data dan informasi bumdesa dan bumdesa bersama di … · rekapitulasi profil badan usaha milik desa...

99
PUSDATIN

Upload: dinhmien

Post on 18-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PUSDATIN

PUSDATIN

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR DIAGRAM vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 7

1.3. Ruang Lingkup 7

1.4. Metodologi 8

1.4.1. Pengumpulan Data 8

1.4.2. Pengolahan Data 8

1.4.3. Analisis Data dan Penyajian Informasi 9

1.5. Tim Penyusun 12

1.6. Sistematika Penulisan 12

BAB II GAMBARAN UMUM 14

2.1. Profil Provinsi Kalimantan Barat 14

2.1.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan

Demografis 14

2.1.2. Legalitas Pembentukan 18

2.2. Profil Kabupaten Bengkayang 19

2.2.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan

Demografis 19

2.2.2. Legalitas Pembentukan 22

2.3. Profil Kecamatan Bengkayang 23

PUSDATIN

iii

2.4. Profil Kecamatan Ledo 29

2.5. Profil Kecamatan Sanggau Ledo 34

2.6. Profil Kecamatan Monterado 39

BAB III BUM DESA : PENYANGGA EKONOMI DESA 45

3.1. BUM Desa di Kecamatan Bengkayang 49

3.1.1. BUM Desa Nangun Sebalo 49

1. Profil BUM Desa 50

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 51

3. Legalitas Hukum 52

4. Unit Usaha 53

5. Potensi Desa 53

6. Kendala/Permasalahan 54

3.1.2. BUM Desa Bani Amas 55

1. Profil BUM Desa 56

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 56

3. Legalitas Hukum 56

4. Unit Usaha 56

5. Potensi Desa 56

6. Kendala/Permasalahan 57

3.2. BUM Desa DI Kecamatan Ledo 57

3.2.1. BUM Desa Lesabela 57

1. Profil BUM Desa 58

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 59

3. Legalitas Hukum 61

4. Unit Usaha 61

5. Potensi Desa 61

6. Kendala/Permasalahan 62

3.2.2. BUM Desa Serangkat 63

PUSDATIN

iv

1. Profil BUM Desa 64

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 65

3. Legalitas Hukum 65

4. Unit Usaha 66

5. Potensi Desa 66

6. Kendala/Permasalahan 67

3.3. BUM Desa Lembang 68

1. Profil BUM Desa 68

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 69

3. Legalitas Hukum 69

4. Unit Usaha 69

5. Potensi Desa 70

6. Kendala/Permasalahan 71

3.4. BUM Desa Monterado 72

1. Profil BUM Desa 73

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa 74

3. Legalitas Hukum 75

4. Unit Usaha 75

5. Potensi Desa 75

6. Kendala/Permasalahan 77

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 78

4.1. Kesimpulan 78

4.2. Saran 79

DAFTAR PUSTAKA 81

LAMPIRAN 83

PUSDATIN

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 16

Tabel 2.2. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Kecamatan

di Kabupaten Bengkayang Tahun 2015 21

Tabel 2.3. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa

di Kecamatan Bengkayang Tahun 2015 25

Tabel 2.4. Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid

dan Guru per Desa di Kecamatan Bengkayang Tahun 2015 26

Tabel 2.5. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa

di Kecamatan Ledo Tahun 2015 31

Tabel 2.6. Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid

dan Guru per Desa di Kecamatan Ledo Tahun 2015 32

Tabel 2.7. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa

di Kecamatan Sanggau Ledo Tahun 2015 36

Tabel 2.8. Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid

dan Guru per Desa di Kecamatan Sanggau Ledo

Tahun 2015 37

Tabel 2.9. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa

di Kecamatan Monterado Tahun 2015 41

Tabel 2.10. Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid

dan Guru per Desa di Kecamatan Monterado Tahun 2015 42

Tabel 3.1. Rekapitulasi Jumlah BUM Desa per Kabupaten

di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017 47

Tabel 3.2. Rekapitulasi BUM Desa per Kecamatan di Kabupaten

Bengkayang Keadaan Maret 2017 48

Tabel 3.3. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Nangun Sebalo 52

PUSDATIN

vi

Tabel 3.4. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Lesabela 60

Tabel 3.5. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Serangkat 65

Tabel 3.6. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Lembang 69

Tabel 3.7. Susunan Pengurus / Pengelola BUM Desa Karya Bersama 74

Tabel 4.1. Rekapitulasi Profil Badan Usaha Milik desa (BUM Desa)

Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat

Keadaan Maret 2017 80

PUSDATIN

vii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1. Siklus Pengolahan Data 9

Diagram 1.2. Diagram Alir Penyusunan Buku Data dan Informasi

BUM Desa dan BUM Desa Bersama

di Kawasan Transmigrasi 11

PUSDATIN

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tenda-tenda Pengunjung di Bukit Jamur Kabupaten

Bengkayang 22

Gambar 2.2. Kantor Kecamatan Bengkayang 29

PUSDATIN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Barat 84

Lampiran 2 Peta Administrasi Kabupaten Bengkayang 85

Lampiran 3 Peta Administrasi Kecamatan Bengkayang 86

Lampiran 4 Peta Administrasi Kecamatan Ledo 87

Lampiran 5 Peta Administrasi Kecamatan Monterado 88

Lampiran 6 Peta Administrasi Kecamatan Sanggau Ledo 89

PUSDATIN

1

1 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

RPJMN 2015–2019 yang memuat Nawacita (9 Agenda Strategi

Prioritas Presiden), Nawacita ketiga yang berbunyi Membangun Indonesia

dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka

negara kesatuan" menjadi roh atau spirit Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Berdasarkan Nawa Cita tersebut

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,

menelurkan sembilan prioritas komponen atau kegiatan yang disebut Nawa

Kerja, untuk menangani permasalahan maupun meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di desa, daerah tertinggal dan

transmigrasi.

Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi merupakan

manifestasi untuk perkembangan suatu Kota atau Provinsi. Selain itu

pembangunan transmigrasi juga adalah merupakan upaya untuk

mempercepat pembangunan kawasan-kawasan yang masih tertinggal guna

meningkatkan kesejahteraan transmigran dan penduduk lokal sekitar.

Pembangunan transmigrasi dilaksanankan berbasis pada kawasan yang

memiliki keterkaitan dengan daerah sekitarnya dalam membentuk suatu

kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah melalui pembangunan

dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan

transmigrasi dan sekitarnya.

Dalam membangun dan mengembangkan kawasan transmigrasi

dibutuhkan pengembangan ekonomi wilayah yang berdampak kepada

kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan potensi desa, berdasarkan hal

tersebut tahun 2017 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

PUSDATIN

2

2 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

dan Transmigrasi mempunyai salah satu program prioritas Badan Usaha

Milik Desa (BUM Desa) di samping 3 program lainnya, yakni One Village One

Product (Satu Desa Satu Produk), Embung Desa, dan Sarana Olahraga.

Melalui BUM Desa, masyarakat desa didorong untuk mengelola ekonomi

secara otonom. Kehadiran BUM Desa harus mampu menampung,

mengkonsolidasi, dan mewadahi kegiatan usaha ekonomi desa.

Desa saat ini memiliki berbagai permasalahan ekonomi seperti

rendahnya penguasaan lahan dan skala usaha yang relatif kecil bahkan

cenderung subsisten, akses pendanaan yang terbatas dan cenderung

erpola ijo , kura g e iliki akses pasar da ilai ta ar ya g re dah,

kurang memiliki pengetahuan mengenai cara produksi yang baik, sarana

dan prasarana belum mendukung input produksi, proses produksi, dan

pasca produksi. Hadirnya BUM Desa dalam hal ini menjadi jawaban atas

permasalahan-permasalahan tersebut, yang diharapkan mampu menjadi

motor penggerak ekonomi desa. Program BUM Desa sendiri merupakan

amanat dari Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa, seperti

disebutkan (Pasal 87) bahwa: (1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik

Desa yang disebut BUM Desa; (2) BUM Desa dikelola dengan semangat

kekeluargaan dan kegotongroyongan, dan (3) BUM Desa dapat menjalankan

usaha di bidang ekonomi dan/ atau pelayanan umum sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Selanjutnya terkait pengelolaan BUM Desa, diatur dalam Peraturan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor

4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan

Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. Tujuan dari Pendirian BUM Desa

adalah sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan

pedesaan dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam

PUSDATIN

3

3 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

merencanakan dan mengelola pembangunan perekonomian desa.

Disamping itu pendirian BUM Desa ini mempunyai sasaran yaitu

terlayaninya masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi

produktif serta tersedianya beragam media usaha dalam mengurangi dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Badan Usaha Milik Desa (BUM

Desa) mempunyai 4 (empat) tujuan utama yaitu:

1. Meningkatkan perekonomian desa;

2. Meningakatkan Pendapatan Asli Desa (PAD);

3. Meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan

masyarakat;

4. Meningkatkan pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa,

pemberi bantuan untuk masyarakat miskin melaui hibah, bantuan

sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan melalui APBDes

(Anggaran Pendapatan Belanja Desa).

Dalam rangka mengoptimalkan program dan kegiatan pembangunan

dan pemberdayaan masyarakat desa, Kementerian Desa Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menetapkan empat kegiatan

unggulan / prioritas pembangunan desa yang meliputi:

[1] Pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) atau Produk

Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dalam rangka

meningkatkan skala ekonomi berbasis teknologi dan inovasi atau

yang sering disebut dengan One Village One Product (OVOP);

[2] BUM Desa dengan fokus pada tujuan untuk meningkatkan

kapasitas manajemen, perluasan akses pasar, peningkatan skala

ekonomi, bantuan permodalan, penciptaan iklim usaha kondusif,

dan penyediaan sarana prasarana pasca panen;

[3] Pembangunan Embung; dan

PUSDATIN

4

4 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

[4] Pembangunan Sarana Olahraga Desa (SORGA Desa).

Desa adalah entitas utama suatu bangsa yang secara riil berlaku

sebagai pasar dalam pengertian bahwa desa adalah pasar yang besar

karena sebagian besar penduduk saat ini masih tinggal di desa, meski

dengan proporsi yang kian mengecil dengan daya beli yang rendah.

Kontrakondisi yang sekarang terjadi adalah desa ditikam oleh pasar yang

isa di yataka dala a straksi: produse ara g pri er, ko su e

ara g seku der/tertier . Arti ya di si i terjadi pe yedota eko o i se ara

sistematis, hasil penjualan tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup.

Hadirnya BUM Desa dalam hal tersebut menjawab permasalahan

ketiadaan kepemilikan sumberdaya di desa berikut dengan aturan mainnya.

Program BUM Desa sendiri merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2014 tentang Desa, seperti disebutkan (Pasal 87) bahwa: (1) Desa

dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa; (2) BUM

Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan asas / nilai kegotong-

royongan, dan (3) BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi

dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan. Kemudian, keberadaan BUM Desa telah diatur dalam Peraturan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4

Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan

Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.

Dalam konteks pelaksanaan tata aturan tentang Desa, program BUM

Desa merupakan organisasi ekonomi desa yang berperan menopang beban

untuk menggerakkan aktivitas ekonomi di desa dengan mengusung

semangat kolektivitas, pemerataan dan solidaritas sosial. Eksistensi BUM

Desa dan BUM Desa Bersama sebagai Lumbung Ekonomi Desa dinilai

mampu menjadi pilar dan lokomotif pengembangan ekonomi di pedesaan

PUSDATIN

5

5 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

yang hilirnya mengarah pada peningkatan pendapatan masyarakat dan

Pendapatan Asli Desa (PADes).

BUM Desa diharapkan mampu menjadi lumbung ekonomi di desa

yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan lembaga

komersial (commercial institution). BUM Desa sebagai lembaga sosial harus

berpihak pada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam

penyediaan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial

bertujuan mencari keuntungan (profit) melalui penawaran barang dan jasa

ke pasar. BUM Desa sebagai badan hukum dibentuk berdasarkan tata

perundang-undangan yang berlaku, dan sesuai kesepakatan yang terbangun

di masyarakat desa. Oleh karenanya, bentuk BUM Desa dapat beragam di

setiap desa karena disesuaikan dengan karakteristik lokal, potensi,

sumberdaya masing-masing desa.

BUM Desa adalah instrumen yang dinilai mampu menjaga

keseimbangan antara kegiatan ekonomi privat yang dilakukan masyarakat

dan koperasi serta adanya keterlibatan negara. Sasarannya adalah

membuat perekonomian masyarakat desa lebih terstruktur dan

bermatabat. Maka, pendirian BUM Desa bukan hanya mengusung social

oriented (berorientasi sosial) namun juga mengandung harapan untuk

menggerakkan bussiness oriented (memiliki prinsip dasar bisnis).

Pengelolaan BUM Desa dan BUM Desa Bersama lebih lanjut diatur dalam

Peraturan Daerah / Desa.

Sebuah inspirasi yang saat ini sangat dominan adalah pendirian BUM

Desa yang dapat dikelola langsung oleh masyarakat desa. Aspirasi tersebut

tidak dapat serta merta langsung terlaksana, dibutuhkan pembahasan yang

menyangkut kepentingan dan kebutuhan masyarakat antara BPD dan

Pemerintah Desa melalui Musyawarah Desa untuk mengambil kesepakatan

PUSDATIN

6

6 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

dan kebijakan bersama. BUM Desa dan BUM Desa Bersama yang mayoritas

terbentuk sebagai respon atas penetapan Peraturan Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015

tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan

Usaha Milik Desa dapat menjadi kepercayaan baru masyarakat desa dengan

rasa semangat membangun desa dan kemandirian.

Dalam konteks pembangunan desa di Indonesia, terutama di luar

Pulau Jawa, transmigrasi sebagai strategi pembangunan dan

pengembangan wilayah yang original di Indonesia telah memberikan

contoh yang khas atas konsep pembangunan desa dan kawasan perdesaan.

Program migrasi penduduk tersebut merupakan pendekatan

pengembangan masyarakat berbasis kawasan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yang harus sesuai dengan kearifan lokal yang

ada. Program transmigrasi telah terbukti dapat memberikan kontribusi

dalam pengembangan wilayah dengan membentuk pusat pertumbuhan

atau desa baru hingga pemekaran daerah.

Teori pusat pertumbuhan yang mendasari pembangunan transmigrasi

menyebutkan adanya interaksi antara daerah inti dan tepi (core and

peripheri interaction). Hal itu menggambarkan bahwa pembangunan

kawasan transmigrasi diharapkan dapat terintegrasi dengan pembangunan

desa-desa sekitar. Tidak cukup hanya dari aspek pembangunan fisik, namun

yang paling penting justru upaya pemberdayaan masyarakat untuk

mencapai perilaku masyarakat yang produktif, efisien, berwawasan luas,

peduli lingkungan dan berfikiran modern.

Pada Tahun Anggaran 2017, Pusat Data dan Informasi sebagai unit

yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pengelola dan penyedia data dan

informasi serta penyelenggara sistem informasi dan sumberdaya

PUSDATIN

7

7 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

informatika menyediakan data dan informasi BUM Desa dan BUM Desa

Bersama di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Provinsi

Kalimantan Barat.

1.2. Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa

Bersama di Kawasan Transmigrasi adalah tersedianya data dan informasi

yang dapat memudahkan masyarakat dan para pemangku kepentingan

untuk memahami keberadaan BUM Desa dan BUM Desa Bersama yang

berada di Kawasan Transmigrasi.

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup dari penyampaian data dan informasi BUM Desa dan

BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang,

Provinsi Kalimantan Barat adalah:

1. Profil Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Profil Wilayah

Kabupaten Bengkayang dan Profil Wilayah Kecamatan yang

memiliki BUM Desa maupun BUM Desa Bersama;

2. Profil dan Deskripsi BUM Desa maupun BUM Desa Bersama di

Kabupaten Bengkayang secara luas.

1.4. Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan data dan informasi

BUM Desa dan BUM Desa Bersama di kawasan transmigrasi Kabupaten

Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:

1.4.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu:

[1] Pengumpulan data sekunder dari unit teknis serta melalui

koordinasi dengan instansi terkait, khususnya Badan Pusat

PUSDATIN

8

8 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Statistik untuk memperoleh data Provinsi Dalam Angka (PDA),

Kecamatan Dalam Angka (KDA), Daerah Dalam Angka (DDA).

Koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen. PPMD) dilakukan untuk

memperoleh data rekapitulasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama

di Indonesia Tahun 2016 dan Buku Petunjuk Praktis Pembentukan

dan Pengelolaan BUM Desa serta Undang-Undang dan peraturan

yang berkaitan dengan BUMDesa dan BUM Desa Bersama.

[2] Validasi sekaligus verifikasi data di lapangan / daerah yakni ke

BUM Desa maupun BUM Desa Bersama yang berkedudukan di

desa-desa yang masuk dalam delineasi kawasan transmigrasi.

1.4.2. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan tiga langkah utama yakni

input, proses (pengolahan), dan output.

PUSDATIN

9

9 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Diagram 1.1.

Siklus Pengolahan Data

Sumber: https://wawanlaksito.wordpress.com/2011/02/27/22/

Keterangan

Input : Dalam langkah ini data input disiapkan dalam beberapa

bentuk yang sesuai untuk keperluan pengolahan.

Bentuk tersebut akan bergantung pada pengolahan

mesin.

Proses : Pada langkah ini data input diubah, dan biasanya

dikombinasikan dengan informasi yang lain untuk

menghasilkan data dalam bentuk yang lebih dapat

digunakan. Langkah pengolahan ini biasanya meliputi

sederet operasi pengolahan dasar tertentu.

Output : Pada langkah ini hasil-hasil dari pengolahan

sebelumnya dikumpulkan. Bentuk data output

tergantung pada penggunaan data tersebut untuk

pengolahan selanjutnya.

1.4.3. Analisis Data dan Penyajian Informasi

Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data secara

deskriptif yaitu menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan

seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi meliputi grafik,

tabel, persentase, frekuensi, diagram, dll. Penyajian data dapat

dijadikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun untuk menarik

kesimpulan dan pengambilan tindakan kebijakan. Diagram Alir

PUSDATIN

10

10 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Penyusunan Buku Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa

Bersama di Kawasan Transmigrasi tertera dalam Diagram 1.2. sebagai

berikut.

PUSDATIN

11

11 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Diagram 1.2.

Diagram Alir Penyusunan Buku Data dan Informasi

BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Data BUMDesa dan BUM Desa

Bersama, Data BUM Desa di

Kawasan Transmigrasi (KTM), Peta

Delineasi KTM

RPJMN 2015-2019

Keterangan:

: Input

: Proses

: Output

Identifikasi Data

Kawasan

Transmigrasi (KTM)

Pengolahan Data

1. Rekapitulasi Data BUM Desa dan BUM Desa

Bersama di Indonesia;

2. Data BUM Desa dan BUM Desa Bersama di

Kawasan Transmigrasi (KTM);

3. Identifikasi Sebaran BUM Desa di Desa di

Kawasan Transmigrasi.

Data Tabuler

Integrasi

Peta Tematik

Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa

Bersama di Kawasan Transmigrasi

PDA, DDA,

KCA

PUSDATIN

12

12 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

1.5. Tim Penyusun

Tim Penyusun Buku Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa

Bersama di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2017, terdiri dari :

- Pengarah : Helmiati, SH, M.Si

- Penanggung Jawab : Ir. Elly Sarikit, MM

- Tim Penyusun :

1. Ria Fajarianti, SE, MM

2. Anton Tri Susilo, BE, SE

3. Esti Afriyani, S.Sos

4. Andre Triyudha Syahputra, SH

5. Jesisca Putri Andriani Nugroho, S.Kom

6. Ifan Hani Triono, S.Kom

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Buku Data dan Informasi BUM Desa dan BUM

Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Provinsi

Kalimantan Barat Tahun 2017 sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan secara umum kegiatan penyusunan data dan informasi

BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi meliputi latar

belakang kegiatan penyusunan buku data dan informasi, ruang lingkup,

pembahasan tujuan, metodologi dan sistematika penulisan yang digunakan

dalam penyusunan data dan informasi Bum Desa dan Bum Desa Bersama di

Kawasan Transmigrasi.

PUSDATIN

13

13 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Bab II Gambaran Umum

Menampilkan informasi Profil Provinsi Kalimantan Barat, Profil

Kabupaten Bengkayang, Profil Kecamatan Bengkayang, Profil Kecamatan

Ledo, Profil Kecamatan Sanggau Ledo dan Profil Kecamatan Monterado yang

terdapat BUM Desa maupun BUM Des Bersama.

Bab III BUM Desa ; Penyangga Ekonomi Desa

Membahas mengenai Profil Bum Desa, Profil Bum Desa Bersama, Unit

usaha yang meliputi kegiatan usaha, potensi serta kendala dan permasalahan.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Merumuskan kesimpulan berdasarkan sajian data dan informasi serta

saran.

PUSDATIN

14 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Profil Provinsi Kalimantan Barat

2.1.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan

Demografis

Propinsi Kalimantan Barat secara geografis terletak di bagian

barat pulau Kalimantan atau di antara garis 2°08 LU serta 3°05 LS serta

di antara 108°0 BT dan 114°10 BT pada peta bumi. Berdasarkan letak

astronomis yang spesifik ini maka, daerah Kalimantan Barat tepat

dilalui oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 0°) tepatnya di atas Kota

Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kalimantan Barat

adalah salah satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta

diiringi kelembaban yang tinggi. Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa

wilayah Kalimantan Barat termasuk salah satu Provinsi di Indonesia

yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara

Bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan dengan posisi ini, maka

daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya Provinsi di

Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk

masuk dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara

Kalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara

Pontianak - Entikong - Kuching (Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar

400 km dan dapat ditempuh sekitar enam sampai delapan jam

perjalanan. Secara administratif, batas-batas wilayah Provinsi

Kalimantan Barat adalah :

o Utara : Sarawak (Malaysia)

o Selatan : Laut Jawa & Kalimantan Tengah

o Timur : Kalimantan Timur

PUSDATIN

15 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

o Barat : Laut Natuna dan Selat Karimata

Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan

daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53

persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini

membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km

dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur. Dilihat dari besarnya wilayah,

maka Kalimantan Barat termasuk Provinsi terbesar keempat setelah

pertama Irian Jaya (421.891 km2), kedua Kalimantan Timur (202.440

km2) dan ketiga Kalimantan Tengah (152.600 km2).

Dilihat dari luas menurut Kabupaten/kota, maka yang terbesar

adalah Kabupaten Ketapang (35.809 km2 ata 24,39 persen) kemudian

diikuti Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20.33 peresen), dan Kabupaten

Sintang (21.635 km atau 14,74 persen), sedangkan sisanya tersebar

pada 9 (sembilan) kabupaten/kota lainnya. Secara umum, daratan

Kalimantan Barat merupakan dataran rendah dan mempunyai ratusan

sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yang menghampar dari

Barat ke Timur sepanjang Lembah Kapuas serta Laut Natuna/Selat

Karimata. Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur

gambut dan hutan mangrove. Luas wilayah dan populasi penduduk per

Kabupaten tertera pada Tabel 2.1. berikut.

PUSDATIN

16 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Tabel 2.1

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015

NO KABUPATEN/

KOTA

LUAS AREA JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN

PENDUDUK

PER KM (KM²) (%) JIWA (%)

1 Kab. Sambas 6.394,70 4,36% 523.115 10,92% 82

2 Kab. Bengkayang 5.397,30 3,68% 238.610 4,98% 44

3 Kab. Landak 9.909,10 6,75% 357.608 7,47% 36

4 Kab. Pontianak 1.276,90 0,87% 251.775 5,26% 197

5 Kab. Sanggau 12.857,70 8,76% 444.596 9,28% 35

6 Kab. Ketapang 31.240,74 21,28% 475.985 9,94% 15

7 Kab. Sintang 21.635,00 14,74% 396.392 8,28% 18

8 Kab. Kapuas Hulu 29.842,00 20,33% 245.998 5,14% 8

9 Kab. Sekadau 5.444,30 3,71% 193.391 4,04% 36

10 Kab. Melawi 10.644,00 7,25% 195.999 4,09% 18

11 Kab. Kayong Utara 4.568,26 3,11% 105.477 2,20% 23

12 Kab. Kubu Raya 6.985,20 4,76% 545.409 11,39% 78

13 Kota Pontianak 107,8 0,07% 607.618 12,69% 5.637

14 Kota Singkawang 504 0,34% 207.601 4,33% 412

KALIMANTAN BARAT 146.807,00 100,00% 4.789.574 100,00% 33

Sumber : Provinsi Kalimantan Barat Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015

berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk berjumlah sekitar 4,789 juta jiwa.

Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat sebesar 146.807 Km atau lebih

besar dari Pulau Jawa, maka kepadatan penduduk Kalimantan Barat

baru sekitar 33 Jiwa per km². Kondisi ini tentunya kurang

menguntungkan dalam rangka percepatan pembangunan wilayah

khususnya menyangkut pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dengan

segala potensi dan keragamannya. Persebaran penduduk Kalimantan

Barat tidak merata antar wilayah kabupaten/kota, kecamatan,

desa/kelurahan, maupun antar wilayah kawasan pantai bukan pantai

atau perkotaan dan perdesaan. Misalnya daerah pesisir yang

PUSDATIN

17 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

mencakup Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten

Pontianak, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten

Kubu Raya dan Kota Singkawang yang dihuni oleh hampir 49 persen

dari total penduduk Kalimantan Barat dengan kepadatan mencapai 41

jiwa. Sebaliknya tujuh kabupaten lain (bukan pantai) selain Kota

Pontianak secara rata-rata tingkat kepadatan penduduknya relatif

lebih jarang. Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas wilayah 29.842 km

atau sekitar 20,33 persen dari luas wilayah Kalimantan Barat hanya

dihuni rata-rata 8 (delapan) jiwa per km², sedangkan Kota Pontianak

yang luasnya kurang dari satu persen (107,80 km2) dihuni oleh sekitar

607.618 jiwa, rata-rata sekitar 5.637 jiwa per km².

Faktor yang merupakan ciri umum bagi suatu daerah dataran

rendah di daerah tropis adalah suhu udara yang relatif panas atau

tinggi, sedangkan khusus daerah Provinsi Kalimantan Barat suhu yang

tinggi ini diikuti pula dengan kelembaban udara yang tinggi.

Berdasarkan catatan empiris dari Stasiun Meteorologi Supadio Kubu

Raya yang meliputi Stasiun Meteorologi (SM) Supadio Pontianak, SM

Maritim Kota Pontianak, SM Pangsuma Putussibau, SM Paloh Sambas,

SM Susilo Sintang, SM Nanga Pinoh Melawi dan Stasiun Klimatologi

Siantan Kabupaten Pontianak, umumnya suhu udara di daerah Kalbar

cukup normal namun bervariasi, yaitu rata-rata sekitar 24,8 C sampai

dengan 28,3 C. Selama tahun 2015, temperatur udara di Kalimantan

Barat maksimum mencapai 33,8 C. yang terjadi di stasiun meteorologi

Pengsuma Putussibau Kab. Kapuas Hulu pada bulan Juli 2015.

Sementara itu, temperatur minimum tercatat 22,3 C yang terjadi di

stasiun meteorologi Susilo Kabupaten Sintang pada bulan Januari

2015. Pada umumnya, kecepatan angin di Kalimantan Barat dari

PUSDATIN

18 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

beberapa stasiun meteorologi, sepanjang bulan ditahun 2015, secara

rata-rata 1 hingga 7 knot/jam sedangkan maksimum tercatat sebesar

30 knot/jam terjadi di stasiun meteorologi Kabupaten Kubu Raya pada

bulan Oktober 2015.

Pada tahun 2015, rata-rata curah hujan bulanan tertinggi terjadi

di Stasiun Meteorologi Nanga Pinoh Kabupaten Melawi pada bulan

November 659,3 mm dan terendah terjadi di Stasiun Meteorologi

Rahadi Usman Kabupaten Ketapang yaitu pada bulan Agustus 2015

sekitar 1,3 mm. Banyaknya hari hujan tertinggi tercatat di Stasiun

Meteorologi Paloh Kabupaten sambas bulan Januari sebanyak 31 hari

dan jumlah hari hujan terendah terjadi pada Agustus di Stasiun

Klimatologi Rahadi Usman Ketapang sebanyak 1 hari.

2.1.2. Legalitas Pembentukan

Pada tahun 1956, Pemerintah Pusat bersama DPR mencabut

UU Darurat No 2 Tahun 1953, dengan mensahkan UU No 25 Tahun

1956 tentang Pembentukan Daerah Daerah Otonom

Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur

(Lembaran Negara Nomor 65 Tahun 56). Berdasarkan UU No 25 tahun

1956 tersebut, Kalimantan Barat secara Yuridis telah menjadi Provinsi

yang otonom. Undang – Undang tersebut berlaku secara efektif mulai

tanggal 1 Januari 1957 berdasarkan Putusan Menteri Dalam Negeri

No.Des.52/10/50 tanggal 12 Desember 1956. Namun, berdasarkan

pertimbangan kelengkapan Kepemerintahan di Kalimantan Barat, baru

terbentuk tanggal 28 Januari 1957 secara lengkap, yang di tandai

dengan adanya Kepala Daerah, terbentuknya DPRD Peralihan, dan

Dewan Pemerintahan Daerah, maka HUT Provinsi Kalimantan Barat

adalah tanggal 28 Januari 1957. Selanjutnya HUT Pemerintah

PUSDATIN

19 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Provinsi Kalimantan Barat di peringati tanggal 28 Januari setiap

tahunnya.

Tonggak penting pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat

ditandai dengan Serah Terima Gubernur Kalimantan Milano kepada

tiga orang Residen Pejabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat ,

Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur di Banjarmasin tanggal 10

Januari 1957. Pejabat Gubernur Kalimantan Barat pada masa itu

adalah Residen Adji Pangeran Afloes.

2.2. Profil Kabupaten Bengkayang

2.2.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan

Demografis

Kabupaten Bengkayang secara geografis merupakan salah satu

Kabupaten yang terletak di sebelah utara Provinsi Kalimantan Barat.

Se ara astro o is, Ka upate Be gkaya g terletak di ° Li ta g

Utara sa pai ° Li ta g Utara da ° Bujur Ti ur

sa pai ° Bujur Ti ur. Seda gka erdasarka posisi

administratif, batas-batas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah

sebagai berikut:

o Utara : Kabupaten Sambas, dan Serawak (Malaysia Timur)

o Selatan : Kabupaten Pontianak

o Timur : Kabupaten Landak, dan Kabupaten Sanggau

o Barat : Kota Singkawang, dan Laut Natuna

Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Bengkayang

adalah sebesar 5.396,30 Km² atau sekitar 3,68 persen dari total luas

wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Asal nama Bengkayang ialah

diambil dari nama sungai kecil yang dikenal dengan nama sungai

Bengkayang yang mengalir dan berujung ke sungai sebalo (di pinggir

PUSDATIN

20 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Pasar Teratai Bengkayang). Ada juga menurut orang tua zaman dahulu

yang saat ini masih hidup, nama Bengkayang diambil dari Bangkai.

Keberadaan Kota Bengkayang bermula dari kedatangan warga China

pekerja tambang emas di Monterado yang sengaja diundang Sultan

Sambas pada tahun 1678 M. Setelah beberapa tahun bekerja sebagai

pekerja tambang emas di Monterado, sebagian dari mereka ada yang

mengembara ke bengkayang dan sebagian pulang ke negeri asalnya

daratan Tiongkok. Sementara itu, jauh sebelum warga China datang ke

Bengkayang, sudah ada penduduk asli yakni Suku Dayak yang

bermukim di pedalaman Bengkayang. Dengan demikian diperkirakan

Bengkayang berdiri tahun 1688 M.

Pada Tahun Anggaran 1982/1983 Kabupaten Bengkayang

merupakan lokasi kawasan transmigrasi, hal ini terdapat pada realisasi

penempatan transmigran umum Pelita III, lokasi yang ditempatkan

antara lain di Kecamatan Bengkayang, Kecamatan Sanggau Ledo dan

Kecamatan Monterado. (Sumber: Statistik Transmigrasi Indonesia Pelita III T.A

1979/1980 S/D T.A 1983/1984 Biro Perencanaan, Departemen Transmigrasi dan PPH,

1998.) Mulai dari tahun 1991 s.d 1999 berangsur-angsur permukiman

transmigrasi/desa transmigrasi di Kecamatan tersebut diserahkan

kepada Pemerintah Daerah. (Sumber: Permukiman Transmigrasi yang sudah

diserahkan kepada Pemerintah Daerah sejak Pra Pelita sampai dengan Kabinet

Reformasi T.A 1999/2000 Dalam Angka. Dit Bina Sosial Budaya, Ditjen Bina

Masyarakat Transmigrasi, Departemen Transmigrasi dan Permukiman Perambah

Hutan, 1999).

Berdasarkan data BPS, hasil proyeksi penduduk di Kabupaten

Bengkayang tahun 2015 adalah sebesar 238.610 jiwa yang tersebar di

17 Kecamatan. Jika jumlah penduduk dirinci menurut kecamatan maka

jumlah penduduk yang paling besar berada di Kecamatan Bengkayang

PUSDATIN

21 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan

Suti Semarang. Namun demikian, dilihat dari kepadatan penduduknya,

Kecamatan Sungai Raya memiliki tingkat kepadatan paling tinggi, yaitu

sebesar 253 jiwa per km², sedangkan Kecamatan Siding memiliki

tingkat kepadatan paling rendah, yaitu sebesar 11 jiwa per km².

Berikut data luas wilayah dan jumlah penduduk yang terdapat di

Kabupaten Bengkayang tahun 2015 pada tabel 2.2 dibawah ini :

Tabel 2.2

Luas wilayah dan Jumlah Penduduk per Kecamatan

di Kabupaten Bengkayang Tahun 2015

NO KECAMATAN LUAS AREA

JUMLAH

PENDUDUK KEPADATAN

PENDUDUK

PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)

1 Sungai Raya 75,85 1,41% 19.195 8,04% 253

2 Capkala 46,35 0,86% 8.332 3,49% 180

3 Sungai Raya Kepulauan 394 7,30% 22.400 9,39% 57

4 Samalantan 420,5 7,79% 20.913 8,76% 50

5 Monterado 291 5,39% 26.490 11,10% 91

6 Lembah Bawang 188 3,48% 5.946 2,49% 32

7 Bengkayang 167,04 3,10% 28.981 12,15% 173

8 Teriak 231,51 4,29% 13.812 5,79% 60

9 Sungai Betung 205,95 3,82% 9.754 4,09% 47

10 Ledo 481,75 8,93% 11.011 4,61% 23

11 Suti Semarang 280,84 5,20% 4.953 2,08% 18

12 Lumar 275,21 5,10% 6.292 2,64% 23

13 Sanggau Ledo 392,5 7,27% 12.215 5,12% 31

14 Tujuh Belas 221 4,10% 12.106 5,07% 55

15 Seluas 506,5 9,39% 20.156 8,45% 40

16 Jagoi Babang 655 12,14% 9.591 4,02% 15

17 Siding 563,3 10,44% 6.463 2,71% 11

JUMLAH 5.396,30 100,00% 238.610 100,00% 44

Sumber : Kabupaten Bengkayang Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

PUSDATIN

22 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Salah satu objek wisata yang tersohor di Kabupaten

Bengkayang, Kalimantan Barat adalah Bukit Jamur.

Keindahan view dari puncak bukit ini kerap disandingkan dengan

puncak Mahameru di Jawa Timur. Bukit ini berada di Desa Belangko,

sekitar 6 kilometer dari pusat kota Kabupaten Bengkayang. Warga

setempat menyebut bukit ini Gunung Batu karena memang di sana

banyak terdapat bongkahan batu besar. Selain pemandangan yang

indah, terutama sunrise dan sunset, pengunjung juga bisa melihat

wilayah Malaysia dari puncak bukit karena Bengkayang berbatasan

langsung dengan Sarawak, Malaysia.

Gambar 2.1.

Tenda-tenda Pengunjung di Bukit Jamur Kabupaten Bengkayang

Sumber: https://www.otonomi.co.id/foto/orbit/foto-bukit-jamur-

terkenal-keindahannya-di-kabupaten-bengkayang-.html

2.2.2. Legalitas Pembentukan

Pada masa Pemerintahan Republik Indonesia, menurut

Undang-Undang Nomor 27. Tahun 1959 tentang penetapan Undang-

Undang Darurat No. 3 tahun 1953 mengenai pembentukan Daerah

Tingkat II di Kalimantan Barat (Lembaran Negara RI Nomor 72 tahun

1959, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1980), terbentuklah

Kabupaten Sambas. Wilayah Pemerintahan Kabupaten Sambas ini

mencakup seluruh wilayah Kabupaten Bengkayang. Dengan terbitnya

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1999 tentang pembentukan Daerah

PUSDATIN

23 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Tingkat II Bengkayang, secara resmi mulai tanggal 20 april 1999,

Kabupaten Bengkayang terpisah dari Kabupaten Sambas. Selanjutnya,

pada tanggal 27 April 1999, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi

Daerah mengangkat Bupati Bengkayang pertama yang dijabat oleh Drs.

Jacobus Luna. Pada waktu itu, wilayah Kabupaten Bengkayang ini

meliputi 10 Kecamatan. Keberadaan Undang-Undang Nomor 12 tahun

2001 tentang pembentukan Pemerintahan Kota Singkawang

mengakibatkan Kabupaten Bengkayang dimekarkan kembali dengan

melepas 3 Kecamatan yang masuk ke dalam wilayah Pemerintahan

Kota Singkawang sehingga tersisa 7 Kecamatan. Kemudian, pada tahun

2002, Kabupaten Bengkayang kembali bertambah menjadi 10

Kecamatan dengan pembentukan 3 Kecamatan baru, yaitu Kecamatan

Monterado, Kecamatan Teriak, dan Kecamatan Suti Semarang. Pada

awal tahun 2004, dari 10 Kecamatan yang ada tersebut, Kabupaten

Bengkayang dimekarkan lagi menjadi 14 Kecamatan dengan 4

Kecamatan barunya yaitu Kecamatan Capkala, Kecamatan Sungai

Betung, Kecamatan Lumar dan Kecamatan Siding. Pada tahun 2006,

dari 14 Kecamatan dimekarkan kembali menjadi 17 Kecamatan. Tiga

Kecamatan yang baru terbentuk adalah Kecamatan Sungai Raya

Kepulauan, Kecamatan Lembah Bawang, dan Kecamatan Tujuh Belas.

2.3. Profil Kecamatan Bengkayang

Secara geografis, Kecamatan Bengkayang terletak pada

° Li ta g Utara sa pai ° Li ta g Utara da °

Bujur Ti ur sa pai ° Bujur Ti ur. Se ara ad i istratif,

batas wilayah Kecamatan Bengkayang adalah:

o Utara : Kecamatan Lumar, dan Kecamatan Ledo

o Selatan : Kabupaten Landak

PUSDATIN

24 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

o Timur : Kecamatan Suti Semarang, dan Kecamatan Teriak

o Barat : Kecamatan Sungai Betung

Luas wilayah Kecamatan Bengkayang adalah sebesar 167,04

km² atau sekitar 3 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang.

Jumlah desa yang masuk wilayah Kecamatan Bengkayang adalah 4

desa dan 2 kelurahan. Dilihat menurut luasnya, luas wilayah desa yang

paling besar di Kecamatan Bengkayang adalah Desa Bhakti Mulya

dengan luas wilayah sebesar 35,05 km2 atau sekitar 20,98 persen dari

total luas Kecamatan Bengkayang sedangkan luas desa yang paling

kecil adalah Kelurahan Bumi Emas dengan luas wilayah hanya 4,38

km2 atau sekitar 2,62 persen dari seluruh luas wilayah Kecamatan

Bengkayang. Pada awal berdirinya Kabupaten Bengkayang yaitu pada

tahun 1999, berdasarkan data BPS jumlah desa di Kecamatan

Bengkayang sebanyak 17 desa.

Pada tahun 2001, sebanyak 7 desa menjadi wilayah Kecamatan

Teriak yang merupakan Kecamatan hasil pemekaran Kecamatan

Bengkayang. Selanjutnya, pada tahun 2004 sebanyak 4 desa menjadi

wilayah Kecamatan Sungai Betung yang juga merupakan pemekaran

Kecamatan Bengkayang. Pada tahun 2004 sebanyak 2 desa

ditingkatkan statusnya dari desa menjadi kelurahan. Dengan demikian,

jumlah desa yang masuk wilayah Kecamatan Bengkayang sejak akhir

tahun 2004 adalah 4 desa dan 2 kelurahan, 4 desa tersebut antara lain

Desa Tirta Kencana, Desa Bhakti Mulya, Desa Bani Amas, dan Desa

Setiabudi.

Jumlah penduduk Kecamatan Bengkayang pada akhir tahun

2015 adalah sebanyak 28 981 jiwa. Apabila dirinci menurut jenis

kelamin, jumlah penduduk laki-laki ada sebanyak 15 092 jiwa dan

PUSDATIN

25 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

jumlah penduduk perempuan ada sebanyak 13 889 jiwa. Kepadatan

penduduk yang ada di Kecamatan Bengkayang adalah sebanyak 173

jiwa per kilometer persegi. Dilihat menurut desa, yang memiliki tingkat

kepadatan penduduk paling tinggi adalah Desa Bumi Emas dengan

kepadatan penduduk sebesar 2.875 jiwa per kilometer persegi

sedangkan yang paling rendah tingkat kepadatannya penduduknya

adalah Desa Bhakti Mulya dengan tingkat kepadatan penduduk

sebesar 58 jiwa per kilometer persegi. Dilihat dari rasio jenis kelamin,

secara umum di Kecamatan Bengkayang, jika terdapat 100 perempuan

maka maka terdapat juga 109 laki-laki. Dari rasio jenis kelamin

tersebut, dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Bengkayang pada

tahun 2015 penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan

penduduk perempuan. Berikut data luas wilayah dan jumlah penduduk

per Desa yang terdapat di Kecamatan Bengkayang tahun 2015 pada

tabel 2.3 dibawah ini :

Tabel 2.3

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa

di Kecamatan Bengkayang Tahun 2015

Sumber : Kecamatan Bengkayang Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

NO DESA LUAS AREA JUMLAH PENDUDUK

KEPADATAN

PENDUDUK

PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)

1 Bhakti Mulya 35,05 20,98% 2.040 7,04% 58

2 Tirta Kencana 43,11 25,81% 2.860 9,87% 66

3 Bumi Emas 4,38 2,62% 12.592 43,45% 2.875

4 Bani Amas 25,7 15,39% 2.148 7,41% 84

5 Setia Budi 29,15 17,45% 2.369 8,17% 81

6 Sebalo 29,65 17,75% 6.972 24,06% 235

JUMLAH 167,04 100,00% 28.981 100,00% 173

PUSDATIN

26 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Salah satu faktor penting dalam pembangunan adalah

peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada melalui

pendidikan. Indikator pembangunan pendidikan dapat dilihat dari

ketersediaan fasilitas pendidikan yang ada. Pada tahun 2015 di

Kecamatan Bengkayang, terdapat 7 unit Taman Kanak-Kanak, 20 unit

Sekolah Dasar, 8 unit Sekolah Menengah Pertama, 6 unit Sekolah

Mengengah Atas, dan 2 unit Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah

murid selama tahun ajaran 2014/2015 adalah sebanyak 4318 siswa

untuk tingkat SD, 1910 siswa untuk tingkat SMP, sebanyak 2216 siswa

untuk tingkat SMA, dan sebanyak 489 siswa untuk SMK. Tenaga guru

272 orang, SMP sebanyak 152 orang, guru SMA sebanyak 165 orang,

dan guru SMK sebanyak 53 orang. Terlihat bahwa fasilitas sekolah di

Kecamatan Bengkayang cukup memadai. Berikut data fasilitas

pendidikan per Desa yang terdapat di Kecamatan Bengkayang tahun

2015 pada tabel 2.4 dibawah ini :

Tabel 2.4

Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid dan Guru per Desa di Kecamatan Bengkayang

Tahun 2015

NO DESA TK SD/ALIYAH SMP/MTs

GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU

1 Bhakti Mulya - - - 2 285 21 - - -

2 Tirta Kencana - - - 3 366 37 - - -

3 Bumi Emas 3 - - 6 1.937 102 4 1.053 79

4 Bani Amas - - - 1 136 9 - - -

5 Sebalo 2 - - 4 1.122 65 3 857 61

6 Setia Budi - - - 4 472 38 1 152 12

JUMLAH 5 - - 20 4.318 272 8 2.062 152

PUSDATIN

27 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

NO DESA SMA/MA SMK

GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU

1 Bhakti Mulya - - - - - -

2 Tirta Kencana - - - - - -

3 Bumi Emas 3 949 77 - - -

4 Bani Amas - - - - - -

5 Sebalo - 1.267 88 2 489 53

6 Setia Budi 3 - - - - -

JUMLAH 6 2.216 165 2 489 53

Sumber : Kecamatan Bengkayang Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Bengkayang semakin

membaik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, terdapat 1 unit rumah

sakit, puskesmas sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 3

unit, puskesmas keliling darat sebanyak 1 unit, poskesdes sebanyak 6

unit. Tenaga dokter yang yang berpraktek di Kecamatan Bengkayang

ada sebanyak 5 orang, perawat sebanyak 14 orang, dan bidan

sebanyak 11 orang. Namun demikian, petugas kesehatan yang ada

belum tersebar di desa-desa yang ada. Pembangunan di bidang

kesehatan masih perlu ditingkatkan sehingga derajat kesehatan

masyarakat dapat semakin baik.

Pertanian merupakan penopang utama perekonomian di

Kecamatan Bengkayang, berdasarkan data BPS (Kecamatan

Bengkayang Dalam Angka Tahun 2016) luas panen tanaman padi

tahun 2015 di Kecamatan Bengkayang adalah sebesar 2.274 hektar

dimana sebesar 1.754 hektar adalah komoditi padi sawah dan 520

hektar adalah komoditi padi ladang. Produksi tanaman padi pada

tahun 2015 mencapai 6.056 ton dimana untuk padi sawah sebesar

5.013 ton dan padi ladang sebesar 1.043 ton. Produktivitas tanaman

padi pada tahun 2015 mencapai 26,63 kwintal per hektar dimana

PUSDATIN

28 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

untuk komoditi padi sawah produktivitasnya mencapai 28,58

kwintal/hektar dan komoditi padi ladang produktivitasnya mencapai

20,06 kwintal/hektar.

Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis

komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk tanaman jagung pada

tahun 2015 sebesar 477 hektar dengan produksi sebesar 1.681 ton

sedangkan untuk komoditi ubi kayu luas panen sebesar 33 hektar dan

produksinya sebesar 587 ton untuk komoditi ubi kayu. Produktivitas

tanaman jagung pada tahun 2015 mencapai 35,24 kwintal/hektar dan

tanaman ubi kayu mencapai 178,02 kwintal/hektar. Komoditi tanaman

perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Bengkayang adalah

karet dan kemiri. Luas tanaman karet di Kecamatan Bengkayang pada

tahun 2015 adalah sebesar 2.654 hektar dengan produksi sebesar

1.193 ton. Selain karet dan kemiri, komoditi tanaman perkebunan yang

cukup menonjol adalah tanaman kelapa sawit. Luas penanaman untuk

jenis tanaman ini adalah sebesar 159 hektar dengan produksi sebesar

29 ton.

Untuk sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan

kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak babi

dengan populasi sebanyak 2.598 ekor. Jenis unggas yang paling banyak

diternakkan adalah ayam buras dengan populasi sebanyak 7.948 ekor.

Di Kecamatan Bengkayang terdapat beberapa Badan Usaha Milik Desa

(BUM Desa), yaitu Desa Bani Amas terdapat 1 BUM Desa dan Desa

Setiabudi terdapat 1 BUM Desa.

PUSDATIN

29 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Gambar 2.2.

Kantor Kecamatan Bengkayang

Sumber:http://1.bp.blogspot.com/Kantor+Camat+Bengkayang

2.4. Profil Kecamatan Ledo

Se ara geografis, Ke a ata Ledo terletak pada °

Li ta g Utara sa pai de ga ° Li ta g Utara da °

Bujur Timur sampai dengan 109°5 Bujur Ti ur. Se ara

administratif, batas wilayah Kecamatan Ledo adalah:

o Utara : Kabupaten Sambas

o Selatan : Kecamatan Suti Semarang

o Timur : Kecamatan Sanggau Ledo

o Barat : Kecamatan Lumar

Luas wilayah Kecamatan Ledo adalah sebesar 481,75 km² atau

sekitar 8,93 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang. Pada

awal berdirinya Kabupaten Bengkayang, Kecamatan Ledo membawahi

sebanyak 21 desa. Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2002 tentang

pembentukan Kecamatan Suti Semarang, sebanyak 4 desa masuk

menjadi wilayah Kecamatan Suti Semarang. Pada tahun 2004,

sebanyak 5 desa yang sebelumnya masuk wilayah Kecamatan Ledo

mengalami pemekaran menjadi wilayah Kecamatan Lumar. Dasar

PUSDATIN

30 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

pembentukan Kecamatan Lumar adalah Perda Nomor 4 tahun 2004.

Sejak tahun 2004, Kecamatan Ledo terbagi dalam 12 desa. Desa-desa

tersebut antara lain Desa Lesabela, Desa Semangat, Desa Serangkat,

Desa Rodaya, Desa Dayung, Desa Jesape, Desa Lomba Karya, Desa

Sidai, Desa Seles, Desa Tebuah Morong, Desa Suka Damai, dan Desa

Suka Jaya.

Luas wilayah desa yang paling besar di Kecamatan Ledo adalah

Desa Seles dengan luas wilayah sebesar 84,78 km² atau sekitar 17,60

persen dari total luas Kecamatan Ledo sedangkan luas desa yang paling

kecil adalah Desa Tebuah Marong dengan luas wilayah hanya 6,45 km².

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk

Kecamatan Ledo pada akhir tahun 2015 adalah sebanyak 11.011 jiwa.

Kepadatan penduduk yang ada di Kecamatan Ledo adalah sebanyak 23

jiwa per km². Dilihat menurut desa, yang memiliki tingkat kepadatan

penduduk paling tinggi adalah Desa Suka Damai dengan kepadatan

penduduk sebesar 134 jiwa per km², sedangkan yang paling rendah

tingkat kepadatannya penduduknya adalah Desa Seles dengan tingkat

kepadatan penduduk sebesar 7 jiwa per km². Berikut data jumlah

penduduk yang terdapat di Kecamatan Ledo tahun 2015 pada tabel 2.5

dibawah ini :

PUSDATIN

31 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Tabel 2.5

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa di Kecamatan Ledo Tahun 2015

NO DESA LUAS AREA JUMLAH PENDUDUK

KEPADATAN

PENDUDUK

PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)

1 Serangkat 45,81 9,51% 565 5,13% 12

2 Lesabela 66,28 13,76% 2.850 25,88% 43

3 Rodaya 46,79 9,71% 565 5,13% 12

4 Seles 84,78 17,60% 555 5,04% 7

5 Sidai 42,91 8,91% 369 3,35% 9

6 Lomba Karya 59,7 12,39% 1.140 10,35% 19

7 Dayung 29,78 6,18% 742 6,74% 25

8 Jesape 45,09 9,36% 496 4,50% 11

9 Suka Jaya 7,7 1,60% 1.008 9,15% 131

10 Semangat 35,68 7,41% 1.040 9,45% 29

11 Tebuah Marong 6,45 1,34% 232 2,11% 36

12 Suka Damai 10,78 2,24% 1.449 13,16% 134

JUMLAH 481,75 100,00% 11.011 100,00% 23

Sumber : Kecamatan Ledo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Pada tahun 2015 di Kecamatan Ledo, terdapat 3 unit sekolah

Taman Kanan-Kanak, 20 unit Sekolah Dasar, 5 unit Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama, dan 2 unit Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Jumlah

murid selama tahun ajaran 2015/2016 adalah sebanyak 61 siswa untuk

tingkat TK, sebanyak 2.573 siswa untuk tingkat SD, sebanyak 1.110

siswa untuk tingkat SLTP, dan sebanyak 345 siswa untuk tingkat SLTA.

Tenaga guru yang ada pada tahun ajaran yang sama untuk tingkat

pendidikan TK sebanyak 7 orang, guru SD sebanyak 185 orang, guru

SLTP sebanyak 69 orang, dan guru SLTA sebanyak 24 orang. Berikut

data fasilitas pendidikan per Desa yang terdapat di Kecamatan Ledo

tahun 2015 pada tabel 2.6 dibawah ini :

PUSDATIN

32 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Tabel 2.6

Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid dan Guru per Desa di Kecamatan Ledo

Tahun 2015

NO DESA TK SD/ALIYAH SMP/MTs

GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU

1 Serangkat - - - 1 106 8 - - -

2 Lesabela - - - 4 548 37 1 382 20

3 Rodaya - - - 2 113 12 - - -

4 Seles - - - 2 103 10 1 21 10

5 Sidai - - - 1 32 2 - 0 -

6 Lomba Karya - - - 2 168 11 1 62 8

7 Dayung 2 127 13 0 0 -

8 Jesape 1 99 11 0 0 -

9 Suka Jaya 1 151 8 0 0 -

10 Semangat 2 177 16 1 80 10

11 Tebuah Marong 1 77 8 0 0 -

12 Suka Damai 1 183 11 1 160 11

JUMLAH - - - 20 1.884 147 5 705 59

NO DESA SMA/MA SMK

GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU

1 Serangkat - - - - - -

2 Lesabela 1 409 30 - - -

3 Rodaya - - - - - -

4 Seles - - - - - -

5 Sidai - - - - - -

6 Lomba Karya - - - - - -

7 Dayung - - - - -

8 Jesape - - - - -

9 Suka Jaya - - - - -

10 Semangat - - - - -

11 Tebuah Marong - - - - -

12 Suka Damai 1 22 9 - - -

JUMLAH 2 431 39 - - -

Sumber : Kecamatan Ledo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

PUSDATIN

33 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Ledo masih belum

cukup memadai. Pada tahun 2015, jumlah puskesmas yang ada

sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 7 unit, puskesmas

keliling darat sebanyak 3 unit, puskesmas keliling air sebanyak 1 unit,

posyandu sebanyak 24 unit, dan poskesdes sebanyak 15 unit. Tidak ada

dokter umum maupun dokter gigi yang berpraktek di Kecamatan Ledo,

sedangkan tenaga perawat ada sebanyak 14 orang, bidan sebanyak 13

orang, ahli gizi sebanyak 2 orang, sarjana kesehatan masyarakat

sebanyak 1 orang, sanitirian sebanyak 1 orang, analis kesehatan

sebanyak 1 orang, perawat gigi sebanyak 1 orang, farmasi sebanyak 1

orang, dan dukun bayi sebanyak 28 orang. Namun demikian, petugas

kesehatan yang ada belum tersebar di desa-desa yang ada.

Pembangunan di bidang kesehatan juga masih perlu ditingkatkan

sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat semakin baik.

Kecamatan Sanggau Ledo memiliki sektor pertanian yang

menjadi penopang utama perekonomian. Berdasarkan Data BPS

(Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka Tahun 2016) luas panen

tanaman padi Pada tahun 2015 di Kecamatan Sanggau Ledo adalah

sebesar 1.595 hektar dimana sebesar 431 hektar adalah tanaman padi

sawah dan sebesar 1 164 hektar adalah tanaman padi ladang. Produksi

tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 3 370 ton dimana sebesar 1

250 ton berasal dari tanaman padi sawah dan sebesar 2.118 ton

berasal dari tanaman padi ladang. Rata-rata produktivitas per hektar

tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 21,13 kwintal per hektar

dimana untuk tanaman padi sawah rata-rata produksinya mencapai

29,03 kwintal per hektar dan untuk padi ladang rata-rata produksinya

sebesar 18,20 kwintal per hektar. Jenis tanaman palawija yang cukup

PUSDATIN

34 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

dominan adalah jenis komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk

tanaman jagung pada tahun 2015 adalah sebesar 6.304 hektar dengan

produksi sebesar 23.804 ton atau dengan kata lain, rata-rata

produktivitasnya mencapai 37,76 kwintal per hektar. Luas panen

tanaman ubi kayu pada tahun yang sama adalah sebesar 416 hektar

dengan produksi sebesar 6 026 ton atau dengan kata lain, rata-rata

produktivitasnya mencapai 144,86 kwintal per hektar. Selain kedua

komoditi tersebut, di Kecamatan Sanggau Ledo, juga terdapat komoditi

ubi jalar, kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah.

Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan juga

diusahakan oleh masyarakat Kecamatan Sanggau Ledo. Komoditi

tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Sanggau

Ledo adalah karet dan kelapa sawit. Luas tanaman karet pada tahun

2015 sebesar 3.707 hektar dengan produksi sebesar 1.620 ton dan luas

tanaman kelapa sawit pada tahun yang sama sebesar 1.286 hektar

dengan produksi sebesar 1.056 ton. Untuk sub sektor peternakan

khususnya jenis ternak besar dan kecil, yang paling menonjol pada

tahun 2015 adalah jenis ternak sapi dengan populasi sebanyak 914

ekor. Jenis unggas yang paling banyak diternakkan adalah ayam ras

pedaging dengan populasi sebanyak 61.890 ekor. Di Kecamatan Ledo

terdapat beberapa Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), yaitu Desa

Lesabela terdapat 1 BUM Desa dan Desa Serangkat terdapat 1 BUM

Desa.

2.5. Profil Kecamatan Sanggau Ledo

Secara geografis, Kecamatan Sanggau Ledo terletak pada

° Li ta g Utara sa pai de ga ° Li ta g Utara da

PUSDATIN

35 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

° Bujur Ti ur sa pai de ga ° Bujur Ti ur.

Secara administratif, batas wilayah Kecamatan Sanggau Ledo adalah:

o Utara : Kecamatan Seluas

o Selatan : Kecamatan Ledo

o Timur : Kecamatan Tujuh Belas

o Barat : Kabupaten Sambas

Luas wilayah Kecamatan Sanggau Ledo adalah sebesar 392,50

Km² atau sekitar 7,27 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang.

Kecamatan Sanggau Ledo terbagi dalam 5 desa. Pada awal berdirinya

Kabupaten Bengkayang yaitu pada tahun 1999, jumlah desa di

Kecamatan Sanggau Ledo sebanyak 9 desa. Selanjutnya, pada tahun

2006 sebanyak 4 desa mekar menjadi Kecamatan Tujuh Belas. Dilihat

luas per desa, luas wilayah desa yang paling besar adalah Desa Sango

dengan luas wilayah sebesar 105,50 Km² atau sekitar 26,88 persen dari

total luas Kecamatan Sanggau Ledo sedangkan luas desa yang paling

kecil adalah Desa Lembang dengan luas wilayah hanya 52,00 Km² atau

sekitar 13,25 persen dari seluruh luas wilayah Kecamatan Sanggau

Ledo. Dilihat dari tekstur tanahnya, sebagian besar wilayah Kecamatan

Sanggau Ledo memiliki tekstur tanah sedang. Selanjutnya, dilihat

menurut penyebaran luas lereng, sebagian besar wilayah Kecamatan

Sanggau Ledo masuk dalam luas lereng 2-14 persen. Jenis tanah yang

banyak terdapat di wilayah Kecamatan Sanggau Ledo adalah jenis

latosol dan sebagian kecil jenis Pedsoled Merah Kuning (PMK). Dilihat

dari jarak antara Ibukota Kecamatan dengan Ibukota desa, letak desa

yang paling jauh dari Ibukota adalah Desa Danti dan yang paling dekat

adalah Desa Lembang.

PUSDATIN

36 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Berdasarkan data BPS pada akhir tahun 2015, jumlah penduduk

Kecamatan Sanggau Ledo sebanyak 12.215 jiwa. Kepadatan penduduk

yang ada di Kecamatan Sanggau Ledo adalah sebanyak 31 jiwa per

km². Dilihat menurut desa, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk

paling tinggi adalah Desa Lembang dengan kepadatan penduduk

sebesar 80 jiwa per km², sedangkan yang paling rendah tingkat

kepadatannya penduduknya adalah Desa Danti dengan tingkat

kepadatan penduduk sebesar 12 jiwa per km². Berikut data jumlah

penduduk yang terdapat di Kecamatan Sanggau Ledo tahun 2015 pada

tabel 2.7 dibawah ini :

Tabel 2.7

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa di Kecamatan Sanggau Ledo

Tahun 2015

NO DESA LUAS AREA

JUMLAH

PENDUDUK KEPADATAN

PENDUDUK

PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)

1 Bange 79,50 20,25% 1.356 11,10% 17

2 Lembang 52,00 13,25% 4.153 34,00% 80

3 Sango 105,50 26,88% 1.742 14,26% 17

4 Gua 60,00 15,29% 2.334 19,11% 39

5 Danti 95,50 24,33% 1.179 9,65% 12

JUMLAH 392,50 100,00% 12.215 100,00% 31

Sumber : Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Pada tahun 2015 di Kecamatan Sanggau Ledo, terdapat 7 unit

Taman Kanak-kanak, 17 unit Sekolah Dasar, 4 unit Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama, 2 unit Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan 1 unit

Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah murid selama tahun ajaran

2015/2016 Semester Ganjil adalah sebanyak 182 siswa untuk tingkat

TK, sebanyak 1.721 siswa untuk tingkat SD, sebanyak 597 siswa untuk

tingkat SMP, sebanyak 626 siswa untuk tingkat SMA, dan sebanyak 94

siswa untuk tingkat SMK. Tenaga guru yang ada pada tahun ajaran

PUSDATIN

37 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

yang sama untuk tingkat pendidikan TK sebanyak 17 orang, guru SD

sebanyak 162 orang, guru SMP sebanyak 54 orang, sebanyak 50 orang

untuk tingkat pendidikan SMA, dan sebanyak 20 orang untuk tingkat

pendidikan SMK. Berikut data fasilitas pendidikan per Desa yang

terdapat di Kecamatan Sanggau Ledo tahun 2015 pada tabel 2.8

dibawah ini

Tabel 2.8

Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid dan Guru

di Kecamatan Sanggau Ledo Tahun 2015

NO JENIS SEKOLAH JUMLAH GEDUNG SEKOLAH

NEGERI SWASTA JUMLAH

1 TK 3 4 7

2 SD 17 - 17

3 SMP 3 1 4

4 SMA 1 1 2

5 SMK 1 - 1

NO JENIS SEKOLAH JUMLAH MURID JUMLAH GURU

NEGERI SWASTA JUMLAH NEGERI SWASTA JUMLAH

1 TK 46 136 182 6 11 17

2 SD 1.721 - 1.721 162 - 162

3 SMP 542 55 597 44 10 54

4 SMA 574 52 626 34 16 50

5 SMK 94 - 94 20 - 20

Sumber : Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Sanggau Ledo sudah

cukup memadai. Pada tahun 2015, jumlah puskesmas yang ada

sebanyak 1 unit, puskesmas keliling sebanyak 4 unit, puskesmas

pembantu sebanyak 4 unit, dan poskesdes sebanyak 6 unit. Tenaga

dokter yang yang berpraktek di Kecamatan Sanggau Ledo 2 orang,

praktek bidan sebanyak 7 orang, dan perawat sebanyak 14 orang.

Namun demikian, petugas kesehatan yang ada belum tersebar di desa-

PUSDATIN

38 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

desa yang ada. Pembangunan di bidang kesehatan juga masih perlu

ditingkatkan sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat semakin

baik.

Kecamatan Sanggau Ledo memiliki sektor pertanian yang

menjadi penopang utama perekonomian. Berdasarkan Data BPS

(Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka Tahun 2016) luas panen

tanaman padi Pada tahun 2015 di Kecamatan Sanggau Ledo adalah

sebesar 1.595 hektar dimana sebesar 431 hektar adalah tanaman padi

sawah dan sebesar 1 164 hektar adalah tanaman padi ladang. Produksi

tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 3 370 ton dimana sebesar 1

250 ton berasal dari tanaman padi sawah dan sebesar 2.118 ton

berasal dari tanaman padi ladang. Rata-rata produktivitas per hektar

tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 21,13 kwintal per hektar

dimana untuk tanaman padi sawah rata-rata produksinya mencapai

29,03 kwintal per hektar dan untuk padi ladang rata-rata produksinya

sebesar 18,20 kwintal per hektar.

Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis

komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk tanaman jagung pada

tahun 2015 adalah sebesar 6.304 hektar dengan produksi sebesar

23.804 ton atau dengan kata lain, rata-rata produktivitasnya mencapai

37,76 kwintal per hektar. Luas panen tanaman ubi kayu pada tahun

yang sama adalah sebesar 416 hektar dengan produksi sebesar 6 026

ton atau dengan kata lain, rata-rata produktivitasnya mencapai 144,86

kwintal per hektar. Selain kedua komoditi tersebut, di Kecamatan

Sanggau Ledo, juga terdapat komoditi ubi jalar, kacang kedelai, kacang

hijau, dan kacang tanah.

PUSDATIN

39 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan juga

diusahakan oleh masyarakat Kecamatan Sanggau Ledo. Komoditi

tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Sanggau

Ledo adalah karet dan kelapa sawit. Luas tanaman karet pada tahun

2015 sebesar 3.707 hektar dengan produksi sebesar 1.620 ton dan luas

tanaman kelapa sawit pada tahun yang sama sebesar 1.286 hektar

dengan produksi sebesar 1.056 ton.

Untuk sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan

kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak sapi

dengan populasi sebanyak 914 ekor. Jenis unggas yang paling banyak

diternakkan adalah ayam ras pedaging dengan populasi sebanyak

61.890 ekor. Di Kecamatan Sanggau ledo terdapat satu Badan Usaha

Milik Desa (BUM Desa), BUM Desa tersebut berada di Desa Lembang,

Kecamatan Sanggau Ledo.

2.6. Profil Kecamatan Monterado

Secara geografis, Kecamatan Monterado terletak pada 0

Lintang Utara sampai dengan 0 Li ta g Utara da

Bujur Timur sampai dengan 109 Bujur Timur. Secara administratif,

batas wilayah Kecamatan Monterado adalah:

o Utara : Kabupaten Sambas

o Selatan : Kabupaten Pontianak

o Timur : Kecamatan Samalantan dan Kec. Lembah Bawang

o Barat : Kecamatan Capkala dan Kota Singkawang

Luas wilayah Kecamatan Monterado adalah sebesar 291,00 km

atau sekitar 5,39 persen dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang.

Kecamatan Monterado terbagi dalam 11 desa. Kecamatan Monterado

PUSDATIN

40 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

terbentuk pada tahun 2001 yang merupakan pemekaran dari Kecamatan

Samalantan. Pada awal pembentukannya, Kecamatan Monterado

membawahi 5 desa. Selanjutnya, pada tahun 2003, dari 5 desa yang ada

dimekarkan menjadi 11 desa.

Luas wilayah desa yang paling besar adalah Desa Goa Boma

dengan luas wilayah sebesar 56 Km atau sekitar 19,25 persen dari total

luas Kecamatan Monterado sedangkan desa yang lain luas desanya relatif

sama. Dilihat dari jarak antara ibu kota kecamatan dengan ibukota desa,

letak desa yang paling jauh dari ibukota kecamatan adalah Desa Goa

Boma dan yang paling dekat adalah Desa Monterado.

Jumlah penduduk Kecamatan Monterado pada akhir tahun 2014

adalah sebanyak 25.849 jiwa. Jika dirinci menurut jenis kelamin, jumlah

penduduk laki-laki ada sebanyak 13.371 jiwa dan jumlah penduduk

perempuan ada sebanyak 12.478 jiwa. Kepadatan penduduk yang ada di

Kecamatan Monterado adalah sebanyak 89 jiwa per km . Dilihat menurut

desa, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk paling tinggi adalah

Desa Monterado dengan kepadatan penduduk sebesar 138 jiwa per km ,

sedangkan yang paling rendah tingkat kepadatannya penduduknya adalah

Desa Nek Ginap dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 28 per km .

Berikut data luas wilayah dan jumlah penduduk per Desa yang terdapat di

Kecamatan Monterado tahun 2015 pada tabel 2.9 dibawah ini :

PUSDATIN

41 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Tabel 2.9

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk per Desa

di Kecamatan Monterado Tahun 2015

NO DESA LUAS AREA

JUMLAH

PENDUDUK

KEPADATAN

PENDUDUK

PER KM² (KM²) (%) JIWA (%)

1 Goa Boma 56 19% 3.711 14% 66

2 Monterado 40 14% 5.646 21% 141

3 Gerantung 20 7% 1.962 7% 98

4 Serindu 20 7% 1.314 5% 66

5 Jahandung 30 10% 2.588 10% 86

6 Siaga 20 7% 2.453 9% 123

7 Nek Ginap 20 7% 576 2% 29

8 Beringin Baru 23 8% 1.805 7% 78

9 Sendoreng 20 7% 1.377 5% 69

10 Rantau 20 7% 2.536 10% 127

11 Mekar Baru 22 8% 2.522 10% 115

JUMLAH 291 100% 26.490 100% 91

Sumber : Kecamatan Monterado Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

Pada tahun 2015 di Kecamatan Monterado, terdapat 4 unit

sekolah taman kanan-kanak, 23 unit Sekolah Dasar, 6 unit Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama, 1 unit Sekolah Lanjutan Atas dan 1 unit

Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah murid selama tahun ajaran

2015/2016 Semester Ganjil adalah sebanyak 67 siswa untuk tingkat

TK, sebanyak 4.218 siswa untuk tingkat SD, sebanyak 1.101 siswa

untuk tingkat SMP dan sebanyak 88 siswa untuk tingkat SMA

sebanyak 329 siswa untuk tingkat SMK. Tenaga guru yang ada pada

tahun ajaran yang sama untuk tingkat pendidikan TK sebanyak 7

orang, guru SD sebanyak 225 orang, guru SMP sebanyak 78 orang,

guru SMA sebanyak 15 orang, dan sebanyak 23 orang untuk tingkat

pendidikan SMK.

PUSDATIN

42 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Tabel 2.10

Jumlah Fasilitas Gedung Pendidikan, Jumlah Murid dan Guru per Desa

di Kecamatan Monterado Tahun 2015

NO DESA TK SD/ALIYAH SMP/MTs

GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU

1 Goa Boma - - - 2 615 22 1 176 11

2 Monterado - - - 4 948 45 1 429 23

3 Gerantung - - - 2 292 19 2 130 17

4 Serindu - - - 1 150 6 - - -

5 Jahandung - - - 4 435 22 - - -

6 Siaga - - - 1 375 15 1 248 16

7 Nek Ginap - - - 1 165 10 - - -

8 Beringin Baru - - - 2 269 21 - - -

9 Sendoreng - - - 1 215 11 - - -

10 Rantau - - - 2 356 24 1 118 11

11 Mekar Baru - - - 3 398 30 - - -

JUMLAH - - - 23 4.218 225 6 1.101 78

NO DESA SMA/MA SMK

GEDUNG MURID GURU GEDUNG MURID GURU

1 Goa Boma - - - - - -

2 Monterado 1 88 15 1 329 23

3 Gerantung - - - - - -

4 Serindu - - - - - -

5 Jahandung - - - - - -

6 Siaga - - - - - -

7 Nek Ginap - - - - - -

8 Beringin Baru - - - - - -

9 Sendoreng - - - - - -

10 Rantau - - - - - -

11 Mekar Baru - - - - - -

JUMLAH 1 88 15 1 329 23

Sumber : Kecamatan Monterado Dalam Angka, BPS, Tahun 2016

PUSDATIN

43 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Monterado sudah

cukup memadai. Pada tahun 2015, jumlah puskesmas yang ada

sebanyak 1 unit, puskesmas pembantu sebanyak 8 unit, dan

poskesdes sebanyak 9 unit. Terdapat praktek bidan sebanyak 17

orang, dan perawat sebanyak 12 orang.

Kecamatan Monterado memiliki sektor pertanian yang

menjadi penopang utama perekonomian masyarakat, berdasarkan

data BPS (Kecamatan Monterado Dalam Angka Tahun 2016), luas

panen tanaman padi pada tahun 2015 di Kecamatan Monterado

adalah sebesar 2.895 hektar dimana sebesar 2.195 hektar adalah

komoditi padi sawah dan 700 hektar adalah komoditi padi ladang.

Produksi tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 7 564 ton dimana

untuk padi sawah sebesar 6.199 ton dan padi ladang sebesar 1.365

ton. Produktivitas tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 26,13

kwintal per hektar dimana untuk komoditi padi sawah

produktivitasnya mencapai 28,24 kuintal/hektar dan komoditi padi

ladang produktivitasnya mencapai 19,50 kuintal/hektar.

Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis

komoditi jagung dan kacang tanah. Luas panen untuk tanaman jagung

pada tahun 2015 sebesar 460 hektar dengan produksi sebesar 4.942

ton dan untuk tanaman kacang tanah mencapai 13 hektar dengan

produksi sebesar 12,60 ton. Produktivitas tanaman jagung pada tahun

2015 mencapai 34,57 kuintal/hektar dan tanaman kacang tanah

mencapai 9,69 kuintal/hektar. Selain kedua komoditi tersebut, di

Kecamatan Monterado, juga terdapat komoditi tanaman ubi jalar, ubi

kayu, kacang kedelai, dan kacang hijau.

PUSDATIN

44 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan juga diusahakan

oleh masyarakat Kecamatan Monterado. Komoditi tanaman

perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Monterado adalah

karet. Luas tanaman karet di Kecamatan Monterado pada tahun 2015

adalah sebesar 6.928 hektar dengan produksi sebesar 3.531 ton.

Selain karet, komoditi tanaman perkebunan yang cukup menonjol

adalah tanaman kelapa sawit dan cokelat. Luas penanaman untuk

jenis tanaman kelapa sawit adalah sebesar 690 hektar dengan

produksi sebesar 151 ton sedangkan untuk tanaman cokelat dalam

luas tanamnya sebesar 138 hektar dengan produksi 30 ton.

Untuk sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan

kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak babi

dengan populasi sebanyak 4.485 ekor. Jenis unggas yang paling

banyak diternakkan adalah ayam ras pedaging dengan populasi

sebanyak 354.625 ekor. Di Kecamatan Monterado terdapat satu

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), BUM Desa tersebut berada di

Desa Monterado.

PUSDATIN

45 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

BAB III

BUM DESA PENYANGGA EKONOMI DESA

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) menjadi isu strategis

terkait agenda penguatan organisasi ekonomi di desa yang sangat

kukuh dan vital saat ini. BUM Desa digagas untuk mengelola sumber

daya ekonomi sekaligus memperkuat watak kolektivitas yang berakar

kuat di desa. Undang-Undang Desa yang diperkuat oleh Peraturan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 4 Tahun 2015 memberikan mandat bagi setiap desa untuk

membentuk BUM Desa sebagai penyangga ekonomi desa.

BUM Desa bisa berperan sebagai lembaga bisnis sosial, yakni

lembaga bisnis yang beriorentasi pada pemberian pelayanan pada

warga sehingga potensi desa bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Sedangkan, bisnis sosial adalah usaha yang berorientasi pada

pelayanan publik warga yang mampu berfungsi sebagai lembaga

penyangga (buffer institution) ekonomi desa. BUM Desa juga harus

berorentasi pada kegiatan ekonomi baik yang belum ada maupun

telah ada tanpa mematikan potensi desa tersebut. Skema

kewenangan pengelolaan desa seperti ini dilandasi oleh asas

subsidiaritas. Pada konteks ruang desa, terdapat dua jalur yang

relevan dimasuki oleh BUM Desa. Pertama, sebagai perekat atas titik

kegiatan ekonomi yang telah dijalankan warga secara mandiri. Dan

kedua, operasional BUM Desa hanya masuk pada cabang produksi

penting atau yang terkait dengan sumberdaya alam.

Laiknya swadaya dan gotong royong yang telah terbukti

se agai pe ya gga uta a oto o i asli desa, BUM Desa diharapka

PUSDATIN

46 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

mampu menjadi penyangga utama ekonomi desa sebagai alternatif

permanen yang membuka berbagai kemungkinan jalan warga desa

untuk hidup lebih layak.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi RI menjadi titik tumpu regulasi pendirian dan

pengembangan BUM Desa. Untuk mendukung upaya penguatan

ekonomi desa, telah dirancang rencana pemberian fasilitasi

pengembangan usaha ekonomi di kawasan transmigrasi melalui BUM

Desa.

Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat merupakan

salah satu usulan dukungan kolaborasi program pengembangan BUM

Desa di kawasan transmigrasi Tahun Anggaran 2017. Menurut data

dan informasi dari Direktorat Jenderal Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, terdapat 45 BUM Desa yang

tersebar di 7 Kabupaten, di Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan

jumlah BUM Desa yang telah dibentuk di Kabupaten Bengkayang

adalah 21 unit. BUM Desa di Provinsi Kalimantan Barat tertera pada

Tabel 3.1.

PUSDATIN

47 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Tabel 3.1

Rekapitulasi Jumlah BUM Desa per Kabupaten

di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017

NO KABUPATEN JUMLAH

DESA

JUMLAH

BUM DESA

1 Sambas 193 5

2 Mempawah 60 0

3 Sanggau 163 9

4 Ketapang 240 1

5 Sintang 281 0

6 Kapuas Hulu 278 5

7 Bengkayang 122 21

8 Landak 156 1

9 Sekadau 87 3

10 Melawi 169 0

11 Kayong Utara 43 0

12 Kubu Raya 116 0

JUMLAH 1908 45

Sumber : Ditjen PPMD, Kemendesa PDTT, Tahun 2016

Dalam meningkatkan pengembangan ekonomi wilayah yang

berdampak kepada kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan

potensi desa yang berada di Provinsi Kalimantan Barat telah dibentuk

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), pendirian BUM Desa tersebut

bertujuan Meningkatkan perekonomian desa melalui pengelolaan

potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di Provinsi

Kalimantan Barat terdapat 45 BUM Desa yang tersebar di 7 Kabupaten

yaitu Kabupaten Sambas terdapat 5 BUM Desa, Kabupaten Sanggau

terdapat 9 BUM Desa, Kabupaten Ketapang terdapat 1 BUM Desa,

Kabupaten Kapuas Hulu terdapat 5 BUM Desa, Kabupaten

Bengkayang terdapat 21 BUM Desa, Kabupaten Landak terdapat 1

BUM Desa, dan Kabupaten Sekadau terdapat 3 BUM Desa.

PUSDATIN

48 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Berdasarkan data yang diperoleh, di Kabupaten Bengkayang

memiliki BUM Desa sebanyak 21 unit BUM Desa yang terdiri dari 13

Kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Raya terdapat 2 BUM Desa,

Kecamatan Capkala terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan Sungai Raya

Kepulauan terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan Samalantan terdapat 3

BUM Desa, Kecamatan Monterado terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan

Bengkayang terdapat 3 BUM Desa, Kecamatan Sungai Betung

terdapat 2 BUM Desa, Kecamatan Ledo terdapat 2 BUM Desa,

Kecamatan Suti Semarang terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan Lumar

terdapat 1 BUM Desa, Kecamatan Sanggau Ledo terdapat 1 BUM

Desa, Kecamatan Tujuh Belas terdapat 1 BUM Desa, dan Kecamatan

Seluas terdapat 2 BUM Desa. Rincian data Rekapitulasi BUM Desa per

Kecamatan di Kabupaten Bengkayang disajikan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Rekapitulasi BUM Desa per Kecamatan di Kabupaten Bengkayang, (Maret 2017)

NO KECAMATAN NAMA DESA NAMA BUM DESA

1 Sungai Raya Sungai Pangakalan I Sungai Pangakalan I

Sungai Duri Sungai Duri

2 Capkala Capkala Capkala

3 Sungai Raya Kepulauan Sungai Raya Sungai Raya

4 Samalantan Marunsu Marunsu

Bukit Serayan Bukit Serayan

Pasti Jaya Pasti Jaya

5 Monterado Monterado Monterado

6 Lembah Bawang - -

7 Bengkayang Setia Budi Nangun Sebalo

Bani Amas Bani Amas

Bhakti Mulya Bhakti Mulya

8 Teriak - -

9 Sungai Betung Cipta Karya Cipta Karya

Suka Maju Suka Maju

10 Ledo Serangkat Serangkat

Lesabela Lesabela

PUSDATIN

49 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

NO KECAMATAN NAMA DESA NAMA BUM DESA

11 Suti Semarang Tapen Tapen

12 Lumar Tiga Berkat Tiga Berkat

13 Sanggau Ledo Lembang Lembang

14 Tujuh Belas Kamuh Kamuh

15 Seluas Seluas Seluas

Mayak Mayak

16 Jagoi Babang - -

17 Siding - -

JUMLAH 21

Sumber: Dinas PMD Kabupaten Bengkayang, Tahun 2017

3.1. BUM Desa di Kecamatan Bengkayang

3.1.1. BUM Desa Nangun Sebalo

Desa Setia Budi adalah salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan

Barat. Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014

yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Setiabudi

memiliki status desa berkembang dengan nilai 55,60. Letak

administratif Desa Setia Budi yaitu di sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Ledo, sebelah selatan berbatasan dengan

Kecamatan Teriak, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Suti

Semarang dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sebalo.

Desa Setia Budi memiliki 2 Dusun yaitu Dusun Ubah Sebalo dan

Dusun Semangak. Desa Setia Budi dapat ditempuh sekitar 90 menit

dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang, waktu tempuh yang lama

dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan jenis permukaan terluasnya

adalah kerikil. Luas wilayah Desa Setia Budi Kecamatan Bengkayang

memiliki luas 29,15 km . Berdasarkan data BPS (Kecamatan

Bengkayang Dalam Angka Tahun 2016) Desa Setia Budi memiliki

PUSDATIN

50 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

jumlah penduduk sebanyak 2.369 jiwa, yang terdiri dari jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 1.246 dan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 1.123 jiwa.

Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat

dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan

keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana

yang terdapat di Desa Setia Budi adalah sarana pendidikan dan sarana

perekonomian.

Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki

peran penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-

mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana

pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-

mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun

2015 Desa Setia Budi terdapat ketersediaan fasilitas pendidikan di

desa Setia Budi terdapat 4 unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah

472 murid dan 1 unit Sekolah Menengah Pertama Negeri dengan

jumlah 152 murid.

1. Profil BUM Desa

Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Setia Budi adalah

Bada Usaha Milik Desa BUM Desa er a a BUM Desa Na gu

Se alo ya g telah er ada huku , hal i i ter ujud dala

Peraturan Kepala Desa (Perkepdes) Nomor 3 tahun 2016 tentang

Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Setia Budi

dan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nomor 2 tahun

2016 tentang Persetujuan Peraturan Desa Setia Budi tentang

Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Setia Budi.

PUSDATIN

51 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

BUM Desa berdiri pada tanggal 9 Februari 2016 yang bertujuan untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Setia Budi dan

meningkatkan Pendapatan Asli Desa serta mewujudkan Desa Setia

Budi menjadi Desa Mandiri, hal ini tercermin pada visi BUM Desa

Na gu Se alo yaitu e ujudka kesejahteraa asyarakat Desa

Setia Budi melalui pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan

sosial dan menciptakan Pendapatan Asli Desa sesuai dengan Motto

Bersatu Dala Me a gu Desaku .

BUM Desa Na gu Se alo juga dikuatka de ga akta

pe diria Bada Usaha Milik Desa Na gu Se alo de ga akta

notaris Rudy Safitra, SH, M.Kn Nomor 3 tanggal 29 juli 2016. Adapun

isi BUM Desa Na gu Se alo ya g ditua gka dala AD/ART

BUM Desa Na gu Se alo adalah Me i gkatka pereko o ia

desa, meningkatkan pendapatan asli desa, menciptakan lapangan

kerja, menggali potensi desa dan memupuk semangat kebersamaan

serta meningkatkan pembangunan desa, memberdayakan masyarakat

desa dan membantu masyarakat yang kurang mampu.

U it usaha ya g seda g dijala ka oleh BUM Desa Na gu

Se alo saat i i adalah Pe ye aa Peralatan Pesta. Unit usaha

lainnya yang sedang direncanakan (Belum Aktif) di BUM Desa

Na gu Se alo a tara lai adalah: usaha air i u desa, usaha

listrik desa, lumbung pangan dan unit usaha simpan pinjam.

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa

Organisasi atau pe gelolaa BUM Desa Na gu Se alo Desa

Setia Budi, Kecamatan Bengkayang ditetapkan di Desa Setia Budi

dengan Keputusan Kepala Desa Setia Budi Nomor 41 Tahun 2016

PUSDATIN

52 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

Desa Setia Budi. Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat,

Pengelola Harian dan Kepala Unit Usaha.

Tabel 3.3

Susu a Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Na gu Sebalo

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 Tabrani Komisaris/Penasehat Kepala Desa

2 Gunawan Pengawas/BPD Ketua

3 Mariatik Pengawas/BPD Sekretaris

4 Dahlia Pengawas/BPD Anggota

5 Musmuliadi Direktur BUMDesa -

6 Rebenus Sekretaris -

7 Walnuri Bendahara -

8 - Unit Usaha Sosial -

9 P. Bonsol Kep. Unit Usaha penyewaan -

10 - Unit Usaha Perantara -

11 - Unit Usaha Keuangan -

12 - Unit Usaha Perdagangan -

13 - Unit Usaha Bersama -

Sumber: Lampiran Kep. Badan Musyawarah Desa/BPD Nomor 2 Tahun 2016

3. Legalitas Hukum

1) Peraturan Desa Setia Budi Nomor 3 Tahun 2016 tentang

Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Setia

Budi Tahun 2016;

2) Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nomor 2

Tahun 2016 tentang Persetujuan Peraturan Desa Setia Budi

Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

Tahun 2016;

3) Keputusan Kepala Desa Setia Budi Nomor 41 Tahun 2016

tentang Penetepan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM

Desa) Desa Setia Budi Kecamatan Bengkayang Kabupaten

Bengkayang.

4) akta pe diria Bada Usaha Milik Desa Na gu Se alo dengan akta notaris Rudy Safitra, SH, M.Kn Nomor 3 tanggal 29

juli 2016.

PUSDATIN

53 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

4. Unit Usaha

Unit usaha BUM Desa Na gu Se alo ergerak dala ida g

usaha penyewaan alat pesta, BUM Desa ini memiliki asset antara lain:

tenda, kursi, meja, dan perangkat lainnya yang menunjang dalam

usaha penyewaan alat pesta. Modal awal unit usaha penyewaan alat

pesta BUM Desa Na gu Se alo i i adalah se esar Rp. . . .

Hasil omzet dari usaha penyewaan alat pesta ini mencapai Rp.

1.000.000 s/d Rp. 2.500.000 per bulan.

5. Potensi Desa

Desa Setia Budi memiliki potensi jenis usaha lainnya dalam rangka

mengembangkan usaha BUM Desa Na gu Se alo e urut data

BPS (Kecamatan Bengkayang Dalam Angka Tahun 2016) luas panen

tanaman padi tahun 2015 di Kecamatan Bengkayang adalah sebesar

2.274 hektar dimana sebesar 1.754 hektar adalah komoditi padi

sawah dan 520 hektar adalah komoditi padi ladang. Produksi tanaman

padi pada tahun 2015 mencapai 6.056 ton dimana untuk padi sawah

sebesar 5.013 ton dan padi ladang sebesar 1.043 ton. Produktivitas

tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 26,63 kwintal per hektar

dimana untuk komoditi padi sawah produktivitasnya mencapai 28,58

kwintal/hektar dan komoditi padi ladang produktivitasnya mencapai

20,06 kwintal/hektar.

Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis

komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk tanaman jagung

pada tahun 2015 sebesar 477 hektar dengan produksi sebesar 1.681

ton sedangkan untuk komoditi ubi kayu luas panen sebesar 33 hektar

dan produksinya sebesar 587 ton untuk komoditi ubi kayu.

PUSDATIN

54 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Produktivitas tanaman jagung pada tahun 2015 mencapai 35,24

kwintal/hektar dan tanaman ubi kayu mencapai 178,02

kwintal/hektar. Komoditi tanaman perkebunan yang menjadi

unggulan di Kecamatan Bengkayang adalah karet dan kemiri. Luas

tanaman karet di Kecamatan Bengkayang pada tahun 2015 adalah

sebesar 2.654 hektar dengan produksi sebesar 1.193 ton. Selain karet

dan kemiri, komoditi tanaman perkebunan yang cukup menonjol

adalah tanaman kelapa sawit. Luas penanaman untuk jenis tanaman

ini adalah sebesar 159 hektar dengan produksi sebesar 29 ton. Untuk

sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan kecil, yang

paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak babi dengan

populasi sebanyak 2.598 ekor. Jenis unggas yang paling banyak

diternakkan adalah ayam buras dengan populasi sebanyak 7.948 ekor.

6. Kendala/Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi Bada Usaha Milik Desa Na gu

Se alo saat i i adalah se agai erikut :

1. Modal awal yang masih menunggu dari Anggaran Dana Desa

(ADD) menjadi penghambat dalam menjalankan kegiatan usaha

air minum desa, usaha listrik desa, lumbung pangan dan kegiatan

usaha lainnya yang mempunyai potensi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa.

2. Akses jalan ke Desa Setia Budi menjadi salah satu kendala, jalan

menuju dan keluar dari Desa Setia Budi dengan tekstur kerikil

sulit dilintasi kendaraan roda empat. Status jalan adalah jalan

Kabupaten yang diperlukan integrasi program pembangunan

jalan.

PUSDATIN

55 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

3.1.2. BUM Desa Bani Amas

Desa Bani Amas adalah salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan

Barat. Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014

yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Bani Amas

memiliki status desa berkembang dengan nilai 53,09. Letak

administratif Desa Bani Amas yaitu di sebelah utara berbatasan

dengan Kelurahan Sebalo, sebelah selatan berbatasan dengan

Kecamatan Teriak, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Setia Budi

dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sebalo.

Desa Bani Amas memiliki 2 Dusun yaitu Dusun Sentagi Dalam

dan Dusun Temonong. Desa Bani Amas dapat ditempuh sekitar 60

menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang, waktu tempuh yang

lama dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan jenis permukaan

terluasnya adalah kerikil. Luas wilayah Desa Bani Amas Kecamatan

Bengkayang memiliki luas 25,70 km . Berdasarkan data BPS

(Kecamatan Bengkayang Dalam Angka Tahun 2016) Desa Bani Amas

memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.148 jiwa, yang terdiri dari

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.154 dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 994 jiwa.

Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat

dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan

keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana

yang terdapat di Desa Bani Amas adalah sarana pendidikan dan

sarana perekonomian.

Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki

peran penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-

PUSDATIN

56 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana

pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-

mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun

2015 ketersediaan fasilitas pendidikan di desa Bani Amas terdapat

terdapat 1 unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah 136 murid.

Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Bani Amas adalah

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) bernama BUM Desa Ba i

A as , aka tetapi tidak dite uka data kele gkapa akta legalitas

pe diria BUM Desa Ba i A as .

1. Profil BUM Desa

Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa

Ba i A as kare a keter atasa data.

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa

Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa

Ba i A as kare a keter atasa data.

3. Legalitas Hukum

Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa

Ba i A as kare a keter atasa data.

4. Unit Usaha

Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa

Ba i A as kare a keter atasa data.

5. Potensi Desa

Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa

Ba i A as kare a keter atasa data.

PUSDATIN

57 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

6. Kendala/Permasalahan

Tidak dapat dilakukan analisis lebih mendalam tentang BUM Desa

Ba i A as kare a keter atasa data.

3.2. BUM Desa di Kecamatan Ledo

3.2.1. BUM Desa Lesabela

Desa Lesabela adalah salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.

Menurut Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014 yang

dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Lesabela memiliki

status desa berkembang dengan nilai 86,68. Letak administratif Desa

Lesabela yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Desa Semangat,

sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Lumar, sebelah Timur

berbatasan dengan Desa Jesape dan sebelah barat berbatasan dengan

Desa Serangkat.

Desa Lesabela memiliki 3 Dusun yaitu Dusun Ledo, Dusun

Belatik dan Dusun Lalang. Desa Lesabela dapat ditempuh sekitar 2 jam

30 menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang, kondisi jalan baik

karena jenis permukaan terluasnya adalah aspal. Luas wilayah Desa

Lesabela Kecamatan Ledo memiliki luas 66,28 km . Berdasarkan data

BPS (Kecamatan Ledo Dalam Angka Tahun 2016) Desa Lesabela

memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.850 jiwa, yang terdiri dari

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.361 dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 1.489 jiwa.

Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat

dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan

keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana

PUSDATIN

58 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

yang terdapat di Desa Lesabela adalah sarana pendidikan dan sarana

perekonomian.

Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki

peran penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-

mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana

pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-

mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun

2015 ketersediaan fasilitas pendidikan di desa Lesabela terdapat 4

unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah 548 murid, 1 unit Sekolah

Menengah Pertama Negeri dengan jumlah 382 murid dan 1 unit

Sekolah Menengah Atas Negeri dengan jumlah 409 murid.

1. Profil BUM Desa

Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Lesabela yaitu

memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) bernama BUM Desa

Lesa ela ya g telah er ada huku , hal i i ter ujud dala

Peraturan Kepala Desa (Perkepdes) Nomor 10 tahun 2016 tentang

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Lesabela dan Keputusan

Kepala Desa Lesabela Nomor 14 tahun 2016 tentang Penetapan

Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Lesabela. BUM

Desa Lesa ela erdiri pada ta ggal juli ya g ertujua

untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Lesabela dan

mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan

desa, hal i i ter er i pada isi BUM Desa Lesa ela yaitu

mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Lesabela melalui

pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial dan

PUSDATIN

59 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

menciptakan Pendapatan Asli Desa sesuai dengan Motto Mari

Bersa a Me a gu Desa .

Adapau isi BUM Desa Lesa ela ya g ditua gka dala

AD/ART BUM Desa Lesa ela adalah Me i gkatka pereko o ia

desa, meningkatkan pendapatan asli desa, menciptakan lapangan

kerja, menggali potensi desa dan memupuk semangat kebersamaan

serta meningkatkan pembangunan desa, memberdayakan masyarakat

desa dan membantu masyarakat yang kurang mampu. Unit usaha

ya g aka dijala ka oleh BUM Desa Lesa ela a tara lai adalah

unit usaha sosial, unit usaha penyewaan, unit usaha perantara, unit

usaha perdagangan, unit usaha keuangan, dan unit usaha bersama.

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa

Organisasi atau pengelolaan BUM Desa Lesa ela Desa Lesa ela,

Kecamatan Ledo ditetapkan di Desa Lesabela dengan Keputusan

Kepala Desa Lesabela Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penetapan

Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Lesabela.

Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat, Pengelola Harian

dan Kepala Unit Usaha.

PUSDATIN

60 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Tabel 3.4

Susu a Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Lesabela

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 F.M. Baharun, A.Md, Kep Penasehat Kepala Desa

2 Welly Saputra Pengawas BUM Desa Ketua

Herman Yosep Pengawas BUM Desa Wakil Ketua

Genari Pengawas BUM Desa Sekretaris

Ani Darminto Pengawas BUM Desa Anggota

3 H. Edwin Edi, SE Direktur BUM Desa -

4 Jayadi Bujang Sekretaris -

5 Ita Lestari Bendahara -

6 Operasional Kegiatan Usaha

1. Unit Usaha Sosial

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Anggota

H.M. Ahsan

L. Timin

U. Purnama

2. Unit Usaha Penyewaan

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Anggota

Aloysius Jaga

Suparan

Antonius Satuk

3. Unit Usaha Perantara

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Anggota

R. Hutasoid

Yanto

Herkulanus

4. Unit Usaha Perdagangan

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Anggota

Irwan

Wiwik Lestari

F. Soten

5. Unit Usaha Keuangan

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Anggota

H. Kardi

Miskandar

C. Moran. J

6. Unit Usaha Bersama

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Anggota

Rudianto

Adi. B

Hairani

Sumber: Lampiran Kepala Desa Nomor 14 Tahun 2016

PUSDATIN

61 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

3. Legalitas Hukum

1) Peraturan Desa Lesabela Nomor 10 Tahun 2016 Tentang

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Lesabela

2) Keputusan Kepala Desa Lesabela Nomor 14 Tahun 2016

Tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM

Desa) Desa Lesabela

4. Unit Usaha

U it usaha BUM Desa Lesa ela antara lain tambatan perahu,

pengelolaan air bersih dan pengadaan/penjualan sarana produksi

tani, tetapi sampai saat ini unit usaha di BUM Desa tersebut belum

berjalan (belum aktif) karena masih dalam proses musyawarah desa

dan menunggu ADD (Anggaran Dana Desa) untuk menetapkan modal

awal pada unit-unit usaha BUM Desa Lesa ela .

5. Potensi Desa

Desa Lesabela memiliki potensi sumber mata air untuk minum

yang dapat di kelola dengan baik dalam rangka meningkatkan

Pendapatan Asli Desa, Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa

da e ge a gka usaha BUM Desa Lesa ela . Selai itu sektor

pertanian merupakan penopang utama perekonomian di Kecamatan

Ledo, menurut data BPS (Kecamatan Ledo Dalam Angka Tahun 2016)

luas panen tanaman padi pada tahun 2015 di Kecamatan Ledo adalah

sebesar 1.831 hektar dimana sebesar 1.327 hektar adalah komoditi

padi sawah dan 504 hektar adalah komoditi padi ladang. Produksi

tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 4.706 ton dimana untuk

padi sawah sebesar 3.706 ton dan padi ladang sebesar 1.000 ton.

Produktivitas tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 25,70 kwintal

per hektar dimana untuk komoditi padi sawah produktivitasnya

PUSDATIN

62 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

mencapai 27,93 kwintal/hektar dan komoditi padi ladang

produktivitasnya mencapai 19,84 kwintal/hektar.

Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis

komoditi jagung dan kacang kedelai. Luas panen untuk tanaman

jagung pada tahun 2015 sebesar 1.758 hektar dengan produksi

sebesar 6.710 ton dan untuk komoditi kacang kedelai luas panennya

sebesar 88 hektar dan produksinya 109 ton. Produktivitas tanaman

jagung pada tahun 2015 mencapai 38,27 kwintal/hektar dan tanaman

kacang kedelai mencapai 12,37 kwintal/hektar. Selain kedua komoditi

tersebut, di Kecamatan Ledo juga terdapat komoditi tanaman ubi

jalar, ubi kayu, kacang tanah, dan kacang hijau.

Komoditi tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di

Kecamatan Ledo adalah kelapa sawit. Luas tanaman kelapa sawit di

Kecamatan Ledo pada tahun 2015 adalah sebesar 10.190 hektar

dengan produksi sebesar 22.458 ton. Selain kelapa sawit, komoditi

tanaman perkebunan yang cukup menonjol adalah tanaman karet,

luas penanaman untuk jenis tanaman ini adalah sebesar adalah

sebesar 2.082 hektar dengan produksi sebesar 849 ton. Untuk sub

sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan kecil, yang paling

menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak kambing dengan

populasi sebanyak 578 ekor, jenis unggas yang paling banyak

diternakkan adalah ayam ras pedaging dengan populasi sebanyak 525

ekor.

6. Kendala/Permasalahan

Per asalaha ya g dihadapi Bada Usaha Milik Desa Lesa ela

saat ini adalah modal awal yang masih dalam proses musyawarah

PUSDATIN

63 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

desa dan menunggu Anggaran Dana Desa dalam menjalankan

kegiatan usaha air minum desa, usaha hasil pertanian, dan kegiatan

usaha lainnya yang mempunyai potensi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa.

3.2.2. BUM Desa Serangkat

Desa Serangkat adalah salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.

Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014 yang

dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Serangkat memiliki

status desa berkembang dengan nilai 56,07. Letak administratif Desa

Serangkat yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Sambas, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Lumar,

sebelah Timur berbatasan dengan Desa Semangat dan sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Sambas.

Desa Serangkat memiliki 2 Dusun yaitu Dusun Kayu Anak dan

Dusun Banan Laek. Desa Serangkat dapat ditempuh sekitar 2 Jam 45

menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang, kondisi jalan masuk ke

desa serangkat yang rusak dan jenis permukaan terluasnya adalah

kerikil. Luas wilayah Desa Serangkat Kecamatan Ledo memiliki luas

45,81 km . Berdasarkan data BPS (Kecamatan Ledo Dalam Angka

Tahun 2016) Desa Serangkat memiliki jumlah penduduk sebanyak 565

jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 273 dan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 292 jiwa.

Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat

dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan

keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana

PUSDATIN

64 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

yang terdapat di Desa Serangkat adalah sarana pendidikan dan sarana

perekonomian.

Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki

peran penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-

mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana

pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-

mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun

2015 ketersediaan fasilitas pendidikan di desa Serangkat terdapat 1

unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah 106 murid.

1. Profil BUM Desa

Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Serangkat yaitu

memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) bernama BUM Desa

Sera gkat ya g telah er ada huku , hal i i ter ujud dala

Peraturan Kepala Desa (Perkepdes) Nomor 02 tahun 2016 tentang

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Serangkat dan Keputusan Kepala

Desa Serangkat Nomor 03 tahun 2016 tentang Penetapan Pengurus

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Serangkat. BUM Desa

Sera gkat erdiri pada ta ggal Juli ya g ertujua u tuk

meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Serangkat dan

meningkatkan Pendapatan Asli Desa serta mewujudkan Desa Setia

Budi menjadi Desa Mandiri, hal ini tercermin pada tujuan

pe e tuka BUM Desa Sera gkat .

PUSDATIN

65 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa

Orga isasi atau pe gelolaa BUM Desa Sera gkat Desa

Serangkat, Kecamatan Ledo ditetapkan di Desa Serangkat dengan

Keputusan Kepala Desa Nomor 03 Tahun 2016 tentang Penetapan

Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Serangkat.

Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat, Pengelola Harian

dan Kepala Unit Usaha.

Tabel 3.5

Susu a Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Sera gkat

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 Hamida, S.Th Penasehat Kepala Desa

2 Simon Tanu, S.Th Pengawas BUM Desa Ketua

Abu Prayoga Pengawas BUM Desa Wakil Ketua

Sudianto Pengawas BUM Desa Sekretaris

Budiono Direktur BUM Desa Anggota

3 Niko Sekretaris -

4 Indra Direktur -

5 Novianto Tomar Sekretaris -

6 Rita Fitria Bendahara

Operasional Kegiatan Usaha

1. Unit Usaha Air Bersih

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Anggota

Eko

Desi Yanti

Yunus

Sumber: Lampiran Kepala Desa Nomor 03 Tahun 2016

3. Legalitas Hukum

1) Peraturan Desa Serangkat Nomor 02 Tahun 2016 Tentang

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Serangkat;

2) Keputusan Kepala Desa Serangkat Nomor 03 Tahun 2016

Tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM

Desa) Desa Serangkat.

PUSDATIN

66 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

4. Unit Usaha

U it usaha ya g seda g dijala ka oleh BUM Desa Sera gkat

saat ini adalah Unit usaha air bersih. Adapun struktur organisasi BUM

Desa Sera gkat .

5. Potensi Desa

Desa Serangkat memiliki potensi sumber mata air bersih yang

dapat dimanfaatkan dalam rangka mengembangkan usaha BUM Desa

Sera gkat . Selai itu Desa Sera gkat juga erada di Ke a ata Ledo

yang memiliki sektor pertanian sebagai penopang utama

perekonomian, luas panen tanaman padi pada tahun 2015 di

Kecamatan Ledo adalah sebesar 1.831 hektar dimana sebesar 1.327

hektar adalah komoditi padi sawah dan 504 hektar adalah komoditi

padi ladang. Produksi tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 4.706

ton dimana untuk padi sawah sebesar 3.706 ton dan padi ladang

sebesar 1.000 ton. Produktivitas tanaman padi pada tahun 2015

mencapai 25,70 kwintal per hektar dimana untuk komoditi padi sawah

produktivitasnya mencapai 27,93 kwintal/hektar dan komoditi padi

ladang produktivitasnya mencapai 19,84 kwintal/hektar.

Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis

komoditi jagung dan kacang kedelai. Luas panen untuk tanaman

jagung pada tahun 2015 sebesar 1.758 hektar dengan produksi

sebesar 6.710 ton dan untuk komoditi kacang kedelai luas panennya

sebesar 88 hektar dan produksinya 109 ton. Produktivitas tanaman

jagung pada tahun 2015 mencapai 38,27 kwintal/hektar dan tanaman

kacang kedelai mencapai 12,37 kwintal/hektar. Selain kedua komoditi

tersebut, di Kecamatan Ledo juga terdapat komoditi tanaman ubi

jalar, ubi kayu, kacang tanah, dan kacang hijau.

PUSDATIN

67 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Komoditi tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di

Kecamatan Ledo adalah kelapa sawit. Luas tanaman kelapa sawit di

Kecamatan Ledo pada tahun 2015 adalah sebesar 10.190 hektar

dengan produksi sebesar 22.458 ton.

Selain kelapa sawit, komoditi tanaman perkebunan yang cukup

menonjol adalah tanaman karet, luas penanaman untuk jenis

tanaman ini adalah sebesar adalah sebesar 2.082 hektar dengan

produksi sebesar 849 ton. Untuk sub sektor peternakan khususnya

jenis ternak besar dan kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015

adalah jenis ternak kambing dengan populasi sebanyak 578 ekor, jenis

unggas yang paling banyak diternakkan adalah ayam ras pedaging

dengan populasi sebanyak 525 ekor.

6. Kendala/Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi Bada Usaha Milik Desa Sera gkat

saat ini adalah sebagai berikut :

1. Modal awal yang masih menunggu dari Anggaran Dana Desa

(ADD) menjadi penghambat dalam menjalankan kegiatan unit

usaha air bersih dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa elalui BUM Desa Sera gkat .

2. Akses jalan di Desa Serangkat menjadi salah satu kendala, jalan

menuju dan keluar dari Desa Serangkat dengan tekstur Tanah dan

kerikil sulit dilintasi kendaraan roda empat. Hal ini dapat

menghambat perkembangan BUM Desa dalam mengembangkan

kegiatan usaha nya.

PUSDATIN

68 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

3.3. BUM Desa Lembang

Desa Lembang adalah salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi

Kalimantan Barat. Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD)

tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa

Lembang memiliki status desa berkembang dengan nilai 71,73. Letak

administratif Desa Lembang yaitu di sebelah utara berbatasan dengan

Desa Sango, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bange, sebelah

Timur berbatasan dengan Kecamatan Tujuh Belas dan sebelah barat

berbatasan dengan Desa Gua.

Desa Lembang memiliki 3 Dusun yaitu Dusun Jawa, Dusun

Panda dan Dusun Sanggau Kota. Desa Lembang dapat ditempuh

sekitar 1 Jam 30 menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang,

kondisi jalan masuk ke Desa Lembang cukup baik. Luas wilayah Desa

Lembang Kecamatan Sanggau Ledo memiliki luas 52,00 km .

Berdasarkan data BPS (Kecamatan Sanggau Ledo Dalam Angka Tahun

2016) Desa Lembang memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.153 jiwa,

yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.083 dan jumlah

penduduk perempuan sebanyak 2.070 jiwa.

1. Profil BUM Desa

Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Lembang yaitu

memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) bernama BUM Desa

Le a g , aka tetapi BUM Desa tersebut belum berbadan hukum,

hal tersebut dikarenakan Peraturan Kepala Desa tentang

Pe e tuka BUM Desa Le a g serta AD/ART BUM Desa

Le a g seda g dala proses usya arah Desa.

PUSDATIN

69 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa

Organisasi atau pengelolaan BUM Desa Le a g Desa

Lembang, Kecamatan Sanggau Ledo ditetapkan di Desa Lembang

dengan susunan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

sementara, Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat,

Pengelola Harian dan Kepala Unit Usaha.

Tabel 3.6

Susunan Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Le ba g

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 Rabuli NZ Penasehat Kepala Desa

2 K. Kardi Pengawas Ketua

3 Wawan Suhendi Pengawas Wakil Ketua

4 Paulina Pengawas Sekretaris

5 Rahmat Pengawas Anggota

Pelaksana Operasional

Kegiatan Usaha

6 Mundirin Bisnis Sosial -

7 Tan Edi Priadi Bisnis Penyewaan -

8 Tri Mulyono Bisnis Perantara -

9 Mateas Hariono Bisnis Perdagangan -

10 Tukadi Bisnis Keuangan -

11 Vivi Siswaty Bisnis Usaha Bersama -

Sumber: Lampiran Susunan Kepengurusan Sementara BUM Desa Lembang, 2016

3. Legalitas Hukum

Legalitas pembentukan BUM Desa Lembang belum ada dan

dalam proses perancangan Peraturan Kepala Desa Lembang.

4. Unit Usaha

U it usaha BUM Desa Le a g ya g dire a aka a tara lai

objek wisata air terjun, unit simpan pinjam dan pengadaan saprodi.

Saat i i BUM Desa Le a g elu erjala elu aktif kare a

seda g dala proses Pe e tuka BUM Desa Le a g elalui

Peraturan Kepala Desa dan perumusan susunan kepengurusan BUM

PUSDATIN

70 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Desa Le a g serta e u ggu ADD (Anggaran Dana Desa) untuk

menetapkan modal awal pada unit-unit usaha BUM Desa Le a g .

5. Potensi Desa

Desa lembang memiliki potensi wisata air terjun yang dapat

dimanfaatkan dalam rangka mengembangkan usaha BUM Desa

Le a g . Selai itu Desa Le a g yang berada di Kecamatan

Sanggau Ledo memiliki sektor pertanian yang menjadi penopang

utama perekonomian. Berdasarkan Data BPS (Kecamatan Sanggau

Ledo Dalam Angka Tahun 2016) luas panen tanaman padi Pada

tahun 2015 di Kecamatan Sanggau Ledo adalah sebesar 1.595

hektar dimana sebesar 431 hektar adalah tanaman padi sawah dan

sebesar 1 164 hektar adalah tanaman padi ladang. Produksi tanaman

padi pada tahun 2015 mencapai 3 370 ton dimana sebesar 1 250 ton

berasal dari tanaman padi sawah dan sebesar 2.118 ton berasal dari

tanaman padi ladang. Rata-rata produktivitas per hektar tanaman

padi pada tahun 2015 mencapai 21,13 kwintal per hektar dimana

untuk tanaman padi sawah rata-rata produksinya mencapai 29,03

kwintal per hektar dan untuk padi ladang rata-rata produksinya

sebesar 18,20 kwintal per hektar.

Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis

komoditi jagung dan ubi kayu. Luas panen untuk tanaman jagung

pada tahun 2015 adalah sebesar 6.304 hektar dengan produksi

sebesar 23.804 ton atau dengan kata lain, rata-rata produktivitasnya

mencapai 37,76 kwintal per hektar. Luas panen tanaman ubi kayu

pada tahun yang sama adalah sebesar 416 hektar dengan produksi

sebesar 6 026 ton atau dengan kata lain, rata-rata produktivitasnya

PUSDATIN

71 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

mencapai 144,86 kwintal per hektar. Selain kedua komoditi tersebut,

di Kecamatan Sanggau Ledo, juga terdapat komoditi ubi jalar, kacang

kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah.

Selain tanaman pangan, tanaman perkebunan juga

diusahakan oleh masyarakat Kecamatan Sanggau Ledo. Komoditi

tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di Kecamatan Sanggau

Ledo adalah karet dan kelapa sawit. Luas tanaman karet pada tahun

2015 sebesar 3.707 hektar dengan produksi sebesar 1.620 ton dan

luas tanaman kelapa sawit pada tahun yang sama sebesar 1.286

hektar dengan produksi sebesar 1.056 ton. Untuk sub sektor

peternakan khususnya jenis ternak besar dan kecil, yang paling

menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak sapi dengan populasi

sebanyak 914 ekor. Jenis unggas yang paling banyak diternakkan

adalah ayam ras pedaging dengan populasi sebanyak 61.890 ekor.

6. Kendala/Permasalahan

Per asalaha ya g dihadapi Bada Usaha Milik Desa Le a g

saat ini adalah sebagai berikut :

1. Proses rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Pembentukan

BUM Desa Le a g da A ggara Dasar susu a Kepe gurusa

BUM Desa Le a g ya g e jadi dasar ter e tuk ya BUM

Desa Le a g asih dala pe ahasa sehi gga BUM Desa

Le a g elu dapat dijala ka .

2. Anggaran Dana Desa (ADD) yang masih dalam proses musyawarah

untuk digunakan sebagai modal awal menjadi penghambat dalam

menjalankan kegiatan unit usaha pengelolaan objek wisata air

terjun, unit usaha simpan pinjam dan pengadaan saprodi dalam

PUSDATIN

72 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui

BUM Desa Lembang .

3.4. BUM Desa Monterado

Desa Monterado adalah salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan

Barat. Menurut status Indeks Perkembangan Desa (IPD) tahun 2014

yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2015, Desa Monterado

memiliki status desa berkembang dengan nilai 69,34. Letak

administratif Desa Monterado yaitu di sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Samalantan, sebelah selatan berbatasan dengan

Desa Jahandung, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siaga dan

sebelah barat berbatasan dengan Desa Sendoreng.

Desa Monterado memiliki 3 Dusun yaitu Dusun Monterado,

Dusun Bhenawa Bhakti dan Dusun Karya. Desa Monterado dapat

ditempuh sekitar 60 menit dari pusat Kota Kabupaten Bengkayang,

kondisi jalan masuk ke Desa Monterado rusak dan jenis permukaan

terluasnya adalah kerikil. Wilayah Desa Monterado Kecamatan

Monterado memiliki luas 40,00 km . Berdasarkan data BPS

(Kecamatan Monterado Dalam Angka Tahun 2016) Desa Monterado

memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.646 jiwa, yang terdiri dari

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.897 dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 2.749 jiwa.

Sarana merupakan salah satu hal yang berperan sebagai alat

dalam proses kelangsungan pembangunan, pengembangan dan

keberhasilan untuk suatu tujuan yang dilakukan. Beberapa sarana

PUSDATIN

73 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

yang terdapat di Desa Monterado adalah sarana pendidikan dan

sarana perekonomian.

Sarana pendidikan merupakan salah satu alat yang memiliki peran

penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses belajar-

mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sarana dan prasarana

pendidikan berguna untuk menunjang kelangsungan proses belajar-

mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun

2015 ketersediaan fasilitas pendidikan di Desa Monterado terdapat 4

unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah 948 murid, 1 unit Sekolah

Menengah Pertama Negeri dengan jumlah 429 murid, 1 unit Sekolah

Menengah Atas Negeri dengan jumlah 88 murid, 1 unit Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri dengan jumlah 329 murid.

1. Profil BUM Desa

Desa Monterado memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

er a a BUM Desa Karya Bersa a ya g telah er ada huku , hal

ini terwujud dalam Peraturan Kepala Desa (Perkepdes) Nomor 02

tahun 2016 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa

Monterado dan Keputusan Kepala Desa Monterado Nomor 13 tahun

2016 tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM

Desa Desa Mo terado. BUM Desa Karya Bersa a erdiri pada

tanggal 5 Februari 2016 yang bertujuan untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat Desa Serangkat dan meningkatkan

Pendapatan Asli Desa serta mewujudkan Desa Monterado menjadi

Desa Mandiri, hal ini tercermin pada tujuan pembentukan BUM Desa

Karya Bersa a .

PUSDATIN

74 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

2. Organisasi Pengelolaan BUM Desa

Orga isasi atau pe gelolaa BUM Desa Karya Bersa a Desa

Monterado, Kecamatan Monterado ditetapkan di Desa Monterado

dengan Keputusan Kepala Desa Monterado Nomor 13 Tahun 2016

tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

Desa Monterado. Pengelola BUM Desa tersebut mencakup Penasehat,

Pengelola Harian dan Kepala Unit Usaha.

Tabel 3.7

Susu a Pe gurus / Pe gelola BUM Desa Karya Bersa a

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 Ewaldus Penasehat Kepala Desa

2 Jentri Situmorang Pengawas BUM Desa Ketua BPD

Uray Pawadi Pengawas BUM Desa Wakil Ketua BPD

Herkulanus Pengawas BUM Desa Ketua LPMD

3 Anselmus Batata Direktur -

4 Fajar Reandi Sekretaris -

5 - Bendahara -

6 Operasional Kegiatan Usaha

1. Unit Usaha Air Minum Desa

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

d. Anggota

K. Viktor Pandio

Petrus Ipit

Yuliana Mersi

Ruma Paruma

2. Unit Usaha Budi Daya Air

Tawar

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

d. Anggota

Bubun Bunyamin

Burhanudin

-

Hendri

3. Unit Usaha Penyewaan

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

d. Anggota

Hendri Pinus

Edi Sukato

-

Budi Kartono

4. Unit Usaha Penyewaan

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

d. Anggota

Eli

Surya Mukti

Martina

Nurbeti

Sumber: Lampiran Kepala Desa Monterado Nomor 13 Tahun 2016

PUSDATIN

75 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

3. Legalitas Hukum

1) Peraturan Desa Monterado Nomor 02 Tahun 2016 Tentang

Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Desa Monterado;

2) Keputusan Kepala Desa Monterado Nomor 13 Tahun 2016

Tentang Penetapan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUM

Desa) Desa Monterado.

4. Unit Usaha

U it usaha ya g aka dijala ka oleh BUM Desa Karya Bersa a

adalah Unit usaha air minum desa, unit usaha budi daya ikan air

tawar, unit usaha penyewaan dan unit usaha keuangan. Kegiatan

usaha BUM Desa Karya Bersama saat ini belum berjalan (belum

aktif) karena dalam proses musyawarah desa dan menunggu ADD

(Anggaran Dana Desa) untuk menetapkan modal awal pada unit-unit

usaha BUM Desa Karya Bersama .

5. Potensi Desa

Desa Monterado memiliki potensi pertambangan antara lain

Emas, Granit dan Pasir Kuarsa yang dapat dimanfaatkan dalam rangka

e ge a gka usaha BUM Desa Karya Bersa a . Selai itu Desa

Monterado yang berada di Kecamatan Monterado memiliki sektor

pertanian yang menjadi penopang utama perekonomian masyarakat,

berdasarkan data BPS (Kecamatan Monterado Dalam Angka Tahun

2016) , luas panen tanaman padi pada tahun 2015 di Kecamatan

Monterado adalah sebesar 2.895 hektar dimana sebesar 2.195 hektar

adalah komoditi padi sawah dan 700 hektar adalah komoditi padi

ladang. Produksi tanaman padi pada tahun 2015 mencapai 7 564 ton

dimana untuk padi sawah sebesar 6.199 ton dan padi ladang sebesar

1.365 ton. Produktivitas tanaman padi pada tahun 2015 mencapai

PUSDATIN

76 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

26,13 kwintal per hektar dimana untuk komoditi padi sawah

produktivitasnya mencapai 28,24 kuintal/hektar dan komoditi padi

ladang produktivitasnya mencapai 19,50 kuintal/hektar.

Jenis tanaman palawija yang cukup dominan adalah jenis

komoditi jagung dan kacang tanah. Luas panen untuk tanaman jagung

pada tahun 2015 sebesar 460 hektar dengan produksi sebesar 4.942

ton dan untuk tanaman kacang tanah mencapai 13 hektar dengan

produksi sebesar 12,60 ton. Produktivitas tanaman jagung pada tahun

2015 mencapai 34,57 kuintal/hektar dan tanaman kacang tanah

mencapai 9,69 kuintal/hektar. Selain kedua komoditi tersebut, di

Kecamatan Monterado, juga terdapat komoditi tanaman ubi jalar, ubi

kayu, kacang kedelai, dan kacang hijau. Selain tanaman pangan,

tanaman perkebunan juga diusahakan oleh masyarakat Kecamatan

Monterado. Komoditi tanaman perkebunan yang menjadi unggulan di

Kecamatan Monterado adalah karet. Luas tanaman karet di

Kecamatan Monterado pada tahun 2015 adalah sebesar 6.928 hektar

dengan produksi sebesar 3.531 ton.

Selain karet, komoditi tanaman perkebunan yang cukup menonjol

adalah tanaman kelapa sawit dan cokelat. Luas penanaman untuk

jenis tanaman kelapa sawit adalah sebesar 690 hektar dengan

produksi sebesar 151 ton sedangkan untuk tanaman cokelat dalam

luas tanamnya sebesar 138 hektar dengan produksi 30 ton.

Untuk sub sektor peternakan khususnya jenis ternak besar dan

kecil, yang paling menonjol pada tahun 2015 adalah jenis ternak babi

dengan populasi sebanyak 4.485 ekor. Jenis unggas yang paling

PUSDATIN

77 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

banyak diternakkan adalah ayam ras pedaging dengan populasi

sebanyak 354.625 ekor.

6. Kendala/Permasalahan

Per asalaha ya g dihadapi Bada Usaha Milik Desa Karya

Bersa a saat i i adalah se agai erikut :

1. Modal awal yang masih menunggu dari Anggaran Dana Desa

(ADD) menjadi penghambat dalam menjalankan kegiatan unit

usaha air minum desa, unit usaha budi daya ikan air tawar, unit

usaha penyewaan dan unit usaha keuangan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui BUM Desa

Karya Bersa a .

2. Akses jalan di Desa Monterado menjadi salah satu kendala, jalan

masuk menuju dan keluar dari Desa Monterado dengan tekstur

Tanah dan kerikil sulit dilintasi kendaraan roda empat. Hal ini

dapat menghambat perkembangan BUM Desa dalam

mengembangkan kegiatan usaha nya.

PUSDATIN

78 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pendataan dan pembahasan BUM Desa di

lokasi eks Transmigrasi Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan

Barat disimpulkan :

a. Kecamatan Bengkayang, Kecamatan Ledo, Kecamatan Sanggau

Ledo dan Kecamatan Monterado merupakan lokasi eks Kawasan

Transmigrasi.

b. Jumlah BUM Desa di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 45

BUM Desa dari 7 Kabupaten, yang antara lain di Kabupaten

Bengkayang terdapat 21 BUM Desa yang tersebar di 13

Kecamatan.

c. Secara umum, dari hasil pendataan 6 Desa di Kabupaten

Bengkayang, 5 dari 6 Desa di Kabupaten, BUM Desa belum

berjalan/belum aktif yaitu BUM Desa Karya Bersama, BUM Desa

Lesabela, BUM Desa Serangkat, BUM Desa Lembang, dan BUM

Desa Bani Amas yang antara lain disebabkan Anggaran Dana

Desa yang belum turun untuk menentukan/menetapkan modal

awal usaha BUM Desa.

d. Legalitas Pendirian BUM Desa dan struktur organisasi BUM Desa

telah didasari oleh Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala

Desa tentang Pembentukan BUM Desa.

e. dari 6 Desa yang didata, Memiliki Potensi untuk pengembangan

usaha BUM Desa yang bertujuan untuk kesejahteraan

PUSDATIN

79 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

masyarakat desa dan meningkatkan Pendapatan Asil Desa, yaitu

bidang usaha.

f. Akses jalan masuk dan keluar Desa yang sulit di lalui menjadi

penghambat pengembangan/pemasaran usaha BUM Desa.

4.2. Saran

Dengan melihat kondisi maupun potensi pengembangan BUM

Desa di Desa Setia Budi, Desa Bani Amas, Desa Lesabela, Desa

Serangkat, Desa Monterado, dan Desa Lembang diperoleh beberapa

kendala dan hambatan sehingga diperlukan saran yang membangun,

diantaranya adalah :

a. Anggaran Dana Desa yang harus cepat diterima desa untuk di

alokasikan sebagai modal awal BUM Desa agar rencana usaha

BUM Desa dapat segera berjalan.

b. Akses jalan masuk dan keluar Desa yang harus segera diperbaiki

demi upaya pengembangan dan pemasaran hasil unit usaha

BUM Desa.

c. Dalam pelaksanaan usaha BUM Desa agar tetap berpedoman

terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa baik

dalam bidang ekonomi, sosial dan pendidikan.

PUSDATIN

80 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

PUSDATIN

81 81 81 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

2016. Profil Daerah Tertinggal Kabupaten Bengkayang: Direktorat

Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal.

Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Dalam Angka. Bengkayang: Badan

Pusat Statistik Bengkayang.

Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Dalam Angka. Ledo: Badan Pusat

Statistik Bengkayang.

Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Dalam Angka. Sanggau Ledo: Badan

Pusat Statistik Bengkayang.

Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Dalam Angka. Monterado: Badan

Pusat Statistik Bengkayang.

Departemen Transmigrasi dan PPH. 1998. Statistik Transmigrasi Indonesia

Pelita III T.A 1979/1980 S/D T.A 1983/1984: Biro Perencanaan.

Departemen Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan. 1999.

Permukiman Transmigrasi yang sudah diserahkan kepada Pemerintah

Daerah sejak Pra Pelita sampai dengan Kabinet Reformasi T.A

1999/2000 Dalam Angka: Direktorat Bina Sosial Budaya, Ditjen Bina

Masyarakat Transmigrasi.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

2014. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jakarta:

Biro Hukum Organisasi dan Tata Laksana.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

2015. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan

Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. Jakarta: Biro

Hukum Organisasi dan Tata Laksana.

PUSDATIN

82 82 82 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

2015. BUM Desa Lumbung Ekonomi Desa Petunjuk Praktis

Pembentukan dan Pengelolaan BUM Desa. Jakarta: Direktorat

Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (PUED).

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

2016. Frequently Asked Questions (FAQ) tentang BUM Desa (Buku

Tanya Jawab tentang BUMDesa). Jakarta: Direktorat Pengembangan

Usaha Ekonomi Desa (PUED).

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

2016. Majalah Info Desa BUM Desa Motor Penggerak Ekonomi Desa.

Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

2017. Formulir Isian Profil Badan Usaha Milik Desa. Jakarta: Pusat

Data dan Informasi

PUSDATIN

83 83 83 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

LAMPIRAN

PUSDATIN

84 84 84 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Lam

pir

an

1

Pe

ta A

dm

inis

tra

si

Pro

vin

si K

ali

ma

nta

n B

ara

t

PUSDATIN

85 85 85 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Lam

pir

an

2

Pe

ta A

dm

inis

tra

si

Ka

bu

pa

ten

Be

ng

kaya

ng

PUSDATIN

86 86 86 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Lam

pir

an

3

Pe

ta A

dm

inis

tra

si

Ke

cam

ata

n B

en

gka

yan

g

PUSDATIN

87 87 87 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

La

mp

ira

n 4

Pe

ta A

dm

inis

tra

si

Ke

cam

ata

n L

ed

o

PUSDATIN

88 88 88 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Lam

pir

an

5

Pe

ta A

dm

inis

tra

si

Ke

cam

ata

n M

on

tera

do

PUSDATIN

89 89 89 Data dan Informasi BUM Desa dan BUM Desa Bersama di Kawasan Transmigrasi

Lam

pir

an

6

Pe

ta A

dm

inis

tra

si

Ke

cam

ata

n S

an

gg

au

Le

do

PUSDATIN