copy of lkti juara 3

50
1 “ TELEHOMNURSE “, PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI DENGAN INOVASI TEKNOLOGI

Upload: andy-auric

Post on 31-Jul-2015

155 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

vv

TRANSCRIPT

Page 1: Copy of Lkti Juara 3

1

“ TELEHOMNURSE “, PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI DENGAN

INOVASI TEKNOLOGI

Page 2: Copy of Lkti Juara 3

2

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... . ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Home Care

1.1.1. Perkembangan Home Care ..................................................5

1.1.2. Definisi Home Care .............................................................5

1.1.3. Landasan Hukum ................................................................5

1.1.4. Prinsip Home Care ..............................................................6

1.1.5. Peran dan Fungsi Perawat Home Care ................................7

1.1.6. Kewajiban Perawat .............................................................7

1.1.7. Jenis – Jenis Pelayanan Keperawatan Home Care ..............7

1.1.8. Kegiatan Home Care ...........................................................8

1.1.9. Tata Laksana Home Care ....................................................8

1.1.10. Mekanisme Pelayanan Home Care ......................................9

1.2. Telehealth

1.2.1. Definisi Telehealth ................................................................10

1.2.2. Prinsip Telehealth .................................................................12

1.2.3. Mekanisme Kerja dan Aplikasi Telehealth ...........................12

1.2.4. Media Telehealth ..................................................................13

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Telehomnurse sebagai Solusi dalam Meningkatkan Kesejateraan

Perawat ..........................................................................................17

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .......................................................................................29

5.2 Saran .............................................................................................29

Page 3: Copy of Lkti Juara 3

3

Page 4: Copy of Lkti Juara 3

4

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Alur Pelayanan Telehomnurse ...................................... 26

Page 5: Copy of Lkti Juara 3

5

DAFTAR PUSTAKA

Balikpapan Pos. 2009. Belum Pro-Kesejahteraan Perawat Bila Gaji Perawat

Masih di Bawah UMR.

http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=12782#. ( 23

September 2011 jam 20.00 WIB )

Eliza, Fera. 2010. Studi Analisis: Perkembangan Telenursing. Jakarta: Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Kompas. 2011. Sebaran Tak Merata Kualitas Masih Rendah.

http://health.kompas.com/read/2011/05/07/04461794/Sebaran.Tak.Merata.Kualita

As.Masih.Rendah. ( 22 September 2011 jam 22.00 WIB)

Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,

Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata

Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005

PPNI Kab. Cilacap. 2009. Konsep Home Care.

http://ppnicilacap.blogspot.com/2009/12/konsep-homecare.html ( 22 September

2011 )

Rice, Robyn. 2001. Home Care Nursing Practice and Application Edition 3. Inc:

Mosby

Yosep, Iyus dan Mardhiyah, Ai. 2011. Spirit dan Soft Skill of Nursing

Entrepreneur Metamorphosis to be an Entrepreneur Nurse. Bandung: PT. Refika

Aditama

Page 6: Copy of Lkti Juara 3

6

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, perawat

adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan

tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang diperoleh dari pendidikan

keperawatan. Menurut ICN (International Counsil of Nursing) tahun 1965,

perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan

yang memenuhi syarat serta berwenang di negeri bersangkutan untuk

memberikan pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab untuk

meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.

Pada tahun 2010, Indonesia mempunyai jumlah perawat sekitar

500.000 orang. Sebanyak 107.029 perawat berada di rumah sakit pemerintah,

52.753 perawat di puskesmas, dan sisanya di lembaga pendidikan perawat,

klinik, dan rumah sakit swasta (Kompas, 2011). Jumlah perawat yang

mendominasi hampir 60% tenaga kesehatan tidak sebanding dengan

kesejahteraan yang didapatkan. Terbukti dengan pendapatan perawat yang

masih rendah di beberapa daerah seperti gaji perawat honorer di RSUD AW

Sjahranie Kota Samarinda yang hanya Rp 650 ribu atau di bawah upah

minimum regional (UMR) (Balikpapan Pos, 2010). Data lain pun

menyebutkan di Jakarta perawat S1 mendapatkan gaji sekitar 2,5 juta rupiah,

dimana hanya mencukupi untuk biaya kehidupan sehari – hari.

Kesejahteraan perawat yang masih jauh dari harapan membuat

perawat harus berfikir kreatif untuk mendapatkan kesejahteraan yang

maximal. Sifat kreatif tersebut melahirkan kemauan para perawat untuk

berenterpreneur. Menurut Rhenald Kasali, entrepreneur adalah seseorang

yang menyukai perubahan, melakukan temuan – temuan yang membedakan

dirinya dengan orang lain, menciptakan nilai tambah, memberikan manfaat

bagi dirinya sendiri dan orang lain, karyanya dibangun berkelanjutan ( bukan

ledakan sesaat ) dan dilembagakan agar kelak dapat bekerja efektif di tangan

orang lain (Bisnis Indonesia, 2003 dalam Yosep 2010).

Page 7: Copy of Lkti Juara 3

7

Salah satu bentuk enterprenership yang sesuai dengan keperawatan

adalah home care. Home care merupakan pemberian asuhan keperawatan

yang mandiri yang ada di lingkungan komunitas dengan bentuk pelayanan

yang dilakukan di rumah pasien. Layanan yang diberikan meliputi layanan

keperawatan mandiri dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

Menurut RUU Keperawatan, dalam pelaksanaan home care , perawat

sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan seperti perawat telah mempunyai

SIPP, memiliki tempat praktik yang memenuhi persyaratan kesehatan,

memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan di luar institusi

pelayanan kesehatan termasuk kunjungan rumah, memiliki perlengkapan

administrasi yang meliputi buku catatan kunjungan, formulir catatan tindakan

asuhan keperawatan serta formulir rujukan, persyaratan perlengkapan, sesuai

dengan standar perlengkapan asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh

organisasi profesi.

Dalam SK Dirjen Pelayanan Medis NO HK. 00.06.5.1.311, ada 23

tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care

diantaranya vital sign, memasang nasogastric tube, memasang selang susu

besar, memasang cateter, penggantian tube pernafasan, merawat luka

decubitus, suction, memasang peralatan O2, penyuntikan (IV,IM, IC,SC),

pemasangan infus maupun obat, pengambilan preparat, pemberian

huknah/laksatif, kebersihan diri , latihan dalam rangka rehabilitasi medis,

tranportasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic, pendidikan

kesehatan, konseling kasus terminal, konsultasi/telepon, fasilitasi ke dokter

rujukan, menyiapkan menu makanan, membersihkan pasien, fasilitasi

kegiatan sosial pasien, dan fasilitasi perbaikan sarana klien.

Bentuk home care yang sudah ada di Indonesia adalah pelaksanaan

home care yang terfokus pada salah satu jenis intervensi keperawatan saja.

Misalnya home care khusus penanganan luka, stroke, pasca melahirkan, dan

traumatik syndrome. Idealnya home care harus bisa menangani semua

masalah klien secara biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.

Kelemahan dari bentuk home care yang ada di Indonesia yang

terfokus pada salah satu jenis intervensi keperawatan ini menyebabkan klien

Page 8: Copy of Lkti Juara 3

8

akan menemukan kesulitan ketika membutuhkan pelayanan home care untuk

jenis penyakit yang ternyata tidak terdaftar untuk ditangani oleh tenaga

penyedia layanan home care. Hal ini sangat disayangkan, dengan tugas dari

profesi perawat serta ranah kerjanya yang holistik. Menurut Perry and Potter

dalam buku Fundamental of Nursing tahun 2005, perawat kontemporer

menuntut perawat untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

berbagai bidang. Bidang – bidang yang dimaksud yaitu manajemen

perawatan tentang penyakit kanker, diabetes melitus, paru, kardiovaskuler,

pediatrik, gerontologi, maternitas, muskoloskletal dan reumatoid serta bidang

perawatan yang bertugas untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan

keluarga. Selain itu, daerah jangkauan yang terkadang sangat jauh dan letak

geografis yang tidak memungkinkan dicapai perawat karena hampir 80%

perawat adalah wanita menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi akses

pelayanan home care.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup manusia

yang cenderung tidak mau repot, maka kebutuhan penggunaan jasa home care

semakin hari semakin meningkat dan dipicu oleh adanya mobilitas penduduk

perkotaan yang semakin tinggi dan munculnya tuntutan untuk menangani

berbagai penyakit lain, sehingga dibutuhkan suatu pelayanan asuhan

keperawatan yang komprehensif melingkupi pelaksanaan intervensi

keperawatan dari dimensi biologi, psikologi, sosial, dan spiritual.

Melihat data dan persoalan diatas, kami terinspirasi untuk membuat

sebuah usaha untuk meningkatkan kesejahteraan perawat dengan dibentuknya

telehomnurse. Telehomnurse ini adalah sejenis pelayanan home care yang

komprehensif dari berbagai dimensi bidang keperawatan seperti maternal,

pediatric, medikal bedah, jiwa, dan komunitas dengan pendekatan klien

secara biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Usaha yang kami tulis

menyediakan asuhan keperawatan secara beragam, sehingga klien dapat

memilih asuhan keperawatan apa yang dibutuhkan dengan didukung oleh

adanya telecare. Telecare adalah penyediaan layanan kesehatan dan informasi

yang terkait melalui teknologi telekomunikasi yang dapat menggunakan

telepon atau video conference sebagai bagian dari fasilitas telehomnurse.

Page 9: Copy of Lkti Juara 3

9

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam tulisan

ini adalah “Apa yang dapat dilakukan oleh Telehomnurse sebagai solusi

dalam meningkatkan kesejateraan perawat?”

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan pemerataan pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu

pelayanan kesehatan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini, yaitu:

1. Mengembangkan inovasi baru dalam pelaksanaan home care

2. Meningkatkan kesejahteraan perawat

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Kelompok Profesi

Penulisan makalah ini diharapkan meningkatkan pengalaman bagi

kami untuk mengembangkan diri dalam kepenulisan dan menjadi

referensi untuk bidang usaha dalam keperawatan

1.4.2 Bagi Pengembangan Usaha Keperawatan

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan,

sumber referensi maupun bahan diskusi bagi perawat pendidik dan

perawat pelaksana mengenai pendirian usaha Telehomnurse, dalam

pemberian asuhan keperawatan di rumah.

1.4.3 Bagi Pengembangan Penelitian

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan

penelitian lebih lanjut.

Page 10: Copy of Lkti Juara 3

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Home Care

2.1.1 Perkembangan Home Care

Sekitar akhir tahun 1800-an pelayanan keperawatan di rumah

diatur dan diurus oleh orang awam. Agensi tersebut tidak berlisensi,

mengajarkan teknik perawatan dan kebersihan di rumah untuk orang

lain atau keluarga yang sakit. Pada tahun 1977 The Woman’s Branch

of the New York City Mission adalah kelompok pertama untuk

memperkerjakan lulusan perawat untuk merawat orang sakit di rumah.

Pada tahun 1886 perintis lainnya yang menyediakan pelayanan

home care serupa di Boston dan Philadelphia, yang kemudian menjadi

Visiting Nurse Associations (VNAs). Pada 1990 terdapat 21 VNAs di

Amerika dimana paling banyak memperkerjakan hanya satu perawat.

Akhir abad ke-19 terjadi peningkatan jumlah.

2.1.2.Definisi

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa Home Care

adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan

komprehensif  diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal

mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,

memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan

meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan

sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan,

dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur

berdasarkan perjanjian bersama.

2.1.3.Landasan Hukum

a. UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

b. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan

daerah.

Page 11: Copy of Lkti Juara 3

11

c. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

d. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran

e. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan praktik

perawat

f. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar

puskesmas

g. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan

Perkesmas.

h. SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan

fungsional perawat.

i. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan

j. Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta

2.1.4.Prinsip Home Care

a. Pengelolaan home care dilaksanaka oleh perawat/ tim

b. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan

dalam praktik.

c. Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komprehensif.

d. Menggunakan data hasil pengkajian dalam menentukan diagnosa

keperawatan.

e. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa

keperawatan.

f. Memberi pelayanan preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif.

g. Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi

keperawatan

h. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui

manajemen kasus.

i. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.

j. Mengembankan kemampuan profesional.

k. Berpartisifasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.

l. Menggunakan kode etik keperawatan daam melaksanakan praktik

keperawatan.

Page 12: Copy of Lkti Juara 3

12

2.1.5.Peran dan Fungsi Perawat Home Care

a. Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan.

b. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi

pelayanan.

2.1.6.Kewajiban Perawat

Dalam melakukan tugasnya perawat mempunyai beberapa

kewajiban sesuai dengan Pasal Krusial dalam Kepmenkes 1239/2001

tentang Praktik Keperawatan, yaitu:

a. Menghormati hak pasien

b. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani

c. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku

d. Memberikan informasi

e. Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan

f. Melakukan catatan perawatan dengan baik

2.1.7.Jenis – Jenis Pelayanan Keperawatan Home Care

Dalam buku “Home Care Nursing Practices”, jenis – jenis

pelayanan home care yang sudah ada di Amerika diantaranya yaitu:

a. Perawatan pasien dengan penyakit paru – paru kronis

b. Perawatan pasien dengan penyakit gagal jantung

c. Perawatan pasien dengan luka kronis

d. Perawatan pasien dengan diabetes

e. Perawatan pasien dengan disfungsi ginjal

f. Perawatan pasien dengan disfungsi saraf

g. Perawatan pasien dengan HIV

h. Perawatan pasien dengan penyakit klinis lainnya

1. Perawatan pasca melahirkan

2. Kesehatan mental

3. Pasien lanjut usia

4. Perawatan lingkungan rumah

Page 13: Copy of Lkti Juara 3

13

2.1.8.Kegiatan Home Care

1. Melakukan pengkajian kebutuhan pasien

2. Membuat perencanaan pelayanan

3. Melakukan koordinasi pelayanan

4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan

2.1.9.Tatalaksana Home Care

2.1.9.1. Prasyarat Penyelenggara Home Care

a. Praktik mandiri dapat dilakukan secara perorangan dan atau

berkelompok.

b. Perawat dalam melakukan praktik mandiri sekurang-

kurangnya memenuhi persyaratan:

- Memiliki tempat praktik yang memenuhi persyaratan

kesehatan

- Memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan

keperawatan di luar institusi pelayanan kesehatan

termasuk kunjungan rumah

- Memiliki perlengkapan administrasi yang meliputi buku

catatan kunjungan, formulir catatan tindakan asuhan

keperawatan serta formulir rujukan.

- Persyaratan perlengkapan, sesuai dengan standar

perlengkapan asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh

organisasi profesi.

- Perawat yang telah mempunyai SIPP dan

menyelenggarakan praktik mandiri wajib memasang

papan nama praktik keperawatan

2.1.9.2. Pelaksana pelayanan, dengan kwalifikasi :

- Praktik keperawatan dilakukankan berdasarkan pada

kesepakatan antara perawat dengan klien dan atau

pasien dalam upaya untuk peningkatan kesehatan,

Page 14: Copy of Lkti Juara 3

14

pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, kuratif,

dan pemulihan kesehatan alat/ saran

- Praktik keperawatan dilakukan oleh perawat profesional

(RN) dan perawat vokasional (PN).

- PN dalam melaksanakan tindakan keperawatan dibawah

pengawasan RN.

- Perawat dapat mendelegasikan dan atau menyerahkan

tugas kepada perawat lain yang setara kompetensi dan

pengalamannya.

- Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa

gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan bagi

masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah

perawat yang telah memiliki SIPP.

- Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

berlaku bagi tenaga kesehatan yang diberi kewenangan

oleh peraturan perundang-undangan

2.1.10. Mekanisma Pelayanan Home Care

2.1.10.1. Proses penerimaan kasus

- Home care menerima pasien dari rumah sakit,

puskesmas, sarana lain, keluarga

- Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk

mengelola kasus

- Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses

pengelolaan kasus

1. Proses pelayanan home care

a. Persiapan

b. Pelaksanaan

c. Monitoring dan evaluasi

d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan

kreteria :

- Tercapai sesuai tujuan

Page 15: Copy of Lkti Juara 3

15

- Kondisi pasien stabil

- Program rehabilitasi tercapai secara

maximal

- Keluarga sudah mampu melakukan

perawatan pasien

- Pasien di rujuk

- Pasien menolak pelayanan lanjutan

- Pasien meninggal dunia

2. Pembiayaan Home Care

a. Prinsip penentuan tarip

- Pemerintah/ masyarakat bertanggung jawab

dalam memelihara kesehatan

- Disesuaikan dengan kemampuan keuangan

dan keadaan sosial ekonomi

- Mempertimbangkan masyarakat

bepenghasilan rendah/ asas gotong royong

- Pembayaran dengan asuransi ditetapkan atas

dasar saling membantu

- Mencakup seluruh unsur pelayanan secara

proporsional

b. Jenis pelayanan yang kena tarip

- Jasa pelayanan tenaga kesehatan

- Imbalan atas pemakaian sarana kesehatan

yang digunakan langsung oleh pasien

- Dana transportasi untuk kunjungan pasien

2.2 Telehealth

2.2.1. Definisi Telehealth

Istilah telehealth atau telemedicine, digunakan secara

bergantian untuk merujuk pada pelayanan menggunakan tehnologi

elektronik pada pasien dalam keterbatasan jarak. Pada dunia

Page 16: Copy of Lkti Juara 3

16

keperawatan dikenal telehealth dalam keperawatan atau telenursing.

Adapun pengertian telenursing yaitu:

a. Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan

untuk meningkatkan perawatan bagi pasien (Skiba, 1998).

b. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah

penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk

memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang

menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik,

radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi

suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai

komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan

optik, antar manusia dan atau komputer

c. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah

upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan

pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan

dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan

pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari

telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang

medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan

telemonitoring.

d. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance

using telecommunications technology (National Council of State

Boards of Nursing).

e. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk

memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh.

Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk

menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua

negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral

dari telemedicine atau telehealth)

Page 17: Copy of Lkti Juara 3

17

2.2.2. Prinsip Telehealth

Prinsip-prinsip telehealth adalah : tidak mengubah sifat dasar

dari praktek asuahan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam

telenursing mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan. Perawat juga terlibat

dalam informasi, pendidikan, arahan dan dukungan secara pribadi

dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui penggunaan telepon,

komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya.

2.2.3. Mekanisme Kerja dan Aplikasi Telenursing

Mekanisme kerja telenursing menggunakan tehnologi

komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan

keperawatan kepada klien. Teknologi berupa saluran

elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam

menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau

dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh,

menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau

komputer.

Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit , klinik,

rumah dan mobile center. Aplikasi telehealth berupa telepon triage

dan home care adalah yang paling banyak dikembangkan secara luas

untuk saat ini (Russo, 2001).

a. Tekhnologi dalam Telehealth

Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi

yang dalam pelayanan: store forward dan real time tekhnologi.

Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward) misalnya

: gambar yang didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray,

dapat dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi. Gambar

tersebut saja yang berpindah pindah. Radiologi, dermatologi,

patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan

menggunakan tekhnologi ini.

Page 18: Copy of Lkti Juara 3

18

b. Tekhnologi real time

Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien

dan provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat

telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua arah

menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth. Tekhnologi

realtime juga dapat membuat alat untuk menstransimisikan

gambar dari tempat yang berbeda. Misalnya kamera untuk

mengobservasi keadaan klien. Tekhnologi realtime

memfasilitasi komunikasi dua arah baik audio maupun video,

yang bisa digunakan dalam telehealth. Sebagai kombinasi

realtime dan robotik, seorang dokter bedah dapat melakukan

operasi dengan alat operasi khusus dari jarak tertentu. Prosedur

ini disebut dengan telepresence. Telepresence menjadi salah satu

sub bagian dari telehealth. Saat ini masih sedang dikembangkan

karena membutuhkan sistem yang 100 % reliable dan bandwith

yang sangat tinggi.

2.2.4. Media Telehealth

1. Telepon ( telepon seluler )

2. Personal Digital System (PDA)

3. Mesin faksimili (faks)

4. Internet

5. Video atau audio conferencing

6. Teleradiolog

7. Komputer sistem informasi

8. Teleborotic

9. Figures

Page 19: Copy of Lkti Juara 3

19

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Telehomnurse sebagai Solusi dalam Meningkatkan Kesejateraan

Perawat

Kesejahteraan perawat sampai sekarang adalah sesuatu hal yang

masih kontroversial jika diperbincangkan. Bisa dikatakan bahwa

kesejahteraan perawat masih jauh dari cukup. Misalnya saja seorang

perawat lulusan terbaru dari S1 Keperawatan yang bekerja di rumah sakit

milik pemerintah biasanya mendapat gaji sebesar upah minimum kerja

(UMK). UMK di wilayah Bandung Raya, Kota Bandung UMK 2011

mencapai Rp 1.188.435 , Kab. Bandung UMK mencapai Rp. 1.123.800,

Kab. Bandung Barat Rp. 1.175.959, dan Kota Cimahi Rp. 1.172.485

(Pikiran Rakyat, 2011). Nilai upah tersebut digolongkan cukup besar

sebagai lulusan terbaru yang belum mempunyai pengalaman kerja, karena di

daerah-daerah pedalaman, perawat hanya mendapat upah sekitar Rp.

600.000,-. Memang besaran upah perawat di suatu wilayah yang satu

dengan lainnya tidak bisa disamakan, tergantung tempatnya dan upah

minimum kerja regionalnya. Namun untuk UMK Kota Bandung, termasuk

besar dibandingkan kota lainnya di daerah-daerah terpencil.

Kesejahteraan perawat belum bisa dicapai karena perbandingan

yang tidak seimbang antara jumlah penghasilan dengan beban kerja yang

ditanggung oleh perawat itu sendiri. Perawat bekerja sekitar delapan jam

sehari dengan memberikan pelayanan kesehatan berupa intervensi

keperawatan dan membuat catatan asuhan keperawatan serta dokumentasi

dari setiap tindakan. Kegiatan tersebut tidak hanya untuk menangani satu

klien melainkan bisa sampai tujuh klien. Kondisi ini membuat perawat harus

berpikir kreatif dalam meningkatkan kesejahteraannya, misalnya dengan

entrepreneurship atau berwirausaha. Salah satu bentuk entrepreneurship di

bidang keperawatan adalah mendirikan home care.

Layanan  home care di Indonesia sebenarnya bukan merupakan

hal yang baru, karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh

Page 20: Copy of Lkti Juara 3

20

anggota keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui

kunjungan rumah secara perorangan, sudah terjadi dari dahulu kala. Namun

bentuk home care yang ada sekarang, masih belum ideal dikarenakan

pelaksanaan home care lebih terfokus pada salah satu jenis intervensi

keperawatan saja, misalnya pada klinik home care khusus penanganan

luka, stroke, pasca melahirkan, dan traumatik syndrome.

Telehomnurse menjadi solusi untuk bentuk home care yang

ideal dimana pelayanan kesehatan yang diberikan berkesinambungan dan

komprehensif serta perawat dapat melakukan komunikasi dengan klien

dimanapun berada. Telehomnurse ini akan menjadi pusat home care

dalam pelaksanaan semua masalah yang berhubungan dengan intervensi

keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi, dengan masalah pediatric,

medical bedah, jiwa, komunitas, maternal dan yang lainnya melalui

pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual. Sebagai contoh, ketika ada penderita

penyakit diabetes mellitus yang terkena luka pada bagian tubuhnya, dimana

yang diintervensi dari berbagai aspek yaitu

biologis : perencanaan asupan makanan yang tepat, dosis dan cara suntik

insulin yang benar, perawatan luka

psikologis : arahan untuk keluarga agar klien diberikan motivasi,

dukungan berupa komunikasi terapeutik yaitu memberi pujian ketika

klien menuruti semua prosedur pengobatan termasuk kepatuhan

memakan makanan yang direkomendasikan.

sosiologis : mengundang saudaranya serta teman-teman dekat yang

lainnya dan memberikan dukungan agar mau menerima keadaan dirinya

sendiri dan memberi masukan kepadanya untuk mau bergabung dalam

suatu komunitas baru yang sesuai dengan keadaannya sehingga dia mau

bergaul dengan orang lain.

spiritual : memberikan saran agar dia mau beribadah untuk memohon

kekuatan kepada Tuhan, tentu sesuai dengan tata cara agama masing-

masing

Selain pelayanan home care yang komprehensif, telehomnurse

juga menyediakan layanan berupa telehealth. Telehealth ini merupakan

Page 21: Copy of Lkti Juara 3

21

sebuah pelayanan kesehatan yang menggunakan teknologi yang

digunakan secara bergantian untuk merujuk pada pelayanan

menggunakan teknologi elektronik pada pasien dalam keterbatasan jarak

(Skiba, 1998). Telehealth menggunakan teknologi komunikasi dalam

keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien.

Teknologi telehealth berupa saluran elektromagnetik (gelombang

magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan sinyal komunikasi

suara, data, dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai

komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar

manusia dan atau komputer. Media yang dapat digunakan oleh

telehomnurse ini yaitu dengan telepon, mesin faksimili, internet, dan

video atau audio converence. Dalam pengaplikasiannya, telehomnurse ini

akan memiliki sebuah pusat sistem data medical record (catatan medic)

pasien secara multimedia yang dapat diakses oleh semua perawat dan

tenaga kesehatan lainnya dimana pun dan kapanpun, sehingga ketika

klien membutuhkan tindakan cepat dan tepat terkait dengan situasinya

yang kritis, perawat yang lokasinya berada paling dekat dengan klien

akan dengan cepat datang dan mengakses data klien secara singkat

sehingga dengan tepat dapat melakukan intervensi keperawatan.

Sehingga, dengan teknologi komunikasi yang tersedia telehomnurse

mampu mengatasi masalah penjangkauan daerah yang lebih luas. Seperti

pada contoh kasus klien diabetes mellitus, selain secara bio-psiko-sosio-

spiritual, pelayanan yang didapat adalah telehealth, klien akan dihubungi

secara kontinyu oleh pihak telehomnurse misalnya jam untuk makan, jam

untuk berolahraga dan waktu-waktu yang dianggap perlu dilakukan

kontak. Telehealth juga membuat pelayanan berbasis cyber, dimana klien

dapat mengakses informasi mengenai status kesehatannya di website

yang nantinya bisa diakses dimanapun. Klien akan mendapatkan nomor

pin untuk melihat status kesehatannya ketika dia melakukan

pemeriksaan yang terakhir.

Keuntungan dari pelayanan home care secara komprehensif yang

terdapat pada program telehomnurse adalah memberikan kebebasan

Page 22: Copy of Lkti Juara 3

22

kepada klien agar dapat memilih asuhan keperawatan sesuai dengan apa

yang mereka butuhkan. Sehingga, klien dapat dengan mudah mencari

jasa pelayanan telehomenurse pada satu tempat dan tidak perlu mencari

jasa asuhan keperawatan dilain tempat. Telehomnurse memberikan

pelayanan dimana perawat melakukan home visit setelah membuat

kontrak kunjungan dengan klien. Sebelum itu, perawat melakukan

pengkajian menyeluruh terkait kondisi pasien. Jika kondisi klien

memungkinkan untuk dirawat dirumah, maka tidak perlu dilakukan

perawatan di klinik atau rumah sakit. Dengan perawatan yang dilakukan

di rumah, secara otomatis tidak akan ada biaya rawat inap sehingga biaya

telehomenurse ini relatif murah. Perawatan di rumah memberikan

keuntungan lainnya, yaitu rasa nyaman di rumah karena klien tidak perlu

beradaptasi lagi dengan tempat yang baru dan klien dapat tetap ditemani

oleh keluarga selama di rumah. Keberadaan keluarga dapat memberikan

dukungan psikologis sehingga mempercepat proses penyembuhan. Selain

itu, keluarga dapat lebih intensif dalam mengawasi keadaan dan

kebutuhan pasien dan memperkecil resiko terjadinya infeksi nosokomial.

Keuntungan pendirian telehomenurse bagi perawat yaitu

perawat dapat bekerja secara komprehensif dan menjalankan fungsi

perannya secara holistik, serta dapat menjadi lapangan pekerjaan yang

baru bagi perawat. Program telehomenurse ini diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan perawat karena perawat dapat bekerja lebih

maksimal dan dapat melakukan praktek mandiri. Selain itu, melalui

telehomenurse dapat menunjukkan eksistensi perawat di masyarakat.

Eksistensi perawat meningkat dengan sikap profesinalisme perawat yang

terwujud dalam pelayanan telehomnurse. Yang menuntut para perawat

untuk tampil dengan baik dan di iringi dengan pencapaian ilmu

pengetahuan yang tinggi.

Page 23: Copy of Lkti Juara 3

23

Adapun program-program yang ada di dalam telehomnurse,

adalah sebagai berikut.

No. Jenis Pelayanan Treatment yang Tersedia Teknologi yang digunakan

1. Pernapasan - Terapi kanker paru

- Terapi asma

- Radiasi kanker

- Inhalasi

2. Cardiovaskuler - Terapi trombolitik - Pemantauan

pemasangan Stents

- Perawatan transpalansi

jantung

3. Luka - Pressure ulcer staging

- Perawatan luka

Luka kaki diabetic

Luka colostomy

Luka trakeostomi

Luka bakar

Luka sexio caecar

Luka amputasi

Luka pasca

operasi

- Pengaturan untuk

terhindar dari bakteri

dan infeksi

- Pendidikan kesehatan

4. Diabetes - Endocrinology

- Pelatihan keluarga

- Pemberian obat insulin

- Pencegahan

- Medical nutrition

therapy

- Cardiovaskuler control

- Neuropathy treatment

- Retinopathy threatment

- Neuropathy screning

treatment

5. Nefrology - Konsultasi hasil lab

- Peritoneal dialysis

- Perawatan luka pasca

- Radioation therapy

Page 24: Copy of Lkti Juara 3

24

operasi

- Pemasangan dan

perawatan kateter

- Perawatan selama

kemoterapi

6. HIV - Antiretroviral drug

therapy

- First and second line

therapy

7. Maternal and Pasca

Maternal

Maternal

- Senam ibu hamil

- Aromatherapy

- Pelatihan

mempersiapkan

melahirkan

Pasca Maternal

- Psikoterapi

- Konsultasi pernikahan

dan anak

- Memandu minum obat

antidepresant

- Perawatan payudara

- Senam kegle

- Baby bluse healing

- Senam postpartum

8. Pediatric - Bledder training

- Pemberian imunisasi

- Konsultasi tumbuh

kembang anak

- Pemberian pendidikan

seks

Page 25: Copy of Lkti Juara 3

25

9. Kesehatan mental - Cognitive behavioral

therapy

- Psychiatric medication

- Panduan minum obat

antipsychotics,

antidepresant

- Electroconvulsive

therapy

- Hypnotherapi

10. Pasien lanjut - Geriatric sleep disorder

treatmant dan

management

- Senam lansia

- Pendampingan rohani

11. Perawatan lingkungan

rumah

- Pengkajian rumah

- Penkes

Dalam mekanisme kerjanya, telehomnurse melakukan praktik

keperawatan mandiri tapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan

kerjasama bersama tenaga medis lainnya dengan menerapkan sistem

rujukan. Misalnya jika klien membutuhkan pemeriksaan paru-paru yang

harus menggunakan rontgen, maka perawat di telehomnurse memberikan

rujukan kepada dokter yang mampu melakukan prosedur tersebut.

Pelaksanaan pemberian intervensi keperawatan di telehomnurse

mempunyai tiga pilihan, yaitu :

1. Directly and Undirectly Service

Pemberian intervensi keperawatan sesuai dengan kebutuhan

yang diperlukan oleh pasien tersebut dengan cara perawat memberikan

perawatan ke rumah secara langsung dan dilanjutkan dengan layanan

keperawatan menggunakan teknologi telehealth. Perawat akan

melakukan intervensi dan memberikan informasi serta pengajaran

kepada keluarga klien, jika klien merasa sudah mampu melakukan

tindakan mandiri maka akan mendapatkan undirectly service yaitu

Page 26: Copy of Lkti Juara 3

26

pelayanan dimana klien akan dihubungi dari pihak telehomnurse

melalui telepon atau internet. Bentuk pelayanan undirectly service ini

adalah pihak telehomnurse akan selalu memantau perkembangan

klien dengan menggunakan telepon. Misalnya saja pada jam minum

obat, jam untuk makan dan hal-hal lainnya yang membutuhkan

informasi dari pihak perawat untuk memastikan bahwa klien

memahami dan melakukan tindakan.

2. Direct telehomenurse service

Tenaga perawat di telehomnurse hanya memberikan layanan

perawatan secara langsung tanpa menggunakan teknologi telehealth.

Perawat akan memberikan intervensi langsung sesuai waktu yang telah

ditetapkan sebelumnya bersama klien (kontrak waktu). Selain itu

dalam direct telehomnurse ini, terdapat pelayanan urgent calling,

dimana perawat mampu melakukan pemeriksaan-pemeriksaan

laboratorium terhadap klien yang tidak mampu melakukan mobilisasi

tinggi. Misalnya untuk pemeriksaan EKG, rontgen, haemodialisa, dan

prosedur medis lainnya, telehomnurse mempunyai kendaraan khusus

bernama “telehomnurse mobile” yang siap menuju ke tempat klien.

3. Full Telehomnurse

Tenaga kesehatan hanya memberikan perawatan sesuai dengan

intervensi yang dibutuhkan oleh pasien dengan menggunakan

teknologi telehomnurse, intervensi ini ditujukan bagi pasien yang

hanya untuk konsultasi tanpa memerlukan intervensi dari perawat

secara langsung. Intervensi – intervensi yang dapat diberikan melalui

teknologi telehealth yaitu : mengingatkan waktu minum obat dan jasa

konsultasi ( konsultasi diet sesuai kebutuhan, kesehatan reproduksi,

perawatan anak di rumah dan lain – lain )

Dengan adanya beberapa pilihan dalam pemberian asuhan

keperawatan di telehomnurse dapat membuat pasien memilih jenis

pemberian perawatan seperti apa yang mereka inginkan. Adapun

mekanisme pemberian perawatan yang dilakukan di telehomnurse

yaitu:

Page 27: Copy of Lkti Juara 3

27

Fase pengkajian

1. Tenaga perawat di telehomnurse mengkaji dahulu asuhan keperawatan apa

yang dibutuhkan klien berdasarkan rujukan dari dokter dan rekam medis

yang diberikan oleh dokter pemeriksa.

2. Perawat memberikan pilihan – pilihan bentuk pemberian layanan

perawatan yang diinginkan oleh pasien

3. Perawat dan klien mendiskusikan tentang harga yang sesuai

4. Apabila diantara kedua belah pihak telah menyetujui kesepakatan maka

terbentuklah MOU atau surat perjanjian. MOU tersebut berisi tentang cara

pemberian asuhan keperawatan yang diinginkan dan kesepakatan

pembayaran.

5. Mekanisme ini berlaku untuk semua pilihan baik yang ingin menggunakan

telehealth saja dalam pemberian intervensi keperawatan atau hanya

kunjungan secara langusng saja tanpa menggunakan fasilitas telehealth

ataupun kedua – duanya.

Fase pelaksanaan

1. Pelaksanaan ini dilakukan apabila telah terjadi kesepakatan antara pihak

telehomnurse dan klien

2. Perawat akan memberikan perawatan secara langsung kepada klien selama

beberapa hari hingga klien bisa mandiri dan tidak membutuhkan

perawatan di rumah lagi. Apabila klien memilih pemberian intervensi

keperawatan pada nomer dua dan apabila klien memilih untuk diberikan

pemberian asuhan keperawatan melalui telehealth saja tanpa pemberian

asuhan keperawatan secara langsung.

3. Namun, apabila pasien memilih pemberian pelayanan perawat pada point

satu dalam pemberian intervensi keperawatan, maka perawat akan

memberikan intervensi keperawatan dengan menggunakan teknologi

telehealth.

Berikut ini adalah gambar alur penggunaan telehealth

Community telehomnurse

center

Medical Record Center

Home Care

Telehealth

Pemberian intervensi keperawatan secara langsung, seperti perawatan luka, suntik insulin, pemasangan kateter dll

Pemberian intervensi keperawatan secara tidak langsung,seperti mengingatkan waktu minum obat dan konsultasi mengenai diet yang diperlukan, penggunaan alat kb,dll

Page 28: Copy of Lkti Juara 3

28

Gambar.1. Alur Pelayanan Telehomnurse

Pelayanan home care komprehensif dari telehomenurse

memudahkan perawat dalam melakukan intervensi, karena perawat sudah

mempunyai klien tetap untuk beberapa waktu, sehingga lebih mudah untuk

memantaunya. Pada masa yang akan datang, telehomenurse dalam

telehomenurse akan semakin diminati. Selain karena pelayanannya yang

berkesinambungan dan komprehensif, hal tersebut disebabkan karena

telehomenurse tidak membutuhkan mobilisasi klien ke rumah sakit karena

perawat yang akan mendatangi rumah klien dan klien cukup dirawat di

rumah saja. Klien juga akan merasa diuntungkan karena akan langsung

mendapatkan penanganan ketika menggunakan jasa telehomenurse,

berbeda jika pergi ke klinik, puskesmas atau rumah sakit karena harus

mengambil nomor antrian terlebih dahulu.

Dalam perhitungan sekilas, perawat akan mendapatkan keuntungan

lebih karena klien yang dirawat jumlahnya meningkat dan pembayaran

dari klien kepada telehomenurse itu sendiri jumlahnya utuh, tidak

dikenakan potongan-potongan. Keadaan itu akan mendatangkan

pemasukan lebih untuk perawat, sehingga bisa menjawab problematika

ketidaksejahteraan perawat.

Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh telehomenurse akan

menciptakan prospek yang bagus terhadap dunia keperawatan. Masyarakat

Page 29: Copy of Lkti Juara 3

29

akan melihat eksistensi perawat dan secara perlahan akan percaya kepada

kredibilitas perawat karena melihat pelayanan yang telah diberikan.

Telehomenurse akan menjadi tren di masa yang akan datang, akan banyak

masyarakat yang menggunakan jasanya. Ketika kepercayaan masyarakat

sudah didapatkan, maka akan banyak klien atau pengguna jasa

telehomenurse dan semoga perawat lain akan termotivasi untuk membuat

pelayanan yang serupa ditempat berbeda.

ANALISA SWOT

Streanght - Menyediakan pelayanan kesehatan

yang komprehensif

- Akses pelayanan yang cepat dan

tepat yang bisa menjangkau daerah

di seluruh Indonesia

- Biaya perawatan yang relatif murah

- Keluarga terlibat aktif dalam proses

perawatan

- Mendidik klien untuk mandiri

- Memberikan tambahan penghasilan

- Peningkatan eksistensi perawat

Weakness - Kemajuan teknologi Indonesia

masih belum memadai

- Masih kurangnya perawat yang

berkompetens di bidang teknologi

- Regulasi tentang praktik mandiri

perawat di Indonesia belum jelas

Oppurtunity - Sebuah inovasi baru mengenai

telehomenurse yang ada di

Indonesia

- Sifat individualis yang meningkat,

sehingga keluarga yang sakit kurang

mendapatkan perhatian

Page 30: Copy of Lkti Juara 3

30

Thread - Adanya MOU AFCTA bahwa

perawat luar bebas bekerja di

Indonesia

BAB IV

PENUTUP

Page 31: Copy of Lkti Juara 3

31

4.1 Simpulan

Telehomnurse merupakan praktik keperawatan mandiri yang

komprehensif dengan menggunakan inovasi teknologi. Perawatan yang

mandiri dan komprehensif tersebut mengartikan bahwa telehomnurse

memberikan intervensi keperawatan kepada pasiennya dengan pemenuhan

aspek holistik yaitu bio-psiko-sosio dan spiritual. Telehomnurse juga

memberikan keuntungan bagi perawat dan tenaga pemberi layanan

keperawatan. Keuntungan yang didapat bagi perawat dengan adanya

telehomnurse ini yaitu perawat dapat bekerja secara komprehensif dan

mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi, serta dapat menjadi

lapangan pekerjaan yang baru bagi perawat, menunjukkan eksistensi perawat

di masyarakat, dan kemudahan pemberian intervensi keperawatan dari

perawat ke pasien. Keuntungan yang didapat oleh pasien yaitu perawatan di

rumah memberikan keuntungan lainnya, yaitu rasa nyaman di rumah karena

klien tidak perlu beradaptasi lagi dengan tempat yang baru dan di klien dapat

tetap ditemani oleh keluarga selama di rumah. Keberadaan keluaga dapat

memberikan dukungan psikologis sehingga mempercepat proses

penyembuhan. Selain itu, keluarga dapat lebih intensif dalam mengawasi

keadaan dan kebutuhan pasien dan memperkecil resiko terjadinya infeksi

nosokomial.

4.2 Saran

Diharapkan tulisan ini dapat menjadikan bahan penelitian dan kajian

strategis dalam pelaksanaan praktik perawat mandiri yaitu home care secara

komprehensif dengan aplikasi teknologi teleheath. Dalam pelaksanaan kerja

telehomnurse untuk meningkatkan kesejateraan perawat dan pasien di

seluruh Indonesia dibutuhkan kerjasama dan dukungan pihak-pihak terkait,

seperti tenaga kesehatan, instansi-instansi kesehatan, pemerintah, instansi

yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta

masyarakat yang harus bekerjasama dan saling bersimbiosis mendukung

terbentuknya telehomnurse.

Page 32: Copy of Lkti Juara 3

32