daftar isi
TRANSCRIPT
RPL
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 2
1.2. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup 2
1.3. Kegunaan Dilaksanakan Pemantauan Lingkungan Hidup 3
1.4. Peraturan Perundang-undangan 3
1.5. Ruang Lingkup RPL 4
1.6. Identitas Pemrakarsa 5
BAB II. RUANG LINGKUP
2.1. Dampak Penting yang Ditelaah 6
2.2. Dampak penting yang dikelola 7
BAB III. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
3.1. Prinsip Dan Mekanisme Pemantauan Lingkungan 9
3.2. Rencana Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan 10
DAFTAR PUSTAKA 32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan proyek Pembangunan kawasan perumahan Griya Lestari Asri yang berada diwilayah Kab. Kubu Raya akan dibangun sebagai sarana pendukung untuk pengembangan wilayah kabupaten tersebut sebagai daerah rumah tinggal untuk pegawai negeri sipil atau masyarakat kelas menengah.
lahan untuk kawasan proyek berupa sawah kosong, luas lahan adalah 4 ha.
Guna melaksanakan Pemantauan Lingkungan yang baik sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan, diperlukan pedoman atau petunjuk pelaksanaan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pemantauan lingkungan berupa Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) merupakan bagian Dokumen AMDAL yang wajib disusun dan dilaksanakan oleh Pemrakarsa dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan Kab. Kubu Raya sebagaimana di uraikan di atas. Pelaksanaan RPL juga diperlukan baik bagi pihak lain yang berkepentingan antara lain:
Instansi Pemerintah sebagai perencana pelaksana dan pengawas pembangunan serta pengelola lingkungan hidup di wilayah reklamasi pantai
Masyarakat di sekitar lokasi reklamasi pantai terutama yang akan terkena dampak penting.
Pemerhati lingkungan termasuk LSM, pakar dan masyarakat umum lainnya
1.2. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Maksud dan Tujuan dilaksanakan pemantauan Lingkungan hidup pembangunan perumahan untuk Perumahan Griya Lestari Asri antara lain untuk:
Mengetahui perubahan lingkungan hidup atau dampak penting yang timbul akibat pembangunan perumahan
mengevaluasi pengelolaan lingkungan hidup yang telah dan akan dilaksanakan di kawasan Perumahan Griya Lestari Asri
memenuhi kewajiban dan tanggung jawab sebagai pelaksanaan pembangunan perumahan untuk kawasan Perumahan Griya Lestari Asri
1.3. Kegunaan Dilaksanakan Pemantauan Lingkungan Hidup
a. Bagi Pemrakarsa
Mengetahui hasil Pengelolaan lingkungan yang telah dan akan dilaksanakan Memperbaiki dan menyempurnakan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RKL) yang telah disusun Sebagai Alat bukti jika terjadi komplain yang berkaitan dengan dampak kegiatan
pembangunan perumahan
b. Bagi Pemerintah
Mengetahui perubahan lingkungan yang terjadi di wilayah tapak proyek dan sekitarnya. Khususnya dampak yang sebenarnya terjadi akibat kegiatan pembangunan perumahan.
Bahan masukan pengambilan keputusan dan kebijakan pembangunan termasuk pengelolaan lingkungan di wilayah sekitar lokasi pembangunan perumahan
c. Bagi Masyarakat
Mengetahui perubahan lingkungan hidup yang terjadi di wilayahnya khususnya dampak kegiatan pembangunan perumahan
Menentukan kebijakan atau keputusan peran sertanya dalam pengelolaan lingkungan hidup di wilayahnya
1.4. Peraturan Perundang-undangan
Dalam penyempurnaan Studi Amdal, beberapa peraturan-peraturan yang digunakan sebagai acuan adalah peraturan-peraturan yang diberlakukan oleh Pemerintah RI untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan diantaranya :
Undang –Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Undang-undang RI No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
Kep-02/MENKLH/I/1998 Tentang Pedoman Penentuan Baku Mutu Lingkungan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
Kep-14/MENKLH/3/1994 Tentang Pedoman Umum Penyusunan AMDAL
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-13/MENKLH/3/1994 Tentang Pedoman Penyusunan Keanggotaan dan Tata Kerja Komisi AMDAL
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-14/MENKLH/3/1994 Tentang Pedoman Umum Penyusunan AMDAL
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-39/MENLH/08/1996 Tentang Jenis Kegiatan Yang Harus Dilengkapi Dengan AMDAL
Keputusan Kepala BAPEDDAL No. Kep-056 Tahun 1994 Tentang Pedoman Penentuan Dampak Penting
Keputusan Kepala BAPEDDAL No. 299/II/1996 Tentang Pedoman Teknia Kajian Aspek Sosial dalam Pemyusunan AMDAL
1.5. Ruang Lingkup RPL
Sesuai dengan tujuan dan Kegunaan RPL, ruang lingkup rencana pemantauan Pembangunan Perumahan Griya Lestari Asri di Kab.Kubu Raya adalah:
Mengkaji seluruh dampak yang terkategori penting baik positif maupun negatif terhadap semua komponen.
Merumuskan langkah-lankah pemantauan yang perlu dilakukan untuk setiap komponen kegiatan dan komponen lingkungan baik yang berdampak positif maupun yang berdampak negatif.
1.6. Identitas Pemrakarsa
Nama Proyek : Pembangunan Perumahan Griya Lestari Asri di Kab.Kubu Raya
Pekerjaan : Penyusunan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Pembangunan Perumahan Griya Lestari Asri di Kab.Kubu Raya
Pemimpin Proyek : PT. ADRI Design
Lokasi Proyek : Jalan Wonodadi 2, Kabupaten Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
BAB II
RUANG LINGKUP
2.1. Dampak Penting yang Ditelaah
2.1.1. Rencana Kegiatan yang Ditelaah
Kegiatan proyek pembangunan perumahan Griya Lestari Asri di Jalan wonodadi 2, Kab.Kubu Raya sesuai dengan rencana tata ruang kabupaten Kubu Raya yang berada dalam wilayah pembangunan dengan peruntukan kawasan industri, pelabuhan dan sarana pendukungnya. Lokasi proyek berada sekitar 500m dari jalan arteri supadio , Kab.Kubu
Lahan untuk kawasan proyek berupa tambak Sawah yang produktif, luas lahan adalah 4 ha.
2.1.2. Tahapan Rencana Kegiatan
Guna kepentingan studi AMDAL, semua kegiatan yang menyangkut perubahan tata guna lahan secara garis besar dapat diketegorikan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu tahap prakontruksi, kontruksi dan pascakontruksi.
2.1.2.1. Kegiatan Tahap Pra Konstruksi
Survei dan perijinan Sosialisasi Rencana Kegiatan Pengadaan lahan
2.1.2.2. Kegiatan Tahap Konstruksi
Recruitmen Tenaga Kerja Mobilisasi Peralatan dan Material Pematang Lahan Pembangunan fisik bangunan Pemasangan Peralatan
2.1.2.3. Kegiatan Tahap Operasional
Pengoperasian perumahan
2.2. Dampak penting yang dikelola
2.2.1. Prakonstruksi
Survei dan perijinan
Kegiatan ini dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan pengaruh proyek terhadap produksi, ganti rugi yang tidak sesuai dan limbah yang akan ditimbulkan, kekhawatiran ini dapat berkembang menjadi persepsi negative terhadap kegiatan proyek.
Sosialisasi Rencana Kegiatan
Kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan oleh pemrakarsa proyek diharapkan dapat menjelaskan aktivitas proyek sehingga masyarakat desa Mugimakmur dan desa Sukasejahtera dapat mengetahui secara pasti rencana kegiatan dan dapat segera mempersiapkan diri agar turut dapat berpartisipasi dalam aktifitas proyek.
Pengadaan lahan
Proses pengadaan lahan diwilayah jalan wonodadi 2 Kab.Kubu Raya sejumlah 4 ha dapat memunculkan spekulan dan kekhawatiran masyarakat tentang nilai ganti rugi sawah.
2.2.2. Konstruksi
Recruitmen Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses kontruksi adalah sekitar 30 orang buruh bangunan, 5 orang tenaga pelaksana dan 2 orang site manajer . Tenaga kerja ini akan diprioritaskan dari masyarakat sekitar untuk buruh bangunan.
Mobilisasi Peralatan dan Material
Aktifitas mobilisasi peralatan dan material tidak akan mengganggu masyarakat sekitar Karena menggunakan jalan wonodadi 2 . Kebutuhan tanah untuk reklamasi perlu dilakukan analisa lebih jauh untuk mengurangi dampak yang akan terjadi.
Pematang Lahan
Kegiatan pematangan lahan seluas 4 ha akan merubah fungsi lahan yang berupa sawah. Peralihan fungsi lahan ini akan mempengaruhi produktifitas lahan lainnya yang berada disekitar tapak proyek.
Pembangunan fisik bangunan
Pembangunan fisik bangunan akan menurunkan kualitas lingkungan ynag berupa kualitas udara, kebisingan. Pada akhirnya penurunan kualitas lingkungan tersebut akan berlanjut terhadap pendapatan masyarakat nelayan, penurunan produksi tambak dan penurunan kenyamanan serta persepsi negative terhadap proyek.
Pemasangan Peralatan
Pemasangan peralatan akan sama dampaknyadengan pembangunan fisik bangunan. namun dalam skala yang lebih rendah karena waktu pemasangannya yang relatif lebih cepat dibanding waktu pembangunan fisik lainnya.
2.2.3. Operasional
Pengoperasian perumahan
Pengoperasian perumahan merupakan aktifitas pendukung yang diharapkan mampu mengacu perkembnagna wilayah sekitar dan memberikan peluang pada masyarakat sekitar untuk mengembangkan usaha dan berpartisipasi dalam kegiatan perumahan.
BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
3.1. Prinsip Dan Mekanisme Pemantauan Lingkungan
Prinsip dasar dalam penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan adalah :
Minimalisasi dampak negatif dan optimalisasi dampak positif dari kegiatan pembangunan perumahan Griya lestari Asri
Membangun sistem informasi mengenai kinerja pengelolaan lingkungan untuk pengambilan keputusan tentang penyempurnaan cara, waktu, perioda, atau lokasi pengelolaan lingkungan, termasuk pemberian sangsi bagi pengabaikan pelaksanaannya
Diperlukan kejelasan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab pihak yang terkait guna mencapai sasaran pada butir pertama
Berkaitan dengan prinsip diatas, dijelaskan dengan adanya kegiatan pembangunan perumahan Griya lestari Asri, maka pengelolaan dampak positif dan dampak negatif yang terjadi tidak selalu menjadi tanggung jawab dan dalam kewenangan Badan Pengawas Kabupaten Kubu Raya, namun perlu dilaksanakan bersama-sama dengan pihak lain yang berkepentingan seperti pengembang di Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya, institusi pada Pemerintahan Pusat, pengguna atau pengembang , dan masyarakat disekitar kawasan jalan wonodadi 2.
Untuk menghindari terjadinya kesenjangan tanggung jawab, maka dalam penyusunan RPL perlu dilakukan pembagian tugas yang jelas, yakni sesuai dengan kategorisasi matra dampak lingkungan yang meluputi:
Matra Subtantif, yakni kejelasan mengenai komponen atau unsur lingkungan yang terkena atau menjadi sasaran dampak.
Matra ruang, yakni kejelasan mengenai skala ruang kejadian dampak serta lokasi atau tempat sumber dampak
Matra temporal, yakni kejelasan mengenai waktu kejadian dampak dalam kerangka pentahapan proyek pembangunan perumahan
Pihak yang bertanggung jawab dalam pemantauan lingkungan akan mengikuti pembagian tanggung jawab para pihak dalam pengelolaan lingkungan menurut kepentingan kewenangannya masing-masing, termasuk kepentingan pengawasan terhadap kinerja pengelolaan lingkungan.
Pemberian rencana pelaksanaan pemantauan untuk setiap komponen lingkungan yang dipantau memerlukan kejelasan atas artibut-atribut yang mencakup:
Sumber dampak Dampak penting yang dipantau Parameter dampak/komponen lingkungan yang dipantau Tujuan pemantauan lingkungan Tolak ukur dampak Metoda pemantauan lingkungan Lokasi pemantauan lingkungan Jangka waktu dan frekuensi pemantauan lingkungan Pelaksana pemantauan lingkungan Pengawas pemantauan lingkungan Pelaporan pemantauan lingkungan
3.2. Rencana Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan
3.2.1. Tahap Prakontruksi
Survei dan perijinan
Kegiatan survey dan perijinan meliputi pengukuran lapangan dan pengajuan ijn prinsip kegiatan proyek Pembangunan perumahan
Sosialisasi Rencana Kegiatan
Ada sebagian kecil masyarakat yang kurang mendukung adanya rencana pembangunan proyek tersebut karena dikhawatirkan akan menimbulkan dampak lingkungan yang menyebabkan turunnya pendapatan masyarakat khususnya petani disekitarnya.
Saran dari masyarakat apabila jadi dibangun proyek tersebut antara lain:
a) Pekerja yang digunakan oleh perusahaan pada waktu pembangunan maupun pada waktu operasii diprioritaskan dari daerah sekitar site tersebut.
b) Limbahnya betul-betul ditangani sehingga tidak mengurangi pendapatan petani di sekitar tapak
c) Perlu sosialisasi lebih lanjut ke masyarakat sekitar.d) Perusahaan perlu memberikan kompensasi kepada masyarakate) Pelu adanya kesepakatan-kesepakatan tertentu antara masyarakat dengan pihak
pemrakarsa.
3.2.2. Tahap Kontruksi
Recruitmen Tenaga Kerja
Pada tahap ini dibutuhkan tenaga kerja sekitar 30 orang buruh bangunan, 5 orang tenaga pelaksana dan 2 orang site manajer
Mobilisasi Peralatan dan Material
Mobilisasi peralatan dan material menggunakan jalan wonodadi 2
Pematang Lahan
Kegiatan ini akan merubah fungsi lahan yang berupa sawah. peralihan fungsi lahan ini akan mempengaruhi produktifitas lahan lainnya.
Pembangunan fisik bangunan
Pembangunan fisik bangunan akan menurunkan kualitas lingkungan yang berupa kulaitas udara, kebisingan.
Pemasangan Peralatan
Pemasangan peralatan akan sama dampaknya dengan pembangunan fisik bangunan. namun dalam skala yang lebih rendah karen awaktu pemasangannya yang relatif lebih cepat dibanding waktu pembangunan fisik lainnya.
Komponen Fisika-Kimia
1). Tata ruang/Tata guna lahan
a). Dampak penting yang dipantau
Jenis komponen lingkungan tata guna lahan ·Indikator : Perubahan tata guna tanah setelah kegiatan pengurugan
b). Sumber dampak yang dipantau :
Pengurugan dan pemadatan tanah urugan
c). Parameter / komponen lingkungan yang dipantau :
Tata guna tanah
d). Tujuan pemantauan lingkungan
Memeriksa kesesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana proyek
e). Metode pemantauan lingkungan
Metode pemantauan
- Observasi / pengamatan lapangan pada lahan proyek yang telah diurug dan membandingkan tata guna tanah hasil pengamatan dengan tata guna tanah pada rencana proyek.
f). Institusi pemantauan lingkungan
Pelaksana : Pemrakarsa Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Prop. Kalimantan
Barat
2). Hidrologi dan Kualitas air
a). Dampak penting yang dipantau
Jenis komponen lingkungan : hidrologi dan kualitas air Indikator : penurunan kualitas air sekitar tapak proyek, sebagai akibat terjadinya
resuspensi sedimen pada saat pengerukan
b). Sumber dampak yang dipantau
Kegiatan pengerukan aliran air di sekitar sawah
c). Tujuan pemantauan lingkungan
Memeriksa kelayakan kualitas air sebagai akibat terjadinya resuspensi sedimen oleh karena kegiatan pengerukan
d). Metode pemantauan lingkungan
Metode pemantauan
-Lokasi pemantauan lingkungan
-Perairan di sekitar lokasi pengerukan
-Jangka waktu dan frekuensi pemantauan lingkungan
- Selama tahap konstruksi
- Sebelum dan setelah kegiatan pengerukan dilaksanakan
f). Institusi pemantauan lingkungan
· Pelaksanaan : Pemrakarsa
· Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan Barat
3). Komponen Biologi
1). Biota darat (Flora dan Fauna)
a). Dampak penting yang dipantau
Jumlah dan jenis yang tertimbun Fauna yang terkena dampak Jumlah dan jenis tanaman penghijauan
b). Sumber dampak
Sumber penyebab timbulnya dampak adalah kegiatan penghijauan Kegiatan pengurugan yang menimbun beberapa jenis tanaman
(c). Parameter lingkungan hidup yang dipantau
Jumlah, jenis Flora dan Fauna yang hilang atau direlokasi akibat penimbunan Parameter lingkungan yang dipantau adalah jumlah, jenis, keanekaragaman dan
sebaran vegetasi darat berupa tanaman penghijau
d). Tujuan Rencana pemantauan lingkungan hidup
Memantau hasil pelaksanaan penanaman tanaman penghijau Memantau jumlah tumbuhan dan Fauna yang mengalami penimbunan
e). Metode pemantauan lingkungan hidup
Pengumpulan data secara langsung dan data sekunder mengenai jumlah tumbuhan yang tertimbun dan jumlah Fauna yang direlokasi
Metode pengumpulan dan analisis data Inventarisasi jumlah, jenis dan jarak tanaman-tanaman penghijau melalui pengamatan dan pencatatan langsung pada kawasan penghijauan. Analisis evaluasi keberhasilan pelaksanaan penghijauan meliputi :
- Jumlah, jenis dan jarak tanaman penghijauan
- Prosentase tingkat keberhasilan : prosentase luas lahan yang dihijaukan dan prosentase keberhasilan tumbuh tanaman penghijauan
Lokasi pemantauan
- Pemantauan dilaksanakan pada lahan penghijauan
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Pemantauan dilakukan minimal sebanyak tiga kali selama pelaksanaan relokasi/pemindahan lokasi fauna
- Pemantauan dilakukan minimal sebanyak tiga kali selama pelaksanaan penanaman dan pemeliharaan pada tahap konstruksi
f). Intitusi Pemantauan
· Pelaksanaan : Pemrakarsa
· Pengawas : Dinas Kebersihan Kab. Kubu Raya
· Pelaporan : BAPPEDAL Propinsi Kalimantan Barat dan KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya
4). Komponen Sosial Ekonomi Budaya
-Persepsi Masyarakat
a). Dampak penting yang di pantau
Munculnya persepsi negatif terhadap proyek akibat gangguan kesehatan
b). Sumber dampak
Pengerukan, pengurugan dan pemadatan tanah urugan Mobilisasi peralatan Pengadaan material bangunan dan tanah urugan
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Persepsi masyarakat terhadap proyek
d). Tujuan pemantauan
Mengevaluasi dampak proyek terhadap : persepsi negatif masyarakat
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Observasi dan wawancara, analisis deskriptif
Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan sekitarnya
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama masa konstruksi, setiap tiga bulan sekali
f). Institusi pemantauan
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kubu Raya Pelapor : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
-Kesempatan kerja dan Pendapatan
a). Dampak yang dipantau :
Peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan.
b). Sumber dampak
Perluasan dan intensitas pelayaran
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Jumlah / prosentase masyarakat yang mendapat kesempatan kerja, sebagai akibat kegiatan proyek
d). Tujuan pemantauan
Menghitung jumlah kesempatan kerja yang didapat masyarakat
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data :
- Observasi dan wawancara, analisis deskriptif
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan :
- Setiap 3 bulan selama masa konstruksi
Lokasi pemantauan :
- Tapak proyek dan lingkungan pemukiman disekitar tapak proyek
f). Intitusi pengawasan :
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : Dinas Pekerja Umum Kabupaten Kubu Raya Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Propinsi Kalimantan
Barat
- Kesehatan Masyarakat dan Pekerja
a). Dampak yang dipantau
Gangguan kesehatan pada masyarakat di sekitar tapak proyek Ancaman keselamatan dan kesehatan pekerja
b). Sumber dampak
Penggalian, pengerukan, pengurugan, dan pemadatan lahan Semua kegiatan konstruksi
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Jumlah kelurahan gejala sakit masyrakat di sekitar tapak proyek Jumlah dan intensitas kasus kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja
d). Tujuan pemantauan
Mengevaluasi kegiatan pengelolaan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehtan pada masyarakat sekitar
Mengevaluasi kegiatan pengelolaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja
e). Metode pemantauan :
Metode pengumpulan dan analisis data
- Wawancara dan observasi, analisis deskriptif
Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan sekitarnya
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama masa konstruksi, 3 bulan sekali
f). Intitusi pemantauan
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya dan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Kubu raya Pelaporan : KAPEDALADA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
3.2.3. Tahap Operasional
Pengoperasian Perumahan
Pengoperasian perumahan merupakan aktifitas yang diharapkan mampu mengacu perkembnagna wilayah sekitar dan memberikan peluang pada masyarakat sekitar untuk mengembangkan usaha dan berpartisipasi dalam kegiatan di area perumahan. sehingga diharapkan dampak yang akan muncul adalah dampak positif.
Komponen Fisika-Kimia
1). Kualitas air
a). Dampak penting yang dipantau
Jenis komponen lingkungan : hidrologi dan kualitas air Indikator : Penurunan kualitas air di sekitar tapak proyek sebagai akibat kegiatan
pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas perumahan
b). Sumber dampak yang dipantau
Pemanfaatan dan pengembangan fasilitas Pemeliharaan fasilitas
c). Parameter / komponen lingkungan yang dipantau
pH DHL O2 terlarut (DO) TSD BOD Kandungan zat-zat terlarut (Fe,Cr+6,Chloride),salinitas dan kadar organik
d). Tujuan pemantauan lingkungan
Memeriksa kelayakan kualitas air sebagai akibat terjadinya resuspensi sedimen oleh karena kegiatan pengerukan
e). Metode pemantauan lingkungan
Metode pemantauan
- Pengambilan contoh air untuk dianalisis di laboratorium, menggunakan metode yang sesuai dengan parameter yang akan diamati. Hasil analisis laboratorium kemudian dibandingkan dengan mutu air untuk budidaya
Lokasi pemantauan lingkungan
- Perairan di sekitar lokasi pengerukan
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan lingkungan
- Selama tahap konstruksi
- Sebelum dan setelah kegiatan pengerukan dilaksanakan
f). Institusi pemantauan lingkungan
Pelaksanaan : Pemrakarsa Pengawas : Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Kab. Kubu Raya Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
Komponen Biologi
1). Biota Dara
a). Dampak penting yang dipantau
Hasil relokasi fauna Jenis komponen lingkungan berupa tanaman penghijauan setelah dilakukan
perawatan Indikator berupa jenis ; jumlah dan sebaran tanaman yang tumbuh dengan baik,
frekuensi pelaksanaan perawatan dan tingkat keberhasilan
b). Sumber dampak
Perawatan fauna hasil relokasi Sumber penyebab timbulnya dampak adalah kegiatan perawatan tanaman
penghijauan
c). Parameter lingkungan yang dipantau meliputi
Pemeliharaan fauna hasil relokasi Presentase tanaman yang hidup dan tumbuh baik Frekuensi pemeliharaan (penyiraman, pemupukan, penyiangan)
d). Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup
Mengevaluasi keberhasilan kegiatan perawatan atau pemeliharaan tanaman penghijauan serta fauna hasil relokasi
e). Metode pemantauan lingkungan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Pendataan fauna relokasi dan perkembangannya
- Inventarisasi tanaman penghijauan melalui pengamatan dan pencatatan langsung pada lokasi penghijauan, inventarisasi data pelaksanaan pemeliharaan tanaman penghijauan pada lokasi penghijauan dan bagian yang bertanggung jawab
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan tanaman. Analisis data meliputi prosentase keberhasilan pertumbuhan tanaman penghijauan yang baik. Evaluasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan tanaman penghijauan.
Lokasi pemantauan
- Kawasan relokasi fauna
- Kawasan lahan penghijauan dan taman
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Pemantauan dilaksanakan selama periode pasca konstruksi/ operasi, dengan frekuensi 3 kali dalam setahun pada awal musim hujan, akhir musim penghujan dan pertengahan awal musim kemarau.
f). Institusi pemantau
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas Dinas Kebersihan Kab. Kubu Raya Pelapor : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
Komponen Sosial Ekonomi Budaya
1). Ketenagakerjaan
a). Dampak yang dipantau
Peningkatan kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat sekitar Menurunnya angka pengangguran
b). Sumber dampak
Pengoperasian pelayaran dan fasilitas penunjang
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja di proyek Jumlah penduduk lokal yang mengembangkan usaha Jumlah angkatan kerja lokal yang menganggur
d). Tujuan pemantauan
Mengevaluasi kegiatan pengelolaan terkait dengan kegiatan rekrutment tenaga kerja
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Observasi
- Analisis deskriptif
Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan sekitarnya
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama tahap operasi, setahun sekali
f). Institusi Pemantau
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Kubu Raya Pelapor : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
2). Mata Pencaharian
a). Dampak yang dipantau
Peningkatan kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat sekitar Menurunnya angka pengangguran
b). Sumber dampak
Pengoperasian Pelayaran dan fasilitas penunjang
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Jumlah dan jenis kesempatan kerja baru yang tercipta
d). Tujuan pemantauan :
Mengetahui angka pengangguran
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan anasisi data
- Wawancara dan data sekunder dari pelayaran dan kecamatan
- Analisis deskriptif
Lokasi pemantauan : -Tapak proyek dan sekitarnya
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama proses operasi, setahun sekali
f). Institusi pemantauan
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya Pelapor : KAPEDALDA Kab. Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan Barat
3). Pendapatan Keluarga
a). Dampak yang dipantau
Pendapatan keluarga masyrakat sekitar pelayaran
b). Sumber dampak
Pengoperasian pelayaran dan fasilitas penunjang
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Jumlah pendapatan keluarga
d). Tujuan pemantauan
Mengevaluasi dampak kegiatan pelabuhan terhadap pelayaran masyarakat sekitar.
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Observasi dan wawancara
- Analisis deskriptif
Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan desa sekitarnya
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama pelabuhan beroperasi, setahun sekali
f). Institusi Pemantauan
Pelaksanaan : Pemrakarsa Pengawas : Bagian Perekonomian Kabupaten Kubu Raya Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
4). Mobilitas Penduduk
a). Dampak yang dipantau
Meningkatnya aktifitas dan mobilitas penduduk
b). Sumber dampak
Pengoperasian fasilitas
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Produktifitas dan mobilitas penduduk
d). Tujuan pemantauan
Mengevaluasi kegiatan pengelolaan lingkungan berkaitan dengan mobilitas penduduk
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Wawancara dan data sekunder desa/kecamatan
- Analisis deskriptif
Lokasi pemantauan-Wilayah sekitar tapak
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama proyek beroperasi, setahun sekali
f). Institusi pemantauan
Pelaksanaan : Pemrakarsa Pengawas : Pemerintah Kab. Kubu Raya Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
5). Kecemburuan sosial
a). Dampak yang dipantau
Kecemburuan sosial yang timbul sebagai kecewa akibat tidak terekrut sebagai karyawan / pegawai pelayaran
b). Sumber dampak
Pengoperasian perumahan
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Frekuensi dan Intensitas kecemburuan sosial
d). Tujuan pemantauan
Mencegah terjadinya kecemburuan sosial
e). Metode pemantauan :
Metode pengumpulan dan analisis data :
- Wawancara dan Observasi
- Analisis deskritif
Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan sekitarnya
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan :
- Selama tahap operasi, setahun sekali
f). Institusi pemantauan
Pelaksanaan : Pemrakarsa Pengawas : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Kubu Raya
Pelapor : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan Barat
6). Kesehatan masyarakat
a). Dampak penting yang dipantau
Berjangkitnya berbagai jenis penyakit seperti : diare, muntaber, malaria, dan demam berdarah
b). Sumber dampak
Pengoperasian pelayaran dan fasilitas penunjang
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Angka penderita sakit setelah pelayaran dan fasilitas penunjang beropersi
d). Tujuan pemantauan
Mengevaluasi dampak aktivitas pelayaran terhadap kesehatan masyarakat
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Observasi dan sampling (pemeriksaan kesehatan masyarakat)
- Analisis deskriptif
Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan pemukiman penduduk yang terkena dampak
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selamaa pelayaran beroperasi berlangsung, setahun sekali
f). Institusi pemantauan
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : Dinas Kesehatan Kab. Kubu Raya, Dinas Tata Kota Kab. Kubu Raya dan
Dinas PU Kab. Kubu Raya Pelaporan : KAPEDALDA Kab. Kubu Raya dan BAPPEDAL Propinsi Kalimantan Barat
7). Perekonomian Daerah
a). Dampak penting yang dipantau
Pendapatan dari hasil retribusi dan pajak bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya
Kegiatan ekonomi dan produktifitas masyarakat
b). Sumber dampak
Pengoperasian perumahan
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kubu Raya
d). Tujuan pemantauan
Mengetahui dampak positif/negatif pengoperasian Perumahan terhadap perekonomian daerah Kabupaten Kubu Raya
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Observasi dan wawancara
- Analisis deskriptif
Lokasi pemantauan- wilayah Kabupaten Sukajaya
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama pelaksanaan operasi, setahun sekali
f). Institusi Pemantauan :
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : Bagian Perekonomian Kabupaten Kubu Raya dan Dinas Pendapatan
Daerah Kab. Kubu Raya Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
8). Keamanan Lingkungan
a). Dampak yang dipantau
Peningkatan frekuensi dan intensitas tindak kejahatan / kriminalitas Peningkatan keresahan masyarakat
b). Sumber dampak
Pengoperasian perumahan dan fasilitasnya Pemeliharaan fasilitas perumahan
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Frekuensi dan intensitas tindak kejahatan Frekuensi dan intensitas keresahan masyarakat
d). Tujuan pemantauan
Mencegah peningkatan tindak kejahatan / kriminalitas Mencegah peningkatan keresahan masyarakat
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Observasi dan wawancara
- Analisis deskriptif
Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan daerah sekitarnya
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Selama proyek beroperasi, 6 bulan sekali
f). Institusi Pemantauan
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : Kepolisian Daerah Pontianak Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Provinsi Kalimantan
Barat
9). Sistem Nilai dan Norma Sosial
a). Dampak yang dipantau
Gangguan pada tata nilai, norma sosial, budaya, dan adat-istiadat masyarakat lokal di sekitar area tapak
b). Sumber dampak
Pengoperasian perumahan dan fasilitasnya
c). Parameter lingkungan yang dipantau
Jumlah dan jenis kegiatan yang bertentangan dengan norma sosial dan agama yang dianut masyarakat sekitar
d). Tujuan pemantauan
Mengevaluasi kegiatan pengelolaan untuk mencegah distorsi tata nilai, norma, budaya dan adat-istiadat masyarakat lokal
e). Metode pemantauan
Metode pengumpulan dan analisis data
- Observasi dan wawancara
- Analisis deskriptif
Lokasi pemantauan
- Tapak proyek dan daerah sekitarnya yang terkena dampak
Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
- Setahun sekali
f). Institusi pemantauan
Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :, Dinas Sosial Kab. Kubu raya, Dinas Pendidikan Kab. Kubu raya dan
Departemen Agama dan MUI Kab. Kubu Raya Pelaporan : KAPEDALDA Kabupaten Kubu Raya dan BAPPEDAL Propinsi Kalimantan
Barat
DAFTAR PUSTAKA
Fandell, Chafid. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan. Jakarta: Liberty Offset