dasar motor
DESCRIPTION
k,lklTRANSCRIPT
Pendahuluan
Motor penggerak mula
Contoh-contoh :
Motor penggerak mula Jenis tenaga primer
Turbin air
Mesin uap
Motor bakar
Kincir angin
aliran air
aliran uap akibat pembakaran
Kimia bahan bakar
aliran angin
Aliran cairan/gas Tekanan
cairan/gas Panas Listrik Kimia
Motor penggerak mula adalah suatu motor yang merubah tenaga primer yang tidak
diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam bentuk tenaga mekanis.
Prinsip pengubahan tenaga pada motor penggerak mula
Tenaga Primer tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Jumlah tenaga primer yang dimasukkan pada suatu motor selalu sama besar
dengan jumlah tenaga yang dihasilkan ( out - put )
Tenaga primer yang tidak akan pernah dapat diubah 100% menjadi tenaga
mekanis. Sebagaian tenaga primer akan dikeluarkan dalam bentuk lain seperti
panas. Gas buang, pendinginan, gesekan & Radiasi bagian tenaga yang tidak
dapat diubah menjadi tenaga mekanis dinilai sebagai kerugian pada proses
pengubahan tenaga.
selalu lebih kecil dari 100%
Contoh : Pada Motor Bensin, Tenaga Primer 100% C. panas/kalori hasil pembakaran
hanya akan menghasilkan rendemen/effisiensi sebesar kurang lebih 30%. Sedang
yang lain hilang. Karena terbawa gas buang 30%, diserap oleh sistem pendingin 30%,
akibat gesekan dan radiasi 10%.
Prinsip pengubahan tenaga pada motor bakar
Motor bakar adalah pesawat pengerak mula yang mengubah tenaga kimia bahan
bakar menjadi tenaga panas ( kalor ) dengan jalan pembakaran, panas tersebut
selanjutnya di rubah menjadi tenaga mekanik
Proses pengubahan tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanik pada motor
bakar
Rendemen suatu motor penggerak () = x 100%
Output : Tenaga mekanik
Input : Tenaga primer
Tenaga bentuk lain misal : panas
mula
Macam-macam motor bakar pembakaran dalam
1. Motor torak
Sifat – sifat yang menonjol
Gerak Translasi / gerak bolak-balik torak dirubah menjadi gerak putar poros engkol.
Untuk mengurangi getaran, jumlah silinder dapat dibuat lebih dari Satu.
Digunakan pada motor 2 tak dan 4 tak baik motor Bensin maupun Diesel
Mekanisme Engkol : berfungsi merubah gerak translasi torak ( gerak bolak-balik
torak) menjadi gerak putar pada poros engkol.
Udara
Bahan bakar Pembakaran
Tekanan naik akibat pembakaran
Tekanan mendorong torak bergerak lurus
2. Motor Wankel
Sifat-sifat yang menonjol
Gerakan torak berotasi ( berputar )
Pengisian, kompresi dan pembuangan diatur oleh torak
Lebih ringan
Getaran kecil
Jarang digunakan dan tidak diproduksi secara massal
Contoh : Mazda RX-7
Mercedes Benz
isap
buang
3. Turbin gas
Sifat – sifat yang menonjol
Semua bagian berputar, sehingga getaran kecil
Pembakaran berlangsung secara terus menerus
Penggunaan : Pesawat terbang, penggerak generator listrik
Macam – macam konstruksi motor torak
a. Motor 2 Tak (Bensin)
Sifat sifat yang menonjol
Pendinginan dengan udara, getaran sirip keras
Pelumasan silinder dengan mencampurkan oli kebahan bakar
Pengisian, pembilasan, kompresi dan pembuangan lewat saluran-saluran diatur
oleh torak
Pembetukan campuran bahan bakar diluar silinder
Penyalaan dengan sistem pengapian atau penyalaan diri
b. Motor 2 Tak Diesel
Sifat –sifat yang menonjol
1. Pendingin dengan air pendingin
2. Pembilasan memanjang
3. Memerlukan katup buang
4. Pengisapan dan pembilasan dijalankan oleh kompresor yang langsung menekan
udara ke dalam silinder
5. Pelumasan tekan
6. penyalaan dengan penyalaan diri
Penggunaan : Kapal laut, Kereta api
c. Motor Otto ( Bensin 4 Tak )
Sifat-sifat yang menonjol
Pendinginan dengan air pendingin Pelumasan silinder dengan semprotan oli atau percik ( dengan sistem panci,
sirkulasi tekan oleh pompa oli ) Pengisian, kompresi, pembuangan diatur oleh mekanisme katup Pembentukan campuran bahan bakar dan udara terjadi diluar silinder Pembakaran dengan sistem pengapian
d. Motor Diesel ( 4Tak )
Sifat-sifat yang menonjol
Pendingian dengan air pendingin
Pelumasan silinder dengan semprotan oli atau percikan
Pengisian, kompresi, pembuangan diatur oleh mekanisme katup
Pembentukan campuran bahan bakar dan udara didalam silinder
Pembakaran terjadi dengan sendirinya
Latihan : Kriteria penggolongan motor torak
Motor 2 Tak ( 2 langkah )
Motor 4 Tak ( 4 langkah )
Bahan bakar cair
Bahan bakar Gas
Diluar silider
Didalam silinder
Dengan sistem pengapian
Sebaris
Penyalaan diri
Bentuk V
Oli dicampur bensin
Panci dengan pompa tekan
Bentuk Boxer
Pendingin udara
Langkah kerja
Jenis bahan bakar
Pembentukan campuran bahanbakar
Cara penyalaan
Susunan silinder
Pelumasan
Pendinginan
Pendingin air
Penggolongan Motor Torak
Langkah kerja
Motor 2 T
Pengisian silinder dilanjutkan Pembakaran dilanjutkan
dengan kompresi pembuangan dan pembilasan
Motor 2 Tak adalah motor yang memerlukan 2 kali langkah torak ( satu putaran
poros engkol) untuk menghasilkan satu kali usaha/kerja.
Motor 4T
Langkah isap Langkah kompresi
Torak bergerak turun dari
TMA ke TMB
Torak bergerak naik dari
TMB ke TMA
Langkah kerja Langkah buang
Torak bergerak turun dari
TMA ke TMB
Torak bergerak naik dari
TMB ke TMA
Motor 4 Tak adalah motor yang membutuhkan 4 kali langkah torak ( 2 kali putaran
poros engkol ) untuk menghasilkan satu kali usaha.
Bahan bakar
Jenis bahan bakar
Bahan bakar cair Bahan bakar gas
Contoh BensinSolarMinyak tanah
Contoh MethanProphan ( LPG )Gas tanah ( LNG )
Tempat pencampuran bahan bakar dengan uadara
Bahan bakar dicampur dengan udara
diluar silinder mesin
Bahan bakar dicampur dengan udara
didalam silinder mesin.
Penyalaan
Dengan pengapian Penyalaan diri
( Bunga api pada busi ) ( akibat temperatur yang tinggi )
1. Bensin dan udara dicampur pada
karburator/saluran masuk
2. Campuran dimasukkan kedalam
silinder
3. Bunga api dipercikkan pada busi
pada busi dan akan membakar
campuran
1. Hanya udara yang dihisap oleh
mesin
2. Udara dikompresikan dengan
tekanan tinggi sehingga temperatur
juga tinggi
3. Bahan bakar disemprotkan ke
silinder dengan halus lalu menguap.
4. Bahan bakar terbakar dengan
sendirinya
Susunan silinder
Silinder tersusun sebaris
Bentuk : V
Bentuk : BOXER
Pelumasan motor
Pelumasan ( tekan)
Oli dari panci dialirkan oleh pompa oli ke semua bagian yang perlu pelumasan.
Sebagian oli disemprotkan/dipercikkan ke silinder. Selanjutnya oli akan kembali ke
panci oli (Karter)
Pelumasan campur
Bensin
Sifat-sifat yang menonjol
Oli dicampur ke bahan bakar sebelum masuk ke silinder mesin
Oli ikut terbakar di dalam silinder
Pelumasan selalu dengan oli baru
Pendinginan
a ) Pendinginan air
Air dirongga – rongga mesin bertugas menyerap panas
1. Air dirongga-rongga mesin berfungsi menyerap panas
2. Pompa air mempercepat sirkulasi air pendingin
3. Radiator memindahkan panas air ke udara luar
b) Pendinginan udara
Sirip – sirip pendingin untuk memperluas bidang permukaan panas
Proses Motor 4Tdan 2T
Pengertian pengisian, kompresi, usaha dan pembuangan
Pengisian : Pemasukan gas baru ke
dalam silinder, melalui katup hisap
Kompresi : Pemampatan gas baru
dengan memperkecil ruang, sehingga
tekanan & temperatur naik, katup hisap &
katup buang menutup
Usaha : Tekanan hasil pembakaran
mendorong torak turun, katup hisap &
katup buang menutup
Pembuangan : Pengeluaran gas bekas
dari dalam silinder, melalui katup buang
Nama bagian mekanisme engkol dan katup motor 4T
Keterangan
1. Pena torak 7. Poros kam
2. Roda gigi poros kam 8. Tuas Katup
3. Roda gigi poros engkol 9. Batang penggerak
4. Panci oli 10. Poros engkol
5. Busi 11. Batang penekan katup
6. Katup isap 12. Karburator
4
1
3
11
5
6
8
9
12
2
7
10
Beberapa pengertian
Keterangan :
TMA = Titik Mati Atas ( Batas teratas langkah torak )
TMB = Titik Mati Bawah ( Batas terbawah langkah torak )
L = Panjang langkah torak dari TMB ke TMA
r = Radius / Jari-jari engkol
Panjang langkah torak = 2 kali radius engkol
L = 2 x r
TMA
TMB
L
Proses motor 4T
I.Langakah isap
Torak bergerak dari TMA ke TMB, gas
baru masuk silinder
Temperatur 20C
Vakum 0,1 ÷ 0,6 bar
Katup Isap terbuka
Katup Buang tertutup
II. Langkah kompresi
Torak bergerak dari TMB ke TMA, gas
baru dikompresikan dalam ruang
kompresi
Tekanan akhir kompresi =
Otto = 1 ÷ 1,5 Mpa ( 10 ÷ 15 bar )
Diesel = 1,5 ÷ 4 Mpa ( 15 – 40 bar )
Temperatur akhir kompresi
Otto = 300 ÷ 6000C
Diesel = 700 ÷ 9000C
Katup hisap tertutup
Katup buang tertutup
III. Langkah usaha / kerja
Torak bergerak dari TMA ke TMB,
terdorong tekanan gas hasil pembakaran.
Temperatur max pembakaran :
Otto = 2000 ÷ 25000C
Diesel = 2000 ÷ 25000C
Tekanan max pembakaran :
Otto = 3 ÷ 6 Mpa ( 30 ÷ 60 bar )
Diesel = 4 ÷ 12 Mpa (40 ÷ 120 bar )
Katup isap tertutup
Katup buang tertutup
IV.Langkah buang
Torak bergerak dari TMBke TMA, gas
buang keluar dari silinder
Temperatur gas buang ( beban penuh ) :
Otto = 600 ÷ 10000C
Diesel = 500 ÷ 6000C
Katup isap tertutup
Katup buang terbuka
Nama bagian-bagian motor 2T
1. Kepala silinder 7. Bantalan batang torak
2. Saluran isap 8. Saluran buang
3. Sirip pendingin 9. Ruang engkol
4. Torak 10. Saluran bilas
5. Batang torak 11. Busi
6. Poros engkol
1
11
2
3
4
5
6
9
10
8
7
Proses motor 2T
Langkah torak Kejadian di atas torak Kejadian di bawah torak
Torak bergerak dari TMB
ke TMA ( I )
Akhir pembilasan diikuti
pemampatan bahan bakar
+ udara
Setelah dekat TMA
pembakaran dimulai.
Campuran bahan
bakar dan udara baru
masuk keruang
engkol melalui
saluran masuk
Torak bergerak dari TMA
ke TMB ( II )
Akibat pembakaran,
tekanan mendorong torak
ke TMB.
Saluran buang terbuka, gas
bekas terbuang dan
didorong gas baru
(pembilasan)
Campuran bahan
bakar dan udara di
ruang engkol tertekan
dan akan naik
keruang atas torak
lewat saluran bilas
Jadi : Motor 2 Tak adalah motor yang memerlukan 2 kali langkah
torak ( 1 putaran poros engkol ) untuk menghasilkan 1 kali usaha.
Sal. Buang
Sal. Masuk
Sal. Bilas
Ruang engkol
Sistem Bahan Bakar
Fungsi sistem bahan bakar :
1. Mengalirkan bahan bakar + dari tangki ke alat pencampur (karburator)
2. Mencampur bahan bakar + udara sehingga mudah terbakar
Artinya : Campuran harus homogen ( merata )
Perbandingan campuran sesuai
Macam-macam bahan bakar
Bahan bakar dapat diproses dari gas bumi, minyak tanah, batu bara, tumbuh-
tumbuhan ( kayu, minyak kelapa dsb ) dan gas bio ( gas pembusukan ).
Pada motor bakar digunakan bahan bakar antara lain :
Bentuk gas : Gas bumi, gas bio
LPG
Bentuk cair : Bensin
Minyak tanah ( kerosin )
Solar
Udara
(O2 )Gas
bekas
Baha
n
bakarCoCo2
HcO2
Nox
Sifat pembentukan campuran
Supaya terjadi penyalaan dan pembakaran maka bahan bakar dan udara harus
membetuk campuran yang sesuai dan homogen.
Supaya terjadi campuran homogen, bahan bakar cair harus di kabutkan dan lebih baik
diuapkan.
Wilayah penguapan macam-macam bahan bakar
-200 -100 0 100 200 300 400 °C
Macam-macam proses pembentukan campuran
Bahan bakar dikabutkan oleh aliran udara yang cepat
Prinsip ini dapat digunakan pada karburator
Bahan bakar dikabutkan oleh tekanan lebih
LNG
LPG
Bensin
Minyak tanah
Solar
Mudah menguap, pembentukan campuran mudah
Sulit menguap, pembentukan campuran sulit.
Prinsip ini digunakan pada sistem Injeksi
Karburator
Penggunaan : Pada kebanyakan motor bensin
Bahan bakar : Bensin / minyak tanah
Sifat-sifat : Murah
Jarang ada gangguan besar
Pengaturan jumlah bahan bakar dan campuran tidak
selalu cocok dengan keadaan motor
Injeksi pada saluran masuk
Penggunaan : Motor mobil
Lama pembukaan
injektor diatur oleh
kontrol unit ( pada
EFI )
Bahan bakar
bertekanan dari
pompa
Udara
Karburator
Bensin
Bb + O2
Udara (O2)
Bahan bakar
Sifat-sifat
:
:Bensin
Lebih mahal dari karburator
Mutu pembentukan campuran mirip dengan karburator
Pengaturan perbandingan campuran lebih teliti, misal
dengan pengatur elektronis ( EFI )
Tekanan penyemprotan relatif rendah (150 Kpa – 400
Kpa)
Injeksi ke dalam ruang bakar
Penggunaan
Bahan bakar
Sifat-sifat
:
:
:
Pada motor Diesel
Solar, minyak berat ( pada pmotor besar misal untuk
penggerak kapal )
Setiap silinder menerima jumlah bahan bakar yang
sama.
Waktu pembentukan campuran yang sangat singkat
Oleh karena itu pengabutan harus benar-benar halus.
Untuk mendapatkan kabutan halus lubang injektor
kecil dan tekanan pembukaannya besar
Paling mahal.
Tangki
Poma Injeksi
Injektor
Ruang bakar
Saringan
Sistem Pengapian
Persyaratan Dasar ( Contoh Motor Otto )
A B C
A B C
Bahan bakar dikabutkan / diuapkan ...........
Perbanddingan campuran disesuaikan ...
Temperatur capuran cukup tinggi ...............
Penyalaan pada saat yang tepat ................
Macam - Macam Sistem Pengapian
Cara penyalaan bahan bakar pada motor bakar dibedakan menjadi 2 macam :
Penyalaan Sendiri Penyalaan dengan sistem pengapian
bunga api listrik
- Akibat pemampatan dengan tekanan - Pada saat akhir langkah kompresi,
tinggi, temperatur udara mencapai campuran bahan bakar dan udara di
700 s/d 9000 C. bakar dengan loncatan bunga
- Bahan bakar yang dimasukkan api listrik dari busi.
terbakar dengan sendirinya - Penggunaan pada motor otto / bensin
- Pengguanaan pada motor Diesel
Sistem Pengapian Baterai
Dasar prinsip kerja
Tegangan baterai 12V ditransformasikan menjadi tegangan tinggi 5000 s/d 25 Kv,
Kemudian dialirkan kebusi secara bergiliran yang diatur oleh rotor sesuai ketentuan
urutan pengapian ( Firing Order )
Sifat-sifat
Daya pengapian terbaik pada putaran rendah.
Saat pangapian ditentukan dengan putaran mesin dan beban mesin
Saat pengapian dapat diatur secara mekanis menggunakan kontak pemutus (platina)
atau secara elektronis
Batarai
Busi-busi
Kunci kontak
kondensator
koil
Distributor
RotorKontak pemutus ( Platina )
Sistem Pengapian Magnet
Dasar prinsip kerja
Pengapian magnet merupakan gabungan dari generator dan sistem pengapian
Sifat-sifat
Sumber tegangan dari generator, sehingga motor dapat hidup tanpa baterai.
Daya pengapian terbaik pada putaran tinggi.
Putaran start harus lebih besar dari 200 rpm
Sering digunakan pada motor kecil seperti sepada motor
Roda kutup magnet generator
Kontak pemutus
Generator
Koil pengapian
Kondensator
GeneratorPlatina
Kondensator
Koil
Bentuk –bentuk Motor
Contoh motor 1 silinder 1.000 cc
Langkah torak (s) = diameter
Silinder (D) = 108 mm
Putaran maks. = 4500 rpm
Contoh motor 4 silinder 1.000 cc
Langkah torak (s) = diameter
Silinder (D) = 68 mm
Putaran maks. = 7147 Rpm
Alasan motor dibuat lebih dari satu silinder
Motor lebih tenang, karena gaya penggerak poros engkol lebih merata.
Getaran kecil, karena gaya-gaya torak saling menyeimbangkan.
Motor jumlah silinder yang banyak dengan langkah torak lebih pendek, kecepatan
torak pada putaran tinggi masih dalam batas yang diijinkan, sesuai kekuatan bahan.
Putaran max motor langkah pendek motor langkah panjang.
Macam-macam rangkaian silinder
Sebaris
Konstruksi sederhana
Tak banyak getaran
Perawatan mudah
Bila jumlah silinder lebih dari 4
konstruksi terkesan panjang
Keseimbangan getaran jelek jika
jumlah silinder kurang dari 4
“V”
Konstruksi pendek untuk silinder
banyak
Poros engkol sederhana ( dua batang
torak pada satu pena )
Perlu 2 kolektor gas buang
Keseimbangan getaran lebih buruk
dari motor sebaris
Boxer (tidur)
Konstruksi pendek dan rendah
Keseimbangan getaran lebih baik dari
lainnya
Perlu 2 kolektor gas buang
Saluran isap panjang jika hanya satu
karburator
Urutan pengapian dan bentuk poros engkol
Motor
1 silinder
Motor boxer
2 silinder
Motor sebaris
2 silinder
Motor sebaris
4 silinder
Urutan Pengapian1 – 3 – 4 – 21 – 2 – 4 – 3 Jarak pengapian :
Pe
Motor boxer
4 silinder
Urutan Pengapian1 – 4 – 3 – 2
JP : Pe
Motor sebaris
5 silnder
Urutan Pengapian1 – 2 – 4 – 5 – 3
JP : Pe
Motor sebaris
6 silinder
Urutan Pengapian1 – 5 –3 – 6 – 2 – 4
JP : Pe
Motor “V”
8 silinder
Urutan Pengapian1-8-2-7-4-5-3-6
JP : Pe
Diagram kotak
Motor
1 silinder
Motor boxer
2 silinder
Motor sebaris
2 silinder
Motor sebaris
4 silinderFO : 1 – 3 – 4 – 2
JP = Pe
Motor boxer
4 silinderFO : 1 –4 – 3 – 2
JP = Pe
Motor sebaris
5 silinderFO : 1 – 2 – 4 – 5 – 3
JP = Pe
Motor sebaris
6 silinder FO = 1-5-3-6-2-4
JP = Pe
Motor “V”
8 silinder FO = 1-8-2-7-4-5-3-6
JP = Pe
1 K U B I2 B I K U
1 K U B I
1 K U B I2 B I K U
1 K U B I2 U B I K
3 I K U B4 B I K U
1 K U B I2 U B I K3 B I K U4 I K U B
1 K U B I2 I K U B I3 K K4 K5 K
1 K2 K3 K4 K5 K6 K K7 K8 K
1 K2 K3 K4 K K5 K6 K
Pelumasan dan Pendinginan
Kegunaan pelumasan
1. Memperkecil gesekan sehingga 2. Mendinginkan komponen dengan
memperkecil keausan cara menghayutkan panas.
3. sebagai perapat, misal antara ring piston 4. Sebagai pembersih dari bidang-
bidang
dengan dinding silinder rongga-rongga lumas .
Macam- macam sistem pelumasan
I. Pelumasan campuran
Digunakan pada : Kebanyakan motor 2 Tak yang kecil
Seperti : Vespa, Yamaha, Suzuki
Sifat-sifat yang menonjol.
Harus menggunakan oli baru
Timbul polusi dari gas buang
Pemakaian oli boros
Perbandingan oli 2 ÷ 4 %, dari bensin ( menurut spesifikasi pabrik )
Hanya untuk motor 2 T
Bensin Oli
II. Pelumasan panci sirkuit tekan
Sifat-sifat yang menonjol
Pelumasan teratur dan merata
Digunakan pada motor 4T dan diesel 2T
Oli perlu diganti pada kurun waktu tertentu
Misal : Motor otto setiap 10.000 Km
Motor Diesel setiap 5.000 Km
Keterangan gambar
1. Karter
2. Saringan pompa
3. Pompa oli
4. Katup pelepas
5. Saringan halus
6. Katup by-pass
7. Sakelar tekan
8. pemakai
Kegunaan pendinginan
Menyarap panas pada bagian-bagian motor sehingga mengurangi keausan dan
kerusakan.
Untuk mendapatkan temperatur kerja motor yang tepat dan merata
Macam-macam sistem pendingin
I. Pendinginan udara
Cara kerja
Panas yang ditimbulkan oleh motor dipindahkan ke udara luar. Untuk meningkatkan
efisiensi pendinginan permukaan bidang pendinginan diperluas dengan sirip-sirip.
Digunakan pada
Kebanyakan sepeda motor, motor-motor unit kecil.
Mesin VW lama, Deutch Diesel.
Sifat-sifat yang menonjol
Konstruksi sederhana
Suara motor keras akibat getaran sirip-sirip
Pendinginan tidak merata
Jarang ada gangguan
Ud
ara
p
en
ga
pia
n
Panas
Panas
II Pendinginan air sirkuit pompa
1. Air pada rongga-rongga blok motor dan kepala silinder menyerap panas motor
2. Air pendingin yang panas disalurkan ke radiator melalui slang bagian atas
3. Radiator memindahkan panas ke udara luar
4. Kipas menjamin aliran udara yang melewati radiator
5. Air pendingin kembali ke motor melalui slang bagian bawah
6. Pompa air membangkitkan sirkulasi air
7. Termostat mengatur aliran air ke radiator agar temperatur motor tetap ( 80°C )
Sifat-sifat yang menonjol
Pendinginan lebih merata dibanding pendingin dengan udara
Temperatur kerja motor tetap
Gangguan lebih sering terjadi dan kemungkinannya lebih banyak ( seperti : bocor,
pompa air rusak, dsb )
Data-data Utama Pada Motor
Volume silinder ( volume langkah )
Pengertian
Volume silinder adalah volume sepanjang langkah torak ( dari TMB ke TMA )
Umumnya volume silinder dari suatu motor dinyatakan dalam Cm3 ( cc ) atau liter
( l )
Rumus : Vs = . D2 . S [Cm3] D = Diameter silinder
S = Langkah torak ( L )
Vs = Volume silinder
Contoh
Diketahui : Vol motor = 1800 Cm3
Jumlah silinder ( I ) = 4 ; Diameter silinder = 82 mm = 8,2 cm
Ditanyakan : Langkah torak = ….
Jawab :
Volume langkah
Ruang bakar
TMA
TMA
Perbandingan Kompresi
Pengertian
Perbandingan kompresi ( tingkat pemampatan ) adalah angka perbandingan volume
diatas torak saat torak di TMB dengan volume diatas torak saat torak di TMA
Rumus : Vs =Vl = Vol. Langkah
Vk = Vol. Kompresi
Besarnya perbandingan kompresi secara umum
Motor otto = 7 : 1 s/d 12 : 1
Motor diesel = 14 : 1 s/d 25 : 1
Ruang bakar ( vol. Kompresi )
B : 1
Vk
TMA
Vo
lum
e s
ilin
de
r (V
s =
Vt
)
Momen putar
Pengertian istilah :
Momen putar ( momen puntir ) suatu motor adalah kekuatan putar poros engkol yang
akhirnya menggerakkan kendaraan
Pengertian satuan & rumus :
Fk = Gaya keliling, diukur dalam satuan Newton ( N )
r = Jari-jari ( jarak antara sumbu poros engkol sampai tempat mengukur gaya
keliling ), diukur dalam satuan meter ( m ).
Mp = Momen putar, adalah perkalian antara Gaya keliling dan jari-jari.
Mp = Fk . r [ Nm ]
Daya
Pengertian istilah :
Daya adalah hasil kerja yang dilakukan dalam batas waktu tertentu [ F.c/ t ]
Pada motor daya merupakan perkalian antara momen putar (Mp ) dengan putaran
mesin ( n )
Pengertian satuan dan rumus :
Mp = Momen putar ( Nm )
n = Putaran mesin ( Rpm )
p = Daya motor, dihitung dalam satuan kilo Watt ( Kw )
Angka 9550 merupakan faktor penyesuaian satuan.
Efisiensi
Pengertian istilah :
Efisiensi adalah angka perbandingan dari daya mekanis yang dihasikan oleh motor
dengan daya kalor bahan bakar yang telah digunakan.
Besar efisiensi secara umum
Input :Daya kalor yang diberikan bahan bakar 100%
Kerugian panas pada sistem pendinginan 30 %
Kerugian gas buang panas + tekanan 30%
Gesekan + Radiasi 10 %
Daya mekanis yang dihasilkan 30 %
Out put
Motor Otto ( ) = 20% ÷ 35%
Motor Diesel ( ) = 35% ÷ 55%
Lembaran data
Jenis motor / type
Tahun pembuatan
Daihatsu Charmant1,6/4A – C/84 – 87Daihatsu CharadeCB 22 / 83 – 87Honda Accord 2,0A 20 / 86 – 87Honda Civic 1,3EV 2 / 84 – 87Mitsubhisi ColtL 300 /4 G 33Mitsubhisi ColtL 300 Diesel/ 4 D55Mitsubhisi ColtDiesel / 4 D30Mitsubhisi ColtDiesel / 4 D31Mitsubhisi Lancer1800 Diesel / 4D65Mitsubhisi lancer1500 / 4G 15/84Mazda 3231,5 / E5 / 85 – 87Nissa Sunny B12,N131,3 / E 13 S / 86 – 87Suzuki Swift 0,1G 10 / 85 – 87Toyota Corolla 1,34K / 80 – 87
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
81/77
76/73
82,7/91
74/78
73/86
91,1/90
100/105
100/105
80,6/88
75,5/82
77/80
76/70
74/77
75/73
1,587
0,993
1,954
1,341
1,439
2,346
3,298
3,298
1,796
1,468
1,490
1,270
0,993
1,290
57/5600
38/5600
75/5500
52/6000
65/5200
48/4200
66/3500
74/3500
44/4500
54/5500
55/5500
44/6000
37/5800
48/5400
123/3600
75/3200
154/3500
105/3500
125/4000
143/2200
220/1800
240/2200
113/2500
117/3500
115/3500
100/4000
75/3600
98/3600
9,0
9,5
9,1
8,7
9,0
21
19,5
17,5
21,5
9,5
9,0
9,0
8,8
9,5
S
D
*
*
N
D
D
D
D
*
*
*
*
*
Jum
lah
sili
nd
er
Dia
me
ter
silin
de
r/la
ng
kah
to
rak
(mm
)
Vo
lum
e m
oto
r (1
)
Da
ya (
kW)
pa
da
pu
tara
n (
1/m
in)
Mo
me
n p
uta
r m
aks
.(N
m)
pa
da
pu
tara
n(1
/min
)
Pe
rba
nd
ing
an
ko
mp
resi
Ba
ha
n b
aka
r
Lembaran data
Jenis motor / type
Tahun pembuatan
Toyota Starlet 1,01E – L / 85 – 87Honda Astrea StarYanmarBMW 318 I / M 10 B 1885 – 87Mercedes 200 / M 10276 – 80
4
114
4
70,5/64
47/49,5112/115
89/71
89/80,25
0,999
0,08581,1321,766
1,997
40/6000
5/850017/220077/5800
80/3500
75/3800
66/1800145/4500
165/3000
9,0
9,2
9,5
9,1
*
NDS
S
Keterangan :
N = Premium
D = Diesel (Solar)
S = Bensin Super
* = Bensin bebas timah hitam
Jum
lah
sili
nd
er
Dia
me
ter
silin
de
r/la
ng
kah
to
rak
(mm
)
Vo
lum
e m
oto
r (1
)
Da
ya (
kW)
pa
da
pu
tara
n (
1/m
in)
Mo
me
n p
uta
r m
aks
.(N
m)
pa
da
pu
tara
n(1
/min
)
Pe
rba
nd
ing
an
ko
mp
resi
Ba
ha
n b
aka
r
Besaran Satuan dan Konversi dalam Satuan Lain
Tekanan
1. Atmosfir = 101,32 KPA ( kilo pascal )
= 1,0132 Bar
= 1,033 Kg/cm2
= 14,696 b/In2
= 760 mm Hg = 29,92 In Hg
2. Volume
1 cc = 1 cm3
= 0,001 dm3 = 0,001 liter
= 1000 mm3
= 0,6102 In3
3. Gaya
1 Kg = 9,8066 n
1 Kpm = 7,233 b ft (food pounds)
= 100,197 Nm (Newton meter)
4. Daya
1 Ps = 0,7355 kw (kilo watt)
1 hp = 0,736 kw (kilo watt)
5. Luas
1 cm2 = 100 mm2
= 0,0001 m2
= 0,155 In2