contoh tata letak
DESCRIPTION
tata letak fasilitas pabrikTRANSCRIPT
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
PENATAAN KEMBALI TATA LETAK FASILITAS DENGAN
MENGGUNAKAN ALGORITMA CRAFT DI
PT.VOLTAMA VISTA MEGAH
ELECTRIC INDUSTRY
TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
oleh
Y E N N Y
NIM : 030403002
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2 0 0 7
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
PENATAAN KEMBALI TATA LETAK FASILITAS DENGAN
MENGGUNAKAN ALGORITMA CRAFT DI
PT.VOLTAMA VISTA MEGAH
ELECTRIC INDUSTRY
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
oleh
Y E N N Y NIM : 030403002
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Ir. Danci Sukatendel) (Ir. Anizar, M. Kes.)
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2 0 0 7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan berkat, kasih, dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas sarjana ini tepat pada waktunya. Adapun tugas sarjana ini
diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi pada Departemen
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Judul dari tugas sarjana ini adalah Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas
dengan Menggunakan Algoritma CRAFT di PT. Voltama Vista Megah Electric
Industry. Penulis memilih judul tersebut karena penulis ingin merancang suatu
tata letak yang efektif dan efisien dalam hal pemindahan bahan, sehingga ongkos
perpindahan bahan dapat diminimalkan dan akan meningkatkan keuntungan
perusahaan. Tugas sarjana ini merupakan sarana bagi penulis untuk melakukan
studi terhadap salah satu permasalahan nyata dalam perusahaan.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya tugas sarjana ini masih banyak
kekurangan dikarenakan keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kebaikan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini bermanfaat bagi kita semua.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS
Medan, Desember 2007
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
UCAPAN TERIMAKASIH
Selama penyusunan laporan tugas sarjana ini, penulis banyak
mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini dengan hati yang tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak/Ibu Dosen Departemen Teknik Industri atas ilmu dan nasehat yang
diberikan selama mengikuti perkuliahan.
2. Ketua Departemen Teknik Industri yaitu Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT dan
Staff pegawai Departemen Teknik Industri.
3. Bapak Ir. Danci Sukatendel, sebagai dosen pembimbing I dalam penyelesaian
Tugas Sarjana ini, yang telah menyediakan waktu dan perhatian untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.
4. Ibu Ir. Anizar, M. Kes., sebagai dosen pembimbing II dalam penyelesaian
Tugas Sarjana ini, yang telah menyediakan waktu dan perhatian untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.
5. Bapak Ir. Aulia Ishak, MT, selaku Koordinator Tugas Akhir.
6. Bapak Agus Susanto selaku pembimbing lapangan yang telah meluangkan
waktu untuk membantu penulis dalam perolehan data.
7. Bapak Djayadi Hadi selaku kepala pabrik dan seluruh karyawan PT. Voltama
Vista Megah Electric Industry yang telah mengizinkan dan membantu penulis
dalam melakukan penelitian tugas sarjana ini.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
8. Papa, mama, Hendra Subekti, Ling Cece dan Long yang selalu memberikan
dukungan doa, moral dan material kepada penulis sehingga penulis selalu
termotivasi dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.
9. Triple E, teman-teman, abang dan kakak asisten Laboratorium Tata Letak
Pabrik dan Pemindahan Bahan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara, yang selalu memberikan dukungan semangat
kepada penulis.
10. Semua teman-teman stambuk 2003.
Demikian ucapan terima kasih ini saya sampaikan, semoga Tuhan
memberkati.
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xvii
RINGKASAN .................................................................................. xviii
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan ................................................... I-1
1.2. Rumusan Permasalahan ............................................................ I-4
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... I-4
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. I-5
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi .................................................... I-5
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana ......................................... I-6
II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ....................................................... II-1
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ................................................... II-2
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
2.3. Organisasi dan Manajemen ........................................................ II-3
2.3.1. Struktur Organisasi ......................................................... II-3
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ................................. II-5
2.3.3. Tenaga Kerja dan Kerja Perusahaan ................................ II-10
2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan........... II-12
2.4. Proses Produksi ......................................................................... II-14
2.4.1. Bahan ............................................................................. II-15
2.4.1.1. Bahan Baku ........................................................ II-16
2.4.1.2. Bahan Tambahan ................................................ II-17
2.4.1.3. Bahan Penolong ................................................. II-18
2.4.2. Uraian Proses Produksi ................................................... II-18
2.4.2.1. Saklar 808 .......................................................... II-19
2.4.2.2. Stop Kontak 702 ................................................. II-29
2.4.2.3. Fitting Plafon 202 ............................................... II-31
2.4.2.4. Steker karet 506 .................................................. II-33
2.4.3. Mesin dan Peralatan ........................................................ II-33
2.4.3.1. Mesin Produksi................................................... II-34
2.4.3.2. Peralatan (Equipment) ........................................ II-34
III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian dan Definisi Pabrik dan Industri ............................... III-1
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
3.2. Macam - Macam Proses Manufakturing ..................................... III-3
3.3. Dasar - Dasar Perancangan Pabrik (Plant Design) ..................... III-5
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
3.4. Prosedur Perancangan Pabrik ..................................................... III-12
3.5. Tata Letak Fasilitas.................................................................... III-15
3.6. Pemindahan Bahan (Material Handling) .................................... III-18
3.6.1. Tujuan Utama Kegiatan Pemindahan Bahan .................... III-19
3.7. Teknik-teknik Analisis Aliran Bahan ......................................... III-21
3.7.1. Multi-Product Process Chart .......................................... III-22
3.7.2. From-To Chart (Travel Chart) ........................................ III-24
3.8. Computer Aided Layout ............................................................. III-25
3.8.1. Metode Optimasi ............................................................ III-26
3.8.2. Metode Heuristik ............................................................ III-26
3.8.2.1. Metode Pembentukan ......................................... III-27
3.8.2.2. Metode Perbaikan ............................................... III-28
3.9. Algoritma CRAFT .................................................................... III-32
IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... IV-1
4.2. Sifat Penelitian .......................................................................... IV-1
4.3. Objek Penelitian ........................................................................ IV-2
4.4. Kerangka Berpikir Penelitian ..................................................... IV-2
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
4.5. Instrumen Penelitian .................................................................. IV-2
4.6. Pelaksanaan Penelitian............................................................... IV-3
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
4.7. Pengumpulan dan Pengolahan Data ........................................... IV-4
4.8. Pengolahan dan Pemecahan Masalah ......................................... IV-6
4.8.1. Penentuan Departemen Produksi ..................................... IV-6
4.8.2. Gambaran AAD Lantai Produksi ..................................... IV-6
4.8.3. Penentuan Batasan Koordinat .......................................... IV-6
4.8.4. Penentuan Frekuensi (Aliran) Perpindahan ...................... IV-6
4.8.5. Pemecahan Masalah Dengan Algoritma CRAFT ............. IV-7
4.9. Evaluasi ..................................................................................... IV-7
V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data ................................................................... V-1
5.1.1. Data Departemen Produksi .............................................. V-1
5.1.2. Data Gambar AAD Tata Letak Awal ............................... V-2
5.1.3 Data Volume Produksi dari Setiap Jenis Produk ............... V-2
5.2. Pengolahan Data ....................................................................... V-4
5.2.1. Penentuan Departemen Produksi ..................................... V-4
5.2.2. Gambaran AAD Lantai Produksi ..................................... V-11
5.2.3. Penentuan Batasan Koordinat .......................................... V-11
5.2.4. Penentuan Frekuensi (Aliran) Perpindahan ...................... V-11
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
5.2.4.1. Multi-Product Process Chart .............................. V-11
5.2.4.2. Perhitungan Perpindahan Setiap Jenis
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Komponen Produk per Tahun .............................. V-12
5.2.4.3. Pembentukan From-To Chart ............................. V-14
VI PEMECAHAN MASALAH
6.1. Algoritma CRAFT .................................................................... VI-1
6.1.1. Tata Letak Awal ............................................................. VI-1
6.1.2. Tata Letak Iterasi I .......................................................... VI-5
6.1.3. Tata Letak Iterasi II ......................................................... VI-10
6.1.4. Tata Letak Iterasi III ....................................................... VI-14
6.1.5. Tata Letak Iterasi IV ....................................................... VI-18
6.2. Algoritma CRAFT dengan Quant System ................................. VI-23
6.2.1. Input (Masukan) untuk Pemecahan Masalah
dengan QS ...................................................................... VI-24
6.2.1.1. Data Tata Letak Awal ......................................... VI-24
6.2.1.2. Frekuensi Aliran Perpindahan Material ............... VI-25
6.2.2. Iterasi dengan Software Quant System ............................. VI-25
VII EVALUASI PEMBAHASAN HASIL .............................................. VII-1
7.1. Algoritma CRAFT .................................................................... VII-1
DAFTAR ISI (Lanjutan)
BAB HALAMAN
7.1.1. From-To Chart ............................................................... VII-2
7.1.2. Jarak Perpindahan ........................................................... VII-3
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
7.2. Analisis dan Pemilihan Tata Letak Terbaik ............................... VII-4
7.3. Algoritma CRAFT dengan Quant System .................................. VII-8
7.4. Evaluasi Pemilihan Metode Algoritma CRAFT ......................... VII-9
VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan ............................................................................... VIII-1
8.2. Saran ......................................................................................... VIII-2
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ DP
LAMPIRAN .............................................................................................. L
DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN
2.1. Jenis Produk PT. Voltama Vista Megah Electric Industry ............... II-2
2.2. Jumlah Tenaga Kerja PT.Voltama Vista Megah
Electric Industry ............................................................................. II-10
2.3. Pembagian Jam Kerja PT.Voltama Vista Megah
Electric Industry ............................................................................. II-12
2.4. Daftar Mesin Produksi PT. Voltama Vista Megah
Electric Industry ............................................................................. II-35
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
3.1. Keuntungan dan Keterbatasan Beberapa Metode dalam
Computer Aided Layout .................................................................. III-31
5.1. Kondisi Lantai Produks i PT. Voltama Vista Megah
Electric Industry ............................................................................. V-1
5.2. Volume Produksi dan Ukuran Load Produk .................................... V-3
5.3. Volume Produksi dan Ukuran Lot Komponen-Komponen
Produk ........................................................................................... V-3
5.4. Proses dan Pengkodean Pada Lantai Produksi
PT.Voltama Vista Megah Electric Industry ..................................... V-9
5.5. Jenis dan Komponen Produk Serta Urutan Proses
dari Setiap Jenis Produk ................................................................. V-10
5.6. Jumlah Perpindahan Komponen Produk / Tahun ............................ V-13
5.7. Ukuran Kemasan Produk ................................................................ V-14
DAFTAR TABEL (Lanjutan) TABEL HALAMAN
5.8. Perpindahan Antar Proses Di Lantai Produksi................................. V-16
6.1. Titik Pusat (Centroid) dari Setiap Departemen Tata Letak Awal ..... VI-2
6.2. Jarak Antar Departemen Tata Letak Awal ....................................... VI-3
6.3. Titik Pusat dari Setiap Departemen Tata Letak Iterasi I ................... VI-7
6.4. Jarak Antar Departemen Pada Tata Letak Iterasi I ........................... VI-8
6.5. Titik Pusat dari Setiap Departemen Tata Letak Iterasi II .................. VI-11
6.6. Jarak Antar Departemen Pada Tata Letak Iterasi II .......................... VI-12
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
6.7. Titik Pusat Dari Setiap Departemen Tata Letak Iterasi III ................ VI-15
6.8. Jarak Antar Departemen Pada Tata Letak Iterasi III ......................... VI-16
6.9. Titik Pusat Dari Setiap Departemen Tata Letak Iterasi IV ................ VI-19
6.10. Jarak Antar Departemen Pada Tata Letak Iterasi IV ....................... VI-20
6.11. Pengkodean Departemen ............................................................... VI-24
7.1. Ringkasan Iterasi Tata Letak dengan Algoritma CRAFT ................ VII-5
DAFTAR GAMBAR GAMBAR HALAMAN
2.1. Struktur Organisasi Bagian Pabrik PT. Voltama Vista
Megah Electric Industry ............................................................. II-4
2.2. Blok Diagram Penyepuhan dengan Menggunakan Zinc .............. II-24
2.3. Blok Diagram Penyepuhan dengan Menggunakan Nikel ............. II-25
3.1. Bagan Multi-Product Process Chart ........................................... III-23
3.2. Contoh Travel Chart (From-To Chart) ....................................... III-25
3.3. Contoh Bentuk Departemen ........................................................ III-34
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
3.4. Bagan Algoritma CRAFT ........................................................... III-37
4.1. Kerangka Berpikir Penelitian ...................................................... IV-3
4.2. Block Diagram Langkah-langkah Pengolahan Data .................... IV-10
5.1. Blok Diagram Urutan Proses Pembuatan Saklar 808 ................... V-5
5.2. Blok Diagram Urutan Proses Pembuatan Fitting 202 .................. V-6
5.3. Blok Diagram Urutan Proses Pembuatan Stop Kontak 702 ......... V-7
5.4. Blok Diagram Urutan Proses Pembuatan Steker Karet 506 ......... V-8
5.5. AAD Tata Letak Pabrik PT. Voltama Vista Megah
Electric Industry ......................................................................... V-20
5.6. AAD Tata Letak Bagian Produksi PT. Voltama Vista
Megah Electric Industry ............................................................. V-21
5.7. Batasan-Batasan Koordinat Tata Letak Bagian Produksi ............. V-22
5.8. Multi Product Process Chart Saklar 808..................................... V-23
DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)
GAMBAR HALAMAN
5.9. Multi Product Process Chart Fitting 202 .................................... V-24
5.10. Multi Product Process Chart Stop Kontak 702 ........................... V-25
5.11. Multi Product Process Chart Steker Karet 506 ........................... V-26
5.12. From-To Chart Matriks Frekuensi Aliran Aktivitas
Tata Letak Awal ......................................................................... V-27
6.1. From-To Chart Matriks Jarak Perpindahan Tata Letak Awal ...... VI-27
6.2. From-To Chart Matriks Biaya Tata Letak Awal ......................... VI-28
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
6.3. AAD Tata Letak Iterasi I ............................................................ VI-29
6.4. Batasan Koordinat Tata Letak Iterasi I ........................................ VI-30
6.5. From-To Chart Matriks Frekuensi Aliran Aktivitas
Tata Letak Iterasi I ..................................................................... VI-31
6.6. From-To Chart Matriks Data Jarak Perpindahan
Tata Letak Iterasi I ..................................................................... VI-32
6.7. From-To Chart Matriks Biaya Tata Letak Iterasi I ...................... VI-33
6.8. AAD Tata Letak Iterasi II ........................................................... VI-34
6.9. Batasan Koordinat Tata Letak Iterasi II....................................... VI-35
6.10. Matriks From-To Chart Jarak Perpindahan
Tata Letak Iterasi II .................................................................... VI-36
6.11. From-To Chart Matriks Biaya Tata Letak Iterasi II..................... VI-37
6.12. AAD Tata Letak Iterasi III .......................................................... VI-38
DAFTAR GAMBAR (Lanjutan) GAMBAR HALAMAN
6.13. Batasan Koordinat Tata Letak Iterasi III ..................................... VI-39
6.14. Matriks From-To Chart Jarak Perpindahan
Tata Letak Iterasi III ................................................................... VI-40
6.15. From-To Chart Matriks Biaya Tata Letak Iterasi III ................... VI-41
6.16. AAD Tata Letak Iterasi IV ......................................................... VI-42
6.17. Batasan Koordinat Tata Letak Iterasi IV ..................................... VI-43
6.18. Matriks From-To Chart Jarak Perpindahan
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Tata Letak Iterasi IV ................................................................... VI-44
6.19. From-To Chart Matriks Biaya Tata Letak Iterasi IV ................... VI-45
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
1 Jenis Produk PT. Voltama Vista Megah Electric
Industry ................................................................................ L-1
2 Input Data untuk software Quant System............................... L-4
3 Tata Letak Awal dengan software Quant System ................... L-5
4 Input Data Frekuensi Aliran Perpindahan Material
untuk software Quant System ................................................ L-6
5 Hasil Iterasi dengan Menggunakan
software Quant System.......................................................... L-9
6 Final Iteration (Iterasi Akhir) ............................................... L-21
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
RINGKASAN
PT. Voltama Vista Megah Electric Industry merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan alat-alat listrik seperti sakelar, steker, fitting, dan fuse box. Perusahaan ini berlokasi di jalan Medan-Binjai Km. 10,5 Gang Mesjid, Desa Paya Geli, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Lokasi kantor pusat berada di jalan Mangkubumi No. 6/6A Medan.
Pada proses produksi pembuatan saklar, fitting, stop kontak, steker dan fuse box, sering terjadi delay. Akibatnya banyak terjadi penumpukan pada lantai produksi dan letaknya tidak teratur pada lantai produksi, sehingga perpindahan bahan atau material handling yang digunakan harus melalui rute yang tidak tetap dan harus menempuh jarak yang jauh. Dengan penataan kembali tata letak fasilitas produksi diharapkan jarak perpindahan bahan dapat dieliminir, sehingga biaya transportasi dalam perpindahan bahan juga dapat ditekan.
Adapun patokan yang dilihat dalam penentuan tata letak yang lebih baik adalah biaya transportasi yang lebih kecil dimana biaya transportasi merupakan hubungan antara biaya pemindahan material per satuan jarak dikalikan dengan aliran (flow) antar departemen dan jarak antar departemen frekuensi perpindahan antar departemen.
Cara yang digunakan dalam penyusunan alternatif tata letak yang baru adalah dilakukan dengan cara manual berdasarkan Algoritma CRAFT dan dengan menggunakan software Quant System modul Layout. Cara manual dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan pemindahan departemen yang saling berhubungan serta memperhatikan From-To Chart dari lantai produksi.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Dari hasil perancangan yang dilakukan, dihasilkan suatu tata letak yang lebih baik dari tata letak yang saat ini digunakan perusahaan. Dari pemecahan masalah dengan cara manual dilakukan iterasi sebanyak empat kali dan diperoleh tata letak alternatif dengan biaya transportasi sebesar 5.820.943 satuan unit ongkos perpindahan per tahun. Sedangkan dengan menggunakan software diperoleh iterasi sebanyak dua belas kali iterasi dan dihasilkan iterasi akhir sebagai alternatif tata letak dengan biaya contribution sebesar 2.623.792.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Perencanaan lantai produksi merupakan salah satu bagian dari
perencanaan tata letak pabrik. Tujuan perancangan ini berhubungan erat dengan
strategi manufaktur. Strategi ini umumnya melibatkan beberapa kriteria seperti
ongkos, kualitas produk, utilitas sumber daya, waktu pengiriman, persediaan, dan
keamanan kerja. Industri manufaktur selalu berada dalam persaingan yang ketat.
Dalam menghadapi kondisi saat ini dimana varisasi produk tinggi, daur hidup
produk yang pendek, permintaan yang berubah-ubah, padahal pengiriman dituntut
tepat waktu, sehingga salah satu strategi yang dibutuhkan adalah bagaimana
meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi dalam penggunaan fasilitas.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Dalam usaha peningkatan keuntungan perusahaan, yang biasanya
sebanding dengan peningkatan volume produksi, maka perusahaan harus
melakukan beberapa hal. Perusahaan harus mampu menciptakan produk yang
memiliki keunikan serta kualitas yang handal. Harga produk yang mampu
bersaing dengan produk yang sejenis juga merupakan faktor yang berpengaruh.
Pemasaran (marketing) yang baik turut menentukan tingkat penjualan produk di
pasar. Selain faktor-faktor di atas, proses produksi juga turut mempengaruhi
keuntungan perusahaan terutama pada jumlah produk yang dihasilkan. Proses
produksi yang efektif dan efisien akan mampu meningkatkan volume produksi
sesuai dengan permintaan.
Proses produksi yang efektif adalah proses produksi yang mampu
mengeliminir kegiatan menunggu (delay). Proses produksi yang efisien adalah
proses produksi yang mampu meminimalisasi jarak pemindahan bahan (material
handling) di dalam aliran prosesnya. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan
proses produksi yang efektif dan efisien akan mempengaruhi volume produksi,
mengurangi biaya produksi, dan akhirnya meningkatkan keuntungan perusahaan.
Pengaturan tata letak dari fasilitas produksi dan area kerja adalah suatu
permasalahan yang sering dijumpai dalam dunia industri. Masalah ini tidak dapat
dihindari, sekalipun hanya sekedar mengatur peralatan atau mesin di dalam
ruangan atau lantai produksi, serta dalam ruang lingkup yang kecil dan sederhana.
Dalam perencanaan tata letak lantai produksi, maka harus pula dipikirkan
mengenai sistem pemindahan bahan (material handling). Pada proses produksi
yang menggunakan mesin-mesin yang bekerja secara khusus, maka pemindahan
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
bahan antar mesin harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Di dalam proses
pembuatan produk, sering dijumpai bahwa produk tidak dapat diselesaikan hanya
melalui sebuah mesin atau fasilitas produksi, melainkan harus melalui beberapa
rangkaian proses yang menggunakan banyak mesin atau fasilitas produksi.
Dengan demikian tidak dapat dihindari untuk melakukan aktivitas pemindahan
bahan (material handling).
Proses pemindahan bahan dalam kegiatan produksi sangat mempengaruhi
waktu penyelesaian produk. Waktu penyelesaian produk akan mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk meyediakan produk dengan tepat waktu pada
konsumen. Selain itu, dalam beberapa hal pemindahan bahan yang efektif dan
efisien secara langsung mengurangi biaya produksi, yang akan meningkatkan
keuntungan perusahaan.
PT. Voltama Vista Megah Electric Industry adalah perusahaan yang
memproduksi berbagai jenis komponen atau alat-alat listrik yang banyak
digunakan masyarakat. Tipe produksinya adalah produksi massal dimana kegiatan
produksi tidak dilakukan berdasarkan pesanan melainkan dengan selalu membuat
persediaan yang disesuaikan dengan permintaan pasar pada periode selanjutnya
(Make To Stock). Secara umum, perusahaan memproduksi 5 jenis produk dengan
berbagai macam tipe dan variasi ukuran. Kelima jenis produk tersebut adalah
saklar, fitting, steker, stop kontak dan fuse box.
Dalam memproduksi kelima jenis produknya, PT. Voltama Vista Megah
Electric Industry menggunakan mesin-mesin yang bekerja secara khusus.
Banyaknya jenis produk dan aliran proses produksi yang berbeda dari setiap
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
produk menyebabkan tingkat pemindahan bahan yang tinggi. Pada proses
produksi sendiri, sering terjadi kegiatan delay pada mesin, tingginya tingkat work
in process pada bahan dan aliran bahan yang tidak menentu. Tingginya work in
process dapat diakibatkan beberapa hal, antara lain akibat ketidakseimbangan
kapasitas antar mesin-mesin yang ada serta tata letak lantai produksi yang kurang
baik.
Dari kenyataan di atas, perlu dilakukan penelitian dan evaluasi terhadap
layout lantai produksi dengan menghitung jarak perpindahan yang terjadi di lantai
produksi. Selain itu perlu dilakukan perancangan alternatif tata letak baru yang
memiliki jarak perpindahan yang lebih minimal. Dengan jarak perpindahan yang
lebih minimal, maka waktu kegiatan pemindahan bahan lebih singkat dan dapat
mengurangi tingkat work in process, sehingga ongkos produksi dapat dikurangi.
1.2. Rumusan Permasalahan
Perumusan masalah dalam penelitian ini ialah ketidakteraturan dalam
penataan tata letak lantai produksi yang menyebabkan jarak pemindahan bahan
(material handling) menjadi lebih panjang serta biaya transportasi perpindahan
bahan juga besar. Dengan penataan kembali tata letak fasilitas produksi
diharapkan jarak perpindahan bahan dapat dieliminir, sehingga biaya transportasi
dalam perpindahan bahan juga dapat ditekan.
1.3. Tujuan Penelitian
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menata kembali tata letak
fasilitas produksi dengan menggunakan Algoritma CRAFT sehingga dapat
diperoleh alternatif tata letak yang lebih baik.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
Menghitung jarak perpindahan yang terjadi dengan penataan kembali tata
letak fasilitas produksi.
Menghitung biaya transportasi perpindahan bahan apabila terjadi penataan
kembali tata letak fasilitas produksi.
Menghitung estimasi pengurangan ongkos jika terjadi pertukaran departemen.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di
perkuliahan dan membandingkan antara teori yang diperoleh dengan
permasalahan pada perusahaan.
2. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Menambah cakrawala dunia keilmuan, yaitu kaitan antara teoritis dengan
aplikasi.
3. Bagi perusahaan
Memberikan masukan bagi perusahaan dengan menerapkan algoritma CRAFT
dalam memperbaiki tata letak fasilitas.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Penataan kembali hanya dilakukan pada unit proses produksi yang meliputi
departemen pengolahan plastik, departemen pengolahan logam, penyepuhan,
perakitan dan gudang produk jadi.
2. Metode yang digunakan dalam penataan kembali tata letak fasilitas produksi
adalah Algoritma CRAFT.
3. Kelayakan dari segi ekonomis dan sosial dalam penataan kembali tata letak
fasilitas produksi tidak termasuk dalam pembahasan ini.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Mesin dan tenaga kerja bekerja normal
2. Penelitian dilakukan untuk menentukan rancangan tata letak dalam bentuk
blok-blok, yang disebut dengan AAD (Area Allocation Diagram)
3. Bahan baku dan bahan-bahan lainnya sebagai pelengkap yang akan diproses di
bagian produksi diasumsikan selalu tersedia.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Laporan tugas sarjana ini disusun dengan sistematika yang disajikan dalam
bentuk bab. Bab satu merupakan pendahuluan tentang latar belakang penelitian,
masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, serta pentingnya penelitian secara
teori maupun praktik. Juga dibuat asumsi dan manfaat penelitian. Pada bab dua
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan yang mencakup bidang usaha,
struktur organisasi, dan kegiatan proses produksi perusahaan.
Bab tiga merupakan landasan teori yang dibutuhkan untuk memecahkan
permasalahan. Landasan teori dikumpulkan dan dipelajari dari berbagai literatur
dan jurnal-jurnal ilmiah. Literatur dan jurnal-jurnal ilmiah diperoleh dari
perpustakaan maupun internet.
Pada bab empat disusun metodologi penelitian yang sesuai dengan
permasalahan yang akan diteliti. Metodologi penelitian menjelaskan tentang jenis
penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengolahan data,
serta metode analisis yang digunakan dan dijelaskan secara terperinci. Bab lima
merupakan pengumpulan dan pengolahan data. Pada bab ini dijelaskan jenis data
yang dibutuhkan, darimana dan bagaimana data diperoleh. Juga dijelaskan teknik
yang digunakan untuk mengolah data dalam memecahkan permasalahan. Pada
bab enam dibuat pemecahan masalah melalui pengolahan data yang telah diolah
pada bab lima, dengan menggunakan metode yang dipilih. Pada bab tujuh hasil
pemecahan masalah dievaluasi dengan metode yang telah ditetapkan pada bagian
metodologi penelitian.
Setelah dilakukan evaluasi, pada bab delapan ditarik kesimpulan berupa
implikasi dari pemecahan masalah terhadap permasalahan yang sedang dihadapi
perusahaan. Laporan tugas akhir ini diakhiri dengan memberikan saran-saran yang
berhubungan dengan penerapan penemuan penelitian untuk kegiatan-kegiatan
yang relevan secara praktis dan juga saran untuk pengembangan penelitian lebih
lanjut untuk temuan masalah yang belum terpecahkan di perusahaan.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Untuk mempermudah penulisan, penelusuran serta pemahaman tugas
sarjana ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dan
mengikuti suatu urutan tertentu sehingga tahapan-tahapannya dapat terlihat
dengan jelas.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Voltama Vista Megah Electric Industry adalah sebuah perusahan yang
bergerak di bidang pembuatan komponen-komponen listrik. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 13 Februari 1981 dengan surat izin dirjen Perindustrian
Pusat No.614/DJAI/IUT-4/NONFFAS/VI/1982 yang dikeluarkan pada tanggal 22
Juni 1982. Pembangunan perusahan ini selesai pada akhir tahun 1981 dan
dilanjutkan dengan pemasangan alatalat instalasi serta melengkapi sebagian dari
alat produksi.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Pada tahun 1982 seluruh mesin produksi telah dilengkapi dan perusahaan
memulai produksi untuk pertama kali. Pada awal produksi jumlah pekerja adalah
40 orang dan terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya
produksi. Pada tahun 1984 mencapai 150 orang, dan pada tahun 1998 mencapai
600 orang. Pada tahun 1998 perusahaan mengurangi volume produksi dan diikuti
dengan pemecatan sejumlah tenaga kerja hingga tahun 2007 menjadi 428 orang.
Para pekerja secara keseluruhan adalah pekerja yang telah bekerja di perusahaan
ini selama 14 tahun, terlatih dan memahami setiap pekerjaan sehingga perusahaan
tidak perlu melakukan pelatihan-pelatihan khusus bagi pekerja. Proses rekrutmen
tenaga kerja terutama untuk pekerja pabrik, tidak mengutamakan latar belakang
pendidikan melainkan mengutamakan kerajinan, kemauan belajar, dan kesetiaan
kepada perusahaan.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Voltama Vista Megah Electric Industry bergerak dalam bidang
industri perakitan berbagai jenis komponen listrik yang banyak digunakan
masyarakat dari berbagai kalangan. Tipe produksinya adalah produksi masal
dimana mereka memproduksi tidak berdasarkan pesanan melainkan dengan selalu
membuat persediaan (Make to Stock).
Perusahaan ini memproduksi 5 jenis produk dengan berbagai macam tipe
dan variasi yang disesuaikan dengan keinginan konsumen. Adapun produk dan
jumlah artikel yang diproduksi sampai tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Untuk variasi dan tipe produk dapat dilihat pada Lampiran 1.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Tabel 2.1.
Jenis Produk PT. Voltama Vista Megah Electric Industry
NO JENIS JUMLAH ARTIKEL (TIPE)
1. Fitting 11
2. Steker 14
3. Stop Kontak 11
4. Saklar 17
5. Fuse Box 4
Sumber : PT. Voltama Vista Megah Electric Industry
Perusahaan senantiasa mencari inovasi baru sehingga dapat memproduksi
produk dengan berbagai variasi dan kelebihan. Pimpinan puncak perusahaan
selalu mencari ideide baru. Beberapa dari ide baru tersebut juga distimulus oleh
produk jenis baru dari perusahaan luar negeri. Ide baru tersebut kemudian
dikomunikasikan dengan pihak pabrik untuk menilai apakah pabrik dapat
memproduksi atau tidak. Pihak pabrik mempelajari dan mencoba untuk
memproduksi beberapa buah. Jika produksi tersebut layak, maka akan dilanjutkan
dengan melakukan produksi secara masal.
2.3. Organisasi dan Manajemen
2.3.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan di PT.Voltama Vista Megah Electric
Industry adalah berbentuk hubungan lini, fungsional dan staf. Hubungan lini
karena pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan pada
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
perusahaan. Selain itu perusahaan ini juga mengaplikasikan struktur organisasi
bentuk fungsional yang berarti pembagian tugas juga dilakukan berdasarkan
fungsi-fungsi yang membentuk hubungan fungsional. Hubungan staf juga
diterapkan di perusahaan ini dimana seorang ahli atau kelompok tugasnya hanya
memberi saran atau nasehat kepada seorang atasan. Bentuk hubungan tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2.1.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Perencanaan dan QC
Kepala Pabrik
Pengawasan Umum
Wakil Kepala Pabrik
Pergudangan
Bahan Baku dan Suku Cadang
Umum KeuanganPerbengkelanProduksi
Pengolahan Plastik
Pembersihan Bram
Pengolahan Logam
Perakitan
Listrik/alat-alat
Mal-mal Plastik
Mal-mal Mesin Pon
Mal-mal Pon dan Tap
Mesin Hydraulic
Mesin Injection
Keamanan
Humas
Personil
Pengangkutan
Kebersihan
Laboratorium
Komponen
Komponen jadi
Barang Jadi
= Hubungan lini
= Hubungan fungsional
= Hubungan staff
Keterangan :
Gambar 2.1.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Struktur Organisasi Bagian Pabrik PT. Voltama Vista Megah Electric Industry
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian tugas dan tanggung jawab pada susunan organisasi perusahaan,
yaitu:
1. Kepala Pabrik
Kepala pabrik di perusahaan memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengkordinir secara keseluruhan terhadap kondisi dan kegiatan di pabrik.
b. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentukan produk yang
akan diproduksi, dengan menentukan item-item yang akan diproduksi
yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan/pasar.
2. Wakil Kepala Pabrik
a. Membantu kepala pabrik dalam hal membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang dilakukan kepala pabrik.
b. Membantu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepala pabrik.
3. Kepala Bagian Perencanaan dan Quality Control
a. Melakukan perencanaan dalam hal perubahan-perubahan terhadap produk,
seperti bahan, bentuk, dan lain-lain.
b. Mengendalikan kualitas produk yang dibuat, dengan cara melihat dari
sudut visual dan pengujian secara langsung.
c. Menentukan produk-produk yang hendak diuji dan disesuaikan sesuai
dengan Standar Nasional Indonesi (SNI).
4. Kepala Bagian Pengawasan Umum
Bertugas mengawasi personal-personal atau karyawan secara keseluruhan,
terhadap masalah-masalah yang dihadapi atau yang terjadi.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
5. Kepala Bagian Produksi
a. Bertugas mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan oleh pabrik, mulai
dari awal sampai dengan akhir kegiatan produksi.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
kegiatan produksi.
6. Kepala Bagian Perbengkelan
Bertugas mengawasi kegiatan yang terjadi di bagian bengkel, seperti kegiatan
perbaikan terhadap mesin-mesin, pembuatan mal-mal mesin, dan sebagainya.
7. Kepala Bagian Pergudangan
Bertugas mengawasi tentang persediaan stok di gudang, apakah bahan baku
maupun produk jadi.
8. Kepala Bagian Umum
a. Bagian Umum atau disebut juga bagian personalia bertugas dalam
kegiatan personal dari para pegawai.
b. Mengurus secara langsung terhadap kegiatan eskternal perusahaan, seperti:
melayani tamu yang datang.
c. Mengawasi secara langsung terhadap pengangkutan yang dimiliki oleh
perusahaan, baik mobil perusahaan maupun angkutan transportasi untuk
mengangkut bahan baku dan barang jadi yang akan dikirim.
9. Kepala Sub Bagian Keuangan
a. Bertugas dalam pembukuan, pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan, khususnya di pabrik.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
b. Memberikan honor atau gaji kepada pegawai perusahaan, termasuk
menangani kegiatan transaksi, ataupun simpan pinjam yang dilakukan oleh
karyawan dengan perusahaan.
10. Kepala Sub Bagian Laboratorium
Bertugas melakukan pengujian terhadap produk-produk yang diproduksi, yang
disesuaikan dengan pengujian dari SNI (Standar Nasional Indonesia) sebelum
produk tersebut dipasarkan.
11. Kepala Sub Bagian Pengawasan Komponen
Bertugas mengawasi dengan melakukan inspeksi terhadap komponen-
komponen-komponen yang diproduksi, apakah sudah sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.
12. Kepala Sub Bagian Komponen Setengah Jadi
Bertugas memeriksa kualitas dari produk setengah jadi, apakah telah
dinyatakan layak dan sesuai dengan ketentuan, dan siap untuk dilakukan
proses selanjutnya.
13. Kepala Sub Bagian Pengawasan Produk Jadi
Bertugas memeriksa secara fisik apakah produk akhir dinilai telah memiliki
suatu bentuk fisik yang baik dari hasil cetakan, dan telah sesuai dengan syarat-
syarat yang ditentukan, sebelum dilakukannya pengujian di laboratorium.
14. Kepala Sub Bagian Pengolahan Plastik
Bertugas mengawasi dan menjaga kualitas hasil pencetakan plastik, baik
terhadap mesin injection, mesin compressor, dan lain-lain yang berhubungan
dengan plastik.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
15. Kepala Sub Bagian Pembersihan Bram
Bertugas membuang bram-bram yang terdapat dari hasil cetakan plastik, agar
hasil cetakan dapat kelihatan rapi dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya.
16. Kepala Sub Bagian Pengolahan Logam
Berfungsi mengawasi kegiatan yang menggunakan bahan baku logam, seperti
tembaga, timah, dan lain-lain. Adapun kegiatan yang berkaitan dengan bahan
baku tersebut seperti pada bagian pressing, mesin tap, dan lain-lain.
17. Kepala Sub Bagian Perakitan
a. Bertugas mengawasi proses perakitan yang dilakukan, agar kegiatan
perakitan dalam dilakukan dengan baik.
b. Membuat laporan jenis item dan jumlah tiap item yang selesai dirakit oleh
bagian perakitan.
18. Kepala Sub Bagian Listrik/Alat-alat
Bertugas memperbaiki system listrik di pabrik, seperti pada mesin
pembangkit, pembagian daya di tiap departemen, serta penyedia peralatan
yang diperlukan dalam kegiatan produksi.
19. Kepala Sub Bagian Mal-mal Plastik
Bertugas membuat cetakan atau mal untuk cetakan plastik, yang digunakan
pada mesin injection, mesin compressor.
20. Kepala Sub Bagian Mal-mal Pon
Bertugas memperbaiki dan membuat cetakan atau mal untuk mesin pon.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
21. Kepala Sub Bagian Mal-mal Pond an Tap
Bertugas memperbaiki dan membuat cetakan atau mal untuk mesin tap,
dimana mesin ini adalah hasil modifikasi dari drilling machine.
22. Kepala Sub Bagian Mesin Hidraulic
Bertugas untuk memperbaiki dan merawat mesin hydraulic yang digunakan
oleh perusahaan.
23. Kepala Sub Bagian Mesin Injection
Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin-mesin injection yang
digunakan dalam melakukan kegiatan produksi.
24. Kepala Sub Bagian Bahan Baku dan Suku Cadang
Bertugas menjaga dan mengawasi secara langsung pada saat pengambilan dan
pemasukan bahan baku dan produk jadi.
25. Kepala Sub Bagian Keamanan
Bertugas mengawasi dan menjaga keamanan di dalam lokasi pabrik, dimana
dilakukan selama 24 jam sehari.
26. Kepala Sub Bagian Humas
Bertugas untuk mengatur hubungan sosial pabrik dengan lingkungan luar,
seperti menjaga kerukunan antara pabrik dengan masyarakat di sekitar pabrik,
dan juga bertugas mengatur hubungan yang baik antara pihak pabrik dengan
pihak pemerintah.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
27. Kepala Sub Bagian Personil
Bertugas mengatur hubungan antara pihak perusahaan dengan tenaga kerja.
Misalnya seperti mengatur tugas tugas para buruh harian, memberikan
peringatan kepada pekerja yang terlambat ataupun yang melanggar peraturan.
28. Kepala Sub Bagian Pengangkutan
Bertugas dalam mendukung penyediaan transportasi di perusahaan, baik untuk
para pekerja maupun untuk pengangkutan bahan baku dan barang jadi.
29. Kepala Sub Bagian Kebersihan
Bertugas dalam hal kebersihan lingkungan perusahaan, agar selalu kelihatan
bersih.
2.3.3. Tenaga Kerja dan Kerja Perusahaan
Jumlah tenaga kerja yang terdapat di PT. Voltama Vista Megah Electric
Industry dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Jumlah Tenaga Kerja PT.Voltama Vista Megah Electric Industry
NO. JABATAN JUMLAH TENAGA KERJA (ORANG) 1 Kepala Pabrik 1
2 Wakil Kepala Pabrik 1
3 Kepala Bagian Perencanaan dan Quality Control 1
4 Kepala Pengawasan Umum 1
5 Kabag. Produksi 1
6 Kabag. Perbengkelan 1
7 Kabag. Pergudangan 1
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Tabel 2.2. (Lanjutan)
NO. JABATAN JUMLAH TENAGA KERJA (ORANG)
8 Kabag. Umum 1
9 Kabag. Keuangan 1
10 Kabag. Laboratorium 1
11 Kabag. Komponen 1
12 Kabag. Komponen Setengah Jadi 1
13 Kabag. Produk Jadi 1
14 Kasubbag. Pengolahan Plastik 1
15 Kasubbag. Pembersihan Bram 1
16 Kasubbag. Pengolahan Logam 1
17 Kasubbag. Perakitan 1
18 Kasubbag. Listrik/Alat-alat 1
19 Kasubbag. Mal Plastik 1
20 Kasubbag. Mesin Auto Power Press 1
21 Kasubbag. Mal Mesin Pon dan Tap 1
22 Kasubbag. Mesin Hydraulic 1
23 Kasubbag. Mesin Injection 1
24 Kasubbag. Bahan dan Suku Cadang 1
25 Kasubbag. Keamanan 1
26 Kasubbag. Humas 1
27 Kasubbag. Personil 1
28 Kasubbag. Pengangkutan 1
29 Kasubbag. Kebersihan 1
30 Karyawan 399
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Total 428 Sumber: PT. Voltama Vista Megah Electric Industry
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Sementara untuk pembagian jam kerja di PT.Voltama Vista Megah
Electric Industry dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Pembagian Jam Kerja PT.Voltama Vista Megah Electric Industry
NO BAGIAN HARI JAM KERJA ISTIRAHAT
1. Umum Senin Jumat 08:00 - 15:30 12:00 12:30
Sabtu 08:00 13:30 12:00 12:30
2. Compressor Senin Jumat 08:00 - 15:30 12:00 12:30
Sabtu 08:00 13:30 12:00 12:30
3.
Injection Thermoplastic
Shift Pagi Senin Jumat 08:00 - 15:30 12:00 12:30
Sabtu 08:00 13:30 12:00 12:30
Shift Sore Senin Jumat 15:30 - 23:00 19:30 20:00
Sabtu 13:30 19:00 17:30 18:00
4. Injection Thermosetting
Shift Pagi Senin Sabtu 08:00 16:00 12:00 12:30
Shift Sore Senin Sabtu 16:00 24:00 19:30 20:00
Shift Malam Senin Sabtu 24:00 08:00 05.30 06.00
Sumber: PT.Voltama Vista Megah Electric Industry
Secara normal, kegiatan jam kerja dilakukan selama 7 jam kerja produktif
dan setengah jam istirahat, yaitu dari pukul 12.00 12.30 WIB.
2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Sistem pengupahan di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry
dibedakan menurut status karyawan perusahaan, yaitu:
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
1. Pegawai tetap, menerima gaji bulanan dan fasilitasfasilitas lain dari pihak
perusahaan.
2. Pegawai harian, diberi upah sesuai dengan hasil kerja yang dilakukan setiap
satu minggu.
Perusahaan melakukan kegiatan produksi setiap hari, kecuali hari minggu
dan harihari besar. Pelaksanaan kerja pada hari libur dan di luar ketentuan diatas
dikategorikan menjadi kerja lembur. Perusahaan juga memberikan upah lembur
sebesar 1/173 x upah/bulan kepada pegawai yang bekerja di atas waktu kerja
normal dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Hari biasa
a. Perhitungan upah lembur untuk satu jam pertama adalah 1,5 x upah/jam.
b. Perhitungan upah lembur untuk lebih dari 1,5 jam adalah 2 x upah/jam.
2. Hari besar/hari libur
Perhitungan upah lembur untuk karyawan yang bekerja pada hari besar atau
libur (minggu) adalah 2 x upah/hari kerja biasa.
Disamping upah pokok dan upah lembur di atas, perusahaan juga
memberikan beberapa jenis tunjangan, yaitu seperti:
1. Tunjangan Hari Raya (THR)
Besarnya THR yang diberikan adalah tambahan satu bulan gaji bagi karyawan
yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.
2. Tunjangan selama sakit
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Diberikan kepada karyawan jika dalam perawatan sakit atau tidak bekerja
yang dapat dinyatakan dengan surat keterangan dari dokter. Pekerja harian
yang bekerja lebih dari dua tahun juga mendapatkan tunjangan sakit ini.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
3. Tunjangan insentif
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan dengan cara menambahkannya ke
dalam upah karyawan setiap bulannya sesuai dengan prestasi kerja masing
masing.
Fasilitas fasilitas lainnya yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada
karyawannya adalah sebagai berikut:
1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
JAMSOSTEK adalah suatu bentuk asuransi untuk melindungi tenaga kerja
atau yang dikenal dengan nama Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK).
2. Cuti
Perusahaan memberikan cuti kepada karyawannya untuk menghilangkan rasa
jenuh selama bekerja. Lamanya waktu cuti yang diberikan kepada
karyawannya adalah maksimal 12 hari setiap tahunnya. Pelaksanaan cuti ini
dilakukan secara masal atau serentak kepada seluruh karyawan mapupun
pekerja harian. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan produksi di perusahaan
dapat berjalan dengan baik dan optimal. Tenaga kerja disarankan untuk
mengambil cutinya, dan jika tidak digunakan, maka cuti tersebut dianggap
telah digunakan atau telah digunakan dengan sendirinya.
2.4. Proses Produksi
Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang
merupakan aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah
produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri. Proses produksi
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
merupakan bagian yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Dimulai dari
keinginan untuk dapat memproduksi suatu rancangan produk tertentu, proses
produksi membantu perusahaan untuk menemukan teknik-teknik pengerjaan
maupun pengolahan material yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk
yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
Selanjutnya dari keinginan untuk mencari suatu teknik dalam membuat
produk yang efektif dan efisien, kemudian sampai pada permasalahan tentang
langkah-langkah perencanaan dan pengendalian semua langkah produksi tersebut
yang lebih efisien. Tentunya hal ini juga dilakukan oleh PT. Voltama Vista Megah
Electric Industry untuk dapat menghasilkan peralatan atau perangkat listrik yang
berkualitas dan juga sesuai dengan kebutuhan konsumen.
PT. Voltama Vista Megah Electric Industry memproduksi 5 jenis produk,
yaitu saklar, fitting, steker, stop kontak dan fuse box, dimana tiap jenis produk ini
diberi kode oleh perusahaan dengan tujuan untuk mempermudah membedakan
antara satu produk dengan produk lainnya.
2.4.1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Voltama
Vista Megah Electric Industry dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu bahan
baku, bahan penolong dan bahan tambahan.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2.4.1.1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan semua bahan yang digunakan dan berfungsi
sebagai bahan dasar serta memiliki komposisi terbesar dalam pembuatan produk
dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan. Bahan baku yang
digunakan adalah untuk pembuatan atau pencetakan plastik dan bahan baku untuk
pengolahan logam. Semua bahan baku yang digunakan oleh perusahaan ini dibeli
dari supplier yang telah bekerja sama dengan perusahaan. Bahan baku yang
digunakan adalah :
1. Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). Digunakan sebagai bahan baku untuk
pencetakan plastik berbahan termoplastik.
2. Urea, merupakan bahan baku untuk pencetakan plastik berbahan
thermosetting.
3. Plat besi koil dengan lebar 12 inchi atau 304.8 mm dan ketebalan 0.6 mm.
merupakan bahan baku untuk pengolahan logam koil.
4. Plat aluminium koil dengan lebar 12 inchi atau 304.8 mm dan ketebalan 0.3
mm digunakan untuk membuat kelingan.
5. Kawat waja berdiameter 0.6 mm digunakan untuk membentuk per. Kawat
lichin berdiameter 1.8 mm digunakan untuk membentuk artikel 8019.
6. Tembaga digunakan sebagai bahan pengatur resistansi.
7. Baut digunakan untuk mengikat partpart saat proses perakitan.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2.4.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah semua bahan yang digunakan pada proses
produksi untuk memberikan nilai tambah suatu produk. Bahan tambahan yang
digunakan dalam membuat produk pada PT. Voltama adalah sebagai berikut:
1. Tepung titanium dioxide pigment digunakan untuk memberikan warna krem
pada hasil cetakan plastik termoplastik. Alasan dibuatnya warna krem karena
saklar berwarna krem sangat diminati oleh konsumen dibandingkan
selungkup berwarna putih, ataupun warna lainnya.
2. Larutan MAP 2000 MU dan MAP 2000 Maintenance. Kedua bahan ini
dicampurkan dengan larutan elektrolit didalam bak penyepuhan dengan
tujuan untuk mengilatkan dan memutihkan permukaan bahan logam.
3. Larutan HCL, HNO2, dan H2SO4 adalah bahan kimia yang digunakan untuk
mencuci bahan logam yang disepuh agar logam tampak lebih kilat.
4. Zinc Plat dan Nickel Square merupakan logam yang berfungsi sebagai
pelapis komponen dalam proses penyepuhan
5. Unizinc 784 yang hanya digunakan dalam proses penyepuhan galvanis
berfungsi untuk memberikan warna kuningan pada bahan yang telah disepuh.
6. Kardus/kotak berfungsi untuk pengepakan produk akhir yang telah siap
untuk dipasarkan. Kardus yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu kardus
kecil digunakan untuk mengemas saklar dan kardus besar digunakan untuk
mengemas saklar yang telah dikemas di dalam kotak kecil.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2.4.1.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam
memperlancar penyelesaian suatu produk dan bahan penolong ini tidak terdapat
pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi
adalah:
1. Minyak pelumas untuk mencegah gesekan antar sesama bahan logam.
2. Air untuk membantu proses penyepuhan.
3. Bahanbahan kimia seperti Udiprave, K2SO4, ZnCl2, digunakan sebagai
larutan elektrolit untuk penyepuhan zinc atau galvanis. Bahan penolong yang
digunakan untuk melakukan penyepuhan nikel adalah Udiprave, HBrO3,
NiSO4, NiCl2. Zat kimia HBrO3, NiSO4, NiCl2 digunakan sebagai larutan
elektrolit pada proses penyepuhan nikel. Larutan Udiprave digunakan untuk
membantu menghilangkan minyak yang melekat pada bahan logam dan
membantu melepaskan lapisan kulit luar yang ada pada logam.
2.4.2. Uraian Proses Produksi
Proses produksi dari empat jenis produk yang diproduksi PT. Voltama
akan dijelaskan pada halaman berikut. Keempat jenis produk ini selanjutnya akan
menjadi acuan dalam perancangan tata letak pabrik.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2.4.2.1.Saklar 808
A. Pengolahan Logam
1. Pemotongan
Plat besi koil dan plat aluminium koil yang dibeli oleh perusahaan
berbentuk lembaran-lembaran yang digulung dengan ukuran lebar 12 inchi atau
304.8 mm. Didalam melakukan kegiatan produksi, lembaran-lembaran tersebut
harus dipotong-potong terlebih dahulu menjadi beberapa lembar potongan dengan
menggunakan slitting cut machine. Ukuran lebar lembaran tersebut dapat
disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu dengan menukar ukuran pisau pada slitting
cut machine yang hendak digunakan. Tujuan dilakukannya pemotongan tersebut
adalah untuk mempermudah proses pencetakan atau pengepressan bahan dengan
mesin Press. Mesin yang digunakan untuk proses pemotongan bahan menjadi
lembaran yang lebih kecil adalah dengan menggunakan slitting cut machine.
Keuntungan lain selain memperoleh kemudahan, adalah mengefisienkan dalam
penggunaan bahan agar lebih efisien.
Selain plat besi koil dan plat aluminium koil, juga dilakukan pemotongan
terhadap kawat logam lichin. Kawat logam lichin berdiameter 0,8 mm yang
semula masih panjang dan tergulung dipotong hingga berukuran panjang 19 20
mm. Kawat licin dengan panjang 19 20 mm inilah yang akan menjadi artikel
8019 pada saklar timbul tipe 808. Mesin yang digunakan untuk memotong kawat
logam lichin adalah mesin kawat.
Bahan plat koil besi ini selanjutnya akan digunakan untuk membuat part-
part yaitu 8080, 8081, 8010-A, dan 8013.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2. Pengepressan
Setelah plat besi koil dan plat aluminium koil dipotong menjadi beberapa
lembar dengan lebar yang lebih kecil, selanjutnya plat-plat ini dibawa ke mesin
press untuk dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan dengan menggunakan mesin
press. Untuk plat besi, dibentuk pada mesin auto power press 14 ton untuk
membentuk artikel 8080, 8081, 8010-A, dan 8013, sedangkan plat aluminium koil
dipress dengan menggunakan mesin auto power press 1 ton untuk membentuk
artikel 4401 atau yang dinamakan dengan kelingan.
Untuk pembentukan artikel 8080, 8081, 8010-A, dan 8013, pada dasarnya
memiliki prinsip kerja yang sama, namun yang membedakan dari tiap artikel
adalah perbedaan mal atau cetakan pada mesin, yang disesuaikan dengan artikel
yang hendak dibuat.
Begitu juga untuk membuat artikel 4401, memiliki prinsip kerja yang
sama dengan pembuatan artikel 8080, 8081, 8010-A, dan 8013. Perbedaan artikel
4401 dengan artikel lainnya adalah 4401 terbuat dari bahan plat aluminium koil
dan perbedaan mal atau cetakan serta mesin yang digunakan.
3. Penekukan
Proses penekukan dilakukan pada komponen/artikel 8080 dan 8081.
Setelah dibentuk dengan mesin auto power press, kemudian artikel ini mengalami
proses penekukan yang dilakukan secara manual dengan bantuan handpress.
Artikel 8080 dan 8081 yang telah dibentuk oleh mesin press selanjunya
dibawa ke mesin tekuk, yaitu untuk menekuk bagian tertentu pada artikel 8080
dan 8081. Perbedaan dari kedua artikel hanyalah perbedaan posisi pada perakitan
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
namun dari segi bentuk, keduanya memiliki bentuk yang sama dan untuk 8081
nantinya akan dirakit dengan platina campuran sebagai penghubung dan pemutus
arus.
4. Rol Ulir
Proses membuat ulir dilakukan pada artikel 8080, 8081, dan 8013 sebagai
tempat ikatan baut. Rol ulir dilakukan dengan menggunakan mesin tap matic.
Untuk 8080 dan 8081, rol ulir yang dikerjakan hanya 1 bagian, dimana nantinya
akan dipergunakan sebagai tempat baut untuk mengikat artikel 8080 dan 8081
agar dapat terpasang dengan baik pada saat perakitan.
Sedangkan pada artikel 8013, pembuatan ulir dilakukan pada dua bagian,
yaitu pada bagian kiri dan bagian kanan dari komponen tersebut. Tujuan dari
pembuatan ini juga untuk tempat baut dimana 8013 adalah sebagai tempat posis
tombol (809) agar dapat dengan baik.
5. Penyepuhan
Penyepuhan dilakukan untuk mencegah terjadinya perkaratan pada
komponenkomponen yang terbuat dari bahan dasar besi. Proses penyepuhan
dilakukan dengan cara menggunakan prinsip electro platting. Proses penyepuhan
terdiri dari dua jenis, yaitu produk yang disepuh dengan zinc atau galvanis dan
produk yang disepuh dengan nikel. Artikel yang disepuh dengan zinc adalah
artikel 8010-A dan 8013, sedangkan artikel yang disepuh dengan nikel adalah
artikel 8080 dan 8081.
a. Proses Penyepuhan dengan menggunakan elektroda berupa zinc atau galvanis
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Sebelum melakukan penyepuhan, artikel 8010-A dan 8013 dicuci terlebih
dahulu dengan larutan Udiprave dengan suhu Sekitar 70 100oC. Tujuan dicuci
dengan udiprave adalah untuk menghilangkan sisa minyak yang masih menempel
pada permukaan artikel sekaligus melepaskan lapisan kulit pada besi. Pencucian
ini dilakukan dengan memasukan produk-produk ke dalam tong berisi larutan
udiprave yang dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar arang selama lebih
kurang 1 jam. Setelah lapisan minyak dan kulit besi dihilangkan, artikel - artikel
tersebut dicuci dengan air untuk melepaskan sisa larutan udiprave yang terdapat
pada artikel. Kemudian artikel direndam lagi dalam larutan HCl dengan tujuan
untuk menghilangkan sisa udiprave yang terdapat pada permukaan artikel ketika
dicuci dengan air dan sekaligus mengilatkan permukaannya. Selanjutnya produk
dicuci lagi dengan air lalu kemudian disepuh.
Proses penyepuhan merupakan suatu proses elektrolisis. Logam pelapis
ditempatkan pada bagian anoda atau elektroda positif, sementara logam yang
ingin disepuh diletakkan di bagian katoda atau elektroda negatif. Kemudian dialiri
arus listrik searah bertegangan 6 Volt. Pada saat dialiri arus listrik, terjadi
beberapa reaksi pada elektrodanya. Pada penyepuhan zinc, reaksi yang terjadi
pada elektrodanya adalah sebagai berikut:
Pada anoda : Zn Zn2+ + 2e-
Pada katoda : Zn2+ + 2e- Zn
Pada proses ini yang menjadi sistem elektrolisisnya digunakan zinc plat
sebagai anodanya dan bahan-bahan yang menjadi larutan elektrolitnya adalah
K2SO4, ZnCl2, MAP 2000 Make Up, MAP 2000 Maintenance. MAP 2000 Make
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Up dan MAP 2000 Maintenance ini berfungsi untuk memutihkan dan
mengkilatkan penampilan dari produk.
Setelah proses penyepuhan berlangsung selama lebih kurang 35 menit
dengan arus searah bertegangan 6 Volt, selanjutnya artikel-artikel dicuci lagi
dengan air dan kemudian direndam dalam larutan HNO2 untuk melepaskan zat
yang masih menempel pada artikel. Kemudian produk dicuci lagi dan diberi
warna dengan memasukan produk ke dalam larutan unizinc 784. Setelah
pemberian warna, produk dicuci lagi dengan air lalu kemudian dikeringkan
dengan menggunakan drier machine selama 10 15 menit sampai kering.
b. Proses Penyepuhan dengan menggunakan elektroda nikel
Proses penyepuhan dengan menggunakan elektroda nikel hampir sama
prosesnya dengan penyepuhan menggunakan zinc. Hanya saja bedanya adalah
pada pemberian warna dan bahan bahan yang menjadi elektroda dan larutan
elektrolitnya serta cairan pencucinya. Untuk penyepuhan nikel digunakan nikel
square sebagai elektrodanya dan H2SO4, HBr, NiSO4, NiCl2, MAP 2000 MU, dan
MAP 2000 Maintenance sebagai larutan elektrolitnya.
Pada penyepuhan nikel, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Pada anoda : Ni Ni2+ + 2e-
Pada katoda : Ni2+ + 2e- Ni
Blok diagram proses penyepuhan zinc dan nikel dapat dilihat seperti pada
Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Cuci dengan Udiprave
Cuci dengan Air
Rendam HCL
Cuci dengan Air
Electroplatting
Cuci dengan Air
Rendam dalam HNO2
Cuci dengan Air
Pewarnaan dengan Unizinc
Cuci dengan Air
Pengeringan
Artikel 8010-A dan 8013
Gambar 2.2.
Blok Diagram Penyepuhan dengan Bahan Zinc
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
Cuci dengan Udiprave
Cuci dengan Air
Rendam H2SO4
Cuci dengan Air
Electroplatting
Cuci dengan Air
Rendam dalam HCL
Cuci dengan Air
Pengeringan
Artikel 8010-A dan 8013
Gambar 2.3.
Blok Diagram Penyepuhan dengan Bahan Nikel
6. Pembentukan Per
Pengerjaan logam yang lain adalah pembuatan per yang dibuat dari bahan
baku berupa kawat waja dengan diameter 0,6 mm. Pembentukan per dilakukan
dengan bantuan mesin per yang berkerja secara otomatis. Kawat waja yang
panjang dimasukan ke dalam mesin per, kemudian mesin per akan membentuk
kawat menjadi seperti per yang kemudian dipotong dengan ukuran panjang sekitar
8 8,5 mm.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
7. Pemanggangan
Per yang telah selesai dibuat dengan menggunakan mesin per masih dalam
kondisi kaku dan tidak elastis. Untuk itu perper tersebut masih harus dipanggang
lagi untuk mendapatkan keelastisannya. Pemanggangan dilakukan dengan
menggunakan oven yang memiliki suhu maksimum 300oC selama lebih kurang 1
jam.
8. Pendinginan
Proses pendinginan dilakukan terhadap per yang telah mengalami proses
pemanggangan, dengan tujuan adalah untuk menciptakan per yang elastis, Hal ini
dilakukan dengan cara perper tersebut harus langsung dikejutkan dengan proses
pendinginan. Proses pendinginan ini dilakukan dengan menggunakan kipas angin
listrik yang dinyalakan dan diarahkan ke perper tersebut yang masih berada di
dalam oven.
B. Pengolahan Plastik
1. Thermosetting Moulding
Pengolahan plastik jenis termosetting moulding dikerjakan untuk
menghasilkan artikel 809 yaitu kutub saklar. Pencetakan dilakukan dengan
menggunakan mesin injection jenis termosetting. Bahan baku yang digunakan
adalah tepung urea berwarna putih. Tepung urea dimasukkan ke dalam mesin
injection dan kemudian mesin akan mencetak produk sesuai dengan bentuk mal
yang telah ditentukan. Pada mesin injection jenis termosetting, tepung urea yang
diinject pada mal, tidak dalam keadaan cair seutuhnya, melainkan dalam bentuk
kental, yang kemudian dipanaskan dalam suhu yang sangat tinggi di dalam
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
cetakan mal. Jika terjadi kerusakan atau cacat pada hasil cetakan, maka plastik ini
tidak dapat didaur ulang kembali. Untuk plastik termosetting, hasil cetakan masih
memiliki brambram sehingga hasil cetakan ini masih harus dibawa ke mesin
molen untuk membuang brambram yang terdapat pada artikel tersebut.
Artikel 809 sebelumnya tidak pernah dipakai dalam pembuatan saklar
timbul tipe 808 ini. Artikel yang dipakai sebelumnya adalah artikel 808C.
Pertimbangan pemakaian artikel 809 ini sebagai pengganti artikel 808C karena
didasari oleh pertimbangan estetika atau keindahan. Artikel 808C mempunyai
bentuk yang sama dengan artikel 809. Perbedaannya terletak pada bahan bakunya
dimana artikel 808C dibuat dari bahan termoplastik sedangkan artikel 809
terbuat dari bahan termosetting. Hasil pencetakan dengan menggunakan bahan
termoplastik untuk membuat tombol saklar kurang bagus bila dibandingkan
dengan menggunakan bahan termosetting.
2. Thermoplastic Moulding
Pengolahan plastik jenis termoplastic moulding dikerjakan untuk
menghasilkan artikel 808A dan 808-B. Proses pencetakan plastik berbahan
termoplastis sangat berbeda dengan pencetakan plastik termosetting. Bila bahan
termosetting langsung dicetak dan harus dalam keadaan panas, bahan termoplastis
akan dilelehkan terlebih dahulu di dalam barel, lalu kemudian diinject dan dicetak
dalam keadaan dingin. Mesin yang digunakan untuk mencetak plastik berbahan
termoplastik adalah mesin injection jenis termoplastis.
Bahan baku untuk termoplastic moulding adalah tepung abs (acrylonitrile
butadiene styrene) dan tepung titan (Titanium Dioxide Pigment). Kedua bahan ini
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
dicampur dengan perbandingan 50 : 3. Misalnya jika banyak tepung abs yang
digunakan 1 kg, maka tepung titan yang perlu ditambahkan cukup 60 gram saja.
Fungsi tepung titan ini hanya untuk memberikan warna krem pada hasil cetakan.
Selanjutnya campuran tepung abs dan tepung titan ini dimasukan ke dalam mesin
injection. Mesin injection akan melelehkan campuran tepung ini terlebih dahulu
baru kemudian dicetak. Jika terjadi kerusakan atau cacat pada hasil cetakan,
plastik tersebut masih dapat dihancurkan dan digunakan kembali sebagai bahan
baku.
3. Pembuangan Bram
Pembuangan bram hanya dilakukan pada hasil cetakan plastik termosetting
moulding. Hasil cetakan termosetting lebih keras dibandingkan dengan hasil
cetakan termopalstik, namun lebih rapuh. Sehingga pembuangan bram ini dapat
dilakukan dengan menggunakan mesin molen. Sistem kerja mesin molen ini
seperti mesin cuci yang hanya berputar dengan kecepatan tertentu, yang membuat
artikelartikel plastik terbantingbanting sehingga bramnya terlepas sendiri dari
cetakannya.
4. Penggilingan
Bram maupun produk yang cacat dari termoplastic moulding masih dapat
didaur ulang untuk digunakan kembali sebagai bahan baku pecetakan plastik
termoplastis. Bram dan produk yang cacat dihancurkan menjadi serpihan plastik
dengan menggunakan mesin penggiling.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
C. Perakitan
Setelah semua artikel selesai diproduksi, kegiatan selanjutnya adalah
merakitnya menjadi komponen saklar tipe 808 yang utuh. Pada saat perakitan,
juga dilakukan pemeriksaanpemeriksaan, yaitu pemeriksaan terhadap berfungsi
atau tidaknya saklar yang telah dirakit dan pemeriksaan ketepatan rakitan.
Pemeriksaan kedua merupakan pemeriksaan posisi tombol saklar. Bila posisinya
belum tepat, maka letak rakitan digeser dengan menggeser pen atau kawart
sehingga diperoleh diperoleh posisi yang paling sesuai.
D. Pengepakan
Setelah saklar selesai dirakit, langkah terakhir adalah mengemasnya.
Saklar dikemas ke dalam kotak kecil, dimana setiap kemasan dapat diisi saklar
sebanyak 24 unit. Lalu kemudian kemasan kemasan kecil ini dikemas ke dalam
kardus besar yang bermuatan 25 kemasan kecil.
2.4.2.2. Stop Kontak 702
A. Pengolahan Plastik
1. Compressor
2. Pembuangan Bram
Pembuangan bram hanya dilakukan untuk cetakan plastik termosetting
moulding. Pembuangan bram dilakukan pada artikel 702 D. Setelah pembuangan
bram kemudian dibawa ke bagian perakitan untuk dirakit bersama komponen
lainnya.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
B. Pengolahan logam
1. Pemotongan
Pada dasarnya Bahan baku plat besi koil dan plat aluminium koil yang
digunakan untuk setiap artikel yang berupa plat adalah sama dan mengalami
proses yang sama pada pengolahannya. Proses pengolahan lembaran gulung
menjadi plat pada sakalr 702 sama seperti pada saklar 808. yang membedakannya
adalah cetakan (mal) yang digunakan pada mesin. Pada stop kontak 702, plat ini
sebagai bahan pembuatan artikel 702 C dan artikel 702 D.
2. Pengepressan
Setelah plat besi koil dan aluminium koil dipotong, selanjutnya platplat
ini dibawa ke mesin pengepressan untuk dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan.
Untuk plat besi, dibentuk pada mesin auto power press 14 ton untuk membentuk
artikel 702 C. Sedangkan plat aluminium koil dipress dengan mesin auto power
press 1 ton untuk membentuk artikel 702 D.
3. Penekukan
Setelah dibentuk dengan mesin auto power press, artikel 702 C dan 702 D
masih harus melewati proses penekukan yang dilakukan secara manual dengan
bantuan handpress.
4. Rol ulir
Langkah berikutnya adalah membuat ulir pada artikel 702 C dan 702 D
sebagai tempat ikatan baut. Rol ulir dilakukan dengan menggunakan mesin tap
matic. Untuk 702 C rol ulir yang dikerjakan hanya 1 bagian sedangkan pada
artikel 702 D, dilakukan tiga kali rol ulir.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
5. Penyepuhan
Untuk mencegah perkaratan pada komponenkomponen yang berbahan
besi, maka dilakukan penyepuhan untuk semua artikel berbahan dasar besi. Proses
penyepuhan dilakukan dengan menggunakan prinsip electro platting. Produk yang
mengalami proses penyepuhan pun dibagi menjadi dua yaitu produk yang disepuh
dengan zinc atau galvanis dan produk yang disepuh dengan nikel. Artikel yang
disepuh dengan zinc adalah 702 C. Sementara yang disepuh dengan nikel adalah
artikel 702 D. Sebelum melakukan penyepuhan, produkproduk setengah dicuci
terlebih dahulu dengan larutan Udiprave pada suhu antara 701000C.
C. Perakitan
Setelah semua artikel dibuat, kegiatan selanjutnya adalah merakitnya
menjadi komponen saklar tipe 702 yang utuh.
D. Pengepakan
Setelah stop kontak selesai dirakit, langkah terakhir adalah mengemasnya.
Pengemasan pertama adalah dengan menyusun setiap 20 stop kontak dalam satu
kotak kecil. Kemudian pengemasan kedua adalah menyusun tiap 30 pack saklar
ke dalam kotak yang lebih besar.
2.4.2.3. Fitting Plafon 202
Proses yang dilakukan untuk menghasilkan fitting plafon 202 adalah
sebagai berikut :
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
A. Pengolahan Plastik
1. Compressor
Proses ini dilakukan untuk menghasilkan komponen 202-A dan 202-B.
2. Pembuangan Bram
Pembuangan bram hanya dilakukan untuk cetakan plastik termosetting
moulding. Pembuangan bram dilakukan pada artikel 202-A dan 202-B. Setelah
pembuangan bram kemudian dibawa ke bagian perakitan untuk dirakit bersama
komponen lainnya.
B. Pengolahan logam
1. Pemotongan
Bertujuan untuk membentuk plat-plat koil yang masih berukuran lebar
menjadi ukuran yang dapat dikerjakan pada mesin power press. Proses ini untuk
membentuk semua komponen yang berasal dari logam.
2. Pengepressan
Setelah dilakukan pemotongan, maka proses selanjutnya adalah proses
pressing dengan mesin power press.
3. Penekukan
Dilakukan dengan power press manual.
4. Pembuatan ulir
5. Penyepuhan
C. Perakitan
D. Pengepakan
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2.4.2.4. Steker karet 506
Proses yang dilakukan untuk menghasilkan steker 506 adalah sebagai
berikut :
A. Pengolahan Plastik
1. Compressor
Proses ini dilakukan untuk menghasilkan komponen 506-A dan 506-B.
2. Pembuangan Bram
Pembuangan bram hanya dilakukan untuk cetakan plastik termosetting
moulding. Pembuangan bram dilakukan pada artikel 506-A dan 506-B. Setelah
pembuangan bram kemudian dibawa ke bagian perakitan untuk dirakit bersama
komponen lainnya.
B. Pengolahan logam
1. Pemotongan
2. Pengisian lubang
3. Pembuatan ulir
C. Perakitan
D. Pengepakan
2.4.3. Mesin dan Peralatan
Dalam proses produksinya, PT. Voltama Vista Megah Electric Industry
menggunakan mesin-mesin dan juga peralatan-peralatan produksi yang sangat
berperan dalam menghasilkan produknya.
-
Yenny : Penataan Kembali Tata Letak Fasilitas Dengan Menggunakan Algoritma Craft Di PT.Voltama Vista Megah Electric Industry, 2007. USU Repository 2009
2.4.3.1. Mesin Produksi
Mesin-mesin yang digunakan dalam melakukan kegiatan produksi dapt
dilihat pada Tabel 2.4.
2.4.3.2. Peralatan (Equipment)
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
Hand Press, alat yang digunakan untuk membantu perakitan antara beberapa
artikel.
Keranjang plastik, alat yang digunakan untuk membantu perpindahan barang
pada saat penyepuhan.
Troli, alat yang digunakan untuk membantu pengangkutan barang.
Tongkat Besi, alat yang digunakan untuk membantu pelepasan hasil cetakan
plastik dari mal atau cetakan mesin injection thermosetting.
Obeng Angin, alat yang digunakan untuk membantu pemasangan baut pada
saat perakitan.