collection handling syariah
TRANSCRIPT
COLLECTION HANDLING
SYARIAH
YYYYYYYY
Penerapan Syariah di
Adira Finance
Perbedaan Syariah & Konvensional
Perbedaan SYARIAH KONVENSIONAL
Sumber Hukum Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Peraturan OJK & Peraturan Perundangan yang berlaku
Peraturan OJK & Peraturan Perundangan yang berlaku
Dewan Pengawas
Syariah
Ada Dewan Pengawas Syariah yang ditunjuk langsung dari Dewan Syariah Nasional MUI
Tidak ada Dewan Pengawas Syariah
Sumber Pendanaan
Berasal dari Bank Syariah dan Sumber Dana lain yang diperbolehkan secara Syariah
Bank Konvensional dan dana lainnya tanpa memperhatikan aspek kehalalannya
Akad / Kesepakatan
Perjanjian Murabahah (Jual Beli), Ijarah (Sewa), IMBT (Sewa Beli) dan akad lainnya yang sesuai dengan syariah
Pinjaman (Loan), Perusahaan Sebagai Kreditur (Pemberi Pinjaman) dan Nasabah sebagai Debitur (Penerima Fasilitas Pinjaman)
Transaksi Terhindar dari Riba (Bunga), Maisir (Spekulatif), Gharar (Ketidakpastian) serta obyek transaksi yang diharamkan syariat
Tidak memperhatikan aspek halal dan haram dalam transaksi
Keuntungan Perusahaan
Diperoleh dari Margin Jual Beli, Ujroh (Fee) atas sewa dan Bagi Hasil atas kerja sama bisnis
Diperoleh dari pendapatan bunga transaksi pembiayaan dan kerja sama bisnis
Pelunasan Dipercepat &
Biaya Rescheduling
Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty percepatan, perubahan jatuh tempo tidak dikenakan bunga berjalan
Pelunasan dipercepat dikenakan penalty percepatan, perubahan jatuh tempo dikenakan bunga berjalan
Segmen Syariah
Syariah Loyalis
Follower
Opportunis
Definisi
Pembiayaan Konsumen Murabahah akad pembiayaan untuk pengadaan suatu barang dengan menegaskan kepada pembeli harga belinya (Harga Perolehan) dengan harga lebih sebagai marjin (BAPEPAM-LK No. PER-04/BL/2007) Sesuai fatwa DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000
Administrasi & Asuransi yang dikredit dihitung sebagai penambah harga jual kepada Konsumen
Harga Beli +Margin
Harga Jual
DEALER/ TRAVEL
KONSUMEN
Harga Beli + Margin = Harga Jual
Pembiayaan Konsumen Murabahah
PRINSIP YANG DIGUNAKAN
Prinsip yang digunakan dalam produk ini adalah akad Murabahah. Kegiatan pembiayaan berdasarkan Murabahah berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut:
1. Perusahaan Pembiayaan menyediakan pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli barang;
2. Jangka waktu dan cara pembayaran oleh Konsumen kepada Perusahaan Pembiayaan ditentukan berdasarkan kesepakatan Perusahaan Pembiayaan dan Konsumen;
3. Perusahaan Pembiayaan dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya;
4. Dalam hal Perusahaan Pembiayaan mewakilkan pengiriman barang oleh Dealer/Travel kepada Konsumen berdasarkan prinsip wakalah, maka Akad Murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik Perusahaan Pembiayaan;
Pembiayaan Konsumen Murabahah
1. Waad untuk membeli Kendaraan Bermotor/Paket (ditandai dengan Pengajuan dan Pemenuhan Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Kendaraan
Bermotor/Paket Umrah)
2. Proses survey dan analisa kelayakan Konsumen
3. Adira Finance Syariah Membeli Kendaraan Bermotor dari Dealer secara cash (Bay’ Naqdan)
5. Adira Finance Syariah menunjuk Dealer/Travel sebagai Wakil Adira Finance Syariah untuk menyerahkan Kendaraan Bermotor/Paket umrah kepada Konsumen
6. Dealer/Travel atas nama Adira Finance Syariah menyerahkan Kendaraan Bermotor/Paket Umrah kepada Konsumen
4. Adira Finance Syariah & Konsumen melakukan Akad Pembiayaan Murabahah (Adira Finance Syariah sebagai Penjual dan Konsumen
sebagai Pembeli)
7. Konsumen melakukan pembayaran kepada Adira Finance Syariah secara Angsuran
Konsumen
DEALER
Handling Customer
dengan menggunakan
Metode Syariah
Dasar Pelaksanaan Kegiatan Murabahah
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak
secara tunai dalam waktu yang sudah ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya....dan hendaklah orang yang berhutang itu
mengimlakkan (apa yang akan ditulis)...(Q.S. Al Baqarah 282)
BAGI PENJUAL
Boleh memberikan potongan dari kewajiban pembayaran (jika
pelunsasn dipercepat, asal tidak diperjanjikan di awal aqad (Fatwa
DSN No 23/DSN-MUI/III/2002)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Penundaan pelunasan utang oleh orang yang mampu merupakan kezaliman, dibolehkan menjatuhkan hukuman (penjara) kepadanya dan dibolehkan mencemarkan nama baiknya (seperti dimasukkan dalam daftar hitam perbankan).” (HR. Bukhari)
Akan diampuni semua dosanya orang yang mati Syahid, kecuali utangnya
(H.R. Muslim)
BAGI PEMBELI (tidak tunai)
Menunda (pembayaran) bagi orang yang mampu
merupakan suatu kedholiman (H.R Bukhari)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Siapa yang berutang dan dia bertekad untuk membayarnya niscaya Allah akan memudahkannya untuk melunasi utangnya. Dan siapa yang berutang tidak bertekad untuk membayar utangnya niscaya Allah akan membinasakannya.” (HR. Bukhari)
Dasar Pelaksanaan Kegiatan Murabahah
BAGI PENJUAL BAGI PEMBELI (tidak tunai)
Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tangguh sampai dia
berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau
seluruh hutang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui
(Q.S. Al Baqarah 280)
dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah mempunyai utang kepada seseorang berupa seekor unta dengan usia tertentu. Orang itupun datang menagihnya. (Maka) beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata, “Berikan kepadanya.” Dia pun menjawab, “Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah membalas dengan setimpal”. Maka Nabi bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang).” (Riwayat Bukhari)
Proses handling Nasabah Overdue
Ringan
Bucket 1-30 hari
Sedang
Bucket 31-60 hari
Berat
Bucket > 60
Mampu
Tidak Mampu
Bayar
Janji Bayar
Sementara
Permanen
Tgl Jatuh Tempo
Pendapatan turun
Jual sendiri/ titip jual
Rescheduling
Restructure
Tanpa menutup akad lama
Dengan menutup akad lama
Proses handling Nasabah Overdue
• Apabila unit sudah berpindah ke pihak ketiga, Konsumen tidak cooperative maka dilakukanlah Titel eksekutorial sesuai UU
Fidusia,melalui prosedur yang telah ditetapkan
Istilah Konvensional VS Syariah
NO KONVENSIONAL SYARIAH
1 Debitur Konsumen
2 Kredit Pembiayaan
3 Bunga Margin
4 Outstanding Kredit Outstanding Pembiayaan
5 Perjanjian Kredit Perjanjian Pembiayaan Murabahah
6 Denda Sanksi Keterlambatan
Konvensional VS Syariah
NO DOKUMEN KONVENSIONAL SYARIAH
1 Denda
2 Sanksi Keterlambatan
3 Bunga Berjalan Pelunasan
4 Pinalty Pelunasan
5 Bunga
6 Biaya Administrasi Penagihan*
7 Biaya Tarik*
Tidak perlu ada biaya administrasi penagihan dan biaya Tarik jika tim collection lapangan dapat bernegosiasi langsung dengan
konsumen untuk penyelesaian pembiayaan Biaya administrasi penagihan dan biaya Tarik dapat ditagihkan
kepada Konsumen sebagai ganti rugi (ta’widh)
Dokumen Konvensional VS Syariah
NO DOKUMEN KONVENSIONAL SYARIAH
1 Surat Peringatan (SP)
2 Surat Tugas
3 Surat Kuasa
4 BASTK
5 MOU Eksternal Collection
6 TTA
Rehab Konvensional VS Syariah
NO REHAB KONVENSIONAL SYARIAH
1 Reschedule
2 Biaya Bunga Berjalan Reschedule
3 Biaya Administrasi Reschedule Motor : 35.000 Mobil : 300.000
HANDLING NASABAH OVERDUE (31-60 hari)-FIELD
Konsumen Low risk (C1)
Setelah mengucapkan salam, armed menginformasikan keterlambatan bayar angsuran nasabah
Selanjutnya Armed menjelaskan konsekuensi keterlambatan adalah muncul ta’widz & ta’zir
Jika keterlambatan disebabkan JT yang tak sesuai dengan tanggal terima pendapatan, tawarkan program rehab*
Konsumen Middle Risk (C3)
Pada saat kunjungan, armed menanyakan alasan keterlambatan pembayaran kepada konsumen
Selanjutnya Armed menjelaskan konsekuensi keterlambatan adalah muncul ta’widz & ta’zir
Jika keterlambatan disebabkan penurunan pendapatan, tawarkan discount Pelunasan
Konsumen High Risk (kategori ankas B)
Pada saat kunjungan Armed menjelaskan konsekuensi keterlambatan adalah muncul ta’widz & ta’zir
Penjelasan kepada konsumen terkait konsekuensi hukum atas obyek Murabahah yang telah difidusiakan
Pelaksanaan titel eksekutorial (UU Fidusia) sesuai peraturan perundangan yang berlaku (melalui Ketua Pengadilan Negeri atau pendampingan kepolisian)
HANDLING NASABAH OVERDUE (Rehab)
* Penangguhan/Perubahan tanggal JT
Aktifitas ini ditawarkan apabila:
Konsumen masih mempunyai kemampuan untuk membayar angsuran
Tanggal penerimaan pendapatan (gaji) konsumen setelah tanggal jatuh tempo angsuran
Obyek Pembiayaan masih dikuasai oleh konsumen
ketentuannya adalah:
Konsumen mengajukan permohonan ubah JT sesuai tanggal penerimaan pendapatan (gaji)
Konsumen membayar biaya riil yang muncul atas proses ubah JT tersebut
Penangguhan ini tidak menambah jumlah tagihan yang tersisa
HANDLING NASABAH OVERDUE (Rehab)
Perubahan angsuran/perpanjangan tenor
Aktifitas ini ditawarkan apabila:
Konsumen mengalami penurunan kemampuan untuk membayar angsuran
Kamapuan ini bersifat permanen
Obyek Pembiayaan masih dikuasai oleh konsumen
Ketentuannya adalah:
Aqad Murabahah dihentikan dengan cara menjual obyek pembiayaan ke Adira sesuai harga pasar.
Nasabah melunasi sisa hutang di Adira dengan hasil penjualan tersebut (jika kurang, masih menjadi beban konsumen, dan Adira boleh memberikan potongan)
Adira dan konsumen membuat aqad baru (IMBT/Mudharabah/Musyarakah)
HANDLING NASABAH OVERDUE
Handling by Mitra Kolaborator Syariah (Bal 60+)
Aktifitas ini dijalankankan apabila:
Konsumen sudah tak mampu melakukan pembayaran angsuran secara permanen
Obyek pembiayaan sudah tidak dikuasai konsumen
Konsumen kurang kooperatif untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Adira
Ketentuannya adalah:
Mitra Kolaborator Syariah (MKS) adalah Seseorang/lembaga yang berada di suatu komunitas masyarakat berpengaruh di suatu wilayah, yang telah menandatangani kerjasama dengan UUS Adira melalui transaksi Ijarah/jasa untuk membantu menyelesaikan tunggakan angsuran konsumen dan/atau mengembalikan obyek pembiayaan yang sudah di luar kuasa Konsumen KCUS.
MKS akan mendapat Ujrah atas keberhasilan melakukan penagihan Khusus Nasabah Overdue >60 Hari, sesuai ketentuan sebagai berikut : a. Apabila berhasil menerima Penyerahan Kenderaan mendapat ujrah
sebesar Rp 500.000/unit b. Apabila terjadi pelunasan sisa hutang, ujrah diberikan sebesar 8% dari nilai
total pelunasan
Denda / Sanksi Keterlambatan
Konvensional DENDA : Merupakan Uang/Biaya yang dikeluarkan Nasabah akibat nasabah telat membayar Angsuran (Overdue)
Syariah
Sanksi Keterlambatan terdiri dari
1. Ta’widh : ganti rugi
2. Ta’zir : sanksi keterlambatan disalurkan melalui
dana kebajikan
Pelunasan Dipercepat
Pelunasan Dipercepat
Pelunasan Dipercepat
No. MI-017S/OPR/OPS/XI/2017 Ketentuan Pelunasan
Dipercepat (Pre-Termination) Konsumen Konvensional dan
Syariah
Pelunasan dipercepat di
syariah diperbolehkan
Boleh memberikan diskon kepada
Konsumen
Nilai pelunasan yang harus dibayar
adalah sebesar angsuran x sisa
tenor
Bunga Berjalan
• Hanya berlaku untuk nasabah konvensional
• Bunga Berjalan didalam Syariah tidak diperbolehkan
Penalty Pelunasan
• Hanya berlaku untuk nasabah konvensional
• Tidak ada penalty pelunasan dalam syariah
Biaya administrasi
• Sejauh ada Biaya yang dikeluarkan maka dapat dibebankan kepada Nasabah
Pelunasan Dipercepat
Salam pembuka
Informasikan jatuh tempo, angsuran, sanksi keterlambatan
Handling
Doakan Konsumen
Salam Penutup
Flow Penanganan
Flow Penanganan