contoh rpp oksidasi

20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN MATERI REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia Yang dibina oleh : Ibu Oktavia Sulistina,S.Pd., M.Pd. Oleh : Sherly Fatin Roihanah Suhah 130331614725-OFF.C UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA APRIL 2015

Upload: sherly-fatin

Post on 07-Dec-2015

80 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Bidang Kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh RPP Oksidasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN MATERI

REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah

Strategi Belajar Mengajar Kimia

Yang dibina oleh :

Ibu Oktavia Sulistina,S.Pd., M.Pd.

Oleh :

Sherly Fatin Roihanah Suhah

130331614725-OFF.C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

APRIL 2015

Page 2: Contoh RPP Oksidasi

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat:

a. Memahami reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep yang erbeda, yaitu

penggabunan dan pelepasan oksigen, serah-terima elektron, dan perubahan

bilangan oksidasi

b. Melakukan percobaan sederhana untuk mengetahu reaksi oksidasi dan reduksi

dalam peristiwa sehari-hari, seperti perkaratan besi serta faktor yang

mempengaruhi perkaratan.

B. Pengetahuan Prasyarat

Pengetahuan prasyarat merupakan kemamuan awal yang harus dimiliki siswa

untuk menunjang pemahaman terhadap pengetahuan yang menuntut daya pikir

lebih tinggi. Dalam memahami konsep-konsep reaksi oksidasi dan reduksi

dibutuhkan pemahaman tentang ikatan kimia dan persamaan reaksi kimia. Reaksi

oksidasi dan reduksi merupakan suatu persamaan reaksi kimia, dimana reaksi kimia

merupakan pemutusan dan penggabungan ikatan kimia, untuk itulah pemahaman

mengenai ikatan kimia dan persamaan reaksi kimia dibutuhkan untuk menunjang

pemahaman konsep reaksi oksidasi dan reduksi.

Pehaman persamaan reaksi membuat pemahaman terjadinya reaksi reduksi dan

oksidasi lebih mudah dipahami. Persamaan reaksi menggambarkan zat-zat kimia

yang terlibat sebelum dan sesudah reaksi kimia baik secara kualitatif maupun

kuantitatif, pada raksi kimia terjadi pemutusan ikatan kimia sehingga zat-zat

pereaksi terpisah menjadi atom-atomnya, yang kemudian akan tersusun ulang

sebelum brgabung kembali membentuk ikatan kimia dalam zat-zat produknya.

Ikatan kimia dapat mempermudah pemahaman konsep reaksi oksidasi reduksi,

seperti pembentukan ikatan ionik melalui serah terima elektron dapat

mempermudah siswa dalam memahami konsep reaksi oksidasi dan reduksi

berdasarkan serah terima elektron, begitu juga pemahaman mengenai ikatan

kovalen dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep reaksi oksidasi dan

reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.

Pengetahuan lain yang perlu dipahami sebelum mempelajari reaksi oksidasi

dan reduksi. Pengatahuan ni untuk menjelaskan tentang bilangan oksidasi , yaitu

Page 3: Contoh RPP Oksidasi

muatan yang dimiliki oleh atom sempama elektron valensinya tertarik ke atom lain

yang berikatan dengannya, yang memiliki keelektronegatifan lebih besar, dengan

memahami kecenderungan bilangan oksidasi suatu atom akan lebih mudah

memahami reaksi oksidasi dan resuksi terutama pada konsep yang didasarkan

perubahan bilangan oksidasi.

C. Peta Konsep

D. Deskripsi Materi

1. Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi

1) Konsep I: Reaksi Oksidasi dan Reduksi berdasarkan Pengabungan dan

pelepasan Oksigen

Konsep reaksi oksidasi dan reduksi yang berdasar pada penggabungan dan

pelepasan oksigen hanya berlaku untuk reaksi yang melibatkan oksigen.

Konsep konsep ini didasarkan atas:

reaksi oksidasi yang melibatkan penggabungan oksigen dengan

unsur/senyawa dimana spesi yang menangkap oksigen pada reaksi

oksidasi disebut sebagai reduktor, dan

T

e

r

d

i

r

i

a

t

a

s

T

e

r

d

i

r

i

a

t

a

s

T

e

r

d

i

r

i

a

t

a

s

T

e

r

d

i

r

i

a

t

a

s

Page 4: Contoh RPP Oksidasi

reaksi reduksi yang melibatkan pelepasan oksigen dari senyawa, dimana

spesi yang melepas oksigen pada reaksi reduksi disebut sebagai

oksidator.

Contoh reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan

pelepasan oksigen.

Contoh reaksi oksidasi (reaksi penggabungan oksigen)

Contoh 1: Reaksi penggabungan oksigen dengan unsur

2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)

Mg menangkap oksigen artinya reaksi di atas merupakan reaksi

oksidasi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen. Mg disebut

sebagai reduktor karena merupakan spesi yang menangkap oksigen.

Contoh 2: Reaksi penggabungan oksigen dengan unsur dalam senyawa

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(i)

CH4 menangkap oksigen artinya reaksi di atas merupakan reaksi

oksidasi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen. CH4 disebut

sebagai reduktor karena merupakan spesi yang menangkap oksigen.

Contoh 3: Reaksi penggabungan oksigen dengan senyawa

2CO2(g) + O2(g) 2CO2(g)

CO2 menangkap oksigen artinya reaksi di atas merupakan reaksi

oksidasi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen. CO2 disebut

sebagai reduktor karena merupakan spesi yang menangkap oksigen.

Contoh reaksi reduksi (reaksi pelepasan oksigen)

Reaksi pelepasan oksigen dari senyawanya.

2CuO(s) 2Cu(s) + O2(g)

2PbO2(s) 2PbO(s) + O2(g)

CuO dan PbO2 melepas oksigen artinya reaksi di atas merupakan

reaksi reduksi berdasarkan konsep penggabungan dan pelepasan oksigen.

Cu dan PbO disebut sebagai oksidator karena merupakan spesi yang

melepas oksigen.

Page 5: Contoh RPP Oksidasi

Pada sebagian reaksi, reaksi oksidasi dan reduksi dapat terjadi secara

bersama-sama.

Contoh:

CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(l)

CuO melepas oksigen dan H2 menangkap oksigen, menunjukkan

bahwa reaksi oksidasi dan reduksi dapat terjadi secara bersamaan.CuO

adalah oksidator yang merupakan spesi pelepas okigen dan H2 adalah

reduktor yang merupakan spesi penarik oksigen.

2) Konsep II: Reaksi Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Pelepasan dan

Penerimaan Elektron

Konsep oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan

elektron merupakan pengembangan konsep reaksi oksidasi reduksi

berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen. Konsep ini berkembang

setelah adanya pemahaman mengenai ikatan ionik dimana pembentukan

ikatannya melibatkan serah-terima elektron.

Konsep ini menyatakan bahwa dalam satu reaksi ada spesi yang melepas

elektron dan ada spesi yang menerima elektron. Artinya reaksi oksidasi dan

reduksi selalu berjalan bersama-sama . Oleh karena berjalan bersama-sama,

reaksi oksidasi dan reduksi disebut juga reaksi redoks (reduksi oksidasi).

Reaksi redoks terdiri dari:

reaksi oksidasi yang berarti pelepasan eletron, bersamaan dengan

reaksi reduksi yang berarti penangkapan elektron.

Konsep reaksi oksidasi dan reduksi yang berdasar pada serah-terima

elektron tidak hanya terjadi pada reaksi yang melibatkan oksigen.

Contoh reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pelepasan dan penangkapan

elektron:

reaksi antara Na dan Cl2 membentuk NaCl

2Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)

atau Na(s) + Cl2(g) NaCl(s)

dalam reaksi ini na melepas 1 elektron dan kemudian diterima oleh Cl.

Reaksi antara Mg dengan O2 membentuk MgO

Page 6: Contoh RPP Oksidasi

2 Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)

atau Mg(s) + O2(g) MgO(s)

Dalam reaksi ini, Mg melepas 2 elektron yang kemudian diterima oleh O.

Zat yang mengalami oksidasi (melepas e-) sehingga menyebabkan zat

lain tereduksi (menerima e-) disebt reduktor. Sedangkan zat yang

mengalami reduksi (menerima e-) sehingga menyebabkan zat lain

teroksidasi (melepas e-) disebut oksidator.

Reduktor dan oksidator dapat lebih mudah dengan menuliskan

persamaan reaksi oksidasi reduksinya secara terpisah sbagai 2 setengah

reaksi, yakni oksidasi dan reduksi. Contoh:

Reaksi antara Na dan Cl2 membentuk NaCl

Oksidasi : Na(s) Na+(aq) + e

-

Reduksi : Cl2(g) + 2 e- Cl

-(aq) +

Sel : Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)

3) Konsep III : Konsep Reaksi Oksidasi dan reduksi Berdasarkan Perubahan

Bilangan Oksidasi

Konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan

oksidasi merupakan pengembangan reaksi redoks berdasarkan serah-terima

elektron. Konsep ini menjelaskan reaksi redoks tidak hanya terjadi pada

senyawa ion namun juga terjadi pada senyawa kovalen. Gagasan ini muncul

setelah dipahami bahwa ikatan kimia terbentuk karena adanya pergerakan

elektron baik ikatan pada senyawa ion maupun pada senyawa kovalen.

Pada senyawa ini, pergerakan elektron berupa serah-terima eletron,

sedangkan pada senyawa kovalen berupa pergerakan elektron menuju atom

dengan keelektronegatifan besar.

Pergerakan elektron pada reaksi yang melibatkan senyawa ion dan

senyawa kovalen ini dapat dijelaskan melalui contoh berikut.

2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)

Senyawa ion

Terbentuk karena serah terima elektron

Page 7: Contoh RPP Oksidasi

2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)

Senyawa kovalen

Tebentuk karena pergerakan elektron ke atom O yang memiliki

keelektronegatifan lebih tinggi.

Pergerakan elektron akan menyebabkan perbedaan muatan atom-atom pada

senyawanya (muatan penuh atau parsial). Untuk mengtahui atom mana yang

memiliki muatan positif dan atom mana yang memliki muatan negatif,

dirumuskan suatu sistem yang dapat berlaku umum, yakni bilangan oksidasi

(tingkat oksidasi). Konsep reaksi redoks pun diperluas berdasarkan bilangan

oksidasi sebagai berikut.

C(s) + O2(g) CO2(g)

Bilangan oksidasi C bertambah dari 0 ke +4, artinya C mengalami oksidasi

Bilangan oksidasi O berkurang dari 0 ke -2, artina O mengalami reduksi.

Ditinjau dari perubahan bilangan oksidasinya, terlihat bahwa bilangan

oksidasi C bertambah sedangkan bilangan oksidasi O berkurang.

zat yang bilangan oksidasinya bertambah dikatakan mengalami oksidasi.

Sedangkan zat yang bilangan oksidasinya berkurang dikatakan mengalami

reduksi.

Zat yang mengalami oksidasi (bilangan oksidasi bertambah) sehingga

menyebabkan zat lain tereduksi (bilangan oksidasi berkurang) disebut

reduktor. Sedangkan zat yang mengalami reduksi (bilangan oksidasi

berkurang) shingga menyebabkan suatu zat lain teroksidasi (bilangan

oksidasi bertambah) disebut oksidator. Pada contoh di atas, C adalah

reduktor karena mreduksi O2 (bilangan oksidasi O berkurang), dan O2

adalah oksidator karena mengoksidasi C (bilangan oksidasi C bertambah).

Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi menyatakan muatan yang dimiliki oleh atom dimiliki

oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang

berikatan dengannya yang memiliki keelektronegatifan lebih besar.

Secara umum, untuk dua atom yang berikatan (secara ionik maupun

kovalen):

Page 8: Contoh RPP Oksidasi

atom dengan unsur dengan keelektronegatifan yang lebih kecil akan

mempunyai bilangan oksidasi lebih positif.

Atom unsur dengan keelektronegatifan yang lebih besar akan

mempunyai bilangan oksidasi lebih negatif

Jika keelektronegatifan kedua atom tersebut sama, maka bilangan

oksidasinya adalah nol. Sementara itu, atom unsur bebas memiliki

bilangan oksidasi sama dengan nol.

Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi

a. Unsur-unsur bebas (Na, Cu, dan Ag), molekul dwi atom (H2, N2, dan

O2), molekul poli atom (S8 dan P4), dan molekul netral (H2O, HNO3,

dan KOH) memiliki bilangan oksidasi = 0

b. Bilangan oksidasi logam golongan I A (logam alkali: Li, Na, K, Rb,

dan Cs) dalam senyawa selalu +1

c. Bilangan oksidasi logam golongan II A (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr,

dan Ba) dalam senyawa selalu +2.

d. Bilangan ooksidasi ion dari suatu atom sama dengan muatan ionnya

e. Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa adalah +1, kecuali pada

senywa hidrida (NaH dan CaH2), bilangan oksidasi H= -1

f. Bilangan oksidasi atom O dalam senyawa adalah -2, kecuali pada

senyawa superoksida (H2O2), bilangan oksidasi O=-1. Sementara itu

bilangan oksidasi atom O dalam senyawa OF2 adalah +2

g. Jumlah total bilangan oksidasi (biloks) atom dalam senyawa adalah 0,

sedangkan jumlah total bilangan oksidasi atom dalam ion adalah sama

dengan muatan ion tersebut.

Secara umum konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan bilangn

oksidasi lebh luas dibandingkan dua konsep sebelumnya. Dengan kata lain,

konsep III dapat menjeaskan konsep II dan I; dan konsep II dapat

menjelaskan konsep I.

Page 9: Contoh RPP Oksidasi

E. Rasionalisasi Pemilihan Materi dan Strategi

1. Karakteristik Materi

Materi reaksi oksidasi dan reduksi ini bersifat konseptual, deskriptif, dan

aplikatif. Meskipun reaksi oksidasi dan reduksi dapat dilihat secara kasat mata,

seperti perkaratan pada besi namun untuk menjelaskan pross terjadinya reaksi

oksidasi dan reduksi perlu pengkajian secara mikroskopik, sehingga materi ini

juga bisa dikategorikan materi yang bersifat abstrak. Materi ini akan mudah

dipelajari jika pemahaman tentang konsep-konsep pengetahuan prasyarat dikusa

dengan baik oleh siswa. Kemampuan analogi siwa juga akan mendukung siswa

lebih mudah memahami materi ini.

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran yang Digunakan

Learning cycle adalah suatu strategi mengajar yang melibatkan siswa secara

langsung pada kegiatan penelitian (investigation) secara aktif. Dalam LC, siswa

mengembangkan pemahamannya terhadap suatu konse dengan kegiatan

mencoba (hand-on activities) sebelum diperkenalkan dengan kata-kata melalui

diskusi atau memperoleh informasi dari buku. Oleh karena itu,

LC dapat mengembangkan keterampilan proses siwa, memberikan

kesempatan kepada siswa melakukan prcobaan sains secara langsung, dan

membuat pembelajaran bermakna.

Pada pembelajaran ilmu kimia, hampir semua tipe LC tepat untuk

diterapkan disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Descriptive LC didesain

agar siswa dapat mengamati bagian kecil dari dunia a small part of the world),

menemukan suatu pola (keteraturan), memberi nama keteraturan tersebut, dan

menemukan pola lainnya. Tipe selanjutnya adalah Empirical-deductive LC

dimana siswa diajak untuk mendiskripsikan dan menjelaskan tentang suatu

fenomena, membuat siklus yang memungkinkan muncul konsep alternatif,

argumentai, self-regulated, dan mengembangkan keterampilan berfikir tingkat

tinggi. Tipe ketiga yaitu Hipothetical-deductive LC dimana siswa diajak

memikirkan dengan segera tentang konsep alternatif dalam pernyataan yang

eksplisit, membuat hipotesis untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis

menggunakan keterampilan berpikir tinggi,

Page 10: Contoh RPP Oksidasi

Pada implementasi LC dalam pembelajaran, ketiga tipe tersebut berkembang

menjadi fase-fase, dengan setiap fase memiliki tujuan yang berarti. Pada setiap

fase, siswa diharapkan memperoleh keterampilan-keterampilan proses sains dan

pengalaman belajar mandiri (self-regulated) sehinggan lebih

mampumengkonstruksi konsep-konsep yang sesuai serta mengembangkan

konsep tersebut pada alur pikir yang benar.

3. Kesesuaian Materi dengan Strategi yang Dipilih

Materi konsep reaksi oksidasi dan resuksi menggunakan LC sebagai strategi

karena materi ini merupakan materi yang konseptual dan aplikatif sehingga

membutuhkan pemahamn konsep yang utuh untuk memahami materi ini dengan

baik, selain itu materi reaksi oksidasi dan reduksi memiliki banyak keterkaitan

dengan materi yang lain yang tentunya akan fatal jika terjadi kesalahan

miskonsepsi pada materi ini.

Penggunaan LC sebagai instructional alternative dapat mengurangi

miskonsepsi siswa dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

yang dipelajari, penerapan LC juga dapat meningkatkan motivasi, kemampuan

menjelaskan (argumentasi), kualitas tanya jawab, dan interaksi, serta belajar

siswa.

LC memberikan kesempatan kepadasiwa untuk mencari informasi secara

mandiri maupun kelomok berdasarkan fakta tanpa instruksi atau pengarahan

secara langsung dari pengajar,seswa dapat mengonstruk pemahaman dan

mendiskripsikan suatu konsep berdasarkan fakta atau hubungan antar variabel

yang telah dimiliki. Siswa selanjutnya juga diberi kesempatan untuk melakukan

eksperimen sebagai pengujian konsep, sehingga pemahaman siswa meningkat

dan konsep yang dimiliki menjadi lebih mantap.

Setelah konsep dikuasai penggunaan LC sebagai strategi mengajar

meberikan siswa peluang untuk mengembangkan siklus lebih lanjut yaitu

pembelajaran ke konsep selanjutnya sehingga menjadikan siswa lebih antusias

karena pengalaman belajar yang diperoleh adalah konsep yang dikonstruk oleh

pikiran mereka sendiri.

4. Dampak Langsung

Page 11: Contoh RPP Oksidasi

Dampak langsung yang dari pembelajaran menggunakan LC sebagi strategi

mengajar adalah.

1) Siswa dapat memahami konsep-konsep reaksi oksidasi dan reduksi.

2) Siswa dapat menentukan zat teroksidasi dan tereduksi dalam persamaan

reaksi oksidasi dan resuksi.

3) Siswa dapat menentukan reduktor dan oksidator dalam persamaan reaksi

redoks.

4) Siswa dapat menyebutkan contoh reaksi resoks dalam kehidupan sehari-hari

5. Dampak pengiring yang diharapkan

Dampak pengiring yang diharapan dari penggunaan LC sebagai strategi

mengaajar adalah.

1) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang diketahui meningkatnya

motivasi, keaktifan, kualitas tanya jawab, dan interaksi antar siswa.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa yang diketahui dari prestasi siswa meliputi

nilai ujian dan test yang memenuhi.

3) Mengembangkan keterampian proses siswa sehingga siswa terlatih

menghadap dan menyelesaikan masalah sendiri dengan berdasarkan fakta

dan variabel yang ada.

Page 12: Contoh RPP Oksidasi

F. Sintaks Pembelajaran

G. Sumber Belajar

Buku : Buku Paket SMA Kelas X

LKS : LKS kimia sma kelas X

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama (2x45 menit)

Tujuan: memahami konsep reaksi oksidasi dan reduksi, serta melakukan

percobaan yang sesuai

Tahap Fase Kegiatan Belajar

Pembukaan - - Membuka pelajaran dengan salam

dan menanyakan keadaan siswa

- Menanyakan peristiwa yang

termasuk reaksi kimia

PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Guru memancing perhatian siswa dengan

pertanyaan

Siswa bekrja melakuan percobaan,

melakukan pengamatan, mengumpulkan

data, membuat kesimpulan percobaan

Pelajar memperkenalkan istilah baru yang

belum diketahui siswa.

Siswa menerapkan konsep-konsep yang telah

dipahami dan keterampilan yang telah

dimiliki pada situasi baru (tetapi similiar)

Guru melakukan penilaian berdasarkan

pengalaman belajar siswa dan mengajukan

pertanyaan terbuka

Page 13: Contoh RPP Oksidasi

Kegiatan inti Engagement - Guru melakukan demonstrasi: siswa

diminta mengamati reaksi Mg

dengan larutan asam klorida

- Meminta siswa mendiskusikan

dengan teman sebangkunya “apakah

reaksi Mg dengan HCl termasuk

reaksi oksidasi dan reduksi?”

- Meminta siswa mengumplkan bukti

dan memberi contoh reaksi lain.

Exploration - Meminta siswa mengumpulkan data

tentang reaksi Mg dan HCl

Eksplanation - Meminta siswa menjelaskan reaksi

yang terjadi antara Mg dengan

larutan HCl

- Memperkenalkan siswa tentang

reaksi oksidasi dan reduksi

- Meminta siswa membaca buku

tentang konsep reaksi oksidasi dan

reduksi dan menanyakan perihal

yang belum jelas

Extention/

Elaboration

- Meminta siswa mendiskusikan cara

menentukan reaksi redoks dan

memprsentasikan hasi diskusinya

Evaluation - Menyelesaikan LKS

Penutup - Mengajak siswa menyimpulkan

pelajaran pada hari ini

Page 14: Contoh RPP Oksidasi

- Menutup pelajaran

Pertemuan ke dua (1 x 45 menit)

Tujuan : mempresentasikan hasil percobaan dan pengamatan selama percobaan

Tahap Fase Kegiatan Belajar

Pembukaan - Membuka pelajaran dengan

salam dan menanyakan

keadaan siswa.

- Memberi pertanyaan kepada

siswa: “bagaimana hubungan

keelektronegatifan dengan

kemampuan membentuk ion

positif pada suatu logam?”

Kegiatan Inti Engagement - Meminta siswa

mendiskusikan “bagaimana

hubungan keelektronegatifan

dengan kemampuan

membentuk ion positif pada

suatu logam?”

Exploration - Meminta siswa

mengumpulkan data untuk

menjawab pertanyaan

Explaination - Meminta siswa merancang

desain praktikum untuk

menjawab pertanyaan

- Guru membimbing siswa

dalam merancang desain

Page 15: Contoh RPP Oksidasi

percobaan

Extention/Elaboration - Meminta siswa

mempresentasikan rancangan

percobaan, serta

penjelasannys

Evaluation - Mengajak siswa menelaah

setiap percobaan yang telah

dilakukan

- Guru menilai dari hasil LKS

Penutup - - Menutup pelajaran

I. Lampiran

Page 16: Contoh RPP Oksidasi

Lembar Kerja Siswa

Konsep-konsep Reaksi Oksidasi dan Reduksi

Konsep I: Reaksi Oksidasi dan Reduksi Berdsarkan Penggabungan dan Pelepasan

Oksigen

Reaksi Kimia Mengikat

Oksigen

Melepas

Oksigen

Jenis Reaksi Kimia Reduktor Oksidator

Reduksi Oksidasi

Fe + O2 Fe2O3

CuO + H2 Cu + H2O

CO + O2 CO2

Fe2O3 + CO Fe +

CO2

2Mg + O2 2Mg

2Al2O3 4Al + 3O2

Kesimpulan

Konsep II: Reaksi Oksidasi dan Reduksi Berdasrkan Pelepasan dan Penerimaan

Elektron

Reaksi Kimia Menangkap

Elektron

Melepas

Elektron

Jenis Reaksi Kimia Reduktor Oksidator

Reduksi Oksidasi

Ag+ + e

- Ag

Pb Pb2+

+ 2e-

Page 17: Contoh RPP Oksidasi

Ca Ca2+

+ 2e-

S + 2e- S

2-

O + 2e- O

2-

Fe Fe2+

+ 2 e-

Kesimpulan

Konsep III: Konsep Reaksi Oksidasi dan reduksi Berdasarkan Perubahan

Bilangan Oksidasi

Tentukan bilangan oksidasi tiap-tiap unsur, tunjukkan mana reduksi, oksidasi,

reduktor dan oksidatornya untuk reaksi-reaksi berikut ini:

a. Cu + Al 3 +

→ Cu 2 +

+ Al

b. H 2 S + H N O 3 → H 2 O + S + N O

c. 2 Mn O2 + 3 Bi O

3 + 12 H

+ 2 H Mn O4 + 3 Bi

3 + + 5 H2 O

d. As H3 + 8 Ag +

+ 11 O H As O 3

4 + 7 H2 O + 8 Ag

e. 8 Al + 3 N O

3 + 5 O H

+ 2 H2 O 8 Al O

2 + 3 N H3

f. 6 O H

+ 3 Cl 2 → Cl O

3

+ 5 Cl

+ 3 H 2 O

Page 18: Contoh RPP Oksidasi

Lembar Kerja Siswa

Konsep-konsep Reaksi Oksidasi dan Reduksi

A. Tujuan

Mengetahu reaksi redoks pada beberapa logam dengan larutan

B. Alat dan Bahan

a. Gelas kimia 250 ml

b. Logam seng

c. Logam tembaga

d. Larutan CuSO4 1 M

e. Larutan AgNO3 1 M

C. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Masukkan CuSO4 sebanyak 100 ml ke dalam gelas kimia 250 ml

3. Siapkan sepotong logam seng berukuran 4x2 cm yang telah diampelas

bersih. Kemudian masukkan ke dalam larutan CuSO4

4. Amati perubahan yang terjadi

5. Lakukan kembali percobaan seperti di atas dengan menggunakan logam

tembaga dan mengganti larutan CuSO4 1 M dengan larutan AgNO3

D. Data Pengamatan

Perubahan Sebelum bereaksi Sesudah bereaksi

Logam seng

Logam tembaga

Larutan CuSO4

Larutan AgNO3

E. Pertanyaan

Jelaskan perubahan dalam setiap spesi!

F. Kesimpulan

Page 19: Contoh RPP Oksidasi
Page 20: Contoh RPP Oksidasi

DAFTAR PUSTAKA

Dasna, I Wayan. Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Kajian Teoritis dan

Implementasinya dalam Pembelajaran Kimia.

Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2006. Kimia SMA dan MA Kelas X. Jakarta :

Penerbit Erlangga