budaya melayu riau pakaian adat melayu riau yang masih rampung

25
Budaya Melayu Riau Pakaian Melayu Nama Anggota Kelompok: Dafa Bagus Pratama M. Iqbal Aditama M. Kurnia Caesar Aysa Meyla Anggiani Stephani Calista

Upload: anggiaysaa

Post on 20-Jan-2017

1.346 views

Category:

Education


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

Budaya Melayu Riau

Pakaian Melayu

Nama Anggota Kelompok:Dafa Bagus Pratama

M. Iqbal AditamaM. Kurnia Caesar

Aysa Meyla AnggianiStephani Calista

Page 2: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

ASAL USULPakaian merupakan simbol budaya yang menandai perkembangan,

akulturasi, dan kekhasan budaya tertentu. Pakaian dapat pula menjadi penanda bagi pemikiran masyarakat, termasuk pakaian tradisional masyarakat Melayu Riau. Pakaian tradisional Riau terdiri atas pakaian harian dan pakaian resmi/pakaian adat.

Pakaian harian dipakai setiap hari, baik oleh anak-anak, dewasa, maupun orang tua. Pakaian sehari-hari dikenakan untuk berbagai kegiatan harian, misalnya saat bekerja di ladang, bermain, ke laut, di rumah, maupun kegiatan yang lain. Jenis pakaian untuk perempuan dikelompokkan menjadi pakaian perempuan anak-anak dan pakaian perempuan dewasa (O.K. Nizami Jamil, et al. 2005:15-16).

Sedangkan pakaian resmi atau pakaian adat dikenakan pada acara-acara tertentu yang berkenaan dengan kegiatan resmi atau pada saat acara adat. Warna, bentuk, dan model pakaian adat ditentukan berdasarkan filosofi masyarakat Melayu Riau yang mengandung nilai-nilai tertentu.

Page 3: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

Masyarakat Melayu Riau masih memegang adat dengan teguh. Pengaruh adat terasa dalam sikap dan perilaku sebagian besar masyarakat, terutama di daerah pedesaan/perdalaman. Adat Melayu Riau adalah adat yang bersendikan syariat Islam (M.A. Effendi, 2004:9). Islam dan adat Melayu saling mempengaruhi yang kemudian membentuk satu budaya baru, yang salah satunya tercermin dalam pakaian yang dikenakan.

Selain itu, pakaian dan perhiasan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan atau kegunaan estetika, namun juga mengandung semangat tertentu. Semangat tersebut melingkupi nilai budi dan kejujuran hidup (Siti Zainon Ismail, 2004: 33).

Page 4: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

Jenis Pakaiana. Pakaian Harian

Pakaian harian adalah pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan kelompok pemakai, pakaian harian dapat dibedakan menjadi pakaian anak-anak, pakaian dewasa, dan pakaian orang tua atau setengah baya. • Pakaian Anak-anak

Pakaian anak laki-laki yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah beranjak besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju Cekak Musang. Terkadang juga memakai celana setengah atau bawah lutut, kopiah, dan tutup kepala dari kain segi empat. Anak laki-laki juga memakai sarung ketika pada saat mengaji dan beribadah. Sedangkan untuk anak perempuan yang belum dewasa memakai baju kurung yang selaras dengan kain bermotif bunga atau satu warna dengan kain tersebut.

Page 5: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung
Page 6: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• · Pakaian DewasaPakaian anak laki-laki yang telah dewasa disebut Baju

Kurung Cekak Musang yang dilengkapi dengan kain samping berupa sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala. Sedangkan untuk perempuan memakai Baju Kurung Laboh, Baju Kebaya Pendek, dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju ini dipadukan dengan kain sarung batik dan penutup kepala berupa selendang atau tudung lingkup. Perempuan yang melakukan kegiatan di ladang atau sawah biasanya memakai tutup kepala berupa selendang atau kain belacu yang dinamakan tengkuluk.

Page 7: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

TENGKULUK

Page 8: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• · Pakaian OrangtuaPakaian untuk perempuan tua setengah baya ada

berbagai macam, seperti Baju Kurung Teluk Belanga (Baju Kurung Tulang Belut), Kebaya Laboh, dan Baju Kebaya Pendek yang biasa dipakai untuk pergi ke ladang. Kerudung untuk menutupi kepala berupa selendang segi empat yang dibentuk segitiga sehingga menyerupai jilbab. Sedangkan untuk laki-laki orang tua dan setengah baya memakai Baju Kurung Teluk Belanga atau Baju Kurung Cekak Musang. Bahan pakaian ini adalah kain katun atau kain lejo. Baju ini agak longgar sehingga nyaman dipakai.

Page 9: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung
Page 10: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

Pakaian resmi

• Pada zaman dahulu, pakaian resmi dipakai ketika menghadiri pertemuan resmi yang diadakan oleh kerajaan. Sedangkan di masa sekarang, pakaian resmi dikenakan dalam berbagai acara pemerintahan. Pakaian resmi untuk laki-laki adalah Baju Kurung Cekak Musang lengkap dengan kopiah, kain samping yang terbuat dari kain tenun Siak, Indragiri, Daik, dan daerah-daerah di Riau lainnya.

Page 11: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• Bahan Baju Kurung Cekak Musang berupa kain sutra, kain satin, atau kain berkualitas tinggi lainnya. Sebagai perlengkapannya antara lain kopiah dan kain samping. Bahan untuk kain samping adalah bahan yang terpilih, seperti kain songket dan kain tenun lainnya. Sistem memakai kain samping ini ada dua macam, yaitu ikat dagang dalam dan ikat dagang luar.

Page 12: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Baju Melayu Kebaya Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang. Bahan untuk membuat kedua baju ini adalah kain songket atau kain terpilih lainnya seperti Tenun Siak, Tenun Indragiri, Tenun Trengganu, dan lain-lain. Bentuk Baju Kurung atau Kebaya Laboh ini mengikuti bentuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas lutut, sedangkan untuk orang tua panjang bajunya tiga jari di bawah lutut.

Page 13: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung
Page 14: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

Pakaian untuk perkawinan• Baju pengantin laki-laki Melayu adalah Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung

Teluk Belanga. Untuk daerah Limo Koto Kampar baju pengantin laki-laki berbentuk jubah yang terbuat dari kain beludru. Baju Kurung Teluk Belanga terbuat dari bahan tenunan Siak, Indragiri, Daek, maupun Trengganu dengan warna merah, biru, kuning, dan hitam.

• Selain Baju Kurung Cekak Musang, pakaian pengantin laki-laki adalah kain samping motif yang serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk mahkota dipakai di kepala, sebai warna kuning di bahu kiri, rantai panjang berbelit dua dikalungkan di leher, canggai yang dipakai di kelingking, sepatu runcing di bagian depan, dan keris hulu burung serindit pendek yang diselipkan di sebelah kiri.

• Busana yang dikenakan pengantin perempuan berbeda-beda, tergantung jenis upacara adatnya. Pengantin perempuan pada upacara Malam Berinai memakai Baju Kurung Teluk Belanga. Sedangkan saat Upacara Barandam, pengantin perempuan memakai Baju Kurung Kebaya Laboh atau Kebaya Pendek. Kepala hanya memakai sanggul yang dihiasi dengan bunga-bunga. Pakaian pengantin perempuan pada Upacara Akad Nikah adalah Baju Kebaya Laboh atau Baju Kurung Teluk. Kemudian untuk pakaian pada waktu upacara Bersanding adalah Kebaya Laboh atau Baju Kurung Teluk Belanga

Page 15: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• Pakaian adat di Riau, berbeda beda setiap wilayah nya. Berikut adalah gambar gambar pakaian untuk pernikahan beserta wilayahnya.

Page 16: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• LETAKKAN DISINI YA STEPP YANG DARI SLIDE SHARE TUUUUU MUNGKIN ADA 5 ATAU 6 HALAMAN

Page 17: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

FUNGSI

• Bagi masyarakat Melayu di Riau, pakaian bukan hanya berfungsi untuk melindungi tubuh, namun juga mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan masyarakat. Beberapa fungsi pakaian adat bagi masyarakat Melayu daerah Riau adalah sebagai berikut:

Page 18: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• a. Fungsi Budaya• Pakaian tradisional dapat menjadi ciri kebudayaan

tertentu dalam suatu masyarakat. Secara umum, fungsi pakaian untuk menutup tubuh. Namun, kemudian muncul berbagai aksesori dan ciri khas yang membedakan antara suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Di masyarakat Riau, pakaian menjadi simbol yang dipakai dalam pelaksanaan upacara atau dalam acara-acara tertentu. Setiap upacara mempunyai jenis pakaian yang berbeda yang tentu saja juga berbeda dengan pakaian yang dikenakan sehari-hari.

Page 19: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• b. Fungsi Estetik• Estetika busana Melayu Riau muncul dalam berbagai

bentuk hiasan yang terdapat dalam pakaian tersebut. Selain berbagai hiasan, warna-warna dalam pakaian tradisional Riau juga mengandung makna-makna tertentu. Misalnya, warna kuning mengandung arti kekuasaan. Pakaian dengan warna seperti ini biasanya diperuntukkan bagi sultan atau raja. Warna hitam mengandung makna keberanian. Pakaian dengan warna seperti ini biasanya dipakai oleh para hulubalang dan para petarung yang melambangkan ketangkasan mereka.

Page 20: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• PUTIH: Tanda kesucian dalam tata pakaian adat putih di pakai juga sebagai tanda berkabung .

• MERAH: tanda persaudaraan dan keberanian. Masyarakat padalaman menggunakan warna sebagai warna panji dan payung untuk batin (kepala persukuan)sedangkan dalam peperangan kain merah selalu di kaitkan di pinggang.

• KUNING: Lambang kesucian. Warna kuning di jaman raja melayu masih berkuasa hanya boleh di pakai oleh keluarga raja.

• BIRU: lambang keperkasaan di Sungai dan lautan . Dahulunya pakaian biru di peruntukkan bagi laksana kerajaan .

• HIJAU; lambang kesuburan dan kemakmuran.

• HITAM; lambang keperkasaan Warna ini selalu dipakai oleh panglima dan hulubalang.

• KEEMASAN: lambang kejayaan dan kemegahan. Warna ini dahulu di pakai oleh raja yang sedang berkuasa.

Page 21: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• c. Fungsi Religius• Pakaian tradisional daerah Riau mengandung makna dan berfungsi

keagamaan. Pengaruh Islam dalam tata cara berpakaian sedikit banyak berpengaruh pada pakaian daerah Riau, di mana fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat. Hal ini dapat kita lihat pakaian perempuan yang berbentuk baju kurung, kerudung, dan menutupi hampir semua anggota tubuhnya. Selain dari bentuknya, fungsi religius pakaian tradisional Riau juga terlihat dari simbol yang digunakan sebagai hiasan yang berbentuk bulan dan bintang. Simbol tersebut mengandung makna ketakwaan terhadap Tuhan. Fungsi religius busana Melayu di daerah Riau juga muncul di berbagai media yang mereka gunakan untuk upacara, misalnya adanya kelengkapan tepung tawar.

Page 22: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• d. Fungsi Sosial • Pakaian tradisional Riau mengandung makna dan

berfungsi secara sosial. Pakaian tradisional Riau yang dipakai masyarakat, baik yang berasal dari golongan bangsawan maupun masyarakat biasa adalah sama, yaitu baju kurung. Perbedaannya hanya terletak pada bahan dan warna yang dipilih, dikarenakan dalam tradisi masyarakat Riau warna pakaian mempunyai lambang dan makna tertentu.

Page 23: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• e. Fungsi Simbolik• Pakaian tradisional mempunyai makna simbolik tertentu yang dapat

diterka lebih dahulu untuk mengetahui maknanya. Nilai-nilai simbolik yang terkait dengan pakaian tradisional, perhiasan, serta kelengkapannya terdapat pada kostum yang dipakai dalam upacara-upacara tradisional. Busana bukan hanya dimaknai sebagai pakaian yang dipakai, namun juga peralatan upacara yang digunakan. Beberapa makna yang terkandung dalam busana tradisional masyarakat Melayu Riau misalnya sirih (lambang persaudaraan dan kehormatan), bibit kelapa (simbol keturunan), payung (tempat bernaung). Pakaian yang dikenakan orang-orang Melayu Riau memperlihatkan bahwa hampir setiap apa yang mereka kenakan mengacu pada simbol-simbol tertentu (M.A Effendi, et.al., 2004: 113-132).

Page 24: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

NILAI NILAI• a. Nilai Tradisi• Busana yang dikenakan dalam suatu upacara adat telah menjadi

tradisi selama bertahun-tahun. Hal ini menjadi ciri khas dan keunikan sebuah masyarakat. Dari busana adat yang dikenakan, maka dapat dipelajari mengenai tradisi masyarakat yang bersangkutan.

• b. Nilai Pelestarian Budaya• Pakaian merupakan salah satu produk kebudayaan modern yang

semakin hari semakin berkembang. Pakaian adat yang saat ini banyak dipakai masyarakat Melayu Riau merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Melestarikan busana tradisional tersebut sama artinya dengan melestarikan kekayaan budaya Melayu.

Page 25: Budaya melayu riau Pakaian adat Melayu Riau yang masih rampung

• c. Nilai Sosial• Pakaian menjadi simbol tertentu yang menjadi

penanda status seseorang. Selain itu, lewat nilai-nilai yang dikandungnya, pakaian Melayu juga bermakna sebagai media untuk menyatukan masyarakat. Nilai-nilai sosial itu muncul karena dalam pakaian tradisional tersebut tersemat makna-makna tertentu yang dinilai dan ditafsirkan oleh masyarakatnya.