buat salman kitik

Upload: ratrikiranaprabaningtyas

Post on 01-Jul-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    1/9

    Bagian makalah ratri

    4.Bagaimana anda menjelaskan tentang yang Anda baca di beberapa literatur bahwa bila

    menggunakan teknik potensiometri lansung perlu penambahan senyawa penjaga kekuatan ion

    dalam larutan atau TISAB (Total Ionic Strength Adjustment Buffer ), kapan tidak diperlukan

    TISAB dan untuk apa dilakukan teknik penambahan larutan standar dan larutan sampel

    ( standard addition atau sample addition method )?

    Pengukuran potensiometri langsung memberikan metode cepat dan tepat untuk

    menetapkan aktivitas dari anion dan kation yang berbeda-beda. Pada dasarnya, teknik

    ini dihasilkan dari perbandingan potensial yang timbul dalam sel dimana terdapat

    elektroda indikator dalam larutan analit dengan potensial tersebut ketika dicelupkan

     pada satu atau lebih larutan standar yang konsentrasi analitnya diketahui. Pada

    aplikasinya, pengukuran dengan metode potensiometri langsung dilakukan

    menggunakan elektroda membran. Elektroda membran sering juga disebut sebagai

     Ion-Selective Electrode (ISE).

    Gambar . Contoh Struktur Sel Elektrokimia dalam Pengukuran Potensiometri

    Langsung Menggunakan ISE

    Prinsip dasar potensiometri langsung dengan ISE adalah, pada dasarnya ISE

    mampu mengukur konsentrasi ion tertentu tanpa terpengaruh ion yang lain dengan

    cara mengaplikasikan membran selektif pada elektrodenya, yang mampu membuat

    ion yang diinginkan untuk diukur dapat masuk dan keluar membran. Pada

    kesetimbangan, perbedaan potensial terjadi antara kedua sisi membran (sisi dalam dan

    sisi luar) yang diatur oleh larutan yang diuji (baik sampel maupun standar) dengan persamaan Nernst :

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    2/9

       

    dimana

    E = potensial

    E0 = konstanta karakteristik ISE

    R = konstanta gas (8,314 J/K.mol)

    T = temperatur (K)

    n = muatan ion (co: K +  n=1)

    F = konstanta Faraday (96.500 coulomb/mol

    Instrumen ISE terdiri dari elektroda yang terbuat dari elektrode gelas atau kaca

    dengan membran selektif di bagian bawahnya yang mampu ditembus oleh ion yang

    akan diukur, tetapi tidak dapat dilalui oleh ion-ion lainnya. Dengan mengambil contoh

    susunan sel elektrokimia ISE diatas, pada bagian dalam ISE dan elektroda referensi

    masing-masing terdapat elektrode acuan internal yang terbuat dari kawat perak

    dibungkus oleh padatan perak klorida (Ag/AgCl) yang dicelupkan pada elektrolit

    internal, yaitu campuran kalium korida (KCl) dan perak klorida (AgCl). Elektrolit

    internal ini juga mengandung ion yang akan diukur. Sedangkan elektrode referensi,

     juga mengandung Ag/AgCl elektrode yang dicelupkan dalam elektrolit internal yang

    sama, namun tidak mengandung ion yang akan diukur. Elektrode referensi ini juga

    tidak memiliki membran selektif, tetapi digantikan oleh lubang berpori yang dilewatioleh aliran lambat elektrolit internal sehingga membentuk liquid junction dengan

    larutan eksternal (dalam gambar di atas yakni larutan sampel). Elektrode ISE dan

    elektrode referensi dihubungkan dengan mili-voltmeter. Pengukuran dilakukan

    dengan mencelupkan kedua elektrode pada larutan (baik sampel maupun standar).

    Penamaan elektroda membran sebagai ISE didasari oleh sifat ISE yang selektif

    terhadap satu ion artinya membran pada ISE membiarkan ion-ion jenis tertentu untuk

    menembusnya, namun melarang ion-ion lain untuk tembus. Walaupun begitu,

    keselektifan ISE tidak benar-benar 100% dalam artian ada ion lain pada larutan

    sampel yang dapat juga direspon oleh ISE walaupun ISE tidak didesain untuk

    merespon ion tersebut. Ion yang hendak dicari disebut sebagai determinan, sedangkan

    ion lain yang direspon oleh ISE disebut sebagai ion pengganggu (interfering ion).

    Keselektifan ISE dalam merespon determinan diekspresikan dalam koefisien

    selektivitas. Sebagai contoh:

    K K +/Na+ = 2,6 x 10-3 

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    3/9

    Dengan ion K +  sebagai ion determinan dan Na+  sebagai ion pengganggu.

    Artinya kecenderungan elektrode dalam menyeleksi K + dibanding Na+ adalah 1 : 2,6 x

    10-3 atau 385 : 1, yaitu ISE tersebut lebih selektif 385 kali terhadap K + dibanding Na+.

    Walaupun metode potensiometri langsung menggunakan ISE ini efektif dinilai

    dari sisi biaya dan keteknikan, terdapat beberapa kelemahan pada pengaplikasiannya.

    Pertama, membran selektif ion pada ISE hanya dapat ditembus oleh ion yang hendak

    diukur sehingga potensial hanya diukur dari partikel ion tertentu. Ketergantungan

    membran selektif ion tersebut menyebabkan satu set ISE hanya bisa mengukur satu

     jenis ion saja dan ini terkadang tidak efektif. Kedua, dengan adanya koefisien

    selektivitas ISE, penghitungan potensial menggunakan ISE akan dipengaruhi oleh

     jumlah ion-ion lain yang juga terdapat pada larutan elektrolit sehingga pada

    aplikasinya membran tidak akan memberikan nilai potensial dengan keakuratan

    100%. Ketiga, berdasarkan prinsip kerjanya, ISE mengukur potensial berdasarkan

    konsentrasi ion yang menempel melewati membran karena dianggap

    merepresentasikan aktivitas ion yang terjadi di dalam larutan. Namun, pengukuran ini

    hanya dapat dilakukan apabila larutan dalam keadaan setimbang. Hal ini disebabkan

    karena pada larutan pekat atau berkonsentrasi tinggi, jumlah molekul per volume pada

    larutan akan semakin berlimpah, sehingga sangat mungkin terjadi interaksi antar ion-

    ionnya sendiri. Interaksi antar ion ini akan menurunkan mobilitas ion itu sendiri

    sehingga konsentrasi ion (yang hendak diukur) pada membran lebih sedikit daripada

    yang ada dalam sebagian besar larutan. Upaya meminimalisir ketidakakuratan ISE

    dalam pengukuran potensial salah satunya adalah penambahan larutan TISAB.

    TISAB (Total Ionic Strength Adjustment Buffer ) adalah sebuah reagen yang

    ditambahkan pada larutan sampel dan larutan standar. TISAB merupakan suatu

    larutan buffer, dimana fungsi dasar larutan buffer adalah sebagai penjaga pH. Pada

    dasarnya penjagaan pH oleh larutan buffer dilakukan dengan cara mengkondisikan

    suatu larutan hingga mencapai titik kesetimbangannya. Titik kesetimbangan ini akan

    mengatasi adanya perbedaan yang signifikan antara konsentrasi dan aktivitas suatu

    spesi kimia sehingga apabila larutan yang sudah tercampur buffer ini ditambahkan

    asam atau basa, nilai pHnya tidak akan berubah banyak. Sama halnya dengan larutan

    TISAB.

    Larutan TISAB akan menyamakan kekuatan ion antara dua larutan sehingga

    meminimalisir potensial junction yang akan berpengaruh pada nilai potensial sel akhir

     pada voltmeter. Pada sel elektrokimia untuk pengukuran potensial menggunakan ISE,

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    4/9

    larutan TISAB ditambahkan ke larutan sampel dan larutan standar. Efek

     penambahannya akan berupa penyamaan antara kekuatan ion dan aktivitas ion (γ) di

    masing-masing larutan. Akibatnya, untuk larutan standar yang mengandung ion

    dengan konsentrasi Xi  dan larutan sampel dengan konsenrasi X2n+  akan berlaku

     persamaan :

     

     

    dengan

      dan  

    dimana  E 1 adalah potensial sel larutan standar dan  E 2  adalah potensial sel larutan

    sampel. Maka berdasarkan persamaan diatas, penambahan larutan TISAB dapat

    membentuk hubungan linear antara konsentrasi larutan dan  E  sel , sehingga dapat

    mengatasi salah satu dari kekurangan metode potensiometri langsung menggunakan

    ISE.

    Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa larutan TISAB tidak perlu

    digunakan pada kondisi-kondisi sebagai berikut :

    1.  Larutan Sampel dan Larutan Standar Sangat Encer (γ=1)Pada larutan yang sangat encer, jumlah ion per volume pun akan sangat

    rendah, sehingga kemungkinan tidak adanya aktivitas antarmolekul. Hal ini

    menyebabkan tidak adanya perbedaan konsentrasi dan aktivitas ion.

    2.  Larutan Sampel dan Larutan Standar Diencerkan (γ≈1)Pengenceran akan membuat konsentrasi larutan sampel dan larutan standar

    menjadi rendah. Maka kondisinya akan hampir sama dengan keadaan dimana

    larutan sampel dan standar sangat encer.

    3.  Larutan Sampel dan Larutan Standar Memiliki Kekuatan Ion yang Sama4.  Dilakukannya Metode Adisi Standar dan Adisi Sampel

    Metode Adisi Standar (Standard Addition) dan Adisi Sampel (Sample

     Addition) merupakan beberapa metode analisis potensiometri lain selain

    menggunakan metode potensiometri langsung dan metode titrasi potensiometri. Pada

    intinya kedua metode ini mempunyai fungsi yang sama dengan penambahan larutan

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    5/9

    TISAB, yaitu membuat hubungan yang linear antara konsentrasi dan aktivitas ion

     pada larutan, sehingga membuat potensial sel yang terukur merupakan hasil yang

    akurat namun metode perlakuannya saja yang berbeda. Pada metode  standard

    addition, pertama-tama larutan sampel yang akan dianalisis diukur potensial selnya.

    Kemudian, ke dalam larutan sampel ditambahkan sedikit larutan standar yang telah

    diketahui konsentrasi dan diukur potensial selnya. Dalam metode ini, volume larutan

    standar harus jauh lebih besar dari larutan sampel. Sedangkan pada metode  sample

    addition, larutan standar dimasukkan terlebih dajulu dan larutan sampel dimasukkan

    setelahnya. Penambahan baik larutan standar ke larutan sampel maupun sebaliknya ini

    dilakukan agar kekuaran ion dalam larutan relatif konstan sehingga hubugan antara

    konsentrasi ion dan potensial selnya linear. Manfaat lain dari penggunaan kedua

    metode ini adalah sel yang digunakan untuk pengukuran potensial sel larutan standar

    tidak diubah, sehingga perubahan nilai  Ejunction (potensial sambungan cair) yang

    diakibatkan dilakukannya pencucian elektroda saat perpindahan pengujian dari larutan

    sampel ke larutan standar dapat diminimalisir.

    6. Anda memperoleh data dari laboratorium sbb :

    Volume Larutan Cr standar (750 mg/L)...mL Potensial Sel ...mV

    200 -35.6

    100 -17.8

    50 0.4

    25 16.8

    12.5 34.9

    6.25 52.8

    3.125 70.4

    1.563 89.3

    0.781 107.1

    0.391 125.5

    0.195 142.9

    Bagaimana menentukan kemiringan kurva kalibrasi yang merupakan ukuran respons

    elektroda ion selektif yang digunakan?

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    6/9

    Respons dari sebuah elektoda ion positif adalah fungsi dari aktivitas ionik

    dalam larutan. Ketika aktivitas meningkat, potensial elektroda menjadi lebih positif

    apabila elektroda mendeteksi kation, dan lebih negatif apabila elektroda mendeteksi

    anion. Berdasarkan teori tersebut, maka penentuan kurva kalibrasi yang menunjukkan

    respons terhadap ion selektif yang digunakan dilakukan dengan cara memposisikan

    elektroda dalam serangkaian konsentrasi larutan standar dan merencanakan grafik

     pembacaan potensial terhadap log aktivitas (yang direpresentasikan disini oleh nilai

    konsentrasi). Kalibrasi yang dilakukan harus memberikan garis lurus seluruh rentang

    konsentrasi linier. Contoh kurva kalibrasi dapat dilihat pada gambar dibawah.

    Gambar . Contoh Kurva Kalibrasi

    Berdasarkan data diatas, dapat dilihat hubungan antara log10 C (log aktivitas)

    dan potensial sel untuk ion natrium sebagai berikut :

     

    dimana C adalah konsentrasi ion natrium dalam larutan dan S adalah kemiringan

    ( slope) kurva. Pada data, diketahui bahwa satuan volume larutan Cr standar adalah

    dalam mg/L, atau masih dalam dimensi masa per volume. Oleh karena itu, untuk

    mengubahnya kedalam bentuk konsentrasi dengan dimensi mol per volume, data

    harus diubah dulu ke dalam bentuk berikut :

    ⁄ ⁄ ⁄

    ⁄  

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    7/9

    dengan menetapkan massa molekul relatif Na yang dipakai pada penghitungan

    adalah sebesar 23 gr/mol.

    Setelah menggunakan rumus diatas maka akan didapatkan tabel hubungan

    antara log10 C dan potensial sel sebagai berikut :

    Tabel. Tabel Nilai C, log10 C, dan Potensial Sel dalam Volt Hasil Penghitungan

    Vol. Lar Standar

    (750 mg/L) ml

    Konsentrasi Larutan

    Standar(C) (mol/L)Log 10 C Potensial Sel (mV) Potensial sel (V)

    200 0.163043 -0.7877 -35.6 -0.0356

    100 0.326087 -0.48667 -17.8 -0.0178

    50 0.652174 -0.18564 0.4 0.0004

    25 1.304348 0.115393 16.8 0.0168

    12.5 2.608696 0.416423 34.9 0.0349

    6.25 5.217391 0.717453 52.8 0.05283.125 10.43478 1.018483 70.4 0.0704

    1.563 20.86289 1.319374 89.3 0.0893

    0.781 41.75249 1.620682 107.1 0.1071

    0.391 83.3982 1.921157 125.5 0.1255

    0.195 167.2241 2.223299 142.9 0.1429

    Dari tabel diatas maka akan dihasilkan grafik berupa hubungan antara potensial

    sel (V) dan Log10 C.

    Apabila kita lihat dari grafik, nilai gradien atau kemiringan bernilai 0.001,

    dimana kisaran nilai tersebut adalah nilai error yang sangat kecil. Sehingga dapat

    diartikan bahwa grafik ini merupakan grafik yang linier. Kesimpulan dari pengolahan

    y = 0.001x

    R² = 1

    -0.001

    -0.0005

    0

    0.0005

    0.001

    0.0015

    0.002

    0.0025

    -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5

       P   o   t   e

       n   s   i   a    l   S   e    l    (   V    )

    log10 C

    Grafik Potensial vs log10 C

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    8/9

    data yang diperoleh dari laboratorium adalah bahwa pada metode potensiometri yang

    menggunakan elektroda ion selektif ini, larutannya sudah berada pada posisi

    setimbang, dimana aktivitas ion sebanding dengan konsentrasinya sehingga tidak

    menimbulkan deviasi pada pengukuran potensial sel.

  • 8/15/2019 Buat Salman Kitik

    9/9

    Man ini dafpus dr makalahnya etri kalo mau diambil aja tp jangan lupa ganti

    tanggalnya

    ASI Engineers. 2013. “Standard Addition   Method”. http://www.asi-

    sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdf  (diakses 2 Oktober 2013).

    Atkins, P.W. 1994.  "Physical Chemistry; 5th Edition".  Oxford: Oxford University

    Press.

    Rundle, Chris C BSc, PhD. 2000. "A Beginners Guide to Ion-Selective Electrode

     Measurements".  http://www.nico2000.net/Book/Guide1.html  (diakses 29

    September 2013).

    Sales, Alliance Technical Inc. 2012. "A Guide to Ion Selective Measurement" .

    http://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion

     _Selective_Measurement.pdf  (diakses 30 September 2013)

    Skoog, D.A., West, D.M., Holler, F.J. 1988. "Fundamentals of Analytical Chemistry;

    5th Edition" . New York: Sanders College Publishing.

    Warsaw University of Technology Department of Analytical Chemistry. “Ion

    Selective Electrodes”. http://csrg.ch.pw.edu.pl/tutorials/ise/ (diakses 4 Oktober

    2013)

    Zellmer, Dr. David. 1999. "The Fluoride Ion Selective Electrode Experiment Direct

     Potentiometry and Standard Addition Methods."

    http://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.html 

    (diakses 2 Oktober 2013).

    http://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdfhttp://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdfhttp://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdfhttp://www.nico2000.net/Book/Guide1.htmlhttp://www.nico2000.net/Book/Guide1.htmlhttp://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://csrg.ch.pw.edu.pl/tutorials/ise/http://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.htmlhttp://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.htmlhttp://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.htmlhttp://csrg.ch.pw.edu.pl/tutorials/ise/http://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://www.nico2000.net/Book/Guide1.htmlhttp://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdfhttp://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdf