contoh laporan psg tkj
DESCRIPTION
File ini berisi contoh Laporan PSG, yang dibuat untuk siswa-siswi SMK YADIKA Cirebon. Semoga bermanfat....TRANSCRIPT
LAPORAN
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)/ PKLSMK YADIKA CIREBON
DIPT. JIDECO INDONESIA
Disusun Oleh :
Nama : Ratu Duwi PutriNomor Induk : 1.070.029Kelas : X TKJ 1Jurusan : Teknik Komputer Jaringan
SMK YADIKA CIREBONJALAN KAPUK RAYA – KEDAWUNG CIREBON TELP. (0231) 232152, 481753, 487191
Email: [email protected] : www.smkyadikacirebon.itgo.com
2008/ 2009
LEMBAR PENGESAHAN 1
Laporan ini disetujui dan disahkan dari pihak PT. JIDECO INDONESIA pada:
Hari :
Tanggal :
Cirebon, Oktober 2008
Pembimbing Lapangan Pimpinan HRD
( Hamonangan ) ( Kristina )
Mengtahui :
Presiden Direktur
( Junichi Yoshida )
i
LEMBAR PENGESAHAN 2
Laporan ini disetujui untuk diuji dan disahkan dari pihak SMK YADIKA Cirebon Pada :
Hari :
Tanggal :
Cirebon, Oktober 2008
Pembimbing Materi Pembimbing Teknis
NIP. : NIP. :
Mengetahui :
Kepala Jurusan Kepala SMK YADIKA Cirebon
Teknik Komputer Jaringan
Eko Budi Santoso, S.Kom Drs. Lilik Supriyanto, MM.
ii
MOTTO
“Jalani hidup ini seperti air mengalir…..”
iii
PERSEMBAHAN
Dengan sepenuh hati laporan ini kupersembahkan kepada:
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadiarat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini sesuai dengan tenggat waktu yang telah diberikan oleh pihak
sekolah. Dari hasil yang telah dilakukan dan dicapai selama penyusun mengikuti proses
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT. JIDECO INDONESIA selama 3 bulan dari
tanggal 3 Juli sampai dengan 26 September 2008, penyusun banyak mendapatkan
pengetahuan yang lain di dalam dunia industri dan yang terutama sekali penyusun juga
banyak mendapatkan pengalaman berharga yang tak ternilai. Dan dengan bersumber dari
hal-hal tersebut, akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan laporan ini. Selain
itu, fungsi lain dari laporan ini juga menjadi pelengkap salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian Nasional pada tahun ajaran 2008/2009 di SMK YADIKA Cirebon.
Sebelum melanjutkan penyusunan, terlebih dahulu penyusun mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Mr. Junichi Yoshida, selaku President Director PT. JIDECO INDONESIA
2. Ibu Kristina, selaku pimpinan HRD-GA di perusahaan
3. Drs. Lilik Supriyanto, MM, selaku Kepala SMK YADIKA Cirebon
4. Bpk. Eko Budi Santoso, S.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Komputer
Jaringan SMK YADIKA Cirebon
5. Bpk. Hamonangan dan Ibu Nurfarisa, selaku pembimbing lapangan di
perusahaan
6. ……………….., Selaku pembimbing materi di sekolah
7. ……………….., selaku pembimbing teknis penulisan di sekolah
8. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang senantiasa
selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga penyusun dapat
melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai pada akhirnya.
Penyusun mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dengan dasar
itu penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga laporan ini berguna, khususnya untuk penyusun dan masyarakat pada
umumnya.
Cirebon, 27 September 2008
Penyusun
Ratu Duwi Putri
NIS. 10613232
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN 1…………………………………………….… I
LEMBAR PENGESAHAN 2……..…………………………………….…. ii
MOTTO.…………………………………………………………………… iii
PERSEMBAHAN………………………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………... v
DAFTAR ISI………………………………………………………………... vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. vii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... viii
DAFTAR GRAFIKS………………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN……………………………………...
A. Latar belakang masalah…………………………
B. Pembatasan masalah……………………………
C. Tujuan penulisan……………………………….
D. Metode penulisan……………………………….
E. Sistematika penulisan…………………………..
BAB II TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DI SMK YADIKA
CIREBON
A. Pengertian Teknik Komputer Jaringan………..
B. Bagian-bagian Teknik Komputer Jaringan……
C. ………………………………………………...
BAB III
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………
B. Saran…………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………..
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 1
GAMBAR 2
GAMBAR 3
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1
TABEL 2
TABEL 3
viii
DAFTAR GRAFIKS
Halaman
GRAFIKS 1
GRAFIKS 2
GRAFIKS 3
Ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Perlu kita sadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap
langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir
setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja lulusab SMK masih
menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan
karyawan rata-rata 3 (tiga) bulan. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan yang
dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri.
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/
industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim
peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktik
idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang
tidak memiliki sama sekali peralatan praktik, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya
dapat berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang
sebenarnya.
SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai
dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/ industri sudah
serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi SMK-SMK masih manual. Sehingga
pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang
memperhatikan kebutuhan didunia industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat
memanfaatkan secara maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat
menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari
kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang
professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-matadiukur oleh
penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan
penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di
sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus
dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.
Untukm kiat yang menjadi factor utama penentu kadar keahlian professional
seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional
berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang pilot diukur
dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang montir diukur dari jumlah tahun
kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat seorang “wekder” bias batal apabila
lebih dari satu tahun tidak lagi mrngerjakan mengelas.
Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan
peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses
dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena
itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang
diharapkan.
Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang
berdasarka kepada kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan kesepadanan)
Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan Pendidikan
Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang
dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional, PP
Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang
Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor
080/U/1992 tentang Seklah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor
080/U/1993 tentang kurikulum SMK.
1. Pengertian
Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan penddidkan keahlian
kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan sinkron programg
pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan yang relevan,
terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu.
Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada dua pihak yaitu lembaga
pendidikan dan lapangan kerja (industri/ perusahaan atau instansi tertentu)
yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian
kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan
bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap
penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan
peserta diklat, serta pemasarannya.
2. Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem Ganda pada SMK bertujuan untuk:
a. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
b. Memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja.
c. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan
kerja berkualitas.
d. memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
B. Pembatasan Masalah
Karena masalah pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda masih terlalu luas
ruang lingkupnya, maka penyusun membatasi masalah supaya pembahasan bias
terarah dan tidak melebar. Penyusun hanya menguraikan apa yang penyusun
kerjakan selama melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda di PT. JIDECO
INDONESIA, yakni mengenai……………………
C. Tujuan Penulisan
Setiap penyusunan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan
demikian juga penyusunan laporan ini, penyusun memiliki tujuan untuk :
1. Menjembatani kesenjangan pembelajaran yang diselenggarakan di SMK
YADIKA Cirebon dengan dunia industri/ usaha.
2. Meningkatkan keterampilan penyusun yang sesuai dengan kenyataan di
dunia industri/ usaha.
D. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, penyusunan laporan memerlukan
strategi. Dalam penyusunan laporan ini penyusun menggunakan strategi sebagai
berikut :
1. Pertama penyusun mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan
laporan, dengan menggunakan metode :
a. Pemagangan/ praktik langsung, yaitu penyusun melaksanakan
praktik kerja langsung di PT. JIDECO INDONESIA dengan
pengawasan karyawan bengkel.
b. Observasi, yakni penyusun melakukan pengamatan selama
melaksanakan PSG di PT. JIDECO INDONESIA yang ada
kaitannya dengan masalah yang penyusun bahas.
c. Wawancara yakni penyusun mengajukan pertanyaan kepada
karyawan perusahaan sesuai dengan keahlian yang relevan dengan
masalah yang penyusun bahas.
d. Studi Pustaka yaitu penyusun membaca buku yang ada kaitannya
dengan masalah yang penyusun bahas.
2. Data yang sudah terkumpul dikelompokan sesuai dengan bagian-bagian
masalah yang dibahas dari kartu data yang telah dibuat. Selanjutnya data
siap diolah menjadi bahan laporan siap saji, dengan menggunakan metode:
a. Sintetis, yakni penyusun menggabungkan data terkumpul dari berbagai
sumber.
b. Komperatif, yaitu penyusun membandingkan pembelajaran praktik di
SMK YADIKA Cirebon dengan kenyataan praktik di PT. JIDECO
INDONESIA.
3. Data yang sudah diolah telah siap disusun untuk menjadi laporan yang
baik dan benar ssuai dengan ketentuan yang berlaku; dengan
mengguanakan metode :
Deskripsi, yakni penyusun melukiskan menggambarkan uraian masalah
secara kronologis supaya mudah dipahami oleh pembaca.
E. Sitematika Penulisan
Supaya ada gambaran yang utuh mengenai keseluruhan isi laporan, maka
perlu dibuat sistematikanya sebagai berikut;
Untuk mengawali laporan penyusun tempatkan pendahuluan yang
menguraikan; latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Landasan teori penyusun tempatkan pada Bab 2 yakni Teknik Komputer
Jaringan di SMK YADIKA Cirebon yang meliputi; pengertian Teknik Komputer
Jaringan,
………………………………………………………………………………………
….
Inti laporan dapat dilihat pada Bab 3 yaitu…………………………..di PT,
JIDECO INDONESIA meliputi; selayang pandang perusahaan, Struktur
Organisasi Perusahaan, …………………………….., …………………………….
Laporan diakhiri dengan kesimpulan dan saran.
BAB II
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
DI SMK YADIKA CIREBON
A. Pengertian Teknik Komputer Jaringan
Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu.
Informasi bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna
jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data), mencetak pada printer yang
sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.
Ada beberapa pembagian dari jenis-jenis jaringan yaitu :
1. LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi didalam gedung
atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation
dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar
informasi.
2. MAN ( Metropolitan Area Network) merupakan versi LAN yang berukuran
lebih besar, biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga
sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN
mampu menunjang data dan suara bahkan dapat digunakan untuk aplikasi TV
kabel.
3. WAN ( Wide Area Network) jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas seringkali mencakup negara bahkan benua. Teknologi yang digunakan
hampir sama dengan LAN.
4. INTERNET (Interconnected Network) jangkauannya mencakup seluruh dunia
yang merupakan gabungan dari LAN,WAN, dan MAN yang ada.
Topologi jaringan secara fisik dapat dibagi lagi menjadi 4 secara umum :
1. Mesh
a. Keuntungan
1. Reliabilitsanya Baik
b. Kerugian
1. Jaringan sangat mahal
2. Tidak efesien dalam pengembangan
2. Bus
a. Keuntungan
1. Hemat Kabel
2. Layout Kabel Sederhana
3. Mudah dalam pengembangan
b. Kerugian
1. Deteksi dan Isolasi kesalahan sangat kecil
2. Kepadatan Trafik
3. Bila salah satu dari klien mengalami gangguan maka jaringan tidak bisa
berfungsi.
4. Diperlukan repeater untuk hubungan jarak jauh.
3. Ring
a. Keuntungan
1. Hemat Kabel
b. Kerugian
1. Peka terhadap kesalahan sama seperti Bus topologi
Gambar 3. Mesh Topologi
Gambar 4. Bus Topologi
Gambar 5. Ring Topologi
2. Pengembangan jaringan lebih kaku
4. Star
a. Keuntungan
1. Paling Fleksibel
2. Pemasangan dan perubahan yang terjadi pada salah
satu klien tidak mempengaruhi klien lain dan jaringan
3. Control terpusat
4. Mudah deteksi error
5. Kemudahan pengelolaan jaringan
b. Kerugian
1. Perlu penanganan khusus
2. Control terpusat menjadi elemen kritis yaitu HUB atau SWITCH
Begitulah secara umum dan konsep tentang Komunikasi Data dan Jaringan yang
perlu kita ketahui bersama. Sehingga kita dapat mengambil manfaat dari penggunaan
jaringan yang digunakan selama ini antara lain ; resources sharing, hemat biaya, dan
ketersediaan kebutuhan yang tinggi.
Gambar 6. Star Topologi