cofucius & animisme

9
CONFUCIUSNISM E • Ajaran ini diasaskan oleh Kung Fu Tze atau Confucius yang bermaksud Guru Agung. • Ianya merupakan ajaran tentang moral. Ianya bukan agama tetapi merupakan tertib bagaimana manusia harus bertingkah laku, berhubung dengan orang lain dan hidup sebagai anggota masyarakat.

Upload: zhehong-tan

Post on 23-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

moral

TRANSCRIPT

Page 1: Cofucius & Animisme

CONFUCIUSNISME

• Ajaran ini diasaskan oleh Kung Fu Tze atau Confucius yang bermaksud Guru Agung.

• Ianya merupakan ajaran tentang moral. Ianya bukan agama tetapi merupakan tertib bagaimana manusia harus bertingkah laku, berhubung dengan orang lain dan hidup sebagai anggota masyarakat.

Page 2: Cofucius & Animisme

CONFUCIUSNISME

• Ajaran Confucius terkandung dalam buku yang dikenali sebagai Lima Klasik dan Empat Buku yang memberi ajaran etika dari segi kesejahteraan manusia, sosial, politik dan agama.

Page 3: Cofucius & Animisme

LAPAN NILAI MURNI DALAM BUKU LUN YU.

• Ren atau baik hati yang bermaksud sikap menyayangi semua orang, kemanusiaan, kebajikan, kerelaan dan murah hati terhadap semua orang.

• Shu yang meliputi murah hati, toleransi dan belas kasihan serta melibatkan hubungan diri individu dengan orang lain.

• Chung yang bermaksud kesedaran dalam melakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Page 4: Cofucius & Animisme

LAPAN NILAI MURNI DALAM BUKU LUN YU.

• Li meliputi nilai sopan santun, budi bahasa dan adat dalam istiadat atau upacara, peraturan dan tingkah laku seseorang.

• Yi yang ditakrifkan sebagai membuat sesuatu dengan cara betul dan patut dalam situasi tertentu yang motif sesuatu perbuatan lebih penting daripada hasilnya.

• Ming yang menegaskan bahawa individu patut melakukan semua tugas dengan sedaya upaya dengan tidak menghiraukan hasilnya kerana manusia tidak mampu mengelak kehadiran mandat ketuhanan.

Page 5: Cofucius & Animisme

LAPAN NILAI MURNI DALAM BUKU LUN YU.

• Xiao yang bermaksud ketaatan kepada ibu bapa dengan menyanjung serta secara ikhlas mengambil berat emosi dan jiwa mereka.

• Zhi yang bermaksud ketulusan dan ketegahan dalam tingkah laku.

Page 6: Cofucius & Animisme

Animisme

• Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda.

• Manusia purba percaya bahawa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia.

• Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu, gunung dan sebagainya.

• Tidak hanya percaya, mereka bahkan memuliakan roh-roh tersebut. Penghormatan ini dilakukan agar tidak mendapat gangguan mereka tetapi justru mendapat keberuntungan dari mereka dengan adanya penghormatan. Kerana roh-roh ini dapat memberi banyak manfaat (dalam keyakinan mereka) dan dapat dimintai pertolongan.

Page 7: Cofucius & Animisme

• Dikemukakan oleh taylor, seorang sarjana aliran evolusionisme bangsa Inggris

• Segala sesuatu yang ada di dunia ini semuanya bernyawa (memiliki roh).

• Dan roh-roh ini ada yang melekat pada diri manusia yang disebut jiwa, ada juga yang tidak melekat pada diri manusia atau terpisah dari badan, seperti lelembut atau hantu, genderuwo dan lainnya.

• Kepercayaan animisme ini merupakan asas kepercayaan agama manusia primitif.

Page 8: Cofucius & Animisme

• pengertian roh dalam masyarakat primitif tidak sama dengan pengertian roh pada masyarakat modern.

• Masyarakat primitif belum bisa membayangkan roh yang bersifat immateri. Roh terdiri atas materi yang sangat halus sekali. Sifat dari roh ini adalah memiliki bentuk, umur, dan mampu makan. Hal ini dapat diketahui dari sesajen yang diberikan masyarakat primitif sebagai bentuk hadiah pada roh-roh tersebut.

• Menurut Tylor ada empat tahap proses yang dilalui animisme untuk bisa diakui sebagai agama primitif.

Page 9: Cofucius & Animisme

Masyarakat primitif mengkhayalkan

adanya hantu jiwa (ghost-soul) orang

mati yang mengunjungi orang hidup. Hantu jiwa

inilah yang mengganggu orang-orang yang masih

hidup.

Jiwa menampakkan diri.

Timbul kepercayaan dalam masyarakat

tersebut bahwa segala sesuatu

berjiwa.

Dari yang berjiwa itu ada yang

menonjol, seperti pohon besar atau batu yang aneh. Akhirnya, yang paling menonjol

dari kesemuanya itu disembah.