cim
TRANSCRIPT
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI
ROUGH CUT CAPACITY PLANNING
Disusun oleh:
Muhammad Ibnu Rusydi 10660015
Maya Sita Hoiritus Sholikhah 10660025
Azizah Nur Rachmi 10660032
Iksan Dwi Handoko 10660035
Siti Minchatul Fikriyah 10660036
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia industri khususnya industri manufaktur
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan ini
didukung oleh penemuan-penemuan yang sangat membantu
dalam proses produksinya, sehingga banyak hal dilakukan
secara otomatis menggunakan berbagai macam mesin.
Sedangkan untuk pengerjaan menggunakan tenaga manusia
(manual) dapat diminimalkan karena fungsi manusia berubah
hanya sebagai operator mesin saja. Dengan demikian
diperlukan karyawan yang mempunyai pengetahuan untuk
menjalankan mesin-mesin dalam suatu perusahaan.
CIM (Computer Integrated Manufacturing) atau
manufaktur terintegrasi komputer merupakan salah satu
mesin otomasi yang dapat menjalankan berbagai macam
fungsi pekerjaan, seperti melakukan proses produksi,
perakitan, controlling, penyimpanan, dan lain-lain. Fungsi
otomasi yang dimaksud adalah integrasi otomasi proses
dengan komunikasi data yang menggunakan jaringan
komputer.
Perancangan dan implementasi CIM sangat kompleks
karena integrasi komponen yang memiliki bahasa program
dan platform data base yang berbeda, mahalnya alat yang
menyediakan sistem CIM yang lengkap, tantangan
mengembangkan kondisi yang ada menjadi sitem CIM
lengkap, data sharing, dan accessibility antar departemen,
manajemen perubahan dan juga pengadaan serta
pemasangan (attachment) peralatan sistem baru. Dengan
demikian diperlukan pembelajaran mengenai CIM.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Menentukan kapasitas produksi saat ini.
2. Menentukan kapasitas produksi untuk memenuhi rencana
penjualan.
3. Mementukan jumlah operator yang sesuai kapasitas.
4. Menentukan jumlah mesin yang sesuai kapasitas.
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menjalankan seluruh bagian dalam mesin
CIM.
2. Mahasiswa dapat mengetahui waktu pengerjaan untuk
masing-masing bagian dalam mesin CIM.
3. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan terkait kapasitas
produksi dari mesin CIM.
4.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah:
1.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengukuran Waktu Jam Henti
Untuk mendapatkan hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan maka tidak cukup sekedar melakukan
beberapa pengukuran dengan jam henti (stopwatch). Banyak
faktor yang harus diperhatikan agar diperoleh waktu yang
pantas untuk pekerjaan yang bersangkutan, seperti yang
berhubungan dengan kondisi kerja, cara pengukuran, jumlah
pengukuran, dan lain-lain.
2.2. Teknik Tata Cara Kerja
Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari
teknik–teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan
rancangan (design) terbaik dari sistem kerja.
2.3. Peramalan
Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang
berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk
sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang
tepat. Tujuan dari peramalan sendiri adalah untuk dapat
menentukan atau membuat suatu perencanaan dalam
pemenuhan permintaan di masa mendatang dengan
memperkirakan besarnya penjualan dan penggunaan produk,
sehingga produk dapat diproduksi dalam jumlah yang tepat.
2.4. Time Series Decomposition
Dekomposisi data time series sangat terkait dengan
pemahaman sebuah data time series yang dapat dibagi
menjadi empat komponen. Jika data tidak memiliki keempat
komponen, tentu proses dekomposisi data tidak perlu
dilakukan, proses forecasting terhadap data semacam itu
cukup dilakukan dengan metode moving average atau lainnya.
2.5. Rencana Produksi Agregat
Perencanaan produksi agregat adalah perencanaan
yang dinyatakan pada tingkat kasar untuk memenuhi total
kebutuhan permintaan dari seluruh produk yang bersama-
sama saling menggunakan sumber daya terbatas.
2.6. Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
Perencanaan kebutuhan sumber daya (resource
requirement planning = RRP) merupakan tingkat atau level
tertinggi dalam hierarki perencanan kapasitas. Terdapat
perbedaan antara perencanaan kebutuhan sumber daya
pada level satu dan Rough Cut Capacity Planning (RCCP).
2.7. MPS dan RCCP
Menurut Gasperz, pada dasarnya terdapat empat tingkat
dalam hierarki perencanaan prioritas dan kapasitas yang
terintegrasi, antara lain:
1. Perencanaan Produksi dan Perencanaan Kebutuhan
Sumber Daya.
2. Penjadwalan Produksi Induk (MPS) dan Rough Cut Capacity
Planning (RCCP).
3. Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) dan Perencanaan
Kebutuhan Kapasitas (CRP).
4. Pengendalian Aktivitas Produksi (PAC) dan Pengendalian
Input/Output serta Operations Sequencing.
2.8. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:
1. Stopwatch
2. Software Microsoft Excel
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1. Waktu Siklus
3.1.1. Material Handling
Panjang lintasan conveyor = 1100 cm
Kecepatan conveyor = 23,29 cm/detik
Waktu lintas Convenyor =
t=Sv= 110023,29
=47,24detik
3.1.2. Station AS/RS
Tabel 3.1. Initialisasi stasiun AS/RS
Proses Input Storage Proses Output Storage
pengambilan produk dari tempat material awal
pengambilan dari posisi Stopper ASRS ke rak output
No Initialisasi
Manual
Video
No Initialisasi
Manual
Video
1 z position 0.18 1Cyclinder pallet out 2.4 2
2 Y go input 2.25 2Cyclinder pallet up 0.56 1
3 Z offset up 0.68 3Cyclinder pallet in 1.93 2
4 Y standby 2.58 4 Cyclinder pallet down 0.63 1
input material dari posisi setelah pengambilan ke rak input
5 Y go output 2.56 2
1 X pos 6 12.87 13 6 Z offset up 0.48 2
2 Z pos 5 8.49 7 Y standby 2.24 3
3 Z offset up 0.39 10 8 X pos 6 12.95 13
4 Y go input 2.7 9 Z pos 5 8.42
5 Z offset down 0.48 10 Z offset up 0.57 3
6 Y standby 2.79 11 Y go output 2.25
7 Z pos 1 8.93 1312
Z offset down 0.68 2
8 X standby 12.78 13 Y standby 2.21 2
Retrive Row Material14
Z pos 1 8.58 13
1 X pos 6 12.82 1315 X standby 12.84
2 Z pos 5 9 Retrival Product
3 Y go input 2.62 3 1 X pos 6 12.73
4 Z offset up 0.83 2 2 Z pos 5 8.92
5 Y standby 2.41 3 3 Y go output 2.6
6 Z pos 1 9.07 13 4 Z offset up 0.44
7 X standby 12.29 5 Y standby 2.81
8 Z offset up 0.87 3 6 Z pos 1 8.75
9 Y go output 2.24 2 7 X standby 12.17 10 Z offset down 0.29 2 8 Z offset up 0.61
1 Y standby 2.1 2 9 Y go input 2.32
112
Cyclinder pallet up 1.24 1
10
Z offset down 0.45
13
Cyclinder pallet out 2.08 2
11 Y standby 2.44
14
Cyclinder pallet down 1.5 2 Total
116.03 86
15
Cyclinder pallet in 1.55 2
3.1.3. Station CNC
Tabel 3.2. Waktu siklus stasiun CNC
Waktu siklus CNC pengamatan video
Waktu siklus CNC pengamatan manual
Tanpa proses mesin Mill dan LatheNo Perpindahan
Waktu (s)
No Perpindahan Waktu (s)
1 home-block 26 1 home-pin 11.7
2 block-mill 39 2 pin - lathe 9.3
3 mill-home 19 3 lathe-home 35.9
4 home-pin 25 4 home-lathe 16.3
5 pin 1-mesin turning 39 5 lathe-pin 16.6
6mesin turning-
standby 12 6 pin-home 20.4
7 Pembubutan 26 7 home-block 8.9
8 ambil pin 1-palet 67 8 block-mill 9
9 ambil block-palet 84 9 mill-home 7.110 palet-pin 2 33
10 home-mill 2.6
11 pin 2-mesin turning 36
11 mill-block 8.5
12
mesin turning-standby 17
12 block-home 17.5
13 Pembubutan 25 Total 163.814 pin 2-palet 6815 palet-home 14
Total 530
3.1.4. Station Vision
Tabel 3.3. Waktu siklus stasiun vision
No
InitialisasiWaktu
(s)1 X standby 0
2 Z up 0
3 X pick 0.6
4Cylinder
down0.2
5Gripper Close
0.1
6 Cylinder up 0.8
7Cylinder
left1
8 X camera 0.3
9 X pick 0.410
Cylinder right
1.2
11
Cylinder down
0.5
12
Gripper open
0.1
13
Cylinder up 0.9
14
X standby 0.7
Total 6.8
3.1.5. Station Assembly
Tabel 3.4. Waktu siklus stasiun assembly
N
o
Gerakan Waktu
(detik)
No Gerakan Waktu
(detik)
1 X pick 0 16 Pin open 0.1
2 Y pick 0 17 Y place 1.9
standby
3 Z pick down 1.7 18 Insert fwd 1.5
4 Block close 0.2 19 Insert rev 2.6
5 Pin close 0.2 20 Locator up 0.1
6 Z place
standby 0.7
21
X place block 0.7
7 X place block 0.5 22 Y place block 0.7
8 Y place block 1.5 23 Z place block 0.3
9 Z place block 0.2 24 Block close 0.3
10
Block open 0.1
25 Z place
standby 0.2
11 Z place
standby 0.2
26
Y pick 1.7
12 X place in 0.5 27 X pick 0.3
13 Y place in 0.7 28 Z pick down 0.8
14 Z place in 0.2 29 Block open 0.1
15 Locator down 0.3 30 End 1.8
3.1.6. Waktu Siklus untuk Menghasilkan 1 Unit Produk
Waktu siklus = Material handling + waktu siklus AS/RS +
waktu siklus CNC + waktu silkus vision +
waktu siklus assembly
Waktu siklus = (47,24 + 116.03 + 530 + 6.8 + 20.1)
detik
Waktu siklus = 720,17 detik = 12 menit
3.2. Regular Production
Waktu siklus 1 unit produk = Material handling + bill of labour
= 47,24 + 672,93 = 720,17 detik
Produksi per bulan (tanpa lembur = 160 jam/bulan) =
576.000detik /bulan720,17detik /unit
=799,81 unitbulan
=800unit /bulan
Produksi per hari (dengan lembur 20 jam) =
648.000detik /bulan720,17detik /unit
=899,79 unitbulan
≈900unit /bulan
3.3. RCCP Metode BOLA
3.3.1. Tabel Produksi
Tabel 3.5. Data Regular Production tanpa lembur
BulanForeca
st (unit)
Regular Production (unit)
Overtime
Production (unit)
Total Production (unit)
Inventory Available
(unit)
80
Januari 350 800 0 800 530
Februari 420 800 0 800 910
Maret 320 800 0 800 1390
April 310 800 0 800 1880
Mei 360 800 0 800 2320
Juni 310 800 0 800 2810
Juli 280 800 0 800 3330
Agustus 400 800 0 800 3730Septemb
er 240 800 0 800 4290
Oktober 350 800 0 800 4740Novembe
r 370 800 0 800 5170Desembe
r 360 800 0 800 5610
Jam kerja = 8 jam per hari; 20 hari per bulan
Jam kerja per bulan = 8 jam/hari x 20 hari/bulan = 160
jam/bulan
Lembur maksimal = 5 jam per minggu
Jam kerja per bulan dengan lembur = 160 jam/bulan + (5
jam/minggu x 4 minggu) = 180 jam/bulan
Inventory awal = 80 unit
Jumlah regular production lebih banyak
dibandingkan dengan peramalan permintaan sehingga
tidak perlu dilakukan jam kerja lembur.
3.3.2. Bill Of Labour
Tabel 3.6. Bill of Labour
StasiunWaktu siklus (detik/unit)
Waktu siklus
(jam/unit)
ASRS 116,03 0,0322
CNC 530 0,1472
Vision 6,8 0,0019
Assembly 20,1 0,0056
Total 0,1869
Total Bill of Labour yaitu 0,1869 jam per unit.
3.3.3. Total Capacity Requirement
Total Capacity Requirement = waktu siklus per stasiun
(jam/unit) x total production (unit/bulan)
Tabel 3.7. Total Capacity Requirement
Work Station Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
AS/RS 25,78 25,78 25,78 25,78 25,78 25,78 25,78 25,78 25,78 25,78 25,78 25,78
CNC 117,78 117,78 117,78 117,78 117,78 117,78 117,78 117,78 117,78 117,78 117,78 117,78
Vision 1,51 1,51 1,51 1,51 1,51 1,51 1,51 1,51 1,51 1,51 1,51 1,51
Assembly 4,47 4,47 4,47 4,47 4,47 4,47 4,47 4,47 4,47 4,47 4,47 4,47
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Menentukan Kapasitas Tersedia
Masing-masing mesin dalam CIM (Computer Integrated
Laboratory) memiliki kapasitas yang berbeda. Masing-masing
mesin tersebut yaitu: mesin AS/RS, mesin CNC, mesin vision,
dan mesin assembly. Mesin AS/RS sebagai tempat
penyimpanan bahan baku dan produk jadi memiliki waktu
siklus 0.0322 jam per unit. Mesin CNC yang terdiri dari mesin
Mill dan Lathe, memiliki waktu siklus 0.1472 jam per unit.
Mesin vision sebagai tempat quality control memiliki waktu
siklus 0.0019 jam per unit. Sedangkan mesin assembly yang
merupakan mesin perakitan, memiliki waktu siklus 0.0056 jam
per unit.
Dalam hal pembuatan produk, seluruh mesin dapat
menghasilkan regular production per bulan sebanyak 800 unit.
Regular production merupakan jumlah produk yang dapat
dihasilkan secara regular selama 1 bulan tanpa lembur atau
selama 160 jam dibagi dengan waktu siklus untuk membuat 1
unit produk. Padahal jumlah forecasting setiap bulan hanya
berkisar antara 240 hingga 420 unit. Hal tersebut
mengakibatkan jumlah inventory yang berlimpah (menumpuk)
di gudang. Total inventory pada akhir bulan yaitu bulan
Desember mencapai 5610 unit. Oleh karena itu, tidak
diperlukan jam kerja lembur.
Total production akan sama dengan regular production
karena total production merupakan jumlah dari regular
production ditambah dengan overtime production, padahal
tidak diperlukan overtime atau lembur untuk dapat memenuhi
kebutuhan produk sesuai dengan jumlah unit yang telah
diramalkan. Total capacity requirement yaitu kapasitas masing-
masing mesin per bulan yang dapat dihitung dari total
production dikali dengan waktu siklus masing-masing mesin.
Waktu siklus masing-masing mesin nilainya sama untuk setiap
bulan dari bulan Januari hingga bulan Desember. Total capacity
requirement untuk mesin AS/RS yaitu 25.78 jam/bulan, mesin
CNC 117.78 jam/bulan, mesin vision 1.51 jam/bulan, dan mesin
assembly yaitu 4.47 jam/bulan.
4.2. Membandingkan Kapasitas yang Dibutuhkan dengan
Kapasitas yang Tersedia dan Alternatif Solusi
Kapasitas yang tersedia lebih banyak dibandingkan
dengan kapasitas yang dibutuhkan. Kapasitas yang dibutuhkan
dapat diketahui berdasarkan jumlah peramalan permintaan.
Peramalan permintaan dari bulan Januari hingga bulan
Desember berkisar antara 240 hingga 420 unit/bulan.
Sedangkan kapasitas mesin dapat menghasilkan produk secara
regular sebanyak 800 unit per bulan tanpa lembur atau
overtime. Sedangkan dengan lembur selama 20 jam per bulan
maka mesin dapat menghasilkan produk secara regular
sebanyak 900 unit per bulan.
Apabila dilakukan produksi secara regular per bulan tanpa
lembur maka yaitu 800 unit maka jumlah persediaan akan
terus bertambah dan menumpuk di gudang, bahkan jumlah
persediaan hingga bulan Desember mencapai 5610 unit.
Jumlah persediaan yang terlalu banyak melebihi jumlah
permintaan merupakan pemborosan bagi perusahaan. Oleh
karena itu perlu ada perencaan ulang untuk kapasitas
produksi. Dalam hal ini apabila dilakukan penurunan jumlah
produksi maka kapasitas mesin tidak dapat dimaksimalkan,
tentu hal tersebut juga merupakan pemborosan karena
perusahaan pasti selalu menginginkan optimisasi segala
sumber daya yang dimiliki termasuk mesin.
Solusi terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan
meningkatkan jumlah penjualan melalui peningkatan promosi
perusahaan juga dengan cara memperluas daerah pemasaran.
Dengan demikian, diharapkan jumlah permintaan meningkat
sehingga kapasitas mesin yang tersedi dapat digunakan secara
maksimal (optimisasi sumber daya mesin pada khususnya).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Waktu siklus yang dimiliki masing-masing mesin dalam CIM
yaitu mesin AS/RS memiliki waktu siklus 0.0322 jam per unit,
mesin CNC memiliki waktu siklus 0.1472 jam per unit, mesin
vision memiliki waktu siklus 0.0019 jam per unit, sedangkan
mesin assembly memiliki waktu siklus 0.0056 jam per unit.
2. Total capacity requirement untuk mesin AS/RS yaitu 25.78
jam/bulan, mesin CNC 117.78 jam/bulan, mesin vision 1.51
jam/bulan, dan mesin assembly yaitu 4.47 jam/bulan.
5.2. Saran