daftar isi halaman sampul dalam prasyarat gelar … · surat pernyataan keaslian..... vii daftar...
TRANSCRIPT
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM ..................................................................................... i
PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ......................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................................... xi
ABSTRACT ................................................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
1.3. Ruang Lingkup Masalah.................................................................................. 6
1.4. Orisinalitas Penelitian ...................................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7
1.5.1. Tujuan Umum ....................................................................................... 7
1.5.2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 8
1.6. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 8
1.6.1. Manfaat Teoritis .................................................................................... 8
ix
1.6.2. Manfaat Praktis ..................................................................................... 8
1.7. Landasan Teoritis ............................................................................................ 9
1.8. Metode Penelitian............................................................................................ 11
1.8.1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 12
1.8.2. Jenis Pendekatan ................................................................................... 12
1.8.3. Data dan Sumber Data ........................................................................... 13
1.8.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 14
1.8.5. Teknik Analisis Data ............................................................................. 15
BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG RETRIBUSI DAERAH, PARKIR,
DAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM
2.1. Pengertian Tentang Retribusi Daerah ............................................................... 16
2.2. Pengertian Tentang Parkir ............................................................................... 21
2.3. Pengertian Tentang Parkir di Tepi Jalan Umum ............................................... 29
BAB III. RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DESA SUKAWATI
3.1. Dasar Hukum Pemungutan Retribusi Parkir, Tata Cara Pemungutan, dan Tarif
Pemungutan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Desa Sukawati ................... 32
3.2. Pengenaan Pemungutan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum pada Desa
Sukawati ......................................................................................................... 40
x
ABSTRAK
Kabupaten Gianyar memiliki berbagai jenis objek wisata, salah satunya adalah
kawasan wisata pasar seni yang terletak di Desa Sukawati. Guna memberikan sarana
pelayanan perparkiran, maka Pemerintah Kabupaten Gianyar menyediakan Tempat Khusus
Parkir di Tepi Jalan Umum berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 6
Tahun 2010. Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi parkir di Desa Sukawati, Pemerintah
Kabupaten Gianyar melakukan perjanjian kerjasama dengan Desa Pakraman Sukawati.
Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan dengan judul Pelaksanaan
Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Pada Desa Sukawati Kabupaten Gianyar. Masalah
yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pelaksanaan pemungutan
Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum pada Desa Sukawati dan Bagaimanakah mekanisme
pembagian hasil pungutan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum pada Desa Sukawati.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis empiris.
Dalam hal pelaksanaan Pemerintah Kabupaten Gianyar melakukan Perjanjian Kerjasama
dengan Desa Pakraman Sukawati serta menentukan 5 lokasi pemungutan retribusi parkir dan
mekanisme pembagian hasil pungutan dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Gianyar
selaku Pihak Pertama mendapatkan 50% dan Desa Pakraman Sukawati selaku Pihak Kedua
mendapatkan 50%. Kedepannya diharapkan agar Pemerintah Daerah dapat menyediakan
lahan parkir yang lebih memadai agar tidak parkir di tepi jalan umum yang dapat
menyebabkan kemacetan dan mengganggu arus lalu lintas.
Kata Kunci : Peraturan Daerah, Retribusi Parkir, Parkir di Tepi Jalan
xi
xii
ABSTRACT
Gianyar Regency has vorious types of tourist destination, one of which the tourist
area of the art market is located in the village of Sukawati. In order to provide parking
services facilities, the Gianyar regency government provide Special parking Points in
theside of public Road based on Gianyar Regency Regional Regulation No. 6 of 2010. In
the side implementation of the retribution charged for parking in the village of Sukawati,
Gianyar regency government entered into agreements with Desa Pakraman (local
community) Sukawati. Based on this background, study conducted with the title of
Implementation of parking Retribution in the side Public Road in the Village Sukawati in the
Gianyar regency. Problems were found in this study is How the implementation of parking
retribution in theside of Public Road in the village of Sukawati and How sharing
mechanism parking fees of retribution outcome in side Road in the village of sukawati. The
method used in this research is juridical empirical research methods. In terms of
implementation, Gianyar regency government did Cooperation Agreement with Desa
pakraman Sukawati and determine 5 location of parking retribution fees collection. Sharing
mechanisme parking retribution fees between Gianyar regency government as First Party
get 50% and desa Pakraman Sukawati as the second party get 50% In the future it is
expected that local goverments can provide a more adequate parking space so no parking
on the public road which can cause congestion and disrupt the flow of traffic.
Keywords : Regional Regulation, Parking Levies, Parking at the Public Road.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Gianyar merupakan kabupaten yang berwawasan seni dan
budaya yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pariwisata. Kabupaten Gianyar
memiliki berbagai jenis objek wisata, salah satunya adalah kawasan wisata pasar
seni yang terletak di Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.
Sebagai salah satu objek wisata belanja, pasar seni sukawati selalu ramai
di kunjungi oleh wisatawan dimana dari kunjungan tersebut maka adanya lahan
parkir sangat dibutuhkan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar
Nomor 6 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir dan Pelayanan
Parkir di Tepi Jalan Umum, yang selanjutnya disebut Perda Kab.Gianyar Nomor 6
tahun 2010, Pemerintah Daerah menyediakan tempat parkir di tepi jalan umum
guna memberikan sarana pelayanan parkir yang di sediakan khusus untuk
keperluan pakir. Dalam Pasal 1 angka 11 Perda Kab.Gianyar Nomor 6 Tahun
2010 menyatakan bahwa “Parkir di Tepi Jalan Umum adalah penyediaan sarana
pelayanan parkir dengan mempergunakan sebagian badan jalan (bahu jalan), yang
di tentukan oleh Pemerintah”. Dari sarana pelayanan khusus untuk parkir yang di
sediakan oleh Pemerintah Daerah maka dilakukan pungutan retribusi parkir di
kawasan pasar Seni Sukawati.
Meskipun bukan penerimaan retribusi yang utama, namun retribusi parkir
di Desa Sukawati memiliki peranan yang cukup penting, yakni sebagai salah satu
2
penyumbang dalam penerimaan retribusi daerah pada khususnya dan Pendapatan
Asli Daerah pada umumnya. Retribusi parkir sebagai salah satu sumber
Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari masyarakat, dimana pengelolaannya
dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Dalam rangka pencapaian pelayanan
dan pelaksanaan pembangunan secara efektif dan efesien, maka setiap daerah
harus secara kreatif mampu menciptakan dan mendorong semakin meningkatnya
sumber-sumber pendapatan asli daerah. Salah satu sumber-sumber Pendapatan
Asli Daerah yang potensial adalah dari sektor jasa perparkiran, sumber-sumber
keuangan atau sumber-sumber pendapatan asli daerah seperti yang tertuang dalam
undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.1
Dalam pelaksanaan pemungutan Retribusi parkir di Desa Sukawati,
Pemerintah Kabupaten Gianyar melakukan perjanjian kerjasama dengan Desa
Pakraman Sukawati. Namun, pembagian hasil pemungutan retribusi parkir di
Desa Sukawati belum dilakukan sesuai perjanjian kerjasama yang dilakukan,
disini terlihat bahwa isi dari perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kabupaten
Gianyar dengan Desa Pakraman Sukawati belum sepenuhnya diimplementasikan.
Disisi lain, masalah pelayanan perparkiran menjadi sangat penting terutama
berkaitan dengan penanganan ketertiban oleh petugas pemungut/juru parkir.
Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan layanan kepada masyarakat di
bidang perparkiran, penataan lingkungan, ketertiban, dan kelancaran arus lalu
lintas serta sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), diperlukan upaya
yang sungguh-sungguh dan konsisten.
1 Sumber-sumber PAD, http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/sumber-sumber- pendapatan-asli-daerah.html, diakses tanggal 1 Oktober 2015, pukul 15.00
3
Pungutan Daerah baik berupa Pajak dan Retribusi diatur dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 menyatakan bahwa “Pajak adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Sedangkan Retribusi adalah pembayaran dari penduduk kepada Negara karena
adanya jasa tertentu yang diberikan oleh Negara bagi penduduknya secara
perorangan.2
Sementara itu menurut Pasal 1 angka 64 Undang – Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang dimaksud Retribusi
Daerah adalah “Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian
izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah
untuk kepentingan orang pribadi atau Badan”. Salah satu contoh retribusi adalah
retribusi pelayanan parkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dan dikelola
oleh Pemerintah Daerah. Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang
saat ini dipungut di Indonesia adalah sebagai berikut3 :
a. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan Undang –
Undang dan peraturan daerah yang berkenaan.
b. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintahan daerah.
2 Mariot Pahala Siahaan, 2010, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Rajawali Pers,
Jakarta, h. 4. 3 Ibid, h. 6-7.
4
c. Pihak yang membayar retribusi mendapat kontra prestasi (balas jasa)
secara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang
dilakukannya.
d. Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah
daerah yang dinikmati oleh orang atau badan.
e. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secara ekonomis, yaitu
jika tidak membayar retribusi, tidak akan memperoleh jasa yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Secara umum, pajak mempunyai fungsi dan tujuan untuk memasukkan
uang sebanyak-banyaknya dalam kas negara, dengan maksud untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara. Pajak di sini bukan semata-mata untuk
memasukkan uang sebanyak-banyaknya dalam kas negara, melainkan juga dapat
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu.4
Untuk merealisasikan hal tersebut, setiap Daerah perlu berusaha secara
aktif untuk meningkatkan serta menggali sumber-sumber penerimaan daerah
terutama penerimaan yang berasal dari daerah sendiri atau yang sering disebut
dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah sebagai salah
satu sumber penerimaan daerah mempunyai peranan penting dalam pembangunan
daerah. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan Otonomi Daerah sebagaimana
peranan Pendapatan Asli Daerah diharapkan dan diupayakan dapat menjadi
penyangga utama dalam membiayai kegiatan pembangunan di daerah. Sumber
4 Rochmat Soemitro, 1992, Pengantar Singkat Hukum Pajak, PT. Eresco, Bandung, h. 2- 3.
5
Pendapatan Asli Daerah di antaranya adalah pajak daerah dan retribusi daerah
dimana daerah diberi kewenangan untuk melaksanakan pemungutan berbagai
jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang berkaitan dengan berbagai aspek
kehidupan masyarakat. Hal ini di gunakan untuk meningkatkan pendapatan daerah
dalam upaya pemenuhan kebutuhan daerah.5 Disini perlu dipahami oleh
masyarakat bahwa pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah ini sebagai
sumber penerimaan yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah.
Retribusi Daerah selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi
pemerintah daerah juga merupakan faktor yang dominan peranannya dan
kontribusinya untuk menunjang pemerintah daerah. Salah satu dari retribusi
tersebut adalah retribusi parkir.
Berdasarkan pemaparan di atas, salah satu Daerah yang melaksanakan
pungutan retribusi daerah adalah Kabupaten Gianyar.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut mendorong saya untuk menulis
skripsi dengan judul “Pelaksanaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum pada
Desa Sukawati Kabupaten Gianyar”.
5 strategi peningkatan PAD, http://www.fiskal.depkeu.go.id/webbkf/kajian%5CPAD.pdf,
diakses tanggal 29 September 2015, pukul 11.00
6
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan pemungutan Retribusi Parkir di Tepi Jalan
Umum pada Desa Sukawati?
2. Bagaimanakah mekanisme pembagian hasil pungutan Retribusi Parkir di
Tepi Jalan Umum pada Desa Sukawati?
1.3. Ruang Lingkup Masalah
Untuk mencegah adanya pembahasan yang tertalu luas dan menyimpang
dari pokok permasalahan maka sangatlah di perlukan adanya pembatasan-
pembatasan dalam penelitian ini. Di dalam penelitian ini yang menjadi ruang
lingkup permasalahan adalah bagaimanakah peraturan, pelaksanaan dan
mekanisme pembagian hasil pungutan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum pada
Desa Sukawati. Serta dibahas pula hambatan-hambatan yang terjadi dalam
pelaksanaan retribusi parkir di Tepi Jalan Umum pada Desa Sukawati.
1.4. Orisinalitas Penelitian
Berdasarkan informasi dan pemeriksaan yang didapat dari penelusuran,
ternyata penelitian dengan judul “Pelaksanaan Retribusi Parkir dan di Tepi
Jalan Umum pada Desa Sukawati Kabupaten Gianyar” pernah ditemukan
judul sejenis sebelumnya, yang membedakan adalah :
7
Judul Nama RumusanMasalah
1.Penyelenggaraan
Retribusi Parkir di Tepi
Jalan di Kota Denpasar.
2.Analisis Pemungutan
Retribusi Parkir di Tepi
JalanUmum Oleh
Dinas Pendapatan
Kabupaten Kuantan
Singingi.
Nina Handalina
Soza
Suhartini
1).Bagaimanakah Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kota
Denpasar Nomor 19 Tahun
2011 tentang Retribusi
Pelayanan Parkir di Tepi Jalan
Umum?
1).Bagaimanakah Cara
Pengelolaan Retribusi Parkir
di Tepi Jalan Umum Oleh
Dinas Pendapatan Kabupaten
Kuantan Singingi?
1.5. Tujuan Penelitian
1.5.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pelaksanaan Retribusi Parkir dan di Tepi Jalan Umum pada Desa Sukwati
Kabupaten Gianyar.
8
1.5.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui dan memahami Peraturan Retribusi Parkir di Tepi
Jalan Umum pada Desa Sukawati Kabupaten Gianyar.
2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum
pada Desa Sukawati Kabupaten Gianyar.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dilakukan untuk pengembangan hukum
khususnya hukum pemerintahan, khususnya untuk mengetahui bagaimana
Pelaksanaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum pada Desa Sukawati
Kabupaten Gianyar.
1.6.2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini di tulis untuk dapat memberikan ide-ide atau
tindakan yang tertib sesuai peraturan yang ada, serta memberikan
rekomendasi kepada pemerintah daerah dalam Pelaksanaan Retribusi
Parkir.
9
1.7. Landasan Teoritis
Landasan teoritis yang nantinya digunakan dalam penelitian hukum
merupakan sebuah pijakan dasar yang kuat dalam membedah permasalahan-
permasalahan hukum terkait. Adapun landasan teoritis yang digunakan dalam
penelitian ini berupa :
1. Teori Penegakan Hukum
Menurut Soerjono Soekanto, penegakan hukum adalah kegiatan
menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaedah-kaedah yang
mantap dan mengejawantahkan dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran
nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan
perdamaian pergaulan hidup. Penegakan hukum sebagai suatu proses, pada
hakikatnya merupakan penerapan diskresi yang menyangkut membuat keputusan
yang tidak secara ketat diatur oleh kaedah-kaedah hukum, tetapi mempunyai
unsur penilaian pribadi.6
Soerjono Soekanto menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penegakan hukum. Faktor-faktor tersebut ada lima, yaitu :7
1. Hukumnya sendiri, dibatasi pada Undang-Undang saja.
2. Penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun
menerapkan hukum.
3. Sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
6 Soerjono Soekanto, 2012, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, h.6.
7 Ibid, h.8.
10
4. Masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau
diterapkan.
5. Kebudayaan, yakni hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada
karsa manusia di dalam pergaulan hidup.
2. Teori Kepentingan.
Teori ini menekankan pada keadilan dan keabsahan pemungutan pajak
berdasarkan besar kecilnya kepentingan masyarakat dalam suatu negara. Bahwa
penetapan beban pajak yang harus dibayar oleh rakyat berdasarkan pada tingkat
kepentingan rakyat kepada negaranya termasuk masalah kepentingan akan
perlindungan atas jiwa beserta harta bendanya. Sehingga, negara berhak
memungut pajak dari penduduknya karena penduduk negara tersebut mempunyai
kepentingan kepada negara. Makin besar kepentingan penduduk kepada negara,
makin besar pula perlindungan negara kepadanya, dan makin berhak pula negara
memungut pajak dari rakyatnya.
Masyarakat membutuhkan keamanan, kenyamanan, fasilitas umum,
fasilitas sosial, sarana dan prasarana sosial ekonomi, seperti rumah sakit, sekolah,
jembatan, jalan dan sebagainya. Masyarakat banyak membutuhkan kepentingan
yang diberikan negaranya. Sudah semestinya jika negara memungut pajak kepada
masyarakatnya karena negara sudah mengeluarkan biaya untuk fasilitas tersebut.8
8 Sony Devano, 2006, Perpajakan: Konsep, Teori dan Isu, Fajar Interpratama Offset,
Jakarta, h.50.
11
3. Asas Yuridis.
Menyatakan bahwa hukum pajak, peraturan perundang-undangan
perpajakan harus dapat memberikan jaminan hukum, baik untuk negara maupun
warga negaranya, dan juga bagi wajib pajak. Artinya, setiap pengenaan dan
pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang.9
4. Asas Finansial.
Pajak sebagai penerimaan negara yang primadona, yang digunakan untuk
membiayai pemerintah di dalam menjalankan fungsinya, dan untuk
mensejahterakan masyarakat. Untuk memperoleh penerimaan tersebut maka biaya
yang dikeluarkan untuk upaya pengumpulan pajak harus jauh lebih kecil daripada
jumlah pajak yang diperoleh. Dengan kata lain, sistem pemungutan pajak harus
efisien, biaya yang dikelurkan dalam hal administrasi, sumber daya manusia, dan
sebagainya tidak sama dengan jumlah pajak yang diterima negara.10
1.8. Metode Penelitian
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan
yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat
metode ilmiah. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interrelasi yang
sistematis.
9 Ibid, h.53. 10 Ibid, h.54.
12
1.8.1. Jenis Penelitian
Penelitian hukum ini adalah penelitian hukum empiris. Penelitian hukum
empiris menurut Soerjono Soekanto penelitian hukum empiris atau sosiologis,
yang terdiri dari penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis) dan
penelitian terhadap efektivitas hukum.11
1.8.2. Jenis Pendekatan
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan-pendekatan.
Dengan pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai
aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Pendekatan-
pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum adalah pendekatan
undang-undang (statue approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan
historis (historicalapproach), pendekatan komparatif (comparative approach), dan
pendekatan konseptual (conceptual approach). Didalam penelitian ini
menggunakan pendekatan undang-undang (statue approach), di lakukan dengan
menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isi
hukum yang sedang di tangani. Dan pendekatan konseptual (conceptual
approach) beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang
berkembang di dalam ilmu hukum. Dalam rangka pemecahan terhadap suatu
masalah yang ada, maka di lakukan pendekatan masalah secara pendekatan
sosiologis, artinya dalam menelaah permasalahan yang di angkat dengan fakta
yang ditunjang dengan pendekatan yuridis atau pendekatan perundang-undangan.
11 Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, h.2.
13
Artinya dalam menelaah permasalahan yang ada dikaji berdasrkan fakta yang ada
di lapangan dan ditunjang dengan disiplin ilmu dan peraturan-peraturan yang ada
dalam kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas.
1.8.3. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumber pertama
dilapangan yaitu baik dari responden maupun informan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersumber dari penelitian kepustakaan, yaitu
data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumber pertamanya,
melainkan bersumber dari data-data yang sudah terdokumenkan dalam bentuk
bahan-bahan hukum.
Bahan hukum terdiri dari bahan hukum primer, dan bahan hukum sekunder.
Bahan-bahan hukum yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi :
a) Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, dalam
penelitian ini terdiri dari perundang-undangan yaitu :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pemerintahan Daerah.
14
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pajak dan Retribusi
Daerah.
Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Retribusi Tempat Khusus Parkir dan Pelayanan Parkir di Tepi Jalan
Umum.
b) Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang
bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum
meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan
komentar-komentar atas putusan hukum.
1.8.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Teknik yang digunakan untuk Data Primer :
Teknik wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan mengajukan daftar
pertanyaan yang diajukan secara sistematis. Dalam hal ini,
penulis mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk
berwawancara kepada responden ataupun informan
b) Teknik yang digunakan untuk Data Sekunder :
Teknik Studi Dokumen
15
Studi dokumen merupakan teknik awal yang digunakan
dalam setiap penelitian ilmu hukum, baik dalam penelitian
hukum normatif maupun empiris.
1.8.5. Teknik Analisis Data
Keseluruhan data yang terkumpul baik dari data primer maupun data
sekunder, akan diolah dan dianalisis dengan cara menyusun data secara sistematis,
di klasifikasikan, dan dihubungkan antara satu data dengan data lainnya. Setelah
di lakukan analisis secara kualitatif kemudian data akan disajikan secara deskriptif
kualitatif dan sistematis.
16