cadangan karbon

Upload: kemal-dukomalamo

Post on 26-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    1/13

    5/20/20

    MENGHITUNG CADANGAN KARBON

    DAN EMISI GAS RUMAH KACA SEKTORKEHUTANAN

    Ari Wibowo

    PUSAT LITBANG

    PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN

    Jambore Nasional Penyuluh

    Kaliurang, Yogyakarta, Mei 2013

    Istilah dalam Perubahan Iklim Biomasa : Berat kering oven vegetasi

    Carbon : Unsur kimia, penyusun utama vegetasi (0,5 x biomasa)

    Emisi: Terlepasnya gas rumah kaca ke atmosfer

    GRK/GHG : Gas diatmosfer yang mengakibatkan pemanasan global(CO2, CH4, N2O, CFC),

    MRV = Measurable, Reportable dan Verifiable

    REL = Reference Emission Level untuk REDD

    RL = Reference Level untuk REDD+

    UNFCCC = United Nations Framework Convention on Climate Change IPCC = Inter-Governmental Panel on Climate Change

    CDM : Clean Development Mechanism

    REDD = Reducing Emission from Deforestation and Degradation

    REDD+ = Conservation, Enhancement of Carbon Stock, SustainableForest Management

    CDM = Clean Development Mechanism

    DA = Demonstration Activities

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    2/13

    5/20/20

    Pemanasan Global dan GRK

    Pemanasan global telah terjadi dan mengakibatkan bencana terhadapmanusia.

    Musim kering panjang, intensitas hujan tidak menentu

    Dampak: kekeringan, krisis air bersih, gagal panen,

    Negara berkembang dan kepulauan seperti Indonesia amat rentan thd

    Perubahan iklim

    PI terjadi karena peningkatan GRK : CO2, CH4, N2O, HFC, PFC dan SF6di atmosfer

    Akibat penggunaan bahan bakar fosil utk energi, industri dan transpotrasi,

    deforestasi dan degradasi lahan

    Komponen GRK Potensi Pemanasan Global (GWP)

    Carbon Dioxide, CO2 1

    Methane, CH4 23

    Nitrous Oxide, N2O 296

    Hydrofluorocarbons, HFC 120 12.000

    Perfluorocarbons, PFC 5.700 11.900

    Sulfur Hexafluoride 22.200

    Mengapa Karbon dan Emisi dariKehutanan Perlu dihitung

    Kehutanan memiliki peranan penting dalam perubahan iklim sebagaisumber emisi dan serapan.

    Sampai saat ini masih sebagai sumber emisi : Di tingkat global 18 % (SternReview), nasional 48 % (SNC)

    Target penurunan emisi 26% tahun 2020 (G 20)

    Sistem Monitoring Penurunan EmisiMRV

    Penurunan emisi sektor kehutananmenjaga dan mempertahankan stokkarbon dan meningkatkan serapan.

    Beragam tipe hutan di Indonesia

    REDDmekanisme penurunan emisi yang sedang dikembangkan,membutuhkan kerincian tinggi dalam pengukuran karbon dan emisi (Tier 3)

    Prinsipnya melalui kombinasi kegiatan ground survey dan remote sensing.

    Aplikasi IPCC GL 2006 untuk menghitung penurunan emisi dari REDD.

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    3/13

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    4/13

    5/20/20

    REDD+TUJUAN UTAMA KEGIATAN REDD+ ADALAH MENURUNKAN EMISI GRK YANGKONSISTEN DENGAN TUJUAN UNFCCC UNTUK MENCAPAI STABILISASIKONSENTRASI GRK DI ATMOSFER PADA TINGKATAN YANG TIDAKMEMBAHAYAKAN SISTEM IKLIM GLOBAL

    Mekanisme yang sedang dikembangkan di internasional untuk menurunkanemisi dengan mencegah deforestasi dan degradasi

    Perkembangan selanjutnya REDD+ memasukkan konservasi, PHL danpeningkatan stok karbon

    Bersifat voluntary, Indonesia mendukung karena sejalan dengan tujuan PHL.

    Tingkat deforestasi di Indonesia juga besar (1,1 juta ha/tahun)

    Kegiatan penurunan emisi termasuk REDD+ harus dilakukan secara MRV

    REDD bersifat nasional dengan implementasi di tingkat sub-nasional

    Sub Nasional : Provinsi, Kabupaten, Unit Pengelolaan

    Murdiyarso (2012)

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    5/13

    5/20/20

    Penghitungan Cadangan Karbon

    Prinsipnya sama untuk berbagai jenis hutan. Cara destruktif (dengan penebangan)

    Cara non-destruktif (tanpa penebangan)

    Stratifikasi dilakukan agar lebih homogen berdasarkan tipe berbagai hutan (alam atau

    tanaman),

    Ground survey dengan pertimbangan : stratifikasi, bentuk plot, ukuran plot, dan

    jumlah plot

    SNI : 4724 dan 4725 tahun 2011

    Perhitungan Karbon

    Penyusunan Alomatrik

    Tentang SNI 7724 dan 7725

    SNI 7724 : 2011 (Standar untuk pengukuran dan penghitungan cadangan karbon

    pengukuran lapangan untuk penaksiran cadangan karbon hutan).

    Memberikan panduan untuk pengukuran lapangan dan penghitungan cadangan

    karbon pada lima pool karbon untuk mendukung monitoring perubahan cadangan

    karbon dengan tingkat kerincian (Tier) 3.

    Standar ini untuk semua tipe hutan, kecuali karbon pada serasah hutan mangrove.

    SNI 7725 : 2011 (Standar penyusunan persamaan alometrik untuk mendukung

    penaksiran cadangan karbon hutan berdasar pengukuran lapangan).

    Persamaan alometrik diperlukan untuk menaksir cadangan karbon hutan. Apabila belum tersedia persamaan alometrik yang sesuai dengan kondisi

    biogeografis, persamaan alometrik perlu disusun.

    Standar ini menetapkan metode penyusunan persamaan alometrik pohon dalam

    rangka pendugaan biomassa pohon di atas permukaan tanah untuk pohon sejenis

    (mono species) maupun campuran (mixed species), dengan menggunakan metode

    pengambilan contoh (sampling) dengan cara penebangan (destructive sampling).

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    6/13

    5/20/20

    11

    Metode Pengukuran Karbon hutan(destruktif) Penentuan pohon contoh

    Pengukuran dbh

    Penebangan (Pada pohon yang telah ditebang dipisahkan antara bagian

    batang, cabang, ranting dan daun.)

    Pengukuran tinggi total

    Penimbangan berat basah

    Pengambilan/penimbangan berat contoh uji

    Analisis berat kering di lab

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    7/13

    5/20/20

    Penebangan dan pembagian batang (SNI-7725)

    13

    Metode Pengukuran Karbon hutan(non-destruktif)

    Cara non destruktif (tanpa penebangan):

    Pembuatan petak contoh utk tiap stratifikasi (jenis hutan)

    Pengukuran pohon : diameter dan tinggi

    Menggunakan alometrik equation yang ada

    Menggunakan tabel volume

    Dikalikan BEF Biomass Expansion Factor untuk menghitung AGB

    Fraksi karbon : biomas x 0.5

    Biomas akar dengan root shoot ratio (r) = 0.26 (default) Berat jenis kayu

    Pengukuran nekromas

    Pengukuran tumbuhan bawah

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    8/13

    5/20/20

    Beberapa persamaan

    alometrik

    No. Jenis tanaman Persamaan allometrik(Total Dry Weight)

    Lokasi

    1. A. mangium TDW = 0.12 (DBH)2.28 Maribaya, Bogor

    2. P. merkusii TDW = 0.1 (DBH)2.29 Cianten, Bogor

    3. S. leprosula TDW = 0.15 (DBH)2.3 Ngasuh. Bogor

    4. P. falcataria TDW=0.1479 (DBH)2.2989 Sukabumi

    5. P. falcataria TDW = 0.2831 (DBH) 2.063 Kediri

    6. Avicennia marina TDW = 0.2901(DBH) 2.2605 Ciasem, Subang

    7. Agathis loranthifolia TDW = 0.4725 (DBH) 2.0112 Baturaden

    8. Aleurites moluccana TDW = 0,064(DBH)2,4753 Kutacane, Aceh Tenggara

    9. Rhizophora mucronata TDW = 0,1366(DBH)2,4377 Ciasem, Purwakarta

    10. Hutan tanaman lahan kering TDW = 0.1728 (DBH) 2.2234 Lokasi No. 1, 2, 3, 4, 5, 7 dan 8.

    11. Hutan tanaman mangrove TDW = 0.2064 (DBH) 2.34 Lokasi No. 6 dan 9.

    Sumber: Siregar dan Dharmawan, 2009

    Berdasarkan Metode Destruktif

    Badan Litbang Sudah Mengeluarkan

    Buku Persamaan Alometrik

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    9/13

    5/20/20

    Stok karbon padabeberapa tipe hutan

    Sumber: Tim Badan Litbang (2010)

    No. Tipe Hutan Stok Karbon (ton/ha) Keterangan

    1. Hutan alam dipterokarpa 253,33 264,702. Hutan lindung 211,86

    3. Hutan sekunder bekas kebakaran

    hutan

    7,5 55,3 Bekas kebakaran hutan setelah 1 tahun sampai dengan

    12 tahun

    4. Hutan mangrove sekunder 54,1 182,5 Didominasi oleh jenisRhizophora sp. danAvicennia

    sp.

    5. Hutan sekunder bekas tebangan 171,8 249,1 Umur bekas tebangan setelah 5 tahun 30 tahun

    6. Hutan alam primer dataran rendah 230,10 - 264,70

    7. Hutan alam primer dataran tinggi 103,16

    8. Hutan sekunder dataran tinggi 113,20 Tanaman agathis umur 40 tahun dan campuran jenis

    lainnya

    9. Hutan sekunder dataran tinggi 39,48 Tanaman agathis umur 17 tahun dan campuran jenis

    lainnya

    10. Hutan gambut 200 Rataan dari semua tipe hutan gambut

    11. Hutan tanaman Swietenia macrophylla 64,1 - 166,6 Umur 16 tahun - 20 tahun

    12. Hutan tanamanAcacia mangium 91,2 Umur 6 tahun

    13. Hutan tanamanPeronema canescens 35,7 71,8 Umur 10 tahun 25 tahun

    14. Hutan tanaman Schima wallichii 74,4 Umur 25 tahun

    15. Hutan tanamanAleurites moluccana 177,2 Umur 25 tahun16. Hutan tanamanPinus merkusii 74,6 217,5 Umur 14 tahun 24 tahun

    17. Hutan tanamanParaserianthes

    falcataria

    112,8 - 122,7 Umur 8 tahun - 18 tahun

    17. Hutan tanamanAgathis loranthifolia 123,40 Umur 40 tahun

    Perhitungan Emisi KehutananSumber emisi/serapan AFOLU

    Pertumbuhan

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    10/13

    5/20/20

    Perhitungan emisi (IPCC GL 2006)

    = Xquivalent enCO2

    EMISSIONESTIMATES

    ACTIVITYDATA

    EMISSIONFACTORS

    Prinsip perhitungan emisi

    Perhitungan Emisi GRK (IPCC GL 2006)

    Tersedia dalam tabel Excel (Software sedang dikembangkan)

    Kategori lahan = Forestland, Cropland, Grassland, Wetland,

    Settlement dan Other land.

    Carbon Pools: AGB, BGB, Kayu mati, Serasah dan Soil

    Sumber emisi : Deforestasi, degradasi, dan kebakaran

    Sumber serapan : Pertumbuhan hutan alam dan tanaman

    Besarnya Emisi/serapan : Activity data x Emission/removal

    factors Emisi dihitung untuk periode waktu tertentu misal : 2000-

    2001, 2001-2002, dsb.

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    11/13

    5/20/20

    Kategori Lahan IPCC dan Planologi

    Kategori IPCC 2006 Kategori Hutan

    1. Forest Land (FL)

    Hutan Lahan Kering Primer (UD)2. Forest Land (FL) Hutan Rawa Primer (UD)

    3. Forest Land (FL) Hutan Mangrove Primer (UD)

    4. Forest Land (FL) Hutan Lahan Kering Sekunder (D)

    5. Forest Land (FL) Hutan Rawa Sekunder (D)

    6. Forest Land (FL) Hutan Mangrove Sekunder (D)

    7. Forest Land (FL) Hutan Tanaman

    Area Penggunaan Lain (APL)

    8. Grassland (GL) Belukar

    9. Wetland (WL) Belukar rawa

    10. Other Land (OL) Tanah terbuka

    11. Wetland (WL) Rawa

    12. Cropland (CL) Pertanian

    13. Cropland (CL) Pertanian campur semak

    14. Cropland (CL) Transmigrasi

    15. Settlement (S) Permukiman

    16. Grassland (GL) Padang rumput

    17. Cropland (CL) Sawah

    18. Cropland (CL) Perkebunan

    19. Other Land (OL) Tambak

    20. Other Land (OL) Bandara

    21. - Air

    22. - Awan

    LAND CHANGE MATRIX

    Forest Land Remaining Forest Land

    Land Converted to Forest Land

    Crop Land Remaining Crop Land

    Land Converted to Crop Land

    Grassland Remaining Grassland

    Land Converted to Grassland

    Wet Land Remaining Wet LandLand Converted to Wet Land

    Settlement Remaining Settlement

    Land Converted to Settlement

    Other Land Remaining Other Land

    Land Converted to Other Land

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    12/13

    5/20/20

    CONTOH-CONTOH TABEL MS EXCEL

    Sektor Pertanian, Kehutanan dan Areal penggunaan lain

    Kategori

    Hutan tetap hutan : Pertambahan tahunan stok karbon dalam biomasa (Termasuk biamasa di atas tanah

    dan di bawah tanah)

    Kode 3B1a

    Lembaran 1 dari 4

    Data LCM

    Kategori Penggunaan lahan

    Subkategori

    Luas hutan

    tetap hutan

    Pertumbuhan

    rata-rata

    tahunan

    biomasa atas

    tanah (Riap)

    Perbandingan

    biomasa di atas

    tanah dengan

    biamasa di

    bawah tanah

    (Nisbah Pucuk

    Akar)

    Pertumbuhan

    rata-rata tahunan

    biomasa atas

    tanah dan bawah

    tanah

    Fraksi KarbonPertambahan

    Stok Karbon

    Penggunaan

    lahan

    sebelumnya

    Penggunaan

    lahan tahun

    pelaporan

    Ha Ton/ha/thn Ton/ha/thn

    0,47

    Ton C

    Data lokal Data lokal Data lokalGTOTAL= GW *

    (1+R)

    CG= A *

    GTOTAL* CF

    A GW R GTOTAL CF CG

    Hutan Hutan

    Hutan Lahan

    Kering - - - - - -

    Hutan

    Mangrove - - - - - -

    Hutan Rawa

    (Gambut) - - - - - -

    Hutan Tanaman - - - - - -

    Total -

    Tingkat kerincian (Tier)

    Pendekatan untuk menentukanperubahan luas (Act iv i ty Data)

    Tingkat kerincian faktoremisi (Tier): perubahancadangan karbon

    1. Pendekatan Non-spasial : dari

    data statistik negara (mis FAO)

    memberikan gambaran umum

    perubahan luas hutan

    1. Memakai data yang diberikan

    oleh IPCC (data default values)

    pada skala benua

    2. Berdasarkan peta, hasil survey

    dan data statistik nasional

    2. Data spesifik dari negara

    bersangkutan untuk beberapajenis hutan yang dominan atau

    yang utama

    3. Data spatial dari interpretasi

    penginderaan jauh dengan

    resolusi yang tinggi

    3. Data cadangan karbon dari

    Inventarisasi Nasional, yang

    diukur secara berkala atau

    dengan modelling

  • 7/25/2019 Cadangan Karbon

    13/13

    5/20/20

    PENUTUP

    Sektor kehutanan masih berkontribusi terhadap emisi di Indonesia akibatterjadinya deforestasi dan degradasi Deforestasi perubahan dari hutan menjadi non-hutan sedangkan degradasi

    penurunan nilai karbon akibat kebakaran, ilegal loging, perambahan dangangguna hutan lainnya.

    Pemahaman mengenai perhitungan emisi/serapan penting agar kegiatanpenurunan emisi dapat dimonitor dengan baik (prinsip MRV)

    Indonesia telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 26% tahun 2020,dengan kontribusi terbesar dari sektor kehutanan

    Perhitungan emisi dilakukan melalui kombinasi pengukuran karbon dilapangan dan analisa perubahan penutupan lahan hasil RS

    Kegiatan mitigasi di sektor kehutanan dengan penanaman, konservasi karbonhutan dan substitusi bahan bakar fosil dengan biomas

    IPCC Guideline 2006, telah tersedia sebagai metode untuk menghitung emisi

    yang diakui internasional