buat salman kitik
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
1/9
Bagian makalah ratri
4.Bagaimana anda menjelaskan tentang yang Anda baca di beberapa literatur bahwa bila
menggunakan teknik potensiometri lansung perlu penambahan senyawa penjaga kekuatan ion
dalam larutan atau TISAB (Total Ionic Strength Adjustment Buffer ), kapan tidak diperlukan
TISAB dan untuk apa dilakukan teknik penambahan larutan standar dan larutan sampel
( standard addition atau sample addition method )?
Pengukuran potensiometri langsung memberikan metode cepat dan tepat untuk
menetapkan aktivitas dari anion dan kation yang berbeda-beda. Pada dasarnya, teknik
ini dihasilkan dari perbandingan potensial yang timbul dalam sel dimana terdapat
elektroda indikator dalam larutan analit dengan potensial tersebut ketika dicelupkan
pada satu atau lebih larutan standar yang konsentrasi analitnya diketahui. Pada
aplikasinya, pengukuran dengan metode potensiometri langsung dilakukan
menggunakan elektroda membran. Elektroda membran sering juga disebut sebagai
Ion-Selective Electrode (ISE).
Gambar . Contoh Struktur Sel Elektrokimia dalam Pengukuran Potensiometri
Langsung Menggunakan ISE
Prinsip dasar potensiometri langsung dengan ISE adalah, pada dasarnya ISE
mampu mengukur konsentrasi ion tertentu tanpa terpengaruh ion yang lain dengan
cara mengaplikasikan membran selektif pada elektrodenya, yang mampu membuat
ion yang diinginkan untuk diukur dapat masuk dan keluar membran. Pada
kesetimbangan, perbedaan potensial terjadi antara kedua sisi membran (sisi dalam dan
sisi luar) yang diatur oleh larutan yang diuji (baik sampel maupun standar) dengan persamaan Nernst :
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
2/9
dimana
E = potensial
E0 = konstanta karakteristik ISE
R = konstanta gas (8,314 J/K.mol)
T = temperatur (K)
n = muatan ion (co: K + n=1)
F = konstanta Faraday (96.500 coulomb/mol
Instrumen ISE terdiri dari elektroda yang terbuat dari elektrode gelas atau kaca
dengan membran selektif di bagian bawahnya yang mampu ditembus oleh ion yang
akan diukur, tetapi tidak dapat dilalui oleh ion-ion lainnya. Dengan mengambil contoh
susunan sel elektrokimia ISE diatas, pada bagian dalam ISE dan elektroda referensi
masing-masing terdapat elektrode acuan internal yang terbuat dari kawat perak
dibungkus oleh padatan perak klorida (Ag/AgCl) yang dicelupkan pada elektrolit
internal, yaitu campuran kalium korida (KCl) dan perak klorida (AgCl). Elektrolit
internal ini juga mengandung ion yang akan diukur. Sedangkan elektrode referensi,
juga mengandung Ag/AgCl elektrode yang dicelupkan dalam elektrolit internal yang
sama, namun tidak mengandung ion yang akan diukur. Elektrode referensi ini juga
tidak memiliki membran selektif, tetapi digantikan oleh lubang berpori yang dilewatioleh aliran lambat elektrolit internal sehingga membentuk liquid junction dengan
larutan eksternal (dalam gambar di atas yakni larutan sampel). Elektrode ISE dan
elektrode referensi dihubungkan dengan mili-voltmeter. Pengukuran dilakukan
dengan mencelupkan kedua elektrode pada larutan (baik sampel maupun standar).
Penamaan elektroda membran sebagai ISE didasari oleh sifat ISE yang selektif
terhadap satu ion artinya membran pada ISE membiarkan ion-ion jenis tertentu untuk
menembusnya, namun melarang ion-ion lain untuk tembus. Walaupun begitu,
keselektifan ISE tidak benar-benar 100% dalam artian ada ion lain pada larutan
sampel yang dapat juga direspon oleh ISE walaupun ISE tidak didesain untuk
merespon ion tersebut. Ion yang hendak dicari disebut sebagai determinan, sedangkan
ion lain yang direspon oleh ISE disebut sebagai ion pengganggu (interfering ion).
Keselektifan ISE dalam merespon determinan diekspresikan dalam koefisien
selektivitas. Sebagai contoh:
K K +/Na+ = 2,6 x 10-3
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
3/9
Dengan ion K + sebagai ion determinan dan Na+ sebagai ion pengganggu.
Artinya kecenderungan elektrode dalam menyeleksi K + dibanding Na+ adalah 1 : 2,6 x
10-3 atau 385 : 1, yaitu ISE tersebut lebih selektif 385 kali terhadap K + dibanding Na+.
Walaupun metode potensiometri langsung menggunakan ISE ini efektif dinilai
dari sisi biaya dan keteknikan, terdapat beberapa kelemahan pada pengaplikasiannya.
Pertama, membran selektif ion pada ISE hanya dapat ditembus oleh ion yang hendak
diukur sehingga potensial hanya diukur dari partikel ion tertentu. Ketergantungan
membran selektif ion tersebut menyebabkan satu set ISE hanya bisa mengukur satu
jenis ion saja dan ini terkadang tidak efektif. Kedua, dengan adanya koefisien
selektivitas ISE, penghitungan potensial menggunakan ISE akan dipengaruhi oleh
jumlah ion-ion lain yang juga terdapat pada larutan elektrolit sehingga pada
aplikasinya membran tidak akan memberikan nilai potensial dengan keakuratan
100%. Ketiga, berdasarkan prinsip kerjanya, ISE mengukur potensial berdasarkan
konsentrasi ion yang menempel melewati membran karena dianggap
merepresentasikan aktivitas ion yang terjadi di dalam larutan. Namun, pengukuran ini
hanya dapat dilakukan apabila larutan dalam keadaan setimbang. Hal ini disebabkan
karena pada larutan pekat atau berkonsentrasi tinggi, jumlah molekul per volume pada
larutan akan semakin berlimpah, sehingga sangat mungkin terjadi interaksi antar ion-
ionnya sendiri. Interaksi antar ion ini akan menurunkan mobilitas ion itu sendiri
sehingga konsentrasi ion (yang hendak diukur) pada membran lebih sedikit daripada
yang ada dalam sebagian besar larutan. Upaya meminimalisir ketidakakuratan ISE
dalam pengukuran potensial salah satunya adalah penambahan larutan TISAB.
TISAB (Total Ionic Strength Adjustment Buffer ) adalah sebuah reagen yang
ditambahkan pada larutan sampel dan larutan standar. TISAB merupakan suatu
larutan buffer, dimana fungsi dasar larutan buffer adalah sebagai penjaga pH. Pada
dasarnya penjagaan pH oleh larutan buffer dilakukan dengan cara mengkondisikan
suatu larutan hingga mencapai titik kesetimbangannya. Titik kesetimbangan ini akan
mengatasi adanya perbedaan yang signifikan antara konsentrasi dan aktivitas suatu
spesi kimia sehingga apabila larutan yang sudah tercampur buffer ini ditambahkan
asam atau basa, nilai pHnya tidak akan berubah banyak. Sama halnya dengan larutan
TISAB.
Larutan TISAB akan menyamakan kekuatan ion antara dua larutan sehingga
meminimalisir potensial junction yang akan berpengaruh pada nilai potensial sel akhir
pada voltmeter. Pada sel elektrokimia untuk pengukuran potensial menggunakan ISE,
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
4/9
larutan TISAB ditambahkan ke larutan sampel dan larutan standar. Efek
penambahannya akan berupa penyamaan antara kekuatan ion dan aktivitas ion (γ) di
masing-masing larutan. Akibatnya, untuk larutan standar yang mengandung ion
dengan konsentrasi Xi dan larutan sampel dengan konsenrasi X2n+ akan berlaku
persamaan :
dengan
dan
dimana E 1 adalah potensial sel larutan standar dan E 2 adalah potensial sel larutan
sampel. Maka berdasarkan persamaan diatas, penambahan larutan TISAB dapat
membentuk hubungan linear antara konsentrasi larutan dan E sel , sehingga dapat
mengatasi salah satu dari kekurangan metode potensiometri langsung menggunakan
ISE.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa larutan TISAB tidak perlu
digunakan pada kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Larutan Sampel dan Larutan Standar Sangat Encer (γ=1)Pada larutan yang sangat encer, jumlah ion per volume pun akan sangat
rendah, sehingga kemungkinan tidak adanya aktivitas antarmolekul. Hal ini
menyebabkan tidak adanya perbedaan konsentrasi dan aktivitas ion.
2. Larutan Sampel dan Larutan Standar Diencerkan (γ≈1)Pengenceran akan membuat konsentrasi larutan sampel dan larutan standar
menjadi rendah. Maka kondisinya akan hampir sama dengan keadaan dimana
larutan sampel dan standar sangat encer.
3. Larutan Sampel dan Larutan Standar Memiliki Kekuatan Ion yang Sama4. Dilakukannya Metode Adisi Standar dan Adisi Sampel
Metode Adisi Standar (Standard Addition) dan Adisi Sampel (Sample
Addition) merupakan beberapa metode analisis potensiometri lain selain
menggunakan metode potensiometri langsung dan metode titrasi potensiometri. Pada
intinya kedua metode ini mempunyai fungsi yang sama dengan penambahan larutan
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
5/9
TISAB, yaitu membuat hubungan yang linear antara konsentrasi dan aktivitas ion
pada larutan, sehingga membuat potensial sel yang terukur merupakan hasil yang
akurat namun metode perlakuannya saja yang berbeda. Pada metode standard
addition, pertama-tama larutan sampel yang akan dianalisis diukur potensial selnya.
Kemudian, ke dalam larutan sampel ditambahkan sedikit larutan standar yang telah
diketahui konsentrasi dan diukur potensial selnya. Dalam metode ini, volume larutan
standar harus jauh lebih besar dari larutan sampel. Sedangkan pada metode sample
addition, larutan standar dimasukkan terlebih dajulu dan larutan sampel dimasukkan
setelahnya. Penambahan baik larutan standar ke larutan sampel maupun sebaliknya ini
dilakukan agar kekuaran ion dalam larutan relatif konstan sehingga hubugan antara
konsentrasi ion dan potensial selnya linear. Manfaat lain dari penggunaan kedua
metode ini adalah sel yang digunakan untuk pengukuran potensial sel larutan standar
tidak diubah, sehingga perubahan nilai Ejunction (potensial sambungan cair) yang
diakibatkan dilakukannya pencucian elektroda saat perpindahan pengujian dari larutan
sampel ke larutan standar dapat diminimalisir.
6. Anda memperoleh data dari laboratorium sbb :
Volume Larutan Cr standar (750 mg/L)...mL Potensial Sel ...mV
200 -35.6
100 -17.8
50 0.4
25 16.8
12.5 34.9
6.25 52.8
3.125 70.4
1.563 89.3
0.781 107.1
0.391 125.5
0.195 142.9
Bagaimana menentukan kemiringan kurva kalibrasi yang merupakan ukuran respons
elektroda ion selektif yang digunakan?
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
6/9
Respons dari sebuah elektoda ion positif adalah fungsi dari aktivitas ionik
dalam larutan. Ketika aktivitas meningkat, potensial elektroda menjadi lebih positif
apabila elektroda mendeteksi kation, dan lebih negatif apabila elektroda mendeteksi
anion. Berdasarkan teori tersebut, maka penentuan kurva kalibrasi yang menunjukkan
respons terhadap ion selektif yang digunakan dilakukan dengan cara memposisikan
elektroda dalam serangkaian konsentrasi larutan standar dan merencanakan grafik
pembacaan potensial terhadap log aktivitas (yang direpresentasikan disini oleh nilai
konsentrasi). Kalibrasi yang dilakukan harus memberikan garis lurus seluruh rentang
konsentrasi linier. Contoh kurva kalibrasi dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar . Contoh Kurva Kalibrasi
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat hubungan antara log10 C (log aktivitas)
dan potensial sel untuk ion natrium sebagai berikut :
dimana C adalah konsentrasi ion natrium dalam larutan dan S adalah kemiringan
( slope) kurva. Pada data, diketahui bahwa satuan volume larutan Cr standar adalah
dalam mg/L, atau masih dalam dimensi masa per volume. Oleh karena itu, untuk
mengubahnya kedalam bentuk konsentrasi dengan dimensi mol per volume, data
harus diubah dulu ke dalam bentuk berikut :
⁄ ⁄ ⁄
⁄
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
7/9
dengan menetapkan massa molekul relatif Na yang dipakai pada penghitungan
adalah sebesar 23 gr/mol.
Setelah menggunakan rumus diatas maka akan didapatkan tabel hubungan
antara log10 C dan potensial sel sebagai berikut :
Tabel. Tabel Nilai C, log10 C, dan Potensial Sel dalam Volt Hasil Penghitungan
Vol. Lar Standar
(750 mg/L) ml
Konsentrasi Larutan
Standar(C) (mol/L)Log 10 C Potensial Sel (mV) Potensial sel (V)
200 0.163043 -0.7877 -35.6 -0.0356
100 0.326087 -0.48667 -17.8 -0.0178
50 0.652174 -0.18564 0.4 0.0004
25 1.304348 0.115393 16.8 0.0168
12.5 2.608696 0.416423 34.9 0.0349
6.25 5.217391 0.717453 52.8 0.05283.125 10.43478 1.018483 70.4 0.0704
1.563 20.86289 1.319374 89.3 0.0893
0.781 41.75249 1.620682 107.1 0.1071
0.391 83.3982 1.921157 125.5 0.1255
0.195 167.2241 2.223299 142.9 0.1429
Dari tabel diatas maka akan dihasilkan grafik berupa hubungan antara potensial
sel (V) dan Log10 C.
Apabila kita lihat dari grafik, nilai gradien atau kemiringan bernilai 0.001,
dimana kisaran nilai tersebut adalah nilai error yang sangat kecil. Sehingga dapat
diartikan bahwa grafik ini merupakan grafik yang linier. Kesimpulan dari pengolahan
y = 0.001x
R² = 1
-0.001
-0.0005
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
-1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
P o t e
n s i a l S e l ( V )
log10 C
Grafik Potensial vs log10 C
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
8/9
data yang diperoleh dari laboratorium adalah bahwa pada metode potensiometri yang
menggunakan elektroda ion selektif ini, larutannya sudah berada pada posisi
setimbang, dimana aktivitas ion sebanding dengan konsentrasinya sehingga tidak
menimbulkan deviasi pada pengukuran potensial sel.
-
8/15/2019 Buat Salman Kitik
9/9
Man ini dafpus dr makalahnya etri kalo mau diambil aja tp jangan lupa ganti
tanggalnya
ASI Engineers. 2013. “Standard Addition Method”. http://www.asi-
sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdf (diakses 2 Oktober 2013).
Atkins, P.W. 1994. "Physical Chemistry; 5th Edition". Oxford: Oxford University
Press.
Rundle, Chris C BSc, PhD. 2000. "A Beginners Guide to Ion-Selective Electrode
Measurements". http://www.nico2000.net/Book/Guide1.html (diakses 29
September 2013).
Sales, Alliance Technical Inc. 2012. "A Guide to Ion Selective Measurement" .
http://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion
_Selective_Measurement.pdf (diakses 30 September 2013)
Skoog, D.A., West, D.M., Holler, F.J. 1988. "Fundamentals of Analytical Chemistry;
5th Edition" . New York: Sanders College Publishing.
Warsaw University of Technology Department of Analytical Chemistry. “Ion
Selective Electrodes”. http://csrg.ch.pw.edu.pl/tutorials/ise/ (diakses 4 Oktober
2013)
Zellmer, Dr. David. 1999. "The Fluoride Ion Selective Electrode Experiment Direct
Potentiometry and Standard Addition Methods."
http://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.html
(diakses 2 Oktober 2013).
http://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdfhttp://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdfhttp://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdfhttp://www.nico2000.net/Book/Guide1.htmlhttp://www.nico2000.net/Book/Guide1.htmlhttp://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://csrg.ch.pw.edu.pl/tutorials/ise/http://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.htmlhttp://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.htmlhttp://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.htmlhttp://csrg.ch.pw.edu.pl/tutorials/ise/http://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://www.alliancets.com/site/files/408/29497/109873/159913/Guide_to_Ion_Selective_Measurement.pdfhttp://www.nico2000.net/Book/Guide1.htmlhttp://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdfhttp://www.asi-sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdf