contoh laporan praktikum mekanika tanah(1).docx

Upload: aldion-afif

Post on 02-Jun-2018

294 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    1/37

    1

    BAB I

    PEMBORAN TANAH DAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH

    ASTM D145265

    1.1. Maksuda. Untuk mengetahui keadaan lapisan tanah dibawah yang akan menjadi pondasi

    b. Menetapkan kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli atau tidak aslic. Pengumpulan data atau informasi untuk menggambarkan profil tanahd. Pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut

    dilaboratorium

    1.2. Peralatan1. Bor tangan :

    a.Helical Auger (bor spiral) alat bor kecil dengan diameter minimum 1

    b. Post hole Auger (Iwan Tipe, tanpa casing)` c. Drive hand

    d. Stick apparatus

    2. Bor mesin :

    a. Helical Auger (Bor Spiral) alat bor, diameter 3-6

    b. Core barel diameter s/d 4

    c. Bucket Auger diameter s/d 48

    3. Casing (jika diperlukan), terdiri dari pipa baja dengan diameter yang lebih

    besar dari mata bor yang dipakai atau digunakan

    4. Perlengkapan:

    a. Label-label

    b. Formulir profil borc. Parafin

    d. Kantong sampel

    e. Dan lain-lain

    1.3. Persiapan Percobaan1. Titik yang akan dibor, ditentukan terlebih dahulu sedapat mungkin dekat dengan

    titik sondir yang telah dilakukan.

    2. Bersihkan boring sitedari rumput-rumput, akar-akar dan sebagainya.3. Drad-drad pada stang bor harus bersih dari kotoran.

    1.4.Prosedur percobaan

    1. Buat lubang dengan cara memutar mata bor sampai kedalaman yang diperlukan,mata bor dicabut, tanah dikeluarkan untuk dideskripsikan dan diklasifikasikan

    secara visual.

    2. Ulangi pemboran tadi sampai tercapai kedalaman maksimum yang dikehendaki.3. Casing dibutuhkan / dipergunakan pada tanah-tanah yang tidak stabil, dimana

    lubang bor tak dapat terbuka, atau jika pemboran dilakukan dibawah permukaan

    air.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    2/37

    2

    M.A.T

    (Cm)

    Kedalaman

    (Cm)

    Ticks

    (Cm)

    Profil Unit Deskripsi / Macam tanah

    17 Merah kecoklatan, berair, tidak

    berbau, jika digumpal lengket, dan

    kondisinya lempung.28 Lebih lengket dan warnanya semakin

    menua

    34 Lebih lengket dan warnanya semakin

    menua

    40 Lebih lengket dan warnanya semakin

    menua

    50 Pada kondisi yang semakin dalam

    tekstur tanahnya semakin lembut.

    Keterangan : Sampel tidak terganggu

    4. Jika dipergunakan casing maka casing harus dimasukan pada kedalaman tertentu,dengan tidak melebihi kedalaman sampel yang akan diambil.

    5. Ambil contoh tanah dengan menggunakan Shelby Tube (Tabung) dengan 6,85 cmdengan jalan ditekan atau ditumpuk.

    6. Tabung yang sudah terisi penuh dikeluarkan, pada kedua ujung tabung ini ditutupdengan paraffin, untuk menjaga kelembapan tidak berubah.

    7. Tabung kemudian diberi label, yang mencantumkan lokasi, nomor boring, kedalaman

    dan sebagainya.

    1.5. Laporan

    Data pengeboran diperoleh harus dicatat pada profil bor, antara lain :

    a. Tanggal mulai pemboran dan tanggal selesai pemboranb. Jenis-jenis tanah pada setiap kedalaman tertentuc. Diameter bor / core barell yang dipakai, metode pemboran, dan kemajuan lubang

    bor

    d. Permukaan air tanah.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    3/37

    3

    BAB II

    PEMERIKSAAN KADAR AIR TANAHAASHTO T-265-79 : ASTM D-2216-71

    1.1.Maksud :

    Maksud percobaan ini adalah memeriksa kadar air suatu contoh tanah. Kadar air adalah

    perbandingan antara berat air yang dikandung tanah dengan berat kering tanah, yang

    dinyatakan dalam persen.

    1.2.Peralatan :

    1. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105-110C.

    2. Timbangan yang mempunyai ketelitian sekurang-kurangnya :

    a.0,01 gram - untuk berat minimum 10 gram,

    b.0,10 gram - untuk berat minimum 100 gram,

    c.1,00 gram - untuk berat minimum 1000 gram,

    3. Desikator.

    4. Cawan timbang tertutup dari gelas atau logam tahan karat.

    1.3.Benda Uji :Jumlah bahan (benda uji) yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar air tergantung pada

    ukuran butir maximum dari contoh yang diperiksa dengan ketelitian sebagai berikut :

    Ukuran Butir Maximum Jumlah Benda Uji Ketelitian

    (3/4)

    Lewat saringan No.10

    Lewat saringan No.40

    1.000 gram

    100 gram

    10 gram

    1,00 gram

    0,10 gram

    0,01 gram

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    4/37

    4

    1.4.Prosedur Percobaan :

    1. Bersihkan dan keringkan cawan timbangan, kemudian timbang dan catat beratnya

    (W1).

    2. Masukkan contoh tanah (basah) kedalam cawan timbangan. Kemudian bersama

    tutupnya ditimbang (W2).

    3. Dalam keadaan terbuka, cawan bersama tanah dimasukkan dalam oven (105C -

    110C) selama 16 24 jam. Tutup cawan disertakan dan jangan sampai tertukar

    dengan cawan lain.

    4. Cawan dengan tanah kering diambil dari oven, didinginkan dalam distikator. Setelah

    dingin cawan ditutup.

    5. Cawan tertutup bersama tanah kering ditimbang (W3).

    1.5. Hitungan :

    Kadar air W (%) =keringtanahberat

    airberatx 100%

    W =W1-W3

    W3-W2x 100% (dua angka dibelakang koma) ................... (1.1)

    Catatan :

    1. a. Bila diragukan setelah 24 jam tanah mungkin belum kering, pengeringan tanah

    dilanjutkan beberapa jam dan pada penimbangan 2 kali yang berurutan beratnya

    harus tidak kurang lagi (maximum selisih 0,1 persen)

    b. Untuk tanah yang mudah terbakar seperti tanah yang mengandung bahan organik

    atau mengandung gips. Gunakan temperatur oven sekitar 60C - 80C. Waktu

    pengeringan akan lebih dari 24 jam dan digunakan cara seperti tersebut pada 1.a.

    2. Pemeriksaan kadar air tanah, selain dilakukan pada tanah asli juga merupakan

    pelengkap dari percobaan-percobaan lain seperti percobaan pemadatan, batas-batas

    atterbert, konsolidasi dan lain sebagainya.

    3. Pemeriksaan kadar air sebaiknya dilakukan secara double, yaitu digunakan dua

    benda uji dengan dua cawan, yang hasilnya harus hampir sama, yang kemudian

    harganya dirata-ratakan. Jika selisih harga kedua percobaan terlalu berbeda, harus

    diulang.

    4. Buat kesimpulan dari hasil pengujian.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    5/37

    5

    LABORATORIUM MEKANIKA TANAHJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    FAKULTAS TEKNIK UNPAR

    PEMERIKSAAN KADAR AIRASTM D 221671

    LOKASI

    NO. CONTOH

    KEDALAMAN

    TANGGAL TEST

    : Lab. Mektan Teknik sipil

    :

    :

    : 16 Oktober 2011

    DIKERJAKAN

    DIPERIKSA

    KETERANGAN

    PARAF

    : KELOMPOK VI

    :

    :

    :

    Nomor Cawan I II

    Berat cawan kosong (W1) (gr) 13,6

    Berat cawan + tanah basah (W2) (gr) 64,5

    Berat cawan + tanah kering (W3) (gr) 52,3

    Berat air (W4= W2W3) (gr) 12,2

    Berat tanah kering (W5= W3

    W1) (gr) 38,7

    Kadar air (W = W4/ W5x 100) (%) 31,52

    Kadar air rata-rata (%)

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    6/37

    6

    BAB III

    PEMERIKSAAN BERAT VOLUME

    3.1. Maksud :

    Pemeriksaanini adalah untuk mengetahui berat isi, isi pori, derajat kejenuhan

    suatu sampel tanah.

    3.2. Peralatan :1. Ring berat isi2. Jangka sorong3. Oven4. Desicator

    3.3. Prosedur percobaan :

    1. Bersihkan ring berat isi yang akan dipakai2. Ukur diameter dalam dan tingginya dengan menggunakan jangka sorong3. Timbangan ring tersebut dengan ketelitian 0,01 gram4. Masukkan sampel tanah kedalam ring langsung dari tabung contoh / contoh

    dengan menggunakan extruder5. Ratakan permukaan tanah dikedua ujung ring dengan pisau pemotong6. Bersihkan bagian luar ring kemudian timbang kembali7. Masukkan ring yang berisi sampel tanah tadi kedalam oven dengan suhu 110C

    selama 24 jam8. Masukkan kedalam desicator sampai dingin lalu timbang kembali9. Lakukan perhitungan sesuai dengan format yang tersedia

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    7/37

    7

    LABORATORIUM MEKANIKA TANAHJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    FAKULTAS TEKNIK UNPAR

    PEMERIKSAAN BERAT VOLUME, ANGKA PORI, DERAJAT KEJENUHAN

    ASTM D 2216

    17

    Client

    Project

    Site

    No. Bor/Depth

    : Lab. Mektan Teknik sipil

    :

    :

    :

    Laboran

    Dihitung

    Tanggal

    Keterangan

    Paraf

    : KELOMPOK VI

    :

    :

    :

    :

    1 Sampel ke I II Rata-rata

    2 Berat tanah basah gr 162,4 45.93 Volume air raksa yang dipindahkan oleh tanah gr - -4 Volume tanah basah Cc - -

    5 Berat volume tanah basah t gram/cc 58,875 172,5

    6 Kadar air % 2,758 34.53

    7 Berat volume tanah kering d gram/cc -

    8 Berat jenis Gs - -9 Angka pori e - -

    10 Derajat Kejenuhan Sr % -

    11 Porositas n % -

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    8/37

    8

    BAB IV

    PEMERIKSAAN BERAT JENIS (SPECIFIC GRAVITY)AASHTO T-100-82 ; ASTM D-854-72

    3.1. Tujuan :

    Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis tanah yang mempunyai butiran

    lewat saringan no.4 dengan piknometer. Berat jenis tanah adalah perbandingan antara

    berat butiran tanah dengan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.

    3.2. Peralatan :

    a. Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau botol ukur dengan kapasitas

    minimum 500 ml.

    b. Desikator.

    c. Oven yang suhunya dapat diatur konstan (110 + 5) C.

    d. Bak Perendam.

    e. Botol berisi air suling.

    f. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

    g. Pompa hampa udara (vacum, 11 PK) atau tungku listrik (hotplate).

    h. Termometer ukuran 0 - 50C dengan ketelitian 1C.

    i. Saringan No.4, No.10, No.40 dan penadahnya.

    3.3. Bahan :

    Benda uji harus disiapkan sebagai berikut :

    a. Saring bahan yang akan diperiksa dengan saringan no.4 dan penadahnya. Untuk

    pemeriksaan berat jenis yang akan dipakai sebagai pembantu untuk pemeriksaan

    analisa hidrometer, maka contoh harus dipilih yang melalui saringan no.10 atau

    no.40

    b. Keringkan benda uji pada temperatur 105 - 110C dan didinginkan dalam disikator.

    c. Pecahkan gumpalangumpalan tanah dengan digarus dalam mortar dengan pestel

    (penumbuk/penggerus) dengan kepala terbungkus karet/palu karet, sehingga butiran-

    butiran tidak rusak.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    9/37

    9

    3.4. Pelaksanaan Pemeriksaan :

    a. Cuci piknometer dengan air suling dan keringkan, timbang piknometer kosong dan

    tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram (W1).

    b. Masukkan benda uji (contoh tanah kering) ke dalam piknometer dan timbang

    bersama tutupnya (W2).

    c. Tambahkan air suling sehingga piknometer terisi duapertiga. Untuk bahan yang

    mengandung lempung, diamkan benda uji selama paling sedikit 24 jam.

    d. Didihkan isi piknometer dengan hati-hati selama minimum 10 menit, dan miringkan

    botol piknometer sekali-sekali, tambahkan air secukupnya untuk membantu

    mempercepat pengeluaran udara yang tersekap.

    e. Didalam hal menggunakan pompa vacum, tekanan udara didalam piknometer atau

    botol ukur tidak boleh dibawah 110 mm Hg. Kemudian isilah piknometer dengan air

    suling dan biarkan piknometer beserta isinya untuk mencapai suhu konstan didalam

    bejana air atau dalam kamar. Sebuah suhu konstan, air suling seperlunya sampai

    tanda batas atau sampai penuh tutuplah piknometer, keringkan bagian luarnya dan

    timbang (W3). Ukur suhu dari piknometer dengan ketelitian 1C.

    f. Bila isi piknometer belum diketahui maka tentukan isinya sebagai berikut,

    kosongkan piknometer dan bersihkan. Isi piknometer dengan air suling yang suhunya

    sama, dengan ketelitian 1C dan pasang tutupnya. Keringkan bagian luarnya,

    timbang dan dikoreksi terhadap suhu (W4).

    3.5. Perhitungan :

    1. Hitung berat jenis contoh dengan rumus dibawah ini :

    Gs =W2)-(W3-W1)-(W4

    -W2 W1 .................................................................................. (3.1)

    Dimana :

    W1 : berat piknometer (gram )

    W2 : berat piknometer dengan bahan kering (gram)

    W3 : berat piknometer , bahan dan air (gram)

    W4 : berat piknometer dan air (gram)

    Apabila hasil pemeriksaan berbeda lebih dari 0,3 pemeriksaan harus diulang.

    2. Ambil harga rata-rata dari kedua pemeriksaan tersebut.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    10/37

    10

    Catatan :

    a. Kalibrasi Piknometer :

    1. Piknometer dibersihkan, dikeringkan, ditimbang dan beratnya dicatat (W1).

    Piknometer diisi air suling dan dimasukkan dalam bejana air pada suhu 25C,

    sesudah piknometer mencapai suhu 25C tutupnya dipasang. Bagian luar

    piknometer dikeringkan dan piknometer beserta isinya ditimbang (W25).

    2. Dari nilai W25yang ditentukan pada suhu 25C susunlah tabel harga W4untuk

    suatu urutan suhu kira-kira antara 18C sampai 31C.

    Harga W4dihitung sebagai berikut :

    W4 = W25 x K

    Dimana :

    W4 : berat piknometer dan air yang telah dikoreksi.

    W25 : berat piknometer dan air pada suhu 25C.

    K : fator koreksi (daftar no.1)

    3. Faktor koreksi : K

    Suhu : T

    Daftar No.1

    T18 19 20 21 22 23 24

    K1.0016 1.0014 1.0012 1.00010 1.0001 1.0005 1.0003

    T25 26 27 28 29 30 31

    K1.0000 0.9997 0.9995 0.9992 0.9989 0.9986 0.9983

    b.1. Untuk benda uji kering.

    Benda uji kering oven sesudah ditumbuk dan diayak harus dimasukkan

    kedalam oven kembali sampai beratnya konstan.

    2. Benda uji tanpa pengeringan oven harus diketahui berat keringnya dengan

    perhitungan kadar air dan berat ini adalah sebagai (W2W1).

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    11/37

    11

    LABORATORIUM MEKANIKA TANAHJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    FAKULTAS TEKNIK UNPAR

    PEMERIKSAAN BERAT JENIS

    ASTM D 854

    58

    LOKASI

    No. CONTOH

    KEDALAMAN

    TANGGAL TEST

    : Lab. Mektan Teknik Sipil

    :

    :

    : 08-12-2010

    DIKERJAKAN

    DIPERIKSA

    KETERANGAN

    PARAF

    : KELOMPOK VI

    :

    :

    Catatan : tanah asli / kering oven

    Nomor Piknometer I II

    Berat Piknometer Kosong (W1) gr

    Berat Piknometer + Tanah Kering (W2) gr

    Berat Piknometer + Tanah + Air (W3) gr

    Berat Piknometer + Air pada TC (W4) gr

    Suhu C

    A = Berat tanah (Wt = W2W1) - -

    B = (W3W4) - -

    C = (A B) - -

    Berat Jenis Tanah (Gs = A : C) - -

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    12/37

    12

    BAB V

    PEMERIKSAAN BATAS-BATAS ATTERBERG

    4.1 PEMERIKSAAN BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)PB 09-76 ; AASHTO T-89-74 ; ASTM D-423-66 ; SK SNI M-071989-F

    4.1.1 Tujuan :

    Pemeriksaan ini adalah untuk menentukan batas cair tanah. Batas cair sesuatu tanah

    adalah kadar air tanah tersebut pada keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan

    plastis. Tanah dalam keadaan pada batas cair apabila diperiksa dengan alat

    Casagrande, kedua bagian tanah dalam mangkok yang terpisah oleh alur lebar 2 mm(seperti yang akan diuraikan dibawah), menutup sepanjang 12,7 mm oleh 25 kali

    pukulan.

    4.1.2 Peralatan :

    1. Alat batas cair standard (atterberg).

    2. Alat pembuat alur (grooving tool) ASTM

    3. Alat pembuat alur (grooving tool) Cassagrande

    4. Cawan porselin (mortal)

    5. Pestel (penumbuk/penggerus) berkepala karet atau dibungkus karet

    6. Spatula/spatel

    7. Galas ukur 200 ml

    8. Thin box/cawan

    9. Saringan no.40

    10. Air distilasi dalam botol (wast bottle)

    11. Alat-alat pemeriksaan kadar air (lihat percobaan no.01)

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    13/37

    13

    4.1.3 Prosedur Percobaan :

    A. Persiapan Benda Uji

    a. Contoh tanah yang perlu disediakan untuk pemeriksaan ini sebanyak + 100

    gram. Contoh tanah ini harus bebas atau telah dibebaskan dari butir-butir yang

    lebih besar atau hampir semua butirannya lebih halus dari 0,425 mm (no..40)

    b. Untuk contoh tanah yang memang tidak mengadung butir-butir kasar lebih

    besar dari 0,425 mm dapat langsung diperiksa batas cairnya tanpa persiapan

    terlebih dahulu.

    c. Apabila contoh tanah mengandung butir-butir kasar, mula-mula keringkan

    dalam suhu udara (atau dengan alat pengering dengan suhu kurang dari 60C)

    secukupnya saja, sampai dapat disaring dengan saringan.

    d. Pecahkan gumpalan-gumpalan tanah dengan digerus dalam mortar dengan

    pestel (penumbuk/penggerus) dengan kepala terbungkus karet, sehingga

    butiran-butiran tidak rusak. Kemudian saring dengan saringan no.40. bagian

    yang tertahan saringan no.40 disingkirkan dan bagian yang lolos saringan

    digunakan sebagai benda uji.

    B. Pelaksanaan Pemeriksaan

    a. Pemeriksa alat Casagrande yang akan digunakan, bahwa alat keadaan dan

    dapat bekerja dengan baik, baut-baut tidak longgar, sumbu mangkok tidak

    terlalu aus pada bagian alurnya. Juga periksa alat pembalurnya mempunyai

    ukuran-ukuran yang benar.

    b. Periksa apabila peganga diputar, mangkok akan terangkat setinggi 1cm.

    Gunakan alat pembalur (alat pembuat alur) sebagai pegukur. Bila tidak benar

    perbaiki setelannya.

    c. Taruhlah contoh tanah (sebanyak + 100 gram) dalam mangkok porselin,

    campur rata dengan air destilasi sebanyak kira-kira 15 cc-20 cc. Aduk, tekan-

    tekan dan tusuk-tusuk dengan spatel. Bila perlu tambah air secara bertahap,

    tambah sekitar 1 cc 3 cc, aduk, tekan dan tusuk-tusuk dan tambah air lagi,

    dan seterusnya sehingga diperoleh DUKn yang benar-benar merata.

    d. Apabila adukan ini telah merata, dan kebasahannya telah menghasilkan sekitar

    3040 pukulan pada percobaan awal, taruhlah sebagian adukan tanah tersebut

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    14/37

    14

    dalam mangkok casagrande. Gunakan spatel/spatula, sebar dan tekan dengan

    baik, sehingga tidak terperangkap gelembung udara dalam tanah. Ratakan

    permukaan tanah dan buat mendatar dengan ujung terdepan tepat pada ujung

    tanah terbawah mangkok. Dengan demikian tebal tanah sebagian tedalam akan

    terdapat 1 cm. Jika ada kelebihan, kembalikan kelebihan tersebut kemangkok

    porselin.

    e. Dengan alat pembarut, buatlah alur lurus pada garis tengah mangkok searah

    dengan sumbu alat, sehinngga tanah terpisah menjadi dua bagian secara

    simetris. Bentuk alur harus baik dan tajam dengan ukuran sesuai dengan alat

    pembarut. Untuk menghindari terjadinya alur yang tidak baik atau gesernya

    tanah dalam mangkok, barutlah gerakan maju dan mundur beberapa kali

    dengan setiap kali sedikit lebih dalam.

    f. 1. Segera gerakan pemutar, sehingga mangkok terangkat dan jatuh pada

    alasnya dengan kecepatannya 2 putaran perdetik, sampai kedua tanah

    bertemu sepanjang kira-kira 12,7 mm. Catatlah jumlah pukulan yang

    diperlukan tersebut.

    2. Pada percobaan tersebut, jumlah pukulan yang diperlukan harus antara 30

    dan 40 kali. Bila ternyata lebih dari 40 kali, berarti tanah kurang basah dan

    kembalikan tanah dari mangkok casagrande ke cawa porselin,tambahkan

    sedikit demi sedikit air dan aduklah seperti tadi sampai merata.

    3. Cucilah mangkok Casagrande dengan air, kemudian keringkan dengan

    kain/kapas kering, kemudian ulang pekerjaan seperti tersebut diatas.

    g. Ambillah segera dari mangkok sebagian tanah dengan spatel secara melintang

    tegak lurus alur termasuk bagian tanah yang saling bertemu. Periksalah kadar

    air tanah tersebut lihat percobaan no.01)

    h. Ambillah sisa tanah yang masih ada, dalam mangkok dan kembalikan ke

    cawan porselin, tambah lagi dengan air secara merata. Cuci dan keringkan

    mangkok.

    i. Ulangi pekerjaan pada nomor-nomor 2, 3, 4a, 5 dan 6 sehingga diperoleh 3

    atau 4 data sehubungan antara kadar air jumlah pukulan diantara 10-20,20-30

    dan 30-40 pukulan dengan masing-masing selisihnya hampir sama. Percobaan

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    15/37

    15

    ini harus dilaksanakan dari keadaan tanah yang kurang cair kemudian makin

    cair (kadang air terendah kemudian berurutan menuju yang lebih tinggi).

    j. Perhitungan :

    Setiap data hubungan antara kadar air tanah dan jumlah pukulan merupakan

    satu titik dalam grafik, dengan pukulan sebagai absis (dengan skala log) dan

    kadar air sebagai ordinat (dalam persen dengan skala biasa). Tarik garis lurus

    melalui titik-titik tersebut. Jika ternyata titik-titik yang diperoleh tidak terletak

    pada garis lurus, maka buatlah garis lurus melalui titik berat titik-titik tersebut.

    Batas cair tanah adalah kadar air yang diperoleh pada perpotongan garis

    penghubung tersebut dengan garis vertikal 25 pukulan. Batas cair dilaporkan

    sebagai bilangan bulat yang terdekat. Catatlah pada formulir laboratorium,

    benda uji yang diperiksa dalam keadaan asli atau kering udara, kering oven,

    disaring atau tidak.

    4.2 PEMERIKSAAN BATAS PLASTIS (PLASTIS LIMIT)PB 0110-76 , AASHTO T-90-74 ; SK SNI M-06-1989-F

    4.2.1 Tujuan :

    Pemeriksaan ini adalah untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan plastis.Batas plastis adalah kadar air minimum dimana suatu tanah masih dalam keadaan

    plastis.

    4.2.2 Peralatan dan Bahan :

    a. Peralatan

    1. Plat kaca 45x 45 x 0,9 cm

    2. Spatula

    3. Batang pembanding dengan diameter 3 mm panjang 10 cm.

    4. Cawan porselin

    5. Cawan untuk menentukan kadar air 2 buah

    6. Gelas ukur 200 ml

    7. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

    8. Oven yang suhunya dapat diatur konstan (110 + 5) C.

    9. Air distalasi dalam botol cuci (wash bottle)

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    16/37

    16

    b. Bahan

    1. Air suling

    2. Contoh tanah pada kadar air asli + 20 gram

    4.2.3 Prosedur Pelaksanaan :

    a. Letakkan benda uji diatas plat kaca/cawan porselin, kemudian diaduk sehingga

    kadar airnya merata.

    b. Setelah kadar airnya merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu seberat 8

    gram, kemudian tanah tersebut digeleng-geleng diatas plat kaca. Penggelengan

    dilakukan dengan telapak tangan, dengan kecepatan 8090 gelengan per menit.

    c. Gelengan dilakukan terus sampai benda uji membentuk batang dengan diameter 3

    mm. Jika pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda mancapai 3 mm

    sudah retak, maka benda uji disatukan kembali, ditambah air sedikit dan diaduk

    sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola-bola tersebut dapat mencapai lebih

    dari 3 mm tanpa menunjukkan retak-retak, maka contoh perlu dibiarkan beberapa

    saat diudara, agar kadar airnya berkurang sedikit.

    d. Pengadukan dan penggelengan tersebut terus dilakukan sampai retakan-retakan itu

    terjadi tepat pada saat penggelengan benda uji mencapai 3 mm.

    e. Pemeriksaan kadar air tanah pada (4) dilakukan ganda, benda uji untuk pemeriksaan

    kadar air.

    4.2.4 Perhitungan :

    a. Tentukan kadar air rata-rata sebagai harga batas plastis.

    b. Hasil dilaporkan sebagai bilangan bulat dalam persen.

    c. Catatlah pada formulir benda uji yang diperiksa dalam keadaan asli atau kering

    udara disaring atau tidak.

    Catatan :

    1. Alat-alat yang dipakai harus dalam keadaan bersih dan kering.

    2. Untuk lebih cepatnya pemeriksaan, maka pengadukan benda uji untuk pemeriksaan batas

    cair dan batas plastis dapat dilakukan sekaligus, setelah pengadukan merata, pisahkan 20

    gram benda uji untuk pemeriksaan batas plastis.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    17/37

    17

    3. Indeks Plastis (PI) adalah selisih batas cair dan batas plastis (Indeks Plastis = Liquid Limit

    Plastis Limit).

    4. Tentukan klasifikasi tanah dari hasil pengujian ini, dan buatkan kesimpulan.

    4.3 PEMERIKSAAN BATAS SUSUT (SHRINKAGE LIMIT)AASHTO T-92-68

    4.3.1 Tujuan :

    a. Peralatan

    1. Prong Plate

    2. Monel dish

    3. Cristalizing dish4. Cawan petry

    5. Mercury

    6. Porselin dish

    7.Neraca ketelitian 0,01 gram

    8. Oven yang suhunya dapat diatur konstan (110 + 5) C

    b. Bahan

    1. Air suling2. Contoh tanah

    4.3.3 Prosedur Pelaksanaan :

    a. Siapkan tanah yang lolos saringan no.40 sekitar 30 gram.

    b. Letakkan tanah tersebut dalam porselin dish, tambahkan air suling secukupnya

    untuk mengisi seluruh pori-pori dalam tanah. Banyaknya air yang dibutuhkan agar

    tanah mudah diaduk kira-kira sedikit lebih tinggi daripada kadar air batas cair.

    c. Oleskan sedikit vaseline/grease pada monel dish untuk mencegah lekatan tanah.

    d. Isi 1/3 bagian monel dish dengan pasta tanah yang telah dipersiapkan lalu pinggir

    monel dish diketuk-ketuk ringan sehingga pasta tanah mengalir kesamping dan

    memadat. Lakukan hal sama untuk lapisan berikutnya sehingga pasta tanah mengisi

    monel dish sampai penuh dan padat dan tidak ada gelembung-gelembung udara

    yang terperangkap.

    e. Tanah yang berlebihan dipotong dengan pisau pemotong.

    f. Bersihkan luar monel dish kemudian di timbang (A)

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    18/37

    18

    g. Diamkan monel dish yang berisi tanah tersebut diudara terbuka sehingga terjadi

    penguapan lalu masukkan kedalam oven selama 24 jam pada 110C

    h. Setelah kering masukkan kedalam decicator agar cepat dingin kemudian ditimbang

    (B).

    i. Timbang monel dish kosong yang telah dibersihkan (C).

    4.3.4 Perhitungan :

    a. Ukur volume monel dish :

    - Isi monel dish dengan air raksa sampai meluap kemudian tekan plat kaca

    diatasnya dengan kuat sehingga kelebihan air raksa akan keluar.

    - Timbang monel dish berikut air raksa (D)

    Volume =raksaairBJ

    raksaairBerat............................................................................ (4.1)

    dimana :

    Berat air raksa = DC gram

    BJ air raksa = 13,6 gr/cm3

    b. Ukur volume tanah kering :

    - Tempat cristalizing dish pada cawan petry besar.

    - Isi cristalizing dish dengan air raksa sampai meluap.

    - Letakkan prong plate diatas cristalizing dish lalu ditekan sehingga kelebihan air

    raksa akan keluar dan ditampung dalam cawan petry besar.

    - Angkat cristalizing dish dari dalam cawan petry besar kemudian air raksa dalam

    cawan petry tersebut dipindahkan kedalam botol penyimpanan.

    - Bersihkan cawan petry dari air raksa yang tersisa lalu ditimbang.

    - Letakkan kembali cristalizing dish kedalam cawan petry kemudian sample tanah

    yang sudah kering diletakkan diatas.

    - Tekan sample tanah tersebut dengan menggunakan prong plate sampai

    tenggelam. Jangan sampai ada udara yang tersekap dibawah prong plate.

    - Timbang cawan petry yang berisi tumpahan air raksa tersebut.

    - Hitung volume air raksa yang tumpah. Volume ini sama dengan volume tanah

    kering.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    19/37

    19

    Catatan :

    1. Untuk mendapatkan hasil yang efektif, lakukan percobaan ini minimal sebanyak 2 kali

    2. Pada waktu menekan sample dengan prong plate, air raksa kelebihan harus keluar semua.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    20/37

    20

    LABORATORIUM MEKANIKA TANAHJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    FAKULTAS TEKNIK UNPAR

    PEMERIKSAAN BATAS-BATAS ATTERBERGASTM D-423-66 ; ASTM D-424-74 ; AASHTO T-89-74 ; SK SNI M-07-1987-F

    LOKASI

    No. CONTOH

    KEDALAMAN

    :

    :

    :

    DIKERJAKAN :

    DIPERIKSA :

    TANGGAL :

    : KELOMPOK VI

    :

    :

    BATAS CAIR (LL) BATAS PLASTIS (PL)

    Banyak Pukulan 14 27 37 I II

    Berat Cawan gr

    Berat Cawan + Tanah Basah gr

    Berat Cawan + Tanah Kering gr

    Berat Air gr - - - - - -

    Berat Tanah Kering gr - - - - - -

    Kadar Air %

    Grafik Batas Cair

    15

    KadarAir(%)

    Banyaknya Pukulan

    BATAS SUSUT (SL)

    No. CETAKAN I IIBERAT CETAKAN 15,93 10,1

    B. CETAKAN + T. BASAH 44,11 35,5

    B. CETAKAN + T. KERING 32 24,55

    BERAT TANAH BASAH 28,18 25,4

    BERAT AIR 47,5 140,94

    BERAT TANAH KERING (Wo) 16,07 14,45ISI TANAH BASAH (V) 16,677 14,677

    ISI TANAH KERING (Vo) 160,17 158,39KADAR AIR (w)

    SL = w -Wo

    Vo-Vx 100 %

    LL PL PI = LL PL SL Catatan

    2010 25 30 35 40 100

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    21/37

    17

    BAB VI

    PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)AASHTO T-27-74 ; ASTM C-136-46

    5.1. Tujuan :

    Pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui ukuran butir dan susunan butir (gradasi).

    Tanah yang tertahan saringan No.200.

    5.2. Peralatan Dan Bahan :

    a. Peralatan

    1. Mesin pengguncang saringan (sieve analisis).

    2. Saringan (Sieve).

    3. Timbangan ketelitian.

    4. Talam.

    b. Bahan

    Contoh tanah

    5.3. Prosedur Pelaksanaan :

    1. Cara kering (A) :

    a. Keringkan benda uji dalam oven, buyarkan bagian tanah yang menggumpal

    kemudian ditimbang.

    b. Bersihkan masing-masing saringan dan pan yang akan digunakan, kemudian

    timbang masin-masing saringan tersebut dan susun sesuai standard yang dipakai.

    c. Letakkan susunan saringan tersebut diatas alat pengguncang.

    d. Masukkan benda uji kedalam susunan saringan kemudian tutup.

    e. Kencangkan penjepit susunan saringan.

    f. Hidupkan motor penggerak alat pengguncang selama + 15 menit.g. Setelah dilakukan pengguncang selama + 15 menit, mesin pengguncang

    dimatikan. Biarkan selama 5 menit untuk memberi kesempatan debu-debu agar

    mengendap.

    h. Timbang masing-masing saringan beserta benda uji yang tertahan didalamnya,

    demikian pula dengan pan.

    2. Cara Basah :

    a. Contoh tanah dari lapangan dikeringkan (dijemur) atau alat pemanas lain dengan

    suhu tidak lebih dari 60C, gumpalan-gumpalan tanah ditumbuk dengan palu

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    22/37

    22

    karet sehingga butiran-butirannya lepas. Sample agar mewakili dapat dilakukan

    cara perempat atau dengan alat pemisah (sample spliter).

    b. Ambil contoh secukupnya, lalu timbang + 500 gram.

    c. Bersihkan masing-masing saringan dan pan yang akan digunakan, kemudian

    timbang masing-masing saringan dan susun sesuai standard yang dipakai.

    d. Letakkan susunan saringan tesebut pada alat pengguncang masukkan benda uji,

    hidupkan motor penggerak + 15 menit dan diamkan selama 5 menit agar

    mengendap.

    e. Pisahkan contoh tersebut menjadi 2 bagian :

    Saringan diatas No.200

    Saringan No.200 dan pan

    f. Timbang masing-masing saringan di atas No.200 berikut contoh yang tertahan.

    g. Ambil saringan No.200 berikut contoh yang tertahan, tumpahkan pada pan,

    rendam dan biarkan 24 jam, sehingga butirannya basah dan terpisah.

    h. Setelah perendaman, letakkan saringan No.200 di atas pan yang telah diketahui

    beratnya, tumpahkan koloidal perendaman kedalam saringan, bilas dengan air

    secukupnya, siram dengan botol semprot sambil diaduk dengan jari tangan.

    i. Pekerjaan tersebut diulangi sampai contoh yang direndam tercuci seluruhnya.

    j. Ambil saringan dan contoh yang tertahan No.200, letakkan secara terbalik di atas

    pan yang telah diketahui beratnya, bilas dengan air terutama pada celah-celah

    screen dengan teliti.

    k. Masukkan pan kedalam oven berikut contoh yang lolos No.200 dan hitung hasil

    seluruhnya.

    Catatan :

    1. Setelah selesai dipakai, segera dibersihkan saringan tersebut dengan menggunakan sikat

    yang halus dan ditiup dengan kompresor.

    2. Lumasi bagian-bagian yang bergerak secara berkala.

    3. Kencangkan semua baut yang kendur. Apabila goncangan terlalu keras dan berisik, putar

    sedikit tiang gantungan agar posisinya segaris dengan sentrik. Atur ruang kosong antara

    sentrik dan coakan alas pengguncang agar tidak terlalu rapat lalu oleskan pelumas

    secukupnya.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    23/37

    23

    JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK UNPAR

    PEMERIKSAAN ANALISA SARINGANASTM D 422-63

    KLIEN

    PEKERJAAN

    LOKASI

    No. CONTOH

    KEDALAMAN

    :

    :

    : Lab. Mektan Teknik Sipil

    :

    :

    DIKERJAKAN

    DIPERIKSA

    TANGGAL TEST

    KETERANGAN

    PARAF

    : KELOMPOK VI

    :

    : 00-07-2010

    :

    :

    Berat Tanah Kering ( 100 gram )

    No. Saringan Uk. Saringan(ml)

    B. Tertahan(gr)

    B. Tertahan(gr)

    PersentaseB. Tertahan % Lolos %

    3

    2

    1,5

    1

    3/4

    1/2

    3/8

    1/4

    No. 4 362No. 8 471,8

    No. 10 343,6

    No. 12

    No. 16 329 ,1

    No. 20

    No. 30 296,3

    No. 40 421

    No. 50

    No. 60 293

    No. 100 290,55No. 200 403

    Pan 413,1

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    24/37

    24

    BAB VII

    ANALISA HIDROMETERAASHTO T-87-70 ; ASTM D-422-63

    6.1. Tujuan :

    Untuk menentukan pembagian ukuran butiran dari tanah yang lewat saringan No. 200.

    6.2. Peralatan dan Bahan :

    a. Peralatan

    1. Hidrometer dengan skala-skala konsentrasi (5-60 gram/liter) atau untuk

    pembacaan berat jenis campuran (0,9951,038).

    2. Tabung-tabung gelas ukuran kapasitas 1.000 ml, 6,5 cm.

    3. Thermometer 050C, ketelitian 0,1C.

    4. Pengaduk mekanis dan mangkuk dispersi.

    5. Saringan No.10; No. 20; No. 40; No. 80; No. 100; dan No. 200.

    6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

    7. Oven dengan pengatur suhu sampai 110C.

    8. Tabung-tabung gelas dengan ukuran 50 ml dan 100 ml.

    9. Batang pengaduk dari gelas.

    10. Stop watch

    b. Bahan

    Contoh tanah yang lewat saringan No.10

    6.3. Prosedur Pelaksanaan :

    a. Rendam 50 gram contoh tanah yang lolos saringan No.10 dengan bahan Dispersi

    Waterglass. Aduk sampai merata dan biarkan 24 jam.

    b. Sesudah perendaman, campuran dipindahkan dalam mangkok pengaduk dan

    tambahkan air secukupnya. Aduk dengan pengaduk mekanis selama 15 menit.

    c. Pindahkan kedalam tabung gelas ukuran dan tambahkan air suling sampai 1.000 ml.

    Mulut tabung ditutup rapat dengan telapak tangan dan kocok dalam arah horizontal

    selama 1 menit.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    25/37

    25

    d. Setelah dikocok, tabung diletakkan dan dimasukkan hidrometert dengan hati-hati dan

    biarkan terapung bebas, lalu jalankan stopwach. Angka hidrometer dibaca pada

    waktu-waktu : 0,5; 1; 2 menit dan dicatat pembacaan-pembacaan itu sampai 0,5

    gram/liter yang terdekat atau mendekati 0,001 Berat Jenis.

    e. Sesudah pembacaan pada menit kedua, hidrometer diangkat hati-hati. Kemudian

    dicuci dengan air suling dan masukkan kedalam tabung yang berisi air suling dan

    masukkan kedalam tabung yang berisi air suling yang bersuhu sama seperti suhu

    tabung percobaan.

    f. Hidrometer dimasukkan kembali dengan hati-hati kedalam tabung berisi campuran

    tadi, dan lakukan pembacaan hidrometer pada saat-saat 5; 15; 30 menit; 1; 4 dan 24

    jam. Setiap setelah pembacaan, hidrometer dicuci dan dikembalikan kedalam tabung

    air suling. Proses memasukkan dan mengeluarkan hidrometer dilakukan masing-

    masing 10 detik.

    g. Suhu campuran diukur pada 15 menit pertama dan kemudian pada setiap pembacaan

    berikutnya.

    h. Sesudah pada pembacaan yang terakhir, campuran dipindahkan kedalam saringan

    No.200 dan dicuci sampai air pencucian jernih dan biarkan air yang mengalir

    terbuang. Fraksi yang tertinggal di saringan No. 200 dikeringkan dan dilakukan

    pemeriksaan dengan cara Pemeriksaan Analisa Saringan.

    Kalibrasi Hidrometer Dan Silinder Ukur

    1. Volume kepala hidrometer (VH) ditentukan dengan menimbang hidrometer sampai 0,1

    gram yang terdekat. Berat ini dicatat sebagai volume dalam ml dari kepala hidrometer.

    2. Luas penampang silinder 1.000 ml ditentukan dengan mengukur jarak antara 2 garis

    pembagi skala (misalnya 1.000900 ml). Volume dalam ml antara kedua garis pembagi

    skala dengan jarak yang diukur untuk mendapatkan luas penampang (A).

    3. Jarak He diukur dari tanda kalibrasi yang terendah dari tangkai hidrometer ke tiap tanda

    kalibrasi utama lainnya (Rh).

    4. Jarak R diukur dari leher kepala sampai tanda kalibrasi yang terdekat.

    5. HL = H + r dihitung untuk masing-masing tanda kalibrasi Rh.

    6. Tinggi kepala diukur dari leher sampai dasar kepala. Karena kepalanya simetris, catat

    jarak : H = 2 x jarak dari leher sampai ke pusat volume.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    26/37

    26

    Hr = HL + 0,5 (h -A

    Vh)

    Dimana :

    Hl = jarak dari pembacaan Rh ke leher hidrometer (lihat nomogram); cm.

    He = tinggi kepala dari leher sampai dasar kepala; cm.

    Vh = volume kepala hidrometer; ml.

    A = luas penampang silinder ukur; cm2, yang didapat dengan membagi volume

    silinder (1.000 cc) dengan jarak antara tanda 0 sampai 1.000.

    Perhitungan pada tiap kolom dalam tabel hidrometer :

    1. Waktu pembacaan

    2. Hasil pembacaan pada alat ukur hydrometer berdasarkan waktu pada kolom 1

    3. Hasil pembacaan alat ukur hidrometer pada gelas air suling (faktor koreksi).

    4. Suhu larutan dalam gelas ukur.

    5. Kolom (23)

    6.sampleBerat

    Ax5kolomx 100

    7. Dari table berdasarkan kolom 5

    8. Ukuran butiran (D) = kolom 9 x k

    9. = ( tHe/ ) x k

    10. ((Kolom 6 x Sar. No 200) / x 100

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    27/37

    27

    LABORATORIUM MEKANIKA TANAHJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    FAKULTAS TEKNIK UNPAR

    ANALISIS HIDROMETER

    KLIEN

    PEKERJAAN

    LOKASI

    No. CONTOH

    KEDALAMAN

    :

    :

    : Bukit Rawi

    :

    DIKERJAKAN

    DIPERIKSA

    TANGGAL TEST

    KETERANGAN

    PARAF

    : KELOMPOK VI

    :

    :

    :

    Berat Contoh Kering

    Berat Jenis (Gs)

    SV (% Lolos saringan No.200

    : 50 Gram

    : 2,65

    : 31,15 %

    Faktor Koreksi A

    Harga K

    : 1,000

    : 0,01288

    Waktu(menit)

    RhFaktorKoreksi

    Temperatur

    CRhc

    N(%)

    He(cm)

    D(mm) He/t

    N(%)

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    10 23

    9

    1 9

    2 9

    5 9

    15 8

    30 8

    60 8

    1440 2

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    28/37

    28

    Hubungan Antara Rh terhadap Zr (He)

    Diameter : 63,50 cm

    Vh : 54,62 gram

    h : 13,16 cm

    A : 31,57 cm2

    Rh Zr Rh Zr Rh Zr Rh Zr Rh Zr

    50,0

    49,5

    49,0

    48,5

    48,0

    47,5

    47,0

    46,5

    46,0

    45,5

    45,0

    44,5

    44,0

    43,543,0

    42,5

    42,0

    41,5

    41,0

    40,5

    40,0

    7,8649

    7,9149

    8,0149

    8,0849

    8,1349

    8,2249

    8,3149

    8,3949

    8,4649

    8,5349

    8,0049

    8,7149

    8,8049

    8,86498,9449

    9,0149

    9,1049

    9,1749

    9,2649

    9,3349

    9,4149

    39,5

    39,0

    38,5

    38,0

    37,5

    37,0

    36,5

    36,0

    35,5

    35,0

    34,5

    34,0

    33,5

    33,032,5

    32,0

    31,5

    31,0

    30,5

    30,0

    29,5

    9,5049

    9,5649

    9,6349

    9,7149

    9,8949

    9,8849

    10,0800

    10,1150

    10,1950

    10,2950

    10,3250

    10,4150

    10,4950

    10,575010,6450

    10,7650

    10,8150

    10,9050

    10,9750

    10,0650

    11,1250

    29,0

    28,5

    28,0

    27,5

    27,0

    26,5

    26,0

    25,5

    25,0

    24,5

    24,0

    23,5

    23,0

    22,522,0

    21,5

    21,0

    20,5

    20,0

    19,5

    19,0

    11,2150

    11,3050

    11,3850

    11,4650

    11,5350

    11,6150

    11,7050

    11,7950

    11,8650

    11,9250

    12,0150

    12,1050

    12,1950

    12,285012,3250

    12,4250

    12,5150

    12,6050

    12,8950

    12,7750

    12,8550

    18,5

    18,0

    17,5

    17,0

    16,5

    16,0

    15,5

    15,0

    14,5

    14,0

    13,5

    13,0

    12,5

    12,011,5

    11,0

    10,5

    10,0

    9,5

    9,0

    8,5

    12,9250

    13,0150

    13,1250

    13,2150

    13,3050

    13,3750

    13,4750

    13,5250

    13,6150

    13,7050

    13,7750

    13,8550

    13,9250

    14,015014,1050

    14,1950

    14,2550

    14,3250

    14,4250

    14,5150

    14,6050

    8,0

    7,5

    7,0

    6,5

    6,0

    5,5

    5,0

    4,5

    4,0

    3,5

    3,0

    2,5

    2,0

    1,51,0

    0,0

    -0,5

    14,6850

    14,8050

    14,8650

    16,0750

    15,9650

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    29/37

    29

    TABELPERHITUNGAN:

    Hubungan antara Gs terhadap A

    Gs 2,900 2,890 2,890 2,870 2,860 2,850 2,840 2,830 2,820 2,810 2,000

    A 0,950 0,952 0,954 0,956 0,958 0,950 0,962 0,964 0,968 0,968 0,970

    Gs 2,150 2,100 2,060 2,000 1,950 1,900 1,850

    A 1,110 1,230 1,130 1,140 1,150 1,160 1,170

    Gs 2,7902,680 2,680 2,670 2,060 2,750 2,740 2,730 2,720 2,710 2,700 2,090

    A 0,972 0,974 0,976 0,978 0,980 0,982 0,984 0,986 0,988 0,990 0,992

    Gs 2,680 2,670 2,060 2,650 2,640 2,630 2,620 2,610 2,609 2,690 2,580

    A 0,994 0,996 0,998 1,000 1,002 1,004 1,006 1,008 1,010 1,012 1,014

    Gs 2,570 2,560 2,550 2,540 2,530 2,520 2,510 2,500 2,490 2,400 2,470

    A 1,016 1,018 1,020 1,022 1,024 1,026 1,028 1,030 1,032 1,034 1,036

    Gs 2,460 2,450 2,440 2,430 2,420 2,410 2,400 2,390 2,380 2,370 2,360

    A 1,048 1,048 1,060 1,052 1,054 1,056 1,058 1,060 1,032 1,034 1,006

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    30/37

    30

    TABEL

    Hubungan Antara Gs Dengan Temperatur Untuk Memperoleh Harga K

    Temperatur

    Beras Jenis

    (Gs)

    2,45 2,50 2,55 2,60 2,65 2,70 2,75 2,80

    16 0,01510 0,01505 0,01481 0,01457 0,01435 0,01414 0,01394 0,01374

    17 0,01511 0,01486 0,01462 0,01439 0,01417 0,01396 0,1376 0,01356

    18 0,01149 0,01457 0,01443 0,01421 0,01399 0,01378 0,01359 0,01339

    19 0,01474 0,01449 0,01425 0,01403 0,01382 0,01361 0,01342 0,01323

    20 0,01456 0,01431 0,01408 0,01386 0,01365 0,01344 0,01325 0,01307

    21 0,01438 0,01414 0,01391 0,01369 0,01348 0,01328 0,01309 0,01291

    22 0,01421 0,01397 0,01374 0,01353 0,01332 0,01312 0,01294 0,01276

    23 0,01404 0,01381 0,01358 0,01337 0,01317 0,01297 0,01279 0,01281

    24 0,01388 0,01365 0,01342 0,01321 0,01301 0,01282 0,01264 0,01248

    25 0,01372 0,01349 0,01327 0,01306 0,01286 0,01267 0,01249 0,01232

    26 0,01357 0,01334 0,01312 0,01291 0,01272 0,01253 0,01235 0,01218

    27 0,01342 0,01319 0,01297 0,01277 0,01258 0,01239 0,01221 0,01204

    28 0,01327 0,01304 0,01283 0,01264 0,01244 0,01225 0,01208 0,01191

    29 0,01312 0,01290 0,01259 0,01249 0,01230 0,01212 0,01195 0,01179

    30 0,01298 0,01276 0,01255 0,01236 0,01217 0,01199 0,01182 0,01169

    BAB VIII

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    31/37

    31

    PEMERIKSAAN PEMADATAN LABORATORIUMAASHTO T-99-74 & T-180-74 ; PB-0111-76 & 0112-76

    7.1. Tujuan :

    Pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar air dan kepadatan

    tanah. Dapat disebut juga proctor test dan dapat dilakukan secara standard maupun

    modified.

    7.2. Peralatan dan Bahan :

    a. Peralatan

    1. Mold pemadatan 4

    2. Mold pemadatan 6

    3. Palu pemadatan standard

    4. Palu pemadatan modified

    5. Extruder mold

    6. Pisau pemotong

    7. Palu karet

    8. Kantong plastik

    9. Sendok

    10. Cawan

    11. Pan

    12. Glas ukur 1.000 ml

    13. Alat pengeluar contoh

    14. Timbangan

    b. Bahan

    Contoh tanah

    7.3. Persiapan Benda Ujia. Siapkan sample tanah yang sudah dijemur lalu hancurkan gumpalan-gumpalannya

    dengan menggunakan palu karet agar butiran aslinya tidak pecah.

    b. Tentukan kadar mula air tanah tersebut dengan menggunakan alat speddy.

    c. Pisahkan 6 buah sample tanah masing-masing seberat 2,5 kg (untuk mold 4) atau

    5 kg (untuk mold 6) lalu masukkan kedalam kantong plastik.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    32/37

    32

    d. Ambil salah satu sample tadi kemudian buatlah kadar air optimum perkirakan

    dengan cara sebagai berikut :

    Semprot dengan air sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk dengan tangan sampai

    merata. Penambahan dilakukan sampai didapat campuran tanah yang bila dikepalkan

    dengan tanah dan dibuka, tidak hancur dan tidak lengket ditangan. Setelah didapat

    campuran seperti ini, catat jumlah air yang ditambahkan tadi kemudian tentukan

    kadar air yang ditambahkan tadi kemudian tentukan kadar airnya secara perhitungan

    sebagai berikut :

    Di = CA

    100B + B ............................................................................................. (6.1)

    e. Untuk menghitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat sample tanah

    dengan kadar air yang sudah ditentukan (bervariasi) tersebut dengan rumus :

    D = CB100

    B-Di

    x A ............................................................................................. (6.2)

    Dimana :

    Di = Kadar air (%)

    C = Penambahan air (cc)

    B = Kadar air mula (%)

    A = Berat tanah (gr)

    f. Isikan data tersebut pada formulir kolom tengah, kemudian isi kolom-kolom samping

    kiri dan kanan dengan penambahan air diatur sehingga didapat benda uji sebagai

    berikut :

    - 3 contoh dengan kadar air kira-kira dibawah optimum

    - 3 contoh dengan kadar air kira-kira diatas optimum

    Perbedaan kadar air dari benda uji masing-masing 3 % dan 6 % diatas dan dibawah

    kadar air optimum perkiraan.

    Masing-masing benda uji di simpan dalam kantong plastik dan disimpan selama 12

    24 jam atau sampai kadar airnya merata.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    33/37

    33

    7.4. Prosedur Percobaan :

    1. Cara Standard Proctor :

    a. Timbang mold standard berikut alasnya dengan ketelitian 1 gram. Beri tanda mold

    tersebut dengan spidol agar tidak tertukar. Untuk cara standard proctor bisa

    menggunakan mold berdiameter 4 atau 6. Kemudian ukur Diameter (d) dan

    tinggi (t) dan tentukan isi mold dengan rumus : d2t.

    b. Pasang collar (leher sambung) lalu kencangkan mur penjepitnya. Tempatkan pada

    tumpuan yang kokoh.

    c. Ambil salah satu sample tanah dari dalam kantong plastik yang telah dipersiapkan

    kemudian diisikan kedalam mold kurang lebih sampai setengah tinggi. Tumbuk

    dengan palu pemadatan standard 5,5 lb sebanyak 25 kali tumbukan (untuk mold

    4) dan 56 x tumbukan (untuk mold 6) secara merata sehingga setelah

    memadat, tanah tersebut mengisi kurang lebih 1/3 tinggi mold.

    d. Lakukan hal yang sama untuk lapisan kedua dan ketiga sehingga lapisan terakhir

    mengisi sebagian collar (berada sedikit lebih tinggi dari pada mold).

    e. Lepaskan coller dan ratakan kelebihan tanah pada mold dengan menggunakan

    pisau pemotong.

    f. Isikan rongga-rongga yang berbentuk dengan tanah sisa-sisa pemotongan tadi

    sehingga didapatkan permukaan tanah yang rata dan bersihkan sisa-sisa tanah

    dengan kuas.

    g. Timbang mold berikut alas dan tanah yang berada didalamnya dengan ketelitian 1

    gram.

    h. Keluarkan sample tanah yang telah dipadatkan dari dalam mold dengan

    menggunakan extruder mold lalu ambil 2 3 buah sample dibagian intinya untuk

    pemeriksaan untuk kadar air.

    i. Ulangi prosedur c sampai dengan h untuk sample tanah yang lain. Isikan data-data

    tersebut pada formulir sehingga di dapatkan 6 buah data pemadatan.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    34/37

    34

    2. Cara Modified Proctor :

    a. Untuk cara modified proctor, bisa juga menggunakan mold berdiameter 4 atau 6

    dan palu pemadatan seberat 10 lb.

    b. Jumlah lapisan permold adalah 5 lapis. Jumlah tumbukan perlapisan untuk mold

    berdiameter 6 adalah 56 x tumbukan.

    c. Prosedur perobaan sama dengan pemadatan standard.

    7.5. Perhitungan

    Gambarkan grafik berat isi tanah kering terhadap kadar air dari hasil percobaan.

    Kemudian gambar sebuah kurva yang halus yang paling mendekati dengan titik-titik

    yang digambarkan dan tentukan berat isi kering maksimum (d max) dari kurva tersebut

    dengan ketelitian 0,01 gram/cm3.

    Kadar air yang sesuai dengan berat isi kering maksimum ini adalah kadar air optimum

    yang harus dicatat dengan ketelitian 0,5 %. Setelah diketahui wopt dan jdmax

    gambarkan Zero Air Void Content (ZAVC), yang bisa dihitung dengan rumus :

    ZAV =(1/Gs)100)/(w%

    W....................................................................................... (6.3)

    Dimana :

    Gs : berat jenis tanah

    W : berat isi air

    W : kadar air

    d max tidak mungkin melebihi batas ZAVC, sehingga hal ini diperlukan sebagai

    pengontrol.

    Catatan :

    1. Bersihkan dan keringkan mold dan palu yang telah selesai dipakai untuk mencegah karat.

    2. Kencangkan mur penutup palu pemadatan sebelum dipakai supaya tinggi jatuhnya benar-

    benar standard dan dratnya tidak aus.

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    35/37

    35

    LABORATORIUM MEKANIKA TANAHJURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK UNPAR

    KEPADATAN LABORATORIUM

    LOKASIPEKERJAANSAMPLE

    : Lab. Mektan Teknik Sipil:: Ex. Tanah Bukit Rawi

    TANGGAL TEST MULAIDIKERJAKAN OLEHDIPERIKSA OLEH

    :: KELOMPOK VI:

    METODEKedalaman ContohKadar Air AsliBerat Jenis

    Berat Isi Kering d Max.Kadar Air Optimum

    ::::::

    Cm%

    gr/cc%

    Volume Cetakan (cc)Berat Penumbuk (gr)Tinggi Jatuh Penumbuk (cm)Jumlah Pukulan Per LapisJumlah Lapisan

    :::: 25: 3:

    Penambahan Air (cc) 600 650 700 750 800

    Berat Cetakan + TanahBasah (gr) 5715 5700 5758 5738 5724

    Berat Cetakan (gr) 4037 4037 4037 4037 4037

    Berat Tanah Basah (gr)

    Isi Cetakan (cc)

    Kepadatan (gr/cc)

    Kepadatan Kering (gr/cc)

    Berat Cawan + TanahBasah (gr)

    41 35,37 25,24 31,4 38,18 4`1,95 32,45 40,93 39,1 42,38

    Berat Cawan + TanahKering (gr)

    Berat Air (gr)

    Berat Cawan (gr) 13,8 13,83 9,75 13,96 14,71 14,84 8,9 6,55 14,18 14,05

    Berat Tanah Kering (gr)

    Kadar Air (%)

    ZAV

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    36/37

    36

    kepadatanKering

    (gr/cc)

    Grafik Pemadatan

    0Kadar Air w %

  • 8/10/2019 Contoh Laporan Praktikum Mekanika Tanah(1).docx

    37/37