikan/pengaturan/pengurusan/pemeliharaan

    )

    Therminologis :

    Definisi Umum:

    1. Menumbuhkan sesuatu dari satu kondisi ke kondisi lain sampai kepada kesempurnaan

    Ar Raghib Al Ashfahani dalam Mufradatnya)

    2. Menyampaikan atau mengantarkan sesuatu pada kesempurnaan selangkah demi

    selangkah Imam Al Baydhowy dalam Kitab Anwaarut Tanzil)

    Definisi Khusus:

    Tarbiyah Islamiyah :

    adalah satu sistim pembinaan ke Islaman yang syamil, terpadu dan berkesinambungan yang

    bertujuan membentuk pribadi muslim yang memiliki sifat-sifat yang unik Al Mutamayyizah)

    yaitu: Mumin,Mushlih,Mujahid,Mutaawin dan Mutqin ( 5 M )

    Penjelasan 5 M :

    Mumin :

    o Paham Islam dengan manhaj yang shahih

    o Beriman dan bertauhid terbebas dari kufur dan syirik)

    o Komitmen pada syariat Islam

    o Tekun beribadah sesuai sunnah memiliki ruhiyah yang hidup)

    o Memiliki akhlak yang terpuji

    o Mengamalkan adab-adab Islamy

    Mushlih:

    o Menjadi dai/murobbi

    o Mampu menjadi agen perubah min anashir at taghyir) di wilayahnya tempat tinggal dan

    pekerjaannya)

    o Mampu menyelesaikan problema-problema masyarakatnya.

    Mujahid:

    o Memiliki kesadaran untuk berjuang

    o Bersungguh-sungguh maksimal)

    o Sabar menghadapi kendala-kendala/tantangan perjuangan

    o Rela berkorban

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    2/16

    Mutaawin :

    o Iltizam (komitmen) dengan jamaah (terikat dan terlibat)

    o Memiliki kesadaran berjuang dengan berjamaah bertandzim)

    o Siap memimpin dan dipimpin

    o Mudah taawun dengan sesama pejuang dan tidak mudah konflik

    Mutqin (Profesional)

    o Berjuang dengan memberikan dan menyalurkan potensi dan keahlian kafa-ah) yang

    dianugerahkan oleh Allah kepadanya.

    o Tekun, teliti, cermat, amanah dan tuntas dalam bekerja

    o Mengetahui betul pos perjuangannya

    II. LANDASAN ISTINAS

    1. Al Quran Surah Al jumuah (62) ayat 2-3

    2. Al Quran Surah Ali Imran (3) ayat 79.

    3. Riwayat :

    Terjemahan : Tuhanku telah mendidikku dan Ia mendidikku dengan sebaik baik-baik

    pendidikan.

    Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah dan Syekh Nashiruddin Al Al Bani

    Rahimahullah bahwa riwayat tersebut dhaif, tetapi maknanya benar.

    4. Merupakan solusi problematika ummat pada hari ini

    5. Madrasah Nubuwwah di Baitul Arqam

    III. UNSUR-UNSUR TARBIYAH

    1. Pemahaman dan penghayatan Islam

    2. Penumbuhan, Penjagaan dan pemeliharaan ke Imanan

    3. Penumbuhan potensi dan bakat sehingga menjadi suatu keahlian

    4. Adanya tahapan marhaliyah)

    IV. RUANG LINGKUP TARBIYAH DAN PROGRAM-PROGRAMNYA

    1. Tarbiyah Fikriyyah/Aqliyah :

    Kajian Tematik/maudhuiyyah (Kadis)

    Telaah Hadits

    Tahsinul Qiraah

    Hafalan Nomor dan nama-nama surah

    Diskusi Buku

    Hafalan Al Quran dan Hadits

    2. Tarbiyah Imaniyyah/Ruhiyah

    Shalat berjamaah

    Tadarrus Al Quran

    Kajian Tazkiyatun Nafs

    Mabit Jamai: qiyamul lail, pembacaan kisah-kisah shahabat, adzkar

    Shaum ( Puasa ) bersama

    Ziyarah akhawiyah

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    3/16

    3. Tarbiyah Badaniyyah/Jasadiyyah

    Amal jamai

    Riyadhah

    Rihlah

    Muhibbah

    Setidaknya ada dua alasan mengapa tarbiyah Islamiyah menjadi hal yang sangat penting.Pertama, ditinjau dari aspek internal ajaran Islam, dan kedua, ditinjau dari aspek individu umatIslam.

    A. Aspek Internal Ajaran Islam

    Rasul diutus oleh Allah ke dunia ini adalah untuk mengeluarkan manusia dari kejahiliyahan,dan menjadikannya sebagai khairu ummah. Untuk melaksanakan tugas ini, Rasulullahmelaksanakan sebuah metode pendidikan (tarbiyyah) yang bermula dari tilawah, kemudiantazkiyyah, dan setelah itu talimul kitab wal hikmah (2:151, dan 62:2).

    Metode ini kami anggap paling tepat (atau bahkan baku) sebab, ketika Nabi Ibrahim AS berdoakepada Allah: Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka (anak cucu kami) seorang rasul darikalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkankepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah, serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulahyang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (2:129), Allah menjawabnya dengan; SebagaimanaKami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat kamikepadamu, mensucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah, sertamengajarkan kepadamu apa-apa yang belum kamu ketahui (2:151). Pada doa Nabi Ibrahimtalimul kitab wal hikmah mendahului tazkiyyah dan pada jawaban Allah tazkiyyah mendahuluitalimul kitab wal hikmah. Metode ini terbukti mampu mencabut akar-akar kejahiliyahan dari

    dada ummat dan kemudian menjadikannya sebagai ummat yang terbaik.Setelah jahiliyyah berhasil ditumbangkan pada masa rasul, ada yang beranggapan bahwa

    jahiliyyah tidah akan pernah muncul lagi. Seolah-olah, menurut mereka, jahiliyyah merupakansalah satu fase sejarah yang telah lampau dan tidak akan terulang lagi.

    Salah bukti adanya anggapan (pandangan) ini adalah adagium yang dikembangkan olehDunlop, yang menyatakan: Orang-orang Arab pada masa jahiliah suka menyembah patungdan berhala, menguburkan anak perempuan hidup-hidup, suka minum khamr dan main judi,suka merampok dan menodong. Lalu datanglah Islam untuk melarang semua itu.

    Apa yang salah dari ungkapan di atas? Selintas ungkapan itu benar adanya. Islam diturunkanuntuk menghancurkan kejahiliahan. Tetapi kalau dicermati secara lebih teliti, ungkapan yangdimuat dalam planning pendeta yang datang ke Mesir pada masa pendudukan Inggris itu,mengandung maksud untuk menggambarkan bahwa misi Islam telah selesai dan tak ada lagiperanan yang bisa dilakukan oleh Islam untuk kaum muslimin dan umat manusia lainnya.

    Kalau sekarang umat menengok ke sekelilingnya, mereka tidak akan menemukan patung-patung sebagaimana yang disembah oleh orang Arab Jahiliah. Mereka juga tidak akanmendapati orang yang menguburkan anak perempuannya hidup-hidup. Lebih dari itu, merekajuga akan kesulitan untuk menemukan peminum khamr, pemain judi, dan perampok dalambentuk tradisionalnya. Dengan hilangnya atribut-atribut kejahiliyyahan tersebut, apa lagi peranyang dapat dimainkan oleh Islam?

    Demikianlah, dalam benak mereka, seolah Islam telah kehilangan misinya dan tak mungkinlagi melakukan peran baru. Sebab jahiliah, menurut mereka, telah berlalu dengan dibawanyaIslam oleh Muhammad saw, sehingga sekarang ini tidak ada lagi jahiliah.

    Benar, kalau kita melihat tampilan luarnya saja. Penyembahan patung-patung tidak ada lagi,anak-anak perempuan tidak lagi dikubur hidup-hidup, bahkan anak-anak perempuan

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    4/16

    diperjuangkan persamaan haknya. Tetapi kalau kita lihat tampilan dalam (hakikat/substansi)jahiliah itu, niscaya kita akan menjumpai bahwa kejahiliyahan pada zaman modern ini telahtampil dengan kuantitas dan kualitas yang jauh melebihi kejahiliahan Arab sebelum Islam.

    Penyembah patung-patung mungkin telah tiada tetapi penyembah berhala-berhala maknawi(segala sesuatu yang berstatus berhala) jumlahnya telah melebihi setengah jumlah manusia

    dunia. Orang yang membunuh anak-anak perempuannya mungkin juga telah tiada, tetapiorang yang membunuh anak perempuannya dengan cara yang sangat canggih -yaitudengan cara memberikan kebebasan dalam model pakaian, pergaulan, dan kebebasanlainnya- jumlahnya sangat besar. Demikian pula halnya dengan minuman keras dan judi,bentuk tradisionalnya memang hampir tidak ada lagi tetapi bentuk barunya, luar biasabanyaknya.

    Untuk mengenali ada tidaknya jahiliyyah pada sebuah masyarakat, kita tidak dapat hanyamengandalkan pada penilaian tampilan-tampilan luarnya saja. Untuk mendapatkan hasil yangakurat, penilaian harus dilakukan dengan membandingkan antara kondisi sebuah masyarakatdengan ciri-ciri khusus yang melekat pada masyarakat jahiliyyah. Ciri-ciri tersebut adalah; jahl(kebodohan), dzillah (kehinaan), faqr (kefakiran), dan tanafur (perpecahan).

    Menurut istilah Al Quran, jahl mengandung makna tidak mengetahui hakikat Tuhan,menyangkut jiwa dan perilaku, dan tidak mengikuti apa yang diturunkan Allah. Beberapacontoh dari Al Quran, misalnya pada Al Araf ayat 138, Dan Kami seberangkan Bani Israil keseberang lautan itu, maka setelah mereka sampai ke suatu kaum yang tetap menyembahberhala mereka, Bani Israil berkata: Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala)sebagaimana mereka mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala). Musa menjawab:Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang jahil. Yang dimaksud jahil di sini adalah tidakmengetahui hakikat Tuhan sehingga mendorong mereka menyuruh Musa membuat Tuhanberupa patung yang bisa disentuh dan dilihat untuk mereka sembah. Seandainya mereka tahubahwa Allah Yang Maha Mencipta tak ada yang serupa dengan-Nya dan tak bisa dilihat denganmata, niscaya mereka tak akan menuntut itu dari Musa.

    Mereka meyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata:Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini. (QS 3:154)Orang jahiliah menduga bahwa seseorang bisa campur tangan bersama Allah menentukansuatu permasalahan. Sementara itu mereka tidak tahu bahwa hanya Allah saja yang mengatursegala sesuatu tanpa ada sekutu dan segala sesuatu itu hanya terjadi atas kehendakNya.Kejahilan mereka adalah pada sifat Allah yang mempunyai kewenangan mutlak.

    Yusuf berkata:Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan merekakepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akancenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yangjahil. (Yusuf: 33). Jahil yang ditakuti Yusuf adalah perbuatan yang menyalahi perintah Allahdan yang diharamkannya.

    Pada zaman modern ini betapa banyaknya orang yang menyembah tuhan lain untuk hal-hal diluar agama. Dan betapa banyaknya pula orang yang terjerumus dalam perbuatan yang NabiYusuf as berlindung kepada Allah untuk tidak melakukannya. Ini adalah sebagian bukti, bahwaorang-orang yang hidup pada zaman modern ini, juga masih mengidap penyakit jahl.

    Di samping itu, untuk membuktikan bahwa karakteristik jahiliyyah yang laindzillah, faqr, dantanafur- juga melekat sangat erat pada masyarakat di zaman modern ini, juga tidak terlalu sulit.Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika Muhammad Qutb menyebutnya sebagai jahiliyyahabad 20.Itulah pandangan yang benar tentang jahiliyyah.

    Jahiliah tidak terbatas pada penyembahan patung, mengubur anak perempuan hidup-hidup,minum khamr, main judi atau melakukan perampokan. Semua itu hanya tampilan luar dari

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    5/16

    Jahiliah di Arab sebelum kedatangan Islam. Adapun jahiliah itu adalah suatu esensi yangdarinya muncul tampilan luar tadi. Mungkin saja tampilannya berbeda menurut tempat danwaktu, sebagaimana tercatat dalam sejarah. Jahiliah bisa terulang kapan saja dan di manasaja, bila ada unsur dan sarana yang mendukungnya. Namun esensinya tetap sama, yaitusama-sama tidak mengetahui hakikat Tuhan dan tidak mengikuti apa yang diurunkan Allah.

    Dan esensi itu, sekarang ini melanda mayoritas manusia penghuni bumi. Artinya, kejahiliahanadalah sesuatu yang nyata pada hari ini yang menunggu kembalinya Islam untuk berperan.Mengembalikan umat manusia dari kejahiliahan, dari kesesatan (dhalalun mubin).Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allahmengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakankepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada merekaAl Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan nabi itu, mereka adalahbenar-benar dalam kesesatan yang nyata. Ali Imron : 164Orang jahiliyah benar-benar sesat. Persis seperti orang yang terus-menerus berputar di dalamkota mencari jalan ke luar kota, tetapi ia tidak mendapatkannya. Ia telah kehilangan kompasdan petanya. Meskipun ia telah seharian mencari jalan keluar, tetap tak menemukannya.

    Ia telah merasa menempuh jalan kehidupan dan sampai diujungnya.Tetapi ketika sampai di ujung apa yang dicari ternyata tidak ada di sana. Ia takmenemukannya. Ternyata perjalanan hidupnya telah salah arah. Salah orientasi. Perjalanannyatidak membawa ia kepada arti hidup sesungguhnya. Perjalanannya menjadi tidak berarti.Menjadi kehilangan makna. Itulah yang sekarang juga dirasakan oleh kejahiliahan Barat. Danjuga akan dirasakan oleh umat Islam ketika ia mengikuti arah perjalanan jahiliah Barat, denganmencampakkan kompas dan peta yang Allah sudah persiapkan.

    Untuk mengembalikan perjalanan sejarah kehidupan manusia dari kesalahan arah,diturunkanlah Islam dari sisi Allah SWT yang membawa misi untuk mengeluarkan manusiadari kungkungan lingkaran jahiliah menuju pencerahan kehidupan manusia berlandaskanpetunjuk Allah. Sebagaimana telah kami sebutkan di awal pembahasan ini, misi itudirealisasikan dengan suatu proses, sebagaimana firman Allah QS 2:151, Sebagaimana (Kami

    telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami keapada kamu dan mensucikan kamu danmengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan kepada kamuapa yang belum kamu ketahui. Proses itu adalah tarbiyah Islamiyah atau pembinaan yangterdiri dari langkah-langkah tilawah (membaca/dibacakan), tazkiyah (pembersihan diri) dantalimul kitab wal hikmah (Al Quran dan Sunnah)

    Hanya dengan proses tarbiyah seperti itulah kita akan memperoleh nikmat yang mengantarkankita menuju khairu ummah Kamu adalah sebaik-baik ummah yang dikeluarkan untukmanusia. Kamu menyuruh berbuat kebaikan, melarang berbuat kemungkaran dan kamuberiman kepada Allah. (Ali Imran: 110) yang memiliki ciri -ciri; ilmu(pengetahuan/pemahaman), izzah (terhormat), ghina (kekayaan), ukhuwah (persaudaraan).

    B. Aspek individu

    Dilihat dari sudut individu, manusia membutuhkan tarbiyah islamiyah karena dua hal; 1)hakikat setiap jiwa manusia membutuhkan pembinaan 2) realitas ummat dewasa ini yangterserang virus ghutsai.

    1) Hakikat Setiap Jiwa Manusia Membutuhkan Pembinaan

    Hakikat jiwa manusia selalu menghadapi dua persoalan, yaitu internal dan eksternal. Secarainternal, fitrah jiwa manusia senantiasa berada pada persimpangan jalan, jalan kefasikan danjalan ketakwaan. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan danketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dansesungguhnya merugilah oarng yang mengotorinya (91:8-10). Untuk bisa tetap bertahan pada

    jalan yang lurus (jalan takwa) manusia memerlukan pengawalan ketat secara terus-menerus.Hal ini hanya bisa terlaksana dengan tarbiyah islamiyah, yang senantiasa memastikan setiapindividu berjalan di atas jalan ketakwaan.

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    6/16

    Kalau boleh diibaratkan, jiwa manusia adalah seperti kereta yang ditarik oleh lima kuda.Kelima kuda itu adalah penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman. Setiap haridan setiap saat kereta ini ditarik sesukanya oleh kuda penglihatan, kuda pendengaran, dankuda-kuda indera lainnya. Kalau jiwa ini dibiarkan saja ditarik secara liar kesana kemari olehkuda-kuda indera ini, ia akan selalu dalam kondisi kebingungan, tanpa arah, dan tidak tahutujuan. Nafsu kalau dibiarkan akan menarik manusia menjauhi fitrahnya.

    Oleh karena itu, kereta jiwa ini harus dikendalikan oleh kusir yang selalu memegang kendalikuda-kuda liar indera. Ia akan menundukkan pandangan manakala kuda penglihatan menarikkereta jiwa ke jalan mengumbar mata. Ia akan menutup telinga ketika kuda pendengaranmengajaknya mendengarkan perkataan yang mengotori jiwanya. Ia akan menghentikanlangkahnya, ketika nafsu berusaha memerosokkan ke jurang dosa. Ia akan mengendalikansemuanya.Namun itu bukan perkara mudah. Bahkan sang kusir kadang tidak mampu berbuat banyak,ketika kuda-kuda ini menariknya secara liar. Agar sang kusir ini mampu mengendalikankudanya, ia harus dilatih dan dididik. Ia harus ditarbiyah.

    Seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya; Ketahuilah di dalam jasadmanusia terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya, tetapi jikarusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah ia adalah hati.

    Melihat manusia, dikaitkan dengan hadits Rasul di atas, sebaiknya dimulai dari hatinya.Sebenarnya ia adalah makhluq spiritual (ruhani) yang mempunyai pengalaman manusia, danbukan manusia yang mempunyai pengalaman spiritual. Kalau mau meluruskan arah hidupnya,maka luruskanlah dulu hati dan jiwanya, rahkan ruhaninya, bimbinglah jiwanya, kuatkanlahhatinya. Niscaya perjalanannya akan senantiasa benar. Agar kereta berjalan di jalan yangsemestinya, dan tidak masuk ke dalam jurang, latihlah dan didiklah dulu kusirnya. Bimbinglahia sampai mahir mengendalikan kuda.

    Disamping persoalan internal tersebut, secara eksternal Umat Islam menghadapi musuh yangsenantiasa menginginkan kekalahan umat islam (2:168-169). Musuh umat islam mengerahkan

    segala kekuatan dan kemampuannya, mereka membuat berbagai perencanaan dan kemudianmerealisasikannya.Untuk menggambarkan bagaimana musuh Islam ini senantiasa mengerahkan segalakekuatannya untuk menghancurkan Islam, kita simak penuturan ustadz Hasan Al Banna;Sejalan dengan kekuatannya yang besar dan kekuasaannya yang luas, factor-faktorpenghancur secara perlahan namun pasti merasuk ke sela-sela kehidupan umat qurani ini, iasemakin tumbuh, menyebar dan semakin lama semakin kuat, hingga mampu merobekbangunan ini dan mengikis habis pusat daulah islamiah yang pertama pada abad ke-6 hijriaholeh bangsa Tartar, kemudian yang kedua pada abad ke-14 hijriah. Dua penghancuran itumewariskan kondisi umat yang bercerai-berai. Mereka hidup di negara-negara kecil yang sulitmenuju kesatuan dan bangkit kembali.

    Aspek social, orang-orang Eropa telah bekerja keras untuk menenggelamkan seluruh negeriIslam yang mereka kuasai dengan gelombang kehidupan materialis dengan gaya hidup rusakdan virus-virus yang mematikan. Mereka menjerumuskan negeri-negeri Islam itu ke dalamnasib buruk di bawah kekuasaannya. Disamping itu, Eropa berambisi kuat untuk memonopoliberbagai unsur kebaikan dan kekuatan ilmu pengetahuan, industri, dan system yangbermanfaat. Mereka telah membuat rencana dan melaksanakan langkah-langkah perang jenisini secara sempurna dengan dukungan kelicikan politik dan kekuasaan militer hinggatercapailah apa yang mereka inginkan.

    Gelobang itu menyebar secepat kilat sampai ke tempat -tempat yang belum terjamahsebelumnya dan menyentuh jiwa seluruh lapisan masyarakat. Musuh-musuh Islam telahberhasil menipu kaum intelektual muslim. Mereka letakkan tabir yang menutupi mata oranglain agar tidak bisa melihat mereka yang sebenarnya, dengan cara mengambarkan Islamdengan gambaran terbatas pada masalah-masalah aqidah, ibadah dan akhlaq, di sampingspiritual, mistik, khurafat, dan berbagai fenomena keagamaan yang kering tak jelassumbernya. Tipu daya ini ditopang dengan kebodohan kaum Muslimin terhadap agamamereka sehinga banyak di antara mereka yang merasa senang, tenteram, dan puas dengan

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    7/16

    persepsi tersebut. Persepsi tersebut melekat amat lama pada diri mereka hingga sulitmemahamkan salah seorang di antara bahwa Islam adalah sebuah system social sempurnayang mencakup semua aspek kehidupannya.

    Hasil perpaduan yang serasi antara kebodohan ummat Islam dan tipu daya musuhnyaadalah krisis ekonomi, krisis politik (hegemoni dan diktatorisme), krisis jati diri, pemikiran dan

    referensi, seperti yang kita saksikan pada hari-hari ini.Untuk dapat keluar dari krisis multidimensional ini, diperlukan suatu kerja keras dan cerdasyang dibingkai dalam wadah amal jamai (kerja sama). Dan amal jamai tidak akan wujud kecualiapabila diawali dengan proses tarbiyah islamiyah para pendukungnya.

    2) Realitas Ummat Dewasa Ini Yang Terserang Virus Ghutsai.

    Seharusnya umat ini berjaya, dan memang mereka dilahirkan ke dunia untuk itu. Tetapidewasa ini, kenyataannya tidaklah demikian. Kaum muslimin kini terpuruk dan terpinggirkan.Hampir di seluruh sisi kehidupan, mereka kehilangan peran utama. Umat ini lebih miripdengan buih yang tidak punya arus. Persis seperti apa yang pernah diprediksi oleh Rasul.

    Akan datang suatu masa di mana umat-umat lain akan memperebutkan kalian, sama sepertianjing-anjing yang memperebutkan makanan demikian rasul pernah bersabda kepada parasahabatnya. Salah seorang sahabat bertanya, Apakah karena jumlah kita sedikit ketika itu?Rasulullah menjawab, (Tidak) bahkan ketika itu sangat banyak, tetapi kalian itu bagai buihyang mengapung di atas arus air. Sungguh Allah akan mencabut dari dada musuh kalian rasatakut terhadap kalian, dan sungguh Allah akan menanamkan wahn dalam hati kalian. Salahseorang bertanya, Apakah wahn itu wahai Rasulullah? Rasululllah menjawb, Cinta duniadan takut mati.Penjelasan rasul ini menggambarkan secara gamblang bahwa sebab kelemahan dan kehinaansuatu kaum adalah kelemahan hati dan jiwa. Hati mereka kosong dari karakter luhur dan mulia,sekalipun jumlah mereka banyak dan secara materi mereka melimpah.

    Itulah virus mematikan, yang lazim disebut virus buih (ghutsai). Virus ini membuat ummat

    islam menjadi ringan timbangannya, sehingga menjadikannya tidak punya arus. Virus ghutsaimenyebabkan kaum muslimin menjadi santapan yang nikmat bagi para taghut (musuh-musuhAllah SWT). Penyebab timbulnya virus ghutsai ini adalah kecintaan kaum muslimin kepadadunia sekaligus membenci kematian.Sesungguhnya suatu ummat yang telah terbuai dalam kenikmatan, terbuai oleh kemewahan,tenggelam dalam kemilau harta, tertipu pesona dunia, dan lupa kepada kemungkinanmenghadapi tragedy dan kekerasan, serta perjuangan menegakkan kebenaran; kepada umatseperti itu, tinggal dikatakan kepada mereka, Selamat jalan untuk kehormatan dan cita-cita.

    Berlarutnya krisis yang merundungi negeri ini merupakan contoh yang terlalu jelas untukdilewatkan. Kita tidak perlu melihat secara detail bagaimana rakyat banyak telah terjangkitipenyakit jiwa ini. Cukuplah kita perhatikan bagaimana para pembesar negeri. Jangankan

    berkorban untuk mengangkat umat dan bangsa dari kehinaan, para pembesar itu justrumengeruk kekayaan rakyat dan memasukkan ke pundi-pundi kekayaan pribadi dangolongannya. Kekuasaan yang ada pada mereka tidak dipergunakan untuk melanyani umat,justru mereka memposisikan diri sebagai yang harus dilayani. Jiwa pengorbanan merosot ketitik nadir, dan memunculkan jiwa mencari korban.

    Perilaku para pemimpin ini dituruti oleh generasi yang lebih muda. Mereka menjadi generasiyang kehilangan semangat juang dan berkorban untuk mengemban misi mulai kehidupan.Sementara itu mereka terlena oleh kenikmatan remeh-temeh, kesenangan sesaat. Merekamenjadi generasi hasil didikan generasi pendahulunya, sehingga hasilnya setali tiga uang,tidak terlalu jauh berbeda dengan seniornya.Sekedar contoh, lihat apa yang terjadi. Dalam tiga tahun, pengguna narkoba di Jakartamengalami peningkatan luar biasa, 400 persen. Tercatat, tahun 1996 ada 1.729 pengguna

    narkoba dan pada tahun 1999 naik menjadi 8.823 orang. Remaja di Jakarta dalam seharimembelanjakan uangnya sekitar Rp1,3 milyar hanya untuk membeli ekstasi, shabu-shabu,narkotika, dan obat-obatan terlarang lainnya.

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    8/16

    Sebanyak 200 sekolah dari 600 SLTA di Jakarta telah masuk daftar hitam penyalahgunaannarkoba selama tahun 2000. Selain itu sebanyak 181 sekolah dari 600 SLTP juga tercantumdalam daftar hitam tersebut. Sekitar 1.200 pelajar SLTA tercatat kecanduan. Tidak kurang dari1.100 pelajar SLTP terjerat kasus penyalahgunaan narkoba

    Bercermin dari kondisi di atas, wajar memang kalau kemudian umat ini menjadi umat yang

    mempunyai hati yang lembek, loyo dan tidak berbobot. Maka menjadi semakin banyak buktidari prediksi Rasulullah di atas.Itu baru sekedar dilihat dari sisi moral. Kalau saja kita mau melihat secara lebih luas dandetail, niscaya kita akan semakin mengerti mengapa umat ini menjadi seperti buih yang tidakmampu membuat arus dan terjebak dalam krisis multi dimensional. Sisi ekonomi,perundangan, teknologi, pendidikan adalah bagian lain letak kelemahan umat, yang semakinmenambah ketidakmampuannya membuat arus peradaban dunia.

    Untuk menterapi virus tersebut, kita membutuhkan terapi yang disebut tarbiyah. Denganproses tarbiyah, insya Allah akan menambah berat timbangan dan membuat arus, sehinggakita mampu menghancurkan taghut.

    Solusi Islam

    Semua alasan tersebut menjadikan tarbiyah menjadi penting dan urgen. Kegagalan pendidikan(sekolah) dalam mencetak kader-kader umat dan bangsa, membuat kita bertanya. Apa yangsalah dengan system pendidikan kita?Pendidikan telah mengalami penyempitan makna sekadar menjadi pengajaran dan pelatihan.Pembinaan, tarbiyah, pendidikan tidak identik dengan pengajaran dan pelatihan. Pelatihan ituberurusan dengan praktik, dengan belajar melakukan. Pengajaran lebih kepada transferpengetahuan atau proses mengembangkan potensi intelektualitas. Sementara pendidikan,pembinaan dan tarbiyah adalah proses untuk menemukan dan kemudian mengaktualisasisegenap potensi diri manusia. Pembentukan karakter-karakter mulia manusia sepertiintegritas, tekad kuat, jujur, kerendahan hati, kesetiaan, keadilan, kesabaran, kesungguhan,lapang dada dan karakter mulia tidak lainnya mungkin dilakukan dengan pengajaran, ia hanya

    bisa dilakukan dengan pembinaan, pendidikan dan dilatih.Yang terlupakan oleh metode pendidikan dewasa ini adalah bahwa manusia tidak saja

    mempunyai fisik dan pikiran, tetapi juga mempunyai hati. Ini yang jarang atau bahkan tidakpernah disentuh dalam dunia pendidikan. Bahkan barangkali dipandang tidak ada hubunganantara fisik dan akal dengan hati. Bukankah ini cara memandang manusia secara keliru?

    Dibutuhkan suatu pendekatan yang komprehensif dalam mendidik umat. Hal terpenting yangharus menjadi perhatian pertama dalam mendidik umat adalah mengupayakan kebangkitanspiritual, kebangkitan ruhani, kehidupan hati, kebangkitan hakiki manusia dan perasaannya.Tidak cukup menjejali manusia dengan pengetahuan. Ia hanya akan menjadi orang yang tahu,punya pengetahuan. Tetapi kemauan seseorang untuk merealisasi pengetahuan menjadikarakter dan akhlaq diri tidak diperoleh dari pengajaran. Diperlukan wadah dan hati yang kuatdalam diri manusia yang akan diisi pengetahuan, agar bisa mendorongnya menjadi manusiayang mempunyai karakter luhur dan mulia.Penting untuk menengok kepada Guru Besar Kehidupan, Rasulullah saw, bagaimana beliaumampu mendidik dan membina generasi terbaik umat manusia yang pernah dilahirkan dimuka bumi ini. Yang kemudian dari mereka nantinya dua imperium adidaya kala itu, Romawidan Persi, bisa ditundukkan. Yang kemudian dari generasi ini memunculkan generasi yangmemperbarui peradaban dunia. Memuliakan kemanusiaan manusia dan mengeluarkan darikebinatangan manusia. Membebaskan manusia dari belenggu ikatan materi menuju ikatanketauhidan.

    Penting untuk disimak apa yang dilakukan oleh Rasulullah dalam membina dan mentarbiyahpara sahabatnya, yaitu bahwa Rasulullah membina dan mempersiapkan para sahabatnyadengan pembinaan yang menyentuh seluruh aspek kehidupannya: ruhani, jasmani dan fikiran.

    Dan untuk membina kekuatan ruhani, kekokohan jiwa, pancaran spiritual, sampai-sampaidibutuhkan waktu paling tidak 13 tahun. Sebelum akhirnya Rasul mengajarkan aspek-aspeklain dari kehidupan ini. Dilihat dari sudut pandang seperti ini, bukankah apa yang dilakukan

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    9/16

    oleh kebanyakan orang saat ini dalam mendidik umat menjadi terbalik?

    Para pengikut Rasulullah dibentuk dan diproses melalui Tarbiyah Islamiyah yangmerealisasikan ubudiyahnya hanya kepada Allah saja; ubudiyah yang meliputi itiqad, ibadahdan aturan yang benar-benar diterapkan dalam segala aktivitas hidup mereka. Prosesubudiyah seperti ini akan membersihkan jiwa, hati, dan spiritualitas mereka dari beriman

    kepada selain Allah dan meluruskan aktivitas mereka dari orientasi yang lain daripada Allahsemata-mata.Mengikuti apa yang pernah dilakukan oleh Rasul, kebangkitan kembali umat ini memerlukantarbiyah islamiyah. Model pembinaan yang komprehensif untuk membangkitkan umat dariketerpurukannya. Tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang mengandung arti kurang lebihpenjagaan, pengasuhan dan pendidikan. Tarbiyah Islamiyah adalah penjagaan, pengasuhandan pendidikan berasaskan Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Sumber-sumber ini adalahsumber-sumber rabbani. Dengan sumber inilah generasi sahabat dididik oleh Rasulullah SAWsehingga melahirkan generasi rabbani yang mendapat julukan dan pujian dari Allah: Kamuadalah sebaik-baik ummah yang dikeluarkan untuk manusia. Kamu menyuruh berbuatkebaikan, melarang berbuat kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah. (Ali Imran: 110)

    Tarbiyah ingin mewujudkan kondisi yang kondusif bagi manusia untuk dapat hidup di duniasecara lurus dan baik, serta hidup di akhirat dengan naungan ridho dan pahala Allah swt.Tarbiyah membentuk pribadi muslim yang mempunyai karakteristik: mempunyai aqidah yanglurus, ibadahnya benar, akhlak terpuji, fikiran yang kaya dengan ilmu, tubuh yang kuat,mampu berusaha untuk mencari rizki, mampu mengendalikan hawa nafsu dan mau melakukanmujahadah pada dirinya, memiliki waktu dengan teratur, urusan dan pekerjaannya ditata dandiatur dengan disiplin, dan bermanfaat bagi orang lain.

    Tarbiyah adalah proses penyiapan manusia yang shalih, agar tercipta suatu keseimbangandalam potensi, tujuan, ucapan, dan tindakannya secara keseluruhan. Keseimbangan potensiartinya kemunculan suatu potensi tidak boleh memandulkan potensi yang lain atau untukmemunculkan potensi yang satu dimandulkan potensi yang lain. Juga keseimbangan antarapotensi ruhani, jasmani, dan akal pikiran; keseimbangan antara keruhanian manusia dan

    kejasmaniannya.

    Tarbiyah mendorong seseorang untuk memiliki dinamika yang tinggi di seluruh kehidupannyabersama diri dan orang-orang yang ada disekitarnya, bahkan lingkungan alam sekitarnya.Tarbiyah istimewa karena mampu mengiringi fitrah manusia dalam menghadapi realitashidupnya di bumi dan alam materi.

    Tarbiyah islamiyah merupakan cara ideal berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secaralangsung (dengan kata-kata) atau tidak langsung (berupa keteladanan dan sarana yang lain),untuk memproses perubahan dalam diri manusia menjuju kondisi yang lebih baik. Secaraglobal tarbiyah islamiyah bertujuan membangun kepribadian Islam yang integral dalam segalasisi-sisinya, khususnya dalam sisi aqidah, ibadah, ilmu pengetahuan, budaya, akhlaq, perilaku,pergerakan, keoganisasian dan manajerial, sehingga seluruh kegiatan tarbiyah akanmengembangkan potensi ruhani, jasmani dan akal pikiran manusia.

    Coba cermati firman Allah yang menciptakan manusia beserta segala kehidupannya, di suratAli Imran 164: Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketikaAllah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yangmembacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkankepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu,mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Senada dengan ayat tersebutadalah surat Al Baqarah ayat 151: Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kamikepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayatKami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah(As Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. Atau ayat 2

    surat Al Jumuah: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang R asuldiantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka danmengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    10/16

    sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang yang nyata.

    Banyak sisi yang bisa dilihat dari membaca ayat-ayat di atas. Dari sisi tarbiyah islamiyah kitabisa mengambil makna bahwa sebelumnya kaum mukmin ini benar-benar tersesat. Merekamenuhankan batu-batu yang dianggapnya bisa memberikan kebaikan dan mencegahkeburukan dari mereka. Gaya hidup hedonisme orang Arab jahiliyah yang berkecenderungan

    kepada materialisme duniawi, tergambar dalam salah satu syair Tarafah pra Islam:Cari aku di kumpulan orang-orang, kau akan menemukan aku di sana

    Buru aku di kedai minuman, kau akan menangkapku di sanaDatangi aku di pagi hari, akan kuberi kau secangkir penuh anggur. Bila kau menolak, tolaklahsesukamu dan jadilah penghibur yang baik.

    Syair di atas menunjukkan kebiasaan minum orang Arab jahiliyah yang merupakan sumberkenikmatan. Kira-kira tidak berbeda dengan kebiasaan banyak orang jahiliyah masa kini.Kemudian diutuslah Rasul untuk membacakan ayat-ayat Allah, mensucikan jiwa mereka, danmengajarkan Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan apa yang belumdiketahui. Diutuslah Rasulullah untuk mentarbiyah, mendidik dan membina masyarakat arabjahiliyah. Mensucikan jiwa mereka, mengisi hati mereka, menguatkan ruhani, mengajarkankepada mereka ayat-ayat Allah, memutuskan ikatan-ikatan duniawi kemudian mengikatkankepada ikatan aqidah. Menumbuhkan perasaan takut kepada Tuhannya, perasaan rendah dihadapan Tuhan, hidup dengan ketinggian akhlaq.

    Dengan proses seperti inilah generasi terbaik umat ini dilahirkan. Melalui proses ini lahirlahummat yang akan menjadi dasar penyelesaian problematika kemanusiaan secara keseluruhan.Masalah manusia hari ini tidak akan dapat diurai dan dipecahkan kecuali kembali kepadaIslam. Dan Islam tidak akan dapat memainkan perannya kecuali jika terdapat pendukung yangkomitmen terhadapnya. Pendukung yang komit terhadap Islam tidak akan dapat diwujudkankecuali dengan pembinaan, dengan tarbiyah islamiyah.

    Model Tarbiah

    Pengertian tarbiah Islamiyah, sebagaimana telah disinggung di muka, adalah cara ideal dalamberinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (kata-kata) maupun secara tidaklangsung (keteladanan dan sarana lain), untuk memproses perubahan dalam diri manusiamenuju kondisi yang lebih baik. Secara global tarbiah Islamiah bertujuan membangunkepribadian Islam yang integral dari segala sisinya, khususnya sisi aqidah, ibadah, ilmupengetahuan, budaya, akhlaq, perlilaku, pergerakan, keorganisasian dan manajerial, sehinggaseluruh kegiatan tarbiah akan mengembangkan potensi ruhani, jasmani, dan akal manusia.Tujuan akhir tarbiah adalah menyiapkan seseorang untuk dapat mengemban tanggung jawabdawah dan menghadapi rintangan dalam dawah.

    Sasaran tarbiah

    Sasaran tarbiah untuk tingkat individu mencakup sepuluh point yaitu; salimul aqidah, setiapindividu dituntut untuk memiliki kelurusan aqidah yang hanya dapat diperoleh melaluipemahaman terhadap Al Quran dan As-SunnahShahihul ibadah, setiap individu dituntut untuk beribadah sesuai dengan petunjuk yangdisyariatkan kepada Rasulullah saw. Pada dasarnya, ibadah bukanlah ijtihad seseorang karenaibadah itu tidak dapat diseimbangkan melalui penambahan, pengurangan atau penyesuaiandengan kondisi kemjuan zaman.Matinnul khuluq, setiap individu dituntut untuk memiliki ketangguhan akhlaq/karaktersehingga mampu mengendalikan hawa nafsu dan syahwat.

    Qadirun alal kasbi, setiap individu dituntut untuk mampu menunjukkan potensi dankretivitasnya dalam dunia kerja.

    Mutsaqqaful fikri, setiap individu dituntut untyuk memiliki keluasan wawasan. Artinya, dia

    harus mampu memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan wawasan.Qawiyul jism, setiap individu dituntut untuk memliki kekuatan fisik melalui sarana-sarana yang

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    11/16

    dipersiapkan Islam.

    Mujahidun li nafsi, setiap individu dituntut untuk mengendalikan hawa nafsunya dan senatiasamengokohkan diri di atas hukum-hukum Allah melalui ibadah dan amal saleh. Artinya, iadituntut untuk berjihad melawan bujuk rayu setan yang menjerumuskan manusia padakejahatan dan kebatilan.

    Munadzam fi syuunihi, setiap individu dituntut mampu mengatur segala urusannya sesuaidengan keteraturan Islam. Pada dasarnya, setiap pekerjaan yang tidak teratur hanya akanberakhir pada kegagalan.Haritsun ala waqtihi, setiap individu dituntut untuk memelihara waktunya sehingga dia akanterhindar dari kelalaian. Dengan begitu, diapun akan mampu menghargai waktu orang lainsehingga dia tidak memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan kesia-siaan,baik untuk kehidupan dunia maupun akhiratnya. Tampaknya, tepat sekali apa yang dikatakanoleh ulama salaf bahwa waktu itu ibarat pedang. Jika ia tidak ditebaskan dengan tepat, ia akanmenebas diri kita sendiri.

    Nafiun li ghairihi, setiap individu menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain.

    Perangkat tarbiah

    Untuk merealisasikan sasaran dalam proses tarbiyah diperlukan berbagai sarana anatara lain;halaqoh, mabit, rihlah, mukhayyam, dan tatskif. Di antara beberapa sarana tarbiyyah tersebut,halaqoh merupakan sarana yang memiliki peran penting karena beberapa alasan;

    pertama,

    dalam tarbiah dengan system halaqoh ini didapatkan kearifan, kejelian, dan langsung di bawahasuhan seorang murabbi. Sehingga setiap kecenderungan dan perubahan yang terjadi segerabisa dipantau dan diarahkan oleh murabbi. Sedang programnya bersumber dari Kitabullah dansunnah rasul, dengan jadwal yang sudah diatur.

    Kedua,

    tarbiah melalui halaqoh merupakan tujuan yang terkandung dalam perangkat. Demikian itukarena penyiapan seorang individu secara islami, pematangan mentalitas, pemikiran, aqidah,dan perilaku merupakan aktivitas yang memerlukan kesinambungan dan kontinuitas,sekaligus menjadi tujuan abadi. Kendati sarana ini termasuk perangkat, namun karena kuatnyaketerkaitan dengan tujuan, mengharuskan system ini memiliki kontinyuitas.

    Ketiga,

    sepanjang perjalanan tarbiah, hanya sistem halaqoh yang mampu memantapkan prosespenyiapan individu islami secara integral. Oleh karenanya system ini harus tetap berlanjut,meski daulah islam telah berdiri karena ia yang akan menjadi penyuplai kebutuhanpemerintahan akan sumber daya manusia dengan proses yang baik.Keempat, taruhlah pemerintah dapat menguasai system pengajaran dan informasi, namunkeduanya tidak akan mampu mentarbiyah. Meskipun tarbiah yang integral, yang menanamkandalam jiwa sifat keutamaan, kesungguhan, dan kepekaan terhadap tanggung jawab memangberhubungan erat dengan proses pengajaran dan informasi.

    Kompetensi Tarbiah

    Diperlukan kajian yang komprehensif untuk mendorong terealisasikannya sasaran tarbiah,yang meliputi seluruh segi yang memungkinkan mencuatnya segala potensi kebaikan. Secara

    garis besar ada empat kelompok kajian, yaitu; dasar-dasar keislaman, pengembangan diri,dakwah dan pemikiran islam, serta social kemasyarakatan.

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    12/16

    Dasar-dasar keislaman mencakup al quran dan ulumul quran, hadist dan ulumul hadits,aqidah, fiqh, akhlaq, sirah dan kepribadian muslim. Pengembangan diri terdiri dari metodologiberfikir dan riset, belajar mandiri, rumah tangga muslim, manajemen, bahasa arab, kesehatandan kekuatan fisik, kependidikan dan keguruan. Dakwah dan pemikiran meliputi fiqh dakwah,sejarah dan peradaban umat, dunia islam kontemporer, pemikiran, gerakan dan organisasipembaharuan, islam dan kekuatan lawan. Dan social kemasyarakatan meliputi tata social

    kemasyarakatan, perundang-undangan, system politik dan hubungan internasional, ekonomi,seni dan budaya, iptek dan lingkungan, serta isu kontemporer social politik dakwah islam.

    Tarbiyah Melahirkan Mukmin Mujahid

    HIKMAH:

    Tarbiyah Islamiyah bukan sekadar membentuk seseorang

    itu menjadi mukmin untuk dirinya, beramal dan bertaqwa

    seorang diri sahaja. Tetapi ia juga bertujuanmelahirkan mukmin yang sedia berkhidmat, memberi

    sumbangan kepada Islam dan berjihad pada jalan Allah

    SWT.

    *******************************************************

    Rasulullah SAW mendidik para sahabatnya sehingga

    menjadi MUJAHID YANG KUKUH IMAN MEREKA, SENANTIASA

    BERSEDIA UNTUK BERKORBAN DAN BERJIHAD DI JALAN ALLAH.

    Apabila Islam berhajat kepada kerja dakwah, maka

    tampillah para da'i yang jujur, berani dan sabarmenyampaikan risalah Islam melalui lisan dan contoh

    yang baik. Apabila Islam memerlukan pengorbanan harta

    benda, maka tampillah sahabat yang mempunyai harta

    kekayaan menyerahkan harta benda mereka kepada

    Rasulullah SAW dengan penuh keredhaan tanpa bakhil,

    seperti Abu Bakar al-Siddiq, Umar al-Khattab, Osman

    Ibn Affan dan Abdul Rahman al-'Auf.

    Semua ini adalah PRIBADI YANG LAHIR HASIL DARIPADA

    TARBIYAH IMANIYAH YANG BERJALAN DI DALAM MADRASAHRASULULLAH SAW. Didikan Rasulullah SAW bukan untuk

    melahirkan ahli falsafah atau kumpulan sufi yang asyik

    dengan riadah ruhiyah semata-mata tanpa menghiraukan

    tipudaya musuh yang ingin menghancurkan Islam.

    Rasulullah SAW pernah menegur seorang lelaki yang

    ingin mengasingkan diri untuk beribadah dan

    meninggalkan jihad. Kata Rasulullah SAW kepada lelaki

    itu;

    "Jangan kamu lakukan demikian. Sesungguhnya tegak

    seseorang kamu di jalan Allah (berjihad) adalah lebih

    http://marwih.blogspot.com/2010/07/tarbiyah-melahirkan-mukmin-mujahid.htmlhttp://marwih.blogspot.com/2010/07/tarbiyah-melahirkan-mukmin-mujahid.htmlhttp://marwih.blogspot.com/2010/07/tarbiyah-melahirkan-mukmin-mujahid.htmlhttp://marwih.blogspot.com/2010/07/tarbiyah-melahirkan-mukmin-mujahid.html
  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    13/16

    utama daripada ia sembahyang dirumahnya selama 70

    tahun. Apakah kamu tidak suka Allah mengamponkan kamu

    serta memasukkan kamu ke dalam syurga? Berjihadlah

    pada jalan Allah. Sesiapa yang berperang pada jalan

    Allah di atas belakang unta , maka wajiblah baginya

    syurga" (Hadis riwayat At-Tarmizi).

    Hasan al-Banna pernah menyebutkan: "Jihad adalab fardu

    yang berjalan terus sampai hari kiamat."

    Sabda Rasuluilah SAW: "Barangsiapa mati padahal dia

    tidak berjihad dan tidak pernah berniat berjihad, maka

    matinya seperti mati jahiliyah."

    SERENDAH-REMDAH TINGKAT JIHAD ITU IALAH DENGAN CARAMEMBANTAH DI DALAM HATI, DAN SETINGGI-TINGGINYA IALAH

    PERANG FI SABILILLAH KARENA KEBENARAN. Di antara

    kedua-dua tingkatan itu terdapat cara-cara jihad yang

    lain seperti berjihad dengan lidah, berjihad dengan

    pena, berjihad dengan tangan dan bejihad dengan cara

    berani bercakap benar di hadapan raja yang zalim.

    SEMUA SIFAT DAN TINGKATAN JIHAD TERSEBUT AKAN LAHIR

    MELALUI PROSES TARBIYAH IMANIYAH, INSYA ALLAH.

    PROSES TARBIYAH MESTI BERTERUSAN

    Proses Tarbiyah lmaniyah mestilah berterusan, tidak

    boleh diabaikan atau dihentikan separuh jalan atau

    ditamatkan. Silibusnya mencakupi sepanjang hayat

    seorang muslim.

    Menurut Al Syekh Mustafa Masyur bahawa TARBIYAH DAN

    PEMBERSIHAN JIWA DIUMPAMAKAN SEPERTI MAKANAN DAN

    SIRAMAN BAGI POHON YANG DISEMAI ATAU DITANAM. Jika

    pohon tidak dibajai dan disirami sentiasa, maka iaakan layu dan kering. la akan terus hidup subur jika

    dibajai dan disirami. Demikianlah manusia. HIDUP

    SEBENARNYA BAGI INDIVIDU ATAU JAMAAH ADALAH KARENA

    ADANYA IMAN. Hidup manusia sebenarnya adalah hidup

    hatinya dengan keimanan bukan hidup jasad yang akan

    fana. Iman di dalam hati itulah yang akan melahirkan

    kehidupan yang bermakna. Hati perlu digilap selalu

    kerana ia mungkin berkarat. Rasuluilah SAW bersabda

    yang bermaksud:

    "Sesunggubnya hati manusia itu berkarat seperti

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    14/16

    berkaratnya besi. Sababat-sababat bertanya: Apakah

    pengilapnya wahai Rasulullah?. Rasulullah menerangkan:

    membaca Al Quran dan mengingati maut (mati).' (HR Al

    Baibaqi)

    lman yang berada dalam iiwa manusia sentiasa terdedah

    kepada kelunturan dan kelemahan kerana dijangkiti oleh

    berbagai penyakit seperti kesibukan urusan duniawi,

    dan lain-lain. Oleh itu kita perlu banyak memohon

    pertolongan kepada Allah SWT dengan sentiasa

    memperbaharui keimanan kita. Sabda Rasuluilah SAW:

    "Sesungguhnya iman itu boleb lusuh seperti lusuhnya

    pakaian, maka bendaklah kamu memobon doa kepada Allah

    SWT supaya diperbaharui keimanan itu di dalam jiwakamu.' (HR Al Hakim dan At Tabrani)

    FAKTOR KEJAYAAN TARBIYAH ISLAMIYAH

    Dr. Yusuf AI Qardhawi dalam bukunya, telah menjelaskan

    bahwa di sana ada BEBERAPA FAKTOR YANG MEMBANTU

    MENJAYAKAN TARBIYAH ISLAMIYAH, antaranya :

    1. Keyakinan sepenuhnya bahawa tarbiyah adalah

    satu-satunya wasilah yang paling berkesan untukmerubah masyarakat, melahirkan rijal don seterusnya

    mencapai kejayaan. Melalui tarbiyahlah Rasuluilah SAW

    berjaya membentuk generasi rabbani sebagai contoh yang

    sukar ditandingi. Jalan Tarbiyah adalah jalan yang

    jauh, jalan yang sukar dan jalan yang bertahap-tahap.

    Sedikit sekali yang mampu mengharungi jalan ini, tapi

    ianya satu-satunya jalan untuk sampai kepada kejayaan.

    2. Hanya Tarbiyah Islam yang mempunyai manhaj danmatlamat, lengkap dalam semua aspek dan jelas dari

    segi sumber, proses don perancangannya.

    3. Tarbiyah lslamiyah mampu mewujudkan suasana

    masyarakat yang harmoni. Suasana ini membantu setiap

    anggota masyrakat hidup secara Islam. Masyarakat

    dididik tentang cara memberi tunjuk ajar, cara

    bersimpati, memberi pertolongan dan sebagainya. Setiap

    anggota merasa sedikit dengan dirinya dan merasa

    banyak dengan sahabat. Dia merasa lemah bilabersendirian dan merasa kuat dengan berjemaah.

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    15/16

    4. Adanya pemimpin yang bersifat pendidik dengan

    fitrah yang Allah anugerahkan kepadanya. Pengetahuan

    dan pengalamannya menjadikan Tarbiyahnya lahir

    daripada hati sanubari yang bersih dan ikhlas kerana

    Allah SWT semata-mata. Setiap perkataan yang keluar

    dari hati akan masuk ke hati-hati yang lain tanpa

    sekatan. Perkataan yang hanya lahir dari lidah

    semata-mata tidak akan mampu melewati telinga pun.

    Perpatah ada menyatakan: "Orang yang kehilangan

    sesuatu benda nescaya ia tidak akan dapat

    memberikannya."

    5. Mempunyai pendidik-pendidik yang ikhlas, berwibawa

    dan beramanah mengikut jalan pemimpin agong MuhammadSAW. Tidaklah dimaksudkan pendidik di sini mereka

    yang keluar dari pusal-pusat pengajian tinggi dalam

    bidang tarbiyah atau pendidikan, dengan ijazah masters

    atau PhD. Yang dimaksud dengan pendidik di sini ialah

    MEREKA YANG MEMPUNYAI KEIMANAN YANG TINGGI, KEROHANIAN

    YANG KUAT, JIWA YANG BERSIH, KEMAUAN YANG KENTAL,

    SIMPATI YANG LUAS DAN KEWIBAWAAN YANG MEMBERI KESAN

    KEPADA ORANG LAIN. Dia mungkin seorang jurutera atau

    seorang pegawai biasa atau seorang peniaga atau

    seorang buruh yang tidak ada kaitan denganprinsip-prinsip atau sistem pendidikan.

    6. Menggunakan berbagai-bagai wasilah seperti

    kegiatan-kegiatan di dalam halaqat, usrah-usrah, dan

    katibah-katibah yang dijuruskan ke arah matlamat

    pembangunan insan muslim yang soleh dan sempurna.

    PENUTUP

    Menjadikan Islam sebagai satu alternatif penyelesaiankepada masalah umat manusia mestilah lahir daripada

    keyakinan yang berteraskan keimanan, bukan disebabkan

    kegagalan sistem sistem lain. Islam hanya boleh

    memainkan peranannya untuk menyelesaikan masalah

    manusia apabila ianya diambil secara syumul dalam

    bentuk konkrit.

    Oleh itu setiap pekerja (amilin) Islam mestilah

    dibentuk dan diproses berteraskan aqidah tauhid yang

    bersumberkan daripada Al Quran dan Sunnah RasulullahSAW. Islam tidak akan dapat dibangunkan tanpa rijal

  • 5/20/2018 DEFINISI TARBIYAH

    16/16

    (pahlawan). Rijal tidak dilahirkan tanpa melalui

    proses Tarbiyah. Dan Tarbiyah tidak akan memberi

    sebarang kesan tanpa penglibatan dan penghayatan yang

    bersungguh-sungguh daripada setiap individu. Adalah

    menjadi harapan dan keyakinan setiap muslim bahawa

    masa depan adalah milik Islam.

    *IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*

    Al-Hubb Fillah wa Lillah,

    Demikian sekilas tentang urgensi tarbiah islamiah, yang dari sana kita berharap kebangkitanumat akan menjadi kenyataan. Untuk merealisasikan kembali julukan indah yang pernahdiberikan kepada generasi sahabat, khairu ummah.

    Wallahu alam bisshawab