dartar isi

Upload: jeffry-ariman-sitopu

Post on 30-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hj

TRANSCRIPT

DARTAR ISIKata Pengantar.................................................................................................................... iDaftar Isi............................................................................................................................. iiBAB I PendahuluanA. Latar Belakang .............................................................................................................. 1B. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 2C.Sistematika Penulisan...................................................................................................... 3BAB II A. Pembahasan1. Definisi Hernia................................................................................................................ 52. Klasifikasi ....................................................................................................................... 53.Etiologi............................................................................................................................. 64.Tanda dan gejala............................................................................................................... 65.Patofisiologi...................................................................................................................... 76.. Komplikasi .................................................................................................................... 87.Pemeriksaan Diagnostik................................................................................................... 88.Penatalaksanaan Medis..................................................................................................... 10B.Asuhan Keperawatan....................................................................................................... 11A. Penkajian........................................................................................................................ 11B. Riwayat kesehatan.......................................................................................................... 11C. Genogram....................................................................................................................... 12 D. Data Biologis................................................................................................................. 13E. Pemeriksaan Fisik............................................................................................................ 15F.Data Psikologi.................................................................................................................. 16G.Data Sosial....................................................................................................................... 16H.Pemeriksaan Penunjang................................................................................................... 17I.Terapi Pengobatan........................................................................................................ 21Analisis data .................................................................................................................. 21Daftar Masalah Keperawatan.............................................................................................. vRencana Asuhan KeperawatanCatatan PerkembanganBAB III PENUTUPKesimpulan dan Saran.Daftar Pustaka..

BAB IIPEMBAHASAN1. DEFINISI HERNIA

Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui defek atau bagian terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan.Hernia Inguinal adalah menonjolnya isi suatu rongga yang melalui annulus inguinalis yang terletak di sebelah lateral vaso epigastrika inferior menyusuri kanal inguinal dank e luar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus. Hernia Inguinal adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dari tempatnya yang normal melalui sebuah detek konginital.Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya yang normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat (Kapita Selekta Kedokteran. Edisi II. Medica Aesculaplus FK UI. 1998.Hal.313 )Hernia adalah suatu keadaan menonjolnya isi usus suatu rongga melalui lubang (Keperawatan Medikal Bedah. Swearingen. Edisi II. EGC. 2001.)Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Keperawatan Medikal Bedah. Charlene J. Reeves, Bayle Roux, Robin Lockhart. Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba Media. Edisi I. 2002.)

2. KLASIFIKASIA. Berdasarkan terjadinya dibagi menjadi:1) Hernia congenital / bawaan.2) Hernia akuisita.B. Berdasarkan sifatnya hernia di bagi menjadi:1) Hernia reponible yaitu bila isi hernia dapat di masukkan kembali. Usus keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi bila berbaring atau di dorong masuk. Tidak terdapat keluhan atau gejala obstruksi.2) Hernia ireponible yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat di kembalikan kedalam rongga, hal ini di sebabkan perlengketan isi usus pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan nyeri atau tanda sumbatan khusus.C. Berdasarkan isi hernia di bagi menjadi:1) Hernia adipose yaitu hernia yang isinya jaringan lemak.2) Standing hernia yaitu hernia yang isinya kembali sebagian dari dinding kantong hernia.3) Hernia litter, hernia inkaserata/ strangulasi yang sebagian dinding ususnya terjepit kedalam cincin hernia.D. Berdasarkan macam hernia:1) Inguinalis IndirectBatang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.2) Inguinalis DirectBatang usus melewati dinding inguinal bagian posterior.3) FemoralBatang usus melewati femoral ke bawah ke dalam kanalis femoralis.4) UmbilikalBatang usus melewati cincin umbilikal.5) InsicionalBatang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan perut yang lemah.

E. ETIOLOGIHal yang mengakibatkan hernia adalah:a. Kelemahan abdomenLemahnya dinding abdomen bisa di sebabkan karena cacat bawaan atau keadaan yang di dapat sesudah lahir dan usia dapat mempengaruhi kelemahan dinding abdomen (semakin bertambah usia dinding abdomensemakin lemah).b. Peningkatan Tekanan Intra AbdomenMengangkat benda berat, batuk kronis kehamilan, kegemukan dan gerak badan yang berlebih.c. Bawaan Sejak LahirPada usia kehamilan 8 bulan terjadi penurunan testis melalui kanalis inguinal menarik peritoneus dan di sebut plekus vaginalis, peritoneal hernia karena canalis inguinal akan tetap menutup pada usia 2 bulan.d. Kebiasaan Mengangkat Benda yang Berat (heavy lifting)e. Kegemukan (marked obesityf. Batukg. Terlalu Mengejan Saat Buang Air Kecil/Besarh. Ada Cairan di Rongga Perut (ascites)i. Peritoneal Dialysisj. Ventriculoperitoneal Shuntk. Penyakit Paru Obsrtuksi Kronis (PPOK)l. Riwayat Keluarga Ada yang Menderita Hernia.

F. TANDA DAN GEJALAHernia Reponible:a. Pasien merasa tidak enak di tempat penonjolan.b. Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen misalnya inguinal, femoralis dan lain-lain. Benjolan timbul saat mengejan BAB, mengangkat beban berat ataupun saat aktivitas berat dan hilang pada waktu istirahat baring.c. Kadang-kadang perut kembung.d. Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan isi hernia maka tidak dapat di masukkan lagi (ireponible).Hernia Inkarserataa. Adanya gambaran obstruksi usus di mana pasien mengalami obstipasi, muntah, tidak flatus, perut kembung dan dehidrasi.b. Terjadi gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.c. Bila leleah terjai strangulasi. Pasien mengalami nyeri hebat di daerah hernia, dimana nyeri menetap karena rangsangan peritoneum. Pada pemeriksaan local di temukan benjolan yang tidak dapat di masukkan lagi di sertai nyeri tekan dan tergantung keadaan isi hernia.d. Dapat di jumpai tanda peritonitis atau terjadi abses local, kedaan ini merupakan gawat garurat dan memerlukan pertolongan segera.Tanda dan Gejala yang Lain di temui:a. Tanpa keluhan ( asimtomatis)b. Daerah hernia agak menonjol, bertambah besar terutama saat berdiri.c. Adanya nyeri dan demam. Yang membedakan strangulated hernias dengan incarcerated hernias.d. Nyeri mendadak pada tempat hernia.e. Nyeri abdomen generalisata.f. Terjadi pada bagian proksimal dan sering terletak di umbilicus.g. Mual muntah.h. Hernia tegang, nyeri tekan.

G. PATOFISIOLOGIDefek pada dinding otot mungkin kongenital karena melemahkan jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma. Tekanan intra abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan. Mengangkat berat juga menyebabkan peningkatan tekanan, seperti pada batuk dan cidera traumatik karena tekanan tumpul. Bila dua dari faktor ini ada bersama dengan kelemahan otot, individu akan mengalami hernia.Hernia inguinalis indirek, hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan melewati korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumya terjadi pada pria dari pada wanita.Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi sangat besar dan sering turun ke skrotum.Hernia inguinalis direk, hernia ini melewati dinding abdomen di area kelemahan otot, tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan femoralis indirek. Ini lebih umum pada lansia. Hernia inguinalis direk secara bertahap terjadi pada area yang lemah ini karena defisiensi kongenital.Hernia femoralis, hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum pada wanita dari pada pria. Ini mulai sebagai penyumbat lemak di kanalis femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritonium dan hampir tidak dapat dihindari kandung kemih masuk ke dalam kantung. Ada insiden yang tinggi dari inkar serata dan strangulasi dengan tipe hernia iniHernia embilikalis, hernia imbilikalis pada orang dewasa lebih umum pada wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya terjadi pada klien gemuk dan wanita multiparaHernia umbilicalis terjadi karena kegagalan orifisium umbilikal untuk menutupBila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui oleh protusi usus) memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus, usus menjadi terstrangulasi. Situasi ini adalah kedaruratan bedah karena kecuali usus terlepas, usus ini cepat menjadi gangren karena kekurangan suplai darah

Pembedahan sering dilakukan terhadap hernia yang besar atau terdapat resiko tinggi untuk terjadi inkarserasi. Suatu tindakan herniorrhaphy terdiri atas tindakan menjepit defek di dalam fascia. Akibat dan keadaan post operatif seperti peradangan, edema dan perdarahan, sering terjadi pembengkakan skrotum. Setelah perbaikan hernia inguinal indirek. Komplikasi ini sangat menimbulkan rasa nyeri dan pergerakan apapun akan membuat pasien tidak nyaman, kompres es akan membantu mengurangi nyeri.

Pathways

6. KOMPLIKASIa. Ileusb. Terjadi peningkatan antara isi hebura dengan dinding kartona hernia, sehingga isi hernia tidak dapat di masukkan kembali.c. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat makn bertambah/ banyaknya usus yang masuk.d. Bila inkaserata di biarkan maka akan timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis.(Kapita Selekta Kedokteran).

7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPemeriksaan diagnostik yang dapat di lakukan pada pasien hernia adalah:a. Lab Darah: Hematology rutin, BUN, Kreatinin, dan Elektrolit Darah.b. Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.

8. PENATALAKSANAAN MEDIS1. Terapi konservatif pada hernia reponible dilakukan tekanan secara terus menerus pada benjolan seperi dengan bantal pasir, pasien tidur pada posisi supine antitrendernburg atau memakai korset.2. Terapi pembedahan dapat di lakukan herniotomi dan herniografi (menjahit kantong hernia). Tindakan pembedahan lebih efektif pada hernia reponible karena di kawatirkan terjadi komplikasi. Kondisi usus harus di perhatikan pada hernia inkarserata atau strangulate, bila terjadi nekrosis harus di reseksi. Metode pembedahan antara lain:Perbaikan Bassini: Kantung indirect di buka, di periksa dan diligasi. Bagian dasar inguinalis di perkuat dengan menjahit fascia transversalis pada ligamentum inguinalis di belakang funikulus.Ligalisi tinggi kantong hernia: Merupakan tindakan padahernia inguinalis pada bayi dan anak.

Perbaikan shoudice: Fascia transversal di bagi secara longitudinal dan kedua lembaran di imbrikasi pada ligamentum inguinal. Perbaikan di perkuat dengan menjahit musculus obliges internus dan conjoined tendon pada opneurosisi obligustrenus, untuk hernia direk dan indirek. Pada inkontabilitas, maka di usahakan agar isi hernia di masukkan kembali. Pada penderita istirahat baring dan di puasakan atau mendapat diit halus. Herniatomi (memotong hernia), Herniorapi (menjahit kantung hernia) tetapi disritmik adalah pembedahan, kantung hernia tidak pevil di eksisi tetapi cukup di kembalikan ke dalam rongga perut. (Kapita Selekta Kedokteran).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAANPRE HERNIA DI RUANG BEDAHRSUD PEMANGKAT

A. PengkajianNama : Tn. AUmur : 46 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiPendidikan : SMPPekerjaan : PetaniStatus Perkawinan : KawinAgama : ProtestanSuku : DayakAlamat : Desa Pak LahengNo CM : 12-45-56Bangsal/bed : Kenanga (Bedah) / ZP3Tanggal masuk : 29 Januari 2012Tanggal Pengkajian : 31 Januari 2012Daignosa Medis : Hernia scrotalis

Penanggung Jawab Nama : Ny.RUmur : 45 tahunPekerjaan : Ibu rumah tanggaHubungan dengan pasien : Istri

B. Riwayat Kesehatan Pasien1. Riwayat Penyakit saat iniTerdapat benjolan di skrotum kiri, benjolan menetap, kadang-kadang sakit saat BAK, nyeri di daerah inguinal.P : Nyeri bertambah jika bergerakQ : Nyut nyutanR : Inguinal kiriS : Skala nyeri 5 (sedang)T : Nyeri hilang datang, nyeri timbul selama 5 detik setiap 1 jam dan hilang setelah disuntik.2. Riwayat masa laluPasien tidak pernah mengalami hernia sebelumnya.3. Riwayat kesehatan keluargaKeluarga pasien tidak ada yang menderita hernia.

Genogram

Keterangan :Laki-laki =Perempuan =Laki-laki meninggal =Perempuan meninggal =Pasien =

C. Data Biologis

1. Pola NutrisiSMRS : Pasien makan 3x sehari dengan porsi normal dihabiskanMRS : Pasien makan 3x sehari dengan porsi dari RS dan dihabiskan2. Pola MinumSMRS : Pasein minum 7-8 gelas/ hariMRS : Pasien minum 7-8 gelas/hari3. Pola EliminasiSMRS : BAK lancar 5-6 x/hari, tidak mengalami BABMRS : BAK lancar 5-6 x/hari, BAB 1x/hari4. Pola Istiraha tidurSMRS : Pasien tidur 8 jam/hariMRS : Pasien tidur 8 jam/hari, kebiasaan tidur pasien menggunakan bantal.5. Pola AktivitasSMRS : Pasien melakukan aktivitas secara mandiriMRS : Pasien melakukan aktivitas memerlukan bantuan untuk memegang infusnya.6. Pola KebersihanSMRS : Pasien mandi 2x/hari, menggosok gigi 2x/hariMRS : Pasien mandi 1x/2hari, menggosok gigi 2x/hari7. Pola oksigenasiSMRS : Pasien bernapas dengan normalMRS : Pasien bernapas normal tidak ada riwayat sesak napas

D. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum : Lemah2. Kesadaran : Compos mentis, GCS= 15 (E=4, M=6, V=5)3. Tanda-tanda vital :a. Tekanan darah = 120/80 mmHgb. Respirasi = 17x/menitc. Nadi = 65x/menitd. Suhu = 36,3C4. KepalaInspeksi : Bentuk simetris, ada sedikit ketombe, rambut hitamPalpasi : Tidak ada lesi dan nyeri tekan5. MataInspeksi : Konjungtiva merah muda, pupil isokor, sklera putih, tidak ada sekretPalpasi : tidak ada nyeri tekan6. TelingaInspeksi : Bentuk simetris, terdapat sedikit serumen, pendengaran baik7. MulutInspeksi : Bentuk simetris, gigi tampak kuning, tidak ada sariawan8. LeherInspeksi : Tidak ada pembenjolan, warna kulit normalPalpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, vena jugularis teraba9. Thoraksa. Paru-paruInspeksi : respirasi normal,bentuk dada simetrisPalpasi : vocal fremitus sama, tidak ada nyeri tekanPerkusi : bunyi resonanAuskultasi : normalb. JantungInspeksi : ictus cordis tidak terlihat, bentuk dada simetrisPalpasi : ictus cordis tidak teraba, tidak ada pembesaran jantungPerkusi : bunyi dullnesAuskultasi : S1 dan S2 tunggal10. AbdomenInspeksi : Bentuk simetris, tidak ascites, ada benjolan di inguinal kiri, tidak ada lesiAuskultasi : Bising usus 6x/menitPalpasi : nyeri tekan pada benjolan di inguinal kiriPerkusi : suara timpani11. GenitaliaInspeksi : ada benjolan di skrotum kiri, benjolan menetap, konsistensi kenyalPalpasi : ada nyeri tekan12. IntegumenInspeksi : Kulit sawo matang, turgor kulit baik13. Ekstermitas

Dekstra Sinistra

E. Data Psikologi1. Status EmosiKlien cemas, selalu bertanya dengan perawat apakah bisa sembuh dan penyakitnya. Cemas klien termasuk cemas ringan.2. Konsep diriKonsep diri menurun karena sakit3. Gaya KomunikasiMenggunakan bahsa verbal, tidak ada hambatan selama wawancara dan terbuka4. Pola InteraksiInteraksi klien dengan keluarga dan klien berjalan dengan baik5. Pola kopingPola kopig tidak adekuat karena penyakit yang diderita.

F. Data sosial1. Pekerjaan dan PendidikanPasien sebagai tani dan hanya tamat SMP2. Hubungan sosialKlien sebagai seorang bapak dan seorang suami diri seorang istri dan berhubungan baik dengan keluarga dan tetangga.3. Gaya HidupGaya hidup pasien sederhana dan biasa-biasa saja.

G. Pemeriksaan Penunjang

PemeriksaanNilaiNormalSGOT24Lk = 8-37, Pr = 8-31SPGT19Lk= 8-40, pr = 6-31Urea S25 mg/dl 10-50mg/dlKreatinine0,9 mg/dlLk= 0,5-1,1 Pr= 0,5-0,9 mg/dlGlukosa sewaktu225 mg/dl180 mg/dlLeukosit10,3 L

Eritrosit3,28 L

Hb10,3 g/dlLk= 14-16 g/dl, Pr= 12-14 g/dlHematokrit32,0 %Lk= 40-50 %, Pr= 36-46 %Trombosit224 L

MCV94,6 FL

MCHC32,2 g/dl

MCH31,4 pg

H. Terapi Pengobatan1. IVFD RL 20 tpm2. Ranitidin 2 x 50 mg3. Ketorolac 2 x 30 mg4. Tranex 2 x 250mg5. Metronidazole 2 x 500mg

ANALISA DATANoData FokusEtiologiMasalah1.DS:P = nyeri bertambah bila bergerakQ = nyut-nyutanR = inguinal kiriS = nyeri sedangT= nyeri hilang datang,datang setiap 5 menit dan hilang setelah di suntik.DO:Klien tampak meringisSkala nyeri 5

penjepitan saraf diskus intervertebralis

mengaktifkan neuro transmitter

impuls dihantarkan ke hypotalamus

nyeri di persepsikan

nyeri

2.DS: - Px mengatakan apakah bisa sembuh dan penyakit yang di deritanyaDO: - ekspresi wajah tampak cemas -rasa ingin tahu pasien besar -cemas klien cema ringan-TD: 120/ 80N: 65x/menit

Bronkhi terisi dengan mukosa yang kental

Peningkatan produksi sekret

Anorksia

Kebutuhan nutrisi < kebutuhan tubuhKebutuhan Nutrisi < Kebutuhan tubuh3.DS : -Px mengatakan tidak mengerti mengenai pengobatan penyakitnyaDO : - Px terlihat bingung- Px banyak bertanya tentang proses penyakitTingkat pendidikan yang rendah

Tidak mengetahui proses dan pengobatan penyakit

Kurang PengetahuanKurangpengetahuan

DAFTAR MASALAH KEPERAWATANNODiagnosa KeperawatanTanggal MasalahParafMunculTeratasi1- Nyeri akut berhubungan dengan penjepitan saraf diskus interfertebralis yang di tandai dengan- Subjektiv- P: nyeri bertambah jika bergerak- Q: nyut-nyutan- R: inguinal kiri- S: sedang- T: nyeri hilang datang, datang setia 5 detik dalam 1 jam sekali dan hilang setelah di suntik- Objektif- Klien tampak meringis saat bergerak- Skala nyeri 5- Ttv:TD: 120/ 80 mmHgRR: 17x/ menitN: 65x/menit31 Januari 2012

2.Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap penyakit dan procedure pengobatan yang d tandai dengan- Subjektiv- Klien bertanya tentang penyakit yang di deritanya dengan cara pengobatannya- Ekspresi wajah klien tampak cemas- Rasa ingin tahu klien besar- Cemas pasien ringan- TTVTD: 120/ 80 mmHgND: 65x/ menit31 Januari 2012

.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNo.NOC dan NGONIC dan AMHRasionalisasi1.NOCNyeri berkurang smpai dengan hilangNGOSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 di harapkan nyeri berkurang sampai dengan hilagng dengan KH:- Klien mengatakan nyeri berkurang sampai dengan hilang- Ekspresi wajah rileks- Skala nyeri 0-1- TTV dalam batas normal

NICMenejemen nyeriAMH GUIDENCE1. Kaji nyeri secara komoprehensif, ( lokasi, durasi, frekuensi)2. Observasi reaksi non verbal dan ketidak nyamanan SUPPORT3. Beri posisi nyaman4. Anjurkan untuk mengurangi aktifitas TEACHING5. Ajarkan tehnik relaksai nafas dalam6. Jelaskan jika nyeri timbul laporkan kpd staf perawat ENVIRONMENT7. Ciptakan lingkungan yang tenangCOLLABORATION8. Kolaborsi dgn dokter dalam pemberian terapi analgetik

1. Memberikan informasi untuk melanjutkan intervensi2. Mengetahui tingkat kenyamanan klien3. Posisi nyaman membantu mengurangi nyeri4. aktivitas Membantu bernafas secara efektif5. mengalihkan fokus perhataian terhadapnyeri, mengurangi spasme otot6. memberi kesempata analgetik7. lingkungan yang tenang memberikan kenyamanan klien8. analgetik mengurangi nyeri2.NOCCemas berkurang sampai hilangNGOSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 30 menit, keluhan cemas berkurang dengan KH:- Klien mengatakan sudah tau apa penyakitnya dan prosedur pengobatan- Wajah klien tenang /tidakcemas

NICMenejemen cemasAMH GUIDANCE1. Obs respon fisik, gelisah, Ttv SUPPORT2. Dorong pernyataan takut dan ansietas/ cemas berikan umpan balik3. Berikan informasi akurat, nyata tentang apa yang di lakukan TEACHING4. Ajarkan tehnik relaksasi visualisasi, latihan nafas dalam ENVIRONMENT5. Ciptakan lingkungan yang tenang COLLABORATION6. Berikan obat sedatif misalka zeadepam

1. Berguna dalam evaluasi derajat asalah khususnya bila di bandingkan dengan pernyatan verbal2. Membuat hubungan terapeutik, membuat px menerima perasaan dan memberikan kesempatan untuk memperjelas kesalahan konsep3. Melibatkan pasien dalam rencana keperawatan dan menurunkan ansietas4. Belajar cara untuk rileks dan dapat menurunkan takut dan cemas5. Lingkungan yang tenang memberikan kenyamanan klien6. Sedatif dapat digunakan kadang untuk menurunkan cemas dan meningkatkan istirahat

-

CATATAN KEPERAWATAN DAN PERKEMBANGANNoTanggal/ jamImplementasiEvaluasiParaf131 Jan 2012

07.00

08.15

09.00

10.00

10.15

10.45

11.15

1. Melakukan pengkajian fisikR: kesadaran compos mentis , nyeri tekan di daerah inguinal kiri

2. Observasi TTVR: TD= 120/80 mmHg, N= 65x/menit, RR= 17x/menit, S= 36,3C

3. Jelaskan jika nyeri timbul lapor ke staf perawatR: Klien mendengar dan nyeri hilang saat perawat memberi penghilang nyeri (ketorolac 2x 30mg iv)

4. Memberi posisi yang nyamanR: klien merasa nyaman saat posisi telentang

5. Kaji nyeri secara komprehensifR: P= nyeri bertambah jika bergerak Q= nyut nyutan R= inguinalis kiri S= skala sedang (%) T=nyeri hilang datang,datang setiap 5 detik dlm 1 jam sekali dan hilang setelah disuntik

6. Ajarkan teknik napas dalamR: klien kooperatif dan rileks

7. Anjurkan untuk mengurangi aktivitasR: klien kooperatif dan sedikit rileks dengan mengurangi aktivitasJam 13.00

Subjektif:P= Nyeri bertambah jika bergerakQ= Nyut nyutanR= inguinalis kiriS= Nyeri sedang (5)T= Nyeri hialng datang, datang setiap 5 detik dalam 1 jam sekali dan hilang setelah disuntik

Objektif:1. Klien masih meringis2. Tanda tanda vitalTD= 110/70 mmhgRR= 17x/menitN= 62 x/menit

A = masalah belum teratasi, tingkat ketergantungan sebagaian

P= Intervensi dilanjutkan dengan implementasi 2,5,6,7

231 jan 201207.00

08.45

09.15

10.00

11.00

1. Mengobservasi repon fisik, gelisah dan tanda vitalR: klien mengatakan apakah pasien bisa sembuh dgn penyakitnya, TD= 120/80mmhg, RR= 17x/menit, N=65 x/menit

2. Dorong pernyataan takut, cemas, berikan umpan balikR: Klien kooperatif, cemas sedikit berkurang

3. Berikan informasi akurat, nyata tentang apa yang dilakukanR: klien mengerti, cemas berkurang

4. Ajarkan teknik relaksasi, visualisasi, latihan napas dalamR: klien kooperatif, membantu menghilangkan cemas, klien tenang

5. Ciptakan lingkungn yang tenangR: Lingkungan yang tenang membantu pasien untuk beristirahat, Klien beristirahatJam 13.00

Subjektif:Klien mengatakan masih cemas denagn penyakit dan pengobatannya

Objektif:1. Wajah cemas2. Cemas termasuk cemas ringan

Analisa:Masalah keperawatan cemas belum teratasi, tingkat ketergantungan sebagian

Perencanaan:Intervensi dilanjutkan dengan implementasi no 3,4,5

101 Feb 201207.30

08.15

08.45

10.00

11.00

1. Kaji nyeri secara kompherensifR: P= Nyeri berkurang walau sedikit bergerak Q= Nyut nyutan terasa samar R= Nyeri samar di inguinal kiri S= Nyeri ringan (2) T= Nyeri datang sesekali, tiap 1 jam nyeri berlangsung 2 detik hilang setelah disuntik

2. Ajarkan teknik napas dalamR: klien kooperatif dan rileks

3. Anjurkan untuk mengurangi aktivitasR: klien kooperatif dan rileks

4. Observasi TTVR: TD= 110/70 mmHg, RR= 16x/menit, ND= 62x/menit, S-= 36,2C

5. Melakukan tindakan injeksi ketorolac 2 x 30mg ivR: tidak menunjukkan adanya alergi

.Jam 13.00

Subjektif:P = NyeriberkurangQ= nyut nyutan terasa samarR= nyeri samar di inguinalis kiriS=Nyeri ringan (2)T= Nyeri datang sesekali tiap 1 jam, nyeri berlangsung 2 detik hilang setelah disuntik

Objektif:1. Skala nyeri sedang (2)2. Klien rileks

Analisa:Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian, tingkat ketergantungan sebagian

Perencanaan:Interv ensi dilanjutkan no 1,2,4,5

201 Feb 201209.00

09.15

09.25

1. Berikan informasi akurat, nyata tentang apa yang dilakukanR: Klien mengerti dan paham, cemas hilang

2. Ajarkan teknik reklaksasi, visualisasi dan latihan napas dalamR: klien kooperatif,, mengikuti dan rileks

3. Ciptakan lingkungan yang tenangR: Lingkungna yang tenang membantu klien beristirahatJam 13.00Subjektif :Klien mengatakan tidak cemas lagi karena sudajh tahu pengobatannya

Objektif:Ekspresi wajah rileks dan tenang

Analisa:Masalah keperawatan cemas teratasi, tingkat ketergantungan sebagian

Perencanaan:Intervensi dihentikan, manajemen cemas teratasi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAANPOST OPERASI HERNIA DI RUANG BEDAHRSUD PEMANGKAT

A. PengkajianNama : Tn. AUmur : 46 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiPendidikan : SMPPekerjaan : PetaniStatus Perkawinan : KawinAgama : ProtestanSuku : DayakAlamat : Desa Pak LahengNo CM : 12-45-56Bangsal/bed : Kenanga (Bedah) / ZP3Tanggal masuk : 29 Januari 2012Tanggal Pengkajian : 31 Januari 2012Daignosa Medis : Hernia scrotalis

Penanggung Jawab Nama : Ny.RUmur : 45 tahunPekerjaan : Ibu rumah tanggaHubungan dengan pasien : Istri

B. Riwayat Kesehatan Pasien1. Riwayat Penyakit saat iniTerdapat benjolan di skrotum kiri, benjolan menetap, kadang-kadang sakit saat BAK, nyeri di daerah inguinal.P : Nyeri bertambah jika bergerakQ : Nyut seperti di iris-irisR : Nyeri di daerah abdomen kiri bawahS : Skala nyeri 4 (sedang)T : Nyeri di rasa 5-10 menit saat bergerak dan beraktifitas hilang setelah di suntik,keadaan umum pasien lemah ,klien berhati-hati dalam bergerak karena nyeriluka akibat pembedahanakibat pembedahan terdapat luka sepanjang 6 cm dengan 6 jahitan diabdomen kiri, kondisi luka tampak bersih dan kering, klien menjalani operasi pada tanggal 2 februari 2012 .2. Riwayat masa laluPasien tidak pernah mengalami hernia sebelumnya.3. Riwayat kesehatan keluargaKeluarga pasien tidak ada yang menderita hernia.

Genogram

Keterangan :Laki-laki =Perempuan =Laki-laki meninggal =Perempuan meninggal =Pasien =

C. Data Biologis

1. Pola NutrisiSMRS : Pasien makan 3x sehari dengan porsi normal dihabiskanMRS : Pasien sedang menjalani diit bebas2. Pola MinumSMRS : Pasein minum 7-8 gelas/ hariMRS : Pasien minum 7-8 gelas/hari3. Pola EliminasiSMRS : BAK lancar 5-6 x/hari, 1x BABMRS : terpasang kateter setelah operasi, urinnye : 1500 cc/24 jam4. Pola Istiraha tidurSMRS : Pasien tidur 8 jam/hariMRS : Pasien tidur 8 jam/hari, kebiasaan tidur pasien menggunakan bantal.5. Pola AktivitasSMRS : Pasien melakukan aktivitas secara mandiriMRS : Pasien melakukan aktivitas di bantu oleh keluarganya dalamberaktivitas karena merasakan nyeri setelah operasi tingkat mobilitas (2)6. Pola KebersihanSMRS : Pasien mandi 2x/hari, menggosok gigi 2x/hariMRS : Pasien mandi 1x/2hari, menggosok gigi 2x/hari7. Pola oksigenasiSMRS : Pasien bernapas dengan normalMRS : Pasien bernapas normal tidak ada riwayat sesak napas

D. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum : Lemah2. Kesadaran : Compos mentis, GCS= 15 (E=4, M=6, V=5)3. Tanda-tanda vital :e. Tekanan darah = 120/80 mmHgf. Respirasi = 18x/menitg. Nadi = 66x/menith. Suhu = 36,5C4. KepalaInspeksi : Bentuk simetris, ada sedikit ketombe, rambut hitamPalpasi : Tidak ada lesi dan nyeri tekan5. MataInspeksi : Konjungtiva merah muda, pupil isokor, sklera putih, tidak ada sekretPalpasi : tidak ada nyeri tekan6. TelingaInspeksi : Bentuk simetris, terdapat sedikit serumen, pendengaran baik7. MulutInspeksi : Bentuk simetris, gigi tampak kuning, tidak ada sariawan8. LeherInspeksi : Tidak ada pembenjolan, warna kulit normalPalpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, vena jugularis teraba9. Thoraksc. Paru-paruInspeksi : respirasi normal,bentuk dada simetrisPalpasi : vocal fremitus sama, tidak ada nyeri tekanPerkusi : bunyi resonanAuskultasi : normald. JantungInspeksi : ictus cordis tidak terlihat, bentuk dada simetrisPalpasi : ictus cordis tidak teraba, tidak ada pembesaran jantungPerkusi : bunyi dullnesAuskultasi : S1 dan S2 tunggal

10. AbdomenInspeksi : Bentuk simetris pada 4kuadran, terdapat 6 jahitan dengan panjang 7 cm, tidak ascites, luka jahitan di inguinal kiri,Auskultasi : Bising usus 12x/menitPalpasi : tidakPerkusi :11. GenitaliaInspeksi : benjolan hilang, terpasang kateter,daerahginetalia bersih dan tidak ada tanda-tanda infeksiPalpasi : ada nyeri tekan12. IntegumenInspeksi : Kulit sawo matang, turgor kulit baik13. Ekstermitas

Dekstra Sinistra

E. Data Psikologi1. Status EmosiPasien dapat mengendalikan emosinya dengan baik walau sedikit cemas.2. Konsep diriKonsep diri menurun karena sakit3. Gaya KomunikasiMenggunakan bahsa verbal, tidak ada hambatan selama wawancara dan terbuka4. Pola InteraksiInteraksi klien dengan keluarga dan klien berjalan dengan baik5. Pola kopingPola kopig tidak adekuat karena penyakit yang diderita.

F. Data sosial1. Pekerjaan dan PendidikanPasien sebagai tani dan hanya tamat SMP2. Hubungan sosialKlien sebagai seorang bapak dan seorang suami diri seorang istri dan berhubungan baik dengan keluarga dan tetangga.3. Gaya HidupGaya hidup pasien sederhana dan biasa-biasa saja.

G. Pemeriksaan Penunjang

PemeriksaanNilaiNormalSGOT24Lk = 8-37, Pr = 8-31SPGT19Lk= 8-40, pr = 6-31Urea S25 mg/dl 10-50mg/dlKreatinine0,9 mg/dlLk= 0,5-1,1 Pr= 0,5-0,9 mg/dlGlukosa sewaktu225 mg/dl180 mg/dlLeukosit10,3 L

Eritrosit3,28 L

Hb10,3 g/dlLk= 14-16 g/dl, Pr= 12-14 g/dlHematokrit32,0 %Lk= 40-50 %, Pr= 36-46 %Trombosit224 L

MCV94,6 FL

MCHC32,2 g/dl

MCH31,4 pg

H. Terapi Pengobatan1. IVFD RL 20 tpm2. Ranitidin 2 x 50 mg3. Ketorolac 2 x 30 mg4. Tranex 2 x 250mg5. Metronidazole 2 x 500mg

ANALISA DATANoData FokusEtiologiMasalah1.DS: klien mengatakan nyeri pada luka operasiP = nyeri bila bergerakQ = nyeri seperti di iris-irisR = inguinal kiriS = nyeri sedang (skala 4)T= nyeri hilang datang,datang setiap 5 menit dan hilang setelah di suntik.

DO:Klien tampak meringisSkala nyeri (4)Terdapat luka operasi sepanjang 7 cm dengan 6 jahitanPost op hari pertama

tindakan pembedahan

terputusnya kontuinitas jaringan kulit

meransang syaraf perifer

mengaktifkan saraf neurotransmitter bradikinin dan serotonin

impuls di teruskan ke hypotalamus

nyeri di persepsikan nyeri2.DS: - Px mengatakan sulit untuk bergerak karena nyeriDO: - aktifitas klien di bantu keluarga-TD: 120/ 80N: 65x/menit

luka operasi

nyerei saat beraktivitas

aktifitas di bantu

hambatan mobilitas fisikHambatan mobilitas fisik3.DS : -Px mengatakan ada luka operasi di daerah inguinalisDO : - terdapat luka operasidengan panjang 7 cm dengan 6 jahitanKondisi luka bersih dan keringProses pembedahan

luka operasi

terputusnya kontuinitas jaringan

integritas kulit tergangguKerusakan integritas kulit

DAFTAR MASALAH KEPERAWATANNODiagnosa KeperawatanTanggal MasalahParafMunculTeratasi1- Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan sekunder efek dari pembedahan yg di tandai denganDS:- P: nyeri bertambah jika bergerak- Q: nyeri seperti di iris-iris- R: inguinal kiri- S: sedang (skala 4)- T: nyeri dirasakan 5-10 menit setelah beraktivitas dan hilang setelah di suntikDO:- Klien tampak meringis saat bergerak- Skala nyeri 4- Luka operasi dengan panjang 7 cm dengan 6 jahitan- Ttv:TD: 120/ 80 mmHgRR: 17x/ menitN: 65x/menit

31 Januari 2012

2.Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka operasi saat beraktivitas yang d tandai denganDS:- Klien mengatakan nyeri di daerah abdomen bekas operasi saat bergerakDO:- Aktifitas klien di bantu oleh keluarga- Klien meringis pada saat bergerak- Tingkat mobilitas 2- TTVTD: 120/ 80 mmHgND: 65x/ menit31 Januari 2012

. 3.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek luka pembedahan yg di tandai dengan:DS:- Klien mengatakan ada luka operasidi daerah abdomen kiri bawahDO:- Terdapat luka operasi sepanjang 7 cm dengan 6 jahitan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNo.NOC dan NGONIC dan AMHRasionalisasi1.NOCNyeri berkurang smpai dengan hilangNGOSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 di harapkan nyeri berkurang sampai dengan hilagng dengan KH:- Klien mengatakan nyeri berkurang sampai dengan hilang- Ekspresi wajah rileks- Skala nyeri 0-1- TTV dalam batas normal

NICMenejemen nyeriAMH GUIDENCE1. Kaji nyeri secara komoprehensif, ( lokasi, durasi, frekuensi)2. Observasi reaksi non verbal dan ketidak nyamanan SUPPORT1. Beri posisi nyaman2. Anjurkan untuk mengurangi aktifitas TEACHING1. Ajarkan tehnik relaksai nafas dalam2. Jelaskan jika nyeri timbul laporkan kpd staf perawatENVIRONMENT1. Ciptakan lingkungan yang tenangCOLLABORATION1. Kolaborsi dgn dokter dalam pemberian terapi analgetik

1. Memberikan informasi untuk melanjutkan intervensi2. Mengetahui tingkat kenyamanan klien1. Posisi nyaman membantu mengurangi nyeri2. aktivitas Membantu bernafas secara efektif1. mengalihkan fokus perhataian terhadap nyeri, mengurangi spasme otot2. memberi kesempata analgetik1. lingkungan yang tenang memberikan kenyamanan klien1. analgetik mengurangi nyeri2.NOCHambatan mobilitis fisik tidak terjadiNGOSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, hambatan mobilitas fisik tidak terjadi dengan KH:- Klien bisa beraktifitas mandiri secara bertahap- Wajah klien tenang /tidakcemas

NICMenejemen mobilitasAMH GUIDANCE1. Kaji kebutuhan akan bantuan SUPPORT2. Berikan posisi yang nyaman TEACHING3. Ajarkan klien untuk menjaga luka agar tetap kering ENVIRONMENT4. Ciptakan lingkungan yang tenang COLLABORATION5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy analgetik

1. Unutuk menilai tingkat mobilitas dan sejauh mana pasien memerlukan bantuan2. Menentukan tingkat ketergantungan pasien3. Agar luka cepat bersih dan sembuh4. Memudahkan klien untuk beraktifitas5. Analgetik mengurangi nyeri

3.- NOCIntegritas kulit kembali normalNGOSetelah di lakukan tindakan 3x24 jam integritas kulit kembali adekuat dengan KH:- Tidak ada tanda_tanda infeksi- Luka tampak keringNICManajemen integritas kulit- Guidance1. Kaji kondisi luka dari tanda peradangan- Support2. Rawat luka dengan anti septic- Teaching3. Ajar klien dan keluarga untuyk menjaga agar area luka tetap bersih dan kering- Environment4. Ciptakan suasana yang kondusif- Collaboration5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian anti biotik

1. Adanya tanda peradanagan memandakan luka belum baik2. Perawatan luka yang tepat mencegah penyebaran infeksi3. Untuk mempercepat penyembuhan luka4. Menurunkan ansietas sehingga klien dapat kooperatif5. Antibiotic membantu penyembuhan luka dan menmcegah infeksi

BAB III

PENUTUP

A. SimpulanHernia adalah penonjolan sebuah organ atau struktur melalui mendeteksi di dinding otot perut. Hernia umumnya terdiri dari kulit dan subkutan meliputi jaringan, sebuah peritoneal kantung, dan yang mendasarinya visera, seperti loop usus atau organ-organ internal lainnya.

Hernia kongenital disebabkan oleh penutupan struktural cacat atau yang berhubungan dengan melemahnya otot-otot normal. Hernia diklasifikasikan menurut lokasi di mana mereka muncul. Sekitar 75% dari hernia terjadi di pangkal paha. Ini juga dikenal sebagai hernia inguinalis atau femoralis. Sekitar 10% adalah hernia ventral atau insisional dinding abdomen, 3% adalah hernia umbilikalis. Jenis lain dapat mencakup hiatus hernia dan diafragmatik hernia.

B. Saran

Berdasakan simpulan diatas maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan yang ada kaitannya dengan masalah hernia. Adapun saran yang penulis sampaikan adalah diharapkan agar pembaca melatih penguatan otot yang mungkin dapat membantu. Menjaga berat badan normal, sehat secara fisik, dan menggunakan teknik mengangkat yang tepat dapat mencegah herniasi. Awal pengakuan dan diagnosis herniasi sangat membantu dalam pencegahan tercekik. Setelah herniasi terjadi, individu harus mencari perhatian medis dan menghindari mengangkat dan tegang, yang berkontribusi pada cekikan.

DAFTAR PUSTAKASelekta Kedokteran. Edisi II. Medica Aesculaplus FK UI. 1998. Hal.313 ) Keperawatan Medikal Bedah. Swearingen. Edisi II. EGC. 2001Keperawatan Medikal Bedah. Charlene J. Reeves, Bayle Roux, Robin Lockhart. Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba Media. Edisi I. 2002.)http://rajul-al.blogspot.com/2012/01/makalah-hernia.html

Diposkan oleh pinocchio_fishie di 05.25 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:Poskan Komentar Posting Lebih Baru BerandaLangganan: Poskan Komentar (Atom)YAYANContoh Tulisan BerjalanPICTURES OF KRISTEN STEWART

MENGENAI SAYA

pinocchio_fishienama saya yayan trisno umur 19 tahun saya mahasiswa semester 3 di kampus putih jurusan keperawatan singkawang nama fb q : http://facebook.com/tyraiysanno.pinocchiofishielf twitter : https://twitter.com/treeznou whatsapp : 089661336577Lihat profil lengkapkuPDF MAN

HOROSCOPE

SOCIAL NETWORKER

SHARE IT

ARSIP BLOG 2013 (10) 2012 (55) Desember (55)boyband baru smlirik lagu dancing queen snsdsnsd dancing queenujian praktekfisioterapi dadakumpulan askep sarafaskep hipertensi 2askep dm 2ASKEP DHFaskep PPOMaskep bronkiektasisaskep anemiaaskep gastritisaskep hepatitisanfisaskep infark miocardaskep gagal ginjalaskep parkinsonaskep ispa neonatusshockaskep striktur uretraaskep kanker 2askep amputasiaskep hisprungaskep tumoraskep kankeraskep combustioaskep reumatoid artritisaskep apendisitisaskep cedera kepalaaskep fraktur femuraskep herniaaskep tumor otakaskep maternitas preeklampsiaaskep anak diare akut dehidrasi sedangaskep aidsaskep DMaskep kanker paruaskep pneumoniaasrama blok c 2012kisah sedihaskep tb paruaskep leukimiaaskep gastritisaskep kanker paruaskep aidssatuan acara penyuluhan sikat gigi poltekes kemenk...makalah keprof askep hukum dan regulasi dalam kepe...makalah hipertensimakalah hipertensimakalah hipertensiaskep angina pektorislirik lagu one direction whats make you beautifulmakalah herniaBARIS VIDEO

powered by

DAILY CALENDAR

YOULYRICS

WINDOWS LIVE MESSENGER + FACEBOOK

TAMPILAN SLIDE

Template Picture Window. Gambar template oleh centauria. Diberdayakan oleh Blogger.