definisi rm

7/26/2019 Definisi Rm

http://slidepdf.com/reader/full/definisi-rm 1/22

REHABILITASI MEDIK

Oleh

Sutan Malik Maulana Syah.

0818011097

PREEPTOR

!". San#$t$ S% S&.K'R

SM' REHABILITASI MEDIK RS(D D". ABD(L MOELOEK

BA)DAR LAMP()*

OKTOBER +01+



REHABILITASI MEDIK

A. De,ini-i Rehailta-i Me!ik

Menurut WHO, Rehabilitasi Medik adalah ilmu pengetahuan kedokteran yang

mempelajari masalah atau semua tindakan yang ditujukan untuk mengurangi atau

menghilangkan dampak keadaan sakit, nyeri, cacat dan atau halangan serta

meningkatkan kemampuan pasien mencapai integrasi sosial.

Menurut Depkes, rehabilitasi adalah proses pemulihan untuk memperoleh fungsi

penyesuaian diri secara maksimal atau usaha mempersiapkan penderita cacat secara

fisik, mental, sosial dan kekaryaan untuk suatu kehidupan yang penuh sesuai dengan

kemampuan yang ada padanya. (Depkes R, !"#$%. &edangkan pelayanan Rehabilitasi

Medik adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan

oleh keadaan'kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui paduan interensi medis,

keterapian fisik dan atau rehabilitatie untuk mencapai kemampuan fungsi yang

optimal.



B. Ruan/ Lin/ku& Pelayanan Rehailita-i Me!ik !i Ruah Sakit

)elayanan Rehabilitasi Medik di Rumah &akit meliputi seluruh upaya kesehatan pada

umumnya, yaitu upaya promotif, preentif, kuratif, dan rehabilitatif.

!. *paya )romotif

)enyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan aktiitas yang tepat untuk

mencegah kondisi sakit

+. *paya preentif

dukasi dan penanganan yang tepat pada kondisi sakit' penyakit untuk mencegah dan

atau meminimalkan gangguan fungsi atau risiko kecacatan.

$. *paya kuratif

)enanganan melalui paduan interensi medik, keterapian fisik, dan upaya rehabilitatif

untuk mengatasi penyakit'kondisi sakit untuk mengembalikan dan mempertahankan

kemampuan fungsi.

-. *paya rehabilitatif

)enanganan melalui paduan interensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik dan

upaya rehabilitatif lainnya melalui pendekatan psikososioedukasiokupasiokasional

untuk mengatasi penyakit'kondisi sakit yang bertujuan mengembalikan dan

mempertahankan kemampuan fungsi, meningkatkan aktiitas dan peran serta'

partisipasi di masyarakat.



. 'il$-$,i Rehailita-i Me!ik

)elayanan Rehabilitasi Medik dilakukan dengan menjunjung filosofifilosofi berikut/

!. Rehabilitasi merupakan 0jembatan1 yang menjangkau perbedaan antara kondisi

tidak bergunaberguna, kehilangan harapan berpengharapan ( Rehabilitation is

a bridge spanning the gap between uselessness-usefulness, hopelessness –

hopefulness%

+. Rehabilitasi tidak hanya memperpanjang usia tapi juga menambah

makna'kualitas dalam hidup (rehabilitation is not only to add years to life but

also add life to years%.

D. Bentuk Pelayanan

2eberapa bentuk )elayanan Rehabilitasi Medik, antara lain/

!. Mengembalikan fungsi pasien pasca stroke

+. Mencegah kontraktur dan mengembalikan fungsi pasien pasca operasi dan patah

tulang.

$. &enam nafas sehat, senam hamil

-. Memberikan alat bantu jalan, ortesa, protesa, splint, korset, dll.

3. Melatih bicara dan gerak motorik anak dengan 4), autism, keterlambatan

perkembangan

5. Mengurangi nyeri, kaku diberbagai bagian tubuh.

6. Dan lainlain.



E. Tu#uan Rehailita-i

7dapun tujuan rehabilitasi medik adalah

!. Mengatasi keadaan'kondisi sakit melalui paduan interensi medic, keterapian

fisik, keteknisian medic dan tenaga lain yang terkait.

+. Mencegah komplikasi akibat tirah baring dan atau dampak penyakitnya yang

mungkin memba8a kecacatan.

$. Memaksimalkan kemampuan fungsi, meningkatkan aktifitas dan partisipasi

pada difabel.

-. Mempertahankan kualitas hidup dan mengupayakan kehidupan yang

berkualitas.

'. Ti Rehailita-i Me!ik

9im rehabilitasi medik dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu /

!. Dokter rehabilitasi medik sebagai ketua tim yang menyusun program rehabilitasi.

+. )era8at rehabilitasi, melakukan positioning yang benar, untuk mencegah komplikasi

sarta memperpendek masa pemulihan. :atihan buang air besar'kecil, aktiitas sehari

hari, transfer, mobilisasi bersama fisioterapis dan terapi okupasi dilakukan di bangsal

$. ;isioterapist, memeriksa dan mengealuasi gangguan motorik dan sensorik yang

mempengaruhi fungsi dan menyesuaikan program fisioterapi secara indiidu sesuai

keadaan pasien.

-. Okupational 9erapist, memeriksa, mengealuasi dan menyusun program yang

berhubungan dengan 7ktiitas <ehidupan &eharihari (7<&% misalnya cara makan,

menulis, berpakaian, membersihkan diri sendiri, dll.



3. )ekerja sosial medik, mengadakan penilaian terhadap kebutuhan penderita dan

keluarganya selama dira8at, di rumah dan di masyarakat serta sumber daya yang

dipunyainya.

5. Speech therapist (terapi 8icara% yaitu mengealuasi masalahmasalah komunikasi.

6. )sikologi, mengealuasi keadaan psikologi penderita secara tuntas, termasuk

keluarganya.

#. Ortotik prostetik, mengealuasi dan mengadakan alatalat bantu yang telah

disesuaikan guna memperbaiki aktiitas.

". )enderita dan keluarga, melengkapi tim rehabilitasi. Diskusi yang memadai mengenai

penyakit dan deficit neurologic adalah penting untuk mengetahui gangguan

fungsional yang sebenarnya.

!=. Rohani8an

*. *an//uan 'un/-i

Menurut WHO 9ingkatan gangguan fungsi dapat dikategorikan sebagai berikut/

Impairment , bila ada gangguan fisik atau organ tubuh seperti luka otak, orgam mata

atau organ telinga rusak, atau anggota tubuh tertentu lumpuh, yang menyebabkan

bagian tersebut terganggu.

Disability, akibat adanya impairment mengakibatkan gangguan fungsi sehingga

berkurangnya kemampuan fisik

Handicap, akibat impairment dan disability maka, hubungan sosial ataupun

kegiatan sosial masyarakat mengalami hambatan.



2ertitik tolak dari kerangka pemikiran upaya rehabilitasi fisik tersebut maka,

penanganan bersifat komprehensif, sehingga layanan rehabilitasi dapat diartikan

sebagai upaya terkoordinasi yang bersifat medik, sosial, edukasi dan kekaryaan

untuk melatih sesseorang kearah tercapainya kemampuan fungsional semaksimal

mungkin, dan menjadikan indiidu sebagai anggota masyarakat yang bers8asembada

dan berguna. *paya rehabilitasi fisik merupakan upaya medik untuk mencegah

terjadinya impairment, disability, dan handicap dengan memanfaatkan kemampuan

yang ada.

H. Pelayanan !ala Rehailita-i Me!ik

• )elayanan ;isioterapi

7dalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada indiidu dan atau

kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi

tubuh seoanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara

manual, peningkatan gerak, peralatan, pelatihan fungsi dan komunikasi.

• )elayanan 9erapi Wicara

7dalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada indiidu dan atau

kelompok untuk memulihkan dan mengupayakan kompensasi ' adaptasi fungsi

komunikasi, bicara dan menelan dengan latihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi

• )elayanan 9erapi Okupasi7dalah bentuk pelayanan yang ditujukan kepada indiidu dan atau kelompok

untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan fungsi atau mengupayakan

kompensasi'adaptasi untuk aktifitas sehartihari, produktifitas dan 8aktu luang

melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi.

• )elayanan Ortotis )rostetis



7dalah salah satu bentuk pelayanan keteknisian medic yang ditujukan kepada

indiidu untuk merancang, membuat dan mengepas alat bantu guna pemeliharaan

dan pemulihan fungsi , atau pengganti anggota gerak.

I. P"in-i& Rehailita-i

Menurut Harsono (!""5%, ada beberapa prinsip rehabilitasi, yaitu /

!. Rehabilitasi dimulai sedini mungkin, bahkan segera sejak dokter melihat penderita

untuk pertama kalinya.

+. 9idak ada seorang pun yang boleh berbaring lebih lama dari yang diperlukan, karena

dapat mengakibatkan komplikasi.

$. Rehabilitasi merupakan terapi multidisipliner terhadap seorang penderita

-. ;aktor yang terpenting adalah kontinuitas pera8atan

3. )erhatian untuk rehabilitasi diutamakan kepada sisa kemampuan yang masih dapat

diperbaiki dengan latihan

5. ;ungsi lain rehabilitasi adalah pencegahan serangan berulang

6. )enderita merupakan subjek rehabilitasi, bukan sekedar objek.

P"in-i& &"in-i& !a-a" ke/iatan "ehailita-i anak

7da beberapa prinsip dasar kegiatan rehabilitasi anak berkebutuhan khusus,

diantaranya/

1. Ditin#au !a"i tu#uan "ehailita-i

9ujuan rehabilitasi bagi anak berkebutuhan khusus adalah agar mereka mampu



mengikuti pendidikan dengan baik, atau agar mereka mampu melaksanakan fungsi

sosial secara 8ajarn dalam kehidupan masyarakat. *ntuk me8ujudkan tujuan

rehabilitasitersebut, prinsip dasar kegiatan rehabilitasi adalah/

a. )rinsip menyeluruh

<egiatan rehabilitasi dilakukan secara menyeluruh atau lengkap, baik pada

aspek fisik, psikhis, sosial maupun ketrampilan (total care concept

rehabilitation%. &eorang anak yang mengalami amputasi, sedini mungkin

ditangani bidang rehabilitasi medic tidak terbatasl kepada mempercepat

penyembuhan lukapenguatan ptot, tetapi juga pembuatan kaki palsu,

mempersiapkan mental agar yang bersangkutan menerima alat tersebut, melatih

ketrampilan sesuai dengan kemampuan yang ada, dsb.

b. )rinsip pelayanan segera atau pelayanan dini

)elayanan rehabilitasi dilakukan mulai sejak usia dini atau segera setelah

diketahui kebutuhan rehabilitasi yang diperlukan masingmasing anak.

c. )rinsip prioritas

<ondisi kesehatan atau kecacatan yang menimbulkan rasa sakit dapat

mengganggu setiap aktiitas anak, maka kegiatan rehabilitasi medik bagi anak

yang memerlukan, perlu didahulukan'mendahului kegiatan rehabilitasi yang lain.

pada kasuskasus tertentu yang memerlukan pelayanan segera, perlu

memperoleh prioritas dalam rehabilitasi.



d. <egiatan berpusat pada anak

<egiatan rehabilitasi yang dilakukan, lebih banyak memberikan

kesempatan kepada anak'peserta didik untuk mencoba sendiri,

memecahkan masalahnya sendiri serta melakukan latihan sendiri, sudah tentu

setelah mereka memperoleh penjelasan secukupnya dari proider.

e. )rinsip konsisten

&etiap kegiatan rehabilitasi didasarkan pada program yang telah disiapkan

sebelumnya, dan diealuasisetiap kemajuan yang dicapai anak'peserta didik

secara konsisten.

f. )rinsip efektiitas dan penghargaan

Memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan dan kemajuan

kemampuan anak'peserta didik.

g. )rinsip pentahapan.

7rtinya bah8a kegiatan rehabilitasi dimulai dari kegiatan yang minimal (kecil,

sederhana, mudah% sampai pada yang maksimal (luas, besar, sukar%, baik yang

berhubungan dengan bentuk, sifat maupun hasil yang diharapkan.

h. )rinsip kesinambungan, berulang dan terus menerus.



7rtinya kegiatan terapi agar mencapai hasil maksimal perlu dilakukan

berkesinambungan, berulangulang, terus menerus. >adi tidak berhenti sebelum

terlihat hasilnya yang lebih baik, menjadi bertambah meningkat kemampuannya,

menjadi berkurang kesulitan dan hambatannya, dsb.

i. )rinsip terintegrasi

)elaksanaan kegiatan rehabilitasi tidak selalu terpisah dengan kegiatan proses

belajar mengajar dalam suatu bidang studi tertentu, misalnya ketrampilan,

olahraga, )M), agama, kesenian, dsb.

+. Ditin#au !a"i #eni- !an a2a kelainan

a. Orientasi pada pengembalian fungsi

<egiatan rehabilitasi dilakukan dengan berorientasi pada pengembalian fungsi.

&etiap anak berkelainan memiliki dampak primer tertentu sesuai dengan jenis

kecacatannya. Dampak primer tersebut sedapat mungkin dikembalikan

fungsinya, dan jika tidak mungkin dialihkan pada fungsi organ tubuh yang

lain'ketrampilan tertentu yang dapat menggantikan fungsi organ yang

berkelainan. Misalnya/ tunanetra, dampak primer tidak dapat melihat,

kegiatan rehabilitasi di bidang pendidikan dengan tulisan braille, peragaan

dengan bendy yang dapat diraba, dsb. 7nak tunadaksa jenis folio, dampak

primer ambulasi terbatas, kegiatan rehabilitasi melatih penggunaan kursi roda,

kruk, brace, dsb.

b. )insip indiidualisasi



<egiatan rehabilitasi berorientasi pada ketidakmampuan dan kemampuan setiap

anak'peserta didik. )elaksanaan kegiatan rehabilitasi diperlukan pendekatan

indiidual.

c. Orientasi pada jenis kecacatan dan kasus

7da kegiatan rehabilitasi yang dapat dilakukan secara kelompok berdasarkan

atas jenis kecacatan, macam kasus, tingkat kelas, kelompok usia, dsb. Misanya/

semua anak tunanetra memerlukan latihan orientasi dan mobilitas, semua anak

tunarungu memerlukan latihan komunikasi, semua anak tuna grahita dan

tunadaksa memerlukan latihan 7D:, dsb

3. Ditin#au !a"i kea&uan &elak-ana 4 &"$5i!e" 6

a. )rinsip kerja tim

)ekerjaan rehabilitasi dilakukan oleh suatu tim yang masingmasing bekerja

sesuai dengan profesi dan kemampuannya. <erjasama yang baik entar anggota

tim rehabilitasi akan sangat menentukan keberhasilan program rehabilitasi.

b. )rinsip kerja atas dasar profesi.

9idak semua anggota tim rehabilitasi memiliki profesi yang sama, itulah

sebabnya bekerja atas dasar profesi akan lebih mampu mengurangi resiko

kesalahan, di samping itu juga akan memperbesar efektiitas kerja. &ebelum

kegiatan rehabilitasi dimulai, terlebih dahulu difahami batasbatas ke8enangan

masingmasing dan disusun pembagian togas secara tertulis atas dasar



kesepakatan pihakpihak yang tergabung dalam tim rehabiliasi yang ada di

sekolah masingmasing.

9indakan konsultatif dan penyelenggaraan pertemuan tim rehabilitasi secara

periodik perlu ditempuh di setup sekolah, demi kelancaran kegiatan rehabilitasi

dan menghindari kesalahan dalam memberikan pelayanan rehabilitasi yang

dapat menimbulkan parahnya permasalahan atau kecacatan yang disandang

oleh anak'peserta didik yang memperoleh pelayanan.

&eluruh program rehabilitasi berada di ba8ah tanggung ja8ab ketua tim yang

dibantu oleh tiga ahli di bidang medik, social psikologis dan ketrampilan.

Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh beberapa pelaksana rehabilitasi

sesuai dengan kemamputan dan ke8enangannya.

9indakan rujukan ke ahlinya perlu dilakukan oleh para guru dan petugas

rehabilitasi lainnya, agar anak segera terpecahkan permasalahannya. Dalam hal

ini perlu disertai administrasi seperlunya (buku rujukan%.

. Ditin#au !a"i te&at% aktu !an -a"ana "ehailita-i

a. )rinsip integritas

<egiatan rehabilitasi pada dasarnya dapat dilakukan secara bersainasama,

kecuali rehabilitasi ketrampilan sebaiknya dilakukan setelah anak'peserta didik

selesai mengikuti rehabilitasi medik dan sosial. Misalnya anak tunanetra untuk

mengikuti latihan ketrampilan massage, sebaiknya setelah menguasai orientasi

mobilitas, tidak sakit, dan setelah memiliki motiasi untuk bekerja bidang

keahlian massage.



)insip ini juga menggariskan bah8a pelaksanaan rehabilitasi juga dapat

dilakukan bersamasama saat penyafnpaian materi bidang studi tertentu di

sekolah.

b. )rinsip kelu8esan tempat dan 8aktu

9empat pelaksanaan rehabilitasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan raja,

terkecuali pada kasuskasus tertentu. Misalnya operasi ortopedi harus dilakukan

di rumah sakit.

c. )rinsip kesederhanaan

&arana rehabilitasi diutamakan yang sederhana, mudah didapat, murah harganya

dan disesuaikan dengan kemampuan lembaga'sekolah, kecuali pada kasuss

kasus tertentu, seperti alat bantu untuk mendengar, alat bantu untuk melihat,

prothese, dsb.

d. )rinsip keterlibatan orangtua dan masyarakat 7rtinya kegiatan rehabilitasi perlu

menyertaka orangtua atau pembina asrama atau masyarakat, baik dalammelakukan pelatihan, penga8asan dan pembinaan anak, mengingat jumlah

8aktu anak kesehariannya lebih banyak di rumah atau diasrama.

definisi rm

Documents