buku kelas 10

14
MATERI INTERMEDIATE # 09 18 WEEKS OF CLASS compiled & designed by: HERMAWAN WICAKSONO photo: hermawan Foto Ilustrasi Stock Photography

Upload: hermawan-wicaksono

Post on 18-Feb-2017

204 views

Category:

Art & Photos


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku kelas 10

MATERIINTERMEDIATE # 0918 WEEKS OF CLASS

compiled & designed by:HERMAWAN WICAKSONO

photo: hermawan

Foto IlustrasiStock Photography

Page 2: Buku kelas 10

EYESEEPHOTOCLASS

Page 3: Buku kelas 10

photo: hermawan

ILUSTRASIIlustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.

Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.

Fungsi khusus ilustrasi antara lain:

1. Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita

2. Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah

3. Memberikan bayangan langkah kerja

4. Mengkomunikasikan cerita.

4. Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.

5. Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.

6. Dapat menerangkan konsep yang disampaikan.

Fotografi sebagai salah satu teknik dalam membuat ilustasi, menghasilkan gambar yang bisa membantu mempermudah maksud dan tujuan tulisan.

Perkembangan foto ilustrasi semakin pesat didukung dengan banyaknya agensi foto yang membeli dan menjual foto-foto yang sifatnya ilustrasi.

Dalam menciptakan foto ilustrasi, dituntut kejelian fotografer dalam menerjemahkan kata-kata untuk kemudian mengubahnya ke dalam bentuk gambar.

hermawan wicaksonowww.wikipedia.org

Page 4: Buku kelas 10

Sejarah

Konsep ilustrasi bisa ditinjau kembali ke masa silam melalui lukisan dinding prasejarah dan konsep tulisan hierioglif.

Masa keemasan ilustrasi Amerika Serikat berlangsung pada tahun 1880, setelah perang dunia I. Hal ini terjadi seiring dengan populernya surat kabar, majalah, dan buku berilustrasi yang memungkinkan adanya eksperimen teknik oleh senimannya. Pada saat inilah banyak ilustrator yang menjadi kaya dan terkenal. Tema yang banyak muncul adalah aspirasi bangsa Amerika saat itu.

Di Eropa, seniman pada masa keemasan dipengaruhi oleh kelompok Pre-Raphaelite dan gerakan-gerakan yang berorientasi kepada desain seperti Arts and Crafts Movement, Art Nouveau, dan Les Nabis. Contohnya Walter Crane, Edmund Dulac, Aubrey Beardsley, Arthur Rackham dan Kay Nielsen.

Pada masa kini, ilustrasi semakin berkembang dengan penggunaan banyak software pembantu sepertiAdobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw, dan CAD. Namun ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap memiliki nilai yang tinggi.

Di Indonesia, sejarah tradisi ilustrasi dapat merujuk kepada lukisan gua yang terdapat di Kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan dan di pulau Papua. Jejak ilustrasi yang berumur hampir 5000 tahun itu menggambarkan tumpukan jari tangan berwarna merah terakota. Selain lukisan gua, wayang beber dalam hiburan tradisional Jawa dan Bali dilihat sebagai ilustrasi yang merepresentasikan alur cerita kisah Mahabarata, tradisi yang kira-kira muncul bersamaan dengan berdirinya kerajaan Sriwijaya yang menganut agama Hindu di Pulau Sumatera bagian Selatan.

photo: ganra

Page 5: Buku kelas 10

photo: ardhi

by Wisnu H. Yudhanto http://www.infofotografi.com

Page 6: Buku kelas 10

Punya kamera D-SLR? Punya lensa? Bosan dengan foto yang itu2 saja? Mau travel kok

mahal, mau bisnis studio kok ya nggak punya modal, mau start wedding

photography kok banyak saingan, mau menjual foto kok nggak indah-indah amat. Jualnya kemana? Apa iya ada yang mau

beli? Ada nggak sih bisnis commercial photography yang mudah dan tanpa modal? Nggak harus kemana-mana, motret dirumah

saja? Nggak usah ada klien bawel? Jawabnya; ADA!

Stock Images

Komersil VS Non Komersil

Dunia stock images atau stock photography atau microstock apapun namanya (dulu lebih dikenal dengan nama image bank) sebenarnya sudah dikenal sejak era film photography. Pernah jalan-jalan ke glodok atau pusat komputer membeli CD clipart untuk keperluan publication atau design anda? Pernah liat foto ilustrasi yang kelihatannya klise tapi dipakai berulang-ulang di berbagai brosur atau poster? Itu yang namanya stock images.Kini memasuki era digital dan internet, dunia clip-art sudah tidak lazim lagi dijual dengen CD & katalog.

Kini orang sudah bisa membeli melalui online. Berbagai website yang menjual dan menampung stock images secara digital. Sebut saja 5 nama besar seperti iStockPhoto.com, Dreamstime.Com, ShutterStock.com, Fotolia.com. Di kelas menengah ada 123RF.com, DepositPhotos.com dan masih banyak lagi.Konsep Stock Images bukan menjual hak cipta. Hak cipta disini ditiadakan. Maknanya, meskipun orang harus tetap membeli untuk mendownload foto, namun semua orang bebas menggunakan foto yang anda submit. Itu bedanya. Satu foto bisa didownload dan digunakan ribuan orang di seluruh dunia. Lalu apa bedanya stock images photography dengan disiplin fotografi lain? Beda sekali. Kita akan bahas lebih lanjut.

Ini prinsip dasar dunia stock images. Ini yang harus dipegang oleh fotografer yang ingin berkecimpung disini. Lupakan foto-foto art. Lupakan apa yang pernah anda lihat di gallaery-gallery. Lupakan segala jenis angle aneh yang pernah membuat anda berdecak kagum.

Hal ini yang sering membuat para fotografer pemula sakit hati. Foto saya menang di berbagai lomba, tapi kenapa ditolak? Foto Anda memang bagus. Bagus sekali malah. Tapi apa punya daya jual? Apa iya newsworthy?

Ada untungnya background saya adalah disainer. Saya mengerti apa yang disainer butuhkan. Ini tips pertama dari saya: Posisikan diri Anda sebagai disainer. Lihat kembali foto anda yang ingin Anda submit, apa berguna untuk keperluan brosur, poster, newsletter dan kolateral lainnya?

Sebagai contoh, modeling shot di dengan teknik pencahayaan tinggi, post processing & coloring yang indah, dibanding dengan foto wanita karir dengan latar belakang putih sederhana, tersenyum. Mana yang lebih menjual di stock images? Yang kedua.

reruntuhan candi

Page 7: Buku kelas 10

Tantangan & PeluangMudah bukan? Secara teknis mungkin lebih mudah. Anda bisa eksekusi dimana saja. Dirumah pun bisa. Asal punya konsep & ide yang bisa dipakai. Nggak harus melulu dengan model. Lantas apa kesulitan yang sering saya hadapi di awal-awal? Ini dia; Setelah image kita mereka anggap marketable, Stock Images website bakal melakukan seleksi ketat dari foto-foto yang kita upload sebelum dijual. Secara teknis, yang mereka lihat adalah: kejernihan gambar (noise/high ISO). Lupakan image yang noisy / grainy, pencahayaan yang sesuai (tidak over / under expose), tidak ada harsh shadow, fokus tepat pada objek yang dituju, post processing yang tidak berlebihan alias wajar, tidak ada branding / logo pada image (kalau ada harus dihapus).

Mudah bukan? Tidak juga. Kalau anda rasa sudah menguasai teknis diatas, bersiaplah dengan ribuan image yang sejenis. Untuk itu saya tekankan, buatlah ide & konsep yang berbeda. Foto tangan sedang bersalaman mungkin ada ribuan. Foto apel atau buah lain dengan background putih mungkin ada ribuan. Lalu apa yang bisa kita perbuat sekarang? Salah satu tipsnya: Gunakan model Asia.

Foto-foto pada Stock Images didominasi oleh para fotografer US & Eropa. Perbandingannya tidak seimbang. Sementara market Asia mencari wajah-wajah Asia untuk publikasi dan iklan mereka. Ini yang sekarang tengah dicari oleh para Stock Images website.

Beberapa kali saya menghadiri konferensi Stock Images di Singapura. Tujuan utama mereka sebenarnya; merekrut fotografer Asia dengan harapan menaikkan jumlah Stock Images yang berbau Asia. Tidak melulu western.

Apakah hanya model Asia dengan tema bisnis? Tidak. Bisa juga makanan khas Asia, culture, religi, mata uang, lokasi-lokasi bisnis, travel dan sebagainya.

Yang harus diingat adalah jika menggunakan model, perlu disertakan Model Release, yaitu semacam keterangan bahwa sang model menyetujui fotonya akan dijual melalui Stock Images (bisa didapatkan di website mereka masing-masing).

Commercial VS Editorial

Penutup

Dua tema diatas merupakan dua hal yang biasanya dimiliki website Stock Images. Commercial yaitu foto-foto yang bersifat umum, dapat dipergunakan untuk keperluan apa saja. Komersil maupun non komersil. Seperti objek, landscape, cityscape, model dan lain-lain. Editorial, seperti namanya, hanya boleh didownload untuk keperluan editorial, non komersial. Yang bersifat berita / liputan. Bedanya, untuk Editorial, tidak diperlukan Model Release untuk orang-orang yang terdapat dalam foto tersebut. Apa saja misalnya? Semua foto yang bersifat berita untuk komsumsi internasional bisa di-submit. Seperti Jakarta kebanjiran, demo besar, macet dan sebagainya. Lingkup yang terlalu kecil percuma untuk diupload.

Jika ditanya mana yang lebih menguntungkan, jawabnya tetap yang Commercial.

Bisnis ini memang bukan bisnis yang dalam sebulan bisa menjadikan anda kaya raya. Saya sendiri sudah bertahun-tahun namun belum bisa untuk menjadikannya sebagai sumber utama penghasilan. Namun belum bukan berarti tidak bisa, Sudah banyak sekali contoh orang yang bisa hidup dari Stock Images. Malah banyak dari mereka yang memiliki studio khusus, bekerja sama dengan agensi model, memiliki staff yang khusus untuk editing foto, staff khusus untuk menuliskan tema, kategori dan keyword foto-foto yang akan diupload dan sebagainya.

Page 8: Buku kelas 10

photo: ikok

contoh web stock photography

Page 9: Buku kelas 10

Berapa banyak uang saya dapatkan dengan menjual foto?

Jawabannya adalah amat tergantung dari berapa banyak foto yang diterima serta berapa banyak foto Anda terjual.

Terkadang, penghasilan dengan sistem bayar per download, hanya memberi Anda beberapa sen (dalam US$) saja per downloadnya bila terjual melalui cara berlangganan (membership). Namun perlu diingat, nilai tersebut dapat naik dengan cepat jika Anda mampu menghasilkan karya berkualitas dari waktu ke waktu.

Beberapa situs stok fotografi juga akan membayar Anda lebih besar jika Anda mencapai level tertentu berdasarkan jumlah download.

Seperti misalnya, Anda akan mendapatkan komisi lebih besar jika satu foto telah didownload 5 – 10 kali, dibandingkan jika foto tersebut baru didownload 1 kali saja.

Satu hal penting lagi lainnya, beberapa situs menawarkan komisi lebih tinggi jika Anda bersedia menjual karya Anda secara eksklusif, artinya Anda hanya menjualnya pada situs tersebut.

Satu hal yang sangat luar biasa dari menjual foto online ini adalah, bahwa foto-foto karya Anda akan berkembang dengan cepat, tetap berada disana, dan akan terus menghasilkan uang bahkan jika Anda tidak melakukan apapun di situs tersebut.

Sekali foto Anda terpajang, lalu terjual, foto itu akan tetap ada, dan akan terus memberi penghasilan kepada Anda bertahun-tahun kemudian.

Foto apa yang bisa dijual dengan baik?

Pertanyaan terbaik sejauh ini, hehe…. Oke, mari kita bahas dan kita buat untuk lebih mudah dipahami.

Sebelum Anda memulai karir di stok fotografi, Anda mesti belajar dan bersiap untuk beberapa penolakan di awal. Mungkin ada banyak foto Anda yang disetujui, namun ada banyak pula yang ditolak karena berisi materi yang tidak cocok ataupun mengangkat isu-isu yang sudah kadaluwarsa.

Semua situs stok fotografi menjalankan bisnis mereka berdasarkan permintaan pelanggan mereka, terutama mengenai foto apa saja yang diminta lebih banyak oleh para pelanggan mereka. Karena itu, jelas mereka tidak bisa menerima semua foto yang ditawarkan, karena mereka mesti menyasar target pasar mereka, bukan ‘memamerkan’ portfolio sang fotografer.

Di sisi lain, orang-orang mengunjungi situs fotografi untuk mendapatkan gambar atau foto yang bisa mereka gunakan untuk kebutuhan profesional mereka, seperti desain web, ikon, logo atau untuk penjualan merchandise.

Dari sini, jelas bahwa Anda harus menyesuaikan porfolio Anda dengan target pasar atau permintaan pelanggan dari masing-masing situs fotografi yang Anda ikuti.

Satu saran terbaik yang bisa saya berikan:

Kebanyakan foto yang amat sukses, biasanya berupa gambar yang amat sederhana dengan latar belakang putih.

Sebagai contoh, ada begitu banyak orang yang membutuhkan foto atau gambar yang sederhana dari kucing, dimana mereka dengan mudah mengganti latar belakang sesuai kebutuhan. Dalam banyak hal, background putih adalah terbaik!

Kesimpulannya adalah, semakin sederhana sebuah foto, semakin besar peluang sukses di situs stok fotografi.

PERTANYAAN SEPUTAR STOK FOTOGRAFIWWW.PORTAL-UANG.COM

Page 10: Buku kelas 10

Bagaimana cara saya dibayar?

Nah, ini dia pertanyaan paling kita suka. Hehe….

Masing-masing situs stok foto memiliki aturannya sendiri dalam hal pembayaran kepada kontributor mereka. Biasanya, Anda harus menunggu penghasilan mencapai batas pembayaran tertentu yang berkisar antara $50 – $100 sampai bisa dicairkan.

Dalam hal ini, Anda harus memeriksa kebijakan masing-masing situs dalam hal aturan pembayaran, metode apa yang digunakan, batas minimum dan sebagainya, sebelum Anda memutuskan mendaftar ke mereka.

Kebanyakan situs menawarkan lebih dari satu cara pembayaran, seperti melalui Paypal, transfer bank dan juga melalui cek.

Siapa saja yang bisa mengikuti program ini?

Biar saya tegaskan hal ini. Mereka yang bergabung untuk menghasilkan uang dari stok fotografi adalah para profesional di bidang fotografi, atau paling tidak mereka yang hobi dan sangat menyukai dunia fotografi. Dan tulisan ini saya dedikasikan untuk mereka.

Jadi, jika Anda bukanlah seorang fotografer profesional, bukan juga pehobi fotografi, maka program ini bukanlah untuk Anda.

Apa saja yang saya butuhkan?

Seorang fotografer memerlukan beberapa perlengkapan sebelum menekuni bisnis fotografi online, di antaranya:

Kamera profesional atau biasa disebut kamera DSLRKomputer dengan koneksi internet yang memadaiAdobe Photoshop (tambahan namun sangat direkomendasikan)Adobe Illustrator, jika Anda ingin membuat gambar sendiri selain foto (tambahan namun sangat direkomendasikan)

photo: budi

Page 11: Buku kelas 10

TIPS SUKSES MENJUAL STOK FOTO ONLINE

Inilah beberapa tips sukses bagi Anda untuk memaksimalkan penghasilan dengan menjual foto online:

Jika Anda memiliki website/blog, halaman Facebook, Twitter, LinkedIn, Google+ atau akun media sosial lainnya, maka

promosikan stok fotografi Anda di sana.

Manfaatkan Google Trends, AdWords Keyword Planner atau Bing Keyword Tool untuk menemukan keyword pencarian

tertinggi, lalu tag foto-foto Anda dengan keyword tersebut agar memperoleh rank cukup baik di mesin pencari.

Periksa sekali lagi, pastikan foto Anda 100% baik, sebelum menguploadnya ke salah satu situs stok fotografi.

Bacalah dan pelajari alasan penolakan dari foto yang Anda kirim. Hampir semua situs memberi alasan mengapa stok Anda

mereka tolak. Kemudian Anda bekerja keras memperbaiki kualitas portfolio Anda.

Jangan berlebih ‘memoles’ foto Anda menggunakan software image editing (ingat, yang menggunakan foto Anda biasanya

adalah para profesional desainer grafis). Dan usahakan selalu menggunakan latar belakang yang bersih dan simpel.

Lihat dan pelajari situs para fotografer profesional lainnya yang telah sukses. Lihat bagaimana karya-karya mereka.

Jangan pernah mengupload banyak foto yang sama, hal ini bisa merusak reputasi Anda di mata situs stok fotografi.

Pertimbangkan untuk menjadi eksklusif, jika Anda memilih atau lebih suka bekerja sama dengan satu situs stok fotografi saja.

Tawarkan beberapa foto secara gratis, untuk mendatangkan pembeli agar mereka mengetahui karya-karya Anda.

Page 12: Buku kelas 10

PERSAYARATAN TEKNISSTOK FOTOGRAFI

Instructions for Uploading:

Upload JPEG. Do NOT upload folders, zip files, PSD or other formats.

Naming your files:For your information, filenames may consist of alphanumeric characters, hyphens and underscores. NO OTHER CHARACTERS may be used in filenames.

Things like slashes(/ \), ampersands (&), pounds (#), apostrophes ('), spaces ( ), and other characters will break our system.

Be aware that the system can not take 2 files with the same name. Every file needs to have a unique name (make sure to follow direction how to name low res and high res files)

SUBMITTING LOW RES:

Please pre-edit your submissions.

Upload Low Res (1mb or 2MB) for considerationImages should be named like below:winxxx-012-001.JPGwinxxx = YOUR WIN NUMBER012 = your submission number001 = image number with file extension.

www.win-initiative.comSUBMITTING HIGH-RES:

Uploading Jpeg High-Res. Files must be 50MB or biggest size you have, Adobe1998, 300ppi, RGB. For WINg-RF files must be larger than 2 MB. All images must be retouched before submission, and free of any visible imperfections like blemishes, dust hairs, scratches and color shifts. All visible logos and brand names and trademarks must be removed. Images must be free of excess grain, banding or unnatural color separation unless intentional.

Images should be named like below:winxxx-012-001-hr.JPGwinxxx = YOUR WIN NUMBER012 = your submission number001 = image number with file extension.

All model releases must be named according to their unique image number, see below:

For image number: winxxx-012-001-hr.JPGRelease one: winxxx-012-mr001.JPGRelease two: winxxx-012-mr002.JPGThe model releases MUST include the models signature, date of birth (ex:09/10/67), and current information. They must also be dated and signed by you! The release MUST also contain a signature of a witness other than

yourself and the model. If the model release does not include this information, it is not legal.

All images MUST have a completed metadata form (image information requirements). You will be required to fill out all fields using the Microsoft excel spreadsheet template. The metadata is needed so clients can identify where your images were taken and what concepts are related to the photograph.

Page 13: Buku kelas 10

photo: hermawan

Foto-foto ini menceritakan kondisi penjualan ayam potong. Mulailah memotret hal-hal sederhana di sekitar kita.Latihlah rasa dalam memotret, kepekaan dalam mencari objek yang bisa bercerita.

Page 14: Buku kelas 10

18 WEEKS OF CLASSphoto: hermawan

It's one thing to make a picture of what a person looks like, it's another thing to make a portrait of who they are.

- Paul Caponigro