daftar isi ppl

Upload: citra-dewie-puspitasari

Post on 17-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Daftar Isi Laporan PPL di Pusdiklat Bea & Cukai

TRANSCRIPT

BAB I

Pusdiklat Bea dan Cukai

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) sejak tanggal 05 Juli 2010 sampai dengan 30 September 2010 di Lembaga Pusdiklat Bea dan Cukai ini telah disahkan di Jakarta pada tanggal............................................................

Oleh :

Ketua Jurusan

Dosen Pembimbing

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dra. Dewi Salma Prawiradilaga, M.Sc

Santi Maudiarti, SE NIP. 195809161983032001

NIP. Dosen Pembimbing Lembaga

Ir. Arzul Akbar, M.MNIP. 196604071991031001Mengetahui,

Kepala Pusdiklat Bea dan CukaiDrs. Endang Tata

195208171975101001

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kami yang tak terhingga kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, atas segala nikmat dan rahmat-NYA yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menjalani kegiatan PPL ini dengan baik dan lancer. Dalam proses PPL ini, banyak pihak yang telah membantu dan membimbing kami agar kami dapat melaksanakan tugas dan kewajiban kami dengan baik dan optimal. Untuk itu kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kami yang tak terhingga kepada :

1. Kedua orang tua kami, Ayah dan Bunda kami yang selalu memberikan kami semangat dan dukungan moril maupun materil serta doa yang tak pernah henti sehingga kami dapat menjalani tugas-tugas kami dengan baik.

2. Ketua jurusan Teknologi Pendidikan, Ibu Dewi Salwa Prawiradilaga, M.Sc, yang telah memberikan semangat dan arahan kepada para mahasiswanya yang akan melaksanakan PPL.

3. Dosen Pembimbing PPL kami, Ibu Santi Maudiarti,S.E yang selalu memberi masukan, semangat, serta bimbingan kepada kami dalam menjalankan kegiatan PPL ini, agar kami dapat berperilaku baik di tempat PPL kami, serta menghasilkan hasil yang optimal baik untuk jurusan Teknologi Pendidikan maupun lembaga tempat kami melaksankan PPL.

4. Pusdiklat Bea dan Cukai, kepada Bpk. Endang Tata selaku kepala Pusdiklat Bea dan Cukai yang telah mengizinkan kami untuk melakukan PPL di instansi yang bapak pimpin.

5. Bpk. Ir. Arzul Akbar,M.A selaku kepala bidang penyelenggaraan, yang telah menerima kami untuk melaksankan PPL di pusdiklat Bea dan Cukai, memberikan kami banyak nasihat, serta semangat untuk selalu belajar dan belajar hingga dapat menggapai cita-cita dan menjadi pribadi yang berkualitas.

6. Bpk. Ir. Agus Hermawan, M.A selaku kepala bidang Perencanaan dan Pengembangan yang telah memberi kami banyak ilmu dan pengalaman terutama dalam hal pengembangan kurikulum yang ada di Pusdiklat Bea dan Cukai. 7. Bpk. Drs.Zainal Fatah, M.M selaku kepala bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja, terima kasih atas pengalaman dan ilmu yang telah diberikan selama kami melaksanakan tugas di bagian evalap.

8. Bpk. Hari Sasmito, selaku kepala bidang Tata Usaha, yang telah menerima dan memberikan arahan kepada kami selama kami melaksankan PPL di pusdiklat bead an Cukai

9. Seluruh kepala sub bidang Pusdiklat Bea dan Cukai dan seluruh Widyaiswara yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat kami. Terima aksih atas bimbingan yang telah diberikan kepada kami

10. Seluruh pegawai pusdiklat Bea dan Cukai, baik pelaksana, PKD, maupun staff cleaning service. Terima kasih atas segala bimbingan, keceriaan dan kebersamaan selama kami berada di sana. Kami mohon maaf maaf bila kami banyak merepotkan, dan membuat kesalahan dalam bertidak atau berucap. Semoga semua ini dapat menjadi bahan belajar untuk kami agar kami bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa mendatang.

11. Last but not least. Terima kasih untuk sahabat-sahabat kami, teman satu perjuangan, terimakasih atas semangat dan kerjasamanya selama kurang lebih 3 bulan kemarin, semoga moment ini membuat kami lebih kompak dan membawa kesuksesan di kemudian hari.KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Pemilik Alam Semesta, atas segala karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) hingga menyelesaikan Laporan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Kurikulum dan teknologi Pendidikan

Tujuan disusunnya laporan PPL ini adalah untuk memberikan gambaran tentang proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat Bea dan Cukai serta mendeskripsikan pengalaman yang kami dapatkan selama kami melaksankan kegiatan PPL di Pusdiklat Bea dan Cukai. Laporan PPL ini disusun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami peroleh selama tiga setengah 3 bulan melaksanakan PPL di Pusdiklat Bea dan Cukai. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi untuk kami dan juga bagi para pembaca.Tak Ada Gading yang Tak Retak, demikian pulalah dengan laporan yang kami kerjakan ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna melengkapi isi laporan ini.

Jakarta, 15 Oktober 2010

Tim PenyusunDAFTAR ISILEMBAR PENGESAHAN

i

LEMBAR PERSEMBAHAN

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

v BAB I PENDAHULUAN 1 I.1Rasionalisasi Program

1

I.2Pengertian PPL

3

I.3Tujuan Program

3

I.4Tempat Pelaksanaan PPL

3

I.5Profil lembaga

4BAB II PELAKSANAAN PPL

15

II.1Waktu Pelaksanaan PPL

15

II.2Tahap Orientasi

16

II.3Tahap Praktik Nyata

18

II.4Tahap Tindak Lanjut

21BAB III MASALAH YANG DIHADAPI dan CARA MENGATASINYA 22

III.1Kelebihan Lembaga.22

III.2 Kekurangan Lembaga........23

III.3 Masalah yang Dihadapi

24

III.4Cara Mengatasi

25BAB IV HASIL KEGIATAN

27BAB V PENUTUP

33

V.1Kesimpulan

33

V.2Kesan

34

V.3Saran

35LAMPIRANBAB I

PENDAHULUAN

I. 1RASIONALISASI PROGRAM

Teknologi Pendidikan (TP) merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan profesional. Sesuai dengan definisi Teknologi Pendidikan (TP) menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT) tahun 2004, Educational Technology is the study and ethical practice of fasilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processe and resources. Untuk merealisasikannya, maka sesuai dengan keputusan Rektor No. 192/SP/91, khususnya mengenai Program Studi Teknologi Pendidikan, diarahkan untuk menghasilkan sarjana yang mampu mengembangkan media instruksional dan menerapkan sistem instruksional. Dan hal tersebut diimplementasikan dengan mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang memiliki rasionalisasi sebagi berikut:

1. Mandat yang diberikan pemerintah kepada Universitas Negeri Jakarta dalam menghasilkan lulusan diperluas, yaitu selain menghasilkan tenaga kependidikan profesional juga menghasilkan lulusan dalam bidang non-kependidikan.

2. Salah satu upaya perbaikan mutu lulusan Universitas Negeri Jakarta bidang kependidikan dan non-kependidikan dilakukan melalui pengembangan latihan profesional yaitu Program Pengalaman Lapangan (PPL).

3. Program Pengalaman Lapangan merupakan muara dari seluruh perpaduan mata kuliah teori dan praktik, yaitu mata kuliah umum, dasar kependidikan, proses belajar pembelajaran, dan keahlian atau bidang studi.

4. Pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dengan program studi Teknologi Pendidikan, untuk mengembangkan kemampuan lulusannya, dilaksanakan dengan memperhatikan kesesuaian kegiatan PPL dengan keahlian yang dipilih dan dikuasai oleh mahasiswa.

5. Keahlian dari calon tenaga kependidikan program studi Teknologi Pendidikan terdiri dari tiga keahlian yaitu pengelola pembelajaran, teknologi kinerja, dan pengembang media. Khusus keahlian pengelola pembelajaran, calon tenaga kependidikan mampu menganalisi kebutuhan layanan media, me-review dan merencanakan program layanan media di berbagai lembaga pendidikan formal (sekolah) serta mampu berperan sebagi guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah.

Untuk keahlian pengembang media, calon tenaga kependidikan mampu merancang dan mengembangkan, memproduksi dan memanfaatkan media di berbagai lembaga atau organisasi pemerintah atau swasta yang memproduksi media pembelajaran.

Bagi keahlian bidang teknologi kinerja, calon tenaga kependidikan mampu merancang dan mengembangkan program pelatihan, pengelola pelaksana pelatihan dan mengevaluasi pelatihan di berbagai lembaga diklat baik berbasis ICT maupun konvensional, sehingga lembaga atau organisasi dapat meningkatkan kinerjanya. Serta dapat menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan dalam pelatihan.

6. Program Pengalaman Lapangan (PPL) untuk pengelola pembelajaran dapat dilaksanakan di sekolah atau lembaga pendidikan yang memiliki pusat sumber belajar, atau di sekolah yang memiliki labolatorium TIK dan guru TIK. PPL bagi pengembang media dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga seperti stasiun televisi, stasiun radio, production house (PH), Pustekkom, Departemen Pendidikan Nasional, dll. Sedangkan untuk pengelola teknologi kinerja dapat melaksanakan PPL di berbagai lembaga atau organisasi pemerintah atau swasta (termasuk LSM profit atau non-profit) diklat, pusat pendidikan atau pelatihan departemen dan non-departemen, termasuk di lembaga sumber belajar berbasis ICT yang menjadi kebijakan organisasi tersebut.

I. 2PENGERTIAN PPL Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan akademik berbobot 4 SKS yang bersifat intrakurikuler, wajib ditempuh seluruh mahasiswa jalur kependidikan yang mencakup kegiatan pengenalan lembaga, kegiatan melaksanakan praktek lapangan dan kegiatan merefleksikan hasil PPL dalam bentuk seminar serta laporan dari lembaga pendidikan atau organisasi tertentu, sebagai bukti kerja mahasiswa dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL).

I. 3TUJUAN PROGRAM

Program Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk :

1. Mempersiapkan dan melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan kependidikan dalam situasi yang sebenarnya.

2. Mengembangkan diri manusia sebagai tenaga kependidikan yang profesional.

3. Menerapkan kemampuan profesional dari salah satu keahlian yang menjadi pilihannya secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.

4. Membina rasa percaya diri dalam berorganisasi dan bekerja sama untuk menerapkan prinsip-prinsip Teknologi Pendidikan

I. 4TEMPAT PELAKSANAAN PPL

Lembaga: Pusdiklat Bea dan Cukai

Alamat: Jl. Bojana Tirta III, Rawamangun, Jakarta Timur 13230

Telepon : (021) 4897123

Fax

: (021) 4897123

e-mail

: [email protected]

website: www.bppk.depkeu.go.id I. 5 PROFIL LEMBAGA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai adalah lembaga Eselon II yang merancang dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan keuangan negara di Bidang Kepabeanan dan Cukai yang berada di bawah Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan, Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Keuangan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di Bidang Kepabeanan dan Cukai.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1987, Pusdiklat Bea dan Cukai menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan, penyusunan dan pengembangan program dan kurikulum pendidikan, pelatihan, dan penataran di bidang bea dan cukai serta penyiapan dan pengembangan kompetensi tenaga pengajar;

b. pengkajian pendidikan, pelatihan, dan penataran keuangan negara di bidang bea dan cukai

c. pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penataran di bidang bea dan cukai

d. evaluasi dan pelaporan kinerja pendidikan, pelatihan dan penataran di bidang bea dan cukai;

e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat. Pusdiklat Bea dan Cukai dipimpin oleh Drs. Endang Tata selaku Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai dibantu oleh tiga kepala bidang masing-masing yaitu Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ir. Agus Hermawan, M.A., Kepala Bidang Penyelenggaraan Ir. Arzul Akbar, M.M., Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Drs. Zainal Fatah, M.M. Tugas Pokok Pusdiklat Bea dan Cukai yaitu :Membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan keuangan Negara dibidang kepabeanan dan cukai, berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala badan pendidikan dan pelatihan keuangan(BPPK).

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. Pusdiklat Bea dan Cukai terdiri dari :

1. Bidang Perencanaan dan Pengembangan;

2. Bidang Penyelenggaraan;

3. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja;

4. Subbagian Tata Usaha;

5. Kelompok Jabatan Fungsional (WIDYAISWARA).BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

Bidang Rencana dan Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, penyiapan tenaga pengajar dan pengembangan materi pendidikan, pelatihan dan penataran di bidang kepabeanan dan cukai.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1990, Bidang Perencanaan dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:

1. Pengumpulan dan analisis data serta penyiapan bahan pengembangan program pendidikan, pelatihan, dan penataran keuangan negara di bidang bea dan cukai dengan memanfaatkan teknologi informasi

2. Pengkajian pendidikan, pelatihan, dan penataran keuangan negara di bidang bea dan cukai

3. penyiapan bahan penyusunan dan pengembangan kurikulum, metode pembelajaran dan materi pendidikan, pelatihan, dan penataran di bidang bea dan cukai;

4. Penyiapan tenaga pengajar pendidikan, pelatihan, dan penataran serta melakukan administrasi, bimbingan dan pengembangan kompetensi tenaga pengajar.

Bidang Rencana dan Program terdiri dari :

1. Subbidang Program dan Teknologi Informasi

2. Subbidang Kurikulum Metodologi Pembelajaran

3. Subbidang Tenaga Pengajar

BIDANG PENYELENGGARAAN

Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penataran di bidang kepabeanan dan cukai. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1994, Bidang Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis, fungsional, dan penataran di bidang bea dan cukai

2. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan spesialisasi di bidang bea dan cukai;

3. Koordinasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penataran di bidang bea dan cukai serta penyelenggaraan kerjasama dengan pihak lain di luar Kementrian Keuangan.

Bidang Penyelenggaraan terdiri dari :

1. Subbidang Diklat Teknis fungsional dan Penataran

2. Subbidang Diklat SpesialisasiSelain itu, Subbagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugasnya secara administratif dibina oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, penggandaan, kepegawaian, keuangan, perpustakaan dan rumah tangga Pusdiklat..

BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN KINERJA

Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pengolahan data, penelaahan, penilaian serta penyusunan laporan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penataran di bidang kepabeanan dan cukai.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1998, Bidang Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :

1. Evaluasi dan pemantauan pendidikan, pelatihan, dan penataran

2. Penelaahan dan penilaian hasil pendidikan, pelatihan, dan penataran

3. Penyiapan penetapan Surat Keterangan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (SKPP) yang didelegasikan pada Pusat

4. Pengkajian dan penyusunan laporan kinerja pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penataran.

Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari :

1. Subbidang Evaluasi Diklat;

2. Subbidang Pengolahan Hasil Diklat;

3. Subbidang Informasi dan Pelaporan Kinerja. VISI PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI Menjadi Pusdiklat yang profesional dan berorientasi ke masa depan di bidang keuangan negara khususnya kepabeanan dan cukai. MISI PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

Mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi pegawai DJBC.

JENIS DIKLAT Jenis diklat yang ada di Pusdiklat Bea dan Cukai antara lain:

1. Dilkat Teknis Umum

2. Diklat Teknis Subtantif Dasar

3. Diklat Teknis Subtantif Spesialisasi

4. Diklat Fungsional Keahlian

5. Diklat Fungsional Keterampilan

6. Penyegaran

7. Diklat Jarak Jauh PROGRAM DIKLAT TAHUN ANGGARAN 2010KALENDER PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUSDIKLAT BEA DAN CUKAITAHUN ANGGARAN 2010 (Revisi II / 20 April)

No.Nama DiklatJam LatLama DiklatJml PesertaTgl PenyelenggaraanKet.

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DASAR (DTSD)

1Diklat Teknis Substantif Dasar (DTSD) Kepabeanan dan Cukai58813 MG601 Feb s.d. 30 AprAsrama

2Diklat Teknis Substantif Dasar (DTSD) Kepabeanan dan Cukai Khusus Lulusan Prodip I1884 MG9010 Mei s.d. 8 JuniAsrama

3Diklat Teknis Substantif Dasar (DTSD) Kepabeanan dan Cukai Lanjutan Khusus Lulusan DTSD T.A. 2006-2007 Angkatan I46810 MG601 Mar s.d. 10 MeiAsrama

4Diklat Teknis Substantif Dasar (DTSD) Kepabeanan dan Cukai Lanjutan Khusus Lulusan DTSD T.A. 2006-2007 Angkatan II46810 MG3022 Mar s.d. 1 JunAsrama

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS)

5DTSS Teknik Pemeriksaan1383 MG308 s.d. 29 MarAsrama

6DTSS Pemeriksaan Sarana Pengangkut401 MG303 s.d. 7 MeiAsrama

7DTSS Intelijen Taktis902 MG307 s.d. 18 JunAsrama

8DTSS Post Clearance Audit4209 MG607 Jun s.d. 5 AgustAsrama

9DTSS Intelijen Analisis922 MG3012 s.d. 23 JulAsrama

10DTSS Kepatuhan Internal1443 MG3014 Jun s.d. 6 JulAsrama

11DTSS Client Coordinator1403 MG3021 Jun s.d. 9 JulAsrama

12DTSS Penyidik Lanjutan922 MG3012 s.d. 23 JulAsrama

DIKLAT FUNGSIONAL

13Diklat Fungsional Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen2085 MG306 Mar s.d. 8 AprAsrama

14Diklat Fungsional Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen Angk. II (DIPA DJBC)305 MG3017 Mei s.d. 16 JunAsrama

15Diklat Fungsional Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen Angk. III (DIPA DJBC)305 MG3021 Jun s.d. 27 JulAsrama

DIKLAT TEKNIS UMUM (DTU)

16DTU Kesamaptaan2345 MG605 Apr s.d. 7 MeiAsrama

17DTU Kesamaptaan Angk. II2345 MG3030 Mei s.d. 2 JulAsrama

KERJASAMA DIKLAT

-

Jumlah690

SUMBER DAYA MANUSIA JabatanJumlah OrangOrganikPendidikan

BPPKDJBCSMPSMUD1D3S1S2S3

Eselon II111

Eselon III3123

Eselon IV95481

Widyaiswara111174

Pelaksana Gol. III22711

Pelaksana Gol. II30233296112

Pelaksana CPNS96117

Honorer3312

PKD99441

Total776017715714268

SARANA DAN PRASARANA 1). ASRAMA

NAMA GEDUNGJUMLAH KAMARKAPASITAS

Asrama A3090

Asrama B3090

Asrama C-150

Asrama Puteri1020

Mess Tim Pelatih610

2). RUANG / GEDUNG KELAS

Gedung kelas khusus untuk kegiatan belajar mengajar terdiri dari 23 ruangan kelas , kapasitas masing-masing ruangan 30 orang.3). RUANG / GEDUNG AULA DAN AUDITORIUM (TAMBAH FOTO AULA, Lab dan yg belum KLO ADA) BIAR LEBIH KOMPLITGedung Aula serba guna yang memiliki kapasitas duduk 200 orang juga biasa digunakan untuk upacara pembukaan dan penutupan diklat, ceramah, seminar dan workshop oleh peserta diklat.

4). LABORATORIUM

Peserta dari jenis diklat yang memerlukan peralatan praktik, Pusdiklat Bea dan Cukai telah menyediakan fasilitas tersebut diantaranya adalah Laboratorium Bahasa, Mini Office Network dan Laboratorium Komputer. 5). PERPUSTAKAANKumpulan Peraturan dan pengetahuan tentang kepabeanan dan cukai bisa digunakan oleh peserta diklat untuk menambah ilmu pengetahuan.6). RUANG MAKAN

Diruang Makan seperti inilah peserta diklat disediakan makan dan minum dengan kapasitas ruangan 250 orang.

7). DAPUR UMUM

Adalah tempat dimana catering menyiapkan dan menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh peserta diklat.

8). MASJID

Masjid Baitut-Taqdis merupakan sarana ibadah yang terdapat di Pusdiklat Bea dan Cukai.

9). ALAT BANTU MENGAJAR

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi

BAB II

PELAKSANAAN PPL

II.1Waktu Pelaksanaan PPL

Program Pengalaman Lapangan mahasiswa jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan di Pusdiklat Bea dan Cukai dilaksanakan pada semester ganjil (091) selama tiga bulan setiap hari kerja, dimulai pada hari Senin, 5 Juli 2010 dan berakhir pada hari jumat 01 Oktober 2010. Walaupun sebenarnya masa PPL kami telah selesai, namun kami masih tetap diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang masih belum selesai, yakni pembuatan kurikulum diklat beserta GBPP dan SAP nya.

Tempat pelaksanaan PPL :

Lembaga: Pusdiklat Bea dan Cukai

Alamat: Jl. Bojana Tirta III, Rawamangun, Jakarta Timur 13230

Telepon : (021) 4897123

Fax: (021) 4897123e-mail: [email protected]: www.bppk.depkeu.go.id

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dapat dilihat dari tahap :

1. OrientasiPada tahap orientasi ini, merupakan tahap pengenalan mahasiswa dengan lingkungan lembaga secara menyeluruh. Dengan seluruh bidang dan para pemimpin serta staf nya, serta mengetahui sistem kerja yang ada di setiap bidang. Hal ini bertujuan agar kami dapat belajar dan berinteraksi dengan lingkungan dengan baik, guna menghasilkan hasil PPL yang optimal.

2. Praktik Nyata

Pada tahap pelaksanaan ini, kegiatan yang mahasiswa lakukan adalah melaksanakan tugas yang diberikan oleh lembaga tempat mahasiswa melaksanakan PPL, baik yang bersifat edukatif maupun administratif, karena kedua hal tersebut pasti dibutuhkan dalam sebuah lingkungan kerja. Di lembaga tersebut kami mengaplikasikan konsep keilmuan Teknologi Pendidikan yang diperoleh selama masa kuliah, khususnya sesuai konsentrasi kami, yaitu Teknologi Kinerja.

3. Tindak Lanjut

Pada tahap tindak lanjut, kegiatan yang dilakukan adalah penulisan laporan PPL, yang berisi seluruh kegiatan PPL yang mahasiswa lakukan, pemberian saran terhadap hal-hal yang masih menjadi kekurangan dalam lembaga tersebut, serta peningkatan kegiatan yang memang telah dianggap bagus, mempersiapkan presentasi PPL dalam bentuk seminar dan menyerahkan laporan PPL ke jurusan dan lembaga tempat mahasiswa melaksanakan PPL untuk selanjutnya diserahkan pada UPT PPL.II. 2TAHAP ORIENTASI

II. 2.1Pengertian

Tahap orientasi merupakan tahap pengenalan mahasiswa PPL dengan lembaga tempat kegiatan praktik berlangsung (Pusdiklat Bea dan Cukai). Tahap ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan gambaran tugas ( job description ) yang akan mahasiswa lakukan pada saat melaksanakan kegiatan PPL di lembaga tersebut.

Sebelum masa PPL dimulai, kami juga sudah bertemu dengan KASUBAG TU Pusdiklat Bea an Cukai, bapak Hari Sasmito, dan juga dengan Kepala Bidang Penyelenggaraan, Bapak Arzul Akbar, yang selanjutnya menjadi dosen pembimbing kami di lembaga tersebut. Kami diberikan breafing yang berisi mengenai profil lembaga, lingkungan dan etika kerja disana. Sehingga, pada hari awal kami melaksanakan PPL, kami langsung diperkenalkan dengan lingkungan dan juga SDM di lembaga tersebut, yang dibimbing oleh Bapak Hari Sasmito. Di tahap orientasi ini, kami mulai belajar dan mendalami lingkungan PPL kami, agar kami dapat berperilaku dengan baik juga menghasilkan hasil PPL yang optimal. Masa orientasi ini dapat kami lakukan dengan baik, karena pada akhirnya kami dapat mengenal dan berinteraksi tidak hanya dengan 3 bidang (Rencana dan Program, Penyelenggaraan, dan Evaluasi dan Pelaporan Kinerja) yang kami singgahi saja, namun dengan seluruh SDM disana, dimulai dari para pejabat, widyaiswara, pelaksana, PKD, dan juga perugas cleaning service. Kami berusaha berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan lembaga tersebut.

Masa orientasi ini dapat kami lalui hanya dengan waktu 1 minggu saja, setelah itu kami dapat bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan tugas-tugas kerja di lembaga tersebut bersama para staff di sana.

Dosen pamong kami di lembaga tersebut adalah Bpk. Arzul Akbar, selaku Kepala Bidang Penyelenggaraan, dan dibantu dengan Bpk Hari Sasmito, selaku kasubag TU. Sedangkan dosen pembimbing kami dari jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan adalah Ibu Santi Maudiarti, S.E. Kami selalu diberikan bimbingan dan arahan oleh dosen pembimbing kami, baik yang berasal dari lembaga pusdiklat bea dan cukai, maupun dari jurusan Teknologi Pendidikan.

II. 2.2Tujuan

Melalui kegiatan orientasi ini, diharapkan mahasiswa dapat berinteraksi terhadap lingkungan dengan baik, bersosialisasi dengan seluruh SDM yang ada, sehingga mahasiswa PPL dapat berkontribusi, bekerjasama, untuk menghasilkan kinerja yang optimal untuk lembaga tersebut.

II. 2.3Waktu

Tahap orientasi dilaksanakan kurang lebih 1 minggu (7 hari), mulai dari tanggal 5 sampai 12 Juli 2008. Dalam masa orientasi ini, kami berkenalan dengan seluruh pegawai pusdiklat bea dan cukai. Walaupun ada dari mereka yang memang tidak seruangan dengan kami, namun kami berupaya untuk bersosialisasi dengan baik dan menjalin komunikasi dengan seluruh pegawai pusdiklat bea dan cukai.

II. 2.4Kegiatan

Untuk kegiatan orientasi itu sendiri, kami melakukan sosialisasi, adaptasi, serta komunikasi dengan seluruh pegawai pusdiklat bea dan cukai. Kami sering melakukan tanya jawab, untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana sistem kerja di lingkungan tersebut, sehingga kami dapat melakukan tugas yang diberikan dengan baik, khususnya di tiga bidang yang kami singgahi. Kami tidak malu untuk bertanya dan belajar, baik dari pimpinan maupun staf yang ada. Kami juga mencoba menggali informasi pendukung lain, seperti peraturan-peraturan yang wajib kami taati selama PPL, antara lain mengenai waktu kerja, etika berbahasa dan juga berbusana.

Selain untuk memperoleh berbagai informasi-informasi yang berkenaan dengan PPL kami, tahap perkenalan ini juga bertujuan untuk menciptakan hubungan hubungan kerja yang harmonis dan kekeluargaan.

II. 3TAHAP PRAKTIK NYATA

Pada tahap praktik nyata, kami mulai menjalankan tugas di bidang yang sudah ditetapkan.,Kami (berjumlah 6 orang) dibagi menjadi 3 tim, dimana setiap tim terdiri dari 2 orang. Setiap minggu, per-tim diputar dari satu bidang ke bidang lain. dengan tujuan kami dapat mempelajari prosedur kerja di setiap bagian. Kami hanya ditempatkan ke dalam tiga bidang yang memang hanya berhubungan dengan Teknologi Pendidikan, dan konsentrasi kami Teknologi Kinerja. Adapun ketiga bidang itu ialah :

Bidang Perencanaan dan Program (Renbang) Bidang Penyelenggaraan, dan

Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja (evalapkin)Di tiga bidang ini kami menjalankan tugas yang berbeda-beda, sesuai dengan konsentrasi bidang-bidang tersebut, namun ketiga bidang tersebut menjadi sebuah kesatuan yang sistemik dan sistematik.

1. Bidang Perencanaan dan Pengembangan (RENBANG)Bidang ini bertugas dalam hal perencanaan-perencanaan diklat yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan user. Adapun yang menjadi user pusdiklat bead an cukai sendiri ialah kantor pusat bea dan cukai. Bidang Renbang akan menyusun jadwal dan program yang akan dilaksanakan sesuai dengan permintaa user. Tidak hanya itu, renbang juga mengusulkan program-program diklat yang dirasa perlu diadakan. Bidang ini juga berhubungan dengan pembuatan kurikulum, modul, gbpp dan sap yang dibutuhkan untuk setiap diklat. Bidang inilah yang sebenarnya sangat cocok dengan keilmuan kami, Teknologi Pendidikan. Berdasarkan tugas renbang tersebut, maka hal-hal yang kami kerjakan di bidang ini ialah:

Membuat kurikulum, gbpp dan juga sap untuk diklat yang akan dilaksanakan di pusdiklat bea dan cukai

Membantu penyusunan modul yang akan digunakan dalam diklat tahun 2011

Mengikuti dan terlibat dalam workshop kurikulum STAN Prodip I Membantu pelaksanaan seminar modul pusdiklat bea dan cukai

Membantu hal-hal yang bersifat administratif untuk kelangsungan kerja bidang ini, seperti pengiriman undangan seminar melalui fax ataupun e-mail

Inti dari tugas kami di bidang renbang ini ialah mengembangkan kurikulum diklat yang akan dibutuhkan sesuai dengan keilmuan kami dan hal-hal yang telah kami pelajari di masa perkuliahan.

2. Bidang PenyelenggaraanBidang Penyelenggaraan merupakan bidang yang fokus dalam hal pelaksanaan diklat. Ketika sebuah diklat berlangsung, bidang penyelenggaraanlah yang memiliki peran penting. Dimulai dari pengaturan jadwal pembelajaran dengan instruktur, pendaftaran peserta diklat, pembukaan diklat, pengontrol siswa-siswa diklat, hingga pada penutupan diklat. Sehingga, kami pun banyak dilibatkan dalam proses penyelenggaraan diklat. Berkaitan dengan itu, maka hal-hal yang kami pelajari dan lakukan di bidang penyelenggaraan ialah :

Kami diikutsertakan dalam persiapan pembukaan dan penutupan diklat

Kami diberi kesempatan untuk mengikuti proses pembelajaran dalam kelas di sebuah diklat, sehingga kami tahu bagaimana metode dan media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan orang dewasa (andragogi), serta penerapannya di pusdiklat bea dan cukai

Ikut serta dalam outbond, dimana outbond ini masih termasuk dalam kegiatan diklat. Outbond ini dirancang dengan tujuan belajar dengan suasana yang lebih menarik, tidak monoton, sehingga peserta diklat juga antusias dalam mengikutinya Dalam outbond yang diselenggarakan, banyak kegiatan-kegiatan yang mengandung makna pembelajaran, seperti games-games tim dan juga individu.

Pengalaman yang kami dapatkan setelah kami banyak belajar di bidang ini ialah kami menjadi tahu bagaimana penyelenggaraan diklat yang baik, sehingga sukses dan target yang diinginkan tercapai.

3. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja (EVALAP)Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja ialah bidang terakhir yang menangani masalah diklat, yakni fokus terhadap evaluasi dan penilaian sebuah diklat. Bidang ini bertugas dalam hal pengumpulan soal-soal evaluasi dari para widyaiswara, pengolahan hasil evaluasi, evaluasi diklat, pengolahan kuesioner terhadap sebuah diklat dan instruktur, hingga pada evaluasi pasca diklat. Berkaitan dengan hal itu, maka hal-hal yang kami kerjakan di bidang ini ialah :

Membantu dalam hal penyusunan dan pendistribusian soal yang telah

diterima dari para widyaiswara

Ikut serta dalam pengawasan ujian peserta diklat

Mengikuti evaluasi tatap muka yang diadakan menjelang penutupan diklat, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penyelenggaraan diklat

Membantu dalam hal proses penyeleksian soal-soal yang akan dijadikan bank soal

Membantu dalam hal penghitungan pengolahan hasil kuesioner sebuah diklat

Melakukan hal administratif yang berkaitan dengan bidang evalap, seperti pembuatan dan pendistribusian sertifikat, dan juga menginput data siswa yang telah mengikuti diklat sebagai data base pusdiklat bea dan cukai.

Di bidang evalap ini, kami memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana sebuah proses evaluasi diklat dilakukan mulai dari persiapannya, pelaksanaannya, hingga pada pengolahan hasil diklatnya, sehingga akan memperoleh sebuah kesimpulan akhir, apakah diklat sudah dikatakan bagus atau masih kurang,sehingga masih dibutuhkan perbaikan-perbaikan.

II.4 Tahap Tindak Lanjut

Sebuah tahapan tindak lanjut merupakan bagian dari kegiatan PPL yang tidak terjadwal, karena tahap ini dilakukan setelah kegiatan PPL di lembaga selesai dilaksanakan.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah:

1. Penyusunan laporan kegiatan PPL di lembaga tersebut. Dalam penyusunan laporan ini mahasiswa PPL dibantu oleh dosen pembimbing PPL dalam menyusun sistematika laporan PPL dan revisi dari isi laporan PPL.

2. Mempersiapkan seminar PPL. Setelah laporan tersusun rapi, mahasiswa PPL menyiapkan materi laporan tersebut dalam bentuk slide presentasi.

3. Menyerahkan laporan PPL yang telah diseminarkan ke lembaga tempat mahasiswa melaksanakan PPL dan ke jurusan untuk kemudian diserahkan ke UPT PPL Universitas Negeri JakartaBAB III

MASALAH YANG DIHADAPI DAN CARA MENGATASINYAIII.1 Kelebihan Lembaga

Selama PPL kami melihat banyak hal, baik dari hal-hal yang berhubungan dengan diklat sampai dengan interaksi dan budaya yang terbentuk dalam lembaga tersebut. Apabila di lihat secara keseluruhan budaya Organisasi belajar atau Learning Organanization (LO) telah diterapkan, terlihat dari interaksi antara atasan dengan para pegawai yang baik dan rasa kekeluargaan yang tinggi, serta antusiasme setiap orang untuk saling memberi masukan dan mau untuk belajar hal baru. Hal yang sangat nampak bahwa mereka mau terus untuk belajar dan mengembangkan diri adalah dengan adanya Capacity Building. Dalam Capacity Building banyak hal yang dapat dipelajari baik dari hal yang bersifat kognitif maupun afektif yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja serta memberi ruang diskusi untuk saling mengkoreksi dan mendukung. Kegiatan dalam lembaga dapat berjalan dengan baik karena tersedianya fasilitas yang baik dan memadai yang disediakan untuk peserta diklat, widyaiswara dan para pegawainya.

Fasilitas yang sedang diperbaharui adalah renovasi gedung untuk menambahkan ruangan bagi para widyaiswara. Evaluasi yang dilakukan sudah cukup baik dan menyeluruh, baik dari segi format maupun laporan evaluasi. Bagian Evaluasi terus untuk mengembangkan diri karena bagian evaluasi merupakan kunci untuk mengkoreksi apa yang salah supaya tidak terulang kembali dan memberikan masukan untuk bagian lain supaya mengembangkan diri. Salah satu produk bagian evaluasi yang sedang dibuat adalah bank soal, guna meningkatkan evaluasi bagi peserta diklat. Produk baru yang sedang dikembangkan oleh Pusdiklat Bea dan Cukai selain renovasi gedung dan bank soal juga sedang dikembangkannya e-Library guna meningkatkan pelayanan untuk memudahkan peserta diklat mendapatkan sumber literatur. Dalam proses pendidikan dan pelatihan para widyaiswara memiliki peran yang sangat besar, dengan melihat dari latar belakang pendidikan serta pengalaman kerja dan dari berbagai kegiatan bersama widyaiswara yang dapat kami ikuti, maka kami melihat bahwa widyaiswara memiliki pengalaman yang banyak dan berkompeten untuk mengajarkan mata diklat di bidang yang menjadi spesialisasi mereka. Pemanfaatan teknologi pun sudah diterapkan dengan diadakannya e-Library dan e-Learning, pemanfaatan Wi-fi, dan penggunaan LCD proyektor dalam kegiatan kelas, pemanfaatan Web untuk pengumuman, dan mencari referensi bahan ajar dari internet.

III.2 Kekurangan Lembaga

Secara menyeluruh, pusdiklat bea dan cukai sudah dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip need assessment dalam menyelenggarakan sebuah diklat, namun ada sedikit kekurangan yang kami lihat selama kami melaksanakan PPL di lembaga tersebut. Hal ini bertujuan agar kekurangan tersebut dapat diminimalisir guna mencapai hasil yang lebih optimal lagi. Adapun kekurangan tersebut ialah : Analisis kebutuhan sebuah diklat yang telah dilakukan kurang optimal. (dilakukan secara lisan, tidak ada format yang menjadi standart dilakukannya analisis kebutuhan)

Belum adanya pengarahan yang sistematis dan sistemik terhadap pegawai, baru yang akan melaksanakan tupoksinya, hanya di brifing saja namun tidak ada pengarahan akan kompetensi dan lingkup pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga pegawai baru atau pegawai lama kurang memahami seluk beluk pekerjaannya.

Kurangnya antusiasme pegawai dalam mengikuti capacity building. Capacity building merupakan suatu kegiatan yang baik dan dapat meningkatkan kinerja apabila dilakukan dengan benar dan mendapat antusias serta respon yang positif. Dengan kurangnya antusiasme peserta untuk datang, membuat kegiatan ini hanya sekedar menjadi formalitas saja.

Penempatan peserta diklat setelah menjalankan suatu diklat belum sesuai yang diharapkan. Hal ini memang dikarenakan lingkup Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang cukup besar, sehingga cukup sulit untuk melakukan penempatan pegawai secara tepat. Terkadang ada beberapa kejadian dimana seseorang ditempatkan disuatu posisi tanpa orang tersebut belum mendapatkan atau mengikuti diklat yang diwajibkan.

Demikian beberapa kekurangan yang kami lihat selama kami menjalankan kegiatan PPL di pusdiklat Bea dan CukaiIII. 3 Masalah yang di HadapiSelama kurang lebih tiga bulan kami melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Pusdiklat Bea dan Cukai Jakarta, kami menghadapi beberapa masalah, baik masalah yang kami hadapi pribadi maupun masalah yang dihadapi lembaga dilihat dari sudut pandang kami. Masalah-masalah tersebut, antara lain:

a. Masalah Lembaga

Pengelolaan kelas cenderung konservatif.

Pelaksanaan Analisis Kebutuhan Pelatihan kurang optimal

Pembuatan modul oleh Widyaiswara (pengajar) yang kurang berkompeten di bidangnya. Modul terkesan kaku dan monoton. Bahasa yang digunakan tidak interaktif, seolah terjadi penumpukan paragraf, sehingga membuat bosan bagi para pembaca Ada kalanya modul tidak digunakan selama kegiatan pembelajaran karena Widyaiswara mempunyai bahan ajar sendiri yang dianggap lebih relevan. Format kurikulum lembaga yang dibuat masih terdapat kerancuan dan menggunakan format yang lama, tidak mengikuti format kurikulum yang terbaru seperti yang kami pelajari di bangku perkuliahan Kurangnya pelatihan peningkatan kinerja bagi para pegawai Pusdiklat.

Adanya tumpang tindih dan ketidakjelasan uraian jabatan pegawai di satu bidang.

Kurangnya antusiasme pegawai terhadap pelaksanaan program Capacity Building yang diadakan setiap minggu. Hal ini dilihat dari sedikit jumlah pegawai yang menghadiri Capacity Building.

Evaluasi diklat belum maksimal (evaluasi Widyaiswara dan evaluasi pasca diklat). Evaluasi Widyaiswara dalam bentuk kuesioner disebarkan kepada para peserta diklat di waktu akhir pengerjaan ujian mengakibatkan peserta mengisi kuesioner secara terburu-buru dan tidak dibaca dengan baik, sehingga hasil tidak maksimal.

b. Masalah Kami Saat Melaksanakan PPL

Waktu perpindahan (Rolling) dari satu bidang ke bidang lain yang terlalu singkat. Di masa awal PPL kami, sempat ada kebingungan yang kami hadapi karena tidak adanya pengarahan yang jelas mengenai tugas dan pekerjaan yang harus kami lakukan di setiap bidang yang ada. III. 3Cara MengatasiTerhadap masalah-masalah tersebut, kami berusaha mengatasinya dengan berbagai cara. Adapun cara-cara yang kami lakukan di antaranya :

a. Masalah Lembaga

Memberi usulan tentang metode pembelajaran dan pengelolaan kelas yang lebih variatif.

Memberi usulan tentang Analisis Kebutuhan Pelatihan secara sistematis Memberikan masukan mengenai modul yang ideal disertai contoh modul, dan visualisasi yang menarik (sesuai dengan ilmu yang kami dapatkan dalam mata kuliah Prinsip Desain Pesan) Memberikan masukan agar modul dikerjakan oleh Widyaiswara/ ahli materi yang berkompeten di bidangnya.

Memberikan masukan mengenai aturan wajib bagi para Widyaiswara yang tidak menggunakan modul.

Memberi usulan mengenai pengadaan briefing bagi para pegawai baru (masa orientasi).

Memberi masukan tentang pengaturan jadwal Capacity Building agar diadakan 1-2 kali/ bulan saja, agar tidak pegawai tidak merasa jenuh, serta sanksi bagi yang tidak mengikutinya. Mengajukan usulan tentang evaluasi Widyaiswara untuk dilakukan pada waktu terpisah dari pengerjaan ujian.

Mengajukan usulan mengenai tim evaluasi yang secara khusus melakukan evaluasi secara kualitatif.

b. Masalah Kami Saat Melaksanakan PPL Membina hubungan baik dengan para pegawai Pusdiklat dan banyak bertanya dengan mereka, untuk menggali informasi yang kami butuhkan Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman bersama para pegawai pusdiklat Bea dan CukaiBAB IV

HASIL KEGIATAN

Selama 3 bulan kami melakukan kegiatan PPL di Pusdiklat Bea dan Cukai, banyak hal yang telah kami lakukan yang berhubungan dengan proses pendidikan dan pelatihan di lembaga tersebut. Beberapa kegiatan tersebut seperti mengikuti seminar modul, yaitu melihat bagaimana proses suatu modul di seminarkan dan mendapat mesukan serta arahan dari pembahas dan peserta. Membantu bagian evaluasi dalam mengawas ujian dari beberapa mata diklat. Mengikuti peserta diklat Client Coordinator (CC) melakukan Praktek kerja Lapangan (PKL) di Pelabuhan Tanjung Priok. Membantu panitia penerimaan calon mahasiswa STAN Prodip Bea Cukai dan Penerimaan CPNS Departemen Keuangan di tes kebugaran, kami ditempatkan di bagian pendaftaran, poliklinik dan lapangan. Mengikuti workshop kurikulum STAN dan terlibat secara aktif dalam pembuatan SAP kurikulum STAN. Dan di akhir PPL kami, kegiatan kami ditutup dengan mengikuti konsinyering kurikulum baru untuk tahun 2011.

Tidak hanya sekedar mengikuti berbagai kegiatan namun selama kami PPL, kami pun menghasilkan beberapa produk (terlampir) yang dapat membantu kegatan pendidikan dan pelatihan. Produk kami berupa:

1. Kurikulum, Term Of Reference (TOR), peta konsep Workshop Kepala Kantor

2. Kurikulum, GBPP, dan SAP Front Liner

3. Kurikulum, GBPP, dan SAP Cukai Lanjutan4. Kurikulum, GBPP, dan SAP Pengendali Teknis Audit

5. Kurikulum, GBPP, dan SAP Audit Forensik

6. Kurikulum, GBPP, dan SAP Pengendali Mutu Audit

7. Kurikulum, GBPP, dan SAP Kepala Audit

8. Kurikulum, GBPP, dan SAP Diplomasi Internasional

9. Kurikulum, GBPP, dan SAP Penyidik Kepabeanan dan Cukai10. Kurikulum, GBPP, dan SAP Perjanjian Internasional11. Notulen seminar modul

12. Analisis kurikulum STAN Prodip Bea dan Cukai

13. Laporan Pelaksanaan Tes Kebugaran Penerimaan CPNS Departemen Keuangan

Dari berbagai kegiatan yang telah kami lakukan dan produk-produk yang kami buat, maka kami dapat belajar banyak hal tentang keterkaitan teori dengan praktek lapangan yang terjadi. Tidak selamanya teori yang selalu dipakai, namun juga harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Pemahaman kami pun bertambah dan apa yang kami pelajari dapat dipraktekkan secara nyata seperti pembuatan kurikulum, melakukan analisis dan melihat bagaimana evaluasi diklat dan penyelenggaraan diklat dilakukan.Selama kami melakukan PPL dapat disimpulkan bagaimana proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat Bea dan Cukai berlangsung dari awal perencanaan sampai dengan evaluasi pasca diklat. Proses tersebut dapat digambarkan dalam bentuk skema berikut:

Secara ideal, proses penyelenggaran diklat dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan diklat atau sering disebut analisis kebutuhan diklat. Identifikasi kebutuhan diklat dapat dilakukan dengan cara meminta masukan dari user (DJBC) mengenai jenis diklat yang akan diselenggarakan. Kegiatan identifikasi ini biasanya dilakukan pada bulan September/ Oktober. Dalam waktu bersamaan, Subbidang Kurikulum menyusun kurikulum dan bahan ajar yang digunakan. Setelah identifikasi serta penyusunan kurikulum dilaksanakan, pihak Pusdiklat dengan user akan merapatkan jenis diklat dan kuota peserta diklat hingga tersusunlah program diklat. Kegiatan penyusunan program diklat dilaksanakan pada bulan Desember/ Januari. Jika program diklat sudah tersusun, langkah selanjutnya merupakan pembuatan dan pengajuan rencana anggaran biaya (DIPA). Rencana anggaran biaya akan disepakati dan Pusdiklat menerima umpan balik. Selanjutnya, barulah kalender diklat disusun. Alur kegiatan yang diawali dari identifikasi kebutuhan sampai penyusunan kalender diklat ini dilakukan oleh Bidang Perencanaan dan Pengembangan.

Ketika kalender diklat telah ditetapkan, Bidang Perencanaan dan Pengembangan akan mengalihkan tugas kepada Bidang Penyelenggaraan. Di sinilah kegiatan diklat dilaksanakan. Dimulai dari penerimaan kalender diklat dan syarat-syarat ketentuan peserta diklat dari Bidang Perencanaan dan Pengembangan (Renbang), Bidang Penyelenggaraan menindaklanjuti dengan cara mengirim permintaan peserta diklat ke Sekretaris DJBC. Sebagai feedback, pihak Penyelenggaraan menerima surat penyampaian nama-nama peserta yang akan mengikuti diklat. Langkah berikutnya merupakan permintaan pengajar. Jika pengajar diinginkan berasal dari lingkungan internal Pusdiklat, maka Subbidang Tenaga Pengajar di Bidang Renbang yang akan menyiapkannya. Namun apabila dibutuhkan tenaga pengajar dari luar Pusdiklat, pihak Penyelenggaraan yang bertugas menyiapkan. Selanjutnya Bidang Penyelenggaraan menetapkan jadwal pelaksanaan masing-masing diklat/ KEP. Penyiapan sarana/ prasarana dan penyusunan pedoman diklat pun dilakukan. Setelah semua kegiatan tersebut, akan dilaksanakan rapat persiapan hingga didapat kesepakatan jadwal tetap. Pengedaran Surat Tugas (ST) mengajar dilakukan setelahnya. Demikian pula penyediaan form registrasi peserta diklat, absensi, serta Nota Dinas petugas piket disiapkan oleh Bidang Penyelenggaraan. Tahap berikutnya adalah pelaksanaan upacara pembukaan diklat, kemudian program diklat selama satu tahun siap direalisasikan.

Kegiatan pengadaan diklat tidak berhenti sampai di situ. Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan program diklat yang direncanakan. Evaluasi ini dibagi menjadi evaluasi diklat dan evaluasi pasca diklat. Evaluasi diklat adalah evaluasi yang dilakukan ketika dan selama kegiatan diklat berjalan, mencakup ujian peserta diklat dan evaluasi pengajar oleh peserta. Ada pula evaluasi tatap muka yang dilakukan. Evaluasi ini biasanya dilakukan untuk mengukur seberapa baik pelayanan fasilitas diklat yang disediakan Pusdiklat. Sementara evaluasi pasca diklat merupakan evaluasi yang diadakan setelah kegiatan diklat dilaksanakan. Evaluasi ini diselenggarakan saat peserta diklat kembali ke lapangan kerja mereka. Kompetensi mereka di bidang pekerjaan akan dinilai apakah sudah mengalami peningkatan, tetap, atau malah menurun. Selanjutnya hasil dari evaluasi akan diolah dan dilaporkan sebagai masukan untuk pengadaan diklat tahun berikutnya. Seluruh tugas dan fungsi evaluasi tersebut dilakukan oleh Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja.

Pendidikan dan Pelatihan untuk pegawai Bea Cukai tersebut merupakan Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan di Pusat. Sementara untuk penyelenggaraan diklat di daerah-daerah (luar ibukota), tidak terlepas kaitannya dari kerja Balai Diklat Keuangan (BDK). BDK adalah badan diklat yang ada di daerah yang bertugas melakukan penyelenggaraan diklat. Kami mendapati prosedur penyelenggaraan diklat BDK sebagai berikut :

Alur tersebut memberi pengertian bahwa BDK diberi kewenangan membuat rancangan program serta permintaan peserta untuk diajukan ke Pusdiklat. Pusdiklat akan menampung masukan dari BDK sebagai bahan referensi penyusunan kurikulum dan bahan ajar. Selanjutnya Pusdiklat akan menyampaikan permintaan peserta diklat pada Sekretariat DJBC. Pusdiklat juga melakukan koordinasi dengan Sekretariat dalam penetapan program diklat. Di lain pihak, BDK pun berkoordinasi dengan Kantor Wilayah/ KPPBC untuk meminta pengajar diklat. Sementara itu, Kanwil/ KPPBC menyerahkan usulan kebutuhan diklat dan peserta berdasar analisis yang dilakukan pada pegawai BC di daerah. Usulan tersebut diserahkan kepada Sekretariat DJBC. Sekretariat akan menentukan peserta yang berhak mengikuti diklat. Selanjutnya daftar peserta tersebut diserahkan pada pihak Pusdiklat. Pusdiklat akan kembali menjawab kebutuhan dari BDK dengan mengirimkan daftar peserta diklat, kurikulum, dan bahan ajar yang dibutuhkan BDK. Demikian seterusnya kegiatan tersebut berjalan.

BAB V

PENUTUP

V. 1KESIMPULAN

Mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) dimaksudkan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari di masa perkuliahan pada lingkungan kerja yang dihadapinya. Tak hanya itu, PPL juga memberikan mahasiswa pengalaman nyata di lapangan, sehingga dapat membandingkan teori dan kondisi ideal dalam sebuah teori yang dipelajari dengan kondisi faktual yang ada di lapangan. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sarana aplikasi ilmu yang telah kami peroleh di bangku perkuliahan. Masa PPL inilah merupakan kesempatan kami sebagai mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah kami peroleh, mengatasi masalah-masalah yang kami temukan di lapangan dengan keilmuan yang kami miliki. Hal ini tidak hanya membuat kami mahir dalam pendalaman materi saja, namun juga pada praktik nyata. Sesuai dengan keilmuan kami Teknologi Pendidikan, konsentrasi Teknologi Kinerja, maka dalam proses PPL ini kami fokus menganalisis, mengaplikasikan serta belajar menciptakan solusi dalam hal pembelajara pada tingkat orang dewasa, yang dalam hal ini fokus pada pelatihan, karena tempat PPL kami merupakan sebuah lembaga diklat, yakni pusdiklat bea dan cukai.

Sebuah pelatihan yang baik, dan dikatakan sistematik dan juga sistemik yakni pelatihan yang dirancang berdasarkan analisis kebutuhan yang sesuai, perencanaan yang baik, dan juga sasaran yang tepat. Tak hanya itu, proses penyelenggaraan hingga pada proses evaluasi pun juga harus dilaksanakan dengan baik. Sehingga, pelatihan tersebut akan menghasilkan pelatihan yang optimal, efektif dan juga efisien. Di Pusdiklat Bea dan Cukai ini sudah terdapat bagian-bagian yang menangani masalah tersebut, yakni bidang perencanaan, penyelenggaraan, hingga juga bidang evaluasi dan pelaporan kinerja.

Selama kami melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Pusdiklat Bea dan Cukai, kami melihat, proses pelatihan di lembaga tersebut sudah dilaksankan sesuai dengan langkah dan prosedur yang tepat karena telah ditangani oleh bidang-bidang tersebut. Sehingga, kegiatan diklat yang diselenggarakan oleh pusdiklat bea dan cukai secara menyeluruh dapat dikatakan cukup baik, walaupun masih terdapat kekurangan-kekurangan yang masih harus diperbaiki guna meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat Bea dan Cukai

Dan pada akhirnya, diharapkan dengan adanya kegiatan PPL ini, kami selaku mahasiswa, mendapatkan pengalaman nyata dilapangan, sehinga kami tak hanya baik dalam pendalaman materi saja, namun juga mahir dalam praktik di lapangan. Kami dapat mengaplikasikan keilmuan kami di kehidupan nyata untuk mengatasi masalah-masalah yang kami temukan di lapangan. Sehingga, kegiatan PPL ini benar adanya membuat kami belajar melalui pengalaman nyata, sesuai dengan istilah Teknologi Pendidikan, yaitu Learning By Doing. V. 2KESAN

Banyak pengalaman dan pengetahuan berharga yang kami dapatkan selama kegiatan PPL di Pusdiklat Bea dan Cukai. Pusdiklat Bea dan Cukai merupakan sarana kami untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu-ilmu yang sudah kami dapatkan selama perkuliahan.Selama kurang lebih tiga bulan pelaksanaan PPL di Pusdiklat Bea dan Cukai telah banyak pengalaman dan pengetahuan yang kami dapat, diantaranya :

Mengetahui bagaimana tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dari suatu proses program pendidikan dan pelatihan di laksanakan (berlangsung). Dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang suatu proses pendidikan dan pelatihan.

Menuntun kami dalam berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain di lingkungan yang baru, terutama dalam lingkungan kerja.

Mengetahui budaya kerja di lingkungan instansi pemerintahan. Menambah pengetahuan kami mengenai Kepabeanan dan Cukai.V. 3SARANBerdasarkan pengalaman di lapangan yang kami dapatkan, maka kami mencoba untuk mengajukan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat Bea dan Cukai. Saran-saran tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak tenaga ahli yang kompeten dalam bidang pendidikan dan pelatihan agar Pusdiklat Bea dan Cukai dapat meningkatkan mutu dan kualitas dalam pencapaian visi dan misi.

2. Peningkatan kompetensi bagi widyaiswara dan seluruh pegawai secara berkesinambungan,agar terjadi peningkatan kinerja secara terus menerus.3. Memperbaharui sarana dan prasarana yang menunjang. Terutama dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Sebagai contoh adalah memperbaharui atau memperbaiki berbagai media pembelajaran yang sudah tidak layak pakai.4. Mempertahankan dan meningkatkan budaya organisasi belajar yang telah tercipta.

5. Meninjau ulang format kurikulum yang telah ada sehingga terlihat jelas perbedaannya antara format kurikulum makro dengan kurikulum mikro yang meliputi format GBPP dan SAP.6. Proses pembuatan Bank soal, e-learning dan e-library yang saat ini masih berjalan agar dilakukan secara serius dan optimal sehingga kelak dapat menjadi suatu media pembelajaran yang efektif, bukan media dengan formalitas saja.7. Perbaikan modul juga harus dipertimbangkan dengan baik, karena modul tidak hanya berperan sebagai alat bantu pengajar, namun juga sebagai penyampai materi ajar.Demikian saran-saran yang dapat kami ajukan, semoga dengan saran-saran tersebut dapat bermaanfaat bagi perkembangan Pusdiklat Bea dan Cukai di masa mendatang.

Kasubid Program & TI

Kasubid Kurikulum dan Metodologi Pembelajaran

Kasubid Tenaga Pengajar

Kasubid Diklat Spesialisai

Kasubid Diklat Teknis, Fungsional dan Penataran

Kasubag Tata Usaha

Kasubid Evaluasi Diklat

Kasubid Pelaporan Hasil Diklat

Kasubid Informasi dan Pelaporan Kinerja

Kepala Bidang

Evaluasi & Pelaporan Kinerja

Kepala Bidang

Penyelenggaraan

Kepala Bidang

Perencanaan & Pengembangan

Kelompok Widyaiswara

Kepala Pusdiklat

Garis Koordinasi

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Departemen Keuangan

Siklus Kegiatan Penyelenggaraan Diklat

Prosedur Penyelenggaraan Diklat BDK

v

Laporan PPL Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan

_1343632101.bin