cth laporan pkl

21
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI HOTEL THE HILLS BATAM BIDANG K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN DAN ALAT ANGKAT-ANGKUT PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM KELOMPOK I 1. ABDUL GAFUR 2. AGUS DOHARDO LAURENSIUS 3. THOMAS DODY SAPUTRA 1

Upload: fendi-achmad

Post on 24-Nov-2015

103 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

KELOMPOK 1

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI HOTEL THE HILLS BATAMBIDANG K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN DAN ALAT ANGKAT-ANGKUT

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK I

1. ABDUL GAFUR

2. AGUS DOHARDO LAURENSIUS

3. THOMAS DODY SAPUTRA

PENYELENGGARA

PT KARENG NAYONGBATAM 18 FEBUARI 02 MARET 2013DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN

3

1.1.Latar Belakang

31.2.Maksud dan Tujuan

4

1.3.Ruang Lingkup

51.4.Dasar Hukum

5BAB IIKONDISI PERUSAHAAN

6

Gambaran Umum Tempat Kerja

6

BAB IIIHASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

83.1.Temuan Positif

8

3.2.Temuan Negatif

9

BAB IVPENUTUP

154.1.Kesimpulan

154.2. S a r a n

16BAB I .PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANGSeiring dengan perkembangan kecanggihan teknologi dalam dunia industri, penggunaan peralatan mekanik, bejana uap dan bejana tekan semakin meningkat baik jumlah maupun jenisnya. Akibatnya potensi adanya bahaya pada penggunaan peralatan tersebut semakin besar bila tidak digunakan dengan benar yang dapat menghasilkan kecelakaan. Untuk menekan angka kecelakaan ini, pemerintah mengeluarkan UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Hal ini menjadi penting dalam penerapannya di Perusahaan, sebagai bentuk dari hak tenaga kerja mendapatkan keselamatan dalam melakukan aktifitas kerja serta terciptanya suasana kerja dan lingkungan yang sehat.Undang-undang No. 1 tahun 1970 mengatur banyak aspek dari kegiatan Industri yang diantaranya adalah aspek Pesawat Uap dan Bejana Tekan Serta Peralatan Mekanik.Pekerjaan tentang Peralatan mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan merupakan kompleksitas kerja yang melibatkan,pesawat/instalasi/peralatan, tenaga kerja dan penerapan teknologi yang dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja bahkan mengakibatkan kematian dan kerugian material.Oleh karena hal tersebut di atas, perlu dilakukan fungsi pengawasan alat produksi yang rutin, komprehensif sehingga resiko kecelakaan kerja dapat dicegah sebaik mungkin,serta menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan proses produksi sehingga bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggan tamu Hotel The Hills pada khususnya. Hotel berbintang tiga ini sendiri menurut hasil interview penulis dengan beberapa staf perhotelan belum pernah mengalami kecelakaan kerja ataupun keadaan gawat darurat, meskipun diketahui bahwa SMK3 yang komprehensif ternyata belum diterapkan dalam proses produksi sehari-hari.

1.2 MAKSUD DAN TUJUANKegiatan observasi lapangan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) dalam mengobservasi bahaya-bahaya di tempat kerja.

Hal ini dimaksudkan agar peserta mampu :

Mengetahui dan mendalami tingkat penerapan teori K3 kedalam aplikasi dilapangan.

Peserta pelatihan dapat melatih kemampuan mengobservasi dalam mengamati lingkungan kerja dalam kaitannya dengan K3.

Peserta mampu menyusun dan menyajikan hasil observasi lapangan kedalam suatu makalah yang sistematis.

Peserta mampu dan berani tampil mempresentasikan serta mempertahankan pendapat dan analisanya dalam suatu forum.

Dapat lebih memahami penerapan dan pengawasan SMK3 di tempat kerja terutama dalam Aspek Mekanik, Pesawat uap dan Bejana Tekan. Melengkapi persyaratan seminar makalah sebagai calon ahli K31.3 RUANG LINGKUPUntuk mendapatkan hasil pengamatan yang objektif, teliti dan komprehensif, penulis memberi batasan yang menjadi kaidah dalam melakukan dan melaporkan hasil pengamatan.

Batasan tersebut yaitu objek pengamatan meliputi bejana uap, bejana tekan dan pesawat angkat-angkut yang ada d Hotel The Hills. Pengamatan dan praktek kerja ini dilakukan di beberapa tempat yaitu pengamatan di ruang generator listrik/genset, di ruang pendingin dan di ruang laundry.

1.4 DASAR HUKUM Undang-Undang No. 01/1970 tentag keselamatan kerja Permenaker No.01/MEN/1982 tentang Bejana Tekanan. Permenaker No.04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga dan produksi Peraturan Menteri No 05/MEN/1985 tentang pesawat angkat angkut

Permenaker No.01/MEN/1988 tentang kwalifikasi dan syarat-syarat operator pesawat uap Permenaker 09/MEN/2010 tentang operator petugas pesawat angkat. BAB II

KONDISI PERUSAHAANGambaran Umum Tempat Kerja

Hotel Hills merupakan salah satu hotel bintang satu yang ada di Batam yang berlokasi di Pusat kota swalayan terbesar di Batam yang memiliki Lebih dari 100 Kamar, Restaurant berstandard International, SPA, dan beberapa ruang meeting serta konfrensi room, Sehingga perlu menerapkan & menjalankan Sistem Manajemen K3 agar terciptanya suasana yang aman dan nyaman baik bagi karyawan Hotel maupun tamu yang menginap.

Secara umum, Management Hotel Hills sudah berupaya mengikuti standarisasi dalam mengimplementasikan K3 yang mana sesuai dengan peraturan perundangan, seperti Penetapan Muster Point, Akses jalan dalam keadaan darurat, Emergency Alarm Bahaya Kebakaran dan penanggulanggannya.

Hotel ini berjalan dengan alur sistem :a. Pesanan Pelanggan : Kamar Ruang Rapat Restaurant. Spa dan treatmentb. Diterima oleh receipsionist Disambungkan ke bagian SDM dan Dept. Yang berkaitan untuk diproses, dilayani Menginformasikan ke bagian Keuangan.c. Pelayanan Kepuasan PelangganBAB III. HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

NOLOKASI DAN TEMUANFOTOREKOMENDASIDASAR HUKUM

1Tombol pengaman darurat pada mesin setrika bekerja dengan baik.

Lokasi: LaundryTanda emergency Alarm system sebaiknya dipasang agar lebih memudahkan ke pekerja lain dalam memahaminya.Permenaker 04/1985 Pasal 1 Ayat (o)

(Alat pengaman ialah suatu alat perlengkapan yang dipasang permanen pada pesawat

tenaga dan produksi guna menjamin pemakaian pesawat tersebut dapat bekerja

dengan aman.)

A. TEMUAN POSITIFB. TEMUAN NEGATIFNOLOKASI DAN TEMUANFOTOBAHAYA & RESIKOREKOMENDASIDASAR HUKUM

1LPG dan Acytilene Cylinder berada pada jarak yang tidak aman ,Alat pengaman arus api balik tidak di pasang dan di posisikan berdekatan dengan ruangan ciller

( Ruang Mesin )

Kebocoran Gas Terpapar Panas Berlebih

Ketidak stabilan Posisi Cylinder

Bejana tekan sebaiknya memiliki jarak yang aman,serta jauh dari sumber panas sesuai peraturan perundangan.

Melakukan pengetesan kebocoran dengan menggunakan air sabun.

Permenaker 01/1982 Pasal 36 Ayat 7

RESIKO : Fatality,

Kerusakan Asset, Kebakaran

NOLOKASI DAN TEMUANFOTOBAHAYA & RESIKOREKOMENDASIDASAR HUKUM

2Pompa mesin air yang beroperasi tanpa menggunakan cover pelindung di ruang ciller

BAHAYA:Shaft BerputarRESIKOTergiling pada shaft, cedera serius

Cover pelindung atau pagar pengaman wajib di pasang untuk melindungi pekerja dari Sumber Bahaya

(Alat perlengkapan yang dipasang pada suatu pesawat

tenaga dan produksi yang berfungsi untuk melindungi tenaga kerja terhadap

kecelakaan yang ditimbulkan oleh pesawat tenaga dan produksi.)

Permenaker 04/1985 Pasal 1 Huruf (p) Jo Pasal 4

NOLOKASI DAN TEMUANFOTOBAHAYA & RESIKOREKOMENDASIDASAR HUKUM

3Panel instalasi listrik pada pompa tidak dilengkapi pelindung

BAHAYA:

Hubungan arus pendek, kebocoran arus, tersentuh pekerja.RESIKOTersengat

Listrik,

Pekerja cedera serius Cable management dan Pelindung panel wajib di pasang.

Permenaker 04/1985 Pasal 1 Huruf (p).

NOLOKASI DAN TEMUANFOTO

BAHAYA & RESIKOREKOMENDASIDASAR HUKUM

4Water heater tank tidak dilengkapi pagar pengaman

BAHAYA :

Over Heating, Pengantar Panas.

RESIKOLuka baker, pekerja cedera seriusSetiap peralatan yang cara kerja nya sama dengan pesawat uap wajib dipasang pengaman batas

Permenaker 01/1982 Pasal 9 Ayat 6.

NOLOKASI DAN TEMUANFOTOBAHAYA & RESIKOREKOMENDASIDASAR HUKUM

5Area di sekitar pompa air tergenang oleh campuran minyak dan air

BAHAYA :

Lantai kerja, Tumpahan Minyak/Oli

RESIKO :

Terpeleset, Cedera SeriusMelakukan housekeeping dengan teratur seperti menerapkan system Inspeksi Secara Berkala dan Di laporkan kepada pengurus.Permenaker 04/ 1985 Pasal 22 Ayat 2.

(Lantai di sekitar mesin- mesin harus kering, bersih dan tidak licin)

NOLOKASI DAN TEMUANFOTOBAHAYA & RESIKOREKOMENDASIDASAR HUKUM

6Identification inspection number pada tabung oxygen tidak jelas/kabur.BAHAYA :

Tabung yang tidak pernah di lakukan test dan tidak dikenali.

Tabung yang sudah tuaRESIKO :

Kerusakan asset, peledakan, cedera seriusMemastikan untuk setiap bejana tekan harus teridentifikasi dengan jelas dan mempunyai sertifikat uji.Permenaker 01/1982 Pasal 16 Ayat 1 dan Pasal 22 (Setiap bahan dan bagian konstruksi bejana tekanan harus memiliki surat tanda hasil

pengujian atau sertifikat bahan yang diakui.)

NOLOKASI DAN TEMUANFOTOBAHAYA & RESIKOREKOMENDASIDASAR HUKUM

7Penyimpanan dan pemeliharaan yang kurang baik pada chain block

.

BAHAYA:

Penempatan alat yang tidak pada tempatnya, housekeeping yang tidak baik. Chain block yang digunakan tidak berfungsi dengan baik

RESIKO:

Kegalalan dalam penggunaan alat,

Aset Damage

Peralatan-peralatan mekanik harus di simpan dengan baik seperti di gantung ataupun pada tempat yang terlindung dari sinar matahari dan hujan.

Permenaker 05/1985 Pasal 2

(Bahan konstruksi serta perlengkapan dari pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat,

tidak cacat dan memenuhi syarat.)

NOLOKASI DAN TEMUANFOTOBAHAYA & RESIKOREKOMENDASIDASAR HUKUM

8.Modifikasi alat pada mesin pencuciBAHAYA:

Arus Listrik, Mesin Yang Berputar RESIKO :

Tersengat arus listrik, Terjepit

Melakukan inspeksi harian dan mengganti semua alat yang telah rusak.

Management dapat membuat inspeksi schedule serta meregister inventaris perusahaan agar pengendalian bahaya dapat di reduce.

Permenaker 04/1985 Pasal 5

(Alat perlengkapan yang dipasang pada suatu pesawat

tenaga dan produksi yang berfungsi untuk melindungi tenaga kerja terhadap

kecelakaan yang ditimbulkan oleh pesawat tenaga dan produksi.)

BAB III. 1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Tombol pengaman darurat pada mesin setrika bekerja dengan baik.2. LPG dan Acytilene Cylinder berada pada jarak yang tidak aman. Alat pengaman arus api balik tidak dipasang dan diposisikan berdekatan dengan ruangan ciller (Ruang Mesin)/3. Pompa mesin air yang beroperasi tanpa dilengkapi cover pelindung.4. Panel instalasi listrik di ruang ciller pada pompa tidak dilengkapi pelindung cover.5. Water heater tidak dilengkapi pagar pengaman di ruang ciller.6. Area di sekitar pompa air tergenang oleh campuran minyak dan air.7. Identification inspection number pada tabung oksigen tidak jelas/ kabur. Lokasi di depan ruang ciller.8. Pengaturan kabel listrik yang tidak teratur, lokasi ruang ciller.9. Penyimpanan dan pemeliharaan yang kurang baik pada chain block.10. Modifikasi alat pada mesin cuci yang tidak sesuai standar dan membahayakan keselamatan pekerja dan lingkungan kerja.2. SARANPihak manajemen hotel sebaiknya Membuat Inspection Schedule untuk perawatan maupun maintenance yang mana tujuannya adalah agar semua alat begerak aman dari bahaya. Melakukan tindakan pengontrolan pada object vital terutama di belakang hotel karena banyak di temukan Air yang tergenang dan kurangnya pengawasan terhadap penempatan barang-barang

Menetapkan schedule atau membuat planning penggendalian terhadap pegawasan sumber-sumber bahaya di area perhotelan. Bejana tekan sebaiknya memiliki jarak yang aman serta jauh dari sumber panas sesuai dengan peraturan perundangan.

Memberi pelindung atau pagar pengaman mesin di ruang pendingin sehingga pekerja terlindung dari potensi bahaya terjepit mesin.

Memasang pelindung panel mesin pada instalasi pompa air.

Memasang pengaman batas pada water heater tank.

Melakukan housekeeping teratur dan pengecekan engineering mekanik terhadap alat pompa air yang lantainya tergenang oleh campuran minyak dan air.

Memastikan identifikasi dan sertifikasi uji bejana tekan, tabung oksigen. Menyimpan semua peralatan dan perlengkapan mekanik pada tempatnya, sehingga terhindar dari sinar matahari secara langsung.

Menyarankan management hotel untuk mempekerjakan Ahli K3

Menyarankan management hotel agar melakukan penerapan SMK3.

BAGAN ALUR PRODUKSI JASA HOTEL

PAGE 17