buku panduan 2012
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
1/164
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
2/164
2
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
PENGANTAR
BUKU Panduan ini terbit sesuai dengan konsep harmoni yang telah menjadi Pedoman Pemerintah
Provinsi Bali yang telah mencanangkan visi pembangunan Bali Dwipa Jaya Berlandaskan Tri Hit a
Karana untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat di pulau ini. Kemudian muncul
wacanaBali Clean and Green
yang merupakan wujud keinginan pemerintah untuk menyelamatkan
masa depan Bali melalui program yang mengedepankan People, Planet and Pro fi t . Ini berar,
seluruh masyarakat Bali seyogianya mendukung visi pembangunan ini dan sesuai dengan tujuan
pembangunan milenium (MDGs) karena seirama dengan filosofi Tri Hita Karana (THK) sebagai
pandangan hidup (way of life) masyarakat Bali.
Caranya, dengan mendorong seluruh komponen masyarakat Bali menerapkan falsafah THK
dalam kehidupannya sehari-hari untuk mempercepat terwujudnya harmonisasi, kesejahteraan dan
kebahagiaan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan.
Program Tri Hita Karana Tourism Awards & Accredita on (THK Awards) telah berlangsung sejak
tahun 2000, sebagai akvitas dan kepedulian kelompok masyarakat yangconcern dan menginginkan
THK dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata seluruh komponen masyarakat pembangunan
di Bali. Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan di Bali akan selalu menjunjung nggi harmoni
dan kebersamaan. Salah satu wujud nyata yang diharapkan dalam penerapan THK ini adalah
dakterjadinya konflik dalam proses pembangunan, baik di lingkungan internal stakeholders maupun
eksternal.
Pelaksanaan pembangunan yang menjunjung nggi harmoni dan kebersamaan akan
menyebabkan terjadinya suasana tenang dan damai dalam kehidupan masyarakat Bali. Hal ini sangat
mempengaruhi image Pulau Bali (yang sangat tergantung dari sektor pariwisata) di mata masyarakat
dunia.
Sejak diluncurkan tahun 2000, THK Awards terus bergulir hingga tahun 2012, mudah-mudahan
Buku Panduan ini dapat dijadikan acuan untuk melihat lebih jelas tentang tolok-ukur (check list )
yang harus disiapkan bagi Pelaku (lembaga/badan/perusahaan yang mengimplementasikan konsep
THK di lingkungannya). Buku ini juga melampirkan Undang-undang, Surat Edaran Gubernur Bali dan
Peraturan lain yang menjadi syarat formal bagi terselenggaranya Program THK Awards.
Masukan, saran untuk perbaikan Buku Panduan edisi mendatang sangat kami harapkan. Sekalilagi terimakasih.
Denpasar, Juni 2012
Penerbit
Yayasan Tri Hita Karana Bali
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
3/164
3
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
SECARA sederhana logo Tri Hita Karana (THK) Awards & Accreditaons dapatdipopulerkan sebagai Patra Trisula karena merupakan slisasi dari bentuk dasar Tri Sula dengan Pepatran dan Kekarangan yang mencirikan dunia flora dan fauna dalam ragam hiasBali. Sebagai sebuah lambang/simbol Patra Trisula sekurang-kurangnya mempunyai duakelompok penjelasan:
1. Pendekatan ikonografis (ilmu tanda-tanda) :a. Kata Tri pada Tri Hita Karana (THK) berar ga, sehingga bentuk dasarnya dapat
digambarkan dengan segi ga. Terdapat hubungan analogi dengan simbol Tri Kona (utpe /lahir; s /hidup; dan pralina/ma), seper Sanggah Cukcuk atau SanggahPenjor yang berbentuk dasar segiga sama sisi.
b. Dari aspek teknis – teknologis, bentuk segiga, apalagi segi ga sama sisi berar rigid, kuat, seimbang, dapat menyalurkan beban yang sama ke semua sisi. Hal inibersesuaian dengan hakikat konsep THK yakni keseimbangan (balanced ) dan harmoni(harmony ).
c. Slisasi bentuk dasar segi ga sama sisi, menjadi Tri Sula adalah karena bentukanTri Sula merupakan interseksi dari ga konsep dasar yang menempatkan sebuah‘insari’ di tengah-tengahnya.
d. Tri Sula merupakan senjata Dewa Sambu, yang berstana di arah Ersanya (Timur Laut)dalam pengider-ideran (Dewata Nawa Sanggha). Arah mana dalam kosmologi orangHindu (Bali) adalah arah Utamaning utama. Tempat dimana Sanggah/Pamerajan berlokasi atau tempat Pura Besakih dalam konsepsi Padma Bhuwana.
e. Di tengah-tengah Sula dari masing-masing Trisula yang ada digambarkan dengan“sinar” untuk Sula yang menghadap ke atas, sebagai areal Parhyangan; gambar“pallus” untuk Sula yang mengarah ke kanan sebagai simbol kehidupan (sosial,Pawongan); dan gambar pohon “kalpataru” untuk Sula yang menghadap ke kirisebagai simbul lingkungan alam (Palemahan).
2. Pendekatan semioka (ilmu lambang dan makna-makna) :a. Logo THK ini bernuansa ‘egosentris’ yakni paham yang menganggap manusia adalah
pokok, pusat segala hal. Asumsi dasarnya adalah Tuhan dan alam telah membentuk‘keseimbangan’ dan ‘keserasian’ sendiri dengan hukum alamnya. Manusialah yangdapat menyebabkan segala sesuatu itu berjalan secara kurang seimbang dan serasi.
b. Secara universal bentukkan lambang ini menggambarkan hubungan verkal manusiadengan Tuhannya dan hubungan horizontal manusia dengan sesamanya dan alamlingkungannya. Hal ini sekaligus merupakan cerminan dari tujuan hidup manusiaBali (Hindu) adalah Moksartam Jagadhita ya ca i dharma, yang berar mencapaikebahagiaan dan kesejahteraan di dunia ( Jagadhita) dan kemudian bersatu kembalidengan Tuhan (Moksa).
c. Bentukan Tri Sula merupakan interseksi dari dimensi teologi (Parhyangan); dimensisosio-antropologi (Pawongan); dan dimensi ekologi (Palemahan) dari ga unsur THKdan sekaligus menempatkan konsep THK sebagai in sarinya.
Logo Tri Hita KaranaAwards & Accreditation
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
4/164
4
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
d. Nilai universal konsep THK yang tercermin dalam Patra Trisula tersebut dapatsecara kreaf direaktualisasikan dan implementasikan pada (misalnya) ranahtata ruang sebagai aspek spiritual ruang (sakral dan profan), aspek sosio-kulturalspatsial dan aspek teritorial.
Dewata Nawa SangghaIslah “Dewata Nawa Sanggha” konon berkembang pada masa era Prabu Airlangga
(1009 - 1042), yang berar Dewa Penguasa Sembilan Arah Mata Angin yang bersumberdari Rgveda sebagai manifestasi kekuatan alam semesta. Dengan kata lain, Dewata NawaSanggha merupakan sembilan Dewa sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa yangmenjaga atau menguasai sembilan penjuru mata angin. Ke-sembilan Dewa itu adalah Wisnu,Sambhu, Iswara, Maheswara, Brahma, Rudra, Mahadewa, Sangkara, dan Siwa.
Konsep Dewata Nawa Sanggha kemudian berkembang menjadi Mantra AstaMahabhaya, yang biasanya digunakan untuk: 1). Penyucian wilayah dan sarana upakara; 2).Menolak kekuatan jahat.
Kemudian berkembang menjadi tradisi beragama Hindu di Bali yang mengiku Tantrisme dalam bentuk atau diwujudkan (antara lain): 1) Patung Niyasa Dewa dengan senjata-senjata-Nya; 2). Warna kober, lelontek, hiasan Pura, Jajan suci, Jajan sarad, dan hiasan Penjor; 3).Posisi Caru mengiku pangider-ider dewata nawa sanggha.
Sembilan nama Dewa sesuai dengan Sembilan Arah Mata Angin itu adalah: 1). DewaWisnu, Arah: Utara/Uara, Pura: Batur, Senjata: Cakra, Warna: Hitam, Kendaraan/ Wahana:Garuda; 2). Dewa Sambhu, Arah: Timur Laut/Ersanya, Pura: Besakih, Senjata: Trisula,Warna: Biru/Abu-Abu, Wahana: Wilmana; 3). Dewa Iswara, Arah: Timur/Purwa, Pura:
Lempuyang, Senjata: Bajra, Warna: Puh, Wahana: Gajah Puh, 4). Dewa Maheswara, Arah:Tenggara/Ghnenya, Pura: Goa Lawah, Senjata: Dupa, Warna: Dadu/Merah Muda, Wahana:Merak; 5). Dewa Brahma, Arah: Selatan/Daksina, Pura: Andakasa, Senjata: Gada, Warna:Merah, Wahana: Angsa; 6). Dewa Rudra, Arah: Barat Daya/Nairi, Pura: Uluwatu, Senjata:Moksala, Warna: Jingga, Wahana: Kerbau Puh; 7). Dewa Mahadewa, Arah: Barat/Pascima,Pura: Batukaru, Senjata: Naga Pasa, Warna: Kuning, Wahana: Naga; 8). Dewa Sangkara, Arah:Barat Laut/Wayabhya, Pura: Puncak Mangu, Senjata: Angkus, Warna: Hijau/Welis, Wahana:Singa; 9). Dewa Siwa, Arah: Tengah/Madya, Pura: Besakih, Senjata: Padma, Warna: PancaWarna, Wahana: Lembu.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
5/164
5
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
Keterangan Gambar Segiga:
Menunjukkan hubungan
verkal dengan Tuhan
dan hubungan horizontal
dengan sesama dan alam
lingkungan.
Paham egosentris dimana
manusia adalah pusat
dan pangkal kedak-seimbangan mencerminkan
tujuan hidup Moksartham
Jagadhita ya ca i Dharma.
Sangkara
Wisnu
Sambhu
Iswara
Mahesora
Brahma
Rudra
Mahadewa
LOGO TRI HITA KARANA
AWARDS & ACCREDITATION
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
6/164
6
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
Perjalanan Konsep Tri Hita Karana
`
1970’an
Ditetapkansebagai LandasanPembangunan Bali
THK Sebagai Wacana
`
1980’an
1969
`1990’an
`
1999, Muncul IdeaPemberian Awards
2000
Pemberian Awards I
`
2008
Evaluasi (Media)
Evaluasi (Transisi)
2010
`
2011
Evaluasi (NGO)
EVALUASI
Pemberian insentif (awards) Akreditasi Punishment (sesuai peraturan perundang-undangan dan perda)
RUANG EVALUASI
Wilayah/lingkungan padaPerusahaan/Kantor/Kampus/Sekolah
LEGALITAS
UU Kepariwisataan RI No. 10, 2009, Bab III Pasal 5 (a) Pembuatan NGO (Yayasan) Kementrian Hukum dan HAM & Pendaftaran Copy-right Masuk dalam “Road Map” Bali Green Province Surat Edaran Gubernur Peraturan Daerah
dan seterusnya
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
7/164
7
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
THK AWARD
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
8/164
8
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
PENGANTAR
PROGRAM Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditations (THK Awards) yang berlangsung
sejak tahun 2000 hingga kini dilaksanakan secara konsisten dan simultan. Adapun tahapan Akreditasi
berlangsung sebagai berikut :
(1). Initial screening yang bertujuan untuk menjaring calon peserta;
(2). Pelatihan awal yaitu untuk memberi pembekalan bagi calon peserta (terakreditasi) mengenai
persiapan bukti-bukti yang akan ditunjukkan pada saat menerima team assessor yang akan
berkunjung ke Instansi/Hotel/DTW/Sekolah/Perguruan Tinggi yang akan diakreditasi.
Pelatihan ini, sekaligus juga sebagai sosialisasi terhadap program THK Awards 2011;
(3). Penyebaran daftar pernyataan (Questioner) yang akan diisi oleh masing-masing peserta;
(4). Site inspection tahap I dan II, tabulasi data, rapat penentuan grade;
(5). Pengumuman grade dari masing-masing terakreditasi;
(6). Penganugerahan THK Awards yang sekaligus dirangkai dengan penyelenggaraan “Balinese
Foods Festival” .
Saat surat ini diterima, kita baru mulai pada awal kegiatan ini yaitu penyebaran Initial Screening
kepada Hotel; Daya Tarik Wisata (DTW, seperti Taman Rekreasi/ Ecotourism); Resort; Atraksi Wisata;
Special Retreat ; Kawasan Wisata; Sekolah; Perguruan Tinggi; dan Kantor/Instansi Pemerintah.
Kepada manajemen/pimpinan/kepala/rector dari Hotel, Kawasan Wisata, DTW, Sekolah,
Perguruan Tinggi, dan Kantor Pemerintah diharapkan mengisi Initial Screening ini dengan benar
seperti apa adanya di lingkungan Hotel, Kawasan Wisata, DTW, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan
Kantor/Instansi Pemerintah. Hal ini untuk memudahkan kami dalam mengklafikasikan skup penilaian,
sehingga prosentase implementasi konsep THK dapat diketahui dengan jelas.
Jawaban kami harapkan sampai di Sekretariat Yayasan Tri Hita Karana , Jalan Melati No.43,
Denpasar paling lambat 30 Maret 2012, pukul 16:00 Wita. Ayo, kita gelorakan terus ’Save the
World with Tri Hita Karana. We have already started in Bali’. Terima kasih atas perhatian dan kerja
samanya.
Denpasar, 1 Maret 2012
Hormat kami,
IGN Wisnu Wardana KG. Dharma Putra
Ketua Penyelenggara THK Awards Sekretaris THK Awards
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
9/164
9
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
I. IDENTITAS HOTEL/DTW/KANTOR/PT/SEKOLAH Nama dan tanda tangan (TT) Pengisi Initial Screening dan kontak person Tim THK:
1. ……………………………………, bagian …………………………,TT …………….2. ……………………………………, bagian …………………………,TT …………….3. ……………………………………, bagian …………………………,TT …………….4. ……………………………………, bagian …………………………,TT …………….5. ……………………………………, bagian …………………………,TT …………….
Nama General Manager/Pimpinan/Kepala/Rektor:
……………………………………………………….…………………………………………...Nama dan alamat Hotel/DTW/KANTOR/PT/SEKOLAH:
…………………………………………………………………………………………………….
Telephone: ............................................................ Fax : ...............................................................Email: .................................................... .........................................................................................
Kategori/klasifikasi (lingkari yang dipilih) :
1. Hotel boutique2. Hotel bintang (1, 2, 3, 4, 5, 5 plus/berlian)3. Hotel non-bintang (melati, pondok wisata)4. DTW5. RESORT6. KANTOR PEMERINTAH7. PERGURUAN TINGGI8. SEKOLAH
II. DATA-DATA HOTEL/DTW/KANTOR/PT/SEKOLAH1. Luas lahan : …………………………………………………..
2. Luas bangunan : …………………………………………………..3. Luas fasilitas umum (parker,dll) : …………………………………………………..4. Jumlah kamar (Untuk Hotel) : …………………………………………………..
III. CSR (Corporate Social Responsibility)Lampirkan kegiatan CSR selama 3 tahun (2010, 2011, 2012) dari bulan Oktober sampaiOktober tahun berikutnya (contoh untuk 2012: 1 Oktober 2011 – 1 Oktober 2012)
INITIAL SCREENING
TRI HITA KARANA
AWARDS & ACCREDITATIONS 2012
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
10/164
10
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
PENGGUNAAN check list dalam program THK Awards ditujukan untuk mendapatkan data
se-objektif mungkin tentang penerapan seluruh unsur THK pada objek penilaian. Khusus check list
bidang Parhyangan sebagai salah satu dari tiga unsur THK diharapkan mampu membantu Pelaku(yang meng-implementasikan) dan Tim Penilai (Asesor) THK untuk mendapatkan gambaran tentang
sejauh mana pemujaan kepada Ida Sanghyang Widi (Tuhan) memberikan kontribusi positif pada
perilaku umat manusia dalam memperlakukan sesama manusia dan alam lingkungan.
Perlakuan terhadap sesama dan lingkungan yang dimaksud itu, minimal harus nampak pada
lingkungan perusahaan dan di sekitar perusahaan terakreditasi.
Pemujaan pada Tuhan dapat dilihat dari adanya sarana pemujaan (tempat suci) – bagi masyakarat
Bali (Hindu) disebut Pura -- dengan berbagai kelengkapan, tata cara penggunaan sarana pemujaan,
dan penguasaan umat akan konsep berbakti pada Tuhan. Demikian juga kadar perhatian perusahaan
pada kegiatan keagamaan, umat yang bekerja di perusahaan ataupun perhatian perusahaan pada umat
yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
Aspek yang Dinilai (untuk bidang Parhyangan)
1. Penggunaan Simbol Sakral
Simbol-simbol sakral dalam tradisi Hindu memiliki aturan tersendiri dalam hal penggunaan dan
penempatannya. Penempatan simbol keagamaan itu tidak hanya dilihat dari indahnya, tetapi juga
ketepatan penempatannya dan pemanfaatnya.
2. Tempat Pemujaan
Setiap hotel atau objek wisata (daya tarik wisata) atau Pelaku THK lainnya, idealnya, memiliki
tempat pemujaan. Tempat pemujaan itu harus dilihat dari segi penempatannya, penataan arealnya,
bentuk bangunannya.Apakah areal pemujaan itu cukup memadai untuk melakukan kegiatan keagamaan? Apa areal
itu menggunaan konsep Tri Mandala. Jenis pelinggihnya, apa benar. Di sekeliling areal itu apa ada
bangunan yang tidak layak, seperti tempat pemujaan di hotel sebaiknya tidak ditempatkan didekat
diesel (mesin pembangkit tenaga listrik) yang terus bersuara dan bergetar, sehingga mengganggu
konsentrasi.
Dalam mendayagunakan tempat pemujaan di areal perusahaan dapat dilihat kadar perhatian
perusahaan pada pendayagunaan tempat pemujaan tersebut untuk meningkatkan kwalitas moral dan
daya tahan mental umat yang bekerja di perusahaan tersebut. Kontribusi tesebut dapat dilihat dari
proses tempat pemujaan dibangun. Demikian juga dana operasional dalam memfungsikan tempat
pemujaan tersebut. Apakah tempat pemujaan tersebut sepenuhnya dibiayai oleh perusahaan atau
keberadaannya hanya dibantu perusahaan dan selebihnya berasal dari dana punia umat yang bekerjadi perusahaan tersebut.
3. Kontribusi perusahaan pada kegiatan keagamaan
Di dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan umat di sekitar dapat dilihat dari sejauhmana
perhatian perusahaan kepada kegiatan umat di tempat pemujaan di sekitar objek terakreditasi?
Perhatian itu dapat dilakukan dengan memberi dana punia (kontribusi dana) atau karyawan perusahaan
bersangkutan ikut ngayah sesuai dengan keberadaan dan kemampuan umat serta management di
perusahaan tersebut. Hal ini penting diperhatikan kerena umat di sekitar ikut serta menjaga citra
perusahaan. Ini artinya perusahaan justru akan mendapat citra positif dari perhatian pada umat di
sekitarnya.
I. PENILAIAN (CHECK LIST) PARHYANGAN
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
11/164
11
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
4. Upaya pelestarian dan pengembangan tradisi keagamaan
Pelestarian kegiatan kebudayaan keagamaan seyogianya dilakukan oleh perusahaan dengan
membuat perencanaan yang matang. Untuk membuat perencanaan tersebut dapat minta bantuan
konsultan pada yang ahli di bidang tradisi keagamaan tersebut.
5. Melakukan kegiatan keagamaan bagi karyawan
Perusahaan memberikan prioritas dan fasilitas kepada karyawan melakukan kegiatan keagamaan
untuk meningkatkan sraddha dan bhaktinya pada Tuhan. Dengan kegiatan keagamaan tersebut
diharapkan karyawan dapat mendayagunakan ajaran Agama untuk meningkatkan kwalitas moral etik
dan daya tahan mental karyawan. Hal ini akan amat berguna bagi perusahaan karena memiliki SDM
yang berkualitas.
6. Pengenalan konsep THK kepada tamu
Perusahaan/hotel memiliki program yang matang untuk mensosialisasikan THK kepada tamu,
baik lewat karyawan maupun lewat berbagai wujud simbol dan juga adanya buku tentang THK di
setiap kamar hotel. Untuk itu, karyawan harus diberikan pemahaman yang benar tentang THK terlebihdahulu, termasuk methode yang tepat dalam mensosialisasikan THK pada tamu hotel.
7. Program ritual keagamaan di perusahaan
Adanya hari raya dan upacara keagamaan seperti upakara puja wali yang diwujudkan dengan
ritual keagamaan seyogianya direncanakan agar ritual tersebut dapat dijadikan media peningkatan
keterampilan moral, mental, etik dan keterampilan teknis para karyawan. Ritual tersebut juga dapat
dijadikan daya tarik wisata untuk lebih lama tinggal di hotel dan juga sebagai media promosi wisata
budaya dan wisata spiritual. Hal itu bisa terwujud apa bila ada perencanaan yang matang tentang hal itu.
8. Tata letak tempat pemujaan
Pemanfaat tata ruang dalam budaya Hindu di Bali memiliki latar belakang filosofi dengan dimensiyang cukup dalam dan luas. Pendirian tempat pemujaan tersebut agar di arah uranus (keluwan) dari
areal hotel atau tempat perusahaan. Kalau bisa (idealnnya) areal dimana tempat pemujaan didirikan,
dibagi menjadi tiga dengan merujuk kepada konsep Tri Mandala. Karena Tri Mandala itu memiliki
makna pendakian kehidupan dari kehidupan yang kurang baik menuju kehidupan yang kian baik dan
suci.
9. Penanggung jawab kegiatan keagamaan
Kegiatan keagamaan di hotel seyogianya memiliki organisasi dengan kelembagaan yang kuat
bila perlu dibuat permanen dengan anggaran dasarnya. Seperti adanya pemangku (penanggung jawab
pelaksanaan ritual) di pura harus ada kepastian kewajiban dan hak yang transparan diatur dalam
suatu ketentuan tertulis. Apakah pemangku tersebut diambil dari karyawan hotel atau memnggunakan
pemangku di luar karyawan hotel, misalnya, dari desa sekitar hotel berada. Semuanya itu dapat dilihat
segi negatif dan positifnya melalui kajian mendalam. Demikian juga penanggung jawab kegiatan
keagamaan selain pemangku perlu ditentukan dengan sebaik-baiknya.
10 Perpustakaan THK
Hotel atau perusahaan seyogianya memiliki perpustakaan khusus tentang kebudayaan Bali
dengan THK-nya dan berbagai sarana promosi THK yang berbentuk elektrik seperti kaset sejenis CD
Video, VCD, DVD, gambar-gambar dan bentuk-bentuk lainya. Seyogianya di setiap kamar hotel ada
minimal sebuah buku dalam bahasa Inggris yang menguraikan tentang THK.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
12/164
12
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
11. Pemeliharaan tempat Pemujaan
Keberadaan berbagai sarana keagamaan untuk mengimplementasikan aspek-aspek Parhyangan
dari THK, seyogianya dipelihara dengan sebaik-baiknya dan ada yang ditunjuk untuk bertugas
memelihara berbagai sarana keagamaan tersebut dengan baik dan kontinue. Demikian juga di
hendaknya diupayakan adanya dana khusus untuk memelihara sarana keagamaan tersebut secararutin sehingga senantiasa dapat digunakan dengan tepat.
12. Penggunaan bahan bangunan sebagai tempat suci
Penggunaan bahan bangunan keagamaan Hindu seperti Pelinggih di suatu Pura memiliki suatu
ketentuan yang mengandung nilai-nilai filosofi yang dalam dan bersumber dari ajaran Agama Hindu.
Bahan-bahan bangunan suci di tempat pemujaan Hindu. Umat Hindu di Bali memiliki pustaka tentang
bahan banguan dan cara menata letakan bangun suci tersebut di areal tempat pemujaan. Pustaka
tersebut seperti Lontar Asta Kosala-Kosali, Asta Bumi, Silpa Sastra, dll.
13. Pemberian Nama pada bangunan dan ruangan
Sangat ideal, kalau setiap ruangan atau bangunan di suatu hotel atau perusahaan diberikan namasesuai dengan budaya lokal Bali. Misalnya menggunakan nama-nama bunga yang ada di Bali, atau
menggunakan nama-nama tokoh Pewayangan dalam cerita Ramayana dan Mahabharata atau cerita-
cerita Tantri atau simbol-simbol budaya Bali yang lainya. Penggunaan nama-nama tersebut agar
disesuaikan dengan norma-norma penggunaan budaya Bali. Artinya tidak melanggar norma etika
budaya Bali tersebut.
14. Pemahaman akan keberadaan tempat pemujaan
Seyogianya semua karyawan mengetahui kalau mungkin memahami dengan baik keberadaan
tempat pemujaan dengan pelinggih-pelinggih yang ada. Jangan ada komunitas hotel tidak tahu akan
status dan fungsi setiap Pelinggih. Misalnya siapa yang dipuja di Pelinggih Padmasana. Ada fungsi
Bale Piasan. dll. Semuanya itu wajib diketahui oleh setiap komunitas di Hotel atau perusahaan tersebut.
15. Dharma Wacana
Seyogianya di setiap perusahaan atau hotel ada Dharma Wacana dan Dharma Tula tentang
Budaya Bali terutama tentang THK secara periodik dengan program dengan kurikulum yang
menukik pada pendalaman THK. Dharma Wacana itu seyogianya ada tenaga khusus yang menangani
dengan manajemen moderen, sehingga Dharma Wacana tersebut dapat berkesinambungan dan tidak
membosankan.
Seluruh komponen penilaian (Check List) Parahyangan selanjutnya dijabarkan pada Quesioner
terlampir. Para Pelaku (perusahaan yang mengimplementasikan THK) diharapkan mengisi check list
sesuai dengan keadaan yang telah berlaku di lingkungan perusahaan, dengan cara memilih angka 5,
4, 3, 2 atau 1, seperti yang dapat dilihat pada tabel quesioner.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
13/164
13
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
SEJARAH PERANAN MANUSIA
Manusia adalah sebuah misteri.
Untuk itu di masyarakat ada Norma (aturan/prinsip/standar)
– apa yang “benar” dan “salah”.
Di masyarakat juga ada Nilai – apa yang “baik” dan “buruk”.
Ada Etika-apa yang “boleh” dan “tak boleh”.
Di masa depan, aturan tertulis saja tidak cukup. Untuk itu diperlukan penerapan kearifan lokal.
Di Bali, kita memiliki THK.
Telah diterapkan oleh subak dan desa adat (lembaga tradisional)
Dicobakan di hotel (lembaga modern)
FILOSOFI HIDUP DAN NILAI
Filosofi Hidup :
Kerja Untuk Hasil VS Kerja Untuk Kerja.
Nilai :
Produktivitas vs Sustainabilitas. Individual vs Sosial/Komunal.
Standarisasi vs Customized
Persaingan vs Hubungan
Materi vs Non-materi.
Efesiensi vs Efektivitas.
Profit vs Benefit.
Sequential time vs Synchronous time.
PENDORONG PROSES LOYALITAS
1. Pelayanan terbaik pada pelanggan2. Pelayanan terbaik pada karyawan
3. Pelayanan terbaik pada pemilik
4. Pelayanan terbaik pada pemerintah
5. Pelayanan terbaik pada masyarakat di sekitar kawasan perusahan
II. PENILAIAN (CHECK LIST) PAWONGAN
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
14/164
14
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
MANUSIA PEMBANGUNAN
TEKNOKRATIS
SERASI DENGAN
ALAMTHK
KAJIAN PENERAPAN THK PADA
BISNIS
BISNIS THK
BISNIS YANG BER THK
SISTEM TEKNOLOGI SISTEM KEBUDAYAAN
SISTEM TEKNOLOGI YANG MEMILIKI
FENOMENA BUDAYA
MATRIK HUB SISTEM
TEKNOLOGI DAN
SISTEM KEBUDAYAAN
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
15/164
15
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
KAJIAN UMUM PENERAPAN THK DALAM
KEGIATAN BISNIS
AKAN MENDIRIKAN OPERASIONAL BERLANJUT
B/C RATIO
IRR
NPV, DLL
SWOT THK
SISTEM EKONOMI
KOMANDO
SISTEM EKONOMI
PASAR
SISTEM EKONOMI
DENGAN LANDASAN
THK
Transformasi Transformasi
•Dana investasi
•Prasarana•Tingkat inflasi
•Kualitas perusahan
•Struktur industri
•Iptek
•Hub. pemerintah dan
swasta.
HARMONIDAN
KEBERSAMAAN
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
16/164
16
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
MANUSIA PROFESIONAL
Integritas intelektual.
Integritas etika dan moralitas. Integritas religius.
BERBAGAI PERNYATAAN THK AWARDS
DALAM ASPEK PAWONGAN
Menyangkut aspek internal
Menyangkut aspek eksternal
Semuanya ingin menekankan pada harmoni.
APA YANG PERLU DIPERSIAPKAN ?
Foto yang berkait dengan kegiatan sosial.
Bukti pengeluaran/sumbangan yang berkait dengan kegiatan sosial.
Bukti surat kerjasama dengan lingkungan sosial.
Program dan kegiatan riil koperasi/simpan pinjam/suka-duka, dll.
Berbagai sertifikat yang berkait dengan kegiatan sosial dan aspek
manusia (sertifikat dari Kemkes, dll.).
Buku kesan dan pesan para wisatawan. Persentase karyawan pendukung budaya Bali.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
17/164
17
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
INDIKATOR bidang Palemahan (lingkungan) dan latar belakang pemilihanindikator ini selengkapnya dapat dilihat pada kuesioner terlampir.
BIDANG PALEMAHAN, Kriterianya:
1. Adanya komitmen perusahaan terhadap kualitas lingkungan.
2. Penerapan langgam / arsitektur Bali.3. Pelestarian dan pengembangan ekosistem.4. Pengelolaan limbah (cair, padat dan gas).5. Partisipasi perusahaan terhadap lingkungan.6. Pengorganisasian yang jelas terhadap pengelolaan lingkungan.7. Penghematan energi dan SDA.8. Penamaan ruangan, bangunan yang sesuai dengan budaya Bali.9. Pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan hukum yang berlaku.10. Melakukan pemantauan berkala serta evaluasi pengelolaan lingkungan.
1. Hotel idealnya mampu menangani sampah dengan baik dan meminimalisasi
produksi sampah yang dibuang ke lingkungan
Sampah: permasalahan krusial. Jika tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan polusi tanah dan air,
dan dapat juga merusak ekosistem terumbu karang. Sampah berhubungan dengan penyebaran penyakit.
2. Hotel seharusnya memiliki zonasi (sesuai dengan tri mandala)
Perlu ada zonasi sesuai dengan peruntukan
3. Hotel seharusnya memanfaatkan lahan dengan proporsi yang idealnya sesuai
“sanga mandala”
Keseimbangan proporsi pemanfaatan alam akan berpengaruh terhadap manfaatyang diperoleh dan kelestarian lingkungan.
III. PENILAIAN (CHECK LIST) PALEMAHAN (Lingkungan)
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
18/164
18
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
4. Hotel harus memiliki struktur sesuai dengan tri angga
Memilah mana yang dianggap sebagai bagian “kepala”, “badan” dan “kaki”.
Kesesuaian struktur ini diharapkan dapat menciptakan keharmonisan antarayang ada pada diri manusia dan alam (bangunan/sarana/prasarana).
5. Hotel harus memiliki IPAL dan berfungsi dengan baik
Limbah cair yang tidak diolah akan mencemari lingkungan dan dapatmengganggu kesehatan.
6. Hotel idealnya memiliki program penyelamatan dan pelestarian lingkungan
Apa yang ada di sekitar kita akan berpengaruh terhadap kehidupan kita. Setiap unsur dalam ekosistem mempunyai peran atau fungsi tertentu. Olehsebab itu, kelestarian lingkungan sangat perlu dijaga.
7. Hotel seharusnya memanfaatkan lahan secara efisien dan melakukan
konservasi lahan dengan baik
Pemanfaatan lahan secara efisen dan melakukan konservasi lahan dengan baikakan mengurangi peluang terjadinya bencana alam
8. Hotel idealnya tidak memiliki konflik terkait dengan bidang lingkungan
Dampak lingkungan yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkankonflik, terutama dengan masyarakat sekitar. Jika hotel sudah mengelola lingkungannya dengan baik maka peluangterjadinya konflik dapat ditekan.
9. Hotel idealnya memiliki sanitasi dan hygiene yang baik
Sanitasi & hygiene yang tidak baik dapat menimbulkan permasalahan yangserius, terutama berhubungan dengan kesehatan.
10. Lingkungan hotel idealnya memiliki keanekaragaman flora yg tinggi
Semakin beranekaragaman suatu komunitas dalam ekosistem maka biasanyaketahanannya akan semakin baik.
Flora yang beranekaragam juga mungkin memiliki keragaman sumber dayagenetic yang bermanfaat dari segi konservasi.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
19/164
19
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
11. Hotel idealnya melestarikan tanaman langka/dilindungi
Segala sesuatu yang ada di alam ini mungkin ada manfaatnya.
Kehilangan atau kepunahan suatu jenisfl
ora maka berarti kita kehilangansumber daya genetic dan akan mengurangi potensi pemanfaatannya.
12. Hotel idealnya memiliki taman yang mencerminkan unsur-unsur
pancamahabuta
Salah satu konsep hidup orang Bali adalah hidup dalam keseimbangan unsuralam. Jika ada yang kurang akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia, dan bisamengganggu kesehatan.
13. Hotel idealnya mampu menangani B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dengan
baik
Penanganan B3 telah menjadi permasalahan serius bagi berbagi industri,termasuk industri perhotelan. Bahan kimia ini sebagian sangat berbahaya terhadap kesehatan, Kadang kala hotel tidak mempersiapkan diri untuk menangani bahaya yangmungkin ditimbulkannya.
14. Hotel idealnya memanfaatkan 100% cleaning chemical yang biodegradable
Bumi ini ditimbuni sampah dan dibuangi limbah cair yang merusak kualitastanah / lahan. Pemanfaatan bio-degradable cleaning chemicals membantu mempertahankankualitas lingkungan, khususnya tanah / lahan di sekitar kita.
15. Hotel idealnya irit memakai air
Ketersediaan air bersih telah menjadi sumber permasalahan lingkungan di berbagai belahan dunia.
Ketersediannya terbatas. Perlu dilakukan efisiensi pemakaian air.
16. Hotel idealnya memanfaatkan energi dengan efisien
Energi ini ketersedianya terbatas, terutama energi yang tidak dapatdiperbaharukan, misalnya bahan bakar minyak. Kita perlu bersama-sama mengurangi konsumsi energi.
Pemanfaatan energi yang terbarukan.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
20/164
20
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
17. Hotel idealnya memiliki dokumen lingkungan yang lengkap, serta
diimplementasikan
Ada hotel yang tidak memiliki dokumen lingkungan Ada pula yg memiliki namun tidak melakukan pengelolaan dan pemantauansesuai dengan yang direkomendasikan. Berdampak pada resiko yang ditimbulkan berupa pencemaran dan kerusakanyang dapat merugikan masyarakat banyak.
18. Hotel idealnya memiliki serta menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan
(SML)
Efektivitas program lingkungan akan dapat ditingkatkan kalau perusahaanmemiliki SML yang baik. Hal ini mencakup keberadaan policy, aspek perencanaan, operasional,
pengecekan, corrective actions, serta review.
Penutup
Dengan “diturunkannya” nilai filosofis THK ke dalam kriteria-kriteria serta
ditetapkan indikator dan tolok ukurnya, diharapkan akan ada acuan secara lebih jelas tentang teknik implementasi dan penilaian hotel yang berwawasan THK.
Namun perlu disadari bahwa kriteria, indikator dan tolok ukur tersebut adalah bersifat dinamis, dapat berubah sesuai dengan desa, kala, patra, selama tidakmenyimpang dari makna yang terkandung dalam nilai filosofis THK itu sendiri.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
21/164
21
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
LAMPIRAN
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
22/164
22
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
I. PETUNJUK PENGISIAN
Isi/bubuhkan tanda silang (x) pada kolom Chek List (Tolok Ukur) dan tanggapan/temuan yang anda anggap paling sesuai dengan kondisi objektif usaha anda saatini dan kondisi ideal yang diharapkan, serta tambahkan keterangan atau catatanyang dianggap perlu di kolom sebelah kanan.
NoBIDANG
PENILAIANDAN INDIKATOR
CHEK LIST (TOLOK UKUR)Catatan/
Keterangan
III PALEMAHAN
3.8 Hotel idealnya,
tidak menimbulkankonflik terkaitdengan bidanglingkungan.
Yang akan dicek oleh asesor:
Konfl ik masalah li ngkungan(Palemahan) yang ada di hot el
dal am peri ode set ahun
5. Tidak pernah ada konflik internaldan eksternal4. Ada konflik satu kali3. Ada konflik dua kali2. Ada konflik tiga kali1. Sering terjadi konflik(>3kali)
Pernah ada konflik
sekali saja dalamsatu tahunterakhir,dan konflikini telahterselesaikandengan baik setelahdilakukanmusyawarahdengan masyarakatsekitar.
II. CARA MENENTUKAN NILAI AKHIR
1. Jumlahkan semua nilai yang anda peroleh (angka-angka yang anda beri tandasilang), misalnya, diperoleh nilai X
2. Bagi jumlah nilai (X) tersebut dengan jumlah/point yang di-chek (63)3. Hasil ini dikalikan dengan 20
Secara ringkas dapat ditulis sebagai berikut :
Nilai Akhir =(X/63) x 20
Klasifikasi hasil penilaian tersebut adalah sebagai berikut :
Selamat mengisi !
No. Nilai Akhir Mutu Keterangan1. 85 – 100 A Istimewa/excellent : sertifikat & trophy Emas
2. 75 - 84 B Baik/ good : sertifikat & trophy Perak
3. 65 - 74 C Cukup/credit : serifikat & trophy Perunggu
4. 0 - 64 - Afiliasi ( Affiliations) -- perlu pembinaan
1. Quisioner Hotel (Indonesia) 2012
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
23/164
23
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
PARHYANGAN
NO
URAIAN(BIDANG
PENILAIANDAN
INDIKATOR)
CHEK LIST(TOLOK UKUR)
CATATAN / KETERANGAN
I PARHYANGAN
1.1 Idealnya,simbol-simbolagama danbenda sakraltidak dipakai
hiasan di hotel.
Cek, apa ada simbol agamadan benda sakral (pelinggih ,arca, aksara suci, lambang danumbul-umbul dengan lukisanNaga, Hanoman, senjata
Dewata Nawasangga) dipakaihiasan/dekorasi di hotel ini:5. Sama sekali tak ada.
4. Ada simbol dan benda sakraldiletakkan di tempat yangtak patut.
3. Ada simbol agama danbenda sakral yang dipakaihiasan di dua lokasi.
2. Ada simbol agama danbenda sakral yang dipakaihiasan di tiga lokasi.
1. Ada simbol agama danbenda sakral yang dipakaihiasan di berbagai lokasi(lebih dari tiga lokasi).
1.2 Idealnya, hotelmemilikitempat suci(pura).
Cek, apa hotel ini punyatempat suci (pura)?
5. Punya, terdiri atas pelinggih
padma, tugu, piyasan, bale pemujaan, penunggun karang,bertembok penyengker .
4. Punya terdiri atas padma,tugu, piyasan, penunggunkarang dan tembok penyengker .
3. Punya terdiri atas padma,tugu, penunggun karang danbertembok penyengker.
2. Punya terdiri atas padma,
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
24/164
24
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
penunggun karang dan tugu.
1. Punya padma dan penunggun
karang.1.3 Idealnya, hotel
memberikontribusidalam kegiatankeagamaan dipura sekitarnya
Cek, apa wujud berkontribusi hotel dalam kegiatan agama dipura sekitarnya.
5. Ber-dana punia (sumbangan
sukarela) di masing-masing
pura sekitar hotel tiap upacara
pujawali.
4. Ber-dana punia di masing-
masing pura sekali setahun.
3. Ber-dana punia di masing-masing pura dilakukan satusetengah tahun sekali.
2. Ber-dana punia di masing-masing pura dua tahunsekali.
1. Ber-dana punia di masing-masing pura dua setengahtahun sekali.
1.4 Idealnya, ada
upayapelestarian danpengembangantradisikeagamaan dihotel.
Cek, apa upaya hotel dalam
pelestarian & pengembangantradisi keagamaan
5. Hotel punya rogram tertulis,dan memberikan fasilitaspelatihan/pembinaan untukpelestarian tradisikeagamaan kepadakaryawan denganmelibatkan masyarakatsekitar hotel secara kontinyu.
4. Hotel memberikan fasilitas
pelatihan/pembinaan untukpengembangan tradisikeagamaan secara kontinyuhanya untuk karyawan hotel.
3. Hotel memberikan fasilitaspelatihan/pembinaan untukpengembangan tradisikeagamaan tidak secara
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
25/164
25
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
kontinyu kepada karyawanyang berminat.
2. Hotel hanya menyediakantempat, sedangkan saranapelatihan/pembinaanpengembangan tradisikeagamaan ditanggungkaryawan hotel
1. Hotel tidak menyediakanfasilitas, tetapi karyawandiberi kesempatanmengikuti pelatihanpengembangan tradisi
keagamaan di luar hotel.1.5 Idealnya, hotelmemberikankesempatancukup bagikaryawannyamelaksanakankegiatankeagamaan.
Cek, apa hotel ini memberikesempatan bagikaryawannya melakukankegiatan keagamaan:5. Hotel memiliki pola kerja
untuk dapat memberikankesempatan penuh kepadakaryawannya melaksanakankegiatan agama.
4. Hotel memberikan
kesempatan kepadakaryawan melaksanakankegiatan agama selama duahari dalam enam bulan.
3. Hotel memberikankesempatan kepadakaryawan melaksanakankegiatan agama sehari dalamenam bulan.
2. Hotel memberikankesempatan kepada
karyawan melaksanakankegiatan agama setengahhari dalam 6 bulan.
1. Hotel hanya memberikankaryawan melaksanakankegiatan agama di luar jamkerja.
1.6 Idealnya, ada Cek, apa hotel ini melakukan
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
26/164
26
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
sosialisasi THKkepadawisatawan
yang menginapdi hotel.
sosialisasi THK kepada turisyang menginap di hotelnya.5. Karyawan hotel diwajibkan
memperkenalkan konsepTHK kepada wisatawan tiapkesempatan.
4. Karyawan hotelmemperkenalkan konsepTHK kepada wisatawansewaktu-waktu sesuaidengan jadwal.
3. Karyawan hotelmemperkenalkan konsepTHK kepada wisatawan
pada waktu senggang.2. Karyawan hotel menjelaskan
konsep THK jika wisatawanbertanya.
1. Karyawan hotel menjelaskankonsep THK kepadawisatawan sambil lalu.
1.7 Idealnya, setiapritualkeagamaanyang
dilaksanakanhotelmelibatkankaryawanmulai dariprosespembuatansarana hinggaakhir ritualdengan diiringigamelan, tar iw al i , kidung
dew a yadnya.
Cek, apa hotel melaksanakanritual melibatkan karyawanmulai dari proses pembuatansarana hingga akhir ritual
dengan diiringi gamelan, tari wa l i (tari-tarian sakral), ki dung dew a yadnya (tembangritual keagamaan). 5. Hotel melakukan kegiatan
ritual secara periodik (sesuaidengan jadwal/tegak
piodalan di hotel) dankaryawan dilibatkan mulaidari proses pembuatansarana hingga akhir ritual
dengan diiringi gamelan,tari wali, kidung dewa yadnya,dan sejenisnya.
4. Hotel melakukan kegiatanritual secara periodik (tegak piodalan di hotel) dankaryawan dilibatkan mulai
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
27/164
27
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
dari proses pembuatansarana hingga akhir ritualhanya diiringi gamelan dan
kidung dewa yadnya. 3. Hotel melakukan kegiatanritual secara periodik (sesuaitegak piodalan di hotel) dankaryawan dilibatkan mulaidari proses pembuatansarana hingga akhir ritualdengan diiringi gamelansaja.
2. Hotel melakukan kegiatanritual secara periodik (sesuai
tegak piodalan di hotel) dankaryawan dilibatkan mulaidari proses pembuatansarana hingga akhir ritualtanpa diiringi gamelan, kidung dewa yadnya, dan tariwali.
1. Hotel melakukan kegiatanritual secara periodik (sesuaitegak piodalan di hotel) dankaryawan hanya dilibatkan
dalam persembahyanganbersama, tanpa gamelan, kidung dewa yadnya, dan tariwali.
1.8 Idealnya, letaktempat suci dihotel sesuaidengan konseparsitektur Bali
Cek, apa letak tempat suci dihotel sesuai dengan konseparsitektur Bali yangditetapkan Parisada HinduDharma dalam bukuHimpunan KeputusanSeminar Kesatuan Tafsir
terhadap Aspek-aspek AgamaHindu.5. Letak tempat suci sesuai
dengan petunjuk Lontar AstaDewa -- kaja kangin (timurlaut) atau sisi kaja (utara),atau sisi kangin (timur), --
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
28/164
28
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
dan pembagian ruangmencerminkan konsep trimandala ( jeroan, jaba tengah,
jaba sisi) yang bisamenampung seluruhkaryawan melaksanakanpersembahyangan dengannyaman.
4. Letak tempat suci telahsesuai dengan petunjukLontar Asta Dewa danpembagian ruang terdiri atas
jeroan, dan jaba sisi yangbisa menampung seluruhkaryawan melaksanakanpersembahyangan dengannyaman.
3. Letak tempat suci sesuaidengan petunjuk Lontar AstaDewa dan pembagian ruangterdiri atas Jeroan saja sehingga tidak bisamenampung seluruhkaryawan melaksanakan
persembahyangan dengannyaman. 2. Letak tempat suci tidak
sesuai dengan petunjukLontar Asta Dewa -- misalnya,di tengah-tengah -- danpembagian ruang terdiri atas
Jeroan saja sehingga tidakbisa menampung seluruhkaryawan melaksanakanpersembahyangan dengan
nyaman.1. Letak tempat sucibertentangan denganpetunjuk Lontar Asta Dewa –misalnya, di sisi barat, atauselatan, atau barat daya --dan pembagian ruang terdiriatas Jeroan saja sehingga
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
29/164
29
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
tidak bisa menampungseluruh karyawanmelaksanakanpersembahyangan dengannyaman.
1.9 Idealnya, hotelpunyapenanggung
jawabpelaksanaanupacarakeagamaansehari-hari.
Cek, apa hotel punyapenanggung jawabpelaksanaan upacarakeagamaan sehari-hari,misalnya, pemangku (rohaniwan) khusus di hotelbersangkutan5. Hotel memiliki seorang
penanggung jawab tetap(Pemangku di Pura Hotel) dalam pelaksanaan upacaraagama sehari-hari.
4. Hotel memiliki penanggung jawab pelaksanaan upacaraagama sehari-hari yangberasal dari luar hotel(bukan berstatus sebagaikaryawan hotel).
3. Hotel memiliki penanggung jawab tidak tetap untukmelaksanakan upacaraagama sehari-hari yangberasal dari luar hotel.
2. Hotel menyerahkan kepadakaryawan secara bergantianuntuk melaksanakanupacara agama sehari-hari.
1. Hotel menyerahkan kepadakaryawan secara bergantianmelaksanakan upacaraagama sehari-hari danseluruh biaya ditanggungsecara gotong royong olehkaryawan.
1.10 Idealnya, hotelpunya buku-buku/videodokumentasi/
Cek, apa hotel memiliki buku-buku /videodokumentasi/kaset/foto-fotokeagamaan yang berkaitan
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
30/164
30
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
kaset/foto-fotokeagamaanyang berkaitandengan THK.
dengan THK, misalnya,memuat tentang tuntunanmuspa (petunjuksembahyang), tuntunanbebantenan (petunjukmembuat sarana persembahan), tuntunankepemangkuan (petunjuk bagipenanggung jawab upacarakeagamaan), tuntunanw ew angunan (petunjuktentang membuat bangunan),dan sejenisnya
5. Hotel memiliki buku-buku/video dokumentasi,atau foto-foto keagamaaan yang berkaitan denganTHK lebih dari 25 judul,video dan tape lebih dari 25copy (lengkap denganteknologi pemutarannya)dan penempatan yangstrategis di ruangperpustakaan sehinggamudah dilihat dan diaksesoleh wisatawan.
4. Hotel memiliki buku-buku/video dokumentasi,atau foto-foto keagamaanberkaitan dengan THKantara 15 – 20 judul, videodan tape lebih dari 15 – 20copy (lengkap denganteknologi pemutarannya)dan penempatan yangstrategis di ruangperpustakaan sehinggamudah dilihat dan diaksesoleh wisatawan.
3. Hotel memiliki buku-buku/videodokumentasi,atau foto-fotokeagamanaan yang berkaitan
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
31/164
31
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
dengan THK antara 10 - 15 judul, video dan tape lebihdari 10 – 15 copy (lengkapdengan teknologipemutarannya) danpenempatan yang strategisdi ruang perpustakaansehingga mudah dilihat dandiakses oleh wisatawan.
2. Hotel memiliki buku-buku/video/dokumentasi,atau foto-foto keagamanaan
yang berkaitan dengan THKantara 5 - 10 judul, video dantape lebih dari 5 – 10 copy(lengkap dengan teknologipemutarannya) danpenempatan yang strategisdi ruang perpustakaansehingga mudah dilihat dandiakses oleh wisatawan.
1. Hotel memiliki buku-buku/video/ dokumentasi,
atau foto-foto keagamanaanyang berkaitan dengan THKkurang dari 5 judul, videodan tape kurang dari 5 copy(tidak lengkap denganteknologi pemutarannya)dan penempatan yangkurang strategis di ruangperpustakaan sehingga sulitdilihat dan diakses olehwisatawan.
1.11 Idealnya,kondisi tempatsuci (pura) dihotelterpeliharadengan baik.
Cek, apa kondisi tempat suci(pura) terpelihara dengan baik(bersih, asri, nyaman)5. Kondisi masing-masing
mandala (halaman) :bangunan suci terpeliharadengan baik, ada tanamanupakara yang tertatap rapisehingga tampak asri,
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
32/164
32
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
bersih, nyaman.4. Kondisi masing-masing
mandala : bangunan suciterpelihara baik, adatanaman upakara tetapikurang terawat sehinggasuasana lingkungannyaterasa kurang nyaman.
3. Kondisi masing-masingmandala : bangunan suci dantanaman upakara kurangterawat sehingga suasanalingkungannya tidaknyaman.
2. Kondisi masing-masingmandala : bangunan suci dantanaman upakara tidakterawat sehingga suasanalingkungan tidak nyamandan pura terasa suwung (kurang hidup).
1. Kondisi masing-masingmandala : bangunan suci dantanaman upakara tidakterawat, sampah berserakan,tiang dan kabel listrikmalang-melintang di atasbangunan suci sehinggalingkungannya jadi kumuhdan pura terasa suwung.
1.12 Idealnya,bahan-bahanbangunan sucidi hotel inisesuai dengankonseparsitekturtradisional Bali.
Cek, apa bahan-bahanbangunan suci-nya sudahsesuai dengan konseparsitektur tradisional Baliyang tersurat dalam lontarAsta Dew a dan Asta Kosala- Kosali : (1) atap memakai ijukatau alang-alang; (2) rangkamemakai kayu (majegau,cendana, cempaka, dansejenisnya); (3) pengawak (konstruksi/badan bangunan),tembok, dan candi bentar
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
33/164
33
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
memakai batu alam ataubabtu bata.
5. Seluruh bangunan sucimemakai bahan-bahansesuai dengan konseparsitektur tradisional Baliyang tersurat dalam lontar
Asta Dewa dan Asta Kosala--Kosali.
4. Sekitar 75% sesuai dengankonsep arsitektur tradisionalBali yang tersurat dalamlontar Asta Dewa dan Asta
Kosala/Kosali.3. Sekitar 50% sesuai dengan
konsep arsitektur tradisionalBali yang tersurat dalamlontar Asta Dewa dan AstaKosala—Kosali.
2. Sekitar 25% sesuai dengankonsep arsitektur tradisionalBali yang tersurat dalamlontar Asta Dewa dan AstaKosala-Kosali.
1. Seluruh bangunan sucimemakai cetakan beton,hanya turus lumbung.
1.13 Idealnya, namaruangan danbangunan hotelkontekstualdengan budayalokal.
Cek, apa nama semua ruangandan bangunan kontekstualdengan budaya lokal di luarnama ista dew ata sepertiBrahma, Wisnu, Siwa, Iswara,dan atribut saraswati, mosala,dan sejenisnya.5. Semua nama ruangan dan
bangunan telah kontekstualdengan budaya lokal danditulis dengan huruf lokal(Bali) dan huruf latin.
4. Semua nama ruangan danbangunan telah kontekstualdengan budaya lokal tetapihanya ditulis dengan huruf
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
34/164
34
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
latin.3. Berkisar antara 50 sampai
90% nama ruangan danbangunan kontekstualdengan budaya lokal danhanya ditulis huruf latin.
2. Berkisar antara 25 sampai49% nama ruangan danbangunan telah kontekstualdengan budaya lokal danhanya ditulis huruf latin.
1. Hanya ruangan tertentu (0-24%) kontekstual denganbudaya lokal dan hanyaditulis huruf latin.
1.14 Idealnya,semuakomunitas dihotel inimengetahuinama dankekuatan yangdipuja ditempat suci.
Cek, apa nama pelinggih danista dew ata yang dipuja.5. Nama pelinggih dan ista
dewata yang dipujatercantum lengkap danbenar minimal 90%.
4. Ada tertulis, tetapi hanya 75-89% benar.
3. Ada tertulis, tetapi hanya 50-
74% benar.2. Ada tertulis, tetapi hanya 25-49% benar
1. Ada tertulis, tetapi kurangdari 25% yang benar.
1.15 Idealnya, dihotel ini adakegiatandharma w acana (ceramahagama).
Cek, Apa hotel melaksanakankegiatan dharma w acana yangdiikuti oleh karyawan hotel5. Hotel melaksanakan dharma
wacana sesuai denganprogram tiap tiga bulan, dan
hari piodalan/ pujawali dipura hotel melibatkankaryawan.
4. Hotel melaksanakan dharmawacana sesuai denganprogram enam bulan sekalipada hari piodalan di purahotel melibatkan karyawan.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
35/164
35
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
3. Hotel melaksanakan dharmawacana setahun sekali sesuaidengan programserangkaian dengan HariRaya Nyepi denganmelibatkan karyawan.
2. Hotel melaksanakan dharmawacana setahun sekali, tetapitidak masuk program danmelibatkan karyawantertentu saja.
1. Hotel tidak memilikiprogram dharma wacana.
II. PAWONGAN
2.1 Idealnya, hotelmemilikiprogrampengembanganorganisasisosial di sekitarhotel.
Cek, apa hotel punya programdan bukti pelaksanaannya,yakni bantuan dalam bentukuang, atau barang/benda/tenaga kepada sekeha-sekeha ,banjar/desa adat, di sekitar hotel.5. Punya program tertulis, ada
bukti pelaksanaannya.4. Tidak punya program
tertulis, ada buktipelaksanaannya.
3. Punya program tertulis,belum ada pelaksanaannya.
2. Tidak punya programtertulis, tidak adapelaksanaannya, dandirencanakan ada programdan pelaksanaannya.
1. Pihakhotel menentang/tidakmenyetujui program sepertiitu.
2.2 Idealnya, hotelpunya kegiatanpelestarianbudaya Bali.
Cek, bukti-bukti berupa foto,kwitansi, MoU, atau programbahwa hotel punya programatau kegiatan pelestarianbudaya Bali, misalnya,membantu grup kesenian, lalu
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
36/164
36
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
memberikan kesempatan
pentas di hotel, membantucagar-cagar budaya,membanturenovasi/rehabilitasi pura disekitar hotel, dll. :5. Ada program, ada bukti-
bukti pelaksanaannya.4. Tidak ada program, ada
bukti pelaksanaannya.3. Tidak ada program, tidak
ada bukti pelaksanaannya,
namun pengumpul datayakin ada kegiatan karenadiakui oleh beberapakaryawan hotel tsb.
2. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,tetapi pihak hotelsependapat bahwa programitu penting untukdilaksanakan.
1. Pihak hotel
menentang/tidakmenyetujui program sepertiitu.
2.3 Idealnya, hotelpunya kegiatanpemberdayaanorganisasitradisional disekitar hotel.
Cek, foto-foto, MoU, kwitansi,program tertulis, dansejenisnya yang membuktikanadanya kegiatanpemberdayaan organisasitradisional (banjar/desa adat,subak, sekeha truna truni,pecalang) yang dilakukan olehpihak hotel.5. Ada program tertulis, bukti-
bukti seperti disebutkandalam chek list.
4. Tidak ada program, adabukti pelaksanaannya.
3. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,namun pengumpul data
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
37/164
37
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
yakin ada kegiatan seperti
itu karena diakui olehbeberapa karyawan hotel tsb.2. Tidak ada program, tidak
ada bukti pelaksanaannya,namun pihak hotelsependapat program itupenting dilaksanakan.
1. Pihak hotelmenentang/tidakmenyetujui program sepertiitu.
2.4 Idealnya, hotelpunya kepedulianterhadapmasalah sosialdi sekitar hotel.
Cek, foto-foto, MoU, kwitansi,program, dll. yang membuktikan bahwa hotelmemperhatikan masalah-masalah sosial di sekitar hotel,misalnya, membantupelaksanaan upacara, kegiatanmuda-mudi menyambut HariRaya Nyepi, dan sejenisnya.5. Ada program tertulis, dan
ada bukti-buktipelaksanaannya.
4. Tidak ada program, adabukti pelaksanaannya.
3. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,namun pengumpul datayakin ada kegiatan sepertiitu karena diakui olehkaryawan hotel tsb.
2. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,tetapi pihak hotelsependapat bahwa programitu penting dilaksanakan.
1. Pihak hotelmenentang/tidakmenyetujui program sepertiitu.
2.5 Idealnya, hotelpunya kegiatan
Cek foto-foto, MoU, kwitansi,program, dll. yang
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
38/164
38
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
memberdayakan seniman.
membuktikan kegiatanpemberdayaan senimandilakukan oleh pihak hotel.5. Ada programtertulis, ada
bukti-bukti pelaksanaannya.4. Tidak ada program, ada
bukti-bukti pelaksanaannya.3. Tidak ada program, tidak
ada bukti pelaksanaannya,namun pengumpul datayakin kegiatan seperti itupernah dilaksanakan sepertidiakui oleh beberapa
karyawan hotel tsb.2. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,tetapi pihak hotelsependapat program itupenting dilaksanakan.
1. Pihak hotelmenentang/tidakmenyetujui program sepertiitu.
2.6 Idealnya, tidak
ada konflikantar karyawandengan pihakmanajemenhotel.
Cek di koran-koran, tanyakan
pada karyawan hotel, dll., apapernah adakonflik/pertentangandikotomis antarkaryawandengan pihak manajemenhotel dalam setahun terakhir.5. Sama sekali tidak ada
konflik.4. Pernah ada konflik sekali
dalam setahun.3. Pernah ada konflik dua kali
dalam setahun.2. Pernah ada konflik tiga kali
dalam setahun.1. Pernah ada konflik lebih dari
tiga kali dalam setahun.
2.7 Idealnya, hoteltidak kesulitanmenyelesaikan
Cek, apa ada konflik, lalu cekmasa waktu penyelesaiankonflik.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
39/164
39
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
konflik denganmasyarakat.
5. Tidak pernah ada konflik.4. Pernah ada konflik, dan
dapat diselesaikan dalamsekali pertemuan.3. Pernah ada konflik,dan
dapat diselesaikan dalam 2kali pertemuan.
2. Pernah ada konflik, dandapat diselesaikan dalamwaktu 3 kali pertemuan.
1. Konflik dapat diselesaikansetelah 3 kali lebihpertemuan.
2.8 Idealnya, hotelpunya programmempekerjakan penderitacacat.
Cek, apa manajemen hotel punya program tertulis/adakesepakatan atau komitmenmempekerjakan penderitacacat, misalnya, memberikesempatan t ra in ing ataumendidik penderita cacatdalam keterampilan tertentuyang diperlukan hotel.5. Punya program tertulis
mempekerjakan penderitacacat, ada bukti telahmempekerjakan penderitacacat.
4. Ada program tertulis/kesepakatan manajemen/komitmen mempekerjakanpenderita cacat, namunbelum ada penderita cacatyang dipekerjakan.
3. Tidak ada program, tidakmempekerjakan, namunmemberikan pelatihankepada penderita cacatuntuk beberapaketerampilan yangdiperlukan hotel.
2. Tidak ada program, tetapisependapat tentang perlunyamembantu penderita cacat
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
40/164
40
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
untuk bisa bekerja di hotel.1. Pihak hotel
menentang/tidaksependapat penderita cacatdipekerjakan di hotel.
2.9 Idealnya, hotelbersediamenampunghasil produksimasyarakatlokal.
Cek, apa ada MoU tentang halitu. Yang dimaksudmasyarakat lokal adalahmasyarakat yang berdomisilidi Bali (diutamakan darimasyarakat sekitar). Hasilproduksi yang dimaksud itu,produksi yang dikembangkandi Bali.
5. Ada MoU, bukti berupa foto-foto, kwitansi, atauditemukan warga sekitarhotel men-supply barangkebutuhan hotel.
4. Tidak ada MoU, ada buktiatau pengumpul data dapatdiyakini bahwa memangpihak hotel menampunghasil produksi masyarakatsekitarnya.
3. Tidak ada MoU, namunpihak hotel dalam kegiatantertentu menampungproduksi masyarakat disekitarnya.
2. Tidak ada MoU, namunpihak hotel merasa pentinghal itu dilaksanakan.
1. Hotel menentang/tidakmenyetujui kebijakan sepertiitu dengan berbagai alasan.
2.10 Idealnya, hotelmenyerap
semaksimal
mungkin tenaga
kerja lokal
Cek proporsi karyawan lokal:5. 85-100%.4. 70-84%.3. 60-69%.2. 40-59%.1. Kurang dari 40%.
2.11 WNA yang Cek dengan melakukan
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
41/164
41
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
bekerja di hotelini seharusnyaseminimalmungkin.
interview.5. Tidak ada WNA4. WNA, 1 orang3. WNA, 2 orang2. WNA, 3 orang1. WNA, lebih dari 3 orang
2.12 Idealnya, hotelpunya fasilitasuntukwisatawanyang cacat fisik.
Cek, apa hotel punya kursiroda, WC khusus untuk tamucacat fisik, jalan yang bisadilalui kursi roda, kamaruntuk wisatawan yang cacatfisik, dll.5. Ada sarana dan prasarana
lengkap seperti tercantumdalam chek list.
4. Belum ada sarana danprasarana seperti tercantumdalam check list, dan segeraakan direalisasikan.
3. Belum ada sarana danprasarana seperti tercantumdalam check list, namun akandiprogramkan olehmanajemen.
2. Belum ada sarana danprasarana seperti tercantumdalam check list, dan belumada program ke arah itu.
1. Pihak hotel menganggaptidak perlu ada sarana danprasarana seperti yangtercantum dalam chek list.
2.13 Idealnya, selaluada guestcomment dihotel.
Cek, guest comment secararandom.5. Semua items (>75%) dalam
guest comment dinyatakanvery good dan excellent.
4. Minimal 75% dari itemsdalam guest comment dinyatakan very good andexcellent.
3. Minimal 50% dari itemsdalam guest comment
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
42/164
42
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
dinyatakan very good andexcellent.
2. Minimal 25% dari itemsdalam guest comment dinyatakan very good andexcellent.
1. Kurang 25% dari itemsdalam guest comment dinyatakan very good andexcellent.
2.14 Idealnya selaluada repeaterguest di hotel
Cek repeat er guest yang ada dihotel5. Kalau repeater guest ≥ 20%4. Kalau repeater guest 15 –
< 20%3. Kalau repeater guest 10
- < 15%2. Kalau repeater guest 5 –
< 10%1. Kalau repeater guest
< 5%
2.15 Idealnya,distribusi gajiproporsionalantaramanajemenpuncak (t op ),menengah(middle ), danbawah (low) .
Cek dengan melakukaninterview dan/atau melihatbukti tertulis tentang gajimanajemen puncak (t op ),karyawan menengah (middle )dan bawah (l ow ):5. Kesenjangan ( gap) tidak
tinggi.4. Gap agak tinggi.3. Gap cukup tinggi.2. Gap tinggi.1. Gap sangat tinggi.
2.16 Idealnya, lengthof st ay wisatawan dihotel lebih dari12 hari.
Cek, record rata-rata lama turistinggal di hotel.5. > 12 hari.4. 8 hari.
3. 4-8 hari.2. 1-3 hari.1. Kurang dari 1 hari.
2.17 Idealnya, dalamsetahunterakhir tidak
Cek, kepindahan karyawan :Catatan : jika pindah karenamenemukan posisi yang lebih
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
43/164
43
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
ada t urn over karyawan keperusahaan lainalasanketidakpuasan.
baik, itu pertanda baik (bukansuatu masalah). Yang masalah
jika karyawan pindah keperusahaan lain dalam posisiyang sama jumlahnya 10orang dalam satu tahun.5. Tidak ada karyawan pindah.4. Yang pindah maksimal 3
orang.3. Yang pindah maksimal 6
orang.2. Yang pindah maksimal 9
orang.1. Yang pindah 10 orang atau
lebih.
2.18 Idealnya, hotelmengadakankerjasamadenganstakeholderlain untukmengajakwisatawanmenyaksikankesenian dan
aktivitasbudaya Balikolosal (kecak,barong,sanghyang) diluar hotel.
Cek foto, MoU, program, dll.yang membuktikan adanyakegiatan untuk mengajaktamunya menyaksikankegiatan kesenian di sekitarhotel.5. Ada program tertulis, ada
bukti-bukti pelaksanaanseperti disebutkan dalamchek list.
4. Tidak ada program, namunada bukti pelaksanaannya.
3. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,namun pengumpul datayakin dengan kegiatanseperti itu pernahdilaksanakan karena diakuisejumlah karyawan hotel tsb.
2. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,
pihak hotel sependapatbahwa program itu pentingdilaksanakan.
1. Pihak hotelmenentang/tidakmenyetujui program sepertiitu.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
44/164
44
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
2.19 Idealnya,karyawan
bagian F & Bmelakukan cekE. coli tiapenam bulan.
Cek, apa ada surat keteranganatau piagam dari Dinas
Kesehatan setempat yangmenerangkan bahwakaryawan bagian dapur sudahdicek kesehatannya, yangberkaitan dengan E. coli. Suratketerangan seperti iniumumnya dipasang direstoran, atau di dapur.5. Ada surat keterangan yang
disebutkan dalam check list. 4. Tidak ada surat keterangan
yang disebutkan dalam checklist, tetapi karyawan dapurmenyatakan ada cek E. colitiap enam bulan sekali.
3. Tidak ada keterangan yang
disebutkan dalam check list, dan
hotel menyatakan hal itu
penting dilaksanakan segera.
2. Tidak ada keterangan yangdisebutkan dalam check list, dan pihak hotel setujupemeriksaan itu penting.
1. Hotel menentang/tidakmenyetujui program yangdisebutkan dalam check list.
2.20 Idealnya, hotelmemiliki danmelaksanakansecara periodikkebijakan K3.
Cek, apa hotel punya programK3 (kesehatan dankeselamatan kerja)danmelaksanakan latihan K3secara periodik.5. Hotel punya program
tertulis, dan latihan K3secara periodik.
4. Hotel tidak punya programterulis, namun latihan K3dilaksanakan secaraperiodik.
3. Hotel tidak punya program,dan latihan K3 dilaksanakansewaktu-waktu.
2. Hotel tidak punya program,
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
45/164
45
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
dan tidak melaksanakanlatihan K3.
1. Hotel menentang latihan K3ini.
2.21 Idealnya, hotelmemberikanpenghargaankepadakaryawan yangberprestasi.
Cek, apa hotel punya bukti-bukti pemberian penghargaankepada karyawan berprestasi,misalnya, foto-foto/dokumentasi, beritamedia masa, kwintasipenerimaan uang/hadiah bagikaryawan yang berprestasi,dll.
5. Ada bukti-bukti tentangadanya penghargaan kepadakaryawan berprestasi.
4. Tidak ada bukti-bukti,namun pihak hotelmenyatakan adapenghargaan yangdisebutkan dalam check list, dan pengumpul data dapatdiyakinkan.
3. Tidak ada bukti-bukti
tentang itu, dan hotel setujutentang pentingnya hal inisegera dilaksanakan.
2. Tidak ada bukti-bukti itu,tetapi pihak hotel tidakmenentangnya.
1. Pihak hotel tidak setujudengan adanya programseperti itu.
2.22 Idealnya, hotelpunya koperasi
karyawan.
Cek, apa koperasi di hotelybs., dan cek juga apa hotel
memberikan fasilitas bagipengembangan koperasi,misalnya, memberikan kepadakoperasi memasok (sebagaisuplier ) kebutuhan hotel,membantu karyawan,membantu ruang kerja denganfasilitasnya (listrik, AC, dll.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
46/164
46
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
secara gratis).5. Punya koperasi, dan yang
disebutkan dalam check list
dipenuhi.4. Punya koperasi, namun tidak
mendapatkan fasilitas daripihak hotel.
3. Tidak punya koperasi,namun ada kegiatan bersamaberupa simpan pinjam, dll.
2. Tidak ada koperasi, namunhotel menganggap hal inipenting dilaksanakan segera.
1. Hotel menentang kegiatan
ini dengan berbagai alasan.2.23 Idealnya, hotel
punya kegiatanmemberdayakan SDM disekitar hotel.
Cek, apa hotel punya program,ada foto, MoU, dll. yangmembuktikan kegiatanpemberdayaan SDM di sekitarhotel, misalnya, denganmemberikan kesempatant ra in ing , atau sebagai pekerjaharian, dll.5. Punya program tertulis, ada
bukti-bukti yang disebutkan
dalam check list. 4. Tidak punya program,
namun ada buktipelaksanaannya.
3. Tidak punya program, tidakada bukti pelaksanaannya,namun pengumpul datadapat diyakinkan bahwakegiatan seperti itu pernahdilaksanakan, misalnya,diakui sejumlah karyawan
hotel tsb.2. Tidak punya program, tidak
ada bukti pelaksanaannya,tetapi pihak hotelsependapat program itupenting dilaksanakan.
1. Pihak hotel tidak setuju dan
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
47/164
47
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
menentang program sepertiitu.
2.24 Idealnya, hotel
memilikifasilitas cutibagikaryawannya.
Cek, apa hotel punya
peraturan kerja bersama/kesepakatan kerja bersama(PKB/KKB), atau peraturanperusahaan yang mengaturhak dan kewajiban karyawan.5. Hotel punya aturan yang
disebutkan dalam check list.4. Hotel tidak punya aturan
yang disebutkan dalam checklist, namun memberikan hak-hak cuti bagi karyawan (cuti
hamil, cuti tahunan, cutisakit, cuti haid,dll.).
3. Hotel tidak memiliki aturanyang disebutkan dalam checklist, namun memberikanseparuh (50%) hak cuti darihak-hak yang seharusnyadiberikan kepada karyawan.
2. Hotel tidak punya aturanyang disebutkan dalam checklist, namun memberikan
seperempat (25%) hak cutidari hak-hak yangseharusnya diberikankepada karyawan.
1. Hotel menentang hak-hakcuti karyawan.
2.25 Idealnya, hotelmemberikan
jaminan bagikaryawan yangsakit.
Cek, apa hotel punya PKB/KKB/peraturan perusahaanyang mengatur hak dankewajiban Karyawan seperti
jaminan penuh bagi karyawan
yang sakit, termasukkeluarganya(istri/suami/anak).5. Hotel punya aturan seperti
disebutkan dalam check list. 4. Hotel tidak punya aturan
yang disebutkan dalam check
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
48/164
48
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
list, namun memberikan jaminan penuh bagikaryawan yang sakit,termasuk keluarganya.
3. Hotel tidak punya aturanyang disebutkan dalam checklist, namun memberikan
jaminan penuh hanya bagikaryawan saja.
2. Hotel tidak punya aturanyang disebutkan dalam checklist, namun hanyamemberikan jaminan sakit
pada batas anggaran tertentukepada karyawan saja.1. Hotel menentang adanya
hak-hak karyawan tentang jaminan sakit tsb.
2.26 Idealnya,karyawan hoteldapat bonusdan tunjanganhari raya secaraproporsional.
Cek : Lihat KKB (KesepakatanKerja Bersama) Bukti foto,kwitansi dll. yangmembuktikan kegiatan iniada. Lalu berikan nilai :5. Kalau ada bukti-bukti
seperti apa yang disebutkandi atas (dalam chek list), dimana ada program dan adabukti pelaksanaannya.
4. Kalau tidak ada program,namun ada buktipelaksanaannya.
3. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,namun pengumpul datadapat diyakinkan bahwa
kegiatan seperti itu memangpernah dilaksanakan(misalnya diakui olehbeberapa karyawan di hoteltsb.).
2. Tidak ada program, tidakada bukti pelaksanaannya,tetapi pihak hotel
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
49/164
49
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
sependapat bahwa programitu penting untukdilaksanakan.
1. Pihak hotel tidak setuju danmenentang program sepertiitu.
2.27 Idealnya, hotelmenyediakanfasilitasolahraga bagikaryawannya.
Cek, apa ada fasilitas olahragaseperti voli, basket, bulutangkis, dan sejenisnya bagikaryawan di hotel ini.5. Disediakan di kawasan hotel.4. Tidak tersedia di kawasan
hotel, namun hotelmembiayai setiap kegiatanolahraga karyawan yangdilakukan di luar hotel.
3. Tidak tersedia di kawasanhotel, namun hotel hanyamembiayai kegiatanolahraga karyawan padahari-hari tertentu, misalnya,HUT hotel, atau hari rayatertentu.
2. Tidak tersedia di kawasan
hotel, dan tidak di biayai diluar hotel, namun hotelmemandang bahwa kegiatanitu penting.
1. Hotel menentang kegiatanseperti itu dengan berbagaialasan.
2.28 Idealnya, hotelpunya kegiatanmemberdayakan SDM
internal.
Cek, apa punya program, foto,dll. yang membuktikanadanya kegiatan (i n houset rain ing , dan sejenisnya)
untuk memberdayakan SDMinternal.5. Punya program tertulis, ada
bukti-bukti yang disebutkandalam check list.
4. Tidak punya program,namun ada buktipelaksanaannya.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
50/164
50
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
3. Tidak punya program, tidakada bukti pelaksanaannya,namun pengumpul data
dapat diyakinkan bahwakegiatan seperti itu pernahdilaksanakan dan diakuisejumlah karyawan hotel tsb.
2. Tidak punya program, tidakada bukti pelaksanaannya,tetapi pihak hotelsependapat program itupenting dilaksanakan.
1. Pihak hotelmenentang/tidak
menyetujui program sepertiitu.
2.29 Idealnya, hotelmenjaminkeberadaanserikat pekerjapariwisata (SPPar).
Cek, apa ada organisasi SPPar atau organisasi serupa, adapengurusnya, ada kantornya.5. Ada organisasi SP Par, atau
organisasi serupa, adapengurus dan kantornya.
4. Ada organisasi SP Par, atauorganisasi serupa, adapengurusnya, tetapi tak ada
kantornya.3. Ada organisasi SP Par, atauorganisasi serupa, tetapibelum ada pengurusnya, takada kantornya.
2. Belum ada organisasi SP Par,atau organisasi serupa,namun pihak hotelmenganggap hal itu pentingdan perlu segera dibentuk.
1. Pihak hotel menentang dan
tidak setuju denganorganisasi seperti itu denganberbagai alasan.
2.30 Idealnya, hotelmengadakanpertemuanberkala dengan
Cek, apa hotel punyaPKB/KKB, atau peraturanperusahaan yang mengaturhak dan kewajiban karyawan.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
51/164
51
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
bipartet, atautripartet.
5. Hotel memiliki salah satu diantara aturan yangdisebutkan dalam check list.
4. Hotel tidak punya aturanyang disebutkan dalam checklist, namun secara rutin adapertemuan antara pihakmanajemen dengan pihakkaryawan.
3. Hotel tidak punya aturanyang disebutkan dalam checklist, namun ada pertemuanantara pihak manajemendengan pihak karyawan
meskipun tidak rutin.2. Hotel tidak punya aturanyang disebutkan dalam checklist, namun beranggapanbahwa organisasi seperti ituperlu.
1. Hotel menentang dan tidaksetuju dengan keberadaanorganisasi seperti itu.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
52/164
52
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
III PALEMAHAN
3.1 Idealnya, hotel
mampumenanganisampah denganbaik danmeminimalisasiproduksisampah yangdibuang kelingkungan.
Cek pemilahan dan
pemanfaatan sampahnya:5. Ada pemisahan sampah
organik dan anorganik.Sampah anorganik dipisahlagi berupa kaleng/kemasan,kertas, botol, dan plastikuntuk diproses (reuse, recycle,recovery). Yang organikdimanfaatkan dandikomposkan.
4. Ada pemisahan sampah
organik dan anorganik. Yanganorganik dipisah lagiberupa kaleng/kemasan,kertas, botol dan plastikuntuk di-reuse, recycle,
recovery. Yang organiksebagian dimanfaatkan.
3. Sampah organik dananorganik dipisahkan. Yangorganik dimanfaatkan. Yanganorganik diproses sebagian
tetapi tidak spesifik.2. Sebagian sampah organik
dimanfaatkan, dan sampahlainnya dibuang ke TPA ataudikelola pihak lain.
1. Sampah organik dananorganik bercampur danterbuang semuanya.
3.2 Idealnya, hotelpunya zonasi
sesuai dengankonseptradisional t r imandala .
Cek zonasi (pembagianruang): utama , madya , dannista mandala .5. Zonasi lengkap. Tempat
suci/ pelinggih di utamamandala terpisah denganzone lainnya dan dibatasitembok penyengker .
4. Zonasi lengkap. Tempat suci/
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
53/164
53
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
pelinggih di utama mandala,
tetapi belum dibatasi tembok
penyengker dari zone lainnya.
3. Ada dua zone. Tempatsuci/ pelinggih di utamamandala dan dibatasi tembok
penyengker dari zone lainnya.2. Ada dua zone. Tempat
suci/ pelinggih di utamamandala dan tidak dibatasitembok penyengker dari zonelainnya.
1. Sama sekali tak ada zonasitri mandala.
3.3 Idealnya, hotelmemanfaatkanlahan denganproporsi yangsesuai dengankonsep sangamandala .
Cek luas lahankeseluruhannya dan proporsipemanfaatannya untuk utamamanmdala (1/9 minimal),madya mandala (5/9maksimal), nista mandala (3/9minimal) :5. Proporsional (utama mandala
1/9, madya mandala 5/9,
nista mandala 3/9).4. Satu mandala tidak
proporsional.3. Dua mandala tidak
proporsional.2. Ketiga mandala tidak
proporsional.1. Tidak ada porsi lahan untuk
utama mandala.
3.4 Idealnya, hotelmemilikistruktur sesuai
dengan konsept r i angga .
Cek penerapan tr i angga (struktur atap hotel limas,badan/dinding, kaki / fondasi
/ bataran :5. Semua (100%) fasilitas dansarana yang dimiliki hotelmengikuti konsep tri angga.
4. Menerapkan tri angga antara75 - 99%.
3. Menerapkan tri angga 50 -74%.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
54/164
54
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
2. Menerapkan tri angga antara25 - 49%.
1. Menerapkan tri anggamaksimal 24%.
3.5 Idealnya, hotelpunyaIPAL/STP danberfungsidengan baik.
Cek IPAL/STP-nya :5. Punya IPAL/STP dengan
kapasitas memadai danberfungsi baik (hasil testmemenuhi baku mutu (hasiltest memenuhi syaratminimal 70% dari sampelyang dianalisis).
4. Punya IPAL/STP dengan
kapasitas memadai danberfungsi baik (hasil testmemenuhi syarat 50-69%)
3. Punya IPAL/STP dengankapasitas tidak memadaidan/atau tidak berfungsidengan baik, tidak ditestsecara rutin dan/atau hasiltest memenuhi syarat 30-49%.
2. Punya septic tank berseri
/IPAL sederhana, tidakditest secara rutin dan/atauhasil test memenuhi syarat1 - 30%.
1. Tidak punya IPAL/STP ataumemiliki septic tank atauhasil test olahan IPAL-nyatidak ada yang memenuhisyarat.
3.6 Idealnya, hotelpunya program
penyelamatandan pelestarianlingkungan.
Cek program penyelamatandan pelestarian lingkungan.
5. Memiliki program tertulisdan dilaksanakan secarakonsekwen (cekdokumentasi, bukti alokasianggaran, foto dokumentasi,panitia pelaksana, besertaberpartisipasi aktif, periodikdan proporsional, baik untuk
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
55/164
55
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
lingkungan internal maupuneksternal, termasukpenerapan evaluasi danpenyempurnaanpelaksanaan program.
4. Memiliki program yang baikdan berpartisipasi aktifsecara periodik, tetapi tanpamenerapkan evaluasi danpenyempurnaanpelaksanaan program.
3. Memiliki program yang baik,berpartisipasi sering, tetapi
tidak periodik2. Memiliki program yangsederhana dilaksanakandengan baik, namun sangat
jarang berpartisipasi dalamkegiatan eksternal.
1. Sama sekali tak memilikiprogram dan/atau tidakpernah berpartisipasi dalampelestarian lingkungan.
3.7 Idealnya, hotel
memanfaatkan lahan secaraefisien danmelakukankonservasilahan denganbaik.
Cek pemanfaatan lahan :
5. Mengikuti aturan tata ruang,koefisien dasar bangunan(KDB), konservasi lahan, danpemanfaatannya konsekuensesuai dengan jenis tanah.
4. Sesuai dengan tata ruang,KDB, dan melaksanakanprinsip-prinsip konservasilahan.
3. Sesuai dengan tata ruangdan KDB
2. Sesuai dengan tata ruangsaja.
1. Tidak mengikuti aturansama sekali.
3.8 Idealnya, hoteltidak memilikikonflik terkaitdengan bidang
Cek, apa pernah terjadikonflik karena masalahlingkungan dalam setahunterakhir:
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
56/164
56
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
lingkungan. 5.Tidak pernah ada konflikinternal dan eksternal.
4. Sekali saja ada konflik.3. Ada konflik 2 kali.2. Ada konflik 3 kali.1. Sering terjadi konflik (>3
kali).
3.9 Idealnya, hotelpunya sanitasidan hygiene lingkunganyang baik.
Cek hygiene dan sanitasi:5. Layak untuk 5 aspek (Air,
food handler , bahan baku,ruangan dan peralatanproduksi, sistem manajemensanitasi dan hygiene).
4. Layak untuk 4 aspek.3. Layak untuk 3 aspek.2. Layak untuk 2 aspek.1. Layak untuk 1 aspek.
3.10 Idealnya,lingkunganhotel punyakeanekaragaman flora yangtinggi.
Cek keragaman flora,misalnya, dalam plot 20 x 20 m(jika memungkinkan, atauukuran lebih kecil dikonversi;ambil sampel pada minimal 2plot) hitung jumlah pohonnyatiap jenis, lalu hitung indexdiversitasnya (H) dengan
rumus - ni/N x ln ni/N, dimana ni adalah jumlah pohon
jenis ke-i, N adalah jumlahpohon keseluruhan.5. Jika keanekaragaman sangat
tinggi (H > 3).4. Jika keanekaragaman tinggi
(H antara 2,5 – 3).3. Jika keanekaragaman sedang
(H antara 2-2,4).2. Jika keanekaragaman rendah
(H antara 1-1,9).1. Jika keanekaragaman sangat
rendah (H< 1).
3.11 Idealnya, hotelmelestarikantanamanlangka/
Cek tanamanlangka/dilindungi; hitung
jumlah dan jenisnya atauspecies -nya, bagi dengan luas
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
57/164
57
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
dilindungi. lahan hotel (bisa disampel):5. Sangat banyak (> 7 jenis
tumbuhanlangka/dilindungi per 1 ha).4. Banyak (antara 6-7 jenis
tumbuhanlangka/dilindungi per 1 ha).
3. Sedang (antara 4-5 jenistumbuhanlangka/dilindungi per 1 ha).
2. Sedikit (antara 2-3 jenistumbuhanlangka/dilindungi per 1 ha).
1. Sangat sedikit (maks. 1 jenistanaman langka/dilindungiper 1 ha).
3.12 Idealnya, hotelpunya tamanyangmencerminkanunsur-unsurpanca
mahabuta .
Cek pertamanannya, unsurapah (air), pert iw i (tanah),bayu (angin), tej a (sinar), akasa (atmosfir/ruang) :5. Ada unsur apah (kolam, air
gemercik), teja (lampu,penyinaran, penerangan,sinar matahari), pertiwi
(tanah/perkerasan / batu,termasuk patung), akasa (zatether, atmosfir, dll), bayu (angin, sirkulasi udara, suaraalam, dll).
4. Hanya memiliki empat unsur panca mahabuta.
3. Hanya memiliki tiga unsur panca mahabuta.
2. Hanya memiliki dua unsur panca mahabuta.
1. hanya memiliki maksimal 1unsur panca mahabuta.
3.13 Idealnya, hotelmampumenangani B3(bahanberbahayaberacun)
Cek penanganan B3-nya :5. Sudah ada tempat
penyimpanan yang baik,tertata, punya MSDS dantermasuk sistempengelolaannya.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
58/164
58
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
dengan baik. 4. Memiliki penyimpanan yangbaik, tertata dan dilengkapi
MSDS.3. Memiliki penyimpanankhusus tertata dengan baiktanpa MSDS.
2. Memiliki penyimpanankhusus tetapi tidak tertatadengan baik.
1. Tidak memiliki gudangkhusus dan tidak memilikipengelolaan yang memadai.
3.14 Idealnya, hotel
memanfaatkan100% cleaningchemical yangbiodegradable.
Cek penggunaan cleaning
chemical :5. Total 100 biodegradable/ramah lingkungan dan dites.
4. Menggunakan bahan kimia(cleaning chemical) yangbiodegradable 75-
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
59/164
59
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
1. Pemakaian air lebih dari 1500ltr/orang/hari.
3.16 Idealnya, hotelefisienmemanfaatkanenergi.
Cek data pemanfaatan energi,proses pengiritan energi, jenisbola lampu yang dipakai, dll.:5. Seluruhnya memakai proses
dan alat hemat energi sertatercatat dan dilakukanevaluasi secara rutin.
4. Memiliki proses dan alathemat energi tercatat secarabaik, tetapi tidak dilakukanevaluasi.
3. Memiliki proses dan alathemat energi tetapi datatidak tercatat secara baik.
2. Memakai salah satu saja dariproses dan alat hemat energi.
1. Tidak memakai proses(pengaturan menyalakandan mematikan listrik,imbauan untuk hematenergi) dan alat hemat energi(memakai bola lampu hemat
energi, sumber energimatahari atau solar cell, dll).
3.17 Idealnya, hotelpunyadokumenlingkunganyang lengkap,dandilaksanakan
/diterapkan.
Cek dokumen yang dimiliki:5. Ada izin prinsip, ijin lokasi,
AMDAL/UKL-UPL/DPL,SITU/HO, dilaksanakanpengelolaan danpemantauan lingkungan dandilakukan review/evaluasisecara rutin tentangpelaksanaannya.
4. Ada izin prinsip dan ijinlokasi, AMDAL/UKL-UPL/DPL, SITU/HO, sertapengelolaan danpemantauan lingkungantanpa dilakukanreview/evaluasi secara rutintentang pelaksanaannya.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
60/164
60
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
3. Ada izin prinsip, ijin lokasi,AMDAL/UKL-UPL/DPL,serta SITU/HO.
2. Ada izin prinsip dan lokasi,serta AMDAL/UKL-UPL/DPL.
1. Maksimal memiliki izinprinsip dan izin lokasi.
3.18 Idealnya, hotelpunya (danmenerapkan)SistemManajemenLingkungan.
Cek Sistem atau SML (SistemManajemen Lingkungannya):5. Punya sistem (SML) lengkap
(punya policy atau visi/misi,plan/rencana, do/dilaksanakan, dilakukan
check and corrective action,serta review manajemen)serta diterapkan dengan baikdan konsisten.
4. Memiliki SML lengkap danditerapkan dengan baiktetapi tidak konsisten.
3. Memiliki SML lengkap dantidak diterapkan denganbaik.
2. Memiliki SML hanya parsial.
1. Tidak memiliki SML.
-
8/19/2019 Buku Panduan 2012
61/164
61
Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation 2012
2. Quisioner DTW (Indonesia) 2012
I. PETUNJUK PENGISIAN
Isi/bubuhkan tanda silang (x) pada kolom Chek List (Tolok Ukur) dan tanggapan/temuan yang anda anggap paling sesuai dengan kondisi objektif usaha anda saat inidan kondisi ideal yang diharapkan, serta tambahkan keterangan atau catatan yangdianggap perlu di kolom sebelah kanan.
II. CARA MENENTUKAN NILAI AKHIR
1. Jumlahkan semua nilai yang anda peroleh (angka-angka yang anda beri tandasilang), misalnya, diperoleh nilai X
2. Bagi jumlah nilai (X) tersebut dengan jumlah/point yang di-chek (61)3. Hasil ini dikalikan dengan 20
Secara ringkas dapat ditulis sebagai berikut :
Nilai Akhir =(X/61) x 20
Klasifikasi hasil penilaian tersebut adalah sebagai berikut :
Selamat mengisi !
No BIDANG
PENILAIAN
DAN INDIKATOR
CHEK LIST (TOLOK UKUR) Catatan/
Keterangan
III PALEMAHAN
3.8 DTW idealnya, tidak
menimbulkan konflikterkait dengan bidang
lingkungan.
Yang akan dicek oleh asesor: Konflik
masalah lingkungan (palemahan) yangada di DTW dalam periode setahun
5. Tidak pernah ada konflik internal daneksternal
4. Ada konflik satu kali3. Ada konflik du