dasar motor

52
Pendahuluan Motor penggerak mula Contoh-contoh : Motor penggerak mula Jenis tenaga primer Turbin air Mesin uap Motor bakar Kincir angin aliran air aliran uap akibat pembakaran Kimia bahan bakar aliran angin Aliran cairan/gas Tekanan cairan/gas Panas Listrik Motor penggerak mula adalah suatu motor yang merubah tenaga primer yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam bentuk tenaga mekanis.

Upload: gebing-sinaive

Post on 01-Dec-2015

155 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

k,lkl

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Motor

Pendahuluan

Motor penggerak mula

Contoh-contoh :

Motor penggerak mula Jenis tenaga primer

Turbin air

Mesin uap

Motor bakar

Kincir angin

aliran air

aliran uap akibat pembakaran

Kimia bahan bakar

aliran angin

Aliran cairan/gas Tekanan

cairan/gas Panas Listrik Kimia

Motor penggerak mula adalah suatu motor yang merubah tenaga primer yang tidak

diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam bentuk tenaga mekanis.

Page 2: Dasar Motor

Prinsip pengubahan tenaga pada motor penggerak mula

Tenaga Primer tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Jumlah tenaga primer yang dimasukkan pada suatu motor selalu sama besar

dengan jumlah tenaga yang dihasilkan ( out - put )

Tenaga primer yang tidak akan pernah dapat diubah 100% menjadi tenaga

mekanis. Sebagaian tenaga primer akan dikeluarkan dalam bentuk lain seperti

panas. Gas buang, pendinginan, gesekan & Radiasi bagian tenaga yang tidak

dapat diubah menjadi tenaga mekanis dinilai sebagai kerugian pada proses

pengubahan tenaga.

selalu lebih kecil dari 100%

Contoh : Pada Motor Bensin, Tenaga Primer 100% C. panas/kalori hasil pembakaran

hanya akan menghasilkan rendemen/effisiensi sebesar kurang lebih 30%. Sedang

yang lain hilang. Karena terbawa gas buang 30%, diserap oleh sistem pendingin 30%,

akibat gesekan dan radiasi 10%.

Prinsip pengubahan tenaga pada motor bakar

Motor bakar adalah pesawat pengerak mula yang mengubah tenaga kimia bahan

bakar menjadi tenaga panas ( kalor ) dengan jalan pembakaran, panas tersebut

selanjutnya di rubah menjadi tenaga mekanik

Proses pengubahan tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanik pada motor

bakar

Rendemen suatu motor penggerak () = x 100%

Output : Tenaga mekanik

Input : Tenaga primer

Tenaga bentuk lain misal : panas

mula

Page 3: Dasar Motor

Macam-macam motor bakar pembakaran dalam

1. Motor torak

Sifat – sifat yang menonjol

Gerak Translasi / gerak bolak-balik torak dirubah menjadi gerak putar poros engkol.

Untuk mengurangi getaran, jumlah silinder dapat dibuat lebih dari Satu.

Digunakan pada motor 2 tak dan 4 tak baik motor Bensin maupun Diesel

Mekanisme Engkol : berfungsi merubah gerak translasi torak ( gerak bolak-balik

torak) menjadi gerak putar pada poros engkol.

Udara

Bahan bakar Pembakaran

Tekanan naik akibat pembakaran

Tekanan mendorong torak bergerak lurus

Page 4: Dasar Motor

2. Motor Wankel

Sifat-sifat yang menonjol

Gerakan torak berotasi ( berputar )

Pengisian, kompresi dan pembuangan diatur oleh torak

Lebih ringan

Getaran kecil

Jarang digunakan dan tidak diproduksi secara massal

Contoh : Mazda RX-7

Mercedes Benz

isap

buang

Page 5: Dasar Motor

3. Turbin gas

Sifat – sifat yang menonjol

Semua bagian berputar, sehingga getaran kecil

Pembakaran berlangsung secara terus menerus

Penggunaan : Pesawat terbang, penggerak generator listrik

Macam – macam konstruksi motor torak

a. Motor 2 Tak (Bensin)

Page 6: Dasar Motor

Sifat sifat yang menonjol

Pendinginan dengan udara, getaran sirip keras

Pelumasan silinder dengan mencampurkan oli kebahan bakar

Pengisian, pembilasan, kompresi dan pembuangan lewat saluran-saluran diatur

oleh torak

Pembetukan campuran bahan bakar diluar silinder

Penyalaan dengan sistem pengapian atau penyalaan diri

b. Motor 2 Tak Diesel

Sifat –sifat yang menonjol

1. Pendingin dengan air pendingin

2. Pembilasan memanjang

3. Memerlukan katup buang

4. Pengisapan dan pembilasan dijalankan oleh kompresor yang langsung menekan

udara ke dalam silinder

5. Pelumasan tekan

6. penyalaan dengan penyalaan diri

Penggunaan : Kapal laut, Kereta api

Page 7: Dasar Motor

c. Motor Otto ( Bensin 4 Tak )

Sifat-sifat yang menonjol

Pendinginan dengan air pendingin Pelumasan silinder dengan semprotan oli atau percik ( dengan sistem panci,

sirkulasi tekan oleh pompa oli ) Pengisian, kompresi, pembuangan diatur oleh mekanisme katup Pembentukan campuran bahan bakar dan udara terjadi diluar silinder Pembakaran dengan sistem pengapian

d. Motor Diesel ( 4Tak )

Page 8: Dasar Motor

Sifat-sifat yang menonjol

Pendingian dengan air pendingin

Pelumasan silinder dengan semprotan oli atau percikan

Pengisian, kompresi, pembuangan diatur oleh mekanisme katup

Pembentukan campuran bahan bakar dan udara didalam silinder

Pembakaran terjadi dengan sendirinya

Latihan : Kriteria penggolongan motor torak

Motor 2 Tak ( 2 langkah )

Motor 4 Tak ( 4 langkah )

Bahan bakar cair

Bahan bakar Gas

Diluar silider

Didalam silinder

Dengan sistem pengapian

Sebaris

Penyalaan diri

Bentuk V

Oli dicampur bensin

Panci dengan pompa tekan

Bentuk Boxer

Pendingin udara

Langkah kerja

Jenis bahan bakar

Pembentukan campuran bahanbakar

Cara penyalaan

Susunan silinder

Pelumasan

Pendinginan

Pendingin air

Page 9: Dasar Motor

Penggolongan Motor Torak

Langkah kerja

Motor 2 T

Pengisian silinder dilanjutkan Pembakaran dilanjutkan

dengan kompresi pembuangan dan pembilasan

Motor 2 Tak adalah motor yang memerlukan 2 kali langkah torak ( satu putaran

poros engkol) untuk menghasilkan satu kali usaha/kerja.

Motor 4T

Langkah isap Langkah kompresi

Torak bergerak turun dari

TMA ke TMB

Torak bergerak naik dari

TMB ke TMA

Langkah kerja Langkah buang

Page 10: Dasar Motor

Torak bergerak turun dari

TMA ke TMB

Torak bergerak naik dari

TMB ke TMA

Motor 4 Tak adalah motor yang membutuhkan 4 kali langkah torak ( 2 kali putaran

poros engkol ) untuk menghasilkan satu kali usaha.

Bahan bakar

Jenis bahan bakar

Bahan bakar cair Bahan bakar gas

Contoh BensinSolarMinyak tanah

Contoh MethanProphan ( LPG )Gas tanah ( LNG )

Tempat pencampuran bahan bakar dengan uadara

Bahan bakar dicampur dengan udara

diluar silinder mesin

Bahan bakar dicampur dengan udara

didalam silinder mesin.

Page 11: Dasar Motor

Penyalaan

Dengan pengapian Penyalaan diri

( Bunga api pada busi ) ( akibat temperatur yang tinggi )

1. Bensin dan udara dicampur pada

karburator/saluran masuk

2. Campuran dimasukkan kedalam

silinder

3. Bunga api dipercikkan pada busi

pada busi dan akan membakar

campuran

1. Hanya udara yang dihisap oleh

mesin

2. Udara dikompresikan dengan

tekanan tinggi sehingga temperatur

juga tinggi

3. Bahan bakar disemprotkan ke

silinder dengan halus lalu menguap.

4. Bahan bakar terbakar dengan

sendirinya

Page 12: Dasar Motor

Susunan silinder

Silinder tersusun sebaris

Bentuk : V

Bentuk : BOXER

Page 13: Dasar Motor

Pelumasan motor

Pelumasan ( tekan)

Oli dari panci dialirkan oleh pompa oli ke semua bagian yang perlu pelumasan.

Sebagian oli disemprotkan/dipercikkan ke silinder. Selanjutnya oli akan kembali ke

panci oli (Karter)

Pelumasan campur

Bensin

Page 14: Dasar Motor

Sifat-sifat yang menonjol

Oli dicampur ke bahan bakar sebelum masuk ke silinder mesin

Oli ikut terbakar di dalam silinder

Pelumasan selalu dengan oli baru

Pendinginan

a ) Pendinginan air

Air dirongga – rongga mesin bertugas menyerap panas

1. Air dirongga-rongga mesin berfungsi menyerap panas

2. Pompa air mempercepat sirkulasi air pendingin

3. Radiator memindahkan panas air ke udara luar

b) Pendinginan udara

Sirip – sirip pendingin untuk memperluas bidang permukaan panas

Page 15: Dasar Motor

Proses Motor 4Tdan 2T

Pengertian pengisian, kompresi, usaha dan pembuangan

Pengisian : Pemasukan gas baru ke

dalam silinder, melalui katup hisap

Kompresi : Pemampatan gas baru

dengan memperkecil ruang, sehingga

tekanan & temperatur naik, katup hisap &

katup buang menutup

Usaha : Tekanan hasil pembakaran

mendorong torak turun, katup hisap &

katup buang menutup

Pembuangan : Pengeluaran gas bekas

dari dalam silinder, melalui katup buang

Page 16: Dasar Motor

Nama bagian mekanisme engkol dan katup motor 4T

Keterangan

1. Pena torak 7. Poros kam

2. Roda gigi poros kam 8. Tuas Katup

3. Roda gigi poros engkol 9. Batang penggerak

4. Panci oli 10. Poros engkol

5. Busi 11. Batang penekan katup

6. Katup isap 12. Karburator

4

1

3

11

5

6

8

9

12

2

7

10

Page 17: Dasar Motor

Beberapa pengertian

Keterangan :

TMA = Titik Mati Atas ( Batas teratas langkah torak )

TMB = Titik Mati Bawah ( Batas terbawah langkah torak )

L = Panjang langkah torak dari TMB ke TMA

r = Radius / Jari-jari engkol

Panjang langkah torak = 2 kali radius engkol

L = 2 x r

TMA

TMB

L

Page 18: Dasar Motor

Proses motor 4T

I.Langakah isap

Torak bergerak dari TMA ke TMB, gas

baru masuk silinder

Temperatur 20C

Vakum 0,1 ÷ 0,6 bar

Katup Isap terbuka

Katup Buang tertutup

II. Langkah kompresi

Torak bergerak dari TMB ke TMA, gas

baru dikompresikan dalam ruang

kompresi

Tekanan akhir kompresi =

Otto = 1 ÷ 1,5 Mpa ( 10 ÷ 15 bar )

Diesel = 1,5 ÷ 4 Mpa ( 15 – 40 bar )

Temperatur akhir kompresi

Otto = 300 ÷ 6000C

Diesel = 700 ÷ 9000C

Katup hisap tertutup

Katup buang tertutup

Page 19: Dasar Motor

III. Langkah usaha / kerja

Torak bergerak dari TMA ke TMB,

terdorong tekanan gas hasil pembakaran.

Temperatur max pembakaran :

Otto = 2000 ÷ 25000C

Diesel = 2000 ÷ 25000C

Tekanan max pembakaran :

Otto = 3 ÷ 6 Mpa ( 30 ÷ 60 bar )

Diesel = 4 ÷ 12 Mpa (40 ÷ 120 bar )

Katup isap tertutup

Katup buang tertutup

IV.Langkah buang

Torak bergerak dari TMBke TMA, gas

buang keluar dari silinder

Temperatur gas buang ( beban penuh ) :

Otto = 600 ÷ 10000C

Diesel = 500 ÷ 6000C

Katup isap tertutup

Katup buang terbuka

Page 20: Dasar Motor

Nama bagian-bagian motor 2T

1. Kepala silinder 7. Bantalan batang torak

2. Saluran isap 8. Saluran buang

3. Sirip pendingin 9. Ruang engkol

4. Torak 10. Saluran bilas

5. Batang torak 11. Busi

6. Poros engkol

1

11

2

3

4

5

6

9

10

8

7

Page 21: Dasar Motor

Proses motor 2T

Langkah torak Kejadian di atas torak Kejadian di bawah torak

Torak bergerak dari TMB

ke TMA ( I )

Akhir pembilasan diikuti

pemampatan bahan bakar

+ udara

Setelah dekat TMA

pembakaran dimulai.

Campuran bahan

bakar dan udara baru

masuk keruang

engkol melalui

saluran masuk

Torak bergerak dari TMA

ke TMB ( II )

Akibat pembakaran,

tekanan mendorong torak

ke TMB.

Saluran buang terbuka, gas

bekas terbuang dan

didorong gas baru

(pembilasan)

Campuran bahan

bakar dan udara di

ruang engkol tertekan

dan akan naik

keruang atas torak

lewat saluran bilas

Jadi : Motor 2 Tak adalah motor yang memerlukan 2 kali langkah

torak ( 1 putaran poros engkol ) untuk menghasilkan 1 kali usaha.

Sal. Buang

Sal. Masuk

Sal. Bilas

Ruang engkol

Page 22: Dasar Motor

Sistem Bahan Bakar

Fungsi sistem bahan bakar :

1. Mengalirkan bahan bakar + dari tangki ke alat pencampur (karburator)

2. Mencampur bahan bakar + udara sehingga mudah terbakar

Artinya : Campuran harus homogen ( merata )

Perbandingan campuran sesuai

Macam-macam bahan bakar

Bahan bakar dapat diproses dari gas bumi, minyak tanah, batu bara, tumbuh-

tumbuhan ( kayu, minyak kelapa dsb ) dan gas bio ( gas pembusukan ).

Pada motor bakar digunakan bahan bakar antara lain :

Bentuk gas : Gas bumi, gas bio

LPG

Bentuk cair : Bensin

Minyak tanah ( kerosin )

Solar

Udara

(O2 )Gas

bekas

Baha

n

bakarCoCo2

HcO2

Nox

Page 23: Dasar Motor

Sifat pembentukan campuran

Supaya terjadi penyalaan dan pembakaran maka bahan bakar dan udara harus

membetuk campuran yang sesuai dan homogen.

Supaya terjadi campuran homogen, bahan bakar cair harus di kabutkan dan lebih baik

diuapkan.

Wilayah penguapan macam-macam bahan bakar

-200 -100 0 100 200 300 400 °C

Macam-macam proses pembentukan campuran

Bahan bakar dikabutkan oleh aliran udara yang cepat

Prinsip ini dapat digunakan pada karburator

Bahan bakar dikabutkan oleh tekanan lebih

LNG

LPG

Bensin

Minyak tanah

Solar

Mudah menguap, pembentukan campuran mudah

Sulit menguap, pembentukan campuran sulit.

Page 24: Dasar Motor

Prinsip ini digunakan pada sistem Injeksi

Karburator

Penggunaan : Pada kebanyakan motor bensin

Bahan bakar : Bensin / minyak tanah

Sifat-sifat : Murah

Jarang ada gangguan besar

Pengaturan jumlah bahan bakar dan campuran tidak

selalu cocok dengan keadaan motor

Injeksi pada saluran masuk

Penggunaan : Motor mobil

Lama pembukaan

injektor diatur oleh

kontrol unit ( pada

EFI )

Bahan bakar

bertekanan dari

pompa

Udara

Karburator

Bensin

Bb + O2

Udara (O2)

Page 25: Dasar Motor

Bahan bakar

Sifat-sifat

:

:Bensin

Lebih mahal dari karburator

Mutu pembentukan campuran mirip dengan karburator

Pengaturan perbandingan campuran lebih teliti, misal

dengan pengatur elektronis ( EFI )

Tekanan penyemprotan relatif rendah (150 Kpa – 400

Kpa)

Injeksi ke dalam ruang bakar

Penggunaan

Bahan bakar

Sifat-sifat

:

:

:

Pada motor Diesel

Solar, minyak berat ( pada pmotor besar misal untuk

penggerak kapal )

Setiap silinder menerima jumlah bahan bakar yang

sama.

Waktu pembentukan campuran yang sangat singkat

Oleh karena itu pengabutan harus benar-benar halus.

Untuk mendapatkan kabutan halus lubang injektor

kecil dan tekanan pembukaannya besar

Paling mahal.

Tangki

Poma Injeksi

Injektor

Ruang bakar

Saringan

Page 26: Dasar Motor

Sistem Pengapian

Persyaratan Dasar ( Contoh Motor Otto )

A B C

A B C

Bahan bakar dikabutkan / diuapkan ...........

Perbanddingan campuran disesuaikan ...

Temperatur capuran cukup tinggi ...............

Penyalaan pada saat yang tepat ................

Page 27: Dasar Motor

Macam - Macam Sistem Pengapian

Cara penyalaan bahan bakar pada motor bakar dibedakan menjadi 2 macam :

Penyalaan Sendiri Penyalaan dengan sistem pengapian

bunga api listrik

- Akibat pemampatan dengan tekanan - Pada saat akhir langkah kompresi,

tinggi, temperatur udara mencapai campuran bahan bakar dan udara di

700 s/d 9000 C. bakar dengan loncatan bunga

- Bahan bakar yang dimasukkan api listrik dari busi.

terbakar dengan sendirinya - Penggunaan pada motor otto / bensin

- Pengguanaan pada motor Diesel

Page 28: Dasar Motor

Sistem Pengapian Baterai

Dasar prinsip kerja

Tegangan baterai 12V ditransformasikan menjadi tegangan tinggi 5000 s/d 25 Kv,

Kemudian dialirkan kebusi secara bergiliran yang diatur oleh rotor sesuai ketentuan

urutan pengapian ( Firing Order )

Sifat-sifat

Daya pengapian terbaik pada putaran rendah.

Saat pangapian ditentukan dengan putaran mesin dan beban mesin

Saat pengapian dapat diatur secara mekanis menggunakan kontak pemutus (platina)

atau secara elektronis

Batarai

Busi-busi

Kunci kontak

kondensator

koil

Distributor

RotorKontak pemutus ( Platina )

Page 29: Dasar Motor

Sistem Pengapian Magnet

Dasar prinsip kerja

Pengapian magnet merupakan gabungan dari generator dan sistem pengapian

Sifat-sifat

Sumber tegangan dari generator, sehingga motor dapat hidup tanpa baterai.

Daya pengapian terbaik pada putaran tinggi.

Putaran start harus lebih besar dari 200 rpm

Sering digunakan pada motor kecil seperti sepada motor

Roda kutup magnet generator

Kontak pemutus

Generator

Koil pengapian

Kondensator

GeneratorPlatina

Kondensator

Koil

Page 30: Dasar Motor

Bentuk –bentuk Motor

Contoh motor 1 silinder 1.000 cc

Langkah torak (s) = diameter

Silinder (D) = 108 mm

Putaran maks. = 4500 rpm

Contoh motor 4 silinder 1.000 cc

Langkah torak (s) = diameter

Silinder (D) = 68 mm

Putaran maks. = 7147 Rpm

Alasan motor dibuat lebih dari satu silinder

Motor lebih tenang, karena gaya penggerak poros engkol lebih merata.

Getaran kecil, karena gaya-gaya torak saling menyeimbangkan.

Motor jumlah silinder yang banyak dengan langkah torak lebih pendek, kecepatan

torak pada putaran tinggi masih dalam batas yang diijinkan, sesuai kekuatan bahan.

Putaran max motor langkah pendek motor langkah panjang.

Page 31: Dasar Motor

Macam-macam rangkaian silinder

Sebaris

Konstruksi sederhana

Tak banyak getaran

Perawatan mudah

Bila jumlah silinder lebih dari 4

konstruksi terkesan panjang

Keseimbangan getaran jelek jika

jumlah silinder kurang dari 4

“V”

Konstruksi pendek untuk silinder

banyak

Poros engkol sederhana ( dua batang

torak pada satu pena )

Perlu 2 kolektor gas buang

Keseimbangan getaran lebih buruk

dari motor sebaris

Boxer (tidur)

Konstruksi pendek dan rendah

Keseimbangan getaran lebih baik dari

lainnya

Perlu 2 kolektor gas buang

Saluran isap panjang jika hanya satu

karburator

Page 32: Dasar Motor

Urutan pengapian dan bentuk poros engkol

Motor

1 silinder

Motor boxer

2 silinder

Motor sebaris

2 silinder

Motor sebaris

4 silinder

Urutan Pengapian1 – 3 – 4 – 21 – 2 – 4 – 3 Jarak pengapian :

Pe

Motor boxer

4 silinder

Urutan Pengapian1 – 4 – 3 – 2

JP : Pe

Motor sebaris

5 silnder

Urutan Pengapian1 – 2 – 4 – 5 – 3

JP : Pe

Motor sebaris

6 silinder

Urutan Pengapian1 – 5 –3 – 6 – 2 – 4

JP : Pe

Motor “V”

8 silinder

Urutan Pengapian1-8-2-7-4-5-3-6

JP : Pe

Page 33: Dasar Motor

Diagram kotak

Motor

1 silinder

Motor boxer

2 silinder

Motor sebaris

2 silinder

Motor sebaris

4 silinderFO : 1 – 3 – 4 – 2

JP = Pe

Motor boxer

4 silinderFO : 1 –4 – 3 – 2

JP = Pe

Motor sebaris

5 silinderFO : 1 – 2 – 4 – 5 – 3

JP = Pe

Motor sebaris

6 silinder FO = 1-5-3-6-2-4

JP = Pe

Motor “V”

8 silinder FO = 1-8-2-7-4-5-3-6

JP = Pe

1 K U B I2 B I K U

1 K U B I

1 K U B I2 B I K U

1 K U B I2 U B I K

3 I K U B4 B I K U

1 K U B I2 U B I K3 B I K U4 I K U B

1 K U B I2 I K U B I3 K K4 K5 K

1 K2 K3 K4 K5 K6 K K7 K8 K

1 K2 K3 K4 K K5 K6 K

Page 34: Dasar Motor

Pelumasan dan Pendinginan

Kegunaan pelumasan

1. Memperkecil gesekan sehingga 2. Mendinginkan komponen dengan

memperkecil keausan cara menghayutkan panas.

3. sebagai perapat, misal antara ring piston 4. Sebagai pembersih dari bidang-

bidang

dengan dinding silinder rongga-rongga lumas .

Page 35: Dasar Motor

Macam- macam sistem pelumasan

I. Pelumasan campuran

Digunakan pada : Kebanyakan motor 2 Tak yang kecil

Seperti : Vespa, Yamaha, Suzuki

Sifat-sifat yang menonjol.

Harus menggunakan oli baru

Timbul polusi dari gas buang

Pemakaian oli boros

Perbandingan oli 2 ÷ 4 %, dari bensin ( menurut spesifikasi pabrik )

Hanya untuk motor 2 T

Bensin Oli

Page 36: Dasar Motor

II. Pelumasan panci sirkuit tekan

Sifat-sifat yang menonjol

Pelumasan teratur dan merata

Digunakan pada motor 4T dan diesel 2T

Oli perlu diganti pada kurun waktu tertentu

Misal : Motor otto setiap 10.000 Km

Motor Diesel setiap 5.000 Km

Keterangan gambar

1. Karter

2. Saringan pompa

3. Pompa oli

4. Katup pelepas

5. Saringan halus

6. Katup by-pass

7. Sakelar tekan

8. pemakai

Page 37: Dasar Motor

Kegunaan pendinginan

Menyarap panas pada bagian-bagian motor sehingga mengurangi keausan dan

kerusakan.

Untuk mendapatkan temperatur kerja motor yang tepat dan merata

Macam-macam sistem pendingin

I. Pendinginan udara

Cara kerja

Panas yang ditimbulkan oleh motor dipindahkan ke udara luar. Untuk meningkatkan

efisiensi pendinginan permukaan bidang pendinginan diperluas dengan sirip-sirip.

Digunakan pada

Kebanyakan sepeda motor, motor-motor unit kecil.

Mesin VW lama, Deutch Diesel.

Sifat-sifat yang menonjol

Konstruksi sederhana

Suara motor keras akibat getaran sirip-sirip

Pendinginan tidak merata

Jarang ada gangguan

Ud

ara

p

en

ga

pia

n

Panas

Panas

Page 38: Dasar Motor

II Pendinginan air sirkuit pompa

1. Air pada rongga-rongga blok motor dan kepala silinder menyerap panas motor

2. Air pendingin yang panas disalurkan ke radiator melalui slang bagian atas

3. Radiator memindahkan panas ke udara luar

4. Kipas menjamin aliran udara yang melewati radiator

5. Air pendingin kembali ke motor melalui slang bagian bawah

6. Pompa air membangkitkan sirkulasi air

7. Termostat mengatur aliran air ke radiator agar temperatur motor tetap ( 80°C )

Sifat-sifat yang menonjol

Pendinginan lebih merata dibanding pendingin dengan udara

Temperatur kerja motor tetap

Gangguan lebih sering terjadi dan kemungkinannya lebih banyak ( seperti : bocor,

pompa air rusak, dsb )

Page 39: Dasar Motor

Data-data Utama Pada Motor

Volume silinder ( volume langkah )

Pengertian

Volume silinder adalah volume sepanjang langkah torak ( dari TMB ke TMA )

Umumnya volume silinder dari suatu motor dinyatakan dalam Cm3 ( cc ) atau liter

( l )

Rumus : Vs = . D2 . S [Cm3] D = Diameter silinder

S = Langkah torak ( L )

Vs = Volume silinder

Contoh

Diketahui : Vol motor = 1800 Cm3

Jumlah silinder ( I ) = 4 ; Diameter silinder = 82 mm = 8,2 cm

Ditanyakan : Langkah torak = ….

Jawab :

Volume langkah

Ruang bakar

TMA

TMA

Page 40: Dasar Motor

Perbandingan Kompresi

Pengertian

Perbandingan kompresi ( tingkat pemampatan ) adalah angka perbandingan volume

diatas torak saat torak di TMB dengan volume diatas torak saat torak di TMA

Rumus : Vs =Vl = Vol. Langkah

Vk = Vol. Kompresi

Besarnya perbandingan kompresi secara umum

Motor otto = 7 : 1 s/d 12 : 1

Motor diesel = 14 : 1 s/d 25 : 1

Ruang bakar ( vol. Kompresi )

B : 1

Vk

TMA

Vo

lum

e s

ilin

de

r (V

s =

Vt

)

Page 41: Dasar Motor

Momen putar

Pengertian istilah :

Momen putar ( momen puntir ) suatu motor adalah kekuatan putar poros engkol yang

akhirnya menggerakkan kendaraan

Pengertian satuan & rumus :

Fk = Gaya keliling, diukur dalam satuan Newton ( N )

r = Jari-jari ( jarak antara sumbu poros engkol sampai tempat mengukur gaya

keliling ), diukur dalam satuan meter ( m ).

Mp = Momen putar, adalah perkalian antara Gaya keliling dan jari-jari.

Mp = Fk . r [ Nm ]

Daya

Page 42: Dasar Motor

Pengertian istilah :

Daya adalah hasil kerja yang dilakukan dalam batas waktu tertentu [ F.c/ t ]

Pada motor daya merupakan perkalian antara momen putar (Mp ) dengan putaran

mesin ( n )

Pengertian satuan dan rumus :

Mp = Momen putar ( Nm )

n = Putaran mesin ( Rpm )

p = Daya motor, dihitung dalam satuan kilo Watt ( Kw )

Angka 9550 merupakan faktor penyesuaian satuan.

Efisiensi

Pengertian istilah :

Efisiensi adalah angka perbandingan dari daya mekanis yang dihasikan oleh motor

dengan daya kalor bahan bakar yang telah digunakan.

Besar efisiensi secara umum

Input :Daya kalor yang diberikan bahan bakar 100%

Kerugian panas pada sistem pendinginan 30 %

Kerugian gas buang panas + tekanan 30%

Gesekan + Radiasi 10 %

Daya mekanis yang dihasilkan 30 %

Out put

Page 43: Dasar Motor

Motor Otto ( ) = 20% ÷ 35%

Motor Diesel ( ) = 35% ÷ 55%

Lembaran data

Jenis motor / type

Tahun pembuatan

Daihatsu Charmant1,6/4A – C/84 – 87Daihatsu CharadeCB 22 / 83 – 87Honda Accord 2,0A 20 / 86 – 87Honda Civic 1,3EV 2 / 84 – 87Mitsubhisi ColtL 300 /4 G 33Mitsubhisi ColtL 300 Diesel/ 4 D55Mitsubhisi ColtDiesel / 4 D30Mitsubhisi ColtDiesel / 4 D31Mitsubhisi Lancer1800 Diesel / 4D65Mitsubhisi lancer1500 / 4G 15/84Mazda 3231,5 / E5 / 85 – 87Nissa Sunny B12,N131,3 / E 13 S / 86 – 87Suzuki Swift 0,1G 10 / 85 – 87Toyota Corolla 1,34K / 80 – 87

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

81/77

76/73

82,7/91

74/78

73/86

91,1/90

100/105

100/105

80,6/88

75,5/82

77/80

76/70

74/77

75/73

1,587

0,993

1,954

1,341

1,439

2,346

3,298

3,298

1,796

1,468

1,490

1,270

0,993

1,290

57/5600

38/5600

75/5500

52/6000

65/5200

48/4200

66/3500

74/3500

44/4500

54/5500

55/5500

44/6000

37/5800

48/5400

123/3600

75/3200

154/3500

105/3500

125/4000

143/2200

220/1800

240/2200

113/2500

117/3500

115/3500

100/4000

75/3600

98/3600

9,0

9,5

9,1

8,7

9,0

21

19,5

17,5

21,5

9,5

9,0

9,0

8,8

9,5

S

D

*

*

N

D

D

D

D

*

*

*

*

*

Jum

lah

sili

nd

er

Dia

me

ter

silin

de

r/la

ng

kah

to

rak

(mm

)

Vo

lum

e m

oto

r (1

)

Da

ya (

kW)

pa

da

pu

tara

n (

1/m

in)

Mo

me

n p

uta

r m

aks

.(N

m)

pa

da

pu

tara

n(1

/min

)

Pe

rba

nd

ing

an

ko

mp

resi

Ba

ha

n b

aka

r

Page 44: Dasar Motor

Lembaran data

Jenis motor / type

Tahun pembuatan

Toyota Starlet 1,01E – L / 85 – 87Honda Astrea StarYanmarBMW 318 I / M 10 B 1885 – 87Mercedes 200 / M 10276 – 80

4

114

4

70,5/64

47/49,5112/115

89/71

89/80,25

0,999

0,08581,1321,766

1,997

40/6000

5/850017/220077/5800

80/3500

75/3800

66/1800145/4500

165/3000

9,0

9,2

9,5

9,1

*

NDS

S

Keterangan :

N = Premium

D = Diesel (Solar)

S = Bensin Super

* = Bensin bebas timah hitam

Jum

lah

sili

nd

er

Dia

me

ter

silin

de

r/la

ng

kah

to

rak

(mm

)

Vo

lum

e m

oto

r (1

)

Da

ya (

kW)

pa

da

pu

tara

n (

1/m

in)

Mo

me

n p

uta

r m

aks

.(N

m)

pa

da

pu

tara

n(1

/min

)

Pe

rba

nd

ing

an

ko

mp

resi

Ba

ha

n b

aka

r

Page 45: Dasar Motor

Besaran Satuan dan Konversi dalam Satuan Lain

Tekanan

1. Atmosfir = 101,32 KPA ( kilo pascal )

= 1,0132 Bar

= 1,033 Kg/cm2

= 14,696 b/In2

= 760 mm Hg = 29,92 In Hg

2. Volume

1 cc = 1 cm3

= 0,001 dm3 = 0,001 liter

= 1000 mm3

= 0,6102 In3

3. Gaya

1 Kg = 9,8066 n

1 Kpm = 7,233 b ft (food pounds)

= 100,197 Nm (Newton meter)

4. Daya

1 Ps = 0,7355 kw (kilo watt)

1 hp = 0,736 kw (kilo watt)

5. Luas

1 cm2 = 100 mm2

= 0,0001 m2

= 0,155 In2