daftar pustaka

6
 http://supeksa.wordpress.com/2011/06/05/hormon-pada- tumbuhan-fitohormon/  Hormon pada tumbuhan ( Fitohormon ) 06/05/2011 Ketut Supeksa http://awan-bengi-esuk.blogspot.com/p/fitohormon.html  fitohormon http://eshaflora.com/index.php?option=com_content&task=view&id =99&Itemid=1 Hapsiati http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/02/pengaruh-auksin- terhadap-pemanjangan.html  wawan http://edvanistichori.wordpress.com/2010/05/02/literatur-fisiologi- timbuhan-unsur-hara-esensial-untuk-perkembangan-tumbuhan/  EdvanLITERATUR FISIOLOGI TIMBUHAN : Unsur hara esensial untuk perkembangan tumbuhan http://aprilisa.wordpress.com/bio-inside-2/dominasi-apikal/  Aprilisa http://www.mickdonald.com/mengenal-zat-pengatur-tumbuh- zpt.html http://abdisukamaenkromosom.wordpress.com/2011/05/31/pengha mbatan-tumbuh-tunas-lateral-dan-dominasi-tunas-apikal/  Lateral Shoot Growth Inhibition and Apical Shoot Dominant http://ridwan.sy08.student.ipb.ac.id/  ridwan DOMINANSI APIKAL

Upload: aderindi

Post on 18-Jul-2015

90 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 daftar pustaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/daftar-pustaka-55ab4efb774a0 1/6

http://supeksa.wordpress.com/2011/06/05/hormon-pada-

tumbuhan-fitohormon/ 

Hormon pada tumbuhan ( Fitohormon )

06/05/2011—

Ketut Supeksa

http://awan-bengi-esuk.blogspot.com/p/fitohormon.html 

fitohormon

http://eshaflora.com/index.php?option=com_content&task=view&id

=99&Itemid=1 

Hapsiati

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/02/pengaruh-auksin-

terhadap-pemanjangan.html 

wawan

http://edvanistichori.wordpress.com/2010/05/02/literatur-fisiologi-

timbuhan-unsur-hara-esensial-untuk-perkembangan-tumbuhan/ 

EdvanLITERATUR FISIOLOGI TIMBUHAN : Unsur hara esensial untuk

perkembangan tumbuhan

http://aprilisa.wordpress.com/bio-inside-2/dominasi-apikal/ 

Aprilisa

http://www.mickdonald.com/mengenal-zat-pengatur-tumbuh-

zpt.html 

http://abdisukamaenkromosom.wordpress.com/2011/05/31/pengha

mbatan-tumbuh-tunas-lateral-dan-dominasi-tunas-apikal/ 

Lateral Shoot Growth Inhibition and Apical Shoot Dominant

http://ridwan.sy08.student.ipb.ac.id/ 

ridwan

DOMINANSI APIKAL

5/16/2018 daftar pustaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/daftar-pustaka-55ab4efb774a0 2/6

Anggorowati, Sulastri. 2010.Fisiologi Tumbuhan. Pusat Penerbit

Universitas Terbuka

http://sukasains.com/materi/gerak-pada-tumbuhan/ Sukajiyah. 2010.

http://artikelkedokteran.net/id/peran+hormon+pada+tumbuhan.ht

anonim.2011

5/16/2018 daftar pustaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/daftar-pustaka-55ab4efb774a0 3/6

 

2.3 Sitokinin

Sitokinin ( cytokinin ) ditemukan pada waktu para saintis sedang melakukan upaya uji coba

untuk menemukan aditif kimiawi yang bias meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

sel tumbuhan di dalam kultur jaringan. Pada tahun 1940-an johanes van Overbeek yang

bekerja pada Cold Spring Harbor Laboratory di new York, menemukan bahwa ia dapat

merangsang pertumbuhan embrio tumbuhan dengan cara menambahkan santan, endosperma

cairdari biji kelapa raksasa, ke media kulturnya. Satu decade sesudahnya, Folke skoog dan

Carlos O. Miller, di university of Wisconsin, menginduksi pembelahan sel tembakau yang

sedang ditumbuhkan dalam kultur dengancara menambahkan sempel DNA yang sudah

membusuk. Unsure penyusun aktif pada kedua adiktif itu ternyata adalah bentuk-bentuk 

adenine yang sudah termodifikasi, yaitu salah satu komponen asam-nukleat. Pengatur-

pengatur pertumbuhan ini diberi nama sitokinin karena mereka merangsang sitokinesis atau

pembelahan sel. Dari berbagai macam sitokinin yang terdapat secara alamiah pada tumbuhan

yang paling umum adalah zeatin, yang dinamai demikian karena senyawa ini pertama kali

ditemukan pada jagung ( Zea mays ) setelah mempelajari beberapa fungsi sitokinin,

perhatikan bahwa hormon-hormon ini diperkuat atau diperlemah oleh hormon-hormon lain

khususnya auksin.

Sitokinin dihasilkan di dalam jaringan-jaringan yang tumbuh secara aktif khususnya di

dalam akar, embrio dan buah. Sitokin yang dihasilkan pada akar akan mencapai jaringan

sasaranya dengan cara bergerak naik sepanjangtumbuhan itu dalam getah xylem. Bersama-

sama dengan auksin, sitokinin merangsang pembelahan sel dan mempengaruhi jalurdiferensiasi.

Pengaruh sitokinin terhadap sel-sel yang tumbuh pada kulit jaringan member petunjuk 

bagaimana kelompok ini berfungsi didalam suatu tumbuhan yang utuh.ketika potongan

parenkhima dari batang dibiakkan tanpa sitokinin, sel- sel itu akan tumbuh sangat besar tapi

tidak membelah diri. Jika hanya sitokinin saja yang ditambahkan ke dalam kulit tidak aka

nada pengaruh apapun. Namun, jika sitokinin ditambahkan bersama-sama dengan auksinsel-

sel akan membelah. Rasio sitokinin terhadap auksin mengontrol diferensiasi sel. Ketika

konsentrasi kedua hormon itu hamper sama, masa aka terus bertambah, namun tetap sebagai

kalus yang tidak terdiferensiasi. Jika sitokinin lebih banyak dari auksin, tunas batang akan

berkembang dari kalus tersebut. Jika auksin lebih pekat dibandingkan dengan sitokinin, akar

akan terbentuk. Adalah hal yang sangat luar biasa bahwa ekspresi gen dapat dikontrolsedemikian ekstensif hanya dengan memanipul konsentrasi dua sinyal kimia tersebut.

5/16/2018 daftar pustaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/daftar-pustaka-55ab4efb774a0 4/6

Sitokinin dapat menghambat penuaan beberapa organ tumbuhan, kemungkinan dengan

menghambat perombakan proteindengan merangsang sintesis RNA dan protein dan dengan

memobilisasi zat-zat makanan dari jaringan disekitarnya. Jika daun yang dipotong dari suatu

tumbuhan direndam dalam larutan sitokinin, daun tersebut akan tetap hijau lebih lama

dibandingkan dengan yang tidak direndam. Kemungkinan sitokinin juga memperlambat

penurunan kondisi daun pada tumbuhan utuh yang masih hidup. Karena pengaruh antipenuaan ini, para para penjual bunga menyemprotkan sitokinin untuk mempertahankan

potongan bunga agar tetap segar.

2.4 Giberelin

Beberapa abad yang lalu petani di asia mengamati beberapa benih yang tumbuh luar biasa

tinggi di sawahnya. Sebelum bibit padi ini dewasa dan berbunga, padi tumbuh sedemikian

tinggi dan kurus sehingga roboh. Di jepang, kelainan pola pertumbuhan ini dikenal sebagai

 bukanea, atau “ Penyakit Benih Bodoh “ pada tahun 1926, E. Kurosawa, seorang saintis

 jepang menemukan bahwa penyakit itu disebabkan oleh genus gibbereila. Pada akhir tahun

1930-an, saintis jepang telah meyakini bahwa fungsi menyebabkan pemanjangan padi secara

berlebihan dengan cara mensekresi suatu bahan kimia, yang diberi nama giberelin. Saintis

barat akhirnya mengetahui dan mempelajari giberelin setelah PD II. Selama 30 tahunbelakangan, saintis telah mengidentifikasi lebih dari 80 giberelin yang berbeda yang

ditemukan secara alami dalam tumbuhan, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit dalam

setiap spesies tumbuhan. Benih padi yang jelek kelihatannya, menderita kelebihan dosis

pengaturan pertumbuhan yang biasanya ditemukan dengan konsentrasi yang lebih rendah

pada tumbuhan lain. Giberelin mempunyai berbagai pengaruh pada tumbuhan yaitu:

1. Pemanjangan batang

Akar dan daun muda merupakan tempat utama produksi giberelin. Giberelin merangsang

pertumbuhan pada daun dan batang, akan tetapi sedikit pengaruhnya pada pertumbuhan akar.

Pada batang, giberelin merangsang pemanjangan sel dan pembelahan sel. Pada batang yang

sedang tumbuh, giberelin dan auksin harus bekerja bersama secara sinergis dengan

mekanisme yang masih belum kita pahami.

2. Pertumbuhan buah

Perkembangan buah adalah khasus lain dimana kita dapat mengamati control auksin dan

giberelin. Pada beberapa tumbuhan, kedua hormon itu harus ada supaya dapat berbuah.

Aplikasi komersial giberelin yang paling adalah penyemprotan buah anggurThompson yang

tidak berbiji. Hormon tersebut menyebabkan buah anggur tumbuh lebih besar dan terpisah

 jauh satu sama lain.

3. Perkecambahan

Banyak benih memiliki giberelin dalam konsentrasi tinggi, khususnya pada embrio. Setelah

air diimbibisipembebasan giberelin dari embrio akan memberikan sinyal pada biji untuk 

mengakhiri dormansinya dan berkecambah. Beberapa biji yang memerlukan kondisilingkungan yang khusus untuk dapat berkecambah, seperti pemaparan pada cahaya atau suhu

dingin, akan mengakhiri dormansinya jika biji tersebut diberi perlakuan dengan suatu larutan

giberelin. Di alam, giberelin dalam biji kemungkinan merupakan penghubung antara petunjuk 

lingkungan dengan proses metabolik yang memperbaharui kembali pertumbuhan embrio.

2.5 Asam Abisat

Hormon yang telah kita pelajari sejauh ini yaitu auksin,sitokinin dan giberelin, umumnya

merangsang pertumbuhan tumbuhan.sebaliknya, terdapat masa pada kehidupan tumbuhan

yang sangat menguntungkan apabila tumbuhan memperlambat pertumbuhan dan mengambil

suatu keadaan dorman (istirahat). Hormon asam abisat (Abscisic acid, ABA), yang dihasilkan

pada tunas terminal, akan memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan primordial daununtuk berkembang menjadi sisik yang akan melindungi tunas yang dorman pada musim

5/16/2018 daftar pustaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/daftar-pustaka-55ab4efb774a0 5/6

dingin. Hormon tersebut juga menghambat pembelahan sel kambium pembuluh. Dengan

demikian, ABA tersebut membantu mempersiapkan tumbuhan untuk menghadapi musim

dingindengan cara menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder.

Tahapan lain dalam kehidupan suatu tumbuhan yang menguntungkan apabila pertumbuhan

dientikan adalah pada saat permulaan dormansi biji, dan kemungkinan asam abisatlah yang

bertindak sebagai penghambat pertumbuhan. Biji akan berkecambah ketika ABA dihambatdengan cara membuatnya tidak aktif, atau dengan membuangnya atau melalui peningkatan

aktivitas giberelin. Biji beberapa tumbuhan gurun mengakhiri dormansinya ketika hujan lebat

melunturkan ABA dari biji. Biji tumbuhan lain memerlukan cahaya atau stimulus lain untuk 

memicu perombakan asam abisat. Pada sebagian besar khasus, rasiao ABA terhadap giberelin

akan enentukan apakah biji itu akan tetap dorman atau berkecambah.

Selain peranannya sebagai suatu penghambat pertumbuhan, asam abisat bertindak sebagai

hormon “cekaman”, yang membantu tumbuhan dengan menghadapi kondisi yang buruk.

Sebagai contoh, ketika suatu tumbuhan mulai layu, ABA akan terakumulasi di daun dan

menyebabkan stomata menutup, mengurangi transpirasi dan kehilangan air lebih banyak.

Fungsi ini bergantung pada ABA yang berasal dari akar. Pada beberapa khasus, kekurangan

air dapat member cekaman pada sistem akar sebelum menekan sistem tunas, dan ABA yangdi angkut dari akar ke daun bias berfungsi sebagai “sistem peringatan didi” 

2.6 Etilen

Pada awal abad kedua puluh, jeruk dimatangkan dengan “memeram” dalam lumbung yang

dilengkapi dengan komporminyak tanah. Petani buah yakin bahwa panas itulah yang

mematangkan buat itu, akan tetapi kompor baru yang pembakarannya lebih bersih tidak 

menyebabkan buah menjadi matang. Para ahli fisiologi tumbuhan kemudian mempelajari

bahwa pematangan dalam lumbung sesungguhnya disebabkan oleh etilen, yaitu suatu gas

hasil samping pembakaran minyak tanah. Para peneliti kemudian menunjukkan bahwa

tumbuhan menghasilkan etilennya sendiri sebagai hormon, dan hormon ini memicu berbagai

macam respons selain pematangan buah. Etilen berbeda dari hormon tumbuhan lainnya

karena hormon etilen berwujud gas. Etilen berdifusi ke dalam tumbuhan melalui ruangan

udara di antara sel-sel. Etilen yang terlarut dapat masuk dari satu sel ke sel lain melalui

simplas.

Pada beberapa khasus, etilen bertindak dalam penghambatan pemanjangan sel. Banyak 

pengaruh penghambatan yang dulu di anggap disebabkan oleh auksin, sekarang diyakini

disebabkan oleh sintesis etilenyang diinduksi oleh konsentrasi auksin yang tinggi. Sebagi

contoh, kemungkinan etilenlah yang menghambat pemanjangan akar dan perkembangan

tunas aksiler dalam kondisi auksin berlebih. Selain peranannya sebagai inhibitor

pertumbuhan, etilen juga dikaitkan dengan berbagai proses penuaan pada tumbuhan.

Penuaan atau senesens adalah perkembangan dari perubahan yang tidak dapat berbalik arah

yangakhirnya menuju pada kematian. Sebagai suatu bagian normal dari perkembangantumbuhan, senesens bias terjadi pada individu tahap sel,seluruh organ atau seluruh tumbuhan.

Unsur pembuluh xylem dan sel gabus menua dan mati sebelum mendapatkan fungsi

khususnya. Daun musim gugur dan mahkota bunga yang layu adalah contoh organ senesens.

Tumbuhan tahunan menua dan mati setelah berbunga. Pada proses penuaan yang telah

banyak dipelajariyang dipengaruhi horinon adalah pematangan buah dan pengguguran daun

Beberapa erubahan struktur dan metabolisme menyertai pematangan ovarium menjadi buah.

Diantara perubahan ini, termasuk juga perombakan dinding sel yang melunakkan buah dan

penurunan kandungan klorifil yang menyebabkan kehilangan warna kehijauan, dapat

dianggap sebagai proses penuaan. Etilen memicu dan mempercepat perubahan tersebut, juga

menyebabkan beberapa jenis buah yang matang jatuh dari pohon.

Kehilangan daun setiap musim gugur merupakan adaptasi pohon untuk menjaga agar dirinyatidak mengalami kekeringan selama musim dingin karena akar tidak dapat menyerap air

5/16/2018 daftar pustaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/daftar-pustaka-55ab4efb774a0 6/6

tanah yang membeku. Sebelum daun gugur, banyak zat-zat nutrisi esensial dialirkan ke

 jaringan penyimpanan dalam batang. Zat-zat nutrisi ini didaur ulang kembali untuk 

membentuk daun pada musim semi berikutnya. Daun musim gugur akan berhenti membuat

klorofil yang baru sehingga kehilangan warna hijaunya. Warna musim gugur adalah

kombinasi pigmen yang barudibuat selama musim gugur dan pigmen yang sebelumnya telah

ada pada daun, akan tetapi diselubungi oleh klorofil yang berwarna hijau gelap.Absisi dikontrol oleh perubahan keseimbangan etilen dan auksin. Auksin yang dihasilkan

oleh daun yang menua akan semakin sedikit. Pergeseran dalam keseimbangan hormonal ini

memperkuat tumbuhan itu sendirikarena sel dalam lapisan absisi muali menghasilkan

tambahan absisi, yang menghambat sintesis auksin oleh daun. Karena pengaruh etilen pada

lapisan absisi masih ada, sel akan menghasilkan enzim yang mencerna selulosa dan

komponen lain pada dinding sel.