dakwah nabi di madinah

21
ASSALAMUALAIKUM WR WB

Upload: tessarahmania

Post on 29-Jul-2015

160 views

Category:

Spiritual


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dakwah nabi di madinah

ASSALAMUALAIKUM WR WB

Page 2: Dakwah nabi di madinah

KELOMPOK :

SHORIM FAUZIYULIANA REVIANTYTESSA RAHMANIA

Page 3: Dakwah nabi di madinah

DAKWAH NABI PERIODE

MADINAH

Page 4: Dakwah nabi di madinah

KEHIDUPAN MASYARAKAT MADINAH SEBELUM HIJRAH

a. Keberadaan agama yahudiDi Madinah terdapat tiga kabilah besar dari agama yahudi, jumlah pemudanya

mencapai 2000 orang lebih. Tiga kabilah yahudi itu adalah : Qainuqa’, Nadlir, dan Quraizhah. Dan ketiganya saling bermusuhan. Qainuqa’ tinggal di dalam kota Madinah setelah diusir oleh bani Nadlir dan bani Quraizhah yang tinggal di luar kota Madinah. Mereka memiliki tempat khusus untuk belajar agama yahudi, untuk beribadah, dan membicarakan urusan agama serta dunia. Mereka namakan tempat itu dengan “madaris”. Orang yahudi di Madinah terkenal dengan sihir, meracik racun dalam makanan, dan memilih kata- kata yang memiliki banyak makna. Keahlian mereka dalam sihir menjadi kebanggaan, bisa kita rujuk dalam Q.S Al Baqarah : 102. Mengenai kemampuan mereka dalam menggunakan kata- kata bisa kita lihat Q.S Al Baqarah : 104

Pola interaksi orang- orang yahudi kepada kabilah Aus dan Khazraj tidak terlepas dari kemaslahatan kelompok (yahudi) dan capaian- capaian materi. Mereka mengadu domba kabilah Aus dan Khazraj untuk menguasai perekonomian Madinah.

Page 5: Dakwah nabi di madinah

b. Kabilah Aus dan Khazraj

Silsilah keturunan dua kabilah ini kembali kepada kabilah- kabilah Uzdiyah di Yaman. Hijrah dari Yaman ke Yatsrib (Madinah) berlangsung dalam waktu yang berbeda tidak satu waktu dan disebabkan beberapa faktor, diantaranya ketidakstabilan kondisi Yaman saat itu, terjadi peperangan dengan orang- orang Habasyi, dan terbengkalainya urusan pengairan dengan hancurnya bendungan Ma’rab. Oleh karena itu, kabilah Aus dan Khazraj termasuk penduduk baru di Madinah setelah orang- orang yahudi.

Bangsa Arab ketika hijrah memiliki pengaruh sangat besar dalam kehidupan masayarakat Madinah, hal ini tidak dapat dilakukan oleh orang- orang yahudi dikarenakan perselisihan antar mereka. Sebagian mereka bekerjasama dengan Aus, sebagian yang lain dengan Khazraj. Persekongkolan ini menyebabkan Aus dan Khazraj juga berselisih, sehingga terjadi peperangan besar antara keduanya yang berakhir dengan kerugian satu sama lain. Perang pertama antara Aus dan Khazraj dikenal dengan perang Samir. Yang terakhir adalah perang Bu’ats, terjadi 5 tahun sebelum hijrah.

Page 6: Dakwah nabi di madinah

c. Kondisi sosial agama

Bangsa Arab yang berada di Madinah mengikuti kabilah Quraisy dan penduduk kota Makkah dalam berkeyakinan juga beribadah. Mereka menyembah berhala- berhala yang disembah oleh kabilah Quraisy dan penduduk Hijaz.Berhala Manat bagi penduduk Madinah merupakan berhala tertua dan mendapatkan penghormatan yang tinggi dari kabilah Aus dan Khazraj. Sedangkan berhala Lata diagungkan oleh penduduk Thaif, dan Uzza sangat dihormati oleh penduduk Makkah. Namun di Madinah berhala- berhala itu tidak tersebar luas seperti di Makkah.

Penduduk Madinah sebelum datang Islam memiliki dua hari (An Nairuz dan Al Mahrajan, dari bahasa Persi) untuk bermain- main dan bersenang- senang. Ketika Islam datang, nabi Muhammad saw bersabda : “ Allah telah gantikan dua hari itu dengan yang lebih baik, yaitu hari Fitri dan Adlha “. (HR. Abu Daud dan An Nasa’i), hadits shahih.

Page 7: Dakwah nabi di madinah

d. Kondisi ekonomi dan peradabanKota Madinah (Yatsrib) merupakan daerah persawahan dan

perkebunan yang menjadi sandaran hidup penduduk setempat. Penghasilan terbesarnya adalah kurma dan anggur. Kurma merupakan hasil alam yang memberikan manfaat banyak bagi kehidupan mereka, diantaranya sebagai makanan, alat bangunan, pabrik, makanan hewan, bahkan seperti mata uang yang digunakan untuk tukar menukar ketika terdesak. Kurma Madinah juga banyak macamnya.

e. Kondisi sulit yang akan dihadapi rasul sawDari pemaparan diatas, bisa kita ambil beberapa kesimpulan

diantaranya hijrah rasul bukan berarti hijrah dari kota ke desa. Karena kehidupan di Madinah lebih majemuk dan sudah ada masalah, sehingga membutuhkan kemampuan untuk memecahkan masalah, memberikan solusi dan bukan mencari atau menambah masalah yang dapat memperkeruh suasana bermasyarakat dan bernegara. Kondisi seperti ini membutuhkan sosok da’i yang menyatukan seluruh komponen masyarakat. Sifat- sifat ini terdapat pada diri rasulullah saw, teladan bagi orang yang ingin melanjutkan perjuangan beliau. Allahummaj’alna minhum.

Page 8: Dakwah nabi di madinah

RESPON MASYARAKAT KEDATANGAN NABI MUHAMMAD SAW

Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya melakukan hijrah dari kota Mekkah ke Medinah dan tiba di Yatsrib pada tahun 622 Masehi. Kedatangan Nabi Muhammad dan umat Islam disambut dengan meriah dan gembira oleh penduduk muslim yang ada di kota Madinah. Berbagai syair pujian dilantunkan yang melambangkan kemenangan perjuangan Rasulullah SAW dan umat Islam dalam memperjuangkan dan menegakkan agama Islam di tanah Arab.

Bagi mereka yang tidak suka atas kedatangan Nabi Muhammad SAW beserta umatnya, tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti kemauan kebanyakan masyarakat Yatsrib yang menerima kedatangan Nabi Muhammad dan para sahabat. Selain itu, kota Yatsrib diubah namanya menjadi Madinatul Nabi (kota nabi) atau Madinatul Munawaroh (kota yang penuh cahaya terang).

Page 9: Dakwah nabi di madinah

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Madinah mudah menerima agama Islam antara lain sebagai berikut:

1. Kesederhanaan pribadi Nabi Muhammad SAW.2. Sikap sopan santun yang membudaya dalam masyarakat Madinah.3. Rela berkorban untuk orang lain.4. Islam mengajarkan perdamaian antar bangsa.5. Islam melarang persaingan secara tidak sehat.6. Di dalam Islam kedudukan setiap umat Islam sama di sisi Allah SWT.7. Nabi Muhammad SAW pemaaf, rendah hati, dan tidak dendam

kepada siapapun meski beliau disakiti.8. Faktor yang paling mendasar dari beberapa faktor di atas yaitu

agama Islam mengajarkan yang terbaik untuk umatnya dan menjanjikan kebaikan untuk kehidupan umatnya di dunia dan akhirat bagi yang menaatinya. Rasulullah SAW adalah panutan bagi seluruh umat Islam di dunia.

Page 10: Dakwah nabi di madinah

Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah

1. Membangun Masjid Setibanya di Madinah langkah pertama Rasulullah ialah membangun masjid. Masjid merupakan pusat pendidikan umat Islam dan simbol hubungan masyarakat Islam dengan tuhannya. Masjid pertama dibangun dikota Quba pada sebuah tanah milik dua anak yatim yaitu Sahal dan Suhail. Tanah itu telah dibeli oleh Rasulullah dan menjadikannya sebuah masjid beserta tempat tinggalnya dan dikenal sebagai Masjid Nabawi. Fungsi Masjid tersebut yakni sebagai pusat politik dan pemerintahan, pusat kegiatan pendidikan, mengajar keagamaan, mengadili berbagai perkara dan pertemuan-pertemuan. Orang yang pertama kali mengumandangkan azan adalah Bilal Ibnu Rabbah, beliau dipercaya karena memiliki suara yang baik dan indah. Berdirinya masjid itu merupakan tonggak berdirinya masyarakat Islam dan titik awal perkembangan Islam. Hal yang menyebabkan Madinah menjadi kota terbesar di Jazirah Arab yakni ramainya pembangunan menyebabkan masyarakat didaerah lain datang untuk berdagang, atau tujuan-tujuan lain.

Page 11: Dakwah nabi di madinah

2. Menciptakan Persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Kaum Ansar

Kaum Muhajirin adalah para sahabat Rasulullah penduduk Mekah yang berhijrah ke Madinah. Kaum Ansar adalah para sahabat penduduk asli Madinah. Rasulullah bermusyawarah dengan Abu Bakar dan Umar bin Khatab yakni memutuskan agar setiap orang muhajirin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan Ansar dan begitu sebaliknya. Berikut yang dipersaudarakan Rasulullah :1) Hamzah bin Abdul Mutalib dengan Zaid bin Haritsah.2) Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Rabi.3) Umar bin Khatab dengan Itban bin Malik Al-Khazraj.4) Ja’far bin Abi Mutalib dengan Mu’az bin Jabal.3. Hubungan antara kaum Muslim dan NonmuslimUntuk menjalin hubungan baik Rasulullah memprakarsai ditulisnya undang-undang yang dikenal dengan Piagam Madinah, ditulis pada tahun 2 Hijriah atau 623 M. Piagam Madinah dianggap titik tolak pembentukan negara yang demokratis.

Page 12: Dakwah nabi di madinah

Isi Piagam Madinah:1. Kaum Musli dan kaum Yahudi hidup secara damai (bebas memeluk agam masing-masing)2. Jika salah satu diperangi musuh luar, maka mereka wajib membantu pihak yang diserang.3. Kaum Muslim dan kaum Yahudi wajib saling menolong dan melaksanakan kewajiban untuk kepentingan bersama.4. Nabi Muhammad adalah pemimpin untuk seluruh penduduk Madinah, jadi bila terjadi perselisihan diantara kaum muslim dan kaum yahudi penyelesaiannya dikembalikan pada keadilan nabi Muhammad sebagai pemimpin tertinggi di Madinah.Masyarakat Madinah terbagi menjadi beberapa kelompok besar yakni : Kelompok Muhajirin, Kelompok Ansar, Kelompok Yahudi, Nasrani dan Penyembahan Berhal.

Page 13: Dakwah nabi di madinah

3) Perjanjian Perdamaian dengan kaum Yahudi.

Guna menciptaka suasana tentram di kota baru bagi Islam (Madinah), Nabi Muhammad SAW membuat perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di dalam dan di sekeliling kota Madinah. Inilah salah satu perjanjian yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai seorang ahli politikus yang ulung yang belum pernah dilakukan oleh para nabi-nabi terdahulu. Diantara isi perjanjian yang dibuat oleh Nabi SAW dengan kaum Yahudi antara lain :a) Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-sama kaum muslimin; kedua belah fihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.b) Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong menolong untuk melawan siapa saja yamg memerangi mereka. Orang Yahudi memikul belanja mereka sendiri begitu pula kaum muslimin juga memikul belanja mereka sendiri. c) Kaum muslimin dan kaum yahudi wajib nasehat menasehati, tolong menolong, melaksanakan kebajikan dan keutamaan.d) Bahwa kota Madianah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Kalau terjadi perselisihan antara kaum Yahudi dengan kaum Muslimin, maka urusannya hendaklah diserahkan kepada Allah dan Rasullullah SAW.e) Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang-orang yang zalim dan bersalah, sebab Allah SWT menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti. Perjanjian politik yang dibuat oleh Nabi Muhammada SAW tersebut telah menjamin kemerdekaan beragama dan menjamin kehormatan jiwa dan harta dari golongan yang bukan Islam. Ini adalah merupakan peristiwa yang baru dalam dunia politik dan peradaban manusia. Sebab waktu itu diberbagai pelosok dunia masih terjadi perkosaan dan perampasan hak-hak asasi manusia.

Page 14: Dakwah nabi di madinah

4) Meletakkkan dasar-dasar Politik, Ekonomi dan Sosial untuk masyarakat Islam.

Karena masyarakat Islam telah terwujud, maka Rasulullah SAW menentukan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat Islam yang baru terwujud itu, baik dalam bidang politik, ekonomi, social maupun yang lainnya. Hal ini disebabkan karena dalam periode perkembangan agama Islam di Madinah inilah telah turun wahyu Allah SWT yang mengandung perintah berzakat, berpuasa, dan hukum-hukum yang bertalian dengan pelanggaran atau larangan, jinayat (pidana) dan lain-lain. Dengan ditetapkannya dasar-dasar politik, ekonomi, social dan lainnya, maka semakin teguhlah bentuk-bentuk masyarakat Islam, sehingga semakin hari pengaruh agama Islam di kota Madinah semakin bertambah besar.

Page 15: Dakwah nabi di madinah

5) Memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam.

Jumlah orang-orang yang mengakui kerasulan Muhammad SAW bertambah dengan amat cepat, sehingga dalam waktu yang sangat singkat kekuatan Islam sudah mulai diperhitungkan oleh orang-orang yang tidak menyukainya. Ada tiga kekuatan yang secara nyata memusuhi agama baru ini yaitu : orang-orang Yahudi, orang-orang munafik, dan orang-orang Quraiys dengan sekutunya.

Page 16: Dakwah nabi di madinah

• a) Rongrongan Kaum Yahudi. • Orang Yahudi sejak sebelum masehi sudah hidup di Madinah,

mereka terdiri dari 3 suku yaitu Bani Qainuqa, Bani Quraidhah dan Bani Nadzir. Mereka semua mempercayai akan kedatangan nabi akhir zaman sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci mereka. Akan tetapi ketika nabi yang ditunggu-tunggu itu datang, mereka mengingkarinya karena mereka menduga dan menghendaki bahwa nabi yang ditunggu-tunggu itu berasal dari golongan mereka yaitu keturunan Israel. Apalagi setelah bangsa Arab memeluk agama Islam mendahului mereka. Kekecewaan mereka sudah tak bias disembunyikan lagi. Lihat Q.S. Al-Baqoroh : 89. Mereka memang pernah mengikat perjanjian dengan kaum muslimin, akan tetapi tidak dilandasi dengan ketulusan hati yang jujur dan mereka mengira bahwa kaum muslimin adalah kelompok yang lemah yang tidak akan mampu menghadapi kekuatan kafir Quraiys. Mereka terkejut ketika Rasulullah SAW dan para pengikutnya berhasil memporak-porandakan tentara Quraiys dalam perang Badar 17 Ramadhan 2 H.

Page 17: Dakwah nabi di madinah

• b) Rongrongan orang-orang Munafik. • Keberadaan orang-orang munafik tidak bisa di abaikan

begitu saja sebagai ancaman yang sangat membahayakan. Pengaruh mereka memang tidak begitu besar, namun apabila dibiarkan bisa menimbulkan malapetaka yang merugikan perjuangan umat Islam. Sekalipun mereka mengaku beriman kepada Rasulullah SAW, namun acap kali mereka menghalang-halangi orang lain masuk Islam. Ketika Rasulullah SAW bersiap menghadapi perang Uhud, kaum munafik keluar dari barisan yang dipersiapkan atas hasutan Abdullah bin Ubai, pemimpin mereka. Mereka juga mengadakan hubungan baik dengan kaum Yahudi dan pernah menjanjikan bantuan kepada Bani Quraidhah sewaktu yang disebut terakhir ini menghianati kaum muslimin.

Page 18: Dakwah nabi di madinah

c) Rongrongan kafir Quraisy dan sekutunya.

Sikap permusuhan kafir Quraiys terhadap Islam tidak berhenti dengan kepindahan Rasulullah SAW dan para sahabatnya ke Madinah. Atas sikap mereka itu Allah SWT menurunkan ayat yang mengizinkan umat Islam mengangkat senjata untuk membela diri, karena mereka sungguh dianiaya (biannahum dzulimu), lihat Q.S. Al-Ahzab : 39-40. Ini adalah ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT mengenai perang. Ayat ini menjadi alasan bagi Rasulullah SAW untuk membentuk pasukan yang dipersiapkan untuk terjun ke medan pertempuan. Pasukan yang pertama dibentuk adalah untuk berjaga-jaga menghadapi serangan dari suku-suku Badui dan kafir Quraiys serta sekutunya. Orang yang boleh diperangi adalah orang yang telah merampas hak, baik harta maupun jiwa dan menghalangi untuk beriman kepada Allah SWT dan melaksanakan ajarannya (lihat Q.S. Al-Baqoroh : 190-191). Perang sebagai jawaban atas permusuhan kafir Qurisy terjadi pertama kali dilembah Badar pada tanggal 17 Ramadhan 2 H. Dalam Al-Qur’an peristiwa ini disebut dengan yaumul furqon, yakni hari pemisah antara yang hak dan yang bathil. Kendatipun pasukan Islam jauh lebih kecil (sekitar 300 orang) namun berhasil meraih kemenangan dari pasukan kafir Quraiys yang jumlahnya sekitar 1000 orang. Hal ini membuat orang-orang Yahudi geram dan kecewa. Mereka mulai menunjukkan sikap tidak bersahabat dengan orang muslim dan berusaha menusuk dari belakang. Sementara itu kafir Quraiys berusaha membalas kekalahan dengan mempersiapkan 3000 pasukan dengan perbekalan dan persenjataan yang lengkap berangkatlah menuju kota Madinah. Turut ambil bagian dalam pasukan kafir ini adalah suku Arab Tihamah, Kinanah, Bani Harist, Bani Haun dan Bani Musthaliq. Pada bulan Sya’ban 3 H terjadilah perang Uhud, dalam peperangan ini kaum muslimin menderita kekalahan akibat keluarnya sebagian pasukan muslimin yang diprovokasi oleh orang munafik bernama Abdullah bin Ubay sehingga kaum muslimin yang berjumlah 1000 orang tinggal kurang lebih dua pertiganya.

Page 19: Dakwah nabi di madinah

Dalam peperangan ini dari kaum muslimin yang gugur sebagai syuhada 70 orang, termasuk paman Nabi SAW yang bernama Hamzah bin Abdul Muthalib. Kesempatan ini membuat kesempatan orang Yahudi bani Nadzir untuk menghancurkan kaum muslimin. Mereka berusah membunuh Rasulullah SAW, namun gagal sehingga mereka di usir dari Madinah. Pada bula syawal 5 H kurang lebih 14.000 tentara kafir termasuk 4000 kafir Quraiys di bawah pimpinan Abu Sofyan menyerbu Madinah. Menghadapi serbuan ini Rasulullah SAW memilih bertahan di kota. Atas saran Salman Al-Farisi kaum muslimin membuat parit-parit di setiap lorong untuk masuk ke kota Madinah.

Tidak ada pilihan lain bagi kafir untuk mengepung kota Madinah. Akan tetapi setelah 25 hari pengepungan, perasaan jenuh mulai muncul terutama pada kelompok-kelompok yang tidak mempunyai kepentingan karena yang jelas punya kepentingan adalah kaum kafir dan orang Yahudi. Pada saat yang sama seorang pemimpin Arab Nu’aim bin Mas’ud menghadap Rasulullah SAW dan menyatakan masuk Islam. Tepat pada saat yang menyulitkan kaum muslimin, datanglah badai padang pasir yang mematikan disertai hujan lebat yang menyapu bersih kemah dan perbekalan mereka (lihat Al-Ahzab : 9). Akhirnya terpaksa mereka kembali dan menyelamatkan diri tanpa membawa apa-apa (lihat Al-Ahzab : 25). Perang ini dikenal dengan nama perang Khandaq, karena kaum muslimin menggunakan parit (khandaq) untuk pertahanan mereka. Dikenal pula dengan sebutan perang Ahzab karena musuh yang menyerang madinah terdiri dari berbagai golongan yang bersekutu (Al-Ahzab). Dalam perang ini gugur 6 sahabat Rasululllah SAW termasuk Sa’ad bin Muadz, mereka gugur sebagai syuhada. Demikian kaum muslimin mempertahankan diri dan serangan yang dilakukan tetap tidak keluar dari kerangka mempertahankan diri.

Page 20: Dakwah nabi di madinah

SUBTANSI DAKWAH NABI DI MADINAHSubstansi-substansi tersebut dapat dilihat dari perubahan yang dibawa oleh Rasulullah SAW meliputi atas segala

segi dan bidang kehidupan, antara lain: 1) At-Tauhid (keesaan) Pada zaman jahiliyah, bangsa arab menyembah patung, dan berhala. Mereka tenggelam dalam kemusyrikan dan hidupnya saling terpecah belah. Kemudian datanglah Rasulullah SAW membawa risalah Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah SWT yang telang menciptakan seluruh isi alam ini. Kitab Al-Qur’an telah menghidupkan jiwa dan merubah kepercayaan mereka, hingga mereka menyembah Allah SWT. 2) Al-Ikhfa (persaudaraan)Persaudaraan merupakan adasar yang penting dalam masyarakat Islam. Setelah bangsa arab memilih Islam, mereka mengganti identitas baru yaitu ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam). Atas dasar ini pula kaum muhajirin dan ansor dipersaudarakan. 3) Al-Musyawwanah (persamaan)Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa sekuruh manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah. Seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang yang bukan Arab, begitu pun sebaliknya. Orang yang paling mulia adalah orang yan bertaqwa kepada Allah SWT. Atas dasar inilah setiap warga masyarakat memiliki hak kemerdekaan, dan kebebasan. 4) At-Tasamuh (toleransi)Hal ini bias kita lihat pada piagam Madinah, dimana umat Islam berdampingan dengan kaum yahudi atau bangsa apapun di dunia atas dasar saling menghormati dengan pemeluk agama lain.

Page 21: Dakwah nabi di madinah

WASSALAMUALAIKUM WR WB